Imunisasi Dpt

Post on 05-Dec-2015

63 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mpt

Transcript

KELOMPOK A 2MEKANISME PERTAHANAN TUBUHFK A

I M U N I S A S I D P T ( D I F T E R I P E R T U S I S & T E T A N U S )

Adinda Amalia Sholeha (1102013007)Aditya Surya Pratama (1102013009)Afina Yasyfi Ramdhani (1102013013)Afi f Bangun Pilardi (1102013012)Ajeng Rahayu Mulyo (1102013017)Alsabaravi Ghiff ari (1102013021)Amirtha Mustikasari (1102013022)Anggit Ekawati (1102013030)Annisa Karla Arini Sesunan (1102013035)

ANGGOTA KELOMPOK A 2

KELOMPOK A2 (FKA)MEKANISME PERTAHANAN TUBUH

KONSEP POSTER YANG KAMI JUNJUNG ADALAH....

1. MOTHER SUPPORT

2. FUN

3. PERSUASIF

Rata-rata angka imunisasi di Indonesia hanya 72 persen. Artinya,

angka di beberapa daerah sangat rendah. Ada sekitar 2.400 anak di Indonesia meninggal setiap hari termasuk yang meninggal karena sebab-sebab yang seharusnya dapat dicegah. Misalnya tuberculosis, campak, pertusis, difteri dan tetanus (UNICEF Indonesia, 2005). Kejadian Ikutan Pasca imunisasi (KIPI) adalah suatu kejadian sakit yang terjadi setelah menerima vaksinasi yang diduga disebabkan oleh imunisasi. Reaksi yang dapat terjadi segera setelah vaksinasi DPT antara lain demam tinggi, rewel, di tempat suntikan timbul kemerahan, nyeri dan pembengkakan, yang akan hilang dalam 2 hari. Peranan ibu sangat penting untuk menentukan status imunisasi yang berarti juga cakupan imunisasi. Poster ini dibuat untuk mempelajari hubungan kejadian ikutan pasca imunisasi DPT dan karakteristik ibu dan bayi usia 2-6 bulan dengan motivasi ibu terhadap imunisasi khususnya DPT.

ABSTRAK

Crossectional : karena mengumpukkan data

dari beberapa sumber terpercaya seperti journal dan buku2 literatur

Metode Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

IMUNISASI DPT ?

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit difteri pertusis dan tetanus. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat merangsang pembentukkan zat anti (toksoid). Frekuensi pemberian imunisasi DPT adalah tiga kali, dengan maksud pemberian pertama zat anti terbentuk masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat anti, kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup 

APA TUJUAN IMUNISASI DPT ?

1.Mencegah penyakit Difteri

Difteri adalah penyakit yang bermula dari infeksi pada hal ini terkadang nyaris tanpa disertai radang tenggorokan yang menyebabkan saluran pernapasan tersumbat, kerusakan jantung dan kematian. Serta bisa menyebabkan infeksi paru-paru dan kerusakan otak .

2. Mencegah terjadinya Pertusis

Penyakit batuk biasanya banyak terjadi pada anak balita. Penyebab penyakit ini adalah kuman Haemophylus pertusis. Kuman ini biasanya berada di saluran pernafasan. Bila anak-anak dalam keadaan daya tahan tubuhnya melemah, maka kuman tersebut mudah sekali menyerang dan menimbulkan penyakit. Penularannya melalui cairan yang keluar dari hidung yang tersembur keluar waktu batuk atau bersin. Perawatan dan pencegahan penyakit ini tidak terlalu sulit. Bila anak tidak begitu menderita dan cuaca cukup baik, boleh ia dibawa keluar agar dapat menghirup udara segar dan bersih. Makanan sebaiknya diberikan yang ringan-ringan dan cukup bergizi. Pencegahan penyakit ini dengan imunisasi DPT .

3. Mencegah Tetanus

Tetanus adalah manifestasi sistemik tetanus disebabkan oleh absorbsi eksotoksin sangat kuat yang dilepaskan oleh clostridiumtetani pada masa pertumbuhan aktif dalam tubuh manusia. Penyebab penyakit ini adalahclostridiumtetani yang hidup anaerob, berbentuk spora selama di luar tubuh manusia, tersebar luas di tanah dan mengeluarkan toksin bila dalam kondisi baik.Toksin ini dapat menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit dan merupakantetanosporasmin yaitu toksinyang neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot

WAKTU PEMBERIAN IMUNISASI DPT ?

Booster pertama biasanya diberikan pada umur sekitar 2 sampai 11 bulan dan yang selanjutnya diberikan pada usia sekitar 4-5 tahun (Alimul, 2003 :72). Imunisasi dasar vaksin DPT diberikan setelah berusia 2 bulan sebanyak 3 kali (DPT I, II dan III) dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulangan diberikan satu tahun sejak imunisasi DPT III, kemudian saat masuk sekolah (5 – 6 tahun) dan saat meninggalkan sekolah dasar (12 tahun). Menurut program dilanjutkan dengan TT dikelas 2 dan 3 SD.

CARA PEMBERIAN IMUNISASI DPT ?

Imunisasi DPT diberikan dengan cara injeksi intra muskuler (IM) pada paha sebanyak 0,5 ml. Pemberian dilakukan 3 kali dengan interval 4 minggu.

EFEK SAMPING ?

1.  PANAS

Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh dalam 1 – 2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat.

2.  RASA SAKIT DIDAERAH SUNTIKAN

Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.

3.  PERADANGAN

Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril.

KONTRA INDIKASI IMUNISASI DPT

Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah, pernah menderita kejang atau pada penyakit gangguan kekebalan (defisiensi imunologik). Sakit batuk, pilek, demam atau diare yang sifatnya ringan, bukan merupakan kontraindikasi yang mutlak. Dokter akan mempertimbangkan pemberian imunisasi, seandainya anak anda sedang menderita sakit ringan.

top related