HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26567/1/siti... · penulis hadapi, namun berkat Rahmat, ... Ketika anda belajar,
Post on 01-Apr-2019
221 Views
Preview:
Transcript
HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH
DASAR NEGERI JATIRAHAYU I
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
SITI MASITOH
208011000015
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Hubungan Antara Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa di SD Negeri
Jatirahavu 1
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l)
Oleh:
Siti Masitoh
NIM: 208011000015
Dibawah bimbingan
Pembimbing
Dr.Jeien Musfah. MANIP. 19770602 200501 1 A22
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KBGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Hubungan Antara Perhatian Orangtua terhadap prestasi
Belajar siswa disusun oleh siti Masitoh, NIM. 209011000015, Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan
dinyatakar sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk dii,jik.i, 1ro.ia sida,,g
munaqasah sesuai ketentuan yang ditentukan oleh fakultas.
Jakarta, 26 Maret2014
Yang mengesahkan,
Pembimbing
Dr.Jejen Musfah. MANrP. 197706022005At | 022
J.I
j
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Hubungan Perhatian Orangtua Terhadap PrestasiBelajar Sisrva Di Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I disusun oleh SITIMASITOH. Nomor Induk Mahasiswa 208011000015, diajukan kepada FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telahdinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 30 September 2ot4 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
JakarlaJP Septernber 20 I 4
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal
Dr, Muhbib Abdul Wahab, M.AgN{P: 19681023 199303 I OO2
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Marhamah Saleh, Lc,. MANIP:l972031i 200801 2 010
Penguji I
Drs. Rusdi Jamil, MANIP: 19621231 199503 1 005
Penguji II
Dr. Dimyati, M.AgNIP:19640704 199303 I 003
t-lO-ltl
i t0- t{
ot ft (*q
020 198603 2 001
rruL:W1lwffiw wi
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-098
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 00
Hal 1t1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan
Nama
Tempat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Judul Skripsi
Dosen Pembimbing
di bawah ini,
Siti Masitoh
Bekasi, 29 Januari 1990
20801 100001s
Pendidikan Agama Islam (PAD
Hubungan Antara Perhatian Orangtua Terhadap
Prestasi Belajar Siswa
Dr. Jejen Musfah, MA.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta,26Maret2014
Mahasiswa Ybs.
M
4ffi3MffiSiti MasitohNIM : 208011000015
iii
ABSTRAK
Siti Masitoh, NIM 208011000015, Hubungan Antara Perhatian Orangtua
Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I)
Perhatian Orangtua adalah upaya orangtua mencurahkan waktu dan ruang
seiring dengan perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental spiritual di
samping memfokuskan pembinaan terhadap pengembangan jasmani serta
intelektualnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan pada
bulan november-desember 2013 di Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode ekspo fakto. Instrumen yang digunakan
adalah angket berbentuk pilihan berganda. Sedangkan teknik korelasi yang
digunakan adalah product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa r. Hitung sebesar 0,383 termasuk
lemah atau rendah (nilai rhitung pada rentang 0,20 – 0,40). Dengan demikian
terdapat korelasi antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar .
Kata kunci : Perhatian Orangtua
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirobil „alamiin, Segala puji dan syukur kita panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmatnya dan nikmatnya kepada
seluruh hambanya. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, junjungan dan pemberi tauladan yang telah membawa cahaya
kehidupan bagi ummatnya beserta kepada keluarganya, para sahabat dan para
tabi‟ tabi‟in.
Skripsi ini bertemakan “Pentingnya Interaksi Edukatif Pendidik (Guru)
Dalam Upaya Pembentukan Akhlak Peserta Didik Di Sekolah (Mts Miftahul
Amal)”. Penulis menyadari bahwa muatan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
baik penyusunan, penulisan maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan
pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
saran dan kritik untuk menuju perbaikan sangat penulis harapkan.
Dalam proses pembuatan skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan
penulis hadapi, namun berkat Rahmat, taufik, dan hidayah Allah SWT. Dan
berbagai dorongan, saran dan bimbingan dari semua pihak, akhirnya penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu,
diantaranya :
1. Nurlena Rifai, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Abdul Majid Khon, MAg. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Syarif Hidayatullah.
3. Marhamah Saleh, Lc,. MA. Selaku Wakil Ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah.
4. Drs. H. Masan Af, M.pd . Selaku dosen Pembimbing dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing dan
v
membekali dengan Ilmu pengetahuan serta membantu proses perkuliahan
penulis.
6. Seluruh Staf Perpustakaan Umum dan Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Serta perpustakaan yang diluar kampus UIN Syarif Hidayatullah
atas semua bantuan untuk penulis dalam melengkapi literaturnya.
7. Kedua orang tuaku yang tercinta Bapak Ramdhan dan Ibu siti khotimah,
juga mas andi, mba al bang hanafi dan adeku syarifa nadia salasa dan izul
yang tulus memberikan segalanya, baik cinta, kasih, sayang, perhatian,
pikiran, do‟a, motivasi, kritik dan saran, arahan, senyum dan usaha untuk
mencukupi segala kebutuhan penulis.
8. Saudara-saudaraku, bibi, paman, kakek dan nenek yang selalu memberikan
do‟a, motivasi dan dukungan hingga skripsi ini selesai ditulis.
9. Anisatul Hikmah, bangun Parlindungan, Siti Masitoh, Fahru, Jumar, Hurul
Terimakasih atas dukungan moral dan do‟a yang kalian berikan dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Rekan-rekan seperjuangan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
khususnya di jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2008-2009, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk semangat
persaudaraan dan kekeluargaannya. Semoga tali silaturrahmi kita tetap
terjalin.
11. Guru besar yayasan perguruan Al-Hikmah, Ustd. Syahrul Arif dan guru
besar PPS lekap bang Budi Joesak Kurniawan yang telah memberikan
motifasi, dan semangat.
Tidak ada yang dapat membalas kebaikan kalian semua, tidak juga
penulis. Kepada mereka semuanya hanya seuntai do‟a dari lubuk hati yang dapat
penulis sampaikan “Jazakumullah Khairon Kastiroo wabarokallah fi hayatikum
wasalamatu fi hayatikum”, semoga Allah Ta‟ala membalas kebaikan mereka
semua dengan kebaikan yang lebih baik di dunia ini dan kelak di akhirat nanti.
Amiin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 23 September 2014
vi
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5
D. Perumusan Masalah ................................................................... 5
E. Tujuan penelitian ........................................................................ 5
F. Manfaat penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 7
A. Perhatian Orang Tua ................................................................... 7
1. Pengertian Perhatian ............................................................ 7
2. Pengertian Orang Tua .......................................................... 9
3. Tanggung Jawab Orang Tua ................................................. 10
4. Bentuk-Bentuk Perhatian Orang Tua ................................... 13
B. Prestasi Belajar ...................................................................... ..... 19
1. Pengertian Prestasi belajar ................................................... 19
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 20
3. Pengukur prestasi Belajar ..................................................... 28
vii
C. Kerangka Berfikir........................................................................ 30
D. Hipotesis ...................................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 32
A. Tempat dan waktu Penelitian ..................................................... 32
B. Metodologi Penelitian ................................................................ 32
C. Variabel Penelitian ..................................................................... 33
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 34
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 35
G. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 37
1. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 37
2. Prosentasi .............................................................................. 38
3. Teknik Analisa Data ............................................................. 38
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 41
A. Gambaran Umum SD Negeri Jatirahayu I ................................. 41
1. Letak Geografis ..................................................................... 41
2. Visi dan Misi ......................................................................... 42
3. Sarana dan Prasaran .............................................................. 42
4. Keadaan siswa dan Tenaga Pengajar .................................... 43
B. Deskripsi data ............................................................................. 46
C. Analisis Data ............................................................................... 61
D. Interpretasi Data .......................................................................... 65
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 67
A. Kesimpulan ................................................................................ 67
B. Implikasi ..................................................................................... 67
C. Saran ........................................................................................... 68
viii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Kisi-kisi angket variabel perhatian orangtua................................................. 35
2. Daftar Nilai Raport kelas V........................................................................... 36
3. Skor Angket penelitian untuk Jawaban Positif ............................................. 37
4. Skor Angket penelitian untuk Jawaban negative .......................................... 38
5. Sarana dan prasarana SD Negeri Jatirahayu I .............................................. 42
6. Keadaan siswa SD Negeri Jatirahayu I ......................................................... 43
7. Keadaan tenaga pengajar SD Negeri Jatirahayu I ......................................... 44
8. Orangtua anda mengingatkan jam belajar dirumah ...................................... 46
9. Orang tua anda menyediakan perlengkapan belajar dirumah seperti meja
belajar, lampu belajar dan alat-alat tulis yang diperlukan ............................. 47
10. Orangtua menemani anda ketika belajar dirumah ......................................... 47
11. Orangtua anda memberikan waktu khusus untuk belajar dirumah ............... 48
12. Orangtua menanyakan hasil tes atau ulangan ............................................... 48
13. Orangtua anda memeriksa pekerjaan rumah anda ........................................ 49
14. Orangtua membantu/membimbing anda dalam mengerjakan pekerjaan
rumah............................................................................................................. 49
15. Orangtua ikut mengatasi kesulitan belajar anda............................................ 50
16. Orangtua memberikan bimbingan ketika anda belajar.................................. 50
17. Orangtua menegur ketika anda malas belajar .............................................. 51
18. Orangtua menanyakan kesulitan belajar anda kepada guru .......................... 51
19. Orangtua anda menanyakan kepada guru tentang perkembangan belajar
anda di sekolah .............................................................................................. 52
20. Orangtua anda melarang membeli buku pelajaran di sekolah ...................... 52
21. Orangtua membiarkan anda tidur larut malam.............................................. 53
ix
22. Orangtua menganjurkan anda untuk mengikuti bimbingan belajar di
sekolah........................................................................................................... 53
23. Orangtua membiarkan anda mengerjakan pekerjaan rumah sendiri ............. 54
24. Ketika anda belajar, orang tua anda memberikan jawaban yang baik atas
pertanyaan anda ............................................................................................. 54
25. Orang tua anda menyediakan buku/pengetahuan lain di rumah yang
berhubungan dengan pelajaran di sekolah .................................................... 55
26. Orangtua anda menegur/ memarahi ketika nilai anda jelek .......................... 55
27. Orangtua anda membaca majalah, koran/ buku lain yang berhubungan
dengan pelajaran di sekolah .......................................................................... 56
28. Orangtua membantu membersihkan/membereskan perlengkapan sekolah .. 56
29. Orangtua memberi hadiah saat nilai belajar anda baik ................................. 57
30. Orangtua memberi uang untuk keperluan belajar di sekolah ........................ 57
31. Ketika anda belajar, orangtua asik menonton televise .................................. 58
32. Orangtua menanyakan kesehatan anda ......................................................... 58
33. Orangtua memberi tahu bagaimana harusnya anda bergaul dengan teman
anda ............................................................................................................... 59
34. Ketika anda menyaksikan acara televisi, orangtua anda memberikan
bimbingan tentang acara tersebut .................................................................. 59
35. Ketika akan tes/ulangan, orangtua anda memberi semangat
...................................... ................................................................................. 60
36. Ketika anda bermain, kemudian lupa waktu belajar, orangtua anda
memarahi/menasihati anda ............................................................................ 60
37. Orangtua menanyakan tentang teman-teman anda di sekolah ...................... 61
38. Skor jawaban variabel x ................................................................................ 63
39. Perhitungan ................................................................................................... 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya mencapai prestasi belajar di sekolah, anak perlu
mendapat perhatian dari orangtuanya. Makin tinggi perhatian dari orangtua
makin tinggi pula prestasi belajar anak, begitu juga sebaliknya. Namun dalam
kenyataan, banyak orangtua beranggapan bahwa memenuhi kebutuhan
jasmani saja sudah cukup untuk mendukung prestasi belajar di sekolah,
banyak orangtua yang tidak mau tahu dan acuh terhadap urusan sekolah dan
tambah kenyataan yang penulis dapatkan di lapangan, mengenai prestasi
belajar siswa di SD Negeri Jatirahayu I kelas V masih kurang memuaskan.
Setiap manusia membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Demikian
pula seorang anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang-orang
disekitarnya, terutama orangtua. Orangtua diharapkan dapat menciptakan
suasana rumah yang menyenangkan. Perhatian dan kasih sayang yang
dicurahkan orangtua kepada anaknya akan meberikan suatu rasa tersendiri
yang diterimanya. Anak bisa lebih memahami dan merasakan bahwa kedua
orangtua memang sungguh-sungguh sayang kepadanya.
Pengajaran orangtua kepada anak-anak akan lebih lengkap dan
bermakna bila didasari kasih sayang, saling menghargai dan saling
membutuhkan. Mengajar anak dengan dilandasi perasaan kasih sayang yang
tulus akan berdampak terciptanya suasana batin yang dekat dan akrab.
