KASBES GERIATRI+HIPERTENSI naomi new.docx

Post on 27-Dec-2015

52 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

KASUS BESAR

SEORANG WANITA 67 TAHUN DENGAN GASTROENTERITIS AKUT

INFILTRAT PARU HIPERTENSI STAGE I AZOTEMIA ANEMIA NORMOSITIK

NORMOKROMIK

Diajukan untuk melengkapi syarat kepaniteraan Klinik Senior

di bagian Ilmu Penyakit Dalam

Pembimbing

Dr Yudo SpPDK-Ger

Disusun oleh

Skolastika Savitri

22010111200129

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

1

HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mahasiswa Skolastika Savitri

NIM 22010111200129

Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSDK FK UNDIP

Judul kasus Seorang Wanita 67 Tahun dengan Hipertensi Stage II Hypertension

Heart Disease Pneumonia Diare Akut Dehidrasi Ringan Azotemia

Anemia Normositik Normokromik

Pembimbing dr Yudo SpPDK-Ger

Semarang 15 Januari 2013

Pembimbing

dr Yudo SpPDK-Ger

2

BAB I

ASSESMENT GERIATRI

I IDENTITAS PASIEN

Nama Ny T

Umur 67 tahun

Pekerjaan Tidak Bekerja

Alamat Perbalan Purwosari

Agama Islam

No CM C366270 7175351

Masuk RS 25 Januari 2013

II DAFTAR MASALAH

No Masalah Aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Diare Akut Dehidrasi Ringan

Hipertensi Stage II

Hypertension Heart Disease

Pneumonia

Azotemia

Anemia Normositik

Normokromik

Gangguang Kognitif

Episode Depresif Ringan

Efusi Pleura Minimal Kanan

26-12-2012

26-12-2012

26-12-2012

26-12-2012

26-12-2012

26-12-2012

26-12-2012

26-12-2012

26-12-2012

1 -

-

IIIDATA DASAR

A Data Subyektif

Autoanamnesis dengan penderita dan alloanamnesis dengan anak dan menantu penderita

pada tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 WIB di bangsal Geriatri RSUP DrKariadi

Semarang

Keluhan utama muntah

Riwayat Penyakit Sekarang

3

Onset dan Kronologi 3 hari SMRS pasien muntah didahului dengan mual sebanyak

5 kali Muntah tiba-tiba tidak langsung setelah makan Muntah cair warna hijau

kehitaman tidak sama dengan yang dimakan sekitar 12 gelas belimbing ampas sedikit

pasien kurang nafsu makan terutama setelah muntah sehingga hanya makan sedikit bu

bur Pasien dibawa berobat ke dokter diberi obat tapi muntah tidak hilang 1 hari SMRS

pasien merasa lemas dan hanya berbaring di kamar Lalu dibawa ke RSDK

1 hari setelah dirawat di RSDK pasien buang air besar cair sebanyak 3 kali dalam sehari

Ampas (+) warna cokelat kekuningan menyemprot (-) nyeri sekitar anus (-) bau amis

(-) Demam (-) muntah (-) mengeluh pusing (+) seperti ingin pingsan terutama jika

berdiri Pasien juga mengeluhkan batuk

Kualitas muntah membuat pasien menjadi lemas tidak mau makan warna

hijau kehitaman cair dengan sedikit ampas

Kuantitas muntah sebanyak 5 kali sebanyak frac12 gelas belimbing

Faktor memperberat dan memperingan untuk mencret tidak ada

Gejala penyerta mual (+) demam (+) dirasa tidak terlalu tinggi frekuensi BAB makin

sering (-) BAB cair (+) BAB bau asam (-) nyeri perut (+) melilit dan tidak bisa

digambarkan lokasinya nyeri ulu hati (-) pusing (+) seperti berputar terasa bila berdiri

atau duduk kurang seimbang (+) nyeri kepala (-) kesadaran menurun (-) sesak napas

(-) batuk (+) terasa berdahak tapi tidak keluar payah jika bekerja (-) sesak saat berbaring

sehingga harus duduk dengan bantal tinggi (-) berdebar-debar (-) lemas (+) nyeri dada

(-) BAK lancar lebih dari 3 kali sehari warna kuning jernih Nyeri BAK (-) sulit

menahan kencing (+) kencing keluar sebelum sempat ke kamar mandi kencing tidak

lancar (-)

Riwayat Penyakit Dahulu

- Pasien pernah dirawat di RSUP Dr Kariadi karena mual muntah dan mencret

dikatakan muntaber

- Pasien pernah jatuh 5 bulan lalu dan dirawat di RSUP Dr Kariadi Jatuh karena

tersandung oleh sandal jatuh terjengkang tetap sadar saat jatuh berdiri dibantu oleh

cucu pasien luka robek di kepala dan dijahit 5 jahitan Sejak saat itu menurut

pengamatan keluarga pasien dirasa kurang pendengaran sering pusing dan lebih

pelupa dari biasanya

4

- Pasien menderita sakit darah tinggi sudah sejak lebih dari 5 tahun yang lalu Biasanya

pasien berobat ke Puskesmas dan sudah diberi obat (pasien lupa nama obatnya)

Namun pasien tidak meminum obat darah tinggi secara teratur

- Riwayat kencing manis disangkal

- Riwayat sakit jantung disangkal

- Riwayat pelo lemah separuh anggota gerak disangkal

- Riwayat sakit batuk lebih dari 2 minggu dengan pengobatan lama dengan obat yang

membuat kencing menjadi merah disangkal

- Riwayat merokok disangkal

- Riwayat operasi sebelumnya disangkal

- Riwayat alergi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga

- Riwayat sakit kencing manis dalam keluarga disangkal

- Riwayat sakit darah tinggi dalam keluarga disangkal

- Riwayat sakit jantung dalam keluarga disangkal

- Riwayat alergi disangkal

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien seorang lansia tidak bekerja Suami sudah meninggal Memiliki 2 orang anak

yang sudah menikah dan hidup mandiri Anak pertama pasien tinggal di rumah sendiri

anak kedua pasien sudah meninggal Pasien tinggal serumah dengan 2 cucu perempuan

dan 1 cucu laki-laki dari anak pertama Hidup sehari-hari dalam tanggungan cucu tertua

dan kadang dibantu anak pertama Hubungan pasien dengan penghuni rumah baik Pasien

tinggal di rumah dengan 3 kamar tidur 1 ruang tamu 1 ruang mandi Pasien memiliki 1

kamar tidur berukuran 3 x 2 m2 Lantai ubin atap genteng Kamar mandi dan WC di

dalam rumah dan bersebelahan dengan kamar pasien WC jongkok tanpa pegangan

sumber air minum dari PAM Penerangan listrik PLN memasak dengan kompor biasa

Kesan sosial ekonomi kurang

Biaya pengobatan Jamkesmas

5

Riwayat Fungsional

Sebelum masuk RS

Dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kamar mandi pasien dapat

melakukan sendiri namun kadang pasien berjalan dengan rambatan di kursi meja atau

dinding dan pelan-pelan Untuk buang air besar dan buang air kecil pasien dapat

melakukannya dengan mandiri tanpa bantuan kecuali saat sakit Pasien kadang

mengompol sebelum sempat pergi ke kamar mandi namun pasien menyadari sedang

ngompol Pasien buang air besar mandiri di kamar mandi Untuk aktivitas seperti makan

mandi dan berpakaian pasien juga masih dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang

lain

Saat dirawat di RS

INDEKS KATZ ( Menilai AKS)

No Aktivitas Mandiri Tergantung 28-01-2013

1 Bathing Memerlukan bantuan

hanya pada 1 bagian

tubuh (bagian

belakang anggota

tubuh yang terganggu)

atau dapat melakukan

sendiri

Memerlukan

bantuan dalam

mandi lebih dari 1

bagian tubuh dan

saat masuk serta

keluar dari bak

mandi tidak dapat

mandi sendiri

Tergantung

2 Dressing Menaruh pakaian amp

mengambil pakaian

memakai pakaian

rsquobracersquo amp menalikan

sepatu dilakukan

sendiri

Tidak dapat

memakai pakaian

sendiri atau tidak

berpakaian

sebagian

Tergantung

3 Toilletting Pergi ke toilet duduk

berdiri dari kloset

memakai pakaian

dalam membersihklan

Memakai rsquobedpanrsquo

atau rsquocomodersquo atau

mendapat bantuan

pergi ke toilet atau

Tergantung

6

kotoran (memakai

rsquobedpanrsquo pada malam

hari saja amp tidak

memakai penyangga

mekanik)

memakai toilet

4 Transfering Berpindah dari dan ke

tempat tidur amp

berpindah dari dan ke

tempat duduk

(memakai atau tidak

memakai alat bantu)

Tidak dapat

melakukan

dengan bantuan

untuk berpindah

dari amp ke tempat

tidur tempat

duduk

Tergantung

5 Continence BAK amp BAB baik Tidak dapat

mengontrol

sebagian

seluruhnya dalam

BAB amp BAK

dengan bantuan

manual kateter

Tergantung

6 Feeding Mengambil makanan

dari piring yang

lainnya amp

memasukkan ke dalam

mulut (tidak termasuk

kemampuan untuk

memotong daging amp

menyiapkan makanan

seperti mengoleskan

mentega di roti)

Memerlukan

bantuan untuk

makan atau tidak

dapat makan

semuanya atau

makan per-

parenteral)

Mandiri

7

Klasifikasi menurut Indeks Katz

A Mandiri untuk 6 fungsi

B Mandiri untuk 5 fungsi

C Mandiri kecuali bathing amp 1 fungsi lain

D Mandiri kecuali bathing dressing amp 1 fungsi lain

E Mandiri kecuali bathing dressing toiletting amp 1 fungsi lain

F Mandirikecuali bathingdressing toiletting transfering amp 1 fungsi lain

G Ketergantungan untuk semua 6 fungsi di atas

Kesan Katz F (Mandiri kecuali bathing dressing toiletting transfering amp 1 fungsi

lain)

Pada saat dirawat di RS pasien masih dapat berubah posisi tidur dari telentang ke

miring kanan dan miring kiri Pasien sulit duduk karena merasa pusing bila duduk

sehingga kadang memakai bantal untuk duduk Berikut adalah skor untuk mengukur

risiko dekubitus pada pasien

SKOR NORTON ( Untuk Mengukur Risiko Dekubitus)

Penilaian Skor 28-01-2013Kondisi fisik umum

middotBaikmiddotLumayanmiddotBurukmiddotSangat buruk

4321

3

Kesadaran middotKomposmentismiddotApatismiddotKonfussoporusmiddotStuporkoma

4321

4

Aktivitas middotAmbulanmiddotAmbulan dengan bantuan

middotHanya bisa dudukmiddotTiduran

43

21

1

Mobilitas middotBergerak bebasmiddotSedikit terbatasmiddotSangat terbatasmiddotTak bisa bergerak

4321

3

Inkontinensia middotTidak adamiddotKadang-kadang

43

2

8

middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

urin

2

1Skor total 13

Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

12-15 kemungkinan kecil terjadi

lt 12 kemungkinan besar terjadi

Skor 13

Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

Riwayat Gizi

- Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

tempe tahu jarang menggunakan daging

- Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

- Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

Riwayat Psikiatri

Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

pasien dengan keluarga juga baik

Pemeriksaan Status Mental

Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

Kesadaran jernih

Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

Mood euthyme

Afek serasi

Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

Bentuk Pikir realistik

Proses Pikir lancar

9

Isi Pikir waham (-)

SKALA DEPRESI GERIATRI

Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

minggu terakhir

No Apakah Ya Tidak

1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

kesenangan anda

Ya Tidak

3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

anda

Ya Tidak

7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

mengerjakan sesuatu yang baru

Ya Tidak

10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

ingat anda dibanding kebanyakan orang

Ya Tidak

11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

menyenangkan

Ya Tidak

12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

10

ini

13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

daripada anda

Ya Tidak

Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

Skor = 8

Kesan kemungkinan besar depresi

SKOR MINI MENTAL STATUS

Max Min

5

5

( 4)

( 4 )

ORIENTASI

Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

rumah kota kabupaten provinsi)

3 ( 3 )

REGISTRASI

Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

5 ( 1 )

ATENSI DAN KALKULASI

Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

11

kesalahan

3

( 3 )

RECALL

Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

9 ( 4 )

BAHASA

a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

nilai)

b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

TAPI (1 nilai)

c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

f Tirulah gambar ini (1 nilai )

Jumlah skor 19

Kategori Skor 24-30 normal

17-23 Probable gangguan kognitif

0-16 definite gangguan kognitif

Skor 19

Kesan probable gangguan kognitif

Diagnosis Multiaksial

Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

Aksis III

Aksis IV Stresor penyakit

Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

12

B DATA OBJEKTIF

1 PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

RSUP Dr Kariadi Semarang

Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

Tanda vital TD 14090 mmHg

RR 28xmenit

N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

alternans (+)

t 3600C

Status gizi BB 46 kg

TB 152 cm

IMT 1991 kgm2

Kesan Normoweight

Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

(--)

Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

supraklavikular(-)

retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

(++) spider naevi (-)

Cor

Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

13

Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

Pinggang jantung melebar

Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

Pulmo Anterior

Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

Pulmo Posterior

Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

Abdomen

Inspeksi cembung venektasi (-)

Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

Ekstremitas superior inferior

Oedem -- --

Akral dingin -- --

Sianosis -- --

Clubbing finger -- --

Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

Trofi eutrofi eutrofi

Refleks fisiologis + N + N

14

Refleks Patologis -- --

2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hematologi (25 Januari 2013)

Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

Hematokrit 361 385 350-470

Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

Kimia Klinik

Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

Sedang110-125

Buruk gt=126

Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

Sedang145-179

Burukgt=180

Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

Protein total 73 grdL 64 ndash 82

Albumin 32 grdL 34 ndash 50

15

Globulin 410 grdL 230 ndash 350

Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

AST 25 UL 15 ndash 37

ALT 25 UL 30 ndash 65

Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

Gama GT 20 UL 5 ndash 85

Elektrolit

Natrium 135 mmolL 136-145

Kalium 36 mmolL 35-51

Chlorida 97 mmolL 98-107

Calcium 224 mmolL 212-252

Magnesium 087 mmolL 074-099

URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

Warna Kuning jernih

pH 600

Berat jenis 1020

Protein 150 mgdL Negatif

Reduksi Negatif Negatif

Urobilinogen Negatif Negatif

Bilirubin 10 mgdL Negatif

Aseton Negatif Negatif

Nitrit Negatif Negatif

Sedimen

Epitel 249 uL

Epitel 5 ndash 8 LPK

00 ndash 400

Leukosit 369 uL

Leukosit 3 ndash 5 LPB

00 ndash 200

Eritrosit 1038 uL

Eritrosit 4 ndash 8 LPB

00 ndash 250

Kristal 08uL 00 ndash 100

Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

16

Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

Granula halus 1 ndash 3LPK -

Epitel NegatifLPK -

Eritrosit NegatifLPK -

Leukosit NegatifLPK -

Mukus 662uL 000 ndash 050

Benang mukus +POS -

Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

Bakteri 716uL

+POS

00 ndash 1000

Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

Sperma 00uL 00 ndash 30

Kepekatan 118

EKG

HR 80 x mnt

Irama sinus aritmia

Axis normoaxis

Gel P P mitral (+)

PR interval 02 s

QRS komplek 008 s

ST segmen isoelektrik

Gel T 008 s

T inverted (-)

Tall T (-)

R S di V1 lt 1mm

S di V1 + R di V56gt35mm

RSRrsquo di V1 V2

Kesan aritmia sinus

HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

Visus ODS 360

Palpebra edema (--)

Segmen anterior tenang

17

Lensa keruh tidak rata

Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

Funduskopi

Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

IV DAFTAR ABNORMALITAS

1 Muntah

2 Mual

3 BAB cair 3 kali

4 Lemas

5 Batuk berdahak sulit keluar

6 Demam nglemeng

7 Pusing berputar saat berdiri

8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

minum obat secara teratur

9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

10 TD = 140100 mmHg

11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

12 Auskultasi jantung

13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

15 EKG

16 Lensa ODS keruh tidak merata

17 Hematologi Hb 1160 gr

18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

18

24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

patologi 361uL

25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

V DAFTAR MASALAH

A Sindroma Geriatri

Sindroma serebral (-)

Konfusio (-)

Gangguan otonom (-)

Inkontinensia (+)

Jatuh (+)

Kelainan tulang atau patah tulang (-)

Dekubitus (-)

B AKS

The 14 I

Immobility

Impaction

Instability

Iatrogenik

Intelectual impairment

Insomnia

Inkontinensia

Isolation

Impotence

Imuno deficiency

Infection

Inaniaton

Impairment of vision smell hearing

Impecunity

C Problem

1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

2 Hipertensi Stage I (810)

19

3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

4 Infiltrat paru (4111417)

5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

6 Anemia Normositik Normokromik (16)

7 Gangguang Kognitif (20)

8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

1 Gastoenteritis akut

Assesment Inflamatory

Non-inflamatory

Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

hitung jenis leukosit)

Ip Rx infus RL 20 tpm

Diet lunak RG 1500 kkal

New diatab 3x2 tab

Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

penyajian makanan yang akan dikonsumsi

- Mencuci tangan sebelum makan

- Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

pemeriksaan

2 Infiltrat Paru

Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

Community Aqcuired Pneumonia

Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

Ip Ex

- Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

- Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

20

- Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

pengeluaran dahak

3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

Assesment - Etiologi primer

Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

hypertension)

Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

Ip Rx Captopril 3x125 mg

Amlodipin 1x5 mg

Diit lunak rendah garam 1500 kkal

Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

secara teratur

4 Hipertensi stage I

Assesment - Etiologi primer

Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

hypertension)

Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

Ip Rx Captopril 3x125 mg

Amlodipin 1x5 mg

Diit lunak rendah garam 1500 kkal

Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

secara teratur

5

21

6 Hypertension Heart Disease

Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

- Diagnosis Anatomis LVH

- Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

rutin dan kimia klnik

Ip Rx - Infus RL 20 tpm

- Captopril 3x125 mg

- Amlodipin 1x5 mg

- Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

- Spironolakton 1x25 mg

Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

- Edukasi mengenai perubahan life style

(1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

yang banyak mengandung garam

(2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

- Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

antihipertensi secara teratur

7 Pneumoni

Assesment HAP

Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

IP Rx O2 3Lm

Terapi empirik AB

Ambroxol 3x30 mg

IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

8 Azotemia

Assesment Etiologi Pre-renal renal

Ip Dx USG Abdomen

22

IP Rx Diet rendah uremi

IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

Menyeimbangkan cairan input dan output

Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

hidup

9 Anemia Normositik Normokromik

Assesment Penyakit kronik

Intake kurang

Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

Ip Rx -

Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

- Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

mengetahui penyebab penyakit

10 Gangguan Kognitif

Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

Ip Dx -

Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

11 Episode Depresif Ringan

Assesment -

Ip Dx -

Ip Rx Mianserin 1x30 mg

Ip Mx -

Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

minimal sekali)

23

12

13 Efusi Pleura Kanan Minimal

Assesment jenis eksudat transudat

Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

pada cairan pleura

Ip Rx O2 3Lm

Ip Mx keluhan sesak

Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

prognosis penyakit

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

24

1 GERIATRI

Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

11 Status Gizi Lansia

Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

(buruk) pada lansia adalah

1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

3 Penurunan serum protein yang berwarna

4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

6 Penurunan bermakna tebal lipatan

7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

defisiensi folat dan vitamin B12

Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

(WHO1999) adalah sebagai berikut 2

IMT Status Gizi

25

lt 20 kgm2

20-25 kgm2

25-30 kgm2

gt30 kgm2

Gizi kurang (underweight)

Normal

Gizi lebih (overweight)

Obesitas

Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

ditampilkan pada tabel berikut

IMT Status Gizi

lt 185 kgm2

185-25 kgm2

gt 25 kgm2

Gizi kurang (underweight)

Normal

Gizi lebih (overweight)

22 Sindrom Geriatri

Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

giants adalah

1 Sindrom serebral

2 Konfusio

3 Gangguan otonom

Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

4 Inkontinensia

5 Jatuh

Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

26

kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

Stroke serangan kejang Parkinson)

6 Kelainan tulang dan patah tulang

7 Dekubitus

23 Depresi Pada Lansia

3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

kegembiraan

3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

Gejala lainnya yang lazim

1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

2 Harga diri dan percaya diri berkurang

3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

6 Tidur terganggu

7 Nafsu makan berkurang

Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

2 HIPERTENSI

21 DEFINISI HIPERTENSI

Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

27

untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

Klasifikasi

Tekanan

Darah

Tekanan

Darah

Sistolik

(mmhg)

Tekanan

Darah

Diastoli

k

(mmhg)

Modifikasi

Gaya

Hidup

Obat Awal

Tanpa indikasi Dengan

Indikasi

Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

menggunakan obat

anti hipertensi

Gunakan obat

yang spesifik

dengan

indikasi

(risiko)

Pre

Hipertensi

120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

Hipertensi

Stage I

Hipertensi

Stage II

140 ndash 159

ge160

90 ndash 99

ge100

Ya

Ya

Untuk semua kasus

gunakan diuretik

jenis thiazide dengan

pertimbangan ACEi

ARB BB CCB atau

kombinasikan

Gunakan kombinasi

2 obat (biasanya

diuretik jenis

thiazide) dan

ACEiARBBBCCB

Gunakan obat

yang spesifik

dengan

indikasi

(risiko)

Kemudian

tambahkan

dengan obat

anti hipertensi

(diuretik

ACEi ARB

BB CCB)

seperti yang

dibutuhkan

28

Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

perilaku gaya hidup yang salah

23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

Usia

Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

Ras

Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

Riwayat keluarga

Overweight atau obesitas

Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

meningkat

Kurang aktif bergerak

Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

Merokok

Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

Diet tinggi garam ( sodium)

29

Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

tekanan darah

Diet kurang potasium

Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

Diet kurang vitamin D

Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

Alkohol

Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

Stres

Penyakit kronik

Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

berisiko untuk mengalami hipertensi

24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

30

25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

31

Modifikasi gaya hidup

Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

penyerta tertentu)

Obat antihipertensi inisial

Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

BB CCB)

Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

atau diastolik 90-99 mmHg)

Diuretik golongan Tiazide Dapat

dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

Target tekanan darah tida terpenuhi

Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

dengan dokter spesialis

32

1 Modifikasi Gaya Hidup

Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

Penurunan

Tekanan Darah

Sistolik (Skala)

Menurunkan Berat

Badan

Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

5 ndash 20 mmhg 10 kg

penurunan berat

badan

Melakukan pola diet

berdasarkan DASH

Mengkonsumsi makanan yang kaya

dengan buah ndash buahan sayuran produk

makanan yang rendah lemak dengan kadar

8 ndash 14 mmhg

33

lemak total dan saturasi yang rendah

Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

(24 gram Na atau 6 gram garam)

2 ndash 8 mmhg

Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

menit per hari setiap hari dalam seminggu)

4 ndash 9 mmhg

Membatasi Penggunaan

alcohol

Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

80 whiski) per hari pada sebagian besar

laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

kurus

2 ndash 4 mmhg

2 Terapi Farmakologi

Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

34

dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

(tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

Kelas Obat (nama generik) Dosis

Penggunaan

(mg hari)

Frekuensi

penggunaan

per hari

Diuretik Thiazide - Klortihiazide

- Chlortalidone

- Hidrochlorthiazide

- Polythiazide

- Indapamide

- Metalazone

125 ndash 500

125 ndash 25

125 ndash 50

2 ndash 4

125 ndash 25

05 ndash 01

1-2

1

1

1

1

1

Loop diuretic - Bumetanide

- Furosemide

- Tosemid

05 ndash 1

20 ndash 80

25 ndash 10

2

2

1

Diuretik hemat kalium - Amiloride

- Triamterene

5 ndash 10

50 ndash 100

1 ndash 2

1 ndash 2

Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

35

blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

Beta blocker - Atenolol

- Betaxolol

- Bisoprolol

- Metaprolol

- Metoprolol

- Nadolod

- Propanolol

- Propanolol long acting

- Timolol

25 ndash 100

5 ndash 20

25 ndash 10

50 ndash 100

50 ndash 100

40 ndash 120

40 ndash 160

60 ndash 180

20 ndash 40

1

1

1

1 ndash 2

1

1

2

1

2

Beta blocker aktivitas

simpatomimetik

- Acebutolol

- Penbutolol

- Pindolol

200 ndash 800

10 ndash 40

10 ndash 40

2

1

2

Kombinasi Alfa dan

Beta Blocker

- Carvedilol

- Labetalol

125 ndash 50

200 ndash 800

2

2

ACEi - Benazepril

- Captopril

- Enalapril

- Fosinopril

- Lisinopril

- Moexipril

- Perindopril

- Quinapril

- Ramipril

- Trandolapril

10 ndash 40

25 ndash 100

5 ndash 40

10 ndash 40

10 ndash 40

75 ndash 30

4 ndash 8

10 ndash 80

25 ndash 20

1 ndash 4

1

2

1 ndash 2

1

1

1

1

1

1

1

Angiotensinogen II

Antagonis

- Candesartan

- Eprosartan

- Irbesartan

- Losartan

- Olmesartan

- Telmisartan

- Valsartan

8 ndash 32

400 -800

150 ndash 300

25 ndash 100

20 ndash 40

20 ndash 80

80 ndash 320

1

1 ndash 2

1

1 ndash 2

1

1

1 ndash 2

CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

36

Dihidropiridin release

- Verapamil immediate

release

- Verapamil long acting

- Verapamil

80 ndash 320

120 ndash 480

120 ndash 360

2

1 ndash 2

1

CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

- Felodipine

- Isradipine

- Nicardipine sustained

release

- Nifedipine long acting

- Nisoldipine

25 ndash 10

25 ndash 20

25 ndash 10

60 ndash 120

30 ndash 60

10 ndash 40

1

1

2

2

1

1

Alpha 1 Bloker - Doxazosin

- Prazosin

- Terazosin

1 ndash 16

2 ndash 20

1 ndash 20

1

2 ndash 3

1 ndash 2

Alpha 2 Agonis

sentral dan obat

lainnya yang bekerja

sentral

- Clonidine

- Clonidine patch

- Methyldopa

- Reserpin

- Guanfacine

01 ndash 08

01 ndash 03

250 ndash 1000

01ndash 025

05 ndash 2

2

1 Minggu

2

1

1

Vasodilator langsung - Hydralazine

- Minoxidil

25 ndash 100

25 ndash 80

2

1 ndash 2

Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

- Diuretik dan β blocker

- Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

- Calcium antagonist dan diuretik

- Calcium antagonist dan B Blocker

- Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

- α blocker dan β blocker

- Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

antagonist

37

Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

2 Penyakit Jantung Iskemi

PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

3 Gagal Jantung

Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

aldosteron antagonis bersama diuretik loop

4 Diabetes Melitus

Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

menurunkan progresivitas makroalbuminuria

5 Penyakit Ginjal Kronik

Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

173m2

2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

38

6 Penyakit cerebrovaskular

Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

Thiazide

7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

8 Hipertensi pada Lanjut Usia

Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

usia yang lebih muda

Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

kompensasiadaptasi

Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

penyebab hipertensi pada lansia

Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

pembuluh darah perifer

Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

39

bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

dan Calcium antagonis dihydropyridine

26 KOMPLIKASI

Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

dicapai

27 KRISIS HIPERTENSI

A DEFINISI

Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

membutuhkan penanggulangan segera

B KLASIFIKASI

1 Hipertensi Emergensi

Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

2 Hipertensi urgensi

Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

1048729 Hipertensi ensefalopati

1048729 Aorta diseksi akut

1048729 Oedema paru akut

1048729 Eklampsi

40

1048729 Feokhromositoma

1048729 Funduskopi KW III atau IV

1048729 Insufisiensi ginjal akut

1048729 Infark miokard akut angina unstable

1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

- Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

- Cedera kepala

- Luka bakar

- Interaksi obat

Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

1048729 KW I atau II pada funduskopi

1048729 Hipertensi post operasi

1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

C FAKTOR RISIKO

Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

Kehamilan

Penggunaan NAPZA

Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

pemberian obat anti hipertensi oral

41

Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

Obat Cara

pemberian

Farmakologi Dosis

ACE inhibitor Sublingual Oral

( dikunyah

diisap)

Mulai kerja

SL 10 -15 menit

Oral 15 ndash 30 menit

Efek Maksimal

SL 60 menit

Oral 1 ndash 2 jam

Lama kerja 8 jam

625 ndash 50

mgkali

Central Alpha

Agonis

Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

Lama kerja 3 ndash 12 jam

75 ndash 150

microgkalijam

Total 900 microg

Calcium Channel

Blocker

Oral ( dikunyah

ditelan)

Mulai kerja 5 ndash 20 menit

Efek maksimal 30 ndash 60

menit

Lama kerja 2 ndash 6 jam

Obat alternatif

bila obat lain

tidak ada

Kontraindikasi

pada kasus

krisis hipertensi

dengan

gangguan otak

dan iskemia

jantung

E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

fasilitas pemantauan yang memadai

2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

langkah sebagai berikut

a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

pressure) diturunkan 20 ndash 25

b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

42

c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

gejala iskemia organ

3 CONGESTIVE HEART FAILURE

Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

gagal jantung kanan

Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

I

I

Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

pada aktivitas berat

II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

bahkan timbul saat istirahat

Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

Kriteria Mayor Kriteria Minor

Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

43

Kardiomegali Batuk malam hari

Gallop Dispnea drsquoeffort

Peningkatan JVP Pembesaran hati

Refluks hepatojuguler Efusi pleura

Ronkhi basah halus Takikardia

Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

pada saat yang bersamaan

b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

tidak hilang oleh batuk serta edema

c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

efusi pleura

e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

ARDS

2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

44

dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

31 Hypertension Heart Disease

1 Definisi

Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

2 Patofisiologi

Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

bertambah akibat penambahan massa miokard

Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

45

stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

disertai dengan penyakit jantung koroner

3 Penyebab dan Faktor Risiko

Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

4 Pemeriksaan Fisik

Keluhan dan Gejala

Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

impoten

Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

ischemic

Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

46

Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

5 Gambaran Klinik

Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

tahanan pembuluh darah perifer meningkat

Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

6 Pemeriksaan Penunjang

A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

Hemoglobinhematokrit

Elektrolit darahKalium

Ureumkreatinin

Gula darah puasa

Kolesterol total

Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

B Pemeriksaan Elektrokardiogram

- Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

- Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

tertunda defleksi negatif dalam V1

C Pemeriksaan Ekokardiografi

47

Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

penyakit jantung hipertensi

Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

ekokardiogram

D Pemeriksaan Radiologi

Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

stadium payah jantung hipertensi

Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

7 Penatalaksanaan

A Pencegahan

Diet rendah sodium

Diet buah-buahan dan sayuran segar

Latihan aerobik rutin

Mencegah terjadinya kegemukan

B Pengobatan

Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

terjadi yaitu dengan

Menurunkan tekanan darah menjadi normal

Mengobati payah jantung karena hipertensi

Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

48

Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

Diuretik

Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

Golongan anti-simpatis

Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

metildepa klonidin dan guanabenz

Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

Vasodilator

Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

kalsium

Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

49

4 PNEUMONIA

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

waktu yang bervariasi

PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

pernapasan bronkial)

Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

kuman aspirasi

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

tua atau lemah

41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

5 DIARE AKUT

51 DEFINISI

50

Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

15 hari

52 KLASIFIKASI

Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

1 Lama waktu diare akut atau kronik

2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

3 Berat ringan diare kecil atau besar

4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

53 ETIOLOGI

Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

54 PATOFISIOLOGI

Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

berikut

1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

6 Gangguan permeabilitas usus

7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

pasien belum jatuh dalam presyok

Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

51

Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

KLINIS SKOR

Rasa hausmuntah 1

Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

Kesadaran apati 1

Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

Facies cholerica 2

Vox cholerica 2

Turgor kulit menurun 1

Washer womanrsquos hand 1

Ekstremitas dingin 1

Sianosis 2

Umur 50-60 tahun 1

Umur gt 60 tahun 2

6 AZOTEMIA

Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

berikut

52

Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

homeostasis

Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

(10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

sisanya (2L hari) diekskresikan

Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

AzotemiaPrerenal

Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

pada tubulus colectivus distal

53

Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

AzotemiaIntrarenal

Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

hari)

Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

54

Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

dapat menyesatkan

Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

lebih dari 35 g24 jam

Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

55

asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

kecenderungan perdarahan meningkat

Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

Azotemia Postrenal

Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

fibrosis retroperitoneal

PEMBAHASAN

56

Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

pemeriksaan penunjang sebagai berikut

Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

psikis sosial dan lingkungan dari penderita

Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

untuk berjalan mulai terbatas

57

Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

(hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

pasien tersebut

Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

(dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

lelah )

Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

58

halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

pada penyakit kronis anemia hemolitik

DAFTAR PUSTAKA

1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

59

2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

2008

4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

factors

5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

p196-200 p297-299

7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

60

  • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
  • IMT
  • Status Gizi
  • lt 20 kgm2
  • 20-25 kgm2
  • 25-30 kgm2
  • gt30 kgm2
  • Gizi kurang (underweight)
  • Normal
  • Gizi lebih (overweight)
  • Obesitas
  • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
  • IMT
  • Status Gizi
  • lt 185 kgm2
  • 185-25 kgm2
  • gt 25 kgm2
  • Gizi kurang (underweight)
  • Normal
  • Gizi lebih (overweight)
  • 22 Sindrom Geriatri
  • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
  • 1 Sindrom serebral
  • 2 Konfusio
  • 3 Gangguan otonom
  • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
  • 4 Inkontinensia
  • 5 Jatuh
  • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
  • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
  • 7 Dekubitus
  • 23 Depresi Pada Lansia
  • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
  • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
  • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
  • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
  • Gejala lainnya yang lazim
  • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
  • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
  • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
  • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
  • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
  • 6 Tidur terganggu
  • 7 Nafsu makan berkurang
  • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
  • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
  • Kriteria Mayor
  • Kriteria Minor

    HALAMAN PENGESAHAN

    Nama Mahasiswa Skolastika Savitri

    NIM 22010111200129

    Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSDK FK UNDIP

    Judul kasus Seorang Wanita 67 Tahun dengan Hipertensi Stage II Hypertension

    Heart Disease Pneumonia Diare Akut Dehidrasi Ringan Azotemia

    Anemia Normositik Normokromik

    Pembimbing dr Yudo SpPDK-Ger

    Semarang 15 Januari 2013

    Pembimbing

    dr Yudo SpPDK-Ger

    2

    BAB I

    ASSESMENT GERIATRI

    I IDENTITAS PASIEN

    Nama Ny T

    Umur 67 tahun

    Pekerjaan Tidak Bekerja

    Alamat Perbalan Purwosari

    Agama Islam

    No CM C366270 7175351

    Masuk RS 25 Januari 2013

    II DAFTAR MASALAH

    No Masalah Aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Diare Akut Dehidrasi Ringan

    Hipertensi Stage II

    Hypertension Heart Disease

    Pneumonia

    Azotemia

    Anemia Normositik

    Normokromik

    Gangguang Kognitif

    Episode Depresif Ringan

    Efusi Pleura Minimal Kanan

    26-12-2012

    26-12-2012

    26-12-2012

    26-12-2012

    26-12-2012

    26-12-2012

    26-12-2012

    26-12-2012

    26-12-2012

    1 -

    -

    IIIDATA DASAR

    A Data Subyektif

    Autoanamnesis dengan penderita dan alloanamnesis dengan anak dan menantu penderita

    pada tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 WIB di bangsal Geriatri RSUP DrKariadi

    Semarang

    Keluhan utama muntah

    Riwayat Penyakit Sekarang

    3

    Onset dan Kronologi 3 hari SMRS pasien muntah didahului dengan mual sebanyak

    5 kali Muntah tiba-tiba tidak langsung setelah makan Muntah cair warna hijau

    kehitaman tidak sama dengan yang dimakan sekitar 12 gelas belimbing ampas sedikit

    pasien kurang nafsu makan terutama setelah muntah sehingga hanya makan sedikit bu

    bur Pasien dibawa berobat ke dokter diberi obat tapi muntah tidak hilang 1 hari SMRS

    pasien merasa lemas dan hanya berbaring di kamar Lalu dibawa ke RSDK

    1 hari setelah dirawat di RSDK pasien buang air besar cair sebanyak 3 kali dalam sehari

    Ampas (+) warna cokelat kekuningan menyemprot (-) nyeri sekitar anus (-) bau amis

    (-) Demam (-) muntah (-) mengeluh pusing (+) seperti ingin pingsan terutama jika

    berdiri Pasien juga mengeluhkan batuk

    Kualitas muntah membuat pasien menjadi lemas tidak mau makan warna

    hijau kehitaman cair dengan sedikit ampas

    Kuantitas muntah sebanyak 5 kali sebanyak frac12 gelas belimbing

    Faktor memperberat dan memperingan untuk mencret tidak ada

    Gejala penyerta mual (+) demam (+) dirasa tidak terlalu tinggi frekuensi BAB makin

    sering (-) BAB cair (+) BAB bau asam (-) nyeri perut (+) melilit dan tidak bisa

    digambarkan lokasinya nyeri ulu hati (-) pusing (+) seperti berputar terasa bila berdiri

    atau duduk kurang seimbang (+) nyeri kepala (-) kesadaran menurun (-) sesak napas

    (-) batuk (+) terasa berdahak tapi tidak keluar payah jika bekerja (-) sesak saat berbaring

    sehingga harus duduk dengan bantal tinggi (-) berdebar-debar (-) lemas (+) nyeri dada

    (-) BAK lancar lebih dari 3 kali sehari warna kuning jernih Nyeri BAK (-) sulit

    menahan kencing (+) kencing keluar sebelum sempat ke kamar mandi kencing tidak

    lancar (-)

    Riwayat Penyakit Dahulu

    - Pasien pernah dirawat di RSUP Dr Kariadi karena mual muntah dan mencret

    dikatakan muntaber

    - Pasien pernah jatuh 5 bulan lalu dan dirawat di RSUP Dr Kariadi Jatuh karena

    tersandung oleh sandal jatuh terjengkang tetap sadar saat jatuh berdiri dibantu oleh

    cucu pasien luka robek di kepala dan dijahit 5 jahitan Sejak saat itu menurut

    pengamatan keluarga pasien dirasa kurang pendengaran sering pusing dan lebih

    pelupa dari biasanya

    4

    - Pasien menderita sakit darah tinggi sudah sejak lebih dari 5 tahun yang lalu Biasanya

    pasien berobat ke Puskesmas dan sudah diberi obat (pasien lupa nama obatnya)

    Namun pasien tidak meminum obat darah tinggi secara teratur

    - Riwayat kencing manis disangkal

    - Riwayat sakit jantung disangkal

    - Riwayat pelo lemah separuh anggota gerak disangkal

    - Riwayat sakit batuk lebih dari 2 minggu dengan pengobatan lama dengan obat yang

    membuat kencing menjadi merah disangkal

    - Riwayat merokok disangkal

    - Riwayat operasi sebelumnya disangkal

    - Riwayat alergi disangkal

    Riwayat Penyakit Keluarga

    - Riwayat sakit kencing manis dalam keluarga disangkal

    - Riwayat sakit darah tinggi dalam keluarga disangkal

    - Riwayat sakit jantung dalam keluarga disangkal

    - Riwayat alergi disangkal

    Riwayat Sosial Ekonomi

    Pasien seorang lansia tidak bekerja Suami sudah meninggal Memiliki 2 orang anak

    yang sudah menikah dan hidup mandiri Anak pertama pasien tinggal di rumah sendiri

    anak kedua pasien sudah meninggal Pasien tinggal serumah dengan 2 cucu perempuan

    dan 1 cucu laki-laki dari anak pertama Hidup sehari-hari dalam tanggungan cucu tertua

    dan kadang dibantu anak pertama Hubungan pasien dengan penghuni rumah baik Pasien

    tinggal di rumah dengan 3 kamar tidur 1 ruang tamu 1 ruang mandi Pasien memiliki 1

    kamar tidur berukuran 3 x 2 m2 Lantai ubin atap genteng Kamar mandi dan WC di

    dalam rumah dan bersebelahan dengan kamar pasien WC jongkok tanpa pegangan

    sumber air minum dari PAM Penerangan listrik PLN memasak dengan kompor biasa

    Kesan sosial ekonomi kurang

    Biaya pengobatan Jamkesmas

    5

    Riwayat Fungsional

    Sebelum masuk RS

    Dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kamar mandi pasien dapat

    melakukan sendiri namun kadang pasien berjalan dengan rambatan di kursi meja atau

    dinding dan pelan-pelan Untuk buang air besar dan buang air kecil pasien dapat

    melakukannya dengan mandiri tanpa bantuan kecuali saat sakit Pasien kadang

    mengompol sebelum sempat pergi ke kamar mandi namun pasien menyadari sedang

    ngompol Pasien buang air besar mandiri di kamar mandi Untuk aktivitas seperti makan

    mandi dan berpakaian pasien juga masih dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang

    lain

    Saat dirawat di RS

    INDEKS KATZ ( Menilai AKS)

    No Aktivitas Mandiri Tergantung 28-01-2013

    1 Bathing Memerlukan bantuan

    hanya pada 1 bagian

    tubuh (bagian

    belakang anggota

    tubuh yang terganggu)

    atau dapat melakukan

    sendiri

    Memerlukan

    bantuan dalam

    mandi lebih dari 1

    bagian tubuh dan

    saat masuk serta

    keluar dari bak

    mandi tidak dapat

    mandi sendiri

    Tergantung

    2 Dressing Menaruh pakaian amp

    mengambil pakaian

    memakai pakaian

    rsquobracersquo amp menalikan

    sepatu dilakukan

    sendiri

    Tidak dapat

    memakai pakaian

    sendiri atau tidak

    berpakaian

    sebagian

    Tergantung

    3 Toilletting Pergi ke toilet duduk

    berdiri dari kloset

    memakai pakaian

    dalam membersihklan

    Memakai rsquobedpanrsquo

    atau rsquocomodersquo atau

    mendapat bantuan

    pergi ke toilet atau

    Tergantung

    6

    kotoran (memakai

    rsquobedpanrsquo pada malam

    hari saja amp tidak

    memakai penyangga

    mekanik)

    memakai toilet

    4 Transfering Berpindah dari dan ke

    tempat tidur amp

    berpindah dari dan ke

    tempat duduk

    (memakai atau tidak

    memakai alat bantu)

    Tidak dapat

    melakukan

    dengan bantuan

    untuk berpindah

    dari amp ke tempat

    tidur tempat

    duduk

    Tergantung

    5 Continence BAK amp BAB baik Tidak dapat

    mengontrol

    sebagian

    seluruhnya dalam

    BAB amp BAK

    dengan bantuan

    manual kateter

    Tergantung

    6 Feeding Mengambil makanan

    dari piring yang

    lainnya amp

    memasukkan ke dalam

    mulut (tidak termasuk

    kemampuan untuk

    memotong daging amp

    menyiapkan makanan

    seperti mengoleskan

    mentega di roti)

    Memerlukan

    bantuan untuk

    makan atau tidak

    dapat makan

    semuanya atau

    makan per-

    parenteral)

    Mandiri

    7

    Klasifikasi menurut Indeks Katz

    A Mandiri untuk 6 fungsi

    B Mandiri untuk 5 fungsi

    C Mandiri kecuali bathing amp 1 fungsi lain

    D Mandiri kecuali bathing dressing amp 1 fungsi lain

    E Mandiri kecuali bathing dressing toiletting amp 1 fungsi lain

    F Mandirikecuali bathingdressing toiletting transfering amp 1 fungsi lain

    G Ketergantungan untuk semua 6 fungsi di atas

    Kesan Katz F (Mandiri kecuali bathing dressing toiletting transfering amp 1 fungsi

    lain)

    Pada saat dirawat di RS pasien masih dapat berubah posisi tidur dari telentang ke

    miring kanan dan miring kiri Pasien sulit duduk karena merasa pusing bila duduk

    sehingga kadang memakai bantal untuk duduk Berikut adalah skor untuk mengukur

    risiko dekubitus pada pasien

    SKOR NORTON ( Untuk Mengukur Risiko Dekubitus)

    Penilaian Skor 28-01-2013Kondisi fisik umum

    middotBaikmiddotLumayanmiddotBurukmiddotSangat buruk

    4321

    3

    Kesadaran middotKomposmentismiddotApatismiddotKonfussoporusmiddotStuporkoma

    4321

    4

    Aktivitas middotAmbulanmiddotAmbulan dengan bantuan

    middotHanya bisa dudukmiddotTiduran

    43

    21

    1

    Mobilitas middotBergerak bebasmiddotSedikit terbatasmiddotSangat terbatasmiddotTak bisa bergerak

    4321

    3

    Inkontinensia middotTidak adamiddotKadang-kadang

    43

    2

    8

    middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

    urin

    2

    1Skor total 13

    Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

    12-15 kemungkinan kecil terjadi

    lt 12 kemungkinan besar terjadi

    Skor 13

    Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

    Riwayat Gizi

    - Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

    tempe tahu jarang menggunakan daging

    - Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

    - Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

    Riwayat Psikiatri

    Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

    mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

    dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

    tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

    pasien dengan keluarga juga baik

    Pemeriksaan Status Mental

    Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

    penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

    RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

    Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

    Kesadaran jernih

    Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

    Mood euthyme

    Afek serasi

    Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

    Bentuk Pikir realistik

    Proses Pikir lancar

    9

    Isi Pikir waham (-)

    SKALA DEPRESI GERIATRI

    Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

    minggu terakhir

    No Apakah Ya Tidak

    1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

    2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

    kesenangan anda

    Ya Tidak

    3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

    4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

    5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

    6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

    anda

    Ya Tidak

    7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

    8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

    9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

    mengerjakan sesuatu yang baru

    Ya Tidak

    10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

    ingat anda dibanding kebanyakan orang

    Ya Tidak

    11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

    menyenangkan

    Ya Tidak

    12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

    10

    ini

    13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

    14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

    15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

    daripada anda

    Ya Tidak

    Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

    Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

    Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

    Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

    Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

    Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

    Skor = 8

    Kesan kemungkinan besar depresi

    SKOR MINI MENTAL STATUS

    Max Min

    5

    5

    ( 4)

    ( 4 )

    ORIENTASI

    Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

    Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

    rumah kota kabupaten provinsi)

    3 ( 3 )

    REGISTRASI

    Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

    detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

    ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

    menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

    5 ( 1 )

    ATENSI DAN KALKULASI

    Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

    Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

    WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

    11

    kesalahan

    3

    ( 3 )

    RECALL

    Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

    Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

    9 ( 4 )

    BAHASA

    a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

    nilai)

    b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

    TAPI (1 nilai)

    c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

    kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

    pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

    d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

    PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

    e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

    f Tirulah gambar ini (1 nilai )

    Jumlah skor 19

    Kategori Skor 24-30 normal

    17-23 Probable gangguan kognitif

    0-16 definite gangguan kognitif

    Skor 19

    Kesan probable gangguan kognitif

    Diagnosis Multiaksial

    Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

    Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

    Aksis III

    Aksis IV Stresor penyakit

    Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

    12

    B DATA OBJEKTIF

    1 PEMERIKSAAN FISIK

    Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

    RSUP Dr Kariadi Semarang

    Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

    dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

    Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

    Tanda vital TD 14090 mmHg

    RR 28xmenit

    N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

    alternans (+)

    t 3600C

    Status gizi BB 46 kg

    TB 152 cm

    IMT 1991 kgm2

    Kesan Normoweight

    Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

    Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

    Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

    cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

    Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

    Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

    (--)

    Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

    berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

    Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

    Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

    Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

    supraklavikular(-)

    retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

    (++) spider naevi (-)

    Cor

    Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

    13

    Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

    angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

    Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

    Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

    Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

    Pinggang jantung melebar

    Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

    Pulmo Anterior

    Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

    Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

    Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

    Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

    Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

    lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

    Pulmo Posterior

    Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

    Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

    Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

    Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

    Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

    lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

    Abdomen

    Inspeksi cembung venektasi (-)

    Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

    Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

    Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

    Ekstremitas superior inferior

    Oedem -- --

    Akral dingin -- --

    Sianosis -- --

    Clubbing finger -- --

    Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

    Trofi eutrofi eutrofi

    Refleks fisiologis + N + N

    14

    Refleks Patologis -- --

    2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Hematologi (25 Januari 2013)

    Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

    Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

    Hematokrit 361 385 350-470

    Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

    MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

    MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

    MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

    Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

    Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

    RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

    MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

    Kimia Klinik

    Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

    Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

    Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

    Sedang110-125

    Buruk gt=126

    Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

    Sedang145-179

    Burukgt=180

    Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

    Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

    Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

    Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

    Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

    Protein total 73 grdL 64 ndash 82

    Albumin 32 grdL 34 ndash 50

    15

    Globulin 410 grdL 230 ndash 350

    Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

    Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

    AST 25 UL 15 ndash 37

    ALT 25 UL 30 ndash 65

    Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

    Gama GT 20 UL 5 ndash 85

    Elektrolit

    Natrium 135 mmolL 136-145

    Kalium 36 mmolL 35-51

    Chlorida 97 mmolL 98-107

    Calcium 224 mmolL 212-252

    Magnesium 087 mmolL 074-099

    URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

    Warna Kuning jernih

    pH 600

    Berat jenis 1020

    Protein 150 mgdL Negatif

    Reduksi Negatif Negatif

    Urobilinogen Negatif Negatif

    Bilirubin 10 mgdL Negatif

    Aseton Negatif Negatif

    Nitrit Negatif Negatif

    Sedimen

    Epitel 249 uL

    Epitel 5 ndash 8 LPK

    00 ndash 400

    Leukosit 369 uL

    Leukosit 3 ndash 5 LPB

    00 ndash 200

    Eritrosit 1038 uL

    Eritrosit 4 ndash 8 LPB

    00 ndash 250

    Kristal 08uL 00 ndash 100

    Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

    16

    Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

    Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

    Granula halus 1 ndash 3LPK -

    Epitel NegatifLPK -

    Eritrosit NegatifLPK -

    Leukosit NegatifLPK -

    Mukus 662uL 000 ndash 050

    Benang mukus +POS -

    Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

    Bakteri 716uL

    +POS

    00 ndash 1000

    Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

    Sperma 00uL 00 ndash 30

    Kepekatan 118

    EKG

    HR 80 x mnt

    Irama sinus aritmia

    Axis normoaxis

    Gel P P mitral (+)

    PR interval 02 s

    QRS komplek 008 s

    ST segmen isoelektrik

    Gel T 008 s

    T inverted (-)

    Tall T (-)

    R S di V1 lt 1mm

    S di V1 + R di V56gt35mm

    RSRrsquo di V1 V2

    Kesan aritmia sinus

    HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

    Visus ODS 360

    Palpebra edema (--)

    Segmen anterior tenang

    17

    Lensa keruh tidak rata

    Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

    Funduskopi

    Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

    Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

    IV DAFTAR ABNORMALITAS

    1 Muntah

    2 Mual

    3 BAB cair 3 kali

    4 Lemas

    5 Batuk berdahak sulit keluar

    6 Demam nglemeng

    7 Pusing berputar saat berdiri

    8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

    minum obat secara teratur

    9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

    saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

    10 TD = 140100 mmHg

    11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

    12 Auskultasi jantung

    13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

    14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

    halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

    15 EKG

    16 Lensa ODS keruh tidak merata

    17 Hematologi Hb 1160 gr

    18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

    19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

    20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

    21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

    22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

    23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

    18

    24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

    patologi 361uL

    25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

    V DAFTAR MASALAH

    A Sindroma Geriatri

    Sindroma serebral (-)

    Konfusio (-)

    Gangguan otonom (-)

    Inkontinensia (+)

    Jatuh (+)

    Kelainan tulang atau patah tulang (-)

    Dekubitus (-)

    B AKS

    The 14 I

    Immobility

    Impaction

    Instability

    Iatrogenik

    Intelectual impairment

    Insomnia

    Inkontinensia

    Isolation

    Impotence

    Imuno deficiency

    Infection

    Inaniaton

    Impairment of vision smell hearing

    Impecunity

    C Problem

    1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

    2 Hipertensi Stage I (810)

    19

    3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

    4 Infiltrat paru (4111417)

    5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

    6 Anemia Normositik Normokromik (16)

    7 Gangguang Kognitif (20)

    8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

    VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

    1 Gastoenteritis akut

    Assesment Inflamatory

    Non-inflamatory

    Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

    hitung jenis leukosit)

    Ip Rx infus RL 20 tpm

    Diet lunak RG 1500 kkal

    New diatab 3x2 tab

    Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

    Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

    Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

    penyajian makanan yang akan dikonsumsi

    - Mencuci tangan sebelum makan

    - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

    pemeriksaan

    2 Infiltrat Paru

    Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

    Community Aqcuired Pneumonia

    Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

    Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

    Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

    Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

    Ip Ex

    - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

    - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

    20

    - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

    pengeluaran dahak

    3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

    Assesment - Etiologi primer

    Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

    hypertension)

    Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

    Ip Rx Captopril 3x125 mg

    Amlodipin 1x5 mg

    Diit lunak rendah garam 1500 kkal

    Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

    Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

    Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

    Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

    Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

    secara teratur

    4 Hipertensi stage I

    Assesment - Etiologi primer

    Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

    hypertension)

    Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

    Ip Rx Captopril 3x125 mg

    Amlodipin 1x5 mg

    Diit lunak rendah garam 1500 kkal

    Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

    Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

    Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

    Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

    Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

    secara teratur

    5

    21

    6 Hypertension Heart Disease

    Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

    - Diagnosis Anatomis LVH

    - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

    Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

    rutin dan kimia klnik

    Ip Rx - Infus RL 20 tpm

    - Captopril 3x125 mg

    - Amlodipin 1x5 mg

    - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

    - Spironolakton 1x25 mg

    Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

    Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

    - Edukasi mengenai perubahan life style

    (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

    yang banyak mengandung garam

    (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

    - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

    antihipertensi secara teratur

    7 Pneumoni

    Assesment HAP

    Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

    IP Rx O2 3Lm

    Terapi empirik AB

    Ambroxol 3x30 mg

    IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

    IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

    lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

    8 Azotemia

    Assesment Etiologi Pre-renal renal

    Ip Dx USG Abdomen

    22

    IP Rx Diet rendah uremi

    IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

    IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

    Menyeimbangkan cairan input dan output

    Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

    hidup

    9 Anemia Normositik Normokromik

    Assesment Penyakit kronik

    Intake kurang

    Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

    Ip Rx -

    Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

    Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

    - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

    mengetahui penyebab penyakit

    10 Gangguan Kognitif

    Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

    Ip Dx -

    Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

    lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

    Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

    Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

    kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

    11 Episode Depresif Ringan

    Assesment -

    Ip Dx -

    Ip Rx Mianserin 1x30 mg

    Ip Mx -

    Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

    perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

    minimal sekali)

    23

    12

    13 Efusi Pleura Kanan Minimal

    Assesment jenis eksudat transudat

    Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

    pada cairan pleura

    Ip Rx O2 3Lm

    Ip Mx keluhan sesak

    Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

    prognosis penyakit

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

    24

    1 GERIATRI

    Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

    dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

    dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

    degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

    Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

    1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

    atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

    2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

    menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

    3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

    4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

    5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

    sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

    11 Status Gizi Lansia

    Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

    karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

    (buruk) pada lansia adalah

    1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

    2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

    3 Penurunan serum protein yang berwarna

    4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

    5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

    6 Penurunan bermakna tebal lipatan

    7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

    defisiensi folat dan vitamin B12

    Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

    (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

    IMT Status Gizi

    25

    lt 20 kgm2

    20-25 kgm2

    25-30 kgm2

    gt30 kgm2

    Gizi kurang (underweight)

    Normal

    Gizi lebih (overweight)

    Obesitas

    Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

    ditampilkan pada tabel berikut

    IMT Status Gizi

    lt 185 kgm2

    185-25 kgm2

    gt 25 kgm2

    Gizi kurang (underweight)

    Normal

    Gizi lebih (overweight)

    22 Sindrom Geriatri

    Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

    klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

    giants adalah

    1 Sindrom serebral

    2 Konfusio

    3 Gangguan otonom

    Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

    terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

    pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

    Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

    1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

    pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

    4 Inkontinensia

    5 Jatuh

    Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

    di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

    stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

    lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

    ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

    26

    kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

    Stroke serangan kejang Parkinson)

    6 Kelainan tulang dan patah tulang

    7 Dekubitus

    23 Depresi Pada Lansia

    3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

    1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

    2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

    yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

    kegembiraan

    3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

    Gejala lainnya yang lazim

    1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

    2 Harga diri dan percaya diri berkurang

    3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

    4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

    5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

    6 Tidur terganggu

    7 Nafsu makan berkurang

    Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

    utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

    gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

    Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

    makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

    Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

    fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

    2 HIPERTENSI

    21 DEFINISI HIPERTENSI

    Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

    peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

    pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

    27

    untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

    yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

    22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

    Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

    hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

    pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

    pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

    Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

    Klasifikasi

    Tekanan

    Darah

    Tekanan

    Darah

    Sistolik

    (mmhg)

    Tekanan

    Darah

    Diastoli

    k

    (mmhg)

    Modifikasi

    Gaya

    Hidup

    Obat Awal

    Tanpa indikasi Dengan

    Indikasi

    Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

    menggunakan obat

    anti hipertensi

    Gunakan obat

    yang spesifik

    dengan

    indikasi

    (risiko)

    Pre

    Hipertensi

    120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

    Hipertensi

    Stage I

    Hipertensi

    Stage II

    140 ndash 159

    ge160

    90 ndash 99

    ge100

    Ya

    Ya

    Untuk semua kasus

    gunakan diuretik

    jenis thiazide dengan

    pertimbangan ACEi

    ARB BB CCB atau

    kombinasikan

    Gunakan kombinasi

    2 obat (biasanya

    diuretik jenis

    thiazide) dan

    ACEiARBBBCCB

    Gunakan obat

    yang spesifik

    dengan

    indikasi

    (risiko)

    Kemudian

    tambahkan

    dengan obat

    anti hipertensi

    (diuretik

    ACEi ARB

    BB CCB)

    seperti yang

    dibutuhkan

    28

    Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

    menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

    edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

    rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

    Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

    mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

    perilaku gaya hidup yang salah

    23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

    Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

    Usia

    Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

    pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

    wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

    Ras

    Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

    dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

    serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

    Riwayat keluarga

    Overweight atau obesitas

    Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

    Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

    untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

    volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

    meningkat

    Kurang aktif bergerak

    Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

    jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

    bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

    aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

    Merokok

    Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

    yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

    menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

    Diet tinggi garam ( sodium)

    29

    Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

    tekanan darah

    Diet kurang potasium

    Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

    akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

    Diet kurang vitamin D

    Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

    sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

    ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

    Alkohol

    Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

    dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

    Stres

    Penyakit kronik

    Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

    berisiko untuk mengalami hipertensi

    24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

    30

    25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

    31

    Modifikasi gaya hidup

    Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

    pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

    penyerta tertentu)

    Obat antihipertensi inisial

    Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

    Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

    BB CCB)

    Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

    atau diastolik 90-99 mmHg)

    Diuretik golongan Tiazide Dapat

    dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

    Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

    Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

    Target tekanan darah tida terpenuhi

    Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

    dengan dokter spesialis

    32

    1 Modifikasi Gaya Hidup

    Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

    pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

    penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

    tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

    atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

    perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

    natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

    menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

    resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

    memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

    gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

    hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

    Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

    Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

    Penurunan

    Tekanan Darah

    Sistolik (Skala)

    Menurunkan Berat

    Badan

    Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

    Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

    5 ndash 20 mmhg 10 kg

    penurunan berat

    badan

    Melakukan pola diet

    berdasarkan DASH

    Mengkonsumsi makanan yang kaya

    dengan buah ndash buahan sayuran produk

    makanan yang rendah lemak dengan kadar

    8 ndash 14 mmhg

    33

    lemak total dan saturasi yang rendah

    Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

    mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

    (24 gram Na atau 6 gram garam)

    2 ndash 8 mmhg

    Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

    teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

    menit per hari setiap hari dalam seminggu)

    4 ndash 9 mmhg

    Membatasi Penggunaan

    alcohol

    Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

    dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

    misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

    80 whiski) per hari pada sebagian besar

    laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

    hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

    kurus

    2 ndash 4 mmhg

    2 Terapi Farmakologi

    Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

    obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

    reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

    jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

    Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

    percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

    baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

    Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

    dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

    diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

    dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

    dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

    pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

    National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

    baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

    dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

    semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

    34

    dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

    manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

    Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

    lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

    ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

    besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

    untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

    kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

    gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

    tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

    keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

    (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

    pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

    memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

    autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

    harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

    Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

    Kelas Obat (nama generik) Dosis

    Penggunaan

    (mg hari)

    Frekuensi

    penggunaan

    per hari

    Diuretik Thiazide - Klortihiazide

    - Chlortalidone

    - Hidrochlorthiazide

    - Polythiazide

    - Indapamide

    - Metalazone

    125 ndash 500

    125 ndash 25

    125 ndash 50

    2 ndash 4

    125 ndash 25

    05 ndash 01

    1-2

    1

    1

    1

    1

    1

    Loop diuretic - Bumetanide

    - Furosemide

    - Tosemid

    05 ndash 1

    20 ndash 80

    25 ndash 10

    2

    2

    1

    Diuretik hemat kalium - Amiloride

    - Triamterene

    5 ndash 10

    50 ndash 100

    1 ndash 2

    1 ndash 2

    Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

    35

    blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

    Beta blocker - Atenolol

    - Betaxolol

    - Bisoprolol

    - Metaprolol

    - Metoprolol

    - Nadolod

    - Propanolol

    - Propanolol long acting

    - Timolol

    25 ndash 100

    5 ndash 20

    25 ndash 10

    50 ndash 100

    50 ndash 100

    40 ndash 120

    40 ndash 160

    60 ndash 180

    20 ndash 40

    1

    1

    1

    1 ndash 2

    1

    1

    2

    1

    2

    Beta blocker aktivitas

    simpatomimetik

    - Acebutolol

    - Penbutolol

    - Pindolol

    200 ndash 800

    10 ndash 40

    10 ndash 40

    2

    1

    2

    Kombinasi Alfa dan

    Beta Blocker

    - Carvedilol

    - Labetalol

    125 ndash 50

    200 ndash 800

    2

    2

    ACEi - Benazepril

    - Captopril

    - Enalapril

    - Fosinopril

    - Lisinopril

    - Moexipril

    - Perindopril

    - Quinapril

    - Ramipril

    - Trandolapril

    10 ndash 40

    25 ndash 100

    5 ndash 40

    10 ndash 40

    10 ndash 40

    75 ndash 30

    4 ndash 8

    10 ndash 80

    25 ndash 20

    1 ndash 4

    1

    2

    1 ndash 2

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    Angiotensinogen II

    Antagonis

    - Candesartan

    - Eprosartan

    - Irbesartan

    - Losartan

    - Olmesartan

    - Telmisartan

    - Valsartan

    8 ndash 32

    400 -800

    150 ndash 300

    25 ndash 100

    20 ndash 40

    20 ndash 80

    80 ndash 320

    1

    1 ndash 2

    1

    1 ndash 2

    1

    1

    1 ndash 2

    CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

    36

    Dihidropiridin release

    - Verapamil immediate

    release

    - Verapamil long acting

    - Verapamil

    80 ndash 320

    120 ndash 480

    120 ndash 360

    2

    1 ndash 2

    1

    CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

    - Felodipine

    - Isradipine

    - Nicardipine sustained

    release

    - Nifedipine long acting

    - Nisoldipine

    25 ndash 10

    25 ndash 20

    25 ndash 10

    60 ndash 120

    30 ndash 60

    10 ndash 40

    1

    1

    2

    2

    1

    1

    Alpha 1 Bloker - Doxazosin

    - Prazosin

    - Terazosin

    1 ndash 16

    2 ndash 20

    1 ndash 20

    1

    2 ndash 3

    1 ndash 2

    Alpha 2 Agonis

    sentral dan obat

    lainnya yang bekerja

    sentral

    - Clonidine

    - Clonidine patch

    - Methyldopa

    - Reserpin

    - Guanfacine

    01 ndash 08

    01 ndash 03

    250 ndash 1000

    01ndash 025

    05 ndash 2

    2

    1 Minggu

    2

    1

    1

    Vasodilator langsung - Hydralazine

    - Minoxidil

    25 ndash 100

    25 ndash 80

    2

    1 ndash 2

    Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

    - Diuretik dan β blocker

    - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

    - Calcium antagonist dan diuretik

    - Calcium antagonist dan B Blocker

    - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

    - α blocker dan β blocker

    - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

    antagonist

    37

    Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

    memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

    obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

    1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

    Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

    menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

    kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

    2 Penyakit Jantung Iskemi

    PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

    dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

    calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

    akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

    obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

    inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

    3 Gagal Jantung

    Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

    ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

    penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

    aldosteron antagonis bersama diuretik loop

    4 Diabetes Melitus

    Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

    menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

    diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

    menurunkan progresivitas makroalbuminuria

    5 Penyakit Ginjal Kronik

    Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

    1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

    173m2

    2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

    Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

    jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

    adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

    per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

    38

    6 Penyakit cerebrovaskular

    Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

    Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

    stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

    Thiazide

    7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

    Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

    PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

    8 Hipertensi pada Lanjut Usia

    Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

    dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

    usia yang lebih muda

    Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

    tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

    sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

    mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

    kompensasiadaptasi

    Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

    akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

    Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

    renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

    penyebab hipertensi pada lansia

    Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

    adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

    Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

    pembuluh darah perifer

    Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

    postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

    terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

    akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

    Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

    Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

    tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

    39

    bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

    dan Calcium antagonis dihydropyridine

    26 KOMPLIKASI

    Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

    sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

    penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

    organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

    antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

    dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

    penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

    dicapai

    27 KRISIS HIPERTENSI

    A DEFINISI

    Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

    ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

    membutuhkan penanggulangan segera

    B KLASIFIKASI

    1 Hipertensi Emergensi

    Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

    progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

    penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

    2 Hipertensi urgensi

    Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

    disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

    dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

    Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

    TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

    1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

    1048729 Hipertensi ensefalopati

    1048729 Aorta diseksi akut

    1048729 Oedema paru akut

    1048729 Eklampsi

    40

    1048729 Feokhromositoma

    1048729 Funduskopi KW III atau IV

    1048729 Insufisiensi ginjal akut

    1048729 Infark miokard akut angina unstable

    1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

    - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

    - Cedera kepala

    - Luka bakar

    - Interaksi obat

    Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

    1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

    tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

    1048729 KW I atau II pada funduskopi

    1048729 Hipertensi post operasi

    1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

    Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

    pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

    C FAKTOR RISIKO

    Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

    Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

    Kehamilan

    Penggunaan NAPZA

    Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

    phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

    Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

    D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

    Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

    dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

    pemberian obat anti hipertensi oral

    41

    Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

    Obat Cara

    pemberian

    Farmakologi Dosis

    ACE inhibitor Sublingual Oral

    ( dikunyah

    diisap)

    Mulai kerja

    SL 10 -15 menit

    Oral 15 ndash 30 menit

    Efek Maksimal

    SL 60 menit

    Oral 1 ndash 2 jam

    Lama kerja 8 jam

    625 ndash 50

    mgkali

    Central Alpha

    Agonis

    Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

    Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

    Lama kerja 3 ndash 12 jam

    75 ndash 150

    microgkalijam

    Total 900 microg

    Calcium Channel

    Blocker

    Oral ( dikunyah

    ditelan)

    Mulai kerja 5 ndash 20 menit

    Efek maksimal 30 ndash 60

    menit

    Lama kerja 2 ndash 6 jam

    Obat alternatif

    bila obat lain

    tidak ada

    Kontraindikasi

    pada kasus

    krisis hipertensi

    dengan

    gangguan otak

    dan iskemia

    jantung

    E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

    1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

    fasilitas pemantauan yang memadai

    2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

    3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

    langkah sebagai berikut

    a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

    pressure) diturunkan 20 ndash 25

    b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

    42

    c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

    gejala iskemia organ

    3 CONGESTIVE HEART FAILURE

    Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

    jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

    kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

    kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

    dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

    gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

    perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

    kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

    gagal jantung kanan

    Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

    seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

    penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

    pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

    New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

    menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

    I

    I

    Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

    lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

    pada aktivitas berat

    II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

    menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

    III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

    namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

    IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

    bahkan timbul saat istirahat

    Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

    elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

    a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

    Kriteria Mayor Kriteria Minor

    Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

    43

    Kardiomegali Batuk malam hari

    Gallop Dispnea drsquoeffort

    Peningkatan JVP Pembesaran hati

    Refluks hepatojuguler Efusi pleura

    Ronkhi basah halus Takikardia

    Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

    pada saat yang bersamaan

    b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

    jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

    tidak hilang oleh batuk serta edema

    c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

    aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

    d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

    hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

    efusi pleura

    e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

    Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

    Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

    Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

    1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

    ARDS

    2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

    3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

    4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

    Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

    dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

    dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

    masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

    Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

    jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

    Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

    Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

    belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

    terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

    44

    dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

    beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

    31 Hypertension Heart Disease

    1 Definisi

    Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

    penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

    jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

    peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

    Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

    hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

    mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

    dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

    gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

    2 Patofisiologi

    Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

    darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

    hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

    ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

    Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

    kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

    terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

    gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

    bertambah akibat penambahan massa miokard

    Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

    terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

    beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

    lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

    adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

    belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

    Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

    dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

    terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

    meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

    45

    stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

    akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

    hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

    karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

    menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

    pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

    jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

    disertai dengan penyakit jantung koroner

    3 Penyebab dan Faktor Risiko

    Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

    menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

    peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

    dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

    gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

    Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

    stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

    jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

    oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

    Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

    darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

    meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

    4 Pemeriksaan Fisik

    Keluhan dan Gejala

    Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

    simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

    Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

    impoten

    Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

    miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

    adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

    ischemic

    Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

    aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

    46

    Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

    keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

    5 Gambaran Klinik

    Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

    Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

    neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

    timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

    tahanan pembuluh darah perifer meningkat

    Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

    tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

    berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

    dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

    faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

    memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

    6 Pemeriksaan Penunjang

    A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

    Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

    Hemoglobinhematokrit

    Elektrolit darahKalium

    Ureumkreatinin

    Gula darah puasa

    Kolesterol total

    Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

    kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

    adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

    untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

    B Pemeriksaan Elektrokardiogram

    - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

    - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

    Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

    tertunda defleksi negatif dalam V1

    C Pemeriksaan Ekokardiografi

    47

    Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

    terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

    miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

    Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

    terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

    penyakit jantung hipertensi

    Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

    ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

    sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

    eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

    tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

    hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

    ekokardiogram

    D Pemeriksaan Radiologi

    Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

    elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

    stadium payah jantung hipertensi

    Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

    ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

    membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

    berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

    7 Penatalaksanaan

    A Pencegahan

    Diet rendah sodium

    Diet buah-buahan dan sayuran segar

    Latihan aerobik rutin

    Mencegah terjadinya kegemukan

    B Pengobatan

    Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

    terjadi yaitu dengan

    Menurunkan tekanan darah menjadi normal

    Mengobati payah jantung karena hipertensi

    Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

    Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

    48

    Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

    Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

    menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

    rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

    menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

    Diuretik

    Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

    aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

    sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

    perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

    dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

    menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

    berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

    gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

    Golongan anti-simpatis

    Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

    jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

    metildepa klonidin dan guanabenz

    Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

    penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

    obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

    diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

    persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

    sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

    Vasodilator

    Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

    bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

    kalsium

    Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

    kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

    dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

    tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

    penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

    49

    4 PNEUMONIA

    Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

    terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

    konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

    histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

    eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

    waktu yang bervariasi

    PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

    pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

    ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

    Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

    napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

    pernapasan bronkial)

    Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

    Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

    kuman aspirasi

    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

    adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

    virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

    tua atau lemah

    41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

    Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

    yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

    klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

    dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

    gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

    5 DIARE AKUT

    51 DEFINISI

    50

    Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

    air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

    memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

    air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

    berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

    15 hari

    52 KLASIFIKASI

    Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

    1 Lama waktu diare akut atau kronik

    2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

    3 Berat ringan diare kecil atau besar

    4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

    5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

    53 ETIOLOGI

    Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

    keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

    penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

    54 PATOFISIOLOGI

    Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

    berikut

    1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

    2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

    3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

    4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

    5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

    6 Gangguan permeabilitas usus

    7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

    8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

    Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

    Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

    pasien belum jatuh dalam presyok

    Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

    presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

    51

    Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

    menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

    Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

    terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

    cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

    berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

    Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

    yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

    1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

    Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

    KLINIS SKOR

    Rasa hausmuntah 1

    Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

    Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

    Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

    Kesadaran apati 1

    Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

    Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

    Facies cholerica 2

    Vox cholerica 2

    Turgor kulit menurun 1

    Washer womanrsquos hand 1

    Ekstremitas dingin 1

    Sianosis 2

    Umur 50-60 tahun 1

    Umur gt 60 tahun 2

    6 AZOTEMIA

    Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

    dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

    berikut

    52

    Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

    yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

    akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

    homeostasis

    Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

    tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

    satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

    Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

    ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

    (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

    sisanya (2L hari) diekskresikan

    Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

    AzotemiaPrerenal

    Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

    penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

    ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

    volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

    karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

    arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

    menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

    Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

    pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

    pada tubulus colectivus distal

    53

    Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

    antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

    untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

    menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

    asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

    output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

    AzotemiaIntrarenal

    Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

    akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

    itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

    dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

    output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

    hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

    hari)

    Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

    nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

    tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

    mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

    GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

    Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

    dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

    Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

    ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

    Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

    cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

    tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

    juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

    menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

    Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

    azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

    proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

    dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

    urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

    54

    Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

    dapat menyesatkan

    Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

    sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

    nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

    lebih dari 35 g24 jam

    Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

    membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

    memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

    kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

    dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

    menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

    ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

    tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

    GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

    Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

    granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

    glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

    ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

    Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

    skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

    ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

    nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

    penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

    Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

    untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

    ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

    blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

    intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

    reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

    Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

    pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

    vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

    osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

    55

    asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

    kecenderungan perdarahan meningkat

    Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

    toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

    Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

    tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

    Azotemia Postrenal

    Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

    obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

    dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

    mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

    asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

    Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

    saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

    lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

    terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

    menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

    jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

    fibrosis retroperitoneal

    PEMBAHASAN

    56

    Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

    Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

    Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

    pemeriksaan penunjang sebagai berikut

    Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

    assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

    tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

    keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

    pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

    sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

    Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

    penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

    organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

    khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

    tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

    dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

    dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

    adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

    itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

    multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

    psikis sosial dan lingkungan dari penderita

    Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

    memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

    Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

    yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

    kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

    ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

    kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

    yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

    anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

    Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

    keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

    pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

    untuk berjalan mulai terbatas

    57

    Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

    berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

    hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

    ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

    cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

    Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

    metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

    badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

    apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

    sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

    (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

    ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

    cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

    jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

    pasien tersebut

    Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

    diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

    sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

    kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

    26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

    VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

    adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

    dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

    (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

    pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

    auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

    Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

    framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

    lelah )

    Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

    adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

    dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

    yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

    minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

    58

    halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

    arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

    baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

    Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

    didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

    disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

    sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

    hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

    Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

    Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

    normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

    pada penyakit kronis anemia hemolitik

    DAFTAR PUSTAKA

    1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

    Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

    59

    2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

    httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

    3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

    2008

    4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

    httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

    factors

    5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

    httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

    6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

    Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

    p196-200 p297-299

    7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

    II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

    Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

    60

    • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
    • IMT
    • Status Gizi
    • lt 20 kgm2
    • 20-25 kgm2
    • 25-30 kgm2
    • gt30 kgm2
    • Gizi kurang (underweight)
    • Normal
    • Gizi lebih (overweight)
    • Obesitas
    • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
    • IMT
    • Status Gizi
    • lt 185 kgm2
    • 185-25 kgm2
    • gt 25 kgm2
    • Gizi kurang (underweight)
    • Normal
    • Gizi lebih (overweight)
    • 22 Sindrom Geriatri
    • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
    • 1 Sindrom serebral
    • 2 Konfusio
    • 3 Gangguan otonom
    • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
    • 4 Inkontinensia
    • 5 Jatuh
    • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
    • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
    • 7 Dekubitus
    • 23 Depresi Pada Lansia
    • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
    • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
    • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
    • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
    • Gejala lainnya yang lazim
    • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
    • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
    • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
    • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
    • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
    • 6 Tidur terganggu
    • 7 Nafsu makan berkurang
    • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
    • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
    • Kriteria Mayor
    • Kriteria Minor

      BAB I

      ASSESMENT GERIATRI

      I IDENTITAS PASIEN

      Nama Ny T

      Umur 67 tahun

      Pekerjaan Tidak Bekerja

      Alamat Perbalan Purwosari

      Agama Islam

      No CM C366270 7175351

      Masuk RS 25 Januari 2013

      II DAFTAR MASALAH

      No Masalah Aktif Tanggal No Masalah Pasif Tanggal

      1

      2

      3

      4

      5

      6

      7

      8

      9

      Diare Akut Dehidrasi Ringan

      Hipertensi Stage II

      Hypertension Heart Disease

      Pneumonia

      Azotemia

      Anemia Normositik

      Normokromik

      Gangguang Kognitif

      Episode Depresif Ringan

      Efusi Pleura Minimal Kanan

      26-12-2012

      26-12-2012

      26-12-2012

      26-12-2012

      26-12-2012

      26-12-2012

      26-12-2012

      26-12-2012

      26-12-2012

      1 -

      -

      IIIDATA DASAR

      A Data Subyektif

      Autoanamnesis dengan penderita dan alloanamnesis dengan anak dan menantu penderita

      pada tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 WIB di bangsal Geriatri RSUP DrKariadi

      Semarang

      Keluhan utama muntah

      Riwayat Penyakit Sekarang

      3

      Onset dan Kronologi 3 hari SMRS pasien muntah didahului dengan mual sebanyak

      5 kali Muntah tiba-tiba tidak langsung setelah makan Muntah cair warna hijau

      kehitaman tidak sama dengan yang dimakan sekitar 12 gelas belimbing ampas sedikit

      pasien kurang nafsu makan terutama setelah muntah sehingga hanya makan sedikit bu

      bur Pasien dibawa berobat ke dokter diberi obat tapi muntah tidak hilang 1 hari SMRS

      pasien merasa lemas dan hanya berbaring di kamar Lalu dibawa ke RSDK

      1 hari setelah dirawat di RSDK pasien buang air besar cair sebanyak 3 kali dalam sehari

      Ampas (+) warna cokelat kekuningan menyemprot (-) nyeri sekitar anus (-) bau amis

      (-) Demam (-) muntah (-) mengeluh pusing (+) seperti ingin pingsan terutama jika

      berdiri Pasien juga mengeluhkan batuk

      Kualitas muntah membuat pasien menjadi lemas tidak mau makan warna

      hijau kehitaman cair dengan sedikit ampas

      Kuantitas muntah sebanyak 5 kali sebanyak frac12 gelas belimbing

      Faktor memperberat dan memperingan untuk mencret tidak ada

      Gejala penyerta mual (+) demam (+) dirasa tidak terlalu tinggi frekuensi BAB makin

      sering (-) BAB cair (+) BAB bau asam (-) nyeri perut (+) melilit dan tidak bisa

      digambarkan lokasinya nyeri ulu hati (-) pusing (+) seperti berputar terasa bila berdiri

      atau duduk kurang seimbang (+) nyeri kepala (-) kesadaran menurun (-) sesak napas

      (-) batuk (+) terasa berdahak tapi tidak keluar payah jika bekerja (-) sesak saat berbaring

      sehingga harus duduk dengan bantal tinggi (-) berdebar-debar (-) lemas (+) nyeri dada

      (-) BAK lancar lebih dari 3 kali sehari warna kuning jernih Nyeri BAK (-) sulit

      menahan kencing (+) kencing keluar sebelum sempat ke kamar mandi kencing tidak

      lancar (-)

      Riwayat Penyakit Dahulu

      - Pasien pernah dirawat di RSUP Dr Kariadi karena mual muntah dan mencret

      dikatakan muntaber

      - Pasien pernah jatuh 5 bulan lalu dan dirawat di RSUP Dr Kariadi Jatuh karena

      tersandung oleh sandal jatuh terjengkang tetap sadar saat jatuh berdiri dibantu oleh

      cucu pasien luka robek di kepala dan dijahit 5 jahitan Sejak saat itu menurut

      pengamatan keluarga pasien dirasa kurang pendengaran sering pusing dan lebih

      pelupa dari biasanya

      4

      - Pasien menderita sakit darah tinggi sudah sejak lebih dari 5 tahun yang lalu Biasanya

      pasien berobat ke Puskesmas dan sudah diberi obat (pasien lupa nama obatnya)

      Namun pasien tidak meminum obat darah tinggi secara teratur

      - Riwayat kencing manis disangkal

      - Riwayat sakit jantung disangkal

      - Riwayat pelo lemah separuh anggota gerak disangkal

      - Riwayat sakit batuk lebih dari 2 minggu dengan pengobatan lama dengan obat yang

      membuat kencing menjadi merah disangkal

      - Riwayat merokok disangkal

      - Riwayat operasi sebelumnya disangkal

      - Riwayat alergi disangkal

      Riwayat Penyakit Keluarga

      - Riwayat sakit kencing manis dalam keluarga disangkal

      - Riwayat sakit darah tinggi dalam keluarga disangkal

      - Riwayat sakit jantung dalam keluarga disangkal

      - Riwayat alergi disangkal

      Riwayat Sosial Ekonomi

      Pasien seorang lansia tidak bekerja Suami sudah meninggal Memiliki 2 orang anak

      yang sudah menikah dan hidup mandiri Anak pertama pasien tinggal di rumah sendiri

      anak kedua pasien sudah meninggal Pasien tinggal serumah dengan 2 cucu perempuan

      dan 1 cucu laki-laki dari anak pertama Hidup sehari-hari dalam tanggungan cucu tertua

      dan kadang dibantu anak pertama Hubungan pasien dengan penghuni rumah baik Pasien

      tinggal di rumah dengan 3 kamar tidur 1 ruang tamu 1 ruang mandi Pasien memiliki 1

      kamar tidur berukuran 3 x 2 m2 Lantai ubin atap genteng Kamar mandi dan WC di

      dalam rumah dan bersebelahan dengan kamar pasien WC jongkok tanpa pegangan

      sumber air minum dari PAM Penerangan listrik PLN memasak dengan kompor biasa

      Kesan sosial ekonomi kurang

      Biaya pengobatan Jamkesmas

      5

      Riwayat Fungsional

      Sebelum masuk RS

      Dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kamar mandi pasien dapat

      melakukan sendiri namun kadang pasien berjalan dengan rambatan di kursi meja atau

      dinding dan pelan-pelan Untuk buang air besar dan buang air kecil pasien dapat

      melakukannya dengan mandiri tanpa bantuan kecuali saat sakit Pasien kadang

      mengompol sebelum sempat pergi ke kamar mandi namun pasien menyadari sedang

      ngompol Pasien buang air besar mandiri di kamar mandi Untuk aktivitas seperti makan

      mandi dan berpakaian pasien juga masih dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang

      lain

      Saat dirawat di RS

      INDEKS KATZ ( Menilai AKS)

      No Aktivitas Mandiri Tergantung 28-01-2013

      1 Bathing Memerlukan bantuan

      hanya pada 1 bagian

      tubuh (bagian

      belakang anggota

      tubuh yang terganggu)

      atau dapat melakukan

      sendiri

      Memerlukan

      bantuan dalam

      mandi lebih dari 1

      bagian tubuh dan

      saat masuk serta

      keluar dari bak

      mandi tidak dapat

      mandi sendiri

      Tergantung

      2 Dressing Menaruh pakaian amp

      mengambil pakaian

      memakai pakaian

      rsquobracersquo amp menalikan

      sepatu dilakukan

      sendiri

      Tidak dapat

      memakai pakaian

      sendiri atau tidak

      berpakaian

      sebagian

      Tergantung

      3 Toilletting Pergi ke toilet duduk

      berdiri dari kloset

      memakai pakaian

      dalam membersihklan

      Memakai rsquobedpanrsquo

      atau rsquocomodersquo atau

      mendapat bantuan

      pergi ke toilet atau

      Tergantung

      6

      kotoran (memakai

      rsquobedpanrsquo pada malam

      hari saja amp tidak

      memakai penyangga

      mekanik)

      memakai toilet

      4 Transfering Berpindah dari dan ke

      tempat tidur amp

      berpindah dari dan ke

      tempat duduk

      (memakai atau tidak

      memakai alat bantu)

      Tidak dapat

      melakukan

      dengan bantuan

      untuk berpindah

      dari amp ke tempat

      tidur tempat

      duduk

      Tergantung

      5 Continence BAK amp BAB baik Tidak dapat

      mengontrol

      sebagian

      seluruhnya dalam

      BAB amp BAK

      dengan bantuan

      manual kateter

      Tergantung

      6 Feeding Mengambil makanan

      dari piring yang

      lainnya amp

      memasukkan ke dalam

      mulut (tidak termasuk

      kemampuan untuk

      memotong daging amp

      menyiapkan makanan

      seperti mengoleskan

      mentega di roti)

      Memerlukan

      bantuan untuk

      makan atau tidak

      dapat makan

      semuanya atau

      makan per-

      parenteral)

      Mandiri

      7

      Klasifikasi menurut Indeks Katz

      A Mandiri untuk 6 fungsi

      B Mandiri untuk 5 fungsi

      C Mandiri kecuali bathing amp 1 fungsi lain

      D Mandiri kecuali bathing dressing amp 1 fungsi lain

      E Mandiri kecuali bathing dressing toiletting amp 1 fungsi lain

      F Mandirikecuali bathingdressing toiletting transfering amp 1 fungsi lain

      G Ketergantungan untuk semua 6 fungsi di atas

      Kesan Katz F (Mandiri kecuali bathing dressing toiletting transfering amp 1 fungsi

      lain)

      Pada saat dirawat di RS pasien masih dapat berubah posisi tidur dari telentang ke

      miring kanan dan miring kiri Pasien sulit duduk karena merasa pusing bila duduk

      sehingga kadang memakai bantal untuk duduk Berikut adalah skor untuk mengukur

      risiko dekubitus pada pasien

      SKOR NORTON ( Untuk Mengukur Risiko Dekubitus)

      Penilaian Skor 28-01-2013Kondisi fisik umum

      middotBaikmiddotLumayanmiddotBurukmiddotSangat buruk

      4321

      3

      Kesadaran middotKomposmentismiddotApatismiddotKonfussoporusmiddotStuporkoma

      4321

      4

      Aktivitas middotAmbulanmiddotAmbulan dengan bantuan

      middotHanya bisa dudukmiddotTiduran

      43

      21

      1

      Mobilitas middotBergerak bebasmiddotSedikit terbatasmiddotSangat terbatasmiddotTak bisa bergerak

      4321

      3

      Inkontinensia middotTidak adamiddotKadang-kadang

      43

      2

      8

      middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

      urin

      2

      1Skor total 13

      Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

      12-15 kemungkinan kecil terjadi

      lt 12 kemungkinan besar terjadi

      Skor 13

      Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

      Riwayat Gizi

      - Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

      tempe tahu jarang menggunakan daging

      - Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

      - Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

      Riwayat Psikiatri

      Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

      mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

      dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

      tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

      pasien dengan keluarga juga baik

      Pemeriksaan Status Mental

      Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

      penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

      RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

      Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

      Kesadaran jernih

      Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

      Mood euthyme

      Afek serasi

      Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

      Bentuk Pikir realistik

      Proses Pikir lancar

      9

      Isi Pikir waham (-)

      SKALA DEPRESI GERIATRI

      Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

      minggu terakhir

      No Apakah Ya Tidak

      1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

      2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

      kesenangan anda

      Ya Tidak

      3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

      4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

      5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

      6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

      anda

      Ya Tidak

      7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

      8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

      9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

      mengerjakan sesuatu yang baru

      Ya Tidak

      10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

      ingat anda dibanding kebanyakan orang

      Ya Tidak

      11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

      menyenangkan

      Ya Tidak

      12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

      10

      ini

      13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

      14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

      15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

      daripada anda

      Ya Tidak

      Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

      Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

      Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

      Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

      Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

      Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

      Skor = 8

      Kesan kemungkinan besar depresi

      SKOR MINI MENTAL STATUS

      Max Min

      5

      5

      ( 4)

      ( 4 )

      ORIENTASI

      Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

      Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

      rumah kota kabupaten provinsi)

      3 ( 3 )

      REGISTRASI

      Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

      detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

      ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

      menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

      5 ( 1 )

      ATENSI DAN KALKULASI

      Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

      Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

      WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

      11

      kesalahan

      3

      ( 3 )

      RECALL

      Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

      Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

      9 ( 4 )

      BAHASA

      a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

      nilai)

      b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

      TAPI (1 nilai)

      c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

      kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

      pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

      d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

      PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

      e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

      f Tirulah gambar ini (1 nilai )

      Jumlah skor 19

      Kategori Skor 24-30 normal

      17-23 Probable gangguan kognitif

      0-16 definite gangguan kognitif

      Skor 19

      Kesan probable gangguan kognitif

      Diagnosis Multiaksial

      Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

      Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

      Aksis III

      Aksis IV Stresor penyakit

      Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

      12

      B DATA OBJEKTIF

      1 PEMERIKSAAN FISIK

      Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

      RSUP Dr Kariadi Semarang

      Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

      dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

      Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

      Tanda vital TD 14090 mmHg

      RR 28xmenit

      N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

      alternans (+)

      t 3600C

      Status gizi BB 46 kg

      TB 152 cm

      IMT 1991 kgm2

      Kesan Normoweight

      Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

      Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

      Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

      cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

      Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

      Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

      (--)

      Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

      berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

      Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

      Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

      Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

      supraklavikular(-)

      retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

      (++) spider naevi (-)

      Cor

      Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

      13

      Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

      angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

      Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

      Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

      Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

      Pinggang jantung melebar

      Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

      Pulmo Anterior

      Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

      Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

      Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

      Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

      Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

      lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

      Pulmo Posterior

      Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

      Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

      Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

      Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

      Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

      lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

      Abdomen

      Inspeksi cembung venektasi (-)

      Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

      Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

      Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

      Ekstremitas superior inferior

      Oedem -- --

      Akral dingin -- --

      Sianosis -- --

      Clubbing finger -- --

      Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

      Trofi eutrofi eutrofi

      Refleks fisiologis + N + N

      14

      Refleks Patologis -- --

      2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

      Hematologi (25 Januari 2013)

      Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

      Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

      Hematokrit 361 385 350-470

      Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

      MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

      MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

      MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

      Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

      Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

      RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

      MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

      Kimia Klinik

      Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

      Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

      Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

      Sedang110-125

      Buruk gt=126

      Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

      Sedang145-179

      Burukgt=180

      Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

      Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

      Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

      Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

      Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

      Protein total 73 grdL 64 ndash 82

      Albumin 32 grdL 34 ndash 50

      15

      Globulin 410 grdL 230 ndash 350

      Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

      Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

      AST 25 UL 15 ndash 37

      ALT 25 UL 30 ndash 65

      Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

      Gama GT 20 UL 5 ndash 85

      Elektrolit

      Natrium 135 mmolL 136-145

      Kalium 36 mmolL 35-51

      Chlorida 97 mmolL 98-107

      Calcium 224 mmolL 212-252

      Magnesium 087 mmolL 074-099

      URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

      Warna Kuning jernih

      pH 600

      Berat jenis 1020

      Protein 150 mgdL Negatif

      Reduksi Negatif Negatif

      Urobilinogen Negatif Negatif

      Bilirubin 10 mgdL Negatif

      Aseton Negatif Negatif

      Nitrit Negatif Negatif

      Sedimen

      Epitel 249 uL

      Epitel 5 ndash 8 LPK

      00 ndash 400

      Leukosit 369 uL

      Leukosit 3 ndash 5 LPB

      00 ndash 200

      Eritrosit 1038 uL

      Eritrosit 4 ndash 8 LPB

      00 ndash 250

      Kristal 08uL 00 ndash 100

      Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

      16

      Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

      Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

      Granula halus 1 ndash 3LPK -

      Epitel NegatifLPK -

      Eritrosit NegatifLPK -

      Leukosit NegatifLPK -

      Mukus 662uL 000 ndash 050

      Benang mukus +POS -

      Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

      Bakteri 716uL

      +POS

      00 ndash 1000

      Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

      Sperma 00uL 00 ndash 30

      Kepekatan 118

      EKG

      HR 80 x mnt

      Irama sinus aritmia

      Axis normoaxis

      Gel P P mitral (+)

      PR interval 02 s

      QRS komplek 008 s

      ST segmen isoelektrik

      Gel T 008 s

      T inverted (-)

      Tall T (-)

      R S di V1 lt 1mm

      S di V1 + R di V56gt35mm

      RSRrsquo di V1 V2

      Kesan aritmia sinus

      HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

      Visus ODS 360

      Palpebra edema (--)

      Segmen anterior tenang

      17

      Lensa keruh tidak rata

      Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

      Funduskopi

      Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

      Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

      IV DAFTAR ABNORMALITAS

      1 Muntah

      2 Mual

      3 BAB cair 3 kali

      4 Lemas

      5 Batuk berdahak sulit keluar

      6 Demam nglemeng

      7 Pusing berputar saat berdiri

      8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

      minum obat secara teratur

      9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

      saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

      10 TD = 140100 mmHg

      11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

      12 Auskultasi jantung

      13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

      14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

      halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

      15 EKG

      16 Lensa ODS keruh tidak merata

      17 Hematologi Hb 1160 gr

      18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

      19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

      20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

      21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

      22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

      23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

      18

      24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

      patologi 361uL

      25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

      V DAFTAR MASALAH

      A Sindroma Geriatri

      Sindroma serebral (-)

      Konfusio (-)

      Gangguan otonom (-)

      Inkontinensia (+)

      Jatuh (+)

      Kelainan tulang atau patah tulang (-)

      Dekubitus (-)

      B AKS

      The 14 I

      Immobility

      Impaction

      Instability

      Iatrogenik

      Intelectual impairment

      Insomnia

      Inkontinensia

      Isolation

      Impotence

      Imuno deficiency

      Infection

      Inaniaton

      Impairment of vision smell hearing

      Impecunity

      C Problem

      1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

      2 Hipertensi Stage I (810)

      19

      3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

      4 Infiltrat paru (4111417)

      5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

      6 Anemia Normositik Normokromik (16)

      7 Gangguang Kognitif (20)

      8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

      VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

      1 Gastoenteritis akut

      Assesment Inflamatory

      Non-inflamatory

      Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

      hitung jenis leukosit)

      Ip Rx infus RL 20 tpm

      Diet lunak RG 1500 kkal

      New diatab 3x2 tab

      Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

      Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

      Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

      penyajian makanan yang akan dikonsumsi

      - Mencuci tangan sebelum makan

      - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

      pemeriksaan

      2 Infiltrat Paru

      Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

      Community Aqcuired Pneumonia

      Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

      Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

      Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

      Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

      Ip Ex

      - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

      - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

      20

      - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

      pengeluaran dahak

      3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

      Assesment - Etiologi primer

      Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

      hypertension)

      Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

      Ip Rx Captopril 3x125 mg

      Amlodipin 1x5 mg

      Diit lunak rendah garam 1500 kkal

      Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

      Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

      Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

      Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

      Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

      secara teratur

      4 Hipertensi stage I

      Assesment - Etiologi primer

      Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

      hypertension)

      Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

      Ip Rx Captopril 3x125 mg

      Amlodipin 1x5 mg

      Diit lunak rendah garam 1500 kkal

      Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

      Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

      Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

      Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

      Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

      secara teratur

      5

      21

      6 Hypertension Heart Disease

      Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

      - Diagnosis Anatomis LVH

      - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

      Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

      rutin dan kimia klnik

      Ip Rx - Infus RL 20 tpm

      - Captopril 3x125 mg

      - Amlodipin 1x5 mg

      - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

      - Spironolakton 1x25 mg

      Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

      Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

      - Edukasi mengenai perubahan life style

      (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

      yang banyak mengandung garam

      (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

      - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

      antihipertensi secara teratur

      7 Pneumoni

      Assesment HAP

      Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

      IP Rx O2 3Lm

      Terapi empirik AB

      Ambroxol 3x30 mg

      IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

      IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

      lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

      8 Azotemia

      Assesment Etiologi Pre-renal renal

      Ip Dx USG Abdomen

      22

      IP Rx Diet rendah uremi

      IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

      IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

      Menyeimbangkan cairan input dan output

      Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

      hidup

      9 Anemia Normositik Normokromik

      Assesment Penyakit kronik

      Intake kurang

      Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

      Ip Rx -

      Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

      Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

      - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

      mengetahui penyebab penyakit

      10 Gangguan Kognitif

      Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

      Ip Dx -

      Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

      lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

      Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

      Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

      kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

      11 Episode Depresif Ringan

      Assesment -

      Ip Dx -

      Ip Rx Mianserin 1x30 mg

      Ip Mx -

      Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

      perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

      minimal sekali)

      23

      12

      13 Efusi Pleura Kanan Minimal

      Assesment jenis eksudat transudat

      Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

      pada cairan pleura

      Ip Rx O2 3Lm

      Ip Mx keluhan sesak

      Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

      prognosis penyakit

      BAB II

      TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

      24

      1 GERIATRI

      Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

      dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

      dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

      degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

      Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

      1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

      atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

      2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

      menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

      3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

      4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

      5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

      sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

      11 Status Gizi Lansia

      Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

      karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

      (buruk) pada lansia adalah

      1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

      2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

      3 Penurunan serum protein yang berwarna

      4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

      5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

      6 Penurunan bermakna tebal lipatan

      7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

      defisiensi folat dan vitamin B12

      Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

      (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

      IMT Status Gizi

      25

      lt 20 kgm2

      20-25 kgm2

      25-30 kgm2

      gt30 kgm2

      Gizi kurang (underweight)

      Normal

      Gizi lebih (overweight)

      Obesitas

      Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

      ditampilkan pada tabel berikut

      IMT Status Gizi

      lt 185 kgm2

      185-25 kgm2

      gt 25 kgm2

      Gizi kurang (underweight)

      Normal

      Gizi lebih (overweight)

      22 Sindrom Geriatri

      Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

      klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

      giants adalah

      1 Sindrom serebral

      2 Konfusio

      3 Gangguan otonom

      Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

      terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

      pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

      Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

      1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

      pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

      4 Inkontinensia

      5 Jatuh

      Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

      di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

      stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

      lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

      ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

      26

      kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

      Stroke serangan kejang Parkinson)

      6 Kelainan tulang dan patah tulang

      7 Dekubitus

      23 Depresi Pada Lansia

      3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

      1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

      2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

      yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

      kegembiraan

      3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

      Gejala lainnya yang lazim

      1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

      2 Harga diri dan percaya diri berkurang

      3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

      4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

      5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

      6 Tidur terganggu

      7 Nafsu makan berkurang

      Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

      utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

      gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

      Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

      makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

      Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

      fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

      2 HIPERTENSI

      21 DEFINISI HIPERTENSI

      Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

      peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

      pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

      27

      untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

      yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

      22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

      Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

      hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

      pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

      pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

      Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

      Klasifikasi

      Tekanan

      Darah

      Tekanan

      Darah

      Sistolik

      (mmhg)

      Tekanan

      Darah

      Diastoli

      k

      (mmhg)

      Modifikasi

      Gaya

      Hidup

      Obat Awal

      Tanpa indikasi Dengan

      Indikasi

      Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

      menggunakan obat

      anti hipertensi

      Gunakan obat

      yang spesifik

      dengan

      indikasi

      (risiko)

      Pre

      Hipertensi

      120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

      Hipertensi

      Stage I

      Hipertensi

      Stage II

      140 ndash 159

      ge160

      90 ndash 99

      ge100

      Ya

      Ya

      Untuk semua kasus

      gunakan diuretik

      jenis thiazide dengan

      pertimbangan ACEi

      ARB BB CCB atau

      kombinasikan

      Gunakan kombinasi

      2 obat (biasanya

      diuretik jenis

      thiazide) dan

      ACEiARBBBCCB

      Gunakan obat

      yang spesifik

      dengan

      indikasi

      (risiko)

      Kemudian

      tambahkan

      dengan obat

      anti hipertensi

      (diuretik

      ACEi ARB

      BB CCB)

      seperti yang

      dibutuhkan

      28

      Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

      menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

      edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

      rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

      Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

      mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

      perilaku gaya hidup yang salah

      23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

      Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

      Usia

      Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

      pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

      wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

      Ras

      Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

      dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

      serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

      Riwayat keluarga

      Overweight atau obesitas

      Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

      Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

      untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

      volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

      meningkat

      Kurang aktif bergerak

      Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

      jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

      bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

      aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

      Merokok

      Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

      yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

      menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

      Diet tinggi garam ( sodium)

      29

      Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

      tekanan darah

      Diet kurang potasium

      Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

      akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

      Diet kurang vitamin D

      Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

      sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

      ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

      Alkohol

      Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

      dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

      Stres

      Penyakit kronik

      Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

      berisiko untuk mengalami hipertensi

      24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

      30

      25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

      31

      Modifikasi gaya hidup

      Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

      pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

      penyerta tertentu)

      Obat antihipertensi inisial

      Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

      Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

      BB CCB)

      Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

      atau diastolik 90-99 mmHg)

      Diuretik golongan Tiazide Dapat

      dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

      Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

      Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

      Target tekanan darah tida terpenuhi

      Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

      dengan dokter spesialis

      32

      1 Modifikasi Gaya Hidup

      Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

      pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

      penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

      tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

      atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

      perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

      natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

      menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

      resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

      memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

      gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

      hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

      Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

      Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

      Penurunan

      Tekanan Darah

      Sistolik (Skala)

      Menurunkan Berat

      Badan

      Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

      Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

      5 ndash 20 mmhg 10 kg

      penurunan berat

      badan

      Melakukan pola diet

      berdasarkan DASH

      Mengkonsumsi makanan yang kaya

      dengan buah ndash buahan sayuran produk

      makanan yang rendah lemak dengan kadar

      8 ndash 14 mmhg

      33

      lemak total dan saturasi yang rendah

      Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

      mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

      (24 gram Na atau 6 gram garam)

      2 ndash 8 mmhg

      Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

      teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

      menit per hari setiap hari dalam seminggu)

      4 ndash 9 mmhg

      Membatasi Penggunaan

      alcohol

      Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

      dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

      misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

      80 whiski) per hari pada sebagian besar

      laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

      hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

      kurus

      2 ndash 4 mmhg

      2 Terapi Farmakologi

      Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

      obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

      reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

      jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

      Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

      percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

      baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

      Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

      dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

      diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

      dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

      dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

      pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

      National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

      baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

      dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

      semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

      34

      dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

      manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

      Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

      lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

      ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

      besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

      untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

      kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

      gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

      tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

      keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

      (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

      pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

      memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

      autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

      harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

      Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

      Kelas Obat (nama generik) Dosis

      Penggunaan

      (mg hari)

      Frekuensi

      penggunaan

      per hari

      Diuretik Thiazide - Klortihiazide

      - Chlortalidone

      - Hidrochlorthiazide

      - Polythiazide

      - Indapamide

      - Metalazone

      125 ndash 500

      125 ndash 25

      125 ndash 50

      2 ndash 4

      125 ndash 25

      05 ndash 01

      1-2

      1

      1

      1

      1

      1

      Loop diuretic - Bumetanide

      - Furosemide

      - Tosemid

      05 ndash 1

      20 ndash 80

      25 ndash 10

      2

      2

      1

      Diuretik hemat kalium - Amiloride

      - Triamterene

      5 ndash 10

      50 ndash 100

      1 ndash 2

      1 ndash 2

      Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

      35

      blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

      Beta blocker - Atenolol

      - Betaxolol

      - Bisoprolol

      - Metaprolol

      - Metoprolol

      - Nadolod

      - Propanolol

      - Propanolol long acting

      - Timolol

      25 ndash 100

      5 ndash 20

      25 ndash 10

      50 ndash 100

      50 ndash 100

      40 ndash 120

      40 ndash 160

      60 ndash 180

      20 ndash 40

      1

      1

      1

      1 ndash 2

      1

      1

      2

      1

      2

      Beta blocker aktivitas

      simpatomimetik

      - Acebutolol

      - Penbutolol

      - Pindolol

      200 ndash 800

      10 ndash 40

      10 ndash 40

      2

      1

      2

      Kombinasi Alfa dan

      Beta Blocker

      - Carvedilol

      - Labetalol

      125 ndash 50

      200 ndash 800

      2

      2

      ACEi - Benazepril

      - Captopril

      - Enalapril

      - Fosinopril

      - Lisinopril

      - Moexipril

      - Perindopril

      - Quinapril

      - Ramipril

      - Trandolapril

      10 ndash 40

      25 ndash 100

      5 ndash 40

      10 ndash 40

      10 ndash 40

      75 ndash 30

      4 ndash 8

      10 ndash 80

      25 ndash 20

      1 ndash 4

      1

      2

      1 ndash 2

      1

      1

      1

      1

      1

      1

      1

      Angiotensinogen II

      Antagonis

      - Candesartan

      - Eprosartan

      - Irbesartan

      - Losartan

      - Olmesartan

      - Telmisartan

      - Valsartan

      8 ndash 32

      400 -800

      150 ndash 300

      25 ndash 100

      20 ndash 40

      20 ndash 80

      80 ndash 320

      1

      1 ndash 2

      1

      1 ndash 2

      1

      1

      1 ndash 2

      CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

      36

      Dihidropiridin release

      - Verapamil immediate

      release

      - Verapamil long acting

      - Verapamil

      80 ndash 320

      120 ndash 480

      120 ndash 360

      2

      1 ndash 2

      1

      CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

      - Felodipine

      - Isradipine

      - Nicardipine sustained

      release

      - Nifedipine long acting

      - Nisoldipine

      25 ndash 10

      25 ndash 20

      25 ndash 10

      60 ndash 120

      30 ndash 60

      10 ndash 40

      1

      1

      2

      2

      1

      1

      Alpha 1 Bloker - Doxazosin

      - Prazosin

      - Terazosin

      1 ndash 16

      2 ndash 20

      1 ndash 20

      1

      2 ndash 3

      1 ndash 2

      Alpha 2 Agonis

      sentral dan obat

      lainnya yang bekerja

      sentral

      - Clonidine

      - Clonidine patch

      - Methyldopa

      - Reserpin

      - Guanfacine

      01 ndash 08

      01 ndash 03

      250 ndash 1000

      01ndash 025

      05 ndash 2

      2

      1 Minggu

      2

      1

      1

      Vasodilator langsung - Hydralazine

      - Minoxidil

      25 ndash 100

      25 ndash 80

      2

      1 ndash 2

      Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

      - Diuretik dan β blocker

      - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

      - Calcium antagonist dan diuretik

      - Calcium antagonist dan B Blocker

      - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

      - α blocker dan β blocker

      - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

      antagonist

      37

      Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

      memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

      obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

      1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

      Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

      menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

      kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

      2 Penyakit Jantung Iskemi

      PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

      dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

      calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

      akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

      obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

      inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

      3 Gagal Jantung

      Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

      ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

      penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

      aldosteron antagonis bersama diuretik loop

      4 Diabetes Melitus

      Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

      menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

      diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

      menurunkan progresivitas makroalbuminuria

      5 Penyakit Ginjal Kronik

      Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

      1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

      173m2

      2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

      Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

      jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

      adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

      per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

      38

      6 Penyakit cerebrovaskular

      Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

      Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

      stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

      Thiazide

      7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

      Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

      PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

      8 Hipertensi pada Lanjut Usia

      Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

      dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

      usia yang lebih muda

      Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

      tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

      sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

      mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

      kompensasiadaptasi

      Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

      akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

      Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

      renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

      penyebab hipertensi pada lansia

      Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

      adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

      Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

      pembuluh darah perifer

      Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

      postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

      terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

      akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

      Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

      Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

      tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

      39

      bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

      dan Calcium antagonis dihydropyridine

      26 KOMPLIKASI

      Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

      sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

      penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

      organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

      antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

      dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

      penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

      dicapai

      27 KRISIS HIPERTENSI

      A DEFINISI

      Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

      ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

      membutuhkan penanggulangan segera

      B KLASIFIKASI

      1 Hipertensi Emergensi

      Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

      progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

      penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

      2 Hipertensi urgensi

      Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

      disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

      dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

      Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

      TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

      1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

      1048729 Hipertensi ensefalopati

      1048729 Aorta diseksi akut

      1048729 Oedema paru akut

      1048729 Eklampsi

      40

      1048729 Feokhromositoma

      1048729 Funduskopi KW III atau IV

      1048729 Insufisiensi ginjal akut

      1048729 Infark miokard akut angina unstable

      1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

      - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

      - Cedera kepala

      - Luka bakar

      - Interaksi obat

      Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

      1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

      tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

      1048729 KW I atau II pada funduskopi

      1048729 Hipertensi post operasi

      1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

      Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

      pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

      C FAKTOR RISIKO

      Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

      Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

      Kehamilan

      Penggunaan NAPZA

      Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

      phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

      Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

      D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

      Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

      dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

      pemberian obat anti hipertensi oral

      41

      Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

      Obat Cara

      pemberian

      Farmakologi Dosis

      ACE inhibitor Sublingual Oral

      ( dikunyah

      diisap)

      Mulai kerja

      SL 10 -15 menit

      Oral 15 ndash 30 menit

      Efek Maksimal

      SL 60 menit

      Oral 1 ndash 2 jam

      Lama kerja 8 jam

      625 ndash 50

      mgkali

      Central Alpha

      Agonis

      Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

      Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

      Lama kerja 3 ndash 12 jam

      75 ndash 150

      microgkalijam

      Total 900 microg

      Calcium Channel

      Blocker

      Oral ( dikunyah

      ditelan)

      Mulai kerja 5 ndash 20 menit

      Efek maksimal 30 ndash 60

      menit

      Lama kerja 2 ndash 6 jam

      Obat alternatif

      bila obat lain

      tidak ada

      Kontraindikasi

      pada kasus

      krisis hipertensi

      dengan

      gangguan otak

      dan iskemia

      jantung

      E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

      1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

      fasilitas pemantauan yang memadai

      2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

      3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

      langkah sebagai berikut

      a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

      pressure) diturunkan 20 ndash 25

      b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

      42

      c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

      gejala iskemia organ

      3 CONGESTIVE HEART FAILURE

      Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

      jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

      kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

      kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

      dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

      gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

      perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

      kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

      gagal jantung kanan

      Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

      seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

      penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

      pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

      New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

      menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

      I

      I

      Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

      lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

      pada aktivitas berat

      II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

      menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

      III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

      namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

      IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

      bahkan timbul saat istirahat

      Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

      elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

      a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

      Kriteria Mayor Kriteria Minor

      Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

      43

      Kardiomegali Batuk malam hari

      Gallop Dispnea drsquoeffort

      Peningkatan JVP Pembesaran hati

      Refluks hepatojuguler Efusi pleura

      Ronkhi basah halus Takikardia

      Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

      pada saat yang bersamaan

      b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

      jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

      tidak hilang oleh batuk serta edema

      c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

      aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

      d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

      hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

      efusi pleura

      e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

      Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

      Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

      Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

      1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

      ARDS

      2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

      3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

      4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

      Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

      dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

      dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

      masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

      Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

      jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

      Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

      Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

      belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

      terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

      44

      dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

      beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

      31 Hypertension Heart Disease

      1 Definisi

      Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

      penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

      jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

      peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

      Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

      hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

      mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

      dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

      gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

      2 Patofisiologi

      Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

      darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

      hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

      ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

      Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

      kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

      terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

      gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

      bertambah akibat penambahan massa miokard

      Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

      terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

      beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

      lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

      adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

      belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

      Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

      dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

      terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

      meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

      45

      stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

      akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

      hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

      karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

      menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

      pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

      jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

      disertai dengan penyakit jantung koroner

      3 Penyebab dan Faktor Risiko

      Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

      menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

      peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

      dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

      gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

      Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

      stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

      jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

      oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

      Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

      darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

      meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

      4 Pemeriksaan Fisik

      Keluhan dan Gejala

      Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

      simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

      Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

      impoten

      Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

      miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

      adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

      ischemic

      Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

      aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

      46

      Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

      keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

      5 Gambaran Klinik

      Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

      Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

      neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

      timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

      tahanan pembuluh darah perifer meningkat

      Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

      tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

      berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

      dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

      faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

      memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

      6 Pemeriksaan Penunjang

      A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

      Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

      Hemoglobinhematokrit

      Elektrolit darahKalium

      Ureumkreatinin

      Gula darah puasa

      Kolesterol total

      Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

      kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

      adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

      untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

      B Pemeriksaan Elektrokardiogram

      - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

      - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

      Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

      tertunda defleksi negatif dalam V1

      C Pemeriksaan Ekokardiografi

      47

      Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

      terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

      miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

      Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

      terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

      penyakit jantung hipertensi

      Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

      ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

      sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

      eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

      tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

      hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

      ekokardiogram

      D Pemeriksaan Radiologi

      Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

      elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

      stadium payah jantung hipertensi

      Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

      ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

      membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

      berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

      7 Penatalaksanaan

      A Pencegahan

      Diet rendah sodium

      Diet buah-buahan dan sayuran segar

      Latihan aerobik rutin

      Mencegah terjadinya kegemukan

      B Pengobatan

      Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

      terjadi yaitu dengan

      Menurunkan tekanan darah menjadi normal

      Mengobati payah jantung karena hipertensi

      Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

      Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

      48

      Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

      Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

      menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

      rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

      menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

      Diuretik

      Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

      aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

      sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

      perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

      dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

      menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

      berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

      gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

      Golongan anti-simpatis

      Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

      jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

      metildepa klonidin dan guanabenz

      Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

      penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

      obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

      diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

      persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

      sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

      Vasodilator

      Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

      bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

      kalsium

      Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

      kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

      dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

      tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

      penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

      49

      4 PNEUMONIA

      Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

      terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

      konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

      histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

      eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

      waktu yang bervariasi

      PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

      pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

      ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

      Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

      napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

      pernapasan bronkial)

      Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

      Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

      kuman aspirasi

      Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

      adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

      virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

      tua atau lemah

      41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

      Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

      yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

      klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

      dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

      gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

      5 DIARE AKUT

      51 DEFINISI

      50

      Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

      air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

      memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

      air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

      berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

      15 hari

      52 KLASIFIKASI

      Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

      1 Lama waktu diare akut atau kronik

      2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

      3 Berat ringan diare kecil atau besar

      4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

      5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

      53 ETIOLOGI

      Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

      keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

      penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

      54 PATOFISIOLOGI

      Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

      berikut

      1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

      2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

      3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

      4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

      5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

      6 Gangguan permeabilitas usus

      7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

      8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

      Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

      Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

      pasien belum jatuh dalam presyok

      Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

      presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

      51

      Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

      menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

      Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

      terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

      cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

      berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

      Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

      yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

      1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

      Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

      KLINIS SKOR

      Rasa hausmuntah 1

      Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

      Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

      Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

      Kesadaran apati 1

      Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

      Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

      Facies cholerica 2

      Vox cholerica 2

      Turgor kulit menurun 1

      Washer womanrsquos hand 1

      Ekstremitas dingin 1

      Sianosis 2

      Umur 50-60 tahun 1

      Umur gt 60 tahun 2

      6 AZOTEMIA

      Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

      dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

      berikut

      52

      Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

      yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

      akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

      homeostasis

      Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

      tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

      satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

      Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

      ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

      (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

      sisanya (2L hari) diekskresikan

      Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

      AzotemiaPrerenal

      Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

      penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

      ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

      volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

      karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

      arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

      menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

      Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

      pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

      pada tubulus colectivus distal

      53

      Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

      antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

      untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

      menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

      asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

      output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

      AzotemiaIntrarenal

      Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

      akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

      itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

      dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

      output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

      hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

      hari)

      Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

      nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

      tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

      mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

      GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

      Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

      dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

      Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

      ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

      Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

      cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

      tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

      juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

      menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

      Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

      azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

      proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

      dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

      urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

      54

      Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

      dapat menyesatkan

      Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

      sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

      nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

      lebih dari 35 g24 jam

      Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

      membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

      memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

      kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

      dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

      menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

      ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

      tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

      GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

      Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

      granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

      glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

      ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

      Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

      skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

      ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

      nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

      penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

      Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

      untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

      ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

      blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

      intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

      reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

      Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

      pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

      vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

      osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

      55

      asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

      kecenderungan perdarahan meningkat

      Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

      toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

      Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

      tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

      Azotemia Postrenal

      Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

      obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

      dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

      mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

      asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

      Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

      saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

      lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

      terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

      menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

      jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

      fibrosis retroperitoneal

      PEMBAHASAN

      56

      Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

      Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

      Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

      pemeriksaan penunjang sebagai berikut

      Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

      assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

      tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

      keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

      pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

      sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

      Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

      penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

      organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

      khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

      tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

      dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

      dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

      adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

      itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

      multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

      psikis sosial dan lingkungan dari penderita

      Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

      memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

      Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

      yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

      kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

      ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

      kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

      yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

      anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

      Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

      keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

      pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

      untuk berjalan mulai terbatas

      57

      Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

      berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

      hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

      ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

      cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

      Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

      metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

      badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

      apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

      sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

      (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

      ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

      cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

      jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

      pasien tersebut

      Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

      diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

      sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

      kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

      26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

      VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

      adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

      dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

      (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

      pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

      auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

      Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

      framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

      lelah )

      Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

      adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

      dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

      yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

      minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

      58

      halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

      arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

      baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

      Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

      didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

      disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

      sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

      hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

      Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

      Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

      normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

      pada penyakit kronis anemia hemolitik

      DAFTAR PUSTAKA

      1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

      Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

      59

      2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

      httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

      3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

      2008

      4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

      httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

      factors

      5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

      httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

      6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

      Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

      p196-200 p297-299

      7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

      II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

      Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

      60

      • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
      • IMT
      • Status Gizi
      • lt 20 kgm2
      • 20-25 kgm2
      • 25-30 kgm2
      • gt30 kgm2
      • Gizi kurang (underweight)
      • Normal
      • Gizi lebih (overweight)
      • Obesitas
      • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
      • IMT
      • Status Gizi
      • lt 185 kgm2
      • 185-25 kgm2
      • gt 25 kgm2
      • Gizi kurang (underweight)
      • Normal
      • Gizi lebih (overweight)
      • 22 Sindrom Geriatri
      • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
      • 1 Sindrom serebral
      • 2 Konfusio
      • 3 Gangguan otonom
      • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
      • 4 Inkontinensia
      • 5 Jatuh
      • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
      • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
      • 7 Dekubitus
      • 23 Depresi Pada Lansia
      • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
      • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
      • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
      • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
      • Gejala lainnya yang lazim
      • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
      • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
      • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
      • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
      • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
      • 6 Tidur terganggu
      • 7 Nafsu makan berkurang
      • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
      • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
      • Kriteria Mayor
      • Kriteria Minor

        Onset dan Kronologi 3 hari SMRS pasien muntah didahului dengan mual sebanyak

        5 kali Muntah tiba-tiba tidak langsung setelah makan Muntah cair warna hijau

        kehitaman tidak sama dengan yang dimakan sekitar 12 gelas belimbing ampas sedikit

        pasien kurang nafsu makan terutama setelah muntah sehingga hanya makan sedikit bu

        bur Pasien dibawa berobat ke dokter diberi obat tapi muntah tidak hilang 1 hari SMRS

        pasien merasa lemas dan hanya berbaring di kamar Lalu dibawa ke RSDK

        1 hari setelah dirawat di RSDK pasien buang air besar cair sebanyak 3 kali dalam sehari

        Ampas (+) warna cokelat kekuningan menyemprot (-) nyeri sekitar anus (-) bau amis

        (-) Demam (-) muntah (-) mengeluh pusing (+) seperti ingin pingsan terutama jika

        berdiri Pasien juga mengeluhkan batuk

        Kualitas muntah membuat pasien menjadi lemas tidak mau makan warna

        hijau kehitaman cair dengan sedikit ampas

        Kuantitas muntah sebanyak 5 kali sebanyak frac12 gelas belimbing

        Faktor memperberat dan memperingan untuk mencret tidak ada

        Gejala penyerta mual (+) demam (+) dirasa tidak terlalu tinggi frekuensi BAB makin

        sering (-) BAB cair (+) BAB bau asam (-) nyeri perut (+) melilit dan tidak bisa

        digambarkan lokasinya nyeri ulu hati (-) pusing (+) seperti berputar terasa bila berdiri

        atau duduk kurang seimbang (+) nyeri kepala (-) kesadaran menurun (-) sesak napas

        (-) batuk (+) terasa berdahak tapi tidak keluar payah jika bekerja (-) sesak saat berbaring

        sehingga harus duduk dengan bantal tinggi (-) berdebar-debar (-) lemas (+) nyeri dada

        (-) BAK lancar lebih dari 3 kali sehari warna kuning jernih Nyeri BAK (-) sulit

        menahan kencing (+) kencing keluar sebelum sempat ke kamar mandi kencing tidak

        lancar (-)

        Riwayat Penyakit Dahulu

        - Pasien pernah dirawat di RSUP Dr Kariadi karena mual muntah dan mencret

        dikatakan muntaber

        - Pasien pernah jatuh 5 bulan lalu dan dirawat di RSUP Dr Kariadi Jatuh karena

        tersandung oleh sandal jatuh terjengkang tetap sadar saat jatuh berdiri dibantu oleh

        cucu pasien luka robek di kepala dan dijahit 5 jahitan Sejak saat itu menurut

        pengamatan keluarga pasien dirasa kurang pendengaran sering pusing dan lebih

        pelupa dari biasanya

        4

        - Pasien menderita sakit darah tinggi sudah sejak lebih dari 5 tahun yang lalu Biasanya

        pasien berobat ke Puskesmas dan sudah diberi obat (pasien lupa nama obatnya)

        Namun pasien tidak meminum obat darah tinggi secara teratur

        - Riwayat kencing manis disangkal

        - Riwayat sakit jantung disangkal

        - Riwayat pelo lemah separuh anggota gerak disangkal

        - Riwayat sakit batuk lebih dari 2 minggu dengan pengobatan lama dengan obat yang

        membuat kencing menjadi merah disangkal

        - Riwayat merokok disangkal

        - Riwayat operasi sebelumnya disangkal

        - Riwayat alergi disangkal

        Riwayat Penyakit Keluarga

        - Riwayat sakit kencing manis dalam keluarga disangkal

        - Riwayat sakit darah tinggi dalam keluarga disangkal

        - Riwayat sakit jantung dalam keluarga disangkal

        - Riwayat alergi disangkal

        Riwayat Sosial Ekonomi

        Pasien seorang lansia tidak bekerja Suami sudah meninggal Memiliki 2 orang anak

        yang sudah menikah dan hidup mandiri Anak pertama pasien tinggal di rumah sendiri

        anak kedua pasien sudah meninggal Pasien tinggal serumah dengan 2 cucu perempuan

        dan 1 cucu laki-laki dari anak pertama Hidup sehari-hari dalam tanggungan cucu tertua

        dan kadang dibantu anak pertama Hubungan pasien dengan penghuni rumah baik Pasien

        tinggal di rumah dengan 3 kamar tidur 1 ruang tamu 1 ruang mandi Pasien memiliki 1

        kamar tidur berukuran 3 x 2 m2 Lantai ubin atap genteng Kamar mandi dan WC di

        dalam rumah dan bersebelahan dengan kamar pasien WC jongkok tanpa pegangan

        sumber air minum dari PAM Penerangan listrik PLN memasak dengan kompor biasa

        Kesan sosial ekonomi kurang

        Biaya pengobatan Jamkesmas

        5

        Riwayat Fungsional

        Sebelum masuk RS

        Dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kamar mandi pasien dapat

        melakukan sendiri namun kadang pasien berjalan dengan rambatan di kursi meja atau

        dinding dan pelan-pelan Untuk buang air besar dan buang air kecil pasien dapat

        melakukannya dengan mandiri tanpa bantuan kecuali saat sakit Pasien kadang

        mengompol sebelum sempat pergi ke kamar mandi namun pasien menyadari sedang

        ngompol Pasien buang air besar mandiri di kamar mandi Untuk aktivitas seperti makan

        mandi dan berpakaian pasien juga masih dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang

        lain

        Saat dirawat di RS

        INDEKS KATZ ( Menilai AKS)

        No Aktivitas Mandiri Tergantung 28-01-2013

        1 Bathing Memerlukan bantuan

        hanya pada 1 bagian

        tubuh (bagian

        belakang anggota

        tubuh yang terganggu)

        atau dapat melakukan

        sendiri

        Memerlukan

        bantuan dalam

        mandi lebih dari 1

        bagian tubuh dan

        saat masuk serta

        keluar dari bak

        mandi tidak dapat

        mandi sendiri

        Tergantung

        2 Dressing Menaruh pakaian amp

        mengambil pakaian

        memakai pakaian

        rsquobracersquo amp menalikan

        sepatu dilakukan

        sendiri

        Tidak dapat

        memakai pakaian

        sendiri atau tidak

        berpakaian

        sebagian

        Tergantung

        3 Toilletting Pergi ke toilet duduk

        berdiri dari kloset

        memakai pakaian

        dalam membersihklan

        Memakai rsquobedpanrsquo

        atau rsquocomodersquo atau

        mendapat bantuan

        pergi ke toilet atau

        Tergantung

        6

        kotoran (memakai

        rsquobedpanrsquo pada malam

        hari saja amp tidak

        memakai penyangga

        mekanik)

        memakai toilet

        4 Transfering Berpindah dari dan ke

        tempat tidur amp

        berpindah dari dan ke

        tempat duduk

        (memakai atau tidak

        memakai alat bantu)

        Tidak dapat

        melakukan

        dengan bantuan

        untuk berpindah

        dari amp ke tempat

        tidur tempat

        duduk

        Tergantung

        5 Continence BAK amp BAB baik Tidak dapat

        mengontrol

        sebagian

        seluruhnya dalam

        BAB amp BAK

        dengan bantuan

        manual kateter

        Tergantung

        6 Feeding Mengambil makanan

        dari piring yang

        lainnya amp

        memasukkan ke dalam

        mulut (tidak termasuk

        kemampuan untuk

        memotong daging amp

        menyiapkan makanan

        seperti mengoleskan

        mentega di roti)

        Memerlukan

        bantuan untuk

        makan atau tidak

        dapat makan

        semuanya atau

        makan per-

        parenteral)

        Mandiri

        7

        Klasifikasi menurut Indeks Katz

        A Mandiri untuk 6 fungsi

        B Mandiri untuk 5 fungsi

        C Mandiri kecuali bathing amp 1 fungsi lain

        D Mandiri kecuali bathing dressing amp 1 fungsi lain

        E Mandiri kecuali bathing dressing toiletting amp 1 fungsi lain

        F Mandirikecuali bathingdressing toiletting transfering amp 1 fungsi lain

        G Ketergantungan untuk semua 6 fungsi di atas

        Kesan Katz F (Mandiri kecuali bathing dressing toiletting transfering amp 1 fungsi

        lain)

        Pada saat dirawat di RS pasien masih dapat berubah posisi tidur dari telentang ke

        miring kanan dan miring kiri Pasien sulit duduk karena merasa pusing bila duduk

        sehingga kadang memakai bantal untuk duduk Berikut adalah skor untuk mengukur

        risiko dekubitus pada pasien

        SKOR NORTON ( Untuk Mengukur Risiko Dekubitus)

        Penilaian Skor 28-01-2013Kondisi fisik umum

        middotBaikmiddotLumayanmiddotBurukmiddotSangat buruk

        4321

        3

        Kesadaran middotKomposmentismiddotApatismiddotKonfussoporusmiddotStuporkoma

        4321

        4

        Aktivitas middotAmbulanmiddotAmbulan dengan bantuan

        middotHanya bisa dudukmiddotTiduran

        43

        21

        1

        Mobilitas middotBergerak bebasmiddotSedikit terbatasmiddotSangat terbatasmiddotTak bisa bergerak

        4321

        3

        Inkontinensia middotTidak adamiddotKadang-kadang

        43

        2

        8

        middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

        urin

        2

        1Skor total 13

        Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

        12-15 kemungkinan kecil terjadi

        lt 12 kemungkinan besar terjadi

        Skor 13

        Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

        Riwayat Gizi

        - Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

        tempe tahu jarang menggunakan daging

        - Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

        - Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

        Riwayat Psikiatri

        Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

        mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

        dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

        tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

        pasien dengan keluarga juga baik

        Pemeriksaan Status Mental

        Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

        penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

        RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

        Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

        Kesadaran jernih

        Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

        Mood euthyme

        Afek serasi

        Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

        Bentuk Pikir realistik

        Proses Pikir lancar

        9

        Isi Pikir waham (-)

        SKALA DEPRESI GERIATRI

        Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

        minggu terakhir

        No Apakah Ya Tidak

        1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

        2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

        kesenangan anda

        Ya Tidak

        3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

        4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

        5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

        6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

        anda

        Ya Tidak

        7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

        8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

        9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

        mengerjakan sesuatu yang baru

        Ya Tidak

        10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

        ingat anda dibanding kebanyakan orang

        Ya Tidak

        11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

        menyenangkan

        Ya Tidak

        12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

        10

        ini

        13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

        14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

        15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

        daripada anda

        Ya Tidak

        Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

        Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

        Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

        Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

        Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

        Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

        Skor = 8

        Kesan kemungkinan besar depresi

        SKOR MINI MENTAL STATUS

        Max Min

        5

        5

        ( 4)

        ( 4 )

        ORIENTASI

        Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

        Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

        rumah kota kabupaten provinsi)

        3 ( 3 )

        REGISTRASI

        Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

        detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

        ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

        menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

        5 ( 1 )

        ATENSI DAN KALKULASI

        Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

        Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

        WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

        11

        kesalahan

        3

        ( 3 )

        RECALL

        Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

        Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

        9 ( 4 )

        BAHASA

        a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

        nilai)

        b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

        TAPI (1 nilai)

        c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

        kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

        pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

        d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

        PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

        e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

        f Tirulah gambar ini (1 nilai )

        Jumlah skor 19

        Kategori Skor 24-30 normal

        17-23 Probable gangguan kognitif

        0-16 definite gangguan kognitif

        Skor 19

        Kesan probable gangguan kognitif

        Diagnosis Multiaksial

        Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

        Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

        Aksis III

        Aksis IV Stresor penyakit

        Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

        12

        B DATA OBJEKTIF

        1 PEMERIKSAAN FISIK

        Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

        RSUP Dr Kariadi Semarang

        Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

        dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

        Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

        Tanda vital TD 14090 mmHg

        RR 28xmenit

        N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

        alternans (+)

        t 3600C

        Status gizi BB 46 kg

        TB 152 cm

        IMT 1991 kgm2

        Kesan Normoweight

        Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

        Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

        Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

        cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

        Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

        Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

        (--)

        Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

        berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

        Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

        Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

        Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

        supraklavikular(-)

        retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

        (++) spider naevi (-)

        Cor

        Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

        13

        Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

        angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

        Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

        Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

        Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

        Pinggang jantung melebar

        Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

        Pulmo Anterior

        Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

        Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

        Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

        Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

        Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

        lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

        Pulmo Posterior

        Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

        Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

        Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

        Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

        Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

        lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

        Abdomen

        Inspeksi cembung venektasi (-)

        Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

        Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

        Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

        Ekstremitas superior inferior

        Oedem -- --

        Akral dingin -- --

        Sianosis -- --

        Clubbing finger -- --

        Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

        Trofi eutrofi eutrofi

        Refleks fisiologis + N + N

        14

        Refleks Patologis -- --

        2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

        Hematologi (25 Januari 2013)

        Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

        Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

        Hematokrit 361 385 350-470

        Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

        MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

        MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

        MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

        Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

        Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

        RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

        MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

        Kimia Klinik

        Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

        Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

        Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

        Sedang110-125

        Buruk gt=126

        Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

        Sedang145-179

        Burukgt=180

        Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

        Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

        Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

        Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

        Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

        Protein total 73 grdL 64 ndash 82

        Albumin 32 grdL 34 ndash 50

        15

        Globulin 410 grdL 230 ndash 350

        Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

        Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

        AST 25 UL 15 ndash 37

        ALT 25 UL 30 ndash 65

        Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

        Gama GT 20 UL 5 ndash 85

        Elektrolit

        Natrium 135 mmolL 136-145

        Kalium 36 mmolL 35-51

        Chlorida 97 mmolL 98-107

        Calcium 224 mmolL 212-252

        Magnesium 087 mmolL 074-099

        URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

        Warna Kuning jernih

        pH 600

        Berat jenis 1020

        Protein 150 mgdL Negatif

        Reduksi Negatif Negatif

        Urobilinogen Negatif Negatif

        Bilirubin 10 mgdL Negatif

        Aseton Negatif Negatif

        Nitrit Negatif Negatif

        Sedimen

        Epitel 249 uL

        Epitel 5 ndash 8 LPK

        00 ndash 400

        Leukosit 369 uL

        Leukosit 3 ndash 5 LPB

        00 ndash 200

        Eritrosit 1038 uL

        Eritrosit 4 ndash 8 LPB

        00 ndash 250

        Kristal 08uL 00 ndash 100

        Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

        16

        Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

        Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

        Granula halus 1 ndash 3LPK -

        Epitel NegatifLPK -

        Eritrosit NegatifLPK -

        Leukosit NegatifLPK -

        Mukus 662uL 000 ndash 050

        Benang mukus +POS -

        Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

        Bakteri 716uL

        +POS

        00 ndash 1000

        Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

        Sperma 00uL 00 ndash 30

        Kepekatan 118

        EKG

        HR 80 x mnt

        Irama sinus aritmia

        Axis normoaxis

        Gel P P mitral (+)

        PR interval 02 s

        QRS komplek 008 s

        ST segmen isoelektrik

        Gel T 008 s

        T inverted (-)

        Tall T (-)

        R S di V1 lt 1mm

        S di V1 + R di V56gt35mm

        RSRrsquo di V1 V2

        Kesan aritmia sinus

        HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

        Visus ODS 360

        Palpebra edema (--)

        Segmen anterior tenang

        17

        Lensa keruh tidak rata

        Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

        Funduskopi

        Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

        Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

        IV DAFTAR ABNORMALITAS

        1 Muntah

        2 Mual

        3 BAB cair 3 kali

        4 Lemas

        5 Batuk berdahak sulit keluar

        6 Demam nglemeng

        7 Pusing berputar saat berdiri

        8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

        minum obat secara teratur

        9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

        saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

        10 TD = 140100 mmHg

        11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

        12 Auskultasi jantung

        13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

        14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

        halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

        15 EKG

        16 Lensa ODS keruh tidak merata

        17 Hematologi Hb 1160 gr

        18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

        19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

        20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

        21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

        22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

        23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

        18

        24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

        patologi 361uL

        25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

        V DAFTAR MASALAH

        A Sindroma Geriatri

        Sindroma serebral (-)

        Konfusio (-)

        Gangguan otonom (-)

        Inkontinensia (+)

        Jatuh (+)

        Kelainan tulang atau patah tulang (-)

        Dekubitus (-)

        B AKS

        The 14 I

        Immobility

        Impaction

        Instability

        Iatrogenik

        Intelectual impairment

        Insomnia

        Inkontinensia

        Isolation

        Impotence

        Imuno deficiency

        Infection

        Inaniaton

        Impairment of vision smell hearing

        Impecunity

        C Problem

        1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

        2 Hipertensi Stage I (810)

        19

        3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

        4 Infiltrat paru (4111417)

        5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

        6 Anemia Normositik Normokromik (16)

        7 Gangguang Kognitif (20)

        8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

        VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

        1 Gastoenteritis akut

        Assesment Inflamatory

        Non-inflamatory

        Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

        hitung jenis leukosit)

        Ip Rx infus RL 20 tpm

        Diet lunak RG 1500 kkal

        New diatab 3x2 tab

        Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

        Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

        Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

        penyajian makanan yang akan dikonsumsi

        - Mencuci tangan sebelum makan

        - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

        pemeriksaan

        2 Infiltrat Paru

        Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

        Community Aqcuired Pneumonia

        Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

        Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

        Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

        Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

        Ip Ex

        - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

        - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

        20

        - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

        pengeluaran dahak

        3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

        Assesment - Etiologi primer

        Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

        hypertension)

        Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

        Ip Rx Captopril 3x125 mg

        Amlodipin 1x5 mg

        Diit lunak rendah garam 1500 kkal

        Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

        Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

        Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

        Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

        Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

        secara teratur

        4 Hipertensi stage I

        Assesment - Etiologi primer

        Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

        hypertension)

        Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

        Ip Rx Captopril 3x125 mg

        Amlodipin 1x5 mg

        Diit lunak rendah garam 1500 kkal

        Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

        Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

        Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

        Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

        Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

        secara teratur

        5

        21

        6 Hypertension Heart Disease

        Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

        - Diagnosis Anatomis LVH

        - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

        Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

        rutin dan kimia klnik

        Ip Rx - Infus RL 20 tpm

        - Captopril 3x125 mg

        - Amlodipin 1x5 mg

        - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

        - Spironolakton 1x25 mg

        Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

        Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

        - Edukasi mengenai perubahan life style

        (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

        yang banyak mengandung garam

        (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

        - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

        antihipertensi secara teratur

        7 Pneumoni

        Assesment HAP

        Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

        IP Rx O2 3Lm

        Terapi empirik AB

        Ambroxol 3x30 mg

        IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

        IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

        lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

        8 Azotemia

        Assesment Etiologi Pre-renal renal

        Ip Dx USG Abdomen

        22

        IP Rx Diet rendah uremi

        IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

        IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

        Menyeimbangkan cairan input dan output

        Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

        hidup

        9 Anemia Normositik Normokromik

        Assesment Penyakit kronik

        Intake kurang

        Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

        Ip Rx -

        Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

        Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

        - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

        mengetahui penyebab penyakit

        10 Gangguan Kognitif

        Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

        Ip Dx -

        Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

        lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

        Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

        Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

        kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

        11 Episode Depresif Ringan

        Assesment -

        Ip Dx -

        Ip Rx Mianserin 1x30 mg

        Ip Mx -

        Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

        perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

        minimal sekali)

        23

        12

        13 Efusi Pleura Kanan Minimal

        Assesment jenis eksudat transudat

        Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

        pada cairan pleura

        Ip Rx O2 3Lm

        Ip Mx keluhan sesak

        Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

        prognosis penyakit

        BAB II

        TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

        24

        1 GERIATRI

        Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

        dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

        dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

        degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

        Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

        1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

        atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

        2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

        menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

        3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

        4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

        5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

        sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

        11 Status Gizi Lansia

        Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

        karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

        (buruk) pada lansia adalah

        1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

        2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

        3 Penurunan serum protein yang berwarna

        4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

        5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

        6 Penurunan bermakna tebal lipatan

        7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

        defisiensi folat dan vitamin B12

        Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

        (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

        IMT Status Gizi

        25

        lt 20 kgm2

        20-25 kgm2

        25-30 kgm2

        gt30 kgm2

        Gizi kurang (underweight)

        Normal

        Gizi lebih (overweight)

        Obesitas

        Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

        ditampilkan pada tabel berikut

        IMT Status Gizi

        lt 185 kgm2

        185-25 kgm2

        gt 25 kgm2

        Gizi kurang (underweight)

        Normal

        Gizi lebih (overweight)

        22 Sindrom Geriatri

        Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

        klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

        giants adalah

        1 Sindrom serebral

        2 Konfusio

        3 Gangguan otonom

        Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

        terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

        pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

        Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

        1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

        pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

        4 Inkontinensia

        5 Jatuh

        Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

        di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

        stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

        lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

        ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

        26

        kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

        Stroke serangan kejang Parkinson)

        6 Kelainan tulang dan patah tulang

        7 Dekubitus

        23 Depresi Pada Lansia

        3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

        1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

        2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

        yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

        kegembiraan

        3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

        Gejala lainnya yang lazim

        1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

        2 Harga diri dan percaya diri berkurang

        3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

        4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

        5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

        6 Tidur terganggu

        7 Nafsu makan berkurang

        Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

        utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

        gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

        Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

        makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

        Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

        fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

        2 HIPERTENSI

        21 DEFINISI HIPERTENSI

        Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

        peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

        pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

        27

        untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

        yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

        22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

        Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

        hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

        pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

        pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

        Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

        Klasifikasi

        Tekanan

        Darah

        Tekanan

        Darah

        Sistolik

        (mmhg)

        Tekanan

        Darah

        Diastoli

        k

        (mmhg)

        Modifikasi

        Gaya

        Hidup

        Obat Awal

        Tanpa indikasi Dengan

        Indikasi

        Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

        menggunakan obat

        anti hipertensi

        Gunakan obat

        yang spesifik

        dengan

        indikasi

        (risiko)

        Pre

        Hipertensi

        120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

        Hipertensi

        Stage I

        Hipertensi

        Stage II

        140 ndash 159

        ge160

        90 ndash 99

        ge100

        Ya

        Ya

        Untuk semua kasus

        gunakan diuretik

        jenis thiazide dengan

        pertimbangan ACEi

        ARB BB CCB atau

        kombinasikan

        Gunakan kombinasi

        2 obat (biasanya

        diuretik jenis

        thiazide) dan

        ACEiARBBBCCB

        Gunakan obat

        yang spesifik

        dengan

        indikasi

        (risiko)

        Kemudian

        tambahkan

        dengan obat

        anti hipertensi

        (diuretik

        ACEi ARB

        BB CCB)

        seperti yang

        dibutuhkan

        28

        Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

        menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

        edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

        rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

        Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

        mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

        perilaku gaya hidup yang salah

        23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

        Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

        Usia

        Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

        pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

        wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

        Ras

        Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

        dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

        serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

        Riwayat keluarga

        Overweight atau obesitas

        Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

        Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

        untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

        volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

        meningkat

        Kurang aktif bergerak

        Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

        jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

        bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

        aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

        Merokok

        Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

        yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

        menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

        Diet tinggi garam ( sodium)

        29

        Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

        tekanan darah

        Diet kurang potasium

        Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

        akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

        Diet kurang vitamin D

        Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

        sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

        ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

        Alkohol

        Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

        dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

        Stres

        Penyakit kronik

        Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

        berisiko untuk mengalami hipertensi

        24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

        30

        25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

        31

        Modifikasi gaya hidup

        Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

        pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

        penyerta tertentu)

        Obat antihipertensi inisial

        Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

        Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

        BB CCB)

        Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

        atau diastolik 90-99 mmHg)

        Diuretik golongan Tiazide Dapat

        dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

        Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

        Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

        Target tekanan darah tida terpenuhi

        Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

        dengan dokter spesialis

        32

        1 Modifikasi Gaya Hidup

        Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

        pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

        penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

        tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

        atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

        perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

        natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

        menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

        resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

        memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

        gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

        hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

        Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

        Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

        Penurunan

        Tekanan Darah

        Sistolik (Skala)

        Menurunkan Berat

        Badan

        Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

        Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

        5 ndash 20 mmhg 10 kg

        penurunan berat

        badan

        Melakukan pola diet

        berdasarkan DASH

        Mengkonsumsi makanan yang kaya

        dengan buah ndash buahan sayuran produk

        makanan yang rendah lemak dengan kadar

        8 ndash 14 mmhg

        33

        lemak total dan saturasi yang rendah

        Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

        mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

        (24 gram Na atau 6 gram garam)

        2 ndash 8 mmhg

        Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

        teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

        menit per hari setiap hari dalam seminggu)

        4 ndash 9 mmhg

        Membatasi Penggunaan

        alcohol

        Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

        dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

        misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

        80 whiski) per hari pada sebagian besar

        laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

        hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

        kurus

        2 ndash 4 mmhg

        2 Terapi Farmakologi

        Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

        obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

        reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

        jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

        Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

        percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

        baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

        Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

        dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

        diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

        dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

        dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

        pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

        National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

        baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

        dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

        semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

        34

        dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

        manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

        Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

        lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

        ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

        besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

        untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

        kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

        gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

        tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

        keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

        (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

        pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

        memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

        autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

        harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

        Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

        Kelas Obat (nama generik) Dosis

        Penggunaan

        (mg hari)

        Frekuensi

        penggunaan

        per hari

        Diuretik Thiazide - Klortihiazide

        - Chlortalidone

        - Hidrochlorthiazide

        - Polythiazide

        - Indapamide

        - Metalazone

        125 ndash 500

        125 ndash 25

        125 ndash 50

        2 ndash 4

        125 ndash 25

        05 ndash 01

        1-2

        1

        1

        1

        1

        1

        Loop diuretic - Bumetanide

        - Furosemide

        - Tosemid

        05 ndash 1

        20 ndash 80

        25 ndash 10

        2

        2

        1

        Diuretik hemat kalium - Amiloride

        - Triamterene

        5 ndash 10

        50 ndash 100

        1 ndash 2

        1 ndash 2

        Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

        35

        blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

        Beta blocker - Atenolol

        - Betaxolol

        - Bisoprolol

        - Metaprolol

        - Metoprolol

        - Nadolod

        - Propanolol

        - Propanolol long acting

        - Timolol

        25 ndash 100

        5 ndash 20

        25 ndash 10

        50 ndash 100

        50 ndash 100

        40 ndash 120

        40 ndash 160

        60 ndash 180

        20 ndash 40

        1

        1

        1

        1 ndash 2

        1

        1

        2

        1

        2

        Beta blocker aktivitas

        simpatomimetik

        - Acebutolol

        - Penbutolol

        - Pindolol

        200 ndash 800

        10 ndash 40

        10 ndash 40

        2

        1

        2

        Kombinasi Alfa dan

        Beta Blocker

        - Carvedilol

        - Labetalol

        125 ndash 50

        200 ndash 800

        2

        2

        ACEi - Benazepril

        - Captopril

        - Enalapril

        - Fosinopril

        - Lisinopril

        - Moexipril

        - Perindopril

        - Quinapril

        - Ramipril

        - Trandolapril

        10 ndash 40

        25 ndash 100

        5 ndash 40

        10 ndash 40

        10 ndash 40

        75 ndash 30

        4 ndash 8

        10 ndash 80

        25 ndash 20

        1 ndash 4

        1

        2

        1 ndash 2

        1

        1

        1

        1

        1

        1

        1

        Angiotensinogen II

        Antagonis

        - Candesartan

        - Eprosartan

        - Irbesartan

        - Losartan

        - Olmesartan

        - Telmisartan

        - Valsartan

        8 ndash 32

        400 -800

        150 ndash 300

        25 ndash 100

        20 ndash 40

        20 ndash 80

        80 ndash 320

        1

        1 ndash 2

        1

        1 ndash 2

        1

        1

        1 ndash 2

        CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

        36

        Dihidropiridin release

        - Verapamil immediate

        release

        - Verapamil long acting

        - Verapamil

        80 ndash 320

        120 ndash 480

        120 ndash 360

        2

        1 ndash 2

        1

        CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

        - Felodipine

        - Isradipine

        - Nicardipine sustained

        release

        - Nifedipine long acting

        - Nisoldipine

        25 ndash 10

        25 ndash 20

        25 ndash 10

        60 ndash 120

        30 ndash 60

        10 ndash 40

        1

        1

        2

        2

        1

        1

        Alpha 1 Bloker - Doxazosin

        - Prazosin

        - Terazosin

        1 ndash 16

        2 ndash 20

        1 ndash 20

        1

        2 ndash 3

        1 ndash 2

        Alpha 2 Agonis

        sentral dan obat

        lainnya yang bekerja

        sentral

        - Clonidine

        - Clonidine patch

        - Methyldopa

        - Reserpin

        - Guanfacine

        01 ndash 08

        01 ndash 03

        250 ndash 1000

        01ndash 025

        05 ndash 2

        2

        1 Minggu

        2

        1

        1

        Vasodilator langsung - Hydralazine

        - Minoxidil

        25 ndash 100

        25 ndash 80

        2

        1 ndash 2

        Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

        - Diuretik dan β blocker

        - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

        - Calcium antagonist dan diuretik

        - Calcium antagonist dan B Blocker

        - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

        - α blocker dan β blocker

        - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

        antagonist

        37

        Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

        memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

        obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

        1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

        Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

        menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

        kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

        2 Penyakit Jantung Iskemi

        PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

        dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

        calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

        akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

        obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

        inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

        3 Gagal Jantung

        Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

        ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

        penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

        aldosteron antagonis bersama diuretik loop

        4 Diabetes Melitus

        Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

        menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

        diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

        menurunkan progresivitas makroalbuminuria

        5 Penyakit Ginjal Kronik

        Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

        1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

        173m2

        2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

        Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

        jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

        adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

        per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

        38

        6 Penyakit cerebrovaskular

        Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

        Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

        stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

        Thiazide

        7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

        Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

        PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

        8 Hipertensi pada Lanjut Usia

        Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

        dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

        usia yang lebih muda

        Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

        tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

        sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

        mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

        kompensasiadaptasi

        Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

        akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

        Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

        renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

        penyebab hipertensi pada lansia

        Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

        adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

        Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

        pembuluh darah perifer

        Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

        postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

        terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

        akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

        Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

        Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

        tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

        39

        bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

        dan Calcium antagonis dihydropyridine

        26 KOMPLIKASI

        Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

        sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

        penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

        organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

        antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

        dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

        penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

        dicapai

        27 KRISIS HIPERTENSI

        A DEFINISI

        Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

        ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

        membutuhkan penanggulangan segera

        B KLASIFIKASI

        1 Hipertensi Emergensi

        Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

        progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

        penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

        2 Hipertensi urgensi

        Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

        disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

        dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

        Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

        TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

        1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

        1048729 Hipertensi ensefalopati

        1048729 Aorta diseksi akut

        1048729 Oedema paru akut

        1048729 Eklampsi

        40

        1048729 Feokhromositoma

        1048729 Funduskopi KW III atau IV

        1048729 Insufisiensi ginjal akut

        1048729 Infark miokard akut angina unstable

        1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

        - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

        - Cedera kepala

        - Luka bakar

        - Interaksi obat

        Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

        1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

        tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

        1048729 KW I atau II pada funduskopi

        1048729 Hipertensi post operasi

        1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

        Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

        pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

        C FAKTOR RISIKO

        Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

        Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

        Kehamilan

        Penggunaan NAPZA

        Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

        phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

        Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

        D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

        Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

        dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

        pemberian obat anti hipertensi oral

        41

        Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

        Obat Cara

        pemberian

        Farmakologi Dosis

        ACE inhibitor Sublingual Oral

        ( dikunyah

        diisap)

