HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH KONSTRUKTIF PADA ...
Post on 29-Dec-2021
8 Views
Preview:
Transcript
HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH
KONSTRUKTIF PADA ISTRI
SKRIPSI
Oleh:
PRISKA ARUNANINGTYAS
17320207
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
i
HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH
KONSTRUKTIF PADA ISTRI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh:
PRISKA ARUNANINGTYAS
17320207
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2021
ii
PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : Priska Arunaningtyas
No. Mahasiswa : 17320207
Program Studi : Psikologi
Judul Skripsi : Hubungan Antara Pemaafan dan Emosi Marah
Konstruktif pada Istri
Melalui surat ini saya menyatakan bahwa:
1. Selama melakukan penelitian dan pembuatan laporan penelitian skripsi,
saya tidak melakukan tindak pelanggaran etika akademik dalam bentuk
apapun, seperti penjiplakan, pembuatan skripsi oleh orang lain atau
pelanggaran lain yang bertentangan dengan etika akademik yang
dijunjung tinggi Universitas Islam Indonesia. Oleh karena itu, skripsi
yang saya buat merupakan karya ilmiah saya sebagai penulis, bukan
karya jiplakan atau karya orang lain.
2. Apabila dalam ujian skripsi saya terbukti melanggar etika akademik,
maka saya siap menerima sanksi sebagaimana aturan yang berlaku di
Universitas Islam Indonesia.
3. Apabila di kemudian hari, setelah saya lulus dari Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia ditemukan bukti
secara meyakinkan bahwa skripsi ini adalah karya jiplakan atau karya
orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang
diterapkan Universitas Islam Indonesia.
Yogyakarta, 19 Agustus 2021
Yang Menyatakan,
(Priska Arunaningtyas)
iii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(Q.S Al-Insyirah: 6)
Dan barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya.
(Q.S At-Talaq: 4)
If you want something, take it. Leap, because sometimes you will be surprised
how safely you land on the other side.
(Park Jaehyung / eaJ)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
الرّحِيم الرّحْمَنِِ اّللَِِ بِسْمِِ
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat,
rahmat, dan karunia-Nya yang telah memberikan saya kemudahan dan
kesabaran sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Karya ini saya persembahkan kepada
Mama Umi Isniyatun dan Papa Bambang Rudi Hartono
Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan cintai. Saya sangat berterima
kasih kepada mama dan papa karena telah membesarkan dan mendidik saya
hingga saat ini.
Adik, teman, sahabat dan role model saya
Terimakasih kepada kalian semua yang telah memberikan saya semangat dan
motivasi sehingga saya bisa bertahan hingga saat ini dan bisa menyelesaikan
karya ilmiah ini.
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan Judul
Hubungan Antara Pemaafan dan Emosi Marah Konstruktif pada Istri
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Psikologi,
Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas
Islam Indonesia, Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
Pada Tanggal
19 Agustus 2021
Oleh:
PRISKA ARUNANINGTYAS
17320207
Mengesahkan,
Program Studi Psikologi,
Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Ketua Program Studi,
Resnia Novitasari, S.Psi., M.A
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog
2. Dr. Ahmad Rusdi, S.Psi., S.Sos.I., MA.,Si
3. Nanum Sofia, S.Psi., S.Ant., MA
vi
PRAKATA
الرّحِيم الرّحْمَنِِ اّللَِِ بِسْمِِ
Alhamdulillahirabbil’alamiin. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa
Ta’ala yang telah memberikan saya kekuatan untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Shalawat juga salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad
Sallallahu’alaihi Wassalam yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
hingga zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Penulis menyadari bahwa proses penulisan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan, doa, dan dukungan serta bantuan dari banyak pihak. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini saya ingin berterimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Ag., Psikolog selaku Dekan
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam
Indonesia.
2. Ibu Resnia Novitasari, S.Psi., M.A selaku Ketua Program Studi
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia.
3. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen
Pembimbing Akademik atas bimbingan dan perhatiannya kepada
seluruh anak bimbingan.
4. Ibu Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan memberi dukungan
kepada penulis selama pengerjaan skripsi.
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada
penulis dan seluruh mahasiswa selama masa perkuliahan.
6. Seluruh staf dan karyawan di Program Studi Psikologi Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya yang telah memberikan bantuan
kepada seluruh mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi
dan Ilmu Sosial Budaya.
vii
7. Seluruh Ibu-ibu dan Kakak-kakak yang telah bersedia menjadi
responden dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
8. Bapak Bambang dan Ibu Umi, yang telah membesarkan dan
mengajarkan penulis mengenai kehidupan.
9. Adiibah Nur Hidayati, Harbiyant Roudatul Firdaus, Icha Inas Anisa
Bempah, Athifah Jamila Muti Siregar, Ayu Naningsih, Erinna Zandra,
Marvia Nurizka N, Halida Evy Hermaya, Asni Fayanti. Terimakasih
kepada kalian semua yang telah membantu dan mendengarkan keluh
kesah serta memberi motivasi kepada penulis.
10. Teman-teman Psikologi angkatan 2017 atas kerja sama dan
kebersamaannya selaa masa perkuliahan berlangsung.
11. Semua orang yang terlibat dalam penelitian ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu senantiasa memberikan
perlindungan dan pertolongan serta balasan yang lebih baik kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Yogyakarta, 19 Agustus 2021
Priska Arunaningtyas
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN......................................................................... ii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... v
HALAMAN PRAKATA ............................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
ABSTRACT ................................................................................................... xii
BAB I PENGANTAR ..................................................................................... 1
A. Latar belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 5
C. Manfaat ................................................................................................ 5
D. Keaslian penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8
A. Kemarahan ........................................................................................... 8
1. Pengertian kemarahan ................................................................... 8
2. Aspek kemarahan ......................................................................... 9
3. Indikator ekspresi emosi marah konstruktif ..................................11
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemarahan .............................11
B. Pemaafan ............................................................................................13
1. Pengertian pemaafan ....................................................................13
2. Aspek-aspek pemaafan ................................................................14
ix
C. Hubungan antara pemaafan dan emosi marah konstruktif pada istri .....15
D. Hipotesis .............................................................................................17
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................18
A. Identifikasi Variabel Penelitian............................................................18
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................18
C. Responden Penelitian ..........................................................................19
D. Metode Pengumpulan Data..................................................................19
E. Validitas dan Realibilitas .....................................................................23
F. Metode Analisis Data ..........................................................................24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................25
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian ..........................................25
B. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................28
C. Hasil Penelitian ...................................................................................28
D. Pembahasan ........................................................................................34
BAB V PENUTUP ........................................................................................38
A. Kesimpulan .........................................................................................38
B. Saran ...................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................39
LAMPIRAN .................................................................................................42
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Emosi Marah Konstruktif ......................... 18
Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Pemaafan ................................................. 20
Tabel 3 Distribusi Skala Emosi Marah Konstruktif ................................... 24
Tabel 4 Distribusi Skala Pemaafan ............................................................ 25
Tabel 5 Deskripsi Responden Pemelitian Berdasarkan Usia ...................... 26
Tabel 6 Deskripsi Responden Pemelitian Berdasarkan Usia Pernikahan .... 27
Tabel 7 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Status Pernikahan ... 28
Tabel 8 Deskripsi Responden Pemelitian Berdasarkan Jumlah Anak ......... 28
Tabel 9 Kategorisasi Emosi Marah Konstruktif ......................................... 29
Tabel 10 Kategorisasi Pemaafan ............................................................... 29
Tabel 11 Deskripsi Data Penelitian Kemarahan dan Pemaafan .................. 30
Tabel 12 Hasil Uji Normalitas ................................................................... 30
Tabel 13 Hasil Uji Linieritas ..................................................................... 31
Tabel 14 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 31
Tabel 15 Hasil Uji Korelasi Antar Aspek .................................................. 32
xi
HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH
KONSTRUKTI PADA ISTRI
Priska Arunaningtyas
Qurotul Uyun
INTISARI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pemaafan dan emosi marah konstruktif pada istri. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara pemaafan dan emosi
marah konstruktif pada istri. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 193
orang istri. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala emosi marah
konstruktif dan skala Personal Forgiveness Scale (PFS) versi Indonesia.
Hasil uji analisis korelasi Spearmann menunjukkan bahwa pemaafan dan
kemarahan berhubungan positif dengan nilai koefisien korelasi sebesar
0,531 dan nilai sig. Sebesar 0,000. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini diterima. Semakin tinggi emosi marah
konstruktif istri maka semakin rendah pemaafannya, sebaliknya semakin
rendah emosi marah konstruktif istri maka akan semakin tinggi
pemaafannya.