Membuat anak menjadi tidak canggung bertanya masalah pelajaran, bahkan
2
tidak sungkan untuk mengungkapkan masalah pribadi atau hubungan
sosialnya. Suasana yang penuh kasih sayang dari orangtua ini pun akan
menimbulkan semangat belajar pada diri anak-anak.
Tidak diragukan bahwa pendidikan anak merupakan tanggung jawab
bersama kedua orangtua. Orangtua selalu berusaha dengan baik dalam
mendidik anaknya, yaitu membimbing mereka menuju kebaikan dengan tidak
menggunakan cara yang salah.
Mendidik anak adalah tugas yang paling mulia yang pernah
diamanatkan Tuhan kepada orangtua. Oleh karena itu maka tanggung jawab
terletak di atas bahu mereka. Orangtua tidaklah cukup hanya memenuhi
kebutuhan sehari-hari demi kelangsungan hidup anaknya. Anak membutuhkan
perhatian yang lebih mendalam serta pengelolaan yang lebih insentif, baik
melalui pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan non formal
(keluarga). Melalui sarana pendidikan ini orangtua dapat memberikan
pengaruh dalam pembentukan pribadi anak dan watak yang akan dibawanya
hingga dewasa nanti.1
Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh
yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan
datang. Keluargalah yang akan memberikan wacana seorang anak, baik
perilaku, budi perkerti, watak maupun adat kebiasaan sehari-hari. Dengan
memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak dalam lingkungan
keluarga, maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik serta
memperoleh prestasi yang baik pula, karena tujuan pendidikan yang
dilaksanakan di dalam keluarga adalah untuk membina, membimbing,
mendidik dan mengarahkan anak untuk mencapai tujuan yang baik.
Dalam lingkungan keluarga, pendidikan yang berlangsung di dalamnya
adalah pendidikan informal, dengan orangtua sebagai pendidik. Orangtua
adalah pendidik kodrati.2 Mereka pendidik bagi anak-anaknya karena secara
kodrati ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Allah SWT berupa naluri
1 Hassan Syamsyi Basya, Cara Jitu Mendidik Anak, (Jakarta: Dzikrul, 2000), h. 20
2 Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2001), cet. 5, h. 215
3
orangtua. Kasih sayang dan pengertian keluarga, khusunya orangtua akan
meninggalkan bekas positif dalam perkembangan jiwa anak.
Memang setiap orang dapat menjadi orangtua, namun tidak semua
orangtua berhasil memegang jabatannya sebagai orangtua, apalagi tanpa
persiapan-persiapan matang. Dengan demikian hal-hal seperti ini pantas
menjadi pemikiran serta bahan renungan setiap orangtua. Apakah kita sebagai
orangtua akan mampu mengarahkan perkembangan anak, sehingga terdapat
interaksi optimal antara faktor-faktor yang dibawa anak pada waktu
kelahirannya dan pengaruh-pengaruh dari luar yang menghujani dirinya.
Karena tidak dapat disangkal lagi bahwa pada permulaan hidupnya seorang
anak sangat tergantung kepada orangtua yang mengasuhnya.
Oleh karena itu setiap anak memiliki fase-fase pada dirinya. Seperti
yang telah di sebutkan di atas bahwa pada permulaan hidupnya seorang anak
sangat tergantung kepada orangtua yang telah mengasuhnya.
Orangtua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan anak,
karena:
1. Anak adalah anugerah Tuhan kepada orangtuanya.
2. Anak mendapat pendidikan pertama kali dari orangtuanya.
3. Orangtua adalah yang paling mengetahui karakter anaknya.3
Pendidikan dilingkungan keluarga diakui sangat penting peranannya
dalam upaya pendidikan pada umumnya, sehingga berarti tanpa adanya
pendidikan keluarga yang terlaksana dengan baik maka pembentukan
kepribadian yang diharapkan oleh pendidikan nasional akan sulit dapat
diwujudkan oleh lembaga-lembaga pendidikan selanjutnya karena dasar-dasar
kepribadiannya kurang terbentuk dengan baik waktu di lingkungan pendidikan
keluarga.4
Orangtua selalu memperhatikan kehidupan anaknya sejak kecil maka
orangtua-lah yang paling mengetahui bagaimana sebenarnya bakat dan potensi
yang dimiliki anaknya. Dan lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor
3 Mohammd Ali, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 4, h. 9
4 Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 16-17
4
yang mempengaruhi proses dan hasil pendidikan dan dianggap ikut
berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar anak. Namun seringkali prestasi
belajar yang diperoleh anak tidak sesuai dengan potensinya karena:
1. Anak itu sendiri, misalnya anak mempunyai masalah pribadi sehingga ia
mengalami hambatan dalam perkembangan diri dan prestasi.
2. Lingkungan, misalnya orangtua kurang mampu menyediakan kesempatan
atau waktu dan sarana pendidikan yang ia butuhkan atau orangtua yang
ekonominya cukup tetapi kurang dapat memberi perhatian terhadap
pendidikan anaknya.
Untuk mencapai prestasi belajar di sekolah anak perlu mendapat
perhatian dari orangtuanya. Makin tinggi perhatian dari orangtua makin tinggi
pula prestasi belajar anak, begitu juga sebaliknya. Dan perhatian orangtua
yang dapat mendukung prestasi belajar anak berupa bimbingan belajar,
monitoring, penyediaan fasilitas belajar dan kerjasama orangtua dengan pihak
sekolah itu sendiri.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis merasa
tertarik untuk mengangkat masalah yang berkenaan dengan HUBUNGAN
ANTARA PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA DI SD NEGERI JATIRAHAYU I.
B. Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasikan masalah-
masalah yang akan muncul antara lain sebagai berikut:
a. Kurangnya orangtua yang peduli terhadap tanggung jawab kepada
anaknya.
b. Orangtua menyerahkan masalah anaknya kepada pihak sekolah.
c. Banyak orangtua tidak peduli dengan perkembangan anaknya di
sekolah.
d. Tidak adanya perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.
5
2. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi
permasalahannya kedalam hal-hal sebagai berikut:
a. Perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa, yang dilihat dari
intensitasnya.
b. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas V(lima) SD Negeri
Jatirahayu I Kota Bekasi.
c. Prestasi belajar siswa terbatas hanya pada nilai rata-rata raport
semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
3. Perumusan Masalah
a. Tingkat perhatian orangtua siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas
V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi.
b. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V(lima) SD Negeri Jatirahayu I
Kota Bekasi.
c. Adakah hubungan yang signifikan antara Perhatian Orangtua terhadap
Prestasi Belajar Siswa kelas V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota
Bekasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Tujuan Penelitian:
a. Untuk mengetahui perhatian orangtua terhadap anaknya.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
c. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orangtua terhadap
prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis:
Memberikan masukan kepada guru atau orangtua dari siswa
V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi, agar prestasi belajar anak
menjadi lebih baik.
6
b. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan terhadap hazanah ilmu pengetahuan
terutama yang berkaitan dengan perhatian orangtua terhadap prestasi
belajar siswa.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perhatian Orangtua
1. Pengertian Perhatian
Perhatian secara bahasa dapat diartikan dengan minat, apa yang
disukai atau disenangi. Perhatian adalah upaya mencurahkan waktu dan
ruang seiring dengan perkembangan anak, baik secara fisik maupun
mental spiritual di samping memfokuskan pembinaan terhadap
pengembangan jasmani serta intelektualnya.
Sedangkan secara istilah perhatian berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Ada
pula yang mendefinisiikan dengan pemusatan tenaga psikis yang tertuju
pada suatu objek terentu dan juga merupakan banyak sedikitnya
kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan.
Kata perhatian, tidaklah digunakan dalam arti yang sama. Beberapa
contoh yang dapat dijelaskan hal ini:
a. Dia sedang memperhatikan contoh yang sedang diberikan oleh
gurunya.
b. Dengan penuh perhatian dia mengikuti kuliah yang di berikan oleh
dosen yang baru itu.
Kedua contoh di atas itu menggunakan kata perhatian. Arti kata
tersebut, baik dalam masyarakat dalam hidup sehari-hari, maupun dalam
bidang psikologi kira-kira sama. Karena itulah maka definisi mengenai
8
perhatian itu diberikan oleh para ahli psikologi juga dua macam yaitu
kalau diambil intinya saja dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.
b. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu
aktifitas yang dilakukan.5
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya.6
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian
berhubungan erat dengan keberadaan jiwa yang direalisasikan dalam suatu
aktifitas terhadap suatu objek yang direaksi pada suatu waktu, objek yang
menjadi sasaran yaitu hal-hal yang ada dalam dirinya. Sebagai contoh hal-
hal yang dalam dirinya adalah tanggapan, pengertian dan perasaan,
sedangkan hal-hal yang berada diluar dirinya adalah keadaan alam,
keadaan masyarakat, ataupun keadaan sosial ekonomi.
Peranan perhatian sangat penting dalam cara manusia bertingkah
laku terhadap lingkungannya. Rangsangan-rangsangan yang sampai atau
mengenai diri kita tidak sedikit jumlahnya, dan tentunya tidak semuanya
mempunyai instensitas dan mengandung maksud atau kegunaan yang
sama bagi diri kita. Untuk menghindari terjadinya pembaruan dari
rangsangan-rangsangan yang mengenai diri kita, maka dengan
perhatianlah kita dapat memilih rangsangan-rangsangan yang berguna atau
kita perlukan.7
5 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali, 1990 ), h. 13
6 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 105 7 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 1993), cet-1, h. 42
9
2. Pengertian Orangtua
Orangtua dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan dengan: 1) Ayah dan
Ibu kandung, 2) Orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan
sebagainya), 3) Orang yang disegani atau dihormati.8
Orangtua adalah perantara bagi kehadiran anak di muka bumi ini.
Yang pertama kali mengasuh, mengajar dan mendidik anak. Ditengah malam
yang diselimuti udara nan dingin, seorang ibu dengan ikhlas mengganti
pakaian yang basah, membelai ketika menangis dan memberikan kehangatan.
Dengan penuh keikhlasan pula ibu merawat, membimbing, mengajar dan
mendidik. Sementara ayah dengan bermandikan keringat bersusah payah
mencari nafkah demi kelangsungan hidup sang anak, tanpa merasa sedikitpun
merasa derita. 9
Dari beberapa pengertian diatas dapat dilihat bahwa orangtua adalah
Ibu Bapak yaitu, orang yang melahirkan (Ibu), merawat, mendidik, dan
bertanggung jawab terhadap anak-anaknya dalam semua aspek kehidupan
yang dapat membentuk anak menjadi pribadi-pribadi yang mampu
mensosialisasikan semua itu dalam kehidupan beragama, berbangsa dan
bernegara.
Orangtua mempunyai posisi sebagai kepala keluarga atau pemimpin
rumah tangga. Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orangtua
atau lebih yang memiliki ikatan darah perkawinan atau adopsi. Dalam
keeluarga, orangtua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka, karena dari merekalah anak pertama kali menerima pendidikan.
Setiap anak merupakan anugerah sekaligus tugas yang diberikan
Tuhan kepada orangtua, oleh sebab itu orangtua harus melayani dan merawat
anak dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab terhadap Tuhan.
Orangtua sebagai pendidik dan memikul tanggung jawab, membimbing,
8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1999), h. 709 9 Mudjad Mahali, Hubungan Timbal Balik Orangtua dan Anak, (Solo: Ramadhani, 1994),
cet-III, h. 19
10
membantu dan mengarahkan perkembangan anak agar mencapai kedewasaan
sebagaimana yang dicita-citakan.
Orangtua harus berusaha supaya anak-anaknya tumbuh wajar dan baik,
lepas dari berbagai ikatan, lepas dari tekanan batin atau jiwa, supaya mereka
merasakan kesenangan, ketenangan dan kesejukan serta kebahagiaan hidup
bersama mereka.
Satu persiapan yang besar yang harus dilakukan oleh ibu dan bapak
untuk mencegah kecenderungan anak kepada hal-hal yang negatif seperti
merosotnya akhlak atau rendahnya martabat kemanusiaan. Maka kedua
orangtua itu harus memperbaiki diri serta menyibukan dirinya untuk
menghadapi pendidikan dan pembinaan anaknya.10
3. Tanggung Jawab Orangtua
Anak-anak sejak masa bayi hingga usia sekolah memilki lingkungan
tunggal yaitu keluarga. Kebiasaan yang dimiliki anak-anak sebagian besar
terbentuk oleh pendidikan keluarga. Saat bangun tidur hingga saat tidur
kembali anak-anak menerima pengaruh dan pendidikan dari keluarga.