        Mulai kerja

        SL 10 -15 menit

        Oral 15 ndash 30 menit

        Efek Maksimal

        SL 60 menit

        Oral 1 ndash 2 jam

        Lama kerja 8 jam

        625 ndash 50

        mgkali

        Central Alpha

        Agonis

        Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

        Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

        Lama kerja 3 ndash 12 jam

        75 ndash 150

        microgkalijam

        Total 900 microg

        Calcium Channel

        Blocker

        Oral ( dikunyah

        ditelan)

        Mulai kerja 5 ndash 20 menit

        Efek maksimal 30 ndash 60

        menit

        Lama kerja 2 ndash 6 jam

        Obat alternatif

        bila obat lain

        tidak ada

        Kontraindikasi

        pada kasus

        krisis hipertensi

        dengan

        gangguan otak

        dan iskemia

        jantung

        E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

        1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

        fasilitas pemantauan yang memadai

        2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

        3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

        langkah sebagai berikut

        a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

        pressure) diturunkan 20 ndash 25

        b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

        42

        c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

        gejala iskemia organ

        3 CONGESTIVE HEART FAILURE

        Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

        jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

        kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

        kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

        dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

        gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

        perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

        kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

        gagal jantung kanan

        Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

        seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

        penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

        pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

        New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

        menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

        I

        I

        Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

        lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

        pada aktivitas berat

        II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

        menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

        III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

        namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

        IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

        bahkan timbul saat istirahat

        Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

        elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

        a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

        Kriteria Mayor Kriteria Minor

        Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

        43

        Kardiomegali Batuk malam hari

        Gallop Dispnea drsquoeffort

        Peningkatan JVP Pembesaran hati

        Refluks hepatojuguler Efusi pleura

        Ronkhi basah halus Takikardia

        Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

        pada saat yang bersamaan

        b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

        jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

        tidak hilang oleh batuk serta edema

        c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

        aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

        d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

        hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

        efusi pleura

        e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

        Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

        Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

        Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

        1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

        ARDS

        2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

        3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

        4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

        Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

        dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

        dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

        masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

        Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

        jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

        Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

        Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

        belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

        terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

        44

        dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

        beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

        31 Hypertension Heart Disease

        1 Definisi

        Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

        penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

        jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

        peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

        Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

        hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

        mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

        dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

        gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

        2 Patofisiologi

        Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

        darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

        hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

        ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

        Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

        kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

        terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

        gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

        bertambah akibat penambahan massa miokard

        Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

        terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

        beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

        lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

        adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

        belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

        Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

        dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

        terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

        meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

        45

        stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

        akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

        hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

        karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

        menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

        pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

        jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

        disertai dengan penyakit jantung koroner

        3 Penyebab dan Faktor Risiko

        Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

        menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

        peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

        dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

        gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

        Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

        stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

        jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

        oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

        Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

        darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

        meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

        4 Pemeriksaan Fisik

        Keluhan dan Gejala

        Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

        simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

        Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

        impoten

        Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

        miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

        adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

        ischemic

        Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

        aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

        46

        Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

        keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

        5 Gambaran Klinik

        Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

        Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

        neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

        timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

        tahanan pembuluh darah perifer meningkat

        Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

        tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

        berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

        dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

        faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

        memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

        6 Pemeriksaan Penunjang

        A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

        Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

        Hemoglobinhematokrit

        Elektrolit darahKalium

        Ureumkreatinin

        Gula darah puasa

        Kolesterol total

        Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

        kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

        adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

        untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

        B Pemeriksaan Elektrokardiogram

        - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

        - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

        Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

        tertunda defleksi negatif dalam V1

        C Pemeriksaan Ekokardiografi

        47

        Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

        terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

        miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

        Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

        terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

        penyakit jantung hipertensi

        Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

        ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

        sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

        eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

        tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

        hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

        ekokardiogram

        D Pemeriksaan Radiologi

        Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

        elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

        stadium payah jantung hipertensi

        Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

        ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

        membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

        berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

        7 Penatalaksanaan

        A Pencegahan

        Diet rendah sodium

        Diet buah-buahan dan sayuran segar

        Latihan aerobik rutin

        Mencegah terjadinya kegemukan

        B Pengobatan

        Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

        terjadi yaitu dengan

        Menurunkan tekanan darah menjadi normal

        Mengobati payah jantung karena hipertensi

        Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

        Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

        48

        Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

        Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

        menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

        rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

        menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

        Diuretik

        Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

        aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

        sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

        perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

        dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

        menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

        berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

        gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

        Golongan anti-simpatis

        Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

        jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

        metildepa klonidin dan guanabenz

        Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

        penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

        obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

        diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

        persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

        sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

        Vasodilator

        Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

        bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

        kalsium

        Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

        kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

        dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

        tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

        penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

        49

        4 PNEUMONIA

        Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

        terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

        konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

        histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

        eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

        waktu yang bervariasi

        PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

        pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

        ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

        Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

        napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

        pernapasan bronkial)

        Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

        Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

        kuman aspirasi

        Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

        adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

        virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

        tua atau lemah

        41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

        Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

        yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

        klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

        dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

        gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

        5 DIARE AKUT

        51 DEFINISI

        50

        Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

        air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

        memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

        air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

        berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

        15 hari

        52 KLASIFIKASI

        Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

        1 Lama waktu diare akut atau kronik

        2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

        3 Berat ringan diare kecil atau besar

        4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

        5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

        53 ETIOLOGI

        Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

        keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

        penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

        54 PATOFISIOLOGI

        Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

        berikut

        1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

        2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

        3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

        4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

        5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

        6 Gangguan permeabilitas usus

        7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

        8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

        Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

        Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

        pasien belum jatuh dalam presyok

        Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

        presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

        51

        Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

        menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

        Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

        terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

        cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

        berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

        Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

        yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

        1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

        Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

        KLINIS SKOR

        Rasa hausmuntah 1

        Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

        Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

        Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

        Kesadaran apati 1

        Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

        Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

        Facies cholerica 2

        Vox cholerica 2

        Turgor kulit menurun 1

        Washer womanrsquos hand 1

        Ekstremitas dingin 1

        Sianosis 2

        Umur 50-60 tahun 1

        Umur gt 60 tahun 2

        6 AZOTEMIA

        Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

        dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

        berikut

        52

        Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

        yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

        akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

        homeostasis

        Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

        tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

        satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

        Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

        ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

        (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

        sisanya (2L hari) diekskresikan

        Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

        AzotemiaPrerenal

        Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

        penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

        ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

        volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

        karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

        arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

        menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

        Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

        pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

        pada tubulus colectivus distal

        53

        Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

        antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

        untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

        menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

        asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

        output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

        AzotemiaIntrarenal

        Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

        akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

        itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

        dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

        output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

        hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

        hari)

        Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

        nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

        tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

        mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

        GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

        Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

        dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

        Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

        ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

        Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

        cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

        tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

        juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

        menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

        Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

        azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

        proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

        dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

        urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

        54

        Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

        dapat menyesatkan

        Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

        sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

        nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

        lebih dari 35 g24 jam

        Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

        membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

        memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

        kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

        dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

        menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

        ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

        tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

        GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

        Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

        granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

        glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

        ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

        Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

        skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

        ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

        nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

        penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

        Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

        untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

        ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

        blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

        intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

        reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

        Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

        pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

        vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

        osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

        55

        asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

        kecenderungan perdarahan meningkat

        Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

        toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

        Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

        tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

        Azotemia Postrenal

        Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

        obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

        dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

        mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

        asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

        Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

        saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

        lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

        terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

        menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

        jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

        fibrosis retroperitoneal

        PEMBAHASAN

        56

        Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

        Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

        Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

        pemeriksaan penunjang sebagai berikut

        Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

        assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

        tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

        keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

        pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

        sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

        Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

        penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

        organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

        khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

        tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

        dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

        dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

        adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

        itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

        multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

        psikis sosial dan lingkungan dari penderita

        Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

        memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

        Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

        yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

        kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

        ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

        kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

        yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

        anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

        Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

        keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

        pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

        untuk berjalan mulai terbatas

        57

        Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

        berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

        hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

        ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

        cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

        Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

        metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

        badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

        apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

        sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

        (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

        ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

        cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

        jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

        pasien tersebut

        Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

        diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

        sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

        kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

        26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

        VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

        adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

        dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

        (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

        pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

        auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

        Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

        framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

        lelah )

        Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

        adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

        dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

        yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

        minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

        58

        halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

        arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

        baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

        Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

        didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

        disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

        sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

        hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

        Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

        Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

        normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

        pada penyakit kronis anemia hemolitik

        DAFTAR PUSTAKA

        1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

        Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

        59

        2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

        httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

        3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

        2008

        4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

        httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

        factors

        5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

        httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

        6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

        Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

        p196-200 p297-299

        7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

        II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

        Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

        60

        • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
        • IMT
        • Status Gizi
        • lt 20 kgm2
        • 20-25 kgm2
        • 25-30 kgm2
        • gt30 kgm2
        • Gizi kurang (underweight)
        • Normal
        • Gizi lebih (overweight)
        • Obesitas
        • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
        • IMT
        • Status Gizi
        • lt 185 kgm2
        • 185-25 kgm2
        • gt 25 kgm2
        • Gizi kurang (underweight)
        • Normal
        • Gizi lebih (overweight)
        • 22 Sindrom Geriatri
        • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
        • 1 Sindrom serebral
        • 2 Konfusio
        • 3 Gangguan otonom
        • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
        • 4 Inkontinensia
        • 5 Jatuh
        • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
        • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
        • 7 Dekubitus
        • 23 Depresi Pada Lansia
        • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
        • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
        • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
        • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
        • Gejala lainnya yang lazim
        • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
        • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
        • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
        • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
        • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
        • 6 Tidur terganggu
        • 7 Nafsu makan berkurang
        • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
        • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
        • Kriteria Mayor
        • Kriteria Minor

          - Pasien menderita sakit darah tinggi sudah sejak lebih dari 5 tahun yang lalu Biasanya

          pasien berobat ke Puskesmas dan sudah diberi obat (pasien lupa nama obatnya)

          Namun pasien tidak meminum obat darah tinggi secara teratur

          - Riwayat kencing manis disangkal

          - Riwayat sakit jantung disangkal

          - Riwayat pelo lemah separuh anggota gerak disangkal

          - Riwayat sakit batuk lebih dari 2 minggu dengan pengobatan lama dengan obat yang

          membuat kencing menjadi merah disangkal

          - Riwayat merokok disangkal

          - Riwayat operasi sebelumnya disangkal

          - Riwayat alergi disangkal

          Riwayat Penyakit Keluarga

          - Riwayat sakit kencing manis dalam keluarga disangkal

          - Riwayat sakit darah tinggi dalam keluarga disangkal

          - Riwayat sakit jantung dalam keluarga disangkal

          - Riwayat alergi disangkal

          Riwayat Sosial Ekonomi

          Pasien seorang lansia tidak bekerja Suami sudah meninggal Memiliki 2 orang anak

          yang sudah menikah dan hidup mandiri Anak pertama pasien tinggal di rumah sendiri

          anak kedua pasien sudah meninggal Pasien tinggal serumah dengan 2 cucu perempuan

          dan 1 cucu laki-laki dari anak pertama Hidup sehari-hari dalam tanggungan cucu tertua

          dan kadang dibantu anak pertama Hubungan pasien dengan penghuni rumah baik Pasien

          tinggal di rumah dengan 3 kamar tidur 1 ruang tamu 1 ruang mandi Pasien memiliki 1

          kamar tidur berukuran 3 x 2 m2 Lantai ubin atap genteng Kamar mandi dan WC di

          dalam rumah dan bersebelahan dengan kamar pasien WC jongkok tanpa pegangan

          sumber air minum dari PAM Penerangan listrik PLN memasak dengan kompor biasa

          Kesan sosial ekonomi kurang

          Biaya pengobatan Jamkesmas

          5

          Riwayat Fungsional

          Sebelum masuk RS

          Dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kamar mandi pasien dapat

          melakukan sendiri namun kadang pasien berjalan dengan rambatan di kursi meja atau

          dinding dan pelan-pelan Untuk buang air besar dan buang air kecil pasien dapat

          melakukannya dengan mandiri tanpa bantuan kecuali saat sakit Pasien kadang

          mengompol sebelum sempat pergi ke kamar mandi namun pasien menyadari sedang

          ngompol Pasien buang air besar mandiri di kamar mandi Untuk aktivitas seperti makan

          mandi dan berpakaian pasien juga masih dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang

          lain

          Saat dirawat di RS

          INDEKS KATZ ( Menilai AKS)

          No Aktivitas Mandiri Tergantung 28-01-2013

          1 Bathing Memerlukan bantuan

          hanya pada 1 bagian

          tubuh (bagian

          belakang anggota

          tubuh yang terganggu)

          atau dapat melakukan

          sendiri

          Memerlukan

          bantuan dalam

          mandi lebih dari 1

          bagian tubuh dan

          saat masuk serta

          keluar dari bak

          mandi tidak dapat

          mandi sendiri

          Tergantung

          2 Dressing Menaruh pakaian amp

          mengambil pakaian

          memakai pakaian

          rsquobracersquo amp menalikan

          sepatu dilakukan

          sendiri

          Tidak dapat

          memakai pakaian

          sendiri atau tidak

          berpakaian

          sebagian

          Tergantung

          3 Toilletting Pergi ke toilet duduk

          berdiri dari kloset

          memakai pakaian

          dalam membersihklan

          Memakai rsquobedpanrsquo

          atau rsquocomodersquo atau

          mendapat bantuan

          pergi ke toilet atau

          Tergantung

          6

          kotoran (memakai

          rsquobedpanrsquo pada malam

          hari saja amp tidak

          memakai penyangga

          mekanik)

          memakai toilet

          4 Transfering Berpindah dari dan ke

          tempat tidur amp

          berpindah dari dan ke

          tempat duduk

          (memakai atau tidak

          memakai alat bantu)

          Tidak dapat

          melakukan

          dengan bantuan

          untuk berpindah

          dari amp ke tempat

          tidur tempat

          duduk

          Tergantung

          5 Continence BAK amp BAB baik Tidak dapat

          mengontrol

          sebagian

          seluruhnya dalam

          BAB amp BAK

          dengan bantuan

          manual kateter

          Tergantung

          6 Feeding Mengambil makanan

          dari piring yang

          lainnya amp

          memasukkan ke dalam

          mulut (tidak termasuk

          kemampuan untuk

          memotong daging amp

          menyiapkan makanan

          seperti mengoleskan

          mentega di roti)

          Memerlukan

          bantuan untuk

          makan atau tidak

          dapat makan

          semuanya atau

          makan per-

          parenteral)

          Mandiri

          7

          Klasifikasi menurut Indeks Katz

          A Mandiri untuk 6 fungsi

          B Mandiri untuk 5 fungsi

          C Mandiri kecuali bathing amp 1 fungsi lain

          D Mandiri kecuali bathing dressing amp 1 fungsi lain

          E Mandiri kecuali bathing dressing toiletting amp 1 fungsi lain

          F Mandirikecuali bathingdressing toiletting transfering amp 1 fungsi lain

          G Ketergantungan untuk semua 6 fungsi di atas

          Kesan Katz F (Mandiri kecuali bathing dressing toiletting transfering amp 1 fungsi

          lain)

          Pada saat dirawat di RS pasien masih dapat berubah posisi tidur dari telentang ke

          miring kanan dan miring kiri Pasien sulit duduk karena merasa pusing bila duduk

          sehingga kadang memakai bantal untuk duduk Berikut adalah skor untuk mengukur

          risiko dekubitus pada pasien

          SKOR NORTON ( Untuk Mengukur Risiko Dekubitus)

          Penilaian Skor 28-01-2013Kondisi fisik umum

          middotBaikmiddotLumayanmiddotBurukmiddotSangat buruk

          4321

          3

          Kesadaran middotKomposmentismiddotApatismiddotKonfussoporusmiddotStuporkoma

          4321

          4

          Aktivitas middotAmbulanmiddotAmbulan dengan bantuan

          middotHanya bisa dudukmiddotTiduran

          43

          21

          1

          Mobilitas middotBergerak bebasmiddotSedikit terbatasmiddotSangat terbatasmiddotTak bisa bergerak

          4321

          3

          Inkontinensia middotTidak adamiddotKadang-kadang

          43

          2

          8

          middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

          urin

          2

          1Skor total 13

          Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

          12-15 kemungkinan kecil terjadi

          lt 12 kemungkinan besar terjadi

          Skor 13

          Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

          Riwayat Gizi

          - Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

          tempe tahu jarang menggunakan daging

          - Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

          - Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

          Riwayat Psikiatri

          Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

          mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

          dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

          tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

          pasien dengan keluarga juga baik

          Pemeriksaan Status Mental

          Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

          penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

          RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

          Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

          Kesadaran jernih

          Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

          Mood euthyme

          Afek serasi

          Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

          Bentuk Pikir realistik

          Proses Pikir lancar

          9

          Isi Pikir waham (-)

          SKALA DEPRESI GERIATRI

          Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

          minggu terakhir

          No Apakah Ya Tidak

          1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

          2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

          kesenangan anda

          Ya Tidak

          3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

          4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

          5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

          6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

          anda

          Ya Tidak

          7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

          8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

          9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

          mengerjakan sesuatu yang baru

          Ya Tidak

          10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

          ingat anda dibanding kebanyakan orang

          Ya Tidak

          11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

          menyenangkan

          Ya Tidak

          12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

          10

          ini

          13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

          14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

          15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

          daripada anda

          Ya Tidak

          Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

          Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

          Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

          Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

          Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

          Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

          Skor = 8

          Kesan kemungkinan besar depresi

          SKOR MINI MENTAL STATUS

          Max Min

          5

          5

          ( 4)

          ( 4 )

          ORIENTASI

          Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

          Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

          rumah kota kabupaten provinsi)

          3 ( 3 )

          REGISTRASI

          Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

          detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

          ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

          menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

          5 ( 1 )

          ATENSI DAN KALKULASI

          Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

          Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

          WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

          11

          kesalahan

          3

          ( 3 )

          RECALL

          Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

          Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

          9 ( 4 )

          BAHASA

          a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

          nilai)

          b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

          TAPI (1 nilai)

          c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

          kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

          pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

          d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

          PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

          e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

          f Tirulah gambar ini (1 nilai )

          Jumlah skor 19

          Kategori Skor 24-30 normal

          17-23 Probable gangguan kognitif

          0-16 definite gangguan kognitif

          Skor 19

          Kesan probable gangguan kognitif

          Diagnosis Multiaksial

          Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

          Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

          Aksis III

          Aksis IV Stresor penyakit

          Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

          12

          B DATA OBJEKTIF

          1 PEMERIKSAAN FISIK

          Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

          RSUP Dr Kariadi Semarang

          Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

          dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

          Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

          Tanda vital TD 14090 mmHg

          RR 28xmenit

          N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

          alternans (+)

          t 3600C

          Status gizi BB 46 kg

          TB 152 cm

          IMT 1991 kgm2

          Kesan Normoweight

          Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

          Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

          Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

          cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

          Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

          Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

          (--)

          Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

          berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

          Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

          Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

          Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

          supraklavikular(-)

          retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

          (++) spider naevi (-)

          Cor

          Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

          13

          Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

          angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

          Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

          Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

          Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

          Pinggang jantung melebar

          Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

          Pulmo Anterior

          Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

          Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

          Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

          Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

          Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

          lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

          Pulmo Posterior

          Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

          Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

          Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

          Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

          Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

          lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

          Abdomen

          Inspeksi cembung venektasi (-)

          Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

          Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

          Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

          Ekstremitas superior inferior

          Oedem -- --

          Akral dingin -- --

          Sianosis -- --

          Clubbing finger -- --

          Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

          Trofi eutrofi eutrofi

          Refleks fisiologis + N + N

          14

          Refleks Patologis -- --

          2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

          Hematologi (25 Januari 2013)

          Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

          Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

          Hematokrit 361 385 350-470

          Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

          MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

          MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

          MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

          Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

          Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

          RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

          MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

          Kimia Klinik

          Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

          Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

          Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

          Sedang110-125

          Buruk gt=126

          Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

          Sedang145-179

          Burukgt=180

          Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

          Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

          Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

          Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

          Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

          Protein total 73 grdL 64 ndash 82

          Albumin 32 grdL 34 ndash 50

          15

          Globulin 410 grdL 230 ndash 350

          Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

          Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

          AST 25 UL 15 ndash 37

          ALT 25 UL 30 ndash 65

          Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

          Gama GT 20 UL 5 ndash 85

          Elektrolit

          Natrium 135 mmolL 136-145

          Kalium 36 mmolL 35-51

          Chlorida 97 mmolL 98-107

          Calcium 224 mmolL 212-252

          Magnesium 087 mmolL 074-099

          URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

          Warna Kuning jernih

          pH 600

          Berat jenis 1020

          Protein 150 mgdL Negatif

          Reduksi Negatif Negatif

          Urobilinogen Negatif Negatif

          Bilirubin 10 mgdL Negatif

          Aseton Negatif Negatif

          Nitrit Negatif Negatif

          Sedimen

          Epitel 249 uL

          Epitel 5 ndash 8 LPK

          00 ndash 400

          Leukosit 369 uL

          Leukosit 3 ndash 5 LPB

          00 ndash 200

          Eritrosit 1038 uL

          Eritrosit 4 ndash 8 LPB

          00 ndash 250

          Kristal 08uL 00 ndash 100

          Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

          16

          Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

          Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

          Granula halus 1 ndash 3LPK -

          Epitel NegatifLPK -

          Eritrosit NegatifLPK -

          Leukosit NegatifLPK -

          Mukus 662uL 000 ndash 050

          Benang mukus +POS -

          Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

          Bakteri 716uL

          +POS

          00 ndash 1000

          Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

          Sperma 00uL 00 ndash 30

          Kepekatan 118

          EKG

          HR 80 x mnt

          Irama sinus aritmia

          Axis normoaxis

          Gel P P mitral (+)

          PR interval 02 s

          QRS komplek 008 s

          ST segmen isoelektrik

          Gel T 008 s

          T inverted (-)

          Tall T (-)

          R S di V1 lt 1mm

          S di V1 + R di V56gt35mm

          RSRrsquo di V1 V2

          Kesan aritmia sinus

          HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

          Visus ODS 360

          Palpebra edema (--)

          Segmen anterior tenang

          17

          Lensa keruh tidak rata

          Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

          Funduskopi

          Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

          Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

          IV DAFTAR ABNORMALITAS

          1 Muntah

          2 Mual

          3 BAB cair 3 kali

          4 Lemas

          5 Batuk berdahak sulit keluar

          6 Demam nglemeng

          7 Pusing berputar saat berdiri

          8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

          minum obat secara teratur

          9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

          saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

          10 TD = 140100 mmHg

          11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

          12 Auskultasi jantung

          13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

          14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

          halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

          15 EKG

          16 Lensa ODS keruh tidak merata

          17 Hematologi Hb 1160 gr

          18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

          19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

          20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

          21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

          22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

          23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

          18

          24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

          patologi 361uL

          25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

          V DAFTAR MASALAH

          A Sindroma Geriatri

          Sindroma serebral (-)

          Konfusio (-)

          Gangguan otonom (-)

          Inkontinensia (+)

          Jatuh (+)

          Kelainan tulang atau patah tulang (-)

          Dekubitus (-)

          B AKS

          The 14 I

          Immobility

          Impaction

          Instability

          Iatrogenik

          Intelectual impairment

          Insomnia

          Inkontinensia

          Isolation

          Impotence

          Imuno deficiency

          Infection

          Inaniaton

          Impairment of vision smell hearing

          Impecunity

          C Problem

          1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

          2 Hipertensi Stage I (810)

          19

          3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

          4 Infiltrat paru (4111417)

          5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

          6 Anemia Normositik Normokromik (16)

          7 Gangguang Kognitif (20)

          8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

          VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

          1 Gastoenteritis akut

          Assesment Inflamatory

          Non-inflamatory

          Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

          hitung jenis leukosit)

          Ip Rx infus RL 20 tpm

          Diet lunak RG 1500 kkal

          New diatab 3x2 tab

          Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

          Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

          Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

          penyajian makanan yang akan dikonsumsi

          - Mencuci tangan sebelum makan

          - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

          pemeriksaan

          2 Infiltrat Paru

          Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

          Community Aqcuired Pneumonia

          Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

          Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

          Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

          Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

          Ip Ex

          - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

          - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

          20

          - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

          pengeluaran dahak

          3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

          Assesment - Etiologi primer

          Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

          hypertension)

          Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

          Ip Rx Captopril 3x125 mg

          Amlodipin 1x5 mg

          Diit lunak rendah garam 1500 kkal

          Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

          Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

          Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

          Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

          Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

          secara teratur

          4 Hipertensi stage I

          Assesment - Etiologi primer

          Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

          hypertension)

          Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

          Ip Rx Captopril 3x125 mg

          Amlodipin 1x5 mg

          Diit lunak rendah garam 1500 kkal

          Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

          Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

          Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

          Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

          Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

          secara teratur

          5

          21

          6 Hypertension Heart Disease

          Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

          - Diagnosis Anatomis LVH

          - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

          Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

          rutin dan kimia klnik

          Ip Rx - Infus RL 20 tpm

          - Captopril 3x125 mg

          - Amlodipin 1x5 mg

          - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

          - Spironolakton 1x25 mg

          Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

          Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

          - Edukasi mengenai perubahan life style

          (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

          yang banyak mengandung garam

          (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

          - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

          antihipertensi secara teratur

          7 Pneumoni

          Assesment HAP

          Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

          IP Rx O2 3Lm

          Terapi empirik AB

          Ambroxol 3x30 mg

          IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

          IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

          lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

          8 Azotemia

          Assesment Etiologi Pre-renal renal

          Ip Dx USG Abdomen

          22

          IP Rx Diet rendah uremi

          IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

          IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

          Menyeimbangkan cairan input dan output

          Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

          hidup

          9 Anemia Normositik Normokromik

          Assesment Penyakit kronik

          Intake kurang

          Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

          Ip Rx -

          Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

          Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

          - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

          mengetahui penyebab penyakit

          10 Gangguan Kognitif

          Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

          Ip Dx -

          Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

          lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

          Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

          Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

          kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

          11 Episode Depresif Ringan

          Assesment -

          Ip Dx -

          Ip Rx Mianserin 1x30 mg

          Ip Mx -

          Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

          perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

          minimal sekali)

          23

          12

          13 Efusi Pleura Kanan Minimal

          Assesment jenis eksudat transudat

          Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

          pada cairan pleura

          Ip Rx O2 3Lm

          Ip Mx keluhan sesak

          Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

          prognosis penyakit

          BAB II

          TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

          24

          1 GERIATRI

          Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

          dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

          dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

          degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

          Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

          1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

          atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

          2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

          menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

          3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

          4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

          5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

          sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

          11 Status Gizi Lansia

          Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

          karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

          (buruk) pada lansia adalah

          1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

          2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

          3 Penurunan serum protein yang berwarna

          4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

          5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

          6 Penurunan bermakna tebal lipatan

          7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

          defisiensi folat dan vitamin B12

          Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

          (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

          IMT Status Gizi

          25

          lt 20 kgm2

          20-25 kgm2

          25-30 kgm2

          gt30 kgm2

          Gizi kurang (underweight)

          Normal

          Gizi lebih (overweight)

          Obesitas

          Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

          ditampilkan pada tabel berikut

          IMT Status Gizi

          lt 185 kgm2

          185-25 kgm2

          gt 25 kgm2

          Gizi kurang (underweight)

          Normal

          Gizi lebih (overweight)

          22 Sindrom Geriatri

          Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

          klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

          giants adalah

          1 Sindrom serebral

          2 Konfusio

          3 Gangguan otonom

          Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

          terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

          pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

          Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

          1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

          pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

          4 Inkontinensia

          5 Jatuh

          Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

          di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

          stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

          lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

          ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

          26

          kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

          Stroke serangan kejang Parkinson)

          6 Kelainan tulang dan patah tulang

          7 Dekubitus

          23 Depresi Pada Lansia

          3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

          1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

          2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

          yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

          kegembiraan

          3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

          Gejala lainnya yang lazim

          1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

          2 Harga diri dan percaya diri berkurang

          3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

          4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

          5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

          6 Tidur terganggu

          7 Nafsu makan berkurang

          Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

          utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

          gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

          Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

          makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

          Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

          fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

          2 HIPERTENSI

          21 DEFINISI HIPERTENSI

          Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

          peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

          pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

          27

          untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

          yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

          22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

          Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

          hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

          pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

          pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

          Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

          Klasifikasi

          Tekanan

          Darah

          Tekanan

          Darah

          Sistolik

          (mmhg)

          Tekanan

          Darah

          Diastoli

          k

          (mmhg)

          Modifikasi

          Gaya

          Hidup

          Obat Awal

          Tanpa indikasi Dengan

          Indikasi

          Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

          menggunakan obat

          anti hipertensi

          Gunakan obat

          yang spesifik

          dengan

          indikasi

          (risiko)

          Pre

          Hipertensi

          120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

          Hipertensi

          Stage I

          Hipertensi

          Stage II

          140 ndash 159

          ge160

          90 ndash 99

          ge100

          Ya

          Ya

          Untuk semua kasus

          gunakan diuretik

          jenis thiazide dengan

          pertimbangan ACEi

          ARB BB CCB atau

          kombinasikan

          Gunakan kombinasi

          2 obat (biasanya

          diuretik jenis

          thiazide) dan

          ACEiARBBBCCB

          Gunakan obat

          yang spesifik

          dengan

          indikasi

          (risiko)

          Kemudian

          tambahkan

          dengan obat

          anti hipertensi

          (diuretik

          ACEi ARB

          BB CCB)

          seperti yang

          dibutuhkan

          28

          Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

          menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

          edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

          rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

          Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

          mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

          perilaku gaya hidup yang salah

          23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

          Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

          Usia

          Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

          pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

          wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

          Ras

          Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

          dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

          serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

          Riwayat keluarga

          Overweight atau obesitas

          Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

          Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

          untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

          volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

          meningkat

          Kurang aktif bergerak

          Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

          jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

          bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

          aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

          Merokok

          Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

          yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

          menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

          Diet tinggi garam ( sodium)

          29

          Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

          tekanan darah

          Diet kurang potasium

          Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

          akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

          Diet kurang vitamin D

          Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

          sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

          ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

          Alkohol

          Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

          dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

          Stres

          Penyakit kronik

          Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

          berisiko untuk mengalami hipertensi

          24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

          30

          25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

          31

          Modifikasi gaya hidup

          Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

          pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

          penyerta tertentu)

          Obat antihipertensi inisial

          Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

          Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

          BB CCB)

          Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

          atau diastolik 90-99 mmHg)

          Diuretik golongan Tiazide Dapat

          dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

          Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

          Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

          Target tekanan darah tida terpenuhi

          Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

          dengan dokter spesialis

          32

          1 Modifikasi Gaya Hidup

          Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

          pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

          penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

          tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

          atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

          perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

          natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

          menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

          resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

          memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

          gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

          hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

          Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

          Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

          Penurunan

          Tekanan Darah

          Sistolik (Skala)

          Menurunkan Berat

          Badan

          Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

          Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

          5 ndash 20 mmhg 10 kg

          penurunan berat

          badan

          Melakukan pola diet

          berdasarkan DASH

          Mengkonsumsi makanan yang kaya

          dengan buah ndash buahan sayuran produk

          makanan yang rendah lemak dengan kadar

          8 ndash 14 mmhg

          33

          lemak total dan saturasi yang rendah

          Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

          mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

          (24 gram Na atau 6 gram garam)

          2 ndash 8 mmhg

          Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

          teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

          menit per hari setiap hari dalam seminggu)

          4 ndash 9 mmhg

          Membatasi Penggunaan

          alcohol

          Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

          dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

          misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

          80 whiski) per hari pada sebagian besar

          laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

          hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

          kurus

          2 ndash 4 mmhg

          2 Terapi Farmakologi

          Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

          obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

          reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

          jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

          Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

          percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

          baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

          Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

          dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

          diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

          dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

          dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

          pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

          National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

          baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

          dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

          semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

          34

          dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

          manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

          Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

          lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

          ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

          besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

          untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

          kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

          gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

          tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

          keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

          (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

          pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

          memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

          autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

          harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

          Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

          Kelas Obat (nama generik) Dosis

          Penggunaan

          (mg hari)

          Frekuensi

          penggunaan

          per hari

          Diuretik Thiazide - Klortihiazide

          - Chlortalidone

          - Hidrochlorthiazide

          - Polythiazide

          - Indapamide

          - Metalazone

          125 ndash 500

          125 ndash 25

          125 ndash 50

          2 ndash 4

          125 ndash 25

          05 ndash 01

          1-2

          1

          1

          1

          1

          1

          Loop diuretic - Bumetanide

          - Furosemide

          - Tosemid

          05 ndash 1

          20 ndash 80

          25 ndash 10

          2

          2

          1

          Diuretik hemat kalium - Amiloride

          - Triamterene

          5 ndash 10

          50 ndash 100

          1 ndash 2

          1 ndash 2

          Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

          35

          blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

          Beta blocker - Atenolol

          - Betaxolol

          - Bisoprolol

          - Metaprolol

          - Metoprolol

          - Nadolod

          - Propanolol

          - Propanolol long acting

          - Timolol

          25 ndash 100

          5 ndash 20

          25 ndash 10

          50 ndash 100

          50 ndash 100

          40 ndash 120

          40 ndash 160

          60 ndash 180

          20 ndash 40

          1

          1

          1

          1 ndash 2

          1

          1

          2

          1

          2

          Beta blocker aktivitas

          simpatomimetik

          - Acebutolol

          - Penbutolol

          - Pindolol

          200 ndash 800

          10 ndash 40

          10 ndash 40

          2

          1

          2

          Kombinasi Alfa dan

          Beta Blocker

          - Carvedilol

          - Labetalol

          125 ndash 50

          200 ndash 800

          2

          2

          ACEi - Benazepril

          - Captopril

          - Enalapril

          - Fosinopril

          - Lisinopril

          - Moexipril

          - Perindopril

          - Quinapril

          - Ramipril

          - Trandolapril

          10 ndash 40

          25 ndash 100

          5 ndash 40

          10 ndash 40

          10 ndash 40

          75 ndash 30

          4 ndash 8

          10 ndash 80

          25 ndash 20

          1 ndash 4

          1

          2

          1 ndash 2

          1

          1

          1

          1

          1

          1

          1

          Angiotensinogen II

          Antagonis

          - Candesartan

          - Eprosartan

          - Irbesartan

          - Losartan

          - Olmesartan

          - Telmisartan

          - Valsartan

          8 ndash 32

          400 -800

          150 ndash 300

          25 ndash 100

          20 ndash 40

          20 ndash 80

          80 ndash 320

          1

          1 ndash 2

          1

          1 ndash 2

          1

          1

          1 ndash 2

          CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

          36

          Dihidropiridin release

          - Verapamil immediate

          release

          - Verapamil long acting

          - Verapamil

          80 ndash 320

          120 ndash 480

          120 ndash 360

          2

          1 ndash 2

          1

          CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

          - Felodipine

          - Isradipine

          - Nicardipine sustained

          release

          - Nifedipine long acting

          - Nisoldipine

          25 ndash 10

          25 ndash 20

          25 ndash 10

          60 ndash 120

          30 ndash 60

          10 ndash 40

          1

          1

          2

          2

          1

          1

          Alpha 1 Bloker - Doxazosin

          - Prazosin

          - Terazosin

          1 ndash 16

          2 ndash 20

          1 ndash 20

          1

          2 ndash 3

          1 ndash 2

          Alpha 2 Agonis

          sentral dan obat

          lainnya yang bekerja

          sentral

          - Clonidine

          - Clonidine patch

          - Methyldopa

          - Reserpin

          - Guanfacine

          01 ndash 08

          01 ndash 03

          250 ndash 1000

          01ndash 025

          05 ndash 2

          2

          1 Minggu

          2

          1

          1

          Vasodilator langsung - Hydralazine

          - Minoxidil

          25 ndash 100

          25 ndash 80

          2

          1 ndash 2

          Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

          - Diuretik dan β blocker

          - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

          - Calcium antagonist dan diuretik

          - Calcium antagonist dan B Blocker

          - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

          - α blocker dan β blocker

          - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

          antagonist

          37

          Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

          memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

          obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

          1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

          Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

          menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

          kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

          2 Penyakit Jantung Iskemi

          PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

          dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

          calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

          akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

          obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

          inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

          3 Gagal Jantung

          Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

          ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

          penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

          aldosteron antagonis bersama diuretik loop

          4 Diabetes Melitus

          Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

          menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

          diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

          menurunkan progresivitas makroalbuminuria

          5 Penyakit Ginjal Kronik

          Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

          1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

          173m2

          2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

          Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

          jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

          adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

          per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

          38

          6 Penyakit cerebrovaskular

          Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

          Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

          stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

          Thiazide

          7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

          Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

          PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

          8 Hipertensi pada Lanjut Usia

          Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

          dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

          usia yang lebih muda

          Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

          tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

          sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

          mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

          kompensasiadaptasi

          Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

          akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

          Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

          renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

          penyebab hipertensi pada lansia

          Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

          adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

          Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

          pembuluh darah perifer

          Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

          postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

          terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

          akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

          Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

          Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

          tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

          39

          bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

          dan Calcium antagonis dihydropyridine

          26 KOMPLIKASI

          Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

          sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

          penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

          organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

          antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

          dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

          penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

          dicapai

          27 KRISIS HIPERTENSI

          A DEFINISI

          Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

          ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

          membutuhkan penanggulangan segera

          B KLASIFIKASI

          1 Hipertensi Emergensi

          Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

          progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

          penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

          2 Hipertensi urgensi

          Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

          disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

          dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

          Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

          TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

          1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

          1048729 Hipertensi ensefalopati

          1048729 Aorta diseksi akut

          1048729 Oedema paru akut

          1048729 Eklampsi

          40

          1048729 Feokhromositoma

          1048729 Funduskopi KW III atau IV

          1048729 Insufisiensi ginjal akut

          1048729 Infark miokard akut angina unstable

          1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

          - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

          - Cedera kepala

          - Luka bakar

          - Interaksi obat

          Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

          1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

          tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

          1048729 KW I atau II pada funduskopi

          1048729 Hipertensi post operasi

          1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

          Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

          pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

          C FAKTOR RISIKO

          Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

          Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

          Kehamilan

          Penggunaan NAPZA

          Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

          phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

          Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

          D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

          Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

          dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

          pemberian obat anti hipertensi oral

          41

          Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

          Obat Cara

          pemberian

          Farmakologi Dosis

          ACE inhibitor Sublingual Oral

          ( dikunyah

          diisap)

          Mulai kerja

          SL 10 -15 menit

          Oral 15 ndash 30 menit

          Efek Maksimal

          SL 60 menit

          Oral 1 ndash 2 jam

          Lama kerja 8 jam

          625 ndash 50

          mgkali

          Central Alpha

          Agonis

          Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

          Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

          Lama kerja 3 ndash 12 jam

          75 ndash 150

          microgkalijam

          Total 900 microg

          Calcium Channel

          Blocker

          Oral ( dikunyah

          ditelan)

          Mulai kerja 5 ndash 20 menit

          Efek maksimal 30 ndash 60

          menit

          Lama kerja 2 ndash 6 jam

          Obat alternatif

          bila obat lain

          tidak ada

          Kontraindikasi

          pada kasus

          krisis hipertensi

          dengan

          gangguan otak

          dan iskemia

          jantung

          E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

          1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

          fasilitas pemantauan yang memadai

          2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

          3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

          langkah sebagai berikut

          a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

          pressure) diturunkan 20 ndash 25

          b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

          42

          c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

          gejala iskemia organ

          3 CONGESTIVE HEART FAILURE

          Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

          jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

          kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

          kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

          dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

          gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

          perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

          kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

          gagal jantung kanan

          Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

          seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

          penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

          pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

          New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

          menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

          I

          I

          Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

          lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

          pada aktivitas berat

          II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

          menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

          III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

          namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

          IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

          bahkan timbul saat istirahat

          Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

          elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

          a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

          Kriteria Mayor Kriteria Minor

          Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

          43

          Kardiomegali Batuk malam hari

          Gallop Dispnea drsquoeffort

          Peningkatan JVP Pembesaran hati

          Refluks hepatojuguler Efusi pleura

          Ronkhi basah halus Takikardia

          Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

          pada saat yang bersamaan

          b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

          jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

          tidak hilang oleh batuk serta edema

          c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

          aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

          d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

          hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

          efusi pleura

          e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

          Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

          Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

          Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

          1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

          ARDS

          2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

          3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

          4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

          Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

          dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

          dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

          masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

          Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

          jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

          Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

          Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

          belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

          terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

          44

          dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

          beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

          31 Hypertension Heart Disease

          1 Definisi

          Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

          penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

          jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

          peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

          Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

          hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

          mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

          dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

          gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

          2 Patofisiologi

          Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

          darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

          hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

          ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

          Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

          kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

          terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

          gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

          bertambah akibat penambahan massa miokard

          Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

          terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

          beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

          lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

          adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

          belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

          Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

          dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

          terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

          meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

          45

          stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

          akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

          hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

          karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

          menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

          pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

          jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

          disertai dengan penyakit jantung koroner

          3 Penyebab dan Faktor Risiko

          Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

          menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

          peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

          dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

          gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

          Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

          stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

          jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

          oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

          Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

          darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

          meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

          4 Pemeriksaan Fisik

          Keluhan dan Gejala

          Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

          simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

          Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

          impoten

          Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

          miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

          adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

          ischemic

          Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

          aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

          46

          Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

          keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

          5 Gambaran Klinik

          Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

          Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

          neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

          timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

          tahanan pembuluh darah perifer meningkat

          Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

          tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

          berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

          dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

          faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

          memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

          6 Pemeriksaan Penunjang

          A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

          Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

          Hemoglobinhematokrit

          Elektrolit darahKalium

          Ureumkreatinin

          Gula darah puasa

          Kolesterol total

          Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

          kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

          adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

          untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

          B Pemeriksaan Elektrokardiogram

          - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

          - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

          Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

          tertunda defleksi negatif dalam V1

          C Pemeriksaan Ekokardiografi

          47

          Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

          terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

          miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

          Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

          terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

          penyakit jantung hipertensi

          Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

          ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

          sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

          eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

          tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

          hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

          ekokardiogram

          D Pemeriksaan Radiologi

          Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

          elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

          stadium payah jantung hipertensi

          Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

          ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

          membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

          berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

          7 Penatalaksanaan

          A Pencegahan

          Diet rendah sodium

          Diet buah-buahan dan sayuran segar

          Latihan aerobik rutin

          Mencegah terjadinya kegemukan

          B Pengobatan

          Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

          terjadi yaitu dengan

          Menurunkan tekanan darah menjadi normal

          Mengobati payah jantung karena hipertensi

          Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

          Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

          48

          Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

          Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

          menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

          rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

          menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

          Diuretik

          Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

          aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

          sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

          perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

          dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

          menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

          berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

          gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

          Golongan anti-simpatis

          Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

          jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

          metildepa klonidin dan guanabenz

          Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

          penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

          obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

          diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

          persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

          sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

          Vasodilator

          Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

          bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

          kalsium

          Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

          kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

          dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

          tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

          penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

          49

          4 PNEUMONIA

          Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

          terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

          konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

          histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

          eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

          waktu yang bervariasi

          PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

          pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

          ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

          Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

          napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

          pernapasan bronkial)

          Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

          Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

          kuman aspirasi

          Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

          adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

          virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

          tua atau lemah

          41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

          Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

          yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

          klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

          dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

          gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

          5 DIARE AKUT

          51 DEFINISI

          50

          Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

          air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

          memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

          air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

          berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

          15 hari

          52 KLASIFIKASI

          Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

          1 Lama waktu diare akut atau kronik

          2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

          3 Berat ringan diare kecil atau besar

          4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

          5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

          53 ETIOLOGI

          Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

          keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

          penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

          54 PATOFISIOLOGI

          Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

          berikut

          1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

          2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

          3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

          4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

          5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

          6 Gangguan permeabilitas usus

          7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

          8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

          Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

          Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

          pasien belum jatuh dalam presyok

          Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

          presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

          51

          Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

          menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

          Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

          terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

          cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

          berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

          Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

          yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

          1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

          Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

          KLINIS SKOR

          Rasa hausmuntah 1

          Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

          Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

          Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

          Kesadaran apati 1

          Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

          Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

          Facies cholerica 2

          Vox cholerica 2

          Turgor kulit menurun 1

          Washer womanrsquos hand 1

          Ekstremitas dingin 1

          Sianosis 2

          Umur 50-60 tahun 1

          Umur gt 60 tahun 2

          6 AZOTEMIA

          Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

          dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

          berikut

          52

          Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

          yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

          akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

          homeostasis

          Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

          tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

          satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

          Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

          ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

          (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

          sisanya (2L hari) diekskresikan

          Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

          AzotemiaPrerenal

          Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

          penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

          ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

          volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

          karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

          arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

          menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

          Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

          pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

          pada tubulus colectivus distal

          53

          Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

          antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

          untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

          menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

          asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

          output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

          AzotemiaIntrarenal

          Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

          akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

          itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

          dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

          output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

          hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

          hari)

          Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

          nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

          tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

          mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

          GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

          Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

          dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

          Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

          ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

          Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

          cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

          tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

          juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

          menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

          Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

          azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

          proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

          dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

          urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

          54

          Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

          dapat menyesatkan

          Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

          sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

          nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

          lebih dari 35 g24 jam

          Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

          membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

          memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

          kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

          dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

          menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

          ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

          tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

          GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

          Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

          granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

          glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

          ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

          Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

          skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

          ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

          nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

          penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

          Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

          untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

          ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

          blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

          intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

          reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

          Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

          pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

          vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

          osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

          55

          asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

          kecenderungan perdarahan meningkat

          Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

          toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

          Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

          tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

          Azotemia Postrenal

          Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

          obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

          dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

          mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

          asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

          Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

          saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

          lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

          terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

          menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

          jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

          fibrosis retroperitoneal

          PEMBAHASAN

          56

          Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

          Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

          Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

          pemeriksaan penunjang sebagai berikut

          Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

          assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

          tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

          keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

          pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

          sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

          Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

          penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

          organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

          khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

          tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

          dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

          dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

          adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

          itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

          multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

          psikis sosial dan lingkungan dari penderita

          Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

          memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

          Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

          yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

          kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

          ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

          kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

          yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

          anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

          Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

          keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

          pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

          untuk berjalan mulai terbatas

          57

          Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

          berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

          hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

          ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

          cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

          Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

          metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

          badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

          apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

          sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

          (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

          ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

          cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

          jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

          pasien tersebut

          Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

          diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

          sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

          kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

          26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

          VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

          adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

          dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

          (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

          pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

          auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

          Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

          framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

          lelah )

          Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

          adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

          dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

          yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

          minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

          58

          halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

          arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

          baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

          Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

          didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

          disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

          sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

          hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

          Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

          Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

          normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

          pada penyakit kronis anemia hemolitik

          DAFTAR PUSTAKA

          1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

          Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

          59

          2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

          httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

          3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

          2008

          4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

          httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

          factors

          5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

          httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

          6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

          Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

          p196-200 p297-299

          7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

          II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

          Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

          60

          • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
          • IMT
          • Status Gizi
          • lt 20 kgm2
          • 20-25 kgm2
          • 25-30 kgm2
          • gt30 kgm2
          • Gizi kurang (underweight)
          • Normal
          • Gizi lebih (overweight)
          • Obesitas
          • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
          • IMT
          • Status Gizi
          • lt 185 kgm2
          • 185-25 kgm2
          • gt 25 kgm2
          • Gizi kurang (underweight)
          • Normal
          • Gizi lebih (overweight)
          • 22 Sindrom Geriatri
          • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
          • 1 Sindrom serebral
          • 2 Konfusio
          • 3 Gangguan otonom
          • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
          • 4 Inkontinensia
          • 5 Jatuh
          • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
          • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
          • 7 Dekubitus
          • 23 Depresi Pada Lansia
          • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
          • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
          • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
          • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
          • Gejala lainnya yang lazim
          • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
          • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
          • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
          • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
          • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
          • 6 Tidur terganggu
          • 7 Nafsu makan berkurang
          • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
          • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
          • Kriteria Mayor
          • Kriteria Minor

            Riwayat Fungsional

            Sebelum masuk RS

            Dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti pergi ke kamar mandi pasien dapat

            melakukan sendiri namun kadang pasien berjalan dengan rambatan di kursi meja atau

            dinding dan pelan-pelan Untuk buang air besar dan buang air kecil pasien dapat

            melakukannya dengan mandiri tanpa bantuan kecuali saat sakit Pasien kadang

            mengompol sebelum sempat pergi ke kamar mandi namun pasien menyadari sedang

            ngompol Pasien buang air besar mandiri di kamar mandi Untuk aktivitas seperti makan

            mandi dan berpakaian pasien juga masih dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang

            lain

            Saat dirawat di RS

            INDEKS KATZ ( Menilai AKS)

            No Aktivitas Mandiri Tergantung 28-01-2013

            1 Bathing Memerlukan bantuan

            hanya pada 1 bagian

            tubuh (bagian

            belakang anggota

            tubuh yang terganggu)

            atau dapat melakukan

            sendiri

            Memerlukan

            bantuan dalam

            mandi lebih dari 1

            bagian tubuh dan

            saat masuk serta

            keluar dari bak

            mandi tidak dapat

            mandi sendiri

            Tergantung

            2 Dressing Menaruh pakaian amp

            mengambil pakaian

            memakai pakaian

            rsquobracersquo amp menalikan

            sepatu dilakukan

            sendiri

            Tidak dapat

            memakai pakaian

            sendiri atau tidak

            berpakaian

            sebagian

            Tergantung

            3 Toilletting Pergi ke toilet duduk

            berdiri dari kloset

            memakai pakaian

            dalam membersihklan

            Memakai rsquobedpanrsquo

            atau rsquocomodersquo atau

            mendapat bantuan

            pergi ke toilet atau

            Tergantung

            6

            kotoran (memakai

            rsquobedpanrsquo pada malam

            hari saja amp tidak

            memakai penyangga

            mekanik)

            memakai toilet

            4 Transfering Berpindah dari dan ke

            tempat tidur amp

            berpindah dari dan ke

            tempat duduk

            (memakai atau tidak

            memakai alat bantu)

            Tidak dapat

            melakukan

            dengan bantuan

            untuk berpindah

            dari amp ke tempat

            tidur tempat

            duduk

            Tergantung

            5 Continence BAK amp BAB baik Tidak dapat

            mengontrol

            sebagian

            seluruhnya dalam

            BAB amp BAK

            dengan bantuan

            manual kateter

            Tergantung

            6 Feeding Mengambil makanan

            dari piring yang

            lainnya amp

            memasukkan ke dalam

            mulut (tidak termasuk

            kemampuan untuk

            memotong daging amp

            menyiapkan makanan

            seperti mengoleskan

            mentega di roti)

            Memerlukan

            bantuan untuk

            makan atau tidak

            dapat makan

            semuanya atau

            makan per-

            parenteral)

            Mandiri

            7

            Klasifikasi menurut Indeks Katz

            A Mandiri untuk 6 fungsi

            B Mandiri untuk 5 fungsi

            C Mandiri kecuali bathing amp 1 fungsi lain

            D Mandiri kecuali bathing dressing amp 1 fungsi lain

            E Mandiri kecuali bathing dressing toiletting amp 1 fungsi lain

            F Mandirikecuali bathingdressing toiletting transfering amp 1 fungsi lain

            G Ketergantungan untuk semua 6 fungsi di atas

            Kesan Katz F (Mandiri kecuali bathing dressing toiletting transfering amp 1 fungsi

            lain)

            Pada saat dirawat di RS pasien masih dapat berubah posisi tidur dari telentang ke

            miring kanan dan miring kiri Pasien sulit duduk karena merasa pusing bila duduk

            sehingga kadang memakai bantal untuk duduk Berikut adalah skor untuk mengukur

            risiko dekubitus pada pasien

            SKOR NORTON ( Untuk Mengukur Risiko Dekubitus)

            Penilaian Skor 28-01-2013Kondisi fisik umum

            middotBaikmiddotLumayanmiddotBurukmiddotSangat buruk

            4321

            3

            Kesadaran middotKomposmentismiddotApatismiddotKonfussoporusmiddotStuporkoma

            4321

            4

            Aktivitas middotAmbulanmiddotAmbulan dengan bantuan

            middotHanya bisa dudukmiddotTiduran

            43

            21

            1

            Mobilitas middotBergerak bebasmiddotSedikit terbatasmiddotSangat terbatasmiddotTak bisa bergerak

            4321

            3

            Inkontinensia middotTidak adamiddotKadang-kadang

            43

            2

            8

            middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

            urin

            2

            1Skor total 13

            Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

            12-15 kemungkinan kecil terjadi

            lt 12 kemungkinan besar terjadi

            Skor 13

            Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

            Riwayat Gizi

            - Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

            tempe tahu jarang menggunakan daging

            - Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

            - Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

            Riwayat Psikiatri

            Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

            mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

            dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

            tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

            pasien dengan keluarga juga baik

            Pemeriksaan Status Mental

            Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

            penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

            RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

            Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

            Kesadaran jernih

            Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

            Mood euthyme

            Afek serasi

            Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

            Bentuk Pikir realistik

            Proses Pikir lancar

            9

            Isi Pikir waham (-)

            SKALA DEPRESI GERIATRI

            Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

            minggu terakhir

            No Apakah Ya Tidak

            1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

            2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

            kesenangan anda

            Ya Tidak

            3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

            4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

            5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

            6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

            anda

            Ya Tidak

            7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

            8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

            9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

            mengerjakan sesuatu yang baru

            Ya Tidak

            10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

            ingat anda dibanding kebanyakan orang

            Ya Tidak

            11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

            menyenangkan

            Ya Tidak

            12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

            10

            ini

            13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

            14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

            15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

            daripada anda

            Ya Tidak

            Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

            Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

            Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

            Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

            Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

            Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

            Skor = 8

            Kesan kemungkinan besar depresi

            SKOR MINI MENTAL STATUS

            Max Min

            5

            5

            ( 4)

            ( 4 )

            ORIENTASI

            Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

            Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

            rumah kota kabupaten provinsi)

            3 ( 3 )

            REGISTRASI

            Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

            detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

            ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

            menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

            5 ( 1 )

            ATENSI DAN KALKULASI

            Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

            Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

            WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

            11

            kesalahan

            3

            ( 3 )

            RECALL

            Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

            Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

            9 ( 4 )

            BAHASA

            a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

            nilai)

            b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

            TAPI (1 nilai)

            c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

            kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

            pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

            d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

            PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

            e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

            f Tirulah gambar ini (1 nilai )

            Jumlah skor 19

            Kategori Skor 24-30 normal

            17-23 Probable gangguan kognitif

            0-16 definite gangguan kognitif

            Skor 19

            Kesan probable gangguan kognitif

            Diagnosis Multiaksial

            Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

            Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

            Aksis III

            Aksis IV Stresor penyakit

            Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

            12

            B DATA OBJEKTIF

            1 PEMERIKSAAN FISIK

            Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

            RSUP Dr Kariadi Semarang

            Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

            dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

            Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

            Tanda vital TD 14090 mmHg

            RR 28xmenit

            N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

            alternans (+)

            t 3600C

            Status gizi BB 46 kg

            TB 152 cm

            IMT 1991 kgm2

            Kesan Normoweight

            Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

            Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

            Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

            cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

            Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

            Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

            (--)

            Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

            berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

            Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

            Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

            Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

            supraklavikular(-)

            retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

            (++) spider naevi (-)

            Cor

            Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

            13

            Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

            angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

            Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

            Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

            Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

            Pinggang jantung melebar

            Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

            Pulmo Anterior

            Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

            Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

            Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

            Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

            Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

            lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

            Pulmo Posterior

            Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

            Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

            Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

            Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

            Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

            lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

            Abdomen

            Inspeksi cembung venektasi (-)

            Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

            Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

            Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

            Ekstremitas superior inferior

            Oedem -- --

            Akral dingin -- --

            Sianosis -- --

            Clubbing finger -- --

            Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

            Trofi eutrofi eutrofi

            Refleks fisiologis + N + N

            14

            Refleks Patologis -- --

            2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

            Hematologi (25 Januari 2013)

            Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

            Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

            Hematokrit 361 385 350-470

            Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

            MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

            MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

            MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

            Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

            Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

            RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

            MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

            Kimia Klinik

            Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

            Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

            Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

            Sedang110-125

            Buruk gt=126

            Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

            Sedang145-179

            Burukgt=180

            Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

            Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

            Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

            Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

            Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

            Protein total 73 grdL 64 ndash 82

            Albumin 32 grdL 34 ndash 50

            15

            Globulin 410 grdL 230 ndash 350

            Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

            Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

            AST 25 UL 15 ndash 37

            ALT 25 UL 30 ndash 65

            Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

            Gama GT 20 UL 5 ndash 85

            Elektrolit

            Natrium 135 mmolL 136-145

            Kalium 36 mmolL 35-51

            Chlorida 97 mmolL 98-107

            Calcium 224 mmolL 212-252

            Magnesium 087 mmolL 074-099

            URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

            Warna Kuning jernih

            pH 600

            Berat jenis 1020

            Protein 150 mgdL Negatif

            Reduksi Negatif Negatif

            Urobilinogen Negatif Negatif

            Bilirubin 10 mgdL Negatif

            Aseton Negatif Negatif

            Nitrit Negatif Negatif

            Sedimen

            Epitel 249 uL

            Epitel 5 ndash 8 LPK

            00 ndash 400

            Leukosit 369 uL

            Leukosit 3 ndash 5 LPB

            00 ndash 200

            Eritrosit 1038 uL

            Eritrosit 4 ndash 8 LPB

            00 ndash 250

            Kristal 08uL 00 ndash 100

            Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

            16

            Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

            Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

            Granula halus 1 ndash 3LPK -

            Epitel NegatifLPK -

            Eritrosit NegatifLPK -

            Leukosit NegatifLPK -

            Mukus 662uL 000 ndash 050

            Benang mukus +POS -

            Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

            Bakteri 716uL

            +POS

            00 ndash 1000

            Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

            Sperma 00uL 00 ndash 30

            Kepekatan 118

            EKG

            HR 80 x mnt

            Irama sinus aritmia

            Axis normoaxis

            Gel P P mitral (+)

            PR interval 02 s

            QRS komplek 008 s

            ST segmen isoelektrik

            Gel T 008 s

            T inverted (-)

            Tall T (-)

            R S di V1 lt 1mm

            S di V1 + R di V56gt35mm

            RSRrsquo di V1 V2

            Kesan aritmia sinus

            HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

            Visus ODS 360

            Palpebra edema (--)

            Segmen anterior tenang

            17

            Lensa keruh tidak rata

            Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

            Funduskopi

            Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

            Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

            IV DAFTAR ABNORMALITAS

            1 Muntah

            2 Mual

            3 BAB cair 3 kali

            4 Lemas

            5 Batuk berdahak sulit keluar

            6 Demam nglemeng

            7 Pusing berputar saat berdiri

            8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

            minum obat secara teratur

            9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

            saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

            10 TD = 140100 mmHg

            11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

            12 Auskultasi jantung

            13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

            14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

            halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

            15 EKG

            16 Lensa ODS keruh tidak merata

            17 Hematologi Hb 1160 gr

            18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

            19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

            20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

            21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

            22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

            23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

            18

            24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

            patologi 361uL

            25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

            V DAFTAR MASALAH

            A Sindroma Geriatri

            Sindroma serebral (-)

            Konfusio (-)

            Gangguan otonom (-)

            Inkontinensia (+)

            Jatuh (+)

            Kelainan tulang atau patah tulang (-)

            Dekubitus (-)

            B AKS

            The 14 I

            Immobility

            Impaction

            Instability

            Iatrogenik

            Intelectual impairment

            Insomnia

            Inkontinensia

            Isolation

            Impotence

            Imuno deficiency

            Infection

            Inaniaton

            Impairment of vision smell hearing

            Impecunity

            C Problem

            1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

            2 Hipertensi Stage I (810)

            19

            3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

            4 Infiltrat paru (4111417)

            5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

            6 Anemia Normositik Normokromik (16)

            7 Gangguang Kognitif (20)

            8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

            VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

            1 Gastoenteritis akut

            Assesment Inflamatory

            Non-inflamatory

            Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

            hitung jenis leukosit)

            Ip Rx infus RL 20 tpm

            Diet lunak RG 1500 kkal

            New diatab 3x2 tab

            Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

            Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

            Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

            penyajian makanan yang akan dikonsumsi

            - Mencuci tangan sebelum makan

            - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

            pemeriksaan

            2 Infiltrat Paru

            Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

            Community Aqcuired Pneumonia

            Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

            Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

            Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

            Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

            Ip Ex

            - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

            - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

            20

            - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

            pengeluaran dahak

            3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

            Assesment - Etiologi primer

            Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

            hypertension)

            Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

            Ip Rx Captopril 3x125 mg

            Amlodipin 1x5 mg

            Diit lunak rendah garam 1500 kkal

            Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

            Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

            Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

            Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

            Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

            secara teratur

            4 Hipertensi stage I

            Assesment - Etiologi primer

            Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

            hypertension)

            Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

            Ip Rx Captopril 3x125 mg

            Amlodipin 1x5 mg

            Diit lunak rendah garam 1500 kkal

            Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

            Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

            Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

            Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

            Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

            secara teratur

            5

            21

            6 Hypertension Heart Disease

            Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

            - Diagnosis Anatomis LVH

            - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

            Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

            rutin dan kimia klnik

            Ip Rx - Infus RL 20 tpm

            - Captopril 3x125 mg

            - Amlodipin 1x5 mg

            - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

            - Spironolakton 1x25 mg

            Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

            Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

            - Edukasi mengenai perubahan life style

            (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

            yang banyak mengandung garam

            (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

            - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

            antihipertensi secara teratur

            7 Pneumoni

            Assesment HAP

            Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

            IP Rx O2 3Lm

            Terapi empirik AB

            Ambroxol 3x30 mg

            IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

            IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

            lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

            8 Azotemia

            Assesment Etiologi Pre-renal renal

            Ip Dx USG Abdomen

            22

            IP Rx Diet rendah uremi

            IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

            IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

            Menyeimbangkan cairan input dan output

            Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

            hidup

            9 Anemia Normositik Normokromik

            Assesment Penyakit kronik

            Intake kurang

            Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

            Ip Rx -

            Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

            Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

            - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

            mengetahui penyebab penyakit

            10 Gangguan Kognitif

            Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

            Ip Dx -

            Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

            lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

            Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

            Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

            kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

            11 Episode Depresif Ringan

            Assesment -

            Ip Dx -

            Ip Rx Mianserin 1x30 mg

            Ip Mx -

            Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

            perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

            minimal sekali)

            23

            12

            13 Efusi Pleura Kanan Minimal

            Assesment jenis eksudat transudat

            Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

            pada cairan pleura

            Ip Rx O2 3Lm

            Ip Mx keluhan sesak

            Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

            prognosis penyakit

            BAB II

            TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

            24

            1 GERIATRI

            Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

            dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

            dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

            degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

            Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

            1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

            atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

            2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

            menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

            3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

            4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

            5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

            sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

            11 Status Gizi Lansia

            Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

            karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

            (buruk) pada lansia adalah

            1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

            2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

            3 Penurunan serum protein yang berwarna

            4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

            5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

            6 Penurunan bermakna tebal lipatan

            7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

            defisiensi folat dan vitamin B12

            Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

            (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

            IMT Status Gizi

            25

            lt 20 kgm2

            20-25 kgm2

            25-30 kgm2

            gt30 kgm2

            Gizi kurang (underweight)

            Normal

            Gizi lebih (overweight)

            Obesitas

            Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

            ditampilkan pada tabel berikut

            IMT Status Gizi

            lt 185 kgm2

            185-25 kgm2

            gt 25 kgm2

            Gizi kurang (underweight)

            Normal

            Gizi lebih (overweight)

            22 Sindrom Geriatri

            Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

            klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

            giants adalah

            1 Sindrom serebral

            2 Konfusio

            3 Gangguan otonom

            Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

            terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

            pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

            Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

            1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

            pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

            4 Inkontinensia

            5 Jatuh

            Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

            di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

            stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

            lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

            ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

            26

            kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

            Stroke serangan kejang Parkinson)

            6 Kelainan tulang dan patah tulang

            7 Dekubitus

            23 Depresi Pada Lansia

            3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

            1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

            2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

            yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

            kegembiraan

            3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

            Gejala lainnya yang lazim

            1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

            2 Harga diri dan percaya diri berkurang

            3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

            4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

            5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

            6 Tidur terganggu

            7 Nafsu makan berkurang

            Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

            utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

            gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

            Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

            makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

            Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

            fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

            2 HIPERTENSI

            21 DEFINISI HIPERTENSI

            Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

            peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

            pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

            27

            untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

            yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

            22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

            Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

            hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

            pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

            pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

            Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

            Klasifikasi

            Tekanan

            Darah

            Tekanan

            Darah

            Sistolik

            (mmhg)

            Tekanan

            Darah

            Diastoli

            k

            (mmhg)

            Modifikasi

            Gaya

            Hidup

            Obat Awal

            Tanpa indikasi Dengan

            Indikasi

            Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

            menggunakan obat

            anti hipertensi

            Gunakan obat

            yang spesifik

            dengan

            indikasi

            (risiko)

            Pre

            Hipertensi

            120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

            Hipertensi

            Stage I

            Hipertensi

            Stage II

            140 ndash 159

            ge160

            90 ndash 99

            ge100

            Ya

            Ya

            Untuk semua kasus

            gunakan diuretik

            jenis thiazide dengan

            pertimbangan ACEi

            ARB BB CCB atau

            kombinasikan

            Gunakan kombinasi

            2 obat (biasanya

            diuretik jenis

            thiazide) dan

            ACEiARBBBCCB

            Gunakan obat

            yang spesifik

            dengan

            indikasi

            (risiko)

            Kemudian

            tambahkan

            dengan obat

            anti hipertensi

            (diuretik

            ACEi ARB

            BB CCB)

            seperti yang

            dibutuhkan

            28

            Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

            menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

            edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

            rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

            Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

            mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

            perilaku gaya hidup yang salah

            23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

            Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

            Usia

            Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

            pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

            wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

            Ras

            Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

            dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

            serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

            Riwayat keluarga

            Overweight atau obesitas

            Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

            Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

            untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

            volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

            meningkat

            Kurang aktif bergerak

            Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

            jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

            bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

            aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

            Merokok

            Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

            yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

            menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

            Diet tinggi garam ( sodium)

            29

            Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

            tekanan darah

            Diet kurang potasium

            Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

            akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

            Diet kurang vitamin D

            Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

            sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

            ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

            Alkohol

            Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

            dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

            Stres

            Penyakit kronik

            Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

            berisiko untuk mengalami hipertensi

            24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

            30

            25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

            31

            Modifikasi gaya hidup

            Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

            pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

            penyerta tertentu)

            Obat antihipertensi inisial

            Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

            Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

            BB CCB)

            Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

            atau diastolik 90-99 mmHg)

            Diuretik golongan Tiazide Dapat

            dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

            Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

            Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

            Target tekanan darah tida terpenuhi

            Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

            dengan dokter spesialis

            32

            1 Modifikasi Gaya Hidup

            Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

            pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

            penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

            tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

            atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

            perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

            natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

            menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

            resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

            memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

            gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

            hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

            Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

            Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

            Penurunan

            Tekanan Darah

            Sistolik (Skala)

            Menurunkan Berat

            Badan

            Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

            Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

            5 ndash 20 mmhg 10 kg

            penurunan berat

            badan

            Melakukan pola diet

            berdasarkan DASH

            Mengkonsumsi makanan yang kaya

            dengan buah ndash buahan sayuran produk

            makanan yang rendah lemak dengan kadar

            8 ndash 14 mmhg

            33

            lemak total dan saturasi yang rendah

            Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

            mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

            (24 gram Na atau 6 gram garam)

            2 ndash 8 mmhg

            Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

            teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

            menit per hari setiap hari dalam seminggu)

            4 ndash 9 mmhg

            Membatasi Penggunaan

            alcohol

            Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

            dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

            misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

            80 whiski) per hari pada sebagian besar

            laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

            hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

            kurus

            2 ndash 4 mmhg

            2 Terapi Farmakologi

            Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

            obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

            reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

            jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

            Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

            percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

            baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

            Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

            dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

            diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

            dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

            dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

            pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

            National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

            baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

            dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

            semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

            34

            dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

            manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

            Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

            lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

            ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

            besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

            untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

            kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

            gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

            tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

            keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

            (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

            pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

            memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

            autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

            harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

            Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

            Kelas Obat (nama generik) Dosis

            Penggunaan

            (mg hari)

            Frekuensi

            penggunaan

            per hari

            Diuretik Thiazide - Klortihiazide

            - Chlortalidone

            - Hidrochlorthiazide

            - Polythiazide

            - Indapamide

            - Metalazone

            125 ndash 500

            125 ndash 25

            125 ndash 50

            2 ndash 4

            125 ndash 25

            05 ndash 01

            1-2

            1

            1

            1

            1

            1

            Loop diuretic - Bumetanide

            - Furosemide

            - Tosemid

            05 ndash 1

            20 ndash 80

            25 ndash 10

            2

            2

            1

            Diuretik hemat kalium - Amiloride

            - Triamterene

            5 ndash 10

            50 ndash 100

            1 ndash 2

            1 ndash 2

            Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

            35

            blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

            Beta blocker - Atenolol

            - Betaxolol

            - Bisoprolol

            - Metaprolol

            - Metoprolol

            - Nadolod

            - Propanolol

            - Propanolol long acting

            - Timolol

            25 ndash 100

            5 ndash 20

            25 ndash 10

            50 ndash 100

            50 ndash 100

            40 ndash 120

            40 ndash 160

            60 ndash 180

            20 ndash 40

            1

            1

            1

            1 ndash 2

            1

            1

            2

            1

            2

            Beta blocker aktivitas

            simpatomimetik

            - Acebutolol

            - Penbutolol

            - Pindolol

            200 ndash 800

            10 ndash 40

            10 ndash 40

            2

            1

            2

            Kombinasi Alfa dan

            Beta Blocker

            - Carvedilol

            - Labetalol

            125 ndash 50

            200 ndash 800

            2

            2

            ACEi - Benazepril

            - Captopril

            - Enalapril

            - Fosinopril

            - Lisinopril

            - Moexipril

            - Perindopril

            - Quinapril

            - Ramipril

            - Trandolapril

            10 ndash 40

            25 ndash 100

            5 ndash 40

            10 ndash 40

            10 ndash 40

            75 ndash 30

            4 ndash 8

            10 ndash 80

            25 ndash 20

            1 ndash 4

            1

            2

            1 ndash 2

            1

            1

            1

            1

            1

            1

            1

            Angiotensinogen II

            Antagonis

            - Candesartan

            - Eprosartan

            - Irbesartan

            - Losartan

            - Olmesartan

            - Telmisartan

            - Valsartan

            8 ndash 32

            400 -800

            150 ndash 300

            25 ndash 100

            20 ndash 40

            20 ndash 80

            80 ndash 320

            1

            1 ndash 2

            1

            1 ndash 2

            1

            1

            1 ndash 2

            CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

            36

            Dihidropiridin release

            - Verapamil immediate

            release

            - Verapamil long acting

            - Verapamil

            80 ndash 320

            120 ndash 480

            120 ndash 360

            2

            1 ndash 2

            1

            CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

            - Felodipine

            - Isradipine

            - Nicardipine sustained

            release

            - Nifedipine long acting

            - Nisoldipine

            25 ndash 10

            25 ndash 20

            25 ndash 10

            60 ndash 120

            30 ndash 60

            10 ndash 40

            1

            1

            2

            2

            1

            1

            Alpha 1 Bloker - Doxazosin

            - Prazosin

            - Terazosin

            1 ndash 16

            2 ndash 20

            1 ndash 20

            1

            2 ndash 3

            1 ndash 2

            Alpha 2 Agonis

            sentral dan obat

            lainnya yang bekerja

            sentral

            - Clonidine

            - Clonidine patch

            - Methyldopa

            - Reserpin

            - Guanfacine

            01 ndash 08

            01 ndash 03

            250 ndash 1000

            01ndash 025

            05 ndash 2

            2

            1 Minggu

            2

            1

            1

            Vasodilator langsung - Hydralazine

            - Minoxidil

            25 ndash 100

            25 ndash 80

            2

            1 ndash 2

            Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

            - Diuretik dan β blocker

            - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

            - Calcium antagonist dan diuretik

            - Calcium antagonist dan B Blocker

            - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

            - α blocker dan β blocker

            - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

            antagonist

            37

            Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

            memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

            obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

            1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

            Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

            menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

            kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

            2 Penyakit Jantung Iskemi

            PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

            dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

            calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

            akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

            obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

            inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

            3 Gagal Jantung

            Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

            ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

            penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

            aldosteron antagonis bersama diuretik loop

            4 Diabetes Melitus

            Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

            menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

            diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

            menurunkan progresivitas makroalbuminuria

            5 Penyakit Ginjal Kronik

            Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

            1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

            173m2

            2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

            Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

            jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

            adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

            per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

            38

            6 Penyakit cerebrovaskular

            Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

            Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

            stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

            Thiazide

            7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

            Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

            PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

            8 Hipertensi pada Lanjut Usia

            Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

            dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

            usia yang lebih muda

            Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

            tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

            sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

            mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

            kompensasiadaptasi

            Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

            akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

            Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

            renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

            penyebab hipertensi pada lansia

            Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

            adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

            Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

            pembuluh darah perifer

            Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

            postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

            terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

            akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

            Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

            Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

            tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

            39

            bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

            dan Calcium antagonis dihydropyridine

            26 KOMPLIKASI

            Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

            sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

            penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

            organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

            antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

            dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

            penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

            dicapai

            27 KRISIS HIPERTENSI

            A DEFINISI

            Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

            ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

            membutuhkan penanggulangan segera

            B KLASIFIKASI

            1 Hipertensi Emergensi

            Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

            progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

            penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

            2 Hipertensi urgensi

            Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

            disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

            dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

            Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

            TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

            1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

            1048729 Hipertensi ensefalopati

            1048729 Aorta diseksi akut

            1048729 Oedema paru akut

            1048729 Eklampsi

            40

            1048729 Feokhromositoma

            1048729 Funduskopi KW III atau IV

            1048729 Insufisiensi ginjal akut

            1048729 Infark miokard akut angina unstable

            1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

            - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

            - Cedera kepala

            - Luka bakar

            - Interaksi obat

            Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

            1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

            tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

            1048729 KW I atau II pada funduskopi

            1048729 Hipertensi post operasi

            1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

            Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

            pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

            C FAKTOR RISIKO

            Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

            Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

            Kehamilan

            Penggunaan NAPZA

            Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

            phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

            Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

            D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

            Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

            dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

            pemberian obat anti hipertensi oral

            41

            Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

            Obat Cara

            pemberian

            Farmakologi Dosis

            ACE inhibitor Sublingual Oral

            ( dikunyah

            diisap)

            Mulai kerja

            SL 10 -15 menit

            Oral 15 ndash 30 menit

            Efek Maksimal

            SL 60 menit

            Oral 1 ndash 2 jam

            Lama kerja 8 jam

            625 ndash 50

            mgkali

            Central Alpha

            Agonis

            Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

            Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

            Lama kerja 3 ndash 12 jam

            75 ndash 150

            microgkalijam

            Total 900 microg

            Calcium Channel

            Blocker

            Oral ( dikunyah

            ditelan)

            Mulai kerja 5 ndash 20 menit

            Efek maksimal 30 ndash 60

            menit

            Lama kerja 2 ndash 6 jam

            Obat alternatif

            bila obat lain

            tidak ada

            Kontraindikasi

            pada kasus

            krisis hipertensi

            dengan

            gangguan otak

            dan iskemia

            jantung

            E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

            1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

            fasilitas pemantauan yang memadai

            2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

            3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

            langkah sebagai berikut

            a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

            pressure) diturunkan 20 ndash 25

            b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

            42

            c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

            gejala iskemia organ

            3 CONGESTIVE HEART FAILURE

            Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

            jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

            kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

            kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

            dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

            gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

            perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

            kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

            gagal jantung kanan

            Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

            seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

            penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

            pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

            New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

            menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

            I

            I

            Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

            lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

            pada aktivitas berat

            II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

            menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

            III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

            namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

            IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

            bahkan timbul saat istirahat

            Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

            elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

            a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

            Kriteria Mayor Kriteria Minor

            Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

            43

            Kardiomegali Batuk malam hari

            Gallop Dispnea drsquoeffort

            Peningkatan JVP Pembesaran hati

            Refluks hepatojuguler Efusi pleura

            Ronkhi basah halus Takikardia

            Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

            pada saat yang bersamaan

            b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

            jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

            tidak hilang oleh batuk serta edema

            c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

            aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

            d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

            hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

            efusi pleura

            e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

            Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

            Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

            Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

            1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

            ARDS

            2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

            3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

            4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

            Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

            dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

            dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

            masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

            Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

            jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

            Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

            Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

            belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

            terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

            44

            dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

            beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

            31 Hypertension Heart Disease

            1 Definisi

            Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

            penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

            jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

            peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

            Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

            hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

            mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

            dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

            gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

            2 Patofisiologi

            Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

            darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

            hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

            ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

            Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

            kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

            terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

            gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

            bertambah akibat penambahan massa miokard

            Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

            terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

            beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

            lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

            adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

            belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

            Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

            dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

            terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

            meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

            45

            stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

            akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

            hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

            karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

            menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

            pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

            jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

            disertai dengan penyakit jantung koroner

            3 Penyebab dan Faktor Risiko

            Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

            menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

            peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

            dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

            gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

            Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

            stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

            jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

            oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

            Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

            darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

            meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

            4 Pemeriksaan Fisik

            Keluhan dan Gejala

            Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

            simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

            Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

            impoten

            Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

            miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

            adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

            ischemic

            Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

            aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

            46

            Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

            keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

            5 Gambaran Klinik

            Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

            Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

            neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

            timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

            tahanan pembuluh darah perifer meningkat

            Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

            tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

            berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

            dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

            faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

            memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

            6 Pemeriksaan Penunjang

            A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

            Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

            Hemoglobinhematokrit

            Elektrolit darahKalium

            Ureumkreatinin

            Gula darah puasa

            Kolesterol total

            Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

            kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

            adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

            untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

            B Pemeriksaan Elektrokardiogram

            - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

            - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

            Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

            tertunda defleksi negatif dalam V1

            C Pemeriksaan Ekokardiografi

            47

            Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

            terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

            miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

            Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

            terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

            penyakit jantung hipertensi

            Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

            ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

            sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

            eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

            tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

            hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

            ekokardiogram

            D Pemeriksaan Radiologi

            Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

            elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

            stadium payah jantung hipertensi

            Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

            ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

            membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

            berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

            7 Penatalaksanaan

            A Pencegahan

            Diet rendah sodium

            Diet buah-buahan dan sayuran segar

            Latihan aerobik rutin

            Mencegah terjadinya kegemukan

            B Pengobatan

            Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

            terjadi yaitu dengan

            Menurunkan tekanan darah menjadi normal

            Mengobati payah jantung karena hipertensi

            Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

            Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

            48

            Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

            Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

            menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

            rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

            menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

            Diuretik

            Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

            aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

            sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

            perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

            dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

            menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

            berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

            gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

            Golongan anti-simpatis

            Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

            jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

            metildepa klonidin dan guanabenz

            Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

            penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

            obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

            diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

            persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

            sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

            Vasodilator

            Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

            bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

            kalsium

            Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

            kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

            dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

            tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

            penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

            49

            4 PNEUMONIA

            Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

            terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

            konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

            histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

            eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

            waktu yang bervariasi

            PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

            pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

            ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

            Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

            napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

            pernapasan bronkial)

            Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

            Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

            kuman aspirasi

            Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

            adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

            virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

            tua atau lemah

            41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

            Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

            yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

            klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

            dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

            gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

            5 DIARE AKUT

            51 DEFINISI

            50

            Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

            air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

            memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

            air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

            berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

            15 hari

            52 KLASIFIKASI

            Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

            1 Lama waktu diare akut atau kronik

            2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

            3 Berat ringan diare kecil atau besar

            4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

            5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

            53 ETIOLOGI

            Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

            keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

            penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

            54 PATOFISIOLOGI

            Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

            berikut

            1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

            2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

            3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

            4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

            5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

            6 Gangguan permeabilitas usus

            7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

            8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

            Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

            Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

            pasien belum jatuh dalam presyok

            Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

            presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

            51

            Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

            menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

            Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

            terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

            cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

            berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

            Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

            yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

            1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

            Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

            KLINIS SKOR

            Rasa hausmuntah 1

            Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

            Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

            Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

            Kesadaran apati 1

            Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

            Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

            Facies cholerica 2

            Vox cholerica 2

            Turgor kulit menurun 1

            Washer womanrsquos hand 1

            Ekstremitas dingin 1

            Sianosis 2

            Umur 50-60 tahun 1

            Umur gt 60 tahun 2

            6 AZOTEMIA

            Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

            dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

            berikut

            52

            Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

            yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

            akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

            homeostasis

            Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

            tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

            satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

            Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

            ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

            (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

            sisanya (2L hari) diekskresikan

            Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

            AzotemiaPrerenal

            Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

            penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

            ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

            volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

            karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

            arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

            menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

            Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

            pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

            pada tubulus colectivus distal

            53

            Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

            antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

            untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

            menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

            asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

            output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

            AzotemiaIntrarenal

            Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

            akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

            itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

            dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

            output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

            hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

            hari)

            Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

            nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

            tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

            mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

            GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

            Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

            dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

            Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

            ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

            Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

            cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

            tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

            juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

            menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

            Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

            azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

            proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

            dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

            urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

            54

            Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

            dapat menyesatkan

            Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

            sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

            nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

            lebih dari 35 g24 jam

            Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

            membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

            memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

            kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

            dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

            menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

            ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

            tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

            GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

            Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

            granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

            glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

            ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

            Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

            skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

            ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

            nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

            penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

            Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

            untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

            ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

            blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

            intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

            reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

            Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

            pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

            vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

            osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

            55

            asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

            kecenderungan perdarahan meningkat

            Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

            toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

            Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

            tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

            Azotemia Postrenal

            Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

            obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

            dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

            mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

            asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

            Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

            saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

            lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

            terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

            menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

            jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

            fibrosis retroperitoneal

            PEMBAHASAN

            56

            Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

            Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

            Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

            pemeriksaan penunjang sebagai berikut

            Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

            assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

            tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

            keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

            pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

            sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

            Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

            penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

            organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

            khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

            tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

            dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

            dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

            adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

            itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

            multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

            psikis sosial dan lingkungan dari penderita

            Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

            memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

            Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

            yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

            kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

            ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

            kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

            yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

            anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

            Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

            keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

            pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

            untuk berjalan mulai terbatas

            57

            Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

            berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

            hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

            ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

            cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

            Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

            metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

            badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

            apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

            sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

            (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

            ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

            cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

            jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

            pasien tersebut

            Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

            diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

            sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

            kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

            26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

            VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

            adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

            dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

            (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

            pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

            auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

            Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

            framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

            lelah )

            Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

            adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

            dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

            yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

            minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

            58

            halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

            arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

            baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

            Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

            didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

            disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

            sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

            hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

            Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

            Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

            normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

            pada penyakit kronis anemia hemolitik

            DAFTAR PUSTAKA

            1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

            Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

            59

            2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

            httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

            3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

            2008

            4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

            httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

            factors

            5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

            httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

            6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

            Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

            p196-200 p297-299

            7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

            II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

            Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

            60

            • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
            • IMT
            • Status Gizi
            • lt 20 kgm2
            • 20-25 kgm2
            • 25-30 kgm2
            • gt30 kgm2
            • Gizi kurang (underweight)
            • Normal
            • Gizi lebih (overweight)
            • Obesitas
            • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
            • IMT
            • Status Gizi
            • lt 185 kgm2
            • 185-25 kgm2
            • gt 25 kgm2
            • Gizi kurang (underweight)
            • Normal
            • Gizi lebih (overweight)
            • 22 Sindrom Geriatri
            • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
            • 1 Sindrom serebral
            • 2 Konfusio
            • 3 Gangguan otonom
            • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
            • 4 Inkontinensia
            • 5 Jatuh
            • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
            • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
            • 7 Dekubitus
            • 23 Depresi Pada Lansia
            • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
            • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
            • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
            • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
            • Gejala lainnya yang lazim
            • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
            • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
            • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
            • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
            • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
            • 6 Tidur terganggu
            • 7 Nafsu makan berkurang
            • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
            • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
            • Kriteria Mayor
            • Kriteria Minor

              kotoran (memakai

              rsquobedpanrsquo pada malam

              hari saja amp tidak

              memakai penyangga

              mekanik)

              memakai toilet

              4 Transfering Berpindah dari dan ke

              tempat tidur amp

              berpindah dari dan ke

              tempat duduk

              (memakai atau tidak

              memakai alat bantu)

              Tidak dapat

              melakukan

              dengan bantuan

              untuk berpindah

              dari amp ke tempat

              tidur tempat

              duduk

              Tergantung

              5 Continence BAK amp BAB baik Tidak dapat

              mengontrol

              sebagian

              seluruhnya dalam

              BAB amp BAK

              dengan bantuan

              manual kateter

              Tergantung

              6 Feeding Mengambil makanan

              dari piring yang

              lainnya amp

              memasukkan ke dalam

              mulut (tidak termasuk

              kemampuan untuk

              memotong daging amp

              menyiapkan makanan

              seperti mengoleskan

              mentega di roti)

              Memerlukan

              bantuan untuk

              makan atau tidak

              dapat makan

              semuanya atau

              makan per-

              parenteral)

              Mandiri

              7

              Klasifikasi menurut Indeks Katz

              A Mandiri untuk 6 fungsi

              B Mandiri untuk 5 fungsi

              C Mandiri kecuali bathing amp 1 fungsi lain

              D Mandiri kecuali bathing dressing amp 1 fungsi lain

              E Mandiri kecuali bathing dressing toiletting amp 1 fungsi lain

              F Mandirikecuali bathingdressing toiletting transfering amp 1 fungsi lain

              G Ketergantungan untuk semua 6 fungsi di atas

              Kesan Katz F (Mandiri kecuali bathing dressing toiletting transfering amp 1 fungsi

              lain)

              Pada saat dirawat di RS pasien masih dapat berubah posisi tidur dari telentang ke

              miring kanan dan miring kiri Pasien sulit duduk karena merasa pusing bila duduk

              sehingga kadang memakai bantal untuk duduk Berikut adalah skor untuk mengukur

              risiko dekubitus pada pasien

              SKOR NORTON ( Untuk Mengukur Risiko Dekubitus)

              Penilaian Skor 28-01-2013Kondisi fisik umum

              middotBaikmiddotLumayanmiddotBurukmiddotSangat buruk

              4321

              3

              Kesadaran middotKomposmentismiddotApatismiddotKonfussoporusmiddotStuporkoma

              4321

              4

              Aktivitas middotAmbulanmiddotAmbulan dengan bantuan

              middotHanya bisa dudukmiddotTiduran

              43

              21

              1

              Mobilitas middotBergerak bebasmiddotSedikit terbatasmiddotSangat terbatasmiddotTak bisa bergerak

              4321

              3

              Inkontinensia middotTidak adamiddotKadang-kadang

              43

              2

              8

              middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

              urin

              2

              1Skor total 13

              Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

              12-15 kemungkinan kecil terjadi

              lt 12 kemungkinan besar terjadi

              Skor 13

              Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

              Riwayat Gizi

              - Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

              tempe tahu jarang menggunakan daging

              - Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

              - Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

              Riwayat Psikiatri

              Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

              mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

              dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

              tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

              pasien dengan keluarga juga baik

              Pemeriksaan Status Mental

              Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

              penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

              RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

              Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

              Kesadaran jernih

              Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

              Mood euthyme

              Afek serasi

              Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

              Bentuk Pikir realistik

              Proses Pikir lancar

              9

              Isi Pikir waham (-)

              SKALA DEPRESI GERIATRI

              Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

              minggu terakhir

              No Apakah Ya Tidak

              1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

              2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

              kesenangan anda

              Ya Tidak

              3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

              4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

              5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

              6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

              anda

              Ya Tidak

              7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

              8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

              9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

              mengerjakan sesuatu yang baru

              Ya Tidak

              10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

              ingat anda dibanding kebanyakan orang

              Ya Tidak

              11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

              menyenangkan

              Ya Tidak

              12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

              10

              ini

              13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

              14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

              15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

              daripada anda

              Ya Tidak

              Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

              Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

              Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

              Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

              Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

              Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

              Skor = 8

              Kesan kemungkinan besar depresi

              SKOR MINI MENTAL STATUS

              Max Min

              5

              5

              ( 4)

              ( 4 )

              ORIENTASI

              Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

              Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

              rumah kota kabupaten provinsi)

              3 ( 3 )

              REGISTRASI

              Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

              detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

              ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

              menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

              5 ( 1 )

              ATENSI DAN KALKULASI

              Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

              Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

              WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

              11

              kesalahan

              3

              ( 3 )

              RECALL

              Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

              Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

              9 ( 4 )

              BAHASA

              a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

              nilai)

              b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

              TAPI (1 nilai)

              c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

              kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

              pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

              d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

              PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

              e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

              f Tirulah gambar ini (1 nilai )

              Jumlah skor 19

              Kategori Skor 24-30 normal

              17-23 Probable gangguan kognitif

              0-16 definite gangguan kognitif

              Skor 19

              Kesan probable gangguan kognitif

              Diagnosis Multiaksial

              Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

              Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

              Aksis III

              Aksis IV Stresor penyakit

              Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

              12

              B DATA OBJEKTIF

              1 PEMERIKSAAN FISIK

              Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

              RSUP Dr Kariadi Semarang

              Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

              dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

              Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

              Tanda vital TD 14090 mmHg

              RR 28xmenit

              N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

              alternans (+)

              t 3600C

              Status gizi BB 46 kg

              TB 152 cm

              IMT 1991 kgm2

              Kesan Normoweight

              Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

              Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

              Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

              cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

              Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

              Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

              (--)

              Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

              berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

              Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

              Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

              Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

              supraklavikular(-)

              retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

              (++) spider naevi (-)

              Cor

              Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

              13

              Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

              angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

              Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

              Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

              Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

              Pinggang jantung melebar

              Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

              Pulmo Anterior

              Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

              Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

              Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

              Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

              Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

              lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

              Pulmo Posterior

              Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

              Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

              Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

              Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

              Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

              lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

              Abdomen

              Inspeksi cembung venektasi (-)

              Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

              Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

              Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

              Ekstremitas superior inferior

              Oedem -- --

              Akral dingin -- --

              Sianosis -- --

              Clubbing finger -- --

              Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

              Trofi eutrofi eutrofi

              Refleks fisiologis + N + N

              14

              Refleks Patologis -- --

              2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

              Hematologi (25 Januari 2013)

              Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

              Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

              Hematokrit 361 385 350-470

              Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

              MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

              MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

              MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

              Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

              Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

              RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

              MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

              Kimia Klinik

              Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

              Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

              Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

              Sedang110-125

              Buruk gt=126

              Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

              Sedang145-179

              Burukgt=180

              Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

              Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

              Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

              Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

              Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

              Protein total 73 grdL 64 ndash 82

              Albumin 32 grdL 34 ndash 50

              15

              Globulin 410 grdL 230 ndash 350

              Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

              Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

              AST 25 UL 15 ndash 37

              ALT 25 UL 30 ndash 65

              Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

              Gama GT 20 UL 5 ndash 85

              Elektrolit

              Natrium 135 mmolL 136-145

              Kalium 36 mmolL 35-51

              Chlorida 97 mmolL 98-107

              Calcium 224 mmolL 212-252

              Magnesium 087 mmolL 074-099

              URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

              Warna Kuning jernih

              pH 600

              Berat jenis 1020

              Protein 150 mgdL Negatif

              Reduksi Negatif Negatif

              Urobilinogen Negatif Negatif

              Bilirubin 10 mgdL Negatif

              Aseton Negatif Negatif

              Nitrit Negatif Negatif

              Sedimen

              Epitel 249 uL

              Epitel 5 ndash 8 LPK

              00 ndash 400

              Leukosit 369 uL

              Leukosit 3 ndash 5 LPB

              00 ndash 200

              Eritrosit 1038 uL

              Eritrosit 4 ndash 8 LPB

              00 ndash 250

              Kristal 08uL 00 ndash 100

              Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

              16

              Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

              Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

              Granula halus 1 ndash 3LPK -

              Epitel NegatifLPK -

              Eritrosit NegatifLPK -

              Leukosit NegatifLPK -

              Mukus 662uL 000 ndash 050

              Benang mukus +POS -

              Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

              Bakteri 716uL

              +POS

              00 ndash 1000

              Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

              Sperma 00uL 00 ndash 30

              Kepekatan 118

              EKG

              HR 80 x mnt

              Irama sinus aritmia

              Axis normoaxis

              Gel P P mitral (+)

              PR interval 02 s

              QRS komplek 008 s

              ST segmen isoelektrik

              Gel T 008 s

              T inverted (-)

              Tall T (-)

              R S di V1 lt 1mm

              S di V1 + R di V56gt35mm

              RSRrsquo di V1 V2

              Kesan aritmia sinus

              HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

              Visus ODS 360

              Palpebra edema (--)

              Segmen anterior tenang

              17

              Lensa keruh tidak rata

              Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

              Funduskopi

              Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

              Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

              IV DAFTAR ABNORMALITAS

              1 Muntah

              2 Mual

              3 BAB cair 3 kali

              4 Lemas

              5 Batuk berdahak sulit keluar

              6 Demam nglemeng

              7 Pusing berputar saat berdiri

              8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

              minum obat secara teratur

              9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

              saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

              10 TD = 140100 mmHg

              11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

              12 Auskultasi jantung

              13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

              14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

              halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

              15 EKG

              16 Lensa ODS keruh tidak merata

              17 Hematologi Hb 1160 gr

              18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

              19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

              20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

              21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

              22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

              23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

              18

              24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

              patologi 361uL

              25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

              V DAFTAR MASALAH

              A Sindroma Geriatri

              Sindroma serebral (-)

              Konfusio (-)

              Gangguan otonom (-)

              Inkontinensia (+)

              Jatuh (+)

              Kelainan tulang atau patah tulang (-)

              Dekubitus (-)

              B AKS

              The 14 I

              Immobility

              Impaction

              Instability

              Iatrogenik

              Intelectual impairment

              Insomnia

              Inkontinensia

              Isolation

              Impotence

              Imuno deficiency

              Infection

              Inaniaton

              Impairment of vision smell hearing

              Impecunity

              C Problem

              1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

              2 Hipertensi Stage I (810)

              19

              3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

              4 Infiltrat paru (4111417)

              5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

              6 Anemia Normositik Normokromik (16)

              7 Gangguang Kognitif (20)

              8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

              VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

              1 Gastoenteritis akut

              Assesment Inflamatory

              Non-inflamatory

              Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

              hitung jenis leukosit)

              Ip Rx infus RL 20 tpm

              Diet lunak RG 1500 kkal

              New diatab 3x2 tab

              Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

              Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

              Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

              penyajian makanan yang akan dikonsumsi

              - Mencuci tangan sebelum makan

              - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

              pemeriksaan

              2 Infiltrat Paru

              Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

              Community Aqcuired Pneumonia

              Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

              Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

              Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

              Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

              Ip Ex

              - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

              - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

              20

              - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

              pengeluaran dahak

              3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

              Assesment - Etiologi primer

              Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

              hypertension)

              Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

              Ip Rx Captopril 3x125 mg

              Amlodipin 1x5 mg

              Diit lunak rendah garam 1500 kkal

              Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

              Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

              Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

              Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

              Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

              secara teratur

              4 Hipertensi stage I

              Assesment - Etiologi primer

              Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

              hypertension)

              Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

              Ip Rx Captopril 3x125 mg

              Amlodipin 1x5 mg

              Diit lunak rendah garam 1500 kkal

              Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

              Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

              Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

              Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

              Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

              secara teratur

              5

              21

              6 Hypertension Heart Disease

              Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

              - Diagnosis Anatomis LVH

              - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

              Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

              rutin dan kimia klnik

              Ip Rx - Infus RL 20 tpm

              - Captopril 3x125 mg

              - Amlodipin 1x5 mg

              - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

              - Spironolakton 1x25 mg

              Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

              Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

              - Edukasi mengenai perubahan life style

              (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

              yang banyak mengandung garam

              (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

              - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

              antihipertensi secara teratur

              7 Pneumoni

              Assesment HAP

              Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

              IP Rx O2 3Lm

              Terapi empirik AB

              Ambroxol 3x30 mg

              IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

              IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

              lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

              8 Azotemia

              Assesment Etiologi Pre-renal renal

              Ip Dx USG Abdomen

              22

              IP Rx Diet rendah uremi

              IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

              IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

              Menyeimbangkan cairan input dan output

              Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

              hidup

              9 Anemia Normositik Normokromik

              Assesment Penyakit kronik

              Intake kurang

              Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

              Ip Rx -

              Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

              Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

              - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

              mengetahui penyebab penyakit

              10 Gangguan Kognitif

              Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

              Ip Dx -

              Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

              lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

              Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

              Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

              kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

              11 Episode Depresif Ringan

              Assesment -

              Ip Dx -

              Ip Rx Mianserin 1x30 mg

              Ip Mx -

              Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

              perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

              minimal sekali)

              23

              12

              13 Efusi Pleura Kanan Minimal

              Assesment jenis eksudat transudat

              Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

              pada cairan pleura

              Ip Rx O2 3Lm

              Ip Mx keluhan sesak

              Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

              prognosis penyakit

              BAB II

              TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

              24

              1 GERIATRI

              Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

              dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

              dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

              degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

              Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

              1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

              atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

              2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

              menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

              3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

              4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

              5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

              sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

              11 Status Gizi Lansia

              Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

              karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

              (buruk) pada lansia adalah

              1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

              2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

              3 Penurunan serum protein yang berwarna

              4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

              5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

              6 Penurunan bermakna tebal lipatan

              7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

              defisiensi folat dan vitamin B12

              Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

              (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

              IMT Status Gizi

              25

              lt 20 kgm2

              20-25 kgm2

              25-30 kgm2

              gt30 kgm2

              Gizi kurang (underweight)

              Normal

              Gizi lebih (overweight)

              Obesitas

              Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

              ditampilkan pada tabel berikut

              IMT Status Gizi

              lt 185 kgm2

              185-25 kgm2

              gt 25 kgm2

              Gizi kurang (underweight)

              Normal

              Gizi lebih (overweight)

              22 Sindrom Geriatri

              Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

              klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

              giants adalah

              1 Sindrom serebral

              2 Konfusio

              3 Gangguan otonom

              Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

              terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

              pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

              Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

              1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

              pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

              4 Inkontinensia

              5 Jatuh

              Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

              di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

              stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

              lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

              ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

              26

              kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

              Stroke serangan kejang Parkinson)

              6 Kelainan tulang dan patah tulang

              7 Dekubitus

              23 Depresi Pada Lansia

              3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

              1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

              2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

              yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

              kegembiraan

              3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

              Gejala lainnya yang lazim

              1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

              2 Harga diri dan percaya diri berkurang

              3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

              4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

              5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

              6 Tidur terganggu

              7 Nafsu makan berkurang

              Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

              utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

              gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

              Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

              makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

              Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

              fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

              2 HIPERTENSI

              21 DEFINISI HIPERTENSI

              Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

              peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

              pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

              27

              untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

              yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

              22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

              Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

              hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

              pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

              pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

              Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

              Klasifikasi

              Tekanan

              Darah

              Tekanan

              Darah

              Sistolik

              (mmhg)

              Tekanan

              Darah

              Diastoli

              k

              (mmhg)

              Modifikasi

              Gaya

              Hidup

              Obat Awal

              Tanpa indikasi Dengan

              Indikasi

              Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

              menggunakan obat

              anti hipertensi

              Gunakan obat

              yang spesifik

              dengan

              indikasi

              (risiko)

              Pre

              Hipertensi

              120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

              Hipertensi

              Stage I

              Hipertensi

              Stage II

              140 ndash 159

              ge160

              90 ndash 99

              ge100

              Ya

              Ya

              Untuk semua kasus

              gunakan diuretik

              jenis thiazide dengan

              pertimbangan ACEi

              ARB BB CCB atau

              kombinasikan

              Gunakan kombinasi

              2 obat (biasanya

              diuretik jenis

              thiazide) dan

              ACEiARBBBCCB

              Gunakan obat

              yang spesifik

              dengan

              indikasi

              (risiko)

              Kemudian

              tambahkan

              dengan obat

              anti hipertensi

              (diuretik

              ACEi ARB

              BB CCB)

              seperti yang

              dibutuhkan

              28

              Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

              menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

              edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

              rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

              Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

              mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

              perilaku gaya hidup yang salah

              23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

              Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

              Usia

              Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

              pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

              wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

              Ras

              Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

              dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

              serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

              Riwayat keluarga

              Overweight atau obesitas

              Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

              Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

              untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

              volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

              meningkat

              Kurang aktif bergerak

              Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

              jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

              bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

              aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

              Merokok

              Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

              yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

              menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

              Diet tinggi garam ( sodium)

              29

              Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

              tekanan darah

              Diet kurang potasium

              Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

              akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

              Diet kurang vitamin D

              Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

              sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

              ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

              Alkohol

              Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

              dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

              Stres

              Penyakit kronik

              Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

              berisiko untuk mengalami hipertensi

              24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

              30

              25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

              31

              Modifikasi gaya hidup

              Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

              pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

              penyerta tertentu)

              Obat antihipertensi inisial

              Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

              Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

              BB CCB)

              Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

              atau diastolik 90-99 mmHg)

              Diuretik golongan Tiazide Dapat

              dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

              Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

              Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

              Target tekanan darah tida terpenuhi

              Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

              dengan dokter spesialis

              32

              1 Modifikasi Gaya Hidup

              Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

              pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

              penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

              tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

              atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

              perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

              natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

              menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

              resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

              memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

              gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

              hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

              Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

              Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

              Penurunan

              Tekanan Darah

              Sistolik (Skala)

              Menurunkan Berat

              Badan

              Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

              Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

              5 ndash 20 mmhg 10 kg

              penurunan berat

              badan

              Melakukan pola diet

              berdasarkan DASH

              Mengkonsumsi makanan yang kaya

              dengan buah ndash buahan sayuran produk

              makanan yang rendah lemak dengan kadar

              8 ndash 14 mmhg

              33

              lemak total dan saturasi yang rendah

              Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

              mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

              (24 gram Na atau 6 gram garam)

              2 ndash 8 mmhg

              Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

              teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

              menit per hari setiap hari dalam seminggu)

              4 ndash 9 mmhg

              Membatasi Penggunaan

              alcohol

              Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

              dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

              misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

              80 whiski) per hari pada sebagian besar

              laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

              hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

              kurus

              2 ndash 4 mmhg

              2 Terapi Farmakologi

              Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

              obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

              reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

              jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

              Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

              percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

              baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

              Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

              dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

              diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

              dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

              dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

              pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

              National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

              baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

              dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

              semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

              34

              dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

              manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

              Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

              lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

              ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

              besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

              untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

              kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

              gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

              tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

              keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

              (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

              pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

              memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

              autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

              harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

              Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

              Kelas Obat (nama generik) Dosis

              Penggunaan

              (mg hari)

              Frekuensi

              penggunaan

              per hari

              Diuretik Thiazide - Klortihiazide

              - Chlortalidone

              - Hidrochlorthiazide

              - Polythiazide

              - Indapamide

              - Metalazone

              125 ndash 500

              125 ndash 25

              125 ndash 50

              2 ndash 4

              125 ndash 25

              05 ndash 01

              1-2

              1

              1

              1

              1

              1

              Loop diuretic - Bumetanide

              - Furosemide

              - Tosemid

              05 ndash 1

              20 ndash 80

              25 ndash 10

              2

              2

              1

              Diuretik hemat kalium - Amiloride

              - Triamterene

              5 ndash 10

              50 ndash 100

              1 ndash 2

              1 ndash 2

              Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

              35

              blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

              Beta blocker - Atenolol

              - Betaxolol

              - Bisoprolol

              - Metaprolol

              - Metoprolol

              - Nadolod

              - Propanolol

              - Propanolol long acting

              - Timolol

              25 ndash 100

              5 ndash 20

              25 ndash 10

              50 ndash 100

              50 ndash 100

              40 ndash 120

              40 ndash 160

              60 ndash 180

              20 ndash 40

              1

              1

              1

              1 ndash 2

              1

              1

              2

              1

              2

              Beta blocker aktivitas

              simpatomimetik

              - Acebutolol

              - Penbutolol

              - Pindolol

              200 ndash 800

              10 ndash 40

              10 ndash 40

              2

              1

              2

              Kombinasi Alfa dan

              Beta Blocker

              - Carvedilol

              - Labetalol

              125 ndash 50

              200 ndash 800

              2

              2

              ACEi - Benazepril

              - Captopril

              - Enalapril

              - Fosinopril

              - Lisinopril

              - Moexipril

              - Perindopril

              - Quinapril

              - Ramipril

              - Trandolapril

              10 ndash 40

              25 ndash 100

              5 ndash 40

              10 ndash 40

              10 ndash 40

              75 ndash 30

              4 ndash 8

              10 ndash 80

              25 ndash 20

              1 ndash 4

              1

              2

              1 ndash 2

              1

              1

              1

              1

              1

              1

              1

              Angiotensinogen II

              Antagonis

              - Candesartan

              - Eprosartan

              - Irbesartan

              - Losartan

              - Olmesartan

              - Telmisartan

              - Valsartan

              8 ndash 32

              400 -800

              150 ndash 300

              25 ndash 100

              20 ndash 40

              20 ndash 80

              80 ndash 320

              1

              1 ndash 2

              1

              1 ndash 2

              1

              1

              1 ndash 2

              CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

              36

              Dihidropiridin release

              - Verapamil immediate

              release

              - Verapamil long acting

              - Verapamil

              80 ndash 320

              120 ndash 480

              120 ndash 360

              2

              1 ndash 2

              1

              CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

              - Felodipine

              - Isradipine

              - Nicardipine sustained

              release

              - Nifedipine long acting

              - Nisoldipine

              25 ndash 10

              25 ndash 20

              25 ndash 10

              60 ndash 120

              30 ndash 60

              10 ndash 40

              1

              1

              2

              2

              1

              1

              Alpha 1 Bloker - Doxazosin

              - Prazosin

              - Terazosin

              1 ndash 16

              2 ndash 20

              1 ndash 20

              1

              2 ndash 3

              1 ndash 2

              Alpha 2 Agonis

              sentral dan obat

              lainnya yang bekerja

              sentral

              - Clonidine

              - Clonidine patch

              - Methyldopa

              - Reserpin

              - Guanfacine

              01 ndash 08

              01 ndash 03

              250 ndash 1000

              01ndash 025

              05 ndash 2

              2

              1 Minggu

              2

              1

              1

              Vasodilator langsung - Hydralazine

              - Minoxidil

              25 ndash 100

              25 ndash 80

              2

              1 ndash 2

              Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

              - Diuretik dan β blocker

              - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

              - Calcium antagonist dan diuretik

              - Calcium antagonist dan B Blocker

              - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

              - α blocker dan β blocker

              - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

              antagonist

              37

              Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

              memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

              obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

              1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

              Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

              menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

              kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

              2 Penyakit Jantung Iskemi

              PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

              dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

              calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

              akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

              obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

              inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

              3 Gagal Jantung

              Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

              ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

              penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

              aldosteron antagonis bersama diuretik loop

              4 Diabetes Melitus

              Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

              menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

              diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

              menurunkan progresivitas makroalbuminuria

              5 Penyakit Ginjal Kronik

              Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

              1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

              173m2

              2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

              Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

              jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

              adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

              per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

              38

              6 Penyakit cerebrovaskular

              Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

              Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

              stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

              Thiazide

              7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

              Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

              PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

              8 Hipertensi pada Lanjut Usia

              Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

              dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

              usia yang lebih muda

              Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

              tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

              sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

              mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

              kompensasiadaptasi

              Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

              akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

              Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

              renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

              penyebab hipertensi pada lansia

              Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

              adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

              Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

              pembuluh darah perifer

              Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

              postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

              terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

              akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

              Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

              Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

              tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

              39

              bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

              dan Calcium antagonis dihydropyridine

              26 KOMPLIKASI

              Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

              sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

              penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

              organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

              antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

              dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

              penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

              dicapai

              27 KRISIS HIPERTENSI

              A DEFINISI

              Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

              ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

              membutuhkan penanggulangan segera

              B KLASIFIKASI

              1 Hipertensi Emergensi

              Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

              progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

              penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

              2 Hipertensi urgensi

              Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

              disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

              dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

              Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

              TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

              1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

              1048729 Hipertensi ensefalopati

              1048729 Aorta diseksi akut

              1048729 Oedema paru akut

              1048729 Eklampsi

              40

              1048729 Feokhromositoma

              1048729 Funduskopi KW III atau IV

              1048729 Insufisiensi ginjal akut

              1048729 Infark miokard akut angina unstable

              1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

              - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

              - Cedera kepala

              - Luka bakar

              - Interaksi obat

              Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

              1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

              tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

              1048729 KW I atau II pada funduskopi

              1048729 Hipertensi post operasi

              1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

              Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

              pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

              C FAKTOR RISIKO

              Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

              Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

              Kehamilan

              Penggunaan NAPZA

              Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

              phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

              Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

              D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

              Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

              dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

              pemberian obat anti hipertensi oral

              41

              Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

              Obat Cara

              pemberian

              Farmakologi Dosis

              ACE inhibitor Sublingual Oral

              ( dikunyah

              diisap)

              Mulai kerja

              SL 10 -15 menit

              Oral 15 ndash 30 menit

              Efek Maksimal

              SL 60 menit

              Oral 1 ndash 2 jam

              Lama kerja 8 jam

              625 ndash 50

              mgkali

              Central Alpha

              Agonis

              Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

              Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

              Lama kerja 3 ndash 12 jam

              75 ndash 150

              microgkalijam

              Total 900 microg

              Calcium Channel

              Blocker

              Oral ( dikunyah

              ditelan)

              Mulai kerja 5 ndash 20 menit

              Efek maksimal 30 ndash 60

              menit

              Lama kerja 2 ndash 6 jam

              Obat alternatif

              bila obat lain

              tidak ada

              Kontraindikasi

              pada kasus

              krisis hipertensi

              dengan

              gangguan otak

              dan iskemia

              jantung

              E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

              1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

              fasilitas pemantauan yang memadai

              2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

              3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

              langkah sebagai berikut

              a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

              pressure) diturunkan 20 ndash 25

              b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

              42

              c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

              gejala iskemia organ

              3 CONGESTIVE HEART FAILURE

              Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

              jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

              kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

              kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

              dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

              gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

              perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

              kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

              gagal jantung kanan

              Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

              seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

              penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

              pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

              New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

              menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

              I

              I

              Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

              lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

              pada aktivitas berat

              II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

              menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

              III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

              namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

              IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

              bahkan timbul saat istirahat

              Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

              elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

              a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

              Kriteria Mayor Kriteria Minor

              Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

              43

              Kardiomegali Batuk malam hari

              Gallop Dispnea drsquoeffort

              Peningkatan JVP Pembesaran hati

              Refluks hepatojuguler Efusi pleura

              Ronkhi basah halus Takikardia

              Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

              pada saat yang bersamaan

              b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

              jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

              tidak hilang oleh batuk serta edema

              c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

              aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

              d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

              hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

              efusi pleura

              e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

              Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

              Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

              Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

              1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

              ARDS

              2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

              3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

              4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

              Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

              dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

              dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

              masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

              Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

              jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

              Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

              Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

              belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

              terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

              44

              dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

              beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

              31 Hypertension Heart Disease

              1 Definisi

              Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

              penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

              jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

              peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

              Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

              hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

              mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

              dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

              gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

              2 Patofisiologi

              Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

              darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

              hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

              ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

              Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

              kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

              terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

              gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

              bertambah akibat penambahan massa miokard

              Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

              terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

              beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

              lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

              adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

              belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

              Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

              dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

              terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

              meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

              45

              stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

              akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

              hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

              karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

              menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

              pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

              jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

              disertai dengan penyakit jantung koroner

              3 Penyebab dan Faktor Risiko

              Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

              menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

              peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

              dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

              gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

              Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

              stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

              jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

              oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

              Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

              darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

              meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

              4 Pemeriksaan Fisik

              Keluhan dan Gejala

              Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

              simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

              Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

              impoten

              Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

              miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

              adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

              ischemic

              Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

              aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

              46

              Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

              keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

              5 Gambaran Klinik

              Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

              Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

              neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

              timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

              tahanan pembuluh darah perifer meningkat

              Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

              tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

              berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

              dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

              faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

              memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

              6 Pemeriksaan Penunjang

              A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

              Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

              Hemoglobinhematokrit

              Elektrolit darahKalium

              Ureumkreatinin

              Gula darah puasa

              Kolesterol total

              Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

              kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

              adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

              untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

              B Pemeriksaan Elektrokardiogram

              - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

              - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

              Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

              tertunda defleksi negatif dalam V1

              C Pemeriksaan Ekokardiografi

              47

              Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

              terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

              miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

              Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

              terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

              penyakit jantung hipertensi

              Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

              ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

              sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

              eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

              tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

              hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

              ekokardiogram

              D Pemeriksaan Radiologi

              Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

              elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

              stadium payah jantung hipertensi

              Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

              ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

              membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

              berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

              7 Penatalaksanaan

              A Pencegahan

              Diet rendah sodium

              Diet buah-buahan dan sayuran segar

              Latihan aerobik rutin

              Mencegah terjadinya kegemukan

              B Pengobatan

              Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

              terjadi yaitu dengan

              Menurunkan tekanan darah menjadi normal

              Mengobati payah jantung karena hipertensi

              Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

              Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

              48

              Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

              Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

              menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

              rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

              menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

              Diuretik

              Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

              aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

              sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

              perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

              dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

              menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

              berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

              gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

              Golongan anti-simpatis

              Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

              jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

              metildepa klonidin dan guanabenz

              Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

              penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

              obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

              diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

              persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

              sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

              Vasodilator

              Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

              bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

              kalsium

              Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

              kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

              dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

              tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

              penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

              49

              4 PNEUMONIA

              Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

              terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

              konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

              histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

              eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

              waktu yang bervariasi

              PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

              pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

              ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

              Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

              napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

              pernapasan bronkial)

              Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

              Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

              kuman aspirasi

              Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

              adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

              virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

              tua atau lemah

              41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

              Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

              yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

              klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

              dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

              gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

              5 DIARE AKUT

              51 DEFINISI

              50

              Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

              air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

              memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

              air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

              berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

              15 hari

              52 KLASIFIKASI

              Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

              1 Lama waktu diare akut atau kronik

              2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

              3 Berat ringan diare kecil atau besar

              4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

              5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

              53 ETIOLOGI

              Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

              keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

              penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

              54 PATOFISIOLOGI

              Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

              berikut

              1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

              2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

              3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

              4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

              5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

              6 Gangguan permeabilitas usus

              7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

              8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

              Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

              Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

              pasien belum jatuh dalam presyok

              Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

              presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

              51

              Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

              menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

              Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

              terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

              cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

              berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

              Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

              yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

              1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

              Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

              KLINIS SKOR

              Rasa hausmuntah 1

              Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

              Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

              Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

              Kesadaran apati 1

              Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

              Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

              Facies cholerica 2

              Vox cholerica 2

              Turgor kulit menurun 1

              Washer womanrsquos hand 1

              Ekstremitas dingin 1

              Sianosis 2

              Umur 50-60 tahun 1

              Umur gt 60 tahun 2

              6 AZOTEMIA

              Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

              dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

              berikut

              52

              Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

              yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

              akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

              homeostasis

              Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

              tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

              satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

              Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

              ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

              (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

              sisanya (2L hari) diekskresikan

              Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

              AzotemiaPrerenal

              Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

              penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

              ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

              volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

              karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

              arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

              menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

              Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

              pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

              pada tubulus colectivus distal

              53

              Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

              antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

              untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

              menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

              asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

              output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

              AzotemiaIntrarenal

              Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

              akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

              itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

              dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

              output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

              hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

              hari)

              Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

              nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

              tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

              mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

              GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

              Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

              dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

              Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

              ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

              Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

              cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

              tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

              juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

              menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

              Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

              azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

              proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

              dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

              urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

              54

              Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

              dapat menyesatkan

              Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

              sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

              nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

              lebih dari 35 g24 jam

              Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

              membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

              memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

              kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

              dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

              menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

              ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

              tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

              GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

              Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

              granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

              glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

              ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

              Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

              skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

              ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

              nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

              penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

              Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

              untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

              ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

              blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

              intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

              reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

              Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

              pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

              vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

              osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

              55

              asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

              kecenderungan perdarahan meningkat

              Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

              toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

              Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

              tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

              Azotemia Postrenal

              Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

              obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

              dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

              mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

              asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

              Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

              saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

              lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

              terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

              menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

              jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

              fibrosis retroperitoneal

              PEMBAHASAN

              56

              Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

              Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

              Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

              pemeriksaan penunjang sebagai berikut

              Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

              assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

              tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

              keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

              pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

              sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

              Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

              penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

              organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

              khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

              tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

              dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

              dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

              adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

              itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

              multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

              psikis sosial dan lingkungan dari penderita

              Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

              memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

              Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

              yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

              kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

              ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

              kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

              yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

              anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

              Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

              keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

              pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

              untuk berjalan mulai terbatas

              57

              Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

              berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

              hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

              ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

              cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

              Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

              metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

              badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

              apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

              sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

              (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

              ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

              cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

              jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

              pasien tersebut

              Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

              diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

              sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

              kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

              26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

              VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

              adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

              dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

              (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

              pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

              auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

              Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

              framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

              lelah )

              Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

              adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

              dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

              yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

              minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

              58

              halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

              arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

              baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

              Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

              didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

              disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

              sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

              hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

              Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

              Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

              normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

              pada penyakit kronis anemia hemolitik

              DAFTAR PUSTAKA

              1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

              Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

              59

              2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

              httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

              3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

              2008

              4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

              httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

              factors

              5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

              httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

              6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

              Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

              p196-200 p297-299

              7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

              II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

              Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

              60

              • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
              • IMT
              • Status Gizi
              • lt 20 kgm2
              • 20-25 kgm2
              • 25-30 kgm2
              • gt30 kgm2
              • Gizi kurang (underweight)
              • Normal
              • Gizi lebih (overweight)
              • Obesitas
              • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
              • IMT
              • Status Gizi
              • lt 185 kgm2
              • 185-25 kgm2
              • gt 25 kgm2
              • Gizi kurang (underweight)
              • Normal
              • Gizi lebih (overweight)
              • 22 Sindrom Geriatri
              • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
              • 1 Sindrom serebral
              • 2 Konfusio
              • 3 Gangguan otonom
              • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
              • 4 Inkontinensia
              • 5 Jatuh
              • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
              • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
              • 7 Dekubitus
              • 23 Depresi Pada Lansia
              • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
              • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
              • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
              • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
              • Gejala lainnya yang lazim
              • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
              • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
              • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
              • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
              • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
              • 6 Tidur terganggu
              • 7 Nafsu makan berkurang
              • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
              • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
              • Kriteria Mayor
              • Kriteria Minor

                Klasifikasi menurut Indeks Katz

                A Mandiri untuk 6 fungsi

                B Mandiri untuk 5 fungsi

                C Mandiri kecuali bathing amp 1 fungsi lain

                D Mandiri kecuali bathing dressing amp 1 fungsi lain

                E Mandiri kecuali bathing dressing toiletting amp 1 fungsi lain

                F Mandirikecuali bathingdressing toiletting transfering amp 1 fungsi lain

                G Ketergantungan untuk semua 6 fungsi di atas

                Kesan Katz F (Mandiri kecuali bathing dressing toiletting transfering amp 1 fungsi

                lain)

                Pada saat dirawat di RS pasien masih dapat berubah posisi tidur dari telentang ke

                miring kanan dan miring kiri Pasien sulit duduk karena merasa pusing bila duduk

                sehingga kadang memakai bantal untuk duduk Berikut adalah skor untuk mengukur

                risiko dekubitus pada pasien

                SKOR NORTON ( Untuk Mengukur Risiko Dekubitus)

                Penilaian Skor 28-01-2013Kondisi fisik umum

                middotBaikmiddotLumayanmiddotBurukmiddotSangat buruk

                4321

                3

                Kesadaran middotKomposmentismiddotApatismiddotKonfussoporusmiddotStuporkoma

                4321

                4

                Aktivitas middotAmbulanmiddotAmbulan dengan bantuan

                middotHanya bisa dudukmiddotTiduran

                43

                21

                1

                Mobilitas middotBergerak bebasmiddotSedikit terbatasmiddotSangat terbatasmiddotTak bisa bergerak

                4321

                3

                Inkontinensia middotTidak adamiddotKadang-kadang

                43

                2

                8

                middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

                urin

                2

                1Skor total 13

                Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

                12-15 kemungkinan kecil terjadi

                lt 12 kemungkinan besar terjadi

                Skor 13

                Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

                Riwayat Gizi

                - Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

                tempe tahu jarang menggunakan daging

                - Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

                - Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

                Riwayat Psikiatri

                Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

                mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

                dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

                tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

                pasien dengan keluarga juga baik

                Pemeriksaan Status Mental

                Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

                penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

                RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

                Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

                Kesadaran jernih

                Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

                Mood euthyme

                Afek serasi

                Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

                Bentuk Pikir realistik

                Proses Pikir lancar

                9

                Isi Pikir waham (-)

                SKALA DEPRESI GERIATRI

                Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

                minggu terakhir

                No Apakah Ya Tidak

                1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

                2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

                kesenangan anda

                Ya Tidak

                3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

                4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

                5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

                6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

                anda

                Ya Tidak

                7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

                8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

                9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

                mengerjakan sesuatu yang baru

                Ya Tidak

                10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

                ingat anda dibanding kebanyakan orang

                Ya Tidak

                11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

                menyenangkan

                Ya Tidak

                12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

                10

                ini

                13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

                14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

                15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

                daripada anda

                Ya Tidak

                Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

                Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

                Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

                Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

                Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

                Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

                Skor = 8

                Kesan kemungkinan besar depresi

                SKOR MINI MENTAL STATUS

                Max Min

                5

                5

                ( 4)

                ( 4 )

                ORIENTASI

                Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

                Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

                rumah kota kabupaten provinsi)

                3 ( 3 )

                REGISTRASI

                Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

                detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

                ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

                menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

                5 ( 1 )

                ATENSI DAN KALKULASI

                Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

                WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

                11

                kesalahan

                3

                ( 3 )

                RECALL

                Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

                Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                9 ( 4 )

                BAHASA

                a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

                nilai)

                b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

                TAPI (1 nilai)

                c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

                kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

                pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

                d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

                PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

                e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

                f Tirulah gambar ini (1 nilai )

                Jumlah skor 19

                Kategori Skor 24-30 normal

                17-23 Probable gangguan kognitif

                0-16 definite gangguan kognitif

                Skor 19

                Kesan probable gangguan kognitif

                Diagnosis Multiaksial

                Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

                Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

                Aksis III

                Aksis IV Stresor penyakit

                Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

                12

                B DATA OBJEKTIF

                1 PEMERIKSAAN FISIK

                Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

                RSUP Dr Kariadi Semarang

                Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

                dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

                Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

                Tanda vital TD 14090 mmHg

                RR 28xmenit

                N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

                alternans (+)

                t 3600C

                Status gizi BB 46 kg

                TB 152 cm

                IMT 1991 kgm2

                Kesan Normoweight

                Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

                Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

                Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

                cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

                Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

                Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

                (--)

                Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

                berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

                Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

                Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

                Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

                supraklavikular(-)

                retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

                (++) spider naevi (-)

                Cor

                Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

                13

                Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

                angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

                Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

                Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

                Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

                Pinggang jantung melebar

                Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

                Pulmo Anterior

                Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

                Pulmo Posterior

                Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

                Abdomen

                Inspeksi cembung venektasi (-)

                Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

                Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

                Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

                Ekstremitas superior inferior

                Oedem -- --

                Akral dingin -- --

                Sianosis -- --

                Clubbing finger -- --

                Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

                Trofi eutrofi eutrofi

                Refleks fisiologis + N + N

                14

                Refleks Patologis -- --

                2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

                Hematologi (25 Januari 2013)

                Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

                Hematokrit 361 385 350-470

                Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

                MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

                MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

                MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

                Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

                Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

                RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

                MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

                Kimia Klinik

                Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

                Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

                Sedang110-125

                Buruk gt=126

                Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

                Sedang145-179

                Burukgt=180

                Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

                Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

                Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

                Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

                Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

                Protein total 73 grdL 64 ndash 82

                Albumin 32 grdL 34 ndash 50

                15

                Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                AST 25 UL 15 ndash 37

                ALT 25 UL 30 ndash 65

                Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                Elektrolit

                Natrium 135 mmolL 136-145

                Kalium 36 mmolL 35-51

                Chlorida 97 mmolL 98-107

                Calcium 224 mmolL 212-252

                Magnesium 087 mmolL 074-099

                URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                Warna Kuning jernih

                pH 600

                Berat jenis 1020

                Protein 150 mgdL Negatif

                Reduksi Negatif Negatif

                Urobilinogen Negatif Negatif

                Bilirubin 10 mgdL Negatif

                Aseton Negatif Negatif

                Nitrit Negatif Negatif

                Sedimen

                Epitel 249 uL

                Epitel 5 ndash 8 LPK

                00 ndash 400

                Leukosit 369 uL

                Leukosit 3 ndash 5 LPB

                00 ndash 200

                Eritrosit 1038 uL

                Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                00 ndash 250

                Kristal 08uL 00 ndash 100

                Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                16

                Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                Granula halus 1 ndash 3LPK -

                Epitel NegatifLPK -

                Eritrosit NegatifLPK -

                Leukosit NegatifLPK -

                Mukus 662uL 000 ndash 050

                Benang mukus +POS -

                Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                Bakteri 716uL

                +POS

                00 ndash 1000

                Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                Sperma 00uL 00 ndash 30

                Kepekatan 118

                EKG

                HR 80 x mnt

                Irama sinus aritmia

                Axis normoaxis

                Gel P P mitral (+)

                PR interval 02 s

                QRS komplek 008 s

                ST segmen isoelektrik

                Gel T 008 s

                T inverted (-)

                Tall T (-)

                R S di V1 lt 1mm

                S di V1 + R di V56gt35mm

                RSRrsquo di V1 V2

                Kesan aritmia sinus

                HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                Visus ODS 360

                Palpebra edema (--)

                Segmen anterior tenang

                17

                Lensa keruh tidak rata

                Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                Funduskopi

                Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                IV DAFTAR ABNORMALITAS

                1 Muntah

                2 Mual

                3 BAB cair 3 kali

                4 Lemas

                5 Batuk berdahak sulit keluar

                6 Demam nglemeng

                7 Pusing berputar saat berdiri

                8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                minum obat secara teratur

                9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                10 TD = 140100 mmHg

                11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                12 Auskultasi jantung

                13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                15 EKG

                16 Lensa ODS keruh tidak merata

                17 Hematologi Hb 1160 gr

                18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                18

                24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                patologi 361uL

                25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                V DAFTAR MASALAH

                A Sindroma Geriatri

                Sindroma serebral (-)

                Konfusio (-)

                Gangguan otonom (-)

                Inkontinensia (+)

                Jatuh (+)

                Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                Dekubitus (-)

                B AKS

                The 14 I

                Immobility

                Impaction

                Instability

                Iatrogenik

                Intelectual impairment

                Insomnia

                Inkontinensia

                Isolation

                Impotence

                Imuno deficiency

                Infection

                Inaniaton

                Impairment of vision smell hearing

                Impecunity

                C Problem

                1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                2 Hipertensi Stage I (810)

                19

                3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                4 Infiltrat paru (4111417)

                5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                7 Gangguang Kognitif (20)

                8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                1 Gastoenteritis akut

                Assesment Inflamatory

                Non-inflamatory

                Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                hitung jenis leukosit)

                Ip Rx infus RL 20 tpm

                Diet lunak RG 1500 kkal

                New diatab 3x2 tab

                Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                - Mencuci tangan sebelum makan

                - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                pemeriksaan

                2 Infiltrat Paru

                Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                Community Aqcuired Pneumonia

                Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                Ip Ex

                - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                20

                - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                pengeluaran dahak

                3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                Assesment - Etiologi primer

                Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                hypertension)

                Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                Ip Rx Captopril 3x125 mg

                Amlodipin 1x5 mg

                Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                secara teratur

                4 Hipertensi stage I

                Assesment - Etiologi primer

                Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                hypertension)

                Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                Ip Rx Captopril 3x125 mg

                Amlodipin 1x5 mg

                Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                secara teratur

                5

                21

                6 Hypertension Heart Disease

                Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                - Diagnosis Anatomis LVH

                - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                rutin dan kimia klnik

                Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                - Captopril 3x125 mg

                - Amlodipin 1x5 mg

                - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                - Spironolakton 1x25 mg

                Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                - Edukasi mengenai perubahan life style

                (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                yang banyak mengandung garam

                (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                antihipertensi secara teratur

                7 Pneumoni

                Assesment HAP

                Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                IP Rx O2 3Lm

                Terapi empirik AB

                Ambroxol 3x30 mg

                IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                8 Azotemia

                Assesment Etiologi Pre-renal renal

                Ip Dx USG Abdomen

                22

                IP Rx Diet rendah uremi

                IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                Menyeimbangkan cairan input dan output

                Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                hidup

                9 Anemia Normositik Normokromik

                Assesment Penyakit kronik

                Intake kurang

                Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                Ip Rx -

                Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                mengetahui penyebab penyakit

                10 Gangguan Kognitif

                Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                Ip Dx -

                Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                11 Episode Depresif Ringan

                Assesment -

                Ip Dx -

                Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                Ip Mx -

                Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                minimal sekali)

                23

                12

                13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                Assesment jenis eksudat transudat

                Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                pada cairan pleura

                Ip Rx O2 3Lm

                Ip Mx keluhan sesak

                Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                prognosis penyakit

                BAB II

                TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                24

                1 GERIATRI

                Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                11 Status Gizi Lansia

                Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                (buruk) pada lansia adalah

                1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                3 Penurunan serum protein yang berwarna

                4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                defisiensi folat dan vitamin B12

                Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                IMT Status Gizi

                25

                lt 20 kgm2

                20-25 kgm2

                25-30 kgm2

                gt30 kgm2

                Gizi kurang (underweight)

                Normal

                Gizi lebih (overweight)

                Obesitas

                Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                ditampilkan pada tabel berikut

                IMT Status Gizi

                lt 185 kgm2

                185-25 kgm2

                gt 25 kgm2

                Gizi kurang (underweight)

                Normal

                Gizi lebih (overweight)

                22 Sindrom Geriatri

                Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                giants adalah

                1 Sindrom serebral

                2 Konfusio

                3 Gangguan otonom

                Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                4 Inkontinensia

                5 Jatuh

                Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                26

                kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                Stroke serangan kejang Parkinson)

                6 Kelainan tulang dan patah tulang

                7 Dekubitus

                23 Depresi Pada Lansia

                3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                kegembiraan

                3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                Gejala lainnya yang lazim

                1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                6 Tidur terganggu

                7 Nafsu makan berkurang

                Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                2 HIPERTENSI

                21 DEFINISI HIPERTENSI

                Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                27

                untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                Klasifikasi

                Tekanan

                Darah

                Tekanan

                Darah

                Sistolik

                (mmhg)

                Tekanan

                Darah

                Diastoli

                k

                (mmhg)

                Modifikasi

                Gaya

                Hidup

                Obat Awal

                Tanpa indikasi Dengan

                Indikasi

                Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                menggunakan obat

                anti hipertensi

                Gunakan obat

                yang spesifik

                dengan

                indikasi

                (risiko)

                Pre

                Hipertensi

                120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                Hipertensi

                Stage I

                Hipertensi

                Stage II

                140 ndash 159

                ge160

                90 ndash 99

                ge100

                Ya

                Ya

                Untuk semua kasus

                gunakan diuretik

                jenis thiazide dengan

                pertimbangan ACEi

                ARB BB CCB atau

                kombinasikan

                Gunakan kombinasi

                2 obat (biasanya

                diuretik jenis

                thiazide) dan

                ACEiARBBBCCB

                Gunakan obat

                yang spesifik

                dengan

                indikasi

                (risiko)

                Kemudian

                tambahkan

                dengan obat

                anti hipertensi

                (diuretik

                ACEi ARB

                BB CCB)

                seperti yang

                dibutuhkan

                28

                Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                perilaku gaya hidup yang salah

                23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                Usia

                Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                Ras

                Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                Riwayat keluarga

                Overweight atau obesitas

                Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                meningkat

                Kurang aktif bergerak

                Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                Merokok

                Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                Diet tinggi garam ( sodium)

                29

                Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                tekanan darah

                Diet kurang potasium

                Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                Diet kurang vitamin D

                Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                Alkohol

                Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                Stres

                Penyakit kronik

                Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                berisiko untuk mengalami hipertensi

                24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                30

                25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                31

                Modifikasi gaya hidup

                Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                penyerta tertentu)

                Obat antihipertensi inisial

                Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                BB CCB)

                Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                atau diastolik 90-99 mmHg)

                Diuretik golongan Tiazide Dapat

                dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                Target tekanan darah tida terpenuhi

                Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                dengan dokter spesialis

                32

                1 Modifikasi Gaya Hidup

                Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                Penurunan

                Tekanan Darah

                Sistolik (Skala)

                Menurunkan Berat

                Badan

                Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                5 ndash 20 mmhg 10 kg

                penurunan berat

                badan

                Melakukan pola diet

                berdasarkan DASH

                Mengkonsumsi makanan yang kaya

                dengan buah ndash buahan sayuran produk

                makanan yang rendah lemak dengan kadar

                8 ndash 14 mmhg

                33

                lemak total dan saturasi yang rendah

                Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                (24 gram Na atau 6 gram garam)

                2 ndash 8 mmhg

                Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                4 ndash 9 mmhg

                Membatasi Penggunaan

                alcohol

                Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                80 whiski) per hari pada sebagian besar

                laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                kurus

                2 ndash 4 mmhg

                2 Terapi Farmakologi

                Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                34

                dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                Kelas Obat (nama generik) Dosis

                Penggunaan

                (mg hari)

                Frekuensi

                penggunaan

                per hari

                Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                - Chlortalidone

                - Hidrochlorthiazide

                - Polythiazide

                - Indapamide

                - Metalazone

                125 ndash 500

                125 ndash 25

                125 ndash 50

                2 ndash 4

                125 ndash 25

                05 ndash 01

                1-2

                1

                1

                1

                1

                1

                Loop diuretic - Bumetanide

                - Furosemide

                - Tosemid

                05 ndash 1

                20 ndash 80

                25 ndash 10

                2

                2

                1

                Diuretik hemat kalium - Amiloride

                - Triamterene

                5 ndash 10

                50 ndash 100

                1 ndash 2

                1 ndash 2

                Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                35

                blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                Beta blocker - Atenolol

                - Betaxolol

                - Bisoprolol

                - Metaprolol

                - Metoprolol

                - Nadolod

                - Propanolol

                - Propanolol long acting

                - Timolol

                25 ndash 100

                5 ndash 20

                25 ndash 10

                50 ndash 100

                50 ndash 100

                40 ndash 120

                40 ndash 160

                60 ndash 180

                20 ndash 40

                1

                1

                1

                1 ndash 2

                1

                1

                2

                1

                2

                Beta blocker aktivitas

                simpatomimetik

                - Acebutolol

                - Penbutolol

                - Pindolol

                200 ndash 800

                10 ndash 40

                10 ndash 40

                2

                1

                2

                Kombinasi Alfa dan

                Beta Blocker

                - Carvedilol

                - Labetalol

                125 ndash 50

                200 ndash 800

                2

                2

                ACEi - Benazepril

                - Captopril

                - Enalapril

                - Fosinopril

                - Lisinopril

                - Moexipril

                - Perindopril

                - Quinapril

                - Ramipril

                - Trandolapril

                10 ndash 40

                25 ndash 100

                5 ndash 40

                10 ndash 40

                10 ndash 40

                75 ndash 30

                4 ndash 8

                10 ndash 80

                25 ndash 20

                1 ndash 4

                1

                2

                1 ndash 2

                1

                1

                1

                1

                1

                1

                1

                Angiotensinogen II

                Antagonis

                - Candesartan

                - Eprosartan

                - Irbesartan

                - Losartan

                - Olmesartan

                - Telmisartan

                - Valsartan

                8 ndash 32

                400 -800

                150 ndash 300

                25 ndash 100

                20 ndash 40

                20 ndash 80

                80 ndash 320

                1

                1 ndash 2

                1

                1 ndash 2

                1

                1

                1 ndash 2

                CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                36

                Dihidropiridin release

                - Verapamil immediate

                release

                - Verapamil long acting

                - Verapamil

                80 ndash 320

                120 ndash 480

                120 ndash 360

                2

                1 ndash 2

                1

                CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                - Felodipine

                - Isradipine

                - Nicardipine sustained

                release

                - Nifedipine long acting

                - Nisoldipine

                25 ndash 10

                25 ndash 20

                25 ndash 10

                60 ndash 120

                30 ndash 60

                10 ndash 40

                1

                1

                2

                2

                1

                1

                Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                - Prazosin

                - Terazosin

                1 ndash 16

                2 ndash 20

                1 ndash 20

                1

                2 ndash 3

                1 ndash 2

                Alpha 2 Agonis

                sentral dan obat

                lainnya yang bekerja

                sentral

                - Clonidine

                - Clonidine patch

                - Methyldopa

                - Reserpin

                - Guanfacine

                01 ndash 08

                01 ndash 03

                250 ndash 1000

                01ndash 025

                05 ndash 2

                2

                1 Minggu

                2

                1

                1

                Vasodilator langsung - Hydralazine

                - Minoxidil

                25 ndash 100

                25 ndash 80

                2

                1 ndash 2

                Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                - Diuretik dan β blocker

                - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                - Calcium antagonist dan diuretik

                - Calcium antagonist dan B Blocker

                - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                - α blocker dan β blocker

                - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                antagonist

                37

                Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                2 Penyakit Jantung Iskemi

                PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                3 Gagal Jantung

                Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                4 Diabetes Melitus

                Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                5 Penyakit Ginjal Kronik

                Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                173m2

                2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                38

                6 Penyakit cerebrovaskular

                Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                Thiazide

                7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                usia yang lebih muda

                Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                kompensasiadaptasi

                Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                penyebab hipertensi pada lansia

                Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                pembuluh darah perifer

                Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                39

                bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                dan Calcium antagonis dihydropyridine

                26 KOMPLIKASI

                Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                dicapai

                27 KRISIS HIPERTENSI

                A DEFINISI

                Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                membutuhkan penanggulangan segera

                B KLASIFIKASI

                1 Hipertensi Emergensi

                Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                2 Hipertensi urgensi

                Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                1048729 Hipertensi ensefalopati

                1048729 Aorta diseksi akut

                1048729 Oedema paru akut

                1048729 Eklampsi

                40

                1048729 Feokhromositoma

                1048729 Funduskopi KW III atau IV

                1048729 Insufisiensi ginjal akut

                1048729 Infark miokard akut angina unstable

                1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                - Cedera kepala

                - Luka bakar

                - Interaksi obat

                Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                1048729 KW I atau II pada funduskopi

                1048729 Hipertensi post operasi

                1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                C FAKTOR RISIKO

                Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                Kehamilan

                Penggunaan NAPZA

                Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                pemberian obat anti hipertensi oral

                41

                Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                Obat Cara

                pemberian

                Farmakologi Dosis

                ACE inhibitor Sublingual Oral

                ( dikunyah

                diisap)

                Mulai kerja

                SL 10 -15 menit

                Oral 15 ndash 30 menit

                Efek Maksimal

                SL 60 menit

                Oral 1 ndash 2 jam

                Lama kerja 8 jam

                625 ndash 50

                mgkali

                Central Alpha

                Agonis

                Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                Lama kerja 3 ndash 12 jam

                75 ndash 150

                microgkalijam

                Total 900 microg

                Calcium Channel

                Blocker

                Oral ( dikunyah

                ditelan)

                Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                Efek maksimal 30 ndash 60

                menit

                Lama kerja 2 ndash 6 jam

                Obat alternatif

                bila obat lain

                tidak ada

                Kontraindikasi

                pada kasus

                krisis hipertensi

                dengan

                gangguan otak

                dan iskemia

                jantung

                E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                fasilitas pemantauan yang memadai

                2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                langkah sebagai berikut

                a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                pressure) diturunkan 20 ndash 25

                b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                42

                c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                gejala iskemia organ

                3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                gagal jantung kanan

                Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                I

                I

                Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                pada aktivitas berat

                II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                bahkan timbul saat istirahat

                Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                Kriteria Mayor Kriteria Minor

                Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                43

                Kardiomegali Batuk malam hari

                Gallop Dispnea drsquoeffort

                Peningkatan JVP Pembesaran hati

                Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                Ronkhi basah halus Takikardia

                Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                pada saat yang bersamaan

                b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                tidak hilang oleh batuk serta edema

                c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                efusi pleura

                e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                ARDS

                2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                44

                dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                31 Hypertension Heart Disease

                1 Definisi

                Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                2 Patofisiologi

                Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                bertambah akibat penambahan massa miokard

                Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                45

                stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                disertai dengan penyakit jantung koroner

                3 Penyebab dan Faktor Risiko

                Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                4 Pemeriksaan Fisik

                Keluhan dan Gejala

                Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                impoten

                Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                ischemic

                Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                46

                Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                5 Gambaran Klinik

                Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                6 Pemeriksaan Penunjang

                A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                Hemoglobinhematokrit

                Elektrolit darahKalium

                Ureumkreatinin

                Gula darah puasa

                Kolesterol total

                Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                tertunda defleksi negatif dalam V1

                C Pemeriksaan Ekokardiografi

                47

                Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                penyakit jantung hipertensi

                Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                ekokardiogram

                D Pemeriksaan Radiologi

                Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                stadium payah jantung hipertensi

                Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                7 Penatalaksanaan

                A Pencegahan

                Diet rendah sodium

                Diet buah-buahan dan sayuran segar

                Latihan aerobik rutin

                Mencegah terjadinya kegemukan

                B Pengobatan

                Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                terjadi yaitu dengan

                Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                Mengobati payah jantung karena hipertensi

                Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                48

                Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                Diuretik

                Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                Golongan anti-simpatis

                Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                metildepa klonidin dan guanabenz

                Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                Vasodilator

                Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                kalsium

                Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                49

                4 PNEUMONIA

                Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                waktu yang bervariasi

                PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                pernapasan bronkial)

                Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                kuman aspirasi

                Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                tua atau lemah

                41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                5 DIARE AKUT

                51 DEFINISI

                50

                Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                15 hari

                52 KLASIFIKASI

                Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                1 Lama waktu diare akut atau kronik

                2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                3 Berat ringan diare kecil atau besar

                4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                53 ETIOLOGI

                Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                54 PATOFISIOLOGI

                Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                berikut

                1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                6 Gangguan permeabilitas usus

                7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                pasien belum jatuh dalam presyok

                Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                51

                Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                KLINIS SKOR

                Rasa hausmuntah 1

                Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                Kesadaran apati 1

                Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                Facies cholerica 2

                Vox cholerica 2

                Turgor kulit menurun 1

                Washer womanrsquos hand 1

                Ekstremitas dingin 1

                Sianosis 2

                Umur 50-60 tahun 1

                Umur gt 60 tahun 2

                6 AZOTEMIA

                Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                berikut

                52

                Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                homeostasis

                Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                sisanya (2L hari) diekskresikan

                Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                AzotemiaPrerenal

                Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                pada tubulus colectivus distal

                53

                Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                AzotemiaIntrarenal

                Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                hari)

                Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                54

                Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                dapat menyesatkan

                Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                lebih dari 35 g24 jam

                Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                55

                asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                kecenderungan perdarahan meningkat

                Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                Azotemia Postrenal

                Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                fibrosis retroperitoneal

                PEMBAHASAN

                56

                Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                untuk berjalan mulai terbatas

                57

                Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                pasien tersebut

                Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                lelah )

                Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                58

                halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                pada penyakit kronis anemia hemolitik

                DAFTAR PUSTAKA

                1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                59

                2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                2008

                4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                factors

                5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                p196-200 p297-299

                7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                60

                • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                • IMT
                • Status Gizi
                • lt 20 kgm2
                • 20-25 kgm2
                • 25-30 kgm2
                • gt30 kgm2
                • Gizi kurang (underweight)
                • Normal
                • Gizi lebih (overweight)
                • Obesitas
                • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                • IMT
                • Status Gizi
                • lt 185 kgm2
                • 185-25 kgm2
                • gt 25 kgm2
                • Gizi kurang (underweight)
                • Normal
                • Gizi lebih (overweight)
                • 22 Sindrom Geriatri
                • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                • 1 Sindrom serebral
                • 2 Konfusio
                • 3 Gangguan otonom
                • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                • 4 Inkontinensia
                • 5 Jatuh
                • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                • 7 Dekubitus
                • 23 Depresi Pada Lansia
                • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                • Gejala lainnya yang lazim
                • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                • 6 Tidur terganggu
                • 7 Nafsu makan berkurang
                • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                • Kriteria Mayor
                • Kriteria Minor

                  middotSering inkontinensia urin Inkontinensia alvi amp

                  urin

                  2

                  1Skor total 13

                  Kategori Skor 16-20 kecil sekalitak terjadi

                  12-15 kemungkinan kecil terjadi

                  lt 12 kemungkinan besar terjadi

                  Skor 13

                  Kesan kemungkinan kecil terjadi ulkus dekubitus

                  Riwayat Gizi

                  - Pasien biasanya makan 3xhari dengan nasi plusmn 12 piring dan habis Lauk sayur dan

                  tempe tahu jarang menggunakan daging

                  - Pasien suka mengemil roti kering pada sore hari sambil menonton televisi

                  - Pasien minum minum air putih 2-3 gelashari

                  Riwayat Psikiatri

                  Sebelum masuk RS kegiatan pasien selama di rumah biasanya menonton televisi dan

                  mengurus cucu Pasien selalu melakukan aktivitas di dalam rumah karena pasien terbatas

                  dalam geraknya dan dilarang oleh keluarga Hubungan dengan tetangga masih baik Pasien

                  tidak pernah keluar rumah jadi mengobrol hanya jika tetangga berkunjung Hubungan

                  pasien dengan keluarga juga baik

                  Pemeriksaan Status Mental

                  Keadaan umum seorang wanita 67 tahun tampak sesuai umur berkulit sawo matang

                  penampilan cukup bersih dan rapi rambut berwarna putih terpasang O2 terpasang infus

                  RL 20 tetesmenit dan pasien tampak lemas

                  Perilaku amp Aktivitas Psikomotor hipoaktif

                  Kesadaran jernih

                  Sikap kontak psikis + wajar dapat dipertahankan

                  Mood euthyme

                  Afek serasi

                  Gangguan Persepsi halusinasi (-) ilusi (-)

                  Bentuk Pikir realistik

                  Proses Pikir lancar

                  9

                  Isi Pikir waham (-)

                  SKALA DEPRESI GERIATRI

                  Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

                  minggu terakhir

                  No Apakah Ya Tidak

                  1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

                  2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

                  kesenangan anda

                  Ya Tidak

                  3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

                  4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

                  5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

                  6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

                  anda

                  Ya Tidak

                  7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

                  8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

                  9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

                  mengerjakan sesuatu yang baru

                  Ya Tidak

                  10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

                  ingat anda dibanding kebanyakan orang

                  Ya Tidak

                  11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

                  menyenangkan

                  Ya Tidak

                  12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

                  10

                  ini

                  13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

                  14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

                  15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

                  daripada anda

                  Ya Tidak

                  Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

                  Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

                  Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

                  Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

                  Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

                  Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

                  Skor = 8

                  Kesan kemungkinan besar depresi

                  SKOR MINI MENTAL STATUS

                  Max Min

                  5

                  5

                  ( 4)

                  ( 4 )

                  ORIENTASI

                  Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

                  Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

                  rumah kota kabupaten provinsi)

                  3 ( 3 )

                  REGISTRASI

                  Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

                  detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

                  ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

                  menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

                  5 ( 1 )

                  ATENSI DAN KALKULASI

                  Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                  Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

                  WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

                  11

                  kesalahan

                  3

                  ( 3 )

                  RECALL

                  Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

                  Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                  9 ( 4 )

                  BAHASA

                  a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

                  nilai)

                  b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

                  TAPI (1 nilai)

                  c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

                  kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

                  pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

                  d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

                  PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

                  e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

                  f Tirulah gambar ini (1 nilai )

                  Jumlah skor 19

                  Kategori Skor 24-30 normal

                  17-23 Probable gangguan kognitif

                  0-16 definite gangguan kognitif

                  Skor 19

                  Kesan probable gangguan kognitif

                  Diagnosis Multiaksial

                  Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

                  Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

                  Aksis III

                  Aksis IV Stresor penyakit

                  Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

                  12

                  B DATA OBJEKTIF

                  1 PEMERIKSAAN FISIK

                  Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

                  RSUP Dr Kariadi Semarang

                  Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

                  dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

                  Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

                  Tanda vital TD 14090 mmHg

                  RR 28xmenit

                  N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

                  alternans (+)

                  t 3600C

                  Status gizi BB 46 kg

                  TB 152 cm

                  IMT 1991 kgm2

                  Kesan Normoweight

                  Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

                  Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

                  Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

                  cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

                  Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

                  Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

                  (--)