Kata Kunci: Pemaafan, Emosi Marah Konstruktif, Istri
xii
HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DAN EMOSI MARAH
KONSTRUKTIF PADA ISTRI
Priska Arunaningtyas
Qurotul Uyun
ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate the relationship between forgiveness
and constructive anger of wife. The hypothesis of this study is forgiveness and
constructive anger are positively related. 193 wives are participating in this
study. Constructive anger scale and Personal Forgiveness Scale (PFS)
Indonesian version were used as a measuring instruments of this study. The
result of Spearmann correlation analysis test shows that forgiveness and
constructive anger were positively related with the coefficient correlation’s
0,531 and sig. 0,000. Hence, it can be concluded that the hypothesis of this
study is accepted. The higher constructive anger the lower forgiveness and vice
versa.
Keyword: Forgiveness, Constructive Anger, Wife
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar belakang
Pernikahan merupakan sebuah hubungan yang menyatukan antara dua
individu. Semua orang tentunya mengharapkan kehidupan yang bahagia dari
pernikahan yang mereka lakukan. Akan tetapi, realitanya banyak orang yang
tidak merasakan kehidupan yang bahagia dalam pernikahan seperti yang mereka
harapkan. Pernikahan yang tidak bahagia ini disebabkan oleh berbagai macam
faktor, salah satunya adalah pertengkaran suami istri yang tidak kunjung
diselesaikan. Beberapa tahun belakangan ini, banyak pertengkaran antara suami
dan istri yang memicu adanya kemarahan istri kepada suaminya. Pertengkaran
antara suami dan istri ini banyak menyebabkan terjadinya perceraian. Menurut
Djunaedi (2018) seorang istri mempunyai peran yang sangat penting dalam
sebuah keluarga. Istri mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengurus
rumah tangga dan membesarkan serta mendidik anak-anaknya. Kemarahan istri
dapat berimbas kepada keharmonisan rumah tangga karena adanya perselisihan
atau pertengkaran suami istri. Oleh karena itu, apabila kemarahan yang dirasakan
oleh istri tidak dapat dikelola dengan baik maka akan membuat hubungan sebuah
keluarga menjadi kacau dan memberikan kesedihan terutama bagi anak
dikarenakan tidak mendapatkan perhatian yang diperlukan. Oleh sebab itu, istri
tidak boleh kehilangan kontrol ketika dalam keadaan marah karena istri
merupakan figur yang sangat berpengaruh dalam mendidik anak-anak. Selama
berumah tangga, pastilah tidak akan selamanya berjalan mulus. Konflik atau
pertengkaran dapat muncul dalam sebuah pernikahan karena banyaknya interaksi
antar suami dan istri. Disitulah pengontrolan emosi dan pengkomunikasian
kemarahan dengan baik serta pemaafan dibutuhkan. Pemaafan sebagai rasa pasrah
dibutuhkan agar menghilangkan rasa jengkel dan kemarahan sehingga tidak
menumpuk. Kemarahan yang menumpuk dan tidak segera diselesaikan akan
membuat kemarahan sulit dikontrol dan akan memperkeruh konflik yang ada.
2
Adanya pemaafan akan memudahkan seseorang untuk mengungkapkan emosi
marah secara konstruktif. Emosi marah konstruktif dibutuhkan agar suami dan
istri dapat mengerti perasaan satu sama lain, kemudian dapat mendikusikan jalan
keluar bersama-sama dan masalah dapat terselesaikan sehingga dapat menjaga
keutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, istri harus memiliki pemaafan dan
pengontrolan emosi yang baik agar keutuhan rumah tangga terjaga.
Hal tersebut tidak seperti realita yang ada di Indonesia. Tidak seperti
ekspektasi yang diharapkan, kasus perceraian di Indonesia terus meningkat
setiap tahunnya. Sebanyak 3,9 juta dari total keseluruhan 67,2 juta pasangan
suami istri bercerai dengan persentase 5,89 persen sepanjang tahun 2015. Pada
tahun 2020 sendiri, terdapat kenaikan persentase perceraian pasangan suami istri
sebesar 6,4 persen. Sebanyak 4,7 juta pasangan dari total 72,9 juta rumah tangga
yang bercerai pada tahun 2020. Menurut kasus perceraian
tersebutdidapatkandatabahwa terdapat tiga alasan utama pasangan bercerai yaitu,
faktor pertengkaran dan perselisihan, ditinggalkan oleh pasangan, dan faktor
ekonomi (Maharrani, 2021). Berdasarkan data tersebut terdapat faktor
pertengkaran yang merupakan dampak dari kemarahan yang tidak terkelola
dengan baik. Hal tersebut sejalan dengan teori yang diutarakan oleh Purwanto
dan Mulyono (2006) yang mengatakan bahwa kemarahan yang tidak terkelola
dengan baik dapat berakibat buruk dan akan disesali sepanjang hidup. Menurut
Nay (2007) kemarahan merupakan hasil dari ekspektasi yang tidak realistis.Selain
itu, kemarahan juga dapat disebabkan oleh berbagai macam hal lain seperti
ketidakadilan dan kehilangan atensi dari pasangan. Ketidakadilan dan kehilangan
perhatian dari pasangan inilah yang dapat menjadi penyebab pertengkaran dalam
rumah tangga apabila tidak segera dikomunikasikan dengan baik. Oleh karena itu,
mengkomunikasikan kemarahan secara konstruktif sangat dibutuhkan untuk
mempertahankan sebuah hubungan Hal tersebut dikarenakan mengkomunikasikan
kemarahan akan membuat pasangan lebih mengerti dan akhirnya permasalahan
dapat didiskusikan bersama agar dapat diselesaikan dengan baik (Butler, Melloy-
Miller, seedall, & Dicus, 2018).
3
Pada dasarnya, emosi marah merupakan sebuah bentuk emosi yang umum
dirasakan oleh manusia, akan tetapi jika tidak dapat dikendalikan, emosi tersebut
akan merubah sifat individu dan mengganggu kehidupan sehari-harinya (Novaco,
1994). Kemarahan sendiri merupakan sebuah keadaan emosi yang ditandai
dengan adanya berbagai macam perasaan respondentif yang datang dari rasa
kecewa ringan maupun jengkel hingga rasa kemarahan yang intens atau meledak-
ledak (Cahyani, Alsa, & Heimi, 1999). Kemarahan sendiri merupakan sebuah
alarm dimana kita harus menyelesaikan masalah yang ada (Nay, 2007). Hal
tersebut dilakukan agar kemarahan dapat diselesaikan dan tidak menumpuk.
Menurut Ghanib dan Nasir (2014) sebenarnya marah merupakan emosi yang
wajar dirasakan oleh manusia. Masalah yang muncul justru bukanlah diakibatkan
oleh rasa marah tersebut, melainkan cara pengekspresian dari rasa marah yang
ada. Kemarahan ini dapat menimbulkan masalah di berbagai bagian dalam
kehidupan seperti kehidupan kerja, hubungan interpersonal, dan seluruh kualitas
dalam hidup (Pashupati & Dev, 2011). Kemarahan yang tidak terkontrol dapat
memicu timbulnya masalah-masalah baru. Oleh karena itu, kemarahan disebut
sebagai salah satu emosi yang wajar dimiliki manusia selama kemarahan tersebut
dapat terkontrol dengan baik. Kemarahan banyak dihubungkan dengan variabel
psikologis. Salah satunya seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh
Bodenmann, Meuwly, Bredbury, Gmelch, & Ledermann (2010) yang
mengungkapkan adanya korelasi marah dengan agresivitas secara verbal.
Bodenmann, Meuwly, Bredbury, Gmelch, & Ledermann (2010) memaparkan
bahwa kemarahan yang tidak diimbangi dengan coping yang baik akan memicu
agresivitas secara verbal. Menurut Purwanto dan Mulyono (2006) Secara umum
marah disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor fisik dan faktor psikis.
Pertama, faktor fisik sendiri disebabkan oleh beberapa hal seperti kondisi fisik
yang kelelahan dan zat-zat yang ada di dalam tubuh. Kedua, yaitu faktor psikis
dipengaruhi oleh beberapa hal seperti penilaian yang rendah akan diri sendiri,
penilaian yang berlebihan akan diri, dan mementingkan diri sendiri.
Kemarahan telah dikaitkan dengan beberapa konstrak, salah satunya adalah
pemaafan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa rasa marah mempunyai
4
hubungan dengan pemaafan. Kemarahan yang dimaksud adalah kemarahan yang
meledak-ledak dan tidak dapat dikontrol dan kemarahan tidak diungkapkan.