Karena naluri ini, timbulah rasa kasih sayang orangtua kepada anak-
anaknya, sehingga secara moral keduanya merasa terbebani tanggung jawab
untuk memelihara, mengawasi, melindungi serta membimbing keturunan
mereka.
Tanggung jawab orangtua tidak hanya terletak pada bidang material
saja, akan tetapi pada pendidikan dirumah. Beberapa hal yang termasuk
tanggung jawab orangtua, antara lain:
a. Mencintai
Ini adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar, yang berarti
secara kongkrit bahwa orangtua harus terbuka kepada anak-anaknya. Yang
tidak dikenal mustahil di cintai. Jadi perhatian sejati bukan perhatian
buatan, perhatian berarti juga orangtua dapat dan harus tegas dan keras.
Sifat tidak tega bukan berarti cinta kasih melainkan egoisme orangtua.
10
Salwa Sahab, Membina Muslim Sejati, (Gresik: Karya Indonesia, 1989), h. 19
11
Mereka ingin dinilai sebagai orangtua yang baik, ramah dan
sebagainya tidak senang kalau disebut streng dan keras, padahal kedua
macam sikap itu harus mendapat tempat yang wajar.
b. Memberikan Perlindungan
Anak-anak sangat mengharapkan perlindungan dari kedua orangtua
nya hingga mereka merasa aman dari kekerasan. Percaya mempercaiyai
adalah syarat mutlak untuk menciptakan suasana aman dan tentram.
Suasana keterbukaan yang memberikan kesempatan kepada anak-anak
untuk ikut berbagi kebahagiaan, keberhasilan namun juga kegagalan dan
keprihatinan.
c. Memberikan Bimbingan
Ini berarti orangtua harus menerima bakat dan kemampuan yang
ada pada anak, tetapi tetap bertumpu pada asas pokok yaitu menerima
anak apa adanya. Supaya kemampuannya berkembang, orangtua harus
menciptakan ruang lingkup yang menyenangkan dan menghindari segala
hal yang menekan anak. Jadi bimbingan harus didasarkan atas
kepercayaan kepada anak dan bimbingan orangtua harus selalu
menyesuaikan diri dengan keadaan nyata si anak.
d. Memberikan Pengakuan
Artinya orangtua harus menghargai pribadi seorang anak. Anak
berhak didekati dengan penuh respek. Anak pun mempunyai hak-hak
dirumah, di keluarga dan di sekolah. Walaupun masih amat bergantung
kepada orang lain dan masih amat lemah, ia hendak di perlakukan sebagai
pribadi.
e. Kebutuhan Akan Disiplin
Anak adalah manusia yang harus didewasakan. Jadi sedikit demi
sedikit sesuai dengan umurnya ia harus diajari dan dibiasakan bahwa ia
adalah makhluk sosial yang harus bergaul dengan orang lain atau
sesamanya. Ia harus belajar bahwa pergaulan berarti ada aturan, ada batas-
batas pada perilakunya.
12
Orangtua hendaknya menjadi contoh kedisiplinan ini, apabila anak
melihat bahwa ayah dan ibu mereka adalah orang yang tahu akan disiplin,
maka ia akan menerima bahwa kepadanya dituntut disiplin juga. Disiplin pula
adalah salah satu syarat untuk dapat mencintai dan menghargai orang lain.11
Telah dijelaskan di atas bahwa tanggung jawab pendidikan anak
terletak di tangan ke dua orangtua dan tidak bisa di pikulkan kepada orang
lain, kecuali ada berbagai keterbatasan orangtua, maka sebagian orangtua
dilimpahkan kepada orang lain (sekolah). Tanggung jawab pendidikan yang
perlu disadarkan dan dibina oleh orangtua terhadap anak antara lain :
a. Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan makan,
minum dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
b. Memelihara dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmani maupun
rohani dari gangguan berbagai penyakit atau bahaya lingkungan yang
dapat membahayakan dirinya.
c. Mendidiknya, dengan membekali berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak, sehingga bila ia telah
dewasa mampu berdiri sendiri serta dapat membantu orang lain.
d. Membahagiakan anak dunia dan akhirat, yaitu dengan membekalinya
pendidikan agama sesuai dengan ketentuan dari Allah SWT sebagai tujuan
akhir seorang muslim. Dengan adanya kesadaran akan tanggung jawab
mendidik dan membina anak secara berkelanjutan atau kontinyu perlu
dikembangkan kepada setiap orangtua, sehingga pendidikan yang
dilakukan tidak hanya berdasarkan pada kebiasaan-kebiasaan yang dilihat
dari orangtua tetapi juga didasari oleh teori-teori pendidikan modern sesuai
dengan perkembangan zaman.12
11
Jdrots SJ, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1999),
h. 22-24 12
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h.
88-89
13
4. Bentuk-bentuk Perhatian Orangtua
Sejak berada dalam kandungan sampai dilahirkan anak sudah
mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Yang mula-mula diberikan orangtua
kepada anaknya adalah rasa kasih sayang. Ketika bayi orangtua memberikan
kasih sayang yang tak ternilai harganya dan tidak dapat diukur dengan apapun.
Ketika anaknya sakit, orangtua rela tidak tidur untuk menjaga anaknya, tengah
malam ketika orangtuanya sedang lelap tidur mereka bangun karena
mendengar anaknya menangis, semua itu dilakukan untuk buah hati yang
sangat disayangi. Selain kasih sayang, rasa aman juga diberikan orangtua
untuk anaknya, orangtua juga memperhatikan kesehatan anaknya. Ia tidak
membiarkan anaknya bermain ditempat yang kotor dan selalu menjaga
keseimbangan makan nya.
Ketika telah memasuki usia sekolah, perhatian orangtua semakin
bertambah. Orangtua mulai memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sekolah
anaknya. Bentuk –bentuk perhatian orangtua ini dapat dilihat dari bimbingan
belajar, monitoring, penyediaan fasilitas belajar dan kerja sama orangtua
dengan pihak sekolah.
a. Bimbingan Belajar
Kata bimbingan belajar terdiri dari dua kata yaitu kata bimbingan
dan belajar. Untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang pengertian
bimbingan belajar, dibawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat para
ahli mengenai pengertian bimbingan dan belajar.
Menurut crow and crow yang di kutip oleh Jumhur dah Moh. Surya
bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah bantuan yang diberikan
oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik
dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari setiap usia
untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya,
mengembangkan arah pandangannya, membuat pilihannya dan memikul
bebannya sendiri.
Miller menjelaskan bahwa bimbingan adalah proses bantuan
terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengamalan diri yang
14
dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal kepada
sekolah, keluarga dan masyarakat.13
Sedangkan menurut Bimo Walgito bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan oleh individu atau sekumpulan individu dalam
menghindari dan mengatasi kesulitan hidupnya, agar individu atau
sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa bimbingan suatu proses pemberian bantuan
secara terus menerus dan sistematis pada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Sedangkan belajar menurut beberapa para ahli adalah:
1) Menurut James O Withaker belajar dapat di definisikan sebagai proses
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
pengalaman.
2) Menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses diamana tingkah
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melaui praktek atau
latihan.
Dari pengertian yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan proses perubahan-perubahan dalam tingkah laku
dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengar,
meniru, dan sebagainya.
Setelah dijelaskan pengertian bimbingan dan belajar maka dapat
dipahami bahwa bimbingan belajar adalah bantuan tuntutan yang
diberikan kepada anak didik dalam menghadapi masalah yang
berhubungan dengan aktifitas belajar, baik di sekolah maupun di rumah.
Seorang anak dalam kegiatan belajarnya memerlukan bimbingan
dari orangtua dan guru. Guru memberikan bimbingan di sekolah
sedangkan orangtua memberikan bimbingan belajar di rumah. Tujuan
bimbingan belajar diantaranya adalah membantu anak agar mendapat
13
Jumhur dan Muhammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV.
Ilmu, 1975), h. 25-26
15
penyesuaian yang baik dalam situasi belajar, sehingga anak dapat belajar
sesuai dengan kemampuannya atau potensi yang dimilikinya dan dapat
mencapai perkembangan yang optimal.
b. Monitoring
Pengertian monitoring dalam buku Manajemen menyebutkan
bahwa monitoring atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara
dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan apa yang telah di tetapkan.
Sedangkan menurut Robert J. Mockler monitoring atau
pengawasan adalah menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan, merancang sitem informasi umpan balik, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.14
Monitoring itu penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa
monitoring atau pengawasan berarti membiarkan anak berbuat
sekehendaknya, anak tidak akan dapat membedakan mana yang baik dan
yang buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari atau tidak
seronoh, dan mana yang boleh dan harus dilaksanakan, mana yang
membahayakan dan tidak.15
Dengan melihat teori diatas yang telah dikemukakan oleh para
ilmuwan maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
monitoring adalah serangkaian aktifitas yang saling menunjang satu sama
lainnya dalam melihat setiap kegiatan itu berjalan dengan baik atau tidak.
Dalam hal ini monitoring yang dilakukan orangtua adalah mengenai
pengawasan penggunaan waktu belajar anak apakah anak mengalami
kesulitan dalam belajarnya.
c. Penyediaan Fasilitas Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa penyediaan fasilitas belajar
adalah sangat penting untuk keberhasilan pendidikan tanpa adanya
penyediaan fasilitas belajar anak akan merasa kurang diperhatikan dan
14
T. Hani Handoko, Manajemen, ( Jakarta: BPFE, 2009), h. 359-360 15
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya: 2007), h. 178
16
semangat untuk belajar akan berkurang. Oleh karena itu banyak para ahli
yang mengemukakan bahwa betapa sangat pentingnya penyediaan fasilitas
bagi anak. Menurut Suharsimi Arikunto fasilitas adalah “Segala sesuatu
yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha.”
Orangtua perlu menyediakan fasilitas belajar bagi anaknya.
Fasilitas belajar disini antara lain alat tulis, buku tulis, buku-buku
pelajaran, tempat untuk belajar, penerangan ruang belajar, dan kesmpatan
belajar dengan tenang.
Ary H. Gunawan mengatakan bahwa fasilitas belajar dapat berupa
kesempatan belajar dengan tenang. Orangtua perlu menciptakan suasana
yang harmonis dalam keluarga. Suasana rumah yang damai dan rukun
antara sesama anggota keluarga dapat membuat anak belajar dengan
tenang sehingga hal itu dapat berpengaruh terhadap keberhasilah belajar
anak di sekolah.
Penyediaan fasilitas belajar oleh orangtua dapat menunjang
keberhasilan anak disekolah, adanya kesediaan orangtua untuk memenuhi
fasilitas belajar anaknya dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar
sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajar anaknya.16
Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa penyediaan
fasilitas belajar sangat besar manfaatnya bagi keberhasilan belajar anak.
d. Kerjasama Orangtua Dengan Pihak di Sekolah
Untuk mencapai keberhasilan didalam belajar di sekolah M.
Ngalim Purwanto mengatakan dengan adanya kerjasama orangtua dapat
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari guru dalam mendidik
anaknya. Sebaliknya para guru dapat pula memperoleh keterangan dari
orangtua nya tentang kehidupan dan sifat anaknya. Keterangan orangtua
itu sungguh besar gunanya bagi guru dalam memberikan pelajaran dan
pendidikan terhadap muridnya. 17
16
Ary H Gunawan, Peranan Keluarga Memandu Anak, (Jakarta CV. Rajawali, 1986), h.
50 17
M.Ngalim Purwanto, Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis, (Semarang: Effhar
Publishing, 1990), cet ke-1, h. 76
17
Dari beberapa definisi yang dikemukankan diatas dapat di ambil
suatu kesimpulan bahwa kerjasama orangtua dengan pihak sekolah
merupakan faktor terpenting untuk tercapainya keberhasilan belajar anak.
Pada dasarnya banyak cara yang ditempuh untuk menjalin
kerjasama antara keluarga dengan pihak sekolah antara lain, seperti:
1) Mengadakan kunjungan ke rumah anak didik
Tujuannya untuk menimbulkan perasaan pada anak didik bahwa
sekolah selalu memperhatikan dan mengawasinya. Pendidik dapat
melihat dan mengetahui langsung permasalahan-permasalahan yang
dihadapi anak dalam keluarganya. Memberikan dorongan kepada
orangtua anak agar lebih terbuka dan dapat kerjasama guna
mempebaiki/memajukan pendidikan anaknya.
2) Mengundang orangtua ke sekolah
Memberikan informasi tentang kebijaksanaan yang baru dalam
pelaksanaan pendidikan, membicarakan cara kerjasama orangtua dan
guru guna kemajuan pendidikan anak dan kemajuan sekolah, juga
dapat digunakan secara khusus untuk membicarakan kasus-kasus anak
didik yang serius yang harus segera diatasi oleh orangtua dan sekolah.