                  Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

                  berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

                  Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

                  Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

                  Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

                  supraklavikular(-)

                  retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

                  (++) spider naevi (-)

                  Cor

                  Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

                  13

                  Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

                  angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

                  Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

                  Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

                  Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

                  Pinggang jantung melebar

                  Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

                  Pulmo Anterior

                  Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                  Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                  Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                  Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                  Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                  lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

                  Pulmo Posterior

                  Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                  Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                  Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                  Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                  Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                  lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

                  Abdomen

                  Inspeksi cembung venektasi (-)

                  Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

                  Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

                  Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

                  Ekstremitas superior inferior

                  Oedem -- --

                  Akral dingin -- --

                  Sianosis -- --

                  Clubbing finger -- --

                  Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

                  Trofi eutrofi eutrofi

                  Refleks fisiologis + N + N

                  14

                  Refleks Patologis -- --

                  2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

                  Hematologi (25 Januari 2013)

                  Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                  Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

                  Hematokrit 361 385 350-470

                  Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

                  MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

                  MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

                  MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

                  Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

                  Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

                  RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

                  MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

                  Kimia Klinik

                  Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                  Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

                  Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

                  Sedang110-125

                  Buruk gt=126

                  Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

                  Sedang145-179

                  Burukgt=180

                  Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

                  Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

                  Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

                  Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

                  Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

                  Protein total 73 grdL 64 ndash 82

                  Albumin 32 grdL 34 ndash 50

                  15

                  Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                  Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                  Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                  AST 25 UL 15 ndash 37

                  ALT 25 UL 30 ndash 65

                  Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                  Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                  Elektrolit

                  Natrium 135 mmolL 136-145

                  Kalium 36 mmolL 35-51

                  Chlorida 97 mmolL 98-107

                  Calcium 224 mmolL 212-252

                  Magnesium 087 mmolL 074-099

                  URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                  Warna Kuning jernih

                  pH 600

                  Berat jenis 1020

                  Protein 150 mgdL Negatif

                  Reduksi Negatif Negatif

                  Urobilinogen Negatif Negatif

                  Bilirubin 10 mgdL Negatif

                  Aseton Negatif Negatif

                  Nitrit Negatif Negatif

                  Sedimen

                  Epitel 249 uL

                  Epitel 5 ndash 8 LPK

                  00 ndash 400

                  Leukosit 369 uL

                  Leukosit 3 ndash 5 LPB

                  00 ndash 200

                  Eritrosit 1038 uL

                  Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                  00 ndash 250

                  Kristal 08uL 00 ndash 100

                  Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                  16

                  Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                  Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                  Granula halus 1 ndash 3LPK -

                  Epitel NegatifLPK -

                  Eritrosit NegatifLPK -

                  Leukosit NegatifLPK -

                  Mukus 662uL 000 ndash 050

                  Benang mukus +POS -

                  Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                  Bakteri 716uL

                  +POS

                  00 ndash 1000

                  Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                  Sperma 00uL 00 ndash 30

                  Kepekatan 118

                  EKG

                  HR 80 x mnt

                  Irama sinus aritmia

                  Axis normoaxis

                  Gel P P mitral (+)

                  PR interval 02 s

                  QRS komplek 008 s

                  ST segmen isoelektrik

                  Gel T 008 s

                  T inverted (-)

                  Tall T (-)

                  R S di V1 lt 1mm

                  S di V1 + R di V56gt35mm

                  RSRrsquo di V1 V2

                  Kesan aritmia sinus

                  HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                  Visus ODS 360

                  Palpebra edema (--)

                  Segmen anterior tenang

                  17

                  Lensa keruh tidak rata

                  Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                  Funduskopi

                  Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                  Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                  IV DAFTAR ABNORMALITAS

                  1 Muntah

                  2 Mual

                  3 BAB cair 3 kali

                  4 Lemas

                  5 Batuk berdahak sulit keluar

                  6 Demam nglemeng

                  7 Pusing berputar saat berdiri

                  8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                  minum obat secara teratur

                  9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                  saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                  10 TD = 140100 mmHg

                  11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                  12 Auskultasi jantung

                  13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                  14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                  halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                  15 EKG

                  16 Lensa ODS keruh tidak merata

                  17 Hematologi Hb 1160 gr

                  18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                  19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                  20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                  21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                  22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                  23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                  18

                  24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                  patologi 361uL

                  25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                  V DAFTAR MASALAH

                  A Sindroma Geriatri

                  Sindroma serebral (-)

                  Konfusio (-)

                  Gangguan otonom (-)

                  Inkontinensia (+)

                  Jatuh (+)

                  Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                  Dekubitus (-)

                  B AKS

                  The 14 I

                  Immobility

                  Impaction

                  Instability

                  Iatrogenik

                  Intelectual impairment

                  Insomnia

                  Inkontinensia

                  Isolation

                  Impotence

                  Imuno deficiency

                  Infection

                  Inaniaton

                  Impairment of vision smell hearing

                  Impecunity

                  C Problem

                  1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                  2 Hipertensi Stage I (810)

                  19

                  3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                  4 Infiltrat paru (4111417)

                  5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                  6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                  7 Gangguang Kognitif (20)

                  8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                  VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                  1 Gastoenteritis akut

                  Assesment Inflamatory

                  Non-inflamatory

                  Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                  hitung jenis leukosit)

                  Ip Rx infus RL 20 tpm

                  Diet lunak RG 1500 kkal

                  New diatab 3x2 tab

                  Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                  Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                  Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                  penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                  - Mencuci tangan sebelum makan

                  - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                  pemeriksaan

                  2 Infiltrat Paru

                  Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                  Community Aqcuired Pneumonia

                  Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                  Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                  Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                  Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                  Ip Ex

                  - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                  - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                  20

                  - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                  pengeluaran dahak

                  3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                  Assesment - Etiologi primer

                  Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                  hypertension)

                  Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                  Ip Rx Captopril 3x125 mg

                  Amlodipin 1x5 mg

                  Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                  Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                  Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                  Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                  Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                  Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                  secara teratur

                  4 Hipertensi stage I

                  Assesment - Etiologi primer

                  Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                  hypertension)

                  Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                  Ip Rx Captopril 3x125 mg

                  Amlodipin 1x5 mg

                  Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                  Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                  Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                  Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                  Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                  Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                  secara teratur

                  5

                  21

                  6 Hypertension Heart Disease

                  Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                  - Diagnosis Anatomis LVH

                  - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                  Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                  rutin dan kimia klnik

                  Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                  - Captopril 3x125 mg

                  - Amlodipin 1x5 mg

                  - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                  - Spironolakton 1x25 mg

                  Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                  Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                  - Edukasi mengenai perubahan life style

                  (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                  yang banyak mengandung garam

                  (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                  - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                  antihipertensi secara teratur

                  7 Pneumoni

                  Assesment HAP

                  Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                  IP Rx O2 3Lm

                  Terapi empirik AB

                  Ambroxol 3x30 mg

                  IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                  IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                  lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                  8 Azotemia

                  Assesment Etiologi Pre-renal renal

                  Ip Dx USG Abdomen

                  22

                  IP Rx Diet rendah uremi

                  IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                  IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                  Menyeimbangkan cairan input dan output

                  Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                  hidup

                  9 Anemia Normositik Normokromik

                  Assesment Penyakit kronik

                  Intake kurang

                  Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                  Ip Rx -

                  Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                  Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                  - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                  mengetahui penyebab penyakit

                  10 Gangguan Kognitif

                  Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                  Ip Dx -

                  Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                  lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                  Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                  Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                  kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                  11 Episode Depresif Ringan

                  Assesment -

                  Ip Dx -

                  Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                  Ip Mx -

                  Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                  perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                  minimal sekali)

                  23

                  12

                  13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                  Assesment jenis eksudat transudat

                  Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                  pada cairan pleura

                  Ip Rx O2 3Lm

                  Ip Mx keluhan sesak

                  Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                  prognosis penyakit

                  BAB II

                  TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                  24

                  1 GERIATRI

                  Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                  dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                  dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                  degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                  Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                  1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                  atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                  2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                  menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                  3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                  4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                  5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                  sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                  11 Status Gizi Lansia

                  Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                  karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                  (buruk) pada lansia adalah

                  1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                  2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                  3 Penurunan serum protein yang berwarna

                  4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                  5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                  6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                  7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                  defisiensi folat dan vitamin B12

                  Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                  (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                  IMT Status Gizi

                  25

                  lt 20 kgm2

                  20-25 kgm2

                  25-30 kgm2

                  gt30 kgm2

                  Gizi kurang (underweight)

                  Normal

                  Gizi lebih (overweight)

                  Obesitas

                  Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                  ditampilkan pada tabel berikut

                  IMT Status Gizi

                  lt 185 kgm2

                  185-25 kgm2

                  gt 25 kgm2

                  Gizi kurang (underweight)

                  Normal

                  Gizi lebih (overweight)

                  22 Sindrom Geriatri

                  Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                  klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                  giants adalah

                  1 Sindrom serebral

                  2 Konfusio

                  3 Gangguan otonom

                  Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                  terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                  pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                  Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                  1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                  pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                  4 Inkontinensia

                  5 Jatuh

                  Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                  di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                  stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                  lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                  ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                  26

                  kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                  Stroke serangan kejang Parkinson)

                  6 Kelainan tulang dan patah tulang

                  7 Dekubitus

                  23 Depresi Pada Lansia

                  3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                  1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                  2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                  yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                  kegembiraan

                  3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                  Gejala lainnya yang lazim

                  1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                  2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                  3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                  4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                  5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                  6 Tidur terganggu

                  7 Nafsu makan berkurang

                  Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                  utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                  gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                  Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                  makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                  Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                  fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                  2 HIPERTENSI

                  21 DEFINISI HIPERTENSI

                  Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                  peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                  pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                  27

                  untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                  yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                  22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                  Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                  hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                  pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                  pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                  Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                  Klasifikasi

                  Tekanan

                  Darah

                  Tekanan

                  Darah

                  Sistolik

                  (mmhg)

                  Tekanan

                  Darah

                  Diastoli

                  k

                  (mmhg)

                  Modifikasi

                  Gaya

                  Hidup

                  Obat Awal

                  Tanpa indikasi Dengan

                  Indikasi

                  Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                  menggunakan obat

                  anti hipertensi

                  Gunakan obat

                  yang spesifik

                  dengan

                  indikasi

                  (risiko)

                  Pre

                  Hipertensi

                  120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                  Hipertensi

                  Stage I

                  Hipertensi

                  Stage II

                  140 ndash 159

                  ge160

                  90 ndash 99

                  ge100

                  Ya

                  Ya

                  Untuk semua kasus

                  gunakan diuretik

                  jenis thiazide dengan

                  pertimbangan ACEi

                  ARB BB CCB atau

                  kombinasikan

                  Gunakan kombinasi

                  2 obat (biasanya

                  diuretik jenis

                  thiazide) dan

                  ACEiARBBBCCB

                  Gunakan obat

                  yang spesifik

                  dengan

                  indikasi

                  (risiko)

                  Kemudian

                  tambahkan

                  dengan obat

                  anti hipertensi

                  (diuretik

                  ACEi ARB

                  BB CCB)

                  seperti yang

                  dibutuhkan

                  28

                  Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                  menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                  edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                  rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                  Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                  mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                  perilaku gaya hidup yang salah

                  23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                  Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                  Usia

                  Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                  pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                  wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                  Ras

                  Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                  dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                  serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                  Riwayat keluarga

                  Overweight atau obesitas

                  Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                  Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                  untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                  volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                  meningkat

                  Kurang aktif bergerak

                  Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                  jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                  bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                  aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                  Merokok

                  Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                  yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                  menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                  Diet tinggi garam ( sodium)

                  29

                  Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                  tekanan darah

                  Diet kurang potasium

                  Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                  akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                  Diet kurang vitamin D

                  Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                  sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                  ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                  Alkohol

                  Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                  dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                  Stres

                  Penyakit kronik

                  Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                  berisiko untuk mengalami hipertensi

                  24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                  30

                  25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                  31

                  Modifikasi gaya hidup

                  Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                  pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                  penyerta tertentu)

                  Obat antihipertensi inisial

                  Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                  Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                  BB CCB)

                  Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                  atau diastolik 90-99 mmHg)

                  Diuretik golongan Tiazide Dapat

                  dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                  Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                  Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                  Target tekanan darah tida terpenuhi

                  Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                  dengan dokter spesialis

                  32

                  1 Modifikasi Gaya Hidup

                  Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                  pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                  penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                  tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                  atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                  perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                  natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                  menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                  resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                  memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                  gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                  hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                  Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                  Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                  Penurunan

                  Tekanan Darah

                  Sistolik (Skala)

                  Menurunkan Berat

                  Badan

                  Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                  Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                  5 ndash 20 mmhg 10 kg

                  penurunan berat

                  badan

                  Melakukan pola diet

                  berdasarkan DASH

                  Mengkonsumsi makanan yang kaya

                  dengan buah ndash buahan sayuran produk

                  makanan yang rendah lemak dengan kadar

                  8 ndash 14 mmhg

                  33

                  lemak total dan saturasi yang rendah

                  Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                  mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                  (24 gram Na atau 6 gram garam)

                  2 ndash 8 mmhg

                  Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                  teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                  menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                  4 ndash 9 mmhg

                  Membatasi Penggunaan

                  alcohol

                  Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                  dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                  misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                  80 whiski) per hari pada sebagian besar

                  laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                  hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                  kurus

                  2 ndash 4 mmhg

                  2 Terapi Farmakologi

                  Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                  obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                  reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                  jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                  Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                  percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                  baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                  Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                  dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                  diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                  dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                  dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                  pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                  National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                  baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                  dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                  semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                  34

                  dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                  manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                  Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                  lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                  ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                  besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                  untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                  kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                  gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                  tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                  keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                  (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                  pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                  memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                  autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                  harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                  Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                  Kelas Obat (nama generik) Dosis

                  Penggunaan

                  (mg hari)

                  Frekuensi

                  penggunaan

                  per hari

                  Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                  - Chlortalidone

                  - Hidrochlorthiazide

                  - Polythiazide

                  - Indapamide

                  - Metalazone

                  125 ndash 500

                  125 ndash 25

                  125 ndash 50

                  2 ndash 4

                  125 ndash 25

                  05 ndash 01

                  1-2

                  1

                  1

                  1

                  1

                  1

                  Loop diuretic - Bumetanide

                  - Furosemide

                  - Tosemid

                  05 ndash 1

                  20 ndash 80

                  25 ndash 10

                  2

                  2

                  1

                  Diuretik hemat kalium - Amiloride

                  - Triamterene

                  5 ndash 10

                  50 ndash 100

                  1 ndash 2

                  1 ndash 2

                  Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                  35

                  blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                  Beta blocker - Atenolol

                  - Betaxolol

                  - Bisoprolol

                  - Metaprolol

                  - Metoprolol

                  - Nadolod

                  - Propanolol

                  - Propanolol long acting

                  - Timolol

                  25 ndash 100

                  5 ndash 20

                  25 ndash 10

                  50 ndash 100

                  50 ndash 100

                  40 ndash 120

                  40 ndash 160

                  60 ndash 180

                  20 ndash 40

                  1

                  1

                  1

                  1 ndash 2

                  1

                  1

                  2

                  1

                  2

                  Beta blocker aktivitas

                  simpatomimetik

                  - Acebutolol

                  - Penbutolol

                  - Pindolol

                  200 ndash 800

                  10 ndash 40

                  10 ndash 40

                  2

                  1

                  2

                  Kombinasi Alfa dan

                  Beta Blocker

                  - Carvedilol

                  - Labetalol

                  125 ndash 50

                  200 ndash 800

                  2

                  2

                  ACEi - Benazepril

                  - Captopril

                  - Enalapril

                  - Fosinopril

                  - Lisinopril

                  - Moexipril

                  - Perindopril

                  - Quinapril

                  - Ramipril

                  - Trandolapril

                  10 ndash 40

                  25 ndash 100

                  5 ndash 40

                  10 ndash 40

                  10 ndash 40

                  75 ndash 30

                  4 ndash 8

                  10 ndash 80

                  25 ndash 20

                  1 ndash 4

                  1

                  2

                  1 ndash 2

                  1

                  1

                  1

                  1

                  1

                  1

                  1

                  Angiotensinogen II

                  Antagonis

                  - Candesartan

                  - Eprosartan

                  - Irbesartan

                  - Losartan

                  - Olmesartan

                  - Telmisartan

                  - Valsartan

                  8 ndash 32

                  400 -800

                  150 ndash 300

                  25 ndash 100

                  20 ndash 40

                  20 ndash 80

                  80 ndash 320

                  1

                  1 ndash 2

                  1

                  1 ndash 2

                  1

                  1

                  1 ndash 2

                  CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                  36

                  Dihidropiridin release

                  - Verapamil immediate

                  release

                  - Verapamil long acting

                  - Verapamil

                  80 ndash 320

                  120 ndash 480

                  120 ndash 360

                  2

                  1 ndash 2

                  1

                  CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                  - Felodipine

                  - Isradipine

                  - Nicardipine sustained

                  release

                  - Nifedipine long acting

                  - Nisoldipine

                  25 ndash 10

                  25 ndash 20

                  25 ndash 10

                  60 ndash 120

                  30 ndash 60

                  10 ndash 40

                  1

                  1

                  2

                  2

                  1

                  1

                  Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                  - Prazosin

                  - Terazosin

                  1 ndash 16

                  2 ndash 20

                  1 ndash 20

                  1

                  2 ndash 3

                  1 ndash 2

                  Alpha 2 Agonis

                  sentral dan obat

                  lainnya yang bekerja

                  sentral

                  - Clonidine

                  - Clonidine patch

                  - Methyldopa

                  - Reserpin

                  - Guanfacine

                  01 ndash 08

                  01 ndash 03

                  250 ndash 1000

                  01ndash 025

                  05 ndash 2

                  2

                  1 Minggu

                  2

                  1

                  1

                  Vasodilator langsung - Hydralazine

                  - Minoxidil

                  25 ndash 100

                  25 ndash 80

                  2

                  1 ndash 2

                  Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                  - Diuretik dan β blocker

                  - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                  - Calcium antagonist dan diuretik

                  - Calcium antagonist dan B Blocker

                  - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                  - α blocker dan β blocker

                  - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                  antagonist

                  37

                  Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                  memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                  obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                  1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                  Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                  menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                  kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                  2 Penyakit Jantung Iskemi

                  PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                  dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                  calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                  akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                  obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                  inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                  3 Gagal Jantung

                  Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                  ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                  penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                  aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                  4 Diabetes Melitus

                  Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                  menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                  diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                  menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                  5 Penyakit Ginjal Kronik

                  Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                  1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                  173m2

                  2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                  Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                  jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                  adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                  per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                  38

                  6 Penyakit cerebrovaskular

                  Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                  Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                  stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                  Thiazide

                  7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                  Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                  PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                  8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                  Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                  dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                  usia yang lebih muda

                  Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                  tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                  sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                  mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                  kompensasiadaptasi

                  Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                  akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                  Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                  renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                  penyebab hipertensi pada lansia

                  Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                  adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                  Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                  pembuluh darah perifer

                  Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                  postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                  terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                  akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                  Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                  Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                  tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                  39

                  bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                  dan Calcium antagonis dihydropyridine

                  26 KOMPLIKASI

                  Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                  sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                  penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                  organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                  antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                  dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                  penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                  dicapai

                  27 KRISIS HIPERTENSI

                  A DEFINISI

                  Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                  ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                  membutuhkan penanggulangan segera

                  B KLASIFIKASI

                  1 Hipertensi Emergensi

                  Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                  progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                  penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                  2 Hipertensi urgensi

                  Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                  disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                  dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                  Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                  TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                  1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                  1048729 Hipertensi ensefalopati

                  1048729 Aorta diseksi akut

                  1048729 Oedema paru akut

                  1048729 Eklampsi

                  40

                  1048729 Feokhromositoma

                  1048729 Funduskopi KW III atau IV

                  1048729 Insufisiensi ginjal akut

                  1048729 Infark miokard akut angina unstable

                  1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                  - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                  - Cedera kepala

                  - Luka bakar

                  - Interaksi obat

                  Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                  1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                  tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                  1048729 KW I atau II pada funduskopi

                  1048729 Hipertensi post operasi

                  1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                  Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                  pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                  C FAKTOR RISIKO

                  Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                  Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                  Kehamilan

                  Penggunaan NAPZA

                  Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                  phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                  Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                  D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                  Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                  dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                  pemberian obat anti hipertensi oral

                  41

                  Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                  Obat Cara

                  pemberian

                  Farmakologi Dosis

                  ACE inhibitor Sublingual Oral

                  ( dikunyah

                  diisap)

                  Mulai kerja

                  SL 10 -15 menit

                  Oral 15 ndash 30 menit

                  Efek Maksimal

                  SL 60 menit

                  Oral 1 ndash 2 jam

                  Lama kerja 8 jam

                  625 ndash 50

                  mgkali

                  Central Alpha

                  Agonis

                  Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                  Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                  Lama kerja 3 ndash 12 jam

                  75 ndash 150

                  microgkalijam

                  Total 900 microg

                  Calcium Channel

                  Blocker

                  Oral ( dikunyah

                  ditelan)

                  Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                  Efek maksimal 30 ndash 60

                  menit

                  Lama kerja 2 ndash 6 jam

                  Obat alternatif

                  bila obat lain

                  tidak ada

                  Kontraindikasi

                  pada kasus

                  krisis hipertensi

                  dengan

                  gangguan otak

                  dan iskemia

                  jantung

                  E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                  1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                  fasilitas pemantauan yang memadai

                  2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                  3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                  langkah sebagai berikut

                  a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                  pressure) diturunkan 20 ndash 25

                  b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                  42

                  c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                  gejala iskemia organ

                  3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                  Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                  jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                  kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                  kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                  dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                  gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                  perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                  kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                  gagal jantung kanan

                  Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                  seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                  penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                  pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                  New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                  menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                  I

                  I

                  Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                  lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                  pada aktivitas berat

                  II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                  menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                  III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                  namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                  IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                  bahkan timbul saat istirahat

                  Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                  elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                  a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                  Kriteria Mayor Kriteria Minor

                  Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                  43

                  Kardiomegali Batuk malam hari

                  Gallop Dispnea drsquoeffort

                  Peningkatan JVP Pembesaran hati

                  Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                  Ronkhi basah halus Takikardia

                  Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                  pada saat yang bersamaan

                  b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                  jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                  tidak hilang oleh batuk serta edema

                  c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                  aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                  d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                  hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                  efusi pleura

                  e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                  Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                  Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                  Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                  1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                  ARDS

                  2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                  3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                  4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                  Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                  dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                  dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                  masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                  Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                  jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                  Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                  Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                  belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                  terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                  44

                  dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                  beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                  31 Hypertension Heart Disease

                  1 Definisi

                  Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                  penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                  jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                  peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                  Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                  hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                  mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                  dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                  gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                  2 Patofisiologi

                  Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                  darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                  hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                  ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                  Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                  kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                  terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                  gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                  bertambah akibat penambahan massa miokard

                  Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                  terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                  beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                  lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                  adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                  belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                  Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                  dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                  terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                  meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                  45

                  stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                  akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                  hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                  karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                  menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                  pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                  jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                  disertai dengan penyakit jantung koroner

                  3 Penyebab dan Faktor Risiko

                  Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                  menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                  peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                  dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                  gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                  Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                  stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                  jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                  oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                  Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                  darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                  meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                  4 Pemeriksaan Fisik

                  Keluhan dan Gejala

                  Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                  simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                  Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                  impoten

                  Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                  miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                  adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                  ischemic

                  Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                  aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                  46

                  Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                  keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                  5 Gambaran Klinik

                  Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                  Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                  neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                  timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                  tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                  Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                  tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                  berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                  dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                  faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                  memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                  6 Pemeriksaan Penunjang

                  A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                  Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                  Hemoglobinhematokrit

                  Elektrolit darahKalium

                  Ureumkreatinin

                  Gula darah puasa

                  Kolesterol total

                  Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                  kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                  adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                  untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                  B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                  - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                  - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                  Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                  tertunda defleksi negatif dalam V1

                  C Pemeriksaan Ekokardiografi

                  47

                  Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                  terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                  miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                  Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                  terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                  penyakit jantung hipertensi

                  Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                  ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                  sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                  eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                  tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                  hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                  ekokardiogram

                  D Pemeriksaan Radiologi

                  Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                  elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                  stadium payah jantung hipertensi

                  Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                  ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                  membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                  berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                  7 Penatalaksanaan

                  A Pencegahan

                  Diet rendah sodium

                  Diet buah-buahan dan sayuran segar

                  Latihan aerobik rutin

                  Mencegah terjadinya kegemukan

                  B Pengobatan

                  Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                  terjadi yaitu dengan

                  Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                  Mengobati payah jantung karena hipertensi

                  Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                  Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                  48

                  Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                  Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                  menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                  rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                  menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                  Diuretik

                  Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                  aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                  sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                  perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                  dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                  menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                  berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                  gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                  Golongan anti-simpatis

                  Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                  jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                  metildepa klonidin dan guanabenz

                  Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                  penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                  obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                  diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                  persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                  sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                  Vasodilator

                  Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                  bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                  kalsium

                  Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                  kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                  dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                  tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                  penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                  49

                  4 PNEUMONIA

                  Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                  terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                  konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                  histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                  eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                  waktu yang bervariasi

                  PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                  pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                  ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                  Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                  napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                  pernapasan bronkial)

                  Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                  Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                  kuman aspirasi

                  Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                  adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                  virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                  tua atau lemah

                  41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                  Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                  yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                  klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                  dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                  gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                  5 DIARE AKUT

                  51 DEFINISI

                  50

                  Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                  air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                  memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                  air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                  berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                  15 hari

                  52 KLASIFIKASI

                  Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                  1 Lama waktu diare akut atau kronik

                  2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                  3 Berat ringan diare kecil atau besar

                  4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                  5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                  53 ETIOLOGI

                  Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                  keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                  penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                  54 PATOFISIOLOGI

                  Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                  berikut

                  1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                  2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                  3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                  4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                  5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                  6 Gangguan permeabilitas usus

                  7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                  8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                  Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                  Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                  pasien belum jatuh dalam presyok

                  Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                  presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                  51

                  Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                  menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                  Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                  terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                  cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                  berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                  Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                  yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                  1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                  Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                  KLINIS SKOR

                  Rasa hausmuntah 1

                  Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                  Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                  Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                  Kesadaran apati 1

                  Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                  Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                  Facies cholerica 2

                  Vox cholerica 2

                  Turgor kulit menurun 1

                  Washer womanrsquos hand 1

                  Ekstremitas dingin 1

                  Sianosis 2

                  Umur 50-60 tahun 1

                  Umur gt 60 tahun 2

                  6 AZOTEMIA

                  Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                  dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                  berikut

                  52

                  Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                  yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                  akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                  homeostasis

                  Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                  tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                  satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                  Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                  ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                  (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                  sisanya (2L hari) diekskresikan

                  Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                  AzotemiaPrerenal

                  Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                  penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                  ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                  volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                  karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                  arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                  menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                  Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                  pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                  pada tubulus colectivus distal

                  53

                  Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                  antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                  untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                  menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                  asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                  output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                  AzotemiaIntrarenal

                  Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                  akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                  itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                  dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                  output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                  hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                  hari)

                  Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                  nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                  tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                  mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                  GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                  Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                  dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                  Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                  ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                  Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                  cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                  tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                  juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                  menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                  Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                  azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                  proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                  dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                  urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                  54

                  Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                  dapat menyesatkan

                  Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                  sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                  nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                  lebih dari 35 g24 jam

                  Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                  membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                  memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                  kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                  dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                  menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                  ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                  tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                  GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                  Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                  granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                  glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                  ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                  Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                  skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                  ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                  nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                  penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                  Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                  untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                  ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                  blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                  intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                  reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                  Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                  pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                  vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                  osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                  55

                  asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                  kecenderungan perdarahan meningkat

                  Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                  toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                  Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                  tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                  Azotemia Postrenal

                  Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                  obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                  dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                  mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                  asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                  Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                  saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                  lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                  terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                  menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                  jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                  fibrosis retroperitoneal

                  PEMBAHASAN

                  56

                  Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                  Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                  Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                  pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                  Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                  assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                  tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                  keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                  pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                  sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                  Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                  penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                  organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                  khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                  tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                  dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                  dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                  adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                  itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                  multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                  psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                  Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                  memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                  Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                  yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                  kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                  ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                  kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                  yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                  anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                  Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                  keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                  pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                  untuk berjalan mulai terbatas

                  57

                  Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                  berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                  hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                  ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                  cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                  Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                  metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                  badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                  apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                  sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                  (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                  ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                  cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                  jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                  pasien tersebut

                  Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                  diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                  sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                  kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                  26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                  VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                  adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                  dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                  (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                  pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                  auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                  Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                  framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                  lelah )

                  Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                  adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                  dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                  yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                  minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                  58

                  halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                  arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                  baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                  Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                  didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                  disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                  sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                  hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                  Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                  Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                  normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                  pada penyakit kronis anemia hemolitik

                  DAFTAR PUSTAKA

                  1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                  Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                  59

                  2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                  httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                  3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                  2008

                  4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                  httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                  factors

                  5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                  httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                  6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                  Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                  p196-200 p297-299

                  7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                  II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                  Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                  60

                  • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                  • IMT
                  • Status Gizi
                  • lt 20 kgm2
                  • 20-25 kgm2
                  • 25-30 kgm2
                  • gt30 kgm2
                  • Gizi kurang (underweight)
                  • Normal
                  • Gizi lebih (overweight)
                  • Obesitas
                  • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                  • IMT
                  • Status Gizi
                  • lt 185 kgm2
                  • 185-25 kgm2
                  • gt 25 kgm2
                  • Gizi kurang (underweight)
                  • Normal
                  • Gizi lebih (overweight)
                  • 22 Sindrom Geriatri
                  • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                  • 1 Sindrom serebral
                  • 2 Konfusio
                  • 3 Gangguan otonom
                  • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                  • 4 Inkontinensia
                  • 5 Jatuh
                  • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                  • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                  • 7 Dekubitus
                  • 23 Depresi Pada Lansia
                  • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                  • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                  • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                  • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                  • Gejala lainnya yang lazim
                  • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                  • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                  • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                  • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                  • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                  • 6 Tidur terganggu
                  • 7 Nafsu makan berkurang
                  • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                  • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                  • Kriteria Mayor
                  • Kriteria Minor

                    Isi Pikir waham (-)

                    SKALA DEPRESI GERIATRI

                    Pilihan jawaban yang paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam satu

                    minggu terakhir

                    No Apakah Ya Tidak

                    1 Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda Ya Tidak

                    2 Anda telah meninggalkan banyak kegiatan minat

                    kesenangan anda

                    Ya Tidak

                    3 Anda merasa kehidupan anda kosong Ya Tidak

                    4 Anda merasa sering bosan Ya Tidak

                    5 Anda mempunyai semangat yang baik setiap saat Ya Tidak

                    6 Anda takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada diri

                    anda

                    Ya Tidak

                    7 Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda Ya Tidak

                    8 Anda sering merasa tidak berdaya Ya Tidak

                    9 Anda lebih senang tinggal di rumah daripada keluar dan

                    mengerjakan sesuatu yang baru

                    Ya Tidak

                    10 Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya

                    ingat anda dibanding kebanyakan orang

                    Ya Tidak

                    11 Anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini

                    menyenangkan

                    Ya Tidak

                    12 Anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat Ya Tidak

                    10

                    ini

                    13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

                    14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

                    15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

                    daripada anda

                    Ya Tidak

                    Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

                    Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

                    Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

                    Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

                    Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

                    Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

                    Skor = 8

                    Kesan kemungkinan besar depresi

                    SKOR MINI MENTAL STATUS

                    Max Min

                    5

                    5

                    ( 4)

                    ( 4 )

                    ORIENTASI

                    Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

                    Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

                    rumah kota kabupaten provinsi)

                    3 ( 3 )

                    REGISTRASI

                    Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

                    detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

                    ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

                    menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

                    5 ( 1 )

                    ATENSI DAN KALKULASI

                    Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                    Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

                    WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

                    11

                    kesalahan

                    3

                    ( 3 )

                    RECALL

                    Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

                    Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                    9 ( 4 )

                    BAHASA

                    a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

                    nilai)

                    b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

                    TAPI (1 nilai)

                    c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

                    kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

                    pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

                    d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

                    PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

                    e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

                    f Tirulah gambar ini (1 nilai )

                    Jumlah skor 19

                    Kategori Skor 24-30 normal

                    17-23 Probable gangguan kognitif

                    0-16 definite gangguan kognitif

                    Skor 19

                    Kesan probable gangguan kognitif

                    Diagnosis Multiaksial

                    Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

                    Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

                    Aksis III

                    Aksis IV Stresor penyakit

                    Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

                    12

                    B DATA OBJEKTIF

                    1 PEMERIKSAAN FISIK

                    Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

                    RSUP Dr Kariadi Semarang

                    Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

                    dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

                    Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

                    Tanda vital TD 14090 mmHg

                    RR 28xmenit

                    N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

                    alternans (+)

                    t 3600C

                    Status gizi BB 46 kg

                    TB 152 cm

                    IMT 1991 kgm2

                    Kesan Normoweight

                    Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

                    Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

                    Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

                    cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

                    Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

                    Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

                    (--)

                    Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

                    berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

                    Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

                    Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

                    Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

                    supraklavikular(-)

                    retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

                    (++) spider naevi (-)

                    Cor

                    Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

                    13

                    Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

                    angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

                    Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

                    Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

                    Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

                    Pinggang jantung melebar

                    Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

                    Pulmo Anterior

                    Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                    Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                    Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                    Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                    Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                    lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

                    Pulmo Posterior

                    Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                    Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                    Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                    Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                    Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                    lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

                    Abdomen

                    Inspeksi cembung venektasi (-)

                    Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

                    Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

                    Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

                    Ekstremitas superior inferior

                    Oedem -- --

                    Akral dingin -- --

                    Sianosis -- --

                    Clubbing finger -- --

                    Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

                    Trofi eutrofi eutrofi

                    Refleks fisiologis + N + N

                    14

                    Refleks Patologis -- --

                    2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

                    Hematologi (25 Januari 2013)

                    Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                    Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

                    Hematokrit 361 385 350-470

                    Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

                    MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

                    MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

                    MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

                    Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

                    Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

                    RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

                    MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

                    Kimia Klinik

                    Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                    Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

                    Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

                    Sedang110-125

                    Buruk gt=126

                    Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

                    Sedang145-179

                    Burukgt=180

                    Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

                    Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

                    Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

                    Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

                    Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

                    Protein total 73 grdL 64 ndash 82

                    Albumin 32 grdL 34 ndash 50

                    15

                    Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                    Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                    Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                    AST 25 UL 15 ndash 37

                    ALT 25 UL 30 ndash 65

                    Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                    Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                    Elektrolit

                    Natrium 135 mmolL 136-145

                    Kalium 36 mmolL 35-51

                    Chlorida 97 mmolL 98-107

                    Calcium 224 mmolL 212-252

                    Magnesium 087 mmolL 074-099

                    URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                    Warna Kuning jernih

                    pH 600

                    Berat jenis 1020

                    Protein 150 mgdL Negatif

                    Reduksi Negatif Negatif

                    Urobilinogen Negatif Negatif

                    Bilirubin 10 mgdL Negatif

                    Aseton Negatif Negatif

                    Nitrit Negatif Negatif

                    Sedimen

                    Epitel 249 uL

                    Epitel 5 ndash 8 LPK

                    00 ndash 400

                    Leukosit 369 uL

                    Leukosit 3 ndash 5 LPB

                    00 ndash 200

                    Eritrosit 1038 uL

                    Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                    00 ndash 250

                    Kristal 08uL 00 ndash 100

                    Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                    16

                    Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                    Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                    Granula halus 1 ndash 3LPK -

                    Epitel NegatifLPK -

                    Eritrosit NegatifLPK -

                    Leukosit NegatifLPK -

                    Mukus 662uL 000 ndash 050

                    Benang mukus +POS -

                    Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                    Bakteri 716uL

                    +POS

                    00 ndash 1000

                    Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                    Sperma 00uL 00 ndash 30

                    Kepekatan 118

                    EKG

                    HR 80 x mnt

                    Irama sinus aritmia

                    Axis normoaxis

                    Gel P P mitral (+)

                    PR interval 02 s

                    QRS komplek 008 s

                    ST segmen isoelektrik

                    Gel T 008 s

                    T inverted (-)

                    Tall T (-)

                    R S di V1 lt 1mm

                    S di V1 + R di V56gt35mm

                    RSRrsquo di V1 V2

                    Kesan aritmia sinus

                    HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                    Visus ODS 360

                    Palpebra edema (--)

                    Segmen anterior tenang

                    17

                    Lensa keruh tidak rata

                    Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                    Funduskopi

                    Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                    Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                    IV DAFTAR ABNORMALITAS

                    1 Muntah

                    2 Mual

                    3 BAB cair 3 kali

                    4 Lemas

                    5 Batuk berdahak sulit keluar

                    6 Demam nglemeng

                    7 Pusing berputar saat berdiri

                    8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                    minum obat secara teratur

                    9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                    saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                    10 TD = 140100 mmHg

                    11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                    12 Auskultasi jantung

                    13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                    14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                    halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                    15 EKG

                    16 Lensa ODS keruh tidak merata

                    17 Hematologi Hb 1160 gr

                    18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                    19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                    20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                    21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                    22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                    23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                    18

                    24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                    patologi 361uL

                    25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                    V DAFTAR MASALAH

                    A Sindroma Geriatri

                    Sindroma serebral (-)

                    Konfusio (-)

                    Gangguan otonom (-)

                    Inkontinensia (+)

                    Jatuh (+)

                    Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                    Dekubitus (-)

                    B AKS

                    The 14 I

                    Immobility

                    Impaction

                    Instability

                    Iatrogenik

                    Intelectual impairment

                    Insomnia

                    Inkontinensia

                    Isolation

                    Impotence

                    Imuno deficiency

                    Infection

                    Inaniaton

                    Impairment of vision smell hearing

                    Impecunity

                    C Problem

                    1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                    2 Hipertensi Stage I (810)

                    19

                    3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                    4 Infiltrat paru (4111417)

                    5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                    6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                    7 Gangguang Kognitif (20)

                    8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                    VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                    1 Gastoenteritis akut

                    Assesment Inflamatory

                    Non-inflamatory

                    Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                    hitung jenis leukosit)

                    Ip Rx infus RL 20 tpm

                    Diet lunak RG 1500 kkal

                    New diatab 3x2 tab

                    Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                    Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                    Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                    penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                    - Mencuci tangan sebelum makan

                    - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                    pemeriksaan

                    2 Infiltrat Paru

                    Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                    Community Aqcuired Pneumonia

                    Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                    Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                    Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                    Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                    Ip Ex

                    - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                    - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                    20

                    - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                    pengeluaran dahak

                    3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                    Assesment - Etiologi primer

                    Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                    hypertension)

                    Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                    Ip Rx Captopril 3x125 mg

                    Amlodipin 1x5 mg

                    Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                    Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                    Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                    Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                    Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                    Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                    secara teratur

                    4 Hipertensi stage I

                    Assesment - Etiologi primer

                    Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                    hypertension)

                    Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                    Ip Rx Captopril 3x125 mg

                    Amlodipin 1x5 mg

                    Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                    Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                    Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                    Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                    Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                    Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                    secara teratur

                    5

                    21

                    6 Hypertension Heart Disease

                    Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                    - Diagnosis Anatomis LVH

                    - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                    Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                    rutin dan kimia klnik

                    Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                    - Captopril 3x125 mg

                    - Amlodipin 1x5 mg

                    - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                    - Spironolakton 1x25 mg

                    Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                    Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                    - Edukasi mengenai perubahan life style

                    (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                    yang banyak mengandung garam

                    (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                    - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                    antihipertensi secara teratur

                    7 Pneumoni

                    Assesment HAP

                    Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                    IP Rx O2 3Lm

                    Terapi empirik AB

                    Ambroxol 3x30 mg

                    IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                    IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                    lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                    8 Azotemia

                    Assesment Etiologi Pre-renal renal

                    Ip Dx USG Abdomen

                    22

                    IP Rx Diet rendah uremi

                    IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                    IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                    Menyeimbangkan cairan input dan output

                    Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                    hidup

                    9 Anemia Normositik Normokromik

                    Assesment Penyakit kronik

                    Intake kurang

                    Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                    Ip Rx -

                    Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                    Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                    - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                    mengetahui penyebab penyakit

                    10 Gangguan Kognitif

                    Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                    Ip Dx -

                    Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                    lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                    Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                    Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                    kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                    11 Episode Depresif Ringan

                    Assesment -

                    Ip Dx -

                    Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                    Ip Mx -

                    Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                    perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                    minimal sekali)

                    23

                    12

                    13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                    Assesment jenis eksudat transudat

                    Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                    pada cairan pleura

                    Ip Rx O2 3Lm

                    Ip Mx keluhan sesak

                    Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                    prognosis penyakit

                    BAB II

                    TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                    24

                    1 GERIATRI

                    Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                    dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                    dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                    degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                    Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                    1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                    atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                    2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                    menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                    3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                    4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                    5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                    sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                    11 Status Gizi Lansia

                    Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                    karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                    (buruk) pada lansia adalah

                    1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                    2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                    3 Penurunan serum protein yang berwarna

                    4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                    5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                    6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                    7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                    defisiensi folat dan vitamin B12

                    Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                    (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                    IMT Status Gizi

                    25

                    lt 20 kgm2

                    20-25 kgm2

                    25-30 kgm2

                    gt30 kgm2

                    Gizi kurang (underweight)

                    Normal

                    Gizi lebih (overweight)

                    Obesitas

                    Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                    ditampilkan pada tabel berikut

                    IMT Status Gizi

                    lt 185 kgm2

                    185-25 kgm2

                    gt 25 kgm2

                    Gizi kurang (underweight)

                    Normal

                    Gizi lebih (overweight)

                    22 Sindrom Geriatri

                    Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                    klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                    giants adalah

                    1 Sindrom serebral

                    2 Konfusio

                    3 Gangguan otonom

                    Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                    terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                    pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                    Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                    1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                    pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                    4 Inkontinensia

                    5 Jatuh

                    Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                    di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                    stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                    lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                    ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                    26

                    kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                    Stroke serangan kejang Parkinson)

                    6 Kelainan tulang dan patah tulang

                    7 Dekubitus

                    23 Depresi Pada Lansia

                    3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                    1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                    2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                    yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                    kegembiraan

                    3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                    Gejala lainnya yang lazim

                    1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                    2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                    3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                    4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                    5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                    6 Tidur terganggu

                    7 Nafsu makan berkurang

                    Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                    utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                    gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                    Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                    makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                    Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                    fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                    2 HIPERTENSI

                    21 DEFINISI HIPERTENSI

                    Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                    peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                    pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                    27

                    untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                    yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                    22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                    Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                    hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                    pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                    pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                    Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                    Klasifikasi

                    Tekanan

                    Darah

                    Tekanan

                    Darah

                    Sistolik

                    (mmhg)

                    Tekanan

                    Darah

                    Diastoli

                    k

                    (mmhg)

                    Modifikasi

                    Gaya

                    Hidup

                    Obat Awal

                    Tanpa indikasi Dengan

                    Indikasi

                    Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                    menggunakan obat

                    anti hipertensi

                    Gunakan obat

                    yang spesifik

                    dengan

                    indikasi

                    (risiko)

                    Pre

                    Hipertensi

                    120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                    Hipertensi

                    Stage I

                    Hipertensi

                    Stage II

                    140 ndash 159

                    ge160

                    90 ndash 99

                    ge100

                    Ya

                    Ya

                    Untuk semua kasus

                    gunakan diuretik

                    jenis thiazide dengan

                    pertimbangan ACEi

                    ARB BB CCB atau

                    kombinasikan

                    Gunakan kombinasi

                    2 obat (biasanya

                    diuretik jenis

                    thiazide) dan

                    ACEiARBBBCCB

                    Gunakan obat

                    yang spesifik

                    dengan

                    indikasi

                    (risiko)

                    Kemudian

                    tambahkan

                    dengan obat

                    anti hipertensi

                    (diuretik

                    ACEi ARB

                    BB CCB)

                    seperti yang

                    dibutuhkan

                    28

                    Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                    menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                    edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                    rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                    Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                    mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                    perilaku gaya hidup yang salah

                    23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                    Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                    Usia

                    Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                    pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                    wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                    Ras

                    Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                    dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                    serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                    Riwayat keluarga

                    Overweight atau obesitas

                    Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                    Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                    untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                    volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                    meningkat

                    Kurang aktif bergerak

                    Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                    jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                    bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                    aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                    Merokok

                    Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                    yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                    menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                    Diet tinggi garam ( sodium)

                    29

                    Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                    tekanan darah

                    Diet kurang potasium

                    Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                    akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                    Diet kurang vitamin D

                    Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                    sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                    ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                    Alkohol

                    Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                    dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                    Stres

                    Penyakit kronik

                    Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                    berisiko untuk mengalami hipertensi

                    24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                    30

                    25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                    31

                    Modifikasi gaya hidup

                    Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                    pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                    penyerta tertentu)

                    Obat antihipertensi inisial

                    Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                    Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                    BB CCB)

                    Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                    atau diastolik 90-99 mmHg)

                    Diuretik golongan Tiazide Dapat

                    dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                    Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                    Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                    Target tekanan darah tida terpenuhi

                    Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                    dengan dokter spesialis

                    32

                    1 Modifikasi Gaya Hidup

                    Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                    pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                    penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                    tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                    atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                    perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                    natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                    menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                    resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                    memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                    gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                    hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                    Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                    Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                    Penurunan

                    Tekanan Darah

                    Sistolik (Skala)

                    Menurunkan Berat

                    Badan

                    Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                    Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                    5 ndash 20 mmhg 10 kg

                    penurunan berat

                    badan

                    Melakukan pola diet

                    berdasarkan DASH

                    Mengkonsumsi makanan yang kaya

                    dengan buah ndash buahan sayuran produk

                    makanan yang rendah lemak dengan kadar

                    8 ndash 14 mmhg

                    33

                    lemak total dan saturasi yang rendah

                    Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                    mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                    (24 gram Na atau 6 gram garam)

                    2 ndash 8 mmhg

                    Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                    teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                    menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                    4 ndash 9 mmhg

                    Membatasi Penggunaan

                    alcohol

                    Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                    dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                    misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                    80 whiski) per hari pada sebagian besar

                    laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                    hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                    kurus

                    2 ndash 4 mmhg

                    2 Terapi Farmakologi

                    Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                    obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                    reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                    jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                    Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                    percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                    baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                    Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                    dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                    diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                    dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                    dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                    pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                    National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                    baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                    dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                    semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                    34

                    dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                    manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                    Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                    lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                    ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                    besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                    untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                    kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                    gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                    tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                    keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                    (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                    pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                    memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                    autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                    harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                    Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                    Kelas Obat (nama generik) Dosis

                    Penggunaan

                    (mg hari)

                    Frekuensi

                    penggunaan

                    per hari

                    Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                    - Chlortalidone

                    - Hidrochlorthiazide

                    - Polythiazide

                    - Indapamide

                    - Metalazone

                    125 ndash 500

                    125 ndash 25

                    125 ndash 50

                    2 ndash 4

                    125 ndash 25

                    05 ndash 01

                    1-2

                    1

                    1

                    1

                    1

                    1

                    Loop diuretic - Bumetanide

                    - Furosemide

                    - Tosemid

                    05 ndash 1

                    20 ndash 80

                    25 ndash 10

                    2

                    2

                    1

                    Diuretik hemat kalium - Amiloride

                    - Triamterene

                    5 ndash 10

                    50 ndash 100

                    1 ndash 2

                    1 ndash 2

                    Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                    35

                    blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                    Beta blocker - Atenolol

                    - Betaxolol

                    - Bisoprolol

                    - Metaprolol

                    - Metoprolol

                    - Nadolod

                    - Propanolol

                    - Propanolol long acting

                    - Timolol

                    25 ndash 100

                    5 ndash 20

                    25 ndash 10

                    50 ndash 100

                    50 ndash 100

                    40 ndash 120

                    40 ndash 160

                    60 ndash 180

                    20 ndash 40

                    1

                    1

                    1

                    1 ndash 2

                    1

                    1

                    2

                    1

                    2

                    Beta blocker aktivitas

                    simpatomimetik

                    - Acebutolol

                    - Penbutolol

                    - Pindolol

                    200 ndash 800

                    10 ndash 40

                    10 ndash 40

                    2

                    1

                    2

                    Kombinasi Alfa dan

                    Beta Blocker

                    - Carvedilol

                    - Labetalol

                    125 ndash 50

                    200 ndash 800

                    2

                    2

                    ACEi - Benazepril

                    - Captopril

                    - Enalapril

                    - Fosinopril

                    - Lisinopril

                    - Moexipril

                    - Perindopril

                    - Quinapril

                    - Ramipril

                    - Trandolapril

                    10 ndash 40

                    25 ndash 100

                    5 ndash 40

                    10 ndash 40

                    10 ndash 40

                    75 ndash 30

                    4 ndash 8

                    10 ndash 80

                    25 ndash 20

                    1 ndash 4

                    1

                    2

                    1 ndash 2

                    1

                    1

                    1

                    1

                    1

                    1

                    1

                    Angiotensinogen II

                    Antagonis

                    - Candesartan

                    - Eprosartan

                    - Irbesartan

                    - Losartan

                    - Olmesartan

                    - Telmisartan

                    - Valsartan

                    8 ndash 32

                    400 -800

                    150 ndash 300

                    25 ndash 100

                    20 ndash 40

                    20 ndash 80

                    80 ndash 320

                    1

                    1 ndash 2

                    1

                    1 ndash 2

                    1

                    1

                    1 ndash 2

                    CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                    36

                    Dihidropiridin release

                    - Verapamil immediate

                    release

                    - Verapamil long acting

                    - Verapamil

                    80 ndash 320

                    120 ndash 480

                    120 ndash 360

                    2

                    1 ndash 2

                    1

                    CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                    - Felodipine

                    - Isradipine

                    - Nicardipine sustained

                    release

                    - Nifedipine long acting

                    - Nisoldipine

                    25 ndash 10

                    25 ndash 20

                    25 ndash 10

                    60 ndash 120

                    30 ndash 60

                    10 ndash 40

                    1

                    1

                    2

                    2

                    1

                    1

                    Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                    - Prazosin

                    - Terazosin

                    1 ndash 16

                    2 ndash 20

                    1 ndash 20

                    1

                    2 ndash 3

                    1 ndash 2

                    Alpha 2 Agonis

                    sentral dan obat

                    lainnya yang bekerja

                    sentral

                    - Clonidine

                    - Clonidine patch

                    - Methyldopa

                    - Reserpin

                    - Guanfacine

                    01 ndash 08

                    01 ndash 03

                    250 ndash 1000

                    01ndash 025

                    05 ndash 2

                    2

                    1 Minggu

                    2

                    1

                    1

                    Vasodilator langsung - Hydralazine

                    - Minoxidil

                    25 ndash 100

                    25 ndash 80

                    2

                    1 ndash 2

                    Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                    - Diuretik dan β blocker

                    - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                    - Calcium antagonist dan diuretik

                    - Calcium antagonist dan B Blocker

                    - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                    - α blocker dan β blocker

                    - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                    antagonist

                    37

                    Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                    memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                    obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                    1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                    Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                    menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                    kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                    2 Penyakit Jantung Iskemi

                    PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                    dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                    calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                    akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                    obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                    inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                    3 Gagal Jantung

                    Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                    ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                    penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                    aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                    4 Diabetes Melitus

                    Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                    menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                    diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                    menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                    5 Penyakit Ginjal Kronik

                    Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                    1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                    173m2

                    2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                    Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                    jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                    adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                    per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                    38

                    6 Penyakit cerebrovaskular

                    Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                    Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                    stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                    Thiazide

                    7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                    Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                    PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                    8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                    Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                    dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                    usia yang lebih muda

                    Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                    tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                    sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                    mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                    kompensasiadaptasi

                    Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                    akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                    Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                    renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                    penyebab hipertensi pada lansia

                    Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                    adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                    Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                    pembuluh darah perifer

                    Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                    postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                    terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                    akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                    Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                    Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                    tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                    39

                    bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                    dan Calcium antagonis dihydropyridine

                    26 KOMPLIKASI

                    Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                    sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                    penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                    organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                    antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                    dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                    penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                    dicapai

                    27 KRISIS HIPERTENSI

                    A DEFINISI

                    Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                    ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                    membutuhkan penanggulangan segera

                    B KLASIFIKASI

                    1 Hipertensi Emergensi

                    Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                    progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                    penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                    2 Hipertensi urgensi

                    Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                    disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                    dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                    Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                    TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                    1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                    1048729 Hipertensi ensefalopati

                    1048729 Aorta diseksi akut

                    1048729 Oedema paru akut

                    1048729 Eklampsi

                    40

                    1048729 Feokhromositoma

                    1048729 Funduskopi KW III atau IV

                    1048729 Insufisiensi ginjal akut

                    1048729 Infark miokard akut angina unstable

                    1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                    - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                    - Cedera kepala

                    - Luka bakar

                    - Interaksi obat

                    Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                    1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                    tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                    1048729 KW I atau II pada funduskopi

                    1048729 Hipertensi post operasi

                    1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                    Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                    pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                    C FAKTOR RISIKO

                    Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                    Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                    Kehamilan

                    Penggunaan NAPZA

                    Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                    phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                    Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                    D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                    Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                    dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                    pemberian obat anti hipertensi oral

                    41

                    Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                    Obat Cara

                    pemberian

                    Farmakologi Dosis

                    ACE inhibitor Sublingual Oral

                    ( dikunyah

                    diisap)

                    Mulai kerja

                    SL 10 -15 menit

                    Oral 15 ndash 30 menit

                    Efek Maksimal

                    SL 60 menit

                    Oral 1 ndash 2 jam

                    Lama kerja 8 jam

                    625 ndash 50

                    mgkali

                    Central Alpha

                    Agonis

                    Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                    Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                    Lama kerja 3 ndash 12 jam

                    75 ndash 150

                    microgkalijam

                    Total 900 microg

                    Calcium Channel

                    Blocker

                    Oral ( dikunyah

                    ditelan)

                    Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                    Efek maksimal 30 ndash 60

                    menit

                    Lama kerja 2 ndash 6 jam

                    Obat alternatif

                    bila obat lain

                    tidak ada

                    Kontraindikasi

                    pada kasus

                    krisis hipertensi

                    dengan

                    gangguan otak

                    dan iskemia

                    jantung

                    E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                    1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                    fasilitas pemantauan yang memadai

                    2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                    3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                    langkah sebagai berikut

                    a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                    pressure) diturunkan 20 ndash 25

                    b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                    42

                    c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                    gejala iskemia organ

                    3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                    Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                    jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                    kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                    kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                    dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                    gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                    perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                    kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                    gagal jantung kanan

                    Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                    seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                    penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                    pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                    New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                    menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                    I

                    I

                    Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                    lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                    pada aktivitas berat

                    II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                    menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                    III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                    namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                    IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                    bahkan timbul saat istirahat

                    Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                    elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                    a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                    Kriteria Mayor Kriteria Minor

                    Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                    43

                    Kardiomegali Batuk malam hari

                    Gallop Dispnea drsquoeffort

                    Peningkatan JVP Pembesaran hati

                    Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                    Ronkhi basah halus Takikardia

                    Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                    pada saat yang bersamaan

                    b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                    jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                    tidak hilang oleh batuk serta edema

                    c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                    aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                    d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                    hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                    efusi pleura

                    e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                    Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                    Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                    Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                    1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                    ARDS

                    2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                    3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                    4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                    Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                    dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                    dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                    masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                    Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                    jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                    Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                    Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                    belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                    terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                    44

                    dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                    beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                    31 Hypertension Heart Disease

                    1 Definisi

                    Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                    penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                    jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                    peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                    Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                    hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                    mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                    dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                    gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                    2 Patofisiologi

                    Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                    darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                    hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                    ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                    Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                    kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                    terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                    gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                    bertambah akibat penambahan massa miokard

                    Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                    terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                    beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                    lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                    adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                    belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                    Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                    dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                    terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                    meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                    45

                    stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                    akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                    hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                    karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                    menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                    pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                    jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                    disertai dengan penyakit jantung koroner

                    3 Penyebab dan Faktor Risiko

                    Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                    menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                    peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                    dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                    gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                    Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                    stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                    jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                    oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                    Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                    darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                    meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                    4 Pemeriksaan Fisik

                    Keluhan dan Gejala

                    Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                    simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                    Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                    impoten

                    Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                    miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                    adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                    ischemic

                    Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                    aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                    46

                    Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                    keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                    5 Gambaran Klinik

                    Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                    Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                    neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                    timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                    tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                    Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                    tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                    berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                    dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                    faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                    memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                    6 Pemeriksaan Penunjang

                    A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                    Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                    Hemoglobinhematokrit

                    Elektrolit darahKalium

                    Ureumkreatinin

                    Gula darah puasa

                    Kolesterol total

                    Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                    kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                    adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                    untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                    B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                    - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                    - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                    Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                    tertunda defleksi negatif dalam V1

                    C Pemeriksaan Ekokardiografi

                    47

                    Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                    terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                    miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                    Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                    terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                    penyakit jantung hipertensi

                    Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                    ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                    sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                    eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                    tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                    hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                    ekokardiogram

                    D Pemeriksaan Radiologi

                    Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                    elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                    stadium payah jantung hipertensi

                    Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                    ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                    membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                    berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                    7 Penatalaksanaan

                    A Pencegahan

                    Diet rendah sodium

                    Diet buah-buahan dan sayuran segar

                    Latihan aerobik rutin

                    Mencegah terjadinya kegemukan

                    B Pengobatan

                    Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                    terjadi yaitu dengan

                    Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                    Mengobati payah jantung karena hipertensi

                    Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                    Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                    48

                    Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                    Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                    menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                    rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                    menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                    Diuretik

                    Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                    aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                    sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                    perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                    dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                    menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                    berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                    gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                    Golongan anti-simpatis

                    Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                    jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                    metildepa klonidin dan guanabenz

                    Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                    penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                    obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                    diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                    persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                    sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                    Vasodilator

                    Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                    bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                    kalsium

                    Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                    kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                    dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                    tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                    penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                    49

                    4 PNEUMONIA

                    Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                    terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                    konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                    histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                    eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                    waktu yang bervariasi

                    PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                    pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                    ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                    Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                    napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                    pernapasan bronkial)

                    Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                    Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                    kuman aspirasi

                    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                    adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                    virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                    tua atau lemah

                    41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                    Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                    yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                    klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                    dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                    gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                    5 DIARE AKUT

                    51 DEFINISI

                    50

                    Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                    air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                    memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                    air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                    berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                    15 hari

                    52 KLASIFIKASI

                    Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                    1 Lama waktu diare akut atau kronik

                    2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                    3 Berat ringan diare kecil atau besar

                    4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                    5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                    53 ETIOLOGI

                    Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                    keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                    penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                    54 PATOFISIOLOGI

                    Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                    berikut

                    1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                    2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                    3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                    4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                    5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                    6 Gangguan permeabilitas usus

                    7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                    8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                    Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                    Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                    pasien belum jatuh dalam presyok

                    Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                    presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                    51

                    Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                    menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                    Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                    terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                    cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                    berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                    Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                    yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                    1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                    Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                    KLINIS SKOR

                    Rasa hausmuntah 1

                    Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                    Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                    Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                    Kesadaran apati 1

                    Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                    Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                    Facies cholerica 2

                    Vox cholerica 2

                    Turgor kulit menurun 1

                    Washer womanrsquos hand 1

                    Ekstremitas dingin 1

                    Sianosis 2

                    Umur 50-60 tahun 1

                    Umur gt 60 tahun 2

                    6 AZOTEMIA

                    Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                    dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                    berikut

                    52

                    Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                    yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                    akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                    homeostasis

                    Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                    tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                    satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                    Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                    ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                    (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                    sisanya (2L hari) diekskresikan

                    Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                    AzotemiaPrerenal

                    Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                    penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                    ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                    volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                    karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                    arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                    menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                    Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                    pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                    pada tubulus colectivus distal

                    53

                    Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                    antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                    untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                    menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                    asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                    output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                    AzotemiaIntrarenal

                    Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                    akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                    itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                    dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                    output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                    hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                    hari)

                    Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                    nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                    tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                    mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                    GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                    Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                    dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                    Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                    ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                    Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                    cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                    tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                    juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                    menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                    Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                    azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                    proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                    dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                    urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                    54

                    Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                    dapat menyesatkan

                    Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                    sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                    nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                    lebih dari 35 g24 jam

                    Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                    membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                    memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                    kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                    dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                    menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                    ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                    tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                    GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                    Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                    granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                    glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                    ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                    Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                    skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                    ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                    nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                    penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                    Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                    untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                    ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                    blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                    intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                    reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                    Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                    pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                    vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                    osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                    55

                    asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                    kecenderungan perdarahan meningkat

                    Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                    toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                    Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                    tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                    Azotemia Postrenal

                    Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                    obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                    dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                    mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                    asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                    Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                    saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                    lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                    terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                    menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                    jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                    fibrosis retroperitoneal

                    PEMBAHASAN

                    56

                    Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                    Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                    Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                    pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                    Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                    assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                    tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                    keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                    pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                    sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                    Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                    penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                    organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                    khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                    tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                    dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                    dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                    adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                    itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                    multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                    psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                    Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                    memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                    Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                    yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                    kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                    ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                    kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                    yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                    anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                    Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                    keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                    pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                    untuk berjalan mulai terbatas

                    57

                    Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                    berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                    hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                    ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                    cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                    Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                    metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                    badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                    apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                    sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                    (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                    ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                    cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                    jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                    pasien tersebut

                    Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                    diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                    sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                    kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                    26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                    VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                    adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                    dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                    (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                    pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                    auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                    Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                    framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                    lelah )

                    Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                    adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                    dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                    yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                    minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                    58

                    halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                    arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                    baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                    Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                    didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                    disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                    sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                    hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                    Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                    Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                    normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                    pada penyakit kronis anemia hemolitik

                    DAFTAR PUSTAKA

                    1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                    Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                    59

                    2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                    httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                    3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                    2008

                    4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                    httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                    factors

                    5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                    httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                    6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                    Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                    p196-200 p297-299

                    7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                    II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                    Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                    60

                    • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                    • IMT
                    • Status Gizi
                    • lt 20 kgm2
                    • 20-25 kgm2
                    • 25-30 kgm2
                    • gt30 kgm2
                    • Gizi kurang (underweight)
                    • Normal
                    • Gizi lebih (overweight)
                    • Obesitas
                    • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                    • IMT
                    • Status Gizi
                    • lt 185 kgm2
                    • 185-25 kgm2
                    • gt 25 kgm2
                    • Gizi kurang (underweight)
                    • Normal
                    • Gizi lebih (overweight)
                    • 22 Sindrom Geriatri
                    • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                    • 1 Sindrom serebral
                    • 2 Konfusio
                    • 3 Gangguan otonom
                    • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                    • 4 Inkontinensia
                    • 5 Jatuh
                    • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                    • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                    • 7 Dekubitus
                    • 23 Depresi Pada Lansia
                    • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                    • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                    • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                    • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                    • Gejala lainnya yang lazim
                    • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                    • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                    • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                    • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                    • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                    • 6 Tidur terganggu
                    • 7 Nafsu makan berkurang
                    • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                    • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                    • Kriteria Mayor
                    • Kriteria Minor

                      ini

                      13 Anda merasa anda penuh semangat Ya Tidak

                      14 Anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan Ya Tidak

                      15 Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya

                      daripada anda

                      Ya Tidak

                      Keterangan Jawaban pasien yang bergaris bawah

                      Skor Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan bergaris bawah

                      Tiap jawaban bercetak tebal dan bergaris bawah mempunyai nilai 1

                      Skor antara 1-4 menunjukkan keadaan baiktidak depresi

                      Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi

                      Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

                      Skor = 8

                      Kesan kemungkinan besar depresi

                      SKOR MINI MENTAL STATUS

                      Max Min

                      5

                      5

                      ( 4)

                      ( 4 )

                      ORIENTASI

                      Sekarang (hari-tanggal-bulan-tahun) berapa dan musim apa

                      Sekarang kita berada dimana (Nama rumah sakit jalan nomor

                      rumah kota kabupaten provinsi)

                      3 ( 3 )

                      REGISTRASI

                      Pewawancara menyebutkan nama 3 buah bendamisalnya satu

                      detik untuk tiap benda Kemudian mintalah respon mengulang

                      ketiga nama benda tersebut Ulangi hingga benar

                      menyebutkan Hitung jumlah percobaan dan catat 2 kali

                      5 ( 1 )

                      ATENSI DAN KALKULASI

                      Kurangi 100 dengan 7 Nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                      Hentikan setelah 5 jawaban Atau disuruh mengeja terbalik kata ldquo

                      WAHYU ldquo (nilai diberi pada huruf yang benar sebelum

                      11

                      kesalahan

                      3

                      ( 3 )

                      RECALL

                      Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

                      Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                      9 ( 4 )

                      BAHASA

                      a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

                      nilai)

                      b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

                      TAPI (1 nilai)

                      c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

                      kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

                      pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

                      d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

                      PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

                      e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

                      f Tirulah gambar ini (1 nilai )

                      Jumlah skor 19

                      Kategori Skor 24-30 normal

                      17-23 Probable gangguan kognitif

                      0-16 definite gangguan kognitif

                      Skor 19

                      Kesan probable gangguan kognitif

                      Diagnosis Multiaksial

                      Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

                      Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

                      Aksis III

                      Aksis IV Stresor penyakit

                      Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

                      12

                      B DATA OBJEKTIF

                      1 PEMERIKSAAN FISIK

                      Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

                      RSUP Dr Kariadi Semarang

                      Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

                      dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

                      Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

                      Tanda vital TD 14090 mmHg

                      RR 28xmenit

                      N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

                      alternans (+)

                      t 3600C

                      Status gizi BB 46 kg

                      TB 152 cm

                      IMT 1991 kgm2

                      Kesan Normoweight

                      Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

                      Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

                      Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

                      cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

                      Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

                      Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

                      (--)

                      Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

                      berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

                      Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

                      Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

                      Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

                      supraklavikular(-)

                      retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

                      (++) spider naevi (-)

                      Cor

                      Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

                      13

                      Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

                      angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

                      Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

                      Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

                      Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

                      Pinggang jantung melebar

                      Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

                      Pulmo Anterior

                      Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                      Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                      Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                      Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                      Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                      lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

                      Pulmo Posterior

                      Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                      Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                      Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                      Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                      Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                      lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

                      Abdomen

                      Inspeksi cembung venektasi (-)

                      Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

                      Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

                      Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

                      Ekstremitas superior inferior

                      Oedem -- --

                      Akral dingin -- --

                      Sianosis -- --

                      Clubbing finger -- --

                      Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

                      Trofi eutrofi eutrofi

                      Refleks fisiologis + N + N

                      14

                      Refleks Patologis -- --

                      2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

                      Hematologi (25 Januari 2013)

                      Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                      Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

                      Hematokrit 361 385 350-470

                      Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

                      MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

                      MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

                      MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

                      Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

                      Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

                      RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

                      MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

                      Kimia Klinik

                      Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                      Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

                      Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

                      Sedang110-125

                      Buruk gt=126

                      Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

                      Sedang145-179

                      Burukgt=180

                      Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

                      Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

                      Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

                      Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

                      Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

                      Protein total 73 grdL 64 ndash 82

                      Albumin 32 grdL 34 ndash 50

                      15

                      Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                      Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                      Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                      AST 25 UL 15 ndash 37

                      ALT 25 UL 30 ndash 65

                      Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                      Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                      Elektrolit

                      Natrium 135 mmolL 136-145

                      Kalium 36 mmolL 35-51

                      Chlorida 97 mmolL 98-107

                      Calcium 224 mmolL 212-252

                      Magnesium 087 mmolL 074-099

                      URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                      Warna Kuning jernih

                      pH 600

                      Berat jenis 1020

                      Protein 150 mgdL Negatif

                      Reduksi Negatif Negatif

                      Urobilinogen Negatif Negatif

                      Bilirubin 10 mgdL Negatif

                      Aseton Negatif Negatif

                      Nitrit Negatif Negatif

                      Sedimen

                      Epitel 249 uL

                      Epitel 5 ndash 8 LPK

                      00 ndash 400

                      Leukosit 369 uL

                      Leukosit 3 ndash 5 LPB

                      00 ndash 200

                      Eritrosit 1038 uL

                      Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                      00 ndash 250

                      Kristal 08uL 00 ndash 100

                      Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                      16

                      Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                      Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                      Granula halus 1 ndash 3LPK -

                      Epitel NegatifLPK -

                      Eritrosit NegatifLPK -

                      Leukosit NegatifLPK -

                      Mukus 662uL 000 ndash 050

                      Benang mukus +POS -

                      Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                      Bakteri 716uL

                      +POS

                      00 ndash 1000

                      Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                      Sperma 00uL 00 ndash 30

                      Kepekatan 118

                      EKG

                      HR 80 x mnt

                      Irama sinus aritmia

                      Axis normoaxis

                      Gel P P mitral (+)

                      PR interval 02 s

                      QRS komplek 008 s

                      ST segmen isoelektrik

                      Gel T 008 s

                      T inverted (-)

                      Tall T (-)

                      R S di V1 lt 1mm

                      S di V1 + R di V56gt35mm

                      RSRrsquo di V1 V2

                      Kesan aritmia sinus

                      HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                      Visus ODS 360

                      Palpebra edema (--)

                      Segmen anterior tenang

                      17

                      Lensa keruh tidak rata

                      Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                      Funduskopi

                      Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                      Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                      IV DAFTAR ABNORMALITAS

                      1 Muntah

                      2 Mual

                      3 BAB cair 3 kali

                      4 Lemas

                      5 Batuk berdahak sulit keluar

                      6 Demam nglemeng

                      7 Pusing berputar saat berdiri

                      8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                      minum obat secara teratur

                      9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                      saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                      10 TD = 140100 mmHg

                      11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                      12 Auskultasi jantung

                      13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                      14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                      halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                      15 EKG

                      16 Lensa ODS keruh tidak merata

                      17 Hematologi Hb 1160 gr

                      18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                      19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                      20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                      21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                      22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                      23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                      18

                      24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                      patologi 361uL

                      25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                      V DAFTAR MASALAH

                      A Sindroma Geriatri

                      Sindroma serebral (-)

                      Konfusio (-)

                      Gangguan otonom (-)

                      Inkontinensia (+)

                      Jatuh (+)

                      Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                      Dekubitus (-)

                      B AKS

                      The 14 I

                      Immobility

                      Impaction

                      Instability

                      Iatrogenik

                      Intelectual impairment

                      Insomnia

                      Inkontinensia

                      Isolation

                      Impotence

                      Imuno deficiency

                      Infection

                      Inaniaton

                      Impairment of vision smell hearing

                      Impecunity

                      C Problem

                      1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                      2 Hipertensi Stage I (810)

                      19

                      3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                      4 Infiltrat paru (4111417)

                      5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                      6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                      7 Gangguang Kognitif (20)

                      8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                      VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                      1 Gastoenteritis akut

                      Assesment Inflamatory

                      Non-inflamatory

                      Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                      hitung jenis leukosit)

                      Ip Rx infus RL 20 tpm

                      Diet lunak RG 1500 kkal

                      New diatab 3x2 tab

                      Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                      Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                      Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                      penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                      - Mencuci tangan sebelum makan

                      - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                      pemeriksaan

                      2 Infiltrat Paru

                      Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                      Community Aqcuired Pneumonia

                      Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                      Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                      Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                      Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                      Ip Ex

                      - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                      - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                      20

                      - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                      pengeluaran dahak

                      3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                      Assesment - Etiologi primer

                      Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                      hypertension)

                      Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                      Ip Rx Captopril 3x125 mg

                      Amlodipin 1x5 mg

                      Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                      Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                      Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                      Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                      Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                      Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                      secara teratur

                      4 Hipertensi stage I

                      Assesment - Etiologi primer

                      Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                      hypertension)

                      Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                      Ip Rx Captopril 3x125 mg

                      Amlodipin 1x5 mg

                      Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                      Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                      Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                      Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                      Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                      Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                      secara teratur

                      5

                      21

                      6 Hypertension Heart Disease

                      Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                      - Diagnosis Anatomis LVH

                      - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                      Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                      rutin dan kimia klnik

                      Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                      - Captopril 3x125 mg

                      - Amlodipin 1x5 mg

                      - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                      - Spironolakton 1x25 mg

                      Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                      Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                      - Edukasi mengenai perubahan life style

                      (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                      yang banyak mengandung garam

                      (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                      - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                      antihipertensi secara teratur

                      7 Pneumoni

                      Assesment HAP

                      Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                      IP Rx O2 3Lm

                      Terapi empirik AB

                      Ambroxol 3x30 mg

                      IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                      IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                      lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                      8 Azotemia

                      Assesment Etiologi Pre-renal renal

                      Ip Dx USG Abdomen

                      22

                      IP Rx Diet rendah uremi

                      IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                      IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                      Menyeimbangkan cairan input dan output

                      Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                      hidup

                      9 Anemia Normositik Normokromik

                      Assesment Penyakit kronik

                      Intake kurang

                      Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                      Ip Rx -

                      Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                      Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                      - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                      mengetahui penyebab penyakit

                      10 Gangguan Kognitif

                      Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                      Ip Dx -

                      Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                      lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                      Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                      Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                      kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                      11 Episode Depresif Ringan

                      Assesment -

                      Ip Dx -

                      Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                      Ip Mx -

                      Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                      perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                      minimal sekali)

                      23

                      12

                      13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                      Assesment jenis eksudat transudat

                      Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                      pada cairan pleura

                      Ip Rx O2 3Lm

                      Ip Mx keluhan sesak

                      Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                      prognosis penyakit

                      BAB II

                      TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                      24

                      1 GERIATRI

                      Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                      dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                      dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                      degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                      Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                      1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                      atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                      2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                      menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                      3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                      4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                      5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                      sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                      11 Status Gizi Lansia

                      Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                      karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                      (buruk) pada lansia adalah

                      1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                      2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                      3 Penurunan serum protein yang berwarna

                      4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                      5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                      6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                      7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                      defisiensi folat dan vitamin B12

                      Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                      (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                      IMT Status Gizi

                      25

                      lt 20 kgm2

                      20-25 kgm2

                      25-30 kgm2

                      gt30 kgm2

                      Gizi kurang (underweight)

                      Normal

                      Gizi lebih (overweight)

                      Obesitas

                      Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                      ditampilkan pada tabel berikut

                      IMT Status Gizi

                      lt 185 kgm2

                      185-25 kgm2

                      gt 25 kgm2

                      Gizi kurang (underweight)

                      Normal

                      Gizi lebih (overweight)

                      22 Sindrom Geriatri

                      Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                      klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                      giants adalah

                      1 Sindrom serebral

                      2 Konfusio

                      3 Gangguan otonom

                      Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                      terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                      pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                      Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                      1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                      pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                      4 Inkontinensia

                      5 Jatuh

                      Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                      di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                      stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                      lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                      ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                      26

                      kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                      Stroke serangan kejang Parkinson)

                      6 Kelainan tulang dan patah tulang

                      7 Dekubitus

                      23 Depresi Pada Lansia

                      3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                      1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                      2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                      yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                      kegembiraan

                      3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                      Gejala lainnya yang lazim

                      1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                      2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                      3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                      4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                      5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                      6 Tidur terganggu

                      7 Nafsu makan berkurang

                      Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                      utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                      gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                      Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                      makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                      Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                      fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                      2 HIPERTENSI

                      21 DEFINISI HIPERTENSI

                      Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                      peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                      pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                      27

                      untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                      yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                      22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                      Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                      hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                      pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                      pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                      Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                      Klasifikasi

                      Tekanan

                      Darah

                      Tekanan

                      Darah

                      Sistolik

                      (mmhg)

                      Tekanan

                      Darah

                      Diastoli

                      k

                      (mmhg)

                      Modifikasi

                      Gaya

                      Hidup

                      Obat Awal

                      Tanpa indikasi Dengan

                      Indikasi

                      Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                      menggunakan obat

                      anti hipertensi

                      Gunakan obat

                      yang spesifik

                      dengan

                      indikasi

                      (risiko)

                      Pre

                      Hipertensi

                      120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                      Hipertensi

                      Stage I

                      Hipertensi

                      Stage II

                      140 ndash 159

                      ge160

                      90 ndash 99

                      ge100

                      Ya

                      Ya

                      Untuk semua kasus

                      gunakan diuretik

                      jenis thiazide dengan

                      pertimbangan ACEi

                      ARB BB CCB atau

                      kombinasikan

                      Gunakan kombinasi

                      2 obat (biasanya

                      diuretik jenis

                      thiazide) dan

                      ACEiARBBBCCB

                      Gunakan obat

                      yang spesifik

                      dengan

                      indikasi

                      (risiko)

                      Kemudian

                      tambahkan

                      dengan obat

                      anti hipertensi

                      (diuretik

                      ACEi ARB

                      BB CCB)

                      seperti yang

                      dibutuhkan

                      28

                      Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                      menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                      edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                      rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                      Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                      mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                      perilaku gaya hidup yang salah

                      23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                      Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                      Usia

                      Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                      pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                      wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                      Ras

                      Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                      dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                      serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                      Riwayat keluarga

                      Overweight atau obesitas

                      Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                      Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                      untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                      volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                      meningkat

                      Kurang aktif bergerak

                      Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                      jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                      bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                      aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                      Merokok

                      Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                      yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                      menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                      Diet tinggi garam ( sodium)

                      29

                      Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                      tekanan darah

                      Diet kurang potasium

                      Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                      akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                      Diet kurang vitamin D

                      Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                      sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                      ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                      Alkohol

                      Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                      dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                      Stres

                      Penyakit kronik

                      Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                      berisiko untuk mengalami hipertensi

                      24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                      30

                      25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                      31

                      Modifikasi gaya hidup

                      Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                      pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                      penyerta tertentu)

                      Obat antihipertensi inisial

                      Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                      Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                      BB CCB)

                      Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                      atau diastolik 90-99 mmHg)

                      Diuretik golongan Tiazide Dapat

                      dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                      Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                      Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                      Target tekanan darah tida terpenuhi

                      Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                      dengan dokter spesialis

                      32

                      1 Modifikasi Gaya Hidup

                      Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                      pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                      penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                      tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                      atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                      perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                      natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                      menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                      resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                      memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                      gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                      hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                      Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                      Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                      Penurunan

                      Tekanan Darah

                      Sistolik (Skala)

                      Menurunkan Berat

                      Badan

                      Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                      Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                      5 ndash 20 mmhg 10 kg

                      penurunan berat

                      badan

                      Melakukan pola diet

                      berdasarkan DASH

                      Mengkonsumsi makanan yang kaya

                      dengan buah ndash buahan sayuran produk

                      makanan yang rendah lemak dengan kadar

                      8 ndash 14 mmhg

                      33

                      lemak total dan saturasi yang rendah

                      Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                      mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                      (24 gram Na atau 6 gram garam)

                      2 ndash 8 mmhg

                      Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                      teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                      menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                      4 ndash 9 mmhg

                      Membatasi Penggunaan

                      alcohol

                      Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                      dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                      misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                      80 whiski) per hari pada sebagian besar

                      laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                      hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                      kurus

                      2 ndash 4 mmhg

                      2 Terapi Farmakologi

                      Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                      obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                      reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                      jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                      Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                      percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                      baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                      Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                      dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                      diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                      dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                      dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                      pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                      National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                      baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                      dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                      semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                      34

                      dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                      manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                      Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                      lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                      ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                      besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                      untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                      kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                      gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                      tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                      keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                      (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                      pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                      memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                      autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                      harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                      Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                      Kelas Obat (nama generik) Dosis

                      Penggunaan

                      (mg hari)

                      Frekuensi

                      penggunaan

                      per hari

                      Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                      - Chlortalidone

                      - Hidrochlorthiazide

                      - Polythiazide

                      - Indapamide

                      - Metalazone

                      125 ndash 500

                      125 ndash 25

                      125 ndash 50

                      2 ndash 4

                      125 ndash 25

                      05 ndash 01

                      1-2

                      1

                      1

                      1

                      1

                      1

                      Loop diuretic - Bumetanide

                      - Furosemide

                      - Tosemid

                      05 ndash 1

                      20 ndash 80

                      25 ndash 10

                      2

                      2

                      1

                      Diuretik hemat kalium - Amiloride

                      - Triamterene

                      5 ndash 10

                      50 ndash 100

                      1 ndash 2

                      1 ndash 2

                      Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                      35

                      blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                      Beta blocker - Atenolol

                      - Betaxolol

                      - Bisoprolol

                      - Metaprolol

                      - Metoprolol

                      - Nadolod

                      - Propanolol

                      - Propanolol long acting

                      - Timolol

                      25 ndash 100

                      5 ndash 20

                      25 ndash 10

                      50 ndash 100

                      50 ndash 100

                      40 ndash 120

                      40 ndash 160

                      60 ndash 180

                      20 ndash 40

                      1

                      1

                      1

                      1 ndash 2

                      1

                      1

                      2

                      1

                      2

                      Beta blocker aktivitas

                      simpatomimetik

                      - Acebutolol

                      - Penbutolol

                      - Pindolol

                      200 ndash 800

                      10 ndash 40

                      10 ndash 40

                      2

                      1

                      2

                      Kombinasi Alfa dan

                      Beta Blocker

                      - Carvedilol

                      - Labetalol

                      125 ndash 50

                      200 ndash 800

                      2

                      2

                      ACEi - Benazepril

                      - Captopril

                      - Enalapril

                      - Fosinopril

                      - Lisinopril

                      - Moexipril

                      - Perindopril

                      - Quinapril

                      - Ramipril

                      - Trandolapril

                      10 ndash 40

                      25 ndash 100

                      5 ndash 40

                      10 ndash 40

                      10 ndash 40

                      75 ndash 30

                      4 ndash 8

                      10 ndash 80

                      25 ndash 20

                      1 ndash 4

                      1

                      2

                      1 ndash 2

                      1

                      1

                      1

                      1

                      1

                      1

                      1

                      Angiotensinogen II

                      Antagonis

                      - Candesartan

                      - Eprosartan

                      - Irbesartan

                      - Losartan

                      - Olmesartan

                      - Telmisartan

                      - Valsartan

                      8 ndash 32

                      400 -800

                      150 ndash 300

                      25 ndash 100

                      20 ndash 40

                      20 ndash 80

                      80 ndash 320

                      1

                      1 ndash 2

                      1

                      1 ndash 2

                      1

                      1

                      1 ndash 2

                      CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                      36

                      Dihidropiridin release

                      - Verapamil immediate

                      release

                      - Verapamil long acting

                      - Verapamil

                      80 ndash 320

                      120 ndash 480

                      120 ndash 360

                      2

                      1 ndash 2

                      1

                      CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                      - Felodipine

                      - Isradipine

                      - Nicardipine sustained

                      release

                      - Nifedipine long acting

                      - Nisoldipine

                      25 ndash 10

                      25 ndash 20

                      25 ndash 10

                      60 ndash 120

                      30 ndash 60

                      10 ndash 40

                      1

                      1

                      2

                      2

                      1

                      1

                      Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                      - Prazosin

                      - Terazosin

                      1 ndash 16

                      2 ndash 20

                      1 ndash 20

                      1

                      2 ndash 3

                      1 ndash 2

                      Alpha 2 Agonis

                      sentral dan obat

                      lainnya yang bekerja

                      sentral

                      - Clonidine

                      - Clonidine patch

                      - Methyldopa

                      - Reserpin

                      - Guanfacine

                      01 ndash 08

                      01 ndash 03

                      250 ndash 1000

                      01ndash 025

                      05 ndash 2

                      2

                      1 Minggu

                      2

                      1

                      1

                      Vasodilator langsung - Hydralazine

                      - Minoxidil

                      25 ndash 100

                      25 ndash 80

                      2

                      1 ndash 2

                      Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                      - Diuretik dan β blocker

                      - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                      - Calcium antagonist dan diuretik

                      - Calcium antagonist dan B Blocker

                      - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                      - α blocker dan β blocker

                      - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                      antagonist

                      37

                      Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                      memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                      obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                      1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                      Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                      menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                      kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                      2 Penyakit Jantung Iskemi

                      PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                      dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                      calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                      akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                      obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                      inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                      3 Gagal Jantung

                      Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                      ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                      penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                      aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                      4 Diabetes Melitus

                      Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                      menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                      diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                      menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                      5 Penyakit Ginjal Kronik

                      Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                      1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                      173m2

                      2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                      Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                      jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                      adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                      per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                      38

                      6 Penyakit cerebrovaskular

                      Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                      Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                      stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                      Thiazide

                      7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                      Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                      PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                      8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                      Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                      dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                      usia yang lebih muda

                      Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                      tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                      sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                      mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                      kompensasiadaptasi

                      Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                      akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                      Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                      renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                      penyebab hipertensi pada lansia

                      Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                      adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                      Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                      pembuluh darah perifer

                      Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                      postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                      terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                      akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                      Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                      Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                      tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                      39

                      bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                      dan Calcium antagonis dihydropyridine

                      26 KOMPLIKASI

                      Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                      sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                      penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                      organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                      antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                      dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                      penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                      dicapai

                      27 KRISIS HIPERTENSI

                      A DEFINISI

                      Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                      ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                      membutuhkan penanggulangan segera

                      B KLASIFIKASI

                      1 Hipertensi Emergensi

                      Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                      progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                      penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                      2 Hipertensi urgensi

                      Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                      disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                      dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                      Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                      TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                      1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                      1048729 Hipertensi ensefalopati

                      1048729 Aorta diseksi akut

                      1048729 Oedema paru akut

                      1048729 Eklampsi

                      40

                      1048729 Feokhromositoma

                      1048729 Funduskopi KW III atau IV

                      1048729 Insufisiensi ginjal akut

                      1048729 Infark miokard akut angina unstable

                      1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                      - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                      - Cedera kepala

                      - Luka bakar

                      - Interaksi obat

                      Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                      1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                      tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                      1048729 KW I atau II pada funduskopi

                      1048729 Hipertensi post operasi

                      1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                      Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                      pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                      C FAKTOR RISIKO

                      Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                      Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                      Kehamilan

                      Penggunaan NAPZA

                      Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                      phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                      Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                      D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                      Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                      dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                      pemberian obat anti hipertensi oral

                      41

                      Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                      Obat Cara

                      pemberian

                      Farmakologi Dosis

                      ACE inhibitor Sublingual Oral

                      ( dikunyah

                      diisap)

                      Mulai kerja

                      SL 10 -15 menit

                      Oral 15 ndash 30 menit

                      Efek Maksimal

                      SL 60 menit

                      Oral 1 ndash 2 jam

                      Lama kerja 8 jam

                      625 ndash 50

                      mgkali

                      Central Alpha

                      Agonis

                      Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                      Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                      Lama kerja 3 ndash 12 jam

                      75 ndash 150

                      microgkalijam

                      Total 900 microg

                      Calcium Channel

                      Blocker

                      Oral ( dikunyah

                      ditelan)

                      Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                      Efek maksimal 30 ndash 60

                      menit

                      Lama kerja 2 ndash 6 jam

                      Obat alternatif

                      bila obat lain

                      tidak ada

                      Kontraindikasi

                      pada kasus

                      krisis hipertensi

                      dengan

                      gangguan otak

                      dan iskemia

                      jantung

                      E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                      1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                      fasilitas pemantauan yang memadai

                      2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                      3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                      langkah sebagai berikut

                      a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                      pressure) diturunkan 20 ndash 25

                      b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                      42

                      c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                      gejala iskemia organ

                      3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                      Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                      jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                      kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                      kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                      dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                      gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                      perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                      kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                      gagal jantung kanan

                      Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                      seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                      penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                      pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                      New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                      menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                      I

                      I

                      Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                      lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                      pada aktivitas berat

                      II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                      menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                      III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                      namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                      IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                      bahkan timbul saat istirahat

                      Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                      elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                      a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                      Kriteria Mayor Kriteria Minor

                      Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                      43

                      Kardiomegali Batuk malam hari

                      Gallop Dispnea drsquoeffort

                      Peningkatan JVP Pembesaran hati

                      Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                      Ronkhi basah halus Takikardia

                      Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                      pada saat yang bersamaan

                      b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                      jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                      tidak hilang oleh batuk serta edema

                      c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                      aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                      d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                      hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                      efusi pleura

                      e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                      Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                      Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                      Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                      1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                      ARDS

                      2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                      3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                      4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                      Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                      dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                      dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                      masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                      Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                      jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                      Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                      Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                      belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                      terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                      44

                      dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                      beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                      31 Hypertension Heart Disease

                      1 Definisi

                      Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                      penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                      jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                      peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                      Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                      hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                      mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                      dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                      gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                      2 Patofisiologi

                      Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                      darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                      hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                      ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                      Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                      kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                      terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                      gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                      bertambah akibat penambahan massa miokard

                      Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                      terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                      beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                      lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                      adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                      belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                      Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                      dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                      terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                      meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                      45

                      stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                      akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                      hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                      karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                      menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                      pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                      jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                      disertai dengan penyakit jantung koroner

                      3 Penyebab dan Faktor Risiko

                      Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                      menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                      peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                      dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                      gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                      Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                      stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                      jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                      oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                      Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                      darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                      meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                      4 Pemeriksaan Fisik

                      Keluhan dan Gejala

                      Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                      simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                      Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                      impoten

                      Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                      miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                      adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                      ischemic

                      Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                      aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                      46

                      Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                      keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                      5 Gambaran Klinik

                      Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                      Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                      neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                      timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                      tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                      Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                      tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                      berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                      dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                      faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                      memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                      6 Pemeriksaan Penunjang

                      A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                      Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                      Hemoglobinhematokrit

                      Elektrolit darahKalium

                      Ureumkreatinin

                      Gula darah puasa

                      Kolesterol total

                      Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                      kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                      adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                      untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                      B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                      - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                      - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                      Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                      tertunda defleksi negatif dalam V1

                      C Pemeriksaan Ekokardiografi

                      47

                      Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                      terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                      miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                      Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                      terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                      penyakit jantung hipertensi

                      Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                      ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                      sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                      eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                      tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                      hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                      ekokardiogram

                      D Pemeriksaan Radiologi

                      Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                      elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                      stadium payah jantung hipertensi

                      Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                      ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                      membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                      berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                      7 Penatalaksanaan

                      A Pencegahan

                      Diet rendah sodium

                      Diet buah-buahan dan sayuran segar

                      Latihan aerobik rutin

                      Mencegah terjadinya kegemukan

                      B Pengobatan

                      Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                      terjadi yaitu dengan

                      Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                      Mengobati payah jantung karena hipertensi

                      Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                      Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                      48

                      Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                      Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                      menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                      rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                      menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                      Diuretik

                      Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                      aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                      sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                      perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                      dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                      menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                      berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                      gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                      Golongan anti-simpatis

                      Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                      jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                      metildepa klonidin dan guanabenz

                      Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                      penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                      obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                      diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                      persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                      sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                      Vasodilator

                      Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                      bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                      kalsium

                      Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                      kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                      dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                      tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                      penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                      49

                      4 PNEUMONIA

                      Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                      terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                      konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                      histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                      eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                      waktu yang bervariasi

                      PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                      pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                      ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                      Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                      napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                      pernapasan bronkial)

                      Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                      Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                      kuman aspirasi

                      Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                      adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                      virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                      tua atau lemah

                      41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                      Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                      yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                      klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                      dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                      gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                      5 DIARE AKUT

                      51 DEFINISI

                      50

                      Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                      air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                      memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                      air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                      berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                      15 hari

                      52 KLASIFIKASI

                      Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                      1 Lama waktu diare akut atau kronik

                      2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                      3 Berat ringan diare kecil atau besar

                      4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                      5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                      53 ETIOLOGI

                      Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                      keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                      penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                      54 PATOFISIOLOGI

                      Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                      berikut

                      1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                      2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                      3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                      4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                      5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                      6 Gangguan permeabilitas usus

                      7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                      8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                      Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                      Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                      pasien belum jatuh dalam presyok

                      Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                      presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                      51

                      Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                      menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                      Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                      terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                      cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                      berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                      Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                      yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                      1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                      Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                      KLINIS SKOR

                      Rasa hausmuntah 1

                      Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                      Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                      Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                      Kesadaran apati 1

                      Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                      Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                      Facies cholerica 2

                      Vox cholerica 2

                      Turgor kulit menurun 1

                      Washer womanrsquos hand 1

                      Ekstremitas dingin 1

                      Sianosis 2

                      Umur 50-60 tahun 1

                      Umur gt 60 tahun 2

                      6 AZOTEMIA

                      Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                      dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                      berikut

                      52

                      Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                      yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                      akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                      homeostasis

                      Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                      tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                      satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                      Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                      ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                      (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                      sisanya (2L hari) diekskresikan

                      Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                      AzotemiaPrerenal

                      Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                      penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                      ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                      volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                      karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                      arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                      menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                      Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                      pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                      pada tubulus colectivus distal

                      53

                      Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                      antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                      untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                      menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                      asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                      output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                      AzotemiaIntrarenal

                      Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                      akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                      itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                      dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                      output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                      hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                      hari)

                      Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                      nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                      tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                      mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                      GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                      Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                      dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                      Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                      ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                      Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                      cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                      tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                      juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                      menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                      Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                      azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                      proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                      dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                      urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                      54

                      Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                      dapat menyesatkan

                      Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                      sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                      nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                      lebih dari 35 g24 jam

                      Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                      membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                      memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                      kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                      dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                      menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                      ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                      tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                      GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                      Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                      granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                      glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                      ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                      Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                      skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                      ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                      nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                      penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                      Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                      untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                      ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                      blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                      intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                      reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                      Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                      pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                      vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                      osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                      55

                      asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                      kecenderungan perdarahan meningkat

                      Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                      toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                      Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                      tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                      Azotemia Postrenal

                      Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                      obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                      dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                      mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                      asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                      Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                      saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                      lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                      terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                      menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                      jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                      fibrosis retroperitoneal

                      PEMBAHASAN

                      56

                      Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                      Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                      Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                      pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                      Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                      assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                      tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                      keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                      pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                      sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                      Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                      penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                      organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                      khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                      tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                      dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                      dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                      adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                      itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                      multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                      psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                      Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                      memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                      Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                      yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                      kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                      ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                      kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                      yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                      anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                      Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                      keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                      pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                      untuk berjalan mulai terbatas

                      57

                      Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                      berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                      hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                      ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                      cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                      Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                      metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                      badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                      apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                      sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                      (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                      ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                      cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                      jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                      pasien tersebut

                      Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                      diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                      sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                      kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                      26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                      VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                      adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                      dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                      (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                      pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                      auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                      Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                      framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                      lelah )

                      Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                      adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                      dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                      yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                      minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                      58

                      halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                      arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                      baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                      Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                      didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                      disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                      sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                      hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                      Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                      Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                      normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                      pada penyakit kronis anemia hemolitik

                      DAFTAR PUSTAKA

                      1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                      Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                      59

                      2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                      httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                      3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                      2008

                      4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                      httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                      factors

                      5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                      httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                      6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                      Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                      p196-200 p297-299

                      7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                      II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                      Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                      60

                      • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                      • IMT
                      • Status Gizi
                      • lt 20 kgm2
                      • 20-25 kgm2
                      • 25-30 kgm2
                      • gt30 kgm2
                      • Gizi kurang (underweight)
                      • Normal
                      • Gizi lebih (overweight)
                      • Obesitas
                      • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                      • IMT
                      • Status Gizi
                      • lt 185 kgm2
                      • 185-25 kgm2
                      • gt 25 kgm2
                      • Gizi kurang (underweight)
                      • Normal
                      • Gizi lebih (overweight)
                      • 22 Sindrom Geriatri
                      • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                      • 1 Sindrom serebral
                      • 2 Konfusio
                      • 3 Gangguan otonom
                      • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                      • 4 Inkontinensia
                      • 5 Jatuh
                      • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                      • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                      • 7 Dekubitus
                      • 23 Depresi Pada Lansia
                      • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                      • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                      • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                      • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                      • Gejala lainnya yang lazim
                      • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                      • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                      • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                      • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                      • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                      • 6 Tidur terganggu
                      • 7 Nafsu makan berkurang
                      • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                      • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                      • Kriteria Mayor
                      • Kriteria Minor

                        kesalahan

                        3

                        ( 3 )

                        RECALL

                        Tanyakan kembali nama tiga benda yang telah disebut di atas

                        Berikan nilai 1 untuk tiap jawaban yang benar

                        9 ( 4 )

                        BAHASA

                        a Apakah nama benda ini Perlihatkan pensil atau arloji (2

                        nilai)

                        b Ulangi kalimat berikut ldquo JIKA TIDAK DAN ATAU

                        TAPI (1 nilai)

                        c Laksanakanlah 3 buah perintah ini Peganglah selembar

                        kertas dengan tangan kananmu lipatlah kertas tersebut

                        pada pertengahan dan letakkan di lantai (3 nilai )

                        d Bacalah dan laksanakanlah perintah berikut ldquo

                        PEJAMKAN MATA ANDArdquo (1 nilai)

                        e Tuliskanlah sebuah kalimat (1 nilai)

                        f Tirulah gambar ini (1 nilai )

                        Jumlah skor 19

                        Kategori Skor 24-30 normal

                        17-23 Probable gangguan kognitif

                        0-16 definite gangguan kognitif

                        Skor 19

                        Kesan probable gangguan kognitif

                        Diagnosis Multiaksial

                        Aksis I Z 032 tidak ada diagnosis

                        Aksis II Z 032 tidak ada diagnosis

                        Aksis III

                        Aksis IV Stresor penyakit

                        Aksis V GAF 80 (gejala sementara amp dapat diatasi disabilitas ringan dalam sosial)

                        12

                        B DATA OBJEKTIF

                        1 PEMERIKSAAN FISIK

                        Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

                        RSUP Dr Kariadi Semarang

                        Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

                        dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

                        Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

                        Tanda vital TD 14090 mmHg

                        RR 28xmenit

                        N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

                        alternans (+)

                        t 3600C

                        Status gizi BB 46 kg

                        TB 152 cm

                        IMT 1991 kgm2

                        Kesan Normoweight

                        Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

                        Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

                        Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

                        cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

                        Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

                        Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

                        (--)

                        Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

                        berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

                        Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

                        Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

                        Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

                        supraklavikular(-)

                        retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

                        (++) spider naevi (-)

                        Cor

                        Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

                        13

                        Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

                        angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

                        Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

                        Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

                        Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

                        Pinggang jantung melebar

                        Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

                        Pulmo Anterior

                        Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                        Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                        Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                        Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                        Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                        lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

                        Pulmo Posterior

                        Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                        Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                        Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                        Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                        Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                        lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

                        Abdomen

                        Inspeksi cembung venektasi (-)

                        Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

                        Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

                        Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

                        Ekstremitas superior inferior

                        Oedem -- --

                        Akral dingin -- --

                        Sianosis -- --

                        Clubbing finger -- --

                        Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

                        Trofi eutrofi eutrofi

                        Refleks fisiologis + N + N

                        14

                        Refleks Patologis -- --

                        2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

                        Hematologi (25 Januari 2013)

                        Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                        Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

                        Hematokrit 361 385 350-470

                        Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

                        MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

                        MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

                        MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

                        Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

                        Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

                        RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

                        MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

                        Kimia Klinik

                        Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                        Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

                        Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

                        Sedang110-125

                        Buruk gt=126

                        Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

                        Sedang145-179

                        Burukgt=180

                        Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

                        Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

                        Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

                        Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

                        Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

                        Protein total 73 grdL 64 ndash 82

                        Albumin 32 grdL 34 ndash 50

                        15

                        Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                        Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                        Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                        AST 25 UL 15 ndash 37

                        ALT 25 UL 30 ndash 65

                        Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                        Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                        Elektrolit

                        Natrium 135 mmolL 136-145

                        Kalium 36 mmolL 35-51

                        Chlorida 97 mmolL 98-107

                        Calcium 224 mmolL 212-252

                        Magnesium 087 mmolL 074-099

                        URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                        Warna Kuning jernih

                        pH 600

                        Berat jenis 1020

                        Protein 150 mgdL Negatif

                        Reduksi Negatif Negatif

                        Urobilinogen Negatif Negatif

                        Bilirubin 10 mgdL Negatif

                        Aseton Negatif Negatif

                        Nitrit Negatif Negatif

                        Sedimen

                        Epitel 249 uL

                        Epitel 5 ndash 8 LPK

                        00 ndash 400

                        Leukosit 369 uL

                        Leukosit 3 ndash 5 LPB

                        00 ndash 200

                        Eritrosit 1038 uL

                        Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                        00 ndash 250

                        Kristal 08uL 00 ndash 100

                        Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                        16

                        Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                        Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                        Granula halus 1 ndash 3LPK -

                        Epitel NegatifLPK -

                        Eritrosit NegatifLPK -

                        Leukosit NegatifLPK -

                        Mukus 662uL 000 ndash 050

                        Benang mukus +POS -

                        Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                        Bakteri 716uL

                        +POS

                        00 ndash 1000

                        Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                        Sperma 00uL 00 ndash 30

                        Kepekatan 118

                        EKG

                        HR 80 x mnt

                        Irama sinus aritmia

                        Axis normoaxis

                        Gel P P mitral (+)

                        PR interval 02 s

                        QRS komplek 008 s

                        ST segmen isoelektrik

                        Gel T 008 s

                        T inverted (-)

                        Tall T (-)

                        R S di V1 lt 1mm

                        S di V1 + R di V56gt35mm

                        RSRrsquo di V1 V2

                        Kesan aritmia sinus

                        HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                        Visus ODS 360

                        Palpebra edema (--)

                        Segmen anterior tenang

                        17

                        Lensa keruh tidak rata

                        Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                        Funduskopi

                        Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                        Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                        IV DAFTAR ABNORMALITAS

                        1 Muntah

                        2 Mual

                        3 BAB cair 3 kali

                        4 Lemas

                        5 Batuk berdahak sulit keluar

                        6 Demam nglemeng

                        7 Pusing berputar saat berdiri

                        8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                        minum obat secara teratur

                        9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                        saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                        10 TD = 140100 mmHg

                        11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                        12 Auskultasi jantung

                        13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                        14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                        halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                        15 EKG

                        16 Lensa ODS keruh tidak merata

                        17 Hematologi Hb 1160 gr

                        18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                        19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                        20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                        21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                        22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                        23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                        18

                        24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                        patologi 361uL

                        25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                        V DAFTAR MASALAH

                        A Sindroma Geriatri

                        Sindroma serebral (-)

                        Konfusio (-)

                        Gangguan otonom (-)

                        Inkontinensia (+)

                        Jatuh (+)

                        Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                        Dekubitus (-)

                        B AKS

                        The 14 I

                        Immobility

                        Impaction

                        Instability

                        Iatrogenik

                        Intelectual impairment

                        Insomnia

                        Inkontinensia

                        Isolation

                        Impotence

                        Imuno deficiency

                        Infection

                        Inaniaton

                        Impairment of vision smell hearing

                        Impecunity

                        C Problem

                        1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                        2 Hipertensi Stage I (810)

                        19

                        3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                        4 Infiltrat paru (4111417)

                        5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                        6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                        7 Gangguang Kognitif (20)

                        8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                        VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                        1 Gastoenteritis akut

                        Assesment Inflamatory

                        Non-inflamatory

                        Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                        hitung jenis leukosit)

                        Ip Rx infus RL 20 tpm

                        Diet lunak RG 1500 kkal

                        New diatab 3x2 tab

                        Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                        Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                        Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                        penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                        - Mencuci tangan sebelum makan

                        - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                        pemeriksaan

                        2 Infiltrat Paru

                        Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                        Community Aqcuired Pneumonia

                        Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                        Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                        Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                        Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                        Ip Ex

                        - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                        - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                        20

                        - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                        pengeluaran dahak

                        3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                        Assesment - Etiologi primer

                        Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                        hypertension)

                        Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                        Ip Rx Captopril 3x125 mg

                        Amlodipin 1x5 mg

                        Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                        Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                        Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                        Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                        Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                        Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                        secara teratur

                        4 Hipertensi stage I

                        Assesment - Etiologi primer

                        Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                        hypertension)

                        Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                        Ip Rx Captopril 3x125 mg

                        Amlodipin 1x5 mg

                        Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                        Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                        Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                        Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                        Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                        Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                        secara teratur

                        5

                        21

                        6 Hypertension Heart Disease

                        Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                        - Diagnosis Anatomis LVH

                        - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                        Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                        rutin dan kimia klnik

                        Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                        - Captopril 3x125 mg

                        - Amlodipin 1x5 mg

                        - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                        - Spironolakton 1x25 mg

                        Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                        Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                        - Edukasi mengenai perubahan life style

                        (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                        yang banyak mengandung garam

                        (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                        - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                        antihipertensi secara teratur

                        7 Pneumoni

                        Assesment HAP

                        Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                        IP Rx O2 3Lm

                        Terapi empirik AB

                        Ambroxol 3x30 mg

                        IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                        IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                        lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                        8 Azotemia

                        Assesment Etiologi Pre-renal renal

                        Ip Dx USG Abdomen

                        22

                        IP Rx Diet rendah uremi

                        IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                        IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                        Menyeimbangkan cairan input dan output

                        Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                        hidup

                        9 Anemia Normositik Normokromik

                        Assesment Penyakit kronik

                        Intake kurang

                        Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                        Ip Rx -

                        Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                        Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                        - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                        mengetahui penyebab penyakit

                        10 Gangguan Kognitif

                        Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                        Ip Dx -

                        Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                        lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                        Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                        Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                        kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                        11 Episode Depresif Ringan

                        Assesment -

                        Ip Dx -

                        Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                        Ip Mx -

                        Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                        perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                        minimal sekali)

                        23

                        12

                        13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                        Assesment jenis eksudat transudat

                        Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                        pada cairan pleura

                        Ip Rx O2 3Lm

                        Ip Mx keluhan sesak

                        Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                        prognosis penyakit

                        BAB II

                        TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                        24

                        1 GERIATRI

                        Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                        dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                        dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                        degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                        Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                        1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                        atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                        2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                        menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                        3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                        4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                        5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                        sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                        11 Status Gizi Lansia

                        Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                        karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                        (buruk) pada lansia adalah

                        1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                        2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                        3 Penurunan serum protein yang berwarna

                        4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                        5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                        6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                        7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                        defisiensi folat dan vitamin B12

                        Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                        (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                        IMT Status Gizi

                        25

                        lt 20 kgm2

                        20-25 kgm2

                        25-30 kgm2

                        gt30 kgm2

                        Gizi kurang (underweight)

                        Normal

                        Gizi lebih (overweight)

                        Obesitas

                        Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                        ditampilkan pada tabel berikut

                        IMT Status Gizi

                        lt 185 kgm2

                        185-25 kgm2

                        gt 25 kgm2

                        Gizi kurang (underweight)

                        Normal

                        Gizi lebih (overweight)

                        22 Sindrom Geriatri

                        Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                        klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                        giants adalah

                        1 Sindrom serebral

                        2 Konfusio

                        3 Gangguan otonom

                        Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                        terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                        pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                        Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                        1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                        pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                        4 Inkontinensia

                        5 Jatuh

                        Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                        di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                        stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                        lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                        ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                        26

                        kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                        Stroke serangan kejang Parkinson)

                        6 Kelainan tulang dan patah tulang

                        7 Dekubitus

                        23 Depresi Pada Lansia

                        3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                        1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                        2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                        yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                        kegembiraan

                        3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                        Gejala lainnya yang lazim

                        1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                        2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                        3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                        4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                        5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                        6 Tidur terganggu

                        7 Nafsu makan berkurang

                        Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                        utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                        gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                        Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                        makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                        Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                        fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                        2 HIPERTENSI

                        21 DEFINISI HIPERTENSI

                        Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                        peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                        pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                        27

                        untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                        yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                        22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                        Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                        hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                        pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                        pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                        Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                        Klasifikasi

                        Tekanan

                        Darah

                        Tekanan

                        Darah

                        Sistolik

                        (mmhg)

                        Tekanan

                        Darah

                        Diastoli

                        k

                        (mmhg)

                        Modifikasi

                        Gaya

                        Hidup

                        Obat Awal

                        Tanpa indikasi Dengan

                        Indikasi

                        Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                        menggunakan obat

                        anti hipertensi

                        Gunakan obat

                        yang spesifik

                        dengan

                        indikasi

                        (risiko)

                        Pre

                        Hipertensi

                        120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                        Hipertensi

                        Stage I

                        Hipertensi

                        Stage II

                        140 ndash 159

                        ge160

                        90 ndash 99

                        ge100

                        Ya

                        Ya

                        Untuk semua kasus

                        gunakan diuretik

                        jenis thiazide dengan

                        pertimbangan ACEi

                        ARB BB CCB atau

                        kombinasikan

                        Gunakan kombinasi

                        2 obat (biasanya

                        diuretik jenis

                        thiazide) dan

                        ACEiARBBBCCB

                        Gunakan obat

                        yang spesifik

                        dengan

                        indikasi

                        (risiko)

                        Kemudian

                        tambahkan

                        dengan obat

                        anti hipertensi

                        (diuretik

                        ACEi ARB

                        BB CCB)

                        seperti yang

                        dibutuhkan

                        28

                        Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                        menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                        edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                        rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                        Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                        mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                        perilaku gaya hidup yang salah

                        23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                        Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                        Usia

                        Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                        pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                        wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                        Ras

                        Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                        dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                        serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                        Riwayat keluarga

                        Overweight atau obesitas

                        Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                        Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                        untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                        volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                        meningkat

                        Kurang aktif bergerak

                        Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                        jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                        bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                        aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                        Merokok

                        Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                        yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                        menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                        Diet tinggi garam ( sodium)

                        29

                        Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                        tekanan darah

                        Diet kurang potasium

                        Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                        akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                        Diet kurang vitamin D

                        Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                        sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                        ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                        Alkohol

                        Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                        dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                        Stres

                        Penyakit kronik

                        Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                        berisiko untuk mengalami hipertensi

                        24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                        30

                        25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                        31

                        Modifikasi gaya hidup

                        Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                        pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                        penyerta tertentu)

                        Obat antihipertensi inisial

                        Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                        Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                        BB CCB)

                        Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                        atau diastolik 90-99 mmHg)

                        Diuretik golongan Tiazide Dapat

                        dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                        Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                        Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                        Target tekanan darah tida terpenuhi

                        Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                        dengan dokter spesialis

                        32

                        1 Modifikasi Gaya Hidup

                        Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                        pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                        penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                        tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                        atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                        perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                        natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                        menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                        resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                        memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                        gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                        hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                        Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                        Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                        Penurunan

                        Tekanan Darah

                        Sistolik (Skala)

                        Menurunkan Berat

                        Badan

                        Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                        Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                        5 ndash 20 mmhg 10 kg

                        penurunan berat

                        badan

                        Melakukan pola diet

                        berdasarkan DASH

                        Mengkonsumsi makanan yang kaya

                        dengan buah ndash buahan sayuran produk

                        makanan yang rendah lemak dengan kadar

                        8 ndash 14 mmhg

                        33

                        lemak total dan saturasi yang rendah

                        Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                        mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                        (24 gram Na atau 6 gram garam)

                        2 ndash 8 mmhg

                        Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                        teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                        menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                        4 ndash 9 mmhg

                        Membatasi Penggunaan

                        alcohol

                        Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                        dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                        misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                        80 whiski) per hari pada sebagian besar

                        laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                        hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                        kurus

                        2 ndash 4 mmhg

                        2 Terapi Farmakologi

                        Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                        obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                        reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                        jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                        Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                        percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                        baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                        Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                        dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                        diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                        dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                        dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                        pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                        National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                        baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                        dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                        semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                        34

                        dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                        manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                        Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                        lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                        ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                        besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                        untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                        kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                        gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                        tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                        keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                        (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                        pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                        memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                        autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                        harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                        Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                        Kelas Obat (nama generik) Dosis

                        Penggunaan

                        (mg hari)

                        Frekuensi

                        penggunaan

                        per hari

                        Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                        - Chlortalidone

                        - Hidrochlorthiazide

                        - Polythiazide

                        - Indapamide

                        - Metalazone

                        125 ndash 500

                        125 ndash 25

                        125 ndash 50

                        2 ndash 4

                        125 ndash 25

                        05 ndash 01

                        1-2

                        1

                        1

                        1

                        1

                        1

                        Loop diuretic - Bumetanide

                        - Furosemide

                        - Tosemid

                        05 ndash 1

                        20 ndash 80

                        25 ndash 10

                        2

                        2

                        1

                        Diuretik hemat kalium - Amiloride

                        - Triamterene

                        5 ndash 10

                        50 ndash 100

                        1 ndash 2

                        1 ndash 2

                        Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                        35

                        blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                        Beta blocker - Atenolol

                        - Betaxolol

                        - Bisoprolol

                        - Metaprolol

                        - Metoprolol

                        - Nadolod

                        - Propanolol

                        - Propanolol long acting

                        - Timolol

                        25 ndash 100

                        5 ndash 20

                        25 ndash 10

                        50 ndash 100

                        50 ndash 100

                        40 ndash 120

                        40 ndash 160

                        60 ndash 180

                        20 ndash 40

                        1

                        1

                        1

                        1 ndash 2

                        1

                        1

                        2

                        1

                        2

                        Beta blocker aktivitas

                        simpatomimetik

                        - Acebutolol

                        - Penbutolol

                        - Pindolol

                        200 ndash 800

                        10 ndash 40

                        10 ndash 40

                        2

                        1

                        2

                        Kombinasi Alfa dan

                        Beta Blocker

                        - Carvedilol

                        - Labetalol

                        125 ndash 50

                        200 ndash 800

                        2

                        2

                        ACEi - Benazepril

                        - Captopril

                        - Enalapril

                        - Fosinopril

                        - Lisinopril

                        - Moexipril

                        - Perindopril

                        - Quinapril

                        - Ramipril

                        - Trandolapril

                        10 ndash 40

                        25 ndash 100

                        5 ndash 40

                        10 ndash 40

                        10 ndash 40

                        75 ndash 30

                        4 ndash 8

                        10 ndash 80

                        25 ndash 20

                        1 ndash 4

                        1

                        2

                        1 ndash 2

                        1

                        1

                        1

                        1

                        1

                        1

                        1

                        Angiotensinogen II

                        Antagonis

                        - Candesartan

                        - Eprosartan

                        - Irbesartan

                        - Losartan

                        - Olmesartan

                        - Telmisartan

                        - Valsartan

                        8 ndash 32

                        400 -800

                        150 ndash 300

                        25 ndash 100

                        20 ndash 40

                        20 ndash 80

                        80 ndash 320

                        1

                        1 ndash 2

                        1

                        1 ndash 2

                        1

                        1

                        1 ndash 2

                        CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                        36

                        Dihidropiridin release

                        - Verapamil immediate

                        release

                        - Verapamil long acting

                        - Verapamil

                        80 ndash 320

                        120 ndash 480

                        120 ndash 360

                        2

                        1 ndash 2

                        1

                        CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                        - Felodipine

                        - Isradipine

                        - Nicardipine sustained

                        release

                        - Nifedipine long acting

                        - Nisoldipine

                        25 ndash 10

                        25 ndash 20

                        25 ndash 10

                        60 ndash 120

                        30 ndash 60

                        10 ndash 40

                        1

                        1

                        2

                        2

                        1

                        1

                        Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                        - Prazosin

                        - Terazosin

                        1 ndash 16

                        2 ndash 20

                        1 ndash 20

                        1

                        2 ndash 3

                        1 ndash 2

                        Alpha 2 Agonis

                        sentral dan obat

                        lainnya yang bekerja

                        sentral

                        - Clonidine

                        - Clonidine patch

                        - Methyldopa

                        - Reserpin

                        - Guanfacine

                        01 ndash 08

                        01 ndash 03

                        250 ndash 1000

                        01ndash 025

                        05 ndash 2

                        2

                        1 Minggu

                        2

                        1

                        1

                        Vasodilator langsung - Hydralazine

                        - Minoxidil

                        25 ndash 100

                        25 ndash 80

                        2

                        1 ndash 2

                        Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                        - Diuretik dan β blocker

                        - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                        - Calcium antagonist dan diuretik

                        - Calcium antagonist dan B Blocker

                        - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                        - α blocker dan β blocker

                        - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                        antagonist

                        37

                        Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                        memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                        obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                        1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                        Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                        menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                        kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                        2 Penyakit Jantung Iskemi

                        PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                        dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                        calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                        akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                        obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                        inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                        3 Gagal Jantung

                        Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                        ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                        penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                        aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                        4 Diabetes Melitus

                        Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                        menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                        diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                        menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                        5 Penyakit Ginjal Kronik

                        Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                        1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                        173m2

                        2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                        Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                        jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                        adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                        per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                        38

                        6 Penyakit cerebrovaskular

                        Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                        Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                        stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                        Thiazide

                        7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                        Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                        PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                        8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                        Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                        dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                        usia yang lebih muda

                        Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                        tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                        sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                        mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                        kompensasiadaptasi

                        Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                        akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                        Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                        renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                        penyebab hipertensi pada lansia

                        Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                        adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                        Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                        pembuluh darah perifer

                        Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                        postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                        terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                        akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                        Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                        Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                        tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                        39

                        bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                        dan Calcium antagonis dihydropyridine

                        26 KOMPLIKASI

                        Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                        sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                        penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                        organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                        antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                        dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                        penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                        dicapai

                        27 KRISIS HIPERTENSI

                        A DEFINISI

                        Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                        ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                        membutuhkan penanggulangan segera

                        B KLASIFIKASI

                        1 Hipertensi Emergensi

                        Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                        progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                        penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                        2 Hipertensi urgensi

                        Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                        disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                        dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                        Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                        TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                        1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                        1048729 Hipertensi ensefalopati

                        1048729 Aorta diseksi akut

                        1048729 Oedema paru akut

                        1048729 Eklampsi

                        40

                        1048729 Feokhromositoma

                        1048729 Funduskopi KW III atau IV

                        1048729 Insufisiensi ginjal akut

                        1048729 Infark miokard akut angina unstable

                        1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                        - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                        - Cedera kepala

                        - Luka bakar

                        - Interaksi obat

                        Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                        1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                        tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                        1048729 KW I atau II pada funduskopi

                        1048729 Hipertensi post operasi

                        1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                        Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                        pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                        C FAKTOR RISIKO

                        Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                        Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                        Kehamilan

                        Penggunaan NAPZA

                        Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                        phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                        Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                        D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                        Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                        dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                        pemberian obat anti hipertensi oral

                        41

                        Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                        Obat Cara

                        pemberian

                        Farmakologi Dosis

                        ACE inhibitor Sublingual Oral

                        ( dikunyah

                        diisap)

                        Mulai kerja

                        SL 10 -15 menit

                        Oral 15 ndash 30 menit

                        Efek Maksimal

                        SL 60 menit

                        Oral 1 ndash 2 jam

                        Lama kerja 8 jam

                        625 ndash 50

                        mgkali

                        Central Alpha

                        Agonis

                        Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                        Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                        Lama kerja 3 ndash 12 jam

                        75 ndash 150

                        microgkalijam

                        Total 900 microg

                        Calcium Channel

                        Blocker

                        Oral ( dikunyah

                        ditelan)

                        Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                        Efek maksimal 30 ndash 60

                        menit

                        Lama kerja 2 ndash 6 jam

                        Obat alternatif

                        bila obat lain

                        tidak ada

                        Kontraindikasi

                        pada kasus

                        krisis hipertensi

                        dengan

                        gangguan otak

                        dan iskemia

                        jantung

                        E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                        1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                        fasilitas pemantauan yang memadai

                        2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                        3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                        langkah sebagai berikut

                        a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                        pressure) diturunkan 20 ndash 25

                        b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                        42

                        c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                        gejala iskemia organ

                        3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                        Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                        jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                        kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                        kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                        dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                        gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                        perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                        kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                        gagal jantung kanan

                        Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                        seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                        penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                        pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                        New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                        menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                        I

                        I

                        Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                        lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                        pada aktivitas berat

                        II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                        menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                        III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                        namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                        IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                        bahkan timbul saat istirahat

                        Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                        elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                        a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                        Kriteria Mayor Kriteria Minor

                        Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                        43

                        Kardiomegali Batuk malam hari

                        Gallop Dispnea drsquoeffort

                        Peningkatan JVP Pembesaran hati

                        Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                        Ronkhi basah halus Takikardia

                        Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                        pada saat yang bersamaan

                        b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                        jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                        tidak hilang oleh batuk serta edema

                        c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                        aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                        d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                        hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                        efusi pleura

                        e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                        Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                        Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                        Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                        1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                        ARDS

                        2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                        3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                        4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                        Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                        dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                        dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                        masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                        Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                        jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                        Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                        Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                        belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                        terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                        44

                        dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                        beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                        31 Hypertension Heart Disease

                        1 Definisi

                        Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                        penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                        jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                        peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                        Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                        hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                        mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                        dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                        gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                        2 Patofisiologi

                        Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                        darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                        hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                        ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                        Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                        kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                        terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                        gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                        bertambah akibat penambahan massa miokard

                        Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                        terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                        beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                        lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                        adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                        belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                        Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                        dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                        terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                        meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                        45

                        stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                        akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                        hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                        karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                        menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                        pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                        jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                        disertai dengan penyakit jantung koroner

                        3 Penyebab dan Faktor Risiko

                        Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                        menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                        peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                        dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                        gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                        Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                        stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                        jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                        oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                        Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                        darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                        meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                        4 Pemeriksaan Fisik

                        Keluhan dan Gejala

                        Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                        simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                        Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                        impoten

                        Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                        miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                        adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                        ischemic

                        Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                        aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                        46

                        Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                        keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                        5 Gambaran Klinik

                        Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                        Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                        neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                        timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                        tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                        Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                        tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                        berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                        dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                        faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                        memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                        6 Pemeriksaan Penunjang

                        A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                        Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                        Hemoglobinhematokrit

                        Elektrolit darahKalium

                        Ureumkreatinin

                        Gula darah puasa

                        Kolesterol total

                        Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                        kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                        adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                        untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                        B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                        - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                        - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                        Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                        tertunda defleksi negatif dalam V1

                        C Pemeriksaan Ekokardiografi

                        47

                        Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                        terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                        miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                        Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                        terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                        penyakit jantung hipertensi

                        Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                        ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                        sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                        eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                        tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                        hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                        ekokardiogram

                        D Pemeriksaan Radiologi

                        Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                        elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                        stadium payah jantung hipertensi

                        Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                        ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                        membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                        berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                        7 Penatalaksanaan

                        A Pencegahan

                        Diet rendah sodium

                        Diet buah-buahan dan sayuran segar

                        Latihan aerobik rutin

                        Mencegah terjadinya kegemukan

                        B Pengobatan

                        Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                        terjadi yaitu dengan

                        Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                        Mengobati payah jantung karena hipertensi

                        Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                        Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                        48

                        Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                        Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                        menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                        rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                        menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                        Diuretik

                        Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                        aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                        sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                        perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                        dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                        menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                        berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                        gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                        Golongan anti-simpatis

                        Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                        jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                        metildepa klonidin dan guanabenz

                        Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                        penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                        obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                        diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                        persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                        sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                        Vasodilator

                        Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                        bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                        kalsium

                        Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                        kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                        dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                        tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                        penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                        49

                        4 PNEUMONIA

                        Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                        terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                        konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                        histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                        eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                        waktu yang bervariasi

                        PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                        pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                        ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                        Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                        napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                        pernapasan bronkial)

                        Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                        Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                        kuman aspirasi

                        Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                        adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                        virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                        tua atau lemah

                        41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                        Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                        yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                        klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                        dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                        gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                        5 DIARE AKUT

                        51 DEFINISI

                        50

                        Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                        air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                        memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                        air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                        berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                        15 hari

                        52 KLASIFIKASI

                        Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                        1 Lama waktu diare akut atau kronik

                        2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                        3 Berat ringan diare kecil atau besar

                        4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                        5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                        53 ETIOLOGI

                        Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                        keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                        penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                        54 PATOFISIOLOGI

                        Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                        berikut

                        1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                        2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                        3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                        4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                        5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                        6 Gangguan permeabilitas usus

                        7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                        8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                        Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                        Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                        pasien belum jatuh dalam presyok

                        Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                        presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                        51

                        Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                        menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                        Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                        terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                        cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                        berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                        Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                        yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                        1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                        Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                        KLINIS SKOR

                        Rasa hausmuntah 1

                        Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                        Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                        Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                        Kesadaran apati 1

                        Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                        Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                        Facies cholerica 2

                        Vox cholerica 2

                        Turgor kulit menurun 1

                        Washer womanrsquos hand 1

                        Ekstremitas dingin 1

                        Sianosis 2

                        Umur 50-60 tahun 1

                        Umur gt 60 tahun 2

                        6 AZOTEMIA

                        Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                        dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                        berikut

                        52

                        Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                        yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                        akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                        homeostasis

                        Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                        tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                        satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                        Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                        ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                        (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                        sisanya (2L hari) diekskresikan

                        Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                        AzotemiaPrerenal

                        Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                        penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                        ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                        volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                        karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                        arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                        menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                        Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                        pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                        pada tubulus colectivus distal

                        53

                        Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                        antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                        untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                        menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                        asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                        output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                        AzotemiaIntrarenal

                        Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                        akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                        itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                        dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                        output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                        hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                        hari)

                        Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                        nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                        tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                        mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                        GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                        Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                        dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                        Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                        ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                        Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                        cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                        tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                        juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                        menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                        Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                        azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                        proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                        dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                        urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                        54

                        Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                        dapat menyesatkan

                        Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                        sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                        nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                        lebih dari 35 g24 jam

                        Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                        membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                        memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                        kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                        dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                        menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                        ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                        tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                        GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                        Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                        granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                        glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                        ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                        Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                        skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                        ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                        nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                        penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                        Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                        untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                        ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                        blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                        intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                        reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                        Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                        pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                        vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                        osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                        55

                        asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                        kecenderungan perdarahan meningkat

                        Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                        toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                        Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                        tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                        Azotemia Postrenal

                        Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                        obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                        dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                        mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                        asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                        Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                        saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                        lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                        terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                        menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                        jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                        fibrosis retroperitoneal

                        PEMBAHASAN

                        56

                        Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                        Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                        Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                        pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                        Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                        assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                        tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                        keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                        pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                        sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                        Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                        penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                        organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                        khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                        tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                        dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                        dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                        adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                        itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                        multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                        psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                        Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                        memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                        Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                        yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                        kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                        ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                        kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                        yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                        anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                        Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                        keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                        pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                        untuk berjalan mulai terbatas

                        57

                        Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                        berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                        hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                        ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                        cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                        Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                        metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                        badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                        apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                        sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                        (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                        ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                        cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                        jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                        pasien tersebut

                        Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                        diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                        sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                        kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                        26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                        VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                        adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                        dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                        (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                        pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                        auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                        Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                        framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                        lelah )

                        Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                        adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                        dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                        yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                        minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                        58

                        halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                        arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                        baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                        Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                        didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                        disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                        sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                        hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                        Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                        Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                        normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                        pada penyakit kronis anemia hemolitik

                        DAFTAR PUSTAKA

                        1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                        Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                        59

                        2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                        httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                        3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                        2008

                        4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                        httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                        factors

                        5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                        httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                        6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                        Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                        p196-200 p297-299

                        7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                        II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                        Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                        60

                        • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                        • IMT
                        • Status Gizi
                        • lt 20 kgm2
                        • 20-25 kgm2
                        • 25-30 kgm2
                        • gt30 kgm2
                        • Gizi kurang (underweight)
                        • Normal
                        • Gizi lebih (overweight)
                        • Obesitas
                        • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                        • IMT
                        • Status Gizi
                        • lt 185 kgm2
                        • 185-25 kgm2
                        • gt 25 kgm2
                        • Gizi kurang (underweight)
                        • Normal
                        • Gizi lebih (overweight)
                        • 22 Sindrom Geriatri
                        • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                        • 1 Sindrom serebral
                        • 2 Konfusio
                        • 3 Gangguan otonom
                        • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                        • 4 Inkontinensia
                        • 5 Jatuh
                        • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                        • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                        • 7 Dekubitus
                        • 23 Depresi Pada Lansia
                        • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                        • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                        • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                        • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                        • Gejala lainnya yang lazim
                        • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                        • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                        • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                        • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                        • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                        • 6 Tidur terganggu
                        • 7 Nafsu makan berkurang
                        • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                        • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                        • Kriteria Mayor
                        • Kriteria Minor

                          B DATA OBJEKTIF

                          1 PEMERIKSAAN FISIK

                          Pemeriksaan Fisik dilakukan tanggal 28 Januari 2013 pukul 0800 di Bangsal Geriatri

                          RSUP Dr Kariadi Semarang

                          Keadaan umum Tampak sakit lemah terpasang infus RL 20 tpm dan O2 nasal canul

                          dispneu drsquo effort (-) orthopneu(-)

                          Kesadaran Composmentis GCS E4V5M6=15

                          Tanda vital TD 14090 mmHg

                          RR 28xmenit

                          N 72xmenit irreguler isi dan tegangan kurang pulsus

                          alternans (+)

                          t 3600C

                          Status gizi BB 46 kg

                          TB 152 cm

                          IMT 1991 kgm2

                          Kesan Normoweight

                          Kepala rambut putih kerutan dahi (++) simetris

                          Kulit turgor kulit kurang erupsi kulit (-)

                          Mata konjungtiva palpebra pucat (++) air mata (++) kelopak mata

                          cekung (--) edema palpebra (--) pupil bulat isokor (4mm4mm) refleks cahaya (++)

                          Telinga tes bisik ADS (16 ndash 16) discharge -- nyeri (--)

                          Hidung discharge (--) obstruksi (--) septum deviasi (-) nafas cuping hidung

                          (--)

                          Mulut lidah tifoid (-) bibir pucat (-) bibir kering (+) bibir sianosis (-) gusi

                          berdarah (-) pursed lip breathing (-) gigi palsu (-) karies (-)

                          Tenggorok T1-1 faring hiperemis (-)

                          Leher trakea ditengah pembesaran nnll (--) JVP R+0

                          Thorax pectus excavatus(+) retraksi suprasternal(-)retraksi

                          supraklavikular(-)

                          retraksi intercostal (--) sela iga melebar (++) sela iga mendatar

                          (++) spider naevi (-)

                          Cor

                          Inspeksi Ictus cordis tidak tampak

                          13

                          Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

                          angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

                          Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

                          Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

                          Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

                          Pinggang jantung melebar

                          Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

                          Pulmo Anterior

                          Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                          Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                          Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                          Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                          Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                          lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

                          Pulmo Posterior

                          Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                          Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                          Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                          Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                          Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                          lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

                          Abdomen

                          Inspeksi cembung venektasi (-)

                          Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

                          Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

                          Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

                          Ekstremitas superior inferior

                          Oedem -- --

                          Akral dingin -- --

                          Sianosis -- --

                          Clubbing finger -- --

                          Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

                          Trofi eutrofi eutrofi

                          Refleks fisiologis + N + N

                          14

                          Refleks Patologis -- --

                          2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

                          Hematologi (25 Januari 2013)

                          Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                          Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

                          Hematokrit 361 385 350-470

                          Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

                          MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

                          MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

                          MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

                          Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

                          Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

                          RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

                          MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

                          Kimia Klinik

                          Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                          Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

                          Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

                          Sedang110-125

                          Buruk gt=126

                          Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

                          Sedang145-179

                          Burukgt=180

                          Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

                          Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

                          Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

                          Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

                          Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

                          Protein total 73 grdL 64 ndash 82

                          Albumin 32 grdL 34 ndash 50

                          15

                          Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                          Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                          Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                          AST 25 UL 15 ndash 37

                          ALT 25 UL 30 ndash 65

                          Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                          Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                          Elektrolit

                          Natrium 135 mmolL 136-145

                          Kalium 36 mmolL 35-51

                          Chlorida 97 mmolL 98-107

                          Calcium 224 mmolL 212-252

                          Magnesium 087 mmolL 074-099

                          URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                          Warna Kuning jernih

                          pH 600

                          Berat jenis 1020

                          Protein 150 mgdL Negatif

                          Reduksi Negatif Negatif

                          Urobilinogen Negatif Negatif

                          Bilirubin 10 mgdL Negatif

                          Aseton Negatif Negatif

                          Nitrit Negatif Negatif

                          Sedimen

                          Epitel 249 uL

                          Epitel 5 ndash 8 LPK

                          00 ndash 400

                          Leukosit 369 uL

                          Leukosit 3 ndash 5 LPB

                          00 ndash 200

                          Eritrosit 1038 uL

                          Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                          00 ndash 250

                          Kristal 08uL 00 ndash 100

                          Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                          16

                          Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                          Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                          Granula halus 1 ndash 3LPK -

                          Epitel NegatifLPK -

                          Eritrosit NegatifLPK -

                          Leukosit NegatifLPK -

                          Mukus 662uL 000 ndash 050

                          Benang mukus +POS -

                          Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                          Bakteri 716uL

                          +POS

                          00 ndash 1000

                          Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                          Sperma 00uL 00 ndash 30

                          Kepekatan 118

                          EKG

                          HR 80 x mnt

                          Irama sinus aritmia

                          Axis normoaxis

                          Gel P P mitral (+)

                          PR interval 02 s

                          QRS komplek 008 s

                          ST segmen isoelektrik

                          Gel T 008 s

                          T inverted (-)

                          Tall T (-)

                          R S di V1 lt 1mm

                          S di V1 + R di V56gt35mm

                          RSRrsquo di V1 V2

                          Kesan aritmia sinus

                          HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                          Visus ODS 360

                          Palpebra edema (--)

                          Segmen anterior tenang

                          17

                          Lensa keruh tidak rata

                          Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                          Funduskopi

                          Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                          Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                          IV DAFTAR ABNORMALITAS

                          1 Muntah

                          2 Mual

                          3 BAB cair 3 kali

                          4 Lemas

                          5 Batuk berdahak sulit keluar

                          6 Demam nglemeng

                          7 Pusing berputar saat berdiri

                          8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                          minum obat secara teratur

                          9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                          saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                          10 TD = 140100 mmHg

                          11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                          12 Auskultasi jantung

                          13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                          14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                          halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                          15 EKG

                          16 Lensa ODS keruh tidak merata

                          17 Hematologi Hb 1160 gr

                          18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                          19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                          20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                          21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                          22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                          23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                          18

                          24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                          patologi 361uL

                          25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                          V DAFTAR MASALAH

                          A Sindroma Geriatri

                          Sindroma serebral (-)

                          Konfusio (-)

                          Gangguan otonom (-)

                          Inkontinensia (+)

                          Jatuh (+)

                          Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                          Dekubitus (-)

                          B AKS

                          The 14 I

                          Immobility

                          Impaction

                          Instability

                          Iatrogenik

                          Intelectual impairment

                          Insomnia

                          Inkontinensia

                          Isolation

                          Impotence

                          Imuno deficiency

                          Infection

                          Inaniaton

                          Impairment of vision smell hearing

                          Impecunity

                          C Problem

                          1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                          2 Hipertensi Stage I (810)

                          19

                          3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                          4 Infiltrat paru (4111417)

                          5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                          6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                          7 Gangguang Kognitif (20)

                          8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                          VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                          1 Gastoenteritis akut

                          Assesment Inflamatory

                          Non-inflamatory

                          Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                          hitung jenis leukosit)

                          Ip Rx infus RL 20 tpm

                          Diet lunak RG 1500 kkal

                          New diatab 3x2 tab

                          Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                          Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                          Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                          penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                          - Mencuci tangan sebelum makan

                          - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                          pemeriksaan

                          2 Infiltrat Paru

                          Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                          Community Aqcuired Pneumonia

                          Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                          Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                          Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                          Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                          Ip Ex

                          - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                          - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                          20

                          - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                          pengeluaran dahak

                          3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                          Assesment - Etiologi primer

                          Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                          hypertension)

                          Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                          Ip Rx Captopril 3x125 mg

                          Amlodipin 1x5 mg

                          Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                          Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                          Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                          Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                          Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                          Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                          secara teratur

                          4 Hipertensi stage I

                          Assesment - Etiologi primer

                          Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                          hypertension)

                          Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                          Ip Rx Captopril 3x125 mg

                          Amlodipin 1x5 mg

                          Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                          Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                          Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                          Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                          Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                          Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                          secara teratur

                          5

                          21

                          6 Hypertension Heart Disease

                          Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                          - Diagnosis Anatomis LVH

                          - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                          Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                          rutin dan kimia klnik

                          Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                          - Captopril 3x125 mg

                          - Amlodipin 1x5 mg

                          - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                          - Spironolakton 1x25 mg

                          Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                          Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                          - Edukasi mengenai perubahan life style

                          (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                          yang banyak mengandung garam

                          (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                          - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                          antihipertensi secara teratur

                          7 Pneumoni

                          Assesment HAP

                          Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                          IP Rx O2 3Lm

                          Terapi empirik AB

                          Ambroxol 3x30 mg

                          IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                          IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                          lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                          8 Azotemia

                          Assesment Etiologi Pre-renal renal

                          Ip Dx USG Abdomen

                          22

                          IP Rx Diet rendah uremi

                          IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                          IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                          Menyeimbangkan cairan input dan output

                          Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                          hidup

                          9 Anemia Normositik Normokromik

                          Assesment Penyakit kronik

                          Intake kurang

                          Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                          Ip Rx -

                          Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                          Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                          - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                          mengetahui penyebab penyakit

                          10 Gangguan Kognitif

                          Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                          Ip Dx -

                          Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                          lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                          Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                          Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                          kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                          11 Episode Depresif Ringan

                          Assesment -

                          Ip Dx -

                          Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                          Ip Mx -

                          Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                          perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                          minimal sekali)

                          23

                          12

                          13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                          Assesment jenis eksudat transudat

                          Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                          pada cairan pleura

                          Ip Rx O2 3Lm

                          Ip Mx keluhan sesak

                          Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                          prognosis penyakit

                          BAB II

                          TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                          24

                          1 GERIATRI

                          Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                          dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                          dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                          degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                          Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                          1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                          atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                          2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                          menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                          3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                          4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                          5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                          sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                          11 Status Gizi Lansia

                          Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                          karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                          (buruk) pada lansia adalah

                          1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                          2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                          3 Penurunan serum protein yang berwarna

                          4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                          5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                          6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                          7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                          defisiensi folat dan vitamin B12

                          Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                          (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                          IMT Status Gizi

                          25

                          lt 20 kgm2

                          20-25 kgm2

                          25-30 kgm2

                          gt30 kgm2

                          Gizi kurang (underweight)

                          Normal

                          Gizi lebih (overweight)

                          Obesitas

                          Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                          ditampilkan pada tabel berikut

                          IMT Status Gizi

                          lt 185 kgm2

                          185-25 kgm2

                          gt 25 kgm2

                          Gizi kurang (underweight)

                          Normal

                          Gizi lebih (overweight)

                          22 Sindrom Geriatri

                          Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                          klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                          giants adalah

                          1 Sindrom serebral

                          2 Konfusio

                          3 Gangguan otonom

                          Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                          terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                          pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                          Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                          1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                          pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                          4 Inkontinensia

                          5 Jatuh

                          Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                          di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                          stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                          lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                          ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                          26

                          kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                          Stroke serangan kejang Parkinson)

                          6 Kelainan tulang dan patah tulang

                          7 Dekubitus

                          23 Depresi Pada Lansia

                          3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                          1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                          2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                          yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                          kegembiraan

                          3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                          Gejala lainnya yang lazim

                          1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                          2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                          3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                          4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                          5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                          6 Tidur terganggu

                          7 Nafsu makan berkurang

                          Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                          utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                          gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                          Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                          makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                          Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                          fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                          2 HIPERTENSI

                          21 DEFINISI HIPERTENSI

                          Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                          peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                          pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                          27

                          untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                          yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                          22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                          Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                          hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                          pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                          pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                          Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                          Klasifikasi

                          Tekanan

                          Darah

                          Tekanan

                          Darah

                          Sistolik

                          (mmhg)

                          Tekanan

                          Darah

                          Diastoli

                          k

                          (mmhg)

                          Modifikasi

                          Gaya

                          Hidup

                          Obat Awal

                          Tanpa indikasi Dengan

                          Indikasi

                          Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                          menggunakan obat

                          anti hipertensi

                          Gunakan obat

                          yang spesifik

                          dengan

                          indikasi

                          (risiko)

                          Pre

                          Hipertensi

                          120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                          Hipertensi

                          Stage I

                          Hipertensi

                          Stage II

                          140 ndash 159

                          ge160

                          90 ndash 99

                          ge100

                          Ya

                          Ya

                          Untuk semua kasus

                          gunakan diuretik

                          jenis thiazide dengan

                          pertimbangan ACEi

                          ARB BB CCB atau

                          kombinasikan

                          Gunakan kombinasi

                          2 obat (biasanya

                          diuretik jenis

                          thiazide) dan

                          ACEiARBBBCCB

                          Gunakan obat

                          yang spesifik

                          dengan

                          indikasi

                          (risiko)

                          Kemudian

                          tambahkan

                          dengan obat

                          anti hipertensi

                          (diuretik

                          ACEi ARB

                          BB CCB)

                          seperti yang

                          dibutuhkan

                          28

                          Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                          menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                          edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                          rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                          Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                          mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                          perilaku gaya hidup yang salah

                          23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                          Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                          Usia

                          Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                          pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                          wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                          Ras

                          Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                          dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                          serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                          Riwayat keluarga

                          Overweight atau obesitas

                          Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                          Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                          untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                          volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                          meningkat

                          Kurang aktif bergerak

                          Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                          jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                          bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                          aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                          Merokok

                          Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                          yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                          menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                          Diet tinggi garam ( sodium)

                          29

                          Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                          tekanan darah

                          Diet kurang potasium

                          Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                          akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                          Diet kurang vitamin D

                          Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                          sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                          ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                          Alkohol

                          Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                          dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                          Stres

                          Penyakit kronik

                          Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                          berisiko untuk mengalami hipertensi

                          24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                          30

                          25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                          31

                          Modifikasi gaya hidup

                          Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                          pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                          penyerta tertentu)

                          Obat antihipertensi inisial

                          Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                          Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                          BB CCB)

                          Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                          atau diastolik 90-99 mmHg)

                          Diuretik golongan Tiazide Dapat

                          dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                          Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                          Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                          Target tekanan darah tida terpenuhi

                          Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                          dengan dokter spesialis

                          32

                          1 Modifikasi Gaya Hidup

                          Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                          pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                          penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                          tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                          atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                          perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                          natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                          menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                          resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                          memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                          gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                          hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                          Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                          Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                          Penurunan

                          Tekanan Darah

                          Sistolik (Skala)

                          Menurunkan Berat

                          Badan

                          Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                          Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                          5 ndash 20 mmhg 10 kg

                          penurunan berat

                          badan

                          Melakukan pola diet

                          berdasarkan DASH

                          Mengkonsumsi makanan yang kaya

                          dengan buah ndash buahan sayuran produk

                          makanan yang rendah lemak dengan kadar

                          8 ndash 14 mmhg

                          33

                          lemak total dan saturasi yang rendah

                          Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                          mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                          (24 gram Na atau 6 gram garam)

                          2 ndash 8 mmhg

                          Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                          teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                          menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                          4 ndash 9 mmhg

                          Membatasi Penggunaan

                          alcohol

                          Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                          dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                          misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                          80 whiski) per hari pada sebagian besar

                          laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                          hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                          kurus

                          2 ndash 4 mmhg

                          2 Terapi Farmakologi

                          Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                          obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                          reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                          jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                          Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                          percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                          baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                          Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                          dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                          diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                          dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                          dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                          pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                          National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                          baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                          dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                          semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                          34

                          dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                          manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                          Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                          lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                          ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                          besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                          untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                          kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                          gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                          tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                          keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                          (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                          pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                          memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                          autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                          harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                          Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                          Kelas Obat (nama generik) Dosis

                          Penggunaan

                          (mg hari)

                          Frekuensi

                          penggunaan

                          per hari

                          Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                          - Chlortalidone

                          - Hidrochlorthiazide

                          - Polythiazide

                          - Indapamide

                          - Metalazone

                          125 ndash 500

                          125 ndash 25

                          125 ndash 50

                          2 ndash 4

                          125 ndash 25

                          05 ndash 01

                          1-2

                          1

                          1

                          1

                          1

                          1

                          Loop diuretic - Bumetanide

                          - Furosemide

                          - Tosemid

                          05 ndash 1

                          20 ndash 80

                          25 ndash 10

                          2

                          2

                          1

                          Diuretik hemat kalium - Amiloride

                          - Triamterene

                          5 ndash 10

                          50 ndash 100

                          1 ndash 2

                          1 ndash 2

                          Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                          35

                          blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                          Beta blocker - Atenolol

                          - Betaxolol

                          - Bisoprolol

                          - Metaprolol

                          - Metoprolol

                          - Nadolod

                          - Propanolol

                          - Propanolol long acting

                          - Timolol

                          25 ndash 100

                          5 ndash 20

                          25 ndash 10

                          50 ndash 100

                          50 ndash 100

                          40 ndash 120

                          40 ndash 160

                          60 ndash 180

                          20 ndash 40

                          1

                          1

                          1

                          1 ndash 2

                          1

                          1

                          2

                          1

                          2

                          Beta blocker aktivitas

                          simpatomimetik

                          - Acebutolol

                          - Penbutolol

                          - Pindolol

                          200 ndash 800

                          10 ndash 40

                          10 ndash 40

                          2

                          1

                          2

                          Kombinasi Alfa dan

                          Beta Blocker

                          - Carvedilol

                          - Labetalol

                          125 ndash 50

                          200 ndash 800

                          2

                          2

                          ACEi - Benazepril

                          - Captopril

                          - Enalapril

                          - Fosinopril

                          - Lisinopril

                          - Moexipril

                          - Perindopril

                          - Quinapril

                          - Ramipril

                          - Trandolapril

                          10 ndash 40

                          25 ndash 100

                          5 ndash 40

                          10 ndash 40

                          10 ndash 40

                          75 ndash 30

                          4 ndash 8

                          10 ndash 80

                          25 ndash 20

                          1 ndash 4

                          1

                          2

                          1 ndash 2

                          1

                          1

                          1

                          1

                          1

                          1

                          1

                          Angiotensinogen II

                          Antagonis

                          - Candesartan

                          - Eprosartan

                          - Irbesartan

                          - Losartan

                          - Olmesartan

                          - Telmisartan

                          - Valsartan

                          8 ndash 32

                          400 -800

                          150 ndash 300

                          25 ndash 100

                          20 ndash 40

                          20 ndash 80

                          80 ndash 320

                          1

                          1 ndash 2

                          1

                          1 ndash 2

                          1

                          1

                          1 ndash 2

                          CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                          36

                          Dihidropiridin release

                          - Verapamil immediate

                          release

                          - Verapamil long acting

                          - Verapamil

                          80 ndash 320

                          120 ndash 480

                          120 ndash 360

                          2

                          1 ndash 2

                          1

                          CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                          - Felodipine

                          - Isradipine

                          - Nicardipine sustained

                          release

                          - Nifedipine long acting

                          - Nisoldipine

                          25 ndash 10

                          25 ndash 20

                          25 ndash 10

                          60 ndash 120

                          30 ndash 60

                          10 ndash 40

                          1

                          1

                          2

                          2

                          1

                          1

                          Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                          - Prazosin

                          - Terazosin

                          1 ndash 16

                          2 ndash 20

                          1 ndash 20

                          1

                          2 ndash 3

                          1 ndash 2

                          Alpha 2 Agonis

                          sentral dan obat

                          lainnya yang bekerja

                          sentral

                          - Clonidine

                          - Clonidine patch

                          - Methyldopa

                          - Reserpin

                          - Guanfacine

                          01 ndash 08

                          01 ndash 03

                          250 ndash 1000

                          01ndash 025

                          05 ndash 2

                          2

                          1 Minggu

                          2

                          1

                          1

                          Vasodilator langsung - Hydralazine

                          - Minoxidil

                          25 ndash 100

                          25 ndash 80

                          2

                          1 ndash 2

                          Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                          - Diuretik dan β blocker

                          - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                          - Calcium antagonist dan diuretik

                          - Calcium antagonist dan B Blocker

                          - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                          - α blocker dan β blocker

                          - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                          antagonist

                          37

                          Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                          memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                          obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                          1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                          Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                          menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                          kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                          2 Penyakit Jantung Iskemi

                          PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                          dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                          calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                          akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                          obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                          inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                          3 Gagal Jantung

                          Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                          ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                          penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                          aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                          4 Diabetes Melitus

                          Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                          menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                          diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                          menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                          5 Penyakit Ginjal Kronik

                          Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                          1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                          173m2

                          2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                          Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                          jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                          adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                          per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                          38

                          6 Penyakit cerebrovaskular

                          Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                          Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                          stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                          Thiazide

                          7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                          Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                          PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                          8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                          Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                          dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                          usia yang lebih muda

                          Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                          tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                          sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                          mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                          kompensasiadaptasi

                          Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                          akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                          Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                          renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                          penyebab hipertensi pada lansia

                          Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                          adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                          Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                          pembuluh darah perifer

                          Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                          postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                          terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                          akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                          Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                          Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                          tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                          39

                          bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                          dan Calcium antagonis dihydropyridine

                          26 KOMPLIKASI

                          Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                          sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                          penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                          organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                          antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                          dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                          penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                          dicapai

                          27 KRISIS HIPERTENSI

                          A DEFINISI

                          Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                          ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                          membutuhkan penanggulangan segera

                          B KLASIFIKASI

                          1 Hipertensi Emergensi

                          Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                          progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                          penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                          2 Hipertensi urgensi

                          Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                          disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                          dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                          Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                          TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                          1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                          1048729 Hipertensi ensefalopati

                          1048729 Aorta diseksi akut

                          1048729 Oedema paru akut

                          1048729 Eklampsi

                          40

                          1048729 Feokhromositoma

                          1048729 Funduskopi KW III atau IV

                          1048729 Insufisiensi ginjal akut

                          1048729 Infark miokard akut angina unstable

                          1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                          - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                          - Cedera kepala