Kedua variabel ini dihubungkan dengan rumination karena sebenarnya kemarahan
timbul karena adanya rasa tidak nyaman dalam diri yang disebabkan oleh kritik
yang berlebihan pada diri sendiri dan ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita,
sedangkan pemaafan merupakan perasaan pasrah yang dapat mereduksi pikiran-
pikiran negatif yang nantinya akan dapat menekan kemarahan dan membuat
kemarahan dapat dikontrol dengan baik (Collard & Ascenzo, 2018). Penelitian
tersebut juga menyatakan bahwa pemaafan dapat mengontrol kemarahan yang
diekspresikan maupun kemarahan yang tidak dieskpresikan sehingga tidak
menyakiti diri dan orang lain. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa
kemarahan juga memiliki korelasi dengan coping. Penelitian ini mengungkapkan
bahwa kemarahan yang agresif berkorelasi secara signifikan oleh emotion-based
coping pada ibu dengan anak berkebutuhan khusus (Yektaa, Bonaba, Malayeri,
Zamanic, & Pourkarimi, 2015).
Disamping itu, terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa pemaafan
berkaitan dengan mental well-being. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa
semakin tinggi pemaafan akan meningkatkan mental well-being dengan cara
mereduksi kecemasan (Akhtar & Barlow, 2018). Pemaafan sendiri didefinisikan
sebagai rasa pasrah terhadap suatu hal untuk meretribusi dan melepaskan
pengaruh negatif (Collard & Ascenzo, 2018). Pemaafan tidak hanya mereduksi
maupun melepaskan emosi negatif dari dalam diri, tetapi juga meningkatkan
emosi pro-sosial. Hal tersebut menyebabkan pemaafan dapat mempengaruhi
kontrol emosi individu. Selain itu, pemaafan juga didefinisikan sebagai salah satu
pengorbanan yang dilakukan individu untuk menjaga hubungan dengan orang
sekitarnya (McCullough, 2000). Pelepasan pengaruh negatif yang ada di dalam
pemaafan inilah yang dapat mereduksi rasa marah sehingga dapat terkontrol
dengan baik.
Rasa marah yang merupakan salah satu emosi negatif yang disebabkan oleh
rasa kecewa baik terhadap diri maupun orang lain akan lebih baik apabila dapat
dikomunikasikansehingga dapat dipahami oleh pasangan. Kemarahan tersebut
5
haruslah segera diselesaikan agar tidak menumpuk. Menurut (Butler M. H.,
Melloy-Miller, seedall, & Dicus (2018) pasangan dapat mengarahkan kemarahan
yang dimiliki ke arah yang positif, yaitu dengan dikontrol dan dikomunikasikan
dengan baik agar masalah dapat terselesaikan dengan baik dan tidak menyakiti
keduanya. Oleh karena itu, pemaafan dibutuhkan oleh istri untuk menekan
kemarahan serta dikomunikasikan dengan baik. Pemaafan yang merupakan rasa
pasrah akan dapat mereduksi emosi marah dan membuat emosi dapat dikontrol
dan dikomunikasikan dengan baik, tidak hanya marah-marah saja tetapi ada pesan
yang tersampaikan pada pasangan. Oleh sebab itu, disimpulkan bahwa pemaafan
yang tinggi dapat membuat kemarahan terkontrol dengan baik dan dapat
diekpresikan tanpa menyakiti diri maupun orang lain. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pemaafan berhubungan positif dengan emosi marah konstruktif.
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara
pemaafan dan kemarahan pada istri.
C. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan
mengenai hubungan antara pemaafan dan kemarahan pada istri.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tambahan serta dapat memperkaya wawasan dalam bidang psikologi,
khususnya mengenai hubungan antara pemaafan dan kemarahan pada istri
sehingga dapat menjadi pengetahuan untuk istri agar dapat mengembangkan
pemaafan agar dapat mereduksi kemarahan.
D. Keaslian penelitian
Penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian yang diteliti oleh
Yektaa, dkk (2015) mengungkapkan bahwa kemarahan memiliki hubungan
6
signifikan dengan emotion-based coping,ِpenelitianِiniِberjudulِ“The relationship
between anger and coping strategies of mothers of children with special need”.ِ
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada adanya
variabel kemarahan. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa gaya kelekatan
mempengaruhi kemarahan. Penelitian yang berjudulِ “Gayaِ kelekatanِ danِ
kemarahan”ِ iniِ memaparkanِ bahwaِ gayaِ kelekatanِ anakِ padaِ orangِ tuaِ
mempengaruhi pengekspresian emosinya, kemudian penggunaan variabel
kemarahan sebagai variabel dependen merupakan persamaan dari kedua
penelitian. Penelitian selanjutnyaِ yangِ berjudulِ “Forgiveness Therapy for the
Promotion of Mental Well-Being: A Systematic Review and Meta-Analysis”ِ
mengungkapkan bahwa pemaafan berkaitan dengan mental well-being. Penelitian
ini memaparkan bahwa semakin tinggi tingkat pemaafan akan meningkatkan
mental well-being dengan cara mereduksi kecemasan (Akhtar & Barlow, 2018).
Persamaan penelitian ini dengan penelitian milik Akhtar dan Barlow adalah pada
variabel pemaafan. Perbedaan dari penelitian ini terdapat pada variabel pemaafan
yang digunakan sebagai perlakuan terhadap variabel independen dan juga variabel
emosi marah konstruktif sebagai variabel dependen.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala emosi
marah konstruktif yang terdiri dari 25 aitem. Skala tersebut merupakan skala yang
dikembangkan Nirmala (2015). Skala tersebut dimodifikasi dan kemudian
digunakan untuk mengukur variabel dependen pada penelitian ini. Skala tersebut
disusun berdasarkan teori (Nay, 2007). Skala ini mengukur lima indikator variabel
yaitu penggambaran masalah ke dalam sebuah perilaku yang dapat dipahami oleh
orang lain, memikirkan solusi dari masalah yang mungkin dilakukan, dan
penyelesaian masalah dengan menggunakan solusi yang paling tepat setelah
mempertimbangkan untung dan ruginya. Pengukuran variabel independen
dilakukan dengan menggunakan skala Personal Forgiveness Scale (PFS) yang
disusun oleh Enright (2012). Skala pemaafan ini mengungkap tiga aspek dari
pemaafan yang dapat mempegaruhi kemarahan yaitu perasaan, perilaku, dan
pemikiran. Skala ini terdiri dari 18 aitem.
7
Responden yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian
yang ada sebelumnya. Responden yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
seorang istri. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang meneliti mengenai
pemaafan menggunakan responden yang diambil dari konsumen dari sebuah
perusahaan. Penelitian lainnya yang serupa mengenai kemarahan juga memiliki
perbedaan yaitu menggunakan responden yang merupakan ibu dari anak
berkebutuhan khusus dan anak remaja. Selain itu berbeda dari penelitian yang
sebelumnya yang fokus pada kemarahan umum, penelitian ini fokus pada
kemarahan konstruktif.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kemarahan
1. Pengertian kemarahan
Marah merupakan emosi negatif baik dalam pengalaman pribadi
maupun evaluasi sosial (Averill, 1983). Selain itu, marah juga diartikan
sebagai perubahan secara internal maupun emosional yang menyebabkan
adanya penyerangan serta penyiksaan untuk mengobati sesuatu yang berada
di dalam hati (Purwanto & Mulyono, 2006). Kemarahan merupakan salah
satu emosi yang disebabkan oleh konflik di dalam sebuah interaksi yang
mempunyai konstribusi dalam memperlambat penyembuhan luka di hati.
Akan tetapi, emosi marah akan menjadi positif apabila dapat dikenali dan
dikendalikan dengan baik oleh individu (Goleman, 2001). Pada dasarnya
marah merupakan emosi yang normal yang dialami oleh manusia, akan tetapi
apabila emosi marah ini sering terjadi dan mengganggu aktivitas kehidupan
sehari-hari, maka inilah yang menjadi masalah (Nay, 2007). Begitupun teori
kemarahan menurut Novaco (1994) yang memaparkan bahwa emosi marah
merupakan sebuah bentuk emosi yang umum dirasakan oleh manusia, tetapi
jika tidak dapat dikendalikan dengan baik maka emosi tersebut akan merubah
sifat individu dan mengganggu kehidupan sehari-harinya. Manusia memiliki
dua hal bertentangan dalam dirinya, salah satu hal tersebut bersifat panas dan
hal lainnya bersifat dingin. Marah merupakan salah satu hal yang bersifat
panas yang ada pada diri manusia. Imam Nawawi mendefinisikan marah
sebagai tekanan dari hawa nafsu dari dalam hati yang mengalirkan darah
kebagian wajah sehingga pada akhirnya menimbulkan kebencian dalam diri
seseorang.