Dalam hal ini orangtua juga bisa melihat hasil karya dan prestasi anak-
anak sekolah misalnya dalam mengarang, membaca puisi, demonstrasi
ketangkasan dan keterampilan anak didik lainnya.
3) Mengadakan rapat mengenai kasus-kasus anak didik yang biasa
digunakan dalam bimbingan penyuluhan. Peserta rapat terdiri dari
orangtua anak didik, guru-guru, petugas bimbingan penyuluhan yang
ada kaitannya dengan mengatasi kasus permasalahan anak didik.
4) Mengaktifkan badan pembantu sekolah atau POMG (Persatuan
Orangtua Murid dan Guru) yang bertujuan untuk membantu,
memelihara sekolah supaya sekolah itu hidup subur sehingga lebih
sanggup melaksanakan tugasnya, ini dilakukan dengan jalan
memelihara hubungan yang erat antara orangtua/wali murid dan para
18
guru dan menyelenggarakan segala sesuatu yang diperlukan oleh
sekolah dengan tidak mencampuri urusan pimpinan sekolah.18
5) Mengadakan surat menyurat antara sekolah dengan keluarga.
Surat menyurat itu perlu diadakan, terutama pada waktu-waktu yang
sangat diperlukan bagi perbaikan pendidikan anak-anak. Seperti surat
peringatan dari guru kepada orangtua jika anaknya perlu lebih giat,
sering mangkir atau membolos, dan lain-lain. Alangkah baiknya pula
jika surat menyurat timbul dari orangtua sendiri kepada guru atau
kepala sekolah, maupun ketika orangtua memerlukan keterangan-
keterangan bagaimana tingkahlaku anaknya di sekolah, adakah
anaknya itu tidak menyusahkan guru dan sebagainya. Sebab ternyata
banyak anak-anak yang menunjukan tingkah laku yang berlawanan
dirumah dengan sekolah.
6) Adanya daftar nilai atau raport yang setiap caturwulan atau semester
dibagikan kepada murid-murid pun dapat dilakukan sebagai
penghubung antara sekolah dan orangtua murid. Sekolah dapat
memberi surat peringatan atau meminta bantuan orangtua yang hasil
raport anaknya kurang baik, atau sebaliknya jika anaknya mempunyai
keistimewaan dalam suatu mata pelajaran, agar dapat lebih giat
mengembangkan bakatnya.19
Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjalin
kerjasama antara sekolah dengan keluarga. Semua kerjasama tersebut
sangat besar manfaatnya dalam memajukan pendidikan sekolah anak.
B. Prestasi Balajar Siswa
1. Pengartian Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi belajar,
maka terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari
18
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 24 19
M.Ngalim Purwanto, Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis.....h. 128
19
kedua istilah tersebut. Kata prestasi dalam bahasa inggris adalah “
Achievement “ yang berarti hasil belajar yang dapat dilihat dari
penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.
Dalam keterangan lain prestasi bisa juga diartikan sebagai “
pemanfaatan secara optimal kemampuan kita untuk melebihi rata-rata,
atau prestasi adalah hasil yang telah dicapai”. 20
sedangkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan sebagai “ sebuah
hasil yang dicapai dari suatu pekerjaan atau usaha yang telah
dilakukan, yang menandai dan memberi penilaian terhadap baik atau
tidaknya hasil usaha tersebut”. 21
Dari definisi-definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa
prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh anak atau siswa setelah
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan belajar dalam jangka atau
kurun waktu tertentu.
b. Pengertian Belajar
“ Belajar adalah proses perubahan tingkahlaku sebagai akibat
pengalaman dan latihan, perubahan tingkah laku akibat belajar itu
dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaiki dan
meningkatkan perilaku yang sudah ada “.
Belajar juga dapat diartikan sebagai “tahapan seluruh tingkahlaku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif“.22
Dari keterangan lain disebutkan bahwa belajar adalah aktifitas
yang menghasilkan perubahan pada diri individu si pelajar dalam arti
behavioral change (perubahan sikap / tingkahlaku) baik aktual maupun
potensial, yang mana dari perubahan tersebut didapatkan kemampuan baru
20
Baban Sabana dan Dina Diana, AMPUH Menjadi Cerdas Tanpa Batas, (Jakarta:
Gramedia, 2001) Cet ke-2, h. 26-27 21
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1995), h. 787 22
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: PT Logos, 1999), Cet ke-1, h. 64
20
yang dilalui dalam waktu relative lama dan juga karena usaha yang
dilakukan.23
Dari definisi-definisi diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa
terdapat dua hal besar yang dibedakan dalam pemakaian istilah belajar
yaitu:
Pertama : pemakaian itu menunjukan tingkahlaku.
Kedua : pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam
keadaan baik yang berasal dari suasana kehidupan dalam
keluarga maupun dari lingkungan luar yang diperkirakan
menjadi dasar dari proses perubahan tingkahlaku.
Dari keterangan yang telah dikemukakan di atas penulis
menyimpulkan bahwa belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya
ditunjukan dalam bentuk nilai atau skor yang diberikan guru mata
pelajaran yang bersangkutan.
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestsi belajar siswa di
sekolah, yaitu:
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu,
pertama, faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan sushu,
kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), letak gedung sekolah dan
lain-lainnya. Kedua, faktor lingkungan sosial, baik yang berwujud
manusia dan representasinya termasuk budayanya, akan mempengaruhi
proses dan hasil belajar siswa.
b. Faktor Instrumental
Faktor instrumental ini terdiri dari gedung-gedung, atau sarana
fisik kelas, sarana atau alat pengajaran, guru, kurikulum, materi pelajaran,
23
Ibid, h. 90
21
serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses
dan hasil belajar siswa.
c. Faktor Kondisi Internal Siswa
Faktor kondisi internal siswa ini terdiri dari dua macam, yaitu
kondisi fisiologis dan psikologis siswa. Faktor kondisi fisiologis siswa
terdiri dari kesehatan dan kebugaran fisik serta kondisi panca indranya
terutama penglihatan dan pendengaran.
Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi keberhasilan siswa
adalah minat, bakat, intelegensi, motivasi, dan kemampuan-kemampuan
kognitif, seperti kemampuan persepsi, ingatan, berfikir dan kemampuan dasar
pengetahuan yang dimilki siswa.24
Sedangkan menurut Slameto, faktor-faktor yang mepengaruhi prestasi
belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor
intern dan faktor ekstern.
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri individu siswa
yang sedang belajar.
1) Sebab yang bersifat biologis yang berhubungan dengan jasmaniah.
a) Kesehatan : Faktor kesehatan seseorang sangat berpengaruh
terhadap belajarnya. Proeses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatannya terganggu, selain itu ia akan merasa cepat lelah,
kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk atau gangguan-
gangguan kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya.
b) Cacat badan : Contoh bisu, tuli, buta, lumpuh dan lain-lain. Hal
ini dapat menghambat belajar anak, sebab anak yang seperti ini
tidak dapat menerima pelajaran seperti anak-anak normal
melainkan secara khusus.
2) Sebab yang bersifat psikologis, seperti:
a) Intelegensi
24
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 59-60
22
Intelegensi merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi kemajuan dan perkembangan anak, sebab jika
integensi anak rendah maka hal ini akan membatasi kemampuan
belajarnya, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi
akan lebih berhasil dari pada yang mempunyai tingkat intelegensi
rendah.
b) Perhatian
Ini sangat mempengaruhi kemajuan belajar anak, sebab
denga tidak adanya perhatian terhadap pelajaran maka anak tidak
akan suka belajar, berarti tanpa perhatian akan sangat menghambat
belajar anak.
c) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
pelajaran tidak sesuai dengan minat mereka maka anak tidak akan
dapat belajar dengan baik. Ia segan untuk belajar, ia tidak akan
memperoleh kepuasan dari pelajaran itu.
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan lebih
mudah dipelajari dan di simpan karena minat menambah siswa
untuk belajar.
d) Bakat
Jika pelajaran tidak sesuai dengan bakat anak maka anak
tidak akan mencapai prestasi tinggi karena dia tidak berbakat
dalam bidang itu.
e) Motif
Motif yang kuat sangatlah perlu di dalam belajar, dalam
membentuk motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya
latihan-latihan / kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan
yang memperkuat. Jadi, latihan atau kebiasaan itu sangat perlu
dalam belajar.
f) Kematangan
23
Anak yang belum siap (matang), belum dapat
melaksanakan kecakapannya sebelum belajar, belajarnya akan
lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi, kemajuan baru
untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan
belajar.
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesedian untuk memberi respon / reaksi.
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika
siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka hasil
belajarnya akan lebih baik.
h) Faktor Kelelahan
Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan
jasmani dapat terlihat dari lemahnya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Karena kelelahan ini
terjadi karena kekacauan subtansi sisa pembakaran dalam tubuh.
Kelelahan rohani dapat terlihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan. Kelelahan ini terasa pada bagian kepala sehingga anak
sulit untuk berkonsentrasi. Agar anak belajar dengan baik, perlu
diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan seperti : tidur /
istirahat yang cukup, memenuhi makanan yang sehat dan bergizi,
dan lain-lain.
b. Faktor Ekstern
1) Fator Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarganya
berupa:
a) Cara Orangtua Mendidik Anaknya
Cara orangtua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh
terhadap belajarnya. Ada orangtua yang mendidik anaknya dengan
memanjakannya, ada orangtua yang terlalu kasihan tak sampai hati
memaksa anaknya untuk balajar, atau orangtua yang
24
memperlakukan anaknya dengan keras dan lain-lain. Hal ini akan
sangat mempengaruhi belajar anak.
b) Relasi Antar Anggota Keluarga
Relasi / hubungan yang terpenting adalah hubungan
orangtua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya
atau dengan anggota yang lain turut mempengaruhi belajar anak.
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu
diusahakan relasi / hubungan yang baik dalam keluarga anak
tersebut. Yaitu hubungan yang penuh pengertian dan kasih sayang
disertai dengan bimbingan dan bila perli hukuman untuk
mensukseskan belajar anak itu sendiri.
c) Suasana Rumah
Suasana rumah yang kurang tenang, damai dan harmonis
sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak, karena hal itu
sangat mendukung belajar anak. Jika keadaan tenang dan
harmonis, maka dalam belajarpun anak akan merasakan
kenyamanan sehingga apa yang dipelajari akan mudah diingat dan
dipahami.
d) Keadaan Ekonomi Keluarga
Jika keadaan ekonomi kurang, maka kebutuhan dan
perlengkapan belajar akan kurang terpenuhi, bisa jadi tempat
belajarpun tidak ada. Jika begitu maka anak tidak akan belajar
dengan baik. Demikian juga anak yang ekonomi keluarganya serba
terpenuhi dapat juga terhambat dalam belajar, karena biasanya
anak tersebut biasa dimanja oleh orangtuanya sehingga ia hanya
bersenang-senang dan kurang perhatian terhadap pelajarannya.
e) Pengertian Orangtua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari
orangtuanya. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan
tugas-tugas dirumah. Karena anak akan mengalami lemah
25
semangat dalam belajar. Orangtua wajib memberi pengertian dan
mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang
dialami anak di sekolah serta menghubungi guru untuk mengetahui
perkembangan belajarnya di sekolah.
f) Latar Belakang Kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kepada anak perlu
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar dapat mendorong
anak untuk lebih giat belajar.
2) Faktor Sekolah
a) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula, hal itu dapat
terjadimisalnya karena guru kurang persiapan dan kurang
menguasai materi pelajaran sehingga dalam penyajiannya menjadi
tidak jelas atau sikap guru yang kurang baik kepada siswa dan atau
terhadap guru mata pelajaran itu sendiri.
b) Kurikulim
Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik
tehadap belajar siswa, misalnya kurikulum yang terlalu padat,
diatas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat dan
perhatian siswa.
c) Relasi / Hubungan Guru Dengan Siswa
Biasanya guru yang sudah dibenci siswa, maka pelajaran
yang disampaikannya tidak akan berhasil dengan maksimal. Anak
segan mempelajari mata pelajaran yang diberikannya, akibatnya
akan berpengaruh terhadap belajarnya. Sebaliknya jika hubungan
guru dengan siswa baik, siswa akan menyukai gurunya dan mata
pelajaran yang diberikannya sehingga siswa akan berusaha belajar
dengan baik.
26
d) Hubungan Antara Siswa Dengan Temannya
Hubungan dengan teman yang baik akan membawa anak
tersebut ke arah yang baik pula, hal ini juga dapat menjadi motivasi
bagia anak untuk saling berbagi pengetahuan dan bersaing dalam
pelajaran, yang akhirnya akan berujung pada dampak yan positif.