                          - Luka bakar

                          - Interaksi obat

                          Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                          1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                          tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                          1048729 KW I atau II pada funduskopi

                          1048729 Hipertensi post operasi

                          1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                          Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                          pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                          C FAKTOR RISIKO

                          Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                          Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                          Kehamilan

                          Penggunaan NAPZA

                          Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                          phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                          Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                          D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                          Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                          dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                          pemberian obat anti hipertensi oral

                          41

                          Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                          Obat Cara

                          pemberian

                          Farmakologi Dosis

                          ACE inhibitor Sublingual Oral

                          ( dikunyah

                          diisap)

                          Mulai kerja

                          SL 10 -15 menit

                          Oral 15 ndash 30 menit

                          Efek Maksimal

                          SL 60 menit

                          Oral 1 ndash 2 jam

                          Lama kerja 8 jam

                          625 ndash 50

                          mgkali

                          Central Alpha

                          Agonis

                          Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                          Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                          Lama kerja 3 ndash 12 jam

                          75 ndash 150

                          microgkalijam

                          Total 900 microg

                          Calcium Channel

                          Blocker

                          Oral ( dikunyah

                          ditelan)

                          Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                          Efek maksimal 30 ndash 60

                          menit

                          Lama kerja 2 ndash 6 jam

                          Obat alternatif

                          bila obat lain

                          tidak ada

                          Kontraindikasi

                          pada kasus

                          krisis hipertensi

                          dengan

                          gangguan otak

                          dan iskemia

                          jantung

                          E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                          1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                          fasilitas pemantauan yang memadai

                          2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                          3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                          langkah sebagai berikut

                          a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                          pressure) diturunkan 20 ndash 25

                          b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                          42

                          c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                          gejala iskemia organ

                          3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                          Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                          jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                          kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                          kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                          dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                          gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                          perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                          kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                          gagal jantung kanan

                          Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                          seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                          penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                          pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                          New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                          menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                          I

                          I

                          Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                          lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                          pada aktivitas berat

                          II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                          menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                          III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                          namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                          IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                          bahkan timbul saat istirahat

                          Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                          elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                          a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                          Kriteria Mayor Kriteria Minor

                          Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                          43

                          Kardiomegali Batuk malam hari

                          Gallop Dispnea drsquoeffort

                          Peningkatan JVP Pembesaran hati

                          Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                          Ronkhi basah halus Takikardia

                          Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                          pada saat yang bersamaan

                          b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                          jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                          tidak hilang oleh batuk serta edema

                          c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                          aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                          d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                          hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                          efusi pleura

                          e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                          Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                          Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                          Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                          1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                          ARDS

                          2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                          3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                          4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                          Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                          dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                          dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                          masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                          Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                          jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                          Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                          Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                          belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                          terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                          44

                          dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                          beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                          31 Hypertension Heart Disease

                          1 Definisi

                          Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                          penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                          jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                          peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                          Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                          hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                          mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                          dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                          gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                          2 Patofisiologi

                          Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                          darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                          hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                          ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                          Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                          kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                          terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                          gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                          bertambah akibat penambahan massa miokard

                          Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                          terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                          beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                          lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                          adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                          belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                          Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                          dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                          terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                          meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                          45

                          stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                          akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                          hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                          karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                          menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                          pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                          jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                          disertai dengan penyakit jantung koroner

                          3 Penyebab dan Faktor Risiko

                          Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                          menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                          peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                          dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                          gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                          Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                          stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                          jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                          oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                          Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                          darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                          meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                          4 Pemeriksaan Fisik

                          Keluhan dan Gejala

                          Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                          simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                          Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                          impoten

                          Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                          miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                          adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                          ischemic

                          Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                          aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                          46

                          Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                          keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                          5 Gambaran Klinik

                          Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                          Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                          neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                          timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                          tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                          Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                          tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                          berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                          dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                          faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                          memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                          6 Pemeriksaan Penunjang

                          A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                          Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                          Hemoglobinhematokrit

                          Elektrolit darahKalium

                          Ureumkreatinin

                          Gula darah puasa

                          Kolesterol total

                          Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                          kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                          adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                          untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                          B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                          - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                          - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                          Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                          tertunda defleksi negatif dalam V1

                          C Pemeriksaan Ekokardiografi

                          47

                          Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                          terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                          miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                          Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                          terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                          penyakit jantung hipertensi

                          Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                          ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                          sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                          eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                          tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                          hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                          ekokardiogram

                          D Pemeriksaan Radiologi

                          Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                          elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                          stadium payah jantung hipertensi

                          Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                          ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                          membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                          berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                          7 Penatalaksanaan

                          A Pencegahan

                          Diet rendah sodium

                          Diet buah-buahan dan sayuran segar

                          Latihan aerobik rutin

                          Mencegah terjadinya kegemukan

                          B Pengobatan

                          Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                          terjadi yaitu dengan

                          Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                          Mengobati payah jantung karena hipertensi

                          Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                          Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                          48

                          Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                          Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                          menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                          rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                          menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                          Diuretik

                          Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                          aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                          sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                          perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                          dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                          menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                          berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                          gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                          Golongan anti-simpatis

                          Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                          jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                          metildepa klonidin dan guanabenz

                          Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                          penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                          obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                          diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                          persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                          sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                          Vasodilator

                          Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                          bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                          kalsium

                          Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                          kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                          dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                          tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                          penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                          49

                          4 PNEUMONIA

                          Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                          terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                          konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                          histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                          eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                          waktu yang bervariasi

                          PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                          pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                          ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                          Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                          napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                          pernapasan bronkial)

                          Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                          Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                          kuman aspirasi

                          Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                          adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                          virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                          tua atau lemah

                          41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                          Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                          yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                          klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                          dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                          gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                          5 DIARE AKUT

                          51 DEFINISI

                          50

                          Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                          air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                          memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                          air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                          berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                          15 hari

                          52 KLASIFIKASI

                          Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                          1 Lama waktu diare akut atau kronik

                          2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                          3 Berat ringan diare kecil atau besar

                          4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                          5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                          53 ETIOLOGI

                          Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                          keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                          penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                          54 PATOFISIOLOGI

                          Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                          berikut

                          1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                          2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                          3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                          4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                          5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                          6 Gangguan permeabilitas usus

                          7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                          8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                          Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                          Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                          pasien belum jatuh dalam presyok

                          Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                          presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                          51

                          Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                          menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                          Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                          terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                          cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                          berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                          Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                          yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                          1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                          Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                          KLINIS SKOR

                          Rasa hausmuntah 1

                          Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                          Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                          Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                          Kesadaran apati 1

                          Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                          Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                          Facies cholerica 2

                          Vox cholerica 2

                          Turgor kulit menurun 1

                          Washer womanrsquos hand 1

                          Ekstremitas dingin 1

                          Sianosis 2

                          Umur 50-60 tahun 1

                          Umur gt 60 tahun 2

                          6 AZOTEMIA

                          Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                          dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                          berikut

                          52

                          Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                          yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                          akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                          homeostasis

                          Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                          tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                          satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                          Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                          ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                          (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                          sisanya (2L hari) diekskresikan

                          Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                          AzotemiaPrerenal

                          Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                          penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                          ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                          volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                          karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                          arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                          menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                          Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                          pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                          pada tubulus colectivus distal

                          53

                          Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                          antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                          untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                          menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                          asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                          output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                          AzotemiaIntrarenal

                          Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                          akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                          itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                          dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                          output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                          hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                          hari)

                          Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                          nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                          tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                          mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                          GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                          Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                          dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                          Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                          ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                          Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                          cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                          tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                          juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                          menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                          Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                          azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                          proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                          dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                          urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                          54

                          Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                          dapat menyesatkan

                          Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                          sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                          nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                          lebih dari 35 g24 jam

                          Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                          membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                          memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                          kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                          dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                          menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                          ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                          tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                          GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                          Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                          granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                          glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                          ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                          Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                          skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                          ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                          nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                          penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                          Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                          untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                          ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                          blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                          intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                          reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                          Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                          pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                          vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                          osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                          55

                          asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                          kecenderungan perdarahan meningkat

                          Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                          toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                          Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                          tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                          Azotemia Postrenal

                          Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                          obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                          dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                          mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                          asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                          Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                          saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                          lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                          terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                          menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                          jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                          fibrosis retroperitoneal

                          PEMBAHASAN

                          56

                          Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                          Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                          Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                          pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                          Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                          assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                          tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                          keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                          pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                          sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                          Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                          penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                          organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                          khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                          tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                          dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                          dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                          adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                          itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                          multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                          psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                          Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                          memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                          Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                          yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                          kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                          ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                          kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                          yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                          anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                          Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                          keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                          pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                          untuk berjalan mulai terbatas

                          57

                          Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                          berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                          hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                          ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                          cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                          Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                          metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                          badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                          apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                          sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                          (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                          ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                          cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                          jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                          pasien tersebut

                          Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                          diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                          sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                          kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                          26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                          VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                          adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                          dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                          (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                          pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                          auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                          Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                          framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                          lelah )

                          Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                          adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                          dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                          yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                          minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                          58

                          halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                          arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                          baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                          Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                          didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                          disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                          sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                          hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                          Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                          Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                          normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                          pada penyakit kronis anemia hemolitik

                          DAFTAR PUSTAKA

                          1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                          Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                          59

                          2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                          httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                          3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                          2008

                          4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                          httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                          factors

                          5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                          httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                          6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                          Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                          p196-200 p297-299

                          7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                          II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                          Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                          60

                          • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                          • IMT
                          • Status Gizi
                          • lt 20 kgm2
                          • 20-25 kgm2
                          • 25-30 kgm2
                          • gt30 kgm2
                          • Gizi kurang (underweight)
                          • Normal
                          • Gizi lebih (overweight)
                          • Obesitas
                          • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                          • IMT
                          • Status Gizi
                          • lt 185 kgm2
                          • 185-25 kgm2
                          • gt 25 kgm2
                          • Gizi kurang (underweight)
                          • Normal
                          • Gizi lebih (overweight)
                          • 22 Sindrom Geriatri
                          • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                          • 1 Sindrom serebral
                          • 2 Konfusio
                          • 3 Gangguan otonom
                          • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                          • 4 Inkontinensia
                          • 5 Jatuh
                          • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                          • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                          • 7 Dekubitus
                          • 23 Depresi Pada Lansia
                          • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                          • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                          • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                          • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                          • Gejala lainnya yang lazim
                          • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                          • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                          • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                          • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                          • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                          • 6 Tidur terganggu
                          • 7 Nafsu makan berkurang
                          • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                          • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                          • Kriteria Mayor
                          • Kriteria Minor

                            Palpasi Ictus cordis teraba di SIC V Linea Mid Clavicula Sinistra tidak kuat

                            angkat thrill (-) pulsasi epigastrial (-)

                            Perkusi Batas atas SIC II linea parasternalis sinistra

                            Batas kanan SIC V linea parasternalis dextra

                            Batas kiri SIC VI Linea Mid Clavicula Sinistra

                            Pinggang jantung melebar

                            Auskultasi HR= 72xmenit reguler BJ I-II normal bising (-) gallop (-)

                            Pulmo Anterior

                            Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                            Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                            Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                            Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                            Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                            lapangan paru kanan dan kiri wheezing (+)

                            Pulmo Posterior

                            Inspeksi simetris saat statis dan dinamis

                            Palpasi stem fremitus kanan sama dengan kiri

                            Perkusi Hemithorax dextra redup setinggi SIC II ke bawah

                            Hemithorax sinistra redup setinggi SIC II ke bawah

                            Auskultasi suara dasar bronkial suara tambahan (+) ronkhi basah kasar di seluruh

                            lapangan paru kanan dan paru kiri wheezing (+)

                            Abdomen

                            Inspeksi cembung venektasi (-)

                            Auskultasi bising usus (+) meningkat bruit (-)

                            Perkusi timpanipekak sisi (+) normal pekak alih (-) area traube timpani

                            Palpasi supel hepar dan lien tak teraba nyeri tekan (-) ballotement (-)

                            Ekstremitas superior inferior

                            Oedem -- --

                            Akral dingin -- --

                            Sianosis -- --

                            Clubbing finger -- --

                            Cap Refill lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo lt2rdquo

                            Trofi eutrofi eutrofi

                            Refleks fisiologis + N + N

                            14

                            Refleks Patologis -- --

                            2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

                            Hematologi (25 Januari 2013)

                            Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                            Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

                            Hematokrit 361 385 350-470

                            Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

                            MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

                            MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

                            MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

                            Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

                            Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

                            RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

                            MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

                            Kimia Klinik

                            Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                            Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

                            Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

                            Sedang110-125

                            Buruk gt=126

                            Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

                            Sedang145-179

                            Burukgt=180

                            Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

                            Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

                            Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

                            Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

                            Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

                            Protein total 73 grdL 64 ndash 82

                            Albumin 32 grdL 34 ndash 50

                            15

                            Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                            Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                            Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                            AST 25 UL 15 ndash 37

                            ALT 25 UL 30 ndash 65

                            Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                            Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                            Elektrolit

                            Natrium 135 mmolL 136-145

                            Kalium 36 mmolL 35-51

                            Chlorida 97 mmolL 98-107

                            Calcium 224 mmolL 212-252

                            Magnesium 087 mmolL 074-099

                            URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                            Warna Kuning jernih

                            pH 600

                            Berat jenis 1020

                            Protein 150 mgdL Negatif

                            Reduksi Negatif Negatif

                            Urobilinogen Negatif Negatif

                            Bilirubin 10 mgdL Negatif

                            Aseton Negatif Negatif

                            Nitrit Negatif Negatif

                            Sedimen

                            Epitel 249 uL

                            Epitel 5 ndash 8 LPK

                            00 ndash 400

                            Leukosit 369 uL

                            Leukosit 3 ndash 5 LPB

                            00 ndash 200

                            Eritrosit 1038 uL

                            Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                            00 ndash 250

                            Kristal 08uL 00 ndash 100

                            Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                            16

                            Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                            Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                            Granula halus 1 ndash 3LPK -

                            Epitel NegatifLPK -

                            Eritrosit NegatifLPK -

                            Leukosit NegatifLPK -

                            Mukus 662uL 000 ndash 050

                            Benang mukus +POS -

                            Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                            Bakteri 716uL

                            +POS

                            00 ndash 1000

                            Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                            Sperma 00uL 00 ndash 30

                            Kepekatan 118

                            EKG

                            HR 80 x mnt

                            Irama sinus aritmia

                            Axis normoaxis

                            Gel P P mitral (+)

                            PR interval 02 s

                            QRS komplek 008 s

                            ST segmen isoelektrik

                            Gel T 008 s

                            T inverted (-)

                            Tall T (-)

                            R S di V1 lt 1mm

                            S di V1 + R di V56gt35mm

                            RSRrsquo di V1 V2

                            Kesan aritmia sinus

                            HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                            Visus ODS 360

                            Palpebra edema (--)

                            Segmen anterior tenang

                            17

                            Lensa keruh tidak rata

                            Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                            Funduskopi

                            Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                            Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                            IV DAFTAR ABNORMALITAS

                            1 Muntah

                            2 Mual

                            3 BAB cair 3 kali

                            4 Lemas

                            5 Batuk berdahak sulit keluar

                            6 Demam nglemeng

                            7 Pusing berputar saat berdiri

                            8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                            minum obat secara teratur

                            9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                            saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                            10 TD = 140100 mmHg

                            11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                            12 Auskultasi jantung

                            13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                            14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                            halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                            15 EKG

                            16 Lensa ODS keruh tidak merata

                            17 Hematologi Hb 1160 gr

                            18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                            19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                            20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                            21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                            22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                            23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                            18

                            24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                            patologi 361uL

                            25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                            V DAFTAR MASALAH

                            A Sindroma Geriatri

                            Sindroma serebral (-)

                            Konfusio (-)

                            Gangguan otonom (-)

                            Inkontinensia (+)

                            Jatuh (+)

                            Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                            Dekubitus (-)

                            B AKS

                            The 14 I

                            Immobility

                            Impaction

                            Instability

                            Iatrogenik

                            Intelectual impairment

                            Insomnia

                            Inkontinensia

                            Isolation

                            Impotence

                            Imuno deficiency

                            Infection

                            Inaniaton

                            Impairment of vision smell hearing

                            Impecunity

                            C Problem

                            1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                            2 Hipertensi Stage I (810)

                            19

                            3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                            4 Infiltrat paru (4111417)

                            5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                            6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                            7 Gangguang Kognitif (20)

                            8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                            VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                            1 Gastoenteritis akut

                            Assesment Inflamatory

                            Non-inflamatory

                            Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                            hitung jenis leukosit)

                            Ip Rx infus RL 20 tpm

                            Diet lunak RG 1500 kkal

                            New diatab 3x2 tab

                            Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                            Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                            Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                            penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                            - Mencuci tangan sebelum makan

                            - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                            pemeriksaan

                            2 Infiltrat Paru

                            Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                            Community Aqcuired Pneumonia

                            Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                            Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                            Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                            Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                            Ip Ex

                            - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                            - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                            20

                            - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                            pengeluaran dahak

                            3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                            Assesment - Etiologi primer

                            Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                            hypertension)

                            Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                            Ip Rx Captopril 3x125 mg

                            Amlodipin 1x5 mg

                            Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                            Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                            Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                            Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                            Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                            Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                            secara teratur

                            4 Hipertensi stage I

                            Assesment - Etiologi primer

                            Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                            hypertension)

                            Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                            Ip Rx Captopril 3x125 mg

                            Amlodipin 1x5 mg

                            Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                            Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                            Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                            Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                            Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                            Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                            secara teratur

                            5

                            21

                            6 Hypertension Heart Disease

                            Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                            - Diagnosis Anatomis LVH

                            - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                            Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                            rutin dan kimia klnik

                            Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                            - Captopril 3x125 mg

                            - Amlodipin 1x5 mg

                            - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                            - Spironolakton 1x25 mg

                            Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                            Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                            - Edukasi mengenai perubahan life style

                            (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                            yang banyak mengandung garam

                            (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                            - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                            antihipertensi secara teratur

                            7 Pneumoni

                            Assesment HAP

                            Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                            IP Rx O2 3Lm

                            Terapi empirik AB

                            Ambroxol 3x30 mg

                            IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                            IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                            lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                            8 Azotemia

                            Assesment Etiologi Pre-renal renal

                            Ip Dx USG Abdomen

                            22

                            IP Rx Diet rendah uremi

                            IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                            IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                            Menyeimbangkan cairan input dan output

                            Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                            hidup

                            9 Anemia Normositik Normokromik

                            Assesment Penyakit kronik

                            Intake kurang

                            Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                            Ip Rx -

                            Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                            Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                            - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                            mengetahui penyebab penyakit

                            10 Gangguan Kognitif

                            Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                            Ip Dx -

                            Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                            lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                            Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                            Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                            kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                            11 Episode Depresif Ringan

                            Assesment -

                            Ip Dx -

                            Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                            Ip Mx -

                            Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                            perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                            minimal sekali)

                            23

                            12

                            13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                            Assesment jenis eksudat transudat

                            Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                            pada cairan pleura

                            Ip Rx O2 3Lm

                            Ip Mx keluhan sesak

                            Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                            prognosis penyakit

                            BAB II

                            TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                            24

                            1 GERIATRI

                            Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                            dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                            dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                            degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                            Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                            1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                            atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                            2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                            menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                            3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                            4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                            5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                            sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                            11 Status Gizi Lansia

                            Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                            karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                            (buruk) pada lansia adalah

                            1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                            2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                            3 Penurunan serum protein yang berwarna

                            4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                            5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                            6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                            7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                            defisiensi folat dan vitamin B12

                            Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                            (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                            IMT Status Gizi

                            25

                            lt 20 kgm2

                            20-25 kgm2

                            25-30 kgm2

                            gt30 kgm2

                            Gizi kurang (underweight)

                            Normal

                            Gizi lebih (overweight)

                            Obesitas

                            Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                            ditampilkan pada tabel berikut

                            IMT Status Gizi

                            lt 185 kgm2

                            185-25 kgm2

                            gt 25 kgm2

                            Gizi kurang (underweight)

                            Normal

                            Gizi lebih (overweight)

                            22 Sindrom Geriatri

                            Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                            klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                            giants adalah

                            1 Sindrom serebral

                            2 Konfusio

                            3 Gangguan otonom

                            Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                            terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                            pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                            Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                            1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                            pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                            4 Inkontinensia

                            5 Jatuh

                            Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                            di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                            stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                            lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                            ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                            26

                            kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                            Stroke serangan kejang Parkinson)

                            6 Kelainan tulang dan patah tulang

                            7 Dekubitus

                            23 Depresi Pada Lansia

                            3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                            1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                            2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                            yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                            kegembiraan

                            3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                            Gejala lainnya yang lazim

                            1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                            2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                            3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                            4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                            5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                            6 Tidur terganggu

                            7 Nafsu makan berkurang

                            Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                            utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                            gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                            Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                            makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                            Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                            fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                            2 HIPERTENSI

                            21 DEFINISI HIPERTENSI

                            Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                            peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                            pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                            27

                            untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                            yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                            22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                            Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                            hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                            pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                            pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                            Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                            Klasifikasi

                            Tekanan

                            Darah

                            Tekanan

                            Darah

                            Sistolik

                            (mmhg)

                            Tekanan

                            Darah

                            Diastoli

                            k

                            (mmhg)

                            Modifikasi

                            Gaya

                            Hidup

                            Obat Awal

                            Tanpa indikasi Dengan

                            Indikasi

                            Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                            menggunakan obat

                            anti hipertensi

                            Gunakan obat

                            yang spesifik

                            dengan

                            indikasi

                            (risiko)

                            Pre

                            Hipertensi

                            120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                            Hipertensi

                            Stage I

                            Hipertensi

                            Stage II

                            140 ndash 159

                            ge160

                            90 ndash 99

                            ge100

                            Ya

                            Ya

                            Untuk semua kasus

                            gunakan diuretik

                            jenis thiazide dengan

                            pertimbangan ACEi

                            ARB BB CCB atau

                            kombinasikan

                            Gunakan kombinasi

                            2 obat (biasanya

                            diuretik jenis

                            thiazide) dan

                            ACEiARBBBCCB

                            Gunakan obat

                            yang spesifik

                            dengan

                            indikasi

                            (risiko)

                            Kemudian

                            tambahkan

                            dengan obat

                            anti hipertensi

                            (diuretik

                            ACEi ARB

                            BB CCB)

                            seperti yang

                            dibutuhkan

                            28

                            Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                            menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                            edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                            rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                            Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                            mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                            perilaku gaya hidup yang salah

                            23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                            Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                            Usia

                            Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                            pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                            wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                            Ras

                            Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                            dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                            serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                            Riwayat keluarga

                            Overweight atau obesitas

                            Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                            Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                            untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                            volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                            meningkat

                            Kurang aktif bergerak

                            Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                            jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                            bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                            aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                            Merokok

                            Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                            yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                            menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                            Diet tinggi garam ( sodium)

                            29

                            Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                            tekanan darah

                            Diet kurang potasium

                            Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                            akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                            Diet kurang vitamin D

                            Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                            sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                            ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                            Alkohol

                            Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                            dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                            Stres

                            Penyakit kronik

                            Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                            berisiko untuk mengalami hipertensi

                            24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                            30

                            25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                            31

                            Modifikasi gaya hidup

                            Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                            pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                            penyerta tertentu)

                            Obat antihipertensi inisial

                            Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                            Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                            BB CCB)

                            Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                            atau diastolik 90-99 mmHg)

                            Diuretik golongan Tiazide Dapat

                            dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                            Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                            Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                            Target tekanan darah tida terpenuhi

                            Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                            dengan dokter spesialis

                            32

                            1 Modifikasi Gaya Hidup

                            Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                            pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                            penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                            tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                            atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                            perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                            natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                            menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                            resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                            memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                            gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                            hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                            Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                            Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                            Penurunan

                            Tekanan Darah

                            Sistolik (Skala)

                            Menurunkan Berat

                            Badan

                            Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                            Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                            5 ndash 20 mmhg 10 kg

                            penurunan berat

                            badan

                            Melakukan pola diet

                            berdasarkan DASH

                            Mengkonsumsi makanan yang kaya

                            dengan buah ndash buahan sayuran produk

                            makanan yang rendah lemak dengan kadar

                            8 ndash 14 mmhg

                            33

                            lemak total dan saturasi yang rendah

                            Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                            mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                            (24 gram Na atau 6 gram garam)

                            2 ndash 8 mmhg

                            Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                            teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                            menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                            4 ndash 9 mmhg

                            Membatasi Penggunaan

                            alcohol

                            Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                            dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                            misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                            80 whiski) per hari pada sebagian besar

                            laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                            hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                            kurus

                            2 ndash 4 mmhg

                            2 Terapi Farmakologi

                            Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                            obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                            reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                            jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                            Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                            percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                            baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                            Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                            dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                            diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                            dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                            dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                            pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                            National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                            baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                            dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                            semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                            34

                            dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                            manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                            Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                            lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                            ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                            besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                            untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                            kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                            gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                            tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                            keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                            (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                            pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                            memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                            autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                            harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                            Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                            Kelas Obat (nama generik) Dosis

                            Penggunaan

                            (mg hari)

                            Frekuensi

                            penggunaan

                            per hari

                            Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                            - Chlortalidone

                            - Hidrochlorthiazide

                            - Polythiazide

                            - Indapamide

                            - Metalazone

                            125 ndash 500

                            125 ndash 25

                            125 ndash 50

                            2 ndash 4

                            125 ndash 25

                            05 ndash 01

                            1-2

                            1

                            1

                            1

                            1

                            1

                            Loop diuretic - Bumetanide

                            - Furosemide

                            - Tosemid

                            05 ndash 1

                            20 ndash 80

                            25 ndash 10

                            2

                            2

                            1

                            Diuretik hemat kalium - Amiloride

                            - Triamterene

                            5 ndash 10

                            50 ndash 100

                            1 ndash 2

                            1 ndash 2

                            Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                            35

                            blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                            Beta blocker - Atenolol

                            - Betaxolol

                            - Bisoprolol

                            - Metaprolol

                            - Metoprolol

                            - Nadolod

                            - Propanolol

                            - Propanolol long acting

                            - Timolol

                            25 ndash 100

                            5 ndash 20

                            25 ndash 10

                            50 ndash 100

                            50 ndash 100

                            40 ndash 120

                            40 ndash 160

                            60 ndash 180

                            20 ndash 40

                            1

                            1

                            1

                            1 ndash 2

                            1

                            1

                            2

                            1

                            2

                            Beta blocker aktivitas

                            simpatomimetik

                            - Acebutolol

                            - Penbutolol

                            - Pindolol

                            200 ndash 800

                            10 ndash 40

                            10 ndash 40

                            2

                            1

                            2

                            Kombinasi Alfa dan

                            Beta Blocker

                            - Carvedilol

                            - Labetalol

                            125 ndash 50

                            200 ndash 800

                            2

                            2

                            ACEi - Benazepril

                            - Captopril

                            - Enalapril

                            - Fosinopril

                            - Lisinopril

                            - Moexipril

                            - Perindopril

                            - Quinapril

                            - Ramipril

                            - Trandolapril

                            10 ndash 40

                            25 ndash 100

                            5 ndash 40

                            10 ndash 40

                            10 ndash 40

                            75 ndash 30

                            4 ndash 8

                            10 ndash 80

                            25 ndash 20

                            1 ndash 4

                            1

                            2

                            1 ndash 2

                            1

                            1

                            1

                            1

                            1

                            1

                            1

                            Angiotensinogen II

                            Antagonis

                            - Candesartan

                            - Eprosartan

                            - Irbesartan

                            - Losartan

                            - Olmesartan

                            - Telmisartan

                            - Valsartan

                            8 ndash 32

                            400 -800

                            150 ndash 300

                            25 ndash 100

                            20 ndash 40

                            20 ndash 80

                            80 ndash 320

                            1

                            1 ndash 2

                            1

                            1 ndash 2

                            1

                            1

                            1 ndash 2

                            CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                            36

                            Dihidropiridin release

                            - Verapamil immediate

                            release

                            - Verapamil long acting

                            - Verapamil

                            80 ndash 320

                            120 ndash 480

                            120 ndash 360

                            2

                            1 ndash 2

                            1

                            CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                            - Felodipine

                            - Isradipine

                            - Nicardipine sustained

                            release

                            - Nifedipine long acting

                            - Nisoldipine

                            25 ndash 10

                            25 ndash 20

                            25 ndash 10

                            60 ndash 120

                            30 ndash 60

                            10 ndash 40

                            1

                            1

                            2

                            2

                            1

                            1

                            Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                            - Prazosin

                            - Terazosin

                            1 ndash 16

                            2 ndash 20

                            1 ndash 20

                            1

                            2 ndash 3

                            1 ndash 2

                            Alpha 2 Agonis

                            sentral dan obat

                            lainnya yang bekerja

                            sentral

                            - Clonidine

                            - Clonidine patch

                            - Methyldopa

                            - Reserpin

                            - Guanfacine

                            01 ndash 08

                            01 ndash 03

                            250 ndash 1000

                            01ndash 025

                            05 ndash 2

                            2

                            1 Minggu

                            2

                            1

                            1

                            Vasodilator langsung - Hydralazine

                            - Minoxidil

                            25 ndash 100

                            25 ndash 80

                            2

                            1 ndash 2

                            Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                            - Diuretik dan β blocker

                            - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                            - Calcium antagonist dan diuretik

                            - Calcium antagonist dan B Blocker

                            - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                            - α blocker dan β blocker

                            - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                            antagonist

                            37

                            Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                            memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                            obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                            1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                            Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                            menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                            kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                            2 Penyakit Jantung Iskemi

                            PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                            dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                            calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                            akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                            obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                            inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                            3 Gagal Jantung

                            Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                            ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                            penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                            aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                            4 Diabetes Melitus

                            Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                            menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                            diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                            menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                            5 Penyakit Ginjal Kronik

                            Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                            1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                            173m2

                            2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                            Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                            jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                            adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                            per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                            38

                            6 Penyakit cerebrovaskular

                            Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                            Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                            stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                            Thiazide

                            7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                            Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                            PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                            8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                            Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                            dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                            usia yang lebih muda

                            Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                            tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                            sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                            mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                            kompensasiadaptasi

                            Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                            akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                            Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                            renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                            penyebab hipertensi pada lansia

                            Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                            adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                            Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                            pembuluh darah perifer

                            Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                            postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                            terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                            akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                            Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                            Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                            tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                            39

                            bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                            dan Calcium antagonis dihydropyridine

                            26 KOMPLIKASI

                            Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                            sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                            penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                            organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                            antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                            dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                            penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                            dicapai

                            27 KRISIS HIPERTENSI

                            A DEFINISI

                            Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                            ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                            membutuhkan penanggulangan segera

                            B KLASIFIKASI

                            1 Hipertensi Emergensi

                            Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                            progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                            penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                            2 Hipertensi urgensi

                            Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                            disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                            dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                            Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                            TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                            1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                            1048729 Hipertensi ensefalopati

                            1048729 Aorta diseksi akut

                            1048729 Oedema paru akut

                            1048729 Eklampsi

                            40

                            1048729 Feokhromositoma

                            1048729 Funduskopi KW III atau IV

                            1048729 Insufisiensi ginjal akut

                            1048729 Infark miokard akut angina unstable

                            1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                            - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                            - Cedera kepala

                            - Luka bakar

                            - Interaksi obat

                            Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                            1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                            tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                            1048729 KW I atau II pada funduskopi

                            1048729 Hipertensi post operasi

                            1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                            Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                            pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                            C FAKTOR RISIKO

                            Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                            Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                            Kehamilan

                            Penggunaan NAPZA

                            Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                            phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                            Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                            D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                            Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                            dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                            pemberian obat anti hipertensi oral

                            41

                            Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                            Obat Cara

                            pemberian

                            Farmakologi Dosis

                            ACE inhibitor Sublingual Oral

                            ( dikunyah

                            diisap)

                            Mulai kerja

                            SL 10 -15 menit

                            Oral 15 ndash 30 menit

                            Efek Maksimal

                            SL 60 menit

                            Oral 1 ndash 2 jam

                            Lama kerja 8 jam

                            625 ndash 50

                            mgkali

                            Central Alpha

                            Agonis

                            Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                            Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                            Lama kerja 3 ndash 12 jam

                            75 ndash 150

                            microgkalijam

                            Total 900 microg

                            Calcium Channel

                            Blocker

                            Oral ( dikunyah

                            ditelan)

                            Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                            Efek maksimal 30 ndash 60

                            menit

                            Lama kerja 2 ndash 6 jam

                            Obat alternatif

                            bila obat lain

                            tidak ada

                            Kontraindikasi

                            pada kasus

                            krisis hipertensi

                            dengan

                            gangguan otak

                            dan iskemia

                            jantung

                            E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                            1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                            fasilitas pemantauan yang memadai

                            2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                            3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                            langkah sebagai berikut

                            a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                            pressure) diturunkan 20 ndash 25

                            b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                            42

                            c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                            gejala iskemia organ

                            3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                            Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                            jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                            kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                            kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                            dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                            gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                            perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                            kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                            gagal jantung kanan

                            Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                            seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                            penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                            pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                            New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                            menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                            I

                            I

                            Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                            lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                            pada aktivitas berat

                            II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                            menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                            III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                            namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                            IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                            bahkan timbul saat istirahat

                            Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                            elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                            a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                            Kriteria Mayor Kriteria Minor

                            Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                            43

                            Kardiomegali Batuk malam hari

                            Gallop Dispnea drsquoeffort

                            Peningkatan JVP Pembesaran hati

                            Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                            Ronkhi basah halus Takikardia

                            Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                            pada saat yang bersamaan

                            b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                            jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                            tidak hilang oleh batuk serta edema

                            c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                            aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                            d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                            hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                            efusi pleura

                            e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                            Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                            Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                            Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                            1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                            ARDS

                            2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                            3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                            4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                            Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                            dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                            dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                            masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                            Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                            jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                            Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                            Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                            belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                            terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                            44

                            dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                            beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                            31 Hypertension Heart Disease

                            1 Definisi

                            Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                            penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                            jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                            peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                            Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                            hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                            mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                            dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                            gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                            2 Patofisiologi

                            Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                            darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                            hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                            ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                            Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                            kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                            terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                            gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                            bertambah akibat penambahan massa miokard

                            Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                            terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                            beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                            lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                            adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                            belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                            Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                            dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                            terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                            meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                            45

                            stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                            akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                            hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                            karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                            menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                            pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                            jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                            disertai dengan penyakit jantung koroner

                            3 Penyebab dan Faktor Risiko

                            Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                            menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                            peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                            dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                            gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                            Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                            stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                            jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                            oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                            Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                            darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                            meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                            4 Pemeriksaan Fisik

                            Keluhan dan Gejala

                            Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                            simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                            Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                            impoten

                            Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                            miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                            adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                            ischemic

                            Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                            aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                            46

                            Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                            keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                            5 Gambaran Klinik

                            Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                            Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                            neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                            timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                            tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                            Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                            tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                            berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                            dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                            faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                            memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                            6 Pemeriksaan Penunjang

                            A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                            Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                            Hemoglobinhematokrit

                            Elektrolit darahKalium

                            Ureumkreatinin

                            Gula darah puasa

                            Kolesterol total

                            Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                            kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                            adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                            untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                            B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                            - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                            - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                            Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                            tertunda defleksi negatif dalam V1

                            C Pemeriksaan Ekokardiografi

                            47

                            Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                            terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                            miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                            Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                            terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                            penyakit jantung hipertensi

                            Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                            ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                            sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                            eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                            tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                            hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                            ekokardiogram

                            D Pemeriksaan Radiologi

                            Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                            elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                            stadium payah jantung hipertensi

                            Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                            ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                            membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                            berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                            7 Penatalaksanaan

                            A Pencegahan

                            Diet rendah sodium

                            Diet buah-buahan dan sayuran segar

                            Latihan aerobik rutin

                            Mencegah terjadinya kegemukan

                            B Pengobatan

                            Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                            terjadi yaitu dengan

                            Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                            Mengobati payah jantung karena hipertensi

                            Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                            Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                            48

                            Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                            Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                            menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                            rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                            menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                            Diuretik

                            Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                            aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                            sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                            perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                            dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                            menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                            berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                            gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                            Golongan anti-simpatis

                            Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                            jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                            metildepa klonidin dan guanabenz

                            Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                            penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                            obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                            diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                            persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                            sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                            Vasodilator

                            Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                            bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                            kalsium

                            Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                            kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                            dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                            tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                            penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                            49

                            4 PNEUMONIA

                            Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                            terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                            konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                            histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                            eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                            waktu yang bervariasi

                            PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                            pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                            ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                            Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                            napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                            pernapasan bronkial)

                            Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                            Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                            kuman aspirasi

                            Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                            adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                            virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                            tua atau lemah

                            41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                            Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                            yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                            klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                            dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                            gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                            5 DIARE AKUT

                            51 DEFINISI

                            50

                            Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                            air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                            memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                            air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                            berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                            15 hari

                            52 KLASIFIKASI

                            Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                            1 Lama waktu diare akut atau kronik

                            2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                            3 Berat ringan diare kecil atau besar

                            4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                            5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                            53 ETIOLOGI

                            Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                            keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                            penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                            54 PATOFISIOLOGI

                            Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                            berikut

                            1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                            2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                            3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                            4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                            5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                            6 Gangguan permeabilitas usus

                            7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                            8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                            Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                            Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                            pasien belum jatuh dalam presyok

                            Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                            presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                            51

                            Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                            menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                            Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                            terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                            cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                            berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                            Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                            yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                            1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                            Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                            KLINIS SKOR

                            Rasa hausmuntah 1

                            Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                            Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                            Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                            Kesadaran apati 1

                            Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                            Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                            Facies cholerica 2

                            Vox cholerica 2

                            Turgor kulit menurun 1

                            Washer womanrsquos hand 1

                            Ekstremitas dingin 1

                            Sianosis 2

                            Umur 50-60 tahun 1

                            Umur gt 60 tahun 2

                            6 AZOTEMIA

                            Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                            dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                            berikut

                            52

                            Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                            yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                            akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                            homeostasis

                            Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                            tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                            satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                            Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                            ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                            (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                            sisanya (2L hari) diekskresikan

                            Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                            AzotemiaPrerenal

                            Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                            penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                            ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                            volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                            karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                            arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                            menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                            Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                            pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                            pada tubulus colectivus distal

                            53

                            Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                            antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                            untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                            menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                            asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                            output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                            AzotemiaIntrarenal

                            Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                            akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                            itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                            dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                            output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                            hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                            hari)

                            Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                            nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                            tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                            mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                            GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                            Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                            dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                            Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                            ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                            Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                            cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                            tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                            juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                            menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                            Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                            azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                            proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                            dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                            urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                            54

                            Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                            dapat menyesatkan

                            Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                            sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                            nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                            lebih dari 35 g24 jam

                            Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                            membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                            memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                            kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                            dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                            menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                            ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                            tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                            GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                            Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                            granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                            glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                            ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                            Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                            skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                            ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                            nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                            penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                            Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                            untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                            ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                            blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                            intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                            reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                            Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                            pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                            vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                            osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                            55

                            asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                            kecenderungan perdarahan meningkat

                            Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                            toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                            Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                            tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                            Azotemia Postrenal

                            Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                            obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                            dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                            mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                            asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                            Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                            saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                            lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                            terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                            menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                            jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                            fibrosis retroperitoneal

                            PEMBAHASAN

                            56

                            Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                            Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                            Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                            pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                            Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                            assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                            tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                            keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                            pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                            sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                            Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                            penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                            organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                            khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                            tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                            dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                            dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                            adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                            itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                            multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                            psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                            Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                            memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                            Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                            yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                            kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                            ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                            kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                            yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                            anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                            Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                            keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                            pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                            untuk berjalan mulai terbatas

                            57

                            Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                            berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                            hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                            ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                            cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                            Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                            metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                            badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                            apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                            sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                            (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                            ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                            cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                            jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                            pasien tersebut

                            Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                            diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                            sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                            kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                            26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                            VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                            adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                            dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                            (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                            pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                            auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                            Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                            framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                            lelah )

                            Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                            adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                            dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                            yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                            minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                            58

                            halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                            arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                            baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                            Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                            didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                            disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                            sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                            hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                            Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                            Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                            normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                            pada penyakit kronis anemia hemolitik

                            DAFTAR PUSTAKA

                            1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                            Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                            59

                            2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                            httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                            3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                            2008

                            4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                            httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                            factors

                            5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                            httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                            6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                            Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                            p196-200 p297-299

                            7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                            II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                            Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                            60

                            • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                            • IMT
                            • Status Gizi
                            • lt 20 kgm2
                            • 20-25 kgm2
                            • 25-30 kgm2
                            • gt30 kgm2
                            • Gizi kurang (underweight)
                            • Normal
                            • Gizi lebih (overweight)
                            • Obesitas
                            • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                            • IMT
                            • Status Gizi
                            • lt 185 kgm2
                            • 185-25 kgm2
                            • gt 25 kgm2
                            • Gizi kurang (underweight)
                            • Normal
                            • Gizi lebih (overweight)
                            • 22 Sindrom Geriatri
                            • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                            • 1 Sindrom serebral
                            • 2 Konfusio
                            • 3 Gangguan otonom
                            • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                            • 4 Inkontinensia
                            • 5 Jatuh
                            • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                            • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                            • 7 Dekubitus
                            • 23 Depresi Pada Lansia
                            • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                            • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                            • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                            • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                            • Gejala lainnya yang lazim
                            • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                            • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                            • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                            • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                            • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                            • 6 Tidur terganggu
                            • 7 Nafsu makan berkurang
                            • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                            • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                            • Kriteria Mayor
                            • Kriteria Minor

                              Refleks Patologis -- --

                              2 PEMERIKSAAN PENUNJANG

                              Hematologi (25 Januari 2013)

                              Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                              Hemoglobin 1160 gr 1220 gr 1200-1500

                              Hematokrit 361 385 350-470

                              Eritrosit 409 jutammk 411 jutammk 390-560

                              MCH 2830 pg 2960 pg 2700-3200

                              MCV 8830 fL 9370 fL 7600-9600

                              MCHC 3210 gdL 3160 gdL 2900-3600

                              Leukosit 1270 ribummk 1030 ribummk 400-1100

                              Trombosit 2210 ribummk 1960 ribummk 1500-4000

                              RDW 1360 1460 1160 ndash 1480

                              MPV 740 fL 801 fL 400 ndash 1100

                              Kimia Klinik

                              Pemeriksaan Hasil 25 Januari 2013 Hasil 26 Januari 2013 Nilai normal

                              Glukosa sewaktu 133 mgdL 74-106

                              Glukosa puasa - 87 mgdL Baik 80-109

                              Sedang110-125

                              Buruk gt=126

                              Glukosa PP 2 jam - 143 mgdL Baik80-140

                              Sedang145-179

                              Burukgt=180

                              Ureum 37 mgdL 48 mgdL 15-39

                              Creatinin 095 mgdL 100 mgdL 060-130

                              Asam urat - 470 mgdL 260 ndash 720

                              Kolesterol - 180 mgdL 50 ndash 200

                              Trigliserida - 76 mgdL 30 ndash 150

                              Protein total 73 grdL 64 ndash 82

                              Albumin 32 grdL 34 ndash 50

                              15

                              Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                              Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                              Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                              AST 25 UL 15 ndash 37

                              ALT 25 UL 30 ndash 65

                              Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                              Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                              Elektrolit

                              Natrium 135 mmolL 136-145

                              Kalium 36 mmolL 35-51

                              Chlorida 97 mmolL 98-107

                              Calcium 224 mmolL 212-252

                              Magnesium 087 mmolL 074-099

                              URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                              Warna Kuning jernih

                              pH 600

                              Berat jenis 1020

                              Protein 150 mgdL Negatif

                              Reduksi Negatif Negatif

                              Urobilinogen Negatif Negatif

                              Bilirubin 10 mgdL Negatif

                              Aseton Negatif Negatif

                              Nitrit Negatif Negatif

                              Sedimen

                              Epitel 249 uL

                              Epitel 5 ndash 8 LPK

                              00 ndash 400

                              Leukosit 369 uL

                              Leukosit 3 ndash 5 LPB

                              00 ndash 200

                              Eritrosit 1038 uL

                              Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                              00 ndash 250

                              Kristal 08uL 00 ndash 100

                              Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                              16

                              Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                              Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                              Granula halus 1 ndash 3LPK -

                              Epitel NegatifLPK -

                              Eritrosit NegatifLPK -

                              Leukosit NegatifLPK -

                              Mukus 662uL 000 ndash 050

                              Benang mukus +POS -

                              Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                              Bakteri 716uL

                              +POS

                              00 ndash 1000

                              Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                              Sperma 00uL 00 ndash 30

                              Kepekatan 118

                              EKG

                              HR 80 x mnt

                              Irama sinus aritmia

                              Axis normoaxis

                              Gel P P mitral (+)

                              PR interval 02 s

                              QRS komplek 008 s

                              ST segmen isoelektrik

                              Gel T 008 s

                              T inverted (-)

                              Tall T (-)

                              R S di V1 lt 1mm

                              S di V1 + R di V56gt35mm

                              RSRrsquo di V1 V2

                              Kesan aritmia sinus

                              HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                              Visus ODS 360

                              Palpebra edema (--)

                              Segmen anterior tenang

                              17

                              Lensa keruh tidak rata

                              Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                              Funduskopi

                              Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                              Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                              IV DAFTAR ABNORMALITAS

                              1 Muntah

                              2 Mual

                              3 BAB cair 3 kali

                              4 Lemas

                              5 Batuk berdahak sulit keluar

                              6 Demam nglemeng

                              7 Pusing berputar saat berdiri

                              8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                              minum obat secara teratur

                              9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                              saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                              10 TD = 140100 mmHg

                              11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                              12 Auskultasi jantung

                              13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                              14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                              halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                              15 EKG

                              16 Lensa ODS keruh tidak merata

                              17 Hematologi Hb 1160 gr

                              18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                              19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                              20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                              21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                              22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                              23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                              18

                              24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                              patologi 361uL

                              25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                              V DAFTAR MASALAH

                              A Sindroma Geriatri

                              Sindroma serebral (-)

                              Konfusio (-)

                              Gangguan otonom (-)

                              Inkontinensia (+)

                              Jatuh (+)

                              Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                              Dekubitus (-)

                              B AKS

                              The 14 I

                              Immobility

                              Impaction

                              Instability

                              Iatrogenik

                              Intelectual impairment

                              Insomnia

                              Inkontinensia

                              Isolation

                              Impotence

                              Imuno deficiency

                              Infection

                              Inaniaton

                              Impairment of vision smell hearing

                              Impecunity

                              C Problem

                              1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                              2 Hipertensi Stage I (810)

                              19

                              3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                              4 Infiltrat paru (4111417)

                              5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                              6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                              7 Gangguang Kognitif (20)

                              8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                              VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                              1 Gastoenteritis akut

                              Assesment Inflamatory

                              Non-inflamatory

                              Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                              hitung jenis leukosit)

                              Ip Rx infus RL 20 tpm

                              Diet lunak RG 1500 kkal

                              New diatab 3x2 tab

                              Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                              Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                              Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                              penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                              - Mencuci tangan sebelum makan

                              - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                              pemeriksaan

                              2 Infiltrat Paru

                              Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                              Community Aqcuired Pneumonia

                              Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                              Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                              Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                              Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                              Ip Ex

                              - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                              - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                              20

                              - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                              pengeluaran dahak

                              3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                              Assesment - Etiologi primer

                              Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                              hypertension)

                              Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                              Ip Rx Captopril 3x125 mg

                              Amlodipin 1x5 mg

                              Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                              Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                              Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                              Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                              Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                              Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                              secara teratur

                              4 Hipertensi stage I

                              Assesment - Etiologi primer

                              Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                              hypertension)

                              Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                              Ip Rx Captopril 3x125 mg

                              Amlodipin 1x5 mg

                              Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                              Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                              Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                              Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                              Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                              Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                              secara teratur

                              5

                              21

                              6 Hypertension Heart Disease

                              Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                              - Diagnosis Anatomis LVH

                              - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                              Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                              rutin dan kimia klnik

                              Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                              - Captopril 3x125 mg

                              - Amlodipin 1x5 mg

                              - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                              - Spironolakton 1x25 mg

                              Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                              Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                              - Edukasi mengenai perubahan life style

                              (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                              yang banyak mengandung garam

                              (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                              - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                              antihipertensi secara teratur

                              7 Pneumoni

                              Assesment HAP

                              Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                              IP Rx O2 3Lm

                              Terapi empirik AB

                              Ambroxol 3x30 mg

                              IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                              IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                              lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                              8 Azotemia

                              Assesment Etiologi Pre-renal renal

                              Ip Dx USG Abdomen

                              22

                              IP Rx Diet rendah uremi

                              IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                              IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                              Menyeimbangkan cairan input dan output

                              Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                              hidup

                              9 Anemia Normositik Normokromik

                              Assesment Penyakit kronik

                              Intake kurang

                              Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                              Ip Rx -

                              Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                              Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                              - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                              mengetahui penyebab penyakit

                              10 Gangguan Kognitif

                              Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                              Ip Dx -

                              Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                              lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                              Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                              Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                              kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                              11 Episode Depresif Ringan

                              Assesment -

                              Ip Dx -

                              Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                              Ip Mx -

                              Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                              perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                              minimal sekali)

                              23

                              12

                              13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                              Assesment jenis eksudat transudat

                              Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                              pada cairan pleura

                              Ip Rx O2 3Lm

                              Ip Mx keluhan sesak

                              Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                              prognosis penyakit

                              BAB II

                              TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                              24

                              1 GERIATRI

                              Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                              dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                              dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                              degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                              Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                              1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                              atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                              2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                              menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                              3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                              4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                              5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                              sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                              11 Status Gizi Lansia

                              Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                              karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                              (buruk) pada lansia adalah

                              1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                              2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                              3 Penurunan serum protein yang berwarna

                              4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                              5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                              6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                              7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                              defisiensi folat dan vitamin B12

                              Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                              (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                              IMT Status Gizi

                              25

                              lt 20 kgm2

                              20-25 kgm2

                              25-30 kgm2

                              gt30 kgm2

                              Gizi kurang (underweight)

                              Normal

                              Gizi lebih (overweight)

                              Obesitas

                              Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                              ditampilkan pada tabel berikut

                              IMT Status Gizi

                              lt 185 kgm2

                              185-25 kgm2

                              gt 25 kgm2

                              Gizi kurang (underweight)

                              Normal

                              Gizi lebih (overweight)

                              22 Sindrom Geriatri

                              Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                              klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                              giants adalah

                              1 Sindrom serebral

                              2 Konfusio

                              3 Gangguan otonom

                              Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                              terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                              pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                              Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                              1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                              pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                              4 Inkontinensia

                              5 Jatuh

                              Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                              di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                              stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                              lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                              ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                              26

                              kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                              Stroke serangan kejang Parkinson)

                              6 Kelainan tulang dan patah tulang

                              7 Dekubitus

                              23 Depresi Pada Lansia

                              3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                              1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                              2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                              yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                              kegembiraan

                              3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                              Gejala lainnya yang lazim

                              1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                              2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                              3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                              4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                              5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                              6 Tidur terganggu

                              7 Nafsu makan berkurang

                              Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                              utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                              gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                              Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                              makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                              Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                              fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                              2 HIPERTENSI

                              21 DEFINISI HIPERTENSI

                              Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                              peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                              pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                              27

                              untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                              yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                              22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                              Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                              hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                              pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                              pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                              Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                              Klasifikasi

                              Tekanan

                              Darah

                              Tekanan

                              Darah

                              Sistolik

                              (mmhg)

                              Tekanan

                              Darah

                              Diastoli

                              k

                              (mmhg)

                              Modifikasi

                              Gaya

                              Hidup

                              Obat Awal

                              Tanpa indikasi Dengan

                              Indikasi

                              Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                              menggunakan obat

                              anti hipertensi

                              Gunakan obat

                              yang spesifik

                              dengan

                              indikasi

                              (risiko)

                              Pre

                              Hipertensi

                              120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                              Hipertensi

                              Stage I

                              Hipertensi

                              Stage II

                              140 ndash 159

                              ge160

                              90 ndash 99

                              ge100

                              Ya

                              Ya

                              Untuk semua kasus

                              gunakan diuretik

                              jenis thiazide dengan

                              pertimbangan ACEi

                              ARB BB CCB atau

                              kombinasikan

                              Gunakan kombinasi

                              2 obat (biasanya

                              diuretik jenis

                              thiazide) dan

                              ACEiARBBBCCB

                              Gunakan obat

                              yang spesifik

                              dengan

                              indikasi

                              (risiko)

                              Kemudian

                              tambahkan

                              dengan obat

                              anti hipertensi

                              (diuretik

                              ACEi ARB

                              BB CCB)

                              seperti yang

                              dibutuhkan

                              28

                              Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                              menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                              edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                              rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                              Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                              mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                              perilaku gaya hidup yang salah

                              23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                              Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                              Usia

                              Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                              pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                              wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                              Ras

                              Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                              dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                              serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                              Riwayat keluarga

                              Overweight atau obesitas

                              Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                              Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                              untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                              volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                              meningkat

                              Kurang aktif bergerak

                              Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                              jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                              bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                              aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                              Merokok

                              Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                              yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                              menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                              Diet tinggi garam ( sodium)

                              29

                              Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                              tekanan darah

                              Diet kurang potasium

                              Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                              akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                              Diet kurang vitamin D

                              Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                              sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                              ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                              Alkohol

                              Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                              dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                              Stres

                              Penyakit kronik

                              Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                              berisiko untuk mengalami hipertensi

                              24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                              30

                              25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                              31

                              Modifikasi gaya hidup

                              Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                              pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                              penyerta tertentu)

                              Obat antihipertensi inisial

                              Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                              Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                              BB CCB)

                              Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                              atau diastolik 90-99 mmHg)

                              Diuretik golongan Tiazide Dapat

                              dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                              Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                              Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                              Target tekanan darah tida terpenuhi

                              Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                              dengan dokter spesialis

                              32

                              1 Modifikasi Gaya Hidup

                              Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                              pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                              penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                              tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                              atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                              perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                              natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                              menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                              resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                              memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                              gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                              hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                              Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                              Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                              Penurunan

                              Tekanan Darah

                              Sistolik (Skala)

                              Menurunkan Berat

                              Badan

                              Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                              Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                              5 ndash 20 mmhg 10 kg

                              penurunan berat

                              badan

                              Melakukan pola diet

                              berdasarkan DASH

                              Mengkonsumsi makanan yang kaya

                              dengan buah ndash buahan sayuran produk

                              makanan yang rendah lemak dengan kadar

                              8 ndash 14 mmhg

                              33

                              lemak total dan saturasi yang rendah

                              Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                              mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                              (24 gram Na atau 6 gram garam)

                              2 ndash 8 mmhg

                              Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                              teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                              menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                              4 ndash 9 mmhg

                              Membatasi Penggunaan

                              alcohol

                              Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                              dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                              misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                              80 whiski) per hari pada sebagian besar

                              laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                              hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                              kurus

                              2 ndash 4 mmhg

                              2 Terapi Farmakologi

                              Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                              obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                              reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                              jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                              Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                              percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                              baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                              Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                              dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                              diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                              dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                              dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                              pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                              National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                              baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                              dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                              semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                              34

                              dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                              manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                              Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                              lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                              ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                              besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                              untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                              kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                              gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                              tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                              keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                              (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                              pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                              memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                              autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                              harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                              Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                              Kelas Obat (nama generik) Dosis

                              Penggunaan

                              (mg hari)

                              Frekuensi

                              penggunaan

                              per hari

                              Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                              - Chlortalidone

                              - Hidrochlorthiazide

                              - Polythiazide

                              - Indapamide

                              - Metalazone

                              125 ndash 500

                              125 ndash 25

                              125 ndash 50

                              2 ndash 4

                              125 ndash 25

                              05 ndash 01

                              1-2

                              1

                              1

                              1

                              1

                              1

                              Loop diuretic - Bumetanide

                              - Furosemide

                              - Tosemid

                              05 ndash 1

                              20 ndash 80

                              25 ndash 10

                              2

                              2

                              1

                              Diuretik hemat kalium - Amiloride

                              - Triamterene

                              5 ndash 10

                              50 ndash 100

                              1 ndash 2

                              1 ndash 2

                              Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                              35

                              blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                              Beta blocker - Atenolol

                              - Betaxolol

                              - Bisoprolol

                              - Metaprolol

                              - Metoprolol

                              - Nadolod

                              - Propanolol

                              - Propanolol long acting

                              - Timolol

                              25 ndash 100

                              5 ndash 20

                              25 ndash 10

                              50 ndash 100

                              50 ndash 100

                              40 ndash 120

                              40 ndash 160

                              60 ndash 180

                              20 ndash 40

                              1

                              1

                              1

                              1 ndash 2

                              1

                              1

                              2

                              1

                              2

                              Beta blocker aktivitas

                              simpatomimetik

                              - Acebutolol

                              - Penbutolol

                              - Pindolol

                              200 ndash 800

                              10 ndash 40

                              10 ndash 40

                              2

                              1

                              2

                              Kombinasi Alfa dan

                              Beta Blocker

                              - Carvedilol

                              - Labetalol

                              125 ndash 50

                              200 ndash 800

                              2

                              2

                              ACEi - Benazepril

                              - Captopril

                              - Enalapril

                              - Fosinopril

                              - Lisinopril

                              - Moexipril

                              - Perindopril

                              - Quinapril

                              - Ramipril

                              - Trandolapril

                              10 ndash 40

                              25 ndash 100

                              5 ndash 40

                              10 ndash 40

                              10 ndash 40

                              75 ndash 30

                              4 ndash 8

                              10 ndash 80

                              25 ndash 20

                              1 ndash 4

                              1

                              2

                              1 ndash 2

                              1

                              1

                              1

                              1

                              1

                              1

                              1

                              Angiotensinogen II

                              Antagonis

                              - Candesartan

                              - Eprosartan

                              - Irbesartan

                              - Losartan

                              - Olmesartan

                              - Telmisartan

                              - Valsartan

                              8 ndash 32

                              400 -800

                              150 ndash 300

                              25 ndash 100

                              20 ndash 40

                              20 ndash 80

                              80 ndash 320

                              1

                              1 ndash 2

                              1

                              1 ndash 2

                              1

                              1

                              1 ndash 2

                              CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                              36

                              Dihidropiridin release

                              - Verapamil immediate

                              release

                              - Verapamil long acting

                              - Verapamil

                              80 ndash 320

                              120 ndash 480

                              120 ndash 360

                              2

                              1 ndash 2

                              1

                              CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                              - Felodipine

                              - Isradipine

                              - Nicardipine sustained

                              release

                              - Nifedipine long acting

                              - Nisoldipine

                              25 ndash 10

                              25 ndash 20

                              25 ndash 10

                              60 ndash 120

                              30 ndash 60

                              10 ndash 40

                              1

                              1

                              2

                              2

                              1

                              1

                              Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                              - Prazosin

                              - Terazosin

                              1 ndash 16

                              2 ndash 20

                              1 ndash 20

                              1

                              2 ndash 3

                              1 ndash 2

                              Alpha 2 Agonis

                              sentral dan obat

                              lainnya yang bekerja

                              sentral

                              - Clonidine

                              - Clonidine patch

                              - Methyldopa

                              - Reserpin

                              - Guanfacine

                              01 ndash 08

                              01 ndash 03

                              250 ndash 1000

                              01ndash 025

                              05 ndash 2

                              2

                              1 Minggu

                              2

                              1

                              1

                              Vasodilator langsung - Hydralazine

                              - Minoxidil

                              25 ndash 100

                              25 ndash 80

                              2

                              1 ndash 2

                              Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                              - Diuretik dan β blocker

                              - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                              - Calcium antagonist dan diuretik

                              - Calcium antagonist dan B Blocker

                              - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                              - α blocker dan β blocker

                              - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                              antagonist

                              37

                              Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                              memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                              obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                              1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                              Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                              menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                              kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                              2 Penyakit Jantung Iskemi

                              PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                              dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                              calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                              akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                              obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                              inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                              3 Gagal Jantung

                              Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                              ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                              penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                              aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                              4 Diabetes Melitus

                              Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                              menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                              diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                              menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                              5 Penyakit Ginjal Kronik

                              Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                              1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                              173m2

                              2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                              Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                              jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                              adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                              per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                              38

                              6 Penyakit cerebrovaskular

                              Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                              Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                              stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                              Thiazide

                              7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                              Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                              PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                              8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                              Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                              dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                              usia yang lebih muda

                              Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                              tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                              sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                              mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                              kompensasiadaptasi

                              Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                              akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                              Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                              renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                              penyebab hipertensi pada lansia

                              Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                              adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                              Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                              pembuluh darah perifer

                              Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                              postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                              terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                              akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                              Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                              Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                              tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                              39

                              bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                              dan Calcium antagonis dihydropyridine

                              26 KOMPLIKASI

                              Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                              sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                              penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                              organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                              antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                              dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                              penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                              dicapai

                              27 KRISIS HIPERTENSI

                              A DEFINISI

                              Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                              ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                              membutuhkan penanggulangan segera

                              B KLASIFIKASI

                              1 Hipertensi Emergensi

                              Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                              progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                              penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                              2 Hipertensi urgensi

                              Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                              disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                              dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                              Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                              TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                              1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                              1048729 Hipertensi ensefalopati

                              1048729 Aorta diseksi akut

                              1048729 Oedema paru akut

                              1048729 Eklampsi

                              40

                              1048729 Feokhromositoma

                              1048729 Funduskopi KW III atau IV

                              1048729 Insufisiensi ginjal akut

                              1048729 Infark miokard akut angina unstable

                              1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                              - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                              - Cedera kepala

                              - Luka bakar

                              - Interaksi obat

                              Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                              1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                              tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                              1048729 KW I atau II pada funduskopi

                              1048729 Hipertensi post operasi

                              1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                              Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                              pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                              C FAKTOR RISIKO

                              Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                              Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                              Kehamilan

                              Penggunaan NAPZA

                              Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                              phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                              Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                              D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                              Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                              dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                              pemberian obat anti hipertensi oral

                              41

                              Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                              Obat Cara

                              pemberian

                              Farmakologi Dosis

                              ACE inhibitor Sublingual Oral

                              ( dikunyah

                              diisap)

                              Mulai kerja

                              SL 10 -15 menit

                              Oral 15 ndash 30 menit

                              Efek Maksimal

                              SL 60 menit

                              Oral 1 ndash 2 jam

                              Lama kerja 8 jam

                              625 ndash 50

                              mgkali

                              Central Alpha

                              Agonis

                              Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                              Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                              Lama kerja 3 ndash 12 jam

                              75 ndash 150

                              microgkalijam

                              Total 900 microg

                              Calcium Channel

                              Blocker

                              Oral ( dikunyah

                              ditelan)

                              Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                              Efek maksimal 30 ndash 60

                              menit

                              Lama kerja 2 ndash 6 jam

                              Obat alternatif

                              bila obat lain

                              tidak ada

                              Kontraindikasi

                              pada kasus

                              krisis hipertensi

                              dengan

                              gangguan otak

                              dan iskemia

                              jantung

                              E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                              1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                              fasilitas pemantauan yang memadai

                              2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                              3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                              langkah sebagai berikut

                              a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                              pressure) diturunkan 20 ndash 25

                              b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                              42

                              c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                              gejala iskemia organ

                              3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                              Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                              jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                              kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                              kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                              dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                              gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                              perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                              kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                              gagal jantung kanan

                              Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                              seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                              penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                              pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                              New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                              menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                              I

                              I

                              Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                              lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                              pada aktivitas berat

                              II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                              menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                              III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                              namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                              IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                              bahkan timbul saat istirahat

                              Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                              elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                              a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                              Kriteria Mayor Kriteria Minor

                              Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                              43

                              Kardiomegali Batuk malam hari

                              Gallop Dispnea drsquoeffort

                              Peningkatan JVP Pembesaran hati

                              Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                              Ronkhi basah halus Takikardia

                              Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                              pada saat yang bersamaan

                              b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                              jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                              tidak hilang oleh batuk serta edema

                              c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                              aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                              d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                              hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                              efusi pleura

                              e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                              Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                              Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                              Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                              1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                              ARDS

                              2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                              3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                              4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                              Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                              dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                              dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                              masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                              Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                              jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                              Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                              Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                              belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                              terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                              44

                              dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                              beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                              31 Hypertension Heart Disease

                              1 Definisi

                              Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                              penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                              jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                              peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                              Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                              hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                              mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                              dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                              gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                              2 Patofisiologi

                              Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                              darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                              hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                              ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                              Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                              kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                              terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                              gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                              bertambah akibat penambahan massa miokard

                              Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                              terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                              beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                              lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                              adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                              belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                              Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                              dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                              terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                              meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                              45

                              stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                              akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                              hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                              karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                              menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                              pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                              jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                              disertai dengan penyakit jantung koroner

                              3 Penyebab dan Faktor Risiko

                              Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                              menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                              peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                              dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                              gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                              Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                              stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                              jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                              oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                              Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                              darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                              meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                              4 Pemeriksaan Fisik

                              Keluhan dan Gejala

                              Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                              simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                              Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                              impoten

                              Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                              miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                              adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                              ischemic

                              Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                              aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                              46

                              Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                              keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                              5 Gambaran Klinik

                              Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                              Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                              neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                              timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                              tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                              Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                              tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                              berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                              dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                              faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                              memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                              6 Pemeriksaan Penunjang

                              A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                              Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                              Hemoglobinhematokrit

                              Elektrolit darahKalium

                              Ureumkreatinin

                              Gula darah puasa

                              Kolesterol total

                              Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                              kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                              adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                              untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                              B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                              - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                              - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                              Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                              tertunda defleksi negatif dalam V1

                              C Pemeriksaan Ekokardiografi

                              47

                              Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                              terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                              miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                              Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                              terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                              penyakit jantung hipertensi

                              Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                              ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                              sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                              eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                              tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                              hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                              ekokardiogram

                              D Pemeriksaan Radiologi

                              Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                              elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                              stadium payah jantung hipertensi

                              Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                              ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                              membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                              berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                              7 Penatalaksanaan

                              A Pencegahan

                              Diet rendah sodium

                              Diet buah-buahan dan sayuran segar

                              Latihan aerobik rutin

                              Mencegah terjadinya kegemukan

                              B Pengobatan

                              Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                              terjadi yaitu dengan

                              Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                              Mengobati payah jantung karena hipertensi

                              Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                              Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                              48

                              Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                              Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                              menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                              rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                              menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                              Diuretik

                              Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                              aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                              sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                              perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                              dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                              menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                              berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                              gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                              Golongan anti-simpatis

                              Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                              jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                              metildepa klonidin dan guanabenz

                              Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                              penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                              obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                              diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                              persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                              sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                              Vasodilator

                              Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                              bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                              kalsium

                              Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                              kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                              dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                              tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                              penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                              49

                              4 PNEUMONIA

                              Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                              terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                              konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                              histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                              eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                              waktu yang bervariasi

                              PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                              pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                              ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                              Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                              napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                              pernapasan bronkial)

                              Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                              Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                              kuman aspirasi

                              Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                              adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                              virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                              tua atau lemah

                              41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                              Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                              yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                              klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                              dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                              gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                              5 DIARE AKUT

                              51 DEFINISI

                              50

                              Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                              air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                              memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                              air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                              berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                              15 hari

                              52 KLASIFIKASI

                              Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                              1 Lama waktu diare akut atau kronik

                              2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                              3 Berat ringan diare kecil atau besar

                              4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                              5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                              53 ETIOLOGI

                              Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                              keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                              penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                              54 PATOFISIOLOGI

                              Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                              berikut

                              1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                              2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                              3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                              4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                              5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                              6 Gangguan permeabilitas usus

                              7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                              8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                              Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                              Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                              pasien belum jatuh dalam presyok

                              Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                              presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                              51

                              Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                              menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                              Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                              terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                              cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                              berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                              Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                              yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                              1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                              Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                              KLINIS SKOR

                              Rasa hausmuntah 1

                              Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                              Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                              Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                              Kesadaran apati 1

                              Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                              Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                              Facies cholerica 2

                              Vox cholerica 2

                              Turgor kulit menurun 1

                              Washer womanrsquos hand 1

                              Ekstremitas dingin 1

                              Sianosis 2

                              Umur 50-60 tahun 1

                              Umur gt 60 tahun 2

                              6 AZOTEMIA

                              Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                              dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                              berikut

                              52

                              Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                              yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                              akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                              homeostasis

                              Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                              tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                              satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                              Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                              ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                              (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                              sisanya (2L hari) diekskresikan

                              Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                              AzotemiaPrerenal

                              Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                              penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                              ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                              volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                              karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                              arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                              menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                              Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                              pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                              pada tubulus colectivus distal

                              53

                              Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                              antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                              untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                              menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                              asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                              output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                              AzotemiaIntrarenal

                              Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                              akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                              itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                              dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                              output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                              hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                              hari)

                              Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                              nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                              tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                              mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                              GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                              Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                              dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                              Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                              ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                              Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                              cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                              tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                              juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                              menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                              Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                              azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                              proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                              dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                              urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                              54

                              Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                              dapat menyesatkan

                              Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                              sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                              nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                              lebih dari 35 g24 jam

                              Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                              membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                              memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                              kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                              dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                              menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                              ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                              tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                              GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                              Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                              granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                              glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                              ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                              Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                              skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                              ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                              nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                              penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                              Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                              untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                              ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                              blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                              intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                              reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                              Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                              pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                              vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                              osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                              55

                              asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                              kecenderungan perdarahan meningkat

                              Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                              toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                              Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                              tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                              Azotemia Postrenal

                              Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                              obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                              dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                              mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                              asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                              Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                              saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                              lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                              terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                              menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                              jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                              fibrosis retroperitoneal

                              PEMBAHASAN

                              56

                              Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                              Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                              Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                              pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                              Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                              assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                              tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                              keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                              pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                              sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                              Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                              penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                              organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                              khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                              tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                              dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                              dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                              adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                              itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                              multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                              psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                              Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                              memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                              Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                              yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                              kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                              ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                              kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                              yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                              anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                              Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                              keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                              pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                              untuk berjalan mulai terbatas

                              57

                              Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                              berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                              hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                              ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                              cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                              Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                              metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                              badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                              apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                              sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                              (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                              ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                              cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                              jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                              pasien tersebut

                              Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                              diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                              sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                              kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                              26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                              VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                              adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                              dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                              (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                              pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                              auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                              Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                              framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                              lelah )

                              Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                              adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                              dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                              yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                              minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                              58

                              halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                              arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                              baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                              Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                              didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                              disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                              sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                              hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                              Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                              Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                              normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                              pada penyakit kronis anemia hemolitik

                              DAFTAR PUSTAKA

                              1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                              Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                              59

                              2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                              httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                              3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                              2008

                              4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                              httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                              factors

                              5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                              httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                              6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                              Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                              p196-200 p297-299

                              7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                              II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                              Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                              60

                              • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                              • IMT
                              • Status Gizi
                              • lt 20 kgm2
                              • 20-25 kgm2
                              • 25-30 kgm2
                              • gt30 kgm2
                              • Gizi kurang (underweight)
                              • Normal
                              • Gizi lebih (overweight)
                              • Obesitas
                              • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                              • IMT
                              • Status Gizi
                              • lt 185 kgm2
                              • 185-25 kgm2
                              • gt 25 kgm2
                              • Gizi kurang (underweight)
                              • Normal
                              • Gizi lebih (overweight)
                              • 22 Sindrom Geriatri
                              • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                              • 1 Sindrom serebral
                              • 2 Konfusio
                              • 3 Gangguan otonom
                              • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                              • 4 Inkontinensia
                              • 5 Jatuh
                              • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                              • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                              • 7 Dekubitus
                              • 23 Depresi Pada Lansia
                              • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                              • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                              • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                              • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                              • Gejala lainnya yang lazim
                              • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                              • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                              • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                              • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                              • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                              • 6 Tidur terganggu
                              • 7 Nafsu makan berkurang
                              • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                              • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                              • Kriteria Mayor
                              • Kriteria Minor

                                Globulin 410 grdL 230 ndash 350

                                Bilirubin total 083 mgdL 000 -100

                                Bilirubin direk 021 mgdL 000 ndash 030

                                AST 25 UL 15 ndash 37

                                ALT 25 UL 30 ndash 65

                                Alkali fosfatase 960 UL 500 ndash 1360

                                Gama GT 20 UL 5 ndash 85

                                Elektrolit

                                Natrium 135 mmolL 136-145

                                Kalium 36 mmolL 35-51

                                Chlorida 97 mmolL 98-107

                                Calcium 224 mmolL 212-252

                                Magnesium 087 mmolL 074-099

                                URIN LENGKAP (26 Januari 2013)

                                Warna Kuning jernih

                                pH 600

                                Berat jenis 1020

                                Protein 150 mgdL Negatif

                                Reduksi Negatif Negatif

                                Urobilinogen Negatif Negatif

                                Bilirubin 10 mgdL Negatif

                                Aseton Negatif Negatif

                                Nitrit Negatif Negatif

                                Sedimen

                                Epitel 249 uL

                                Epitel 5 ndash 8 LPK

                                00 ndash 400

                                Leukosit 369 uL

                                Leukosit 3 ndash 5 LPB

                                00 ndash 200

                                Eritrosit 1038 uL

                                Eritrosit 4 ndash 8 LPB

                                00 ndash 250

                                Kristal 08uL 00 ndash 100

                                Silinder Hyalin 625uL 00 ndash 120

                                16

                                Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                                Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                                Granula halus 1 ndash 3LPK -

                                Epitel NegatifLPK -

                                Eritrosit NegatifLPK -

                                Leukosit NegatifLPK -

                                Mukus 662uL 000 ndash 050

                                Benang mukus +POS -

                                Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                                Bakteri 716uL

                                +POS

                                00 ndash 1000

                                Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                                Sperma 00uL 00 ndash 30

                                Kepekatan 118

                                EKG

                                HR 80 x mnt

                                Irama sinus aritmia

                                Axis normoaxis

                                Gel P P mitral (+)

                                PR interval 02 s

                                QRS komplek 008 s

                                ST segmen isoelektrik

                                Gel T 008 s

                                T inverted (-)

                                Tall T (-)

                                R S di V1 lt 1mm

                                S di V1 + R di V56gt35mm

                                RSRrsquo di V1 V2

                                Kesan aritmia sinus

                                HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                                Visus ODS 360

                                Palpebra edema (--)

                                Segmen anterior tenang

                                17

                                Lensa keruh tidak rata

                                Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                                Funduskopi

                                Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                                Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                                IV DAFTAR ABNORMALITAS

                                1 Muntah

                                2 Mual

                                3 BAB cair 3 kali

                                4 Lemas

                                5 Batuk berdahak sulit keluar

                                6 Demam nglemeng

                                7 Pusing berputar saat berdiri

                                8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                                minum obat secara teratur

                                9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                                saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                                10 TD = 140100 mmHg

                                11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                                12 Auskultasi jantung

                                13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                                14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                                halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                                15 EKG

                                16 Lensa ODS keruh tidak merata

                                17 Hematologi Hb 1160 gr

                                18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                                19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                                20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                                21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                                22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                                23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                                18

                                24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                                patologi 361uL

                                25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                                V DAFTAR MASALAH

                                A Sindroma Geriatri

                                Sindroma serebral (-)

                                Konfusio (-)

                                Gangguan otonom (-)

                                Inkontinensia (+)

                                Jatuh (+)

                                Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                                Dekubitus (-)

                                B AKS

                                The 14 I

                                Immobility

                                Impaction

                                Instability

                                Iatrogenik

                                Intelectual impairment

                                Insomnia

                                Inkontinensia

                                Isolation

                                Impotence

                                Imuno deficiency

                                Infection

                                Inaniaton

                                Impairment of vision smell hearing

                                Impecunity

                                C Problem

                                1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                                2 Hipertensi Stage I (810)

                                19

                                3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                                4 Infiltrat paru (4111417)

                                5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                                6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                                7 Gangguang Kognitif (20)

                                8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                                VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                                1 Gastoenteritis akut

                                Assesment Inflamatory

                                Non-inflamatory

                                Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                                hitung jenis leukosit)

                                Ip Rx infus RL 20 tpm

                                Diet lunak RG 1500 kkal

                                New diatab 3x2 tab

                                Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                                Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                                Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                                penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                                - Mencuci tangan sebelum makan

                                - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                                pemeriksaan

                                2 Infiltrat Paru

                                Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                                Community Aqcuired Pneumonia

                                Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                                Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                                Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                                Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                                Ip Ex

                                - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                                - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                                20

                                - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                                pengeluaran dahak

                                3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                                Assesment - Etiologi primer

                                Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                hypertension)

                                Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                Amlodipin 1x5 mg

                                Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                secara teratur

                                4 Hipertensi stage I

                                Assesment - Etiologi primer

                                Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                hypertension)

                                Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                Amlodipin 1x5 mg

                                Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                secara teratur

                                5

                                21

                                6 Hypertension Heart Disease

                                Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                                - Diagnosis Anatomis LVH

                                - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                                Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                                rutin dan kimia klnik

                                Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                                - Captopril 3x125 mg

                                - Amlodipin 1x5 mg

                                - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                                - Spironolakton 1x25 mg

                                Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                                Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                                - Edukasi mengenai perubahan life style

                                (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                                yang banyak mengandung garam

                                (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                                - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                                antihipertensi secara teratur

                                7 Pneumoni

                                Assesment HAP

                                Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                                IP Rx O2 3Lm

                                Terapi empirik AB

                                Ambroxol 3x30 mg

                                IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                                IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                                lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                                8 Azotemia

                                Assesment Etiologi Pre-renal renal

                                Ip Dx USG Abdomen

                                22

                                IP Rx Diet rendah uremi

                                IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                                IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                                Menyeimbangkan cairan input dan output

                                Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                                hidup

                                9 Anemia Normositik Normokromik

                                Assesment Penyakit kronik

                                Intake kurang

                                Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                                Ip Rx -

                                Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                                Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                                - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                                mengetahui penyebab penyakit

                                10 Gangguan Kognitif

                                Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                                Ip Dx -

                                Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                                lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                                Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                                Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                                kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                                11 Episode Depresif Ringan

                                Assesment -

                                Ip Dx -

                                Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                                Ip Mx -

                                Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                                perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                                minimal sekali)

                                23

                                12

                                13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                Assesment jenis eksudat transudat

                                Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                pada cairan pleura

                                Ip Rx O2 3Lm

                                Ip Mx keluhan sesak

                                Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                prognosis penyakit

                                BAB II

                                TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                24

                                1 GERIATRI

                                Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                11 Status Gizi Lansia

                                Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                (buruk) pada lansia adalah

                                1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                defisiensi folat dan vitamin B12

                                Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                IMT Status Gizi

                                25

                                lt 20 kgm2

                                20-25 kgm2

                                25-30 kgm2

                                gt30 kgm2

                                Gizi kurang (underweight)

                                Normal

                                Gizi lebih (overweight)

                                Obesitas

                                Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                ditampilkan pada tabel berikut

                                IMT Status Gizi

                                lt 185 kgm2

                                185-25 kgm2

                                gt 25 kgm2

                                Gizi kurang (underweight)

                                Normal

                                Gizi lebih (overweight)

                                22 Sindrom Geriatri

                                Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                giants adalah

                                1 Sindrom serebral

                                2 Konfusio

                                3 Gangguan otonom

                                Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                4 Inkontinensia

                                5 Jatuh

                                Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                26

                                kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                Stroke serangan kejang Parkinson)

                                6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                7 Dekubitus

                                23 Depresi Pada Lansia

                                3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                kegembiraan

                                3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                Gejala lainnya yang lazim

                                1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                6 Tidur terganggu

                                7 Nafsu makan berkurang

                                Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                2 HIPERTENSI

                                21 DEFINISI HIPERTENSI

                                Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                27

                                untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                Klasifikasi

                                Tekanan

                                Darah

                                Tekanan

                                Darah

                                Sistolik

                                (mmhg)

                                Tekanan

                                Darah

                                Diastoli

                                k

                                (mmhg)

                                Modifikasi

                                Gaya

                                Hidup

                                Obat Awal

                                Tanpa indikasi Dengan

                                Indikasi

                                Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                menggunakan obat

                                anti hipertensi

                                Gunakan obat

                                yang spesifik

                                dengan

                                indikasi

                                (risiko)

                                Pre

                                Hipertensi

                                120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                Hipertensi

                                Stage I

                                Hipertensi

                                Stage II

                                140 ndash 159

                                ge160

                                90 ndash 99

                                ge100

                                Ya

                                Ya

                                Untuk semua kasus

                                gunakan diuretik

                                jenis thiazide dengan

                                pertimbangan ACEi

                                ARB BB CCB atau

                                kombinasikan

                                Gunakan kombinasi

                                2 obat (biasanya

                                diuretik jenis

                                thiazide) dan

                                ACEiARBBBCCB

                                Gunakan obat

                                yang spesifik

                                dengan

                                indikasi

                                (risiko)

                                Kemudian

                                tambahkan

                                dengan obat

                                anti hipertensi

                                (diuretik

                                ACEi ARB

                                BB CCB)

                                seperti yang

                                dibutuhkan

                                28

                                Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                perilaku gaya hidup yang salah

                                23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                Usia

                                Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                Ras

                                Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                Riwayat keluarga

                                Overweight atau obesitas

                                Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                meningkat

                                Kurang aktif bergerak

                                Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                Merokok

                                Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                Diet tinggi garam ( sodium)

                                29

                                Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                tekanan darah

                                Diet kurang potasium

                                Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                Diet kurang vitamin D

                                Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                Alkohol

                                Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                Stres

                                Penyakit kronik

                                Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                berisiko untuk mengalami hipertensi

                                24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                30

                                25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                31

                                Modifikasi gaya hidup

                                Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                penyerta tertentu)

                                Obat antihipertensi inisial

                                Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                BB CCB)

                                Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                atau diastolik 90-99 mmHg)

                                Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                Target tekanan darah tida terpenuhi

                                Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                dengan dokter spesialis

                                32

                                1 Modifikasi Gaya Hidup

                                Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                Penurunan

                                Tekanan Darah

                                Sistolik (Skala)

                                Menurunkan Berat

                                Badan

                                Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                penurunan berat

                                badan

                                Melakukan pola diet

                                berdasarkan DASH

                                Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                8 ndash 14 mmhg

                                33

                                lemak total dan saturasi yang rendah

                                Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                2 ndash 8 mmhg

                                Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                4 ndash 9 mmhg

                                Membatasi Penggunaan

                                alcohol

                                Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                kurus

                                2 ndash 4 mmhg

                                2 Terapi Farmakologi

                                Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                34

                                dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                Penggunaan

                                (mg hari)

                                Frekuensi

                                penggunaan

                                per hari

                                Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                - Chlortalidone

                                - Hidrochlorthiazide

                                - Polythiazide

                                - Indapamide

                                - Metalazone

                                125 ndash 500

                                125 ndash 25

                                125 ndash 50

                                2 ndash 4

                                125 ndash 25

                                05 ndash 01

                                1-2

                                1

                                1

                                1

                                1

                                1

                                Loop diuretic - Bumetanide

                                - Furosemide

                                - Tosemid

                                05 ndash 1

                                20 ndash 80

                                25 ndash 10

                                2

                                2

                                1

                                Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                - Triamterene

                                5 ndash 10

                                50 ndash 100

                                1 ndash 2

                                1 ndash 2

                                Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                35

                                blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                Beta blocker - Atenolol

                                - Betaxolol

                                - Bisoprolol

                                - Metaprolol

                                - Metoprolol

                                - Nadolod

                                - Propanolol

                                - Propanolol long acting

                                - Timolol

                                25 ndash 100

                                5 ndash 20

                                25 ndash 10

                                50 ndash 100

                                50 ndash 100

                                40 ndash 120

                                40 ndash 160

                                60 ndash 180

                                20 ndash 40

                                1

                                1

                                1

                                1 ndash 2

                                1

                                1

                                2

                                1

                                2

                                Beta blocker aktivitas

                                simpatomimetik

                                - Acebutolol

                                - Penbutolol

                                - Pindolol

                                200 ndash 800

                                10 ndash 40

                                10 ndash 40

                                2

                                1

                                2

                                Kombinasi Alfa dan

                                Beta Blocker

                                - Carvedilol

                                - Labetalol

                                125 ndash 50

                                200 ndash 800

                                2

                                2

                                ACEi - Benazepril

                                - Captopril

                                - Enalapril

                                - Fosinopril

                                - Lisinopril

                                - Moexipril

                                - Perindopril

                                - Quinapril

                                - Ramipril

                                - Trandolapril

                                10 ndash 40

                                25 ndash 100

                                5 ndash 40

                                10 ndash 40

                                10 ndash 40

                                75 ndash 30

                                4 ndash 8

                                10 ndash 80

                                25 ndash 20

                                1 ndash 4

                                1

                                2

                                1 ndash 2

                                1

                                1

                                1

                                1

                                1

                                1

                                1

                                Angiotensinogen II

                                Antagonis

                                - Candesartan

                                - Eprosartan

                                - Irbesartan

                                - Losartan

                                - Olmesartan

                                - Telmisartan

                                - Valsartan

                                8 ndash 32

                                400 -800

                                150 ndash 300

                                25 ndash 100

                                20 ndash 40

                                20 ndash 80

                                80 ndash 320

                                1

                                1 ndash 2

                                1

                                1 ndash 2

                                1

                                1

                                1 ndash 2

                                CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                36

                                Dihidropiridin release

                                - Verapamil immediate

                                release

                                - Verapamil long acting

                                - Verapamil

                                80 ndash 320

                                120 ndash 480

                                120 ndash 360

                                2

                                1 ndash 2

                                1

                                CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                - Felodipine

                                - Isradipine

                                - Nicardipine sustained

                                release

                                - Nifedipine long acting

                                - Nisoldipine

                                25 ndash 10

                                25 ndash 20

                                25 ndash 10

                                60 ndash 120

                                30 ndash 60

                                10 ndash 40

                                1

                                1

                                2

                                2

                                1

                                1

                                Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                - Prazosin

                                - Terazosin

                                1 ndash 16

                                2 ndash 20

                                1 ndash 20

                                1

                                2 ndash 3

                                1 ndash 2

                                Alpha 2 Agonis

                                sentral dan obat

                                lainnya yang bekerja

                                sentral

                                - Clonidine

                                - Clonidine patch

                                - Methyldopa

                                - Reserpin

                                - Guanfacine

                                01 ndash 08

                                01 ndash 03

                                250 ndash 1000

                                01ndash 025

                                05 ndash 2

                                2

                                1 Minggu

                                2

                                1

                                1

                                Vasodilator langsung - Hydralazine

                                - Minoxidil

                                25 ndash 100

                                25 ndash 80

                                2

                                1 ndash 2

                                Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                - Diuretik dan β blocker

                                - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                - Calcium antagonist dan diuretik

                                - Calcium antagonist dan B Blocker

                                - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                - α blocker dan β blocker

                                - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                antagonist

                                37

                                Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                2 Penyakit Jantung Iskemi

                                PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                3 Gagal Jantung

                                Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                4 Diabetes Melitus

                                Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                5 Penyakit Ginjal Kronik

                                Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                173m2

                                2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                38

                                6 Penyakit cerebrovaskular

                                Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                Thiazide

                                7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                usia yang lebih muda

                                Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                kompensasiadaptasi

                                Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                penyebab hipertensi pada lansia

                                Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                pembuluh darah perifer

                                Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                39

                                bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                26 KOMPLIKASI

                                Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                dicapai

                                27 KRISIS HIPERTENSI

                                A DEFINISI

                                Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                membutuhkan penanggulangan segera

                                B KLASIFIKASI

                                1 Hipertensi Emergensi

                                Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                2 Hipertensi urgensi

                                Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                1048729 Hipertensi ensefalopati

                                1048729 Aorta diseksi akut

                                1048729 Oedema paru akut

                                1048729 Eklampsi

                                40

                                1048729 Feokhromositoma

                                1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                - Cedera kepala

                                - Luka bakar

                                - Interaksi obat

                                Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                1048729 Hipertensi post operasi

                                1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                C FAKTOR RISIKO

                                Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                Kehamilan

                                Penggunaan NAPZA

                                Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                pemberian obat anti hipertensi oral

                                41

                                Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                Obat Cara

                                pemberian

                                Farmakologi Dosis

                                ACE inhibitor Sublingual Oral

                                ( dikunyah

                                diisap)

                                Mulai kerja

                                SL 10 -15 menit

                                Oral 15 ndash 30 menit

                                Efek Maksimal

                                SL 60 menit

                                Oral 1 ndash 2 jam

                                Lama kerja 8 jam

                                625 ndash 50

                                mgkali

                                Central Alpha

                                Agonis

                                Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                75 ndash 150

                                microgkalijam

                                Total 900 microg

                                Calcium Channel

                                Blocker

                                Oral ( dikunyah

                                ditelan)

                                Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                Efek maksimal 30 ndash 60

                                menit

                                Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                Obat alternatif

                                bila obat lain

                                tidak ada

                                Kontraindikasi

                                pada kasus

                                krisis hipertensi

                                dengan

                                gangguan otak

                                dan iskemia

                                jantung

                                E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                fasilitas pemantauan yang memadai

                                2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                langkah sebagai berikut

                                a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                42

                                c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                gejala iskemia organ

                                3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                gagal jantung kanan

                                Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                I

                                I

                                Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                pada aktivitas berat

                                II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                bahkan timbul saat istirahat

                                Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                43

                                Kardiomegali Batuk malam hari

                                Gallop Dispnea drsquoeffort

                                Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                Ronkhi basah halus Takikardia

                                Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                pada saat yang bersamaan

                                b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                tidak hilang oleh batuk serta edema

                                c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                efusi pleura

                                e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                ARDS

                                2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                44

                                dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                31 Hypertension Heart Disease

                                1 Definisi

                                Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                2 Patofisiologi

                                Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                bertambah akibat penambahan massa miokard

                                Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                45

                                stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                disertai dengan penyakit jantung koroner

                                3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                4 Pemeriksaan Fisik

                                Keluhan dan Gejala

                                Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                impoten

                                Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                ischemic

                                Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                46

                                Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                5 Gambaran Klinik

                                Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                6 Pemeriksaan Penunjang

                                A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                Hemoglobinhematokrit

                                Elektrolit darahKalium

                                Ureumkreatinin

                                Gula darah puasa

                                Kolesterol total

                                Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                tertunda defleksi negatif dalam V1

                                C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                47

                                Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                penyakit jantung hipertensi

                                Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                ekokardiogram

                                D Pemeriksaan Radiologi

                                Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                stadium payah jantung hipertensi

                                Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                7 Penatalaksanaan

                                A Pencegahan

                                Diet rendah sodium

                                Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                Latihan aerobik rutin

                                Mencegah terjadinya kegemukan

                                B Pengobatan

                                Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                terjadi yaitu dengan

                                Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                48

                                Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                Diuretik

                                Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                Golongan anti-simpatis

                                Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                metildepa klonidin dan guanabenz

                                Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                Vasodilator

                                Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                kalsium

                                Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                49

                                4 PNEUMONIA

                                Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                waktu yang bervariasi

                                PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                pernapasan bronkial)

                                Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                kuman aspirasi

                                Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                tua atau lemah

                                41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                5 DIARE AKUT

                                51 DEFINISI

                                50

                                Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                15 hari

                                52 KLASIFIKASI

                                Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                53 ETIOLOGI

                                Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                54 PATOFISIOLOGI

                                Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                berikut

                                1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                6 Gangguan permeabilitas usus

                                7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                pasien belum jatuh dalam presyok

                                Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                51

                                Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                KLINIS SKOR

                                Rasa hausmuntah 1

                                Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                Kesadaran apati 1

                                Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                Facies cholerica 2

                                Vox cholerica 2

                                Turgor kulit menurun 1

                                Washer womanrsquos hand 1

                                Ekstremitas dingin 1

                                Sianosis 2

                                Umur 50-60 tahun 1

                                Umur gt 60 tahun 2

                                6 AZOTEMIA

                                Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                berikut

                                52

                                Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                homeostasis

                                Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                sisanya (2L hari) diekskresikan

                                Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                AzotemiaPrerenal

                                Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                pada tubulus colectivus distal

                                53

                                Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                AzotemiaIntrarenal

                                Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                hari)

                                Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                54

                                Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                dapat menyesatkan

                                Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                lebih dari 35 g24 jam

                                Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                55

                                asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                kecenderungan perdarahan meningkat

                                Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                Azotemia Postrenal

                                Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                fibrosis retroperitoneal

                                PEMBAHASAN

                                56

                                Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                untuk berjalan mulai terbatas

                                57

                                Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                pasien tersebut

                                Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                lelah )

                                Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                58

                                halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                DAFTAR PUSTAKA

                                1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                59

                                2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                2008

                                4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                factors

                                5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                p196-200 p297-299

                                7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                60

                                • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                • IMT
                                • Status Gizi
                                • lt 20 kgm2
                                • 20-25 kgm2
                                • 25-30 kgm2
                                • gt30 kgm2
                                • Gizi kurang (underweight)
                                • Normal
                                • Gizi lebih (overweight)
                                • Obesitas
                                • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                • IMT
                                • Status Gizi
                                • lt 185 kgm2
                                • 185-25 kgm2
                                • gt 25 kgm2
                                • Gizi kurang (underweight)
                                • Normal
                                • Gizi lebih (overweight)
                                • 22 Sindrom Geriatri
                                • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                • 1 Sindrom serebral
                                • 2 Konfusio
                                • 3 Gangguan otonom
                                • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                • 4 Inkontinensia
                                • 5 Jatuh
                                • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                • 7 Dekubitus
                                • 23 Depresi Pada Lansia
                                • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                • Gejala lainnya yang lazim
                                • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                • 6 Tidur terganggu
                                • 7 Nafsu makan berkurang
                                • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                • Kriteria Mayor
                                • Kriteria Minor

                                  Silinder patologi 361uL 00 ndash 050

                                  Granula kasar 0 ndash 1 LPK -

                                  Granula halus 1 ndash 3LPK -

                                  Epitel NegatifLPK -

                                  Eritrosit NegatifLPK -

                                  Leukosit NegatifLPK -

                                  Mukus 662uL 000 ndash 050

                                  Benang mukus +POS -

                                  Yeast Cell 00uL 00 ndash 250

                                  Bakteri 716uL

                                  +POS

                                  00 ndash 1000

                                  Epitel tubulus 178uL 00 ndash 60

                                  Sperma 00uL 00 ndash 30

                                  Kepekatan 118

                                  EKG

                                  HR 80 x mnt

                                  Irama sinus aritmia

                                  Axis normoaxis

                                  Gel P P mitral (+)

                                  PR interval 02 s

                                  QRS komplek 008 s

                                  ST segmen isoelektrik

                                  Gel T 008 s

                                  T inverted (-)

                                  Tall T (-)

                                  R S di V1 lt 1mm

                                  S di V1 + R di V56gt35mm

                                  RSRrsquo di V1 V2

                                  Kesan aritmia sinus

                                  HASIL KONSUL MATA (25 Desember 2013)

                                  Visus ODS 360

                                  Palpebra edema (--)

                                  Segmen anterior tenang

                                  17

                                  Lensa keruh tidak rata

                                  Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                                  Funduskopi

                                  Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                                  Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                                  IV DAFTAR ABNORMALITAS

                                  1 Muntah

                                  2 Mual

                                  3 BAB cair 3 kali

                                  4 Lemas

                                  5 Batuk berdahak sulit keluar

                                  6 Demam nglemeng

                                  7 Pusing berputar saat berdiri

                                  8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                                  minum obat secara teratur

                                  9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                                  saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                                  10 TD = 140100 mmHg

                                  11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                                  12 Auskultasi jantung

                                  13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                                  14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                                  halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                                  15 EKG

                                  16 Lensa ODS keruh tidak merata

                                  17 Hematologi Hb 1160 gr

                                  18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                                  19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                                  20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                                  21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                                  22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                                  23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                                  18

                                  24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                                  patologi 361uL

                                  25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                                  V DAFTAR MASALAH

                                  A Sindroma Geriatri

                                  Sindroma serebral (-)

                                  Konfusio (-)

                                  Gangguan otonom (-)

                                  Inkontinensia (+)

                                  Jatuh (+)

                                  Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                                  Dekubitus (-)

                                  B AKS

                                  The 14 I

                                  Immobility

                                  Impaction

                                  Instability

                                  Iatrogenik

                                  Intelectual impairment

                                  Insomnia

                                  Inkontinensia

                                  Isolation

                                  Impotence

                                  Imuno deficiency

                                  Infection

                                  Inaniaton

                                  Impairment of vision smell hearing

                                  Impecunity

                                  C Problem

                                  1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                                  2 Hipertensi Stage I (810)

                                  19

                                  3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                                  4 Infiltrat paru (4111417)

                                  5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                                  6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                                  7 Gangguang Kognitif (20)

                                  8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                                  VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                                  1 Gastoenteritis akut

                                  Assesment Inflamatory

                                  Non-inflamatory

                                  Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                                  hitung jenis leukosit)

                                  Ip Rx infus RL 20 tpm

                                  Diet lunak RG 1500 kkal

                                  New diatab 3x2 tab

                                  Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                                  Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                                  Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                                  penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                                  - Mencuci tangan sebelum makan

                                  - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                                  pemeriksaan

                                  2 Infiltrat Paru

                                  Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                                  Community Aqcuired Pneumonia

                                  Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                                  Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                                  Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                                  Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                                  Ip Ex

                                  - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                                  - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                                  20

                                  - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                                  pengeluaran dahak

                                  3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                                  Assesment - Etiologi primer

                                  Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                  hypertension)

                                  Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                  Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                  Amlodipin 1x5 mg

                                  Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                  Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                  Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                  Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                  Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                  Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                  secara teratur

                                  4 Hipertensi stage I

                                  Assesment - Etiologi primer

                                  Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                  hypertension)

                                  Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                  Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                  Amlodipin 1x5 mg

                                  Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                  Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                  Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                  Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                  Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                  Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                  secara teratur

                                  5

                                  21

                                  6 Hypertension Heart Disease

                                  Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                                  - Diagnosis Anatomis LVH

                                  - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                                  Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                                  rutin dan kimia klnik

                                  Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                                  - Captopril 3x125 mg

                                  - Amlodipin 1x5 mg

                                  - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                                  - Spironolakton 1x25 mg

                                  Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                                  Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                                  - Edukasi mengenai perubahan life style

                                  (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                                  yang banyak mengandung garam

                                  (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                                  - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                                  antihipertensi secara teratur

                                  7 Pneumoni

                                  Assesment HAP

                                  Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                                  IP Rx O2 3Lm

                                  Terapi empirik AB

                                  Ambroxol 3x30 mg

                                  IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                                  IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                                  lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                                  8 Azotemia

                                  Assesment Etiologi Pre-renal renal

                                  Ip Dx USG Abdomen

                                  22

                                  IP Rx Diet rendah uremi

                                  IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                                  IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                                  Menyeimbangkan cairan input dan output

                                  Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                                  hidup

                                  9 Anemia Normositik Normokromik

                                  Assesment Penyakit kronik

                                  Intake kurang

                                  Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                                  Ip Rx -

                                  Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                                  Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                                  - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                                  mengetahui penyebab penyakit

                                  10 Gangguan Kognitif

                                  Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                                  Ip Dx -

                                  Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                                  lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                                  Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                                  Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                                  kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                                  11 Episode Depresif Ringan

                                  Assesment -

                                  Ip Dx -

                                  Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                                  Ip Mx -

                                  Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                                  perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                                  minimal sekali)

                                  23

                                  12

                                  13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                  Assesment jenis eksudat transudat

                                  Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                  pada cairan pleura

                                  Ip Rx O2 3Lm

                                  Ip Mx keluhan sesak

                                  Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                  prognosis penyakit

                                  BAB II

                                  TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                  24

                                  1 GERIATRI

                                  Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                  dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                  dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                  degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                  Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                  1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                  atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                  2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                  menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                  3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                  4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                  5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                  sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                  11 Status Gizi Lansia

                                  Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                  karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                  (buruk) pada lansia adalah

                                  1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                  2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                  3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                  4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                  5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                  6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                  7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                  defisiensi folat dan vitamin B12

                                  Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                  (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                  IMT Status Gizi

                                  25

                                  lt 20 kgm2

                                  20-25 kgm2

                                  25-30 kgm2

                                  gt30 kgm2

                                  Gizi kurang (underweight)

                                  Normal

                                  Gizi lebih (overweight)

                                  Obesitas

                                  Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                  ditampilkan pada tabel berikut

                                  IMT Status Gizi

                                  lt 185 kgm2

                                  185-25 kgm2

                                  gt 25 kgm2

                                  Gizi kurang (underweight)

                                  Normal

                                  Gizi lebih (overweight)

                                  22 Sindrom Geriatri

                                  Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                  klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                  giants adalah

                                  1 Sindrom serebral

                                  2 Konfusio

                                  3 Gangguan otonom

                                  Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                  terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                  pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                  Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                  1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                  pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                  4 Inkontinensia

                                  5 Jatuh

                                  Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                  di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                  stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                  lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                  ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                  26

                                  kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                  Stroke serangan kejang Parkinson)

                                  6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                  7 Dekubitus

                                  23 Depresi Pada Lansia

                                  3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                  1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                  2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                  yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                  kegembiraan

                                  3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                  Gejala lainnya yang lazim

                                  1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                  2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                  3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                  4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                  5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                  6 Tidur terganggu

                                  7 Nafsu makan berkurang

                                  Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                  utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                  gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                  Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                  makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                  Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                  fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                  2 HIPERTENSI

                                  21 DEFINISI HIPERTENSI

                                  Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                  peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                  pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                  27

                                  untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                  yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                  22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                  Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                  hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                  pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                  pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                  Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                  Klasifikasi

                                  Tekanan

                                  Darah

                                  Tekanan

                                  Darah

                                  Sistolik

                                  (mmhg)

                                  Tekanan

                                  Darah

                                  Diastoli

                                  k

                                  (mmhg)

                                  Modifikasi

                                  Gaya

                                  Hidup

                                  Obat Awal

                                  Tanpa indikasi Dengan

                                  Indikasi

                                  Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                  menggunakan obat

                                  anti hipertensi

                                  Gunakan obat

                                  yang spesifik

                                  dengan

                                  indikasi

                                  (risiko)

                                  Pre

                                  Hipertensi

                                  120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                  Hipertensi

                                  Stage I

                                  Hipertensi

                                  Stage II

                                  140 ndash 159

                                  ge160

                                  90 ndash 99

                                  ge100

                                  Ya

                                  Ya

                                  Untuk semua kasus

                                  gunakan diuretik

                                  jenis thiazide dengan

                                  pertimbangan ACEi

                                  ARB BB CCB atau

                                  kombinasikan

                                  Gunakan kombinasi

                                  2 obat (biasanya

                                  diuretik jenis

                                  thiazide) dan

                                  ACEiARBBBCCB

                                  Gunakan obat

                                  yang spesifik

                                  dengan

                                  indikasi

                                  (risiko)

                                  Kemudian

                                  tambahkan

                                  dengan obat

                                  anti hipertensi

                                  (diuretik

                                  ACEi ARB

                                  BB CCB)

                                  seperti yang

                                  dibutuhkan

                                  28

                                  Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                  menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                  edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                  rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                  Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                  mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                  perilaku gaya hidup yang salah

                                  23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                  Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                  Usia

                                  Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                  pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                  wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                  Ras

                                  Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                  dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                  serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                  Riwayat keluarga

                                  Overweight atau obesitas

                                  Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                  Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                  untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                  volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                  meningkat

                                  Kurang aktif bergerak

                                  Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                  jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                  bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                  aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                  Merokok

                                  Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                  yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                  menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                  Diet tinggi garam ( sodium)

                                  29

                                  Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                  tekanan darah

                                  Diet kurang potasium

                                  Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                  akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                  Diet kurang vitamin D

                                  Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                  sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                  ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                  Alkohol

                                  Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                  dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                  Stres

                                  Penyakit kronik

                                  Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                  berisiko untuk mengalami hipertensi

                                  24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                  30

                                  25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                  31

                                  Modifikasi gaya hidup

                                  Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                  pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                  penyerta tertentu)

                                  Obat antihipertensi inisial

                                  Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                  Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                  BB CCB)

                                  Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                  atau diastolik 90-99 mmHg)

                                  Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                  dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                  Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                  Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                  Target tekanan darah tida terpenuhi

                                  Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                  dengan dokter spesialis

                                  32

                                  1 Modifikasi Gaya Hidup

                                  Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                  pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                  penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                  tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                  atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                  perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                  natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                  menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                  resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                  memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                  gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                  hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                  Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                  Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                  Penurunan

                                  Tekanan Darah

                                  Sistolik (Skala)

                                  Menurunkan Berat

                                  Badan

                                  Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                  Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                  5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                  penurunan berat

                                  badan

                                  Melakukan pola diet

                                  berdasarkan DASH

                                  Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                  dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                  makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                  8 ndash 14 mmhg

                                  33

                                  lemak total dan saturasi yang rendah

                                  Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                  mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                  (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                  2 ndash 8 mmhg

                                  Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                  teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                  menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                  4 ndash 9 mmhg

                                  Membatasi Penggunaan

                                  alcohol

                                  Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                  dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                  misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                  80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                  laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                  hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                  kurus

                                  2 ndash 4 mmhg

                                  2 Terapi Farmakologi

                                  Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                  obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                  reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                  jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                  Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                  percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                  baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                  Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                  dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                  diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                  dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                  dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                  pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                  National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                  baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                  dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                  semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                  34

                                  dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                  manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                  Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                  lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                  ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                  besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                  untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                  kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                  gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                  tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                  keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                  (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                  pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                  memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                  autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                  harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                  Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                  Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                  Penggunaan

                                  (mg hari)

                                  Frekuensi

                                  penggunaan

                                  per hari

                                  Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                  - Chlortalidone

                                  - Hidrochlorthiazide

                                  - Polythiazide

                                  - Indapamide

                                  - Metalazone

                                  125 ndash 500

                                  125 ndash 25

                                  125 ndash 50

                                  2 ndash 4

                                  125 ndash 25

                                  05 ndash 01

                                  1-2

                                  1

                                  1

                                  1

                                  1

                                  1

                                  Loop diuretic - Bumetanide

                                  - Furosemide

                                  - Tosemid

                                  05 ndash 1

                                  20 ndash 80

                                  25 ndash 10

                                  2

                                  2

                                  1

                                  Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                  - Triamterene

                                  5 ndash 10

                                  50 ndash 100

                                  1 ndash 2

                                  1 ndash 2

                                  Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                  35

                                  blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                  Beta blocker - Atenolol

                                  - Betaxolol

                                  - Bisoprolol

                                  - Metaprolol

                                  - Metoprolol

                                  - Nadolod

                                  - Propanolol

                                  - Propanolol long acting

                                  - Timolol

                                  25 ndash 100

                                  5 ndash 20

                                  25 ndash 10

                                  50 ndash 100

                                  50 ndash 100

                                  40 ndash 120

                                  40 ndash 160

                                  60 ndash 180

                                  20 ndash 40

                                  1

                                  1

                                  1

                                  1 ndash 2

                                  1

                                  1

                                  2

                                  1

                                  2

                                  Beta blocker aktivitas

                                  simpatomimetik

                                  - Acebutolol

                                  - Penbutolol

                                  - Pindolol

                                  200 ndash 800

                                  10 ndash 40

                                  10 ndash 40

                                  2

                                  1

                                  2

                                  Kombinasi Alfa dan

                                  Beta Blocker

                                  - Carvedilol

                                  - Labetalol

                                  125 ndash 50

                                  200 ndash 800

                                  2

                                  2

                                  ACEi - Benazepril

                                  - Captopril

                                  - Enalapril

                                  - Fosinopril

                                  - Lisinopril

                                  - Moexipril

                                  - Perindopril

                                  - Quinapril

                                  - Ramipril

                                  - Trandolapril

                                  10 ndash 40

                                  25 ndash 100

                                  5 ndash 40

                                  10 ndash 40

                                  10 ndash 40

                                  75 ndash 30

                                  4 ndash 8

                                  10 ndash 80

                                  25 ndash 20

                                  1 ndash 4

                                  1

                                  2

                                  1 ndash 2

                                  1

                                  1

                                  1

                                  1

                                  1

                                  1

                                  1

                                  Angiotensinogen II

                                  Antagonis

                                  - Candesartan

                                  - Eprosartan

                                  - Irbesartan

                                  - Losartan

                                  - Olmesartan

                                  - Telmisartan

                                  - Valsartan

                                  8 ndash 32

                                  400 -800

                                  150 ndash 300

                                  25 ndash 100

                                  20 ndash 40

                                  20 ndash 80

                                  80 ndash 320

                                  1

                                  1 ndash 2

                                  1

                                  1 ndash 2

                                  1

                                  1

                                  1 ndash 2

                                  CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                  36

                                  Dihidropiridin release

                                  - Verapamil immediate

                                  release

                                  - Verapamil long acting

                                  - Verapamil

                                  80 ndash 320

                                  120 ndash 480

                                  120 ndash 360

                                  2

                                  1 ndash 2

                                  1

                                  CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                  - Felodipine

                                  - Isradipine

                                  - Nicardipine sustained

                                  release

                                  - Nifedipine long acting

                                  - Nisoldipine

                                  25 ndash 10

                                  25 ndash 20

                                  25 ndash 10

                                  60 ndash 120

                                  30 ndash 60

                                  10 ndash 40

                                  1

                                  1

                                  2

                                  2

                                  1

                                  1

                                  Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                  - Prazosin

                                  - Terazosin

                                  1 ndash 16

                                  2 ndash 20

                                  1 ndash 20

                                  1

                                  2 ndash 3

                                  1 ndash 2

                                  Alpha 2 Agonis

                                  sentral dan obat

                                  lainnya yang bekerja

                                  sentral

                                  - Clonidine

                                  - Clonidine patch

                                  - Methyldopa

                                  - Reserpin

                                  - Guanfacine

                                  01 ndash 08

                                  01 ndash 03

                                  250 ndash 1000

                                  01ndash 025

                                  05 ndash 2

                                  2

                                  1 Minggu

                                  2

                                  1

                                  1

                                  Vasodilator langsung - Hydralazine

                                  - Minoxidil

                                  25 ndash 100

                                  25 ndash 80

                                  2

                                  1 ndash 2

                                  Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                  - Diuretik dan β blocker

                                  - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                  - Calcium antagonist dan diuretik

                                  - Calcium antagonist dan B Blocker

                                  - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                  - α blocker dan β blocker

                                  - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                  antagonist

                                  37

                                  Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                  memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                  obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                  1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                  Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                  menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                  kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                  2 Penyakit Jantung Iskemi

                                  PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                  dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                  calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                  akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                  obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                  inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                  3 Gagal Jantung

                                  Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                  ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                  penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                  aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                  4 Diabetes Melitus

                                  Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                  menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                  diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                  menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                  5 Penyakit Ginjal Kronik

                                  Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                  1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                  173m2

                                  2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                  Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                  jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                  adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                  per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                  38

                                  6 Penyakit cerebrovaskular

                                  Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                  Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                  stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                  Thiazide

                                  7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                  Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                  PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                  8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                  Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                  dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                  usia yang lebih muda

                                  Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                  tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                  sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                  mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                  kompensasiadaptasi

                                  Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                  akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                  Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                  renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                  penyebab hipertensi pada lansia

                                  Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                  adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                  Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                  pembuluh darah perifer

                                  Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                  postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                  terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                  akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                  Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                  Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                  tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                  39

                                  bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                  dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                  26 KOMPLIKASI

                                  Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                  sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                  penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                  organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                  antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                  dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                  penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                  dicapai

                                  27 KRISIS HIPERTENSI

                                  A DEFINISI

                                  Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                  ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                  membutuhkan penanggulangan segera

                                  B KLASIFIKASI

                                  1 Hipertensi Emergensi

                                  Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                  progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                  penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                  2 Hipertensi urgensi

                                  Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                  disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                  dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                  Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                  TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                  1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                  1048729 Hipertensi ensefalopati

                                  1048729 Aorta diseksi akut

                                  1048729 Oedema paru akut

                                  1048729 Eklampsi

                                  40

                                  1048729 Feokhromositoma

                                  1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                  1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                  1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                  1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                  - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                  - Cedera kepala

                                  - Luka bakar

                                  - Interaksi obat

                                  Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                  1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                  tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                  1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                  1048729 Hipertensi post operasi

                                  1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                  Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                  pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                  C FAKTOR RISIKO

                                  Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                  Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                  Kehamilan

                                  Penggunaan NAPZA

                                  Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                  phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                  Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                  D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                  Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                  dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                  pemberian obat anti hipertensi oral

                                  41

                                  Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                  Obat Cara

                                  pemberian

                                  Farmakologi Dosis

                                  ACE inhibitor Sublingual Oral

                                  ( dikunyah

                                  diisap)

                                  Mulai kerja

                                  SL 10 -15 menit

                                  Oral 15 ndash 30 menit

                                  Efek Maksimal

                                  SL 60 menit

                                  Oral 1 ndash 2 jam

                                  Lama kerja 8 jam

                                  625 ndash 50

                                  mgkali

                                  Central Alpha

                                  Agonis

                                  Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                  Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                  Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                  75 ndash 150

                                  microgkalijam

                                  Total 900 microg

                                  Calcium Channel

                                  Blocker

                                  Oral ( dikunyah

                                  ditelan)

                                  Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                  Efek maksimal 30 ndash 60

                                  menit

                                  Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                  Obat alternatif

                                  bila obat lain

                                  tidak ada

                                  Kontraindikasi

                                  pada kasus

                                  krisis hipertensi

                                  dengan

                                  gangguan otak

                                  dan iskemia

                                  jantung

                                  E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                  1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                  fasilitas pemantauan yang memadai

                                  2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                  3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                  langkah sebagai berikut

                                  a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                  pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                  b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                  42

                                  c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                  gejala iskemia organ

                                  3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                  Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                  jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                  kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                  kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                  dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                  gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                  perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                  kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                  gagal jantung kanan

                                  Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                  seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                  penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                  pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                  New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                  menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                  I

                                  I

                                  Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                  lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                  pada aktivitas berat

                                  II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                  menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                  III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                  namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                  IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                  bahkan timbul saat istirahat

                                  Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                  elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                  a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                  Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                  Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                  43

                                  Kardiomegali Batuk malam hari

                                  Gallop Dispnea drsquoeffort

                                  Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                  Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                  Ronkhi basah halus Takikardia

                                  Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                  pada saat yang bersamaan

                                  b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                  jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                  tidak hilang oleh batuk serta edema

                                  c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                  aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                  d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                  hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                  efusi pleura

                                  e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                  Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                  Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                  Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                  1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                  ARDS

                                  2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                  3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                  4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                  Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                  dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                  dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                  masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                  Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                  jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                  Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                  Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                  belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                  terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                  44

                                  dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                  beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                  31 Hypertension Heart Disease

                                  1 Definisi

                                  Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                  penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                  jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                  peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                  Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                  hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                  mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                  dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                  gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                  2 Patofisiologi

                                  Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                  darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                  hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                  ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                  Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                  kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                  terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                  gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                  bertambah akibat penambahan massa miokard

                                  Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                  terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                  beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                  lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                  adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                  belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                  Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                  dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                  terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                  meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                  45

                                  stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                  akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                  hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                  karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                  menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                  pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                  jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                  disertai dengan penyakit jantung koroner

                                  3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                  Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                  menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                  peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                  dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                  gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                  Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                  stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                  jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                  oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                  Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                  darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                  meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                  4 Pemeriksaan Fisik

                                  Keluhan dan Gejala

                                  Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                  simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                  Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                  impoten

                                  Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                  miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                  adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                  ischemic

                                  Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                  aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                  46

                                  Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                  keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                  5 Gambaran Klinik

                                  Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                  Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                  neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                  timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                  tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                  Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                  tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                  berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                  dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                  faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                  memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                  6 Pemeriksaan Penunjang

                                  A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                  Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                  Hemoglobinhematokrit

                                  Elektrolit darahKalium

                                  Ureumkreatinin

                                  Gula darah puasa

                                  Kolesterol total

                                  Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                  kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                  adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                  untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                  B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                  - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                  - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                  Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                  tertunda defleksi negatif dalam V1

                                  C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                  47

                                  Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                  terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                  miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                  Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                  terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                  penyakit jantung hipertensi

                                  Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                  ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                  sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                  eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                  tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                  hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                  ekokardiogram

                                  D Pemeriksaan Radiologi

                                  Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                  elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                  stadium payah jantung hipertensi

                                  Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                  ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                  membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                  berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                  7 Penatalaksanaan

                                  A Pencegahan

                                  Diet rendah sodium

                                  Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                  Latihan aerobik rutin

                                  Mencegah terjadinya kegemukan

                                  B Pengobatan

                                  Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                  terjadi yaitu dengan

                                  Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                  Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                  Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                  Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                  48

                                  Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                  Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                  menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                  rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                  menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                  Diuretik

                                  Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                  aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                  sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                  perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                  dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                  menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                  berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                  gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                  Golongan anti-simpatis

                                  Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                  jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                  metildepa klonidin dan guanabenz

                                  Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                  penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                  obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                  diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                  persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                  sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                  Vasodilator

                                  Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                  bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                  kalsium

                                  Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                  kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                  dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                  tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                  penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                  49

                                  4 PNEUMONIA

                                  Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                  terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                  konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                  histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                  eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                  waktu yang bervariasi

                                  PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                  pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                  ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                  Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                  napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                  pernapasan bronkial)

                                  Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                  Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                  kuman aspirasi

                                  Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                  adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                  virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                  tua atau lemah

                                  41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                  Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                  yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                  klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                  dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                  gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                  5 DIARE AKUT

                                  51 DEFINISI

                                  50

                                  Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                  air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                  memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                  air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                  berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                  15 hari

                                  52 KLASIFIKASI

                                  Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                  1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                  2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                  3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                  4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                  5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                  53 ETIOLOGI

                                  Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                  keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                  penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                  54 PATOFISIOLOGI

                                  Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                  berikut

                                  1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                  2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                  3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                  4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                  5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                  6 Gangguan permeabilitas usus

                                  7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                  8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                  Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                  Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                  pasien belum jatuh dalam presyok

                                  Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                  presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                  51

                                  Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                  menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                  Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                  terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                  cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                  berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                  Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                  yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                  1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                  Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                  KLINIS SKOR

                                  Rasa hausmuntah 1

                                  Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                  Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                  Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                  Kesadaran apati 1

                                  Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                  Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                  Facies cholerica 2

                                  Vox cholerica 2

                                  Turgor kulit menurun 1

                                  Washer womanrsquos hand 1

                                  Ekstremitas dingin 1

                                  Sianosis 2

                                  Umur 50-60 tahun 1

                                  Umur gt 60 tahun 2

                                  6 AZOTEMIA

                                  Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                  dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                  berikut

                                  52

                                  Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                  yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                  akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                  homeostasis

                                  Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                  tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                  satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                  Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                  ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                  (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                  sisanya (2L hari) diekskresikan

                                  Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                  AzotemiaPrerenal

                                  Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                  penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                  ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                  volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                  karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                  arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                  menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                  Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                  pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                  pada tubulus colectivus distal

                                  53

                                  Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                  antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                  untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                  menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                  asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                  output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                  AzotemiaIntrarenal

                                  Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                  akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                  itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                  dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                  output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                  hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                  hari)

                                  Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                  nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                  tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                  mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                  GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                  Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                  dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                  Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                  ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                  Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                  cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                  tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                  juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                  menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                  Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                  azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                  proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                  dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                  urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                  54

                                  Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                  dapat menyesatkan

                                  Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                  sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                  nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                  lebih dari 35 g24 jam

                                  Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                  membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                  memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                  kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                  dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                  menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                  ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                  tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                  GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                  Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                  granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                  glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                  ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                  Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                  skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                  ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                  nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                  penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                  Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                  untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                  ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                  blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                  intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                  reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                  Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                  pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                  vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                  osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                  55

                                  asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                  kecenderungan perdarahan meningkat

                                  Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                  toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                  Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                  tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                  Azotemia Postrenal

                                  Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                  obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                  dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                  mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                  asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                  Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                  saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                  lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                  terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                  menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                  jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                  fibrosis retroperitoneal

                                  PEMBAHASAN

                                  56

                                  Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                  Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                  Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                  pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                  Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                  assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                  tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                  keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                  pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                  sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                  Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                  penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                  organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                  khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                  tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                  dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                  dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                  adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                  itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                  multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                  psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                  Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                  memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                  Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                  yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                  kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                  ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                  kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                  yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                  anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                  Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                  keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                  pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                  untuk berjalan mulai terbatas

                                  57

                                  Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                  berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                  hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                  ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                  cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                  Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                  metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                  badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                  apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                  sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                  (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                  ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                  cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                  jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                  pasien tersebut

                                  Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                  diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                  sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                  kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                  26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                  VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                  adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                  dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                  (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                  pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                  auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                  Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                  framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                  lelah )

                                  Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                  adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                  dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                  yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                  minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                  58

                                  halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                  arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                  baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                  Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                  didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                  disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                  sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                  hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                  Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                  Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                  normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                  pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                  DAFTAR PUSTAKA

                                  1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                  Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                  59

                                  2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                  httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                  3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                  2008

                                  4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                  httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                  factors

                                  5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                  httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                  6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                  Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                  p196-200 p297-299

                                  7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                  II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                  Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                  60

                                  • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                  • IMT
                                  • Status Gizi
                                  • lt 20 kgm2
                                  • 20-25 kgm2
                                  • 25-30 kgm2
                                  • gt30 kgm2
                                  • Gizi kurang (underweight)
                                  • Normal
                                  • Gizi lebih (overweight)
                                  • Obesitas
                                  • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                  • IMT
                                  • Status Gizi
                                  • lt 185 kgm2
                                  • 185-25 kgm2
                                  • gt 25 kgm2
                                  • Gizi kurang (underweight)
                                  • Normal
                                  • Gizi lebih (overweight)
                                  • 22 Sindrom Geriatri
                                  • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                  • 1 Sindrom serebral
                                  • 2 Konfusio
                                  • 3 Gangguan otonom
                                  • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                  • 4 Inkontinensia
                                  • 5 Jatuh
                                  • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                  • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                  • 7 Dekubitus
                                  • 23 Depresi Pada Lansia
                                  • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                  • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                  • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                  • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                  • Gejala lainnya yang lazim
                                  • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                  • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                  • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                  • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                  • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                  • 6 Tidur terganggu
                                  • 7 Nafsu makan berkurang
                                  • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                  • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                  • Kriteria Mayor
                                  • Kriteria Minor

                                    Lensa keruh tidak rata

                                    Fundus Refleks (+) kurang cemerlang

                                    Funduskopi

                                    Kesan papil N II bulat tegas kuning kemerahan CDR 03

                                    Tidak didapatkan papil edem dan retinopati diabetika dan retinopati hipertensi

                                    IV DAFTAR ABNORMALITAS

                                    1 Muntah

                                    2 Mual

                                    3 BAB cair 3 kali

                                    4 Lemas

                                    5 Batuk berdahak sulit keluar

                                    6 Demam nglemeng

                                    7 Pusing berputar saat berdiri

                                    8 RPD Riwayat sakit darah tinggi (+) sejak lebih dari 5 tahun lalu tetapi tidak

                                    minum obat secara teratur

                                    9 RPD riwayat jatuh karena tersandung 5 bulan lalu luka robek sudah dijahit sejak

                                    saat itu pendengaran berkurang sering pusing berputar ingatan berkurang

                                    10 TD = 140100 mmHg

                                    11 Perkusi Batas kiri jantung SIC V Linea Mid Clavicularis Sinistra

                                    12 Auskultasi jantung

                                    13 Inspeksi pulmo sela iga melebar (gt 2 jari) dan mendatar

                                    14 Auskultasi pulmo suara dasar bronkial (++) suara tambahan (+) ronkhi basah

                                    halus dan wheezing di seluruh lapangan paru kanan dan kiri

                                    15 EKG

                                    16 Lensa ODS keruh tidak merata

                                    17 Hematologi Hb 1160 gr

                                    18 Hematologi Leukosit 1270 ribummk

                                    19 Kimia klinik Ureum 48 mgdL

                                    20 Kimia Klinik GDS 133 mgdL Glukosa PP 2jam 143 mgdL

                                    21 Kimia Klinik Albumin 32 gdL Globulin 410 gdL

                                    22 Elektrolit Na 135 mmolL Cl 97 mmolL

                                    23 Urinalisis protein 150 gdL Bilirubin 10 gdL

                                    18

                                    24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                                    patologi 361uL

                                    25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                                    V DAFTAR MASALAH

                                    A Sindroma Geriatri

                                    Sindroma serebral (-)

                                    Konfusio (-)

                                    Gangguan otonom (-)

                                    Inkontinensia (+)

                                    Jatuh (+)

                                    Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                                    Dekubitus (-)

                                    B AKS

                                    The 14 I

                                    Immobility

                                    Impaction

                                    Instability

                                    Iatrogenik

                                    Intelectual impairment

                                    Insomnia

                                    Inkontinensia

                                    Isolation

                                    Impotence

                                    Imuno deficiency

                                    Infection

                                    Inaniaton

                                    Impairment of vision smell hearing

                                    Impecunity

                                    C Problem

                                    1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                                    2 Hipertensi Stage I (810)

                                    19

                                    3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                                    4 Infiltrat paru (4111417)

                                    5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                                    6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                                    7 Gangguang Kognitif (20)

                                    8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                                    VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                                    1 Gastoenteritis akut

                                    Assesment Inflamatory

                                    Non-inflamatory

                                    Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                                    hitung jenis leukosit)

                                    Ip Rx infus RL 20 tpm

                                    Diet lunak RG 1500 kkal

                                    New diatab 3x2 tab

                                    Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                                    Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                                    Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                                    penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                                    - Mencuci tangan sebelum makan

                                    - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                                    pemeriksaan

                                    2 Infiltrat Paru

                                    Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                                    Community Aqcuired Pneumonia

                                    Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                                    Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                                    Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                                    Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                                    Ip Ex

                                    - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                                    - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                                    20

                                    - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                                    pengeluaran dahak

                                    3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                                    Assesment - Etiologi primer

                                    Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                    hypertension)

                                    Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                    Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                    Amlodipin 1x5 mg

                                    Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                    Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                    Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                    Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                    Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                    Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                    secara teratur

                                    4 Hipertensi stage I

                                    Assesment - Etiologi primer

                                    Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                    hypertension)

                                    Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                    Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                    Amlodipin 1x5 mg

                                    Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                    Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                    Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                    Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                    Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                    Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                    secara teratur

                                    5

                                    21

                                    6 Hypertension Heart Disease

                                    Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                                    - Diagnosis Anatomis LVH

                                    - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                                    Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                                    rutin dan kimia klnik

                                    Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                                    - Captopril 3x125 mg

                                    - Amlodipin 1x5 mg

                                    - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                                    - Spironolakton 1x25 mg

                                    Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                                    Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                                    - Edukasi mengenai perubahan life style

                                    (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                                    yang banyak mengandung garam

                                    (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                                    - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                                    antihipertensi secara teratur

                                    7 Pneumoni

                                    Assesment HAP

                                    Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                                    IP Rx O2 3Lm

                                    Terapi empirik AB

                                    Ambroxol 3x30 mg

                                    IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                                    IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                                    lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                                    8 Azotemia

                                    Assesment Etiologi Pre-renal renal

                                    Ip Dx USG Abdomen

                                    22

                                    IP Rx Diet rendah uremi

                                    IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                                    IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                                    Menyeimbangkan cairan input dan output

                                    Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                                    hidup

                                    9 Anemia Normositik Normokromik

                                    Assesment Penyakit kronik

                                    Intake kurang

                                    Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                                    Ip Rx -

                                    Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                                    Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                                    - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                                    mengetahui penyebab penyakit

                                    10 Gangguan Kognitif

                                    Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                                    Ip Dx -

                                    Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                                    lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                                    Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                                    Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                                    kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                                    11 Episode Depresif Ringan

                                    Assesment -

                                    Ip Dx -

                                    Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                                    Ip Mx -

                                    Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                                    perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                                    minimal sekali)

                                    23

                                    12

                                    13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                    Assesment jenis eksudat transudat

                                    Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                    pada cairan pleura

                                    Ip Rx O2 3Lm

                                    Ip Mx keluhan sesak

                                    Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                    prognosis penyakit

                                    BAB II

                                    TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                    24

                                    1 GERIATRI

                                    Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                    dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                    dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                    degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                    Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                    1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                    atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                    2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                    menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                    3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                    4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                    5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                    sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                    11 Status Gizi Lansia

                                    Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                    karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                    (buruk) pada lansia adalah

                                    1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                    2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                    3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                    4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                    5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                    6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                    7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                    defisiensi folat dan vitamin B12

                                    Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                    (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                    IMT Status Gizi

                                    25

                                    lt 20 kgm2

                                    20-25 kgm2

                                    25-30 kgm2

                                    gt30 kgm2

                                    Gizi kurang (underweight)

                                    Normal

                                    Gizi lebih (overweight)

                                    Obesitas

                                    Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                    ditampilkan pada tabel berikut

                                    IMT Status Gizi

                                    lt 185 kgm2

                                    185-25 kgm2

                                    gt 25 kgm2

                                    Gizi kurang (underweight)

                                    Normal

                                    Gizi lebih (overweight)

                                    22 Sindrom Geriatri

                                    Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                    klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                    giants adalah

                                    1 Sindrom serebral

                                    2 Konfusio

                                    3 Gangguan otonom

                                    Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                    terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                    pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                    Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                    1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                    pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                    4 Inkontinensia

                                    5 Jatuh

                                    Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                    di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                    stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                    lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                    ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                    26

                                    kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                    Stroke serangan kejang Parkinson)

                                    6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                    7 Dekubitus

                                    23 Depresi Pada Lansia

                                    3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                    1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                    2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                    yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                    kegembiraan

                                    3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                    Gejala lainnya yang lazim

                                    1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                    2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                    3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                    4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                    5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                    6 Tidur terganggu

                                    7 Nafsu makan berkurang

                                    Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                    utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                    gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                    Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                    makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                    Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                    fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                    2 HIPERTENSI

                                    21 DEFINISI HIPERTENSI

                                    Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                    peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                    pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                    27

                                    untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                    yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                    22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                    Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                    hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                    pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                    pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                    Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                    Klasifikasi

                                    Tekanan

                                    Darah

                                    Tekanan

                                    Darah

                                    Sistolik

                                    (mmhg)

                                    Tekanan

                                    Darah

                                    Diastoli

                                    k

                                    (mmhg)

                                    Modifikasi

                                    Gaya

                                    Hidup

                                    Obat Awal

                                    Tanpa indikasi Dengan

                                    Indikasi

                                    Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                    menggunakan obat

                                    anti hipertensi

                                    Gunakan obat

                                    yang spesifik

                                    dengan

                                    indikasi

                                    (risiko)

                                    Pre

                                    Hipertensi

                                    120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                    Hipertensi

                                    Stage I

                                    Hipertensi

                                    Stage II

                                    140 ndash 159

                                    ge160

                                    90 ndash 99

                                    ge100

                                    Ya

                                    Ya

                                    Untuk semua kasus

                                    gunakan diuretik

                                    jenis thiazide dengan

                                    pertimbangan ACEi

                                    ARB BB CCB atau

                                    kombinasikan

                                    Gunakan kombinasi

                                    2 obat (biasanya

                                    diuretik jenis

                                    thiazide) dan

                                    ACEiARBBBCCB

                                    Gunakan obat

                                    yang spesifik

                                    dengan

                                    indikasi

                                    (risiko)

                                    Kemudian

                                    tambahkan

                                    dengan obat

                                    anti hipertensi

                                    (diuretik

                                    ACEi ARB

                                    BB CCB)

                                    seperti yang

                                    dibutuhkan

                                    28

                                    Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                    menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                    edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                    rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                    Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                    mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                    perilaku gaya hidup yang salah

                                    23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                    Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                    Usia

                                    Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                    pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                    wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                    Ras

                                    Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                    dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                    serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                    Riwayat keluarga

                                    Overweight atau obesitas

                                    Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                    Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                    untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                    volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                    meningkat

                                    Kurang aktif bergerak

                                    Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                    jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                    bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                    aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                    Merokok

                                    Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                    yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                    menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                    Diet tinggi garam ( sodium)

                                    29

                                    Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                    tekanan darah

                                    Diet kurang potasium

                                    Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                    akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                    Diet kurang vitamin D

                                    Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                    sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                    ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                    Alkohol

                                    Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                    dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                    Stres

                                    Penyakit kronik

                                    Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                    berisiko untuk mengalami hipertensi

                                    24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                    30

                                    25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                    31

                                    Modifikasi gaya hidup

                                    Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                    pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                    penyerta tertentu)

                                    Obat antihipertensi inisial

                                    Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                    Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                    BB CCB)

                                    Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                    atau diastolik 90-99 mmHg)

                                    Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                    dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                    Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                    Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                    Target tekanan darah tida terpenuhi

                                    Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                    dengan dokter spesialis

                                    32

                                    1 Modifikasi Gaya Hidup

                                    Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                    pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                    penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                    tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                    atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                    perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                    natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                    menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                    resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                    memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                    gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                    hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                    Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                    Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                    Penurunan

                                    Tekanan Darah

                                    Sistolik (Skala)

                                    Menurunkan Berat

                                    Badan

                                    Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                    Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                    5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                    penurunan berat

                                    badan

                                    Melakukan pola diet

                                    berdasarkan DASH

                                    Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                    dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                    makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                    8 ndash 14 mmhg

                                    33

                                    lemak total dan saturasi yang rendah

                                    Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                    mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                    (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                    2 ndash 8 mmhg

                                    Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                    teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                    menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                    4 ndash 9 mmhg

                                    Membatasi Penggunaan

                                    alcohol

                                    Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                    dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                    misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                    80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                    laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                    hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                    kurus

                                    2 ndash 4 mmhg

                                    2 Terapi Farmakologi

                                    Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                    obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                    reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                    jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                    Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                    percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                    baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                    Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                    dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                    diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                    dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                    dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                    pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                    National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                    baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                    dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                    semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                    34

                                    dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                    manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                    Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                    lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                    ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                    besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                    untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                    kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                    gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                    tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                    keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                    (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                    pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                    memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                    autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                    harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                    Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                    Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                    Penggunaan

                                    (mg hari)

                                    Frekuensi

                                    penggunaan

                                    per hari

                                    Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                    - Chlortalidone

                                    - Hidrochlorthiazide

                                    - Polythiazide

                                    - Indapamide

                                    - Metalazone

                                    125 ndash 500

                                    125 ndash 25

                                    125 ndash 50

                                    2 ndash 4

                                    125 ndash 25

                                    05 ndash 01

                                    1-2

                                    1

                                    1

                                    1

                                    1

                                    1

                                    Loop diuretic - Bumetanide

                                    - Furosemide

                                    - Tosemid

                                    05 ndash 1

                                    20 ndash 80

                                    25 ndash 10

                                    2

                                    2

                                    1

                                    Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                    - Triamterene

                                    5 ndash 10

                                    50 ndash 100

                                    1 ndash 2

                                    1 ndash 2

                                    Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                    35

                                    blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                    Beta blocker - Atenolol

                                    - Betaxolol

                                    - Bisoprolol

                                    - Metaprolol

                                    - Metoprolol

                                    - Nadolod

                                    - Propanolol

                                    - Propanolol long acting

                                    - Timolol

                                    25 ndash 100

                                    5 ndash 20

                                    25 ndash 10

                                    50 ndash 100

                                    50 ndash 100

                                    40 ndash 120

                                    40 ndash 160

                                    60 ndash 180

                                    20 ndash 40

                                    1

                                    1

                                    1

                                    1 ndash 2

                                    1

                                    1

                                    2

                                    1

                                    2

                                    Beta blocker aktivitas

                                    simpatomimetik

                                    - Acebutolol

                                    - Penbutolol

                                    - Pindolol

                                    200 ndash 800

                                    10 ndash 40

                                    10 ndash 40

                                    2

                                    1

                                    2

                                    Kombinasi Alfa dan

                                    Beta Blocker

                                    - Carvedilol

                                    - Labetalol

                                    125 ndash 50

                                    200 ndash 800

                                    2

                                    2

                                    ACEi - Benazepril

                                    - Captopril

                                    - Enalapril

                                    - Fosinopril

                                    - Lisinopril

                                    - Moexipril

                                    - Perindopril

                                    - Quinapril

                                    - Ramipril

                                    - Trandolapril

                                    10 ndash 40

                                    25 ndash 100

                                    5 ndash 40

                                    10 ndash 40

                                    10 ndash 40

                                    75 ndash 30

                                    4 ndash 8

                                    10 ndash 80

                                    25 ndash 20

                                    1 ndash 4

                                    1

                                    2

                                    1 ndash 2

                                    1

                                    1

                                    1

                                    1

                                    1

                                    1

                                    1

                                    Angiotensinogen II

                                    Antagonis

                                    - Candesartan

                                    - Eprosartan

                                    - Irbesartan

                                    - Losartan

                                    - Olmesartan

                                    - Telmisartan

                                    - Valsartan

                                    8 ndash 32

                                    400 -800

                                    150 ndash 300

                                    25 ndash 100

                                    20 ndash 40

                                    20 ndash 80

                                    80 ndash 320

                                    1

                                    1 ndash 2

                                    1

                                    1 ndash 2

                                    1

                                    1

                                    1 ndash 2

                                    CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                    36

                                    Dihidropiridin release

                                    - Verapamil immediate

                                    release

                                    - Verapamil long acting

                                    - Verapamil

                                    80 ndash 320

                                    120 ndash 480

                                    120 ndash 360

                                    2

                                    1 ndash 2

                                    1

                                    CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                    - Felodipine

                                    - Isradipine

                                    - Nicardipine sustained

                                    release

                                    - Nifedipine long acting

                                    - Nisoldipine

                                    25 ndash 10

                                    25 ndash 20

                                    25 ndash 10

                                    60 ndash 120

                                    30 ndash 60

                                    10 ndash 40

                                    1

                                    1

                                    2

                                    2

                                    1

                                    1

                                    Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                    - Prazosin

                                    - Terazosin

                                    1 ndash 16

                                    2 ndash 20

                                    1 ndash 20

                                    1

                                    2 ndash 3

                                    1 ndash 2

                                    Alpha 2 Agonis

                                    sentral dan obat

                                    lainnya yang bekerja

                                    sentral

                                    - Clonidine

                                    - Clonidine patch

                                    - Methyldopa

                                    - Reserpin

                                    - Guanfacine

                                    01 ndash 08

                                    01 ndash 03

                                    250 ndash 1000

                                    01ndash 025

                                    05 ndash 2

                                    2

                                    1 Minggu

                                    2

                                    1

                                    1

                                    Vasodilator langsung - Hydralazine

                                    - Minoxidil

                                    25 ndash 100

                                    25 ndash 80

                                    2

                                    1 ndash 2

                                    Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                    - Diuretik dan β blocker

                                    - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                    - Calcium antagonist dan diuretik

                                    - Calcium antagonist dan B Blocker

                                    - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                    - α blocker dan β blocker

                                    - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                    antagonist

                                    37

                                    Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                    memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                    obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                    1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                    Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                    menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                    kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                    2 Penyakit Jantung Iskemi

                                    PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                    dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                    calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                    akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                    obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                    inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                    3 Gagal Jantung

                                    Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                    ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                    penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                    aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                    4 Diabetes Melitus

                                    Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                    menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                    diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                    menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                    5 Penyakit Ginjal Kronik

                                    Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                    1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                    173m2

                                    2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                    Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                    jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                    adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                    per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                    38

                                    6 Penyakit cerebrovaskular

                                    Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                    Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                    stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                    Thiazide

                                    7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                    Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                    PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                    8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                    Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                    dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                    usia yang lebih muda

                                    Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                    tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                    sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                    mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                    kompensasiadaptasi

                                    Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                    akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                    Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                    renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                    penyebab hipertensi pada lansia

                                    Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                    adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                    Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                    pembuluh darah perifer

                                    Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                    postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                    terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                    akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                    Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                    Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                    tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                    39

                                    bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                    dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                    26 KOMPLIKASI

                                    Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                    sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                    penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                    organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                    antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                    dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                    penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                    dicapai

                                    27 KRISIS HIPERTENSI

                                    A DEFINISI

                                    Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                    ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                    membutuhkan penanggulangan segera

                                    B KLASIFIKASI

                                    1 Hipertensi Emergensi

                                    Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                    progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                    penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                    2 Hipertensi urgensi

                                    Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                    disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                    dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                    Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                    TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                    1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                    1048729 Hipertensi ensefalopati

                                    1048729 Aorta diseksi akut

                                    1048729 Oedema paru akut

                                    1048729 Eklampsi

                                    40

                                    1048729 Feokhromositoma

                                    1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                    1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                    1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                    1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                    - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                    - Cedera kepala

                                    - Luka bakar

                                    - Interaksi obat

                                    Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                    1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                    tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                    1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                    1048729 Hipertensi post operasi

                                    1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                    Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                    pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                    C FAKTOR RISIKO

                                    Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                    Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                    Kehamilan

                                    Penggunaan NAPZA

                                    Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                    phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                    Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                    D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                    Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                    dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                    pemberian obat anti hipertensi oral

                                    41

                                    Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                    Obat Cara

                                    pemberian

                                    Farmakologi Dosis

                                    ACE inhibitor Sublingual Oral

                                    ( dikunyah

                                    diisap)

                                    Mulai kerja

                                    SL 10 -15 menit

                                    Oral 15 ndash 30 menit

                                    Efek Maksimal

                                    SL 60 menit

                                    Oral 1 ndash 2 jam

                                    Lama kerja 8 jam

                                    625 ndash 50

                                    mgkali

                                    Central Alpha

                                    Agonis

                                    Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                    Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                    Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                    75 ndash 150

                                    microgkalijam

                                    Total 900 microg

                                    Calcium Channel

                                    Blocker

                                    Oral ( dikunyah

                                    ditelan)

                                    Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                    Efek maksimal 30 ndash 60

                                    menit

                                    Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                    Obat alternatif

                                    bila obat lain

                                    tidak ada

                                    Kontraindikasi

                                    pada kasus

                                    krisis hipertensi

                                    dengan

                                    gangguan otak

                                    dan iskemia

                                    jantung

                                    E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                    1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                    fasilitas pemantauan yang memadai

                                    2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                    3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                    langkah sebagai berikut

                                    a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                    pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                    b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                    42

                                    c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                    gejala iskemia organ

                                    3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                    Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                    jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                    kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                    kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                    dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                    gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                    perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                    kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                    gagal jantung kanan

                                    Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                    seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                    penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                    pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                    New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                    menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                    I

                                    I

                                    Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                    lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                    pada aktivitas berat

                                    II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                    menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                    III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                    namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                    IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                    bahkan timbul saat istirahat

                                    Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                    elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                    a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                    Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                    Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                    43

                                    Kardiomegali Batuk malam hari

                                    Gallop Dispnea drsquoeffort

                                    Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                    Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                    Ronkhi basah halus Takikardia

                                    Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                    pada saat yang bersamaan

                                    b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                    jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                    tidak hilang oleh batuk serta edema

                                    c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                    aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                    d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                    hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                    efusi pleura

                                    e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                    Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                    Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                    Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                    1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                    ARDS

                                    2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                    3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                    4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                    Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                    dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                    dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                    masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                    Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                    jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                    Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                    Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                    belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                    terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                    44

                                    dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                    beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                    31 Hypertension Heart Disease

                                    1 Definisi

                                    Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                    penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                    jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                    peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                    Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                    hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                    mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                    dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                    gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                    2 Patofisiologi

                                    Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                    darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                    hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                    ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                    Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                    kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                    terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                    gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                    bertambah akibat penambahan massa miokard

                                    Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                    terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                    beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                    lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                    adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                    belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                    Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                    dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                    terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                    meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                    45

                                    stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                    akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                    hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                    karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                    menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                    pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                    jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                    disertai dengan penyakit jantung koroner

                                    3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                    Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                    menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                    peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                    dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                    gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                    Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                    stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                    jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                    oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                    Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                    darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                    meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                    4 Pemeriksaan Fisik

                                    Keluhan dan Gejala

                                    Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                    simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                    Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                    impoten

                                    Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                    miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                    adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                    ischemic

                                    Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                    aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                    46

                                    Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                    keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                    5 Gambaran Klinik

                                    Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                    Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                    neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                    timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                    tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                    Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                    tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                    berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                    dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                    faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                    memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                    6 Pemeriksaan Penunjang

                                    A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                    Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                    Hemoglobinhematokrit

                                    Elektrolit darahKalium

                                    Ureumkreatinin

                                    Gula darah puasa

                                    Kolesterol total

                                    Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                    kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                    adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                    untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                    B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                    - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                    - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                    Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                    tertunda defleksi negatif dalam V1

                                    C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                    47

                                    Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                    terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                    miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                    Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                    terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                    penyakit jantung hipertensi

                                    Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                    ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                    sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                    eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                    tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                    hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                    ekokardiogram

                                    D Pemeriksaan Radiologi

                                    Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                    elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                    stadium payah jantung hipertensi

                                    Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                    ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                    membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                    berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                    7 Penatalaksanaan

                                    A Pencegahan

                                    Diet rendah sodium

                                    Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                    Latihan aerobik rutin

                                    Mencegah terjadinya kegemukan

                                    B Pengobatan

                                    Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                    terjadi yaitu dengan

                                    Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                    Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                    Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                    Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                    48

                                    Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                    Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                    menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                    rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                    menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                    Diuretik

                                    Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                    aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                    sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                    perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                    dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                    menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                    berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                    gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                    Golongan anti-simpatis

                                    Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                    jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                    metildepa klonidin dan guanabenz

                                    Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                    penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                    obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                    diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                    persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                    sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                    Vasodilator

                                    Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                    bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                    kalsium

                                    Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                    kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                    dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                    tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                    penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                    49

                                    4 PNEUMONIA

                                    Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                    terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                    konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                    histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                    eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                    waktu yang bervariasi

                                    PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                    pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                    ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                    Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                    napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                    pernapasan bronkial)

                                    Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                    Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                    kuman aspirasi

                                    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                    adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                    virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                    tua atau lemah

                                    41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                    Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                    yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                    klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                    dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                    gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                    5 DIARE AKUT

                                    51 DEFINISI

                                    50

                                    Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                    air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                    memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                    air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                    berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                    15 hari

                                    52 KLASIFIKASI

                                    Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                    1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                    2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                    3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                    4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                    5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                    53 ETIOLOGI

                                    Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                    keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                    penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                    54 PATOFISIOLOGI

                                    Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                    berikut

                                    1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                    2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                    3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                    4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                    5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                    6 Gangguan permeabilitas usus

                                    7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                    8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                    Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                    Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                    pasien belum jatuh dalam presyok

                                    Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                    presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                    51

                                    Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                    menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                    Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                    terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                    cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                    berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                    Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                    yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                    1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                    Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                    KLINIS SKOR

                                    Rasa hausmuntah 1

                                    Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                    Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                    Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                    Kesadaran apati 1

                                    Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                    Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                    Facies cholerica 2

                                    Vox cholerica 2

                                    Turgor kulit menurun 1

                                    Washer womanrsquos hand 1

                                    Ekstremitas dingin 1

                                    Sianosis 2

                                    Umur 50-60 tahun 1

                                    Umur gt 60 tahun 2

                                    6 AZOTEMIA

                                    Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                    dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                    berikut

                                    52

                                    Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                    yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                    akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                    homeostasis

                                    Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                    tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                    satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                    Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                    ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                    (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                    sisanya (2L hari) diekskresikan

                                    Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                    AzotemiaPrerenal

                                    Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                    penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                    ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                    volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                    karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                    arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                    menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                    Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                    pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                    pada tubulus colectivus distal

                                    53

                                    Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                    antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                    untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                    menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                    asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                    output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                    AzotemiaIntrarenal

                                    Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                    akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                    itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                    dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                    output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                    hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                    hari)

                                    Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                    nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                    tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                    mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                    GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                    Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                    dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                    Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                    ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                    Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                    cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                    tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                    juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                    menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                    Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                    azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                    proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                    dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                    urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                    54

                                    Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                    dapat menyesatkan

                                    Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                    sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                    nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                    lebih dari 35 g24 jam

                                    Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                    membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                    memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                    kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                    dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                    menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                    ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                    tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                    GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                    Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                    granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                    glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                    ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                    Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                    skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                    ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                    nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                    penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                    Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                    untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                    ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                    blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                    intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                    reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                    Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                    pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                    vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                    osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                    55

                                    asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                    kecenderungan perdarahan meningkat

                                    Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                    toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                    Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                    tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                    Azotemia Postrenal

                                    Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                    obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                    dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                    mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                    asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                    Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                    saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                    lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                    terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                    menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                    jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                    fibrosis retroperitoneal

                                    PEMBAHASAN

                                    56

                                    Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                    Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                    Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                    pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                    Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                    assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                    tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                    keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                    pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                    sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                    Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                    penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                    organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                    khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                    tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                    dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                    dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                    adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                    itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                    multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                    psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                    Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                    memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                    Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                    yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                    kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                    ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                    kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                    yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                    anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                    Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                    keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                    pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                    untuk berjalan mulai terbatas

                                    57

                                    Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                    berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                    hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                    ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                    cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                    Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                    metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                    badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                    apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                    sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                    (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                    ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                    cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                    jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                    pasien tersebut

                                    Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                    diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                    sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                    kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                    26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                    VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                    adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                    dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                    (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                    pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                    auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                    Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                    framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                    lelah )

                                    Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                    adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                    dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                    yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                    minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                    58

                                    halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                    arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                    baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                    Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                    didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                    disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                    sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                    hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                    Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                    Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                    normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                    pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                    DAFTAR PUSTAKA

                                    1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                    Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                    59

                                    2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                    httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                    3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                    2008

                                    4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                    httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                    factors

                                    5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                    httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                    6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                    Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                    p196-200 p297-299

                                    7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                    II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                    Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                    60