Pengelolaan emosi marah dengan baik dapat dilakukan dengan
menunjukkan kemarahan secara konstruktif. Emosi marah konstruktif sendiri
adalah kemarahan yang dilampiaskan tanpa menyakiti diri sendiri maupun
orang lain (Hughes, Kinder, & Cooper, 2018). Kemarahan memberi sinyal
9
kepada tubuh untuk bertindak, tindakan yang diambil dapat berjalan ke arah
positif maupun ke arah yang negatif sesuai kemauan diri (Butler M. H.,
Melloy-Miller, Seedall, & Dicus, 2018).
Secara umum, dilihat dari definisi mengenai kemarahan yang telah
dipaparkan, kemarahan dapat diartikan sebagai suatu reaksi psikologis yang
ditimbulkan oleh adanya ketidaknyamanan dalam hati. Kemarahan
mempunyai sifat destruktif atau merusak apabila tidak dapat dikontrol dengan
baik. Oleh karena itu, pelampiasan kemarahan secara konstruktif sangat
dibutuhkan dalam mempertahankan suatu hubungan. Hal tersebut
dikarenakan dengan emosi marah konstruktif, kemarahan dapat
dikomunikasikan dengan baik dan akhirnya pasangan dapat mengerti
kemarahan sehingga konflik dapat didiskusikan dan diselesaikan bersama.
2. Aspek kemarahan
Menurut Purwanto & Mulyono (2006) Kemarahan sendiri dapat
ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
a. Aspek biologis
Marah disebabkan karena adanya aktivitas fisiologis. Hal tersebut
timbul karena adanya aktivitas syaraf otonom yang bereaksi karena
sekresi hormon epineprin, sehingga membuat tekanan darah dan
frekuensi denyut jantung meningkat. Adanya reaksi fisiologis tersebut
mempengaruhi keadaan tubuh dan menguras energi yang ada.
b. Aspek emosional
Ketika seseorang marah biasanya akan merasakan
ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan tersebut dapat berupa rasa jengkel,
dendam, permusuhan, dan frustasi. Hal tersebut memicu terjadinya hal
yang buruk.
c. Aspek intelektual
Pengalaman dalam kehidupan seseorang berhubungan dengan
proses intelektual. Peran panca indera sangat penting dalam memproses
kemarahan yang selanjutnya akan diolah dalam proses intelektual sebagai
10
pengalaman. Informasi yang didapat dalam pemrosesan intelektual
tersebut mempengaruhi rasa marah seseorang.
d. Aspek sosial
Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga sebagian besar
kehidupannya tidak akan lepas dari aktivitas sosial. Sering kali rasa
marah yang dirasakan oleh seseorang berpengaruh bagi orang yang
berada di sekitarnya. Rasa marah tersebut juga diungkapkan sesuai
lingkungan yang ada di sekitarnya.
e. Aspek spiritual
Marah dipengaruhi oleh keyakinan, nilai, dan moral yang dimiliki
oleh seseorang. Seseorang biasanya akan mengikuti norma yang ada di
lingkungannya. Hal tersebut disebabkan karena hal yang bertentangan
terhadap norma dianggap sebagai tindakan amoral yang membuat
ketidaknyamanan dalam diri seseorang. Lingkungan juga dapat menjadi
pemicu timbulnya rasa marah seseorang, karena pada umumnya individu
menuntut kebutuhannya dari lingkungan.
Aspek yang diukur dalam skala emosi kemarahan konstruktif ini antara
lain (Nay, 2007):
a. Penggambaran masalah ke dalam sebuah perilaku yang dapat dipahami
oleh orang lain. Hal ini mempunyai maksud cara yang dilakukan
seseorang untuk menggambarkan emosi yang dirasakannya ke dalam
sebuah perilaku yang dapat dimengerti oleh orang lain. Contohnya adalah
ketika seseorang merasa marah, dirinya memperlihatkan apa yang
dirasakannya dengan memasang wajah marah sehingga orang lain
memahami bahwa dirinya sedang marah.
b. Memikirkan solusi dari masalah yang mungkin dilakukan. Aspek ini
menjelaskan mengenai hal yang akan dilakukan untuk meredakan sebuah
masalah. Pada aspek ini seseorang mulai berpikir menggunakan
kognitifnya untuk mengatasi emosi yang ada di dalam dirinya.
c. Penyelesaian masalah dengan menggunakan solusi yang paling tepat
setelah mempertimbangkan untung dan ruginya. Pada aspek ini seseorang
11
mulai mengembangkan solusi yang dipikirkannya untuk menghadapi
masalah ke dalam sebuah tindakan. Tindakan yang dilakukan ini
merupakan hasil dari berbagai solusi yang telah diseleksi dan dipilah
untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Artinya, dapat disimpulkan bahwa kemarahan memiliki lima aspek
yang terdiri dari aspek internal maupun eksternal. Adapun aspek internal pada
kemarahan yaitu aspek biologis, aspek intelektual, aspek spiritual, dan aspek
emosional. Selanjutnya, untuk aspek eksternal yaitu aspek sosial. Kemudian
emosi marah konstruktif merupakan kemarahan yang dikomunikan secara
baik. Selain itu, emosi marah konstruktif mempunyai tiga aspek yaitu
penggambaran masalah ke dalam sebuah perilaku yang dapat dipahami oleh
orang lain, memikirkan solusi dari masalah yang mungkin dilakukan, dan
penyelesaian masalah dengan menggunakan solusi yang paling tepat setelah
mempertimbangkan untung dan ruginya.Kemudian, untuk aspek yang
digunakan dalam alat ukur pada penelitian ini mengacu pada teori Nay (2007)
yang merupakan aspek emosi marah konstruktif.
3. Indikator ekspresi emosi marah konstruktif
Berdasarkan ketiga aspek emosi marah yang ada, didapatkan lima
indikator untuk mengukur emosi marah konstruktif, antara lain (Nay, 2007):
1. Pengungkapan emosi marah melalui bahasa dan perilaku yang mudah
dipahami orang lain.
2. Pengontrolan perilaku emosi marah agar tidak menyakiti orang lain.
3. Pengontrolan perilaku emosi marah agar tidak menyakiti diri sendiri.
4. Kesediaan untuk mendengarkan pendapat orang lain
5. Kemampuan untuk melihat solusi atau peluang alternatif lain.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemarahan
Rasa marah menurut Purwanto & Mulyono (2006) disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain:
1. Faktor fisik
Terjadinya kemarahan dapat disebabkan oleh faktor fisik. Keadaan
lelah sering kali menyebabkan seseorang sensitif dan lebih mudah marah
12
dibandingkan keadaan normal. Zat-zat yang ada didalam tubuh juga
mempengaruhi rasa marah, seperti hormon adrenalin dan kortisol yang
dilepaskan ketika seseorang sedang marah.
2. Faktor psikis
Kemarahan erat dengan kepribadian seseorang. Penilaian seseorang
terhadap dirinya sendiri mempengaruhi kemarahan seseorang. Sering kali
penilaian diri yang berlebihan maupun terlalu rendah memicu timbulnya
rasa marah pada seseorang.
Faktor-faktor kemarahan menurut Kashdan, Goodman, Mallard, &
DeWall (2015):
1. Orang lain
Kemarahan yang disebabkan oleh orang lain. Selain itu juga dapat
disebabkan oleh berbagai macam peristiwa. Tidak diperlukan interaksi
secara langsung pada faktor ini. Contohnya adalah marah karena
perilaku seseorang, grup, ataupun interaksi sosial.
2. Stres fisik dan psikologis
Penyebab kemarahan pada faktor ini berasal dari pikiran, perasaan,
dan sensasi fisik seseorang. Kemarahan pada faktor ini bersifat internal.
3. Interpersonal
Pada faktor interpersonal, kemarahan disebabkan oleh tuntutan-
tuntutan dari dalam diri ataupun keharusan dalam diri untuk
menyelesaikan maupun mencapai sebuah tujuan. Contoh dari faktor ini
adalah kesalahan yang dilakukan diri sendiri.
4. Lingkungan
Faktor lingkungan yang dimaksud adalahlokasi dimana seseorang
maupun komponen-komponen tidak hidup berada. Selain itu, faktor
lingkungan ini merupakan dimana situasi non-sosial disalahkan dan tidak
berhubungan langsung dengan stres yang berasal dari pikiran.
Contohnya: cuaca dan teknologi.
5. Sumber yang tidak diketahui
13
Maksud dari faktor ini adalah sumber dari kemarahan tidak jelas
dan tidak diketahui. Pada faktor ini seseorang merasa marah tanpa alasan.