Sebaliknya hubungan dengan teman yang kurang baik akan
menimbulkan perasaan malas belajar dan cenderung bersenang-
senang tentunya akan berujung pada dampak negatif.
e) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan erat hubungannya dengan kerajinan siswa
dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah
mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dan melaksanakan
tata tertib sekolah. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib
dan bekerha disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, dan
juga akan memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya.
f) Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa,
karena alat pelaran yang dipakai guru waktu mengajar dipakai pula
oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan, alat pelajaran
yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan
pelajaran yang diberikan kepada siswa.
g) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar
mengajar disekolah, waktu itu bisa pagi, siang atau sore hari,
karena waktu belajar dapat mempengaruhi belajar siswa. Siswa
yang sekolah di siang hari, akan mendengarkan pelajaran sambil
mengantuk dan sebagainya, tapi siswa yang sekolah di pagi hari,
pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik sehingga
lebih siap menerima pelajaran.
h) Standar Pelajaran Diatas Ukuran
27
Maksudnya jika pelajaran yang diberikan oleh guru berada
diatas kemampuan anak pada umumnya, maka hanya anak-anak
yang pandai sajalah yang akan berhasil menerimanya, dan hal ini
juga merupakan hambatan belajar bagi anak.
i) Keadaan Gedung
Dengan jumlah keadaan yang banyak serta variasi
karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung
yang memadai disetiap kelas.
j) Metode Belajar Siswa
Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil
belajar siswa itu. Anak perlu belajar secara teratur setiap hari,
dengan perkembangan yang baik, memilih cara belajar yang tepat
dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar anak.
k) Tugas Rumah
Waktu belajar yang utama adalah di sekolah, di samping
untuk belajar waktu di rumah. Maka diharapkan guru jangan terlalu
banyak memeberi tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga
anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan lainnya.
3) Faktor Masyarakat
a) Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan
terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian
dalam kegiatan di masyarakat terlalu banyak, maka akan
mengganggu waktu belajarnya.
b) Mass Media
Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio,
tv, surat kabar, majalah, komik-komik dan lain-lain, yang semua
itu ada dan beredar dalam masyarakat. Maka perlunya kiralah
siswa mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana
dari pihak orangtua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat.
28
c) Teman Bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul akan lebih cepat
masuk dalam jiwanya dari pada yang kita duga. Teman bergaul
yang baik akan berpengaruh baik terhadap guru siswa, sebaliknya
teman bergaul yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik pula
terhadap diri siswa.
d) Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh
terhadap belajar siswa. Lingkungan masyarakat yang tidak baik
seperti penjudi, suka mencuri, orang tidak terpelajar dan kebiasaan
buruk lainnya, akan berpengaruh jelek atau tidak baik terhadap
anak, sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang
terpelajar yang baik, maka siswa akan terpengaruh ke dalam hal-
hal yang baik pula seperti apa yang ada di lingkungannya. Dan
pengaruh itu akan mendorong semangat anak atau siswa untuk
lebih giat lagi dalam belajarnya.25
3. Pengukur Prestasi Belajar
Dalam dunia pendidikan pengukur prestasi belajar digunakan untuk
dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran.
Pengukur pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga
penilaian berdasarkan kriterian tertentu. Dengan demikian pengukur
mempunyai posisi yang penting dalam proses belajara mengajar, dan dengan
adanya pengukur maka keberhasilan pembelajaran dapat diketahui.
Prestasi belajar yang dicapai siswa sangat berkaitan erat dengan tujuan
pembelajaran yang direncanakan guru dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran itu harus meliputi tiga ranah, yaitu ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
a. Fungsi Pengukuran
Secara garis besar pengukuran memiliki fungsi pokok sebagai berikut:
25
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, h. 54-71
29
1) Untuk mengukur kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah
melakukan kegiatan belajar mengajar dalam waktu tertentu.
2) Mengukur keberhasilan sistem pengajaran yang digunakan.
3) Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka melakukan perbaikan
dalam proses belajar mengajar.26
Dengan demikian fungsi pengukuran dalam proses belajar mengajar
bermanfaat bagi guru dan siswa.
b. Jenis Alat Ukur
1) Non Tes
Yang termasuk dalam non tes adalah : observasi, wawancara, study
kasus.
2) Tes
Yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dengan cara dan aturan yang sudah ditentukan.27
Menurut Muhubin Syah, pada prinsipnya bahwa pengungkapan hasil
belajar idealnya meliputi segenap ranah psikologis yang berubah akibat dari
pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian pengungkapan
pengungkapan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa siswa
sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat
intangible (tak dapat diraba).28
C. Kerangka Berfikir
Perhatian orangtua salah satu faktor yang penting dalam
mempengaruhi aktifitas belajar anak. Bagi orangtua yang sering meluangkan
waktunya untuk pendidikan anaknya akan dapat mengetahui kelebihan dan
kelemahan prestasi belajar anaknya. Apabila anaknya mengalami kesulitan
belajar dan belajarnya menjadi turun, maka dapat dicari penyebabnya dan
diusahakan untuk mengatasinya, terutama berhubungan dengan kesulitan-
kesulitan yang berasal dari lingkungan keluarga.
26
Haryanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997) h. 277 27
Ibid, h. 278 28
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), cet ke 1, h. 192
30
Orangtua yang mempunyai perhatian yang baik terhadap aktifitas
belajar anaknya seperti penyediaan dan pengadaan sarana atau fasilitas belajar
termasuk didalamnya buku dan ruang belajar bacaan yang menunjang dan
sebagainya serta pemberian bantuan lainnya ketika anak menghadapi kesulitan
didalam belajar, akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian terhadap
prestasi belajar. Sebaliknya orangtua yang kurang bahkan sama sekali tidak
memperhatikan aktifitas belajar anaknya dapat menyebabkan anak menjadi
kurang bersemangat dalam belajarnya akibatnya prestasi belajar anak menjadi
kurang memuaskan. Oleh karena itu sebagai orangtua harus memperhatikan
anaknya dalam hal bimbingan belajar, mengawasi cara belajar anak, memberi
fasilitas belajar sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dengan sekolah
untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam keberhasilan anak.
Dengan demikian diduga bahwa semakin tinggi perhatian orangtua
akan semakin tinggi rasa tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak, maka
akan semakin tinggi prestasi belajar anak, begitu pula sebaliknya.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berfikir yang telah
dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan ialah:
Ho : Tidak terdapat hubungan signifikan antara perhatian orangtua
dengan prestasi belajar siswa
Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orangtua dengan
prestasi belajar siswa.
Jadi, dari kerangka berfikir di atas hipotesa yang di ajukan penulis
sementara adalah benar atau tidaknya dugaan sementara penulis mengenai
hubungan perhatian orangtua dengan prestasi belajar siswa.
Tegasnya, jika terdapat korelasi yang signifikan antara perhatian
orangtua dengan prestasi belajar, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak, sedangkan
hipotesis alternatif (Ha) diterima.
31
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mengambil tempat di SD
Negeri Jatirahayu I, Kota Bekasi. Adapun waktu yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu terhitung dari tanggal 20 November sampai 20 Desember
2013 pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
B. Metodologi Penelitian
Untuk memudahkan pengumpulan data, fakta dan informasi yang akan
mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian tentang
hubungan antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa, peneliti
menggunakan metode penelitian “ekspo fakto” (after the fact), merupakan
penelitian yang dilakukan terhadap suatu kejadian yang telah berlangsung.
Jenis penelitian ini disebut juga sebagai restropective study karena menelusuri
kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian
menelusuri kebelakang untuk menyelidiki faktor-faktor yang menimbulkan
kejadian tersebut.29
Teknik sampling yang digunakan dalam Penelitian ini adalah tehnik
simple random sampling yaitu, pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi
29
Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), h,
382
33
itu.30
Ciri utama sampling ini adalah setiap unsur dari keseluruhan populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Caranya dengan
menggunakan undian, ordinal, Tabel bilangan random, atau komputer.31
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu gejala yang bervariasi, yang menjadi objek
penelitian. Atau dengan kata lain, variabel merupakan kondisi atau
karakteristik masalah yang dapat dikontrol atau dapat diobservasi.32
Dalam penelitian ini melibatkan dua variable yaitu:
1. Variabel perhatian orangtua, variabel ini menempati posisi sebagai
variabel independen (bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel
lain.
2. Variabel prestasi belajar, variabel ini menempati posisi sebagai variabel
dependen (terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
D. Populasi dan Sampel
Menurut terminologi riset, yang dimaksud dengan populasi adalah
sejumlah masa (manusia) yang terdapat dalam satu kawasan tertentu atau
berada dalam suatu unit kesatuan. Atau dengan kata lain, populasi adalah
kumpulan dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti tidak menjadikan seluruh siswa SD
Negeri Jatirahayu I sebagai sasaran objek penelitian, akan tetapi hanya kelas V
saja yang dijadikan populasi, dengan jumlah keseluruhannya sebanyak 63
orang. Alasan peneliti memilih kelas V sebagai objek penelitian adalah karena
siswa-siswi kelas V dianggap cukup representative dan lebih fokus dalam
mengikuti kegiatan sekolah, dibandingkan dengan kelas IV yang masih
beradaptasi dengan kegiatan sekolah maupun dengan kelas VI yang sudah
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV.
Alfabeta, 2008), h. 82 31
Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan....... h, 192 32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.......... h. 60
34
kurang aktif mengikuti sekolah karena mereka harus berkonsentrasi untuk
mempersiapkan diri menghadapi UN (Ujian Nasional).
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel. Menurut Suharsimi Arikunto, jika obyek penelitian lebih
dari 100 orang, maka sampel yang diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih.
Siswa yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah kelas V (lima)
yang terdiri dari dua kelas dan sebanyak 63 orang. Dari populasi tersebut yang
menjadi sampel objek penelitian sebanyak 30 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Studi kepustakaan yaitu: mengumpulkan data dari literatur-literatur yang
berhubungan dengan penelitian seperti buku, jurnal. Data ini digunakan
sebagai landasan pemikiran teoritis untuk mempertanggungjawabkan
analisis dalam pembahasan masalah.
2. Angket atau kuesioner yaitu: sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.33
Angket atau kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih jawabannya dan membubuhkan tanda
(X) pada kolom yang sesuai. Teknik angket digunakan untuk mendapatkan
data tentang kegiatan sekolah yang terkait dengan hubungan antara
perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.
3. Studi dokumentasi, yaitu teknik yang digunakan untuk mengetahui
prestasi belajar siswa dengan melihat raport siswa kelas V semester ganjil
tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Jatirahayu I, Kota Bekasi.
33
Ibid., h. 140
35
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian
sebagai alat pengumpulan data. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
berupa angket yang terdiri dari 30 butir soal untuk mengukur hubungan antara
Perhatian Orangtua.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Angket Variabel Perhatian Orangtua
VARIABEL INDIKATOR NOMER
BUTIR
PERHATIAN
ORANGTUA
1. Bimbingan Belajar
2. Monitoring/Pengawasan
3. Penyediaan Fasilitas Belajar
4. Kerjasama Orangtua Dengan Pihak Sekolah
1, , 7, 8, 9,
15, 17, 19,
22, 27, 28
3, 5, 6, 13,
14, 20, 23,
24, 25, 26,
29, 30
2, 8, 21,
23
10, 11
36
Tabel 3.2
Daftar Nilai Raport Kelas V
NO NAMA KELAS NILAI
1 Rahmi Aulia Faatin V-B 86
2 Rifqi Syahril Muharrom V-B 67
3 Risya Aini Rafila V-A 65
4 Riri Roiqoh V-B 72
5 Annida Wardatun Kamila V-B 82
6 Anna Nurwahidah V-A 80
7 Ibnu Aqil Muyassar V-A 70
8 Elqi Ahmad Mubarrok V-A 70
9 Ahmad Jarkasi V-B 70
10 Moh. Rajab Al-maki V-A 70
11 Bayazid Bustami V-B 70
12 Muh. Lutfi Mulyana V-B 70
13 Fikri Abd Ajiz V-B 76
14 Moh. Fadhil V-A 66
15 Nuraini Mulyani V-B 68
16 Lazy Yahya V-A 75
17 Jakaria Saputra V-A 65
18 Yayah Huriyah V-A 70
19 Umi Hanik V-B 68
20 Ahmad Rofiudin V-B 70
21 Denia Dwi Ulya V-B 84
22 Sri Rahayu V-B 76
23 Fakih Maulana V-B 72
24 Syaiful Anwar V-A 72
25 Fauzi Hidayat V-A 78
26 Moh. Kosasih V-B 80
27 Ahmad Tajuddin V-A 74
28 Junaidi Abdullah V-B 76
29 Hermida Widyani V-B 70
30 Elia Delestia V-A 70
37
G. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian ini tehnik pengolahan data dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Editing
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah
disebarkan oleh para pengumpul data. Setelah angket diisi dan
dikembalikan pada peneliti, peneliti segera meneliti satu persatu agket
yang dikembalikan. Apabila ada jawaban yang meragukan atau tidak
dijawab, maka peneliti menghubungi responden yang bersangkutan
untuk dibetulkan atau disempurnakan jawabannya agar angket itu sah.