                                    • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                    • IMT
                                    • Status Gizi
                                    • lt 20 kgm2
                                    • 20-25 kgm2
                                    • 25-30 kgm2
                                    • gt30 kgm2
                                    • Gizi kurang (underweight)
                                    • Normal
                                    • Gizi lebih (overweight)
                                    • Obesitas
                                    • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                    • IMT
                                    • Status Gizi
                                    • lt 185 kgm2
                                    • 185-25 kgm2
                                    • gt 25 kgm2
                                    • Gizi kurang (underweight)
                                    • Normal
                                    • Gizi lebih (overweight)
                                    • 22 Sindrom Geriatri
                                    • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                    • 1 Sindrom serebral
                                    • 2 Konfusio
                                    • 3 Gangguan otonom
                                    • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                    • 4 Inkontinensia
                                    • 5 Jatuh
                                    • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                    • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                    • 7 Dekubitus
                                    • 23 Depresi Pada Lansia
                                    • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                    • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                    • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                    • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                    • Gejala lainnya yang lazim
                                    • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                    • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                    • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                    • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                    • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                    • 6 Tidur terganggu
                                    • 7 Nafsu makan berkurang
                                    • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                    • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                    • Kriteria Mayor
                                    • Kriteria Minor

                                      24 Sedimen urin Leukosit 3-5LPB eritrosit 4-8LPB Silinder hialin 625uL silinder

                                      patologi 361uL

                                      25 Skor Mini Mental Status 19 ( probable gangguan kognitif)

                                      V DAFTAR MASALAH

                                      A Sindroma Geriatri

                                      Sindroma serebral (-)

                                      Konfusio (-)

                                      Gangguan otonom (-)

                                      Inkontinensia (+)

                                      Jatuh (+)

                                      Kelainan tulang atau patah tulang (-)

                                      Dekubitus (-)

                                      B AKS

                                      The 14 I

                                      Immobility

                                      Impaction

                                      Instability

                                      Iatrogenik

                                      Intelectual impairment

                                      Insomnia

                                      Inkontinensia

                                      Isolation

                                      Impotence

                                      Imuno deficiency

                                      Infection

                                      Inaniaton

                                      Impairment of vision smell hearing

                                      Impecunity

                                      C Problem

                                      1 Diare Akut tanpa dehidrasi (

                                      2 Hipertensi Stage I (810)

                                      19

                                      3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                                      4 Infiltrat paru (4111417)

                                      5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                                      6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                                      7 Gangguang Kognitif (20)

                                      8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                                      VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                                      1 Gastoenteritis akut

                                      Assesment Inflamatory

                                      Non-inflamatory

                                      Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                                      hitung jenis leukosit)

                                      Ip Rx infus RL 20 tpm

                                      Diet lunak RG 1500 kkal

                                      New diatab 3x2 tab

                                      Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                                      Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                                      Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                                      penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                                      - Mencuci tangan sebelum makan

                                      - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                                      pemeriksaan

                                      2 Infiltrat Paru

                                      Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                                      Community Aqcuired Pneumonia

                                      Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                                      Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                                      Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                                      Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                                      Ip Ex

                                      - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                                      - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                                      20

                                      - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                                      pengeluaran dahak

                                      3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                                      Assesment - Etiologi primer

                                      Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                      hypertension)

                                      Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                      Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                      Amlodipin 1x5 mg

                                      Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                      Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                      Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                      Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                      Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                      Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                      secara teratur

                                      4 Hipertensi stage I

                                      Assesment - Etiologi primer

                                      Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                      hypertension)

                                      Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                      Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                      Amlodipin 1x5 mg

                                      Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                      Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                      Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                      Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                      Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                      Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                      secara teratur

                                      5

                                      21

                                      6 Hypertension Heart Disease

                                      Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                                      - Diagnosis Anatomis LVH

                                      - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                                      Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                                      rutin dan kimia klnik

                                      Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                                      - Captopril 3x125 mg

                                      - Amlodipin 1x5 mg

                                      - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                                      - Spironolakton 1x25 mg

                                      Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                                      Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                                      - Edukasi mengenai perubahan life style

                                      (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                                      yang banyak mengandung garam

                                      (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                                      - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                                      antihipertensi secara teratur

                                      7 Pneumoni

                                      Assesment HAP

                                      Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                                      IP Rx O2 3Lm

                                      Terapi empirik AB

                                      Ambroxol 3x30 mg

                                      IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                                      IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                                      lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                                      8 Azotemia

                                      Assesment Etiologi Pre-renal renal

                                      Ip Dx USG Abdomen

                                      22

                                      IP Rx Diet rendah uremi

                                      IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                                      IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                                      Menyeimbangkan cairan input dan output

                                      Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                                      hidup

                                      9 Anemia Normositik Normokromik

                                      Assesment Penyakit kronik

                                      Intake kurang

                                      Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                                      Ip Rx -

                                      Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                                      Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                                      - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                                      mengetahui penyebab penyakit

                                      10 Gangguan Kognitif

                                      Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                                      Ip Dx -

                                      Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                                      lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                                      Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                                      Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                                      kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                                      11 Episode Depresif Ringan

                                      Assesment -

                                      Ip Dx -

                                      Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                                      Ip Mx -

                                      Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                                      perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                                      minimal sekali)

                                      23

                                      12

                                      13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                      Assesment jenis eksudat transudat

                                      Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                      pada cairan pleura

                                      Ip Rx O2 3Lm

                                      Ip Mx keluhan sesak

                                      Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                      prognosis penyakit

                                      BAB II

                                      TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                      24

                                      1 GERIATRI

                                      Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                      dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                      dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                      degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                      Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                      1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                      atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                      2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                      menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                      3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                      4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                      5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                      sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                      11 Status Gizi Lansia

                                      Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                      karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                      (buruk) pada lansia adalah

                                      1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                      2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                      3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                      4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                      5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                      6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                      7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                      defisiensi folat dan vitamin B12

                                      Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                      (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                      IMT Status Gizi

                                      25

                                      lt 20 kgm2

                                      20-25 kgm2

                                      25-30 kgm2

                                      gt30 kgm2

                                      Gizi kurang (underweight)

                                      Normal

                                      Gizi lebih (overweight)

                                      Obesitas

                                      Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                      ditampilkan pada tabel berikut

                                      IMT Status Gizi

                                      lt 185 kgm2

                                      185-25 kgm2

                                      gt 25 kgm2

                                      Gizi kurang (underweight)

                                      Normal

                                      Gizi lebih (overweight)

                                      22 Sindrom Geriatri

                                      Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                      klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                      giants adalah

                                      1 Sindrom serebral

                                      2 Konfusio

                                      3 Gangguan otonom

                                      Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                      terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                      pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                      Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                      1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                      pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                      4 Inkontinensia

                                      5 Jatuh

                                      Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                      di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                      stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                      lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                      ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                      26

                                      kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                      Stroke serangan kejang Parkinson)

                                      6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                      7 Dekubitus

                                      23 Depresi Pada Lansia

                                      3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                      1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                      2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                      yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                      kegembiraan

                                      3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                      Gejala lainnya yang lazim

                                      1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                      2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                      3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                      4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                      5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                      6 Tidur terganggu

                                      7 Nafsu makan berkurang

                                      Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                      utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                      gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                      Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                      makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                      Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                      fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                      2 HIPERTENSI

                                      21 DEFINISI HIPERTENSI

                                      Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                      peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                      pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                      27

                                      untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                      yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                      22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                      Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                      hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                      pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                      pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                      Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                      Klasifikasi

                                      Tekanan

                                      Darah

                                      Tekanan

                                      Darah

                                      Sistolik

                                      (mmhg)

                                      Tekanan

                                      Darah

                                      Diastoli

                                      k

                                      (mmhg)

                                      Modifikasi

                                      Gaya

                                      Hidup

                                      Obat Awal

                                      Tanpa indikasi Dengan

                                      Indikasi

                                      Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                      menggunakan obat

                                      anti hipertensi

                                      Gunakan obat

                                      yang spesifik

                                      dengan

                                      indikasi

                                      (risiko)

                                      Pre

                                      Hipertensi

                                      120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                      Hipertensi

                                      Stage I

                                      Hipertensi

                                      Stage II

                                      140 ndash 159

                                      ge160

                                      90 ndash 99

                                      ge100

                                      Ya

                                      Ya

                                      Untuk semua kasus

                                      gunakan diuretik

                                      jenis thiazide dengan

                                      pertimbangan ACEi

                                      ARB BB CCB atau

                                      kombinasikan

                                      Gunakan kombinasi

                                      2 obat (biasanya

                                      diuretik jenis

                                      thiazide) dan

                                      ACEiARBBBCCB

                                      Gunakan obat

                                      yang spesifik

                                      dengan

                                      indikasi

                                      (risiko)

                                      Kemudian

                                      tambahkan

                                      dengan obat

                                      anti hipertensi

                                      (diuretik

                                      ACEi ARB

                                      BB CCB)

                                      seperti yang

                                      dibutuhkan

                                      28

                                      Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                      menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                      edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                      rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                      Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                      mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                      perilaku gaya hidup yang salah

                                      23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                      Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                      Usia

                                      Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                      pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                      wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                      Ras

                                      Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                      dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                      serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                      Riwayat keluarga

                                      Overweight atau obesitas

                                      Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                      Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                      untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                      volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                      meningkat

                                      Kurang aktif bergerak

                                      Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                      jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                      bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                      aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                      Merokok

                                      Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                      yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                      menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                      Diet tinggi garam ( sodium)

                                      29

                                      Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                      tekanan darah

                                      Diet kurang potasium

                                      Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                      akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                      Diet kurang vitamin D

                                      Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                      sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                      ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                      Alkohol

                                      Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                      dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                      Stres

                                      Penyakit kronik

                                      Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                      berisiko untuk mengalami hipertensi

                                      24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                      30

                                      25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                      31

                                      Modifikasi gaya hidup

                                      Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                      pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                      penyerta tertentu)

                                      Obat antihipertensi inisial

                                      Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                      Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                      BB CCB)

                                      Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                      atau diastolik 90-99 mmHg)

                                      Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                      dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                      Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                      Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                      Target tekanan darah tida terpenuhi

                                      Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                      dengan dokter spesialis

                                      32

                                      1 Modifikasi Gaya Hidup

                                      Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                      pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                      penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                      tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                      atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                      perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                      natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                      menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                      resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                      memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                      gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                      hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                      Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                      Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                      Penurunan

                                      Tekanan Darah

                                      Sistolik (Skala)

                                      Menurunkan Berat

                                      Badan

                                      Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                      Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                      5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                      penurunan berat

                                      badan

                                      Melakukan pola diet

                                      berdasarkan DASH

                                      Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                      dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                      makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                      8 ndash 14 mmhg

                                      33

                                      lemak total dan saturasi yang rendah

                                      Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                      mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                      (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                      2 ndash 8 mmhg

                                      Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                      teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                      menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                      4 ndash 9 mmhg

                                      Membatasi Penggunaan

                                      alcohol

                                      Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                      dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                      misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                      80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                      laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                      hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                      kurus

                                      2 ndash 4 mmhg

                                      2 Terapi Farmakologi

                                      Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                      obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                      reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                      jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                      Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                      percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                      baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                      Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                      dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                      diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                      dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                      dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                      pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                      National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                      baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                      dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                      semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                      34

                                      dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                      manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                      Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                      lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                      ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                      besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                      untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                      kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                      gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                      tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                      keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                      (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                      pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                      memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                      autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                      harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                      Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                      Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                      Penggunaan

                                      (mg hari)

                                      Frekuensi

                                      penggunaan

                                      per hari

                                      Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                      - Chlortalidone

                                      - Hidrochlorthiazide

                                      - Polythiazide

                                      - Indapamide

                                      - Metalazone

                                      125 ndash 500

                                      125 ndash 25

                                      125 ndash 50

                                      2 ndash 4

                                      125 ndash 25

                                      05 ndash 01

                                      1-2

                                      1

                                      1

                                      1

                                      1

                                      1

                                      Loop diuretic - Bumetanide

                                      - Furosemide

                                      - Tosemid

                                      05 ndash 1

                                      20 ndash 80

                                      25 ndash 10

                                      2

                                      2

                                      1

                                      Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                      - Triamterene

                                      5 ndash 10

                                      50 ndash 100

                                      1 ndash 2

                                      1 ndash 2

                                      Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                      35

                                      blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                      Beta blocker - Atenolol

                                      - Betaxolol

                                      - Bisoprolol

                                      - Metaprolol

                                      - Metoprolol

                                      - Nadolod

                                      - Propanolol

                                      - Propanolol long acting

                                      - Timolol

                                      25 ndash 100

                                      5 ndash 20

                                      25 ndash 10

                                      50 ndash 100

                                      50 ndash 100

                                      40 ndash 120

                                      40 ndash 160

                                      60 ndash 180

                                      20 ndash 40

                                      1

                                      1

                                      1

                                      1 ndash 2

                                      1

                                      1

                                      2

                                      1

                                      2

                                      Beta blocker aktivitas

                                      simpatomimetik

                                      - Acebutolol

                                      - Penbutolol

                                      - Pindolol

                                      200 ndash 800

                                      10 ndash 40

                                      10 ndash 40

                                      2

                                      1

                                      2

                                      Kombinasi Alfa dan

                                      Beta Blocker

                                      - Carvedilol

                                      - Labetalol

                                      125 ndash 50

                                      200 ndash 800

                                      2

                                      2

                                      ACEi - Benazepril

                                      - Captopril

                                      - Enalapril

                                      - Fosinopril

                                      - Lisinopril

                                      - Moexipril

                                      - Perindopril

                                      - Quinapril

                                      - Ramipril

                                      - Trandolapril

                                      10 ndash 40

                                      25 ndash 100

                                      5 ndash 40

                                      10 ndash 40

                                      10 ndash 40

                                      75 ndash 30

                                      4 ndash 8

                                      10 ndash 80

                                      25 ndash 20

                                      1 ndash 4

                                      1

                                      2

                                      1 ndash 2

                                      1

                                      1

                                      1

                                      1

                                      1

                                      1

                                      1

                                      Angiotensinogen II

                                      Antagonis

                                      - Candesartan

                                      - Eprosartan

                                      - Irbesartan

                                      - Losartan

                                      - Olmesartan

                                      - Telmisartan

                                      - Valsartan

                                      8 ndash 32

                                      400 -800

                                      150 ndash 300

                                      25 ndash 100

                                      20 ndash 40

                                      20 ndash 80

                                      80 ndash 320

                                      1

                                      1 ndash 2

                                      1

                                      1 ndash 2

                                      1

                                      1

                                      1 ndash 2

                                      CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                      36

                                      Dihidropiridin release

                                      - Verapamil immediate

                                      release

                                      - Verapamil long acting

                                      - Verapamil

                                      80 ndash 320

                                      120 ndash 480

                                      120 ndash 360

                                      2

                                      1 ndash 2

                                      1

                                      CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                      - Felodipine

                                      - Isradipine

                                      - Nicardipine sustained

                                      release

                                      - Nifedipine long acting

                                      - Nisoldipine

                                      25 ndash 10

                                      25 ndash 20

                                      25 ndash 10

                                      60 ndash 120

                                      30 ndash 60

                                      10 ndash 40

                                      1

                                      1

                                      2

                                      2

                                      1

                                      1

                                      Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                      - Prazosin

                                      - Terazosin

                                      1 ndash 16

                                      2 ndash 20

                                      1 ndash 20

                                      1

                                      2 ndash 3

                                      1 ndash 2

                                      Alpha 2 Agonis

                                      sentral dan obat

                                      lainnya yang bekerja

                                      sentral

                                      - Clonidine

                                      - Clonidine patch

                                      - Methyldopa

                                      - Reserpin

                                      - Guanfacine

                                      01 ndash 08

                                      01 ndash 03

                                      250 ndash 1000

                                      01ndash 025

                                      05 ndash 2

                                      2

                                      1 Minggu

                                      2

                                      1

                                      1

                                      Vasodilator langsung - Hydralazine

                                      - Minoxidil

                                      25 ndash 100

                                      25 ndash 80

                                      2

                                      1 ndash 2

                                      Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                      - Diuretik dan β blocker

                                      - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                      - Calcium antagonist dan diuretik

                                      - Calcium antagonist dan B Blocker

                                      - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                      - α blocker dan β blocker

                                      - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                      antagonist

                                      37

                                      Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                      memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                      obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                      1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                      Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                      menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                      kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                      2 Penyakit Jantung Iskemi

                                      PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                      dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                      calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                      akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                      obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                      inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                      3 Gagal Jantung

                                      Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                      ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                      penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                      aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                      4 Diabetes Melitus

                                      Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                      menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                      diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                      menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                      5 Penyakit Ginjal Kronik

                                      Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                      1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                      173m2

                                      2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                      Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                      jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                      adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                      per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                      38

                                      6 Penyakit cerebrovaskular

                                      Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                      Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                      stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                      Thiazide

                                      7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                      Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                      PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                      8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                      Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                      dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                      usia yang lebih muda

                                      Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                      tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                      sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                      mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                      kompensasiadaptasi

                                      Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                      akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                      Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                      renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                      penyebab hipertensi pada lansia

                                      Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                      adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                      Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                      pembuluh darah perifer

                                      Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                      postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                      terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                      akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                      Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                      Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                      tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                      39

                                      bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                      dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                      26 KOMPLIKASI

                                      Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                      sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                      penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                      organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                      antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                      dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                      penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                      dicapai

                                      27 KRISIS HIPERTENSI

                                      A DEFINISI

                                      Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                      ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                      membutuhkan penanggulangan segera

                                      B KLASIFIKASI

                                      1 Hipertensi Emergensi

                                      Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                      progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                      penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                      2 Hipertensi urgensi

                                      Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                      disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                      dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                      Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                      TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                      1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                      1048729 Hipertensi ensefalopati

                                      1048729 Aorta diseksi akut

                                      1048729 Oedema paru akut

                                      1048729 Eklampsi

                                      40

                                      1048729 Feokhromositoma

                                      1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                      1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                      1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                      1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                      - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                      - Cedera kepala

                                      - Luka bakar

                                      - Interaksi obat

                                      Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                      1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                      tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                      1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                      1048729 Hipertensi post operasi

                                      1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                      Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                      pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                      C FAKTOR RISIKO

                                      Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                      Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                      Kehamilan

                                      Penggunaan NAPZA

                                      Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                      phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                      Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                      D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                      Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                      dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                      pemberian obat anti hipertensi oral

                                      41

                                      Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                      Obat Cara

                                      pemberian

                                      Farmakologi Dosis

                                      ACE inhibitor Sublingual Oral

                                      ( dikunyah

                                      diisap)

                                      Mulai kerja

                                      SL 10 -15 menit

                                      Oral 15 ndash 30 menit

                                      Efek Maksimal

                                      SL 60 menit

                                      Oral 1 ndash 2 jam

                                      Lama kerja 8 jam

                                      625 ndash 50

                                      mgkali

                                      Central Alpha

                                      Agonis

                                      Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                      Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                      Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                      75 ndash 150

                                      microgkalijam

                                      Total 900 microg

                                      Calcium Channel

                                      Blocker

                                      Oral ( dikunyah

                                      ditelan)

                                      Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                      Efek maksimal 30 ndash 60

                                      menit

                                      Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                      Obat alternatif

                                      bila obat lain

                                      tidak ada

                                      Kontraindikasi

                                      pada kasus

                                      krisis hipertensi

                                      dengan

                                      gangguan otak

                                      dan iskemia

                                      jantung

                                      E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                      1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                      fasilitas pemantauan yang memadai

                                      2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                      3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                      langkah sebagai berikut

                                      a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                      pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                      b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                      42

                                      c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                      gejala iskemia organ

                                      3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                      Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                      jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                      kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                      kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                      dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                      gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                      perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                      kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                      gagal jantung kanan

                                      Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                      seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                      penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                      pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                      New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                      menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                      I

                                      I

                                      Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                      lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                      pada aktivitas berat

                                      II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                      menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                      III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                      namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                      IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                      bahkan timbul saat istirahat

                                      Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                      elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                      a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                      Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                      Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                      43

                                      Kardiomegali Batuk malam hari

                                      Gallop Dispnea drsquoeffort

                                      Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                      Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                      Ronkhi basah halus Takikardia

                                      Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                      pada saat yang bersamaan

                                      b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                      jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                      tidak hilang oleh batuk serta edema

                                      c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                      aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                      d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                      hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                      efusi pleura

                                      e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                      Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                      Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                      Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                      1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                      ARDS

                                      2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                      3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                      4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                      Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                      dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                      dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                      masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                      Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                      jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                      Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                      Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                      belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                      terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                      44

                                      dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                      beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                      31 Hypertension Heart Disease

                                      1 Definisi

                                      Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                      penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                      jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                      peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                      Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                      hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                      mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                      dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                      gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                      2 Patofisiologi

                                      Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                      darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                      hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                      ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                      Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                      kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                      terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                      gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                      bertambah akibat penambahan massa miokard

                                      Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                      terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                      beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                      lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                      adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                      belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                      Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                      dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                      terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                      meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                      45

                                      stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                      akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                      hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                      karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                      menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                      pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                      jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                      disertai dengan penyakit jantung koroner

                                      3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                      Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                      menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                      peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                      dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                      gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                      Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                      stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                      jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                      oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                      Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                      darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                      meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                      4 Pemeriksaan Fisik

                                      Keluhan dan Gejala

                                      Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                      simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                      Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                      impoten

                                      Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                      miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                      adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                      ischemic

                                      Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                      aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                      46

                                      Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                      keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                      5 Gambaran Klinik

                                      Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                      Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                      neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                      timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                      tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                      Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                      tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                      berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                      dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                      faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                      memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                      6 Pemeriksaan Penunjang

                                      A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                      Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                      Hemoglobinhematokrit

                                      Elektrolit darahKalium

                                      Ureumkreatinin

                                      Gula darah puasa

                                      Kolesterol total

                                      Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                      kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                      adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                      untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                      B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                      - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                      - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                      Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                      tertunda defleksi negatif dalam V1

                                      C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                      47

                                      Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                      terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                      miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                      Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                      terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                      penyakit jantung hipertensi

                                      Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                      ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                      sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                      eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                      tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                      hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                      ekokardiogram

                                      D Pemeriksaan Radiologi

                                      Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                      elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                      stadium payah jantung hipertensi

                                      Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                      ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                      membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                      berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                      7 Penatalaksanaan

                                      A Pencegahan

                                      Diet rendah sodium

                                      Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                      Latihan aerobik rutin

                                      Mencegah terjadinya kegemukan

                                      B Pengobatan

                                      Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                      terjadi yaitu dengan

                                      Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                      Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                      Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                      Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                      48

                                      Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                      Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                      menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                      rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                      menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                      Diuretik

                                      Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                      aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                      sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                      perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                      dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                      menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                      berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                      gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                      Golongan anti-simpatis

                                      Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                      jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                      metildepa klonidin dan guanabenz

                                      Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                      penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                      obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                      diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                      persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                      sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                      Vasodilator

                                      Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                      bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                      kalsium

                                      Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                      kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                      dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                      tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                      penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                      49

                                      4 PNEUMONIA

                                      Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                      terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                      konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                      histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                      eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                      waktu yang bervariasi

                                      PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                      pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                      ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                      Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                      napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                      pernapasan bronkial)

                                      Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                      Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                      kuman aspirasi

                                      Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                      adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                      virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                      tua atau lemah

                                      41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                      Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                      yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                      klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                      dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                      gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                      5 DIARE AKUT

                                      51 DEFINISI

                                      50

                                      Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                      air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                      memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                      air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                      berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                      15 hari

                                      52 KLASIFIKASI

                                      Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                      1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                      2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                      3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                      4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                      5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                      53 ETIOLOGI

                                      Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                      keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                      penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                      54 PATOFISIOLOGI

                                      Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                      berikut

                                      1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                      2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                      3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                      4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                      5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                      6 Gangguan permeabilitas usus

                                      7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                      8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                      Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                      Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                      pasien belum jatuh dalam presyok

                                      Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                      presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                      51

                                      Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                      menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                      Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                      terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                      cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                      berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                      Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                      yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                      1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                      Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                      KLINIS SKOR

                                      Rasa hausmuntah 1

                                      Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                      Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                      Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                      Kesadaran apati 1

                                      Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                      Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                      Facies cholerica 2

                                      Vox cholerica 2

                                      Turgor kulit menurun 1

                                      Washer womanrsquos hand 1

                                      Ekstremitas dingin 1

                                      Sianosis 2

                                      Umur 50-60 tahun 1

                                      Umur gt 60 tahun 2

                                      6 AZOTEMIA

                                      Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                      dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                      berikut

                                      52

                                      Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                      yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                      akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                      homeostasis

                                      Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                      tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                      satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                      Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                      ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                      (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                      sisanya (2L hari) diekskresikan

                                      Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                      AzotemiaPrerenal

                                      Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                      penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                      ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                      volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                      karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                      arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                      menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                      Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                      pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                      pada tubulus colectivus distal

                                      53

                                      Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                      antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                      untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                      menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                      asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                      output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                      AzotemiaIntrarenal

                                      Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                      akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                      itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                      dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                      output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                      hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                      hari)

                                      Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                      nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                      tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                      mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                      GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                      Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                      dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                      Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                      ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                      Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                      cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                      tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                      juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                      menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                      Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                      azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                      proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                      dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                      urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                      54

                                      Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                      dapat menyesatkan

                                      Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                      sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                      nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                      lebih dari 35 g24 jam

                                      Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                      membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                      memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                      kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                      dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                      menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                      ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                      tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                      GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                      Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                      granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                      glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                      ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                      Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                      skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                      ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                      nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                      penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                      Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                      untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                      ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                      blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                      intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                      reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                      Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                      pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                      vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                      osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                      55

                                      asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                      kecenderungan perdarahan meningkat

                                      Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                      toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                      Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                      tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                      Azotemia Postrenal

                                      Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                      obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                      dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                      mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                      asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                      Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                      saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                      lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                      terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                      menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                      jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                      fibrosis retroperitoneal

                                      PEMBAHASAN

                                      56

                                      Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                      Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                      Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                      pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                      Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                      assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                      tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                      keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                      pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                      sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                      Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                      penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                      organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                      khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                      tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                      dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                      dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                      adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                      itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                      multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                      psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                      Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                      memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                      Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                      yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                      kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                      ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                      kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                      yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                      anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                      Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                      keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                      pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                      untuk berjalan mulai terbatas

                                      57

                                      Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                      berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                      hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                      ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                      cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                      Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                      metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                      badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                      apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                      sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                      (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                      ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                      cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                      jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                      pasien tersebut

                                      Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                      diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                      sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                      kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                      26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                      VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                      adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                      dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                      (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                      pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                      auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                      Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                      framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                      lelah )

                                      Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                      adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                      dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                      yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                      minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                      58

                                      halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                      arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                      baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                      Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                      didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                      disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                      sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                      hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                      Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                      Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                      normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                      pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                      DAFTAR PUSTAKA

                                      1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                      Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                      59

                                      2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                      httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                      3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                      2008

                                      4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                      httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                      factors

                                      5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                      httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                      6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                      Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                      p196-200 p297-299

                                      7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                      II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                      Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                      60

                                      • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                      • IMT
                                      • Status Gizi
                                      • lt 20 kgm2
                                      • 20-25 kgm2
                                      • 25-30 kgm2
                                      • gt30 kgm2
                                      • Gizi kurang (underweight)
                                      • Normal
                                      • Gizi lebih (overweight)
                                      • Obesitas
                                      • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                      • IMT
                                      • Status Gizi
                                      • lt 185 kgm2
                                      • 185-25 kgm2
                                      • gt 25 kgm2
                                      • Gizi kurang (underweight)
                                      • Normal
                                      • Gizi lebih (overweight)
                                      • 22 Sindrom Geriatri
                                      • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                      • 1 Sindrom serebral
                                      • 2 Konfusio
                                      • 3 Gangguan otonom
                                      • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                      • 4 Inkontinensia
                                      • 5 Jatuh
                                      • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                      • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                      • 7 Dekubitus
                                      • 23 Depresi Pada Lansia
                                      • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                      • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                      • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                      • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                      • Gejala lainnya yang lazim
                                      • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                      • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                      • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                      • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                      • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                      • 6 Tidur terganggu
                                      • 7 Nafsu makan berkurang
                                      • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                      • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                      • Kriteria Mayor
                                      • Kriteria Minor

                                        3 Hypertension Heart Disease (56789101112131415)

                                        4 Infiltrat paru (4111417)

                                        5 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik(18)

                                        6 Anemia Normositik Normokromik (16)

                                        7 Gangguang Kognitif (20)

                                        8 Toleransi Glukosa Terganggu (19)

                                        VI RENCANA PEMECAHAN MASALAH

                                        1 Gastoenteritis akut

                                        Assesment Inflamatory

                                        Non-inflamatory

                                        Ip Dx pemeriksaan tinja darah tepi lengkap (hemoglobin hematokrit leukosit

                                        hitung jenis leukosit)

                                        Ip Rx infus RL 20 tpm

                                        Diet lunak RG 1500 kkal

                                        New diatab 3x2 tab

                                        Injeksi ranitidin 3 x 1 ampul

                                        Ip Mx frekuensi dan jumlah BAB cair + muntah cek diuresis

                                        Ip Ex - Menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dalam pengolahan dan

                                        penyajian makanan yang akan dikonsumsi

                                        - Mencuci tangan sebelum makan

                                        - Mengajarkan kepada penderita bagaimana cara menampung feses untuk sampel

                                        pemeriksaan

                                        2 Infiltrat Paru

                                        Assesment Hospital Aqcuired Pneumonia

                                        Community Aqcuired Pneumonia

                                        Ip Dx pemeriksaan sputum BTA 3x bakteri jamur kultur sputum

                                        Ip Rx ambroxol 3 x 30 mg

                                        Injeksi ceftriaxon 1 x 2 gr iv

                                        Ip Mx frekuensi pernapasan retraksi tanda-tanda sianosis

                                        Ip Ex

                                        - Menyarankan untuk makan teratur sesuai diet rumah sakit

                                        - Menyarankan untuk tampung dahak untuk pemeriksaan

                                        20

                                        - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                                        pengeluaran dahak

                                        3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                                        Assesment - Etiologi primer

                                        Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                        hypertension)

                                        Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                        Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                        Amlodipin 1x5 mg

                                        Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                        Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                        Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                        Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                        Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                        Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                        secara teratur

                                        4 Hipertensi stage I

                                        Assesment - Etiologi primer

                                        Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                        hypertension)

                                        Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                        Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                        Amlodipin 1x5 mg

                                        Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                        Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                        Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                        Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                        Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                        Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                        secara teratur

                                        5

                                        21

                                        6 Hypertension Heart Disease

                                        Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                                        - Diagnosis Anatomis LVH

                                        - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                                        Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                                        rutin dan kimia klnik

                                        Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                                        - Captopril 3x125 mg

                                        - Amlodipin 1x5 mg

                                        - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                                        - Spironolakton 1x25 mg

                                        Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                                        Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                                        - Edukasi mengenai perubahan life style

                                        (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                                        yang banyak mengandung garam

                                        (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                                        - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                                        antihipertensi secara teratur

                                        7 Pneumoni

                                        Assesment HAP

                                        Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                                        IP Rx O2 3Lm

                                        Terapi empirik AB

                                        Ambroxol 3x30 mg

                                        IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                                        IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                                        lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                                        8 Azotemia

                                        Assesment Etiologi Pre-renal renal

                                        Ip Dx USG Abdomen

                                        22

                                        IP Rx Diet rendah uremi

                                        IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                                        IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                                        Menyeimbangkan cairan input dan output

                                        Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                                        hidup

                                        9 Anemia Normositik Normokromik

                                        Assesment Penyakit kronik

                                        Intake kurang

                                        Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                                        Ip Rx -

                                        Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                                        Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                                        - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                                        mengetahui penyebab penyakit

                                        10 Gangguan Kognitif

                                        Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                                        Ip Dx -

                                        Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                                        lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                                        Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                                        Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                                        kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                                        11 Episode Depresif Ringan

                                        Assesment -

                                        Ip Dx -

                                        Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                                        Ip Mx -

                                        Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                                        perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                                        minimal sekali)

                                        23

                                        12

                                        13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                        Assesment jenis eksudat transudat

                                        Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                        pada cairan pleura

                                        Ip Rx O2 3Lm

                                        Ip Mx keluhan sesak

                                        Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                        prognosis penyakit

                                        BAB II

                                        TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                        24

                                        1 GERIATRI

                                        Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                        dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                        dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                        degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                        Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                        1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                        atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                        2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                        menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                        3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                        4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                        5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                        sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                        11 Status Gizi Lansia

                                        Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                        karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                        (buruk) pada lansia adalah

                                        1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                        2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                        3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                        4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                        5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                        6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                        7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                        defisiensi folat dan vitamin B12

                                        Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                        (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                        IMT Status Gizi

                                        25

                                        lt 20 kgm2

                                        20-25 kgm2

                                        25-30 kgm2

                                        gt30 kgm2

                                        Gizi kurang (underweight)

                                        Normal

                                        Gizi lebih (overweight)

                                        Obesitas

                                        Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                        ditampilkan pada tabel berikut

                                        IMT Status Gizi

                                        lt 185 kgm2

                                        185-25 kgm2

                                        gt 25 kgm2

                                        Gizi kurang (underweight)

                                        Normal

                                        Gizi lebih (overweight)

                                        22 Sindrom Geriatri

                                        Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                        klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                        giants adalah

                                        1 Sindrom serebral

                                        2 Konfusio

                                        3 Gangguan otonom

                                        Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                        terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                        pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                        Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                        1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                        pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                        4 Inkontinensia

                                        5 Jatuh

                                        Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                        di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                        stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                        lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                        ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                        26

                                        kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                        Stroke serangan kejang Parkinson)

                                        6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                        7 Dekubitus

                                        23 Depresi Pada Lansia

                                        3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                        1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                        2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                        yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                        kegembiraan

                                        3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                        Gejala lainnya yang lazim

                                        1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                        2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                        3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                        4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                        5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                        6 Tidur terganggu

                                        7 Nafsu makan berkurang

                                        Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                        utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                        gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                        Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                        makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                        Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                        fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                        2 HIPERTENSI

                                        21 DEFINISI HIPERTENSI

                                        Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                        peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                        pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                        27

                                        untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                        yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                        22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                        Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                        hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                        pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                        pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                        Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                        Klasifikasi

                                        Tekanan

                                        Darah

                                        Tekanan

                                        Darah

                                        Sistolik

                                        (mmhg)

                                        Tekanan

                                        Darah

                                        Diastoli

                                        k

                                        (mmhg)

                                        Modifikasi

                                        Gaya

                                        Hidup

                                        Obat Awal

                                        Tanpa indikasi Dengan

                                        Indikasi

                                        Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                        menggunakan obat

                                        anti hipertensi

                                        Gunakan obat

                                        yang spesifik

                                        dengan

                                        indikasi

                                        (risiko)

                                        Pre

                                        Hipertensi

                                        120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                        Hipertensi

                                        Stage I

                                        Hipertensi

                                        Stage II

                                        140 ndash 159

                                        ge160

                                        90 ndash 99

                                        ge100

                                        Ya

                                        Ya

                                        Untuk semua kasus

                                        gunakan diuretik

                                        jenis thiazide dengan

                                        pertimbangan ACEi

                                        ARB BB CCB atau

                                        kombinasikan

                                        Gunakan kombinasi

                                        2 obat (biasanya

                                        diuretik jenis

                                        thiazide) dan

                                        ACEiARBBBCCB

                                        Gunakan obat

                                        yang spesifik

                                        dengan

                                        indikasi

                                        (risiko)

                                        Kemudian

                                        tambahkan

                                        dengan obat

                                        anti hipertensi

                                        (diuretik

                                        ACEi ARB

                                        BB CCB)

                                        seperti yang

                                        dibutuhkan

                                        28

                                        Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                        menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                        edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                        rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                        Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                        mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                        perilaku gaya hidup yang salah

                                        23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                        Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                        Usia

                                        Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                        pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                        wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                        Ras

                                        Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                        dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                        serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                        Riwayat keluarga

                                        Overweight atau obesitas

                                        Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                        Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                        untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                        volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                        meningkat

                                        Kurang aktif bergerak

                                        Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                        jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                        bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                        aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                        Merokok

                                        Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                        yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                        menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                        Diet tinggi garam ( sodium)

                                        29

                                        Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                        tekanan darah

                                        Diet kurang potasium

                                        Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                        akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                        Diet kurang vitamin D

                                        Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                        sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                        ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                        Alkohol

                                        Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                        dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                        Stres

                                        Penyakit kronik

                                        Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                        berisiko untuk mengalami hipertensi

                                        24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                        30

                                        25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                        31

                                        Modifikasi gaya hidup

                                        Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                        pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                        penyerta tertentu)

                                        Obat antihipertensi inisial

                                        Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                        Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                        BB CCB)

                                        Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                        atau diastolik 90-99 mmHg)

                                        Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                        dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                        Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                        Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                        Target tekanan darah tida terpenuhi

                                        Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                        dengan dokter spesialis

                                        32

                                        1 Modifikasi Gaya Hidup

                                        Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                        pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                        penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                        tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                        atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                        perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                        natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                        menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                        resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                        memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                        gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                        hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                        Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                        Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                        Penurunan

                                        Tekanan Darah

                                        Sistolik (Skala)

                                        Menurunkan Berat

                                        Badan

                                        Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                        Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                        5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                        penurunan berat

                                        badan

                                        Melakukan pola diet

                                        berdasarkan DASH

                                        Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                        dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                        makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                        8 ndash 14 mmhg

                                        33

                                        lemak total dan saturasi yang rendah

                                        Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                        mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                        (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                        2 ndash 8 mmhg

                                        Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                        teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                        menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                        4 ndash 9 mmhg

                                        Membatasi Penggunaan

                                        alcohol

                                        Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                        dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                        misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                        80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                        laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                        hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                        kurus

                                        2 ndash 4 mmhg

                                        2 Terapi Farmakologi

                                        Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                        obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                        reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                        jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                        Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                        percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                        baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                        Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                        dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                        diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                        dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                        dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                        pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                        National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                        baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                        dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                        semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                        34

                                        dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                        manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                        Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                        lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                        ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                        besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                        untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                        kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                        gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                        tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                        keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                        (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                        pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                        memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                        autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                        harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                        Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                        Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                        Penggunaan

                                        (mg hari)

                                        Frekuensi

                                        penggunaan

                                        per hari

                                        Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                        - Chlortalidone

                                        - Hidrochlorthiazide

                                        - Polythiazide

                                        - Indapamide

                                        - Metalazone

                                        125 ndash 500

                                        125 ndash 25

                                        125 ndash 50

                                        2 ndash 4

                                        125 ndash 25

                                        05 ndash 01

                                        1-2

                                        1

                                        1

                                        1

                                        1

                                        1

                                        Loop diuretic - Bumetanide

                                        - Furosemide

                                        - Tosemid

                                        05 ndash 1

                                        20 ndash 80

                                        25 ndash 10

                                        2

                                        2

                                        1

                                        Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                        - Triamterene

                                        5 ndash 10

                                        50 ndash 100

                                        1 ndash 2

                                        1 ndash 2

                                        Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                        35

                                        blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                        Beta blocker - Atenolol

                                        - Betaxolol

                                        - Bisoprolol

                                        - Metaprolol

                                        - Metoprolol

                                        - Nadolod

                                        - Propanolol

                                        - Propanolol long acting

                                        - Timolol

                                        25 ndash 100

                                        5 ndash 20

                                        25 ndash 10

                                        50 ndash 100

                                        50 ndash 100

                                        40 ndash 120

                                        40 ndash 160

                                        60 ndash 180

                                        20 ndash 40

                                        1

                                        1

                                        1

                                        1 ndash 2

                                        1

                                        1

                                        2

                                        1

                                        2

                                        Beta blocker aktivitas

                                        simpatomimetik

                                        - Acebutolol

                                        - Penbutolol

                                        - Pindolol

                                        200 ndash 800

                                        10 ndash 40

                                        10 ndash 40

                                        2

                                        1

                                        2

                                        Kombinasi Alfa dan

                                        Beta Blocker

                                        - Carvedilol

                                        - Labetalol

                                        125 ndash 50

                                        200 ndash 800

                                        2

                                        2

                                        ACEi - Benazepril

                                        - Captopril

                                        - Enalapril

                                        - Fosinopril

                                        - Lisinopril

                                        - Moexipril

                                        - Perindopril

                                        - Quinapril

                                        - Ramipril

                                        - Trandolapril

                                        10 ndash 40

                                        25 ndash 100

                                        5 ndash 40

                                        10 ndash 40

                                        10 ndash 40

                                        75 ndash 30

                                        4 ndash 8

                                        10 ndash 80

                                        25 ndash 20

                                        1 ndash 4

                                        1

                                        2

                                        1 ndash 2

                                        1

                                        1

                                        1

                                        1

                                        1

                                        1

                                        1

                                        Angiotensinogen II

                                        Antagonis

                                        - Candesartan

                                        - Eprosartan

                                        - Irbesartan

                                        - Losartan

                                        - Olmesartan

                                        - Telmisartan

                                        - Valsartan

                                        8 ndash 32

                                        400 -800

                                        150 ndash 300

                                        25 ndash 100

                                        20 ndash 40

                                        20 ndash 80

                                        80 ndash 320

                                        1

                                        1 ndash 2

                                        1

                                        1 ndash 2

                                        1

                                        1

                                        1 ndash 2

                                        CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                        36

                                        Dihidropiridin release

                                        - Verapamil immediate

                                        release

                                        - Verapamil long acting

                                        - Verapamil

                                        80 ndash 320

                                        120 ndash 480

                                        120 ndash 360

                                        2

                                        1 ndash 2

                                        1

                                        CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                        - Felodipine

                                        - Isradipine

                                        - Nicardipine sustained

                                        release

                                        - Nifedipine long acting

                                        - Nisoldipine

                                        25 ndash 10

                                        25 ndash 20

                                        25 ndash 10

                                        60 ndash 120

                                        30 ndash 60

                                        10 ndash 40

                                        1

                                        1

                                        2

                                        2

                                        1

                                        1

                                        Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                        - Prazosin

                                        - Terazosin

                                        1 ndash 16

                                        2 ndash 20

                                        1 ndash 20

                                        1

                                        2 ndash 3

                                        1 ndash 2

                                        Alpha 2 Agonis

                                        sentral dan obat

                                        lainnya yang bekerja

                                        sentral

                                        - Clonidine

                                        - Clonidine patch

                                        - Methyldopa

                                        - Reserpin

                                        - Guanfacine

                                        01 ndash 08

                                        01 ndash 03

                                        250 ndash 1000

                                        01ndash 025

                                        05 ndash 2

                                        2

                                        1 Minggu

                                        2

                                        1

                                        1

                                        Vasodilator langsung - Hydralazine

                                        - Minoxidil

                                        25 ndash 100

                                        25 ndash 80

                                        2

                                        1 ndash 2

                                        Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                        - Diuretik dan β blocker

                                        - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                        - Calcium antagonist dan diuretik

                                        - Calcium antagonist dan B Blocker

                                        - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                        - α blocker dan β blocker

                                        - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                        antagonist

                                        37

                                        Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                        memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                        obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                        1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                        Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                        menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                        kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                        2 Penyakit Jantung Iskemi

                                        PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                        dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                        calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                        akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                        obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                        inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                        3 Gagal Jantung

                                        Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                        ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                        penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                        aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                        4 Diabetes Melitus

                                        Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                        menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                        diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                        menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                        5 Penyakit Ginjal Kronik

                                        Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                        1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                        173m2

                                        2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                        Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                        jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                        adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                        per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                        38

                                        6 Penyakit cerebrovaskular

                                        Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                        Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                        stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                        Thiazide

                                        7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                        Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                        PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                        8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                        Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                        dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                        usia yang lebih muda

                                        Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                        tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                        sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                        mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                        kompensasiadaptasi

                                        Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                        akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                        Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                        renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                        penyebab hipertensi pada lansia

                                        Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                        adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                        Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                        pembuluh darah perifer

                                        Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                        postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                        terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                        akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                        Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                        Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                        tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                        39

                                        bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                        dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                        26 KOMPLIKASI

                                        Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                        sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                        penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                        organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                        antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                        dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                        penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                        dicapai

                                        27 KRISIS HIPERTENSI

                                        A DEFINISI

                                        Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                        ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                        membutuhkan penanggulangan segera

                                        B KLASIFIKASI

                                        1 Hipertensi Emergensi

                                        Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                        progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                        penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                        2 Hipertensi urgensi

                                        Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                        disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                        dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                        Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                        TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                        1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                        1048729 Hipertensi ensefalopati

                                        1048729 Aorta diseksi akut

                                        1048729 Oedema paru akut

                                        1048729 Eklampsi

                                        40

                                        1048729 Feokhromositoma

                                        1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                        1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                        1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                        1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                        - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                        - Cedera kepala

                                        - Luka bakar

                                        - Interaksi obat

                                        Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                        1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                        tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                        1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                        1048729 Hipertensi post operasi

                                        1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                        Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                        pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                        C FAKTOR RISIKO

                                        Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                        Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                        Kehamilan

                                        Penggunaan NAPZA

                                        Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                        phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                        Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                        D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                        Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                        dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                        pemberian obat anti hipertensi oral

                                        41

                                        Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                        Obat Cara

                                        pemberian

                                        Farmakologi Dosis

                                        ACE inhibitor Sublingual Oral

                                        ( dikunyah

                                        diisap)

                                        Mulai kerja

                                        SL 10 -15 menit

                                        Oral 15 ndash 30 menit

                                        Efek Maksimal

                                        SL 60 menit

                                        Oral 1 ndash 2 jam

                                        Lama kerja 8 jam

                                        625 ndash 50

                                        mgkali

                                        Central Alpha

                                        Agonis

                                        Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                        Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                        Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                        75 ndash 150

                                        microgkalijam

                                        Total 900 microg

                                        Calcium Channel

                                        Blocker

                                        Oral ( dikunyah

                                        ditelan)

                                        Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                        Efek maksimal 30 ndash 60

                                        menit

                                        Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                        Obat alternatif

                                        bila obat lain

                                        tidak ada

                                        Kontraindikasi

                                        pada kasus

                                        krisis hipertensi

                                        dengan

                                        gangguan otak

                                        dan iskemia

                                        jantung

                                        E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                        1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                        fasilitas pemantauan yang memadai

                                        2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                        3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                        langkah sebagai berikut

                                        a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                        pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                        b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                        42

                                        c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                        gejala iskemia organ

                                        3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                        Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                        jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                        kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                        kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                        dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                        gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                        perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                        kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                        gagal jantung kanan

                                        Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                        seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                        penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                        pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                        New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                        menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                        I

                                        I

                                        Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                        lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                        pada aktivitas berat

                                        II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                        menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                        III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                        namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                        IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                        bahkan timbul saat istirahat

                                        Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                        elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                        a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                        Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                        Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                        43

                                        Kardiomegali Batuk malam hari

                                        Gallop Dispnea drsquoeffort

                                        Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                        Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                        Ronkhi basah halus Takikardia

                                        Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                        pada saat yang bersamaan

                                        b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                        jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                        tidak hilang oleh batuk serta edema

                                        c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                        aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                        d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                        hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                        efusi pleura

                                        e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                        Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                        Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                        Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                        1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                        ARDS

                                        2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                        3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                        4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                        Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                        dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                        dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                        masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                        Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                        jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                        Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                        Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                        belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                        terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                        44

                                        dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                        beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                        31 Hypertension Heart Disease

                                        1 Definisi

                                        Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                        penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                        jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                        peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                        Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                        hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                        mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                        dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                        gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                        2 Patofisiologi

                                        Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                        darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                        hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                        ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                        Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                        kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                        terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                        gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                        bertambah akibat penambahan massa miokard

                                        Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                        terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                        beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                        lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                        adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                        belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                        Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                        dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                        terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                        meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                        45

                                        stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                        akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                        hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                        karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                        menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                        pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                        jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                        disertai dengan penyakit jantung koroner

                                        3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                        Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                        menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                        peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                        dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                        gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                        Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                        stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                        jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                        oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                        Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                        darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                        meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                        4 Pemeriksaan Fisik

                                        Keluhan dan Gejala

                                        Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                        simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                        Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                        impoten

                                        Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                        miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                        adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                        ischemic

                                        Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                        aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                        46

                                        Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                        keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                        5 Gambaran Klinik

                                        Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                        Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                        neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                        timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                        tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                        Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                        tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                        berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                        dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                        faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                        memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                        6 Pemeriksaan Penunjang

                                        A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                        Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                        Hemoglobinhematokrit

                                        Elektrolit darahKalium

                                        Ureumkreatinin

                                        Gula darah puasa

                                        Kolesterol total

                                        Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                        kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                        adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                        untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                        B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                        - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                        - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                        Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                        tertunda defleksi negatif dalam V1

                                        C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                        47

                                        Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                        terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                        miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                        Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                        terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                        penyakit jantung hipertensi

                                        Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                        ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                        sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                        eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                        tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                        hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                        ekokardiogram

                                        D Pemeriksaan Radiologi

                                        Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                        elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                        stadium payah jantung hipertensi

                                        Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                        ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                        membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                        berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                        7 Penatalaksanaan

                                        A Pencegahan

                                        Diet rendah sodium

                                        Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                        Latihan aerobik rutin

                                        Mencegah terjadinya kegemukan

                                        B Pengobatan

                                        Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                        terjadi yaitu dengan

                                        Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                        Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                        Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                        Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                        48

                                        Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                        Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                        menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                        rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                        menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                        Diuretik

                                        Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                        aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                        sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                        perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                        dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                        menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                        berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                        gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                        Golongan anti-simpatis

                                        Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                        jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                        metildepa klonidin dan guanabenz

                                        Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                        penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                        obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                        diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                        persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                        sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                        Vasodilator

                                        Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                        bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                        kalsium

                                        Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                        kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                        dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                        tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                        penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                        49

                                        4 PNEUMONIA

                                        Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                        terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                        konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                        histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                        eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                        waktu yang bervariasi

                                        PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                        pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                        ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                        Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                        napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                        pernapasan bronkial)

                                        Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                        Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                        kuman aspirasi

                                        Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                        adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                        virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                        tua atau lemah

                                        41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                        Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                        yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                        klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                        dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                        gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                        5 DIARE AKUT

                                        51 DEFINISI

                                        50

                                        Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                        air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                        memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                        air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                        berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                        15 hari

                                        52 KLASIFIKASI

                                        Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                        1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                        2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                        3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                        4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                        5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                        53 ETIOLOGI

                                        Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                        keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                        penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                        54 PATOFISIOLOGI

                                        Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                        berikut

                                        1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                        2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                        3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                        4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                        5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                        6 Gangguan permeabilitas usus

                                        7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                        8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                        Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                        Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                        pasien belum jatuh dalam presyok

                                        Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                        presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                        51

                                        Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                        menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                        Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                        terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                        cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                        berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                        Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                        yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                        1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                        Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                        KLINIS SKOR

                                        Rasa hausmuntah 1

                                        Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                        Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                        Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                        Kesadaran apati 1

                                        Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                        Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                        Facies cholerica 2

                                        Vox cholerica 2

                                        Turgor kulit menurun 1

                                        Washer womanrsquos hand 1

                                        Ekstremitas dingin 1

                                        Sianosis 2

                                        Umur 50-60 tahun 1

                                        Umur gt 60 tahun 2

                                        6 AZOTEMIA

                                        Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                        dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                        berikut

                                        52

                                        Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                        yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                        akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                        homeostasis

                                        Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                        tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                        satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                        Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                        ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                        (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                        sisanya (2L hari) diekskresikan

                                        Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                        AzotemiaPrerenal

                                        Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                        penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                        ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                        volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                        karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                        arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                        menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                        Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                        pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                        pada tubulus colectivus distal

                                        53

                                        Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                        antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                        untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                        menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                        asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                        output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                        AzotemiaIntrarenal

                                        Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                        akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                        itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                        dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                        output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                        hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                        hari)

                                        Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                        nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                        tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                        mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                        GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                        Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                        dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                        Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                        ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                        Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                        cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                        tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                        juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                        menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                        Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                        azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                        proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                        dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                        urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                        54

                                        Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                        dapat menyesatkan

                                        Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                        sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                        nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                        lebih dari 35 g24 jam

                                        Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                        membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                        memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                        kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                        dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                        menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                        ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                        tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                        GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                        Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                        granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                        glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                        ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                        Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                        skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                        ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                        nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                        penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                        Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                        untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                        ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                        blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                        intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                        reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                        Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                        pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                        vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                        osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                        55

                                        asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                        kecenderungan perdarahan meningkat

                                        Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                        toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                        Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                        tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                        Azotemia Postrenal

                                        Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                        obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                        dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                        mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                        asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                        Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                        saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                        lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                        terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                        menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                        jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                        fibrosis retroperitoneal

                                        PEMBAHASAN

                                        56

                                        Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                        Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                        Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                        pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                        Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                        assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                        tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                        keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                        pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                        sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                        Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                        penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                        organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                        khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                        tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                        dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                        dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                        adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                        itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                        multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                        psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                        Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                        memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                        Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                        yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                        kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                        ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                        kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                        yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                        anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                        Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                        keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                        pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                        untuk berjalan mulai terbatas

                                        57

                                        Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                        berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                        hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                        ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                        cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                        Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                        metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                        badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                        apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                        sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                        (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                        ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                        cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                        jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                        pasien tersebut

                                        Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                        diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                        sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                        kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                        26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                        VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                        adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                        dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                        (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                        pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                        auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                        Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                        framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                        lelah )

                                        Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                        adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                        dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                        yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                        minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                        58

                                        halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                        arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                        baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                        Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                        didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                        disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                        sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                        hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                        Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                        Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                        normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                        pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                        DAFTAR PUSTAKA

                                        1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                        Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                        59

                                        2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                        httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                        3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                        2008

                                        4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                        httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                        factors

                                        5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                        httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                        6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                        Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                        p196-200 p297-299

                                        7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                        II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                        Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                        60

                                        • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                        • IMT
                                        • Status Gizi
                                        • lt 20 kgm2
                                        • 20-25 kgm2
                                        • 25-30 kgm2
                                        • gt30 kgm2
                                        • Gizi kurang (underweight)
                                        • Normal
                                        • Gizi lebih (overweight)
                                        • Obesitas
                                        • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                        • IMT
                                        • Status Gizi
                                        • lt 185 kgm2
                                        • 185-25 kgm2
                                        • gt 25 kgm2
                                        • Gizi kurang (underweight)
                                        • Normal
                                        • Gizi lebih (overweight)
                                        • 22 Sindrom Geriatri
                                        • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                        • 1 Sindrom serebral
                                        • 2 Konfusio
                                        • 3 Gangguan otonom
                                        • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                        • 4 Inkontinensia
                                        • 5 Jatuh
                                        • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                        • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                        • 7 Dekubitus
                                        • 23 Depresi Pada Lansia
                                        • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                        • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                        • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                        • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                        • Gejala lainnya yang lazim
                                        • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                        • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                        • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                        • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                        • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                        • 6 Tidur terganggu
                                        • 7 Nafsu makan berkurang
                                        • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                        • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                        • Kriteria Mayor
                                        • Kriteria Minor

                                          - Menyarankan keluarga untuk menepuk-nepuk punggung pasien untuk membantu

                                          pengeluaran dahak

                                          3 Suspek Penyakit Paru Obstruktif Kronik

                                          Assesment - Etiologi primer

                                          Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                          hypertension)

                                          Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                          Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                          Amlodipin 1x5 mg

                                          Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                          Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                          Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                          Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                          Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                          Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                          secara teratur

                                          4 Hipertensi stage I

                                          Assesment - Etiologi primer

                                          Etiologi sekunder (Glandula Suprarenal Tiroid Reno vascular

                                          hypertension)

                                          Ip Dx kimia darah USG abdomen cek urin hormon T3 T4 renogram

                                          Ip Rx Captopril 3x125 mg

                                          Amlodipin 1x5 mg

                                          Diit lunak rendah garam 1500 kkal

                                          Ip Mx KU amp TV tiap 6 jam

                                          Ip Ex Edukasi mengenai perubahan gaya hidup

                                          Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam

                                          Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam di rumah

                                          Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat antihipertensi

                                          secara teratur

                                          5

                                          21

                                          6 Hypertension Heart Disease

                                          Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                                          - Diagnosis Anatomis LVH

                                          - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                                          Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                                          rutin dan kimia klnik

                                          Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                                          - Captopril 3x125 mg

                                          - Amlodipin 1x5 mg

                                          - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                                          - Spironolakton 1x25 mg

                                          Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                                          Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                                          - Edukasi mengenai perubahan life style

                                          (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                                          yang banyak mengandung garam

                                          (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                                          - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                                          antihipertensi secara teratur

                                          7 Pneumoni

                                          Assesment HAP

                                          Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                                          IP Rx O2 3Lm

                                          Terapi empirik AB

                                          Ambroxol 3x30 mg

                                          IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                                          IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                                          lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                                          8 Azotemia

                                          Assesment Etiologi Pre-renal renal

                                          Ip Dx USG Abdomen

                                          22

                                          IP Rx Diet rendah uremi

                                          IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                                          IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                                          Menyeimbangkan cairan input dan output

                                          Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                                          hidup

                                          9 Anemia Normositik Normokromik

                                          Assesment Penyakit kronik

                                          Intake kurang

                                          Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                                          Ip Rx -

                                          Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                                          Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                                          - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                                          mengetahui penyebab penyakit

                                          10 Gangguan Kognitif

                                          Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                                          Ip Dx -

                                          Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                                          lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                                          Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                                          Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                                          kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                                          11 Episode Depresif Ringan

                                          Assesment -

                                          Ip Dx -

                                          Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                                          Ip Mx -

                                          Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                                          perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                                          minimal sekali)

                                          23

                                          12

                                          13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                          Assesment jenis eksudat transudat

                                          Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                          pada cairan pleura

                                          Ip Rx O2 3Lm

                                          Ip Mx keluhan sesak

                                          Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                          prognosis penyakit

                                          BAB II

                                          TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                          24

                                          1 GERIATRI

                                          Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                          dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                          dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                          degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                          Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                          1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                          atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                          2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                          menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                          3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                          4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                          5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                          sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                          11 Status Gizi Lansia

                                          Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                          karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                          (buruk) pada lansia adalah

                                          1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                          2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                          3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                          4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                          5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                          6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                          7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                          defisiensi folat dan vitamin B12

                                          Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                          (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                          IMT Status Gizi

                                          25

                                          lt 20 kgm2

                                          20-25 kgm2

                                          25-30 kgm2

                                          gt30 kgm2

                                          Gizi kurang (underweight)

                                          Normal

                                          Gizi lebih (overweight)

                                          Obesitas

                                          Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                          ditampilkan pada tabel berikut

                                          IMT Status Gizi

                                          lt 185 kgm2

                                          185-25 kgm2

                                          gt 25 kgm2

                                          Gizi kurang (underweight)

                                          Normal

                                          Gizi lebih (overweight)

                                          22 Sindrom Geriatri

                                          Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                          klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                          giants adalah

                                          1 Sindrom serebral

                                          2 Konfusio

                                          3 Gangguan otonom

                                          Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                          terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                          pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                          Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                          1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                          pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                          4 Inkontinensia

                                          5 Jatuh

                                          Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                          di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                          stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                          lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                          ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                          26

                                          kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                          Stroke serangan kejang Parkinson)

                                          6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                          7 Dekubitus

                                          23 Depresi Pada Lansia

                                          3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                          1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                          2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                          yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                          kegembiraan

                                          3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                          Gejala lainnya yang lazim

                                          1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                          2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                          3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                          4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                          5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                          6 Tidur terganggu

                                          7 Nafsu makan berkurang

                                          Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                          utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                          gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                          Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                          makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                          Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                          fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                          2 HIPERTENSI

                                          21 DEFINISI HIPERTENSI

                                          Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                          peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                          pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                          27

                                          untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                          yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                          22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                          Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                          hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                          pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                          pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                          Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                          Klasifikasi

                                          Tekanan

                                          Darah

                                          Tekanan

                                          Darah

                                          Sistolik

                                          (mmhg)

                                          Tekanan

                                          Darah

                                          Diastoli

                                          k

                                          (mmhg)

                                          Modifikasi

                                          Gaya

                                          Hidup

                                          Obat Awal

                                          Tanpa indikasi Dengan

                                          Indikasi

                                          Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                          menggunakan obat

                                          anti hipertensi

                                          Gunakan obat

                                          yang spesifik

                                          dengan

                                          indikasi

                                          (risiko)

                                          Pre

                                          Hipertensi

                                          120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                          Hipertensi

                                          Stage I

                                          Hipertensi

                                          Stage II

                                          140 ndash 159

                                          ge160

                                          90 ndash 99

                                          ge100

                                          Ya

                                          Ya

                                          Untuk semua kasus

                                          gunakan diuretik

                                          jenis thiazide dengan

                                          pertimbangan ACEi

                                          ARB BB CCB atau

                                          kombinasikan

                                          Gunakan kombinasi

                                          2 obat (biasanya

                                          diuretik jenis

                                          thiazide) dan

                                          ACEiARBBBCCB

                                          Gunakan obat

                                          yang spesifik

                                          dengan

                                          indikasi

                                          (risiko)

                                          Kemudian

                                          tambahkan

                                          dengan obat

                                          anti hipertensi

                                          (diuretik

                                          ACEi ARB

                                          BB CCB)

                                          seperti yang

                                          dibutuhkan

                                          28

                                          Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                          menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                          edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                          rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                          Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                          mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                          perilaku gaya hidup yang salah

                                          23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                          Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                          Usia

                                          Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                          pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                          wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                          Ras

                                          Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                          dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                          serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                          Riwayat keluarga

                                          Overweight atau obesitas

                                          Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                          Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                          untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                          volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                          meningkat

                                          Kurang aktif bergerak

                                          Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                          jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                          bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                          aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                          Merokok

                                          Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                          yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                          menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                          Diet tinggi garam ( sodium)

                                          29

                                          Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                          tekanan darah

                                          Diet kurang potasium

                                          Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                          akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                          Diet kurang vitamin D

                                          Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                          sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                          ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                          Alkohol

                                          Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                          dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                          Stres

                                          Penyakit kronik

                                          Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                          berisiko untuk mengalami hipertensi

                                          24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                          30

                                          25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                          31

                                          Modifikasi gaya hidup

                                          Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                          pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                          penyerta tertentu)

                                          Obat antihipertensi inisial

                                          Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                          Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                          BB CCB)

                                          Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                          atau diastolik 90-99 mmHg)

                                          Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                          dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                          Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                          Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                          Target tekanan darah tida terpenuhi

                                          Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                          dengan dokter spesialis

                                          32

                                          1 Modifikasi Gaya Hidup

                                          Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                          pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                          penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                          tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                          atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                          perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                          natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                          menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                          resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                          memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                          gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                          hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                          Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                          Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                          Penurunan

                                          Tekanan Darah

                                          Sistolik (Skala)

                                          Menurunkan Berat

                                          Badan

                                          Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                          Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                          5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                          penurunan berat

                                          badan

                                          Melakukan pola diet

                                          berdasarkan DASH

                                          Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                          dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                          makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                          8 ndash 14 mmhg

                                          33

                                          lemak total dan saturasi yang rendah

                                          Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                          mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                          (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                          2 ndash 8 mmhg

                                          Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                          teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                          menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                          4 ndash 9 mmhg

                                          Membatasi Penggunaan

                                          alcohol

                                          Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                          dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                          misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                          80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                          laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                          hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                          kurus

                                          2 ndash 4 mmhg

                                          2 Terapi Farmakologi

                                          Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                          obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                          reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                          jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                          Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                          percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                          baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                          Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                          dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                          diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                          dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                          dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                          pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                          National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                          baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                          dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                          semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                          34

                                          dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                          manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                          Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                          lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                          ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                          besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                          untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                          kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                          gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                          tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                          keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                          (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                          pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                          memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                          autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                          harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                          Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                          Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                          Penggunaan

                                          (mg hari)

                                          Frekuensi

                                          penggunaan

                                          per hari

                                          Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                          - Chlortalidone

                                          - Hidrochlorthiazide

                                          - Polythiazide

                                          - Indapamide

                                          - Metalazone

                                          125 ndash 500

                                          125 ndash 25

                                          125 ndash 50

                                          2 ndash 4

                                          125 ndash 25

                                          05 ndash 01

                                          1-2

                                          1

                                          1

                                          1

                                          1

                                          1

                                          Loop diuretic - Bumetanide

                                          - Furosemide

                                          - Tosemid

                                          05 ndash 1

                                          20 ndash 80

                                          25 ndash 10

                                          2

                                          2

                                          1

                                          Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                          - Triamterene

                                          5 ndash 10

                                          50 ndash 100

                                          1 ndash 2

                                          1 ndash 2

                                          Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                          35

                                          blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                          Beta blocker - Atenolol

                                          - Betaxolol

                                          - Bisoprolol

                                          - Metaprolol

                                          - Metoprolol

                                          - Nadolod

                                          - Propanolol

                                          - Propanolol long acting

                                          - Timolol

                                          25 ndash 100

                                          5 ndash 20

                                          25 ndash 10

                                          50 ndash 100

                                          50 ndash 100

                                          40 ndash 120

                                          40 ndash 160

                                          60 ndash 180

                                          20 ndash 40

                                          1

                                          1

                                          1

                                          1 ndash 2

                                          1

                                          1

                                          2

                                          1

                                          2

                                          Beta blocker aktivitas

                                          simpatomimetik

                                          - Acebutolol

                                          - Penbutolol

                                          - Pindolol

                                          200 ndash 800

                                          10 ndash 40

                                          10 ndash 40

                                          2

                                          1

                                          2

                                          Kombinasi Alfa dan

                                          Beta Blocker

                                          - Carvedilol

                                          - Labetalol

                                          125 ndash 50

                                          200 ndash 800

                                          2

                                          2

                                          ACEi - Benazepril

                                          - Captopril

                                          - Enalapril

                                          - Fosinopril

                                          - Lisinopril

                                          - Moexipril

                                          - Perindopril

                                          - Quinapril

                                          - Ramipril

                                          - Trandolapril

                                          10 ndash 40

                                          25 ndash 100

                                          5 ndash 40

                                          10 ndash 40

                                          10 ndash 40

                                          75 ndash 30

                                          4 ndash 8

                                          10 ndash 80

                                          25 ndash 20

                                          1 ndash 4

                                          1

                                          2

                                          1 ndash 2

                                          1

                                          1

                                          1

                                          1

                                          1

                                          1

                                          1

                                          Angiotensinogen II

                                          Antagonis

                                          - Candesartan

                                          - Eprosartan

                                          - Irbesartan

                                          - Losartan

                                          - Olmesartan

                                          - Telmisartan

                                          - Valsartan

                                          8 ndash 32

                                          400 -800

                                          150 ndash 300

                                          25 ndash 100

                                          20 ndash 40

                                          20 ndash 80

                                          80 ndash 320

                                          1

                                          1 ndash 2

                                          1

                                          1 ndash 2

                                          1

                                          1

                                          1 ndash 2

                                          CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                          36

                                          Dihidropiridin release

                                          - Verapamil immediate

                                          release

                                          - Verapamil long acting

                                          - Verapamil

                                          80 ndash 320

                                          120 ndash 480

                                          120 ndash 360

                                          2

                                          1 ndash 2

                                          1

                                          CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                          - Felodipine

                                          - Isradipine

                                          - Nicardipine sustained

                                          release

                                          - Nifedipine long acting

                                          - Nisoldipine

                                          25 ndash 10

                                          25 ndash 20

                                          25 ndash 10

                                          60 ndash 120

                                          30 ndash 60

                                          10 ndash 40

                                          1

                                          1

                                          2

                                          2

                                          1

                                          1

                                          Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                          - Prazosin

                                          - Terazosin

                                          1 ndash 16

                                          2 ndash 20

                                          1 ndash 20

                                          1

                                          2 ndash 3

                                          1 ndash 2

                                          Alpha 2 Agonis

                                          sentral dan obat

                                          lainnya yang bekerja

                                          sentral

                                          - Clonidine

                                          - Clonidine patch

                                          - Methyldopa

                                          - Reserpin

                                          - Guanfacine

                                          01 ndash 08

                                          01 ndash 03

                                          250 ndash 1000

                                          01ndash 025

                                          05 ndash 2

                                          2

                                          1 Minggu

                                          2

                                          1

                                          1

                                          Vasodilator langsung - Hydralazine

                                          - Minoxidil

                                          25 ndash 100

                                          25 ndash 80

                                          2

                                          1 ndash 2

                                          Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                          - Diuretik dan β blocker

                                          - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                          - Calcium antagonist dan diuretik

                                          - Calcium antagonist dan B Blocker

                                          - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                          - α blocker dan β blocker

                                          - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                          antagonist

                                          37

                                          Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                          memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                          obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                          1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                          Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                          menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                          kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                          2 Penyakit Jantung Iskemi

                                          PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                          dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                          calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                          akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                          obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                          inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                          3 Gagal Jantung

                                          Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                          ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                          penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                          aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                          4 Diabetes Melitus

                                          Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                          menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                          diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                          menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                          5 Penyakit Ginjal Kronik

                                          Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                          1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                          173m2

                                          2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                          Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                          jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                          adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                          per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                          38

                                          6 Penyakit cerebrovaskular

                                          Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                          Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                          stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                          Thiazide

                                          7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                          Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                          PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                          8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                          Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                          dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                          usia yang lebih muda

                                          Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                          tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                          sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                          mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                          kompensasiadaptasi

                                          Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                          akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                          Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                          renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                          penyebab hipertensi pada lansia

                                          Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                          adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                          Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                          pembuluh darah perifer

                                          Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                          postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                          terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                          akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                          Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                          Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                          tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                          39

                                          bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                          dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                          26 KOMPLIKASI

                                          Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                          sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                          penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                          organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                          antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                          dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                          penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                          dicapai

                                          27 KRISIS HIPERTENSI

                                          A DEFINISI

                                          Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                          ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                          membutuhkan penanggulangan segera

                                          B KLASIFIKASI

                                          1 Hipertensi Emergensi

                                          Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                          progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                          penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                          2 Hipertensi urgensi

                                          Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                          disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                          dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                          Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                          TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                          1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                          1048729 Hipertensi ensefalopati

                                          1048729 Aorta diseksi akut

                                          1048729 Oedema paru akut

                                          1048729 Eklampsi

                                          40

                                          1048729 Feokhromositoma

                                          1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                          1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                          1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                          1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                          - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                          - Cedera kepala

                                          - Luka bakar

                                          - Interaksi obat

                                          Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                          1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                          tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                          1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                          1048729 Hipertensi post operasi

                                          1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                          Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                          pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                          C FAKTOR RISIKO

                                          Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                          Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                          Kehamilan

                                          Penggunaan NAPZA

                                          Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                          phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                          Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                          D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                          Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                          dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                          pemberian obat anti hipertensi oral

                                          41

                                          Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                          Obat Cara

                                          pemberian

                                          Farmakologi Dosis

                                          ACE inhibitor Sublingual Oral

                                          ( dikunyah

                                          diisap)

                                          Mulai kerja

                                          SL 10 -15 menit

                                          Oral 15 ndash 30 menit

                                          Efek Maksimal

                                          SL 60 menit

                                          Oral 1 ndash 2 jam

                                          Lama kerja 8 jam

                                          625 ndash 50

                                          mgkali

                                          Central Alpha

                                          Agonis

                                          Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                          Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                          Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                          75 ndash 150

                                          microgkalijam

                                          Total 900 microg

                                          Calcium Channel

                                          Blocker

                                          Oral ( dikunyah

                                          ditelan)

                                          Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                          Efek maksimal 30 ndash 60

                                          menit

                                          Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                          Obat alternatif

                                          bila obat lain

                                          tidak ada

                                          Kontraindikasi

                                          pada kasus

                                          krisis hipertensi

                                          dengan

                                          gangguan otak

                                          dan iskemia

                                          jantung

                                          E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                          1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                          fasilitas pemantauan yang memadai

                                          2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                          3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                          langkah sebagai berikut

                                          a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                          pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                          b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                          42

                                          c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                          gejala iskemia organ

                                          3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                          Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                          jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                          kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                          kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                          dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                          gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                          perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                          kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                          gagal jantung kanan

                                          Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                          seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                          penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                          pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                          New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                          menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                          I

                                          I

                                          Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                          lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                          pada aktivitas berat

                                          II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                          menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                          III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                          namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                          IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                          bahkan timbul saat istirahat

                                          Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                          elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                          a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                          Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                          Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                          43

                                          Kardiomegali Batuk malam hari

                                          Gallop Dispnea drsquoeffort

                                          Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                          Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                          Ronkhi basah halus Takikardia

                                          Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                          pada saat yang bersamaan

                                          b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                          jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                          tidak hilang oleh batuk serta edema

                                          c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                          aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                          d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                          hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                          efusi pleura

                                          e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                          Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                          Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                          Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                          1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                          ARDS

                                          2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                          3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                          4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                          Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                          dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                          dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                          masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                          Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                          jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                          Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                          Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                          belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                          terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                          44

                                          dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                          beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                          31 Hypertension Heart Disease

                                          1 Definisi

                                          Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                          penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                          jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                          peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                          Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                          hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                          mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                          dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                          gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                          2 Patofisiologi

                                          Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                          darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                          hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                          ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                          Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                          kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                          terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                          gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                          bertambah akibat penambahan massa miokard

                                          Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                          terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                          beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                          lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                          adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                          belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                          Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                          dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                          terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                          meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                          45

                                          stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                          akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                          hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                          karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                          menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                          pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                          jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                          disertai dengan penyakit jantung koroner

                                          3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                          Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                          menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                          peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                          dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                          gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                          Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                          stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                          jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                          oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                          Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                          darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                          meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                          4 Pemeriksaan Fisik

                                          Keluhan dan Gejala

                                          Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                          simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                          Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                          impoten

                                          Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                          miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                          adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                          ischemic

                                          Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                          aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                          46

                                          Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                          keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                          5 Gambaran Klinik

                                          Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                          Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                          neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                          timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                          tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                          Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                          tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                          berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                          dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                          faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                          memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                          6 Pemeriksaan Penunjang

                                          A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                          Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                          Hemoglobinhematokrit

                                          Elektrolit darahKalium

                                          Ureumkreatinin

                                          Gula darah puasa

                                          Kolesterol total

                                          Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                          kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                          adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                          untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                          B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                          - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                          - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                          Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                          tertunda defleksi negatif dalam V1

                                          C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                          47

                                          Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                          terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                          miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                          Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                          terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                          penyakit jantung hipertensi

                                          Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                          ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                          sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                          eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                          tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                          hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                          ekokardiogram

                                          D Pemeriksaan Radiologi

                                          Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                          elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                          stadium payah jantung hipertensi

                                          Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                          ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                          membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                          berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                          7 Penatalaksanaan

                                          A Pencegahan

                                          Diet rendah sodium

                                          Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                          Latihan aerobik rutin

                                          Mencegah terjadinya kegemukan

                                          B Pengobatan

                                          Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                          terjadi yaitu dengan

                                          Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                          Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                          Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                          Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                          48

                                          Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                          Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                          menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                          rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                          menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                          Diuretik

                                          Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                          aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                          sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                          perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                          dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                          menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                          berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                          gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                          Golongan anti-simpatis

                                          Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                          jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                          metildepa klonidin dan guanabenz

                                          Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                          penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                          obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                          diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                          persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                          sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                          Vasodilator

                                          Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                          bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                          kalsium

                                          Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                          kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                          dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                          tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                          penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                          49

                                          4 PNEUMONIA

                                          Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                          terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                          konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                          histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                          eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                          waktu yang bervariasi

                                          PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                          pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                          ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                          Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                          napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                          pernapasan bronkial)

                                          Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                          Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                          kuman aspirasi

                                          Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                          adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                          virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                          tua atau lemah

                                          41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                          Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                          yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                          klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                          dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                          gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                          5 DIARE AKUT

                                          51 DEFINISI

                                          50

                                          Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                          air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                          memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                          air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                          berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                          15 hari

                                          52 KLASIFIKASI

                                          Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                          1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                          2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                          3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                          4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                          5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                          53 ETIOLOGI

                                          Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                          keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                          penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                          54 PATOFISIOLOGI

                                          Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                          berikut

                                          1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                          2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                          3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                          4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                          5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                          6 Gangguan permeabilitas usus

                                          7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                          8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                          Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                          Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                          pasien belum jatuh dalam presyok

                                          Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                          presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                          51

                                          Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                          menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                          Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                          terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                          cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                          berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                          Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                          yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                          1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                          Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                          KLINIS SKOR

                                          Rasa hausmuntah 1

                                          Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                          Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                          Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                          Kesadaran apati 1

                                          Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                          Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                          Facies cholerica 2

                                          Vox cholerica 2

                                          Turgor kulit menurun 1

                                          Washer womanrsquos hand 1

                                          Ekstremitas dingin 1

                                          Sianosis 2

                                          Umur 50-60 tahun 1

                                          Umur gt 60 tahun 2

                                          6 AZOTEMIA

                                          Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                          dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                          berikut

                                          52

                                          Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                          yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                          akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                          homeostasis

                                          Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                          tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                          satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                          Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                          ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                          (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                          sisanya (2L hari) diekskresikan

                                          Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                          AzotemiaPrerenal

                                          Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                          penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                          ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                          volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                          karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                          arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                          menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                          Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                          pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                          pada tubulus colectivus distal

                                          53

                                          Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                          antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                          untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                          menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                          asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                          output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                          AzotemiaIntrarenal

                                          Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                          akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                          itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                          dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                          output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                          hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                          hari)

                                          Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                          nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                          tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                          mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                          GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                          Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                          dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                          Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                          ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                          Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                          cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                          tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                          juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                          menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                          Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                          azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                          proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                          dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                          urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                          54

                                          Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                          dapat menyesatkan

                                          Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                          sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                          nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                          lebih dari 35 g24 jam

                                          Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                          membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                          memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                          kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                          dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                          menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                          ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                          tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                          GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                          Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                          granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                          glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                          ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                          Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                          skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                          ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                          nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                          penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                          Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                          untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                          ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                          blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                          intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                          reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                          Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                          pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                          vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                          osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                          55

                                          asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                          kecenderungan perdarahan meningkat

                                          Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                          toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                          Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                          tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                          Azotemia Postrenal

                                          Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                          obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                          dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                          mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                          asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                          Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                          saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                          lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                          terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                          menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                          jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                          fibrosis retroperitoneal

                                          PEMBAHASAN

                                          56

                                          Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                          Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                          Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                          pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                          Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                          assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                          tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                          keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                          pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                          sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                          Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                          penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                          organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                          khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                          tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                          dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                          dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                          adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                          itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                          multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                          psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                          Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                          memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                          Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                          yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                          kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                          ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                          kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                          yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                          anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                          Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                          keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                          pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                          untuk berjalan mulai terbatas

                                          57

                                          Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                          berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                          hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                          ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                          cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                          Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                          metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                          badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                          apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                          sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                          (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                          ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                          cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                          jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                          pasien tersebut

                                          Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                          diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                          sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                          kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                          26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                          VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                          adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                          dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                          (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                          pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                          auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                          Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                          framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                          lelah )

                                          Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                          adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                          dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                          yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                          minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                          58

                                          halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                          arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                          baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                          Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                          didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                          disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                          sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                          hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                          Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                          Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                          normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                          pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                          DAFTAR PUSTAKA

                                          1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                          Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                          59

                                          2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                          httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                          3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                          2008

                                          4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                          httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                          factors

                                          5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                          httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                          6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                          Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                          p196-200 p297-299

                                          7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                          II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                          Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                          60

                                          • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                          • IMT
                                          • Status Gizi
                                          • lt 20 kgm2
                                          • 20-25 kgm2
                                          • 25-30 kgm2
                                          • gt30 kgm2
                                          • Gizi kurang (underweight)
                                          • Normal
                                          • Gizi lebih (overweight)
                                          • Obesitas
                                          • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                          • IMT
                                          • Status Gizi
                                          • lt 185 kgm2
                                          • 185-25 kgm2
                                          • gt 25 kgm2
                                          • Gizi kurang (underweight)
                                          • Normal
                                          • Gizi lebih (overweight)
                                          • 22 Sindrom Geriatri
                                          • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                          • 1 Sindrom serebral
                                          • 2 Konfusio
                                          • 3 Gangguan otonom
                                          • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                          • 4 Inkontinensia
                                          • 5 Jatuh
                                          • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                          • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                          • 7 Dekubitus
                                          • 23 Depresi Pada Lansia
                                          • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                          • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                          • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                          • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                          • Gejala lainnya yang lazim
                                          • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                          • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                          • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                          • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                          • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                          • 6 Tidur terganggu
                                          • 7 Nafsu makan berkurang
                                          • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                          • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                          • Kriteria Mayor
                                          • Kriteria Minor

                                            6 Hypertension Heart Disease

                                            Assesment - Diagnosis Etiologi Hipertensi Stage II

                                            - Diagnosis Anatomis LVH

                                            - Diagnosis Fungsional CHF NYHA II

                                            Ip Dx Tekanan Darah x-foto thorax AP EKG ulang echokardiografi darah

                                            rutin dan kimia klnik

                                            Ip Rx - Infus RL 20 tpm

                                            - Captopril 3x125 mg

                                            - Amlodipin 1x5 mg

                                            - Diit Lunak 1500 kkal rendah garam

                                            - Spironolakton 1x25 mg

                                            Ip Mx KU amp TV tiap 4 jam

                                            Ip Ex - Memberikan penjelasan pada pasien tentang penyakitnya

                                            - Edukasi mengenai perubahan life style

                                            (1) Mengurangi diet makanan berlemak amp mengurangi makanan

                                            yang banyak mengandung garam

                                            (2) Exercise Olahraga sedang seperti jalan pagi atau senam

                                            - Edukasi untuk rutin kontrol ke dokter dan minum obat

                                            antihipertensi secara teratur

                                            7 Pneumoni

                                            Assesment HAP

                                            Ip Dx pemeriksaan bakteriologik

                                            IP Rx O2 3Lm

                                            Terapi empirik AB

                                            Ambroxol 3x30 mg

                                            IP Mx Keluhan Umum tanda vital keluhan sesak dan demam

                                            IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan lebih

                                            lanjut untuk mengetahui bakteri penyebab

                                            8 Azotemia

                                            Assesment Etiologi Pre-renal renal

                                            Ip Dx USG Abdomen

                                            22

                                            IP Rx Diet rendah uremi

                                            IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                                            IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                                            Menyeimbangkan cairan input dan output

                                            Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                                            hidup

                                            9 Anemia Normositik Normokromik

                                            Assesment Penyakit kronik

                                            Intake kurang

                                            Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                                            Ip Rx -

                                            Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                                            Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                                            - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                                            mengetahui penyebab penyakit

                                            10 Gangguan Kognitif

                                            Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                                            Ip Dx -

                                            Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                                            lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                                            Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                                            Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                                            kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                                            11 Episode Depresif Ringan

                                            Assesment -

                                            Ip Dx -

                                            Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                                            Ip Mx -

                                            Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                                            perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                                            minimal sekali)

                                            23

                                            12

                                            13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                            Assesment jenis eksudat transudat

                                            Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                            pada cairan pleura

                                            Ip Rx O2 3Lm

                                            Ip Mx keluhan sesak

                                            Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                            prognosis penyakit

                                            BAB II

                                            TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                            24

                                            1 GERIATRI

                                            Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                            dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                            dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                            degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                            Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                            1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                            atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                            2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                            menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                            3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                            4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                            5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                            sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                            11 Status Gizi Lansia

                                            Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                            karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                            (buruk) pada lansia adalah

                                            1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                            2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                            3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                            4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                            5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                            6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                            7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                            defisiensi folat dan vitamin B12

                                            Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                            (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                            IMT Status Gizi

                                            25

                                            lt 20 kgm2

                                            20-25 kgm2

                                            25-30 kgm2

                                            gt30 kgm2

                                            Gizi kurang (underweight)

                                            Normal

                                            Gizi lebih (overweight)

                                            Obesitas

                                            Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                            ditampilkan pada tabel berikut

                                            IMT Status Gizi

                                            lt 185 kgm2

                                            185-25 kgm2

                                            gt 25 kgm2

                                            Gizi kurang (underweight)

                                            Normal

                                            Gizi lebih (overweight)

                                            22 Sindrom Geriatri

                                            Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                            klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                            giants adalah

                                            1 Sindrom serebral

                                            2 Konfusio

                                            3 Gangguan otonom

                                            Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                            terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                            pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                            Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                            1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                            pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                            4 Inkontinensia

                                            5 Jatuh

                                            Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                            di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                            stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                            lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                            ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                            26

                                            kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                            Stroke serangan kejang Parkinson)

                                            6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                            7 Dekubitus

                                            23 Depresi Pada Lansia

                                            3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                            1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                            2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                            yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                            kegembiraan

                                            3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                            Gejala lainnya yang lazim

                                            1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                            2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                            3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                            4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                            5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                            6 Tidur terganggu

                                            7 Nafsu makan berkurang

                                            Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                            utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                            gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                            Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                            makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                            Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                            fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                            2 HIPERTENSI

                                            21 DEFINISI HIPERTENSI

                                            Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                            peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                            pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                            27

                                            untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                            yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                            22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                            Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                            hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                            pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                            pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                            Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                            Klasifikasi

                                            Tekanan

                                            Darah

                                            Tekanan

                                            Darah

                                            Sistolik

                                            (mmhg)

                                            Tekanan

                                            Darah

                                            Diastoli

                                            k

                                            (mmhg)

                                            Modifikasi

                                            Gaya

                                            Hidup

                                            Obat Awal

                                            Tanpa indikasi Dengan

                                            Indikasi

                                            Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                            menggunakan obat

                                            anti hipertensi

                                            Gunakan obat

                                            yang spesifik

                                            dengan

                                            indikasi

                                            (risiko)

                                            Pre

                                            Hipertensi

                                            120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                            Hipertensi

                                            Stage I

                                            Hipertensi

                                            Stage II

                                            140 ndash 159

                                            ge160

                                            90 ndash 99

                                            ge100

                                            Ya

                                            Ya

                                            Untuk semua kasus

                                            gunakan diuretik

                                            jenis thiazide dengan

                                            pertimbangan ACEi

                                            ARB BB CCB atau

                                            kombinasikan

                                            Gunakan kombinasi

                                            2 obat (biasanya

                                            diuretik jenis

                                            thiazide) dan

                                            ACEiARBBBCCB

                                            Gunakan obat

                                            yang spesifik

                                            dengan

                                            indikasi

                                            (risiko)

                                            Kemudian

                                            tambahkan

                                            dengan obat

                                            anti hipertensi

                                            (diuretik

                                            ACEi ARB

                                            BB CCB)

                                            seperti yang

                                            dibutuhkan

                                            28

                                            Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                            menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                            edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                            rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                            Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                            mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                            perilaku gaya hidup yang salah

                                            23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                            Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                            Usia

                                            Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                            pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                            wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                            Ras

                                            Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                            dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                            serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                            Riwayat keluarga

                                            Overweight atau obesitas

                                            Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                            Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                            untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                            volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                            meningkat

                                            Kurang aktif bergerak

                                            Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                            jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                            bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                            aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                            Merokok

                                            Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                            yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                            menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                            Diet tinggi garam ( sodium)

                                            29

                                            Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                            tekanan darah

                                            Diet kurang potasium

                                            Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                            akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                            Diet kurang vitamin D

                                            Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                            sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                            ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                            Alkohol

                                            Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                            dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                            Stres

                                            Penyakit kronik

                                            Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                            berisiko untuk mengalami hipertensi

                                            24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                            30

                                            25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                            31

                                            Modifikasi gaya hidup

                                            Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                            pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                            penyerta tertentu)

                                            Obat antihipertensi inisial

                                            Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                            Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                            BB CCB)

                                            Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                            atau diastolik 90-99 mmHg)

                                            Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                            dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                            Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                            Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                            Target tekanan darah tida terpenuhi

                                            Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                            dengan dokter spesialis

                                            32

                                            1 Modifikasi Gaya Hidup

                                            Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                            pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                            penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                            tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                            atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                            perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                            natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                            menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                            resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                            memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                            gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                            hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                            Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                            Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                            Penurunan

                                            Tekanan Darah

                                            Sistolik (Skala)

                                            Menurunkan Berat

                                            Badan

                                            Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                            Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                            5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                            penurunan berat

                                            badan

                                            Melakukan pola diet

                                            berdasarkan DASH

                                            Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                            dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                            makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                            8 ndash 14 mmhg

                                            33

                                            lemak total dan saturasi yang rendah

                                            Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                            mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                            (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                            2 ndash 8 mmhg

                                            Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                            teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                            menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                            4 ndash 9 mmhg

                                            Membatasi Penggunaan

                                            alcohol

                                            Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                            dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                            misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                            80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                            laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                            hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                            kurus

                                            2 ndash 4 mmhg

                                            2 Terapi Farmakologi

                                            Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                            obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                            reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                            jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                            Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                            percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                            baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                            Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                            dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                            diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                            dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                            dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                            pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                            National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                            baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                            dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                            semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                            34

                                            dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                            manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                            Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                            lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                            ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                            besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                            untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                            kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                            gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                            tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                            keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                            (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                            pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                            memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                            autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                            harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                            Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                            Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                            Penggunaan

                                            (mg hari)

                                            Frekuensi

                                            penggunaan

                                            per hari

                                            Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                            - Chlortalidone

                                            - Hidrochlorthiazide

                                            - Polythiazide

                                            - Indapamide

                                            - Metalazone

                                            125 ndash 500

                                            125 ndash 25

                                            125 ndash 50

                                            2 ndash 4

                                            125 ndash 25

                                            05 ndash 01

                                            1-2

                                            1

                                            1

                                            1

                                            1

                                            1

                                            Loop diuretic - Bumetanide

                                            - Furosemide

                                            - Tosemid

                                            05 ndash 1

                                            20 ndash 80

                                            25 ndash 10

                                            2

                                            2

                                            1

                                            Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                            - Triamterene

                                            5 ndash 10

                                            50 ndash 100

                                            1 ndash 2

                                            1 ndash 2

                                            Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                            35

                                            blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                            Beta blocker - Atenolol

                                            - Betaxolol

                                            - Bisoprolol

                                            - Metaprolol

                                            - Metoprolol

                                            - Nadolod

                                            - Propanolol

                                            - Propanolol long acting

                                            - Timolol

                                            25 ndash 100

                                            5 ndash 20

                                            25 ndash 10

                                            50 ndash 100

                                            50 ndash 100

                                            40 ndash 120

                                            40 ndash 160

                                            60 ndash 180

                                            20 ndash 40

                                            1

                                            1

                                            1

                                            1 ndash 2

                                            1

                                            1

                                            2

                                            1

                                            2

                                            Beta blocker aktivitas

                                            simpatomimetik

                                            - Acebutolol

                                            - Penbutolol

                                            - Pindolol

                                            200 ndash 800

                                            10 ndash 40

                                            10 ndash 40

                                            2

                                            1

                                            2

                                            Kombinasi Alfa dan

                                            Beta Blocker

                                            - Carvedilol

                                            - Labetalol

                                            125 ndash 50

                                            200 ndash 800

                                            2

                                            2

                                            ACEi - Benazepril

                                            - Captopril

                                            - Enalapril

                                            - Fosinopril

                                            - Lisinopril

                                            - Moexipril

                                            - Perindopril

                                            - Quinapril

                                            - Ramipril

                                            - Trandolapril

                                            10 ndash 40

                                            25 ndash 100

                                            5 ndash 40

                                            10 ndash 40

                                            10 ndash 40

                                            75 ndash 30

                                            4 ndash 8

                                            10 ndash 80

                                            25 ndash 20

                                            1 ndash 4

                                            1

                                            2

                                            1 ndash 2

                                            1

                                            1

                                            1

                                            1

                                            1

                                            1

                                            1

                                            Angiotensinogen II

                                            Antagonis

                                            - Candesartan

                                            - Eprosartan

                                            - Irbesartan

                                            - Losartan

                                            - Olmesartan

                                            - Telmisartan

                                            - Valsartan

                                            8 ndash 32

                                            400 -800

                                            150 ndash 300

                                            25 ndash 100

                                            20 ndash 40

                                            20 ndash 80

                                            80 ndash 320

                                            1

                                            1 ndash 2

                                            1

                                            1 ndash 2

                                            1

                                            1

                                            1 ndash 2

                                            CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                            36

                                            Dihidropiridin release

                                            - Verapamil immediate

                                            release

                                            - Verapamil long acting

                                            - Verapamil

                                            80 ndash 320

                                            120 ndash 480

                                            120 ndash 360

                                            2

                                            1 ndash 2

                                            1

                                            CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                            - Felodipine

                                            - Isradipine

                                            - Nicardipine sustained

                                            release

                                            - Nifedipine long acting

                                            - Nisoldipine

                                            25 ndash 10

                                            25 ndash 20

                                            25 ndash 10

                                            60 ndash 120

                                            30 ndash 60

                                            10 ndash 40

                                            1

                                            1

                                            2

                                            2

                                            1

                                            1

                                            Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                            - Prazosin

                                            - Terazosin

                                            1 ndash 16

                                            2 ndash 20

                                            1 ndash 20

                                            1

                                            2 ndash 3

                                            1 ndash 2

                                            Alpha 2 Agonis

                                            sentral dan obat

                                            lainnya yang bekerja

                                            sentral

                                            - Clonidine

                                            - Clonidine patch

                                            - Methyldopa

                                            - Reserpin

                                            - Guanfacine

                                            01 ndash 08

                                            01 ndash 03

                                            250 ndash 1000

                                            01ndash 025

                                            05 ndash 2

                                            2

                                            1 Minggu

                                            2

                                            1

                                            1

                                            Vasodilator langsung - Hydralazine

                                            - Minoxidil

                                            25 ndash 100

                                            25 ndash 80

                                            2

                                            1 ndash 2

                                            Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                            - Diuretik dan β blocker

                                            - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                            - Calcium antagonist dan diuretik

                                            - Calcium antagonist dan B Blocker

                                            - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                            - α blocker dan β blocker

                                            - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                            antagonist

                                            37

                                            Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                            memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                            obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                            1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                            Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                            menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                            kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                            2 Penyakit Jantung Iskemi

                                            PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                            dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                            calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                            akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                            obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                            inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                            3 Gagal Jantung

                                            Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                            ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                            penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                            aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                            4 Diabetes Melitus

                                            Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                            menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                            diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                            menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                            5 Penyakit Ginjal Kronik

                                            Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                            1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                            173m2

                                            2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                            Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                            jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                            adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                            per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                            38

                                            6 Penyakit cerebrovaskular

                                            Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                            Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                            stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                            Thiazide

                                            7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                            Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                            PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                            8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                            Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                            dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                            usia yang lebih muda

                                            Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                            tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                            sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                            mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                            kompensasiadaptasi

                                            Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                            akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                            Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                            renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                            penyebab hipertensi pada lansia

                                            Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                            adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                            Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                            pembuluh darah perifer

                                            Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                            postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                            terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                            akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                            Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                            Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                            tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                            39

                                            bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                            dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                            26 KOMPLIKASI

                                            Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                            sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                            penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                            organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                            antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                            dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                            penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                            dicapai

                                            27 KRISIS HIPERTENSI

                                            A DEFINISI

                                            Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                            ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                            membutuhkan penanggulangan segera

                                            B KLASIFIKASI

                                            1 Hipertensi Emergensi

                                            Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                            progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                            penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                            2 Hipertensi urgensi

                                            Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                            disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                            dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                            Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                            TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                            1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                            1048729 Hipertensi ensefalopati

                                            1048729 Aorta diseksi akut

                                            1048729 Oedema paru akut

                                            1048729 Eklampsi

                                            40

                                            1048729 Feokhromositoma

                                            1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                            1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                            1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                            1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                            - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                            - Cedera kepala

                                            - Luka bakar

                                            - Interaksi obat

                                            Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                            1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                            tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                            1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                            1048729 Hipertensi post operasi

                                            1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                            Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                            pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                            C FAKTOR RISIKO

                                            Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                            Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                            Kehamilan

                                            Penggunaan NAPZA

                                            Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                            phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                            Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                            D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                            Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                            dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                            pemberian obat anti hipertensi oral

                                            41

                                            Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                            Obat Cara

                                            pemberian

                                            Farmakologi Dosis

                                            ACE inhibitor Sublingual Oral

                                            ( dikunyah

                                            diisap)

                                            Mulai kerja

                                            SL 10 -15 menit

                                            Oral 15 ndash 30 menit

                                            Efek Maksimal

                                            SL 60 menit

                                            Oral 1 ndash 2 jam

                                            Lama kerja 8 jam

                                            625 ndash 50

                                            mgkali

                                            Central Alpha

                                            Agonis

                                            Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                            Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                            Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                            75 ndash 150

                                            microgkalijam

                                            Total 900 microg

                                            Calcium Channel

                                            Blocker

                                            Oral ( dikunyah

                                            ditelan)

                                            Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                            Efek maksimal 30 ndash 60

                                            menit

                                            Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                            Obat alternatif

                                            bila obat lain

                                            tidak ada

                                            Kontraindikasi

                                            pada kasus

                                            krisis hipertensi

                                            dengan

                                            gangguan otak

                                            dan iskemia

                                            jantung

                                            E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                            1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                            fasilitas pemantauan yang memadai

                                            2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                            3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                            langkah sebagai berikut

                                            a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                            pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                            b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                            42

                                            c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                            gejala iskemia organ

                                            3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                            Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                            jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                            kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                            kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                            dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                            gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                            perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                            kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                            gagal jantung kanan

                                            Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                            seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                            penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                            pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                            New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                            menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                            I

                                            I

                                            Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                            lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                            pada aktivitas berat

                                            II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                            menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                            III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                            namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                            IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                            bahkan timbul saat istirahat

                                            Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                            elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                            a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                            Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                            Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                            43

                                            Kardiomegali Batuk malam hari

                                            Gallop Dispnea drsquoeffort

                                            Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                            Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                            Ronkhi basah halus Takikardia

                                            Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                            pada saat yang bersamaan

                                            b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                            jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                            tidak hilang oleh batuk serta edema

                                            c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                            aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                            d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                            hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                            efusi pleura

                                            e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                            Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                            Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                            Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                            1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                            ARDS

                                            2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                            3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                            4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                            Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                            dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                            dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                            masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                            Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                            jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                            Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                            Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                            belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                            terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                            44

                                            dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                            beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                            31 Hypertension Heart Disease

                                            1 Definisi

                                            Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                            penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                            jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                            peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                            Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                            hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                            mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                            dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                            gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                            2 Patofisiologi

                                            Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                            darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                            hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                            ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                            Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                            kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                            terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                            gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                            bertambah akibat penambahan massa miokard

                                            Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                            terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                            beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                            lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                            adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                            belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                            Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                            dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                            terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                            meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                            45

                                            stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                            akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                            hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                            karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                            menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                            pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                            jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                            disertai dengan penyakit jantung koroner

                                            3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                            Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                            menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                            peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                            dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                            gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                            Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                            stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                            jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                            oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                            Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                            darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                            meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                            4 Pemeriksaan Fisik

                                            Keluhan dan Gejala

                                            Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                            simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                            Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                            impoten

                                            Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                            miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                            adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                            ischemic

                                            Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                            aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                            46

                                            Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                            keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                            5 Gambaran Klinik

                                            Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                            Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                            neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                            timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                            tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                            Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                            tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                            berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                            dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                            faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                            memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                            6 Pemeriksaan Penunjang

                                            A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                            Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                            Hemoglobinhematokrit

                                            Elektrolit darahKalium

                                            Ureumkreatinin

                                            Gula darah puasa

                                            Kolesterol total

                                            Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                            kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                            adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                            untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                            B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                            - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                            - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                            Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                            tertunda defleksi negatif dalam V1

                                            C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                            47

                                            Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                            terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                            miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                            Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                            terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                            penyakit jantung hipertensi

                                            Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                            ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                            sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                            eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                            tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                            hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                            ekokardiogram

                                            D Pemeriksaan Radiologi

                                            Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                            elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                            stadium payah jantung hipertensi

                                            Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                            ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                            membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                            berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                            7 Penatalaksanaan

                                            A Pencegahan

                                            Diet rendah sodium

                                            Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                            Latihan aerobik rutin

                                            Mencegah terjadinya kegemukan

                                            B Pengobatan

                                            Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                            terjadi yaitu dengan

                                            Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                            Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                            Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                            Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                            48

                                            Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                            Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                            menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                            rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                            menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                            Diuretik

                                            Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                            aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                            sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                            perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                            dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                            menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                            berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                            gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                            Golongan anti-simpatis

                                            Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                            jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                            metildepa klonidin dan guanabenz

                                            Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                            penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                            obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                            diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                            persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                            sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                            Vasodilator

                                            Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                            bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                            kalsium

                                            Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                            kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                            dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                            tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                            penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                            49

                                            4 PNEUMONIA

                                            Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                            terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                            konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                            histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                            eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                            waktu yang bervariasi

                                            PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                            pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                            ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                            Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                            napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                            pernapasan bronkial)

                                            Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                            Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                            kuman aspirasi

                                            Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                            adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                            virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                            tua atau lemah

                                            41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                            Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                            yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                            klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                            dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                            gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                            5 DIARE AKUT

                                            51 DEFINISI

                                            50

                                            Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                            air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                            memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                            air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                            berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                            15 hari

                                            52 KLASIFIKASI

                                            Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                            1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                            2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                            3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                            4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                            5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                            53 ETIOLOGI

                                            Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                            keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                            penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                            54 PATOFISIOLOGI

                                            Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                            berikut

                                            1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                            2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                            3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                            4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                            5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                            6 Gangguan permeabilitas usus

                                            7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                            8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                            Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                            Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                            pasien belum jatuh dalam presyok

                                            Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                            presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                            51

                                            Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                            menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                            Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                            terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                            cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                            berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                            Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                            yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                            1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                            Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                            KLINIS SKOR

                                            Rasa hausmuntah 1

                                            Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                            Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                            Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                            Kesadaran apati 1

                                            Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                            Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                            Facies cholerica 2

                                            Vox cholerica 2

                                            Turgor kulit menurun 1

                                            Washer womanrsquos hand 1

                                            Ekstremitas dingin 1

                                            Sianosis 2

                                            Umur 50-60 tahun 1

                                            Umur gt 60 tahun 2

                                            6 AZOTEMIA

                                            Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                            dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                            berikut

                                            52

                                            Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                            yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                            akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                            homeostasis

                                            Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                            tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                            satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                            Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                            ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                            (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                            sisanya (2L hari) diekskresikan

                                            Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                            AzotemiaPrerenal

                                            Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                            penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                            ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                            volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                            karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                            arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                            menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                            Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                            pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                            pada tubulus colectivus distal

                                            53

                                            Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                            antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                            untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                            menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                            asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                            output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                            AzotemiaIntrarenal

                                            Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                            akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                            itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                            dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                            output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                            hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                            hari)

                                            Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                            nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                            tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                            mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                            GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                            Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                            dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                            Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                            ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                            Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                            cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                            tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                            juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                            menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                            Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                            azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                            proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                            dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                            urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                            54

                                            Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                            dapat menyesatkan

                                            Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                            sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                            nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                            lebih dari 35 g24 jam

                                            Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                            membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                            memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                            kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                            dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                            menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                            ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                            tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                            GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                            Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                            granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                            glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                            ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                            Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                            skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                            ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                            nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                            penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                            Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                            untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                            ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                            blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                            intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                            reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                            Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                            pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                            vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                            osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                            55

                                            asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                            kecenderungan perdarahan meningkat

                                            Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                            toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                            Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                            tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                            Azotemia Postrenal

                                            Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                            obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                            dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                            mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                            asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                            Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                            saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                            lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                            terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                            menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                            jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                            fibrosis retroperitoneal

                                            PEMBAHASAN

                                            56

                                            Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                            Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                            Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                            pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                            Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                            assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                            tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                            keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                            pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                            sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                            Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                            penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                            organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                            khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                            tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                            dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                            dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                            adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                            itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                            multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                            psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                            Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                            memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                            Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                            yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                            kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                            ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                            kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                            yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                            anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                            Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                            keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                            pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                            untuk berjalan mulai terbatas

                                            57

                                            Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                            berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                            hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                            ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                            cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                            Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                            metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                            badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                            apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                            sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                            (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                            ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                            cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                            jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                            pasien tersebut

                                            Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                            diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                            sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                            kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                            26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                            VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                            adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                            dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                            (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                            pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                            auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                            Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                            framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                            lelah )

                                            Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                            adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                            dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                            yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                            minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                            58

                                            halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                            arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                            baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                            Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                            didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                            disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                            sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                            hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                            Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                            Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                            normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                            pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                            DAFTAR PUSTAKA

                                            1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                            Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                            59

                                            2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                            httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                            3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                            2008

                                            4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                            httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                            factors

                                            5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                            httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                            6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                            Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                            p196-200 p297-299

                                            7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                            II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                            Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                            60

                                            • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                            • IMT
                                            • Status Gizi
                                            • lt 20 kgm2
                                            • 20-25 kgm2
                                            • 25-30 kgm2
                                            • gt30 kgm2
                                            • Gizi kurang (underweight)
                                            • Normal
                                            • Gizi lebih (overweight)
                                            • Obesitas
                                            • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                            • IMT
                                            • Status Gizi
                                            • lt 185 kgm2
                                            • 185-25 kgm2
                                            • gt 25 kgm2
                                            • Gizi kurang (underweight)
                                            • Normal
                                            • Gizi lebih (overweight)
                                            • 22 Sindrom Geriatri
                                            • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                            • 1 Sindrom serebral
                                            • 2 Konfusio
                                            • 3 Gangguan otonom
                                            • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                            • 4 Inkontinensia
                                            • 5 Jatuh
                                            • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                            • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                            • 7 Dekubitus
                                            • 23 Depresi Pada Lansia
                                            • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                            • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                            • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                            • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                            • Gejala lainnya yang lazim
                                            • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                            • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                            • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                            • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                            • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                            • 6 Tidur terganggu
                                            • 7 Nafsu makan berkurang
                                            • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                            • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                            • Kriteria Mayor
                                            • Kriteria Minor

                                              IP Rx Diet rendah uremi

                                              IP Mx balance cairan ureum kreatinin ulang 3 hari post rehidrasi

                                              IP Ex menjelaskan kepada pasien bahwa akan dilakukan pemeriksaan USG

                                              Menyeimbangkan cairan input dan output

                                              Mengedukasi pasien tentang diet rendah uremi dan modifikasi gaya

                                              hidup

                                              9 Anemia Normositik Normokromik

                                              Assesment Penyakit kronik

                                              Intake kurang

                                              Ip Dx Gambaran darah tepi hitung jenis retikulosit

                                              Ip Rx -

                                              Ip Mx tanda-tanda anemia Hb

                                              Ip Ex - Habiskan makanan (diet) dari rumah sakit

                                              - Menjelaskan tentang pemeriksaan tambahan yang akan dilakukan untuk

                                              mengetahui penyebab penyakit

                                              10 Gangguan Kognitif

                                              Assesment konfusio (penyebab kardiovaskular Hypertension Heart Disease)

                                              Ip Dx -

                                              Ip Rx tirah baring memberikan posisi yang baik untuk kenyamanan pasien dan

                                              lain-lain akan membantu pemulihan kesadaran pasien terapi medikamentosa HHD

                                              Ip Mx keadaan umum kesadaran pasien

                                              Ip Ex menjelaskan kepada keluarga pasien supaya sabar dalam mendukung proses

                                              kesembuhan pasien karena kondisi lansia yang berbeda dengan golongan umur lain

                                              11 Episode Depresif Ringan

                                              Assesment -

                                              Ip Dx -

                                              Ip Rx Mianserin 1x30 mg

                                              Ip Mx -

                                              Ip Ex dari posisi tidur ke berdiri diharapkan untuk lebih berhati-hati dan berdiri

                                              perlahan Karena obat ini memiliki efek samping hipotensi ortostatik (namun

                                              minimal sekali)

                                              23

                                              12

                                              13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                              Assesment jenis eksudat transudat

                                              Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                              pada cairan pleura

                                              Ip Rx O2 3Lm

                                              Ip Mx keluhan sesak

                                              Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                              prognosis penyakit

                                              BAB II

                                              TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                              24

                                              1 GERIATRI

                                              Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                              dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                              dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                              degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                              Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                              1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                              atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                              2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                              menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                              3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                              4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                              5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                              sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                              11 Status Gizi Lansia

                                              Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                              karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                              (buruk) pada lansia adalah

                                              1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                              2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                              3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                              4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                              5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                              6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                              7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                              defisiensi folat dan vitamin B12

                                              Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                              (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                              IMT Status Gizi

                                              25

                                              lt 20 kgm2

                                              20-25 kgm2

                                              25-30 kgm2

                                              gt30 kgm2

                                              Gizi kurang (underweight)

                                              Normal

                                              Gizi lebih (overweight)

                                              Obesitas

                                              Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                              ditampilkan pada tabel berikut

                                              IMT Status Gizi

                                              lt 185 kgm2

                                              185-25 kgm2

                                              gt 25 kgm2

                                              Gizi kurang (underweight)

                                              Normal

                                              Gizi lebih (overweight)

                                              22 Sindrom Geriatri

                                              Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                              klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                              giants adalah

                                              1 Sindrom serebral

                                              2 Konfusio

                                              3 Gangguan otonom

                                              Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                              terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                              pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                              Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                              1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                              pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                              4 Inkontinensia

                                              5 Jatuh

                                              Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                              di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                              stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                              lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                              ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                              26

                                              kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                              Stroke serangan kejang Parkinson)

                                              6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                              7 Dekubitus

                                              23 Depresi Pada Lansia

                                              3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                              1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                              2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                              yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                              kegembiraan

                                              3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                              Gejala lainnya yang lazim

                                              1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                              2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                              3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                              4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                              5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                              6 Tidur terganggu

                                              7 Nafsu makan berkurang

                                              Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                              utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                              gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                              Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                              makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                              Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                              fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                              2 HIPERTENSI

                                              21 DEFINISI HIPERTENSI

                                              Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                              peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                              pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                              27

                                              untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                              yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                              22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                              Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                              hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                              pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                              pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                              Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                              Klasifikasi

                                              Tekanan

                                              Darah

                                              Tekanan

                                              Darah

                                              Sistolik

                                              (mmhg)

                                              Tekanan

                                              Darah

                                              Diastoli

                                              k

                                              (mmhg)

                                              Modifikasi

                                              Gaya

                                              Hidup

                                              Obat Awal

                                              Tanpa indikasi Dengan

                                              Indikasi

                                              Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                              menggunakan obat

                                              anti hipertensi

                                              Gunakan obat

                                              yang spesifik

                                              dengan

                                              indikasi

                                              (risiko)

                                              Pre

                                              Hipertensi

                                              120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                              Hipertensi

                                              Stage I

                                              Hipertensi

                                              Stage II

                                              140 ndash 159

                                              ge160

                                              90 ndash 99

                                              ge100

                                              Ya

                                              Ya

                                              Untuk semua kasus

                                              gunakan diuretik

                                              jenis thiazide dengan

                                              pertimbangan ACEi

                                              ARB BB CCB atau

                                              kombinasikan

                                              Gunakan kombinasi

                                              2 obat (biasanya

                                              diuretik jenis

                                              thiazide) dan

                                              ACEiARBBBCCB

                                              Gunakan obat

                                              yang spesifik

                                              dengan

                                              indikasi

                                              (risiko)

                                              Kemudian

                                              tambahkan

                                              dengan obat

                                              anti hipertensi

                                              (diuretik

                                              ACEi ARB

                                              BB CCB)

                                              seperti yang

                                              dibutuhkan

                                              28

                                              Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                              menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                              edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                              rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                              Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                              mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                              perilaku gaya hidup yang salah

                                              23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                              Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                              Usia

                                              Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                              pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                              wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                              Ras

                                              Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                              dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                              serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                              Riwayat keluarga

                                              Overweight atau obesitas

                                              Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                              Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                              untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                              volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                              meningkat

                                              Kurang aktif bergerak

                                              Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                              jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                              bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                              aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                              Merokok

                                              Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                              yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                              menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                              Diet tinggi garam ( sodium)

                                              29

                                              Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                              tekanan darah

                                              Diet kurang potasium

                                              Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                              akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                              Diet kurang vitamin D

                                              Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                              sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                              ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                              Alkohol

                                              Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                              dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                              Stres

                                              Penyakit kronik

                                              Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                              berisiko untuk mengalami hipertensi

                                              24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                              30

                                              25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                              31

                                              Modifikasi gaya hidup

                                              Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                              pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                              penyerta tertentu)

                                              Obat antihipertensi inisial

                                              Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                              Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                              BB CCB)

                                              Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                              atau diastolik 90-99 mmHg)

                                              Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                              dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                              Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                              Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                              Target tekanan darah tida terpenuhi

                                              Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                              dengan dokter spesialis

                                              32

                                              1 Modifikasi Gaya Hidup

                                              Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                              pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                              penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                              tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                              atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                              perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                              natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                              menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                              resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                              memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                              gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                              hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                              Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                              Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                              Penurunan

                                              Tekanan Darah

                                              Sistolik (Skala)

                                              Menurunkan Berat

                                              Badan

                                              Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                              Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                              5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                              penurunan berat

                                              badan

                                              Melakukan pola diet

                                              berdasarkan DASH

                                              Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                              dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                              makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                              8 ndash 14 mmhg

                                              33

                                              lemak total dan saturasi yang rendah

                                              Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                              mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                              (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                              2 ndash 8 mmhg

                                              Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                              teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                              menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                              4 ndash 9 mmhg

                                              Membatasi Penggunaan

                                              alcohol

                                              Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                              dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                              misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                              80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                              laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                              hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                              kurus

                                              2 ndash 4 mmhg

                                              2 Terapi Farmakologi

                                              Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                              obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                              reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                              jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                              Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                              percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                              baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                              Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                              dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                              diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                              dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                              dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                              pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                              National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                              baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                              dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                              semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                              34

                                              dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                              manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                              Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                              lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                              ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                              besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                              untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                              kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                              gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                              tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                              keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                              (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                              pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                              memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                              autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                              harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                              Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                              Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                              Penggunaan

                                              (mg hari)

                                              Frekuensi

                                              penggunaan

                                              per hari

                                              Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                              - Chlortalidone

                                              - Hidrochlorthiazide

                                              - Polythiazide

                                              - Indapamide

                                              - Metalazone

                                              125 ndash 500

                                              125 ndash 25

                                              125 ndash 50

                                              2 ndash 4

                                              125 ndash 25

                                              05 ndash 01

                                              1-2

                                              1

                                              1

                                              1

                                              1

                                              1

                                              Loop diuretic - Bumetanide

                                              - Furosemide

                                              - Tosemid

                                              05 ndash 1

                                              20 ndash 80

                                              25 ndash 10

                                              2

                                              2

                                              1

                                              Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                              - Triamterene

                                              5 ndash 10

                                              50 ndash 100

                                              1 ndash 2

                                              1 ndash 2

                                              Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                              35

                                              blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                              Beta blocker - Atenolol

                                              - Betaxolol

                                              - Bisoprolol

                                              - Metaprolol

                                              - Metoprolol

                                              - Nadolod

                                              - Propanolol

                                              - Propanolol long acting

                                              - Timolol

                                              25 ndash 100

                                              5 ndash 20

                                              25 ndash 10

                                              50 ndash 100

                                              50 ndash 100

                                              40 ndash 120

                                              40 ndash 160

                                              60 ndash 180

                                              20 ndash 40

                                              1

                                              1

                                              1

                                              1 ndash 2

                                              1

                                              1

                                              2

                                              1

                                              2

                                              Beta blocker aktivitas

                                              simpatomimetik

                                              - Acebutolol

                                              - Penbutolol

                                              - Pindolol

                                              200 ndash 800

                                              10 ndash 40

                                              10 ndash 40

                                              2

                                              1

                                              2

                                              Kombinasi Alfa dan

                                              Beta Blocker

                                              - Carvedilol

                                              - Labetalol

                                              125 ndash 50

                                              200 ndash 800

                                              2

                                              2

                                              ACEi - Benazepril

                                              - Captopril

                                              - Enalapril

                                              - Fosinopril

                                              - Lisinopril

                                              - Moexipril

                                              - Perindopril

                                              - Quinapril

                                              - Ramipril

                                              - Trandolapril

                                              10 ndash 40

                                              25 ndash 100

                                              5 ndash 40

                                              10 ndash 40

                                              10 ndash 40

                                              75 ndash 30

                                              4 ndash 8

                                              10 ndash 80

                                              25 ndash 20

                                              1 ndash 4

                                              1

                                              2

                                              1 ndash 2

                                              1

                                              1

                                              1

                                              1

                                              1

                                              1

                                              1

                                              Angiotensinogen II

                                              Antagonis

                                              - Candesartan

                                              - Eprosartan

                                              - Irbesartan

                                              - Losartan

                                              - Olmesartan

                                              - Telmisartan

                                              - Valsartan

                                              8 ndash 32

                                              400 -800

                                              150 ndash 300

                                              25 ndash 100

                                              20 ndash 40

                                              20 ndash 80

                                              80 ndash 320

                                              1

                                              1 ndash 2

                                              1

                                              1 ndash 2

                                              1

                                              1

                                              1 ndash 2

                                              CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                              36

                                              Dihidropiridin release

                                              - Verapamil immediate

                                              release

                                              - Verapamil long acting

                                              - Verapamil

                                              80 ndash 320

                                              120 ndash 480

                                              120 ndash 360

                                              2

                                              1 ndash 2

                                              1

                                              CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                              - Felodipine

                                              - Isradipine

                                              - Nicardipine sustained

                                              release

                                              - Nifedipine long acting

                                              - Nisoldipine

                                              25 ndash 10

                                              25 ndash 20

                                              25 ndash 10

                                              60 ndash 120

                                              30 ndash 60

                                              10 ndash 40

                                              1

                                              1

                                              2

                                              2

                                              1

                                              1

                                              Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                              - Prazosin

                                              - Terazosin

                                              1 ndash 16

                                              2 ndash 20

                                              1 ndash 20

                                              1

                                              2 ndash 3

                                              1 ndash 2

                                              Alpha 2 Agonis

                                              sentral dan obat

                                              lainnya yang bekerja

                                              sentral

                                              - Clonidine

                                              - Clonidine patch

                                              - Methyldopa

                                              - Reserpin

                                              - Guanfacine

                                              01 ndash 08

                                              01 ndash 03

                                              250 ndash 1000

                                              01ndash 025

                                              05 ndash 2

                                              2

                                              1 Minggu

                                              2

                                              1

                                              1

                                              Vasodilator langsung - Hydralazine

                                              - Minoxidil

                                              25 ndash 100

                                              25 ndash 80

                                              2

                                              1 ndash 2

                                              Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                              - Diuretik dan β blocker

                                              - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                              - Calcium antagonist dan diuretik

                                              - Calcium antagonist dan B Blocker

                                              - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                              - α blocker dan β blocker

                                              - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                              antagonist

                                              37

                                              Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                              memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                              obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                              1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                              Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                              menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                              kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                              2 Penyakit Jantung Iskemi

                                              PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                              dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                              calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                              akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                              obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                              inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                              3 Gagal Jantung

                                              Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                              ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                              penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                              aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                              4 Diabetes Melitus

                                              Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                              menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                              diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                              menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                              5 Penyakit Ginjal Kronik

                                              Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                              1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                              173m2

                                              2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                              Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                              jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                              adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                              per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                              38

                                              6 Penyakit cerebrovaskular

                                              Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                              Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                              stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                              Thiazide

                                              7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                              Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                              PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                              8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                              Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                              dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                              usia yang lebih muda

                                              Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                              tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                              sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                              mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                              kompensasiadaptasi

                                              Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                              akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                              Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                              renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                              penyebab hipertensi pada lansia

                                              Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                              adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                              Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                              pembuluh darah perifer

                                              Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                              postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                              terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                              akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                              Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                              Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                              tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                              39

                                              bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                              dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                              26 KOMPLIKASI

                                              Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                              sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                              penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                              organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                              antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                              dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                              penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                              dicapai

                                              27 KRISIS HIPERTENSI

                                              A DEFINISI

                                              Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                              ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                              membutuhkan penanggulangan segera

                                              B KLASIFIKASI

                                              1 Hipertensi Emergensi

                                              Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                              progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                              penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                              2 Hipertensi urgensi

                                              Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                              disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                              dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                              Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                              TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                              1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                              1048729 Hipertensi ensefalopati

                                              1048729 Aorta diseksi akut

                                              1048729 Oedema paru akut

                                              1048729 Eklampsi

                                              40

                                              1048729 Feokhromositoma

                                              1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                              1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                              1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                              1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                              - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                              - Cedera kepala

                                              - Luka bakar

                                              - Interaksi obat

                                              Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                              1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                              tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                              1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                              1048729 Hipertensi post operasi

                                              1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                              Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                              pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                              C FAKTOR RISIKO

                                              Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                              Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                              Kehamilan

                                              Penggunaan NAPZA

                                              Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                              phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                              Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                              D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                              Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                              dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                              pemberian obat anti hipertensi oral

                                              41

                                              Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                              Obat Cara

                                              pemberian

                                              Farmakologi Dosis

                                              ACE inhibitor Sublingual Oral

                                              ( dikunyah

                                              diisap)

                                              Mulai kerja

                                              SL 10 -15 menit

                                              Oral 15 ndash 30 menit

                                              Efek Maksimal

                                              SL 60 menit

                                              Oral 1 ndash 2 jam

                                              Lama kerja 8 jam

                                              625 ndash 50

                                              mgkali

                                              Central Alpha

                                              Agonis

                                              Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                              Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                              Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                              75 ndash 150

                                              microgkalijam

                                              Total 900 microg

                                              Calcium Channel

                                              Blocker

                                              Oral ( dikunyah

                                              ditelan)

                                              Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                              Efek maksimal 30 ndash 60

                                              menit

                                              Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                              Obat alternatif

                                              bila obat lain

                                              tidak ada

                                              Kontraindikasi

                                              pada kasus

                                              krisis hipertensi

                                              dengan

                                              gangguan otak

                                              dan iskemia

                                              jantung

                                              E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                              1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                              fasilitas pemantauan yang memadai

                                              2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                              3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                              langkah sebagai berikut

                                              a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                              pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                              b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                              42

                                              c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                              gejala iskemia organ

                                              3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                              Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                              jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                              kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                              kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                              dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                              gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                              perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                              kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                              gagal jantung kanan

                                              Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                              seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                              penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                              pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                              New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                              menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                              I

                                              I

                                              Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                              lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                              pada aktivitas berat

                                              II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                              menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                              III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                              namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                              IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                              bahkan timbul saat istirahat

                                              Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                              elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                              a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                              Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                              Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                              43

                                              Kardiomegali Batuk malam hari

                                              Gallop Dispnea drsquoeffort

                                              Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                              Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                              Ronkhi basah halus Takikardia

                                              Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                              pada saat yang bersamaan

                                              b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                              jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                              tidak hilang oleh batuk serta edema

                                              c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                              aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                              d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                              hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                              efusi pleura

                                              e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                              Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                              Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                              Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                              1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                              ARDS

                                              2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                              3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                              4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                              Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                              dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                              dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                              masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                              Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                              jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                              Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                              Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                              belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                              terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                              44

                                              dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                              beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                              31 Hypertension Heart Disease

                                              1 Definisi

                                              Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                              penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                              jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                              peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                              Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                              hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                              mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                              dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                              gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                              2 Patofisiologi

                                              Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                              darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                              hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                              ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                              Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                              kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                              terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                              gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                              bertambah akibat penambahan massa miokard

                                              Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                              terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                              beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                              lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                              adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                              belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                              Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                              dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                              terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                              meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                              45

                                              stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                              akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                              hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                              karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                              menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                              pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                              jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                              disertai dengan penyakit jantung koroner

                                              3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                              Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                              menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                              peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                              dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                              gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                              Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                              stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                              jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                              oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                              Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                              darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                              meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                              4 Pemeriksaan Fisik

                                              Keluhan dan Gejala

                                              Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                              simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                              Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                              impoten

                                              Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                              miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                              adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                              ischemic

                                              Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                              aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                              46

                                              Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                              keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                              5 Gambaran Klinik

                                              Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                              Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                              neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                              timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                              tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                              Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                              tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                              berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                              dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                              faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                              memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                              6 Pemeriksaan Penunjang

                                              A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                              Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                              Hemoglobinhematokrit

                                              Elektrolit darahKalium

                                              Ureumkreatinin

                                              Gula darah puasa

                                              Kolesterol total

                                              Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                              kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                              adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                              untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                              B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                              - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                              - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                              Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                              tertunda defleksi negatif dalam V1

                                              C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                              47

                                              Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                              terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                              miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                              Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                              terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                              penyakit jantung hipertensi

                                              Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                              ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                              sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                              eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                              tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                              hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                              ekokardiogram

                                              D Pemeriksaan Radiologi

                                              Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                              elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                              stadium payah jantung hipertensi

                                              Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                              ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                              membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                              berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                              7 Penatalaksanaan

                                              A Pencegahan

                                              Diet rendah sodium

                                              Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                              Latihan aerobik rutin

                                              Mencegah terjadinya kegemukan

                                              B Pengobatan

                                              Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                              terjadi yaitu dengan

                                              Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                              Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                              Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                              Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                              48

                                              Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                              Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                              menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                              rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                              menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                              Diuretik

                                              Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                              aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                              sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                              perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                              dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                              menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                              berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                              gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                              Golongan anti-simpatis

                                              Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                              jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                              metildepa klonidin dan guanabenz

                                              Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                              penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                              obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                              diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                              persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                              sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                              Vasodilator

                                              Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                              bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                              kalsium

                                              Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                              kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                              dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                              tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                              penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                              49

                                              4 PNEUMONIA

                                              Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                              terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                              konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                              histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                              eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                              waktu yang bervariasi

                                              PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                              pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                              ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                              Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                              napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                              pernapasan bronkial)

                                              Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                              Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                              kuman aspirasi

                                              Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                              adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                              virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                              tua atau lemah

                                              41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                              Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                              yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                              klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                              dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                              gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                              5 DIARE AKUT

                                              51 DEFINISI

                                              50

                                              Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                              air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                              memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                              air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                              berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                              15 hari

                                              52 KLASIFIKASI

                                              Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                              1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                              2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                              3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                              4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                              5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                              53 ETIOLOGI

                                              Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                              keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                              penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                              54 PATOFISIOLOGI

                                              Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                              berikut

                                              1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                              2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                              3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                              4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                              5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                              6 Gangguan permeabilitas usus

                                              7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                              8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                              Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                              Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                              pasien belum jatuh dalam presyok

                                              Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                              presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                              51

                                              Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                              menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                              Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                              terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                              cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                              berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                              Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                              yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                              1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                              Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                              KLINIS SKOR

                                              Rasa hausmuntah 1

                                              Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                              Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                              Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                              Kesadaran apati 1

                                              Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                              Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                              Facies cholerica 2

                                              Vox cholerica 2

                                              Turgor kulit menurun 1

                                              Washer womanrsquos hand 1

                                              Ekstremitas dingin 1

                                              Sianosis 2

                                              Umur 50-60 tahun 1

                                              Umur gt 60 tahun 2

                                              6 AZOTEMIA

                                              Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                              dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                              berikut

                                              52

                                              Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                              yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                              akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                              homeostasis

                                              Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                              tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                              satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                              Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                              ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                              (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                              sisanya (2L hari) diekskresikan

                                              Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                              AzotemiaPrerenal

                                              Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                              penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                              ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                              volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                              karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                              arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                              menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                              Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                              pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                              pada tubulus colectivus distal

                                              53

                                              Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                              antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                              untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                              menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                              asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                              output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                              AzotemiaIntrarenal

                                              Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                              akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                              itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                              dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                              output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                              hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                              hari)

                                              Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                              nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                              tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                              mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                              GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                              Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                              dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                              Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                              ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                              Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                              cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                              tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                              juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                              menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                              Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                              azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                              proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                              dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                              urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                              54

                                              Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                              dapat menyesatkan

                                              Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                              sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                              nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                              lebih dari 35 g24 jam

                                              Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                              membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                              memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                              kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                              dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                              menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                              ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                              tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                              GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                              Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                              granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                              glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                              ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                              Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                              skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                              ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                              nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                              penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                              Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                              untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                              ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                              blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                              intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                              reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                              Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                              pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                              vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                              osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                              55

                                              asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                              kecenderungan perdarahan meningkat

                                              Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                              toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                              Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                              tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                              Azotemia Postrenal

                                              Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                              obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                              dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                              mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                              asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                              Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                              saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                              lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                              terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                              menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                              jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                              fibrosis retroperitoneal

                                              PEMBAHASAN

                                              56

                                              Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                              Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                              Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                              pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                              Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                              assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                              tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                              keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                              pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                              sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                              Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                              penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                              organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                              khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                              tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                              dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                              dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                              adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                              itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                              multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                              psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                              Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                              memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                              Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                              yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                              kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                              ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                              kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                              yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                              anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                              Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                              keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                              pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                              untuk berjalan mulai terbatas

                                              57

                                              Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                              berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                              hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                              ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                              cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                              Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                              metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                              badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                              apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                              sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                              (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                              ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                              cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                              jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                              pasien tersebut

                                              Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                              diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                              sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                              kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                              26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                              VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                              adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                              dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                              (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                              pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                              auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                              Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                              framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                              lelah )

                                              Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                              adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                              dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                              yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                              minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                              58

                                              halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                              arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                              baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                              Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                              didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                              disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                              sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                              hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                              Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                              Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                              normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                              pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                              DAFTAR PUSTAKA

                                              1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                              Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                              59

                                              2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                              httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                              3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                              2008

                                              4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                              httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                              factors

                                              5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                              httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                              6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                              Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                              p196-200 p297-299

                                              7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                              II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                              Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                              60

                                              • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                              • IMT
                                              • Status Gizi
                                              • lt 20 kgm2
                                              • 20-25 kgm2
                                              • 25-30 kgm2
                                              • gt30 kgm2
                                              • Gizi kurang (underweight)
                                              • Normal
                                              • Gizi lebih (overweight)
                                              • Obesitas
                                              • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                              • IMT
                                              • Status Gizi
                                              • lt 185 kgm2
                                              • 185-25 kgm2
                                              • gt 25 kgm2
                                              • Gizi kurang (underweight)
                                              • Normal
                                              • Gizi lebih (overweight)
                                              • 22 Sindrom Geriatri
                                              • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                              • 1 Sindrom serebral
                                              • 2 Konfusio
                                              • 3 Gangguan otonom
                                              • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                              • 4 Inkontinensia
                                              • 5 Jatuh
                                              • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                              • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                              • 7 Dekubitus
                                              • 23 Depresi Pada Lansia
                                              • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                              • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                              • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                              • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                              • Gejala lainnya yang lazim
                                              • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                              • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                              • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                              • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                              • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                              • 6 Tidur terganggu
                                              • 7 Nafsu makan berkurang
                                              • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                              • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                              • Kriteria Mayor
                                              • Kriteria Minor

                                                12

                                                13 Efusi Pleura Kanan Minimal

                                                Assesment jenis eksudat transudat

                                                Ip Dx protein cairan pleura LDH cairan pleura sel darah putih dan hitung jenis

                                                pada cairan pleura

                                                Ip Rx O2 3Lm

                                                Ip Mx keluhan sesak

                                                Ip Ex menjelaskan kepada penderita dan keluarga mengenai penyakit dan

                                                prognosis penyakit

                                                BAB II

                                                TINJAUAN PUSTAKA amp PEMBAHASAN

                                                24

                                                1 GERIATRI

                                                Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                                dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                                dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                                degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                                Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                                1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                                atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                                2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                                menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                                3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                                4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                                5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                                sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                                11 Status Gizi Lansia

                                                Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                                karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                                (buruk) pada lansia adalah

                                                1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                                2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                                3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                                4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                                5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                                6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                                7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                                defisiensi folat dan vitamin B12

                                                Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                                (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                                IMT Status Gizi

                                                25

                                                lt 20 kgm2

                                                20-25 kgm2

                                                25-30 kgm2

                                                gt30 kgm2

                                                Gizi kurang (underweight)

                                                Normal

                                                Gizi lebih (overweight)

                                                Obesitas

                                                Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                                ditampilkan pada tabel berikut

                                                IMT Status Gizi

                                                lt 185 kgm2

                                                185-25 kgm2

                                                gt 25 kgm2

                                                Gizi kurang (underweight)

                                                Normal

                                                Gizi lebih (overweight)

                                                22 Sindrom Geriatri

                                                Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                                klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                                giants adalah

                                                1 Sindrom serebral

                                                2 Konfusio

                                                3 Gangguan otonom

                                                Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                                terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                                pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                                Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                                1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                                pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                                4 Inkontinensia

                                                5 Jatuh

                                                Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                                di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                                stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                                lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                                ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                                26

                                                kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                                Stroke serangan kejang Parkinson)

                                                6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                                7 Dekubitus

                                                23 Depresi Pada Lansia

                                                3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                                1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                                2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                                yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                                kegembiraan

                                                3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                                Gejala lainnya yang lazim

                                                1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                                2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                                3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                                4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                                5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                                6 Tidur terganggu

                                                7 Nafsu makan berkurang

                                                Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                                utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                                gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                                Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                                makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                                Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                                fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                                2 HIPERTENSI

                                                21 DEFINISI HIPERTENSI

                                                Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                                peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                                pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                                27

                                                untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                                yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                                22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                                Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                                hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                                pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                                pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                                Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                                Klasifikasi

                                                Tekanan

                                                Darah

                                                Tekanan

                                                Darah

                                                Sistolik

                                                (mmhg)

                                                Tekanan

                                                Darah

                                                Diastoli

                                                k

                                                (mmhg)

                                                Modifikasi

                                                Gaya

                                                Hidup

                                                Obat Awal

                                                Tanpa indikasi Dengan

                                                Indikasi

                                                Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                                menggunakan obat

                                                anti hipertensi

                                                Gunakan obat

                                                yang spesifik

                                                dengan

                                                indikasi

                                                (risiko)

                                                Pre

                                                Hipertensi

                                                120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                                Hipertensi

                                                Stage I

                                                Hipertensi

                                                Stage II

                                                140 ndash 159

                                                ge160

                                                90 ndash 99

                                                ge100

                                                Ya

                                                Ya

                                                Untuk semua kasus

                                                gunakan diuretik

                                                jenis thiazide dengan

                                                pertimbangan ACEi

                                                ARB BB CCB atau

                                                kombinasikan

                                                Gunakan kombinasi

                                                2 obat (biasanya

                                                diuretik jenis

                                                thiazide) dan

                                                ACEiARBBBCCB

                                                Gunakan obat

                                                yang spesifik

                                                dengan

                                                indikasi

                                                (risiko)

                                                Kemudian

                                                tambahkan

                                                dengan obat

                                                anti hipertensi

                                                (diuretik

                                                ACEi ARB

                                                BB CCB)

                                                seperti yang

                                                dibutuhkan

                                                28

                                                Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                                menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                                edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                                rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                                Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                                mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                                perilaku gaya hidup yang salah

                                                23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                                Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                                Usia

                                                Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                                pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                                wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                                Ras

                                                Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                                dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                                serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                                Riwayat keluarga

                                                Overweight atau obesitas

                                                Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                                Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                                untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                                volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                                meningkat

                                                Kurang aktif bergerak

                                                Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                                jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                                bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                                aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                                Merokok

                                                Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                                yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                                menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                                Diet tinggi garam ( sodium)

                                                29

                                                Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                                tekanan darah

                                                Diet kurang potasium

                                                Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                                akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                                Diet kurang vitamin D

                                                Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                                sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                                ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                                Alkohol

                                                Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                                dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                                Stres

                                                Penyakit kronik

                                                Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                                berisiko untuk mengalami hipertensi

                                                24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                                30

                                                25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                                31

                                                Modifikasi gaya hidup

                                                Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                penyerta tertentu)

                                                Obat antihipertensi inisial

                                                Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                BB CCB)

                                                Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                dengan dokter spesialis

                                                32

                                                1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                Penurunan

                                                Tekanan Darah

                                                Sistolik (Skala)

                                                Menurunkan Berat

                                                Badan

                                                Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                penurunan berat

                                                badan

                                                Melakukan pola diet

                                                berdasarkan DASH

                                                Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                8 ndash 14 mmhg

                                                33

                                                lemak total dan saturasi yang rendah

                                                Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                2 ndash 8 mmhg

                                                Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                4 ndash 9 mmhg

                                                Membatasi Penggunaan

                                                alcohol

                                                Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                kurus

                                                2 ndash 4 mmhg

                                                2 Terapi Farmakologi

                                                Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                34

                                                dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                Penggunaan

                                                (mg hari)

                                                Frekuensi

                                                penggunaan

                                                per hari

                                                Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                - Chlortalidone

                                                - Hidrochlorthiazide

                                                - Polythiazide

                                                - Indapamide

                                                - Metalazone

                                                125 ndash 500

                                                125 ndash 25

                                                125 ndash 50

                                                2 ndash 4

                                                125 ndash 25

                                                05 ndash 01

                                                1-2

                                                1

                                                1

                                                1

                                                1

                                                1

                                                Loop diuretic - Bumetanide

                                                - Furosemide

                                                - Tosemid

                                                05 ndash 1

                                                20 ndash 80

                                                25 ndash 10

                                                2

                                                2

                                                1

                                                Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                - Triamterene

                                                5 ndash 10

                                                50 ndash 100

                                                1 ndash 2

                                                1 ndash 2

                                                Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                35

                                                blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                Beta blocker - Atenolol

                                                - Betaxolol

                                                - Bisoprolol

                                                - Metaprolol

                                                - Metoprolol

                                                - Nadolod

                                                - Propanolol

                                                - Propanolol long acting

                                                - Timolol

                                                25 ndash 100

                                                5 ndash 20

                                                25 ndash 10

                                                50 ndash 100

                                                50 ndash 100

                                                40 ndash 120

                                                40 ndash 160

                                                60 ndash 180

                                                20 ndash 40

                                                1

                                                1

                                                1

                                                1 ndash 2

                                                1

                                                1

                                                2

                                                1

                                                2

                                                Beta blocker aktivitas

                                                simpatomimetik

                                                - Acebutolol

                                                - Penbutolol

                                                - Pindolol

                                                200 ndash 800

                                                10 ndash 40

                                                10 ndash 40

                                                2

                                                1

                                                2

                                                Kombinasi Alfa dan

                                                Beta Blocker

                                                - Carvedilol

                                                - Labetalol

                                                125 ndash 50

                                                200 ndash 800

                                                2

                                                2

                                                ACEi - Benazepril

                                                - Captopril

                                                - Enalapril

                                                - Fosinopril

                                                - Lisinopril

                                                - Moexipril

                                                - Perindopril

                                                - Quinapril

                                                - Ramipril

                                                - Trandolapril

                                                10 ndash 40

                                                25 ndash 100

                                                5 ndash 40

                                                10 ndash 40

                                                10 ndash 40

                                                75 ndash 30

                                                4 ndash 8

                                                10 ndash 80

                                                25 ndash 20

                                                1 ndash 4

                                                1

                                                2

                                                1 ndash 2

                                                1

                                                1

                                                1

                                                1

                                                1

                                                1

                                                1

                                                Angiotensinogen II

                                                Antagonis

                                                - Candesartan

                                                - Eprosartan

                                                - Irbesartan

                                                - Losartan

                                                - Olmesartan

                                                - Telmisartan

                                                - Valsartan

                                                8 ndash 32

                                                400 -800

                                                150 ndash 300

                                                25 ndash 100

                                                20 ndash 40

                                                20 ndash 80

                                                80 ndash 320

                                                1

                                                1 ndash 2

                                                1

                                                1 ndash 2

                                                1

                                                1

                                                1 ndash 2

                                                CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                36

                                                Dihidropiridin release

                                                - Verapamil immediate

                                                release

                                                - Verapamil long acting

                                                - Verapamil

                                                80 ndash 320

                                                120 ndash 480

                                                120 ndash 360

                                                2

                                                1 ndash 2

                                                1

                                                CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                - Felodipine

                                                - Isradipine

                                                - Nicardipine sustained

                                                release

                                                - Nifedipine long acting

                                                - Nisoldipine

                                                25 ndash 10

                                                25 ndash 20

                                                25 ndash 10

                                                60 ndash 120

                                                30 ndash 60

                                                10 ndash 40

                                                1

                                                1

                                                2

                                                2

                                                1

                                                1

                                                Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                - Prazosin

                                                - Terazosin

                                                1 ndash 16

                                                2 ndash 20

                                                1 ndash 20

                                                1

                                                2 ndash 3

                                                1 ndash 2

                                                Alpha 2 Agonis

                                                sentral dan obat

                                                lainnya yang bekerja

                                                sentral

                                                - Clonidine

                                                - Clonidine patch

                                                - Methyldopa

                                                - Reserpin

                                                - Guanfacine

                                                01 ndash 08

                                                01 ndash 03

                                                250 ndash 1000

                                                01ndash 025

                                                05 ndash 2

                                                2

                                                1 Minggu

                                                2

                                                1

                                                1

                                                Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                - Minoxidil

                                                25 ndash 100

                                                25 ndash 80

                                                2

                                                1 ndash 2

                                                Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                - Diuretik dan β blocker

                                                - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                - Calcium antagonist dan diuretik

                                                - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                - α blocker dan β blocker

                                                - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                antagonist

                                                37

                                                Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                3 Gagal Jantung

                                                Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                4 Diabetes Melitus

                                                Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                173m2

                                                2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                38

                                                6 Penyakit cerebrovaskular

                                                Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                Thiazide

                                                7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                usia yang lebih muda

                                                Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                kompensasiadaptasi

                                                Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                penyebab hipertensi pada lansia

                                                Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                pembuluh darah perifer

                                                Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                39

                                                bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                26 KOMPLIKASI

                                                Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                dicapai

                                                27 KRISIS HIPERTENSI

                                                A DEFINISI

                                                Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                membutuhkan penanggulangan segera

                                                B KLASIFIKASI

                                                1 Hipertensi Emergensi

                                                Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                2 Hipertensi urgensi

                                                Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                1048729 Aorta diseksi akut

                                                1048729 Oedema paru akut

                                                1048729 Eklampsi

                                                40

                                                1048729 Feokhromositoma

                                                1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                - Cedera kepala

                                                - Luka bakar

                                                - Interaksi obat

                                                Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                1048729 Hipertensi post operasi

                                                1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                C FAKTOR RISIKO

                                                Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                Kehamilan

                                                Penggunaan NAPZA

                                                Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                pemberian obat anti hipertensi oral

                                                41

                                                Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                Obat Cara

                                                pemberian

                                                Farmakologi Dosis

                                                ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                ( dikunyah

                                                diisap)

                                                Mulai kerja

                                                SL 10 -15 menit

                                                Oral 15 ndash 30 menit

                                                Efek Maksimal

                                                SL 60 menit

                                                Oral 1 ndash 2 jam

                                                Lama kerja 8 jam

                                                625 ndash 50

                                                mgkali

                                                Central Alpha

                                                Agonis

                                                Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                75 ndash 150

                                                microgkalijam

                                                Total 900 microg

                                                Calcium Channel

                                                Blocker

                                                Oral ( dikunyah

                                                ditelan)

                                                Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                Efek maksimal 30 ndash 60

                                                menit

                                                Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                Obat alternatif

                                                bila obat lain

                                                tidak ada

                                                Kontraindikasi

                                                pada kasus

                                                krisis hipertensi

                                                dengan

                                                gangguan otak

                                                dan iskemia

                                                jantung

                                                E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                fasilitas pemantauan yang memadai

                                                2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                langkah sebagai berikut

                                                a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                42

                                                c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                gejala iskemia organ

                                                3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                gagal jantung kanan

                                                Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                I

                                                I

                                                Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                pada aktivitas berat

                                                II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                bahkan timbul saat istirahat

                                                Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                43

                                                Kardiomegali Batuk malam hari

                                                Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                Ronkhi basah halus Takikardia

                                                Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                pada saat yang bersamaan

                                                b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                efusi pleura

                                                e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                ARDS

                                                2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                44

                                                dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                31 Hypertension Heart Disease

                                                1 Definisi

                                                Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                2 Patofisiologi

                                                Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                45

                                                stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                4 Pemeriksaan Fisik

                                                Keluhan dan Gejala

                                                Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                impoten

                                                Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                ischemic

                                                Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                46

                                                Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                5 Gambaran Klinik

                                                Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                6 Pemeriksaan Penunjang

                                                A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                Hemoglobinhematokrit

                                                Elektrolit darahKalium

                                                Ureumkreatinin

                                                Gula darah puasa

                                                Kolesterol total

                                                Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                47

                                                Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                penyakit jantung hipertensi

                                                Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                ekokardiogram

                                                D Pemeriksaan Radiologi

                                                Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                stadium payah jantung hipertensi

                                                Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                7 Penatalaksanaan

                                                A Pencegahan

                                                Diet rendah sodium

                                                Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                Latihan aerobik rutin

                                                Mencegah terjadinya kegemukan

                                                B Pengobatan

                                                Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                terjadi yaitu dengan

                                                Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                48

                                                Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                Diuretik

                                                Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                Golongan anti-simpatis

                                                Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                metildepa klonidin dan guanabenz

                                                Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                Vasodilator

                                                Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                kalsium

                                                Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                49

                                                4 PNEUMONIA

                                                Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                waktu yang bervariasi

                                                PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                pernapasan bronkial)

                                                Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                kuman aspirasi

                                                Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                tua atau lemah

                                                41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                5 DIARE AKUT

                                                51 DEFINISI

                                                50

                                                Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                15 hari

                                                52 KLASIFIKASI

                                                Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                53 ETIOLOGI

                                                Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                54 PATOFISIOLOGI

                                                Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                berikut

                                                1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                6 Gangguan permeabilitas usus

                                                7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                pasien belum jatuh dalam presyok

                                                Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                51

                                                Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                KLINIS SKOR

                                                Rasa hausmuntah 1

                                                Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                Kesadaran apati 1

                                                Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                Facies cholerica 2

                                                Vox cholerica 2

                                                Turgor kulit menurun 1

                                                Washer womanrsquos hand 1

                                                Ekstremitas dingin 1

                                                Sianosis 2

                                                Umur 50-60 tahun 1

                                                Umur gt 60 tahun 2

                                                6 AZOTEMIA

                                                Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                berikut

                                                52

                                                Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                homeostasis

                                                Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                AzotemiaPrerenal

                                                Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                pada tubulus colectivus distal

                                                53

                                                Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                AzotemiaIntrarenal

                                                Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                hari)

                                                Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                54

                                                Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                dapat menyesatkan

                                                Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                lebih dari 35 g24 jam

                                                Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                55

                                                asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                kecenderungan perdarahan meningkat

                                                Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                Azotemia Postrenal

                                                Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                fibrosis retroperitoneal

                                                PEMBAHASAN

                                                56

                                                Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                untuk berjalan mulai terbatas

                                                57

                                                Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                pasien tersebut

                                                Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                lelah )

                                                Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                58

                                                halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                59

                                                2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                2008

                                                4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                factors

                                                5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                p196-200 p297-299

                                                7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                60

                                                • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                • IMT
                                                • Status Gizi
                                                • lt 20 kgm2
                                                • 20-25 kgm2
                                                • 25-30 kgm2
                                                • gt30 kgm2
                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                • Normal
                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                • Obesitas
                                                • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                • IMT
                                                • Status Gizi
                                                • lt 185 kgm2
                                                • 185-25 kgm2
                                                • gt 25 kgm2
                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                • Normal
                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                • 22 Sindrom Geriatri
                                                • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                • 1 Sindrom serebral
                                                • 2 Konfusio
                                                • 3 Gangguan otonom
                                                • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                • 4 Inkontinensia
                                                • 5 Jatuh
                                                • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                • 7 Dekubitus
                                                • 23 Depresi Pada Lansia
                                                • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                • Gejala lainnya yang lazim
                                                • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                • 6 Tidur terganggu
                                                • 7 Nafsu makan berkurang
                                                • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                • Kriteria Mayor
                                                • Kriteria Minor

                                                  1 GERIATRI

                                                  Menua atau menjadi tua merupakan proses yang dialami oleh semua orang dan tidak

                                                  dapat dihindari Yang dapat diusahakan adalah tetap sehat ada saat menua Proses menua

                                                  dipengaruhi oleh faktor eksogen dan endogen yang dapat menjadi faktor risiko penyakit

                                                  degeneratif yang bisa dimulai sejak usia muda atau produktif namun bersifat subklinis

                                                  Faktor-faktor yang mempengaruhi selera makan lansia antara lain sebagai berikut

                                                  1 Kehilangan gizi Usia tua merusak gigi dan gusi sehingga menimbulkan kurang nyaman

                                                  atau muncul rasa sakit saat mengunya makanan

                                                  2 Kehilangan indera perasa dan penciuman Hilangnya indera perasa dan penciuman akan

                                                  menurunkan nafsu makan Selain itu sensitivitas rasa manis dan asin berkurang

                                                  3 Berkurangnya cairan saluran cerna (pepsin) dan enzim-enzim pencernaan proteolitik

                                                  4 Berkurangnya sekresi saliva menimbulkan dalam menelan

                                                  5 Penurunan motilitas usus akan mmeperpanjang waktu transit di saluran gastrointestinal

                                                  sehingga menimbulkan pembesaran perut dan konstipasi

                                                  11 Status Gizi Lansia

                                                  Status gizi lansia sangat dipengaruhi oleh proses menua Proses menua sangat individual

                                                  karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal Beberapa indikator keadaan gizi kurang

                                                  (buruk) pada lansia adalah

                                                  1 Penurunan berat badan secara berkelanjutan lsquo

                                                  2 Rasio berat badan terhadap tinggi badan yang rendah atau tinggi secara bermkna

                                                  3 Penurunan serum protein yang berwarna

                                                  4 Asupan gizi dan energi dibawah AKG

                                                  5 Penurunan bermakna lingkar lengan atas

                                                  6 Penurunan bermakna tebal lipatan

                                                  7 Munculnya gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi seperti osteoporosis

                                                  defisiensi folat dan vitamin B12

                                                  Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO

                                                  (WHO1999) adalah sebagai berikut 2

                                                  IMT Status Gizi

                                                  25

                                                  lt 20 kgm2

                                                  20-25 kgm2

                                                  25-30 kgm2

                                                  gt30 kgm2

                                                  Gizi kurang (underweight)