Contohnya: seseorang merasa marah secara tiba-tiba dan tidak tahu
penyebab datangnya kemarahan.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, peneliti menyimpulkan bahwa
kemarahan dipengaruhi oleh 2 faktor. Kedua faktor tersebut dapat
digolongkan menjadi faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik sendiri erat
hubungannya dengan aktivitas hormon dalam tubuh. Kemudian faktor psikis
berhubungan dengan kepribadian individu. Selain itu, terdapat 5 faktor lain
yaitu faktor orang lain, faktor psikis dan psikologis, faktor interpersonal,
faktor lingkungan, dan faktor sumber yang tidak jelas. Faktor-faktor tersebut
dapat dibagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya adalah
faktor psikis dan psikologis dan faktor interpersonal. Sementara itu, ketiga
faktor sisanya yaitu faktor orang lain, lingkungan, dan sumber tidak jelas
merupakan faktor eksternal.
B. Pemaafan
1. Pengertian pemaafan
Pemaafan adalah perbuatan untuk menghilangkan ikatan yang mengikat
pikiran serta perasaan seseorang yang menguasai diri seseorang dan
membuatnya kehilangan kontrol diri. Pemaafan yang merupakan tindakan
untuk melepaskan rasa tidak nyaman di dada yang disebabkan oleh amarah
dan dendam (Gani, 2011). Pemaafan juga didefinisikan sebagai salah satu
pengorbanan yang dilakukan individu untuk menjaga hubungan dengan orang
sekitarnya (McCullough, 2000). Pemaafan sebagai salah satu cara
menguatkan hubungan dengan orang lain diperkuat oleh definisi pemaafan
sebagai sebuah proses dari dalam diri yang dapat mereduksi emosi negatif
dan juga mempererat hubungan dalam keluarga (Enright, 2012). Menurut
(Nashori, 2013) pemaafan adalah keadaan dimana seseorang masih dapat
mengingat kebaikan orang yang pernah menyakitinya. Ingatan akan kebaikan
orang yang telah menyakiti seseorang inilah yang nantinya akan membuat
14
perasaan yang ringan yang disebut pemaafan. Selain pemaafan pada
umumnya, terdapat satu jenis pemaafan lain yang disebut pemaafan semu.
Pemaafan semu sendiri merupakan pemaafan seseorang terhadap orang yang
telah menyakitinya tetapi memilih untuk menghindar (Enright, 2012). Oleh
karena itulah pemaafan tersebut disebut pemaafan yang semu atau Pseudo
Forgiveness.
Menurut Lichtenfeld, Buechner, Maier, & Capo (2015) pemaafan
merupakan sebuah fenomena kompleks yang melibatkan aktivitas kognitif,
afeksi, perilaku, motivasi, dan keputusan. Pemaafan juga didefinisikan
sebagai proses adaptif dimana seseorang mengabaikan perasaan, kognitif,
kognisi, dan perilaku penolakan terhadap individu yang melewati batas
termasuk diri sendiri dan membina hubungan baik terhadap individu tersebut
(Collard & Ascenzo, 2018). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa
pemaafan merupakan kontrol diri untuk melepaskan rasa tidak nyaman yang
ada di dalam dada dan dalam prosesnya melibatkan aktivitas kognitif, afeksi,
perilaku, motivasi, dan keputusan individu.
2. Aspek-aspek pemaafan
Menurut (Enright, 2012) Aspek pemaafan terdiri dari :
a. Perasaan
Aspek ini mengungkap perasaan seseorang mengenai seseorang yang
pernah menyakitinya. Salah satu aitem pertanyaan dari aspek ini adalah
“Sayaِmerasaِtidakِsukaِmelihatِorangِyangِpernahِmenyakitiِsaya”.
b. Perilaku
Aspek ini mengungkap perilaku seseorang kepada orang yang
menyakitinya.ِSalahِsatuِaitemِpertanyaanِdalamِaspekِ iniِadalahِ “Sayaِ
akan menghindariِorangِyangِpernahِmenyakitiِsaya”.
c. Pemikiran
Aspek ini mengungkap mengenai pemikiran seseorang terhadap
orang yang menyakitinya. Contoh aitem dalam skala pemaafan ini dalam
aspekِpemikiranِadalahِ“Orangِyangِmenyakitiِsayaِadalahِorangِjahat”.
Menurut Nashori (2013) pemaafan memiliki tiga aspek, antara lain:
15
a. Emosional
Aspek ini mengungkap perasaan seseorang mengenai sebuah
peristiwa yang membuatnya tidak nyaman. Salah satu aitem pertanyaan
dariِ aspekِ iniِ adalahِ “Perasaanِ sayangِkepadaِ orangِ yangِ telah melukai
sayaِtelahِhilang”.
b. Kognitif
Aspek ini mengungkap pemikiran seseorang akan kejadian yang
membuatnya tidak nyaman. Salah satu aitem pertanyaan dalam aspek ini
adalahِ “Sayaِ percayaِ tiapِ orangِ punyaِ alasanِ atasِ perbuatanِ yangِ tidakِ
menyenangkan terhadapِsaya”.
c. Interpersonal
Aspek ini mengungkap dorongan maupun perilaku individu terhadap
individu lain yang mendorongnya untuk melepaskan rasa
ketidaknyamanan yang ada di dada. Salah satu aitem pada skala pemaafan
dariِaspekِ iniِadalahِ “Agarِkeadaanِ lebih baik, saya berusaha mendekati
orangِyangِpernahِmenyakitiِsaya”.
Aspek yang diacu dalam penelitian ini adalah aspek milik Enright
(2012) yaitu aspek perilaku, perasaan, dan pemikiran. Aspek perasaan inilah
yang merupakan bagaimana perasaan seseorang terhadap orang yang telah
menyakitinya, selanjutnya aspek perilaku sendiri mengungkap bagaimana
seseorang bertindak kepada orang yang menyakitinya. Terakhir, untuk aspek
pemikiran ini mengungkap mengenai pemikiran seseorang terhadap orang
yang menyakitinya.
C. Hubungan antara pemaafan dan emosi marah konstruktif pada istri
Pemaafan adalah perbuatan untuk menghilangkan ikatan yang mengikat
pikiran serta perasaan seseorang yang menguasai diri seseorang dan membuatnya
kehilangan kontrol diri. Menurut Collard & Ascenzo (2018) pemaafan
didefinisikan sebagai rasa pasrah terhadap suatu hal untuk mereduksi emosi
negatif dan melepas pengaruh negatif dari dalam diri. Pelepasan pengaruh negatif
yang ada di dalam pemaafan inilah yang dapat mereduksi rasa marah sehingga
16
dapat dikomunikasikan dan terkontrol dengan baik. Rasa marah yang merupakan
salah satu emosi negatif yang disebabkan oleh rasa kecewa baik terhadap diri
maupun orang lain akan lebih baik apabila dapat dikontrol dengan baik. Oleh
karena itu, dengan membuang rasa kecewa yang ada dengan memaafkan dapat
mereduksi rasa marah. pemaafan juga tidak hanya dapat dikaitkan dengan
kemarahan. Pemaafan yang merupakan rasa pasrah akan dapat mereduksi emosi
marah yang merupakan rasa tidak terima akan keadaan. Oleh sebab itu, pemaafan
yang tinggi dapat membuat kemarahan terkontrol. Penyebab kemarahan dapat
disebabkan oleh banyak hal. Kehilangan atensi pasangan dan ketidakadilan dapat
menyebabkan kemarahan. Dalam berumah tangga terkadang terjadi sebuah
konflik maupun perselisihanyang membuat istri merasa marah. Hal tersebut
dikarenakan suami dan istri banyak berinteraksi dan terkadang terdapat beberapa
perbuatan dari pasangan menimbulkan rasa marah. Akan tetapi, kemarahan istri
tersebut harus dikontrol karena apabila kemarahan istri tidak dapat dikontrol
dengan baik maka dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga dan
emosional anak. Oleh karena itu pemaafan juga pastilah dibutuhkan agar
kemarahan dapat terkontrol dengan baik karena pemaafan dapat mereduksi emosi-
emosi negatif saat sedang marah.
Terdapat tiga aspek dari pemaafan yang dapat mempengaruhi kemarahan
yaitu perasaan, perilaku, dan pemikiran. (Enright, 2012). Hubungan kemarahan
dan pemaafan dapat dilihat dari perasaan individu terhadap seseorang yang
dianggap pernah menyakitinya. Contohnya, ketika seseorang merasa sakit hati
terhadap perilaku maupun perkataan dari orang lain dan dapat mengontrol
perasaan kecewa dalam dirinya, maka kemarahan dapat dihindari dan memaafkan
orang yang telah menyakitinya tersebut. Selain itu, hubungan pemaafan dan
kemarahan pada seseorang dapat dilihat dari perilaku atau respon seseorang
terhadap orang yang pernah menyakitinya. Orang yang dapat mereduksi
kemarahannya akan cenderung bersikap biasa saja dan tidak menghindar karena
dirinya telah memaafkan orang yang telah menyakitinya sehingga tidak ada rasa
marah yang tertinggal pada dirinya.