Peneliti berusaha meneliti sedetail mungkin terhadap angket
yang telah disebarkan kepada populasi yang ada. Hal ini dilakukan
untuk menghindari dari kesalahan dan diharapkan hasil yang diperoleh
benar-benar valid.
b. Skoring
Setelah tahap editing telah selesai, maka proses tahap
selanjutnya adalah skoring. Adapun cara untuk memberikan skor
penulis menggunakan skala Kappa-Phi, sesuai pedoman pada table
berikut:
Tabel 3.4
Skor Angket penelitian untuk Jawaban Positif
No Item Skor
1 Sering 4
2 Kadang-kadang 3
3 Jarang 2
4 Tidak Pernah 1
38
Tabel 3.4
Skor Angket penelitian untuk Jawaban negatif
No Item Skor
1 Sering 1
2 Kadang-kadang 2
3 Jarang 3
4 Tidak Pernah 4
c. Tabulasi
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul setelah diberi skor,
data dimasukkan kedalam tabel, kegiatan ini dilakukan untuk
mempermudah interprestasi data.
H. Prosentasi
Setelah data ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban responden
untuk setiap alternatif jawaban, maka data tersebut diprosentasikan. Dengan
rumus sebagai berikut:
F
P = ──── X 100%
N
Keterangan:
P : Angka Prosentasi
F : Frekuensi yang sedang dicarikan prosentasinya
N : Number of Cases (Banyaknya individu)
100% : Bilangan tetap (konstanta)34
I. Teknik Analisa Data
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis Korelasi Product-moment yang digunakan untuk mencari terdapat
34
Sudijono, op. cit., h. 43
39
atau tidaknya hubungan antara varibel X dengan variabel Y. Dengan
perumusan sebagai berikut:
rxy = NXY – (X)( Y)
√ (NX² - (X)²) (NY² - (Y)²)
rxy : Angka indeks korelasi „r‟ product moment
N : Number of cases
∑xy : Jumlah dari hasil X dan Y
∑X : Jumlah seluruh sekor X
∑Y : Jumlah seluruh sekor Y35
Apabila nilai rxy telah diketahui, maka langkah selanjutnya yang
peneliti lakukan adalah memberikan interprestasi terhadap rxy tersebut.
Setelah diketahui hubungan dari dua variabel, selanjutnya adalah
diadakan interpretasi data dengan dua cara:
1. Analisa secara sederhana dengan mencocokkan hasil penelitian dengan
indeks korelasi „r‟ product moment seperti di bawah ini:
00,0 – 0,20 Antara variabel X dan variable Y memang terdapat korelasi,
akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi
itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel
Y)
0,20 – 0,40 Antara variabel X dan variable Y terdapat korelasi yang lemah
atau rendah
0,40 – 0,70 Antara variabel X dan variable Y terdapat korelasi yang
sedang atau cukup
0,70-0,90 Antara variabel dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat
atau tinggi
0,90 -1,00 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang
sangat kuat atau sangat tinggi
35
Ibid., h. 204
40
2. Analisa nilai ”r” Product moment dengan jalan membandingkan besarnya
”r” product moment dengan ”r” yang tercantum dalam tabel nilai (rt) ,
dengan terlebih dahulu mencari derajat bebas, memakai rumus:
df=N-nr
Keterangan :
df = derajat bebas
N = banyak responden yang diteliti
nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan.36
Setelah hasil dicocokkan dengan tabel koefisien korelasi ”r” Product
Moment untuk berbagai df, baik pada taraf signifikan 1% ataupun pada taraf
signifikan 5%.
Selanjutnya untuk mencari dan mengetahui seberapa besar hubungan
variabel X terhadap Variabel Y dipergunakan rumus sebagai berikut:
KD = r ² x 100%
Keterangan :
KD = koefisien determination (konstribusi variabel X terhadap variabel
Y)
r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
36
Ibid., h. 194.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Jatirahayu I
1. Letak Geografis
SD Negeri Jatirahayu I merupakan salah satu SD yang ada di
wilayah kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Sekolah ini terletak di
Kampung Nangka, Gg. H. Harun No. 105 Kecamatan Pondok Melati Kota
Bekasi.
Letak sekolah ini cukup strategis, dengan keadaan gedung yang
terdiri dari 2 lantai dan terletak di tengah-tengah perumahan di sekitar
daerah Jatirahayu Bekasi. Letak sekolah ini pun jauh dari jalan raya,
sehingga aman untuk siswa bermain pada saat istirahat.
Gedung sekolah ini di bangun di atas luas tanah 500 m2
persegi
dan luas bangunan mencapai 300 m2
persegi. Berdiri 2 lantai dengan 15
ruangan dan jumlah siswa sekitar 388 siswa.
Sekolah ini berdiri pada tahun 1982. Selama kurun waktu tiga
puluh dua tahun berdirinya SD Negeri Jatirahayu I, sekolah ini sudah
mengalami beberapa pergantian Kepala Sekolah. Beliau-beliau yang
pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri Jatirahayu I adalah:
a. Bapak Abdurrahman
b. Bapak Ahmad Jamaluddin
c. Ibu Suhaimi
d. Bapak Slamet Susanto
42
e. Bapak Nanang Kurniawan
f. Ibu Euis Suaebah, S.Pd (2006-2012)
g. Ibu Dunyati, S.Ag, M.Si (2012 sampai sekarang)
2. Visi Dan Misi SD Negeri Jatirahayu I
Setiap sekolah memiliki visi dan misi sendiri, SD Negeri Jatirahayu I
juga mempunyai visi dan misi yang mungkin berbeda dari sekolah lainnya.
Visi SD Negeri Jatirahayu I adalah : siap tampil dalam menggali dan
mengembangkan potensi siswa,untuk mengukir potensi, demi tercapainya
pendidikan nasional.
Adapun misi SD Negeri Jatirahayu I adalah :
a. Meningkatkan mutu pendidikan
b. Mengembangkan berbagai gagasan pembaharuan tentang pendidikan
c. Menggali potensi dan bakat siswa agar berkembang
3. Sarana dan Prasarana SD Negeri Jatirahayu I
Kondisi bangunan SD Negeri Jatirahayu I secara umum dapat
dikategorikan sangat baik, karena semua bangunan masih bisa di pakai sesuai
dengan fungsinya.
Untuk mengetahui sarana dan prasarana di SD Negeri Jatirahayu I,
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1
Sarana dan Prasarana SD Negeri Jatirahayu I
No Ruangan Jumah Kondisi
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang Kelas I dan II 2 Baik
4 Ruang Kelas III 2 Baik
5 Ruang Kelas IV 2 Baik
6 Ruang Kelas V 2 Baik
43
7 Ruang Kelas VI 2 Baik
8 Ruang Lab. Komputer 1 Baik
9 Ruaang Tata Usaha 1 Baik
10 Ruang Perpustakaan 1 Baik
11 Mushola 1 Baik
12 WC Siswa 1 Baik
13 WC Guru 1 Baik
14 Gudang 1 Baik
4. Keadaan Siswa Dan Tenaga Pengajar SD Negeri Jatirahayu I
a. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SD Negeri Jatirahayu I untuk tahun 2013/2014
berjumlah 388 siswa dan setiap kelas dibagi menjadi 2 kelas, dengan
perincian pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Keadaan Siswa SD Negeri Jatirahayu I
No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 I A 17 17 34
I B 13 17 30
2 II A 18 14 32
II B 19 16 35
3 III A 16 17 33
III B 17 19 36
4 IV A 16 18 34
IV B 19 12 31
5 V A 18 15 33
V B 18 12 30
6 VI A 14 15 29
VI B 13 18 31
Jumlah 198 190 388
44
b. Keadaan Guru
Melihat tugas guru yang begitu berat maka dibutuhkan
keprofesionalan guru dalam menjalankan tugasnya. Oemar Hamalik
berpendapat bahwa “ jabatan guru dikenal sebagai suatu pekerjaan
profesional, artinya jabatan ini memerlukan suatu keahlian khusus.
Sebagaimana orang menilai bahwa Dokter, Insinyur, Ahi Hukum dan
sebagainya sebagai profesi tersendiri maka gurupun adalah suatu
pekerjaan profesi tersendiri.
SD Negeri Jatirahayu I memiliki tenaga-tenaga pengajar dengan
kualifikasi Pendidikan yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan
perguruan tinggi swasta yang sudah berpengalaman, berdedikasi tinggi,
loyal dan mempunyai etos kerja yang tinggi dimana dalam pengabdiannya
tidak hanya sebagai pengajar umum juga sebagai pendidik dan pelatih
yang profesional.
Dari data yang didapat bahwa guru dan pegawai SD Negeri
Jatirahayu I terdiri dari 21 orang . 1 orang lulusan S2, 16 orang lulusan
S1, 1 orang lulusan D3 dan 3 0rang lulusan SMA. Guru dan pegawai SD
Negeri Jatirahayu I adalah guru PNS. Sebagian besar terdiri dari guru-guru
lulusan S1 dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. sehingga
guru-guru di SD Negeri Jatirahayu I termasuk guru-guru yang
berkualifikasi baik dan berpengalaman dalam masalah mengajar.
B. Deskripsi Data
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, salah
satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan angket yang disebarkan kepada para responden, untuk
memperoleh data tentang hubungan antara perhatian orangtua terhadap
prestasi belajar siswa.
Setelah data diperoleh, peneliti mengolah data tersebut dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi yang dilengkapi persentase dengan menggunakan
rumus:
45
P = F x 100%
N
Hasil angket kemudian dimasukkan kedalam tabulasi, yang merupakan
proses data-data instrument pengumpulan data menjadi tabel-tabel angka
dalam persentase yang dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Orangtua anda mengingatkan jam belajar dirumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
1 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
19
4
2
5
63,3%
13,3%
6,6%
16,6%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 63,3% siswa menjawab
sering, 13,3% menjawab kadang-kadang, 6,6% menjawab jarang, dan 16,6%
siswa menjawab tidak pernah.
Dengan demikian di ketahui bahwa sebagian besar siswa mempunyai
orangtua yang sering mengingatkan jam belajar dirumah.
Tabel 4.5
Orangtua anda menyediakan perlengkapan belajar dirumah seperti
meja belajar, lampu belajar dan alat-alat tulis yang diperlukan
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
2 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
5
18
4
3
16,6%
60%
13,3%
10%
Jumlah 30 100%
46
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 16,6% siswa
menyatakan sering, 60% kadang-kadang, 13,3% siswa menyatakan Jarang,
dan 10% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar orangtua
siswa kadang-kadang menyediakan perlengkapan belajar di rumah.
Tabel 4.6
Orangtua menemani anda ketika belajar dirumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
3 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
6
17
7
-
20%
56,6%
19,5%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 20% siswa menyatakan
sering, 56,6% siswa kadang-kadang, dan 19,5% siswa jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang menemani siswa ketika belajar dirumah.
Tabel 4.7
Orangtua anda memberikan waktu khusus untuk belajar dirumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
4 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
9
12
14
-
30 %
40%
46,6%
-
Jumlah 30 100%
47
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 30% siswa menyatakan
sering, 40% siswa kadang-kadang, dan 46,6% siswa menyatakan jarang.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian besar orangtua
jarang memberikan waktu khusus untuk anak-anaknya belajar.
Tabel 4.8
Orangtua menanyakan hasil tes atau ulangan
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
5 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
25
9
2
-
83,3%
30%
6,6%
-
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 83,3% siswa
menyatakan sering, 30% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 6,6% siswa
menyatakan jarang.
Dengan demikian dapat di ketahui sebagian besar orangtua siswa
sering menanyakan hasil tes atau ulangan siswa.
Tabel 4.9
Orangtua anda memeriksa pekerjaan rumah anda
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
6 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
6
18
8
2
20%
60%
26,6%
6,6%
Jumlah 30 100%
48
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 20% siswa menyatakan
sering, 60% siswa menyatakan kadang-kadang suka, 26,6% siswa menyatakan
jarang, dan 6,6% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang memeriksa pekerjaan rumah.
Tabel 4.10
Orangtua membantu/membimbing anda
dalam mengerjakan pekerjaan rumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
7 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
9
13
8
-
30%
43,3%
26,6%
-
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 30% siswa
menyatakan sering, 43,3% siswa menyatakan kadang-kadang, 26,6% siswa
menyatakan jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang membantu/ membimbing dalam mengerjakan pekerjaan
rumah.
Tabel 4.11
Orangtua ikut mengatasi kesulitan belajar anda
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
8 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
1
25
4
3,3%
83,3%
13,3%
Jumlah 30 100%
49
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 3,3% siswa
menyatakan sering, 83,3% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 13,3%
siswa menyatakan jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang ikut mengatasi kesulitan belajar siswa.