                                                  Normal

                                                  Gizi lebih (overweight)

                                                  Obesitas

                                                  Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                                  ditampilkan pada tabel berikut

                                                  IMT Status Gizi

                                                  lt 185 kgm2

                                                  185-25 kgm2

                                                  gt 25 kgm2

                                                  Gizi kurang (underweight)

                                                  Normal

                                                  Gizi lebih (overweight)

                                                  22 Sindrom Geriatri

                                                  Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                                  klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                                  giants adalah

                                                  1 Sindrom serebral

                                                  2 Konfusio

                                                  3 Gangguan otonom

                                                  Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                                  terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                                  pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                                  Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                                  1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                                  pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                                  4 Inkontinensia

                                                  5 Jatuh

                                                  Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                                  di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                                  stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                                  lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                                  ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                                  26

                                                  kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                                  Stroke serangan kejang Parkinson)

                                                  6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                                  7 Dekubitus

                                                  23 Depresi Pada Lansia

                                                  3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                                  1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                                  2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                                  yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                                  kegembiraan

                                                  3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                                  Gejala lainnya yang lazim

                                                  1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                                  2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                                  3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                                  4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                                  5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                                  6 Tidur terganggu

                                                  7 Nafsu makan berkurang

                                                  Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                                  utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                                  gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                                  Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                                  makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                                  Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                                  fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                                  2 HIPERTENSI

                                                  21 DEFINISI HIPERTENSI

                                                  Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                                  peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                                  pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                                  27

                                                  untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                                  yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                                  22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                                  Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                                  hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                                  pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                                  pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                                  Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                                  Klasifikasi

                                                  Tekanan

                                                  Darah

                                                  Tekanan

                                                  Darah

                                                  Sistolik

                                                  (mmhg)

                                                  Tekanan

                                                  Darah

                                                  Diastoli

                                                  k

                                                  (mmhg)

                                                  Modifikasi

                                                  Gaya

                                                  Hidup

                                                  Obat Awal

                                                  Tanpa indikasi Dengan

                                                  Indikasi

                                                  Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                                  menggunakan obat

                                                  anti hipertensi

                                                  Gunakan obat

                                                  yang spesifik

                                                  dengan

                                                  indikasi

                                                  (risiko)

                                                  Pre

                                                  Hipertensi

                                                  120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                                  Hipertensi

                                                  Stage I

                                                  Hipertensi

                                                  Stage II

                                                  140 ndash 159

                                                  ge160

                                                  90 ndash 99

                                                  ge100

                                                  Ya

                                                  Ya

                                                  Untuk semua kasus

                                                  gunakan diuretik

                                                  jenis thiazide dengan

                                                  pertimbangan ACEi

                                                  ARB BB CCB atau

                                                  kombinasikan

                                                  Gunakan kombinasi

                                                  2 obat (biasanya

                                                  diuretik jenis

                                                  thiazide) dan

                                                  ACEiARBBBCCB

                                                  Gunakan obat

                                                  yang spesifik

                                                  dengan

                                                  indikasi

                                                  (risiko)

                                                  Kemudian

                                                  tambahkan

                                                  dengan obat

                                                  anti hipertensi

                                                  (diuretik

                                                  ACEi ARB

                                                  BB CCB)

                                                  seperti yang

                                                  dibutuhkan

                                                  28

                                                  Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                                  menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                                  edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                                  rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                                  Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                                  mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                                  perilaku gaya hidup yang salah

                                                  23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                                  Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                                  Usia

                                                  Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                                  pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                                  wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                                  Ras

                                                  Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                                  dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                                  serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                                  Riwayat keluarga

                                                  Overweight atau obesitas

                                                  Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                                  Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                                  untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                                  volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                                  meningkat

                                                  Kurang aktif bergerak

                                                  Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                                  jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                                  bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                                  aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                                  Merokok

                                                  Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                                  yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                                  menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                                  Diet tinggi garam ( sodium)

                                                  29

                                                  Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                                  tekanan darah

                                                  Diet kurang potasium

                                                  Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                                  akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                                  Diet kurang vitamin D

                                                  Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                                  sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                                  ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                                  Alkohol

                                                  Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                                  dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                                  Stres

                                                  Penyakit kronik

                                                  Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                                  berisiko untuk mengalami hipertensi

                                                  24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                                  30

                                                  25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                                  31

                                                  Modifikasi gaya hidup

                                                  Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                  pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                  penyerta tertentu)

                                                  Obat antihipertensi inisial

                                                  Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                  Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                  BB CCB)

                                                  Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                  atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                  Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                  dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                  Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                  Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                  Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                  Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                  dengan dokter spesialis

                                                  32

                                                  1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                  Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                  pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                  penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                  tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                  atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                  perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                  natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                  menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                  resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                  memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                  gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                  hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                  Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                  Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                  Penurunan

                                                  Tekanan Darah

                                                  Sistolik (Skala)

                                                  Menurunkan Berat

                                                  Badan

                                                  Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                  Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                  5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                  penurunan berat

                                                  badan

                                                  Melakukan pola diet

                                                  berdasarkan DASH

                                                  Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                  dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                  makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                  8 ndash 14 mmhg

                                                  33

                                                  lemak total dan saturasi yang rendah

                                                  Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                  mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                  (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                  2 ndash 8 mmhg

                                                  Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                  teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                  menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                  4 ndash 9 mmhg

                                                  Membatasi Penggunaan

                                                  alcohol

                                                  Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                  dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                  misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                  80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                  laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                  hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                  kurus

                                                  2 ndash 4 mmhg

                                                  2 Terapi Farmakologi

                                                  Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                  obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                  reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                  jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                  Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                  percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                  baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                  Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                  dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                  diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                  dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                  dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                  pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                  National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                  baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                  dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                  semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                  34

                                                  dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                  manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                  Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                  lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                  ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                  besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                  untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                  kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                  gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                  tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                  keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                  (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                  pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                  memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                  autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                  harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                  Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                  Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                  Penggunaan

                                                  (mg hari)

                                                  Frekuensi

                                                  penggunaan

                                                  per hari

                                                  Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                  - Chlortalidone

                                                  - Hidrochlorthiazide

                                                  - Polythiazide

                                                  - Indapamide

                                                  - Metalazone

                                                  125 ndash 500

                                                  125 ndash 25

                                                  125 ndash 50

                                                  2 ndash 4

                                                  125 ndash 25

                                                  05 ndash 01

                                                  1-2

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  Loop diuretic - Bumetanide

                                                  - Furosemide

                                                  - Tosemid

                                                  05 ndash 1

                                                  20 ndash 80

                                                  25 ndash 10

                                                  2

                                                  2

                                                  1

                                                  Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                  - Triamterene

                                                  5 ndash 10

                                                  50 ndash 100

                                                  1 ndash 2

                                                  1 ndash 2

                                                  Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                  35

                                                  blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                  Beta blocker - Atenolol

                                                  - Betaxolol

                                                  - Bisoprolol

                                                  - Metaprolol

                                                  - Metoprolol

                                                  - Nadolod

                                                  - Propanolol

                                                  - Propanolol long acting

                                                  - Timolol

                                                  25 ndash 100

                                                  5 ndash 20

                                                  25 ndash 10

                                                  50 ndash 100

                                                  50 ndash 100

                                                  40 ndash 120

                                                  40 ndash 160

                                                  60 ndash 180

                                                  20 ndash 40

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  1 ndash 2

                                                  1

                                                  1

                                                  2

                                                  1

                                                  2

                                                  Beta blocker aktivitas

                                                  simpatomimetik

                                                  - Acebutolol

                                                  - Penbutolol

                                                  - Pindolol

                                                  200 ndash 800

                                                  10 ndash 40

                                                  10 ndash 40

                                                  2

                                                  1

                                                  2

                                                  Kombinasi Alfa dan

                                                  Beta Blocker

                                                  - Carvedilol

                                                  - Labetalol

                                                  125 ndash 50

                                                  200 ndash 800

                                                  2

                                                  2

                                                  ACEi - Benazepril

                                                  - Captopril

                                                  - Enalapril

                                                  - Fosinopril

                                                  - Lisinopril

                                                  - Moexipril

                                                  - Perindopril

                                                  - Quinapril

                                                  - Ramipril

                                                  - Trandolapril

                                                  10 ndash 40

                                                  25 ndash 100

                                                  5 ndash 40

                                                  10 ndash 40

                                                  10 ndash 40

                                                  75 ndash 30

                                                  4 ndash 8

                                                  10 ndash 80

                                                  25 ndash 20

                                                  1 ndash 4

                                                  1

                                                  2

                                                  1 ndash 2

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  1

                                                  Angiotensinogen II

                                                  Antagonis

                                                  - Candesartan

                                                  - Eprosartan

                                                  - Irbesartan

                                                  - Losartan

                                                  - Olmesartan

                                                  - Telmisartan

                                                  - Valsartan

                                                  8 ndash 32

                                                  400 -800

                                                  150 ndash 300

                                                  25 ndash 100

                                                  20 ndash 40

                                                  20 ndash 80

                                                  80 ndash 320

                                                  1

                                                  1 ndash 2

                                                  1

                                                  1 ndash 2

                                                  1

                                                  1

                                                  1 ndash 2

                                                  CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                  36

                                                  Dihidropiridin release

                                                  - Verapamil immediate

                                                  release

                                                  - Verapamil long acting

                                                  - Verapamil

                                                  80 ndash 320

                                                  120 ndash 480

                                                  120 ndash 360

                                                  2

                                                  1 ndash 2

                                                  1

                                                  CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                  - Felodipine

                                                  - Isradipine

                                                  - Nicardipine sustained

                                                  release

                                                  - Nifedipine long acting

                                                  - Nisoldipine

                                                  25 ndash 10

                                                  25 ndash 20

                                                  25 ndash 10

                                                  60 ndash 120

                                                  30 ndash 60

                                                  10 ndash 40

                                                  1

                                                  1

                                                  2

                                                  2

                                                  1

                                                  1

                                                  Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                  - Prazosin

                                                  - Terazosin

                                                  1 ndash 16

                                                  2 ndash 20

                                                  1 ndash 20

                                                  1

                                                  2 ndash 3

                                                  1 ndash 2

                                                  Alpha 2 Agonis

                                                  sentral dan obat

                                                  lainnya yang bekerja

                                                  sentral

                                                  - Clonidine

                                                  - Clonidine patch

                                                  - Methyldopa

                                                  - Reserpin

                                                  - Guanfacine

                                                  01 ndash 08

                                                  01 ndash 03

                                                  250 ndash 1000

                                                  01ndash 025

                                                  05 ndash 2

                                                  2

                                                  1 Minggu

                                                  2

                                                  1

                                                  1

                                                  Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                  - Minoxidil

                                                  25 ndash 100

                                                  25 ndash 80

                                                  2

                                                  1 ndash 2

                                                  Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                  - Diuretik dan β blocker

                                                  - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                  - Calcium antagonist dan diuretik

                                                  - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                  - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                  - α blocker dan β blocker

                                                  - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                  antagonist

                                                  37

                                                  Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                  memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                  obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                  1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                  Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                  menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                  kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                  2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                  PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                  dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                  calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                  akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                  obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                  inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                  3 Gagal Jantung

                                                  Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                  ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                  penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                  aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                  4 Diabetes Melitus

                                                  Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                  menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                  diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                  menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                  5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                  Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                  1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                  173m2

                                                  2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                  Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                  jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                  adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                  per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                  38

                                                  6 Penyakit cerebrovaskular

                                                  Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                  Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                  stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                  Thiazide

                                                  7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                  Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                  PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                  8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                  Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                  dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                  usia yang lebih muda

                                                  Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                  tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                  sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                  mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                  kompensasiadaptasi

                                                  Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                  akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                  Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                  renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                  penyebab hipertensi pada lansia

                                                  Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                  adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                  Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                  pembuluh darah perifer

                                                  Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                  postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                  terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                  akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                  Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                  Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                  tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                  39

                                                  bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                  dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                  26 KOMPLIKASI

                                                  Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                  sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                  penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                  organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                  antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                  dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                  penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                  dicapai

                                                  27 KRISIS HIPERTENSI

                                                  A DEFINISI

                                                  Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                  ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                  membutuhkan penanggulangan segera

                                                  B KLASIFIKASI

                                                  1 Hipertensi Emergensi

                                                  Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                  progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                  penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                  2 Hipertensi urgensi

                                                  Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                  disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                  dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                  Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                  TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                  1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                  1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                  1048729 Aorta diseksi akut

                                                  1048729 Oedema paru akut

                                                  1048729 Eklampsi

                                                  40

                                                  1048729 Feokhromositoma

                                                  1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                  1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                  1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                  1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                  - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                  - Cedera kepala

                                                  - Luka bakar

                                                  - Interaksi obat

                                                  Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                  1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                  tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                  1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                  1048729 Hipertensi post operasi

                                                  1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                  Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                  pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                  C FAKTOR RISIKO

                                                  Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                  Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                  Kehamilan

                                                  Penggunaan NAPZA

                                                  Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                  phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                  Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                  D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                  Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                  dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                  pemberian obat anti hipertensi oral

                                                  41

                                                  Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                  Obat Cara

                                                  pemberian

                                                  Farmakologi Dosis

                                                  ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                  ( dikunyah

                                                  diisap)

                                                  Mulai kerja

                                                  SL 10 -15 menit

                                                  Oral 15 ndash 30 menit

                                                  Efek Maksimal

                                                  SL 60 menit

                                                  Oral 1 ndash 2 jam

                                                  Lama kerja 8 jam

                                                  625 ndash 50

                                                  mgkali

                                                  Central Alpha

                                                  Agonis

                                                  Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                  Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                  Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                  75 ndash 150

                                                  microgkalijam

                                                  Total 900 microg

                                                  Calcium Channel

                                                  Blocker

                                                  Oral ( dikunyah

                                                  ditelan)

                                                  Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                  Efek maksimal 30 ndash 60

                                                  menit

                                                  Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                  Obat alternatif

                                                  bila obat lain

                                                  tidak ada

                                                  Kontraindikasi

                                                  pada kasus

                                                  krisis hipertensi

                                                  dengan

                                                  gangguan otak

                                                  dan iskemia

                                                  jantung

                                                  E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                  1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                  fasilitas pemantauan yang memadai

                                                  2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                  3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                  langkah sebagai berikut

                                                  a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                  pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                  b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                  42

                                                  c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                  gejala iskemia organ

                                                  3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                  Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                  jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                  kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                  kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                  dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                  gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                  perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                  kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                  gagal jantung kanan

                                                  Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                  seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                  penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                  pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                  New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                  menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                  I

                                                  I

                                                  Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                  lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                  pada aktivitas berat

                                                  II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                  menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                  III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                  namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                  IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                  bahkan timbul saat istirahat

                                                  Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                  elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                  a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                  Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                  Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                  43

                                                  Kardiomegali Batuk malam hari

                                                  Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                  Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                  Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                  Ronkhi basah halus Takikardia

                                                  Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                  pada saat yang bersamaan

                                                  b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                  jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                  tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                  c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                  aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                  d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                  hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                  efusi pleura

                                                  e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                  Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                  Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                  Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                  1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                  ARDS

                                                  2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                  3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                  4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                  Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                  dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                  dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                  masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                  Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                  jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                  Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                  Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                  belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                  terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                  44

                                                  dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                  beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                  31 Hypertension Heart Disease

                                                  1 Definisi

                                                  Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                  penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                  jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                  peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                  Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                  hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                  mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                  dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                  gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                  2 Patofisiologi

                                                  Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                  darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                  hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                  ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                  Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                  kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                  terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                  gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                  bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                  Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                  terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                  beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                  lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                  adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                  belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                  Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                  dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                  terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                  meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                  45

                                                  stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                  akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                  hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                  karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                  menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                  pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                  jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                  disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                  3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                  Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                  menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                  peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                  dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                  gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                  Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                  stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                  jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                  oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                  Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                  darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                  meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                  4 Pemeriksaan Fisik

                                                  Keluhan dan Gejala

                                                  Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                  simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                  Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                  impoten

                                                  Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                  miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                  adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                  ischemic

                                                  Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                  aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                  46

                                                  Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                  keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                  5 Gambaran Klinik

                                                  Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                  Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                  neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                  timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                  tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                  Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                  tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                  berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                  dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                  faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                  memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                  6 Pemeriksaan Penunjang

                                                  A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                  Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                  Hemoglobinhematokrit

                                                  Elektrolit darahKalium

                                                  Ureumkreatinin

                                                  Gula darah puasa

                                                  Kolesterol total

                                                  Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                  kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                  adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                  untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                  B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                  - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                  - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                  Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                  tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                  C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                  47

                                                  Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                  terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                  miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                  Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                  terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                  penyakit jantung hipertensi

                                                  Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                  ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                  sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                  eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                  tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                  hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                  ekokardiogram

                                                  D Pemeriksaan Radiologi

                                                  Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                  elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                  stadium payah jantung hipertensi

                                                  Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                  ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                  membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                  berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                  7 Penatalaksanaan

                                                  A Pencegahan

                                                  Diet rendah sodium

                                                  Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                  Latihan aerobik rutin

                                                  Mencegah terjadinya kegemukan

                                                  B Pengobatan

                                                  Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                  terjadi yaitu dengan

                                                  Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                  Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                  Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                  Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                  48

                                                  Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                  Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                  menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                  rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                  menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                  Diuretik

                                                  Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                  aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                  sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                  perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                  dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                  menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                  berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                  gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                  Golongan anti-simpatis

                                                  Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                  jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                  metildepa klonidin dan guanabenz

                                                  Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                  penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                  obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                  diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                  persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                  sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                  Vasodilator

                                                  Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                  bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                  kalsium

                                                  Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                  kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                  dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                  tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                  penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                  49

                                                  4 PNEUMONIA

                                                  Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                  terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                  konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                  histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                  eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                  waktu yang bervariasi

                                                  PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                  pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                  ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                  Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                  napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                  pernapasan bronkial)

                                                  Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                  Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                  kuman aspirasi

                                                  Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                  adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                  virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                  tua atau lemah

                                                  41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                  Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                  yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                  klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                  dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                  gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                  5 DIARE AKUT

                                                  51 DEFINISI

                                                  50

                                                  Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                  air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                  memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                  air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                  berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                  15 hari

                                                  52 KLASIFIKASI

                                                  Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                  1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                  2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                  3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                  4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                  5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                  53 ETIOLOGI

                                                  Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                  keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                  penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                  54 PATOFISIOLOGI

                                                  Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                  berikut

                                                  1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                  2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                  3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                  4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                  5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                  6 Gangguan permeabilitas usus

                                                  7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                  8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                  Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                  Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                  pasien belum jatuh dalam presyok

                                                  Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                  presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                  51

                                                  Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                  menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                  Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                  terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                  cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                  berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                  Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                  yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                  1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                  Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                  KLINIS SKOR

                                                  Rasa hausmuntah 1

                                                  Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                  Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                  Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                  Kesadaran apati 1

                                                  Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                  Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                  Facies cholerica 2

                                                  Vox cholerica 2

                                                  Turgor kulit menurun 1

                                                  Washer womanrsquos hand 1

                                                  Ekstremitas dingin 1

                                                  Sianosis 2

                                                  Umur 50-60 tahun 1

                                                  Umur gt 60 tahun 2

                                                  6 AZOTEMIA

                                                  Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                  dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                  berikut

                                                  52

                                                  Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                  yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                  akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                  homeostasis

                                                  Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                  tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                  satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                  Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                  ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                  (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                  sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                  Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                  AzotemiaPrerenal

                                                  Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                  penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                  ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                  volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                  karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                  arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                  menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                  Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                  pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                  pada tubulus colectivus distal

                                                  53

                                                  Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                  antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                  untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                  menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                  asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                  output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                  AzotemiaIntrarenal

                                                  Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                  akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                  itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                  dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                  output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                  hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                  hari)

                                                  Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                  nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                  tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                  mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                  GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                  Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                  dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                  Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                  ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                  Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                  cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                  tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                  juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                  menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                  Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                  azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                  proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                  dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                  urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                  54

                                                  Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                  dapat menyesatkan

                                                  Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                  sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                  nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                  lebih dari 35 g24 jam

                                                  Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                  membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                  memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                  kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                  dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                  menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                  ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                  tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                  GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                  Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                  granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                  glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                  ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                  Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                  skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                  ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                  nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                  penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                  Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                  untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                  ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                  blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                  intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                  reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                  Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                  pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                  vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                  osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                  55

                                                  asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                  kecenderungan perdarahan meningkat

                                                  Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                  toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                  Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                  tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                  Azotemia Postrenal

                                                  Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                  obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                  dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                  mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                  asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                  Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                  saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                  lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                  terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                  menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                  jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                  fibrosis retroperitoneal

                                                  PEMBAHASAN

                                                  56

                                                  Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                  Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                  Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                  pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                  Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                  assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                  tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                  keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                  pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                  sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                  Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                  penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                  organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                  khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                  tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                  dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                  dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                  adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                  itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                  multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                  psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                  Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                  memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                  Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                  yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                  kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                  ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                  kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                  yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                  anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                  Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                  keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                  pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                  untuk berjalan mulai terbatas

                                                  57

                                                  Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                  berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                  hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                  ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                  cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                  Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                  metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                  badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                  apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                  sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                  (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                  ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                  cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                  jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                  pasien tersebut

                                                  Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                  diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                  sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                  kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                  26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                  VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                  adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                  dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                  (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                  pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                  auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                  Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                  framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                  lelah )

                                                  Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                  adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                  dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                  yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                  minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                  58

                                                  halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                  arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                  baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                  Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                  didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                  disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                  sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                  hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                  Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                  Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                  normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                  pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                  1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                  Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                  59

                                                  2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                  httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                  3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                  2008

                                                  4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                  httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                  factors

                                                  5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                  httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                  6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                  Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                  p196-200 p297-299

                                                  7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                  II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                  Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                  60

                                                  • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                  • IMT
                                                  • Status Gizi
                                                  • lt 20 kgm2
                                                  • 20-25 kgm2
                                                  • 25-30 kgm2
                                                  • gt30 kgm2
                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                  • Normal
                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                  • Obesitas
                                                  • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                  • IMT
                                                  • Status Gizi
                                                  • lt 185 kgm2
                                                  • 185-25 kgm2
                                                  • gt 25 kgm2
                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                  • Normal
                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                  • 22 Sindrom Geriatri
                                                  • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                  • 1 Sindrom serebral
                                                  • 2 Konfusio
                                                  • 3 Gangguan otonom
                                                  • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                  • 4 Inkontinensia
                                                  • 5 Jatuh
                                                  • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                  • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                  • 7 Dekubitus
                                                  • 23 Depresi Pada Lansia
                                                  • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                  • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                  • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                  • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                  • Gejala lainnya yang lazim
                                                  • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                  • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                  • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                  • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                  • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                  • 6 Tidur terganggu
                                                  • 7 Nafsu makan berkurang
                                                  • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                  • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                  • Kriteria Mayor
                                                  • Kriteria Minor

                                                    lt 20 kgm2

                                                    20-25 kgm2

                                                    25-30 kgm2

                                                    gt30 kgm2

                                                    Gizi kurang (underweight)

                                                    Normal

                                                    Gizi lebih (overweight)

                                                    Obesitas

                                                    Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005)

                                                    ditampilkan pada tabel berikut

                                                    IMT Status Gizi

                                                    lt 185 kgm2

                                                    185-25 kgm2

                                                    gt 25 kgm2

                                                    Gizi kurang (underweight)

                                                    Normal

                                                    Gizi lebih (overweight)

                                                    22 Sindrom Geriatri

                                                    Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema

                                                    klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric

                                                    giants adalah

                                                    1 Sindrom serebral

                                                    2 Konfusio

                                                    3 Gangguan otonom

                                                    Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia

                                                    terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa

                                                    pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase

                                                    Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN

                                                    1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan

                                                    pengurangan jumlah reseptor asetil kolin

                                                    4 Inkontinensia

                                                    5 Jatuh

                                                    Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau

                                                    di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran

                                                    stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara

                                                    lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan

                                                    ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit

                                                    26

                                                    kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                                    Stroke serangan kejang Parkinson)

                                                    6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                                    7 Dekubitus

                                                    23 Depresi Pada Lansia

                                                    3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                                    1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                                    2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                                    yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                                    kegembiraan

                                                    3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                                    Gejala lainnya yang lazim

                                                    1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                                    2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                                    3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                                    4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                                    5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                                    6 Tidur terganggu

                                                    7 Nafsu makan berkurang

                                                    Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                                    utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                                    gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                                    Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                                    makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                                    Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                                    fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                                    2 HIPERTENSI

                                                    21 DEFINISI HIPERTENSI

                                                    Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                                    peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                                    pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                                    27

                                                    untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                                    yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                                    22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                                    Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                                    hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                                    pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                                    pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                                    Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                                    Klasifikasi

                                                    Tekanan

                                                    Darah

                                                    Tekanan

                                                    Darah

                                                    Sistolik

                                                    (mmhg)

                                                    Tekanan

                                                    Darah

                                                    Diastoli

                                                    k

                                                    (mmhg)

                                                    Modifikasi

                                                    Gaya

                                                    Hidup

                                                    Obat Awal

                                                    Tanpa indikasi Dengan

                                                    Indikasi

                                                    Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                                    menggunakan obat

                                                    anti hipertensi

                                                    Gunakan obat

                                                    yang spesifik

                                                    dengan

                                                    indikasi

                                                    (risiko)

                                                    Pre

                                                    Hipertensi

                                                    120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                                    Hipertensi

                                                    Stage I

                                                    Hipertensi

                                                    Stage II

                                                    140 ndash 159

                                                    ge160

                                                    90 ndash 99

                                                    ge100

                                                    Ya

                                                    Ya

                                                    Untuk semua kasus

                                                    gunakan diuretik

                                                    jenis thiazide dengan

                                                    pertimbangan ACEi

                                                    ARB BB CCB atau

                                                    kombinasikan

                                                    Gunakan kombinasi

                                                    2 obat (biasanya

                                                    diuretik jenis

                                                    thiazide) dan

                                                    ACEiARBBBCCB

                                                    Gunakan obat

                                                    yang spesifik

                                                    dengan

                                                    indikasi

                                                    (risiko)

                                                    Kemudian

                                                    tambahkan

                                                    dengan obat

                                                    anti hipertensi

                                                    (diuretik

                                                    ACEi ARB

                                                    BB CCB)

                                                    seperti yang

                                                    dibutuhkan

                                                    28

                                                    Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                                    menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                                    edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                                    rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                                    Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                                    mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                                    perilaku gaya hidup yang salah

                                                    23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                                    Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                                    Usia

                                                    Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                                    pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                                    wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                                    Ras

                                                    Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                                    dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                                    serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                                    Riwayat keluarga

                                                    Overweight atau obesitas

                                                    Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                                    Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                                    untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                                    volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                                    meningkat

                                                    Kurang aktif bergerak

                                                    Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                                    jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                                    bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                                    aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                                    Merokok

                                                    Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                                    yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                                    menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                                    Diet tinggi garam ( sodium)

                                                    29

                                                    Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                                    tekanan darah

                                                    Diet kurang potasium

                                                    Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                                    akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                                    Diet kurang vitamin D

                                                    Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                                    sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                                    ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                                    Alkohol

                                                    Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                                    dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                                    Stres

                                                    Penyakit kronik

                                                    Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                                    berisiko untuk mengalami hipertensi

                                                    24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                                    30

                                                    25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                                    31

                                                    Modifikasi gaya hidup

                                                    Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                    pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                    penyerta tertentu)

                                                    Obat antihipertensi inisial

                                                    Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                    Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                    BB CCB)

                                                    Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                    atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                    Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                    dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                    Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                    Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                    Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                    Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                    dengan dokter spesialis

                                                    32

                                                    1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                    Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                    pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                    penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                    tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                    atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                    perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                    natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                    menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                    resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                    memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                    gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                    hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                    Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                    Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                    Penurunan

                                                    Tekanan Darah

                                                    Sistolik (Skala)

                                                    Menurunkan Berat

                                                    Badan

                                                    Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                    Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                    5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                    penurunan berat

                                                    badan

                                                    Melakukan pola diet

                                                    berdasarkan DASH

                                                    Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                    dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                    makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                    8 ndash 14 mmhg

                                                    33

                                                    lemak total dan saturasi yang rendah

                                                    Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                    mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                    (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                    2 ndash 8 mmhg

                                                    Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                    teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                    menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                    4 ndash 9 mmhg

                                                    Membatasi Penggunaan

                                                    alcohol

                                                    Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                    dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                    misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                    80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                    laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                    hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                    kurus

                                                    2 ndash 4 mmhg

                                                    2 Terapi Farmakologi

                                                    Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                    obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                    reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                    jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                    Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                    percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                    baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                    Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                    dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                    diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                    dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                    dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                    pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                    National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                    baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                    dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                    semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                    34

                                                    dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                    manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                    Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                    lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                    ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                    besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                    untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                    kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                    gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                    tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                    keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                    (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                    pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                    memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                    autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                    harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                    Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                    Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                    Penggunaan

                                                    (mg hari)

                                                    Frekuensi

                                                    penggunaan

                                                    per hari

                                                    Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                    - Chlortalidone

                                                    - Hidrochlorthiazide

                                                    - Polythiazide

                                                    - Indapamide

                                                    - Metalazone

                                                    125 ndash 500

                                                    125 ndash 25

                                                    125 ndash 50

                                                    2 ndash 4

                                                    125 ndash 25

                                                    05 ndash 01

                                                    1-2

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    Loop diuretic - Bumetanide

                                                    - Furosemide

                                                    - Tosemid

                                                    05 ndash 1

                                                    20 ndash 80

                                                    25 ndash 10

                                                    2

                                                    2

                                                    1

                                                    Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                    - Triamterene

                                                    5 ndash 10

                                                    50 ndash 100

                                                    1 ndash 2

                                                    1 ndash 2

                                                    Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                    35

                                                    blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                    Beta blocker - Atenolol

                                                    - Betaxolol

                                                    - Bisoprolol

                                                    - Metaprolol

                                                    - Metoprolol

                                                    - Nadolod

                                                    - Propanolol

                                                    - Propanolol long acting

                                                    - Timolol

                                                    25 ndash 100

                                                    5 ndash 20

                                                    25 ndash 10

                                                    50 ndash 100

                                                    50 ndash 100

                                                    40 ndash 120

                                                    40 ndash 160

                                                    60 ndash 180

                                                    20 ndash 40

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    1 ndash 2

                                                    1

                                                    1

                                                    2

                                                    1

                                                    2

                                                    Beta blocker aktivitas

                                                    simpatomimetik

                                                    - Acebutolol

                                                    - Penbutolol

                                                    - Pindolol

                                                    200 ndash 800

                                                    10 ndash 40

                                                    10 ndash 40

                                                    2

                                                    1

                                                    2

                                                    Kombinasi Alfa dan

                                                    Beta Blocker

                                                    - Carvedilol

                                                    - Labetalol

                                                    125 ndash 50

                                                    200 ndash 800

                                                    2

                                                    2

                                                    ACEi - Benazepril

                                                    - Captopril

                                                    - Enalapril

                                                    - Fosinopril

                                                    - Lisinopril

                                                    - Moexipril

                                                    - Perindopril

                                                    - Quinapril

                                                    - Ramipril

                                                    - Trandolapril

                                                    10 ndash 40

                                                    25 ndash 100

                                                    5 ndash 40

                                                    10 ndash 40

                                                    10 ndash 40

                                                    75 ndash 30

                                                    4 ndash 8

                                                    10 ndash 80

                                                    25 ndash 20

                                                    1 ndash 4

                                                    1

                                                    2

                                                    1 ndash 2

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    1

                                                    Angiotensinogen II

                                                    Antagonis

                                                    - Candesartan

                                                    - Eprosartan

                                                    - Irbesartan

                                                    - Losartan

                                                    - Olmesartan

                                                    - Telmisartan

                                                    - Valsartan

                                                    8 ndash 32

                                                    400 -800

                                                    150 ndash 300

                                                    25 ndash 100

                                                    20 ndash 40

                                                    20 ndash 80

                                                    80 ndash 320

                                                    1

                                                    1 ndash 2

                                                    1

                                                    1 ndash 2

                                                    1

                                                    1

                                                    1 ndash 2

                                                    CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                    36

                                                    Dihidropiridin release

                                                    - Verapamil immediate

                                                    release

                                                    - Verapamil long acting

                                                    - Verapamil

                                                    80 ndash 320

                                                    120 ndash 480

                                                    120 ndash 360

                                                    2

                                                    1 ndash 2

                                                    1

                                                    CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                    - Felodipine

                                                    - Isradipine

                                                    - Nicardipine sustained

                                                    release

                                                    - Nifedipine long acting

                                                    - Nisoldipine

                                                    25 ndash 10

                                                    25 ndash 20

                                                    25 ndash 10

                                                    60 ndash 120

                                                    30 ndash 60

                                                    10 ndash 40

                                                    1

                                                    1

                                                    2

                                                    2

                                                    1

                                                    1

                                                    Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                    - Prazosin

                                                    - Terazosin

                                                    1 ndash 16

                                                    2 ndash 20

                                                    1 ndash 20

                                                    1

                                                    2 ndash 3

                                                    1 ndash 2

                                                    Alpha 2 Agonis

                                                    sentral dan obat

                                                    lainnya yang bekerja

                                                    sentral

                                                    - Clonidine

                                                    - Clonidine patch

                                                    - Methyldopa

                                                    - Reserpin

                                                    - Guanfacine

                                                    01 ndash 08

                                                    01 ndash 03

                                                    250 ndash 1000

                                                    01ndash 025

                                                    05 ndash 2

                                                    2

                                                    1 Minggu

                                                    2

                                                    1

                                                    1

                                                    Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                    - Minoxidil

                                                    25 ndash 100

                                                    25 ndash 80

                                                    2

                                                    1 ndash 2

                                                    Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                    - Diuretik dan β blocker

                                                    - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                    - Calcium antagonist dan diuretik

                                                    - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                    - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                    - α blocker dan β blocker

                                                    - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                    antagonist

                                                    37

                                                    Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                    memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                    obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                    1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                    Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                    menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                    kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                    2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                    PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                    dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                    calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                    akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                    obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                    inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                    3 Gagal Jantung

                                                    Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                    ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                    penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                    aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                    4 Diabetes Melitus

                                                    Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                    menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                    diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                    menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                    5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                    Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                    1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                    173m2

                                                    2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                    Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                    jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                    adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                    per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                    38

                                                    6 Penyakit cerebrovaskular

                                                    Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                    Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                    stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                    Thiazide

                                                    7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                    Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                    PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                    8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                    Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                    dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                    usia yang lebih muda

                                                    Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                    tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                    sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                    mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                    kompensasiadaptasi

                                                    Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                    akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                    Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                    renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                    penyebab hipertensi pada lansia

                                                    Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                    adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                    Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                    pembuluh darah perifer

                                                    Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                    postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                    terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                    akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                    Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                    Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                    tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                    39

                                                    bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                    dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                    26 KOMPLIKASI

                                                    Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                    sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                    penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                    organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                    antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                    dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                    penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                    dicapai

                                                    27 KRISIS HIPERTENSI

                                                    A DEFINISI

                                                    Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                    ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                    membutuhkan penanggulangan segera

                                                    B KLASIFIKASI

                                                    1 Hipertensi Emergensi

                                                    Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                    progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                    penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                    2 Hipertensi urgensi

                                                    Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                    disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                    dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                    Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                    TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                    1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                    1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                    1048729 Aorta diseksi akut

                                                    1048729 Oedema paru akut

                                                    1048729 Eklampsi

                                                    40

                                                    1048729 Feokhromositoma

                                                    1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                    1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                    1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                    1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                    - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                    - Cedera kepala

                                                    - Luka bakar

                                                    - Interaksi obat

                                                    Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                    1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                    tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                    1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                    1048729 Hipertensi post operasi

                                                    1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                    Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                    pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                    C FAKTOR RISIKO

                                                    Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                    Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                    Kehamilan

                                                    Penggunaan NAPZA

                                                    Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                    phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                    Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                    D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                    Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                    dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                    pemberian obat anti hipertensi oral

                                                    41

                                                    Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                    Obat Cara

                                                    pemberian

                                                    Farmakologi Dosis

                                                    ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                    ( dikunyah

                                                    diisap)

                                                    Mulai kerja

                                                    SL 10 -15 menit

                                                    Oral 15 ndash 30 menit

                                                    Efek Maksimal

                                                    SL 60 menit

                                                    Oral 1 ndash 2 jam

                                                    Lama kerja 8 jam

                                                    625 ndash 50

                                                    mgkali

                                                    Central Alpha

                                                    Agonis

                                                    Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                    Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                    Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                    75 ndash 150

                                                    microgkalijam

                                                    Total 900 microg

                                                    Calcium Channel

                                                    Blocker

                                                    Oral ( dikunyah

                                                    ditelan)

                                                    Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                    Efek maksimal 30 ndash 60

                                                    menit

                                                    Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                    Obat alternatif

                                                    bila obat lain

                                                    tidak ada

                                                    Kontraindikasi

                                                    pada kasus

                                                    krisis hipertensi

                                                    dengan

                                                    gangguan otak

                                                    dan iskemia

                                                    jantung

                                                    E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                    1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                    fasilitas pemantauan yang memadai

                                                    2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                    3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                    langkah sebagai berikut

                                                    a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                    pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                    b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                    42

                                                    c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                    gejala iskemia organ

                                                    3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                    Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                    jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                    kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                    kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                    dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                    gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                    perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                    kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                    gagal jantung kanan

                                                    Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                    seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                    penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                    pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                    New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                    menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                    I

                                                    I

                                                    Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                    lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                    pada aktivitas berat

                                                    II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                    menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                    III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                    namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                    IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                    bahkan timbul saat istirahat

                                                    Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                    elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                    a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                    Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                    Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                    43

                                                    Kardiomegali Batuk malam hari

                                                    Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                    Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                    Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                    Ronkhi basah halus Takikardia

                                                    Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                    pada saat yang bersamaan

                                                    b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                    jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                    tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                    c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                    aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                    d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                    hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                    efusi pleura

                                                    e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                    Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                    Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                    Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                    1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                    ARDS

                                                    2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                    3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                    4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                    Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                    dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                    dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                    masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                    Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                    jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                    Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                    Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                    belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                    terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                    44

                                                    dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                    beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                    31 Hypertension Heart Disease

                                                    1 Definisi

                                                    Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                    penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                    jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                    peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                    Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                    hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                    mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                    dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                    gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                    2 Patofisiologi

                                                    Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                    darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                    hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                    ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                    Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                    kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                    terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                    gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                    bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                    Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                    terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                    beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                    lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                    adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                    belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                    Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                    dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                    terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                    meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                    45

                                                    stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                    akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                    hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                    karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                    menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                    pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                    jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                    disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                    3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                    Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                    menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                    peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                    dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                    gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                    Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                    stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                    jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                    oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                    Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                    darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                    meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                    4 Pemeriksaan Fisik

                                                    Keluhan dan Gejala

                                                    Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                    simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                    Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                    impoten

                                                    Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                    miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                    adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                    ischemic

                                                    Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                    aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                    46

                                                    Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                    keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                    5 Gambaran Klinik

                                                    Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                    Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                    neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                    timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                    tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                    Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                    tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                    berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                    dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                    faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                    memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                    6 Pemeriksaan Penunjang

                                                    A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                    Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                    Hemoglobinhematokrit

                                                    Elektrolit darahKalium

                                                    Ureumkreatinin

                                                    Gula darah puasa

                                                    Kolesterol total

                                                    Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                    kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                    adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                    untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                    B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                    - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                    - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                    Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                    tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                    C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                    47

                                                    Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                    terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                    miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                    Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                    terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                    penyakit jantung hipertensi

                                                    Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                    ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                    sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                    eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                    tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                    hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                    ekokardiogram

                                                    D Pemeriksaan Radiologi

                                                    Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                    elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                    stadium payah jantung hipertensi

                                                    Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                    ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                    membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                    berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                    7 Penatalaksanaan

                                                    A Pencegahan

                                                    Diet rendah sodium

                                                    Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                    Latihan aerobik rutin

                                                    Mencegah terjadinya kegemukan

                                                    B Pengobatan

                                                    Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                    terjadi yaitu dengan

                                                    Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                    Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                    Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                    Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                    48

                                                    Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                    Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                    menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                    rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                    menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                    Diuretik

                                                    Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                    aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                    sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                    perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                    dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                    menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                    berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                    gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                    Golongan anti-simpatis

                                                    Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                    jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                    metildepa klonidin dan guanabenz

                                                    Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                    penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                    obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                    diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                    persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                    sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                    Vasodilator

                                                    Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                    bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                    kalsium

                                                    Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                    kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                    dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                    tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                    penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                    49

                                                    4 PNEUMONIA

                                                    Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                    terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                    konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                    histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                    eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                    waktu yang bervariasi

                                                    PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                    pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                    ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                    Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                    napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                    pernapasan bronkial)

                                                    Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                    Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                    kuman aspirasi

                                                    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                    adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                    virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                    tua atau lemah

                                                    41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                    Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                    yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                    klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                    dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                    gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                    5 DIARE AKUT

                                                    51 DEFINISI

                                                    50

                                                    Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                    air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                    memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                    air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                    berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                    15 hari

                                                    52 KLASIFIKASI

                                                    Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                    1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                    2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                    3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                    4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                    5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                    53 ETIOLOGI

                                                    Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                    keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                    penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                    54 PATOFISIOLOGI

                                                    Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                    berikut

                                                    1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                    2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                    3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                    4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                    5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                    6 Gangguan permeabilitas usus

                                                    7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                    8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                    Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                    Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                    pasien belum jatuh dalam presyok

                                                    Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                    presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                    51

                                                    Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                    menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                    Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                    terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                    cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                    berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                    Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                    yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                    1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                    Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                    KLINIS SKOR

                                                    Rasa hausmuntah 1

                                                    Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                    Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                    Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                    Kesadaran apati 1

                                                    Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                    Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                    Facies cholerica 2

                                                    Vox cholerica 2

                                                    Turgor kulit menurun 1

                                                    Washer womanrsquos hand 1

                                                    Ekstremitas dingin 1

                                                    Sianosis 2

                                                    Umur 50-60 tahun 1

                                                    Umur gt 60 tahun 2

                                                    6 AZOTEMIA

                                                    Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                    dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                    berikut

                                                    52

                                                    Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                    yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                    akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                    homeostasis

                                                    Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                    tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                    satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                    Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                    ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                    (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                    sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                    Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                    AzotemiaPrerenal

                                                    Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                    penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                    ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                    volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                    karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                    arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                    menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                    Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                    pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                    pada tubulus colectivus distal

                                                    53

                                                    Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                    antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                    untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                    menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                    asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                    output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                    AzotemiaIntrarenal

                                                    Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                    akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                    itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                    dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                    output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                    hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                    hari)

                                                    Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                    nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                    tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                    mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                    GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                    Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                    dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                    Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                    ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                    Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                    cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                    tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                    juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                    menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                    Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                    azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                    proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                    dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                    urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                    54

                                                    Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                    dapat menyesatkan

                                                    Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                    sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                    nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                    lebih dari 35 g24 jam

                                                    Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                    membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                    memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                    kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                    dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                    menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                    ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                    tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                    GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                    Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                    granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                    glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                    ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                    Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                    skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                    ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                    nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                    penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                    Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                    untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                    ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                    blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                    intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                    reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                    Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                    pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                    vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                    osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                    55

                                                    asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                    kecenderungan perdarahan meningkat

                                                    Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                    toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                    Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                    tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                    Azotemia Postrenal

                                                    Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                    obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                    dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                    mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                    asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                    Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                    saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                    lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                    terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                    menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                    jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                    fibrosis retroperitoneal

                                                    PEMBAHASAN

                                                    56

                                                    Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                    Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                    Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                    pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                    Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                    assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                    tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                    keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                    pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                    sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                    Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                    penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                    organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                    khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                    tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                    dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                    dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                    adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                    itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                    multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                    psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                    Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                    memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                    Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                    yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                    kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                    ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                    kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                    yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                    anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                    Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                    keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                    pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                    untuk berjalan mulai terbatas

                                                    57

                                                    Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                    berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                    hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                    ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                    cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                    Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                    metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                    badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                    apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                    sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                    (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                    ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                    cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                    jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                    pasien tersebut

                                                    Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                    diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                    sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                    kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                    26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                    VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                    adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                    dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                    (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                    pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                    auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                    Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                    framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                    lelah )

                                                    Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                    adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                    dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                    yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                    minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                    58

                                                    halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                    arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                    baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                    Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                    didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                    disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                    sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                    hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                    Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                    Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                    normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                    pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                    1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                    Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                    59

                                                    2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                    httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                    3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                    2008

                                                    4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                    httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                    factors

                                                    5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                    httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                    6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                    Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                    p196-200 p297-299

                                                    7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                    II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                    Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                    60

                                                    • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                    • IMT
                                                    • Status Gizi
                                                    • lt 20 kgm2
                                                    • 20-25 kgm2
                                                    • 25-30 kgm2
                                                    • gt30 kgm2
                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                    • Normal
                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                    • Obesitas
                                                    • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                    • IMT
                                                    • Status Gizi
                                                    • lt 185 kgm2
                                                    • 185-25 kgm2
                                                    • gt 25 kgm2
                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                    • Normal
                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                    • 22 Sindrom Geriatri
                                                    • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                    • 1 Sindrom serebral
                                                    • 2 Konfusio
                                                    • 3 Gangguan otonom
                                                    • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                    • 4 Inkontinensia
                                                    • 5 Jatuh
                                                    • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                    • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                    • 7 Dekubitus
                                                    • 23 Depresi Pada Lansia
                                                    • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                    • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                    • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                    • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                    • Gejala lainnya yang lazim
                                                    • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                    • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                    • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                    • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                    • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                    • 6 Tidur terganggu
                                                    • 7 Nafsu makan berkurang
                                                    • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                    • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                    • Kriteria Mayor
                                                    • Kriteria Minor

                                                      kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA

                                                      Stroke serangan kejang Parkinson)

                                                      6 Kelainan tulang dan patah tulang

                                                      7 Dekubitus

                                                      23 Depresi Pada Lansia

                                                      3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)

                                                      1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)

                                                      2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal

                                                      yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan

                                                      kegembiraan

                                                      3 Berkurangnya energi atau mudah lelah

                                                      Gejala lainnya yang lazim

                                                      1 Konsentrasi dan perhatian berkurang

                                                      2 Harga diri dan percaya diri berkurang

                                                      3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna

                                                      4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis

                                                      5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri

                                                      6 Tidur terganggu

                                                      7 Nafsu makan berkurang

                                                      Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala

                                                      utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila

                                                      gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu

                                                      Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu

                                                      makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan

                                                      Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi

                                                      fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)

                                                      2 HIPERTENSI

                                                      21 DEFINISI HIPERTENSI

                                                      Hipertensi merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu kondisi

                                                      peningkatan tekanan darah dari normal Kriteria seseorang dikatakan hipertensi mengacu

                                                      pada sistem klasifikasi yang ada saat ini yaitu JNC 7 Klasifikasi hipertensi penting adanya

                                                      27

                                                      untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                                      yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                                      22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                                      Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                                      hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                                      pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                                      pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                                      Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                                      Klasifikasi

                                                      Tekanan

                                                      Darah

                                                      Tekanan

                                                      Darah

                                                      Sistolik

                                                      (mmhg)

                                                      Tekanan

                                                      Darah

                                                      Diastoli

                                                      k

                                                      (mmhg)

                                                      Modifikasi

                                                      Gaya

                                                      Hidup

                                                      Obat Awal

                                                      Tanpa indikasi Dengan

                                                      Indikasi

                                                      Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                                      menggunakan obat

                                                      anti hipertensi

                                                      Gunakan obat

                                                      yang spesifik

                                                      dengan

                                                      indikasi

                                                      (risiko)

                                                      Pre

                                                      Hipertensi

                                                      120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                                      Hipertensi

                                                      Stage I

                                                      Hipertensi

                                                      Stage II

                                                      140 ndash 159

                                                      ge160

                                                      90 ndash 99

                                                      ge100

                                                      Ya

                                                      Ya

                                                      Untuk semua kasus

                                                      gunakan diuretik

                                                      jenis thiazide dengan

                                                      pertimbangan ACEi

                                                      ARB BB CCB atau

                                                      kombinasikan

                                                      Gunakan kombinasi

                                                      2 obat (biasanya

                                                      diuretik jenis

                                                      thiazide) dan

                                                      ACEiARBBBCCB

                                                      Gunakan obat

                                                      yang spesifik

                                                      dengan

                                                      indikasi

                                                      (risiko)

                                                      Kemudian

                                                      tambahkan

                                                      dengan obat

                                                      anti hipertensi

                                                      (diuretik

                                                      ACEi ARB

                                                      BB CCB)

                                                      seperti yang

                                                      dibutuhkan

                                                      28

                                                      Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                                      menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                                      edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                                      rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                                      Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                                      mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                                      perilaku gaya hidup yang salah

                                                      23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                                      Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                                      Usia

                                                      Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                                      pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                                      wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                                      Ras

                                                      Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                                      dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                                      serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                                      Riwayat keluarga

                                                      Overweight atau obesitas

                                                      Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                                      Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                                      untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                                      volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                                      meningkat

                                                      Kurang aktif bergerak

                                                      Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                                      jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                                      bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                                      aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                                      Merokok

                                                      Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                                      yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                                      menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                                      Diet tinggi garam ( sodium)

                                                      29

                                                      Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                                      tekanan darah

                                                      Diet kurang potasium

                                                      Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                                      akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                                      Diet kurang vitamin D

                                                      Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                                      sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                                      ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                                      Alkohol

                                                      Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                                      dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                                      Stres

                                                      Penyakit kronik

                                                      Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                                      berisiko untuk mengalami hipertensi

                                                      24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                                      30

                                                      25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                                      31

                                                      Modifikasi gaya hidup

                                                      Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                      pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                      penyerta tertentu)

                                                      Obat antihipertensi inisial

                                                      Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                      Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                      BB CCB)

                                                      Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                      atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                      Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                      dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                      Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                      Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                      Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                      Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                      dengan dokter spesialis

                                                      32

                                                      1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                      Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                      pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                      penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                      tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                      atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                      perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                      natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                      menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                      resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                      memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                      gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                      hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                      Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                      Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                      Penurunan

                                                      Tekanan Darah

                                                      Sistolik (Skala)

                                                      Menurunkan Berat

                                                      Badan

                                                      Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                      Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                      5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                      penurunan berat

                                                      badan

                                                      Melakukan pola diet

                                                      berdasarkan DASH

                                                      Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                      dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                      makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                      8 ndash 14 mmhg

                                                      33

                                                      lemak total dan saturasi yang rendah

                                                      Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                      mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                      (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                      2 ndash 8 mmhg

                                                      Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                      teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                      menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                      4 ndash 9 mmhg

                                                      Membatasi Penggunaan

                                                      alcohol

                                                      Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                      dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                      misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                      80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                      laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                      hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                      kurus

                                                      2 ndash 4 mmhg

                                                      2 Terapi Farmakologi

                                                      Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                      obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                      reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                      jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                      Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                      percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                      baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                      Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                      dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                      diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                      dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                      dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                      pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                      National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                      baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                      dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                      semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                      34

                                                      dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                      manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                      Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                      lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                      ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                      besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                      untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                      kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                      gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                      tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                      keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                      (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                      pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                      memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                      autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                      harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                      Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                      Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                      Penggunaan

                                                      (mg hari)

                                                      Frekuensi

                                                      penggunaan

                                                      per hari

                                                      Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                      - Chlortalidone

                                                      - Hidrochlorthiazide

                                                      - Polythiazide

                                                      - Indapamide

                                                      - Metalazone

                                                      125 ndash 500

                                                      125 ndash 25

                                                      125 ndash 50

                                                      2 ndash 4

                                                      125 ndash 25

                                                      05 ndash 01

                                                      1-2

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      Loop diuretic - Bumetanide

                                                      - Furosemide

                                                      - Tosemid

                                                      05 ndash 1

                                                      20 ndash 80

                                                      25 ndash 10

                                                      2

                                                      2

                                                      1

                                                      Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                      - Triamterene

                                                      5 ndash 10

                                                      50 ndash 100

                                                      1 ndash 2

                                                      1 ndash 2

                                                      Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                      35

                                                      blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                      Beta blocker - Atenolol

                                                      - Betaxolol

                                                      - Bisoprolol

                                                      - Metaprolol

                                                      - Metoprolol

                                                      - Nadolod

                                                      - Propanolol

                                                      - Propanolol long acting

                                                      - Timolol

                                                      25 ndash 100

                                                      5 ndash 20

                                                      25 ndash 10

                                                      50 ndash 100

                                                      50 ndash 100

                                                      40 ndash 120

                                                      40 ndash 160

                                                      60 ndash 180

                                                      20 ndash 40

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      1 ndash 2

                                                      1

                                                      1

                                                      2

                                                      1

                                                      2

                                                      Beta blocker aktivitas

                                                      simpatomimetik

                                                      - Acebutolol

                                                      - Penbutolol

                                                      - Pindolol

                                                      200 ndash 800

                                                      10 ndash 40

                                                      10 ndash 40

                                                      2

                                                      1

                                                      2

                                                      Kombinasi Alfa dan

                                                      Beta Blocker

                                                      - Carvedilol

                                                      - Labetalol

                                                      125 ndash 50

                                                      200 ndash 800

                                                      2

                                                      2

                                                      ACEi - Benazepril

                                                      - Captopril

                                                      - Enalapril

                                                      - Fosinopril

                                                      - Lisinopril

                                                      - Moexipril

                                                      - Perindopril

                                                      - Quinapril

                                                      - Ramipril

                                                      - Trandolapril

                                                      10 ndash 40

                                                      25 ndash 100

                                                      5 ndash 40

                                                      10 ndash 40

                                                      10 ndash 40

                                                      75 ndash 30

                                                      4 ndash 8

                                                      10 ndash 80

                                                      25 ndash 20

                                                      1 ndash 4

                                                      1

                                                      2

                                                      1 ndash 2

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      1

                                                      Angiotensinogen II

                                                      Antagonis

                                                      - Candesartan

                                                      - Eprosartan

                                                      - Irbesartan

                                                      - Losartan

                                                      - Olmesartan

                                                      - Telmisartan

                                                      - Valsartan

                                                      8 ndash 32

                                                      400 -800

                                                      150 ndash 300

                                                      25 ndash 100

                                                      20 ndash 40

                                                      20 ndash 80

                                                      80 ndash 320

                                                      1

                                                      1 ndash 2

                                                      1

                                                      1 ndash 2

                                                      1

                                                      1

                                                      1 ndash 2

                                                      CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                      36

                                                      Dihidropiridin release

                                                      - Verapamil immediate

                                                      release

                                                      - Verapamil long acting

                                                      - Verapamil

                                                      80 ndash 320

                                                      120 ndash 480

                                                      120 ndash 360

                                                      2

                                                      1 ndash 2

                                                      1

                                                      CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                      - Felodipine

                                                      - Isradipine

                                                      - Nicardipine sustained

                                                      release

                                                      - Nifedipine long acting

                                                      - Nisoldipine

                                                      25 ndash 10

                                                      25 ndash 20

                                                      25 ndash 10

                                                      60 ndash 120

                                                      30 ndash 60

                                                      10 ndash 40

                                                      1

                                                      1

                                                      2

                                                      2

                                                      1

                                                      1

                                                      Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                      - Prazosin

                                                      - Terazosin

                                                      1 ndash 16

                                                      2 ndash 20

                                                      1 ndash 20

                                                      1

                                                      2 ndash 3

                                                      1 ndash 2

                                                      Alpha 2 Agonis

                                                      sentral dan obat

                                                      lainnya yang bekerja

                                                      sentral

                                                      - Clonidine

                                                      - Clonidine patch

                                                      - Methyldopa

                                                      - Reserpin

                                                      - Guanfacine

                                                      01 ndash 08

                                                      01 ndash 03

                                                      250 ndash 1000

                                                      01ndash 025

                                                      05 ndash 2

                                                      2

                                                      1 Minggu

                                                      2

                                                      1

                                                      1

                                                      Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                      - Minoxidil

                                                      25 ndash 100

                                                      25 ndash 80

                                                      2

                                                      1 ndash 2

                                                      Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                      - Diuretik dan β blocker

                                                      - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                      - Calcium antagonist dan diuretik

                                                      - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                      - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                      - α blocker dan β blocker

                                                      - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                      antagonist

                                                      37

                                                      Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                      memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                      obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                      1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                      Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                      menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                      kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                      2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                      PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                      dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                      calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                      akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                      obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                      inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                      3 Gagal Jantung

                                                      Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                      ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                      penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                      aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                      4 Diabetes Melitus

                                                      Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                      menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                      diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                      menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                      5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                      Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                      1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                      173m2

                                                      2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                      Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                      jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                      adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                      per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                      38

                                                      6 Penyakit cerebrovaskular

                                                      Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                      Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                      stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                      Thiazide

                                                      7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                      Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                      PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                      8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                      Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                      dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                      usia yang lebih muda

                                                      Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                      tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                      sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                      mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                      kompensasiadaptasi

                                                      Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                      akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                      Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                      renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                      penyebab hipertensi pada lansia

                                                      Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                      adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                      Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                      pembuluh darah perifer

                                                      Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                      postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                      terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                      akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                      Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                      Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                      tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                      39

                                                      bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                      dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                      26 KOMPLIKASI

                                                      Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                      sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                      penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                      organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                      antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                      dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                      penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                      dicapai

                                                      27 KRISIS HIPERTENSI

                                                      A DEFINISI

                                                      Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                      ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                      membutuhkan penanggulangan segera

                                                      B KLASIFIKASI

                                                      1 Hipertensi Emergensi

                                                      Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                      progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                      penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                      2 Hipertensi urgensi

                                                      Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                      disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                      dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                      Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                      TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                      1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                      1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                      1048729 Aorta diseksi akut

                                                      1048729 Oedema paru akut

                                                      1048729 Eklampsi

                                                      40

                                                      1048729 Feokhromositoma

                                                      1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                      1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                      1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                      1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                      - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                      - Cedera kepala

                                                      - Luka bakar

                                                      - Interaksi obat

                                                      Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                      1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                      tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                      1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                      1048729 Hipertensi post operasi

                                                      1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                      Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                      pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                      C FAKTOR RISIKO

                                                      Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                      Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                      Kehamilan

                                                      Penggunaan NAPZA

                                                      Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                      phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                      Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                      D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                      Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                      dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                      pemberian obat anti hipertensi oral

                                                      41

                                                      Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                      Obat Cara

                                                      pemberian

                                                      Farmakologi Dosis

                                                      ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                      ( dikunyah

                                                      diisap)

                                                      Mulai kerja

                                                      SL 10 -15 menit

                                                      Oral 15 ndash 30 menit

                                                      Efek Maksimal

                                                      SL 60 menit

                                                      Oral 1 ndash 2 jam

                                                      Lama kerja 8 jam

                                                      625 ndash 50

                                                      mgkali

                                                      Central Alpha

                                                      Agonis

                                                      Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                      Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                      Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                      75 ndash 150

                                                      microgkalijam

                                                      Total 900 microg

                                                      Calcium Channel

                                                      Blocker

                                                      Oral ( dikunyah

                                                      ditelan)

                                                      Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                      Efek maksimal 30 ndash 60

                                                      menit

                                                      Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                      Obat alternatif

                                                      bila obat lain

                                                      tidak ada

                                                      Kontraindikasi

                                                      pada kasus

                                                      krisis hipertensi

                                                      dengan

                                                      gangguan otak

                                                      dan iskemia

                                                      jantung

                                                      E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                      1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                      fasilitas pemantauan yang memadai

                                                      2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                      3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                      langkah sebagai berikut

                                                      a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                      pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                      b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                      42

                                                      c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                      gejala iskemia organ

                                                      3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                      Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                      jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                      kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                      kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                      dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                      gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                      perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                      kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                      gagal jantung kanan

                                                      Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                      seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                      penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                      pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                      New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                      menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                      I

                                                      I

                                                      Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                      lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                      pada aktivitas berat

                                                      II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                      menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                      III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                      namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                      IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                      bahkan timbul saat istirahat

                                                      Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                      elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                      a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                      Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                      Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                      43

                                                      Kardiomegali Batuk malam hari

                                                      Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                      Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                      Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                      Ronkhi basah halus Takikardia

                                                      Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                      pada saat yang bersamaan

                                                      b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                      jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                      tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                      c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                      aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                      d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                      hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                      efusi pleura

                                                      e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                      Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                      Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                      Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                      1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                      ARDS

                                                      2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                      3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                      4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                      Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                      dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                      dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                      masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                      Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                      jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                      Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                      Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                      belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                      terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                      44

                                                      dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                      beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                      31 Hypertension Heart Disease

                                                      1 Definisi

                                                      Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                      penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                      jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                      peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                      Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                      hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                      mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                      dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                      gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                      2 Patofisiologi

                                                      Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                      darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                      hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                      ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                      Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                      kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                      terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                      gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                      bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                      Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                      terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                      beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                      lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                      adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                      belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                      Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                      dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                      terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                      meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                      45

                                                      stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                      akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                      hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                      karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                      menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                      pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                      jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                      disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                      3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                      Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                      menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                      peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                      dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                      gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                      Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                      stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                      jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                      oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                      Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                      darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                      meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                      4 Pemeriksaan Fisik

                                                      Keluhan dan Gejala

                                                      Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                      simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                      Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                      impoten

                                                      Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                      miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                      adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                      ischemic

                                                      Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                      aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                      46

                                                      Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                      keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                      5 Gambaran Klinik

                                                      Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                      Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                      neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                      timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                      tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                      Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                      tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                      berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                      dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                      faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                      memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                      6 Pemeriksaan Penunjang

                                                      A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                      Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                      Hemoglobinhematokrit

                                                      Elektrolit darahKalium

                                                      Ureumkreatinin

                                                      Gula darah puasa

                                                      Kolesterol total

                                                      Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                      kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                      adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                      untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                      B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                      - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                      - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                      Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                      tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                      C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                      47

                                                      Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                      terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                      miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                      Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                      terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                      penyakit jantung hipertensi

                                                      Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                      ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                      sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                      eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                      tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                      hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                      ekokardiogram

                                                      D Pemeriksaan Radiologi

                                                      Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                      elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                      stadium payah jantung hipertensi

                                                      Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                      ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                      membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                      berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                      7 Penatalaksanaan

                                                      A Pencegahan

                                                      Diet rendah sodium

                                                      Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                      Latihan aerobik rutin

                                                      Mencegah terjadinya kegemukan

                                                      B Pengobatan

                                                      Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                      terjadi yaitu dengan

                                                      Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                      Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                      Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                      Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                      48

                                                      Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                      Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                      menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                      rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                      menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                      Diuretik

                                                      Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                      aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                      sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                      perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                      dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                      menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                      berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                      gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                      Golongan anti-simpatis

                                                      Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                      jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                      metildepa klonidin dan guanabenz

                                                      Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                      penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                      obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                      diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                      persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                      sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                      Vasodilator

                                                      Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                      bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                      kalsium

                                                      Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                      kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                      dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                      tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                      penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                      49

                                                      4 PNEUMONIA

                                                      Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                      terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                      konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                      histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                      eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                      waktu yang bervariasi

                                                      PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                      pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                      ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                      Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                      napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                      pernapasan bronkial)

                                                      Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                      Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                      kuman aspirasi

                                                      Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                      adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                      virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                      tua atau lemah

                                                      41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                      Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                      yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                      klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                      dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                      gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                      5 DIARE AKUT

                                                      51 DEFINISI

                                                      50

                                                      Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                      air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                      memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                      air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                      berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                      15 hari

                                                      52 KLASIFIKASI

                                                      Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                      1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                      2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                      3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                      4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                      5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                      53 ETIOLOGI

                                                      Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                      keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                      penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                      54 PATOFISIOLOGI

                                                      Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                      berikut

                                                      1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                      2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                      3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                      4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                      5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                      6 Gangguan permeabilitas usus

                                                      7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                      8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                      Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                      Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                      pasien belum jatuh dalam presyok

                                                      Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                      presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                      51

                                                      Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                      menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                      Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                      terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                      cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                      berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                      Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                      yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                      1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                      Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                      KLINIS SKOR

                                                      Rasa hausmuntah 1

                                                      Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                      Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                      Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                      Kesadaran apati 1

                                                      Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                      Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                      Facies cholerica 2

                                                      Vox cholerica 2

                                                      Turgor kulit menurun 1

                                                      Washer womanrsquos hand 1

                                                      Ekstremitas dingin 1

                                                      Sianosis 2

                                                      Umur 50-60 tahun 1

                                                      Umur gt 60 tahun 2

                                                      6 AZOTEMIA

                                                      Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                      dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                      berikut

                                                      52

                                                      Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                      yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                      akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                      homeostasis

                                                      Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                      tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                      satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                      Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                      ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                      (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                      sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                      Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                      AzotemiaPrerenal

                                                      Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                      penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                      ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                      volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                      karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                      arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                      menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                      Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                      pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                      pada tubulus colectivus distal

                                                      53

                                                      Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                      antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                      untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                      menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                      asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                      output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                      AzotemiaIntrarenal

                                                      Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                      akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                      itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                      dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                      output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                      hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                      hari)

                                                      Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                      nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                      tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                      mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                      GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                      Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                      dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                      Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                      ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                      Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                      cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                      tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                      juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                      menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                      Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                      azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                      proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                      dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                      urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                      54

                                                      Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                      dapat menyesatkan

                                                      Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                      sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                      nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                      lebih dari 35 g24 jam

                                                      Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                      membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                      memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                      kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                      dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                      menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                      ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                      tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                      GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                      Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                      granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                      glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                      ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                      Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                      skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                      ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                      nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                      penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                      Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                      untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                      ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                      blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                      intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                      reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                      Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                      pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                      vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                      osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                      55

                                                      asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                      kecenderungan perdarahan meningkat

                                                      Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                      toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                      Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                      tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                      Azotemia Postrenal

                                                      Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                      obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                      dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                      mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                      asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                      Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                      saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                      lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                      terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                      menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                      jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                      fibrosis retroperitoneal

                                                      PEMBAHASAN

                                                      56

                                                      Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                      Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                      Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                      pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                      Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                      assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                      tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                      keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                      pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                      sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                      Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                      penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                      organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                      khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                      tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                      dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                      dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                      adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                      itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                      multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                      psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                      Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                      memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                      Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                      yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                      kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                      ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                      kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                      yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                      anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                      Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                      keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                      pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                      untuk berjalan mulai terbatas

                                                      57

                                                      Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                      berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                      hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                      ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                      cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                      Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                      metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                      badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                      apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                      sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                      (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                      ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                      cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                      jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                      pasien tersebut

                                                      Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                      diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                      sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                      kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                      26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                      VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                      adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                      dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                      (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                      pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                      auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                      Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                      framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                      lelah )

                                                      Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                      adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                      dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                      yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                      minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                      58

                                                      halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                      arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                      baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                      Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                      didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                      disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                      sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                      hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                      Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                      Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                      normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                      pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                      1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                      Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                      59

                                                      2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                      httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                      3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                      2008

                                                      4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                      httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                      factors

                                                      5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                      httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                      6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                      Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                      p196-200 p297-299

                                                      7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                      II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                      Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                      60

                                                      • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                      • IMT
                                                      • Status Gizi
                                                      • lt 20 kgm2
                                                      • 20-25 kgm2
                                                      • 25-30 kgm2
                                                      • gt30 kgm2
                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                      • Normal
                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                      • Obesitas
                                                      • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                      • IMT
                                                      • Status Gizi
                                                      • lt 185 kgm2
                                                      • 185-25 kgm2
                                                      • gt 25 kgm2
                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                      • Normal
                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                      • 22 Sindrom Geriatri
                                                      • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                      • 1 Sindrom serebral
                                                      • 2 Konfusio
                                                      • 3 Gangguan otonom
                                                      • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                      • 4 Inkontinensia
                                                      • 5 Jatuh
                                                      • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                      • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                      • 7 Dekubitus
                                                      • 23 Depresi Pada Lansia
                                                      • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                      • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                      • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                      • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                      • Gejala lainnya yang lazim
                                                      • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                      • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                      • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                      • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                      • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                      • 6 Tidur terganggu
                                                      • 7 Nafsu makan berkurang
                                                      • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                      • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                      • Kriteria Mayor
                                                      • Kriteria Minor

                                                        untuk penentuan diagnosis dan kebijakan praktisi dalam penanganan tekanan darah tinggi

                                                        yang optimal mengingat komplikasi yang ditimbulkan

                                                        22 KLASIFIKASI HIPERTENSI

                                                        Menurut JNC 7 tekanan darah dibagi dalam 4 klasifikasi yakni normal pre-

                                                        hipertensi hipertensi stage 1 dan hipertensi stage 2 (Tabel 1) Klasifikasi ini berdasarkan

                                                        pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik yang

                                                        pemeriksaannya dilakukan pada posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat

                                                        Tabel1 Klasifikasi dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi pada Orang Dewasa

                                                        Klasifikasi

                                                        Tekanan

                                                        Darah

                                                        Tekanan

                                                        Darah

                                                        Sistolik

                                                        (mmhg)

                                                        Tekanan

                                                        Darah

                                                        Diastoli

                                                        k

                                                        (mmhg)

                                                        Modifikasi

                                                        Gaya

                                                        Hidup

                                                        Obat Awal

                                                        Tanpa indikasi Dengan

                                                        Indikasi

                                                        Normal lt120 lt 80 Anjuran Tidak perlu

                                                        menggunakan obat

                                                        anti hipertensi

                                                        Gunakan obat

                                                        yang spesifik

                                                        dengan

                                                        indikasi

                                                        (risiko)

                                                        Pre

                                                        Hipertensi

                                                        120 ndash 139 80 ndash 89 Ya

                                                        Hipertensi

                                                        Stage I

                                                        Hipertensi

                                                        Stage II

                                                        140 ndash 159

                                                        ge160

                                                        90 ndash 99

                                                        ge100

                                                        Ya

                                                        Ya

                                                        Untuk semua kasus

                                                        gunakan diuretik

                                                        jenis thiazide dengan

                                                        pertimbangan ACEi

                                                        ARB BB CCB atau

                                                        kombinasikan

                                                        Gunakan kombinasi

                                                        2 obat (biasanya

                                                        diuretik jenis

                                                        thiazide) dan

                                                        ACEiARBBBCCB

                                                        Gunakan obat

                                                        yang spesifik

                                                        dengan

                                                        indikasi

                                                        (risiko)

                                                        Kemudian

                                                        tambahkan

                                                        dengan obat

                                                        anti hipertensi

                                                        (diuretik

                                                        ACEi ARB

                                                        BB CCB)

                                                        seperti yang

                                                        dibutuhkan

                                                        28

                                                        Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                                        menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                                        edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                                        rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                                        Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                                        mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                                        perilaku gaya hidup yang salah

                                                        23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                                        Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                                        Usia

                                                        Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                                        pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                                        wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                                        Ras

                                                        Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                                        dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                                        serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                                        Riwayat keluarga

                                                        Overweight atau obesitas

                                                        Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                                        Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                                        untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                                        volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                                        meningkat

                                                        Kurang aktif bergerak

                                                        Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                                        jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                                        bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                                        aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                                        Merokok

                                                        Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                                        yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                                        menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                                        Diet tinggi garam ( sodium)

                                                        29

                                                        Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                                        tekanan darah

                                                        Diet kurang potasium

                                                        Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                                        akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                                        Diet kurang vitamin D

                                                        Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                                        sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                                        ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                                        Alkohol

                                                        Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                                        dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                                        Stres

                                                        Penyakit kronik

                                                        Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                                        berisiko untuk mengalami hipertensi

                                                        24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                                        30

                                                        25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                                        31

                                                        Modifikasi gaya hidup

                                                        Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                        pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                        penyerta tertentu)

                                                        Obat antihipertensi inisial

                                                        Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                        Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                        BB CCB)

                                                        Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                        atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                        Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                        dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                        Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                        Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                        Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                        Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                        dengan dokter spesialis

                                                        32

                                                        1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                        Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                        pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                        penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                        tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                        atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                        perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                        natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                        menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                        resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                        memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                        gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                        hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                        Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                        Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                        Penurunan

                                                        Tekanan Darah

                                                        Sistolik (Skala)

                                                        Menurunkan Berat

                                                        Badan

                                                        Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                        Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                        5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                        penurunan berat

                                                        badan

                                                        Melakukan pola diet

                                                        berdasarkan DASH

                                                        Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                        dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                        makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                        8 ndash 14 mmhg

                                                        33

                                                        lemak total dan saturasi yang rendah

                                                        Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                        mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                        (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                        2 ndash 8 mmhg

                                                        Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                        teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                        menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                        4 ndash 9 mmhg

                                                        Membatasi Penggunaan

                                                        alcohol

                                                        Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                        dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                        misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                        80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                        laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                        hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                        kurus

                                                        2 ndash 4 mmhg

                                                        2 Terapi Farmakologi

                                                        Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                        obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                        reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                        jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                        Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                        percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                        baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                        Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                        dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                        diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                        dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                        dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                        pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                        National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                        baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                        dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                        semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                        34

                                                        dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                        manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                        Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                        lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                        ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                        besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                        untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                        kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                        gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                        tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                        keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                        (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                        pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                        memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                        autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                        harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                        Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                        Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                        Penggunaan

                                                        (mg hari)

                                                        Frekuensi

                                                        penggunaan

                                                        per hari

                                                        Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                        - Chlortalidone

                                                        - Hidrochlorthiazide

                                                        - Polythiazide

                                                        - Indapamide

                                                        - Metalazone

                                                        125 ndash 500

                                                        125 ndash 25

                                                        125 ndash 50

                                                        2 ndash 4

                                                        125 ndash 25

                                                        05 ndash 01

                                                        1-2

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        Loop diuretic - Bumetanide

                                                        - Furosemide

                                                        - Tosemid

                                                        05 ndash 1

                                                        20 ndash 80

                                                        25 ndash 10

                                                        2

                                                        2

                                                        1

                                                        Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                        - Triamterene

                                                        5 ndash 10

                                                        50 ndash 100

                                                        1 ndash 2

                                                        1 ndash 2

                                                        Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                        35

                                                        blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                        Beta blocker - Atenolol

                                                        - Betaxolol

                                                        - Bisoprolol

                                                        - Metaprolol

                                                        - Metoprolol

                                                        - Nadolod

                                                        - Propanolol

                                                        - Propanolol long acting

                                                        - Timolol

                                                        25 ndash 100

                                                        5 ndash 20

                                                        25 ndash 10

                                                        50 ndash 100

                                                        50 ndash 100

                                                        40 ndash 120

                                                        40 ndash 160

                                                        60 ndash 180

                                                        20 ndash 40

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        1 ndash 2

                                                        1

                                                        1

                                                        2

                                                        1

                                                        2

                                                        Beta blocker aktivitas

                                                        simpatomimetik

                                                        - Acebutolol

                                                        - Penbutolol

                                                        - Pindolol

                                                        200 ndash 800

                                                        10 ndash 40

                                                        10 ndash 40

                                                        2

                                                        1

                                                        2

                                                        Kombinasi Alfa dan

                                                        Beta Blocker

                                                        - Carvedilol

                                                        - Labetalol

                                                        125 ndash 50

                                                        200 ndash 800

                                                        2

                                                        2

                                                        ACEi - Benazepril

                                                        - Captopril

                                                        - Enalapril

                                                        - Fosinopril

                                                        - Lisinopril

                                                        - Moexipril

                                                        - Perindopril

                                                        - Quinapril

                                                        - Ramipril

                                                        - Trandolapril

                                                        10 ndash 40

                                                        25 ndash 100

                                                        5 ndash 40

                                                        10 ndash 40

                                                        10 ndash 40

                                                        75 ndash 30

                                                        4 ndash 8

                                                        10 ndash 80

                                                        25 ndash 20

                                                        1 ndash 4

                                                        1

                                                        2

                                                        1 ndash 2

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        1

                                                        Angiotensinogen II

                                                        Antagonis

                                                        - Candesartan

                                                        - Eprosartan

                                                        - Irbesartan

                                                        - Losartan

                                                        - Olmesartan

                                                        - Telmisartan

                                                        - Valsartan

                                                        8 ndash 32

                                                        400 -800

                                                        150 ndash 300

                                                        25 ndash 100

                                                        20 ndash 40

                                                        20 ndash 80

                                                        80 ndash 320

                                                        1

                                                        1 ndash 2

                                                        1

                                                        1 ndash 2

                                                        1

                                                        1

                                                        1 ndash 2

                                                        CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                        36

                                                        Dihidropiridin release

                                                        - Verapamil immediate

                                                        release

                                                        - Verapamil long acting

                                                        - Verapamil

                                                        80 ndash 320

                                                        120 ndash 480

                                                        120 ndash 360

                                                        2

                                                        1 ndash 2

                                                        1

                                                        CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                        - Felodipine

                                                        - Isradipine

                                                        - Nicardipine sustained

                                                        release

                                                        - Nifedipine long acting

                                                        - Nisoldipine

                                                        25 ndash 10

                                                        25 ndash 20

                                                        25 ndash 10

                                                        60 ndash 120

                                                        30 ndash 60

                                                        10 ndash 40

                                                        1

                                                        1

                                                        2

                                                        2

                                                        1

                                                        1

                                                        Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                        - Prazosin

                                                        - Terazosin

                                                        1 ndash 16

                                                        2 ndash 20

                                                        1 ndash 20

                                                        1

                                                        2 ndash 3

                                                        1 ndash 2

                                                        Alpha 2 Agonis

                                                        sentral dan obat

                                                        lainnya yang bekerja

                                                        sentral

                                                        - Clonidine

                                                        - Clonidine patch

                                                        - Methyldopa

                                                        - Reserpin

                                                        - Guanfacine

                                                        01 ndash 08

                                                        01 ndash 03

                                                        250 ndash 1000

                                                        01ndash 025

                                                        05 ndash 2

                                                        2

                                                        1 Minggu

                                                        2

                                                        1

                                                        1

                                                        Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                        - Minoxidil

                                                        25 ndash 100

                                                        25 ndash 80

                                                        2

                                                        1 ndash 2

                                                        Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                        - Diuretik dan β blocker

                                                        - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                        - Calcium antagonist dan diuretik

                                                        - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                        - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                        - α blocker dan β blocker

                                                        - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                        antagonist

                                                        37

                                                        Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                        memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                        obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                        1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                        Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                        menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                        kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                        2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                        PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                        dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                        calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                        akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                        obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                        inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                        3 Gagal Jantung

                                                        Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                        ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                        penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                        aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                        4 Diabetes Melitus

                                                        Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                        menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                        diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                        menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                        5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                        Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                        1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                        173m2

                                                        2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                        Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                        jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                        adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                        per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                        38

                                                        6 Penyakit cerebrovaskular

                                                        Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                        Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                        stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                        Thiazide

                                                        7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                        Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                        PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                        8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                        Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                        dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                        usia yang lebih muda

                                                        Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                        tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                        sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                        mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                        kompensasiadaptasi

                                                        Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                        akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                        Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                        renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                        penyebab hipertensi pada lansia

                                                        Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                        adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                        Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                        pembuluh darah perifer

                                                        Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                        postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                        terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                        akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                        Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                        Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                        tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                        39

                                                        bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                        dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                        26 KOMPLIKASI

                                                        Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                        sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                        penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                        organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                        antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                        dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                        penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                        dicapai

                                                        27 KRISIS HIPERTENSI

                                                        A DEFINISI

                                                        Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                        ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                        membutuhkan penanggulangan segera

                                                        B KLASIFIKASI

                                                        1 Hipertensi Emergensi

                                                        Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                        progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                        penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                        2 Hipertensi urgensi

                                                        Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                        disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                        dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                        Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                        TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                        1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                        1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                        1048729 Aorta diseksi akut

                                                        1048729 Oedema paru akut

                                                        1048729 Eklampsi

                                                        40

                                                        1048729 Feokhromositoma

                                                        1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                        1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                        1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                        1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                        - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                        - Cedera kepala

                                                        - Luka bakar

                                                        - Interaksi obat

                                                        Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                        1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                        tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                        1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                        1048729 Hipertensi post operasi

                                                        1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                        Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                        pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                        C FAKTOR RISIKO

                                                        Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                        Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                        Kehamilan

                                                        Penggunaan NAPZA

                                                        Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                        phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                        Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                        D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                        Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                        dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                        pemberian obat anti hipertensi oral

                                                        41

                                                        Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                        Obat Cara

                                                        pemberian

                                                        Farmakologi Dosis

                                                        ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                        ( dikunyah

                                                        diisap)

                                                        Mulai kerja

                                                        SL 10 -15 menit

                                                        Oral 15 ndash 30 menit

                                                        Efek Maksimal

                                                        SL 60 menit

                                                        Oral 1 ndash 2 jam

                                                        Lama kerja 8 jam

                                                        625 ndash 50

                                                        mgkali

                                                        Central Alpha

                                                        Agonis

                                                        Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                        Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                        Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                        75 ndash 150

                                                        microgkalijam

                                                        Total 900 microg

                                                        Calcium Channel

                                                        Blocker

                                                        Oral ( dikunyah

                                                        ditelan)

                                                        Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                        Efek maksimal 30 ndash 60

                                                        menit

                                                        Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                        Obat alternatif

                                                        bila obat lain

                                                        tidak ada

                                                        Kontraindikasi

                                                        pada kasus

                                                        krisis hipertensi

                                                        dengan

                                                        gangguan otak

                                                        dan iskemia

                                                        jantung

                                                        E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                        1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                        fasilitas pemantauan yang memadai

                                                        2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                        3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                        langkah sebagai berikut

                                                        a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                        pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                        b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                        42

                                                        c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                        gejala iskemia organ

                                                        3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                        Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                        jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                        kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                        kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                        dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                        gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                        perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                        kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                        gagal jantung kanan

                                                        Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                        seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                        penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                        pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                        New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                        menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                        I

                                                        I

                                                        Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                        lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                        pada aktivitas berat

                                                        II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                        menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                        III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                        namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                        IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                        bahkan timbul saat istirahat

                                                        Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                        elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                        a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                        Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                        Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                        43

                                                        Kardiomegali Batuk malam hari

                                                        Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                        Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                        Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                        Ronkhi basah halus Takikardia

                                                        Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                        pada saat yang bersamaan

                                                        b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                        jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                        tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                        c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                        aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                        d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                        hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                        efusi pleura

                                                        e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                        Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                        Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                        Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                        1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                        ARDS

                                                        2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                        3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                        4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                        Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                        dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                        dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                        masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                        Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                        jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                        Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                        Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                        belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                        terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                        44

                                                        dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                        beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                        31 Hypertension Heart Disease

                                                        1 Definisi

                                                        Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                        penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                        jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                        peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                        Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                        hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                        mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                        dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                        gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                        2 Patofisiologi

                                                        Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                        darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                        hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                        ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                        Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                        kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                        terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                        gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                        bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                        Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                        terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                        beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                        lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                        adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                        belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                        Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                        dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                        terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                        meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                        45

                                                        stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                        akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                        hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                        karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                        menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                        pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                        jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                        disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                        3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                        Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                        menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                        peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                        dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                        gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                        Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                        stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                        jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                        oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                        Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                        darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                        meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                        4 Pemeriksaan Fisik

                                                        Keluhan dan Gejala

                                                        Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                        simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                        Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                        impoten

                                                        Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                        miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                        adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                        ischemic

                                                        Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                        aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                        46

                                                        Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                        keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                        5 Gambaran Klinik

                                                        Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                        Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                        neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                        timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                        tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                        Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                        tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                        berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                        dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                        faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                        memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                        6 Pemeriksaan Penunjang

                                                        A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                        Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                        Hemoglobinhematokrit

                                                        Elektrolit darahKalium

                                                        Ureumkreatinin

                                                        Gula darah puasa

                                                        Kolesterol total

                                                        Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                        kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                        adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                        untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                        B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                        - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                        - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                        Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                        tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                        C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                        47

                                                        Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                        terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                        miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                        Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                        terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                        penyakit jantung hipertensi

                                                        Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                        ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                        sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                        eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                        tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                        hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                        ekokardiogram

                                                        D Pemeriksaan Radiologi

                                                        Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                        elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                        stadium payah jantung hipertensi

                                                        Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                        ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                        membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                        berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                        7 Penatalaksanaan

                                                        A Pencegahan

                                                        Diet rendah sodium

                                                        Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                        Latihan aerobik rutin

                                                        Mencegah terjadinya kegemukan

                                                        B Pengobatan

                                                        Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                        terjadi yaitu dengan

                                                        Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                        Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                        Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                        Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                        48

                                                        Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                        Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                        menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                        rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                        menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                        Diuretik

                                                        Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                        aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                        sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                        perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                        dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                        menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                        berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                        gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                        Golongan anti-simpatis

                                                        Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                        jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                        metildepa klonidin dan guanabenz

                                                        Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                        penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                        obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                        diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                        persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                        sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                        Vasodilator

                                                        Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                        bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                        kalsium

                                                        Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                        kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                        dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                        tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                        penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                        49

                                                        4 PNEUMONIA

                                                        Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                        terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                        konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                        histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                        eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                        waktu yang bervariasi

                                                        PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                        pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                        ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                        Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                        napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                        pernapasan bronkial)

                                                        Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                        Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                        kuman aspirasi

                                                        Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                        adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                        virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                        tua atau lemah

                                                        41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                        Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                        yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                        klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                        dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                        gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                        5 DIARE AKUT

                                                        51 DEFINISI

                                                        50

                                                        Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                        air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                        memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                        air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                        berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                        15 hari

                                                        52 KLASIFIKASI

                                                        Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                        1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                        2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                        3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                        4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                        5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                        53 ETIOLOGI

                                                        Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                        keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                        penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                        54 PATOFISIOLOGI

                                                        Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                        berikut

                                                        1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                        2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                        3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                        4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                        5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                        6 Gangguan permeabilitas usus

                                                        7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                        8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                        Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                        Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                        pasien belum jatuh dalam presyok

                                                        Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                        presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                        51

                                                        Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                        menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                        Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                        terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                        cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                        berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                        Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                        yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                        1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                        Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                        KLINIS SKOR

                                                        Rasa hausmuntah 1

                                                        Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                        Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                        Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                        Kesadaran apati 1

                                                        Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                        Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                        Facies cholerica 2

                                                        Vox cholerica 2

                                                        Turgor kulit menurun 1

                                                        Washer womanrsquos hand 1

                                                        Ekstremitas dingin 1

                                                        Sianosis 2

                                                        Umur 50-60 tahun 1

                                                        Umur gt 60 tahun 2

                                                        6 AZOTEMIA

                                                        Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                        dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                        berikut

                                                        52

                                                        Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                        yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                        akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                        homeostasis

                                                        Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                        tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                        satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                        Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                        ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                        (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                        sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                        Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                        AzotemiaPrerenal

                                                        Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                        penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                        ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                        volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                        karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                        arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                        menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                        Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                        pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                        pada tubulus colectivus distal

                                                        53

                                                        Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                        antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                        untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                        menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                        asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                        output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                        AzotemiaIntrarenal

                                                        Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                        akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                        itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                        dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                        output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                        hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                        hari)

                                                        Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                        nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                        tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                        mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                        GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                        Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                        dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                        Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                        ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                        Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                        cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                        tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                        juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                        menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                        Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                        azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                        proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                        dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                        urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                        54

                                                        Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                        dapat menyesatkan

                                                        Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                        sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                        nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                        lebih dari 35 g24 jam

                                                        Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                        membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                        memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                        kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                        dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                        menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                        ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                        tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                        GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                        Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                        granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                        glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                        ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                        Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                        skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                        ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                        nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                        penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                        Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                        untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                        ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                        blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                        intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                        reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                        Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                        pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                        vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                        osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                        55

                                                        asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                        kecenderungan perdarahan meningkat

                                                        Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                        toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                        Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                        tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                        Azotemia Postrenal

                                                        Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                        obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                        dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                        mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                        asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                        Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                        saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                        lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                        terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                        menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                        jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                        fibrosis retroperitoneal

                                                        PEMBAHASAN

                                                        56

                                                        Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                        Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                        Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                        pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                        Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                        assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                        tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                        keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                        pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                        sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                        Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                        penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                        organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                        khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                        tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                        dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                        dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                        adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                        itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                        multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                        psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                        Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                        memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                        Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                        yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                        kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                        ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                        kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                        yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                        anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                        Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                        keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                        pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                        untuk berjalan mulai terbatas

                                                        57

                                                        Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                        berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                        hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                        ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                        cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                        Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                        metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                        badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                        apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                        sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                        (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                        ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                        cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                        jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                        pasien tersebut

                                                        Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                        diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                        sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                        kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                        26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                        VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                        adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                        dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                        (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                        pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                        auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                        Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                        framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                        lelah )

                                                        Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                        adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                        dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                        yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                        minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                        58

                                                        halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                        arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                        baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                        Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                        didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                        disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                        sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                        hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                        Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                        Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                        normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                        pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                        1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                        Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                        59

                                                        2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                        httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                        3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                        2008

                                                        4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                        httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                        factors

                                                        5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                        httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                        6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                        Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                        p196-200 p297-299

                                                        7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                        II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                        Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                        60

                                                        • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                        • IMT
                                                        • Status Gizi
                                                        • lt 20 kgm2
                                                        • 20-25 kgm2
                                                        • 25-30 kgm2
                                                        • gt30 kgm2
                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                        • Normal
                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                        • Obesitas
                                                        • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                        • IMT
                                                        • Status Gizi
                                                        • lt 185 kgm2
                                                        • 185-25 kgm2
                                                        • gt 25 kgm2
                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                        • Normal
                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                        • 22 Sindrom Geriatri
                                                        • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                        • 1 Sindrom serebral
                                                        • 2 Konfusio
                                                        • 3 Gangguan otonom
                                                        • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                        • 4 Inkontinensia
                                                        • 5 Jatuh
                                                        • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                        • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                        • 7 Dekubitus
                                                        • 23 Depresi Pada Lansia
                                                        • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                        • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                        • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                        • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                        • Gejala lainnya yang lazim
                                                        • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                        • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                        • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                        • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                        • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                        • 6 Tidur terganggu
                                                        • 7 Nafsu makan berkurang
                                                        • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                        • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                        • Kriteria Mayor
                                                        • Kriteria Minor

                                                          Pasien dengan pre-hipertensi memiliki resiko dua kali lipat untuk berkembang

                                                          menjadi hipertensi Dimana berdasarkan dari tabel tersebut diakui perlu adanya peningkatan

                                                          edukasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai modifikasi gaya hidup dalam

                                                          rangka menurunkan dan mencegah perkembangan tekanan darah ke arah hipertensi

                                                          Modifikasi gayahidup merupakan salah satu strategi dalam pencapaian tekanan darah target

                                                          mengingat hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh

                                                          perilaku gaya hidup yang salah

                                                          23 FAKTOR RISIKO HIPERTENSI

                                                          Faktor risiko terjadinya hipertensi yaitu sebagai berikut

                                                          Usia

                                                          Risiko terjadinya hipertensi meningkat sesuai dengan peningkatan usia Pada usia

                                                          pertengahan tahun laki ndash laki lebih berisiko untuk mengalami hipertensi sedangkan

                                                          wanita lebih berisiko untuk mengalami hipertensi setelah menopause

                                                          Ras

                                                          Hipertensi lebih sering terjadi pada ras hitam seringkali terjadi pada usia muda jika

                                                          dibandingkan dengan ras kulit putih putih Komplikasi serius seperti stroke dan

                                                          serangan jantung lebih sering terjadi pada ras kulit hitam

                                                          Riwayat keluarga

                                                          Overweight atau obesitas

                                                          Individu dengan overweight dan obesitas memiliki risiko untuk mengalami hipertensi

                                                          Semakin tinggi berat badan seseorang semakin besar pasokan darah yang diperlukan

                                                          untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan Seiring dengan peningkatan

                                                          volume yang melalui pembuluh darah maka tekanan pada dinding kapiler pun

                                                          meningkat

                                                          Kurang aktif bergerak

                                                          Individu yang kurang aktif secara fisik memiliki kecenderungan memiliki denyut

                                                          jantung lebih tinggi Semakin tinggi detak jantung semakin berat jantung harus

                                                          bekerja di setiap kontraksi dan semakin kuat tekanan pada arteri Selain itu kurang

                                                          aktivitas fisik meningkatkan risiko kegemukan

                                                          Merokok

                                                          Merokok tidak hanya akan meningkatkan tekanan darah sementara tetapi zat kimia

                                                          yang terkandung di dalamnya akan merusak permukaan dinding arteri hal ini akan

                                                          menyebabkan arteri akan menyempit dan tekanan darah akan meningkat

                                                          Diet tinggi garam ( sodium)

                                                          29

                                                          Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                                          tekanan darah

                                                          Diet kurang potasium

                                                          Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                                          akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                                          Diet kurang vitamin D

                                                          Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                                          sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                                          ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                                          Alkohol

                                                          Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                                          dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                                          Stres

                                                          Penyakit kronik

                                                          Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                                          berisiko untuk mengalami hipertensi

                                                          24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                                          30

                                                          25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                                          31

                                                          Modifikasi gaya hidup

                                                          Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                          pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                          penyerta tertentu)

                                                          Obat antihipertensi inisial

                                                          Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                          Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                          BB CCB)

                                                          Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                          atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                          Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                          dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                          Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                          Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                          Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                          Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                          dengan dokter spesialis

                                                          32

                                                          1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                          Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                          pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                          penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                          tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                          atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                          perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                          natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                          menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                          resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                          memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                          gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                          hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                          Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                          Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                          Penurunan

                                                          Tekanan Darah

                                                          Sistolik (Skala)

                                                          Menurunkan Berat

                                                          Badan

                                                          Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                          Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                          5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                          penurunan berat

                                                          badan

                                                          Melakukan pola diet

                                                          berdasarkan DASH

                                                          Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                          dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                          makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                          8 ndash 14 mmhg

                                                          33

                                                          lemak total dan saturasi yang rendah

                                                          Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                          mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                          (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                          2 ndash 8 mmhg

                                                          Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                          teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                          menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                          4 ndash 9 mmhg

                                                          Membatasi Penggunaan

                                                          alcohol

                                                          Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                          dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                          misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                          80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                          laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                          hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                          kurus

                                                          2 ndash 4 mmhg

                                                          2 Terapi Farmakologi

                                                          Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                          obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                          reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                          jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                          Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                          percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                          baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                          Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                          dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                          diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                          dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                          dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                          pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                          National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                          baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                          dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                          semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                          34

                                                          dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                          manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                          Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                          lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                          ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                          besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                          untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                          kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                          gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                          tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                          keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                          (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                          pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                          memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                          autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                          harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                          Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                          Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                          Penggunaan

                                                          (mg hari)

                                                          Frekuensi

                                                          penggunaan

                                                          per hari

                                                          Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                          - Chlortalidone

                                                          - Hidrochlorthiazide

                                                          - Polythiazide

                                                          - Indapamide

                                                          - Metalazone

                                                          125 ndash 500

                                                          125 ndash 25

                                                          125 ndash 50

                                                          2 ndash 4

                                                          125 ndash 25

                                                          05 ndash 01

                                                          1-2

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          Loop diuretic - Bumetanide

                                                          - Furosemide

                                                          - Tosemid

                                                          05 ndash 1

                                                          20 ndash 80

                                                          25 ndash 10

                                                          2

                                                          2

                                                          1

                                                          Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                          - Triamterene

                                                          5 ndash 10

                                                          50 ndash 100

                                                          1 ndash 2

                                                          1 ndash 2

                                                          Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                          35

                                                          blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                          Beta blocker - Atenolol

                                                          - Betaxolol

                                                          - Bisoprolol

                                                          - Metaprolol

                                                          - Metoprolol

                                                          - Nadolod

                                                          - Propanolol

                                                          - Propanolol long acting

                                                          - Timolol

                                                          25 ndash 100

                                                          5 ndash 20

                                                          25 ndash 10

                                                          50 ndash 100

                                                          50 ndash 100

                                                          40 ndash 120

                                                          40 ndash 160

                                                          60 ndash 180

                                                          20 ndash 40

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          1 ndash 2

                                                          1

                                                          1

                                                          2

                                                          1

                                                          2

                                                          Beta blocker aktivitas

                                                          simpatomimetik

                                                          - Acebutolol

                                                          - Penbutolol

                                                          - Pindolol

                                                          200 ndash 800

                                                          10 ndash 40

                                                          10 ndash 40

                                                          2

                                                          1

                                                          2

                                                          Kombinasi Alfa dan

                                                          Beta Blocker

                                                          - Carvedilol

                                                          - Labetalol

                                                          125 ndash 50

                                                          200 ndash 800

                                                          2

                                                          2

                                                          ACEi - Benazepril

                                                          - Captopril

                                                          - Enalapril

                                                          - Fosinopril

                                                          - Lisinopril

                                                          - Moexipril

                                                          - Perindopril

                                                          - Quinapril

                                                          - Ramipril

                                                          - Trandolapril

                                                          10 ndash 40

                                                          25 ndash 100

                                                          5 ndash 40

                                                          10 ndash 40

                                                          10 ndash 40

                                                          75 ndash 30

                                                          4 ndash 8

                                                          10 ndash 80

                                                          25 ndash 20

                                                          1 ndash 4

                                                          1

                                                          2

                                                          1 ndash 2

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          1

                                                          Angiotensinogen II

                                                          Antagonis

                                                          - Candesartan

                                                          - Eprosartan

                                                          - Irbesartan

                                                          - Losartan

                                                          - Olmesartan

                                                          - Telmisartan

                                                          - Valsartan

                                                          8 ndash 32

                                                          400 -800

                                                          150 ndash 300

                                                          25 ndash 100

                                                          20 ndash 40

                                                          20 ndash 80

                                                          80 ndash 320

                                                          1

                                                          1 ndash 2

                                                          1

                                                          1 ndash 2

                                                          1

                                                          1

                                                          1 ndash 2

                                                          CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                          36

                                                          Dihidropiridin release

                                                          - Verapamil immediate

                                                          release

                                                          - Verapamil long acting

                                                          - Verapamil

                                                          80 ndash 320

                                                          120 ndash 480

                                                          120 ndash 360

                                                          2

                                                          1 ndash 2

                                                          1

                                                          CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                          - Felodipine

                                                          - Isradipine

                                                          - Nicardipine sustained

                                                          release

                                                          - Nifedipine long acting

                                                          - Nisoldipine

                                                          25 ndash 10

                                                          25 ndash 20

                                                          25 ndash 10

                                                          60 ndash 120

                                                          30 ndash 60

                                                          10 ndash 40

                                                          1

                                                          1

                                                          2

                                                          2

                                                          1

                                                          1

                                                          Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                          - Prazosin

                                                          - Terazosin

                                                          1 ndash 16

                                                          2 ndash 20

                                                          1 ndash 20

                                                          1

                                                          2 ndash 3

                                                          1 ndash 2

                                                          Alpha 2 Agonis

                                                          sentral dan obat

                                                          lainnya yang bekerja

                                                          sentral

                                                          - Clonidine

                                                          - Clonidine patch

                                                          - Methyldopa

                                                          - Reserpin

                                                          - Guanfacine

                                                          01 ndash 08

                                                          01 ndash 03

                                                          250 ndash 1000

                                                          01ndash 025

                                                          05 ndash 2

                                                          2

                                                          1 Minggu

                                                          2

                                                          1

                                                          1

                                                          Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                          - Minoxidil

                                                          25 ndash 100

                                                          25 ndash 80

                                                          2

                                                          1 ndash 2

                                                          Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                          - Diuretik dan β blocker

                                                          - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                          - Calcium antagonist dan diuretik

                                                          - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                          - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                          - α blocker dan β blocker

                                                          - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                          antagonist

                                                          37

                                                          Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                          memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                          obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                          1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                          Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                          menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                          kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                          2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                          PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                          dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                          calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                          akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                          obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                          inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                          3 Gagal Jantung

                                                          Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                          ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                          penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                          aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                          4 Diabetes Melitus

                                                          Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                          menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                          diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                          menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                          5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                          Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                          1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                          173m2

                                                          2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                          Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                          jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                          adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                          per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                          38

                                                          6 Penyakit cerebrovaskular

                                                          Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                          Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                          stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                          Thiazide

                                                          7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                          Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                          PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                          8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                          Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                          dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                          usia yang lebih muda

                                                          Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                          tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                          sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                          mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                          kompensasiadaptasi

                                                          Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                          akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                          Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                          renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                          penyebab hipertensi pada lansia

                                                          Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                          adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                          Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                          pembuluh darah perifer

                                                          Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                          postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                          terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                          akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                          Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                          Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                          tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                          39

                                                          bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                          dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                          26 KOMPLIKASI

                                                          Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                          sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                          penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                          organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                          antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                          dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                          penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                          dicapai

                                                          27 KRISIS HIPERTENSI

                                                          A DEFINISI

                                                          Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                          ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                          membutuhkan penanggulangan segera

                                                          B KLASIFIKASI

                                                          1 Hipertensi Emergensi

                                                          Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                          progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                          penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                          2 Hipertensi urgensi

                                                          Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                          disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                          dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                          Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                          TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                          1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                          1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                          1048729 Aorta diseksi akut

                                                          1048729 Oedema paru akut

                                                          1048729 Eklampsi

                                                          40

                                                          1048729 Feokhromositoma

                                                          1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                          1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                          1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                          1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                          - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                          - Cedera kepala

                                                          - Luka bakar

                                                          - Interaksi obat

                                                          Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                          1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                          tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                          1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                          1048729 Hipertensi post operasi

                                                          1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                          Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                          pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                          C FAKTOR RISIKO

                                                          Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                          Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                          Kehamilan

                                                          Penggunaan NAPZA

                                                          Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                          phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                          Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                          D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                          Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                          dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                          pemberian obat anti hipertensi oral

                                                          41

                                                          Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                          Obat Cara

                                                          pemberian

                                                          Farmakologi Dosis

                                                          ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                          ( dikunyah

                                                          diisap)

                                                          Mulai kerja

                                                          SL 10 -15 menit

                                                          Oral 15 ndash 30 menit

                                                          Efek Maksimal

                                                          SL 60 menit

                                                          Oral 1 ndash 2 jam

                                                          Lama kerja 8 jam

                                                          625 ndash 50

                                                          mgkali

                                                          Central Alpha

                                                          Agonis

                                                          Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                          Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                          Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                          75 ndash 150

                                                          microgkalijam

                                                          Total 900 microg

                                                          Calcium Channel

                                                          Blocker

                                                          Oral ( dikunyah

                                                          ditelan)

                                                          Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                          Efek maksimal 30 ndash 60

                                                          menit

                                                          Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                          Obat alternatif

                                                          bila obat lain

                                                          tidak ada

                                                          Kontraindikasi

                                                          pada kasus

                                                          krisis hipertensi

                                                          dengan

                                                          gangguan otak

                                                          dan iskemia

                                                          jantung

                                                          E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                          1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                          fasilitas pemantauan yang memadai

                                                          2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                          3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                          langkah sebagai berikut

                                                          a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                          pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                          b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                          42

                                                          c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                          gejala iskemia organ

                                                          3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                          Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                          jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                          kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                          kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                          dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                          gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                          perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                          kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                          gagal jantung kanan

                                                          Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                          seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                          penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                          pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                          New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                          menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                          I

                                                          I

                                                          Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                          lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                          pada aktivitas berat

                                                          II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                          menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                          III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                          namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                          IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                          bahkan timbul saat istirahat

                                                          Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                          elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                          a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                          Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                          Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                          43

                                                          Kardiomegali Batuk malam hari

                                                          Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                          Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                          Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                          Ronkhi basah halus Takikardia

                                                          Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                          pada saat yang bersamaan

                                                          b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                          jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                          tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                          c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                          aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                          d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                          hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                          efusi pleura

                                                          e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                          Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                          Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                          Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                          1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                          ARDS

                                                          2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                          3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                          4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                          Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                          dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                          dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                          masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                          Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                          jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                          Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                          Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                          belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                          terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                          44

                                                          dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                          beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                          31 Hypertension Heart Disease

                                                          1 Definisi

                                                          Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                          penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                          jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                          peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                          Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                          hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                          mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                          dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                          gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                          2 Patofisiologi

                                                          Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                          darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                          hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                          ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                          Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                          kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                          terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                          gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                          bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                          Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                          terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                          beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                          lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                          adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                          belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                          Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                          dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                          terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                          meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                          45

                                                          stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                          akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                          hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                          karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                          menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                          pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                          jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                          disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                          3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                          Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                          menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                          peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                          dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                          gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                          Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                          stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                          jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                          oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                          Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                          darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                          meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                          4 Pemeriksaan Fisik

                                                          Keluhan dan Gejala

                                                          Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                          simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                          Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                          impoten

                                                          Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                          miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                          adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                          ischemic

                                                          Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                          aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                          46

                                                          Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                          keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                          5 Gambaran Klinik

                                                          Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                          Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                          neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                          timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                          tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                          Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                          tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                          berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                          dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                          faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                          memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                          6 Pemeriksaan Penunjang

                                                          A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                          Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                          Hemoglobinhematokrit

                                                          Elektrolit darahKalium

                                                          Ureumkreatinin

                                                          Gula darah puasa

                                                          Kolesterol total

                                                          Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                          kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                          adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                          untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                          B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                          - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                          - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                          Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                          tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                          C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                          47

                                                          Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                          terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                          miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                          Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                          terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                          penyakit jantung hipertensi

                                                          Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                          ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                          sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                          eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                          tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                          hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                          ekokardiogram

                                                          D Pemeriksaan Radiologi

                                                          Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                          elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                          stadium payah jantung hipertensi

                                                          Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                          ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                          membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                          berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                          7 Penatalaksanaan

                                                          A Pencegahan

                                                          Diet rendah sodium

                                                          Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                          Latihan aerobik rutin

                                                          Mencegah terjadinya kegemukan

                                                          B Pengobatan

                                                          Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                          terjadi yaitu dengan

                                                          Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                          Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                          Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                          Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                          48

                                                          Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                          Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                          menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                          rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                          menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                          Diuretik

                                                          Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                          aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                          sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                          perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                          dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                          menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                          berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                          gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                          Golongan anti-simpatis

                                                          Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                          jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                          metildepa klonidin dan guanabenz

                                                          Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                          penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                          obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                          diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                          persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                          sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                          Vasodilator

                                                          Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                          bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                          kalsium

                                                          Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                          kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                          dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                          tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                          penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                          49

                                                          4 PNEUMONIA

                                                          Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                          terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                          konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                          histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                          eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                          waktu yang bervariasi

                                                          PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                          pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                          ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                          Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                          napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                          pernapasan bronkial)

                                                          Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                          Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                          kuman aspirasi

                                                          Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                          adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                          virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                          tua atau lemah

                                                          41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                          Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                          yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                          klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                          dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                          gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                          5 DIARE AKUT

                                                          51 DEFINISI

                                                          50

                                                          Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                          air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                          memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                          air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                          berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                          15 hari

                                                          52 KLASIFIKASI

                                                          Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                          1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                          2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                          3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                          4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                          5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                          53 ETIOLOGI

                                                          Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                          keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                          penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                          54 PATOFISIOLOGI

                                                          Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                          berikut

                                                          1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                          2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                          3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                          4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                          5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                          6 Gangguan permeabilitas usus

                                                          7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                          8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                          Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                          Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                          pasien belum jatuh dalam presyok

                                                          Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                          presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                          51

                                                          Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                          menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                          Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                          terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                          cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                          berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                          Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                          yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                          1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                          Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                          KLINIS SKOR

                                                          Rasa hausmuntah 1

                                                          Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                          Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                          Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                          Kesadaran apati 1

                                                          Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                          Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                          Facies cholerica 2

                                                          Vox cholerica 2

                                                          Turgor kulit menurun 1

                                                          Washer womanrsquos hand 1

                                                          Ekstremitas dingin 1

                                                          Sianosis 2

                                                          Umur 50-60 tahun 1

                                                          Umur gt 60 tahun 2

                                                          6 AZOTEMIA

                                                          Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                          dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                          berikut

                                                          52

                                                          Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                          yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                          akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                          homeostasis

                                                          Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                          tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                          satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                          Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                          ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                          (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                          sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                          Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                          AzotemiaPrerenal

                                                          Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                          penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                          ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                          volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                          karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                          arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                          menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                          Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                          pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                          pada tubulus colectivus distal

                                                          53

                                                          Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                          antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                          untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                          menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                          asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                          output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                          AzotemiaIntrarenal

                                                          Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                          akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                          itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                          dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                          output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                          hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                          hari)

                                                          Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                          nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                          tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                          mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                          GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                          Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                          dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                          Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                          ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                          Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                          cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                          tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                          juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                          menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                          Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                          azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                          proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                          dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                          urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                          54

                                                          Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                          dapat menyesatkan

                                                          Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                          sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                          nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                          lebih dari 35 g24 jam

                                                          Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                          membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                          memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                          kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                          dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                          menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                          ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                          tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                          GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                          Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                          granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                          glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                          ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                          Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                          skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                          ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                          nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                          penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                          Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                          untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                          ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                          blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                          intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                          reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                          Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                          pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                          vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                          osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                          55

                                                          asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                          kecenderungan perdarahan meningkat

                                                          Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                          toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                          Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                          tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                          Azotemia Postrenal

                                                          Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                          obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                          dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                          mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                          asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                          Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                          saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                          lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                          terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                          menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                          jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                          fibrosis retroperitoneal

                                                          PEMBAHASAN

                                                          56

                                                          Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                          Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                          Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                          pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                          Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                          assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                          tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                          keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                          pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                          sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                          Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                          penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                          organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                          khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                          tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                          dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                          dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                          adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                          itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                          multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                          psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                          Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                          memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                          Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                          yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                          kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                          ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                          kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                          yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                          anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                          Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                          keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                          pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                          untuk berjalan mulai terbatas

                                                          57

                                                          Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                          berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                          hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                          ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                          cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                          Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                          metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                          badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                          apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                          sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                          (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                          ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                          cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                          jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                          pasien tersebut

                                                          Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                          diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                          sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                          kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                          26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                          VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                          adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                          dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                          (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                          pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                          auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                          Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                          framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                          lelah )

                                                          Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                          adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                          dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                          yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                          minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                          58

                                                          halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                          arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                          baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                          Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                          didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                          disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                          sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                          hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                          Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                          Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                          normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                          pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                          1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                          Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                          59

                                                          2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                          httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                          3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                          2008

                                                          4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                          httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                          factors

                                                          5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                          httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                          6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                          Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                          p196-200 p297-299

                                                          7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                          II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                          Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                          60

                                                          • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                          • IMT
                                                          • Status Gizi
                                                          • lt 20 kgm2
                                                          • 20-25 kgm2
                                                          • 25-30 kgm2
                                                          • gt30 kgm2
                                                          • Gizi kurang (underweight)
                                                          • Normal
                                                          • Gizi lebih (overweight)
                                                          • Obesitas
                                                          • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                          • IMT
                                                          • Status Gizi
                                                          • lt 185 kgm2
                                                          • 185-25 kgm2
                                                          • gt 25 kgm2
                                                          • Gizi kurang (underweight)
                                                          • Normal
                                                          • Gizi lebih (overweight)
                                                          • 22 Sindrom Geriatri
                                                          • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                          • 1 Sindrom serebral
                                                          • 2 Konfusio
                                                          • 3 Gangguan otonom
                                                          • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                          • 4 Inkontinensia
                                                          • 5 Jatuh
                                                          • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                          • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                          • 7 Dekubitus
                                                          • 23 Depresi Pada Lansia
                                                          • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                          • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                          • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                          • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                          • Gejala lainnya yang lazim
                                                          • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                          • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                          • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                          • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                          • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                          • 6 Tidur terganggu
                                                          • 7 Nafsu makan berkurang
                                                          • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                          • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                          • Kriteria Mayor
                                                          • Kriteria Minor

                                                            Diet tinggi garam dapat menyebabkan retensi cairan tubuh yang akan meningkatkan

                                                            tekanan darah

                                                            Diet kurang potasium

                                                            Potasium membantu menyeimbangkan kadar sodium dalam sel Diet kurang potasium

                                                            akan menyebabkan akumulasi sodium dalam darah

                                                            Diet kurang vitamin D

                                                            Mekanisme defisiensi vitamin D dengan peningkatan tekanan darah belum

                                                            sepenuhnya dimengerti Vitamin D diduga berefek pada enzim yang diproduksi oleh

                                                            ginjal yang akan mempengaruhi tekanan darah

                                                            Alkohol

                                                            Mengkonsumsi banyak alkohol dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon yang

                                                            dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung

                                                            Stres

                                                            Penyakit kronik

                                                            Individu yang menderita kolesterol diabetes penyakit ginjal kronik dan sleep apneu

                                                            berisiko untuk mengalami hipertensi

                                                            24 PATOFISIOLOGI HIPERTENSI

                                                            30

                                                            25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                                            31

                                                            Modifikasi gaya hidup

                                                            Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                            pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                            penyerta tertentu)

                                                            Obat antihipertensi inisial

                                                            Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                            Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                            BB CCB)

                                                            Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                            atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                            Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                            dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                            Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                            Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                            Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                            Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                            dengan dokter spesialis

                                                            32

                                                            1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                            Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                            pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                            penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                            tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                            atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                            perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                            natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                            menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                            resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                            memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                            gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                            hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                            Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                            Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                            Penurunan

                                                            Tekanan Darah

                                                            Sistolik (Skala)

                                                            Menurunkan Berat

                                                            Badan

                                                            Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                            Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                            5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                            penurunan berat

                                                            badan

                                                            Melakukan pola diet

                                                            berdasarkan DASH

                                                            Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                            dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                            makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                            8 ndash 14 mmhg

                                                            33

                                                            lemak total dan saturasi yang rendah

                                                            Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                            mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                            (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                            2 ndash 8 mmhg

                                                            Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                            teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                            menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                            4 ndash 9 mmhg

                                                            Membatasi Penggunaan

                                                            alcohol

                                                            Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                            dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                            misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                            80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                            laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                            hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                            kurus

                                                            2 ndash 4 mmhg

                                                            2 Terapi Farmakologi

                                                            Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                            obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                            reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                            jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                            Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                            percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                            baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                            Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                            dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                            diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                            dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                            dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                            pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                            National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                            baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                            dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                            semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                            34

                                                            dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                            manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                            Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                            lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                            ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                            besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                            untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                            kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                            gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                            tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                            keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                            (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                            pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                            memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                            autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                            harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                            Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                            Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                            Penggunaan

                                                            (mg hari)

                                                            Frekuensi

                                                            penggunaan

                                                            per hari

                                                            Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                            - Chlortalidone

                                                            - Hidrochlorthiazide

                                                            - Polythiazide

                                                            - Indapamide

                                                            - Metalazone

                                                            125 ndash 500

                                                            125 ndash 25

                                                            125 ndash 50

                                                            2 ndash 4

                                                            125 ndash 25

                                                            05 ndash 01

                                                            1-2

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            Loop diuretic - Bumetanide

                                                            - Furosemide

                                                            - Tosemid

                                                            05 ndash 1

                                                            20 ndash 80

                                                            25 ndash 10

                                                            2

                                                            2

                                                            1

                                                            Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                            - Triamterene

                                                            5 ndash 10

                                                            50 ndash 100

                                                            1 ndash 2

                                                            1 ndash 2

                                                            Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                            35

                                                            blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                            Beta blocker - Atenolol

                                                            - Betaxolol

                                                            - Bisoprolol

                                                            - Metaprolol

                                                            - Metoprolol

                                                            - Nadolod

                                                            - Propanolol

                                                            - Propanolol long acting

                                                            - Timolol

                                                            25 ndash 100

                                                            5 ndash 20

                                                            25 ndash 10

                                                            50 ndash 100

                                                            50 ndash 100

                                                            40 ndash 120

                                                            40 ndash 160

                                                            60 ndash 180

                                                            20 ndash 40

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            1 ndash 2

                                                            1

                                                            1

                                                            2

                                                            1

                                                            2

                                                            Beta blocker aktivitas

                                                            simpatomimetik

                                                            - Acebutolol

                                                            - Penbutolol

                                                            - Pindolol

                                                            200 ndash 800

                                                            10 ndash 40

                                                            10 ndash 40

                                                            2

                                                            1

                                                            2

                                                            Kombinasi Alfa dan

                                                            Beta Blocker

                                                            - Carvedilol

                                                            - Labetalol

                                                            125 ndash 50

                                                            200 ndash 800

                                                            2

                                                            2

                                                            ACEi - Benazepril

                                                            - Captopril

                                                            - Enalapril

                                                            - Fosinopril

                                                            - Lisinopril

                                                            - Moexipril

                                                            - Perindopril

                                                            - Quinapril

                                                            - Ramipril

                                                            - Trandolapril

                                                            10 ndash 40

                                                            25 ndash 100

                                                            5 ndash 40

                                                            10 ndash 40

                                                            10 ndash 40

                                                            75 ndash 30

                                                            4 ndash 8

                                                            10 ndash 80

                                                            25 ndash 20

                                                            1 ndash 4

                                                            1

                                                            2

                                                            1 ndash 2

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            1

                                                            Angiotensinogen II

                                                            Antagonis

                                                            - Candesartan

                                                            - Eprosartan

                                                            - Irbesartan

                                                            - Losartan

                                                            - Olmesartan

                                                            - Telmisartan

                                                            - Valsartan

                                                            8 ndash 32

                                                            400 -800

                                                            150 ndash 300

                                                            25 ndash 100

                                                            20 ndash 40

                                                            20 ndash 80

                                                            80 ndash 320

                                                            1

                                                            1 ndash 2

                                                            1

                                                            1 ndash 2

                                                            1

                                                            1

                                                            1 ndash 2

                                                            CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                            36

                                                            Dihidropiridin release

                                                            - Verapamil immediate

                                                            release

                                                            - Verapamil long acting

                                                            - Verapamil

                                                            80 ndash 320

                                                            120 ndash 480

                                                            120 ndash 360

                                                            2

                                                            1 ndash 2

                                                            1

                                                            CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                            - Felodipine

                                                            - Isradipine

                                                            - Nicardipine sustained

                                                            release

                                                            - Nifedipine long acting

                                                            - Nisoldipine

                                                            25 ndash 10

                                                            25 ndash 20

                                                            25 ndash 10

                                                            60 ndash 120

                                                            30 ndash 60

                                                            10 ndash 40

                                                            1

                                                            1

                                                            2

                                                            2

                                                            1

                                                            1

                                                            Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                            - Prazosin

                                                            - Terazosin

                                                            1 ndash 16

                                                            2 ndash 20

                                                            1 ndash 20

                                                            1

                                                            2 ndash 3

                                                            1 ndash 2

                                                            Alpha 2 Agonis

                                                            sentral dan obat

                                                            lainnya yang bekerja

                                                            sentral

                                                            - Clonidine

                                                            - Clonidine patch

                                                            - Methyldopa

                                                            - Reserpin

                                                            - Guanfacine

                                                            01 ndash 08

                                                            01 ndash 03

                                                            250 ndash 1000

                                                            01ndash 025

                                                            05 ndash 2

                                                            2

                                                            1 Minggu

                                                            2

                                                            1

                                                            1

                                                            Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                            - Minoxidil

                                                            25 ndash 100

                                                            25 ndash 80

                                                            2

                                                            1 ndash 2

                                                            Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                            - Diuretik dan β blocker

                                                            - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                            - Calcium antagonist dan diuretik

                                                            - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                            - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                            - α blocker dan β blocker

                                                            - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                            antagonist

                                                            37

                                                            Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                            memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                            obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                            1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                            Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                            menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                            kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                            2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                            PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                            dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                            calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                            akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                            obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                            inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                            3 Gagal Jantung

                                                            Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                            ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                            penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                            aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                            4 Diabetes Melitus

                                                            Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                            menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                            diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                            menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                            5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                            Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                            1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                            173m2

                                                            2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                            Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                            jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                            adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                            per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                            38

                                                            6 Penyakit cerebrovaskular

                                                            Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                            Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                            stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                            Thiazide

                                                            7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                            Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                            PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                            8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                            Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                            dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                            usia yang lebih muda

                                                            Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                            tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                            sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                            mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                            kompensasiadaptasi

                                                            Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                            akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                            Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                            renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                            penyebab hipertensi pada lansia

                                                            Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                            adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                            Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                            pembuluh darah perifer

                                                            Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                            postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                            terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                            akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                            Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                            Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                            tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                            39

                                                            bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                            dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                            26 KOMPLIKASI

                                                            Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                            sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                            penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                            organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                            antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                            dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                            penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                            dicapai

                                                            27 KRISIS HIPERTENSI

                                                            A DEFINISI

                                                            Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                            ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                            membutuhkan penanggulangan segera

                                                            B KLASIFIKASI

                                                            1 Hipertensi Emergensi

                                                            Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                            progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                            penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                            2 Hipertensi urgensi

                                                            Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                            disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                            dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                            Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                            TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                            1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                            1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                            1048729 Aorta diseksi akut

                                                            1048729 Oedema paru akut

                                                            1048729 Eklampsi

                                                            40

                                                            1048729 Feokhromositoma

                                                            1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                            1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                            1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                            1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                            - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                            - Cedera kepala

                                                            - Luka bakar

                                                            - Interaksi obat

                                                            Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                            1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                            tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                            1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                            1048729 Hipertensi post operasi

                                                            1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                            Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                            pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                            C FAKTOR RISIKO

                                                            Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                            Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                            Kehamilan

                                                            Penggunaan NAPZA

                                                            Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                            phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                            Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                            D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                            Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                            dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                            pemberian obat anti hipertensi oral

                                                            41

                                                            Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                            Obat Cara

                                                            pemberian

                                                            Farmakologi Dosis

                                                            ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                            ( dikunyah

                                                            diisap)

                                                            Mulai kerja

                                                            SL 10 -15 menit

                                                            Oral 15 ndash 30 menit

                                                            Efek Maksimal

                                                            SL 60 menit

                                                            Oral 1 ndash 2 jam

                                                            Lama kerja 8 jam

                                                            625 ndash 50

                                                            mgkali

                                                            Central Alpha

                                                            Agonis

                                                            Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                            Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                            Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                            75 ndash 150

                                                            microgkalijam

                                                            Total 900 microg

                                                            Calcium Channel

                                                            Blocker

                                                            Oral ( dikunyah

                                                            ditelan)

                                                            Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                            Efek maksimal 30 ndash 60

                                                            menit

                                                            Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                            Obat alternatif

                                                            bila obat lain

                                                            tidak ada

                                                            Kontraindikasi

                                                            pada kasus

                                                            krisis hipertensi

                                                            dengan

                                                            gangguan otak

                                                            dan iskemia

                                                            jantung

                                                            E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                            1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                            fasilitas pemantauan yang memadai

                                                            2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                            3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                            langkah sebagai berikut

                                                            a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                            pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                            b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                            42

                                                            c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                            gejala iskemia organ

                                                            3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                            Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                            jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                            kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                            kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                            dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                            gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                            perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                            kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                            gagal jantung kanan

                                                            Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                            seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                            penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                            pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                            New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                            menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                            I

                                                            I

                                                            Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                            lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                            pada aktivitas berat

                                                            II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                            menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                            III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                            namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                            IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                            bahkan timbul saat istirahat

                                                            Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                            elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                            a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                            Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                            Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                            43

                                                            Kardiomegali Batuk malam hari

                                                            Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                            Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                            Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                            Ronkhi basah halus Takikardia

                                                            Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                            pada saat yang bersamaan

                                                            b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                            jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                            tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                            c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                            aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                            d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                            hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                            efusi pleura

                                                            e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                            Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                            Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                            Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                            1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                            ARDS

                                                            2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                            3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                            4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                            Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                            dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                            dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                            masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                            Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                            jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                            Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                            Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                            belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                            terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                            44

                                                            dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                            beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                            31 Hypertension Heart Disease

                                                            1 Definisi

                                                            Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                            penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                            jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                            peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                            Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                            hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                            mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                            dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                            gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                            2 Patofisiologi

                                                            Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                            darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                            hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                            ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                            Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                            kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                            terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                            gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                            bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                            Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                            terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                            beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                            lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                            adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                            belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                            Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                            dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                            terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                            meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                            45

                                                            stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                            akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                            hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                            karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                            menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                            pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                            jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                            disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                            3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                            Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                            menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                            peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                            dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                            gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                            Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                            stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                            jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                            oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                            Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                            darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                            meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                            4 Pemeriksaan Fisik

                                                            Keluhan dan Gejala

                                                            Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                            simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                            Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                            impoten

                                                            Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                            miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                            adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                            ischemic

                                                            Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                            aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                            46

                                                            Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                            keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                            5 Gambaran Klinik

                                                            Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                            Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                            neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                            timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                            tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                            Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                            tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                            berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                            dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                            faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                            memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                            6 Pemeriksaan Penunjang

                                                            A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                            Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                            Hemoglobinhematokrit

                                                            Elektrolit darahKalium

                                                            Ureumkreatinin

                                                            Gula darah puasa

                                                            Kolesterol total

                                                            Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                            kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                            adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                            untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                            B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                            - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                            - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                            Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                            tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                            C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                            47

                                                            Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                            terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                            miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                            Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                            terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                            penyakit jantung hipertensi

                                                            Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                            ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                            sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                            eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                            tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                            hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                            ekokardiogram

                                                            D Pemeriksaan Radiologi

                                                            Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                            elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                            stadium payah jantung hipertensi

                                                            Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                            ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                            membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                            berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                            7 Penatalaksanaan

                                                            A Pencegahan

                                                            Diet rendah sodium

                                                            Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                            Latihan aerobik rutin

                                                            Mencegah terjadinya kegemukan

                                                            B Pengobatan

                                                            Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                            terjadi yaitu dengan

                                                            Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                            Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                            Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                            Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                            48

                                                            Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                            Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                            menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                            rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                            menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                            Diuretik

                                                            Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                            aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                            sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                            perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                            dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                            menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                            berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                            gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                            Golongan anti-simpatis

                                                            Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                            jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                            metildepa klonidin dan guanabenz

                                                            Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                            penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                            obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                            diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                            persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                            sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                            Vasodilator

                                                            Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                            bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                            kalsium

                                                            Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                            kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                            dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                            tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                            penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                            49

                                                            4 PNEUMONIA

                                                            Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                            terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                            konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                            histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                            eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                            waktu yang bervariasi

                                                            PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                            pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                            ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                            Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                            napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                            pernapasan bronkial)

                                                            Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                            Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                            kuman aspirasi

                                                            Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                            adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                            virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                            tua atau lemah

                                                            41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                            Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                            yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                            klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                            dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                            gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                            5 DIARE AKUT

                                                            51 DEFINISI

                                                            50

                                                            Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                            air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                            memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                            air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                            berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                            15 hari

                                                            52 KLASIFIKASI

                                                            Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                            1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                            2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                            3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                            4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                            5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                            53 ETIOLOGI

                                                            Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                            keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                            penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                            54 PATOFISIOLOGI

                                                            Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                            berikut

                                                            1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                            2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                            3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                            4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                            5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                            6 Gangguan permeabilitas usus

                                                            7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                            8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                            Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                            Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                            pasien belum jatuh dalam presyok

                                                            Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                            presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                            51

                                                            Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                            menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                            Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                            terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                            cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                            berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                            Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                            yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                            1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                            Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                            KLINIS SKOR

                                                            Rasa hausmuntah 1

                                                            Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                            Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                            Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                            Kesadaran apati 1

                                                            Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                            Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                            Facies cholerica 2

                                                            Vox cholerica 2

                                                            Turgor kulit menurun 1

                                                            Washer womanrsquos hand 1

                                                            Ekstremitas dingin 1

                                                            Sianosis 2

                                                            Umur 50-60 tahun 1

                                                            Umur gt 60 tahun 2

                                                            6 AZOTEMIA

                                                            Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                            dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                            berikut

                                                            52

                                                            Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                            yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                            akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                            homeostasis

                                                            Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                            tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                            satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                            Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                            ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                            (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                            sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                            Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                            AzotemiaPrerenal

                                                            Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                            penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                            ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                            volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                            karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                            arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                            menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                            Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                            pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                            pada tubulus colectivus distal

                                                            53

                                                            Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                            antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                            untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                            menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                            asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                            output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                            AzotemiaIntrarenal

                                                            Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                            akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                            itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                            dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                            output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                            hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                            hari)

                                                            Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                            nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                            tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                            mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                            GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                            Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                            dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                            Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                            ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                            Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                            cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                            tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                            juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                            menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                            Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                            azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                            proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                            dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                            urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                            54

                                                            Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                            dapat menyesatkan

                                                            Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                            sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                            nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                            lebih dari 35 g24 jam

                                                            Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                            membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                            memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                            kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                            dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                            menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                            ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                            tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                            GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                            Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                            granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                            glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                            ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                            Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                            skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                            ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                            nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                            penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                            Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                            untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                            ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                            blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                            intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                            reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                            Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                            pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                            vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                            osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                            55

                                                            asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                            kecenderungan perdarahan meningkat

                                                            Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                            toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                            Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                            tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                            Azotemia Postrenal

                                                            Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                            obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                            dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                            mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                            asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                            Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                            saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                            lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                            terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                            menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                            jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                            fibrosis retroperitoneal

                                                            PEMBAHASAN

                                                            56

                                                            Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                            Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                            Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                            pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                            Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                            assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                            tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                            keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                            pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                            sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                            Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                            penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                            organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                            khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                            tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                            dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                            dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                            adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                            itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                            multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                            psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                            Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                            memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                            Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                            yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                            kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                            ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                            kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                            yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                            anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                            Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                            keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                            pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                            untuk berjalan mulai terbatas

                                                            57

                                                            Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                            berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                            hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                            ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                            cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                            Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                            metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                            badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                            apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                            sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                            (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                            ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                            cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                            jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                            pasien tersebut

                                                            Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                            diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                            sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                            kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                            26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                            VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                            adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                            dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                            (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                            pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                            auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                            Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                            framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                            lelah )

                                                            Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                            adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                            dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                            yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                            minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                            58

                                                            halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                            arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                            baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                            Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                            didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                            disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                            sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                            hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                            Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                            Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                            normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                            pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                            1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                            Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                            59

                                                            2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                            httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                            3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                            2008

                                                            4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                            httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                            factors

                                                            5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                            httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                            6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                            Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                            p196-200 p297-299

                                                            7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                            II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                            Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                            60

                                                            • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                            • IMT
                                                            • Status Gizi
                                                            • lt 20 kgm2
                                                            • 20-25 kgm2
                                                            • 25-30 kgm2
                                                            • gt30 kgm2
                                                            • Gizi kurang (underweight)
                                                            • Normal
                                                            • Gizi lebih (overweight)
                                                            • Obesitas
                                                            • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                            • IMT
                                                            • Status Gizi
                                                            • lt 185 kgm2
                                                            • 185-25 kgm2
                                                            • gt 25 kgm2
                                                            • Gizi kurang (underweight)
                                                            • Normal
                                                            • Gizi lebih (overweight)
                                                            • 22 Sindrom Geriatri
                                                            • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                            • 1 Sindrom serebral
                                                            • 2 Konfusio
                                                            • 3 Gangguan otonom
                                                            • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                            • 4 Inkontinensia
                                                            • 5 Jatuh
                                                            • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                            • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                            • 7 Dekubitus
                                                            • 23 Depresi Pada Lansia
                                                            • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                            • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                            • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                            • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                            • Gejala lainnya yang lazim
                                                            • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                            • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                            • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                            • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                            • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                            • 6 Tidur terganggu
                                                            • 7 Nafsu makan berkurang
                                                            • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                            • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                            • Kriteria Mayor
                                                            • Kriteria Minor

                                                              25 PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

                                                              31

                                                              Modifikasi gaya hidup

                                                              Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                              pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                              penyerta tertentu)

                                                              Obat antihipertensi inisial

                                                              Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                              Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                              BB CCB)

                                                              Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                              atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                              Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                              dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                              Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                              Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                              Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                              Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                              dengan dokter spesialis

                                                              32

                                                              1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                              Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                              pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                              penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                              tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                              atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                              perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                              natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                              menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                              resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                              memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                              gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                              hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                              Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                              Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                              Penurunan

                                                              Tekanan Darah

                                                              Sistolik (Skala)

                                                              Menurunkan Berat

                                                              Badan

                                                              Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                              Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                              5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                              penurunan berat

                                                              badan

                                                              Melakukan pola diet

                                                              berdasarkan DASH

                                                              Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                              dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                              makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                              8 ndash 14 mmhg

                                                              33

                                                              lemak total dan saturasi yang rendah

                                                              Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                              mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                              (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                              2 ndash 8 mmhg

                                                              Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                              teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                              menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                              4 ndash 9 mmhg

                                                              Membatasi Penggunaan

                                                              alcohol

                                                              Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                              dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                              misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                              80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                              laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                              hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                              kurus

                                                              2 ndash 4 mmhg

                                                              2 Terapi Farmakologi

                                                              Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                              obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                              reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                              jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                              Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                              percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                              baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                              Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                              dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                              diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                              dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                              dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                              pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                              National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                              baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                              dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                              semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                              34

                                                              dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                              manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                              Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                              lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                              ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                              besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                              untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                              kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                              gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                              tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                              keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                              (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                              pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                              memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                              autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                              harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                              Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                              Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                              Penggunaan

                                                              (mg hari)

                                                              Frekuensi

                                                              penggunaan

                                                              per hari

                                                              Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                              - Chlortalidone

                                                              - Hidrochlorthiazide

                                                              - Polythiazide

                                                              - Indapamide

                                                              - Metalazone

                                                              125 ndash 500

                                                              125 ndash 25

                                                              125 ndash 50

                                                              2 ndash 4

                                                              125 ndash 25

                                                              05 ndash 01

                                                              1-2

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              Loop diuretic - Bumetanide

                                                              - Furosemide

                                                              - Tosemid

                                                              05 ndash 1

                                                              20 ndash 80

                                                              25 ndash 10

                                                              2

                                                              2

                                                              1

                                                              Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                              - Triamterene

                                                              5 ndash 10

                                                              50 ndash 100

                                                              1 ndash 2

                                                              1 ndash 2

                                                              Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                              35

                                                              blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                              Beta blocker - Atenolol

                                                              - Betaxolol

                                                              - Bisoprolol

                                                              - Metaprolol

                                                              - Metoprolol

                                                              - Nadolod

                                                              - Propanolol

                                                              - Propanolol long acting

                                                              - Timolol

                                                              25 ndash 100

                                                              5 ndash 20

                                                              25 ndash 10

                                                              50 ndash 100

                                                              50 ndash 100

                                                              40 ndash 120

                                                              40 ndash 160

                                                              60 ndash 180

                                                              20 ndash 40

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              1 ndash 2

                                                              1

                                                              1

                                                              2

                                                              1

                                                              2

                                                              Beta blocker aktivitas

                                                              simpatomimetik

                                                              - Acebutolol

                                                              - Penbutolol

                                                              - Pindolol

                                                              200 ndash 800

                                                              10 ndash 40

                                                              10 ndash 40

                                                              2

                                                              1

                                                              2

                                                              Kombinasi Alfa dan

                                                              Beta Blocker

                                                              - Carvedilol

                                                              - Labetalol

                                                              125 ndash 50

                                                              200 ndash 800

                                                              2

                                                              2

                                                              ACEi - Benazepril

                                                              - Captopril

                                                              - Enalapril

                                                              - Fosinopril

                                                              - Lisinopril

                                                              - Moexipril

                                                              - Perindopril

                                                              - Quinapril

                                                              - Ramipril

                                                              - Trandolapril

                                                              10 ndash 40

                                                              25 ndash 100

                                                              5 ndash 40

                                                              10 ndash 40

                                                              10 ndash 40

                                                              75 ndash 30

                                                              4 ndash 8

                                                              10 ndash 80

                                                              25 ndash 20

                                                              1 ndash 4

                                                              1

                                                              2

                                                              1 ndash 2

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              1

                                                              Angiotensinogen II

                                                              Antagonis

                                                              - Candesartan

                                                              - Eprosartan

                                                              - Irbesartan

                                                              - Losartan

                                                              - Olmesartan

                                                              - Telmisartan

                                                              - Valsartan

                                                              8 ndash 32

                                                              400 -800

                                                              150 ndash 300

                                                              25 ndash 100

                                                              20 ndash 40

                                                              20 ndash 80

                                                              80 ndash 320

                                                              1

                                                              1 ndash 2

                                                              1

                                                              1 ndash 2

                                                              1

                                                              1

                                                              1 ndash 2

                                                              CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                              36

                                                              Dihidropiridin release

                                                              - Verapamil immediate

                                                              release

                                                              - Verapamil long acting

                                                              - Verapamil

                                                              80 ndash 320

                                                              120 ndash 480

                                                              120 ndash 360

                                                              2

                                                              1 ndash 2

                                                              1

                                                              CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                              - Felodipine

                                                              - Isradipine

                                                              - Nicardipine sustained

                                                              release

                                                              - Nifedipine long acting

                                                              - Nisoldipine

                                                              25 ndash 10

                                                              25 ndash 20

                                                              25 ndash 10

                                                              60 ndash 120

                                                              30 ndash 60

                                                              10 ndash 40

                                                              1

                                                              1

                                                              2

                                                              2

                                                              1

                                                              1

                                                              Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                              - Prazosin

                                                              - Terazosin

                                                              1 ndash 16

                                                              2 ndash 20

                                                              1 ndash 20

                                                              1

                                                              2 ndash 3

                                                              1 ndash 2

                                                              Alpha 2 Agonis

                                                              sentral dan obat

                                                              lainnya yang bekerja

                                                              sentral

                                                              - Clonidine

                                                              - Clonidine patch

                                                              - Methyldopa

                                                              - Reserpin

                                                              - Guanfacine

                                                              01 ndash 08

                                                              01 ndash 03

                                                              250 ndash 1000

                                                              01ndash 025

                                                              05 ndash 2

                                                              2

                                                              1 Minggu

                                                              2

                                                              1

                                                              1

                                                              Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                              - Minoxidil

                                                              25 ndash 100

                                                              25 ndash 80

                                                              2

                                                              1 ndash 2

                                                              Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                              - Diuretik dan β blocker

                                                              - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                              - Calcium antagonist dan diuretik

                                                              - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                              - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                              - α blocker dan β blocker

                                                              - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                              antagonist

                                                              37

                                                              Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                              memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                              obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                              1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                              Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                              menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                              kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                              2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                              PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                              dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                              calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                              akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                              obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                              inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                              3 Gagal Jantung

                                                              Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                              ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                              penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                              aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                              4 Diabetes Melitus

                                                              Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                              menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                              diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                              menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                              5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                              Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                              1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                              173m2

                                                              2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                              Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                              jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                              adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                              per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                              38

                                                              6 Penyakit cerebrovaskular

                                                              Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                              Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                              stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                              Thiazide

                                                              7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                              Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                              PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                              8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                              Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                              dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                              usia yang lebih muda

                                                              Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                              tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                              sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                              mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                              kompensasiadaptasi

                                                              Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                              akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                              Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                              renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                              penyebab hipertensi pada lansia

                                                              Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                              adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                              Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                              pembuluh darah perifer

                                                              Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                              postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                              terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                              akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                              Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                              Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                              tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                              39

                                                              bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                              dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                              26 KOMPLIKASI

                                                              Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                              sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                              penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                              organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                              antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                              dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                              penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                              dicapai

                                                              27 KRISIS HIPERTENSI

                                                              A DEFINISI

                                                              Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                              ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                              membutuhkan penanggulangan segera

                                                              B KLASIFIKASI

                                                              1 Hipertensi Emergensi

                                                              Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                              progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                              penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                              2 Hipertensi urgensi

                                                              Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                              disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                              dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                              Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                              TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                              1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                              1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                              1048729 Aorta diseksi akut

                                                              1048729 Oedema paru akut

                                                              1048729 Eklampsi

                                                              40

                                                              1048729 Feokhromositoma

                                                              1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                              1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                              1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                              1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                              - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                              - Cedera kepala

                                                              - Luka bakar

                                                              - Interaksi obat

                                                              Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                              1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                              tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                              1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                              1048729 Hipertensi post operasi

                                                              1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                              Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                              pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                              C FAKTOR RISIKO

                                                              Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                              Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                              Kehamilan

                                                              Penggunaan NAPZA

                                                              Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                              phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                              Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                              D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                              Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                              dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                              pemberian obat anti hipertensi oral

                                                              41

                                                              Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                              Obat Cara

                                                              pemberian

                                                              Farmakologi Dosis

                                                              ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                              ( dikunyah

                                                              diisap)

                                                              Mulai kerja

                                                              SL 10 -15 menit

                                                              Oral 15 ndash 30 menit

                                                              Efek Maksimal

                                                              SL 60 menit

                                                              Oral 1 ndash 2 jam

                                                              Lama kerja 8 jam

                                                              625 ndash 50

                                                              mgkali

                                                              Central Alpha

                                                              Agonis

                                                              Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                              Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                              Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                              75 ndash 150

                                                              microgkalijam

                                                              Total 900 microg

                                                              Calcium Channel

                                                              Blocker

                                                              Oral ( dikunyah

                                                              ditelan)

                                                              Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                              Efek maksimal 30 ndash 60

                                                              menit

                                                              Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                              Obat alternatif

                                                              bila obat lain

                                                              tidak ada

                                                              Kontraindikasi

                                                              pada kasus

                                                              krisis hipertensi

                                                              dengan

                                                              gangguan otak

                                                              dan iskemia

                                                              jantung

                                                              E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                              1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                              fasilitas pemantauan yang memadai

                                                              2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                              3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                              langkah sebagai berikut

                                                              a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                              pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                              b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                              42

                                                              c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                              gejala iskemia organ

                                                              3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                              Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                              jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                              kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                              kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                              dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                              gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                              perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                              kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                              gagal jantung kanan

                                                              Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                              seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                              penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                              pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                              New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                              menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                              I

                                                              I

                                                              Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                              lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                              pada aktivitas berat

                                                              II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                              menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                              III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                              namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                              IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                              bahkan timbul saat istirahat

                                                              Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                              elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                              a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                              Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                              Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                              43

                                                              Kardiomegali Batuk malam hari

                                                              Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                              Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                              Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                              Ronkhi basah halus Takikardia

                                                              Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                              pada saat yang bersamaan

                                                              b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                              jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                              tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                              c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                              aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                              d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                              hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                              efusi pleura

                                                              e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                              Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                              Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                              Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                              1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                              ARDS

                                                              2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                              3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                              4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                              Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                              dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                              dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                              masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                              Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                              jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                              Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                              Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                              belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                              terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                              44

                                                              dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                              beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                              31 Hypertension Heart Disease

                                                              1 Definisi

                                                              Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                              penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                              jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                              peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                              Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                              hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                              mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                              dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                              gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                              2 Patofisiologi

                                                              Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                              darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                              hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                              ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                              Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                              kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                              terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                              gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                              bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                              Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                              terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                              beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                              lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                              adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                              belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                              Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                              dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                              terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                              meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                              45

                                                              stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                              akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                              hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                              karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                              menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                              pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                              jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                              disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                              3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                              Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                              menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                              peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                              dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                              gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                              Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                              stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                              jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                              oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                              Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                              darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                              meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                              4 Pemeriksaan Fisik

                                                              Keluhan dan Gejala

                                                              Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                              simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                              Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                              impoten

                                                              Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                              miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                              adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                              ischemic

                                                              Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                              aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                              46

                                                              Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                              keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                              5 Gambaran Klinik

                                                              Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                              Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                              neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                              timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                              tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                              Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                              tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                              berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                              dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                              faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                              memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                              6 Pemeriksaan Penunjang

                                                              A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                              Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                              Hemoglobinhematokrit

                                                              Elektrolit darahKalium

                                                              Ureumkreatinin

                                                              Gula darah puasa

                                                              Kolesterol total

                                                              Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                              kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                              adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                              untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                              B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                              - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                              - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                              Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                              tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                              C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                              47

                                                              Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                              terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                              miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                              Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                              terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                              penyakit jantung hipertensi

                                                              Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                              ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                              sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                              eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                              tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                              hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                              ekokardiogram

                                                              D Pemeriksaan Radiologi

                                                              Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                              elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                              stadium payah jantung hipertensi

                                                              Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                              ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                              membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                              berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                              7 Penatalaksanaan

                                                              A Pencegahan

                                                              Diet rendah sodium

                                                              Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                              Latihan aerobik rutin

                                                              Mencegah terjadinya kegemukan

                                                              B Pengobatan

                                                              Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                              terjadi yaitu dengan

                                                              Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                              Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                              Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                              Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                              48

                                                              Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                              Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                              menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                              rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                              menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                              Diuretik

                                                              Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                              aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                              sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                              perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                              dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                              menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                              berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                              gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                              Golongan anti-simpatis

                                                              Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                              jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                              metildepa klonidin dan guanabenz

                                                              Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                              penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                              obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                              diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                              persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                              sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                              Vasodilator

                                                              Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                              bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                              kalsium

                                                              Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                              kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                              dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                              tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                              penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                              49

                                                              4 PNEUMONIA

                                                              Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                              terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                              konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                              histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                              eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                              waktu yang bervariasi

                                                              PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                              pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                              ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                              Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                              napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                              pernapasan bronkial)

                                                              Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                              Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                              kuman aspirasi

                                                              Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                              adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                              virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                              tua atau lemah

                                                              41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                              Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                              yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                              klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                              dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                              gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                              5 DIARE AKUT

                                                              51 DEFINISI

                                                              50

                                                              Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                              air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                              memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                              air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                              berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                              15 hari

                                                              52 KLASIFIKASI

                                                              Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                              1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                              2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                              3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                              4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                              5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                              53 ETIOLOGI

                                                              Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                              keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                              penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                              54 PATOFISIOLOGI

                                                              Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                              berikut

                                                              1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                              2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                              3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                              4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                              5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                              6 Gangguan permeabilitas usus

                                                              7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                              8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                              Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                              Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                              pasien belum jatuh dalam presyok

                                                              Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                              presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                              51

                                                              Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                              menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                              Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                              terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                              cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                              berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                              Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                              yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                              1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                              Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                              KLINIS SKOR

                                                              Rasa hausmuntah 1

                                                              Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                              Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                              Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                              Kesadaran apati 1

                                                              Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                              Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                              Facies cholerica 2

                                                              Vox cholerica 2

                                                              Turgor kulit menurun 1

                                                              Washer womanrsquos hand 1

                                                              Ekstremitas dingin 1

                                                              Sianosis 2

                                                              Umur 50-60 tahun 1

                                                              Umur gt 60 tahun 2

                                                              6 AZOTEMIA

                                                              Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                              dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                              berikut

                                                              52

                                                              Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                              yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                              akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                              homeostasis

                                                              Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                              tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                              satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                              Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                              ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                              (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                              sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                              Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                              AzotemiaPrerenal

                                                              Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                              penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                              ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                              volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                              karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                              arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                              menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                              Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                              pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                              pada tubulus colectivus distal

                                                              53

                                                              Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                              antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                              untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                              menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                              asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                              output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                              AzotemiaIntrarenal

                                                              Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                              akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                              itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                              dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                              output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                              hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                              hari)

                                                              Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                              nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                              tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                              mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                              GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                              Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                              dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                              Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                              ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                              Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                              cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                              tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                              juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                              menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                              Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                              azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                              proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                              dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                              urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                              54

                                                              Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                              dapat menyesatkan

                                                              Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                              sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                              nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                              lebih dari 35 g24 jam

                                                              Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                              membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                              memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                              kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                              dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                              menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                              ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                              tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                              GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                              Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                              granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                              glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                              ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                              Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                              skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                              ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                              nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                              penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                              Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                              untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                              ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                              blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                              intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                              reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                              Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                              pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                              vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                              osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                              55

                                                              asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                              kecenderungan perdarahan meningkat

                                                              Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                              toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                              Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                              tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                              Azotemia Postrenal

                                                              Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                              obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                              dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                              mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                              asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                              Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                              saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                              lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                              terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                              menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                              jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                              fibrosis retroperitoneal

                                                              PEMBAHASAN

                                                              56

                                                              Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                              Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                              Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                              pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                              Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                              assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                              tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                              keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                              pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                              sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                              Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                              penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                              organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                              khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                              tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                              dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                              dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                              adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                              itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                              multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                              psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                              Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                              memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                              Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                              yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                              kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                              ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                              kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                              yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                              anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                              Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                              keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                              pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                              untuk berjalan mulai terbatas

                                                              57

                                                              Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                              berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                              hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                              ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                              cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                              Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                              metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                              badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                              apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                              sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                              (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                              ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                              cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                              jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                              pasien tersebut

                                                              Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                              diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                              sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                              kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                              26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                              VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                              adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                              dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                              (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                              pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                              auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                              Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                              framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                              lelah )

                                                              Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                              adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                              dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                              yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                              minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                              58

                                                              halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                              arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                              baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                              Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                              didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                              disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                              sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                              hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                              Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                              Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                              normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                              pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                              1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                              Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                              59

                                                              2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                              httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                              3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                              2008

                                                              4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                              httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                              factors

                                                              5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                              httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                              6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                              Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                              p196-200 p297-299

                                                              7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                              II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                              Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                              60