17
Hubungan kemarahan dan pemaafan individu juga dapat dilihat dari
bagaimana individu tersebut berpikir mengenai tindakan orang yang
menyakitinya. Contohnya, orang akan berpikir bahwa terdapat alasan terhadap
segala tindakan seseorang yang menyakitinya sehingga orang tersebut melakukan
hal yang menyakitinya akan dapat mengontrol rasa marahnya dan memaafkan
tindakan orang yang menyakitinya. Berdasarkan pemaparan berikut, dapat
disimpulkan bahwa seseorang dapat mereduksi kemarahan dan memaafkan orang
yang telah menyakitinya dengan mengontrol perasaan, pemikiran, dan perilaku.
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara
pemaafan dan emosi marah konstruktif. Semakin tinggi pemaafan maka akan
semakin tinggi pula tingkat emosi marah konstruktif yang dimiliki oleh seorang
istri. Begitu pula sebaliknya, apabila semakin rendah pemaafan seseorang maka
akan semakin rendah pula tingkat emosi marah konstruktif yang dimiliki oleh
seorang istri.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Variabel Tergantung : Emosi marah konstruktif
Variabel bebas : Pemaafan
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Emosi Marah Konstruktif
Emosi marah konstruktif apabila diartikan secara operasional
merupakan skor yang didapatkan dari 25 aitem pada skala yang dikembangkan
oleh Nirmala (2015) yang disusun berdasarkan teori (Nay, 2007). Skala
kemarahan yang digunakan terdiri atas tiga aspek yaitu penggambaran masalah
ke dalam sebuah perilaku yang dapat dipahami oleh orang lain, memikirkan
solusi dari masalah yang mungkin dilakukan, dan penyelesaian masalah dengan
menggunakan solusi yang paling tepat setelah mempertimbangkan untung dan
ruginya. Berdasarkan tiga aspek tersebut kemudian didapatkan lima indikator
emosi marah konstruktif yaitu pengungkapan emosi marah melalui bahasa dan
perilaku yang mudah dipahami orang lain, pengontrolan perilaku emosi marah
agar tidak menyakiti orang lain, pengontrolan perilaku emosi marah agar tidak
menyakiti diri sendiri, kesediaan untuk mendengarkan pendapat orang lain.
Semakin tinggi skor yang didapatkan maka akan semakin tinggi pula emosi
marah konstruktif seseorang. Hal tersebut berlaku pula untuk sebaliknya,
semakin rendah skor yang didapatkan maka akan semakin rendah emosi marah
konstruktif seseorang.
2. Pemaafan
Pemaafan secara operasional merupakan skor yang diperoleh dari
susunan 18 aitem dari sebuah konstruk yang dikembangkan oleh Enright
(2012). Skala pemaafan ini mengungkap tiga empat pemaafan yaitu perasaan,
perilaku, dan pemikiran. Dalam skala ini terdapat sedikit pengubahan kalimat
19
agar lebih mudah dipahami dan lebih dapat menggambarkan pemaafan pada
istri. Semakin tinggi skor pemaafan menunjukkan bahwa semakin tinggi pula
tingkat pemaafan seseorang. Sebaliknya, semakin rendah skor pemaafan
menunjukkan bahwa semakin rendah pula tingkat pemaafan seseorang.
C. Responden Penelitian
Penelitian ini melibatkan penggunaan responden wanita dan sudah
menikah. Menikah yang dimaksud disini adalah yang masih dalam status
menikah dan bukan janda. Hal tersebut dikarenakan fokus penelitian ini adalah
hubungan antara pemaafan dan emosi marah konstruktif pada istri.
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dalam mengumpulkan
data. Skala yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah skala emosi
marah konstruktif dan skala pemaafan. Skala Likert digunakan dalam
penyusunan skala kemarahan dan pemaafan. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara meminta responden untuk mengisi semua pertanyaan yang tertulis
di dalam kuisioner yang dibagikan. Pertanyaan yang diberikan, digunakan
untuk mengungkap permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini.
Cara mengisi pertanyaan adalah dengan memilih salah satu dari semua
alternatif jawaban yang paling sesuai dengan kondisi responden.
1. Skala Kemarahan
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel emosi marah
konstruktif dalam penelitian ini adalah skala emosi marah konstruktif yang
dikembangkan oleh Nirmala (2015). Skala ini disusun berdasarkan teori
dari Nay (2007). Skala ini memiliki 25 aitem yang disusun berdasarkan
skala Likert . Aitem dari skala ini terdiri dari aitem favourable dan aitem
unfavourable. Beberapa aspek yang diukur dalam skala emosi marah
konstruktif ini antara lain:
a. Penggambaran masalah ke dalam sebuah perilaku yang dapat
dipahami oleh orang lain.
20
Hal ini mempunyai maksud cara yang dilakukan seseorang
untuk menggambarkan emosi yang dirasakannya ke dalam sebuah
perilaku yang dapat dimengerti oleh orang lain. Contohnya adalah
ketika seseorang merasa marah, dirinya memperlihatkan apa yang
dirasakannya dengan memasang wajah marah sehingga orang lain
memahami bahwa dirinya sedang marah. Salah satu aitem
pertanyaannyaِ adalahِ “Sayaِ merasaِ kesulitanِ dalamِ menjelaskanِ
kepadaِorangِlain,ِketikaِsayaِsedangِmarah”.
b. Memikirkan solusi dari masalah yang mungkin dilakukan.
Aspek ini menjelaskan mengenai hal yang akan dilakukan untuk
meredakan sebuah masalah. Pada aspek ini seseorang mulai berpikir
menggunakan kognitifnya untuk mengatasi emosi yang ada di dalam
dirinya.ِContohِaitemِdariِaspekِ iniِadalahِ“Jikaِseseorangِmembuat
saya kesal, saya berpikir bahwa orang tersebut memang sengaja
melakukannya”.
c. Penyelesaian masalah dengan menggunakan solusi yang paling tepat
setelah mempertimbangkan untung dan ruginya.
Pada aspek ini seseorang mulai mengembangkan solusi yang
dipikirkannya untuk menghadapi masalah ke dalam sebuah tindakan.
Tindakan yang dilakukan ini merupakan hasil dari berbagai solusi
yang telah diseleksi dan dipilah untuk menyelesaikan masalah yang
ada.ِ Salahِ satuِ contohِ aitemِ padaِ aspekِ iniِ adalahِ “Sayaِ akanِ
meluapkan kemarahan saya dengan berteriak atau membentak
seseorang”.
Skala ini disusun berdasarkan skala Likert yang memiliki dua
katergori aitem, yaitu aitem favorable dan aitem unfavorable. Alternatif
jawaban yang disediakan terdiri dari empat macam respon yaitu Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai
(STS). Skor pernyataan dimulai dari 1 untuk jawaban Sangat Sesuai (SS),
2 untuk jawaban Sesuai (S), 3 untuk jawaban Tidak Sesuai (TS), dan 4
21
untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai (STS). Distribusi aitem skala emosi
marah konstruktif dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1
Distribusi aitem skala emosi marah konstruktif
Aspek
Nomor aitem
Total Unfavourable
item
Favourable item
Pengungkapan
emosi marah
melalui
bahasa dan
perilaku yang
mudah
dipahami
orang lain
6,10,12,15 23 5
Pengontrolan
perilaku
emosi marah
agar tidak
menyakiti
orang lain
14,11,19 1,21 5
Pengontrolan
perilaku
emosi marah
agar tidak
menyakiti diri
sendiri
8,24,25 13,18 5
Kesediaan
untuk
mendengarkan
pendapat
17,22 5,16,20 5
22
orang lain
Kemampuan
untuk melihat
peluang atau
alternatif
solusi
3,4,7 2,9 5
Jumlah 25
2. Skala Pemaafan
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel pemaafan
dalam penelitian ini adalah skala Personal Forgiveness Scale (PFS) yang
disusun oleh Enright (2012) versi Indonesia. Skala ini merupakan integrasi
dari beberapa teori pemaafan. Skala ini memiliki 18 aitem yang digunakan
untuk melihat tingkat pemaafan seseorang. Skala ini mengukur tiga aspek
pemaafan, antara lain:
a. Perasaan
Aspek ini mengungkap bagaimana perasaan seseorang terhadap
orang yang pernah menyakitinya. Salah satu aitem pertanyaan dari
aspekِ iniِadalahِ“Sayaِmerasaِ tidakِsukaِmelihatِorangِyangِpernahِ
menyakitiِsaya”.
b. Perilaku
Aspek ini mengungkap bagaimana seseorang memperlakukan
orang yang telah menyakitinya. Salah satu aitem pertanyaan dalam
aspekِ iniِ adalahِ “Sayaِ akanِ menghindariِ orangِ yangِ pernahِ
menyakitiِsaya”.
c. Pemikiran
Aspek ini mengungkap mengenai pemikiran seseorang terhadap
orang yang menyakitinya. Contoh aitem dalam skala pemaafan ini
dalamِ aspekِ pemikiranِ adalahِ “Orangِ yangِ menyakitiِ sayaِ adalahِ
orangِjahat”.