Tabel 4.12
Orangtua memberikan bimbingan ketika anda belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
9 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
4
23
5
4
13,3%
76,6%
16,6%
13,3%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 13,3% siswa
menyatakan sering, 76,6% kadang-kadang, 16,6% siswa menyatakan jarang,
dan13,3% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang memberikan bimbingan ketika siswa sedang belajar.
Tabel 4.13
Orangtua menegur ketika anda malas belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
10 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
1
8
15
6
3,3%
26,6%
50%
20%
Jumlah 30 100%
50
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 3,3% siswa
menyatakan sering, 26,6% siswa menyatakan kadang-kadang, 50% siswa
menyatakan jarang, dan 20% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
jarang memberikan teguran kepada anaknya yang malas belajar.
Tabel 4.14
Orangtua menanyakan kesulitan belajar anda kepada guru
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
11 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
19
6
4
1
63,3%
20%
13,3%
3,3%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 63,3% siswa
menyatakan sering, 20% siswa menyatakan kadang-kadang, 13,3% siswa
menyatakan jarang, 3,3% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering menanyakan kesulitan belajar anaknya kepada guru.
Tabel 4.15
Orangtua anda menanyakan kepada guru tentang perkembangan
belajar anda di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
12 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
10
15
5
33,3%
50 %
16,6%
Jumlah 30 100%
51
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 33,3% siswa
menyatakan sering, 50% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 16,6% siswa
menyatakan jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang menanyakan tentang perkembangan belajar siswa di sekolah.
Tabel 4.16
Orangtua anda melarang membeli buku pelajaran di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
13 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
6
10
14
20%
33,3%
46,6%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 20% siswa
menyatakan kadang-kadang, 33,3% siswa menyatakan jarang, 46,6% siswa
menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
tidak pernah melarang anaknya membeli buku pelajaran di sekolah.
Tabel 4.17
Orangtua membiarkan anda tidur larut malam
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
14 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
8
10
12
26,6%
33,3%
40%
Jumlah 30 100%
52
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 26,6% siswa
menyatakan kadang-kadang, 33,3% siswa menyatakan jarang, dan 40% siswa
menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
tidak pernah membiarkan anaknya tidur larut malam.
Tabel 4.18
Orangtua menganjurkan anda untuk
mengikuti bimbingan belajar di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
15 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
15
6
6
3
50%
20%
20%
10%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 50% siswa menyatakan
sering, 20% siswa menyatakan kadang-kadang, 20% siswa menyatakan
jarang, dan 20% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering menganjurkan anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar.
Tabel 4.19
Orangtua membiarkan anda mengerjakan pekerjaan rumah sendiri
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
16 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
3
9
18
10%
30%
60%
Jumlah 30 100%
53
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 10% siswa menyatakan
kadang-kadang, 30% siswa menyatakan guru jarang, 60% siswa menyatakan
tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
tidak pernah membiarkan anaknya mengerjakan PR sendiri.
Tabel 4.20
Ketika anda belajar, orangtua anda memberikan jawaban yang baik
atas pertanyaan anda
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
17 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
14
10
6
46,6%
33,3%
20%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 46,6% siswa
menyatakan sering, 33,3% siswa tidak pernah, dan 20% siswa menyatakan
jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan anaknya.
Tabel 4.21
Orangtua anda menyediakan buku/pengetahuan lain di rumah yang
berhubungan dengan pelajaran di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
18 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
9
12
6
3
30%
40%
20%
10%
Jumlah 30 100%
54
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 30% siswa menjawab
sering, 40% menjawab kadang-kadang, 20% menjawab jarang, dan 10% tidak
pernah .
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang menyediakan buku/pengetahuan lain di rumah yang
berhubungan tentang pelajaran di sekolah.
Tabel 4.22
Orangtua anda menegur/ memarahi ketika nilai anda jelek
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
19 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
15
13
2
50%
43,3%
6,6%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 50% siswa menyatakan
sering, 43,3% kadang-kadang, dan 6,6% siswa menyatakan Jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering menegur/memarahi anaknya ketika nilainya jelek.
Tabel 4.23
Orangtua anda membaca majalah, koran/ buku lain yang berhubungan
dengan pelajaran di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
20 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
4
25
1
-
13,3 %
83,3%
3,3%
-
Jumlah 30 100%
55
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 13,3% siswa
menyatakan sering, 83,3% siswa kadang-kadang, dan 3,3% siswa jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang membaca majalah, koran/pengetahuan lain yang berhubungan
dengan pelajaran disekolah.
Tabel 4.24
Orangtua membantu membersihkan/
membereskan perlengkapan sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
21 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
20
5
5
-
66,6%
16,6%
16,6%
-
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 66,6% siswa
menyatakan sering, 16,6% siswa mnyatakan kadang-kadang, 16,6% siswa
menyatakan arang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering membantu membersihkan/membereskan perlengkapan sekolah
anaknya.
Tabel 4.25
Orangtua memberi hadiah saat nilai belajar anda baik
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
22 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
13
15
1
1
43,3%
50%
3,3%
3,3%
Jumlah 30 100%
56
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 43,3% siswa
menyatakan sering, 50% siswa menyatakan kadang-kadang, 3,3% siswa
menyatakan jarang, 3,3% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
menyatakan kadang-kadang memberi hadiah saat nilai belajar anaknya baik.
Tabel 4.26
Orangtua memberi uang untuk keperluan belajar di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
23 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
19
9
2
-
63,3%
30%
6,6%
-
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 63,3% siswa
menyatakan sering, 30% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 6,6% siswa
menyatakan jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering memberikan uang untuk keperluan belajar anaknya disekolah.
Tabel 4.27
Ketika anda belajar, orangtua asik menonton televisi
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
24 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
-
1
11
18
-
3,3%
36,6%
60%
Jumlah 30 100%
57
Dari tabel di atas, 3,3% siswa menyatakan kadang-kadang, 36,6%
siswa menyatakan jarang, dan 60% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
tidak pernah menonton televisi saat anaknya belajar.
Tabel 4.28
Orangtua menanyakan kesehatan anda
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
25 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
17
11
2
-
56,6%
36,6%
6,6%
-
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 56,6% siswa
menyatakan sering, 36,6% siswa menyatakan kadang-kadang, dan 6,6% siswa
menyatakan jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering menanyakan kesehatan anaknya.
Tabel 4.29
Orangtua memberi tahu bagaimana harusnya anda bergaul dengan
teman anda
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
26 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
18
8
3
1
60%
26,6%
10%
3,3
Jumlah 30 100%
58
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 60% siswa menyatakan
sering, 26,6% siswa menyatakan kadang-kadang, 10% siswa menyatakan
jarang, dan 3,3% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering memberi tahu anaknya bagaimana harusnya bergaul dengan teman nya.
Tabel 4.30
Ketika anda menyaksikan acara televisi, orangtua anda memberikan
bimbingan tentang acara tersebut
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
27 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
15
7
7
1
50%
23,3%
23,3%
3,3%
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 50% siswa menyatakan
sering, 23,3% siswa menyatakan kadang-kadang, 23,3% siswa menyatakan
jarang, dan 3,3% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering membimbing anaknya ketika anaknya menonton televisi.
Tabel 4.31
Ketika akan tes/ulangan, orangtua anda memberi semangat
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
28 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
7
17
6
23,3%
56,6%
20%
Jumlah 30 100%
59
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 23,% siswa
menyatakan sering, 56,6% siswa menyatakan kadang-kadang, 20% siswa
menyatakan jarang..
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
kadang-kadang memberi semangat ketika anaknya akan tes/ulangan.
Tabel 4.32
Ketika anda bermain, kemudian lupa waktu belajar, orangtua anda
memarahi/menasihati anda
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
29 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
14
12
4
-
46,6%
40%
13,3%
-
Jumlah 30 100%
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 46,6% siswa
menyatakan sering, 40% siswa menyatakan kadang-kadang sabar, 13,3%
siswa menyatakan jarang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering menegur/menasehati anaknya saat lupa waktu belajar.
Tabel 4.33
Orangtua menanyakan tentang teman-teman anda di sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi (F) Presentasi (P)
30 a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak Pernah
19
4
4
3
63,3%
13,3%
13,3%
10%
Jumlah 30 100%
60
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebesar 63,3% siswa
menyatakan sering, 13,3% siswa menyatakan kadang-kadang, 13,3% siswa
menyatakan jarang, dan 10% siswa menyatakan tidak pernah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian orangtua siswa
sering tentang keadaan teman-teman anaknya di sekolah.
C. Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang
mudah dibaca dan diinterprestasikan. Untuk mengetahui hubungan kedua
variable tersebut, peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang
dikembangkan oleh Karl Pearson, yaitu dengan rumus:
NXY - (X) (Y)
rxy =
√ (NX² - (X)²) (NY² - (Y)²)
Keterangan :
rxy = Angka indeks kolerasi “r” product moment
N = Jumlah responden
XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
X = Jumlah seluruh skor X
Y = Jumlah skor Y
61
Tabel 4.35
TABEL PERHITUNGAN
SUBJEK X Y X² Y² XY
1 104 86 10816 7396 8944
2 93 67 8649 4489 6231
3 81 65 6561 4225 5265
4 95 72 9025 5184 6840
5 99 82 9801 6724 8118
6 83 80 6889 6400 6640
7 103 70 10609 4900 7210
8 91 70 8281 4900 6370
9 82 70 6724 4900 5740
10 91 70 8281 4900 6370
11 99 70 9801 4900 6930
12 87 70 7569 4900 6090
13 97 76 9409 5776 7372
14 79 66 6241 4356 5214
15 107 68 11449 4624 7276
16 100 75 10000 5625 7500
17 97 65 9409 4225 6305
18 99 70 9801 4900 6930
19 107 68 11449 4624 7276
20 94 70 8836 4900 6580
21 111 84 12321 7056 9324
22 98 76 9604 5776 7448
23 82 72 6724 5184 5904
24 90 72 8100 5184 6480
25 96 78 9216 6084 7488
26 104 80 10816 6400 8320
27 84 74 7056 5476 6216
28 97 76 9409 5776 7372
29 92 70 8464 4900 6440
30 86 70 7396 4900 6020
Jumlah 2828 2182 268706 159584 206213
62
NXY - (X) (Y)
rxy = _____________________
√ (NX² - (X)²) (NY² - (Y)²)
= 22
)2182(159584.30()2828(268706.30
)2182)(2828(206213.30
= )47611244787520)(7997584(8061180
61706966186390
= )26396)(63596(
15694
= 1678680016
15694
=
= 0,383
D. Interpretasi data
Dalam menginterpretasikan hasil korelasi antara hubungan
perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan dua
cara, yaitu:
1. Interpretasi secara kasar/sederhana
Dari perhitungan di atas ternyata antara korelasi antara variable X
(hubungan Perhatian Orangtua) dengan variable Y (prestasi belajar) tidak
bertanda negative. Hal ini berarti antara dua variabel tersebut terdapat
korelasi positif, walaupun hasilnya lemah atau rendah.
Dengan memperhatikan besarnya rxy (yaitu = 0,383) yang
besarnya berkisar antara 0,20 - 0,40 berarti korelasi positif antara variable
X dan variable Y itu adalah termasuk korelasi positif yang lemah atau
rendah.
2. Interpretasi dengan menggunakan table nilai “r” Product Moment
Untuk mengetahui signifikansi rxy melalui tabel “r” Product
Moment, langkah pertama yang harus ditempuh adalah dengan mencari df
63
(degree of freedom) atau derajat bebasnya terlebih dahulu. Dalam
penelitian ini, sampel yang diteliti sebanyak 30 orang. berarti N = 30.
Dengan demikian df = N - nr = 30 – 2 = 28.
Dengan df sebesar 28 diperoleh r. tabel pada taraf signifikansi 5%
sebesar 0,361. Ternyata rxy (0,383) lebih besar dari r.tabel (0, 361) maka
Ho (Hipotesis Nol) ditolak dan Ha (Hipotesis Alternatif) diterima.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa perhatian orangtua berpengaruh positif terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Jatirahayu I.