                                                              • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                              • IMT
                                                              • Status Gizi
                                                              • lt 20 kgm2
                                                              • 20-25 kgm2
                                                              • 25-30 kgm2
                                                              • gt30 kgm2
                                                              • Gizi kurang (underweight)
                                                              • Normal
                                                              • Gizi lebih (overweight)
                                                              • Obesitas
                                                              • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                              • IMT
                                                              • Status Gizi
                                                              • lt 185 kgm2
                                                              • 185-25 kgm2
                                                              • gt 25 kgm2
                                                              • Gizi kurang (underweight)
                                                              • Normal
                                                              • Gizi lebih (overweight)
                                                              • 22 Sindrom Geriatri
                                                              • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                              • 1 Sindrom serebral
                                                              • 2 Konfusio
                                                              • 3 Gangguan otonom
                                                              • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                              • 4 Inkontinensia
                                                              • 5 Jatuh
                                                              • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                              • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                              • 7 Dekubitus
                                                              • 23 Depresi Pada Lansia
                                                              • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                              • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                              • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                              • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                              • Gejala lainnya yang lazim
                                                              • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                              • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                              • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                              • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                              • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                              • 6 Tidur terganggu
                                                              • 7 Nafsu makan berkurang
                                                              • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                              • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                              • Kriteria Mayor
                                                              • Kriteria Minor

                                                                Modifikasi gaya hidup

                                                                Target tekanan darah tidak terpenuhi (lt14090 mmHg) atau (lt13080 mmHg

                                                                pad pasien DM penyakit ginjal kronik ge 3 faktor risiko atau adanya penyakit

                                                                penyerta tertentu)

                                                                Obat antihipertensi inisial

                                                                Dengan indikasi khusus Tanpa indikasi khusus

                                                                Obat-obatan untuk indikasi khusus tersebut ditambah obat antihipertensi (diuretik ACEi

                                                                BB CCB)

                                                                Hipertensi tingkat I(sistolik 140-159 mmHg

                                                                atau diastolik 90-99 mmHg)

                                                                Diuretik golongan Tiazide Dapat

                                                                dipertimbangkan pemberian ACEi BB CCB atau kombinasi)

                                                                Hipertensi tingkat II(sistolik 160 mmHg atau diastolik gt100 mmHg)Kombinasi dua obat

                                                                Biasanya diuretik dengan ACEi atau BB atau CCB

                                                                Target tekanan darah tida terpenuhi

                                                                Optimalkan dosis obat atau berikan tambahan obat antihipertensi lain Pertimbangkan untuk konsultasi

                                                                dengan dokter spesialis

                                                                32

                                                                1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                                Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                                pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                                penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                                tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                                atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                                perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                                natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                                menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                                resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                                memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                                gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                                hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                                Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                                Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                                Penurunan

                                                                Tekanan Darah

                                                                Sistolik (Skala)

                                                                Menurunkan Berat

                                                                Badan

                                                                Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                                Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                                5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                                penurunan berat

                                                                badan

                                                                Melakukan pola diet

                                                                berdasarkan DASH

                                                                Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                                dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                                makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                                8 ndash 14 mmhg

                                                                33

                                                                lemak total dan saturasi yang rendah

                                                                Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                                mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                                (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                                2 ndash 8 mmhg

                                                                Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                                teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                                menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                                4 ndash 9 mmhg

                                                                Membatasi Penggunaan

                                                                alcohol

                                                                Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                                dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                                misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                                80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                                laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                                hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                                kurus

                                                                2 ndash 4 mmhg

                                                                2 Terapi Farmakologi

                                                                Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                                obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                                reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                                jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                                Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                                percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                                baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                                Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                                dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                                diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                                dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                                dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                                pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                                National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                                baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                                dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                                semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                                34

                                                                dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                                manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                                Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                                lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                                ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                                besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                                untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                                kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                                gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                                tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                                keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                                (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                                pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                                memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                                autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                                harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                                Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                                Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                                Penggunaan

                                                                (mg hari)

                                                                Frekuensi

                                                                penggunaan

                                                                per hari

                                                                Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                                - Chlortalidone

                                                                - Hidrochlorthiazide

                                                                - Polythiazide

                                                                - Indapamide

                                                                - Metalazone

                                                                125 ndash 500

                                                                125 ndash 25

                                                                125 ndash 50

                                                                2 ndash 4

                                                                125 ndash 25

                                                                05 ndash 01

                                                                1-2

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                Loop diuretic - Bumetanide

                                                                - Furosemide

                                                                - Tosemid

                                                                05 ndash 1

                                                                20 ndash 80

                                                                25 ndash 10

                                                                2

                                                                2

                                                                1

                                                                Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                                - Triamterene

                                                                5 ndash 10

                                                                50 ndash 100

                                                                1 ndash 2

                                                                1 ndash 2

                                                                Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                                35

                                                                blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                                Beta blocker - Atenolol

                                                                - Betaxolol

                                                                - Bisoprolol

                                                                - Metaprolol

                                                                - Metoprolol

                                                                - Nadolod

                                                                - Propanolol

                                                                - Propanolol long acting

                                                                - Timolol

                                                                25 ndash 100

                                                                5 ndash 20

                                                                25 ndash 10

                                                                50 ndash 100

                                                                50 ndash 100

                                                                40 ndash 120

                                                                40 ndash 160

                                                                60 ndash 180

                                                                20 ndash 40

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                1 ndash 2

                                                                1

                                                                1

                                                                2

                                                                1

                                                                2

                                                                Beta blocker aktivitas

                                                                simpatomimetik

                                                                - Acebutolol

                                                                - Penbutolol

                                                                - Pindolol

                                                                200 ndash 800

                                                                10 ndash 40

                                                                10 ndash 40

                                                                2

                                                                1

                                                                2

                                                                Kombinasi Alfa dan

                                                                Beta Blocker

                                                                - Carvedilol

                                                                - Labetalol

                                                                125 ndash 50

                                                                200 ndash 800

                                                                2

                                                                2

                                                                ACEi - Benazepril

                                                                - Captopril

                                                                - Enalapril

                                                                - Fosinopril

                                                                - Lisinopril

                                                                - Moexipril

                                                                - Perindopril

                                                                - Quinapril

                                                                - Ramipril

                                                                - Trandolapril

                                                                10 ndash 40

                                                                25 ndash 100

                                                                5 ndash 40

                                                                10 ndash 40

                                                                10 ndash 40

                                                                75 ndash 30

                                                                4 ndash 8

                                                                10 ndash 80

                                                                25 ndash 20

                                                                1 ndash 4

                                                                1

                                                                2

                                                                1 ndash 2

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                1

                                                                Angiotensinogen II

                                                                Antagonis

                                                                - Candesartan

                                                                - Eprosartan

                                                                - Irbesartan

                                                                - Losartan

                                                                - Olmesartan

                                                                - Telmisartan

                                                                - Valsartan

                                                                8 ndash 32

                                                                400 -800

                                                                150 ndash 300

                                                                25 ndash 100

                                                                20 ndash 40

                                                                20 ndash 80

                                                                80 ndash 320

                                                                1

                                                                1 ndash 2

                                                                1

                                                                1 ndash 2

                                                                1

                                                                1

                                                                1 ndash 2

                                                                CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                                36

                                                                Dihidropiridin release

                                                                - Verapamil immediate

                                                                release

                                                                - Verapamil long acting

                                                                - Verapamil

                                                                80 ndash 320

                                                                120 ndash 480

                                                                120 ndash 360

                                                                2

                                                                1 ndash 2

                                                                1

                                                                CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                                - Felodipine

                                                                - Isradipine

                                                                - Nicardipine sustained

                                                                release

                                                                - Nifedipine long acting

                                                                - Nisoldipine

                                                                25 ndash 10

                                                                25 ndash 20

                                                                25 ndash 10

                                                                60 ndash 120

                                                                30 ndash 60

                                                                10 ndash 40

                                                                1

                                                                1

                                                                2

                                                                2

                                                                1

                                                                1

                                                                Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                                - Prazosin

                                                                - Terazosin

                                                                1 ndash 16

                                                                2 ndash 20

                                                                1 ndash 20

                                                                1

                                                                2 ndash 3

                                                                1 ndash 2

                                                                Alpha 2 Agonis

                                                                sentral dan obat

                                                                lainnya yang bekerja

                                                                sentral

                                                                - Clonidine

                                                                - Clonidine patch

                                                                - Methyldopa

                                                                - Reserpin

                                                                - Guanfacine

                                                                01 ndash 08

                                                                01 ndash 03

                                                                250 ndash 1000

                                                                01ndash 025

                                                                05 ndash 2

                                                                2

                                                                1 Minggu

                                                                2

                                                                1

                                                                1

                                                                Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                                - Minoxidil

                                                                25 ndash 100

                                                                25 ndash 80

                                                                2

                                                                1 ndash 2

                                                                Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                                - Diuretik dan β blocker

                                                                - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                                - Calcium antagonist dan diuretik

                                                                - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                                - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                                - α blocker dan β blocker

                                                                - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                                antagonist

                                                                37

                                                                Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                                memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                                obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                                1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                                Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                                menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                                kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                                2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                                PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                                dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                                calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                                akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                                obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                                inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                                3 Gagal Jantung

                                                                Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                                ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                                penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                                aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                                4 Diabetes Melitus

                                                                Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                                menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                                diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                                menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                                5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                                Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                                1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                                173m2

                                                                2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                                Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                                jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                                adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                                per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                                38

                                                                6 Penyakit cerebrovaskular

                                                                Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                                Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                                stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                                Thiazide

                                                                7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                                Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                                PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                                8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                                Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                                dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                                usia yang lebih muda

                                                                Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                                tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                                sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                                mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                                kompensasiadaptasi

                                                                Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                                akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                                Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                                renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                                penyebab hipertensi pada lansia

                                                                Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                                adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                                Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                                pembuluh darah perifer

                                                                Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                                postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                                terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                                akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                                Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                                Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                                tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                                39

                                                                bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                26 KOMPLIKASI

                                                                Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                dicapai

                                                                27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                A DEFINISI

                                                                Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                membutuhkan penanggulangan segera

                                                                B KLASIFIKASI

                                                                1 Hipertensi Emergensi

                                                                Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                2 Hipertensi urgensi

                                                                Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                1048729 Aorta diseksi akut

                                                                1048729 Oedema paru akut

                                                                1048729 Eklampsi

                                                                40

                                                                1048729 Feokhromositoma

                                                                1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                - Cedera kepala

                                                                - Luka bakar

                                                                - Interaksi obat

                                                                Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                1048729 Hipertensi post operasi

                                                                1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                C FAKTOR RISIKO

                                                                Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                Kehamilan

                                                                Penggunaan NAPZA

                                                                Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                41

                                                                Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                Obat Cara

                                                                pemberian

                                                                Farmakologi Dosis

                                                                ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                ( dikunyah

                                                                diisap)

                                                                Mulai kerja

                                                                SL 10 -15 menit

                                                                Oral 15 ndash 30 menit

                                                                Efek Maksimal

                                                                SL 60 menit

                                                                Oral 1 ndash 2 jam

                                                                Lama kerja 8 jam

                                                                625 ndash 50

                                                                mgkali

                                                                Central Alpha

                                                                Agonis

                                                                Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                75 ndash 150

                                                                microgkalijam

                                                                Total 900 microg

                                                                Calcium Channel

                                                                Blocker

                                                                Oral ( dikunyah

                                                                ditelan)

                                                                Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                menit

                                                                Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                Obat alternatif

                                                                bila obat lain

                                                                tidak ada

                                                                Kontraindikasi

                                                                pada kasus

                                                                krisis hipertensi

                                                                dengan

                                                                gangguan otak

                                                                dan iskemia

                                                                jantung

                                                                E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                langkah sebagai berikut

                                                                a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                42

                                                                c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                gejala iskemia organ

                                                                3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                gagal jantung kanan

                                                                Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                I

                                                                I

                                                                Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                pada aktivitas berat

                                                                II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                bahkan timbul saat istirahat

                                                                Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                43

                                                                Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                pada saat yang bersamaan

                                                                b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                efusi pleura

                                                                e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                ARDS

                                                                2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                44

                                                                dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                31 Hypertension Heart Disease

                                                                1 Definisi

                                                                Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                2 Patofisiologi

                                                                Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                45

                                                                stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                4 Pemeriksaan Fisik

                                                                Keluhan dan Gejala

                                                                Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                impoten

                                                                Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                ischemic

                                                                Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                46

                                                                Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                5 Gambaran Klinik

                                                                Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                Hemoglobinhematokrit

                                                                Elektrolit darahKalium

                                                                Ureumkreatinin

                                                                Gula darah puasa

                                                                Kolesterol total

                                                                Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                47

                                                                Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                penyakit jantung hipertensi

                                                                Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                ekokardiogram

                                                                D Pemeriksaan Radiologi

                                                                Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                stadium payah jantung hipertensi

                                                                Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                7 Penatalaksanaan

                                                                A Pencegahan

                                                                Diet rendah sodium

                                                                Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                Latihan aerobik rutin

                                                                Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                B Pengobatan

                                                                Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                terjadi yaitu dengan

                                                                Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                48

                                                                Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                Diuretik

                                                                Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                Golongan anti-simpatis

                                                                Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                Vasodilator

                                                                Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                kalsium

                                                                Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                49

                                                                4 PNEUMONIA

                                                                Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                waktu yang bervariasi

                                                                PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                pernapasan bronkial)

                                                                Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                kuman aspirasi

                                                                Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                tua atau lemah

                                                                41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                5 DIARE AKUT

                                                                51 DEFINISI

                                                                50

                                                                Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                15 hari

                                                                52 KLASIFIKASI

                                                                Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                53 ETIOLOGI

                                                                Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                54 PATOFISIOLOGI

                                                                Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                berikut

                                                                1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                51

                                                                Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                KLINIS SKOR

                                                                Rasa hausmuntah 1

                                                                Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                Kesadaran apati 1

                                                                Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                Facies cholerica 2

                                                                Vox cholerica 2

                                                                Turgor kulit menurun 1

                                                                Washer womanrsquos hand 1

                                                                Ekstremitas dingin 1

                                                                Sianosis 2

                                                                Umur 50-60 tahun 1

                                                                Umur gt 60 tahun 2

                                                                6 AZOTEMIA

                                                                Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                berikut

                                                                52

                                                                Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                homeostasis

                                                                Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                AzotemiaPrerenal

                                                                Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                pada tubulus colectivus distal

                                                                53

                                                                Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                AzotemiaIntrarenal

                                                                Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                hari)

                                                                Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                54

                                                                Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                dapat menyesatkan

                                                                Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                lebih dari 35 g24 jam

                                                                Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                55

                                                                asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                Azotemia Postrenal

                                                                Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                fibrosis retroperitoneal

                                                                PEMBAHASAN

                                                                56

                                                                Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                untuk berjalan mulai terbatas

                                                                57

                                                                Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                pasien tersebut

                                                                Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                lelah )

                                                                Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                58

                                                                halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                59

                                                                2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                2008

                                                                4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                factors

                                                                5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                p196-200 p297-299

                                                                7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                60

                                                                • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                • IMT
                                                                • Status Gizi
                                                                • lt 20 kgm2
                                                                • 20-25 kgm2
                                                                • 25-30 kgm2
                                                                • gt30 kgm2
                                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                                • Normal
                                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                                • Obesitas
                                                                • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                • IMT
                                                                • Status Gizi
                                                                • lt 185 kgm2
                                                                • 185-25 kgm2
                                                                • gt 25 kgm2
                                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                                • Normal
                                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                                • 22 Sindrom Geriatri
                                                                • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                • 1 Sindrom serebral
                                                                • 2 Konfusio
                                                                • 3 Gangguan otonom
                                                                • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                • 4 Inkontinensia
                                                                • 5 Jatuh
                                                                • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                • 7 Dekubitus
                                                                • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                • Gejala lainnya yang lazim
                                                                • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                • 6 Tidur terganggu
                                                                • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                • Kriteria Mayor
                                                                • Kriteria Minor

                                                                  1 Modifikasi Gaya Hidup

                                                                  Modifikasi gaya hidup yang sehat oleh semua pasien hipertensi merupakan suatu cara

                                                                  pencegahan tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak terabaikan dalam

                                                                  penanganan pasien tersebut Modifikasi gaya hidup memperlihatkan dapat menurunkan

                                                                  tekanan darah yang meliputi penurunan berat badan pada pasien dengan overweight

                                                                  atauobesitas Berdasarkan pada DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension)

                                                                  perencanaan diet yang dilakukan berupa makanan yang tinggi kalium dan kalsium rendah

                                                                  natrium olahraga dan mengurangi konsumsi alkohol Modifikasi gaya hidup dapat

                                                                  menurunkan tekanan darah mempertinggi khasiat obat anti hipertensi dan menurunkan

                                                                  resiko penyakit kardiovaskuler Sebagai contohnya adalah konsumsi 1600 mg natrium

                                                                  memiliki efek yang sama dengan pengobatan tunggal Kombinasi dua atau lebih modifikasi

                                                                  gaya hidup dapat memberikan hasil yang lebih baik Berikut adalah uraian modifikasi gaya

                                                                  hidup dalam rangka penanganan hipertensi (Tabel 2)

                                                                  Tabel 2 Modifikasi Gaya Hidup

                                                                  Modifikasi Rekomendasi Perkiraan

                                                                  Penurunan

                                                                  Tekanan Darah

                                                                  Sistolik (Skala)

                                                                  Menurunkan Berat

                                                                  Badan

                                                                  Memelihara Berat Badan Normal ( Indeks

                                                                  Massa Tubuh 185 ndash 249 kgm2)

                                                                  5 ndash 20 mmhg 10 kg

                                                                  penurunan berat

                                                                  badan

                                                                  Melakukan pola diet

                                                                  berdasarkan DASH

                                                                  Mengkonsumsi makanan yang kaya

                                                                  dengan buah ndash buahan sayuran produk

                                                                  makanan yang rendah lemak dengan kadar

                                                                  8 ndash 14 mmhg

                                                                  33

                                                                  lemak total dan saturasi yang rendah

                                                                  Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                                  mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                                  (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                                  2 ndash 8 mmhg

                                                                  Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                                  teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                                  menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                                  4 ndash 9 mmhg

                                                                  Membatasi Penggunaan

                                                                  alcohol

                                                                  Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                                  dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                                  misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                                  80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                                  laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                                  hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                                  kurus

                                                                  2 ndash 4 mmhg

                                                                  2 Terapi Farmakologi

                                                                  Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                                  obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                                  reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                                  jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                                  Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                                  percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                                  baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                                  Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                                  dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                                  diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                                  dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                                  dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                                  pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                                  National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                                  baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                                  dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                                  semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                                  34

                                                                  dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                                  manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                                  Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                                  lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                                  ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                                  besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                                  untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                                  kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                                  gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                                  tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                                  keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                                  (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                                  pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                                  memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                                  autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                                  harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                                  Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                                  Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                                  Penggunaan

                                                                  (mg hari)

                                                                  Frekuensi

                                                                  penggunaan

                                                                  per hari

                                                                  Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                                  - Chlortalidone

                                                                  - Hidrochlorthiazide

                                                                  - Polythiazide

                                                                  - Indapamide

                                                                  - Metalazone

                                                                  125 ndash 500

                                                                  125 ndash 25

                                                                  125 ndash 50

                                                                  2 ndash 4

                                                                  125 ndash 25

                                                                  05 ndash 01

                                                                  1-2

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  Loop diuretic - Bumetanide

                                                                  - Furosemide

                                                                  - Tosemid

                                                                  05 ndash 1

                                                                  20 ndash 80

                                                                  25 ndash 10

                                                                  2

                                                                  2

                                                                  1

                                                                  Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                                  - Triamterene

                                                                  5 ndash 10

                                                                  50 ndash 100

                                                                  1 ndash 2

                                                                  1 ndash 2

                                                                  Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                                  35

                                                                  blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                                  Beta blocker - Atenolol

                                                                  - Betaxolol

                                                                  - Bisoprolol

                                                                  - Metaprolol

                                                                  - Metoprolol

                                                                  - Nadolod

                                                                  - Propanolol

                                                                  - Propanolol long acting

                                                                  - Timolol

                                                                  25 ndash 100

                                                                  5 ndash 20

                                                                  25 ndash 10

                                                                  50 ndash 100

                                                                  50 ndash 100

                                                                  40 ndash 120

                                                                  40 ndash 160

                                                                  60 ndash 180

                                                                  20 ndash 40

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1 ndash 2

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  2

                                                                  1

                                                                  2

                                                                  Beta blocker aktivitas

                                                                  simpatomimetik

                                                                  - Acebutolol

                                                                  - Penbutolol

                                                                  - Pindolol

                                                                  200 ndash 800

                                                                  10 ndash 40

                                                                  10 ndash 40

                                                                  2

                                                                  1

                                                                  2

                                                                  Kombinasi Alfa dan

                                                                  Beta Blocker

                                                                  - Carvedilol

                                                                  - Labetalol

                                                                  125 ndash 50

                                                                  200 ndash 800

                                                                  2

                                                                  2

                                                                  ACEi - Benazepril

                                                                  - Captopril

                                                                  - Enalapril

                                                                  - Fosinopril

                                                                  - Lisinopril

                                                                  - Moexipril

                                                                  - Perindopril

                                                                  - Quinapril

                                                                  - Ramipril

                                                                  - Trandolapril

                                                                  10 ndash 40

                                                                  25 ndash 100

                                                                  5 ndash 40

                                                                  10 ndash 40

                                                                  10 ndash 40

                                                                  75 ndash 30

                                                                  4 ndash 8

                                                                  10 ndash 80

                                                                  25 ndash 20

                                                                  1 ndash 4

                                                                  1

                                                                  2

                                                                  1 ndash 2

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  Angiotensinogen II

                                                                  Antagonis

                                                                  - Candesartan

                                                                  - Eprosartan

                                                                  - Irbesartan

                                                                  - Losartan

                                                                  - Olmesartan

                                                                  - Telmisartan

                                                                  - Valsartan

                                                                  8 ndash 32

                                                                  400 -800

                                                                  150 ndash 300

                                                                  25 ndash 100

                                                                  20 ndash 40

                                                                  20 ndash 80

                                                                  80 ndash 320

                                                                  1

                                                                  1 ndash 2

                                                                  1

                                                                  1 ndash 2

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  1 ndash 2

                                                                  CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                                  36

                                                                  Dihidropiridin release

                                                                  - Verapamil immediate

                                                                  release

                                                                  - Verapamil long acting

                                                                  - Verapamil

                                                                  80 ndash 320

                                                                  120 ndash 480

                                                                  120 ndash 360

                                                                  2

                                                                  1 ndash 2

                                                                  1

                                                                  CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                                  - Felodipine

                                                                  - Isradipine

                                                                  - Nicardipine sustained

                                                                  release

                                                                  - Nifedipine long acting

                                                                  - Nisoldipine

                                                                  25 ndash 10

                                                                  25 ndash 20

                                                                  25 ndash 10

                                                                  60 ndash 120

                                                                  30 ndash 60

                                                                  10 ndash 40

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  2

                                                                  2

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                                  - Prazosin

                                                                  - Terazosin

                                                                  1 ndash 16

                                                                  2 ndash 20

                                                                  1 ndash 20

                                                                  1

                                                                  2 ndash 3

                                                                  1 ndash 2

                                                                  Alpha 2 Agonis

                                                                  sentral dan obat

                                                                  lainnya yang bekerja

                                                                  sentral

                                                                  - Clonidine

                                                                  - Clonidine patch

                                                                  - Methyldopa

                                                                  - Reserpin

                                                                  - Guanfacine

                                                                  01 ndash 08

                                                                  01 ndash 03

                                                                  250 ndash 1000

                                                                  01ndash 025

                                                                  05 ndash 2

                                                                  2

                                                                  1 Minggu

                                                                  2

                                                                  1

                                                                  1

                                                                  Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                                  - Minoxidil

                                                                  25 ndash 100

                                                                  25 ndash 80

                                                                  2

                                                                  1 ndash 2

                                                                  Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                                  - Diuretik dan β blocker

                                                                  - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                                  - Calcium antagonist dan diuretik

                                                                  - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                                  - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                                  - α blocker dan β blocker

                                                                  - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                                  antagonist

                                                                  37

                                                                  Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                                  memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                                  obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                                  1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                                  Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                                  menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                                  kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                                  2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                                  PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                                  dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                                  calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                                  akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                                  obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                                  inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                                  3 Gagal Jantung

                                                                  Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                                  ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                                  penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                                  aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                                  4 Diabetes Melitus

                                                                  Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                                  menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                                  diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                                  menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                                  5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                                  Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                                  1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                                  173m2

                                                                  2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                                  Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                                  jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                                  adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                                  per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                                  38

                                                                  6 Penyakit cerebrovaskular

                                                                  Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                                  Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                                  stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                                  Thiazide

                                                                  7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                                  Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                                  PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                                  8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                                  Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                                  dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                                  usia yang lebih muda

                                                                  Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                                  tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                                  sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                                  mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                                  kompensasiadaptasi

                                                                  Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                                  akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                                  Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                                  renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                                  penyebab hipertensi pada lansia

                                                                  Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                                  adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                                  Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                                  pembuluh darah perifer

                                                                  Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                                  postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                                  terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                                  akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                                  Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                                  Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                                  tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                                  39

                                                                  bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                  dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                  26 KOMPLIKASI

                                                                  Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                  sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                  penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                  organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                  antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                  dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                  penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                  dicapai

                                                                  27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                  A DEFINISI

                                                                  Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                  ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                  membutuhkan penanggulangan segera

                                                                  B KLASIFIKASI

                                                                  1 Hipertensi Emergensi

                                                                  Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                  progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                  penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                  2 Hipertensi urgensi

                                                                  Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                  disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                  dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                  Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                  TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                  1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                  1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                  1048729 Aorta diseksi akut

                                                                  1048729 Oedema paru akut

                                                                  1048729 Eklampsi

                                                                  40

                                                                  1048729 Feokhromositoma

                                                                  1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                  1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                  1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                  1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                  - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                  - Cedera kepala

                                                                  - Luka bakar

                                                                  - Interaksi obat

                                                                  Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                  1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                  tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                  1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                  1048729 Hipertensi post operasi

                                                                  1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                  Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                  pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                  C FAKTOR RISIKO

                                                                  Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                  Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                  Kehamilan

                                                                  Penggunaan NAPZA

                                                                  Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                  phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                  Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                  D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                  Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                  dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                  pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                  41

                                                                  Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                  Obat Cara

                                                                  pemberian

                                                                  Farmakologi Dosis

                                                                  ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                  ( dikunyah

                                                                  diisap)

                                                                  Mulai kerja

                                                                  SL 10 -15 menit

                                                                  Oral 15 ndash 30 menit

                                                                  Efek Maksimal

                                                                  SL 60 menit

                                                                  Oral 1 ndash 2 jam

                                                                  Lama kerja 8 jam

                                                                  625 ndash 50

                                                                  mgkali

                                                                  Central Alpha

                                                                  Agonis

                                                                  Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                  Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                  Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                  75 ndash 150

                                                                  microgkalijam

                                                                  Total 900 microg

                                                                  Calcium Channel

                                                                  Blocker

                                                                  Oral ( dikunyah

                                                                  ditelan)

                                                                  Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                  Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                  menit

                                                                  Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                  Obat alternatif

                                                                  bila obat lain

                                                                  tidak ada

                                                                  Kontraindikasi

                                                                  pada kasus

                                                                  krisis hipertensi

                                                                  dengan

                                                                  gangguan otak

                                                                  dan iskemia

                                                                  jantung

                                                                  E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                  1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                  fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                  2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                  3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                  langkah sebagai berikut

                                                                  a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                  pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                  b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                  42

                                                                  c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                  gejala iskemia organ

                                                                  3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                  Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                  jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                  kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                  kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                  dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                  gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                  perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                  kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                  gagal jantung kanan

                                                                  Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                  seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                  penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                  pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                  New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                  menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                  I

                                                                  I

                                                                  Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                  lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                  pada aktivitas berat

                                                                  II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                  menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                  III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                  namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                  IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                  bahkan timbul saat istirahat

                                                                  Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                  elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                  a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                  Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                  Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                  43

                                                                  Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                  Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                  Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                  Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                  Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                  Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                  pada saat yang bersamaan

                                                                  b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                  jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                  tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                  c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                  aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                  d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                  hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                  efusi pleura

                                                                  e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                  Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                  Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                  Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                  1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                  ARDS

                                                                  2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                  3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                  4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                  Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                  dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                  dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                  masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                  Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                  jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                  Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                  Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                  belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                  terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                  44

                                                                  dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                  beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                  31 Hypertension Heart Disease

                                                                  1 Definisi

                                                                  Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                  penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                  jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                  peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                  Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                  hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                  mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                  dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                  gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                  2 Patofisiologi

                                                                  Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                  darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                  hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                  ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                  Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                  kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                  terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                  gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                  bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                  Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                  terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                  beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                  lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                  adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                  belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                  Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                  dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                  terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                  meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                  45

                                                                  stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                  akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                  hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                  karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                  menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                  pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                  jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                  disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                  3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                  Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                  menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                  peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                  dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                  gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                  Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                  stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                  jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                  oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                  Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                  darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                  meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                  4 Pemeriksaan Fisik

                                                                  Keluhan dan Gejala

                                                                  Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                  simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                  Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                  impoten

                                                                  Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                  miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                  adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                  ischemic

                                                                  Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                  aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                  46

                                                                  Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                  keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                  5 Gambaran Klinik

                                                                  Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                  Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                  neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                  timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                  tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                  Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                  tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                  berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                  dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                  faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                  memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                  6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                  A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                  Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                  Hemoglobinhematokrit

                                                                  Elektrolit darahKalium

                                                                  Ureumkreatinin

                                                                  Gula darah puasa

                                                                  Kolesterol total

                                                                  Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                  kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                  adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                  untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                  B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                  - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                  - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                  Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                  tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                  C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                  47

                                                                  Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                  terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                  miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                  Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                  terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                  penyakit jantung hipertensi

                                                                  Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                  ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                  sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                  eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                  tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                  hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                  ekokardiogram

                                                                  D Pemeriksaan Radiologi

                                                                  Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                  elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                  stadium payah jantung hipertensi

                                                                  Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                  ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                  membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                  berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                  7 Penatalaksanaan

                                                                  A Pencegahan

                                                                  Diet rendah sodium

                                                                  Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                  Latihan aerobik rutin

                                                                  Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                  B Pengobatan

                                                                  Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                  terjadi yaitu dengan

                                                                  Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                  Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                  Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                  Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                  48

                                                                  Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                  Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                  menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                  rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                  menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                  Diuretik

                                                                  Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                  aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                  sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                  perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                  dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                  menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                  berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                  gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                  Golongan anti-simpatis

                                                                  Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                  jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                  metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                  Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                  penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                  obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                  diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                  persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                  sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                  Vasodilator

                                                                  Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                  bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                  kalsium

                                                                  Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                  kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                  dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                  tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                  penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                  49

                                                                  4 PNEUMONIA

                                                                  Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                  terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                  konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                  histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                  eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                  waktu yang bervariasi

                                                                  PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                  pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                  ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                  Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                  napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                  pernapasan bronkial)

                                                                  Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                  Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                  kuman aspirasi

                                                                  Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                  adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                  virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                  tua atau lemah

                                                                  41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                  Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                  yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                  klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                  dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                  gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                  5 DIARE AKUT

                                                                  51 DEFINISI

                                                                  50

                                                                  Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                  air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                  memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                  air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                  berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                  15 hari

                                                                  52 KLASIFIKASI

                                                                  Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                  1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                  2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                  3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                  4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                  5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                  53 ETIOLOGI

                                                                  Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                  keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                  penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                  54 PATOFISIOLOGI

                                                                  Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                  berikut

                                                                  1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                  2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                  3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                  4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                  5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                  6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                  7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                  8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                  Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                  Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                  pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                  Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                  presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                  51

                                                                  Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                  menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                  Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                  terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                  cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                  berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                  Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                  yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                  1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                  Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                  KLINIS SKOR

                                                                  Rasa hausmuntah 1

                                                                  Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                  Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                  Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                  Kesadaran apati 1

                                                                  Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                  Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                  Facies cholerica 2

                                                                  Vox cholerica 2

                                                                  Turgor kulit menurun 1

                                                                  Washer womanrsquos hand 1

                                                                  Ekstremitas dingin 1

                                                                  Sianosis 2

                                                                  Umur 50-60 tahun 1

                                                                  Umur gt 60 tahun 2

                                                                  6 AZOTEMIA

                                                                  Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                  dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                  berikut

                                                                  52

                                                                  Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                  yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                  akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                  homeostasis

                                                                  Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                  tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                  satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                  Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                  ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                  (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                  sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                  Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                  AzotemiaPrerenal

                                                                  Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                  penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                  ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                  volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                  karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                  arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                  menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                  Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                  pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                  pada tubulus colectivus distal

                                                                  53

                                                                  Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                  antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                  untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                  menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                  asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                  output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                  AzotemiaIntrarenal

                                                                  Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                  akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                  itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                  dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                  output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                  hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                  hari)

                                                                  Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                  nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                  tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                  mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                  GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                  Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                  dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                  Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                  ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                  Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                  cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                  tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                  juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                  menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                  Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                  azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                  proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                  dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                  urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                  54

                                                                  Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                  dapat menyesatkan

                                                                  Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                  sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                  nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                  lebih dari 35 g24 jam

                                                                  Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                  membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                  memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                  kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                  dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                  menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                  ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                  tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                  GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                  Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                  granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                  glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                  ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                  Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                  skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                  ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                  nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                  penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                  Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                  untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                  ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                  blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                  intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                  reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                  Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                  pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                  vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                  osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                  55

                                                                  asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                  kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                  Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                  toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                  Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                  tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                  Azotemia Postrenal

                                                                  Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                  obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                  dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                  mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                  asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                  Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                  saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                  lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                  terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                  menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                  jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                  fibrosis retroperitoneal

                                                                  PEMBAHASAN

                                                                  56

                                                                  Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                  Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                  Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                  pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                  Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                  assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                  tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                  keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                  pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                  sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                  Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                  penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                  organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                  khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                  tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                  dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                  dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                  adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                  itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                  multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                  psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                  Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                  memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                  Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                  yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                  kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                  ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                  kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                  yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                  anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                  Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                  keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                  pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                  untuk berjalan mulai terbatas

                                                                  57

                                                                  Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                  berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                  hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                  ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                  cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                  Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                  metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                  badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                  apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                  sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                  (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                  ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                  cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                  jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                  pasien tersebut

                                                                  Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                  diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                  sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                  kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                  26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                  VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                  adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                  dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                  (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                  pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                  auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                  Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                  framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                  lelah )

                                                                  Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                  adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                  dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                  yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                  minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                  58

                                                                  halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                  arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                  baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                  Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                  didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                  disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                  sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                  hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                  Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                  Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                  normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                  pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                  1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                  Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                  59

                                                                  2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                  httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                  3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                  2008

                                                                  4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                  httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                  factors

                                                                  5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                  httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                  6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                  Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                  p196-200 p297-299

                                                                  7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                  II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                  Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                  60

                                                                  • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                  • IMT
                                                                  • Status Gizi
                                                                  • lt 20 kgm2
                                                                  • 20-25 kgm2
                                                                  • 25-30 kgm2
                                                                  • gt30 kgm2
                                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                                  • Normal
                                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                                  • Obesitas
                                                                  • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                  • IMT
                                                                  • Status Gizi
                                                                  • lt 185 kgm2
                                                                  • 185-25 kgm2
                                                                  • gt 25 kgm2
                                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                                  • Normal
                                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                                  • 22 Sindrom Geriatri
                                                                  • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                  • 1 Sindrom serebral
                                                                  • 2 Konfusio
                                                                  • 3 Gangguan otonom
                                                                  • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                  • 4 Inkontinensia
                                                                  • 5 Jatuh
                                                                  • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                  • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                  • 7 Dekubitus
                                                                  • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                  • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                  • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                  • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                  • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                  • Gejala lainnya yang lazim
                                                                  • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                  • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                  • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                  • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                  • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                  • 6 Tidur terganggu
                                                                  • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                  • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                  • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                  • Kriteria Mayor
                                                                  • Kriteria Minor

                                                                    lemak total dan saturasi yang rendah

                                                                    Diet rendah natrium Menurunkan intake Garam sebesar 2 ndash 8

                                                                    mmhg tidak lebih dari 100 mmol per hari

                                                                    (24 gram Na atau 6 gram garam)

                                                                    2 ndash 8 mmhg

                                                                    Olahraga Melakukan kegiatan aerobik fisik secara

                                                                    teratur seperti jalan cepat ( paling tidak 30

                                                                    menit per hari setiap hari dalam seminggu)

                                                                    4 ndash 9 mmhg

                                                                    Membatasi Penggunaan

                                                                    alcohol

                                                                    Membatasi konsumsi alkohol tidak lebih

                                                                    dari 2 gelas ( 1 oz atau 30 ml ethanol

                                                                    misalnya 24 oz bir 10 oz anggur atau 3 oz

                                                                    80 whiski) per hari pada sebagian besar

                                                                    laki ndash laki dan tidak lebih dari 1 gelas per

                                                                    hari pada wanita dan laki ndash laki yang lebih

                                                                    kurus

                                                                    2 ndash 4 mmhg

                                                                    2 Terapi Farmakologi

                                                                    Terdapat beberapa data hasil percobaan klinik yang membuktikan bahwa semua kelas

                                                                    obat antihipertensi seperti angiotensin converting enzim inhibitor (ACEI) angiotensin

                                                                    reseptor bloker (ARB) beta-bloker (BB) kalsium chanel bloker (CCB) dan diuretik

                                                                    jenistiazide dapat menurunkan komplikasi hipertensi yang berupa kerusakan organ target

                                                                    Diuretik jenis tiazide telah menjadi dasar pengobatan antihipertensi pada hampir semua hasil

                                                                    percobaan Percobaan-percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang telah dipublikasikan

                                                                    baru-baru ini oleh ALLHAT (Anti hipertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent

                                                                    Heart Attack Trial) yang juga memperlihatkan bahwa diuretik tidak dapat dibandingkan

                                                                    dengan kelas antihipertensi lainnya dalam pencegahan komplikasi kardiovaskuler Selain itu

                                                                    diuretik meningkatkan khasiat penggunaan regimen obat antihipertensi kombinasi yang

                                                                    dapat digunakan dalam mencapai tekanan darah target dan lebih bermanfaat jika

                                                                    dibandingkan dengan agen obat antihipertensi lainnya Meskipun demikian sebuah

                                                                    pengecualian didapatkan pada percobaan yang telah dilakukan oleh Second Australian

                                                                    National Blood Pressure yang melaporkan hasil penggunaan obat awal ACEI sedikit lebih

                                                                    baik pada laki-laki berkulit putih dibandingkan pada pasien yang memulaipengobatannya

                                                                    dengan diuretikObat diuretik jenis tiazide harus digunakan sebagai pengobatan awal pada

                                                                    semua pasiendengan hipertensi baik penggunaan secara tunggal maupun secara kombinasi

                                                                    34

                                                                    dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                                    manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                                    Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                                    lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                                    ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                                    besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                                    untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                                    kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                                    gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                                    tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                                    keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                                    (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                                    pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                                    memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                                    autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                                    harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                                    Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                                    Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                                    Penggunaan

                                                                    (mg hari)

                                                                    Frekuensi

                                                                    penggunaan

                                                                    per hari

                                                                    Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                                    - Chlortalidone

                                                                    - Hidrochlorthiazide

                                                                    - Polythiazide

                                                                    - Indapamide

                                                                    - Metalazone

                                                                    125 ndash 500

                                                                    125 ndash 25

                                                                    125 ndash 50

                                                                    2 ndash 4

                                                                    125 ndash 25

                                                                    05 ndash 01

                                                                    1-2

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    Loop diuretic - Bumetanide

                                                                    - Furosemide

                                                                    - Tosemid

                                                                    05 ndash 1

                                                                    20 ndash 80

                                                                    25 ndash 10

                                                                    2

                                                                    2

                                                                    1

                                                                    Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                                    - Triamterene

                                                                    5 ndash 10

                                                                    50 ndash 100

                                                                    1 ndash 2

                                                                    1 ndash 2

                                                                    Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                                    35

                                                                    blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                                    Beta blocker - Atenolol

                                                                    - Betaxolol

                                                                    - Bisoprolol

                                                                    - Metaprolol

                                                                    - Metoprolol

                                                                    - Nadolod

                                                                    - Propanolol

                                                                    - Propanolol long acting

                                                                    - Timolol

                                                                    25 ndash 100

                                                                    5 ndash 20

                                                                    25 ndash 10

                                                                    50 ndash 100

                                                                    50 ndash 100

                                                                    40 ndash 120

                                                                    40 ndash 160

                                                                    60 ndash 180

                                                                    20 ndash 40

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1 ndash 2

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    2

                                                                    1

                                                                    2

                                                                    Beta blocker aktivitas

                                                                    simpatomimetik

                                                                    - Acebutolol

                                                                    - Penbutolol

                                                                    - Pindolol

                                                                    200 ndash 800

                                                                    10 ndash 40

                                                                    10 ndash 40

                                                                    2

                                                                    1

                                                                    2

                                                                    Kombinasi Alfa dan

                                                                    Beta Blocker

                                                                    - Carvedilol

                                                                    - Labetalol

                                                                    125 ndash 50

                                                                    200 ndash 800

                                                                    2

                                                                    2

                                                                    ACEi - Benazepril

                                                                    - Captopril

                                                                    - Enalapril

                                                                    - Fosinopril

                                                                    - Lisinopril

                                                                    - Moexipril

                                                                    - Perindopril

                                                                    - Quinapril

                                                                    - Ramipril

                                                                    - Trandolapril

                                                                    10 ndash 40

                                                                    25 ndash 100

                                                                    5 ndash 40

                                                                    10 ndash 40

                                                                    10 ndash 40

                                                                    75 ndash 30

                                                                    4 ndash 8

                                                                    10 ndash 80

                                                                    25 ndash 20

                                                                    1 ndash 4

                                                                    1

                                                                    2

                                                                    1 ndash 2

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    Angiotensinogen II

                                                                    Antagonis

                                                                    - Candesartan

                                                                    - Eprosartan

                                                                    - Irbesartan

                                                                    - Losartan

                                                                    - Olmesartan

                                                                    - Telmisartan

                                                                    - Valsartan

                                                                    8 ndash 32

                                                                    400 -800

                                                                    150 ndash 300

                                                                    25 ndash 100

                                                                    20 ndash 40

                                                                    20 ndash 80

                                                                    80 ndash 320

                                                                    1

                                                                    1 ndash 2

                                                                    1

                                                                    1 ndash 2

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    1 ndash 2

                                                                    CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                                    36

                                                                    Dihidropiridin release

                                                                    - Verapamil immediate

                                                                    release

                                                                    - Verapamil long acting

                                                                    - Verapamil

                                                                    80 ndash 320

                                                                    120 ndash 480

                                                                    120 ndash 360

                                                                    2

                                                                    1 ndash 2

                                                                    1

                                                                    CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                                    - Felodipine

                                                                    - Isradipine

                                                                    - Nicardipine sustained

                                                                    release

                                                                    - Nifedipine long acting

                                                                    - Nisoldipine

                                                                    25 ndash 10

                                                                    25 ndash 20

                                                                    25 ndash 10

                                                                    60 ndash 120

                                                                    30 ndash 60

                                                                    10 ndash 40

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    2

                                                                    2

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                                    - Prazosin

                                                                    - Terazosin

                                                                    1 ndash 16

                                                                    2 ndash 20

                                                                    1 ndash 20

                                                                    1

                                                                    2 ndash 3

                                                                    1 ndash 2

                                                                    Alpha 2 Agonis

                                                                    sentral dan obat

                                                                    lainnya yang bekerja

                                                                    sentral

                                                                    - Clonidine

                                                                    - Clonidine patch

                                                                    - Methyldopa

                                                                    - Reserpin

                                                                    - Guanfacine

                                                                    01 ndash 08

                                                                    01 ndash 03

                                                                    250 ndash 1000

                                                                    01ndash 025

                                                                    05 ndash 2

                                                                    2

                                                                    1 Minggu

                                                                    2

                                                                    1

                                                                    1

                                                                    Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                                    - Minoxidil

                                                                    25 ndash 100

                                                                    25 ndash 80

                                                                    2

                                                                    1 ndash 2

                                                                    Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                                    - Diuretik dan β blocker

                                                                    - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                                    - Calcium antagonist dan diuretik

                                                                    - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                                    - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                                    - α blocker dan β blocker

                                                                    - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                                    antagonist

                                                                    37

                                                                    Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                                    memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                                    obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                                    1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                                    Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                                    menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                                    kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                                    2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                                    PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                                    dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                                    calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                                    akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                                    obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                                    inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                                    3 Gagal Jantung

                                                                    Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                                    ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                                    penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                                    aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                                    4 Diabetes Melitus

                                                                    Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                                    menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                                    diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                                    menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                                    5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                                    Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                                    1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                                    173m2

                                                                    2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                                    Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                                    jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                                    adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                                    per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                                    38

                                                                    6 Penyakit cerebrovaskular

                                                                    Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                                    Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                                    stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                                    Thiazide

                                                                    7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                                    Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                                    PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                                    8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                                    Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                                    dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                                    usia yang lebih muda

                                                                    Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                                    tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                                    sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                                    mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                                    kompensasiadaptasi

                                                                    Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                                    akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                                    Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                                    renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                                    penyebab hipertensi pada lansia

                                                                    Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                                    adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                                    Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                                    pembuluh darah perifer

                                                                    Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                                    postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                                    terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                                    akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                                    Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                                    Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                                    tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                                    39

                                                                    bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                    dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                    26 KOMPLIKASI

                                                                    Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                    sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                    penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                    organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                    antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                    dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                    penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                    dicapai

                                                                    27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                    A DEFINISI

                                                                    Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                    ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                    membutuhkan penanggulangan segera

                                                                    B KLASIFIKASI

                                                                    1 Hipertensi Emergensi

                                                                    Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                    progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                    penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                    2 Hipertensi urgensi

                                                                    Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                    disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                    dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                    Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                    TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                    1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                    1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                    1048729 Aorta diseksi akut

                                                                    1048729 Oedema paru akut

                                                                    1048729 Eklampsi

                                                                    40

                                                                    1048729 Feokhromositoma

                                                                    1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                    1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                    1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                    1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                    - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                    - Cedera kepala

                                                                    - Luka bakar

                                                                    - Interaksi obat

                                                                    Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                    1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                    tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                    1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                    1048729 Hipertensi post operasi

                                                                    1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                    Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                    pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                    C FAKTOR RISIKO

                                                                    Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                    Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                    Kehamilan

                                                                    Penggunaan NAPZA

                                                                    Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                    phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                    Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                    D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                    Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                    dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                    pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                    41

                                                                    Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                    Obat Cara

                                                                    pemberian

                                                                    Farmakologi Dosis

                                                                    ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                    ( dikunyah

                                                                    diisap)

                                                                    Mulai kerja

                                                                    SL 10 -15 menit

                                                                    Oral 15 ndash 30 menit

                                                                    Efek Maksimal

                                                                    SL 60 menit

                                                                    Oral 1 ndash 2 jam

                                                                    Lama kerja 8 jam

                                                                    625 ndash 50

                                                                    mgkali

                                                                    Central Alpha

                                                                    Agonis

                                                                    Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                    Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                    Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                    75 ndash 150

                                                                    microgkalijam

                                                                    Total 900 microg

                                                                    Calcium Channel

                                                                    Blocker

                                                                    Oral ( dikunyah

                                                                    ditelan)

                                                                    Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                    Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                    menit

                                                                    Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                    Obat alternatif

                                                                    bila obat lain

                                                                    tidak ada

                                                                    Kontraindikasi

                                                                    pada kasus

                                                                    krisis hipertensi

                                                                    dengan

                                                                    gangguan otak

                                                                    dan iskemia

                                                                    jantung

                                                                    E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                    1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                    fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                    2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                    3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                    langkah sebagai berikut

                                                                    a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                    pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                    b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                    42

                                                                    c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                    gejala iskemia organ

                                                                    3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                    Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                    jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                    kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                    kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                    dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                    gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                    perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                    kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                    gagal jantung kanan

                                                                    Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                    seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                    penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                    pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                    New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                    menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                    I

                                                                    I

                                                                    Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                    lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                    pada aktivitas berat

                                                                    II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                    menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                    III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                    namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                    IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                    bahkan timbul saat istirahat

                                                                    Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                    elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                    a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                    Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                    Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                    43

                                                                    Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                    Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                    Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                    Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                    Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                    Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                    pada saat yang bersamaan

                                                                    b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                    jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                    tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                    c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                    aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                    d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                    hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                    efusi pleura

                                                                    e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                    Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                    Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                    Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                    1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                    ARDS

                                                                    2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                    3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                    4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                    Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                    dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                    dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                    masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                    Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                    jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                    Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                    Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                    belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                    terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                    44

                                                                    dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                    beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                    31 Hypertension Heart Disease

                                                                    1 Definisi

                                                                    Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                    penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                    jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                    peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                    Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                    hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                    mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                    dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                    gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                    2 Patofisiologi

                                                                    Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                    darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                    hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                    ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                    Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                    kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                    terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                    gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                    bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                    Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                    terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                    beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                    lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                    adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                    belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                    Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                    dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                    terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                    meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                    45

                                                                    stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                    akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                    hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                    karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                    menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                    pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                    jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                    disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                    3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                    Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                    menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                    peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                    dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                    gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                    Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                    stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                    jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                    oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                    Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                    darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                    meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                    4 Pemeriksaan Fisik

                                                                    Keluhan dan Gejala

                                                                    Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                    simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                    Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                    impoten

                                                                    Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                    miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                    adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                    ischemic

                                                                    Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                    aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                    46

                                                                    Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                    keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                    5 Gambaran Klinik

                                                                    Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                    Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                    neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                    timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                    tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                    Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                    tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                    berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                    dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                    faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                    memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                    6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                    A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                    Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                    Hemoglobinhematokrit

                                                                    Elektrolit darahKalium

                                                                    Ureumkreatinin

                                                                    Gula darah puasa

                                                                    Kolesterol total

                                                                    Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                    kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                    adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                    untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                    B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                    - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                    - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                    Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                    tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                    C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                    47

                                                                    Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                    terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                    miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                    Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                    terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                    penyakit jantung hipertensi

                                                                    Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                    ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                    sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                    eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                    tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                    hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                    ekokardiogram

                                                                    D Pemeriksaan Radiologi

                                                                    Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                    elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                    stadium payah jantung hipertensi

                                                                    Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                    ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                    membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                    berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                    7 Penatalaksanaan

                                                                    A Pencegahan

                                                                    Diet rendah sodium

                                                                    Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                    Latihan aerobik rutin

                                                                    Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                    B Pengobatan

                                                                    Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                    terjadi yaitu dengan

                                                                    Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                    Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                    Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                    Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                    48

                                                                    Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                    Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                    menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                    rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                    menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                    Diuretik

                                                                    Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                    aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                    sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                    perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                    dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                    menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                    berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                    gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                    Golongan anti-simpatis

                                                                    Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                    jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                    metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                    Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                    penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                    obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                    diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                    persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                    sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                    Vasodilator

                                                                    Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                    bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                    kalsium

                                                                    Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                    kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                    dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                    tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                    penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                    49

                                                                    4 PNEUMONIA

                                                                    Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                    terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                    konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                    histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                    eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                    waktu yang bervariasi

                                                                    PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                    pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                    ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                    Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                    napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                    pernapasan bronkial)

                                                                    Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                    Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                    kuman aspirasi

                                                                    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                    adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                    virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                    tua atau lemah

                                                                    41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                    Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                    yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                    klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                    dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                    gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                    5 DIARE AKUT

                                                                    51 DEFINISI

                                                                    50

                                                                    Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                    air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                    memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                    air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                    berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                    15 hari

                                                                    52 KLASIFIKASI

                                                                    Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                    1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                    2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                    3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                    4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                    5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                    53 ETIOLOGI

                                                                    Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                    keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                    penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                    54 PATOFISIOLOGI

                                                                    Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                    berikut

                                                                    1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                    2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                    3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                    4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                    5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                    6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                    7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                    8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                    Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                    Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                    pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                    Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                    presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                    51

                                                                    Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                    menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                    Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                    terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                    cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                    berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                    Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                    yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                    1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                    Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                    KLINIS SKOR

                                                                    Rasa hausmuntah 1

                                                                    Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                    Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                    Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                    Kesadaran apati 1

                                                                    Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                    Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                    Facies cholerica 2

                                                                    Vox cholerica 2

                                                                    Turgor kulit menurun 1

                                                                    Washer womanrsquos hand 1

                                                                    Ekstremitas dingin 1

                                                                    Sianosis 2

                                                                    Umur 50-60 tahun 1

                                                                    Umur gt 60 tahun 2

                                                                    6 AZOTEMIA

                                                                    Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                    dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                    berikut

                                                                    52

                                                                    Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                    yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                    akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                    homeostasis

                                                                    Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                    tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                    satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                    Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                    ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                    (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                    sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                    Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                    AzotemiaPrerenal

                                                                    Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                    penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                    ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                    volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                    karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                    arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                    menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                    Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                    pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                    pada tubulus colectivus distal

                                                                    53

                                                                    Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                    antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                    untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                    menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                    asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                    output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                    AzotemiaIntrarenal

                                                                    Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                    akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                    itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                    dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                    output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                    hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                    hari)

                                                                    Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                    nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                    tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                    mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                    GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                    Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                    dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                    Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                    ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                    Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                    cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                    tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                    juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                    menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                    Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                    azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                    proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                    dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                    urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                    54

                                                                    Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                    dapat menyesatkan

                                                                    Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                    sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                    nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                    lebih dari 35 g24 jam

                                                                    Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                    membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                    memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                    kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                    dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                    menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                    ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                    tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                    GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                    Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                    granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                    glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                    ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                    Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                    skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                    ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                    nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                    penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                    Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                    untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                    ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                    blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                    intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                    reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                    Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                    pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                    vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                    osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                    55

                                                                    asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                    kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                    Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                    toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                    Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                    tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                    Azotemia Postrenal

                                                                    Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                    obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                    dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                    mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                    asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                    Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                    saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                    lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                    terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                    menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                    jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                    fibrosis retroperitoneal

                                                                    PEMBAHASAN

                                                                    56

                                                                    Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                    Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                    Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                    pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                    Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                    assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                    tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                    keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                    pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                    sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                    Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                    penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                    organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                    khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                    tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                    dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                    dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                    adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                    itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                    multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                    psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                    Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                    memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                    Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                    yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                    kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                    ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                    kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                    yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                    anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                    Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                    keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                    pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                    untuk berjalan mulai terbatas

                                                                    57

                                                                    Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                    berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                    hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                    ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                    cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                    Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                    metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                    badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                    apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                    sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                    (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                    ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                    cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                    jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                    pasien tersebut

                                                                    Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                    diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                    sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                    kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                    26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                    VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                    adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                    dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                    (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                    pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                    auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                    Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                    framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                    lelah )

                                                                    Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                    adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                    dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                    yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                    minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                    58

                                                                    halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                    arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                    baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                    Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                    didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                    disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                    sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                    hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                    Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                    Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                    normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                    pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                    1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                    Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                    59

                                                                    2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                    httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                    3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                    2008

                                                                    4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                    httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                    factors

                                                                    5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                    httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                    6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                    Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                    p196-200 p297-299

                                                                    7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                    II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                    Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                    60

                                                                    • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                    • IMT
                                                                    • Status Gizi
                                                                    • lt 20 kgm2
                                                                    • 20-25 kgm2
                                                                    • 25-30 kgm2
                                                                    • gt30 kgm2
                                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                                    • Normal
                                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                                    • Obesitas
                                                                    • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                    • IMT
                                                                    • Status Gizi
                                                                    • lt 185 kgm2
                                                                    • 185-25 kgm2
                                                                    • gt 25 kgm2
                                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                                    • Normal
                                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                                    • 22 Sindrom Geriatri
                                                                    • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                    • 1 Sindrom serebral
                                                                    • 2 Konfusio
                                                                    • 3 Gangguan otonom
                                                                    • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                    • 4 Inkontinensia
                                                                    • 5 Jatuh
                                                                    • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                    • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                    • 7 Dekubitus
                                                                    • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                    • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                    • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                    • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                    • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                    • Gejala lainnya yang lazim
                                                                    • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                    • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                    • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                    • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                    • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                    • 6 Tidur terganggu
                                                                    • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                    • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                    • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                    • Kriteria Mayor
                                                                    • Kriteria Minor

                                                                      dengan satukelas antihipertensi lainnya (ACEI ARB BB CCB) yang memperlihatkan

                                                                      manfaat penggunaannya pada hasil percobaan random terkontrol

                                                                      Jika salah satu obat tidak dapat ditoleransi atau kontraindikasi sedangkan kelas

                                                                      lainnya memperlihatkan khasiat dapat menurunkan resiko kardiovaskuler obat yang

                                                                      ditoleransi tersebut harus diganti dengan jenis obat dari kelas berkhasiat tersebut Sebagian

                                                                      besar pasien yang mengidap hipertensi akan membutuhkan dua atau lebih obat antihipertensi

                                                                      untuk mendapatkan sasaran tekanan darah yang seharusnya Penambahan obat kedua dari

                                                                      kelas yang berbeda harus dilakukan ketika penggunaan obat tunggal dengan dosis adekuat

                                                                      gagal mencapai tekanan darah target Ketika tekanan darah lebih dari 2010mmHg di atas

                                                                      tekanan darah target harus dipertimbangkan pemberian terapi dengan duakelas obat

                                                                      keduanya bisa dengan resep yang berbeda atau dalam dosis kombinasi yang telahdisatukan

                                                                      (tabel 3) Pemberian obat dengan lebih dari satu kelas obat dapat meningkatkan kemungkinan

                                                                      pencapaian tekanan darah target pada beberapa waktu yang tepat namun harustetap

                                                                      memperhatikan resiko hipotensi ortostatik utamanya pada pasien dengan diabetesdisfungsi

                                                                      autonom dan pada beberapa orang yang berumur lebih tua Penggunaan obat-obat generik

                                                                      harus dipertimbangkan untuk mengurangi biaya pengobatan

                                                                      Tabel 3 Daftar obat Anti hipertensi

                                                                      Kelas Obat (nama generik) Dosis

                                                                      Penggunaan

                                                                      (mg hari)

                                                                      Frekuensi

                                                                      penggunaan

                                                                      per hari

                                                                      Diuretik Thiazide - Klortihiazide

                                                                      - Chlortalidone

                                                                      - Hidrochlorthiazide

                                                                      - Polythiazide

                                                                      - Indapamide

                                                                      - Metalazone

                                                                      125 ndash 500

                                                                      125 ndash 25

                                                                      125 ndash 50

                                                                      2 ndash 4

                                                                      125 ndash 25

                                                                      05 ndash 01

                                                                      1-2

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      Loop diuretic - Bumetanide

                                                                      - Furosemide

                                                                      - Tosemid

                                                                      05 ndash 1

                                                                      20 ndash 80

                                                                      25 ndash 10

                                                                      2

                                                                      2

                                                                      1

                                                                      Diuretik hemat kalium - Amiloride

                                                                      - Triamterene

                                                                      5 ndash 10

                                                                      50 ndash 100

                                                                      1 ndash 2

                                                                      1 ndash 2

                                                                      Aldosteron Reseptor - Eplerenone 50 ndash 100 1

                                                                      35

                                                                      blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                                      Beta blocker - Atenolol

                                                                      - Betaxolol

                                                                      - Bisoprolol

                                                                      - Metaprolol

                                                                      - Metoprolol

                                                                      - Nadolod

                                                                      - Propanolol

                                                                      - Propanolol long acting

                                                                      - Timolol

                                                                      25 ndash 100

                                                                      5 ndash 20

                                                                      25 ndash 10

                                                                      50 ndash 100

                                                                      50 ndash 100

                                                                      40 ndash 120

                                                                      40 ndash 160

                                                                      60 ndash 180

                                                                      20 ndash 40

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1 ndash 2

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      2

                                                                      1

                                                                      2

                                                                      Beta blocker aktivitas

                                                                      simpatomimetik

                                                                      - Acebutolol

                                                                      - Penbutolol

                                                                      - Pindolol

                                                                      200 ndash 800

                                                                      10 ndash 40

                                                                      10 ndash 40

                                                                      2

                                                                      1

                                                                      2

                                                                      Kombinasi Alfa dan

                                                                      Beta Blocker

                                                                      - Carvedilol

                                                                      - Labetalol

                                                                      125 ndash 50

                                                                      200 ndash 800

                                                                      2

                                                                      2

                                                                      ACEi - Benazepril

                                                                      - Captopril

                                                                      - Enalapril

                                                                      - Fosinopril

                                                                      - Lisinopril

                                                                      - Moexipril

                                                                      - Perindopril

                                                                      - Quinapril

                                                                      - Ramipril

                                                                      - Trandolapril

                                                                      10 ndash 40

                                                                      25 ndash 100

                                                                      5 ndash 40

                                                                      10 ndash 40

                                                                      10 ndash 40

                                                                      75 ndash 30

                                                                      4 ndash 8

                                                                      10 ndash 80

                                                                      25 ndash 20

                                                                      1 ndash 4

                                                                      1

                                                                      2

                                                                      1 ndash 2

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      Angiotensinogen II

                                                                      Antagonis

                                                                      - Candesartan

                                                                      - Eprosartan

                                                                      - Irbesartan

                                                                      - Losartan

                                                                      - Olmesartan

                                                                      - Telmisartan

                                                                      - Valsartan

                                                                      8 ndash 32

                                                                      400 -800

                                                                      150 ndash 300

                                                                      25 ndash 100

                                                                      20 ndash 40

                                                                      20 ndash 80

                                                                      80 ndash 320

                                                                      1

                                                                      1 ndash 2

                                                                      1

                                                                      1 ndash 2

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      1 ndash 2

                                                                      CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                                      36

                                                                      Dihidropiridin release

                                                                      - Verapamil immediate

                                                                      release

                                                                      - Verapamil long acting

                                                                      - Verapamil

                                                                      80 ndash 320

                                                                      120 ndash 480

                                                                      120 ndash 360

                                                                      2

                                                                      1 ndash 2

                                                                      1

                                                                      CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                                      - Felodipine

                                                                      - Isradipine

                                                                      - Nicardipine sustained

                                                                      release

                                                                      - Nifedipine long acting

                                                                      - Nisoldipine

                                                                      25 ndash 10

                                                                      25 ndash 20

                                                                      25 ndash 10

                                                                      60 ndash 120

                                                                      30 ndash 60

                                                                      10 ndash 40

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      2

                                                                      2

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                                      - Prazosin

                                                                      - Terazosin

                                                                      1 ndash 16

                                                                      2 ndash 20

                                                                      1 ndash 20

                                                                      1

                                                                      2 ndash 3

                                                                      1 ndash 2

                                                                      Alpha 2 Agonis

                                                                      sentral dan obat

                                                                      lainnya yang bekerja

                                                                      sentral

                                                                      - Clonidine

                                                                      - Clonidine patch

                                                                      - Methyldopa

                                                                      - Reserpin

                                                                      - Guanfacine

                                                                      01 ndash 08

                                                                      01 ndash 03

                                                                      250 ndash 1000

                                                                      01ndash 025

                                                                      05 ndash 2

                                                                      2

                                                                      1 Minggu

                                                                      2

                                                                      1

                                                                      1

                                                                      Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                                      - Minoxidil

                                                                      25 ndash 100

                                                                      25 ndash 80

                                                                      2

                                                                      1 ndash 2

                                                                      Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                                      - Diuretik dan β blocker

                                                                      - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                                      - Calcium antagonist dan diuretik

                                                                      - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                                      - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                                      - α blocker dan β blocker

                                                                      - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                                      antagonist

                                                                      37

                                                                      Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                                      memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                                      obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                                      1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                                      Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                                      menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                                      kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                                      2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                                      PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                                      dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                                      calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                                      akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                                      obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                                      inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                                      3 Gagal Jantung

                                                                      Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                                      ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                                      penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                                      aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                                      4 Diabetes Melitus

                                                                      Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                                      menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                                      diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                                      menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                                      5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                                      Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                                      1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                                      173m2

                                                                      2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                                      Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                                      jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                                      adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                                      per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                                      38

                                                                      6 Penyakit cerebrovaskular

                                                                      Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                                      Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                                      stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                                      Thiazide

                                                                      7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                                      Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                                      PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                                      8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                                      Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                                      dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                                      usia yang lebih muda

                                                                      Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                                      tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                                      sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                                      mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                                      kompensasiadaptasi

                                                                      Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                                      akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                                      Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                                      renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                                      penyebab hipertensi pada lansia

                                                                      Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                                      adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                                      Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                                      pembuluh darah perifer

                                                                      Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                                      postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                                      terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                                      akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                                      Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                                      Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                                      tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                                      39

                                                                      bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                      dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                      26 KOMPLIKASI

                                                                      Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                      sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                      penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                      organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                      antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                      dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                      penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                      dicapai

                                                                      27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                      A DEFINISI

                                                                      Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                      ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                      membutuhkan penanggulangan segera

                                                                      B KLASIFIKASI

                                                                      1 Hipertensi Emergensi

                                                                      Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                      progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                      penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                      2 Hipertensi urgensi

                                                                      Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                      disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                      dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                      Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                      TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                      1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                      1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                      1048729 Aorta diseksi akut

                                                                      1048729 Oedema paru akut

                                                                      1048729 Eklampsi

                                                                      40

                                                                      1048729 Feokhromositoma

                                                                      1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                      1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                      1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                      1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                      - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                      - Cedera kepala

                                                                      - Luka bakar

                                                                      - Interaksi obat

                                                                      Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                      1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                      tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                      1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                      1048729 Hipertensi post operasi

                                                                      1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                      Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                      pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                      C FAKTOR RISIKO

                                                                      Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                      Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                      Kehamilan

                                                                      Penggunaan NAPZA

                                                                      Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                      phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                      Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                      D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                      Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                      dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                      pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                      41

                                                                      Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                      Obat Cara

                                                                      pemberian

                                                                      Farmakologi Dosis

                                                                      ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                      ( dikunyah

                                                                      diisap)

                                                                      Mulai kerja

                                                                      SL 10 -15 menit

                                                                      Oral 15 ndash 30 menit

                                                                      Efek Maksimal

                                                                      SL 60 menit

                                                                      Oral 1 ndash 2 jam

                                                                      Lama kerja 8 jam

                                                                      625 ndash 50

                                                                      mgkali

                                                                      Central Alpha

                                                                      Agonis

                                                                      Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                      Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                      Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                      75 ndash 150

                                                                      microgkalijam

                                                                      Total 900 microg

                                                                      Calcium Channel

                                                                      Blocker

                                                                      Oral ( dikunyah

                                                                      ditelan)

                                                                      Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                      Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                      menit

                                                                      Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                      Obat alternatif

                                                                      bila obat lain

                                                                      tidak ada

                                                                      Kontraindikasi

                                                                      pada kasus

                                                                      krisis hipertensi

                                                                      dengan

                                                                      gangguan otak

                                                                      dan iskemia

                                                                      jantung

                                                                      E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                      1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                      fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                      2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                      3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                      langkah sebagai berikut

                                                                      a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                      pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                      b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                      42

                                                                      c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                      gejala iskemia organ

                                                                      3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                      Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                      jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                      kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                      kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                      dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                      gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                      perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                      kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                      gagal jantung kanan

                                                                      Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                      seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                      penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                      pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                      New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                      menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                      I

                                                                      I

                                                                      Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                      lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                      pada aktivitas berat

                                                                      II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                      menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                      III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                      namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                      IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                      bahkan timbul saat istirahat

                                                                      Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                      elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                      a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                      Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                      Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                      43

                                                                      Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                      Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                      Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                      Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                      Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                      Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                      pada saat yang bersamaan

                                                                      b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                      jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                      tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                      c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                      aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                      d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                      hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                      efusi pleura

                                                                      e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                      Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                      Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                      Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                      1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                      ARDS

                                                                      2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                      3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                      4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                      Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                      dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                      dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                      masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                      Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                      jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                      Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                      Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                      belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                      terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                      44

                                                                      dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                      beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                      31 Hypertension Heart Disease

                                                                      1 Definisi

                                                                      Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                      penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                      jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                      peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                      Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                      hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                      mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                      dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                      gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                      2 Patofisiologi

                                                                      Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                      darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                      hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                      ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                      Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                      kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                      terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                      gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                      bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                      Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                      terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                      beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                      lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                      adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                      belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                      Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                      dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                      terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                      meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                      45

                                                                      stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                      akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                      hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                      karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                      menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                      pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                      jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                      disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                      3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                      Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                      menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                      peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                      dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                      gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                      Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                      stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                      jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                      oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                      Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                      darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                      meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                      4 Pemeriksaan Fisik

                                                                      Keluhan dan Gejala

                                                                      Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                      simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                      Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                      impoten

                                                                      Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                      miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                      adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                      ischemic

                                                                      Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                      aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                      46

                                                                      Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                      keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                      5 Gambaran Klinik

                                                                      Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                      Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                      neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                      timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                      tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                      Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                      tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                      berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                      dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                      faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                      memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                      6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                      A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                      Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                      Hemoglobinhematokrit

                                                                      Elektrolit darahKalium

                                                                      Ureumkreatinin

                                                                      Gula darah puasa

                                                                      Kolesterol total

                                                                      Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                      kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                      adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                      untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                      B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                      - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                      - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                      Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                      tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                      C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                      47

                                                                      Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                      terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                      miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                      Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                      terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                      penyakit jantung hipertensi

                                                                      Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                      ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                      sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                      eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                      tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                      hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                      ekokardiogram

                                                                      D Pemeriksaan Radiologi

                                                                      Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                      elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                      stadium payah jantung hipertensi

                                                                      Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                      ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                      membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                      berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                      7 Penatalaksanaan

                                                                      A Pencegahan

                                                                      Diet rendah sodium

                                                                      Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                      Latihan aerobik rutin

                                                                      Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                      B Pengobatan

                                                                      Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                      terjadi yaitu dengan

                                                                      Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                      Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                      Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                      Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                      48

                                                                      Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                      Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                      menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                      rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                      menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                      Diuretik

                                                                      Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                      aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                      sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                      perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                      dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                      menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                      berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                      gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                      Golongan anti-simpatis

                                                                      Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                      jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                      metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                      Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                      penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                      obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                      diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                      persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                      sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                      Vasodilator

                                                                      Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                      bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                      kalsium

                                                                      Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                      kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                      dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                      tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                      penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                      49

                                                                      4 PNEUMONIA

                                                                      Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                      terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                      konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                      histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                      eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                      waktu yang bervariasi

                                                                      PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                      pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                      ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                      Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                      napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                      pernapasan bronkial)

                                                                      Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                      Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                      kuman aspirasi

                                                                      Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                      adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                      virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                      tua atau lemah

                                                                      41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                      Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                      yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                      klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                      dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                      gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                      5 DIARE AKUT

                                                                      51 DEFINISI

                                                                      50

                                                                      Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                      air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                      memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                      air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                      berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                      15 hari

                                                                      52 KLASIFIKASI

                                                                      Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                      1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                      2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                      3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                      4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                      5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                      53 ETIOLOGI

                                                                      Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                      keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                      penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                      54 PATOFISIOLOGI

                                                                      Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                      berikut

                                                                      1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                      2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                      3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                      4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                      5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                      6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                      7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                      8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                      Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                      Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                      pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                      Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                      presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                      51

                                                                      Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                      menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                      Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                      terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                      cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                      berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                      Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                      yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                      1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                      Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                      KLINIS SKOR

                                                                      Rasa hausmuntah 1

                                                                      Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                      Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                      Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                      Kesadaran apati 1

                                                                      Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                      Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                      Facies cholerica 2

                                                                      Vox cholerica 2

                                                                      Turgor kulit menurun 1

                                                                      Washer womanrsquos hand 1

                                                                      Ekstremitas dingin 1

                                                                      Sianosis 2

                                                                      Umur 50-60 tahun 1

                                                                      Umur gt 60 tahun 2

                                                                      6 AZOTEMIA

                                                                      Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                      dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                      berikut

                                                                      52

                                                                      Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                      yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                      akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                      homeostasis

                                                                      Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                      tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                      satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                      Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                      ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                      (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                      sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                      Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                      AzotemiaPrerenal

                                                                      Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                      penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                      ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                      volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                      karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                      arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                      menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                      Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                      pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                      pada tubulus colectivus distal

                                                                      53

                                                                      Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                      antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                      untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                      menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                      asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                      output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                      AzotemiaIntrarenal

                                                                      Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                      akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                      itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                      dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                      output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                      hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                      hari)

                                                                      Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                      nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                      tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                      mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                      GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                      Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                      dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                      Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                      ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                      Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                      cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                      tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                      juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                      menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                      Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                      azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                      proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                      dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                      urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                      54

                                                                      Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                      dapat menyesatkan

                                                                      Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                      sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                      nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                      lebih dari 35 g24 jam

                                                                      Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                      membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                      memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                      kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                      dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                      menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                      ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                      tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                      GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                      Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                      granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                      glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                      ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                      Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                      skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                      ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                      nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                      penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                      Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                      untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                      ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                      blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                      intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                      reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                      Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                      pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                      vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                      osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                      55

                                                                      asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                      kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                      Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                      toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                      Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                      tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                      Azotemia Postrenal

                                                                      Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                      obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                      dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                      mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                      asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                      Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                      saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                      lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                      terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                      menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                      jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                      fibrosis retroperitoneal

                                                                      PEMBAHASAN

                                                                      56

                                                                      Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                      Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                      Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                      pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                      Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                      assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                      tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                      keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                      pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                      sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                      Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                      penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                      organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                      khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                      tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                      dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                      dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                      adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                      itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                      multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                      psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                      Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                      memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                      Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                      yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                      kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                      ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                      kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                      yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                      anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                      Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                      keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                      pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                      untuk berjalan mulai terbatas

                                                                      57

                                                                      Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                      berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                      hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                      ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                      cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                      Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                      metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                      badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                      apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                      sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                      (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                      ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                      cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                      jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                      pasien tersebut

                                                                      Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                      diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                      sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                      kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                      26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                      VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                      adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                      dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                      (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                      pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                      auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                      Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                      framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                      lelah )

                                                                      Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                      adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                      dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                      yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                      minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                      58

                                                                      halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                      arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                      baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                      Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                      didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                      disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                      sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                      hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                      Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                      Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                      normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                      pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                                      1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                      Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                      59

                                                                      2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                      httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                      3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                      2008

                                                                      4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                      httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                      factors

                                                                      5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                      httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                      6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                      Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                      p196-200 p297-299

                                                                      7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                      II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                      Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                      60

                                                                      • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                      • IMT
                                                                      • Status Gizi
                                                                      • lt 20 kgm2
                                                                      • 20-25 kgm2
                                                                      • 25-30 kgm2
                                                                      • gt30 kgm2
                                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                                      • Normal
                                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                                      • Obesitas
                                                                      • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                      • IMT
                                                                      • Status Gizi
                                                                      • lt 185 kgm2
                                                                      • 185-25 kgm2
                                                                      • gt 25 kgm2
                                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                                      • Normal
                                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                                      • 22 Sindrom Geriatri
                                                                      • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                      • 1 Sindrom serebral
                                                                      • 2 Konfusio
                                                                      • 3 Gangguan otonom
                                                                      • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                      • 4 Inkontinensia
                                                                      • 5 Jatuh
                                                                      • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                      • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                      • 7 Dekubitus
                                                                      • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                      • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                      • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                      • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                      • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                      • Gejala lainnya yang lazim
                                                                      • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                      • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                      • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                      • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                      • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                      • 6 Tidur terganggu
                                                                      • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                      • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                      • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                      • Kriteria Mayor
                                                                      • Kriteria Minor

                                                                        blocker - Spironolakton 25 ndash 50 1

                                                                        Beta blocker - Atenolol

                                                                        - Betaxolol

                                                                        - Bisoprolol

                                                                        - Metaprolol

                                                                        - Metoprolol

                                                                        - Nadolod

                                                                        - Propanolol

                                                                        - Propanolol long acting

                                                                        - Timolol

                                                                        25 ndash 100

                                                                        5 ndash 20

                                                                        25 ndash 10

                                                                        50 ndash 100

                                                                        50 ndash 100

                                                                        40 ndash 120

                                                                        40 ndash 160

                                                                        60 ndash 180

                                                                        20 ndash 40

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        1 ndash 2

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        2

                                                                        1

                                                                        2

                                                                        Beta blocker aktivitas

                                                                        simpatomimetik

                                                                        - Acebutolol

                                                                        - Penbutolol

                                                                        - Pindolol

                                                                        200 ndash 800

                                                                        10 ndash 40

                                                                        10 ndash 40

                                                                        2

                                                                        1

                                                                        2

                                                                        Kombinasi Alfa dan

                                                                        Beta Blocker

                                                                        - Carvedilol

                                                                        - Labetalol

                                                                        125 ndash 50

                                                                        200 ndash 800

                                                                        2

                                                                        2

                                                                        ACEi - Benazepril

                                                                        - Captopril

                                                                        - Enalapril

                                                                        - Fosinopril

                                                                        - Lisinopril

                                                                        - Moexipril

                                                                        - Perindopril

                                                                        - Quinapril

                                                                        - Ramipril

                                                                        - Trandolapril

                                                                        10 ndash 40

                                                                        25 ndash 100

                                                                        5 ndash 40

                                                                        10 ndash 40

                                                                        10 ndash 40

                                                                        75 ndash 30

                                                                        4 ndash 8

                                                                        10 ndash 80

                                                                        25 ndash 20

                                                                        1 ndash 4

                                                                        1

                                                                        2

                                                                        1 ndash 2

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        Angiotensinogen II

                                                                        Antagonis

                                                                        - Candesartan

                                                                        - Eprosartan

                                                                        - Irbesartan

                                                                        - Losartan

                                                                        - Olmesartan

                                                                        - Telmisartan

                                                                        - Valsartan

                                                                        8 ndash 32

                                                                        400 -800

                                                                        150 ndash 300

                                                                        25 ndash 100

                                                                        20 ndash 40

                                                                        20 ndash 80

                                                                        80 ndash 320

                                                                        1

                                                                        1 ndash 2

                                                                        1

                                                                        1 ndash 2

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        1 ndash 2

                                                                        CCB ndash Non - Diltiazem extended 180 ndash 240 1

                                                                        36

                                                                        Dihidropiridin release

                                                                        - Verapamil immediate

                                                                        release

                                                                        - Verapamil long acting

                                                                        - Verapamil

                                                                        80 ndash 320

                                                                        120 ndash 480

                                                                        120 ndash 360

                                                                        2

                                                                        1 ndash 2

                                                                        1

                                                                        CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                                        - Felodipine

                                                                        - Isradipine

                                                                        - Nicardipine sustained

                                                                        release

                                                                        - Nifedipine long acting

                                                                        - Nisoldipine

                                                                        25 ndash 10

                                                                        25 ndash 20

                                                                        25 ndash 10

                                                                        60 ndash 120

                                                                        30 ndash 60

                                                                        10 ndash 40

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        2

                                                                        2

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                                        - Prazosin

                                                                        - Terazosin

                                                                        1 ndash 16

                                                                        2 ndash 20

                                                                        1 ndash 20

                                                                        1

                                                                        2 ndash 3

                                                                        1 ndash 2

                                                                        Alpha 2 Agonis

                                                                        sentral dan obat

                                                                        lainnya yang bekerja

                                                                        sentral

                                                                        - Clonidine

                                                                        - Clonidine patch

                                                                        - Methyldopa

                                                                        - Reserpin

                                                                        - Guanfacine

                                                                        01 ndash 08

                                                                        01 ndash 03

                                                                        250 ndash 1000

                                                                        01ndash 025

                                                                        05 ndash 2

                                                                        2

                                                                        1 Minggu

                                                                        2

                                                                        1

                                                                        1

                                                                        Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                                        - Minoxidil

                                                                        25 ndash 100

                                                                        25 ndash 80

                                                                        2

                                                                        1 ndash 2

                                                                        Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                                        - Diuretik dan β blocker

                                                                        - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                                        - Calcium antagonist dan diuretik

                                                                        - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                                        - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                                        - α blocker dan β blocker

                                                                        - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                                        antagonist

                                                                        37

                                                                        Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                                        memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                                        obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                                        1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                                        Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                                        menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                                        kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                                        2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                                        PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                                        dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                                        calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                                        akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                                        obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                                        inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                                        3 Gagal Jantung

                                                                        Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                                        ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                                        penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                                        aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                                        4 Diabetes Melitus

                                                                        Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                                        menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                                        diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                                        menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                                        5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                                        Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                                        1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                                        173m2

                                                                        2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                                        Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                                        jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                                        adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                                        per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                                        38

                                                                        6 Penyakit cerebrovaskular

                                                                        Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                                        Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                                        stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                                        Thiazide

                                                                        7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                                        Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                                        PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                                        8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                                        Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                                        dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                                        usia yang lebih muda

                                                                        Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                                        tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                                        sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                                        mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                                        kompensasiadaptasi

                                                                        Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                                        akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                                        Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                                        renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                                        penyebab hipertensi pada lansia

                                                                        Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                                        adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                                        Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                                        pembuluh darah perifer

                                                                        Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                                        postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                                        terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                                        akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                                        Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                                        Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                                        tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                                        39

                                                                        bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                        dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                        26 KOMPLIKASI

                                                                        Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                        sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                        penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                        organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                        antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                        dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                        penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                        dicapai

                                                                        27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                        A DEFINISI

                                                                        Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                        ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                        membutuhkan penanggulangan segera

                                                                        B KLASIFIKASI

                                                                        1 Hipertensi Emergensi

                                                                        Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                        progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                        penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                        2 Hipertensi urgensi

                                                                        Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                        disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                        dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                        Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                        TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                        1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                        1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                        1048729 Aorta diseksi akut

                                                                        1048729 Oedema paru akut

                                                                        1048729 Eklampsi

                                                                        40

                                                                        1048729 Feokhromositoma

                                                                        1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                        1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                        1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                        1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                        - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                        - Cedera kepala

                                                                        - Luka bakar

                                                                        - Interaksi obat

                                                                        Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                        1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                        tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                        1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                        1048729 Hipertensi post operasi

                                                                        1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                        Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                        pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                        C FAKTOR RISIKO

                                                                        Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                        Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                        Kehamilan

                                                                        Penggunaan NAPZA

                                                                        Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                        phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                        Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                        D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                        Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                        dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                        pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                        41

                                                                        Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                        Obat Cara

                                                                        pemberian

                                                                        Farmakologi Dosis

                                                                        ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                        ( dikunyah

                                                                        diisap)

                                                                        Mulai kerja

                                                                        SL 10 -15 menit

                                                                        Oral 15 ndash 30 menit

                                                                        Efek Maksimal

                                                                        SL 60 menit

                                                                        Oral 1 ndash 2 jam

                                                                        Lama kerja 8 jam

                                                                        625 ndash 50

                                                                        mgkali

                                                                        Central Alpha

                                                                        Agonis

                                                                        Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                        Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                        Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                        75 ndash 150

                                                                        microgkalijam

                                                                        Total 900 microg

                                                                        Calcium Channel

                                                                        Blocker

                                                                        Oral ( dikunyah

                                                                        ditelan)

                                                                        Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                        Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                        menit

                                                                        Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                        Obat alternatif

                                                                        bila obat lain

                                                                        tidak ada

                                                                        Kontraindikasi

                                                                        pada kasus

                                                                        krisis hipertensi

                                                                        dengan

                                                                        gangguan otak

                                                                        dan iskemia

                                                                        jantung

                                                                        E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                        1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                        fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                        2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                        3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                        langkah sebagai berikut

                                                                        a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                        pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                        b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                        42

                                                                        c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                        gejala iskemia organ

                                                                        3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                        Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                        jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                        kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                        kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                        dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                        gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                        perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                        kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                        gagal jantung kanan

                                                                        Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                        seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                        penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                        pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                        New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                        menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                        I

                                                                        I

                                                                        Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                        lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                        pada aktivitas berat

                                                                        II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                        menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                        III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                        namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                        IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                        bahkan timbul saat istirahat

                                                                        Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                        elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                        a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                        Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                        Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                        43

                                                                        Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                        Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                        Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                        Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                        Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                        Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                        pada saat yang bersamaan

                                                                        b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                        jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                        tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                        c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                        aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                        d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                        hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                        efusi pleura

                                                                        e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                        Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                        Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                        Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                        1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                        ARDS

                                                                        2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                        3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                        4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                        Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                        dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                        dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                        masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                        Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                        jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                        Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                        Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                        belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                        terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                        44

                                                                        dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                        beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                        31 Hypertension Heart Disease

                                                                        1 Definisi

                                                                        Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                        penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                        jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                        peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                        Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                        hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                        mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                        dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                        gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                        2 Patofisiologi

                                                                        Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                        darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                        hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                        ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                        Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                        kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                        terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                        gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                        bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                        Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                        terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                        beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                        lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                        adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                        belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                        Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                        dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                        terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                        meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                        45

                                                                        stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                        akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                        hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                        karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                        menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                        pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                        jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                        disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                        3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                        Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                        menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                        peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                        dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                        gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                        Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                        stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                        jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                        oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                        Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                        darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                        meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                        4 Pemeriksaan Fisik

                                                                        Keluhan dan Gejala

                                                                        Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                        simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                        Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                        impoten

                                                                        Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                        miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                        adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                        ischemic

                                                                        Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                        aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                        46

                                                                        Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                        keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                        5 Gambaran Klinik

                                                                        Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                        Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                        neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                        timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                        tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                        Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                        tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                        berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                        dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                        faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                        memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                        6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                        A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                        Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                        Hemoglobinhematokrit

                                                                        Elektrolit darahKalium

                                                                        Ureumkreatinin

                                                                        Gula darah puasa

                                                                        Kolesterol total

                                                                        Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                        kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                        adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                        untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                        B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                        - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                        - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                        Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                        tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                        C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                        47

                                                                        Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                        terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                        miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                        Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                        terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                        penyakit jantung hipertensi

                                                                        Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                        ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                        sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                        eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                        tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                        hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                        ekokardiogram

                                                                        D Pemeriksaan Radiologi

                                                                        Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                        elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                        stadium payah jantung hipertensi

                                                                        Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                        ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                        membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                        berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                        7 Penatalaksanaan

                                                                        A Pencegahan

                                                                        Diet rendah sodium

                                                                        Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                        Latihan aerobik rutin

                                                                        Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                        B Pengobatan

                                                                        Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                        terjadi yaitu dengan

                                                                        Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                        Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                        Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                        Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                        48

                                                                        Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                        Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                        menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                        rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                        menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                        Diuretik

                                                                        Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                        aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                        sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                        perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                        dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                        menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                        berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                        gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                        Golongan anti-simpatis

                                                                        Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                        jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                        metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                        Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                        penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                        obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                        diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                        persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                        sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                        Vasodilator

                                                                        Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                        bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                        kalsium

                                                                        Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                        kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                        dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                        tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                        penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                        49

                                                                        4 PNEUMONIA

                                                                        Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                        terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                        konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                        histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                        eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                        waktu yang bervariasi

                                                                        PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                        pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                        ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                        Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                        napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                        pernapasan bronkial)

                                                                        Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                        Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                        kuman aspirasi

                                                                        Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                        adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                        virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                        tua atau lemah

                                                                        41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                        Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                        yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                        klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                        dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                        gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                        5 DIARE AKUT

                                                                        51 DEFINISI

                                                                        50

                                                                        Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                        air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                        memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                        air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                        berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                        15 hari

                                                                        52 KLASIFIKASI

                                                                        Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                        1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                        2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                        3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                        4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                        5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                        53 ETIOLOGI

                                                                        Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                        keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                        penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                        54 PATOFISIOLOGI

                                                                        Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                        berikut

                                                                        1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                        2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                        3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                        4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                        5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                        6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                        7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                        8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                        Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                        Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                        pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                        Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                        presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                        51

                                                                        Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                        menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                        Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                        terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                        cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                        berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                        Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                        yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                        1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                        Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                        KLINIS SKOR

                                                                        Rasa hausmuntah 1

                                                                        Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                        Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                        Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                        Kesadaran apati 1

                                                                        Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                        Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                        Facies cholerica 2

                                                                        Vox cholerica 2

                                                                        Turgor kulit menurun 1

                                                                        Washer womanrsquos hand 1

                                                                        Ekstremitas dingin 1

                                                                        Sianosis 2

                                                                        Umur 50-60 tahun 1

                                                                        Umur gt 60 tahun 2

                                                                        6 AZOTEMIA

                                                                        Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                        dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                        berikut

                                                                        52

                                                                        Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                        yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                        akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                        homeostasis

                                                                        Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                        tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                        satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                        Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                        ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                        (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                        sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                        Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                        AzotemiaPrerenal

                                                                        Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                        penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                        ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                        volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                        karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                        arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                        menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                        Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                        pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                        pada tubulus colectivus distal

                                                                        53

                                                                        Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                        antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                        untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                        menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                        asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                        output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                        AzotemiaIntrarenal

                                                                        Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                        akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                        itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                        dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                        output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                        hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                        hari)

                                                                        Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                        nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                        tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                        mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                        GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                        Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                        dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                        Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                        ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                        Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                        cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                        tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                        juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                        menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                        Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                        azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                        proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                        dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                        urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                        54

                                                                        Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                        dapat menyesatkan

                                                                        Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                        sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                        nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                        lebih dari 35 g24 jam

                                                                        Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                        membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                        memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                        kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                        dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                        menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                        ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                        tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                        GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                        Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                        granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                        glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                        ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                        Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                        skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                        ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                        nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                        penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                        Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                        untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                        ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                        blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                        intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                        reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                        Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                        pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                        vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                        osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                        55

                                                                        asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                        kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                        Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                        toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                        Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                        tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                        Azotemia Postrenal

                                                                        Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                        obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                        dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                        mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                        asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                        Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                        saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                        lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                        terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                        menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                        jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                        fibrosis retroperitoneal

                                                                        PEMBAHASAN

                                                                        56

                                                                        Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                        Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                        Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                        pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                        Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                        assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                        tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                        keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                        pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                        sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                        Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                        penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                        organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                        khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                        tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                        dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                        dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                        adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                        itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                        multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                        psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                        Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                        memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                        Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                        yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                        kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                        ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                        kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                        yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                        anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                        Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                        keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                        pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                        untuk berjalan mulai terbatas

                                                                        57

                                                                        Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                        berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                        hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                        ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                        cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                        Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                        metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                        badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                        apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                        sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                        (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                        ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                        cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                        jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                        pasien tersebut

                                                                        Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                        diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                        sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                        kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                        26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                        VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                        adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                        dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                        (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                        pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                        auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                        Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                        framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                        lelah )

                                                                        Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                        adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                        dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                        yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                        minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                        58

                                                                        halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                        arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                        baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                        Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                        didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                        disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                        sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                        hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                        Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                        Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                        normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                        pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                                        1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                        Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                        59

                                                                        2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                        httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                        3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                        2008

                                                                        4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                        httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                        factors

                                                                        5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                        httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                        6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                        Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                        p196-200 p297-299

                                                                        7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                        II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                        Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                        60

                                                                        • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                        • IMT
                                                                        • Status Gizi
                                                                        • lt 20 kgm2
                                                                        • 20-25 kgm2
                                                                        • 25-30 kgm2
                                                                        • gt30 kgm2
                                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                                        • Normal
                                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                                        • Obesitas
                                                                        • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                        • IMT
                                                                        • Status Gizi
                                                                        • lt 185 kgm2
                                                                        • 185-25 kgm2
                                                                        • gt 25 kgm2
                                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                                        • Normal
                                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                                        • 22 Sindrom Geriatri
                                                                        • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                        • 1 Sindrom serebral
                                                                        • 2 Konfusio
                                                                        • 3 Gangguan otonom
                                                                        • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                        • 4 Inkontinensia
                                                                        • 5 Jatuh
                                                                        • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                        • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                        • 7 Dekubitus
                                                                        • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                        • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                        • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                        • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                        • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                        • Gejala lainnya yang lazim
                                                                        • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                        • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                        • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                        • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                        • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                        • 6 Tidur terganggu
                                                                        • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                        • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                        • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                        • Kriteria Mayor
                                                                        • Kriteria Minor

                                                                          Dihidropiridin release

                                                                          - Verapamil immediate

                                                                          release

                                                                          - Verapamil long acting

                                                                          - Verapamil

                                                                          80 ndash 320

                                                                          120 ndash 480

                                                                          120 ndash 360

                                                                          2

                                                                          1 ndash 2

                                                                          1

                                                                          CCB - Dihidropiridin - Amlodipine

                                                                          - Felodipine

                                                                          - Isradipine

                                                                          - Nicardipine sustained

                                                                          release

                                                                          - Nifedipine long acting

                                                                          - Nisoldipine

                                                                          25 ndash 10

                                                                          25 ndash 20

                                                                          25 ndash 10

                                                                          60 ndash 120

                                                                          30 ndash 60

                                                                          10 ndash 40

                                                                          1

                                                                          1

                                                                          2

                                                                          2

                                                                          1

                                                                          1

                                                                          Alpha 1 Bloker - Doxazosin

                                                                          - Prazosin

                                                                          - Terazosin

                                                                          1 ndash 16

                                                                          2 ndash 20

                                                                          1 ndash 20

                                                                          1

                                                                          2 ndash 3

                                                                          1 ndash 2

                                                                          Alpha 2 Agonis

                                                                          sentral dan obat

                                                                          lainnya yang bekerja

                                                                          sentral

                                                                          - Clonidine

                                                                          - Clonidine patch

                                                                          - Methyldopa

                                                                          - Reserpin

                                                                          - Guanfacine

                                                                          01 ndash 08

                                                                          01 ndash 03

                                                                          250 ndash 1000

                                                                          01ndash 025

                                                                          05 ndash 2

                                                                          2

                                                                          1 Minggu

                                                                          2

                                                                          1

                                                                          1

                                                                          Vasodilator langsung - Hydralazine

                                                                          - Minoxidil

                                                                          25 ndash 100

                                                                          25 ndash 80

                                                                          2

                                                                          1 ndash 2

                                                                          Kombinasi obat yang direkomendasikan adalah

                                                                          - Diuretik dan β blocker

                                                                          - Diuretik dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonist

                                                                          - Calcium antagonist dan diuretik

                                                                          - Calcium antagonist dan B Blocker

                                                                          - Calcium antagonis dan ACE inhibitor atau angiotensin receptor antagonis

                                                                          - α blocker dan β blocker

                                                                          - Kombinasi lain obat efek sentral demham ACE inhibitor dan angiotensin receptor

                                                                          antagonist

                                                                          37

                                                                          Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                                          memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                                          obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                                          1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                                          Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                                          menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                                          kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                                          2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                                          PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                                          dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                                          calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                                          akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                                          obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                                          inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                                          3 Gagal Jantung

                                                                          Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                                          ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                                          penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                                          aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                                          4 Diabetes Melitus

                                                                          Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                                          menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                                          diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                                          menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                                          5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                                          Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                                          1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                                          173m2

                                                                          2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                                          Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                                          jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                                          adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                                          per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                                          38

                                                                          6 Penyakit cerebrovaskular

                                                                          Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                                          Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                                          stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                                          Thiazide

                                                                          7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                                          Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                                          PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                                          8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                                          Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                                          dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                                          usia yang lebih muda

                                                                          Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                                          tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                                          sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                                          mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                                          kompensasiadaptasi

                                                                          Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                                          akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                                          Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                                          renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                                          penyebab hipertensi pada lansia

                                                                          Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                                          adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                                          Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                                          pembuluh darah perifer

                                                                          Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                                          postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                                          terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                                          akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                                          Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                                          Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                                          tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                                          39

                                                                          bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                          dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                          26 KOMPLIKASI

                                                                          Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                          sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                          penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                          organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                          antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                          dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                          penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                          dicapai

                                                                          27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                          A DEFINISI

                                                                          Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                          ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                          membutuhkan penanggulangan segera

                                                                          B KLASIFIKASI

                                                                          1 Hipertensi Emergensi

                                                                          Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                          progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                          penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                          2 Hipertensi urgensi

                                                                          Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                          disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                          dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                          Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                          TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                          1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                          1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                          1048729 Aorta diseksi akut

                                                                          1048729 Oedema paru akut

                                                                          1048729 Eklampsi

                                                                          40

                                                                          1048729 Feokhromositoma

                                                                          1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                          1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                          1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                          1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                          - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                          - Cedera kepala

                                                                          - Luka bakar

                                                                          - Interaksi obat

                                                                          Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                          1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                          tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                          1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                          1048729 Hipertensi post operasi

                                                                          1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                          Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                          pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                          C FAKTOR RISIKO

                                                                          Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                          Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                          Kehamilan

                                                                          Penggunaan NAPZA

                                                                          Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                          phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                          Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                          D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                          Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                          dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                          pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                          41

                                                                          Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                          Obat Cara

                                                                          pemberian

                                                                          Farmakologi Dosis

                                                                          ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                          ( dikunyah

                                                                          diisap)

                                                                          Mulai kerja

                                                                          SL 10 -15 menit

                                                                          Oral 15 ndash 30 menit

                                                                          Efek Maksimal

                                                                          SL 60 menit

                                                                          Oral 1 ndash 2 jam

                                                                          Lama kerja 8 jam

                                                                          625 ndash 50

                                                                          mgkali

                                                                          Central Alpha

                                                                          Agonis

                                                                          Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                          Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                          Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                          75 ndash 150

                                                                          microgkalijam

                                                                          Total 900 microg

                                                                          Calcium Channel

                                                                          Blocker

                                                                          Oral ( dikunyah

                                                                          ditelan)

                                                                          Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                          Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                          menit

                                                                          Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                          Obat alternatif

                                                                          bila obat lain

                                                                          tidak ada

                                                                          Kontraindikasi

                                                                          pada kasus

                                                                          krisis hipertensi

                                                                          dengan

                                                                          gangguan otak

                                                                          dan iskemia

                                                                          jantung

                                                                          E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                          1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                          fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                          2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                          3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                          langkah sebagai berikut

                                                                          a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                          pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                          b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                          42

                                                                          c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                          gejala iskemia organ

                                                                          3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                          Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                          jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                          kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                          kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                          dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                          gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                          perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                          kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                          gagal jantung kanan

                                                                          Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                          seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                          penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                          pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                          New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                          menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                          I

                                                                          I

                                                                          Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                          lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                          pada aktivitas berat

                                                                          II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                          menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                          III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                          namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                          IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                          bahkan timbul saat istirahat

                                                                          Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                          elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                          a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                          Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                          Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                          43

                                                                          Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                          Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                          Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                          Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                          Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                          Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                          pada saat yang bersamaan

                                                                          b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                          jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                          tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                          c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                          aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                          d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                          hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                          efusi pleura

                                                                          e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                          Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                          Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                          Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                          1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                          ARDS

                                                                          2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                          3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                          4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                          Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                          dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                          dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                          masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                          Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                          jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                          Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                          Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                          belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                          terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                          44

                                                                          dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                          beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                          31 Hypertension Heart Disease

                                                                          1 Definisi

                                                                          Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                          penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                          jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                          peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                          Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                          hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                          mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                          dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                          gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                          2 Patofisiologi

                                                                          Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                          darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                          hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                          ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                          Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                          kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                          terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                          gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                          bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                          Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                          terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                          beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                          lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                          adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                          belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                          Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                          dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                          terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                          meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                          45

                                                                          stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                          akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                          hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                          karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                          menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                          pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                          jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                          disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                          3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                          Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                          menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                          peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                          dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                          gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                          Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                          stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                          jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                          oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                          Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                          darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                          meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                          4 Pemeriksaan Fisik

                                                                          Keluhan dan Gejala

                                                                          Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                          simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                          Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                          impoten

                                                                          Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                          miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                          adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                          ischemic

                                                                          Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                          aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                          46

                                                                          Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                          keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                          5 Gambaran Klinik

                                                                          Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                          Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                          neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                          timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                          tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                          Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                          tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                          berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                          dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                          faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                          memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                          6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                          A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                          Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                          Hemoglobinhematokrit

                                                                          Elektrolit darahKalium

                                                                          Ureumkreatinin

                                                                          Gula darah puasa

                                                                          Kolesterol total

                                                                          Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                          kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                          adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                          untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                          B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                          - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                          - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                          Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                          tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                          C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                          47

                                                                          Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                          terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                          miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                          Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                          terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                          penyakit jantung hipertensi

                                                                          Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                          ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                          sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                          eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                          tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                          hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                          ekokardiogram

                                                                          D Pemeriksaan Radiologi

                                                                          Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                          elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                          stadium payah jantung hipertensi

                                                                          Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                          ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                          membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                          berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                          7 Penatalaksanaan

                                                                          A Pencegahan

                                                                          Diet rendah sodium

                                                                          Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                          Latihan aerobik rutin

                                                                          Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                          B Pengobatan

                                                                          Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                          terjadi yaitu dengan

                                                                          Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                          Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                          Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                          Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                          48

                                                                          Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                          Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                          menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                          rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                          menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                          Diuretik

                                                                          Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                          aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                          sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                          perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                          dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                          menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                          berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                          gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                          Golongan anti-simpatis

                                                                          Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                          jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                          metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                          Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                          penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                          obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                          diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                          persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                          sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                          Vasodilator

                                                                          Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                          bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                          kalsium

                                                                          Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                          kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                          dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                          tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                          penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                          49

                                                                          4 PNEUMONIA

                                                                          Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                          terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                          konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                          histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                          eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                          waktu yang bervariasi

                                                                          PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                          pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                          ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                          Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                          napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                          pernapasan bronkial)

                                                                          Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                          Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                          kuman aspirasi

                                                                          Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                          adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                          virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                          tua atau lemah

                                                                          41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                          Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                          yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                          klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                          dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                          gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                          5 DIARE AKUT

                                                                          51 DEFINISI

                                                                          50

                                                                          Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                          air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                          memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                          air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                          berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                          15 hari

                                                                          52 KLASIFIKASI

                                                                          Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                          1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                          2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                          3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                          4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                          5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                          53 ETIOLOGI

                                                                          Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                          keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                          penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                          54 PATOFISIOLOGI

                                                                          Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                          berikut

                                                                          1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                          2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                          3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                          4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                          5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                          6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                          7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                          8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                          Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                          Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                          pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                          Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                          presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                          51

                                                                          Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                          menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                          Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                          terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                          cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                          berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                          Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                          yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                          1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                          Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                          KLINIS SKOR

                                                                          Rasa hausmuntah 1

                                                                          Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                          Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                          Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                          Kesadaran apati 1

                                                                          Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                          Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                          Facies cholerica 2

                                                                          Vox cholerica 2

                                                                          Turgor kulit menurun 1

                                                                          Washer womanrsquos hand 1

                                                                          Ekstremitas dingin 1

                                                                          Sianosis 2

                                                                          Umur 50-60 tahun 1

                                                                          Umur gt 60 tahun 2

                                                                          6 AZOTEMIA

                                                                          Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                          dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                          berikut

                                                                          52

                                                                          Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                          yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                          akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                          homeostasis

                                                                          Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                          tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                          satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                          Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                          ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                          (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                          sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                          Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                          AzotemiaPrerenal

                                                                          Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                          penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                          ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                          volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                          karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                          arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                          menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                          Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                          pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                          pada tubulus colectivus distal

                                                                          53

                                                                          Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                          antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                          untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                          menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                          asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                          output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                          AzotemiaIntrarenal

                                                                          Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                          akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                          itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                          dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                          output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                          hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                          hari)

                                                                          Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                          nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                          tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                          mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                          GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                          Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                          dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                          Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                          ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                          Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                          cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                          tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                          juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                          menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                          Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                          azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                          proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                          dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                          urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                          54

                                                                          Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                          dapat menyesatkan

                                                                          Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                          sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                          nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                          lebih dari 35 g24 jam

                                                                          Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                          membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                          memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                          kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                          dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                          menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                          ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                          tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                          GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                          Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                          granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                          glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                          ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                          Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                          skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                          ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                          nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                          penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                          Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                          untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                          ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                          blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                          intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                          reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                          Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                          pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                          vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                          osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                          55

                                                                          asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                          kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                          Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                          toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                          Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                          tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                          Azotemia Postrenal

                                                                          Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                          obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                          dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                          mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                          asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                          Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                          saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                          lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                          terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                          menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                          jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                          fibrosis retroperitoneal

                                                                          PEMBAHASAN

                                                                          56

                                                                          Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                          Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                          Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                          pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                          Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                          assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                          tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                          keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                          pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                          sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                          Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                          penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                          organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                          khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                          tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                          dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                          dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                          adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                          itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                          multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                          psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                          Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                          memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                          Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                          yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                          kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                          ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                          kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                          yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                          anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                          Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                          keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                          pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                          untuk berjalan mulai terbatas

                                                                          57

                                                                          Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                          berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                          hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                          ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                          cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                          Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                          metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                          badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                          apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                          sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                          (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                          ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                          cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                          jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                          pasien tersebut

                                                                          Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                          diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                          sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                          kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                          26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                          VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                          adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                          dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                          (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                          pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                          auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                          Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                          framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                          lelah )

                                                                          Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                          adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                          dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                          yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                          minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                          58

                                                                          halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                          arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                          baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                          Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                          didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                          disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                          sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                          hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                          Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                          Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                          normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                          pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                                          1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                          Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                          59

                                                                          2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                          httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                          3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                          2008

                                                                          4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                          httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                          factors

                                                                          5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                          httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                          6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                          Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                          p196-200 p297-299

                                                                          7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                          II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                          Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                          60

                                                                          • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                          • IMT
                                                                          • Status Gizi
                                                                          • lt 20 kgm2
                                                                          • 20-25 kgm2
                                                                          • 25-30 kgm2
                                                                          • gt30 kgm2
                                                                          • Gizi kurang (underweight)
                                                                          • Normal
                                                                          • Gizi lebih (overweight)
                                                                          • Obesitas
                                                                          • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                          • IMT
                                                                          • Status Gizi
                                                                          • lt 185 kgm2
                                                                          • 185-25 kgm2
                                                                          • gt 25 kgm2
                                                                          • Gizi kurang (underweight)
                                                                          • Normal
                                                                          • Gizi lebih (overweight)
                                                                          • 22 Sindrom Geriatri
                                                                          • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                          • 1 Sindrom serebral
                                                                          • 2 Konfusio
                                                                          • 3 Gangguan otonom
                                                                          • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                          • 4 Inkontinensia
                                                                          • 5 Jatuh
                                                                          • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                          • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                          • 7 Dekubitus
                                                                          • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                          • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                          • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                          • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                          • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                          • Gejala lainnya yang lazim
                                                                          • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                          • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                          • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                          • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                          • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                          • 6 Tidur terganggu
                                                                          • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                          • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                          • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                          • Kriteria Mayor
                                                                          • Kriteria Minor

                                                                            Pemilihan obat-obat harus didasarkan pula pada kemungkinan efek samping yang dapat

                                                                            memperberat gangguan pada organ target atau penyakit komorbidnya Beberapa pilihan

                                                                            obat yang dapat dipakain dalam keadaan khusus

                                                                            1 Hipertrofi Ventrikel Kiri

                                                                            Regresi ventrikel kiri dapat dicapai dengan menurunkan tekanan darah dengan cara

                                                                            menurunkan barat badan pembatasan natrium dan terapi dengan semua obat hipertensi

                                                                            kecuali vasodilator langsung seperti hydralazine dan minoxidil

                                                                            2 Penyakit Jantung Iskemi

                                                                            PJI merupakan komplikasi hipertensi yang paling sering Pada penderita hipertensi

                                                                            dengan angina stabil pilihan pertama terapi adalah β blocker dan sebagai alternatif adalah

                                                                            calcium antagonis kerja panjang Penderita dengan angina tak stabil dan infark miokard

                                                                            akut sebagai terapi pilihan pertama adalh ACE inhibitor dan β blocker dengan tambahan

                                                                            obat lain jika perlu Penderita dengan pasca infark miokard pilihannya adalah ACE

                                                                            inhibitor β blocker dan antagonis aldosteron terbukti paling menguntungkan

                                                                            3 Gagal Jantung

                                                                            Penderita dengan disfungsi ventrikel asimptomatik terapi yang direkomendasikan adalah

                                                                            ACE inhibitor dan β blocker Penderita dangan disfungsi ventrikel simptomatik dan

                                                                            penyakit jantung terminal direkomendasikan dengan ACE inhibitor β blocker ARB dan

                                                                            aldosteron antagonis bersama diuretik loop

                                                                            4 Diabetes Melitus

                                                                            Pilihannya adalah thiazide β blocker ACE inhibitor ARB dan calcium antagonis untuk

                                                                            menurunkan risiko kardiovaskuler dan stroke Untuk menurunkan progresivitas nefropati

                                                                            diabetik dan albuminuria yang digunakan adalah ARB dan ACE inhibitor ARB terbukti

                                                                            menurunkan progresivitas makroalbuminuria

                                                                            5 Penyakit Ginjal Kronik

                                                                            Penyakit ginjal kronik didefinisikan sebagai

                                                                            1 Fungsi ekskresi menurun dengan perkitraan GFR kurang dari 60mLmenit per

                                                                            173m2

                                                                            2 Adanya albuminuria gt 300mghari atau 200mg albumin per gram creatinin

                                                                            Target terapi bertujuan memperlambat perburukan fungsi ginjal dan mencegah penyakit

                                                                            jantung dengan target TD lt 13080mmHg Obat yang tampaknya paling menguntungkan

                                                                            adalah ACE inhibitor dan ARB kecuali bila ada hiperkalemia Pada GFR lt 30mLmenit

                                                                            per 173m2 diperlukan kombinasi dengan diuretik Loop

                                                                            38

                                                                            6 Penyakit cerebrovaskular

                                                                            Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                                            Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                                            stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                                            Thiazide

                                                                            7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                                            Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                                            PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                                            8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                                            Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                                            dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                                            usia yang lebih muda

                                                                            Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                                            tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                                            sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                                            mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                                            kompensasiadaptasi

                                                                            Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                                            akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                                            Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                                            renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                                            penyebab hipertensi pada lansia

                                                                            Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                                            adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                                            Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                                            pembuluh darah perifer

                                                                            Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                                            postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                                            terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                                            akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                                            Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                                            Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                                            tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                                            39

                                                                            bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                            dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                            26 KOMPLIKASI

                                                                            Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                            sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                            penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                            organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                            antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                            dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                            penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                            dicapai

                                                                            27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                            A DEFINISI

                                                                            Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                            ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                            membutuhkan penanggulangan segera

                                                                            B KLASIFIKASI

                                                                            1 Hipertensi Emergensi

                                                                            Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                            progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                            penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                            2 Hipertensi urgensi

                                                                            Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                            disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                            dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                            Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                            TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                            1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                            1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                            1048729 Aorta diseksi akut

                                                                            1048729 Oedema paru akut

                                                                            1048729 Eklampsi

                                                                            40

                                                                            1048729 Feokhromositoma

                                                                            1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                            1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                            1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                            1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                            - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                            - Cedera kepala

                                                                            - Luka bakar

                                                                            - Interaksi obat

                                                                            Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                            1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                            tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                            1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                            1048729 Hipertensi post operasi

                                                                            1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                            Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                            pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                            C FAKTOR RISIKO

                                                                            Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                            Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                            Kehamilan

                                                                            Penggunaan NAPZA

                                                                            Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                            phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                            Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                            D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                            Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                            dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                            pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                            41

                                                                            Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                            Obat Cara

                                                                            pemberian

                                                                            Farmakologi Dosis

                                                                            ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                            ( dikunyah

                                                                            diisap)

                                                                            Mulai kerja

                                                                            SL 10 -15 menit

                                                                            Oral 15 ndash 30 menit

                                                                            Efek Maksimal

                                                                            SL 60 menit

                                                                            Oral 1 ndash 2 jam

                                                                            Lama kerja 8 jam

                                                                            625 ndash 50

                                                                            mgkali

                                                                            Central Alpha

                                                                            Agonis

                                                                            Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                            Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                            Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                            75 ndash 150

                                                                            microgkalijam

                                                                            Total 900 microg

                                                                            Calcium Channel

                                                                            Blocker

                                                                            Oral ( dikunyah

                                                                            ditelan)

                                                                            Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                            Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                            menit

                                                                            Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                            Obat alternatif

                                                                            bila obat lain

                                                                            tidak ada

                                                                            Kontraindikasi

                                                                            pada kasus

                                                                            krisis hipertensi

                                                                            dengan

                                                                            gangguan otak

                                                                            dan iskemia

                                                                            jantung

                                                                            E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                            1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                            fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                            2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                            3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                            langkah sebagai berikut

                                                                            a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                            pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                            b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                            42

                                                                            c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                            gejala iskemia organ

                                                                            3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                            Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                            jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                            kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                            kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                            dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                            gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                            perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                            kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                            gagal jantung kanan

                                                                            Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                            seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                            penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                            pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                            New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                            menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                            I

                                                                            I

                                                                            Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                            lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                            pada aktivitas berat

                                                                            II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                            menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                            III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                            namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                            IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                            bahkan timbul saat istirahat

                                                                            Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                            elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                            a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                            Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                            Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                            43

                                                                            Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                            Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                            Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                            Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                            Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                            Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                            pada saat yang bersamaan

                                                                            b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                            jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                            tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                            c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                            aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                            d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                            hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                            efusi pleura

                                                                            e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                            Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                            Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                            Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                            1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                            ARDS

                                                                            2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                            3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                            4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                            Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                            dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                            dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                            masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                            Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                            jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                            Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                            Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                            belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                            terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                            44

                                                                            dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                            beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                            31 Hypertension Heart Disease

                                                                            1 Definisi

                                                                            Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                            penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                            jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                            peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                            Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                            hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                            mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                            dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                            gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                            2 Patofisiologi

                                                                            Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                            darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                            hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                            ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                            Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                            kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                            terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                            gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                            bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                            Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                            terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                            beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                            lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                            adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                            belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                            Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                            dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                            terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                            meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                            45

                                                                            stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                            akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                            hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                            karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                            menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                            pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                            jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                            disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                            3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                            Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                            menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                            peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                            dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                            gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                            Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                            stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                            jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                            oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                            Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                            darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                            meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                            4 Pemeriksaan Fisik

                                                                            Keluhan dan Gejala

                                                                            Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                            simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                            Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                            impoten

                                                                            Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                            miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                            adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                            ischemic

                                                                            Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                            aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                            46

                                                                            Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                            keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                            5 Gambaran Klinik

                                                                            Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                            Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                            neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                            timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                            tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                            Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                            tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                            berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                            dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                            faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                            memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                            6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                            A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                            Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                            Hemoglobinhematokrit

                                                                            Elektrolit darahKalium

                                                                            Ureumkreatinin

                                                                            Gula darah puasa

                                                                            Kolesterol total

                                                                            Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                            kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                            adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                            untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                            B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                            - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                            - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                            Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                            tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                            C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                            47

                                                                            Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                            terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                            miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                            Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                            terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                            penyakit jantung hipertensi

                                                                            Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                            ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                            sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                            eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                            tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                            hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                            ekokardiogram

                                                                            D Pemeriksaan Radiologi

                                                                            Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                            elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                            stadium payah jantung hipertensi

                                                                            Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                            ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                            membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                            berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                            7 Penatalaksanaan

                                                                            A Pencegahan

                                                                            Diet rendah sodium

                                                                            Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                            Latihan aerobik rutin

                                                                            Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                            B Pengobatan

                                                                            Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                            terjadi yaitu dengan

                                                                            Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                            Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                            Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                            Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                            48

                                                                            Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                            Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                            menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                            rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                            menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                            Diuretik

                                                                            Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                            aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                            sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                            perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                            dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                            menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                            berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                            gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                            Golongan anti-simpatis

                                                                            Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                            jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                            metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                            Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                            penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                            obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                            diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                            persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                            sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                            Vasodilator

                                                                            Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                            bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                            kalsium

                                                                            Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                            kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                            dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                            tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                            penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                            49

                                                                            4 PNEUMONIA

                                                                            Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                            terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                            konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                            histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                            eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                            waktu yang bervariasi

                                                                            PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                            pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                            ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                            Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                            napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                            pernapasan bronkial)

                                                                            Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                            Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                            kuman aspirasi

                                                                            Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                            adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                            virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                            tua atau lemah

                                                                            41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                            Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                            yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                            klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                            dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                            gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                            5 DIARE AKUT

                                                                            51 DEFINISI

                                                                            50

                                                                            Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                            air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                            memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                            air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                            berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                            15 hari

                                                                            52 KLASIFIKASI

                                                                            Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                            1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                            2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                            3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                            4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                            5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                            53 ETIOLOGI

                                                                            Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                            keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                            penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                            54 PATOFISIOLOGI

                                                                            Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                            berikut

                                                                            1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                            2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                            3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                            4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                            5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                            6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                            7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                            8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                            Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                            Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                            pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                            Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                            presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                            51

                                                                            Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                            menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                            Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                            terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                            cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                            berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                            Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                            yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                            1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                            Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                            KLINIS SKOR

                                                                            Rasa hausmuntah 1

                                                                            Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                            Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                            Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                            Kesadaran apati 1

                                                                            Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                            Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                            Facies cholerica 2

                                                                            Vox cholerica 2

                                                                            Turgor kulit menurun 1

                                                                            Washer womanrsquos hand 1

                                                                            Ekstremitas dingin 1

                                                                            Sianosis 2

                                                                            Umur 50-60 tahun 1

                                                                            Umur gt 60 tahun 2

                                                                            6 AZOTEMIA

                                                                            Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                            dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                            berikut

                                                                            52

                                                                            Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                            yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                            akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                            homeostasis

                                                                            Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                            tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                            satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                            Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                            ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                            (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                            sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                            Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                            AzotemiaPrerenal

                                                                            Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                            penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                            ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                            volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                            karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                            arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                            menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                            Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                            pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                            pada tubulus colectivus distal

                                                                            53

                                                                            Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                            antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                            untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                            menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                            asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                            output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                            AzotemiaIntrarenal

                                                                            Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                            akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                            itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                            dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                            output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                            hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                            hari)

                                                                            Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                            nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                            tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                            mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                            GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                            Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                            dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                            Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                            ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                            Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                            cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                            tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                            juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                            menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                            Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                            azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                            proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                            dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                            urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                            54

                                                                            Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                            dapat menyesatkan

                                                                            Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                            sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                            nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                            lebih dari 35 g24 jam

                                                                            Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                            membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                            memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                            kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                            dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                            menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                            ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                            tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                            GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                            Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                            granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                            glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                            ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                            Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                            skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                            ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                            nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                            penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                            Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                            untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                            ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                            blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                            intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                            reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                            Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                            pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                            vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                            osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                            55

                                                                            asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                            kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                            Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                            toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                            Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                            tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                            Azotemia Postrenal

                                                                            Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                            obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                            dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                            mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                            asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                            Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                            saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                            lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                            terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                            menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                            jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                            fibrosis retroperitoneal

                                                                            PEMBAHASAN

                                                                            56

                                                                            Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                            Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                            Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                            pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                            Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                            assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                            tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                            keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                            pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                            sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                            Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                            penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                            organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                            khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                            tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                            dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                            dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                            adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                            itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                            multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                            psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                            Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                            memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                            Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                            yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                            kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                            ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                            kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                            yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                            anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                            Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                            keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                            pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                            untuk berjalan mulai terbatas

                                                                            57

                                                                            Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                            berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                            hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                            ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                            cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                            Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                            metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                            badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                            apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                            sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                            (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                            ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                            cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                            jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                            pasien tersebut

                                                                            Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                            diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                            sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                            kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                            26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                            VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                            adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                            dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                            (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                            pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                            auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                            Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                            framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                            lelah )

                                                                            Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                            adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                            dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                            yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                            minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                            58

                                                                            halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                            arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                            baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                            Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                            didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                            disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                            sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                            hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                            Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                            Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                            normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                            pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                                            1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                            Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                            59

                                                                            2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                            httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                            3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                            2008

                                                                            4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                            httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                            factors

                                                                            5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                            httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                            6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                            Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                            p196-200 p297-299

                                                                            7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                            II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                            Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                            60

                                                                            • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                            • IMT
                                                                            • Status Gizi
                                                                            • lt 20 kgm2
                                                                            • 20-25 kgm2
                                                                            • 25-30 kgm2
                                                                            • gt30 kgm2
                                                                            • Gizi kurang (underweight)
                                                                            • Normal
                                                                            • Gizi lebih (overweight)
                                                                            • Obesitas
                                                                            • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                            • IMT
                                                                            • Status Gizi
                                                                            • lt 185 kgm2
                                                                            • 185-25 kgm2
                                                                            • gt 25 kgm2
                                                                            • Gizi kurang (underweight)
                                                                            • Normal
                                                                            • Gizi lebih (overweight)
                                                                            • 22 Sindrom Geriatri
                                                                            • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                            • 1 Sindrom serebral
                                                                            • 2 Konfusio
                                                                            • 3 Gangguan otonom
                                                                            • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                            • 4 Inkontinensia
                                                                            • 5 Jatuh
                                                                            • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                            • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                            • 7 Dekubitus
                                                                            • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                            • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                            • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                            • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                            • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                            • Gejala lainnya yang lazim
                                                                            • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                            • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                            • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                            • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                            • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                            • 6 Tidur terganggu
                                                                            • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                            • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                            • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                            • Kriteria Mayor
                                                                            • Kriteria Minor

                                                                              6 Penyakit cerebrovaskular

                                                                              Risiko dari penurunan mendadak tekanan darah pada stroke akut masih belum jelas

                                                                              Penurunan tekanan darah sementara sampai 160100mmHg dinilai cukup sampai kondisi

                                                                              stabil Frekwensi Stroke berulang diturunkan dengan kombinasi ACE inhibitor dan

                                                                              Thiazide

                                                                              7 Penyakit Arteri Perifer (PAP)

                                                                              Risiko PAP setara dengan risiko PJI Setiap jenis obat hipertensi dapat digunakan untuk

                                                                              PAP Faktor risiko lain harus dikoreksi dan diberi aspirin

                                                                              8 Hipertensi pada Lanjut Usia

                                                                              Dua pertiga penderita lanjut usia (gt65 tahun) menderita hipertensi Patofisiologi hipertensi

                                                                              dan penyakit jantung hipertensif pada usia lanjut sedikit berbeda dengan yang terjadi pada

                                                                              usia yang lebih muda

                                                                              Akibat perubahan dinding aorta dan pembuluh darah akan terjadi peningkatan

                                                                              tekanan darah sistolik tanpa perubahan tekanan darah diastolik Peningkatan TD

                                                                              sistolik akan meningkatkan beban kerja jantung dan pada akhirnya akan

                                                                              mengakibatkan penebalan dinding ventrikel kiri sebagai usaha

                                                                              kompensasiadaptasi

                                                                              Hipertrofi ventrikel ini yang awalnya adalah untuk adaptasi lama-kelamaan malah

                                                                              akan menambah beban kerja jantung dan menjadi suatu proses patologis

                                                                              Terjadi penurunan fungsi ginjal akibat penurunan jumlah nefron sehingga kadar

                                                                              renin darah akan turun Sehingga sistem renin-angiotensin diduga bukan sebagai

                                                                              penyebab hipertensi pada lansia

                                                                              Terjadi perubahan pengendalian simpatis terhadap vaskular Reseptor α-

                                                                              adrenergik masih berespons tapi reseptor szlig-adrenergik menurun responsnya

                                                                              Terjadi disfungsi endotel sehingga mengakibatkan peningkatan resistensi

                                                                              pembuluh darah perifer

                                                                              Terjadi kecenderungan labilitas tekanan darah dan mudah terjadi hipotensi

                                                                              postural (penurunan tekanan darah sistolik sekitar 20mmHg atau lebih yang

                                                                              terjadi akibat perubahan posisi dari tidurduduk ke posisi berdiri) Ini terjadi

                                                                              akibat berkurangnya sensitivitas baroreseptor dan menurunnya volume plasma

                                                                              Proses aterosklerosis yang terjadi juga dapat menyebabkan hipertensi

                                                                              Terapi pada lanjut usia prinsipnya sama dengan terapi hipertensi golongan usia muda

                                                                              tetapi dengan dosis awal yang lebih rendah Dalam beberapa penelitian menunjukkan

                                                                              39

                                                                              bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                              dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                              26 KOMPLIKASI

                                                                              Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                              sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                              penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                              organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                              antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                              dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                              penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                              dicapai

                                                                              27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                              A DEFINISI

                                                                              Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                              ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                              membutuhkan penanggulangan segera

                                                                              B KLASIFIKASI

                                                                              1 Hipertensi Emergensi

                                                                              Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                              progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                              penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                              2 Hipertensi urgensi

                                                                              Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                              disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                              dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                              Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                              TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                              1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                              1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                              1048729 Aorta diseksi akut

                                                                              1048729 Oedema paru akut

                                                                              1048729 Eklampsi

                                                                              40

                                                                              1048729 Feokhromositoma

                                                                              1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                              1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                              1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                              1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                              - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                              - Cedera kepala

                                                                              - Luka bakar

                                                                              - Interaksi obat

                                                                              Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                              1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                              tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                              1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                              1048729 Hipertensi post operasi

                                                                              1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                              Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                              pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                              C FAKTOR RISIKO

                                                                              Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                              Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                              Kehamilan

                                                                              Penggunaan NAPZA

                                                                              Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                              phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                              Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                              D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                              Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                              dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                              pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                              41

                                                                              Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                              Obat Cara

                                                                              pemberian

                                                                              Farmakologi Dosis

                                                                              ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                              ( dikunyah

                                                                              diisap)

                                                                              Mulai kerja

                                                                              SL 10 -15 menit

                                                                              Oral 15 ndash 30 menit

                                                                              Efek Maksimal

                                                                              SL 60 menit

                                                                              Oral 1 ndash 2 jam

                                                                              Lama kerja 8 jam

                                                                              625 ndash 50

                                                                              mgkali

                                                                              Central Alpha

                                                                              Agonis

                                                                              Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                              Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                              Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                              75 ndash 150

                                                                              microgkalijam

                                                                              Total 900 microg

                                                                              Calcium Channel

                                                                              Blocker

                                                                              Oral ( dikunyah

                                                                              ditelan)

                                                                              Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                              Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                              menit

                                                                              Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                              Obat alternatif

                                                                              bila obat lain

                                                                              tidak ada

                                                                              Kontraindikasi

                                                                              pada kasus

                                                                              krisis hipertensi

                                                                              dengan

                                                                              gangguan otak

                                                                              dan iskemia

                                                                              jantung

                                                                              E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                              1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                              fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                              2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                              3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                              langkah sebagai berikut

                                                                              a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                              pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                              b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                              42

                                                                              c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                              gejala iskemia organ

                                                                              3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                              Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                              jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                              kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                              kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                              dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                              gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                              perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                              kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                              gagal jantung kanan

                                                                              Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                              seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                              penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                              pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                              New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                              menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                              I

                                                                              I

                                                                              Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                              lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                              pada aktivitas berat

                                                                              II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                              menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                              III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                              namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                              IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                              bahkan timbul saat istirahat

                                                                              Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                              elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                              a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                              Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                              Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                              43

                                                                              Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                              Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                              Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                              Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                              Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                              Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                              pada saat yang bersamaan

                                                                              b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                              jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                              tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                              c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                              aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                              d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                              hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                              efusi pleura

                                                                              e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                              Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                              Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                              Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                              1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                              ARDS

                                                                              2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                              3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                              4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                              Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                              dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                              dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                              masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                              Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                              jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                              Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                              Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                              belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                              terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                              44

                                                                              dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                              beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                              31 Hypertension Heart Disease

                                                                              1 Definisi

                                                                              Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                              penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                              jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                              peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                              Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                              hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                              mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                              dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                              gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                              2 Patofisiologi

                                                                              Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                              darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                              hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                              ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                              Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                              kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                              terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                              gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                              bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                              Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                              terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                              beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                              lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                              adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                              belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                              Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                              dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                              terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                              meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                              45

                                                                              stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                              akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                              hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                              karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                              menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                              pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                              jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                              disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                              3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                              Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                              menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                              peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                              dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                              gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                              Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                              stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                              jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                              oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                              Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                              darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                              meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                              4 Pemeriksaan Fisik

                                                                              Keluhan dan Gejala

                                                                              Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                              simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                              Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                              impoten

                                                                              Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                              miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                              adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                              ischemic

                                                                              Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                              aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                              46

                                                                              Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                              keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                              5 Gambaran Klinik

                                                                              Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                              Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                              neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                              timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                              tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                              Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                              tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                              berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                              dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                              faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                              memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                              6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                              A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                              Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                              Hemoglobinhematokrit

                                                                              Elektrolit darahKalium

                                                                              Ureumkreatinin

                                                                              Gula darah puasa

                                                                              Kolesterol total

                                                                              Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                              kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                              adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                              untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                              B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                              - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                              - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                              Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                              tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                              C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                              47

                                                                              Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                              terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                              miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                              Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                              terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                              penyakit jantung hipertensi

                                                                              Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                              ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                              sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                              eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                              tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                              hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                              ekokardiogram

                                                                              D Pemeriksaan Radiologi

                                                                              Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                              elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                              stadium payah jantung hipertensi

                                                                              Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                              ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                              membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                              berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                              7 Penatalaksanaan

                                                                              A Pencegahan

                                                                              Diet rendah sodium

                                                                              Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                              Latihan aerobik rutin

                                                                              Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                              B Pengobatan

                                                                              Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                              terjadi yaitu dengan

                                                                              Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                              Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                              Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                              Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                              48

                                                                              Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                              Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                              menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                              rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                              menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                              Diuretik

                                                                              Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                              aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                              sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                              perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                              dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                              menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                              berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                              gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                              Golongan anti-simpatis

                                                                              Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                              jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                              metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                              Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                              penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                              obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                              diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                              persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                              sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                              Vasodilator

                                                                              Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                              bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                              kalsium

                                                                              Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                              kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                              dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                              tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                              penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                              49

                                                                              4 PNEUMONIA

                                                                              Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                              terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                              konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                              histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                              eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                              waktu yang bervariasi

                                                                              PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                              pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                              ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                              Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                              napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                              pernapasan bronkial)

                                                                              Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                              Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                              kuman aspirasi

                                                                              Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                              adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                              virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                              tua atau lemah

                                                                              41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                              Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                              yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                              klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                              dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                              gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                              5 DIARE AKUT

                                                                              51 DEFINISI

                                                                              50

                                                                              Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                              air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                              memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                              air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                              berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                              15 hari

                                                                              52 KLASIFIKASI

                                                                              Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                              1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                              2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                              3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                              4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                              5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                              53 ETIOLOGI

                                                                              Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                              keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                              penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                              54 PATOFISIOLOGI

                                                                              Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                              berikut

                                                                              1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                              2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                              3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                              4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                              5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                              6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                              7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                              8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                              Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                              Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                              pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                              Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                              presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                              51

                                                                              Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                              menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                              Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                              terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                              cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                              berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                              Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                              yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                              1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                              Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                              KLINIS SKOR

                                                                              Rasa hausmuntah 1

                                                                              Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                              Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                              Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                              Kesadaran apati 1

                                                                              Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                              Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                              Facies cholerica 2

                                                                              Vox cholerica 2

                                                                              Turgor kulit menurun 1

                                                                              Washer womanrsquos hand 1

                                                                              Ekstremitas dingin 1

                                                                              Sianosis 2

                                                                              Umur 50-60 tahun 1

                                                                              Umur gt 60 tahun 2

                                                                              6 AZOTEMIA

                                                                              Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                              dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                              berikut

                                                                              52

                                                                              Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                              yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                              akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                              homeostasis

                                                                              Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                              tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                              satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                              Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                              ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                              (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                              sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                              Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                              AzotemiaPrerenal

                                                                              Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                              penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                              ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                              volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                              karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                              arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                              menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                              Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                              pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                              pada tubulus colectivus distal

                                                                              53

                                                                              Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                              antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                              untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                              menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                              asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                              output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                              AzotemiaIntrarenal

                                                                              Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                              akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                              itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                              dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                              output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                              hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                              hari)

                                                                              Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                              nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                              tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                              mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                              GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                              Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                              dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                              Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                              ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                              Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                              cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                              tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                              juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                              menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                              Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                              azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                              proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                              dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                              urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                              54

                                                                              Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                              dapat menyesatkan

                                                                              Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                              sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                              nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                              lebih dari 35 g24 jam

                                                                              Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                              membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                              memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                              kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                              dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                              menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                              ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                              tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                              GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                              Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                              granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                              glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                              ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                              Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                              skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                              ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                              nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                              penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                              Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                              untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                              ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                              blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                              intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                              reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                              Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                              pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                              vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                              osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                              55

                                                                              asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                              kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                              Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                              toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                              Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                              tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                              Azotemia Postrenal

                                                                              Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                              obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                              dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                              mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                              asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                              Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                              saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                              lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                              terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                              menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                              jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                              fibrosis retroperitoneal

                                                                              PEMBAHASAN

                                                                              56

                                                                              Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                              Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                              Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                              pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                              Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                              assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                              tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                              keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                              pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                              sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                              Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                              penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                              organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                              khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                              tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                              dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                              dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                              adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                              itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                              multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                              psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                              Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                              memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                              Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                              yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                              kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                              ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                              kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                              yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                              anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                              Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                              keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                              pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                              untuk berjalan mulai terbatas

                                                                              57

                                                                              Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                              berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                              hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                              ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                              cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                              Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                              metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                              badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                              apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                              sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                              (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                              ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                              cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                              jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                              pasien tersebut

                                                                              Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                              diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                              sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                              kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                              26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                              VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                              adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                              dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                              (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                              pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                              auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                              Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                              framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                              lelah )

                                                                              Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                              adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                              dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                              yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                              minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                              58

                                                                              halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                              arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                              baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                              Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                              didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                              disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                              sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                              hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                              Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                              Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                              normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                              pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                                              1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                              Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                              59

                                                                              2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                              httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                              3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                              2008

                                                                              4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                              httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                              factors

                                                                              5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                              httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                              6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                              Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                              p196-200 p297-299

                                                                              7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                              II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                              Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                              60

                                                                              • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                              • IMT
                                                                              • Status Gizi
                                                                              • lt 20 kgm2
                                                                              • 20-25 kgm2
                                                                              • 25-30 kgm2
                                                                              • gt30 kgm2
                                                                              • Gizi kurang (underweight)
                                                                              • Normal
                                                                              • Gizi lebih (overweight)
                                                                              • Obesitas
                                                                              • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                              • IMT
                                                                              • Status Gizi
                                                                              • lt 185 kgm2
                                                                              • 185-25 kgm2
                                                                              • gt 25 kgm2
                                                                              • Gizi kurang (underweight)
                                                                              • Normal
                                                                              • Gizi lebih (overweight)
                                                                              • 22 Sindrom Geriatri
                                                                              • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                              • 1 Sindrom serebral
                                                                              • 2 Konfusio
                                                                              • 3 Gangguan otonom
                                                                              • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                              • 4 Inkontinensia
                                                                              • 5 Jatuh
                                                                              • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                              • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                              • 7 Dekubitus
                                                                              • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                              • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                              • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                              • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                              • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                              • Gejala lainnya yang lazim
                                                                              • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                              • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                              • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                              • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                              • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                              • 6 Tidur terganggu
                                                                              • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                              • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                              • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                              • Kriteria Mayor
                                                                              • Kriteria Minor

                                                                                bahwa yang menjadi lini pertama pada terapi hipertensi sistolik terisolasi adalah diuretik

                                                                                dan Calcium antagonis dihydropyridine

                                                                                26 KOMPLIKASI

                                                                                Hipertensi merupakan penyakit primer yang memerlukan penanganan yang tepat

                                                                                sebelum berkomplikasi ke penyakit lainnya seperti gagal jantung infark miokard

                                                                                penyakit jantung koroner dan penyakit ginjal yang akhirnya dapat berakhir pada kerusakan

                                                                                organ Keadaan hipertensi yang disertai dengan penyakit penyerta ini membutuhkan obat

                                                                                antihipertensi yang tepat yang berdasarkan pada beragam hasil percobaan klinis Penanganan

                                                                                dengan kombinasi obat kemungkinan dibutuhkan Penentuannya disesuaikan dengan

                                                                                penilaian pengobatan sebelumnya tolerabilitas obat serta tekanan darah target yang harus

                                                                                dicapai

                                                                                27 KRISIS HIPERTENSI

                                                                                A DEFINISI

                                                                                Krisis hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang mendadak

                                                                                ( sistol ge 180 mmhg dan atau diastol ge 120 mmhg) pada penderita hipertensi yang

                                                                                membutuhkan penanggulangan segera

                                                                                B KLASIFIKASI

                                                                                1 Hipertensi Emergensi

                                                                                Kenaikan tekanan darah mendadak yang disertai kerusakan organ target yang

                                                                                progresif disebut hipertensi emergensi Pada keadaan ini diperlukan tindakan

                                                                                penurunan tekanan darah yang segera dalam kurun waktu menitjam

                                                                                2 Hipertensi urgensi

                                                                                Kenaikan tekanan darah mendadak yang tidak disertai kerusakan organ target

                                                                                disebut hipertensi urgensi Penurunan tekanan darah pada keadaan ini harus

                                                                                dilaksanakan dalam kurun waktu 24 ndash 48 jam

                                                                                Tabel I Hipertensi emergensi ( darurat )

                                                                                TD Diastolik gt 120 mmHg disertai dengan satu atau lebih kondisi akut

                                                                                1048729 Pendarahan intra pranial ombotik CVA atau pendarahan subarakhnoid

                                                                                1048729 Hipertensi ensefalopati

                                                                                1048729 Aorta diseksi akut

                                                                                1048729 Oedema paru akut

                                                                                1048729 Eklampsi

                                                                                40

                                                                                1048729 Feokhromositoma

                                                                                1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                                1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                                1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                                1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                                - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                                - Cedera kepala

                                                                                - Luka bakar

                                                                                - Interaksi obat

                                                                                Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                                1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                                tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                                1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                                1048729 Hipertensi post operasi

                                                                                1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                                Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                                pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                                C FAKTOR RISIKO

                                                                                Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                                Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                                Kehamilan

                                                                                Penggunaan NAPZA

                                                                                Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                                phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                                Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                                D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                                Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                                dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                                pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                                41

                                                                                Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                                Obat Cara

                                                                                pemberian

                                                                                Farmakologi Dosis

                                                                                ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                                ( dikunyah

                                                                                diisap)

                                                                                Mulai kerja

                                                                                SL 10 -15 menit

                                                                                Oral 15 ndash 30 menit

                                                                                Efek Maksimal

                                                                                SL 60 menit

                                                                                Oral 1 ndash 2 jam

                                                                                Lama kerja 8 jam

                                                                                625 ndash 50

                                                                                mgkali

                                                                                Central Alpha

                                                                                Agonis

                                                                                Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                                Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                                Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                                75 ndash 150

                                                                                microgkalijam

                                                                                Total 900 microg

                                                                                Calcium Channel

                                                                                Blocker

                                                                                Oral ( dikunyah

                                                                                ditelan)

                                                                                Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                                Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                                menit

                                                                                Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                                Obat alternatif

                                                                                bila obat lain

                                                                                tidak ada

                                                                                Kontraindikasi

                                                                                pada kasus

                                                                                krisis hipertensi

                                                                                dengan

                                                                                gangguan otak

                                                                                dan iskemia

                                                                                jantung

                                                                                E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                                1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                                fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                                2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                                3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                                langkah sebagai berikut

                                                                                a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                                pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                                b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                                42

                                                                                c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                                gejala iskemia organ

                                                                                3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                                Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                                jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                                kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                                kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                                dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                                gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                                perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                                kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                                gagal jantung kanan

                                                                                Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                                seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                                penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                                pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                                New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                                menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                                I

                                                                                I

                                                                                Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                                lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                                pada aktivitas berat

                                                                                II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                                menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                                III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                                namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                                IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                                bahkan timbul saat istirahat

                                                                                Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                                elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                                a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                                Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                                Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                                43

                                                                                Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                                Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                                Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                                Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                                Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                                Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                                pada saat yang bersamaan

                                                                                b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                                jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                                tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                                c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                                aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                                d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                                hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                                efusi pleura

                                                                                e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                                Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                                Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                                Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                                1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                                ARDS

                                                                                2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                                3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                                4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                                Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                                dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                                dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                                masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                                Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                                jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                                Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                                Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                                belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                                terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                                44

                                                                                dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                                beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                                31 Hypertension Heart Disease

                                                                                1 Definisi

                                                                                Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                                penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                                jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                                peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                                Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                                hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                                mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                                dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                                gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                                2 Patofisiologi

                                                                                Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                                darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                                hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                                ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                                Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                                kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                                terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                                gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                                bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                                Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                                terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                                beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                                lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                                adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                                belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                                Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                                dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                                terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                                meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                                45

                                                                                stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                                akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                                hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                                karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                                menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                                pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                                jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                                disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                                3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                                Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                                menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                                peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                                dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                                gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                                Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                                stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                                jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                                oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                                Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                                darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                                meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                                4 Pemeriksaan Fisik

                                                                                Keluhan dan Gejala

                                                                                Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                                simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                                Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                                impoten

                                                                                Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                                miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                                adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                                ischemic

                                                                                Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                                aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                                46

                                                                                Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                                keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                                5 Gambaran Klinik

                                                                                Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                                Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                                neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                                timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                                tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                                Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                                tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                                berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                                dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                                faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                                memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                                6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                                A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                                Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                                Hemoglobinhematokrit

                                                                                Elektrolit darahKalium

                                                                                Ureumkreatinin

                                                                                Gula darah puasa

                                                                                Kolesterol total

                                                                                Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                                kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                                adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                                untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                                B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                                - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                                - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                                Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                                tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                                C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                                47

                                                                                Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                penyakit jantung hipertensi

                                                                                Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                ekokardiogram

                                                                                D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                stadium payah jantung hipertensi

                                                                                Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                7 Penatalaksanaan

                                                                                A Pencegahan

                                                                                Diet rendah sodium

                                                                                Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                Latihan aerobik rutin

                                                                                Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                B Pengobatan

                                                                                Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                terjadi yaitu dengan

                                                                                Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                48

                                                                                Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                Diuretik

                                                                                Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                Golongan anti-simpatis

                                                                                Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                Vasodilator

                                                                                Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                kalsium

                                                                                Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                49

                                                                                4 PNEUMONIA

                                                                                Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                waktu yang bervariasi

                                                                                PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                pernapasan bronkial)

                                                                                Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                kuman aspirasi

                                                                                Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                tua atau lemah

                                                                                41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                5 DIARE AKUT

                                                                                51 DEFINISI

                                                                                50

                                                                                Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                15 hari

                                                                                52 KLASIFIKASI

                                                                                Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                53 ETIOLOGI

                                                                                Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                54 PATOFISIOLOGI

                                                                                Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                berikut

                                                                                1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                51

                                                                                Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                KLINIS SKOR

                                                                                Rasa hausmuntah 1

                                                                                Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                Kesadaran apati 1

                                                                                Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                Facies cholerica 2

                                                                                Vox cholerica 2

                                                                                Turgor kulit menurun 1

                                                                                Washer womanrsquos hand 1

                                                                                Ekstremitas dingin 1

                                                                                Sianosis 2

                                                                                Umur 50-60 tahun 1

                                                                                Umur gt 60 tahun 2

                                                                                6 AZOTEMIA

                                                                                Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                berikut

                                                                                52

                                                                                Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                homeostasis

                                                                                Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                AzotemiaPrerenal

                                                                                Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                pada tubulus colectivus distal

                                                                                53

                                                                                Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                AzotemiaIntrarenal

                                                                                Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                hari)

                                                                                Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                54

                                                                                Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                dapat menyesatkan

                                                                                Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                lebih dari 35 g24 jam

                                                                                Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                55

                                                                                asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                Azotemia Postrenal

                                                                                Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                fibrosis retroperitoneal

                                                                                PEMBAHASAN

                                                                                56

                                                                                Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                57

                                                                                Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                pasien tersebut

                                                                                Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                lelah )

                                                                                Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                58

                                                                                halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                                1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                59

                                                                                2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                2008

                                                                                4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                factors

                                                                                5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                p196-200 p297-299

                                                                                7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                60

                                                                                • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                • IMT
                                                                                • Status Gizi
                                                                                • lt 20 kgm2
                                                                                • 20-25 kgm2
                                                                                • 25-30 kgm2
                                                                                • gt30 kgm2
                                                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                                                • Normal
                                                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                                                • Obesitas
                                                                                • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                • IMT
                                                                                • Status Gizi
                                                                                • lt 185 kgm2
                                                                                • 185-25 kgm2
                                                                                • gt 25 kgm2
                                                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                                                • Normal
                                                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                                                • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                • 1 Sindrom serebral
                                                                                • 2 Konfusio
                                                                                • 3 Gangguan otonom
                                                                                • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                • 4 Inkontinensia
                                                                                • 5 Jatuh
                                                                                • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                • 7 Dekubitus
                                                                                • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                • 6 Tidur terganggu
                                                                                • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                • Kriteria Mayor
                                                                                • Kriteria Minor

                                                                                  1048729 Feokhromositoma

                                                                                  1048729 Funduskopi KW III atau IV

                                                                                  1048729 Insufisiensi ginjal akut

                                                                                  1048729 Infark miokard akut angina unstable

                                                                                  1048729 Sindroma kelebihan Katekholamin yang lain

                                                                                  - Sindrome withdrawal obat anti hipertensi

                                                                                  - Cedera kepala

                                                                                  - Luka bakar

                                                                                  - Interaksi obat

                                                                                  Tabel II Hipertensi urgensi ( mendesak )

                                                                                  1048729 Hipertensi berat dengan TD Diastolik gt 120 mmHg tetapi dengan minimal atau

                                                                                  tanpa kerusakan organ sasaran dan tidak dijumpai keadaan pada tabel I

                                                                                  1048729 KW I atau II pada funduskopi

                                                                                  1048729 Hipertensi post operasi

                                                                                  1048729 Hipertensi tak terkontrol tanpa diobati pada perioperatif

                                                                                  Kedua jenis krisis hipertensi ini perlu dibedakan dengan cara anamnesis dan

                                                                                  pemeriksaan fisik karena baik faktor risiko dan penanggulangannya berbeda

                                                                                  C FAKTOR RISIKO

                                                                                  Individu yang berisiko untuk mengalami krisi hipertensi adalah sebagai berikut 3

                                                                                  Penderita hipertensi yg tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi

                                                                                  Kehamilan

                                                                                  Penggunaan NAPZA

                                                                                  Penderita dengan rangsangan simpatis yg tinggi seperti luka bakar berat

                                                                                  phaechromocytoma penyakit kolagen penyakit vaskuler trauma kepala

                                                                                  Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal

                                                                                  D TATALAKSANA KRISIS HIPERTENSI

                                                                                  Penalatalaksanaan krisis hipertensi sebaiknya dilakukan di rumah sakit namun dapat

                                                                                  dilaksanakan di tempat pelayanan primer sebagai pelayanan pendahuluan dengan

                                                                                  pemberian obat anti hipertensi oral

                                                                                  41

                                                                                  Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                                  Obat Cara

                                                                                  pemberian

                                                                                  Farmakologi Dosis

                                                                                  ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                                  ( dikunyah

                                                                                  diisap)

                                                                                  Mulai kerja

                                                                                  SL 10 -15 menit

                                                                                  Oral 15 ndash 30 menit

                                                                                  Efek Maksimal

                                                                                  SL 60 menit

                                                                                  Oral 1 ndash 2 jam

                                                                                  Lama kerja 8 jam

                                                                                  625 ndash 50

                                                                                  mgkali

                                                                                  Central Alpha

                                                                                  Agonis

                                                                                  Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                                  Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                                  Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                                  75 ndash 150

                                                                                  microgkalijam

                                                                                  Total 900 microg

                                                                                  Calcium Channel

                                                                                  Blocker

                                                                                  Oral ( dikunyah

                                                                                  ditelan)

                                                                                  Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                                  Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                                  menit

                                                                                  Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                                  Obat alternatif

                                                                                  bila obat lain

                                                                                  tidak ada

                                                                                  Kontraindikasi

                                                                                  pada kasus

                                                                                  krisis hipertensi

                                                                                  dengan

                                                                                  gangguan otak

                                                                                  dan iskemia

                                                                                  jantung

                                                                                  E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                                  1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                                  fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                                  2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                                  3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                                  langkah sebagai berikut

                                                                                  a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                                  pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                                  b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                                  42

                                                                                  c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                                  gejala iskemia organ

                                                                                  3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                                  Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                                  jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                                  kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                                  kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                                  dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                                  gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                                  perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                                  kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                                  gagal jantung kanan

                                                                                  Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                                  seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                                  penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                                  pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                                  New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                                  menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                                  I

                                                                                  I

                                                                                  Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                                  lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                                  pada aktivitas berat

                                                                                  II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                                  menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                                  III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                                  namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                                  IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                                  bahkan timbul saat istirahat

                                                                                  Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                                  elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                                  a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                                  Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                                  Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                                  43

                                                                                  Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                                  Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                                  Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                                  Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                                  Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                                  Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                                  pada saat yang bersamaan

                                                                                  b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                                  jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                                  tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                                  c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                                  aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                                  d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                                  hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                                  efusi pleura

                                                                                  e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                                  Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                                  Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                                  Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                                  1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                                  ARDS

                                                                                  2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                                  3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                                  4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                                  Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                                  dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                                  dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                                  masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                                  Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                                  jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                                  Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                                  Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                                  belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                                  terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                                  44

                                                                                  dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                                  beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                                  31 Hypertension Heart Disease

                                                                                  1 Definisi

                                                                                  Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                                  penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                                  jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                                  peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                                  Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                                  hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                                  mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                                  dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                                  gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                                  2 Patofisiologi

                                                                                  Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                                  darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                                  hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                                  ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                                  Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                                  kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                                  terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                                  gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                                  bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                                  Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                                  terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                                  beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                                  lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                                  adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                                  belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                                  Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                                  dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                                  terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                                  meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                                  45