23
Skala ini disusun berdasarkan skala Likert yang memiliki dua
katergori aitem, yaitu aitem favorable dan aitem unfavorable. Alternatif
jawaban yang disediakan terdiri dari lima macam respon yaitu sangat tidak
sesuai (STS), tidak sesuai (TS), agak tidak sesuai (ATS), agak sesuai (AS),
sesusai (S), dan sangat sesuai (SS). Bobot penilaan pada item favorable
STS = 1, TS= 2, ATS= 3, AS= 4, S= 5, SS= 6. Untuk aitem unfavorable
STS = 6, TS= 5, ATS= 4, AS= 3, S= 2, SS= 1. Distribusi aitem skala
pemaafan dapat dilihat pada tabel 2.
Aspek
Nomor aitem
Total Unfavourable
item
Favourable item
Perasaan 2,4,6 1,3,5 6
Perilaku 8,10,12 7,9,11 6
Pemikiran 14,16,18 13,15,17 6
Total 18
E. Validitas dan Realibilitas
1. Validitas
Baik atau tidaknya sebuah instrumen dalam penelitian dapat dilihat dari
validitas (Yusup, 2018). Validitas instrumen mengukur ketepatan sebuah alat
ukur. Nilai koefisien validitas berkisar dari -1 hingga +1. Semakin tinggi nilai
koefisien validitas, maka semakin tinggi pula ketepatan aitem pada alat ukur
terhadap variabel yang diukur. Kedua alat ukur yang digunakan
menggunakan validitas isi yang menggunakan pendapat ahli untuk
menentukan validitasnya.
2. Reabilitas
Alat ukur yang baik dapat dilihat dari reliabilitas alat ukur tersebut
(Yusup, 2018). Realibilitas alat ukur adalah ukuran sejauh mana alat ukur
konsisten mengukur variabel yang diukurnya. Salah satu cara untuk
Tabel 2
Distribusi aitem skala pemaafan
24
mengetahui realibilitas alat ukur adalah dengan melihat nilai alpha cronbach.
Aitem dikatakan reliabel apabila nilai alpha cronbach minimal 0,7 (Sarmanu,
2017). Pada penelitian sebelumnya, skala emosi marah konstruktif memiliki
realibilitas cronbach’s alpha sebesar 0,895 dan untuk skala Personal
Forgiveness Scale (PFS) memiliki nilai realibilitas cronbach’s aplha sebesar
0,955. Artinya, dapat disimpulkan bahwa kedua skala tersebut bersifat
reliabel.
F. Metode Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemaafan dan
emosi marah konstruktif pada istri. Analisis diperlukan untuk mengetahui
hubungan dari kedua variabel tersebut. Metode analisis yang digunakan oleh
peneliti untuk menganalisis data yaitu dengan menggunakanmetode statistik
korelasi product moment Spearman. Perhitungan analisis data yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan program komputer yaitu Statistical Product and Service
Solutions (SPSS) 25.00 for Windows.
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah
Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara pemaafan dan
emosi marah konstruktif pada istri. Kerja sama dilakukan oleh peneliti
dengan beberapa pihak dalam proses pengambilan data. Beberapa pihak yang
dilibatkan dalam pengambilan data antara lain, Salah satu karyawan pegawai
Bank Sinta dan Founder forum diskusi Mommischology. Bentuk kerja sama
yang dilakukan adalah dengan meminta tolong kepada salah satu pegawai
Bank Sinta untuk menyebarkan kuisioner offline dan meminta izin kepada
Founder forum diskusi Mommischology untuk menyebarkan link google form
di forum diskusi di aplikasi whatsapp.
2. Persiapan Penelitian
a. Persiapan Administrasi
Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan
secara offline dan online. Pengambilan data secara offline dilakukan
dengan membagikan kertas kuisioner kepada istri ketika sedang ada
perkumpulan, kemudian pengambilan data secara online dilakukan dengan
menyebarkan link google form di aplikasi whatsapp.
b. Persiapan Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala emosi
marah konstruktif dan Personal Forgiveness Scale (PFS) yang merupakan
skala yang disusun oleh Enright (2012). Skala emosi marah konstruktif
diadaptasi dengan mengubah sedikit kata dalam skala agar lebih sesuai
dengan kriteria. Selanjutnya, untuk skala pemaafan Personal Forgiveness
Scale (PFS)diambil dari versi yang berbahasa Indonesia dan sediit diubah
beberapa kata agar mudah dipahami oleh responden. Kedua skala tersebut
telah melalui uji realibilitas dan uji validitas.
1) Skala Emosi Marah Konstruktif
26
Skala Emosi Marah Konstruktif ini disusun oleh Nirmala (2015)
berdasarkan teori emosi marah Nay (2007). Skala ini mengukur tingkat
emosi marah konstruktif seseorang. Sebelum dilakukan uji realibilitas
dan validitas, skala memiliki 25 aitem yang terdiri dari 15
skalafavorable dan 10 skala unfavorable dengan skor realibilitas
Cronbach’s Alpha sebesar 0,770. Akan tetapi, setelah dilakukan uji
validitas terdapat 13 aitem yang gugur karena 13 aitem tersebut
memiliki skor correlated item dibawah 0,3. Aitem yang gugur yaitu
aitem nomor 1,2,3,4,5,11,13,14,16,18,21,23, dan 24. Setelah itu,
dilakukan pengguguran aitem untuk kedua kalinya dikarenakan masih
terdapat aitem yang memiliki skor correlated aitem dibawah 0,3. Aitem
yang gugur pada uji coba kedua ini adalah aitem nomor 20, sehingga
jumlah aitem yang tersisa adalah 11 aitem dengan skor correlated
aitemberkisar diantara 0,374 hingga 0,664 dan memiliki skor realibilitas
Cronbach’s Alpha sebesar 0,868. Penilaian skor dalam penelitian ini
menggunakan skala likert dengan skor 1 = sangat sesuai, 2 = sesuai, 3 =
tidak sesuai, 4 = sangat tidak sesuai untukk aitem favorabel dan
sebaliknya untuk aitem unfavorabel.
Tabel 3
Distribusi Skala Emosi Marah Konstruktif
Aspek
Nomor aitem
Total Unfavourable
item
Favourable
item
Pengungkapan
emosi marah
melalui
bahasa dan
perilaku yang
mudah
dipahami
orang lain
23* 6,10,12,15 5
27
Pengontrolan
perilaku emosi
marah agar
tidak
menyakiti
orang lain
1*,21* 14*,11*,19 5
Pengontrolan
perilaku emosi
marah agar
tidak
menyakiti diri
sendiri
13*,18* 8,24*,25 5
Kesediaan
untuk
mendengarkan
pendapat
orang lain
5,*16,*20* 17,22 5
Kemampuan
untuk melihat
peluang atau
alternatif
solusi
2*,9 3*,4*,7 5
Jumlah 25
Aitem gugur (*)
2) Personal Forgiveness Scale (PFS)
Skala Personal Forgiveness Scale (PFS)disusun oleh Enright
(2012). Skala ini digunakan untuk mengukur tingkat pemaafan yang
dimiliki seseorang. Skala ini memiliki 18 aitem dengan skala favorable
sebanyak 9 aitem dan skala unfavorable sebanyak 9 aitem dengan skor
realibilitasِCronbach’sِAlphaِ sebesar 0,940. Skor correlated itempada
skala pemaafan ini berkisar antara 0,439 hingga 0,829. Penilaian skor
28
dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan skor 1 = sangat
tidak sesuai, 2 = tidak sesuai, 3 = agak tidak sesuai, 4 = agak sesuai, 5 =
sesuai, 6 = sangat sesuai untuk aitem favorabel dan sebaliknya untuk
aitem unfavorabel.
Tabel 4
Distribusi skala pemaafan (Personal Forgiveness Scale (PFS))
Aspek
Nomor aitem
Total Unfavourable
item
Favourable
item
Perasaan 2,4,6 1,3,5 6
Perilaku 8,10,12 7,9,11 6
Pemikiran 14,16,18 13,15,17 6
Total 18
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data dilakukan dengan dua cara yaitu secara offline dan
online yang dimulai dari tanggal 7 Mei 2021 sampai tanggal 13 Juni 2021. Cara
pengambilan data adalah dengan menyebarkan tautan google form melalui
aplikasi whatsapp dan menitipkan kuisioner offline pada salah satu karyawan di
sebuah kantor bank swasta. Sebelum responden mengisi kuisioner, terdapat
penjelasan dan arahan yang ditulis oleh peneliti untuk memastikan responden
mengisi data diri dengan lengkap dan meminta persetujuan responden untuk
mengisi kuisioner yang diberikan.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah wanita yang sudah menikah.