3. Menghitung kooefisien determinan
Setelah melakukan uji hipotesis untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan dalam bentuk
persen, maka digunakan rumus “Coefficient of Determination” atau
koofisien penentu yang dalam hal ini digunakan untuk lebih memudahkan
pemberian interprestasi angka indeks korelasi ”r” product moment di atas
sebagai berikut:
KD = r² x 100%
= 0,383 ² x 100%
= 0,146689 x 100%
= 14,67%
Dari perhitungan di atas diperoleh hasil koofisien determinan
sebesar 14,67%, hal ini menunjukkan bahwa variabel X (Perhatian
Orangtua) memberikan pengaruh terhadap variabel Y (prestasi belajar)
sebesar 15,28%. Dan 84,72% dari prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
faktor lain. Faktor tersebut kemungkinan dapat juga disebabkan oleh
faktor internal, diantaranya inteligensia, kemauan, bakat, daya ingat, daya
konsentrasi. atau faktor eksternal diantaranya faktor lingkungan keluarga,
faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan masyarakat siswa.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Perhatian Orangtua dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa/i di SD NegeriJatirahayu I. Hal ini dapat diketahui
dari hasil penelitian yang diperoleh peneliti dari observasi dan angket yang
disebarkan pada siswa yang menjadi objek penelitian ini. Aspek dasar
Perhatian Orangtua yang sebagai indikator pengukuran perkembangan
Perhatian Orangtua siswa dimiliki secara baik oleh sebagian besar sampel
penelitian.
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Jatirahayu I, dihasilkan
kesimpulan terdapat hubungan yang diberikan oleh Perhatian Orangtua
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil r.hitung lebih
besar dari r.tabel dalam taraf signifikan 5% (0,383<0,349) dengan demikian
hipotesis diterima.
B. Implikasi
1. Pembelajaran tentang hal- hal yang dapat menumbuhkan perhatian
orangtua harus mulai di tanamkan dalam diri siswa/i.
65
2. Memberikan arahan kepada siswa/i bahwa keberhasilan itu bukan hanya
bermula dari prestasi semata, tetapi juga membutuhkan perhatian orangtua
yang baik.
C. Saran
1. Bagi para orangtua hendaknya lebih meningkatkan perhatiannya,
mengintensifkan kepeduliannya terhadap segala hal yang berhubungan
dengan pendidikan anaknya, seperti buku-buku atau pengetahuan lain yang
berhubungan dengan pendidikan agar motovasi dan semangat anak
menjadi terpacu sehingga prestasi belajarnya pun lebih baik.
2. Para orangtua juga perlu meningkatkan bimbingan dan nasehatnya kepada
anak agar tidak menghabiskan waktunya untuk bermain sehingga lupa
waktu belajar.
3. Bagi para guru hendaknya memberi dorongan dan saran kepada para
orangtua siswa, untuk terus memperhatikan anaknya sekuat tenaga selama
masih dalam bingkai positif karena hal itu akan berpengaruh terhadap
perkembangan belajar anak.
4. Untuk para siswa, janganlah keadaan ekonomi, latar belakang pendidikan
orangtua dan profesi orangtua dijadikan sebagai alasan untuk tidak
berprestasi atau semangat belajar menjadi lemah, justru keadaan seperti itu
hendaknya menjadi cambuk, motovasi dan dorongan agar prestasi belajar
menjadi lebih baik, karena pada dasarnya setiap anak atau siswa memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk meraih prestasi.
DAFTAR PUSTAKA
Basya Hassan Syamsyi, Cara Jitu Mendidik Anak, (Dzikrul, 2000)
Ali, Mohammd, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet.
4
Sabri, Alisuf , Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999)
----------------Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan
Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), cet-1
----------------Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 2007), Cet ke-3
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1990
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999)
Mahali, Mudjad, Hubungan Timbal Balik Orang Tua dan Anak, (Solo:
Ramadhani, 1994), cet-III
Sahab, Salwa, Membina Muslim Sejati, (Gresik: Karya Indonesia, 1989)
SJ, drots, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta:
Gramedia, 1999)
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006)
Muhammad Surya dan Jumhur, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,
(Bandung: CV. Ilmu, 1975)
Handoko, T. Hani, Manajemen, ( Jakarta: BPFE, 2009)
Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya: 2007)
Gunawan, Ary H, Peranan Keluarga Memandu Anak, (Jakarta: CV.
Rajawali, 1986)
Dina Diana dan Baban Sabana, AMPUH Menjadi Cerdas Tanpa Batas,
(Jakarta: Gramedia, 2001) Cet ke-2
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos, 1999), Cet ke-1
Haryanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997)
Furchan Arif, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, (Surabaya: Usaha
Nasional)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
CV. Alfabeta, 2008)
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi dengan judul "Hubungan
i Antara Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa di SD Negeri Jatirahayu ["I
i 1,ang disusun oleh Siti Masitoh, NIM 208011000015, Jurusan Pendidikan Agama Islatn.
Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah disetujui
kcbenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada hari Jum'at, 04 April 2014.
Jakarta, 26 Maret2}l4Dosen Pembimbing
.\FDr.Jejen Musfah. MANIP. 197706A2 2005U 1 A22
:i\tl
:I
tt1
LEMBAR UJI RE}'ERENSI
t-) I .1llSttl JclUIl, l YllEL4tltUt l J,ttuLUEL \Jtltulft uuft
I - I l'arkcmbung,an
lr| ' ] atsutsabri, Psilrologi Pendidikan
I ;-l[if li*ha". Prryarnrar Penelitian dalam
| | Pandidikan
l-tI 5 L"" | .4nak
, I Uaban Sabana dan Dina Diana, AIvIPUH Menjadibl_" ('c'rdrts 7'an1ta lhrtus
-....._
---
i I Departem.en Pendidikan clan Kebudayaan, Karnus
8 I Ilalyanto. l'erutc'unuun Pe ngajaron
| 9 1 l{assan Svanrsyi l}as1'a. Caro.litu illcndiclik Atruk
r-- ----TI tO I ltasbullah, Dusor-dasur llmu Pendiclikan
i I Besar llolrr[o !r4grg!]o
- ; i^^*o;"-r*r, r-, o *-,i ,, I Jdrots SJ. Pros'es I'etnbelajaran Sebagai Proses
i '- | Pcncliclikun
N,tudjad Mahali, Hubungon Timbal llalik Orang'fry
dl1yt Ayok _ __Mrrliibbiri S1'ah, ['s ikologi Belaj ar
Salrva Sahab, l,Ientbinu lVlttslim Seiati
Sugiyono, lVle{ode Penelitian Kuantitatif,Kualitatil-dctrt R&l)
Srrmadi Suryabrata, Psikologi Pendidifutn
Slameto. Belctjar dan l,-aktot'-Faktor yang
!&vpsryElllkiI
I
l
22
lr
l.-
Pengarang dan Judul Buku
Alisuf Sabri. Ilnru Pendidiknn
Alistrf Sabri, Penganlar Psikologi Umum danI'erkemblnsan
tlalaman
Alistrf Sabri, P silrologi P endidikanArif lrtrrchan, Pengantar Penelitian dalamPendidikan
16 ttI
15,17,18
aJ
9
M. Ngalim Purrvanto, Ilntu Pendidikan'leorilisdan Pruktis
Mohirnrmd Ali. l'si kologi Remcl ct
i l-1.rr.*l-r*-t1m Muhr* imbingan dan
, '' I Pc'nvttltthtrtt di ,\ckolah
1ffi -x^s"ri,rrn,'r*-u',n.lh,,rPundidikrrr*uiti,
T. I-lani l{andoko. Manttjcmen
8, 28
FORMAT AIYGKET UNTUK SISWA
Nama :
Kelas :
Ketentuan:
1. Bacalah dan jawablah pertanyaan dibawah ini tanpa ada yang
terlewatkan.
2. Berilah tanda centang (r/) pada kolom yang menurut anda tepat.
3. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, dipersilahkan bertanya kepada
peneliti.
Keterangan:
SR : Sering
KD : Kadang-kadang
JR :Jarang
I TP : Tidak Pernah
It
No Pertanyaan SR KD JR TP
1 Orang tua anda mengingatkan jam belajar dirumah
2 Orang tua anda menyediakan perlengkapan belajar dirumah seperti
meja belajar, lampu belajar dan alat-alat tulis yang diperlukan
3 Orang tua menemani anda ketika belajar dirumah
4 Orang tua anda memberikan waktu khusus untuk belajar dirumah
5 Orang tua menanyakan hasil tes atau ulangan
6 Orang tua anda memeriksa pekerjaan rumah anda
7 Orang tua membantu/membimbing anda dalam mengerjakan
pekerjaan rumah
8 Orang tua ikut mengatasi kesulitan belajar anda
9 Orang tua memberikan bimbingan ketika anda belajar
10 Orang tua menegur ketika anda malas belajar
11 Orang tua menanyakan kesulitan belajar anda kepada guru
12 Orang tua anda menanyakan kepada guru tentang perkembangan
belajar anda di sekolah
13 Orang tua anda melarang membeli buku pelajaran di sekolah
14 Orang tua membiarkan anda tidur larut malam
15 Orang tua menganjurkan anda untuk mengikuti bimbingan belajar
di sekolah
16 Orang tua membiarkan anda mengerjakan PR sendiri
17 Ketika anda belajar, orang tua anda memberikan jawaban yang baik
atas pertanyaan anda
18 Orang tua anda menyediakan buku/pengetahuan lain di rumah yang
berhubungan dengan pelajaran di sekolah
19 Orang tua anda menegur/ memarahi ketika nilai anda jelek
20 Orang tua anda membaca majalah, koran/ buku lain yang
berhubungan dengan pelajaran di sekolah
21 Orang tua membantu membersihkan/membereskan perlengkapan
sekolah
22 Orang tua memberi hadiah saat nilai belajar anda baik
23 Orang tua memberi uang untuk keperluan belajar di sekolah
24 Ketika anda belajar, orang tua asik menonton televisi
25 Orang tua menanyakan kesehatan anda
26 Orang tua memberi tahu bagaimana harusnya anda bergaul dengan
teman anda
27 Ketika anda menyaksikan acara televisi, orang tua anda
memberikan bimbingan tentang acara tersebut
28 Ketika anda menyaksikan acara televisi, orang tua anda
memberikan bimbingan tentang acara tersebut
29 Ketika anda bermain, kemudian lupa waktu belajar, orang tua anda
memarahi/menasihati anda
30 Orang tua menanyakan tentang teman-teman anda di sekolah
KEMENTERIAN AGAMAj& urN JAKARTA
L-@f l,',:f ,,,,0" No ss cipurat 15412 tndonesa
FoRM {FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nornor : Un.0l/F. l/KM.01.31........DA13Lamp. :-Hal : Bimbingan Skripsi
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Tembusan:l. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
Jakarta" 05 Juli 2013
im,M.Ag.
Kepada Yth.
Dn. "Iejen Musfah, MAPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUiN Syarif HidayatullahJakarta.
As s al amu' ala ikum wr.w b.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing UII(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Siti Masitoh
208011000015
Pendidikan Agama Islam
XI
Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar
Siswa di Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal l6 Maret 2012 ,
abstraksi/oztline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul
tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi
Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat
diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
lilas s alamu' al aikum wr.w b.
a.n. DekanKajur Pendidikan Agama lslam
yN 0307 199803 I 002
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Cipdat 1 541 2 lndonesia
&iirrhlIqIIIIIFORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT PERNROHONAN IZIN PENELITIANt:*
I
Nomor : Un.01/F.1/KM.01 .31........12013Lamp. . Outline/ProposalHal . Permohonan lzin Penelitian
Atas perhatian dan kerja sama
Wassal a m u' al aiku m wr.wb.
''i,'
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. lvlahasiswa yang bersangkutan
Jakarta, 12 - 11 - 2013
Kepada Yth.
Kepala SD Negeri Jatirahayu I
Dunyati. SA.g, MSi
diTempat
Assal am u' al aikum wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Siti Masitoh
NIM : 208011000015
Jurusan : Pendidikan Agama lslam
Semester :Xl
Judul Skripsi : Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belaiar
Siswa Di Sekolah Dasar NegeriJatirahayu !.
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang
sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di
instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Saudara, kami ucapkan terima kasih.
:::14,;O;;Dekan
..rr'. ' Kajur Pendidikan Agama Islam
m, M.Ag80307 199803 I 002
PEMERINTAH KOTA BEKASIDINAS PENDIDIKAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEMBINAAN SD
SDN JATIRAHAYU IKECAMATAN PONDOK MELATI
Jl. H. Harun No"105, Jatirahayu, Pondok Melati Telp. (021) 8488806
SURAT KETERANGAN
Nomor :4211 19 /SDN JTR I lXll 12013
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri
Jatirahayu I KecamatanPondok Melati Kota Bekasi menyatakan bahwa:
Nama
Nim
Jurusan
: Siti Masitoh
: 20801 1 00001 5
: PAI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Telah melakukan observasi di SDNJatirahayu I Kota Bekasi di mulai pada
tanggal 20 November sampai dengan 20 desember. Untuk melaksanakan tugas
akhir kuliah yang sedang dikerjakan.
Demikian surat keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk
dipergunakan sebagai mana mestinya.
Bekasi, 1 9 Desember 2013
Mengetahui,
Jatirahayu I
top related