                                                                                  stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                                  akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                                  hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                                  karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                                  menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                                  pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                                  jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                                  disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                                  3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                                  Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                                  menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                                  peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                                  dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                                  gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                                  Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                                  stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                                  jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                                  oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                                  Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                                  darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                                  meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                                  4 Pemeriksaan Fisik

                                                                                  Keluhan dan Gejala

                                                                                  Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                                  simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                                  Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                                  impoten

                                                                                  Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                                  miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                                  adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                                  ischemic

                                                                                  Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                                  aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                                  46

                                                                                  Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                                  keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                                  5 Gambaran Klinik

                                                                                  Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                                  Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                                  neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                                  timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                                  tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                                  Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                                  tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                                  berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                                  dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                                  faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                                  memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                                  6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                                  A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                                  Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                                  Hemoglobinhematokrit

                                                                                  Elektrolit darahKalium

                                                                                  Ureumkreatinin

                                                                                  Gula darah puasa

                                                                                  Kolesterol total

                                                                                  Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                                  kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                                  adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                                  untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                                  B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                                  - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                                  - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                                  Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                                  tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                                  C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                                  47

                                                                                  Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                  terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                  miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                  Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                  terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                  penyakit jantung hipertensi

                                                                                  Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                  ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                  sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                  eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                  tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                  hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                  ekokardiogram

                                                                                  D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                  Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                  elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                  stadium payah jantung hipertensi

                                                                                  Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                  ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                  membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                  berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                  7 Penatalaksanaan

                                                                                  A Pencegahan

                                                                                  Diet rendah sodium

                                                                                  Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                  Latihan aerobik rutin

                                                                                  Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                  B Pengobatan

                                                                                  Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                  terjadi yaitu dengan

                                                                                  Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                  Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                  Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                  Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                  48

                                                                                  Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                  Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                  menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                  rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                  menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                  Diuretik

                                                                                  Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                  aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                  sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                  perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                  dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                  menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                  berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                  gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                  Golongan anti-simpatis

                                                                                  Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                  jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                  metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                  Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                  penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                  obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                  diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                  persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                  sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                  Vasodilator

                                                                                  Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                  bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                  kalsium

                                                                                  Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                  kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                  dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                  tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                  penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                  49

                                                                                  4 PNEUMONIA

                                                                                  Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                  terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                  konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                  histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                  eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                  waktu yang bervariasi

                                                                                  PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                  pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                  ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                  Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                  napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                  pernapasan bronkial)

                                                                                  Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                  Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                  kuman aspirasi

                                                                                  Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                  adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                  virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                  tua atau lemah

                                                                                  41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                  Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                  yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                  klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                  dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                  gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                  5 DIARE AKUT

                                                                                  51 DEFINISI

                                                                                  50

                                                                                  Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                  air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                  memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                  air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                  berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                  15 hari

                                                                                  52 KLASIFIKASI

                                                                                  Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                  1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                  2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                  3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                  4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                  5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                  53 ETIOLOGI

                                                                                  Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                  keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                  penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                  54 PATOFISIOLOGI

                                                                                  Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                  berikut

                                                                                  1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                  2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                  3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                  4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                  5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                  6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                  7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                  8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                  Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                  Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                  pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                  Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                  presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                  51

                                                                                  Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                  menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                  Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                  terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                  cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                  berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                  Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                  yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                  1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                  Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                  KLINIS SKOR

                                                                                  Rasa hausmuntah 1

                                                                                  Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                  Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                  Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                  Kesadaran apati 1

                                                                                  Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                  Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                  Facies cholerica 2

                                                                                  Vox cholerica 2

                                                                                  Turgor kulit menurun 1

                                                                                  Washer womanrsquos hand 1

                                                                                  Ekstremitas dingin 1

                                                                                  Sianosis 2

                                                                                  Umur 50-60 tahun 1

                                                                                  Umur gt 60 tahun 2

                                                                                  6 AZOTEMIA

                                                                                  Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                  dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                  berikut

                                                                                  52

                                                                                  Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                  yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                  akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                  homeostasis

                                                                                  Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                  tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                  satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                  Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                  ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                  (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                  sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                  Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                  AzotemiaPrerenal

                                                                                  Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                  penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                  ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                  volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                  karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                  arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                  menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                  Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                  pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                  pada tubulus colectivus distal

                                                                                  53

                                                                                  Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                  antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                  untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                  menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                  asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                  output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                  AzotemiaIntrarenal

                                                                                  Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                  akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                  itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                  dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                  output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                  hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                  hari)

                                                                                  Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                  nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                  tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                  mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                  GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                  Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                  dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                  Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                  ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                  Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                  cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                  tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                  juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                  menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                  Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                  azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                  proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                  dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                  urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                  54

                                                                                  Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                  dapat menyesatkan

                                                                                  Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                  sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                  nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                  lebih dari 35 g24 jam

                                                                                  Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                  membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                  memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                  kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                  dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                  menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                  ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                  tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                  GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                  Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                  granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                  glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                  ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                  Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                  skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                  ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                  nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                  penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                  Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                  untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                  ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                  blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                  intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                  reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                  Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                  pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                  vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                  osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                  55

                                                                                  asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                  kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                  Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                  toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                  Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                  tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                  Azotemia Postrenal

                                                                                  Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                  obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                  dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                  mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                  asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                  Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                  saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                  lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                  terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                  menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                  jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                  fibrosis retroperitoneal

                                                                                  PEMBAHASAN

                                                                                  56

                                                                                  Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                  Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                  Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                  pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                  Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                  assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                  tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                  keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                  pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                  sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                  Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                  penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                  organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                  khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                  tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                  dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                  dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                  adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                  itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                  multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                  psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                  Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                  memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                  Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                  yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                  kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                  ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                  kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                  yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                  anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                  Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                  keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                  pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                  untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                  57

                                                                                  Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                  berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                  hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                  ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                  cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                  Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                  metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                  badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                  apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                  sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                  (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                  ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                  cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                  jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                  pasien tersebut

                                                                                  Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                  diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                  sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                  kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                  26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                  VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                  adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                  dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                  (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                  pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                  auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                  Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                  framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                  lelah )

                                                                                  Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                  adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                  dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                  yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                  minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                  58

                                                                                  halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                  arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                  baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                  Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                  didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                  disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                  sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                  hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                  Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                  Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                  normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                  pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                                  1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                  Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                  59

                                                                                  2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                  httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                  3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                  2008

                                                                                  4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                  httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                  factors

                                                                                  5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                  httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                  6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                  Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                  p196-200 p297-299

                                                                                  7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                  II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                  Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                  60

                                                                                  • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                  • IMT
                                                                                  • Status Gizi
                                                                                  • lt 20 kgm2
                                                                                  • 20-25 kgm2
                                                                                  • 25-30 kgm2
                                                                                  • gt30 kgm2
                                                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                                                  • Normal
                                                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                                                  • Obesitas
                                                                                  • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                  • IMT
                                                                                  • Status Gizi
                                                                                  • lt 185 kgm2
                                                                                  • 185-25 kgm2
                                                                                  • gt 25 kgm2
                                                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                                                  • Normal
                                                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                                                  • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                  • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                  • 1 Sindrom serebral
                                                                                  • 2 Konfusio
                                                                                  • 3 Gangguan otonom
                                                                                  • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                  • 4 Inkontinensia
                                                                                  • 5 Jatuh
                                                                                  • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                  • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                  • 7 Dekubitus
                                                                                  • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                  • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                  • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                  • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                  • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                  • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                  • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                  • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                  • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                  • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                  • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                  • 6 Tidur terganggu
                                                                                  • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                  • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                  • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                  • Kriteria Mayor
                                                                                  • Kriteria Minor

                                                                                    Tabel 4 Obat ndash obat yang digunakan di Indonesia

                                                                                    Obat Cara

                                                                                    pemberian

                                                                                    Farmakologi Dosis

                                                                                    ACE inhibitor Sublingual Oral

                                                                                    ( dikunyah

                                                                                    diisap)

                                                                                    Mulai kerja

                                                                                    SL 10 -15 menit

                                                                                    Oral 15 ndash 30 menit

                                                                                    Efek Maksimal

                                                                                    SL 60 menit

                                                                                    Oral 1 ndash 2 jam

                                                                                    Lama kerja 8 jam

                                                                                    625 ndash 50

                                                                                    mgkali

                                                                                    Central Alpha

                                                                                    Agonis

                                                                                    Oral Mulai kerja 30 ndash 60 menit

                                                                                    Efek Maksimal 2 ndash 4 jam

                                                                                    Lama kerja 3 ndash 12 jam

                                                                                    75 ndash 150

                                                                                    microgkalijam

                                                                                    Total 900 microg

                                                                                    Calcium Channel

                                                                                    Blocker

                                                                                    Oral ( dikunyah

                                                                                    ditelan)

                                                                                    Mulai kerja 5 ndash 20 menit

                                                                                    Efek maksimal 30 ndash 60

                                                                                    menit

                                                                                    Lama kerja 2 ndash 6 jam

                                                                                    Obat alternatif

                                                                                    bila obat lain

                                                                                    tidak ada

                                                                                    Kontraindikasi

                                                                                    pada kasus

                                                                                    krisis hipertensi

                                                                                    dengan

                                                                                    gangguan otak

                                                                                    dan iskemia

                                                                                    jantung

                                                                                    E TATALAKSANA HIPERTENSI EMERGENSI

                                                                                    1 Penanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit dengan

                                                                                    fasilitas pemantauan yang memadai

                                                                                    2 Pengobatan parenteral diberikan secara bolus atau infus sesegera mungkin

                                                                                    3 Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam dengan

                                                                                    langkah sebagai berikut

                                                                                    a 5 menit sd 120 menit pertama tekanan darah rata ndash rata ( mean arterial blood

                                                                                    pressure) diturunkan 20 ndash 25

                                                                                    b 2 sd 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160 100 mmhg

                                                                                    42

                                                                                    c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                                    gejala iskemia organ

                                                                                    3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                                    Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                                    jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                                    kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                                    kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                                    dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                                    gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                                    perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                                    kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                                    gagal jantung kanan

                                                                                    Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                                    seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                                    penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                                    pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                                    New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                                    menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                                    I

                                                                                    I

                                                                                    Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                                    lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                                    pada aktivitas berat

                                                                                    II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                                    menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                                    III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                                    namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                                    IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                                    bahkan timbul saat istirahat

                                                                                    Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                                    elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                                    a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                                    Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                                    Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                                    43

                                                                                    Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                                    Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                                    Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                                    Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                                    Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                                    Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                                    pada saat yang bersamaan

                                                                                    b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                                    jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                                    tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                                    c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                                    aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                                    d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                                    hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                                    efusi pleura

                                                                                    e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                                    Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                                    Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                                    Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                                    1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                                    ARDS

                                                                                    2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                                    3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                                    4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                                    Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                                    dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                                    dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                                    masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                                    Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                                    jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                                    Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                                    Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                                    belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                                    terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                                    44

                                                                                    dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                                    beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                                    31 Hypertension Heart Disease

                                                                                    1 Definisi

                                                                                    Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                                    penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                                    jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                                    peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                                    Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                                    hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                                    mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                                    dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                                    gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                                    2 Patofisiologi

                                                                                    Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                                    darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                                    hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                                    ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                                    Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                                    kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                                    terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                                    gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                                    bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                                    Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                                    terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                                    beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                                    lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                                    adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                                    belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                                    Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                                    dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                                    terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                                    meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                                    45

                                                                                    stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                                    akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                                    hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                                    karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                                    menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                                    pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                                    jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                                    disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                                    3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                                    Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                                    menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                                    peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                                    dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                                    gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                                    Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                                    stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                                    jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                                    oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                                    Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                                    darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                                    meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                                    4 Pemeriksaan Fisik

                                                                                    Keluhan dan Gejala

                                                                                    Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                                    simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                                    Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                                    impoten

                                                                                    Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                                    miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                                    adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                                    ischemic

                                                                                    Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                                    aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                                    46

                                                                                    Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                                    keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                                    5 Gambaran Klinik

                                                                                    Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                                    Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                                    neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                                    timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                                    tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                                    Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                                    tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                                    berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                                    dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                                    faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                                    memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                                    6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                                    A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                                    Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                                    Hemoglobinhematokrit

                                                                                    Elektrolit darahKalium

                                                                                    Ureumkreatinin

                                                                                    Gula darah puasa

                                                                                    Kolesterol total

                                                                                    Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                                    kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                                    adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                                    untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                                    B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                                    - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                                    - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                                    Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                                    tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                                    C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                                    47

                                                                                    Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                    terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                    miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                    Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                    terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                    penyakit jantung hipertensi

                                                                                    Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                    ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                    sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                    eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                    tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                    hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                    ekokardiogram

                                                                                    D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                    Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                    elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                    stadium payah jantung hipertensi

                                                                                    Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                    ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                    membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                    berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                    7 Penatalaksanaan

                                                                                    A Pencegahan

                                                                                    Diet rendah sodium

                                                                                    Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                    Latihan aerobik rutin

                                                                                    Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                    B Pengobatan

                                                                                    Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                    terjadi yaitu dengan

                                                                                    Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                    Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                    Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                    Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                    48

                                                                                    Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                    Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                    menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                    rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                    menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                    Diuretik

                                                                                    Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                    aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                    sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                    perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                    dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                    menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                    berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                    gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                    Golongan anti-simpatis

                                                                                    Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                    jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                    metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                    Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                    penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                    obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                    diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                    persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                    sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                    Vasodilator

                                                                                    Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                    bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                    kalsium

                                                                                    Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                    kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                    dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                    tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                    penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                    49

                                                                                    4 PNEUMONIA

                                                                                    Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                    terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                    konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                    histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                    eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                    waktu yang bervariasi

                                                                                    PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                    pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                    ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                    Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                    napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                    pernapasan bronkial)

                                                                                    Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                    Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                    kuman aspirasi

                                                                                    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                    adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                    virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                    tua atau lemah

                                                                                    41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                    Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                    yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                    klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                    dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                    gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                    5 DIARE AKUT

                                                                                    51 DEFINISI

                                                                                    50

                                                                                    Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                    air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                    memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                    air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                    berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                    15 hari

                                                                                    52 KLASIFIKASI

                                                                                    Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                    1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                    2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                    3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                    4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                    5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                    53 ETIOLOGI

                                                                                    Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                    keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                    penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                    54 PATOFISIOLOGI

                                                                                    Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                    berikut

                                                                                    1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                    2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                    3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                    4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                    5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                    6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                    7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                    8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                    Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                    Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                    pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                    Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                    presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                    51

                                                                                    Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                    menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                    Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                    terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                    cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                    berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                    Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                    yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                    1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                    Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                    KLINIS SKOR

                                                                                    Rasa hausmuntah 1

                                                                                    Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                    Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                    Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                    Kesadaran apati 1

                                                                                    Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                    Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                    Facies cholerica 2

                                                                                    Vox cholerica 2

                                                                                    Turgor kulit menurun 1

                                                                                    Washer womanrsquos hand 1

                                                                                    Ekstremitas dingin 1

                                                                                    Sianosis 2

                                                                                    Umur 50-60 tahun 1

                                                                                    Umur gt 60 tahun 2

                                                                                    6 AZOTEMIA

                                                                                    Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                    dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                    berikut

                                                                                    52

                                                                                    Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                    yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                    akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                    homeostasis

                                                                                    Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                    tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                    satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                    Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                    ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                    (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                    sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                    Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                    AzotemiaPrerenal

                                                                                    Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                    penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                    ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                    volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                    karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                    arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                    menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                    Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                    pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                    pada tubulus colectivus distal

                                                                                    53

                                                                                    Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                    antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                    untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                    menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                    asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                    output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                    AzotemiaIntrarenal

                                                                                    Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                    akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                    itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                    dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                    output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                    hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                    hari)

                                                                                    Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                    nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                    tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                    mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                    GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                    Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                    dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                    Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                    ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                    Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                    cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                    tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                    juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                    menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                    Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                    azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                    proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                    dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                    urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                    54

                                                                                    Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                    dapat menyesatkan

                                                                                    Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                    sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                    nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                    lebih dari 35 g24 jam

                                                                                    Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                    membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                    memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                    kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                    dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                    menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                    ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                    tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                    GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                    Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                    granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                    glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                    ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                    Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                    skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                    ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                    nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                    penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                    Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                    untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                    ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                    blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                    intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                    reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                    Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                    pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                    vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                    osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                    55

                                                                                    asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                    kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                    Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                    toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                    Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                    tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                    Azotemia Postrenal

                                                                                    Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                    obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                    dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                    mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                    asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                    Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                    saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                    lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                    terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                    menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                    jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                    fibrosis retroperitoneal

                                                                                    PEMBAHASAN

                                                                                    56

                                                                                    Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                    Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                    Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                    pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                    Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                    assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                    tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                    keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                    pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                    sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                    Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                    penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                    organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                    khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                    tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                    dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                    dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                    adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                    itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                    multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                    psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                    Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                    memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                    Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                    yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                    kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                    ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                    kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                    yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                    anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                    Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                    keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                    pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                    untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                    57

                                                                                    Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                    berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                    hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                    ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                    cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                    Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                    metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                    badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                    apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                    sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                    (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                    ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                    cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                    jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                    pasien tersebut

                                                                                    Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                    diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                    sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                    kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                    26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                    VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                    adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                    dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                    (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                    pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                    auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                    Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                    framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                    lelah )

                                                                                    Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                    adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                    dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                    yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                    minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                    58

                                                                                    halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                    arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                    baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                    Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                    didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                    disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                    sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                    hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                    Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                    Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                    normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                    pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                                    1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                    Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                    59

                                                                                    2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                    httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                    3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                    2008

                                                                                    4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                    httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                    factors

                                                                                    5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                    httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                    6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                    Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                    p196-200 p297-299

                                                                                    7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                    II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                    Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                    60

                                                                                    • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                    • IMT
                                                                                    • Status Gizi
                                                                                    • lt 20 kgm2
                                                                                    • 20-25 kgm2
                                                                                    • 25-30 kgm2
                                                                                    • gt30 kgm2
                                                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                                                    • Normal
                                                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                                                    • Obesitas
                                                                                    • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                    • IMT
                                                                                    • Status Gizi
                                                                                    • lt 185 kgm2
                                                                                    • 185-25 kgm2
                                                                                    • gt 25 kgm2
                                                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                                                    • Normal
                                                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                                                    • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                    • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                    • 1 Sindrom serebral
                                                                                    • 2 Konfusio
                                                                                    • 3 Gangguan otonom
                                                                                    • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                    • 4 Inkontinensia
                                                                                    • 5 Jatuh
                                                                                    • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                    • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                    • 7 Dekubitus
                                                                                    • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                    • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                    • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                    • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                    • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                    • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                    • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                    • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                    • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                    • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                    • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                    • 6 Tidur terganggu
                                                                                    • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                    • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                    • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                    • Kriteria Mayor
                                                                                    • Kriteria Minor

                                                                                      c 6 ndash 24 jam berikutnya diturunkan sampai lt 140 90 mmhg bila tidak ada

                                                                                      gejala iskemia organ

                                                                                      3 CONGESTIVE HEART FAILURE

                                                                                      Gagal jantung adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah ke

                                                                                      jaringan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh atau

                                                                                      kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi atau

                                                                                      kedua-duanya Secara klinik gagal jantung merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai

                                                                                      dengan sesak nafas dan rasa cepat lelah (saat istirahat maupun saat aktivitas) disertai gejala-

                                                                                      gejala bendungan cairan di vena jugularis hepatomegali splenomegali asites dan edema

                                                                                      perifer yang disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi jantung Gagal jantung

                                                                                      kongestif biasanya dimulai lebih dahulu oleh gagal jantung kiri dan secara lambat diikuti

                                                                                      gagal jantung kanan

                                                                                      Faktor predisposisis gagal jantung adalah penyakit yang menurunkan fungsi ventrikel

                                                                                      seperti penyakit arteri koroner hipertensi kardiomiopati penyakit pembuluh darah atau

                                                                                      penyakit jantung kongenital Juga pada keadaan yang membatasi pengisian ventrikel seperti

                                                                                      pada stenosis mitral kardiomiopati dan penyakit perikard

                                                                                      New York Heart Association mengklasifikasikan gagal jantung secara fungsional

                                                                                      menjadi 4 kelas yang dapat digunakan untuk

                                                                                      I

                                                                                      I

                                                                                      Tidak terbatas aktivitas fisik sehari ndash hari tidak memyebabkan

                                                                                      lelah sesak nafas atau palpitasi Timbul gejala sesak atau lelah

                                                                                      pada aktivitas berat

                                                                                      II Sedikit pembatasan aktivitas fisik aktivitas sehari ndash hari

                                                                                      menyebabkan lelah palpitasi sesak nafas atau angina

                                                                                      III Aktivitas fisik sangat terbatas saat istirahat tanpa keluhan

                                                                                      namun aktivitas kurang dari sehari ndash hari menimbulkan gejala

                                                                                      IV Tidak mampu melakukan aktivitas apapun tanpa keluhan gejala

                                                                                      bahkan timbul saat istirahat

                                                                                      Diagnosis gagal jantung ditegakkan berdasarkan anamnesis pemeriksaan fisik

                                                                                      elektrokardiografi foto thoraks ekokardiografi Doppler dan kateterisasi

                                                                                      a) Anamnesis Dalam anamnesis dapat digunakan kriteria Framingham

                                                                                      Kriteria Mayor Kriteria Minor

                                                                                      Paroxysmal nocturnal dyspnea Edema tungkai

                                                                                      43

                                                                                      Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                                      Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                                      Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                                      Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                                      Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                                      Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                                      pada saat yang bersamaan

                                                                                      b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                                      jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                                      tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                                      c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                                      aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                                      d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                                      hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                                      efusi pleura

                                                                                      e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                                      Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                                      Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                                      Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                                      1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                                      ARDS

                                                                                      2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                                      3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                                      4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                                      Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                                      dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                                      dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                                      masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                                      Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                                      jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                                      Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                                      Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                                      belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                                      terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                                      44

                                                                                      dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                                      beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                                      31 Hypertension Heart Disease

                                                                                      1 Definisi

                                                                                      Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                                      penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                                      jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                                      peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                                      Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                                      hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                                      mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                                      dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                                      gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                                      2 Patofisiologi

                                                                                      Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                                      darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                                      hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                                      ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                                      Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                                      kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                                      terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                                      gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                                      bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                                      Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                                      terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                                      beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                                      lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                                      adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                                      belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                                      Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                                      dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                                      terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                                      meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                                      45

                                                                                      stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                                      akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                                      hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                                      karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                                      menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                                      pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                                      jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                                      disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                                      3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                                      Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                                      menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                                      peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                                      dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                                      gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                                      Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                                      stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                                      jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                                      oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                                      Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                                      darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                                      meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                                      4 Pemeriksaan Fisik

                                                                                      Keluhan dan Gejala

                                                                                      Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                                      simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                                      Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                                      impoten

                                                                                      Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                                      miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                                      adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                                      ischemic

                                                                                      Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                                      aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                                      46

                                                                                      Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                                      keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                                      5 Gambaran Klinik

                                                                                      Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                                      Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                                      neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                                      timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                                      tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                                      Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                                      tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                                      berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                                      dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                                      faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                                      memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                                      6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                                      A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                                      Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                                      Hemoglobinhematokrit

                                                                                      Elektrolit darahKalium

                                                                                      Ureumkreatinin

                                                                                      Gula darah puasa

                                                                                      Kolesterol total

                                                                                      Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                                      kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                                      adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                                      untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                                      B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                                      - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                                      - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                                      Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                                      tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                                      C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                                      47

                                                                                      Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                      terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                      miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                      Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                      terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                      penyakit jantung hipertensi

                                                                                      Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                      ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                      sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                      eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                      tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                      hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                      ekokardiogram

                                                                                      D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                      Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                      elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                      stadium payah jantung hipertensi

                                                                                      Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                      ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                      membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                      berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                      7 Penatalaksanaan

                                                                                      A Pencegahan

                                                                                      Diet rendah sodium

                                                                                      Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                      Latihan aerobik rutin

                                                                                      Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                      B Pengobatan

                                                                                      Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                      terjadi yaitu dengan

                                                                                      Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                      Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                      Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                      Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                      48

                                                                                      Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                      Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                      menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                      rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                      menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                      Diuretik

                                                                                      Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                      aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                      sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                      perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                      dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                      menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                      berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                      gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                      Golongan anti-simpatis

                                                                                      Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                      jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                      metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                      Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                      penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                      obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                      diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                      persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                      sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                      Vasodilator

                                                                                      Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                      bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                      kalsium

                                                                                      Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                      kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                      dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                      tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                      penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                      49

                                                                                      4 PNEUMONIA

                                                                                      Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                      terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                      konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                      histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                      eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                      waktu yang bervariasi

                                                                                      PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                      pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                      ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                      Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                      napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                      pernapasan bronkial)

                                                                                      Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                      Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                      kuman aspirasi

                                                                                      Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                      adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                      virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                      tua atau lemah

                                                                                      41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                      Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                      yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                      klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                      dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                      gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                      5 DIARE AKUT

                                                                                      51 DEFINISI

                                                                                      50

                                                                                      Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                      air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                      memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                      air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                      berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                      15 hari

                                                                                      52 KLASIFIKASI

                                                                                      Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                      1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                      2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                      3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                      4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                      5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                      53 ETIOLOGI

                                                                                      Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                      keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                      penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                      54 PATOFISIOLOGI

                                                                                      Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                      berikut

                                                                                      1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                      2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                      3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                      4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                      5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                      6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                      7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                      8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                      Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                      Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                      pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                      Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                      presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                      51

                                                                                      Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                      menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                      Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                      terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                      cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                      berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                      Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                      yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                      1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                      Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                      KLINIS SKOR

                                                                                      Rasa hausmuntah 1

                                                                                      Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                      Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                      Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                      Kesadaran apati 1

                                                                                      Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                      Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                      Facies cholerica 2

                                                                                      Vox cholerica 2

                                                                                      Turgor kulit menurun 1

                                                                                      Washer womanrsquos hand 1

                                                                                      Ekstremitas dingin 1

                                                                                      Sianosis 2

                                                                                      Umur 50-60 tahun 1

                                                                                      Umur gt 60 tahun 2

                                                                                      6 AZOTEMIA

                                                                                      Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                      dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                      berikut

                                                                                      52

                                                                                      Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                      yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                      akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                      homeostasis

                                                                                      Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                      tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                      satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                      Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                      ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                      (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                      sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                      Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                      AzotemiaPrerenal

                                                                                      Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                      penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                      ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                      volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                      karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                      arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                      menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                      Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                      pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                      pada tubulus colectivus distal

                                                                                      53

                                                                                      Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                      antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                      untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                      menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                      asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                      output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                      AzotemiaIntrarenal

                                                                                      Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                      akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                      itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                      dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                      output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                      hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                      hari)

                                                                                      Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                      nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                      tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                      mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                      GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                      Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                      dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                      Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                      ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                      Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                      cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                      tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                      juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                      menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                      Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                      azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                      proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                      dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                      urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                      54

                                                                                      Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                      dapat menyesatkan

                                                                                      Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                      sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                      nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                      lebih dari 35 g24 jam

                                                                                      Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                      membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                      memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                      kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                      dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                      menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                      ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                      tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                      GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                      Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                      granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                      glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                      ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                      Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                      skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                      ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                      nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                      penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                      Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                      untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                      ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                      blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                      intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                      reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                      Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                      pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                      vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                      osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                      55

                                                                                      asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                      kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                      Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                      toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                      Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                      tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                      Azotemia Postrenal

                                                                                      Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                      obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                      dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                      mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                      asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                      Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                      saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                      lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                      terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                      menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                      jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                      fibrosis retroperitoneal

                                                                                      PEMBAHASAN

                                                                                      56

                                                                                      Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                      Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                      Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                      pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                      Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                      assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                      tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                      keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                      pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                      sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                      Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                      penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                      organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                      khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                      tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                      dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                      dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                      adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                      itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                      multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                      psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                      Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                      memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                      Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                      yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                      kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                      ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                      kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                      yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                      anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                      Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                      keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                      pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                      untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                      57

                                                                                      Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                      berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                      hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                      ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                      cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                      Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                      metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                      badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                      apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                      sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                      (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                      ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                      cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                      jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                      pasien tersebut

                                                                                      Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                      diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                      sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                      kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                      26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                      VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                      adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                      dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                      (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                      pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                      auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                      Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                      framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                      lelah )

                                                                                      Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                      adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                      dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                      yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                      minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                      58

                                                                                      halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                      arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                      baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                      Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                      didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                      disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                      sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                      hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                      Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                      Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                      normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                      pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                                                      1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                      Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                      59

                                                                                      2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                      httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                      3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                      2008

                                                                                      4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                      httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                      factors

                                                                                      5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                      httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                      6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                      Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                      p196-200 p297-299

                                                                                      7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                      II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                      Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                      60

                                                                                      • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                      • IMT
                                                                                      • Status Gizi
                                                                                      • lt 20 kgm2
                                                                                      • 20-25 kgm2
                                                                                      • 25-30 kgm2
                                                                                      • gt30 kgm2
                                                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                                                      • Normal
                                                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                                                      • Obesitas
                                                                                      • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                      • IMT
                                                                                      • Status Gizi
                                                                                      • lt 185 kgm2
                                                                                      • 185-25 kgm2
                                                                                      • gt 25 kgm2
                                                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                                                      • Normal
                                                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                                                      • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                      • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                      • 1 Sindrom serebral
                                                                                      • 2 Konfusio
                                                                                      • 3 Gangguan otonom
                                                                                      • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                      • 4 Inkontinensia
                                                                                      • 5 Jatuh
                                                                                      • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                      • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                      • 7 Dekubitus
                                                                                      • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                      • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                      • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                      • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                      • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                      • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                      • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                      • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                      • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                      • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                      • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                      • 6 Tidur terganggu
                                                                                      • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                      • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                      • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                      • Kriteria Mayor
                                                                                      • Kriteria Minor

                                                                                        Kardiomegali Batuk malam hari

                                                                                        Gallop Dispnea drsquoeffort

                                                                                        Peningkatan JVP Pembesaran hati

                                                                                        Refluks hepatojuguler Efusi pleura

                                                                                        Ronkhi basah halus Takikardia

                                                                                        Diagnosis ditegakkan dengan 2 kriteria mayor atau 1 mayor dan 2 minor yang terjadi

                                                                                        pada saat yang bersamaan

                                                                                        b) Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan peninggian tekanan v

                                                                                        jugularis refluks hepatojugular S3 gallop apeks terdorong ke lateral ronki basah yang

                                                                                        tidak hilang oleh batuk serta edema

                                                                                        c) Elektrokardiografi Hasil EKG yang dihasilkan tergantung penyebab iskemia infark

                                                                                        aritmia blok AV hipertrofi atriumventrikel low voltage gelombang T inverse dll

                                                                                        d) Foto Thoraks Rontgen Thoraks memberikan gambaran kardiomegali opasifikasi

                                                                                        hillus paru bisa sampai ke apex paru corakan vaskuler paru infiltrat kedua paru atau

                                                                                        efusi pleura

                                                                                        e) Ekokardiografi Gambarannya yaitu

                                                                                        Fraksi ejeksi lt 35-40 disfungsi sistolik kelainan katupPJKshunt

                                                                                        Fraksi ejeksi gt 40-50 kelainan katupPJKshunt LVH Perikard

                                                                                        Diagnosis banding untuk gagal jantung diantaranya

                                                                                        1 Penyakit paru pneumonia PPOK asma eksaserbasi akut infeksi berat misalnya

                                                                                        ARDS

                                                                                        2 Penyakit ginjal gagal ginjal akut dan kronik sindroma nefrotik diabetik nefropatik

                                                                                        3 Penyakit hati sirrhosis hepatis

                                                                                        4 Sindroma hiperventilasi psikogenik ansietas berat

                                                                                        Prinsip terapi pada gagal jantung harus dikombinasikan antara terapi nonfarmakologis

                                                                                        dan terapi farmakologis Upaya non farmakologis meliputi tindakan umum yang perlu

                                                                                        dilakukan oleh semua pasien gagal jantung yaitu pembatasan aktivitas fisik pembatasan

                                                                                        masukan cairan diet menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

                                                                                        Diuretik oral maupun parenteral tetap merupakan ujung tombak pengobatan gagal

                                                                                        jantung sampai edema atau ascites hilang (euvolemik) ACE inhibitor atau Angiostensin

                                                                                        Receptor Blocker dosis kecil dapat dimulai setelah euvolemik sampai dosis optimal

                                                                                        Digitalis diberikan bila didapatkan disritmia atau dengan pengobatan obat tersebut diatas

                                                                                        belum memberikan hasil yang memuaskan Intoksikasi digitalis sangat mudah terjadi apabila

                                                                                        terdapat penurunan fungsi ginjal dan kadar kalium yang rendah Aldosteron antagonist

                                                                                        44

                                                                                        dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                                        beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                                        31 Hypertension Heart Disease

                                                                                        1 Definisi

                                                                                        Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                                        penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                                        jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                                        peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                                        Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                                        hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                                        mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                                        dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                                        gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                                        2 Patofisiologi

                                                                                        Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                                        darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                                        hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                                        ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                                        Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                                        kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                                        terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                                        gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                                        bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                                        Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                                        terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                                        beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                                        lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                                        adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                                        belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                                        Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                                        dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                                        terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                                        meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                                        45

                                                                                        stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                                        akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                                        hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                                        karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                                        menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                                        pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                                        jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                                        disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                                        3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                                        Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                                        menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                                        peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                                        dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                                        gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                                        Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                                        stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                                        jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                                        oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                                        Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                                        darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                                        meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                                        4 Pemeriksaan Fisik

                                                                                        Keluhan dan Gejala

                                                                                        Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                                        simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                                        Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                                        impoten

                                                                                        Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                                        miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                                        adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                                        ischemic

                                                                                        Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                                        aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                                        46

                                                                                        Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                                        keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                                        5 Gambaran Klinik

                                                                                        Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                                        Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                                        neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                                        timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                                        tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                                        Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                                        tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                                        berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                                        dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                                        faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                                        memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                                        6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                                        A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                                        Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                                        Hemoglobinhematokrit

                                                                                        Elektrolit darahKalium

                                                                                        Ureumkreatinin

                                                                                        Gula darah puasa

                                                                                        Kolesterol total

                                                                                        Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                                        kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                                        adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                                        untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                                        B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                                        - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                                        - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                                        Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                                        tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                                        C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                                        47

                                                                                        Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                        terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                        miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                        Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                        terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                        penyakit jantung hipertensi

                                                                                        Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                        ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                        sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                        eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                        tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                        hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                        ekokardiogram

                                                                                        D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                        Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                        elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                        stadium payah jantung hipertensi

                                                                                        Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                        ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                        membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                        berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                        7 Penatalaksanaan

                                                                                        A Pencegahan

                                                                                        Diet rendah sodium

                                                                                        Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                        Latihan aerobik rutin

                                                                                        Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                        B Pengobatan

                                                                                        Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                        terjadi yaitu dengan

                                                                                        Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                        Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                        Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                        Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                        48

                                                                                        Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                        Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                        menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                        rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                        menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                        Diuretik

                                                                                        Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                        aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                        sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                        perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                        dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                        menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                        berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                        gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                        Golongan anti-simpatis

                                                                                        Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                        jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                        metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                        Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                        penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                        obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                        diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                        persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                        sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                        Vasodilator

                                                                                        Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                        bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                        kalsium

                                                                                        Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                        kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                        dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                        tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                        penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                        49

                                                                                        4 PNEUMONIA

                                                                                        Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                        terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                        konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                        histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                        eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                        waktu yang bervariasi

                                                                                        PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                        pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                        ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                        Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                        napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                        pernapasan bronkial)

                                                                                        Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                        Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                        kuman aspirasi

                                                                                        Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                        adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                        virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                        tua atau lemah

                                                                                        41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                        Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                        yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                        klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                        dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                        gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                        5 DIARE AKUT

                                                                                        51 DEFINISI

                                                                                        50

                                                                                        Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                        air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                        memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                        air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                        berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                        15 hari

                                                                                        52 KLASIFIKASI

                                                                                        Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                        1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                        2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                        3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                        4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                        5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                        53 ETIOLOGI

                                                                                        Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                        keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                        penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                        54 PATOFISIOLOGI

                                                                                        Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                        berikut

                                                                                        1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                        2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                        3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                        4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                        5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                        6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                        7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                        8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                        Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                        Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                        pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                        Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                        presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                        51

                                                                                        Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                        menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                        Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                        terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                        cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                        berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                        Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                        yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                        1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                        Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                        KLINIS SKOR

                                                                                        Rasa hausmuntah 1

                                                                                        Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                        Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                        Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                        Kesadaran apati 1

                                                                                        Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                        Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                        Facies cholerica 2

                                                                                        Vox cholerica 2

                                                                                        Turgor kulit menurun 1

                                                                                        Washer womanrsquos hand 1

                                                                                        Ekstremitas dingin 1

                                                                                        Sianosis 2

                                                                                        Umur 50-60 tahun 1

                                                                                        Umur gt 60 tahun 2

                                                                                        6 AZOTEMIA

                                                                                        Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                        dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                        berikut

                                                                                        52

                                                                                        Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                        yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                        akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                        homeostasis

                                                                                        Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                        tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                        satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                        Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                        ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                        (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                        sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                        Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                        AzotemiaPrerenal

                                                                                        Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                        penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                        ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                        volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                        karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                        arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                        menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                        Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                        pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                        pada tubulus colectivus distal

                                                                                        53

                                                                                        Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                        antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                        untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                        menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                        asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                        output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                        AzotemiaIntrarenal

                                                                                        Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                        akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                        itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                        dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                        output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                        hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                        hari)

                                                                                        Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                        nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                        tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                        mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                        GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                        Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                        dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                        Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                        ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                        Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                        cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                        tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                        juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                        menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                        Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                        azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                        proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                        dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                        urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                        54

                                                                                        Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                        dapat menyesatkan

                                                                                        Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                        sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                        nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                        lebih dari 35 g24 jam

                                                                                        Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                        membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                        memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                        kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                        dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                        menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                        ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                        tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                        GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                        Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                        granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                        glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                        ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                        Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                        skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                        ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                        nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                        penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                        Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                        untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                        ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                        blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                        intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                        reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                        Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                        pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                        vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                        osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                        55

                                                                                        asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                        kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                        Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                        toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                        Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                        tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                        Azotemia Postrenal

                                                                                        Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                        obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                        dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                        mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                        asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                        Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                        saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                        lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                        terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                        menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                        jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                        fibrosis retroperitoneal

                                                                                        PEMBAHASAN

                                                                                        56

                                                                                        Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                        Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                        Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                        pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                        Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                        assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                        tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                        keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                        pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                        sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                        Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                        penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                        organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                        khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                        tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                        dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                        dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                        adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                        itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                        multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                        psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                        Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                        memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                        Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                        yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                        kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                        ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                        kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                        yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                        anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                        Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                        keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                        pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                        untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                        57

                                                                                        Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                        berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                        hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                        ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                        cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                        Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                        metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                        badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                        apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                        sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                        (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                        ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                        cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                        jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                        pasien tersebut

                                                                                        Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                        diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                        sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                        kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                        26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                        VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                        adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                        dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                        (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                        pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                        auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                        Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                        framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                        lelah )

                                                                                        Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                        adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                        dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                        yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                        minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                        58

                                                                                        halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                        arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                        baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                        Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                        didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                        disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                        sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                        hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                        Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                        Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                        normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                        pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                                                        1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                        Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                        59

                                                                                        2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                        httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                        3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                        2008

                                                                                        4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                        httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                        factors

                                                                                        5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                        httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                        6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                        Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                        p196-200 p297-299

                                                                                        7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                        II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                        Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                        60

                                                                                        • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                        • IMT
                                                                                        • Status Gizi
                                                                                        • lt 20 kgm2
                                                                                        • 20-25 kgm2
                                                                                        • 25-30 kgm2
                                                                                        • gt30 kgm2
                                                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                                                        • Normal
                                                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                                                        • Obesitas
                                                                                        • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                        • IMT
                                                                                        • Status Gizi
                                                                                        • lt 185 kgm2
                                                                                        • 185-25 kgm2
                                                                                        • gt 25 kgm2
                                                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                                                        • Normal
                                                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                                                        • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                        • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                        • 1 Sindrom serebral
                                                                                        • 2 Konfusio
                                                                                        • 3 Gangguan otonom
                                                                                        • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                        • 4 Inkontinensia
                                                                                        • 5 Jatuh
                                                                                        • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                        • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                        • 7 Dekubitus
                                                                                        • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                        • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                        • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                        • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                        • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                        • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                        • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                        • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                        • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                        • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                        • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                        • 6 Tidur terganggu
                                                                                        • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                        • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                        • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                        • Kriteria Mayor
                                                                                        • Kriteria Minor

                                                                                          dipakai untuk memperkuat efek diuretic atau pada pasien dengan hipokalemia dan pada

                                                                                          beberapa studi menunjukkan penurunan mortalitas dengan pemberian obat jenis ini

                                                                                          31 Hypertension Heart Disease

                                                                                          1 Definisi

                                                                                          Hypertension heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan

                                                                                          penyakit jantung secara keseluruhan mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH) aritmia

                                                                                          jantung penyakit jantung koroner dan penyakit jantung kronis yang disebabkan karena

                                                                                          peningkatan tekanan darah baik secara langsung maupun tidak langsung

                                                                                          Hypertension heart disease merujuk ke kondisi yang berkembang sebagai akibat dari

                                                                                          hipertensi dimana sepuluh persen dari individu-individu dengan hipertensi kronis yang telah

                                                                                          mengalami pembesaran ventrikel kiri (left ventricular hypertrophy) dengan tujuh kali lipat

                                                                                          dari sifat mudah kena sakit dan resiko kematian akibat kegagalan jantung congestive

                                                                                          gangguan hati rhythms (ventrikel arrhythmias) dan serangan jantung (myocardial infarction)

                                                                                          2 Patofisiologi

                                                                                          Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan

                                                                                          darah dari ventrikel kiri sehingga beban jantung bertambah Sebagai akibatnya terjadi

                                                                                          hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi Hipertrofi ini ditandai dengan

                                                                                          ketebalan dinding yang bertambah fungsi ruang yang memburuk dan dilatasi ruang jantung

                                                                                          Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi

                                                                                          kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung Jantung semakin

                                                                                          terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner Angina pectoris juga dapat terjadi kerana

                                                                                          gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang

                                                                                          bertambah akibat penambahan massa miokard

                                                                                          Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang

                                                                                          terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembutuh perifer dan

                                                                                          beban akhir ventrikel kiri Faktor yang menentukan hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan

                                                                                          lamanya peningkatan diastol Pengaruh beberapa faktor humoral seperti rangsangan simpato-

                                                                                          adrenal yang meningkat dan peningkatan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAA)

                                                                                          belum diketahui mungkin sebagai penunjang saja Pengaruh faktor genetik disini lebih jelas

                                                                                          Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hipertrofi

                                                                                          dan terjadinya aterosklerosis koroner Pada stadium permulaan hipertensi hipertrofi yang

                                                                                          terjadi adalah difus (konsentrik) Rasio massa dan volume akhir diastolik ventrikel kiri

                                                                                          meningkat tanpa perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel kiri Pada

                                                                                          45

                                                                                          stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                                          akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                                          hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                                          karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                                          menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                                          pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                                          jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                                          disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                                          3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                                          Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                                          menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                                          peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                                          dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                                          gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                                          Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                                          stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                                          jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                                          oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                                          Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                                          darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                                          meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                                          4 Pemeriksaan Fisik

                                                                                          Keluhan dan Gejala

                                                                                          Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                                          simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                                          Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                                          impoten

                                                                                          Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                                          miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                                          adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                                          ischemic

                                                                                          Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                                          aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                                          46

                                                                                          Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                                          keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                                          5 Gambaran Klinik

                                                                                          Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                                          Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                                          neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                                          timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                                          tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                                          Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                                          tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                                          berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                                          dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                                          faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                                          memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                                          6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                                          A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                                          Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                                          Hemoglobinhematokrit

                                                                                          Elektrolit darahKalium

                                                                                          Ureumkreatinin

                                                                                          Gula darah puasa

                                                                                          Kolesterol total

                                                                                          Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                                          kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                                          adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                                          untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                                          B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                                          - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                                          - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                                          Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                                          tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                                          C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                                          47

                                                                                          Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                          terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                          miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                          Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                          terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                          penyakit jantung hipertensi

                                                                                          Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                          ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                          sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                          eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                          tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                          hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                          ekokardiogram

                                                                                          D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                          Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                          elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                          stadium payah jantung hipertensi

                                                                                          Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                          ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                          membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                          berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                          7 Penatalaksanaan

                                                                                          A Pencegahan

                                                                                          Diet rendah sodium

                                                                                          Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                          Latihan aerobik rutin

                                                                                          Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                          B Pengobatan

                                                                                          Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                          terjadi yaitu dengan

                                                                                          Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                          Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                          Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                          Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                          48

                                                                                          Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                          Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                          menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                          rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                          menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                          Diuretik

                                                                                          Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                          aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                          sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                          perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                          dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                          menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                          berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                          gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                          Golongan anti-simpatis

                                                                                          Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                          jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                          metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                          Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                          penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                          obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                          diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                          persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                          sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                          Vasodilator

                                                                                          Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                          bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                          kalsium

                                                                                          Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                          kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                          dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                          tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                          penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                          49

                                                                                          4 PNEUMONIA

                                                                                          Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                          terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                          konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                          histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                          eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                          waktu yang bervariasi

                                                                                          PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                          pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                          ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                          Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                          napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                          pernapasan bronkial)

                                                                                          Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                          Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                          kuman aspirasi

                                                                                          Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                          adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                          virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                          tua atau lemah

                                                                                          41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                          Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                          yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                          klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                          dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                          gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                          5 DIARE AKUT

                                                                                          51 DEFINISI

                                                                                          50

                                                                                          Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                          air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                          memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                          air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                          berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                          15 hari

                                                                                          52 KLASIFIKASI

                                                                                          Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                          1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                          2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                          3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                          4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                          5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                          53 ETIOLOGI

                                                                                          Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                          keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                          penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                          54 PATOFISIOLOGI

                                                                                          Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                          berikut

                                                                                          1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                          2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                          3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                          4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                          5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                          6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                          7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                          8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                          Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                          Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                          pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                          Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                          presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                          51

                                                                                          Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                          menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                          Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                          terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                          cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                          berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                          Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                          yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                          1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                          Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                          KLINIS SKOR

                                                                                          Rasa hausmuntah 1

                                                                                          Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                          Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                          Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                          Kesadaran apati 1

                                                                                          Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                          Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                          Facies cholerica 2

                                                                                          Vox cholerica 2

                                                                                          Turgor kulit menurun 1

                                                                                          Washer womanrsquos hand 1

                                                                                          Ekstremitas dingin 1

                                                                                          Sianosis 2

                                                                                          Umur 50-60 tahun 1

                                                                                          Umur gt 60 tahun 2

                                                                                          6 AZOTEMIA

                                                                                          Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                          dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                          berikut

                                                                                          52

                                                                                          Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                          yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                          akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                          homeostasis

                                                                                          Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                          tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                          satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                          Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                          ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                          (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                          sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                          Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                          AzotemiaPrerenal

                                                                                          Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                          penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                          ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                          volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                          karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                          arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                          menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                          Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                          pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                          pada tubulus colectivus distal

                                                                                          53

                                                                                          Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                          antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                          untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                          menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                          asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                          output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                          AzotemiaIntrarenal

                                                                                          Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                          akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                          itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                          dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                          output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                          hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                          hari)

                                                                                          Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                          nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                          tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                          mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                          GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                          Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                          dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                          Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                          ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                          Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                          cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                          tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                          juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                          menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                          Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                          azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                          proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                          dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                          urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                          54

                                                                                          Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                          dapat menyesatkan

                                                                                          Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                          sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                          nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                          lebih dari 35 g24 jam

                                                                                          Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                          membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                          memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                          kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                          dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                          menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                          ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                          tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                          GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                          Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                          granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                          glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                          ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                          Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                          skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                          ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                          nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                          penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                          Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                          untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                          ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                          blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                          intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                          reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                          Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                          pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                          vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                          osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                          55

                                                                                          asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                          kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                          Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                          toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                          Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                          tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                          Azotemia Postrenal

                                                                                          Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                          obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                          dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                          mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                          asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                          Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                          saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                          lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                          terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                          menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                          jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                          fibrosis retroperitoneal

                                                                                          PEMBAHASAN

                                                                                          56

                                                                                          Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                          Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                          Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                          pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                          Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                          assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                          tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                          keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                          pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                          sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                          Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                          penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                          organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                          khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                          tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                          dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                          dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                          adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                          itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                          multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                          psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                          Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                          memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                          Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                          yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                          kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                          ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                          kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                          yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                          anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                          Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                          keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                          pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                          untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                          57

                                                                                          Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                          berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                          hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                          ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                          cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                          Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                          metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                          badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                          apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                          sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                          (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                          ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                          cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                          jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                          pasien tersebut

                                                                                          Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                          diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                          sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                          kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                          26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                          VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                          adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                          dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                          (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                          pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                          auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                          Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                          framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                          lelah )

                                                                                          Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                          adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                          dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                          yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                          minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                          58

                                                                                          halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                          arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                          baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                          Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                          didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                          disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                          sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                          hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                          Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                          Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                          normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                          pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                                                          1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                          Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                          59

                                                                                          2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                          httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                          3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                          2008

                                                                                          4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                          httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                          factors

                                                                                          5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                          httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                          6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                          Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                          p196-200 p297-299

                                                                                          7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                          II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                          Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                          60

                                                                                          • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                          • IMT
                                                                                          • Status Gizi
                                                                                          • lt 20 kgm2
                                                                                          • 20-25 kgm2
                                                                                          • 25-30 kgm2
                                                                                          • gt30 kgm2
                                                                                          • Gizi kurang (underweight)
                                                                                          • Normal
                                                                                          • Gizi lebih (overweight)
                                                                                          • Obesitas
                                                                                          • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                          • IMT
                                                                                          • Status Gizi
                                                                                          • lt 185 kgm2
                                                                                          • 185-25 kgm2
                                                                                          • gt 25 kgm2
                                                                                          • Gizi kurang (underweight)
                                                                                          • Normal
                                                                                          • Gizi lebih (overweight)
                                                                                          • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                          • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                          • 1 Sindrom serebral
                                                                                          • 2 Konfusio
                                                                                          • 3 Gangguan otonom
                                                                                          • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                          • 4 Inkontinensia
                                                                                          • 5 Jatuh
                                                                                          • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                          • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                          • 7 Dekubitus
                                                                                          • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                          • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                          • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                          • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                          • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                          • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                          • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                          • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                          • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                          • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                          • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                          • 6 Tidur terganggu
                                                                                          • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                          • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                          • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                          • Kriteria Mayor
                                                                                          • Kriteria Minor

                                                                                            stadium selanjutnya karena penyakit berlanjut terus hipertrofi menjadi tak teratur dan

                                                                                            akhirnya eksentrik akibat terbatasnya aliran darah koroner Khas pada jantung dengan

                                                                                            hipertrofi eksentrik menggambarkan berkurangnya rasio antara massa dan volume oleh

                                                                                            karena meningkatnya volum diastolik akhir Hal ini diperlihatkan sebagai penurunan secara

                                                                                            menyeluruh fungsi pompa (penurunan fraksi ejeksi) peningkatan tegangan dinding ventrikel

                                                                                            pada saat sistol dan konsumsi oksigen otot jantung serta penurunan efek mekanik pompa

                                                                                            jantung Hal-hal yang memperburuk fungsi mekanik vantrikel kiri berhubungan erat bifa

                                                                                            disertai dengan penyakit jantung koroner

                                                                                            3 Penyebab dan Faktor Risiko

                                                                                            Tekanan darah tinggi akan meningkatkan kerja jantung dan seiring waktu hal ini dapat

                                                                                            menyebabkan otot jantung menjadi lemah Fungsi jantung sebagai pompa terhadap

                                                                                            peninggian tekanan darah di atrium kiri diperbesar ke bilik jantung dan jumlah darah yang

                                                                                            dipompa oleh jantung setiap menit (output jantung) menjadi turun dimana tanpa pengobatan

                                                                                            gejala-gejala kegagalan janutng ingestive dapat berkembang

                                                                                            Tekanan darah tinggi yang paling umum adalah faktor resiko untuk penyakit jantung dan

                                                                                            stroke Ischemic dapat menyebabkan penyakit jantung (penurunan suplai darah ke otot

                                                                                            jantung pada kejadian anginapektoris dan serangan jantung) dari peningkatan pasokan

                                                                                            oksigen yang dibutuhkan oleh otot jantung yang lemah

                                                                                            Tekanan darah tinggi juga memberikan kontribusi untuk bahan dari dinding pembuluh

                                                                                            darah yang pada gilirannya dapat memperburuk atheroscherotis Hal ini juga akan

                                                                                            meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke

                                                                                            4 Pemeriksaan Fisik

                                                                                            Keluhan dan Gejala

                                                                                            Pada tahap awal seperti hipertensi pada umumnya kebanyakan pasien tidak ada keluhan Bila

                                                                                            simptomatik maka biasanya disebabkan oleh

                                                                                            Peninggian tekanan darah itu sendiri Seperti berdebar-debar rasa melayang (dizzy) dan

                                                                                            impoten

                                                                                            Penyakit jantunghipertensi vaskular seperti cepat capek sesak napas sakit dada (iskemia

                                                                                            miokard atau diseksi aorta) bengkak kedua kaki atau perut Gangguan vaskular lainnya

                                                                                            adalah epistaksis hematuria pandangan kabur karena perdarahan retina transient serebral

                                                                                            ischemic

                                                                                            Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder polidipsia poliuria dan kelemahan otot pada

                                                                                            aldosteronisme primer peningkatfin BB dengan emosi yang labil pada sindrom Cushing

                                                                                            46

                                                                                            Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                                            keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                                            5 Gambaran Klinik

                                                                                            Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                                            Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                                            neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                                            timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                                            tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                                            Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                                            tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                                            berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                                            dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                                            faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                                            memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                                            6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                                            A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                                            Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                                            Hemoglobinhematokrit

                                                                                            Elektrolit darahKalium

                                                                                            Ureumkreatinin

                                                                                            Gula darah puasa

                                                                                            Kolesterol total

                                                                                            Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                                            kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                                            adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                                            untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                                            B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                                            - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                                            - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                                            Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                                            tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                                            C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                                            47

                                                                                            Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                            terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                            miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                            Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                            terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                            penyakit jantung hipertensi

                                                                                            Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                            ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                            sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                            eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                            tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                            hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                            ekokardiogram

                                                                                            D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                            Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                            elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                            stadium payah jantung hipertensi

                                                                                            Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                            ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                            membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                            berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                            7 Penatalaksanaan

                                                                                            A Pencegahan

                                                                                            Diet rendah sodium

                                                                                            Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                            Latihan aerobik rutin

                                                                                            Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                            B Pengobatan

                                                                                            Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                            terjadi yaitu dengan

                                                                                            Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                            Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                            Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                            Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                            48

                                                                                            Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                            Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                            menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                            rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                            menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                            Diuretik

                                                                                            Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                            aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                            sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                            perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                            dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                            menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                            berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                            gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                            Golongan anti-simpatis

                                                                                            Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                            jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                            metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                            Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                            penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                            obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                            diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                            persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                            sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                            Vasodilator

                                                                                            Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                            bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                            kalsium

                                                                                            Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                            kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                            dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                            tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                            penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                            49

                                                                                            4 PNEUMONIA

                                                                                            Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                            terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                            konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                            histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                            eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                            waktu yang bervariasi

                                                                                            PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                            pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                            ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                            Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                            napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                            pernapasan bronkial)

                                                                                            Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                            Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                            kuman aspirasi

                                                                                            Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                            adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                            virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                            tua atau lemah

                                                                                            41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                            Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                            yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                            klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                            dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                            gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                            5 DIARE AKUT

                                                                                            51 DEFINISI

                                                                                            50

                                                                                            Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                            air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                            memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                            air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                            berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                            15 hari

                                                                                            52 KLASIFIKASI

                                                                                            Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                            1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                            2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                            3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                            4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                            5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                            53 ETIOLOGI

                                                                                            Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                            keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                            penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                            54 PATOFISIOLOGI

                                                                                            Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                            berikut

                                                                                            1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                            2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                            3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                            4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                            5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                            6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                            7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                            8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                            Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                            Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                            pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                            Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                            presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                            51

                                                                                            Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                            menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                            Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                            terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                            cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                            berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                            Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                            yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                            1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                            Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                            KLINIS SKOR

                                                                                            Rasa hausmuntah 1

                                                                                            Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                            Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                            Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                            Kesadaran apati 1

                                                                                            Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                            Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                            Facies cholerica 2

                                                                                            Vox cholerica 2

                                                                                            Turgor kulit menurun 1

                                                                                            Washer womanrsquos hand 1

                                                                                            Ekstremitas dingin 1

                                                                                            Sianosis 2

                                                                                            Umur 50-60 tahun 1

                                                                                            Umur gt 60 tahun 2

                                                                                            6 AZOTEMIA

                                                                                            Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                            dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                            berikut

                                                                                            52

                                                                                            Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                            yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                            akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                            homeostasis

                                                                                            Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                            tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                            satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                            Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                            ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                            (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                            sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                            Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                            AzotemiaPrerenal

                                                                                            Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                            penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                            ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                            volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                            karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                            arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                            menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                            Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                            pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                            pada tubulus colectivus distal

                                                                                            53

                                                                                            Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                            antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                            untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                            menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                            asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                            output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                            AzotemiaIntrarenal

                                                                                            Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                            akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                            itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                            dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                            output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                            hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                            hari)

                                                                                            Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                            nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                            tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                            mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                            GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                            Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                            dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                            Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                            ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                            Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                            cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                            tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                            juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                            menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                            Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                            azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                            proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                            dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                            urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                            54

                                                                                            Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                            dapat menyesatkan

                                                                                            Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                            sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                            nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                            lebih dari 35 g24 jam

                                                                                            Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                            membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                            memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                            kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                            dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                            menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                            ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                            tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                            GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                            Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                            granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                            glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                            ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                            Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                            skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                            ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                            nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                            penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                            Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                            untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                            ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                            blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                            intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                            reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                            Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                            pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                            vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                            osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                            55

                                                                                            asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                            kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                            Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                            toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                            Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                            tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                            Azotemia Postrenal

                                                                                            Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                            obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                            dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                            mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                            asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                            Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                            saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                            lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                            terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                            menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                            jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                            fibrosis retroperitoneal

                                                                                            PEMBAHASAN

                                                                                            56

                                                                                            Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                            Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                            Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                            pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                            Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                            assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                            tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                            keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                            pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                            sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                            Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                            penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                            organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                            khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                            tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                            dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                            dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                            adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                            itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                            multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                            psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                            Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                            memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                            Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                            yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                            kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                            ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                            kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                            yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                            anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                            Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                            keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                            pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                            untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                            57

                                                                                            Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                            berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                            hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                            ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                            cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                            Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                            metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                            badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                            apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                            sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                            (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                            ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                            cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                            jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                            pasien tersebut

                                                                                            Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                            diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                            sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                            kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                            26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                            VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                            adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                            dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                            (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                            pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                            auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                            Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                            framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                            lelah )

                                                                                            Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                            adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                            dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                            yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                            minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                            58

                                                                                            halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                            arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                            baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                            Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                            didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                            disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                            sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                            hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                            Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                            Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                            normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                            pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                                                            1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                            Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                            59

                                                                                            2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                            httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                            3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                            2008

                                                                                            4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                            httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                            factors

                                                                                            5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                            httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                            6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                            Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                            p196-200 p297-299

                                                                                            7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                            II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                            Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                            60

                                                                                            • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                            • IMT
                                                                                            • Status Gizi
                                                                                            • lt 20 kgm2
                                                                                            • 20-25 kgm2
                                                                                            • 25-30 kgm2
                                                                                            • gt30 kgm2
                                                                                            • Gizi kurang (underweight)
                                                                                            • Normal
                                                                                            • Gizi lebih (overweight)
                                                                                            • Obesitas
                                                                                            • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                            • IMT
                                                                                            • Status Gizi
                                                                                            • lt 185 kgm2
                                                                                            • 185-25 kgm2
                                                                                            • gt 25 kgm2
                                                                                            • Gizi kurang (underweight)
                                                                                            • Normal
                                                                                            • Gizi lebih (overweight)
                                                                                            • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                            • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                            • 1 Sindrom serebral
                                                                                            • 2 Konfusio
                                                                                            • 3 Gangguan otonom
                                                                                            • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                            • 4 Inkontinensia
                                                                                            • 5 Jatuh
                                                                                            • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                            • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                            • 7 Dekubitus
                                                                                            • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                            • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                            • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                            • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                            • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                            • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                            • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                            • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                            • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                            • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                            • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                            • 6 Tidur terganggu
                                                                                            • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                            • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                            • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                            • Kriteria Mayor
                                                                                            • Kriteria Minor

                                                                                              Feokromositoma dapat muncul dengan keluhan episode sakit kepala palpitasi banyak

                                                                                              keringat dan rasa melayang saat berdiri (postural dizzy)

                                                                                              5 Gambaran Klinik

                                                                                              Pada stadium dini hipertensi tampak tanda-tanda akibat rangsangan simpatis yang kronis

                                                                                              Jantung berdenyut cepat dan kuat Terjadi hipersirkulasi yang mungkin akibat aktifitas sistem

                                                                                              neurohumoral yang meningkat disertai dengan hipervolemia Pada stadium selanjutnya

                                                                                              timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertrofi ventrikel kiri yaig difus

                                                                                              tahanan pembuluh darah perifer meningkat

                                                                                              Gambaran klinik seperti sesak natas salah satu dari gejala gangguan fungsi diastolik

                                                                                              tekanan pengisian ventrikel meningkat walaupun fungsi sistolik masih normal Bila

                                                                                              berkembang terus terjadi hipertrofi yang eksentrik dan akhirnya menjadi dilatasi ventrikel

                                                                                              dan timbul gejala payah jantung Stadium ini kadangkala disertai dengan gangguan pada

                                                                                              faktor koroner Adanya gangguan sirkulasi pada cadangan aiiran darah koroner akan

                                                                                              memperburuk kelainan fungsi mekanikpompa jantung yang selektif

                                                                                              6 Pemeriksaan Penunjang

                                                                                              A Pemeriksaan Laboratorium meliputi

                                                                                              Urinalisis-protein leukosit eritrosit dan silinder

                                                                                              Hemoglobinhematokrit

                                                                                              Elektrolit darahKalium

                                                                                              Ureumkreatinin

                                                                                              Gula darah puasa

                                                                                              Kolesterol total

                                                                                              Pemeriksaan laboratorium darah rutin yang diperlukan adalah hematokrit ureum dan

                                                                                              kreatinin untuk menilai fungsi ginjal Selain itu juga elektrolit untuk melihat kemungkinan

                                                                                              adanya kelainan hormonal aldosteron Pemeriksaan laboratorium urinalisis juga diperlukan

                                                                                              untuk melihat adanya kelainan pada ginjal

                                                                                              B Pemeriksaan Elektrokardiogram

                                                                                              - Tampak tanda-tanda hipertrofi ventrikel kiri dan strain

                                                                                              - Gambaran EKG berikut dapat menampilkan berbagai bentuk abnormal

                                                                                              Bukti pembesaran atrial kiri ndash broad P gelombang disayap rujukan menonjol dan lebar

                                                                                              tertunda defleksi negatif dalam V1

                                                                                              C Pemeriksaan Ekokardiografi

                                                                                              47

                                                                                              Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                              terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                              miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                              Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                              terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                              penyakit jantung hipertensi

                                                                                              Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                              ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                              sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                              eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                              tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                              hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                              ekokardiogram

                                                                                              D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                              Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                              elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                              stadium payah jantung hipertensi

                                                                                              Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                              ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                              membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                              berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                              7 Penatalaksanaan

                                                                                              A Pencegahan

                                                                                              Diet rendah sodium

                                                                                              Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                              Latihan aerobik rutin

                                                                                              Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                              B Pengobatan

                                                                                              Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                              terjadi yaitu dengan

                                                                                              Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                              Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                              Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                              Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                              48

                                                                                              Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                              Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                              menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                              rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                              menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                              Diuretik

                                                                                              Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                              aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                              sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                              perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                              dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                              menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                              berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                              gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                              Golongan anti-simpatis

                                                                                              Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                              jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                              metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                              Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                              penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                              obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                              diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                              persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                              sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                              Vasodilator

                                                                                              Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                              bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                              kalsium

                                                                                              Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                              kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                              dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                              tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                              penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                              49

                                                                                              4 PNEUMONIA

                                                                                              Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                              terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                              konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                              histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                              eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                              waktu yang bervariasi

                                                                                              PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                              pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                              ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                              Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                              napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                              pernapasan bronkial)

                                                                                              Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                              Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                              kuman aspirasi

                                                                                              Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                              adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                              virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                              tua atau lemah

                                                                                              41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                              Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                              yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                              klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                              dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                              gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                              5 DIARE AKUT

                                                                                              51 DEFINISI

                                                                                              50

                                                                                              Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                              air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                              memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                              air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                              berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                              15 hari

                                                                                              52 KLASIFIKASI

                                                                                              Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                              1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                              2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                              3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                              4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                              5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                              53 ETIOLOGI

                                                                                              Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                              keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                              penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                              54 PATOFISIOLOGI

                                                                                              Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                              berikut

                                                                                              1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                              2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                              3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                              4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                              5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                              6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                              7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                              8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                              Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                              Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                              pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                              Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                              presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                              51

                                                                                              Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                              menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                              Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                              terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                              cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                              berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                              Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                              yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                              1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                              Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                              KLINIS SKOR

                                                                                              Rasa hausmuntah 1

                                                                                              Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                              Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                              Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                              Kesadaran apati 1

                                                                                              Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                              Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                              Facies cholerica 2

                                                                                              Vox cholerica 2

                                                                                              Turgor kulit menurun 1

                                                                                              Washer womanrsquos hand 1

                                                                                              Ekstremitas dingin 1

                                                                                              Sianosis 2

                                                                                              Umur 50-60 tahun 1

                                                                                              Umur gt 60 tahun 2

                                                                                              6 AZOTEMIA

                                                                                              Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                              dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                              berikut

                                                                                              52

                                                                                              Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                              yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                              akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                              homeostasis

                                                                                              Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                              tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                              satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                              Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                              ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                              (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                              sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                              Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                              AzotemiaPrerenal

                                                                                              Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                              penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                              ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                              volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                              karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                              arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                              menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                              Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                              pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                              pada tubulus colectivus distal

                                                                                              53

                                                                                              Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                              antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                              untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                              menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                              asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                              output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                              AzotemiaIntrarenal

                                                                                              Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                              akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                              itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                              dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                              output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                              hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                              hari)

                                                                                              Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                              nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                              tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                              mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                              GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                              Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                              dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                              Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                              ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                              Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                              cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                              tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                              juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                              menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                              Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                              azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                              proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                              dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                              urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                              54

                                                                                              Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                              dapat menyesatkan

                                                                                              Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                              sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                              nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                              lebih dari 35 g24 jam

                                                                                              Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                              membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                              memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                              kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                              dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                              menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                              ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                              tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                              GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                              Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                              granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                              glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                              ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                              Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                              skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                              ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                              nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                              penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                              Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                              untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                              ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                              blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                              intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                              reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                              Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                              pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                              vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                              osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                              55

                                                                                              asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                              kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                              Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                              toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                              Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                              tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                              Azotemia Postrenal

                                                                                              Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                              obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                              dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                              mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                              asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                              Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                              saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                              lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                              terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                              menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                              jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                              fibrosis retroperitoneal

                                                                                              PEMBAHASAN

                                                                                              56

                                                                                              Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                              Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                              Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                              pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                              Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                              assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                              tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                              keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                              pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                              sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                              Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                              penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                              organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                              khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                              tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                              dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                              dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                              adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                              itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                              multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                              psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                              Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                              memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                              Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                              yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                              kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                              ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                              kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                              yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                              anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                              Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                              keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                              pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                              untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                              57

                                                                                              Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                              berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                              hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                              ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                              cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                              Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                              metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                              badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                              apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                              sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                              (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                              ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                              cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                              jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                              pasien tersebut

                                                                                              Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                              diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                              sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                              kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                              26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                              VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                              adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                              dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                              (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                              pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                              auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                              Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                              framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                              lelah )

                                                                                              Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                              adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                              dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                              yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                              minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                              58

                                                                                              halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                              arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                              baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                              Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                              didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                              disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                              sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                              hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                              Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                              Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                              normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                              pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                                                              1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                              Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                              59

                                                                                              2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                              httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                              3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                              2008

                                                                                              4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                              httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                              factors

                                                                                              5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                              httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                              6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                              Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                              p196-200 p297-299

                                                                                              7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                              II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                              Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                              60

                                                                                              • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                              • IMT
                                                                                              • Status Gizi
                                                                                              • lt 20 kgm2
                                                                                              • 20-25 kgm2
                                                                                              • 25-30 kgm2
                                                                                              • gt30 kgm2
                                                                                              • Gizi kurang (underweight)
                                                                                              • Normal
                                                                                              • Gizi lebih (overweight)
                                                                                              • Obesitas
                                                                                              • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                              • IMT
                                                                                              • Status Gizi
                                                                                              • lt 185 kgm2
                                                                                              • 185-25 kgm2
                                                                                              • gt 25 kgm2
                                                                                              • Gizi kurang (underweight)
                                                                                              • Normal
                                                                                              • Gizi lebih (overweight)
                                                                                              • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                              • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                              • 1 Sindrom serebral
                                                                                              • 2 Konfusio
                                                                                              • 3 Gangguan otonom
                                                                                              • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                              • 4 Inkontinensia
                                                                                              • 5 Jatuh
                                                                                              • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                              • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                              • 7 Dekubitus
                                                                                              • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                              • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                              • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                              • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                              • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                              • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                              • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                              • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                              • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                              • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                              • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                              • 6 Tidur terganggu
                                                                                              • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                              • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                              • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                              • Kriteria Mayor
                                                                                              • Kriteria Minor

                                                                                                Ekokardiografi adalah salah satu pemeriksaan penunjang yang akurat untuk memantau

                                                                                                terjadinya hipertrofi ventrikel hemodinamik kardiovaskuler dan tanda-tanda iskemia

                                                                                                miokard yang menyertai penyakit jantung hipertensi pada stadium lanjut

                                                                                                Dengan ekokardiografi dapat diketahui apa yang terjadi pada jantung akibat kompensasi

                                                                                                terhadap hipertensi dan perangainya dan dapat dipantau hasil pengobatan serta perjalanan

                                                                                                penyakit jantung hipertensi

                                                                                                Perubahan-perubahan pada jantung akibat hipertensi yang dapat terlihat pada

                                                                                                ekokardiogram adalah sebagai berikut 1) Tanda-tanda hipersirkulasi pada stadium dini

                                                                                                sepert hiperkinssis hipervolemia 2) Hipertrofi yang difus (konsentrik) atau yang iregular

                                                                                                eksentrik 3) Dilatasi ventrikel yang dapat merupakan tanda-tanda payah janiung serta

                                                                                                tekanan akhir diastolik ventriksl kiri meningkat dan 4) Tanda-tanda iskemia seperti

                                                                                                hipokinesis dan pada stadium lanjut adanya diskinetik juga dapat terlihat pada

                                                                                                ekokardiogram

                                                                                                D Pemeriksaan Radiologi

                                                                                                Pada gambar rontgen torak posisi postero-anterior terlihat pembesaran jantung ke kiri

                                                                                                elongasi aorta pada hipertensi yang kronis dan tanda-tanda bendungan pembuluh paru pada

                                                                                                stadium payah jantung hipertensi

                                                                                                Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat karena hipertrofi konsentrik

                                                                                                ventrikel kiri Pada keadaan lanjut apekss jantung membesar ke kiri dan bawah Aortic knob

                                                                                                membesar dan menonjol disertai klasifikasi Aorta ascenden dan descenden melebar dan

                                                                                                berkelok (pemanjangan aorta elongasio aorta)

                                                                                                7 Penatalaksanaan

                                                                                                A Pencegahan

                                                                                                Diet rendah sodium

                                                                                                Diet buah-buahan dan sayuran segar

                                                                                                Latihan aerobik rutin

                                                                                                Mencegah terjadinya kegemukan

                                                                                                B Pengobatan

                                                                                                Pengobatan ditujukan selain pada tekanan darah juga pada komplikasi-komplikasi yang

                                                                                                terjadi yaitu dengan

                                                                                                Menurunkan tekanan darah menjadi normal

                                                                                                Mengobati payah jantung karena hipertensi

                                                                                                Mengurangi morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskuler

                                                                                                Menurunkan faktor resiko terhadap penyakit kardiovaskular semaksimal mungkin(7)

                                                                                                48

                                                                                                Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                                Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                                menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                                rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                                menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                                Diuretik

                                                                                                Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                                aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                                sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                                perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                                dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                                menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                                berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                                gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                                Golongan anti-simpatis

                                                                                                Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                                jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                                metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                                Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                                penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                                obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                                diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                                persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                                sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                                Vasodilator

                                                                                                Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                                bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                                kalsium

                                                                                                Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                                kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                                dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                                tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                                penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                                49

                                                                                                4 PNEUMONIA

                                                                                                Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                                terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                                konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                                histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                                eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                                waktu yang bervariasi

                                                                                                PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                                pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                                ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                                Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                                napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                                pernapasan bronkial)

                                                                                                Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                                Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                                kuman aspirasi

                                                                                                Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                                adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                                virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                                tua atau lemah

                                                                                                41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                                Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                                yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                                klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                                dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                                gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                                5 DIARE AKUT

                                                                                                51 DEFINISI

                                                                                                50

                                                                                                Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                                air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                                memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                                air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                                berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                                15 hari

                                                                                                52 KLASIFIKASI

                                                                                                Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                                1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                                2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                                3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                                4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                                5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                                53 ETIOLOGI

                                                                                                Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                                keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                                penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                                54 PATOFISIOLOGI

                                                                                                Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                                berikut

                                                                                                1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                                2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                                3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                                4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                                5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                                6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                                7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                                8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                                Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                                Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                                pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                                Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                                presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                                51

                                                                                                Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                                menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                                Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                                terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                                cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                                berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                                Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                                yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                                1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                                Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                                KLINIS SKOR

                                                                                                Rasa hausmuntah 1

                                                                                                Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                                Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                                Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                                Kesadaran apati 1

                                                                                                Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                                Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                                Facies cholerica 2

                                                                                                Vox cholerica 2

                                                                                                Turgor kulit menurun 1

                                                                                                Washer womanrsquos hand 1

                                                                                                Ekstremitas dingin 1

                                                                                                Sianosis 2

                                                                                                Umur 50-60 tahun 1

                                                                                                Umur gt 60 tahun 2

                                                                                                6 AZOTEMIA

                                                                                                Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                                dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                                berikut

                                                                                                52

                                                                                                Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                                yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                                akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                                homeostasis

                                                                                                Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                                tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                                satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                                Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                                ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                                (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                                sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                                Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                                AzotemiaPrerenal

                                                                                                Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                                penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                                ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                                volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                                karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                                arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                                menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                                Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                                pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                                pada tubulus colectivus distal

                                                                                                53

                                                                                                Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                                antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                                untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                                menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                                asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                                output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                                AzotemiaIntrarenal

                                                                                                Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                                akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                                itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                                dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                                output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                                hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                                hari)

                                                                                                Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                                nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                                tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                                mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                                GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                                Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                                dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                                Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                                ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                                Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                                cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                                tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                                juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                                menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                                Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                                azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                                proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                                dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                                urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                                54

                                                                                                Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                                dapat menyesatkan

                                                                                                Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                                sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                                nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                                lebih dari 35 g24 jam

                                                                                                Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                                membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                                memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                                kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                                dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                                menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                                ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                                tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                                GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                                Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                                granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                                glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                                ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                                Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                                skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                                ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                                nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                                penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                                Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                                untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                                ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                                blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                                intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                                reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                                Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                                pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                                vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                                osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                                55

                                                                                                asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                Azotemia Postrenal

                                                                                                Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                fibrosis retroperitoneal

                                                                                                PEMBAHASAN

                                                                                                56

                                                                                                Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                57

                                                                                                Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                pasien tersebut

                                                                                                Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                lelah )

                                                                                                Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                58

                                                                                                halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                59

                                                                                                2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                2008

                                                                                                4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                factors

                                                                                                5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                p196-200 p297-299

                                                                                                7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                60

                                                                                                • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                • IMT
                                                                                                • Status Gizi
                                                                                                • lt 20 kgm2
                                                                                                • 20-25 kgm2
                                                                                                • 25-30 kgm2
                                                                                                • gt30 kgm2
                                                                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                • Normal
                                                                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                • Obesitas
                                                                                                • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                • IMT
                                                                                                • Status Gizi
                                                                                                • lt 185 kgm2
                                                                                                • 185-25 kgm2
                                                                                                • gt 25 kgm2
                                                                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                • Normal
                                                                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                • 1 Sindrom serebral
                                                                                                • 2 Konfusio
                                                                                                • 3 Gangguan otonom
                                                                                                • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                • 4 Inkontinensia
                                                                                                • 5 Jatuh
                                                                                                • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                • 7 Dekubitus
                                                                                                • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                • 6 Tidur terganggu
                                                                                                • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                • Kriteria Mayor
                                                                                                • Kriteria Minor

                                                                                                  Untuk menurunkan tekanan darah dapat ditinaju 3 faktor fisiologis yaitu

                                                                                                  Menurukan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan diuretik

                                                                                                  menurunkan aktivitas susunan saraf simpatis dan respon kardiovakuler terhadap

                                                                                                  rangsangan adrenergik dengan obat dari golongan anti-simpatis dan

                                                                                                  menurunkan tahanan perifer dengan obat vasodilator

                                                                                                  Diuretik

                                                                                                  Cara kerja diuretik adalah dengan menurunkan cairan intravaskuler meningkatkan

                                                                                                  aktifitas renal-pressor (renin-angiotensin-aldosteron) Meningkatkan aktifitas susunan saraf

                                                                                                  sim-patis menyebabkan vasokonstriksi meningkatkan irama jantung meningkatkan tahanan

                                                                                                  perifer (after-load) dan rangsangan otot jantung Merangsang gangguan metabolisme lemak

                                                                                                  dan memiliki efek negatif terhadap risiko penyakit kardiovsskuler Hipokalemia dapat

                                                                                                  menyebabkan timbulnya denyut ektopik meningkat baik pada waktu istirahat maupun

                                                                                                  berolahraga Maningkatkan resiko kematian mendadak Gangguan toleransi glukosa

                                                                                                  gangguan metabolisme lemak dan akhirnya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler

                                                                                                  Golongan anti-simpatis

                                                                                                  Obat golongan anti-simpatis bekerja mempengaruhi susunan saraf simpatis atau respon

                                                                                                  jantunp terhadap rangsangan simpatis Golongan yang bekerja sentral misalnya reserpin alfa

                                                                                                  metildepa klonidin dan guanabenz

                                                                                                  Golongan yang bekerja perifer yaitu penghambat ganglion (guanetidin guanedril)

                                                                                                  penghambat alfa (prazosin) dan penghambat beta adrenergik Pada pokoknya hampir semua

                                                                                                  obat anti-simpatic mempengaruhi metabolisme lemak walaupun cara kerja yang pasti belum

                                                                                                  diketahui Pada penelitian Framingham kolesterol total 200 mgdl didapat pada lebih dari 50

                                                                                                  persen pasien hipertensi Oleh karena itu harus hati-hati memilih obat golongan ini jangan

                                                                                                  sampai meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit kardiovaskuler

                                                                                                  Vasodilator

                                                                                                  Ada 2 golongan yaitu yang bekerja langsung seperti hidralazin dan minoksidil dan yang

                                                                                                  bekerja tidak langsung seperti penghambat ACE (kaptopril enalapril) prazosin antagonis

                                                                                                  kalsium

                                                                                                  Golongan yang bekerja langsung mempunyai efek samping meningkatkan risiko penyakit

                                                                                                  kardiovaskuler dengan meningkatkan pelepasan katekolamin gangguan metabolisme lemak

                                                                                                  dan menyebabkan progresifitas hipertrofi ventrikel Sedangkan golongan yang tak langsung

                                                                                                  tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler Berbagai penelitian menyatakan bahwa

                                                                                                  penghambat ACE dapat meregresi hipertrofi ventrikel kiri

                                                                                                  49

                                                                                                  4 PNEUMONIA

                                                                                                  Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                                  terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                                  konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                                  histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                                  eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                                  waktu yang bervariasi

                                                                                                  PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                                  pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                                  ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                                  Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                                  napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                                  pernapasan bronkial)

                                                                                                  Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                                  Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                                  kuman aspirasi

                                                                                                  Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                                  adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                                  virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                                  tua atau lemah

                                                                                                  41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                                  Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                                  yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                                  klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                                  dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                                  gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                                  5 DIARE AKUT

                                                                                                  51 DEFINISI

                                                                                                  50

                                                                                                  Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                                  air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                                  memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                                  air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                                  berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                                  15 hari

                                                                                                  52 KLASIFIKASI

                                                                                                  Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                                  1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                                  2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                                  3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                                  4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                                  5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                                  53 ETIOLOGI

                                                                                                  Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                                  keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                                  penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                                  54 PATOFISIOLOGI

                                                                                                  Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                                  berikut

                                                                                                  1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                                  2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                                  3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                                  4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                                  5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                                  6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                                  7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                                  8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                                  Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                                  Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                                  pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                                  Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                                  presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                                  51

                                                                                                  Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                                  menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                                  Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                                  terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                                  cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                                  berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                                  Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                                  yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                                  1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                                  Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                                  KLINIS SKOR

                                                                                                  Rasa hausmuntah 1

                                                                                                  Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                                  Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                                  Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                                  Kesadaran apati 1

                                                                                                  Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                                  Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                                  Facies cholerica 2

                                                                                                  Vox cholerica 2

                                                                                                  Turgor kulit menurun 1

                                                                                                  Washer womanrsquos hand 1

                                                                                                  Ekstremitas dingin 1

                                                                                                  Sianosis 2

                                                                                                  Umur 50-60 tahun 1

                                                                                                  Umur gt 60 tahun 2

                                                                                                  6 AZOTEMIA

                                                                                                  Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                                  dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                                  berikut

                                                                                                  52

                                                                                                  Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                                  yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                                  akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                                  homeostasis

                                                                                                  Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                                  tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                                  satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                                  Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                                  ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                                  (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                                  sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                                  Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                                  AzotemiaPrerenal

                                                                                                  Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                                  penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                                  ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                                  volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                                  karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                                  arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                                  menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                                  Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                                  pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                                  pada tubulus colectivus distal

                                                                                                  53

                                                                                                  Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                                  antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                                  untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                                  menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                                  asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                                  output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                                  AzotemiaIntrarenal

                                                                                                  Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                                  akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                                  itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                                  dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                                  output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                                  hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                                  hari)

                                                                                                  Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                                  nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                                  tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                                  mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                                  GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                                  Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                                  dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                                  Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                                  ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                                  Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                                  cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                                  tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                                  juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                                  menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                                  Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                                  azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                                  proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                                  dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                                  urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                                  54

                                                                                                  Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                                  dapat menyesatkan

                                                                                                  Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                                  sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                                  nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                                  lebih dari 35 g24 jam

                                                                                                  Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                                  membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                                  memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                                  kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                                  dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                                  menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                                  ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                                  tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                                  GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                                  Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                                  granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                                  glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                                  ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                                  Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                                  skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                                  ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                                  nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                                  penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                                  Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                                  untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                                  ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                                  blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                                  intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                                  reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                                  Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                                  pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                                  vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                                  osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                                  55

                                                                                                  asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                  kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                  Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                  toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                  Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                  tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                  Azotemia Postrenal

                                                                                                  Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                  obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                  dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                  mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                  asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                  Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                  saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                  lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                  terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                  menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                  jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                  fibrosis retroperitoneal

                                                                                                  PEMBAHASAN

                                                                                                  56

                                                                                                  Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                  Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                  Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                  pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                  Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                  assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                  tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                  keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                  pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                  sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                  Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                  penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                  organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                  khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                  tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                  dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                  dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                  adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                  itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                  multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                  psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                  Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                  memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                  Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                  yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                  kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                  ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                  kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                  yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                  anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                  Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                  keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                  pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                  untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                  57

                                                                                                  Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                  berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                  hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                  ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                  cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                  Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                  metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                  badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                  apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                  sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                  (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                  ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                  cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                  jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                  pasien tersebut

                                                                                                  Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                  diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                  sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                  kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                  26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                  VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                  adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                  dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                  (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                  pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                  auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                  Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                  framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                  lelah )

                                                                                                  Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                  adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                  dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                  yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                  minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                  58

                                                                                                  halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                  arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                  baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                  Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                  didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                  disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                  sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                  hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                  Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                  Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                  normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                  pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                  1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                  Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                  59

                                                                                                  2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                  httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                  3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                  2008

                                                                                                  4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                  httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                  factors

                                                                                                  5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                  httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                  6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                  Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                  p196-200 p297-299

                                                                                                  7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                  II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                  Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                  60

                                                                                                  • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                  • IMT
                                                                                                  • Status Gizi
                                                                                                  • lt 20 kgm2
                                                                                                  • 20-25 kgm2
                                                                                                  • 25-30 kgm2
                                                                                                  • gt30 kgm2
                                                                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                  • Normal
                                                                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                  • Obesitas
                                                                                                  • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                  • IMT
                                                                                                  • Status Gizi
                                                                                                  • lt 185 kgm2
                                                                                                  • 185-25 kgm2
                                                                                                  • gt 25 kgm2
                                                                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                  • Normal
                                                                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                  • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                  • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                  • 1 Sindrom serebral
                                                                                                  • 2 Konfusio
                                                                                                  • 3 Gangguan otonom
                                                                                                  • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                  • 4 Inkontinensia
                                                                                                  • 5 Jatuh
                                                                                                  • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                  • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                  • 7 Dekubitus
                                                                                                  • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                  • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                  • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                  • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                  • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                  • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                  • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                  • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                  • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                  • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                  • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                  • 6 Tidur terganggu
                                                                                                  • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                  • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                  • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                  • Kriteria Mayor
                                                                                                  • Kriteria Minor

                                                                                                    4 PNEUMONIA

                                                                                                    Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dari bronkiolus

                                                                                                    terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta menimbulkan

                                                                                                    konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat Pada pemeriksaan

                                                                                                    histologis terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan

                                                                                                    eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung dalam jangka

                                                                                                    waktu yang bervariasi

                                                                                                    PK adalah pneumonia yang terjadi akibat infeksi diluar RS sedangkan PN adalah

                                                                                                    pneumonia yang terjadi gt48 jam atau lebih setelah dirawat di RS baik di ruang rawat umum

                                                                                                    ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator

                                                                                                    Tanda-tanda fisis pada tipe pneumonia klasik bisa didapatkan berupa demam sesak

                                                                                                    napas tanda-tanda konsolidasi paru (perkusi paru yang pekak ronki nyaring suara

                                                                                                    pernapasan bronkial)

                                                                                                    Pada pemeriksaan radiologis dapat ditemukan adanya gambaran air bronkhogram

                                                                                                    Distribusi infiltrat pada segmen apikal lobus bawah atau inferior lobus atas sugestif untuk

                                                                                                    kuman aspirasi

                                                                                                    Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya leukositosis Umumnya menandai

                                                                                                    adanya infeksi bakteri leukosit normalrendah dapat disebabkan oleh infeksi

                                                                                                    virusmikoplasma atau pada infeksi yang berat sehingga tidak terjadi respons leukosit orang

                                                                                                    tua atau lemah

                                                                                                    41 PNEUMONIA PADA USIA LANJUT

                                                                                                    Pneumoniakomunitas pada usia lanjut (di atas 60 tahun) terutama terjadi pada 2 kelompok

                                                                                                    yaitu usia lanjut yang tinggal di rumah dan yang tinggal di rumah perawatan Gambaran

                                                                                                    klinik yang ditemukan umumnya berbeda daripada gambaran pada usia lebih muda yaitu

                                                                                                    dengan onset yang insidius sedikit batuk dan demam yang ringan dan sering disertai dengan

                                                                                                    gangguan status mental atau bingung dan lemah Kelainan fisik paru biasanya ringan

                                                                                                    5 DIARE AKUT

                                                                                                    51 DEFINISI

                                                                                                    50

                                                                                                    Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                                    air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                                    memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                                    air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                                    berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                                    15 hari

                                                                                                    52 KLASIFIKASI

                                                                                                    Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                                    1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                                    2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                                    3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                                    4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                                    5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                                    53 ETIOLOGI

                                                                                                    Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                                    keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                                    penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                                    54 PATOFISIOLOGI

                                                                                                    Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                                    berikut

                                                                                                    1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                                    2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                                    3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                                    4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                                    5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                                    6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                                    7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                                    8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                                    Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                                    Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                                    pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                                    Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                                    presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                                    51

                                                                                                    Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                                    menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                                    Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                                    terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                                    cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                                    berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                                    Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                                    yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                                    1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                                    Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                                    KLINIS SKOR

                                                                                                    Rasa hausmuntah 1

                                                                                                    Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                                    Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                                    Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                                    Kesadaran apati 1

                                                                                                    Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                                    Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                                    Facies cholerica 2

                                                                                                    Vox cholerica 2

                                                                                                    Turgor kulit menurun 1

                                                                                                    Washer womanrsquos hand 1

                                                                                                    Ekstremitas dingin 1

                                                                                                    Sianosis 2

                                                                                                    Umur 50-60 tahun 1

                                                                                                    Umur gt 60 tahun 2

                                                                                                    6 AZOTEMIA

                                                                                                    Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                                    dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                                    berikut

                                                                                                    52

                                                                                                    Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                                    yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                                    akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                                    homeostasis

                                                                                                    Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                                    tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                                    satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                                    Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                                    ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                                    (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                                    sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                                    Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                                    AzotemiaPrerenal

                                                                                                    Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                                    penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                                    ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                                    volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                                    karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                                    arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                                    menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                                    Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                                    pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                                    pada tubulus colectivus distal

                                                                                                    53

                                                                                                    Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                                    antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                                    untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                                    menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                                    asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                                    output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                                    AzotemiaIntrarenal

                                                                                                    Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                                    akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                                    itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                                    dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                                    output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                                    hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                                    hari)

                                                                                                    Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                                    nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                                    tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                                    mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                                    GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                                    Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                                    dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                                    Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                                    ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                                    Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                                    cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                                    tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                                    juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                                    menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                                    Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                                    azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                                    proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                                    dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                                    urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                                    54

                                                                                                    Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                                    dapat menyesatkan

                                                                                                    Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                                    sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                                    nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                                    lebih dari 35 g24 jam

                                                                                                    Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                                    membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                                    memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                                    kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                                    dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                                    menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                                    ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                                    tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                                    GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                                    Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                                    granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                                    glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                                    ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                                    Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                                    skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                                    ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                                    nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                                    penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                                    Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                                    untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                                    ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                                    blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                                    intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                                    reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                                    Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                                    pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                                    vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                                    osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                                    55

                                                                                                    asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                    kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                    Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                    toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                    Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                    tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                    Azotemia Postrenal

                                                                                                    Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                    obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                    dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                    mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                    asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                    Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                    saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                    lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                    terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                    menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                    jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                    fibrosis retroperitoneal

                                                                                                    PEMBAHASAN

                                                                                                    56

                                                                                                    Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                    Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                    Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                    pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                    Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                    assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                    tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                    keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                    pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                    sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                    Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                    penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                    organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                    khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                    tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                    dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                    dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                    adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                    itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                    multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                    psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                    Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                    memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                    Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                    yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                    kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                    ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                    kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                    yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                    anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                    Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                    keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                    pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                    untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                    57

                                                                                                    Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                    berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                    hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                    ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                    cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                    Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                    metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                    badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                    apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                    sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                    (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                    ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                    cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                    jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                    pasien tersebut

                                                                                                    Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                    diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                    sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                    kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                    26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                    VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                    adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                    dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                    (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                    pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                    auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                    Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                    framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                    lelah )

                                                                                                    Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                    adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                    dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                    yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                    minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                    58

                                                                                                    halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                    arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                    baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                    Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                    didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                    disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                    sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                    hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                    Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                    Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                    normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                    pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                    1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                    Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                    59

                                                                                                    2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                    httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                    3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                    2008

                                                                                                    4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                    httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                    factors

                                                                                                    5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                    httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                    6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                    Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                    p196-200 p297-299

                                                                                                    7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                    II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                    Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                    60

                                                                                                    • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                    • IMT
                                                                                                    • Status Gizi
                                                                                                    • lt 20 kgm2
                                                                                                    • 20-25 kgm2
                                                                                                    • 25-30 kgm2
                                                                                                    • gt30 kgm2
                                                                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                    • Normal
                                                                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                    • Obesitas
                                                                                                    • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                    • IMT
                                                                                                    • Status Gizi
                                                                                                    • lt 185 kgm2
                                                                                                    • 185-25 kgm2
                                                                                                    • gt 25 kgm2
                                                                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                    • Normal
                                                                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                    • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                    • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                    • 1 Sindrom serebral
                                                                                                    • 2 Konfusio
                                                                                                    • 3 Gangguan otonom
                                                                                                    • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                    • 4 Inkontinensia
                                                                                                    • 5 Jatuh
                                                                                                    • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                    • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                    • 7 Dekubitus
                                                                                                    • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                    • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                    • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                    • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                    • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                    • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                    • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                    • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                    • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                    • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                    • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                    • 6 Tidur terganggu
                                                                                                    • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                    • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                    • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                    • Kriteria Mayor
                                                                                                    • Kriteria Minor

                                                                                                      Diare adalah buang air besar dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair kandungan

                                                                                                      air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml24 jam Definisi lain

                                                                                                      memakai kriteria frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari Buang

                                                                                                      air besar encer tersebut dapattanpa disertai lendir dan darah Diare akut yaitu diare yang

                                                                                                      berlangsung kurang dari 15 hari Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari

                                                                                                      15 hari

                                                                                                      52 KLASIFIKASI

                                                                                                      Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan

                                                                                                      1 Lama waktu diare akut atau kronik

                                                                                                      2 Mekanisme patofisiologik osmotik atau sekretorik

                                                                                                      3 Berat ringan diare kecil atau besar

                                                                                                      4 Penyebab infeksi atau tidak infektif atau non-infektif

                                                                                                      5 Penyebab organik atau tidak organik atau fungsional

                                                                                                      53 ETIOLOGI

                                                                                                      Diare akut disebabkan oleh banyak penyebab antara lain infeksi (bakteri parasit virus)

                                                                                                      keracunan makanan efek obat-obat Menurut WHO etiologi diare akut dibagi atas empat

                                                                                                      penyebab bakteri virus parasit dan non-infeksi

                                                                                                      54 PATOFISIOLOGI

                                                                                                      Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologipatomekanisme sebagai

                                                                                                      berikut

                                                                                                      1 Osmolaritas intraluminal yang meninggi disebut diare osmotik

                                                                                                      2 Sekresi cairan dan elektrolit meninggi disebut diare skretorik

                                                                                                      3 Malabsorbsi asam empedu malabsorbsi lemak

                                                                                                      4 Defek sistem pertukaran aniontransport elektolit aktif di enterosit

                                                                                                      5 Motilitas dan waktu transit usus abnormal

                                                                                                      6 Gangguan permeabilitas usus

                                                                                                      7 Inflamasi dinding usus disebut diare inflamatorik

                                                                                                      8 Infeksi dinding usus disebut diare infeksi

                                                                                                      Dehidrasi menurut keadaan klinisnya dapat dibagi atas 3 tingkatan

                                                                                                      Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5 BB) gambaran klinisnya turgor kurang suara serak

                                                                                                      pasien belum jatuh dalam presyok

                                                                                                      Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8 BB) turgor buruk suara serak pasien jatuh dalam

                                                                                                      presyok atau syok nadi cepat napas cepat dan dalam

                                                                                                      51

                                                                                                      Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                                      menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                                      Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                                      terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                                      cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                                      berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                                      Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                                      yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                                      1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                                      Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                                      KLINIS SKOR

                                                                                                      Rasa hausmuntah 1

                                                                                                      Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                                      Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                                      Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                                      Kesadaran apati 1

                                                                                                      Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                                      Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                                      Facies cholerica 2

                                                                                                      Vox cholerica 2

                                                                                                      Turgor kulit menurun 1

                                                                                                      Washer womanrsquos hand 1

                                                                                                      Ekstremitas dingin 1

                                                                                                      Sianosis 2

                                                                                                      Umur 50-60 tahun 1

                                                                                                      Umur gt 60 tahun 2

                                                                                                      6 AZOTEMIA

                                                                                                      Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                                      dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                                      berikut

                                                                                                      52

                                                                                                      Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                                      yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                                      akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                                      homeostasis

                                                                                                      Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                                      tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                                      satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                                      Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                                      ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                                      (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                                      sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                                      Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                                      AzotemiaPrerenal

                                                                                                      Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                                      penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                                      ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                                      volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                                      karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                                      arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                                      menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                                      Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                                      pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                                      pada tubulus colectivus distal

                                                                                                      53

                                                                                                      Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                                      antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                                      untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                                      menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                                      asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                                      output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                                      AzotemiaIntrarenal

                                                                                                      Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                                      akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                                      itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                                      dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                                      output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                                      hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                                      hari)

                                                                                                      Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                                      nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                                      tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                                      mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                                      GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                                      Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                                      dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                                      Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                                      ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                                      Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                                      cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                                      tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                                      juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                                      menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                                      Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                                      azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                                      proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                                      dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                                      urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                                      54

                                                                                                      Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                                      dapat menyesatkan

                                                                                                      Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                                      sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                                      nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                                      lebih dari 35 g24 jam

                                                                                                      Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                                      membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                                      memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                                      kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                                      dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                                      menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                                      ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                                      tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                                      GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                                      Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                                      granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                                      glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                                      ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                                      Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                                      skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                                      ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                                      nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                                      penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                                      Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                                      untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                                      ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                                      blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                                      intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                                      reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                                      Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                                      pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                                      vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                                      osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                                      55

                                                                                                      asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                      kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                      Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                      toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                      Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                      tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                      Azotemia Postrenal

                                                                                                      Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                      obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                      dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                      mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                      asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                      Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                      saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                      lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                      terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                      menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                      jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                      fibrosis retroperitoneal

                                                                                                      PEMBAHASAN

                                                                                                      56

                                                                                                      Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                      Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                      Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                      pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                      Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                      assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                      tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                      keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                      pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                      sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                      Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                      penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                      organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                      khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                      tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                      dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                      dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                      adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                      itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                      multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                      psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                      Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                      memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                      Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                      yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                      kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                      ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                      kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                      yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                      anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                      Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                      keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                      pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                      untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                      57

                                                                                                      Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                      berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                      hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                      ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                      cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                      Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                      metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                      badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                      apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                      sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                      (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                      ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                      cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                      jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                      pasien tersebut

                                                                                                      Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                      diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                      sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                      kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                      26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                      VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                      adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                      dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                      (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                      pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                      auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                      Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                      framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                      lelah )

                                                                                                      Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                      adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                      dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                      yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                      minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                      58

                                                                                                      halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                      arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                      baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                      Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                      didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                      disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                      sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                      hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                      Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                      Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                      normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                      pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                      1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                      Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                      59

                                                                                                      2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                      httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                      3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                      2008

                                                                                                      4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                      httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                      factors

                                                                                                      5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                      httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                      6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                      Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                      p196-200 p297-299

                                                                                                      7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                      II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                      Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                      60

                                                                                                      • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                      • IMT
                                                                                                      • Status Gizi
                                                                                                      • lt 20 kgm2
                                                                                                      • 20-25 kgm2
                                                                                                      • 25-30 kgm2
                                                                                                      • gt30 kgm2
                                                                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                      • Normal
                                                                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                      • Obesitas
                                                                                                      • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                      • IMT
                                                                                                      • Status Gizi
                                                                                                      • lt 185 kgm2
                                                                                                      • 185-25 kgm2
                                                                                                      • gt 25 kgm2
                                                                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                      • Normal
                                                                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                      • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                      • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                      • 1 Sindrom serebral
                                                                                                      • 2 Konfusio
                                                                                                      • 3 Gangguan otonom
                                                                                                      • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                      • 4 Inkontinensia
                                                                                                      • 5 Jatuh
                                                                                                      • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                      • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                      • 7 Dekubitus
                                                                                                      • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                      • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                      • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                      • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                      • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                      • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                      • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                      • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                      • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                      • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                      • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                      • 6 Tidur terganggu
                                                                                                      • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                      • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                      • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                      • Kriteria Mayor
                                                                                                      • Kriteria Minor

                                                                                                        Dehidrasi berat (hilang cairan 8-10 BB) tanda dehidrasi sedang ditambah kesadaran

                                                                                                        menurun (apatis sampai koma) otot-otot kaku sianosis

                                                                                                        Untuk memberikan rehidrasi pada pasien perlu dinilai dulu derajat dehidrasi Dehidrasi

                                                                                                        terdiri dari dehidrasi ringan sedang dan berat Ringan bila pasien mengalami kekurangan

                                                                                                        cairan 2-5 dari berat badan Sedang bila pasien mengalami kekurangan cairan 5-8 dari

                                                                                                        berat badan Berat bila pasien kehilangan cairan 8-10 dari berat badan

                                                                                                        Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan yaitu sesuai dengan jumlah cairan

                                                                                                        yang keluar dari tubuh Metode Daldiyono berdasarkan skor klinis (Tabel)

                                                                                                        1 Kebutuhan cairan = skor15 x 10 x kgBB x 1 liter

                                                                                                        Skor Penilaian Klinis Dehidrasi

                                                                                                        KLINIS SKOR

                                                                                                        Rasa hausmuntah 1

                                                                                                        Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg 1

                                                                                                        Tekanan darah sistolik lt 60 mmHg 2

                                                                                                        Frekuensi nadi gt 120 kalimenit 1

                                                                                                        Kesadaran apati 1

                                                                                                        Kesadaran somnolen sopor atau koma 2

                                                                                                        Frekuensi napasgt 30 kalimenit 1

                                                                                                        Facies cholerica 2

                                                                                                        Vox cholerica 2

                                                                                                        Turgor kulit menurun 1

                                                                                                        Washer womanrsquos hand 1

                                                                                                        Ekstremitas dingin 1

                                                                                                        Sianosis 2

                                                                                                        Umur 50-60 tahun 1

                                                                                                        Umur gt 60 tahun 2

                                                                                                        6 AZOTEMIA

                                                                                                        Azotemia adalah peningkatan nitrogen urea darah(BUN) (referensi kisaran8-20mg

                                                                                                        dL)dan serum kreatinin (nilai normal 07-14mg dL) seperti digambarkan dalam grafik

                                                                                                        berikut

                                                                                                        52

                                                                                                        Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                                        yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                                        akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                                        homeostasis

                                                                                                        Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                                        tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                                        satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                                        Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                                        ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                                        (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                                        sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                                        Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                                        AzotemiaPrerenal

                                                                                                        Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                                        penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                                        ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                                        volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                                        karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                                        arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                                        menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                                        Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                                        pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                                        pada tubulus colectivus distal

                                                                                                        53

                                                                                                        Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                                        antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                                        untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                                        menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                                        asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                                        output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                                        AzotemiaIntrarenal

                                                                                                        Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                                        akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                                        itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                                        dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                                        output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                                        hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                                        hari)

                                                                                                        Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                                        nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                                        tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                                        mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                                        GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                                        Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                                        dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                                        Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                                        ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                                        Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                                        cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                                        tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                                        juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                                        menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                                        Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                                        azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                                        proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                                        dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                                        urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                                        54

                                                                                                        Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                                        dapat menyesatkan

                                                                                                        Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                                        sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                                        nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                                        lebih dari 35 g24 jam

                                                                                                        Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                                        membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                                        memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                                        kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                                        dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                                        menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                                        ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                                        tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                                        GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                                        Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                                        granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                                        glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                                        ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                                        Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                                        skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                                        ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                                        nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                                        penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                                        Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                                        untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                                        ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                                        blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                                        intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                                        reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                                        Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                                        pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                                        vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                                        osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                                        55

                                                                                                        asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                        kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                        Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                        toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                        Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                        tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                        Azotemia Postrenal

                                                                                                        Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                        obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                        dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                        mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                        asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                        Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                        saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                        lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                        terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                        menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                        jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                        fibrosis retroperitoneal

                                                                                                        PEMBAHASAN

                                                                                                        56

                                                                                                        Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                        Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                        Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                        pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                        Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                        assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                        tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                        keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                        pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                        sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                        Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                        penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                        organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                        khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                        tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                        dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                        dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                        adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                        itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                        multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                        psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                        Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                        memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                        Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                        yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                        kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                        ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                        kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                        yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                        anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                        Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                        keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                        pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                        untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                        57

                                                                                                        Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                        berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                        hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                        ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                        cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                        Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                        metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                        badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                        apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                        sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                        (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                        ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                        cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                        jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                        pasien tersebut

                                                                                                        Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                        diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                        sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                        kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                        26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                        VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                        adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                        dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                        (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                        pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                        auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                        Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                        framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                        lelah )

                                                                                                        Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                        adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                        dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                        yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                        minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                        58

                                                                                                        halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                        arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                        baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                        Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                        didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                        disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                        sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                        hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                        Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                        Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                        normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                        pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                        1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                        Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                        59

                                                                                                        2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                        httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                        3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                        2008

                                                                                                        4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                        httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                        factors

                                                                                                        5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                        httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                        6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                        Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                        p196-200 p297-299

                                                                                                        7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                        II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                        Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                        60

                                                                                                        • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                        • IMT
                                                                                                        • Status Gizi
                                                                                                        • lt 20 kgm2
                                                                                                        • 20-25 kgm2
                                                                                                        • 25-30 kgm2
                                                                                                        • gt30 kgm2
                                                                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                        • Normal
                                                                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                        • Obesitas
                                                                                                        • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                        • IMT
                                                                                                        • Status Gizi
                                                                                                        • lt 185 kgm2
                                                                                                        • 185-25 kgm2
                                                                                                        • gt 25 kgm2
                                                                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                        • Normal
                                                                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                        • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                        • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                        • 1 Sindrom serebral
                                                                                                        • 2 Konfusio
                                                                                                        • 3 Gangguan otonom
                                                                                                        • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                        • 4 Inkontinensia
                                                                                                        • 5 Jatuh
                                                                                                        • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                        • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                        • 7 Dekubitus
                                                                                                        • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                        • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                        • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                        • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                        • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                        • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                        • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                        • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                        • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                        • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                        • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                        • 6 Tidur terganggu
                                                                                                        • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                        • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                        • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                        • Kriteria Mayor
                                                                                                        • Kriteria Minor

                                                                                                          Setiap ginjal manusia mengandung sekitar 1juta unit fungsionalyang disebut nefron

                                                                                                          yang terutama terlibat dalam pembentukan urin Pembentukan urin menghilangkan produk

                                                                                                          akhir dari aktivitas metabolik dan kelebihan air dalam upaya untuk mempertahankan

                                                                                                          homeostasis

                                                                                                          Pembentukan urin oleh nefron melibatkan 3 proses utama yaitu penyaringan di

                                                                                                          tingkat glomerular reabsorpsi selektifdan sekresi oleh sel-sel tubulus Gangguan dari salah

                                                                                                          satu proses akan merusak fungsi ekskresi ginjal sehingga terjadi azotemia

                                                                                                          Jumlah filtrat glomerulus yang diproduksi setiap menit oleh semua nefron di kedua

                                                                                                          ginjal disebut sebagai laju filtrasi glomerulus (GFR) Rata-rata GFR sekitar 125 ml menit

                                                                                                          (10 lebih rendah untuk wanita) atau 180L hariSekitar 99 (178L hari) diserap dan

                                                                                                          sisanya (2L hari) diekskresikan

                                                                                                          Ada 3 patofisiologi azotemia azotemia prerenal intrarenal dan azotemia postrenal

                                                                                                          AzotemiaPrerenal

                                                                                                          Prerenal azotemia mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah

                                                                                                          penurunan sirkulasi yang mengalir ke ginjal Dalam azotemia prerenal penurunan aliran

                                                                                                          ginjal merangsang retensi garam dan air untuk mengembalikan volume dan tekanan Ketika

                                                                                                          volume atau tekanan menurun refleks baroreseptor yang terletak di arkus aorta dan sinus

                                                                                                          karotid diaktifkan Hal ini menyebabkan aktivasi saraf simpatik menghasilkan vasokonstriksi

                                                                                                          arteriol aferen ginjal dan sekresi renin melalui reseptor β-1 Konstriksi arteriol aferen

                                                                                                          menyebabkan penurunan tekanan intraglomerular mengurangi GFR secara proporsional

                                                                                                          Renin mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II yang pada gilirannya menstimulasi

                                                                                                          pelepasan aldosteron Kadar aldosteron menyebabkan penyerapan garam dan air meningkat

                                                                                                          pada tubulus colectivus distal

                                                                                                          53

                                                                                                          Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                                          antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                                          untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                                          menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                                          asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                                          output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                                          AzotemiaIntrarenal

                                                                                                          Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                                          akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                                          itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                                          dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                                          output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                                          hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                                          hari)

                                                                                                          Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                                          nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                                          tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                                          mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                                          GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                                          Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                                          dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                                          Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                                          ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                                          Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                                          cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                                          tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                                          juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                                          menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                                          Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                                          azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                                          proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                                          dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                                          urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                                          54

                                                                                                          Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                                          dapat menyesatkan

                                                                                                          Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                                          sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                                          nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                                          lebih dari 35 g24 jam

                                                                                                          Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                                          membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                                          memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                                          kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                                          dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                                          menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                                          ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                                          tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                                          GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                                          Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                                          granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                                          glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                                          ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                                          Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                                          skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                                          ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                                          nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                                          penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                                          Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                                          untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                                          ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                                          blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                                          intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                                          reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                                          Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                                          pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                                          vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                                          osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                                          55

                                                                                                          asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                          kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                          Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                          toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                          Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                          tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                          Azotemia Postrenal

                                                                                                          Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                          obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                          dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                          mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                          asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                          Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                          saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                          lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                          terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                          menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                          jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                          fibrosis retroperitoneal

                                                                                                          PEMBAHASAN

                                                                                                          56

                                                                                                          Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                          Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                          Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                          pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                          Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                          assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                          tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                          keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                          pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                          sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                          Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                          penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                          organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                          khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                          tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                          dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                          dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                          adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                          itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                          multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                          psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                          Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                          memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                          Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                          yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                          kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                          ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                          kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                          yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                          anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                          Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                          keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                          pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                          untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                          57

                                                                                                          Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                          berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                          hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                          ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                          cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                          Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                          metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                          badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                          apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                          sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                          (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                          ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                          cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                          jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                          pasien tersebut

                                                                                                          Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                          diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                          sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                          kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                          26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                          VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                          adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                          dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                          (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                          pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                          auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                          Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                          framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                          lelah )

                                                                                                          Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                          adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                          dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                          yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                          minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                          58

                                                                                                          halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                          arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                          baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                          Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                          didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                          disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                          sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                          hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                          Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                          Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                          normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                          pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                          1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                          Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                          59

                                                                                                          2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                          httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                          3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                          2008

                                                                                                          4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                          httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                          factors

                                                                                                          5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                          httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                          6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                          Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                          p196-200 p297-299

                                                                                                          7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                          II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                          Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                          60

                                                                                                          • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                          • IMT
                                                                                                          • Status Gizi
                                                                                                          • lt 20 kgm2
                                                                                                          • 20-25 kgm2
                                                                                                          • 25-30 kgm2
                                                                                                          • gt30 kgm2
                                                                                                          • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                          • Normal
                                                                                                          • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                          • Obesitas
                                                                                                          • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                          • IMT
                                                                                                          • Status Gizi
                                                                                                          • lt 185 kgm2
                                                                                                          • 185-25 kgm2
                                                                                                          • gt 25 kgm2
                                                                                                          • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                          • Normal
                                                                                                          • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                          • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                          • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                          • 1 Sindrom serebral
                                                                                                          • 2 Konfusio
                                                                                                          • 3 Gangguan otonom
                                                                                                          • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                          • 4 Inkontinensia
                                                                                                          • 5 Jatuh
                                                                                                          • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                          • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                          • 7 Dekubitus
                                                                                                          • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                          • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                          • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                          • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                          • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                          • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                          • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                          • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                          • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                          • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                          • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                          • 6 Tidur terganggu
                                                                                                          • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                          • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                          • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                          • Kriteria Mayor
                                                                                                          • Kriteria Minor

                                                                                                            Penurunan volume atau tekanan adalah stimulus nonosmotik untuk produksi hormon

                                                                                                            antidiuretik di hipotalamus yang memberikan efeknya di ductus colectivs bagian medula

                                                                                                            untuk reabsorpsiair Melalui mekanisme yang tidak diketahui aktivasi sistem saraf simpatik

                                                                                                            menyebabkan reabsorpsi tubulus proksimal garam dan air serta BUN kreatinin kalsium

                                                                                                            asam urat dan bikarbonat Hasil bersih dari 4 mekanisme retensi garam dan air menurun

                                                                                                            output dan penurunan ekskresi natrium (lt20 mEq L)

                                                                                                            AzotemiaIntrarenal

                                                                                                            Azotemia intrarenal juga dikenal sebagai gagal ginjal akut (GGA) dan cedera ginjal

                                                                                                            akut (AKI) mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena masalah dalam ginjal

                                                                                                            itu sendiri Ada beberapa definisi termasuk peningkatan kadar kreatinin serum sekitar 30

                                                                                                            dari baseline atau penurunan volume urin secara tiba-tiba hingga di bawah 500 ml hari Jika

                                                                                                            output yang dipertahankan dinamakanGGAnonoliguric Jika output turun di bawah 500 ml

                                                                                                            hari dinamakanGGAoliguria Beberapa jenisGGA yang parah menimbulkan anuria (lt100 ml

                                                                                                            hari)

                                                                                                            Penyebab paling umum dari GGA nonoliguric adalah nekrosis tubular akut (ATN)

                                                                                                            nefrotoksisitas aminoglikosida toksisitas litium atau nefrotoksisitas cisplatin Kerusakan

                                                                                                            tubular lebih sedikit daripada di GGA oliguria Output normal dalam GGA nonoliguric tidak

                                                                                                            mencerminkan GFR normal Pasien masih dapat berkemih 1440 mL hari bahkan ketika

                                                                                                            GFR turun menjadi sekitar 1 mL menit karena penurunan reabsorpsi tubular

                                                                                                            Beberapa studi menunjukkan bahwa bentuk-bentuk GGA nonoliguric berhubungan

                                                                                                            dengan morbiditas dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan denganGGA oliguria

                                                                                                            Studi yang lain menunjukkan bahwa ekspansi volume agen diuretik kuat dan vasodilator

                                                                                                            ginjal dapat mengkonversi oliguria untuk GGA nonoliguric jika diberikan lebih awal

                                                                                                            Patofisiologi oliguria akut atau GGA nonoliguric tergantung pada lokasi anatomis dari

                                                                                                            cedera Di ATN kerusakan epitel menyebabkan penurunan fungsional dalam kemampuan

                                                                                                            tubulus untuk menyerap kembali garam air dan elektrolit lain Ekskresi asam dan potasium

                                                                                                            juga terganggu Dalam ATN yang lebih berat lumen tubular diisi dengan gips epitel

                                                                                                            menyebabkan obstruksi intraluminal mengakibatkan penurunan GFR

                                                                                                            Nefritis interstisial akut ditandai oleh peradangan dan edema mengakibatkan

                                                                                                            azotemia hematuria piuria steril silinder sel putih dengan eosinophiluria variabel

                                                                                                            proteinuria dan silinder hialin Efek net adalah hilangnya kemampuan berkonsentrasi kemih

                                                                                                            dengan osmolalitas rendah (biasanya lt500 mOsm L) berat jenis rendah (lt1015) natrium

                                                                                                            urin tinggi (gt 40 mEq L) dan kadang-kadang hiperkalemia dan asidosis tubulus ginjal

                                                                                                            54

                                                                                                            Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                                            dapat menyesatkan

                                                                                                            Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                                            sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                                            nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                                            lebih dari 35 g24 jam

                                                                                                            Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                                            membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                                            memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                                            kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                                            dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                                            menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                                            ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                                            tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                                            GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                                            Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                                            granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                                            glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                                            ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                                            Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                                            skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                                            ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                                            nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                                            penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                                            Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                                            untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                                            ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                                            blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                                            intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                                            reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                                            Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                                            pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                                            vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                                            osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                                            55

                                                                                                            asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                            kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                            Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                            toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                            Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                            tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                            Azotemia Postrenal

                                                                                                            Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                            obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                            dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                            mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                            asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                            Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                            saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                            lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                            terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                            menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                            jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                            fibrosis retroperitoneal

                                                                                                            PEMBAHASAN

                                                                                                            56

                                                                                                            Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                            Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                            Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                            pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                            Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                            assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                            tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                            keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                            pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                            sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                            Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                            penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                            organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                            khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                            tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                            dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                            dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                            adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                            itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                            multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                            psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                            Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                            memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                            Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                            yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                            kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                            ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                            kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                            yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                            anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                            Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                            keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                            pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                            untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                            57

                                                                                                            Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                            berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                            hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                            ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                            cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                            Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                            metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                            badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                            apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                            sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                            (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                            ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                            cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                            jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                            pasien tersebut

                                                                                                            Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                            diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                            sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                            kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                            26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                            VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                            adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                            dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                            (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                            pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                            auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                            Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                            framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                            lelah )

                                                                                                            Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                            adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                            dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                            yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                            minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                            58

                                                                                                            halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                            arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                            baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                            Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                            didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                            disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                            sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                            hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                            Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                            Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                            normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                            pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                            1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                            Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                            59

                                                                                                            2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                            httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                            3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                            2008

                                                                                                            4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                            httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                            factors

                                                                                                            5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                            httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                            6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                            Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                            p196-200 p297-299

                                                                                                            7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                            II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                            Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                            60

                                                                                                            • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                            • IMT
                                                                                                            • Status Gizi
                                                                                                            • lt 20 kgm2
                                                                                                            • 20-25 kgm2
                                                                                                            • 25-30 kgm2
                                                                                                            • gt30 kgm2
                                                                                                            • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                            • Normal
                                                                                                            • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                            • Obesitas
                                                                                                            • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                            • IMT
                                                                                                            • Status Gizi
                                                                                                            • lt 185 kgm2
                                                                                                            • 185-25 kgm2
                                                                                                            • gt 25 kgm2
                                                                                                            • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                            • Normal
                                                                                                            • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                            • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                            • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                            • 1 Sindrom serebral
                                                                                                            • 2 Konfusio
                                                                                                            • 3 Gangguan otonom
                                                                                                            • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                            • 4 Inkontinensia
                                                                                                            • 5 Jatuh
                                                                                                            • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                            • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                            • 7 Dekubitus
                                                                                                            • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                            • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                            • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                            • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                            • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                            • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                            • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                            • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                            • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                            • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                            • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                            • 6 Tidur terganggu
                                                                                                            • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                            • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                            • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                            • Kriteria Mayor
                                                                                                            • Kriteria Minor

                                                                                                              Namun dalam adanya azotemia prerenal ditumpangkan berat jenis osmolalitas dan sodium

                                                                                                              dapat menyesatkan

                                                                                                              Glomerulonefritis atau vaskulitis disarankan oleh adanya hematuria sel darah merah

                                                                                                              sel darah putih silinder granular dan selular dan tingkat variabel proteinuria Sindrom

                                                                                                              nefrotik biasanya tidak terkait dengan peradangan aktif dan sering muncul sebagai proteinuria

                                                                                                              lebih dari 35 g24 jam

                                                                                                              Penyakit glomerular dapat mengurangi GFR karena perubahan permeabilitas

                                                                                                              membran basal dan karena stimulasi dari sumbu renin-aldosteron Penyakit glomerulus sering

                                                                                                              memanifestasikan sebagai sindrom nefrotik atau nephric Pada sindrom nefrotik endapan

                                                                                                              kemih tidak aktif dan ada proteinuria bruto (gt 35 g hari) hipoalbuminemia hiperlipidemia

                                                                                                              dan edema Azotemia dan hipertensi jarang terjadi awalnya tapi kehadiran mereka dapat

                                                                                                              menunjukkan penyakit lanjut Beberapa pasien dengan sindrom nefrotik dapat hadir dengan

                                                                                                              ARF Penurunan sirkulasi kapiler dalam ginjal karena edema (nephrosarca) dan obstruksi

                                                                                                              tubular dari gips protein telah diusulkan sebagai mekanisme potensial untuk pengembangan

                                                                                                              GGA pada pasien dengan sindrom nefrotik

                                                                                                              Pada sindrom nefritik endapan kemih aktif dengan sel gips putih atau merah gips

                                                                                                              granular dan azotemia Proteinuria kurang jelas tetapi meningkatkan retensi garam dan air di

                                                                                                              glomerulonefritis dapat menyebabkan hipertensi pembentukan edema penurunan output

                                                                                                              ekskresi urin rendah natrium dan peningkatan berat jenis

                                                                                                              Penyakit pembuluh darah akut termasuk sindrom vaskulitis hipertensi ganas krisis

                                                                                                              skleroderma ginjal dan penyakit tromboemboli yang semuanya menyebabkan hipoperfusi

                                                                                                              ginjal dan iskemia yang menyebabkan azotemia Penyakit pembuluh darah kronis karena

                                                                                                              nephrosclerosis hipertensi jinak yang belum secara meyakinkan terkait dengan stadium akhir

                                                                                                              penyakit ginjal dan penyakit ginjal iskemik dari stenosis arteri bilateral ginjal [2]

                                                                                                              Pada stenosis arteri bilateral ginjal pemeliharaan tekanan intraglomerular memadai

                                                                                                              untuk penyaringan sangat tergantung pada vasokonstriksi arteriol eferen Azotemia merasuk

                                                                                                              ketika angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau jenis angiotensin receptor

                                                                                                              blockers 2 menyebabkan dilatasi arteriol eferen sehingga mengurangi tekanan

                                                                                                              intraglomerular dan filtrasi Oleh karena itu penghambat enzim konversi dan penghambat

                                                                                                              reseptor dikontraindikasikan pada stenosis arteri ginjal bilateral

                                                                                                              Selain akumulasi kreatinin urea dan produk-produk limbah lain besarnya penurunan

                                                                                                              pada GFR dalam hasil CKD penurunan produksi eritropoietin (menyebabkan anemia) dan

                                                                                                              vitamin D-3 (menyebabkan hipokalsemia hiperparatiroidisme sekunder hiperfosfatemia dan

                                                                                                              osteodistrofi ginjal) pengurangan asam kalium garam dan air ekskresi (menyebabkan

                                                                                                              55

                                                                                                              asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                              kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                              Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                              toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                              Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                              tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                              Azotemia Postrenal

                                                                                                              Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                              obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                              dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                              mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                              asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                              Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                              saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                              lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                              terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                              menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                              jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                              fibrosis retroperitoneal

                                                                                                              PEMBAHASAN

                                                                                                              56

                                                                                                              Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                              Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                              Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                              pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                              Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                              assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                              tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                              keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                              pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                              sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                              Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                              penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                              organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                              khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                              tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                              dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                              dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                              adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                              itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                              multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                              psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                              Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                              memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                              Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                              yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                              kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                              ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                              kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                              yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                              anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                              Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                              keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                              pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                              untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                              57

                                                                                                              Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                              berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                              hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                              ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                              cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                              Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                              metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                              badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                              apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                              sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                              (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                              ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                              cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                              jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                              pasien tersebut

                                                                                                              Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                              diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                              sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                              kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                              26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                              VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                              adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                              dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                              (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                              pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                              auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                              Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                              framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                              lelah )

                                                                                                              Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                              adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                              dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                              yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                              minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                              58

                                                                                                              halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                              arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                              baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                              Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                              didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                              disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                              sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                              hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                              Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                              Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                              normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                              pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                              1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                              Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                              59

                                                                                                              2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                              httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                              3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                              2008

                                                                                                              4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                              httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                              factors

                                                                                                              5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                              httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                              6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                              Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                              p196-200 p297-299

                                                                                                              7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                              II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                              Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                              60

                                                                                                              • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                              • IMT
                                                                                                              • Status Gizi
                                                                                                              • lt 20 kgm2
                                                                                                              • 20-25 kgm2
                                                                                                              • 25-30 kgm2
                                                                                                              • gt30 kgm2
                                                                                                              • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                              • Normal
                                                                                                              • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                              • Obesitas
                                                                                                              • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                              • IMT
                                                                                                              • Status Gizi
                                                                                                              • lt 185 kgm2
                                                                                                              • 185-25 kgm2
                                                                                                              • gt 25 kgm2
                                                                                                              • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                              • Normal
                                                                                                              • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                              • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                              • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                              • 1 Sindrom serebral
                                                                                                              • 2 Konfusio
                                                                                                              • 3 Gangguan otonom
                                                                                                              • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                              • 4 Inkontinensia
                                                                                                              • 5 Jatuh
                                                                                                              • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                              • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                              • 7 Dekubitus
                                                                                                              • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                              • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                              • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                              • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                              • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                              • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                              • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                              • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                              • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                              • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                              • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                              • 6 Tidur terganggu
                                                                                                              • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                              • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                              • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                              • Kriteria Mayor
                                                                                                              • Kriteria Minor

                                                                                                                asidosis hiperkalemia hipertensi dan edema) dan disfungsi trombosit yang menyebabkan

                                                                                                                kecenderungan perdarahan meningkat

                                                                                                                Sindrom yang terkait dengan tanda dan gejala akumulasi produk-produk limbah

                                                                                                                toksik (racun uremik) disebut uremia dan sering terjadi pada GFR sekitar 10 mL menit

                                                                                                                Beberapa racun uremik (yaitu urea kreatinin fenol guanidines) telah diidentifikasi tetapi

                                                                                                                tidak ada yang ditemukan bertanggung jawab atas semua manifestasi dari uremia

                                                                                                                Azotemia Postrenal

                                                                                                                Azotemia Postrenal mengacu pada elevasi di tingkat BUN dan kreatinin karena

                                                                                                                obstruksi dalam sistem pengumpul Obstruksi bilateral progresif menyebabkan hidronefrosis

                                                                                                                dengan peningkatan tekanan hidrostatik kapsula Bowman dan penyumbatan tubulus yang

                                                                                                                mengakibatkan penurunan dan penghentian filtrasi glomerulus secara progresif azotemia

                                                                                                                asidosis kelebihan cairan dan hiperkalemia

                                                                                                                Obstruksi sepihak jarang menyebabkan azotemia Dengan bantuan dari obstruksi

                                                                                                                saluran kemih lengkap dalam waktu 48 jam ada bukti bahwa pemulihan GFR yang relatif

                                                                                                                lengkap dapat dicapai dalam waktu seminggu sementara pemulihan lebih sedikit atau tidak

                                                                                                                terjadi setelah 12 minggu Obstruksi parsial atau lengkap yang berkepanjangan dapat

                                                                                                                menyebabkan atrofi tubulus dan fibrosis ginjal ireversibel Hidronefrosis mungkin tidak ada

                                                                                                                jika obstruksi ringan atau akut atau jika sistem pengumpulan terbungkus oleh tumor atau

                                                                                                                fibrosis retroperitoneal

                                                                                                                PEMBAHASAN

                                                                                                                56

                                                                                                                Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                                Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                                Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                                pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                                Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                                assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                                tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                                keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                                pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                                sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                                Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                                penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                                organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                                khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                                tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                                dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                                dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                                adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                                itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                                multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                                psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                                Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                                memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                                Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                                yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                                kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                                ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                                kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                                yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                                anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                                Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                                keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                                pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                                untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                                57

                                                                                                                Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                                berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                                hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                                ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                                cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                                Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                                metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                                badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                                apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                                sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                                (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                                ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                                cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                                jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                                pasien tersebut

                                                                                                                Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                                diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                                sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                                kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                                26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                                VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                                adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                                dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                                (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                                pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                                auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                                Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                                framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                                lelah )

                                                                                                                Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                                adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                                dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                                yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                                minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                                58

                                                                                                                halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                                arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                                baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                                Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                                didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                                disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                                sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                                hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                                Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                                Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                                normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                                pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                                Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                                59

                                                                                                                2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                                3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                                2008

                                                                                                                4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                                factors

                                                                                                                5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                                6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                                Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                                p196-200 p297-299

                                                                                                                7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                                II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                                Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                                60

                                                                                                                • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                                • IMT
                                                                                                                • Status Gizi
                                                                                                                • lt 20 kgm2
                                                                                                                • 20-25 kgm2
                                                                                                                • 25-30 kgm2
                                                                                                                • gt30 kgm2
                                                                                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                • Normal
                                                                                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                • Obesitas
                                                                                                                • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                                • IMT
                                                                                                                • Status Gizi
                                                                                                                • lt 185 kgm2
                                                                                                                • 185-25 kgm2
                                                                                                                • gt 25 kgm2
                                                                                                                • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                • Normal
                                                                                                                • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                                • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                                • 1 Sindrom serebral
                                                                                                                • 2 Konfusio
                                                                                                                • 3 Gangguan otonom
                                                                                                                • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                                • 4 Inkontinensia
                                                                                                                • 5 Jatuh
                                                                                                                • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                                • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                                • 7 Dekubitus
                                                                                                                • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                                • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                                • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                                • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                                • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                                • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                                • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                                • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                                • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                                • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                                • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                                • 6 Tidur terganggu
                                                                                                                • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                                • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                                • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                                • Kriteria Mayor
                                                                                                                • Kriteria Minor

                                                                                                                  Pasien seorang wanita 67 tahun ini didiagnosis menderita Diare Akut Dehidrasi

                                                                                                                  Ringan Hypertension Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik

                                                                                                                  Normokromik Hal ini didapatkan dari kesimpulan anamnesis pemeriksaan fisik maupun

                                                                                                                  pemeriksaan penunjang sebagai berikut

                                                                                                                  Pada geriatri tidak hanya dinilai dari aspek medik saja namun juga melakukan

                                                                                                                  assesment dari segi fisik psikologik dan sosial ekonomi Interaksi dari 3 komponen

                                                                                                                  tersebut menggambarkan keadaan fungsional organdan atau tubuh secara

                                                                                                                  keseluruhan yang dapat dimengerti merupakan gambaran ldquokesehatanrdquo secara luas

                                                                                                                  pada usia lanjut Pada usia lain hal ini tidak terjadi dan keadaan fisik psikis dan

                                                                                                                  sosial ekonomi seolah-olah tidak saling berkaitan

                                                                                                                  Penyakit pada usia lanjut berbeda tampilan dan perjalanan alamiahnya dibanding

                                                                                                                  penyakit pada golongan populasi muda Pada populasi muda setiap penyakit pada satu

                                                                                                                  organ yang disebabkan oleh agent tertentu akan memberikan gejala dan tanda yang

                                                                                                                  khas bagi penyakit dan organ yang bersangkutan Pada populasi usia lanjut hal

                                                                                                                  tersebut tidak bisa dilakukan karena gejala dan tanda yang timbul adalah tidak khas

                                                                                                                  dan menyelinap karena merupakan akibat dari berbagai keadaan penurunan fisiologik

                                                                                                                  dan berbagai keadaan patologik yang bercampur menjadi satu ditambah lagi dengan

                                                                                                                  adanya pengaruh lingkungan dan sosial-ekonomi serta gangguan psikis Oleh karena

                                                                                                                  itu untuk mendiagnosis kelainan atau penyakit yang ada perlu diadakan analisis

                                                                                                                  multidimensional yang mencakup bukan saja keadaan fisik tetapi juga keadaan

                                                                                                                  psikis sosial dan lingkungan dari penderita

                                                                                                                  Setelah dilakukan assesment yang mencakup 3 komponen tersebut pasien ini

                                                                                                                  memiliki penyakit yang kompleks seperti Diare Akut Dehidrasi Ringan Hypertension

                                                                                                                  Heart Disease Pneumoni Azotemia Anemia Normositik Normokromik Penyakit

                                                                                                                  yang kompleks tersebut membuat pasien menjadi cemas dan kawatir akan

                                                                                                                  kelangsungan hidupnya dan pasien juga sering berpikiran bahwa karena penyakitnya

                                                                                                                  ini dia merepotkan keluarganya Kekawatiran pasien tersebut dapat mempengaruhi

                                                                                                                  kesembuhan pasien Jika dilihat dari segi pendukung pasien memiliki segi pendukung

                                                                                                                  yang baik Selama ini anak pasien selalu memperhatikan dan merawat pasien bahkan

                                                                                                                  anak pasien yang mengantarkan pasien berobat ke Puskesmas dan Dokter bila sakit

                                                                                                                  Namun dari segi lingkungan rumah pasien kurang mendukung untuk kesembuhan dan

                                                                                                                  keamanan pasien karena ventilasi yang kurang tidak ada pegangan di tembok untuk

                                                                                                                  pasien berjalan dan WC jongkok Sedangkan kita ketahui bahwa mobilitas pasien

                                                                                                                  untuk berjalan mulai terbatas

                                                                                                                  57

                                                                                                                  Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                                  berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                                  hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                                  ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                                  cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                                  Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                                  metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                                  badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                                  apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                                  sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                                  (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                                  ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                                  cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                                  jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                                  pasien tersebut

                                                                                                                  Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                                  diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                                  sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                                  kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                                  26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                                  VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                                  adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                                  dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                                  (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                                  pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                                  auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                                  Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                                  framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                                  lelah )

                                                                                                                  Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                                  adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                                  dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                                  yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                                  minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                                  58

                                                                                                                  halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                                  arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                                  baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                                  Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                                  didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                                  disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                                  sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                                  hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                                  Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                                  Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                                  normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                                  pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                  1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                                  Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                                  59

                                                                                                                  2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                  httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                                  3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                                  2008

                                                                                                                  4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                  httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                                  factors

                                                                                                                  5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                  httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                                  6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                                  Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                                  p196-200 p297-299

                                                                                                                  7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                                  II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                                  Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                                  60

                                                                                                                  • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                                  • IMT
                                                                                                                  • Status Gizi
                                                                                                                  • lt 20 kgm2
                                                                                                                  • 20-25 kgm2
                                                                                                                  • 25-30 kgm2
                                                                                                                  • gt30 kgm2
                                                                                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                  • Normal
                                                                                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                  • Obesitas
                                                                                                                  • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                                  • IMT
                                                                                                                  • Status Gizi
                                                                                                                  • lt 185 kgm2
                                                                                                                  • 185-25 kgm2
                                                                                                                  • gt 25 kgm2
                                                                                                                  • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                  • Normal
                                                                                                                  • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                  • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                                  • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                                  • 1 Sindrom serebral
                                                                                                                  • 2 Konfusio
                                                                                                                  • 3 Gangguan otonom
                                                                                                                  • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                                  • 4 Inkontinensia
                                                                                                                  • 5 Jatuh
                                                                                                                  • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                                  • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                                  • 7 Dekubitus
                                                                                                                  • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                                  • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                                  • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                                  • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                                  • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                                  • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                                  • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                                  • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                                  • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                                  • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                                  • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                                  • 6 Tidur terganggu
                                                                                                                  • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                                  • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                                  • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                                  • Kriteria Mayor
                                                                                                                  • Kriteria Minor

                                                                                                                    Pasien datang dengan keluhan BAB cair ampas (+) lendir amp darah (-) BAB

                                                                                                                    berlangsung terus menerus sehari lebih dari 6 kali Dan sudah berlangsung selama 4

                                                                                                                    hari Tidak ada demam mual amp muntah (+) Kondisi pasien saat pertama kali dibawa

                                                                                                                    ke RS lemas Dari hasil pemeriksaan fisik 20 Desember 2012 didapatkan turgor kulit

                                                                                                                    cukup bising usus meningkat Berdasarkan data tersebut pasien didagnosis Diare

                                                                                                                    Akut dengan Dehidrasi Ringan Derajat dehidrasi ringan ditentukan berdasarkan

                                                                                                                    metode Daldiyono hasilnya adalah pasien kehilangan cairan sebesar 2-5 dari berat

                                                                                                                    badan Sebelum pemberian terapi maka perlu dipastikan terlebih dahulu etiologinya

                                                                                                                    apakah karena proses inflmatory atau non-inflamatory supaya terapi berjalan tepat

                                                                                                                    sasaran Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinja darah tepi lengkap

                                                                                                                    (hemoglobin hematokrit hitung jenis leukosit) Selain itu kadar elektrolit serum

                                                                                                                    ureum dan kreatinin juga perlu diperiksa karena pada pasien ini kehilangan banyak

                                                                                                                    cairan yang mengandung banyak elektrolit Pasien juga perlu dimonitor frekuensi dan

                                                                                                                    jumlah BAB cair + muntah serta cek diuresis untuk memantau keadaan dehidrasi

                                                                                                                    pasien tersebut

                                                                                                                    Pada pasien ini didiagnosis sebagai Hypertension Heart Disease dengan assesment

                                                                                                                    diagnosis etiologi Hipertensi Stage II karena pasien memiliki riwayat darah tinggi

                                                                                                                    sejak 2 tahun yang lalu namun tidak meminum obat secara teratur TD saat pertama

                                                                                                                    kali datang ke RS (20 Desember 2012) 16080 mmHg Pada saat pemeriksaan tanggal

                                                                                                                    26 Desember 2012 TD pasien naik menjadi 160100 mmHg Berdasarkan kriteria JNC

                                                                                                                    VII pasien tersebut menderita hipertensi stage II Selain itu assesment pada pasien ini

                                                                                                                    adalah dengan diagnosis fungsional CHF (Congestive Heart Failure) NYHA II

                                                                                                                    dimana dari anamnesis didapatkan sesak ketika melakukan aktivitas sehari-hari

                                                                                                                    (dispneu drsquoeffort) pada x-foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali dan efusi

                                                                                                                    pleura Pada EKG juga didapatkan gambaran sinus ritme dengan LVH Pada

                                                                                                                    auskultasi pulmo depan dan belakang pada basal paru kanan dan kiri didapatkan

                                                                                                                    Ronki Basah Halus Hasil-hasil tersebut sesuai dengan gagal jantung pada kriteria

                                                                                                                    framingham (2 mayor 2 minor) dan NYHA kategori II (aktivitas sehari-hari mudah

                                                                                                                    lelah )

                                                                                                                    Selain itu juga didapatkan adanya pneumonia Berdasarkan anamnesis didapatkan

                                                                                                                    adanya sesak yang semakin bertambah disertai demam nglemeng setelah 5 hari

                                                                                                                    dirawat di RS Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit yang meningkat

                                                                                                                    yaitu 1990 ribummk Dan pada pemeriksaan foto thorax didapatkan efusi pleura

                                                                                                                    minimal Hasil pemeriksaan mendukung yang lainnya adalah adanya ronki basah

                                                                                                                    58

                                                                                                                    halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                                    arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                                    baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                                    Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                                    didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                                    disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                                    sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                                    hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                                    Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                                    Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                                    normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                                    pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                    1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                                    Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                                    59

                                                                                                                    2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                    httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                                    3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                                    2008

                                                                                                                    4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                    httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                                    factors

                                                                                                                    5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                    httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                                    6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                                    Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                                    p196-200 p297-299

                                                                                                                    7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                                    II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                                    Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                                    60

                                                                                                                    • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                                    • IMT
                                                                                                                    • Status Gizi
                                                                                                                    • lt 20 kgm2
                                                                                                                    • 20-25 kgm2
                                                                                                                    • 25-30 kgm2
                                                                                                                    • gt30 kgm2
                                                                                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                    • Normal
                                                                                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                    • Obesitas
                                                                                                                    • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                                    • IMT
                                                                                                                    • Status Gizi
                                                                                                                    • lt 185 kgm2
                                                                                                                    • 185-25 kgm2
                                                                                                                    • gt 25 kgm2
                                                                                                                    • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                    • Normal
                                                                                                                    • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                    • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                                    • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                                    • 1 Sindrom serebral
                                                                                                                    • 2 Konfusio
                                                                                                                    • 3 Gangguan otonom
                                                                                                                    • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                                    • 4 Inkontinensia
                                                                                                                    • 5 Jatuh
                                                                                                                    • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                                    • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                                    • 7 Dekubitus
                                                                                                                    • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                                    • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                                    • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                                    • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                                    • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                                    • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                                    • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                                    • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                                    • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                                    • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                                    • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                                    • 6 Tidur terganggu
                                                                                                                    • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                                    • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                                    • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                                    • Kriteria Mayor
                                                                                                                    • Kriteria Minor

                                                                                                                      halus pada auskultasi basal paru kanan dan kiri Data-data tersebut mendukung ke

                                                                                                                      arah pneumoni nosokomial karena gejala sesak bertambah disertai demam nglemeng

                                                                                                                      baru muncul ketika pasien sudah dirawat 5 hari di RS

                                                                                                                      Selain diagnosis di atas berdasarkan hasil pemeriksaan lab pada pasien ini

                                                                                                                      didapatkan ureum 48 mgdL creatinin 200 mgdL dimana terdapat peningkatan yang

                                                                                                                      disebut sebagai azotemi Azotemi menunjukkan penurunan fungsi ekskresi dari ginjal

                                                                                                                      sehingga perlu dicari etiologinya (dengan USG abdomen) Renal (px didapatkan

                                                                                                                      hipertensi retinopati hipertensi LVH) Pre-renal (intake kurang CHF takikardi)

                                                                                                                      Pada pemeriksaan lab yang didapatkan dari pasien ini juga didapatkan Hb 955 gr

                                                                                                                      Hematokrit 294 MCH 2697 pg MCV 8308 fL yang menunjukkan anemia

                                                                                                                      normositik-normokromik Anemia jenis ini didapatkan pada anemia aplastik anemia

                                                                                                                      pada penyakit kronis anemia hemolitik

                                                                                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                                                                                      1 Chobanian AV et al The seventh report of the Joint National Committee on

                                                                                                                      Prevention Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure 2004

                                                                                                                      59

                                                                                                                      2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                      httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                                      3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                                      2008

                                                                                                                      4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                      httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                                      factors

                                                                                                                      5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                      httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                                      6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                                      Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                                      p196-200 p297-299

                                                                                                                      7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                                      II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                                      Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                                      60

                                                                                                                      • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                                      • IMT
                                                                                                                      • Status Gizi
                                                                                                                      • lt 20 kgm2
                                                                                                                      • 20-25 kgm2
                                                                                                                      • 25-30 kgm2
                                                                                                                      • gt30 kgm2
                                                                                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                      • Normal
                                                                                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                      • Obesitas
                                                                                                                      • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                                      • IMT
                                                                                                                      • Status Gizi
                                                                                                                      • lt 185 kgm2
                                                                                                                      • 185-25 kgm2
                                                                                                                      • gt 25 kgm2
                                                                                                                      • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                      • Normal
                                                                                                                      • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                      • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                                      • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                                      • 1 Sindrom serebral
                                                                                                                      • 2 Konfusio
                                                                                                                      • 3 Gangguan otonom
                                                                                                                      • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                                      • 4 Inkontinensia
                                                                                                                      • 5 Jatuh
                                                                                                                      • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                                      • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                                      • 7 Dekubitus
                                                                                                                      • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                                      • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                                      • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                                      • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                                      • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                                      • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                                      • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                                      • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                                      • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                                      • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                                      • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                                      • 6 Tidur terganggu
                                                                                                                      • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                                      • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                                      • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                                      • Kriteria Mayor
                                                                                                                      • Kriteria Minor

                                                                                                                        2 Riaz K Hypertension 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                        httpemedicinemedscapecomarticle241381-overview

                                                                                                                        3 Indonesian Society of Hypertension Konsensus Penanggulangan Krisis hipertensi

                                                                                                                        2008

                                                                                                                        4 Mayo Clinic Hypertension 2011 [ cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                        httpwwwmayocliniccomhealthhigh-blood-pressureds00100dsection=risk-

                                                                                                                        factors

                                                                                                                        5 RiazK Hypertensive Heart Disease 2012 [cited November 24 2012] Available at

                                                                                                                        httpemedicinemedscapecomarticle162449-overview

                                                                                                                        6 Buku Ajar Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut) editor R Boedhi Darmojo H Hadi

                                                                                                                        Martono Jakarta Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1999

                                                                                                                        p196-200 p297-299

                                                                                                                        7 Suwitra Ketut Penyakit Ginjal Kronik Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid

                                                                                                                        II Edisi V Sudoyo AW Setiyohadi B Alwi I Setiati S Jakarta Interna Publishing

                                                                                                                        Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI 2009

                                                                                                                        60

                                                                                                                        • Penglompokan IMT untuk klasifikasi status gizi lansia berdasakan standar WHO (WHO1999) adalah sebagai berikut 2
                                                                                                                        • IMT
                                                                                                                        • Status Gizi
                                                                                                                        • lt 20 kgm2
                                                                                                                        • 20-25 kgm2
                                                                                                                        • 25-30 kgm2
                                                                                                                        • gt30 kgm2
                                                                                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                        • Normal
                                                                                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                        • Obesitas
                                                                                                                        • Penilaian status gizi lansia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI2005) ditampilkan pada tabel berikut
                                                                                                                        • IMT
                                                                                                                        • Status Gizi
                                                                                                                        • lt 185 kgm2
                                                                                                                        • 185-25 kgm2
                                                                                                                        • gt 25 kgm2
                                                                                                                        • Gizi kurang (underweight)
                                                                                                                        • Normal
                                                                                                                        • Gizi lebih (overweight)
                                                                                                                        • 22 Sindrom Geriatri
                                                                                                                        • Penampilan suatu penyakit lanjut usia sering berbeda pada usia muda Beberapa problema klinik dari penyakit pada lanjut suai yang sering dijumpai sehingga disebut sebagai geriatric giants adalah
                                                                                                                        • 1 Sindrom serebral
                                                                                                                        • 2 Konfusio
                                                                                                                        • 3 Gangguan otonom
                                                                                                                        • Pusat pengendali saraf otonom adalah hipothalamus Dengan meningkatnya usia terdapat beberapa perubahan pada neurotransmisi pada ganggion otonom yaitu berupa pembentukkan asetilkolin yang disebabkan akibat penurunan asetil kolinesterase Keadaan ini akan cenderung menurunkan fungsi otonom ( Brocklehurst and ALLEN 1987) selain itu juga dapat terjadi akibat perubahan morfologis yang mengakibatkan pengurangan jumlah reseptor asetil kolin
                                                                                                                        • 4 Inkontinensia
                                                                                                                        • 5 Jatuh
                                                                                                                        • Merupakan kejadian yang tidak disadari oleh seseorang yang terduduk di lantai atau di tanah atau tempat yang lebih rendah tanpa disebabkan oleh hilangnya kesadaran stroke atau kekuatan yang berlebih (King 2004) Penyebab jatuh pada lansia antara lain kecelakaan nyeri kepala atau vertigo hipotensi orthosatic obat-obatan ( diuiretik antidepresan trisiktik sedativa antipsikosis OHO alkohol) Penyakit kardivaskuler (aritmia stenosis aorta sinkope sinus caroticus) Neurologi ( TIA Stroke serangan kejang Parkinson)
                                                                                                                        • 6 Kelainan tulang dan patah tulang
                                                                                                                        • 7 Dekubitus
                                                                                                                        • 23 Depresi Pada Lansia
                                                                                                                        • 3 Gejala utama depresi (minimal 2) menurut PPDGJ-III (ICD 10)
                                                                                                                        • 1 Suasana perasaan mood yang depresif (murungsedih)
                                                                                                                        • 2 Kehilangan minat dan kegembiraan Pasien tidak lagi berminat terhadap hal-hal yang dahulunya digemari dan lebih parahnya lagi tidak dapat leagi merasakan kegembiraan
                                                                                                                        • 3 Berkurangnya energi atau mudah lelah
                                                                                                                        • Gejala lainnya yang lazim
                                                                                                                        • 1 Konsentrasi dan perhatian berkurang
                                                                                                                        • 2 Harga diri dan percaya diri berkurang
                                                                                                                        • 3 Gagasan perasaan bersalah dan tidak berguna
                                                                                                                        • 4 Pandangan masa depan yang suram dan pesimis
                                                                                                                        • 5 Gagasan perbuatan yang membahayakan diri
                                                                                                                        • 6 Tidur terganggu
                                                                                                                        • 7 Nafsu makan berkurang
                                                                                                                        • Untuk mencapai kriteria suatu gangguan depresi harus didpatkan minimal 2 gejala utama dan 2 gejala tambahan yang berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu Apabila gejalanya berat tidak perlu sampai 2 minggu
                                                                                                                        • Pada lansia mungkin akan mengeluh tentang perubahan tidur berkurangnya nafsu makan penurunan berat badan apatis kehilangan tenaga atau penarikan diri dari pergaulan Gejala depresi apada lansia akan meningkatkan risiko untuk mengalami penurunan kondisi fisik yang lebih jauh ( Pennix et al1998)
                                                                                                                        • Kriteria Mayor
                                                                                                                        • Kriteria Minor

                                                                                                                          top related