Responden yang bersedia untuk mengisi kuisioner melalui skala online dan
offline berjumlah sebanyak 193 orang dengan gambaran umum sebagai
berikut :
29
Tabel 5
Deskripsi responden penelitian berdasarkan usia
Usia Responden Jumlah Responden Persentase
18-40 118 61,14%
41-60 69 35,75%
>60 6 3,11%
Berdasarkan tabel diatas terdapat sebanyak 118 responden berusia 18-
40 tahun dengan persentase sebesar 61,14%, 69responden berusia diantara
41-60 tahun dengan persentase 35,75%, 6 responden berusia diatas 60 tahun
dengan persentase sebesar 3,11%.
Tabel 6
Deskripsi responden penelitian berdasarkan usia pernikahan
Usia Pernikahan
Responden
Jumlah Responden Persentase
<1 20 10,36%
1-5 64 33,16%
6-10 43 22,28%
11-15 11 5,70%
16-20 14 7,25%
21-25
26-30
21
9
10,88%
4,66%
>30 11 5,70%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh data bahwa jumlah responden paling
banyak adalah responden yang memiliki usia pernikahan 1-5 tahun yaitu
sebanyak 64 orang dengan persentase 33,16%. Selanjutnya responden yang
memiliki usia pernikahan 26-30 tahun memiliki jumlah paling sedikit yaitu 9
responden dan memiliki persentase sebesar 4,66%.
Tabel 7
Deskripsi responden penelitian berdasarkan status pernikahan
Status Pernikahan Jumlah Responden Persentase
30
Menikah 193 100%
Tabel diatas menunjukkan sebanyak 193 responden berstatus menikah
dengan persentase 100%.
Tabel 8
Deskripsi responden penelitian berdasarkan jumlah anak
Jumlah Anak yang
Dimiliki
Jumlah Responden Persentase
0 37 19,17%
1
2
3
4
5
6
54
51
35
10
5
1
27,97%
26,42%
18,13%
5,18%
2,59%
0,52%
Tabel diatas menunjukkan bahwa responden terbanyak yaitu 54
responden memiliki 1 anak dengan persentase 27,97%. Sementara itu,
responden yang memiliki 6 anak hanya terdapat 1 orang dengan persentase
0,52%.
2. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan analisis data penelitian yang dilakukan, diperoleh deskripsi
data sebagai berikut :
Tabel 9
Kategorisasi Kemarahan
Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi Persentase
Sangat Rendah X≤19,25 16 8,29%
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
19,25<X≤24,75
24,75<X≤30,25
30,25<X≤35,75
35,75<X
38
63
37
39
19,69%
32,64%
19,17%
20,21%
Tabel diatas menunjukkan bahwa kategorisasi cukup memiliki
frekuensi responden paling banyak yaitu sebesar 63 orang dengan persentase
31
32,64%. Sebaliknya frekuensi paling sedikit berada pada kategorisasi sangat
rendah dengan frekuensi sebanyak 16 orang dengan persentase 8,29%.
Tabel 10
Kategorisasi Pemaafan
Kategorisasi Rentang Nilai Frekuensi Persentase
Sangat Rendah X≤40,5 41 21,24%
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat Tinggi
40,5<X≤55,5
55,5<X≤70,5
70,5<X≤85,5
85,5<X
57
53
30
12
29,53%
27,46%
15,55%
6,22%
Tabel diatas menunjukkan bahwa kategorisasi rendah memiliki
frekuensi responden paling banyak yaitu sebesar 57 orang dengan persentase
29,53%. Sebaliknya, frekuensi paling sedikit berada pada kategorisasi sangat
tinggi dengan frekuensi sebanyak 12 orang dengan persentase 6,22%.
Tabel 11
Deskripsi data penelitian Kemarahan dan Pemaafan
Data Empirik
Variabel Mean Skor
SD Max Min
Emosi Marah Konstruktif 27,5 44 11 5,5
Pemaafan 63 108 18 15
3. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kolmogorov-Smirnov Test. Normal atau tidaknya data dilihat dari nilai
sig. Apabila nilai sig. berada diatas 0,05 (p>0.05) maka data dikatakan
normal. Setelah dilakukan uji normalitas, nilai sig. yang didapatkan
adalah sebesar 0,0015 (p<0.05) untuk variabel emosi marah konstruktif
dan 0,075 (p>0.05) untuk variabel pemaafan.
Tabel 12
32
Hasil uji normalitas
Variabel P Normalitas
Emosi Marah Konstruktif 0,0015 Tidak Normal
Pemaafan 0,075 Normal
Tabel diatas menunjukkan hasil dari uji normalitas yang telah
dilakukan. Berdasarkan data dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa
sebaran data pada variabel emosi marah konstruktif tidak berdistribusi
dengan normal. Sedangkan, sebaran data pada variabel pemaafan
berdistribusi normal. Oleh karena itu, analisis korelasi non-parametrik
Rank Spearman yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis.
b. Uji Linieritas
Hubungan linier yang terbentuk dari variabel emosi marah
konstruktif dan variabel pemaafan dapat diketahui dengan melakukan uji
linieritas. Hubungan variabel dikatakan linier apabila p<0,05.
Tabel 13
Hasil uji linieritas
Variabel F P Linieritas
Emosi Marah Konstruktif 85,651 0,000 Linier
Pemaafan
Tabel diatas menunjukkan hasil dari uji linieritas yang telah
dilakukan. Berdasarkan tabel diatas, diperoleh skor linearity sebesar sig.
0,000 (p<0,05) yang berarti data dapat dikatakan linier.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Korelasi
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji analisis
non-parametrik Rank Spearman. Uji hipotesis ini dilakukan untuk
mengetahui ada ataupun tidaknya korelasi antara kedua variabel, yaitu
variabel emosi marah konstruktif dan pemaafan dalam penelitian ini.
Tabel 14
Hasil uji hipotesis
33
Variabel R P 𝒓𝟐
Emosi Marah Konstruktif* 0,531 0,000 0,282
Pemaafan
Tabel diatas merupakan hasil dari uji linieritas yang telah
dilakukan. Berdasarkan tabel diatas, didapatkan nilai koefisien korelasi
antara variabel emosi marah konstruktifdan variabel pemaafan sebesar r
= 0,531 yang artinya terdapat hubungan antara variabel emosi marah
konstruktifdan variabel pemaafan. Nilai koefisien korelasi memiliki
angka positif. Hal tersebut memiliki arti bahwa adanya hubungan yang
positif antara kedua variabel. Artinya, semakin tinggi emosi marah
konstruktifmaka akan semakin tinggi pemaafan. Sebaliknya, semakin
rendah kemarahan maka akan semakin rendahemosi marah konstruktif.
b. Analisis Tambahan
Uji analisis tambahan yang dilakukan adalah uji korelasi antara
aspek pada variabel pemaafan dan ditambah dengan variabel Pseudo
Forgiveness terhadap variabel emosi marah konstruktif. Uji korelasi ini
dilakukan agar dapat mengetahui aspek dari variabel pemaafan mana
yang paling berkorelasi dengan variabel kemarahan. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai koefisien korelasi yang paling besar diantara aspek yang
lainnya.
Tabel 15
Hasil uji korelasi antar aspek
Aspek R P 𝒓𝟐
Aspek Perasaan 0,525 0,000 0,275
Aspek Perilaku 0,494 0,000 0,244
Aspek Pemikiran 0,478 0,000 0,228
Pseudo Forgiveness 0,283 0,000 0,080
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa aspek yang paling
berkorelasi dengan variabel kemarahan adalah aspek perasaan dengan
nilai koefisien korelasi sebesar 0,525. Kemudian aspek yang berkorelasi
selanjutnya adalah perilaku dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,494,
34
dan terakhir dengan pemikiran yang memiliki nilai koefisien korelasi
0,478. Selanjutnya, terdapat korelasi juga antara emosi marah konstruktif
dan variabel Pseudo Forgiveness dengan nilai koefisien korelasi sebesar
0,283.
D. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara
emosi marah konstruktifdan pemaafan pada seorang istri. Penelitian ini
menggunakan responden istri sebanyak 193 orang. Hipotesis dalam penelitian ini
adalah adanya hubungan positif antara emosi marah konstruktif dan pemaafan
pada istri. Setelah dilakukan analisis data, diperoleh hasil bahwa terdapat
hubungan positif antara emosi marah konstruktif dan pemaafan pada istri. Artinya,
semakin tinggi emosi marah konstruktif maka akan semakin tinggi pula
pemaafannya, begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu, diperoleh kesimpulan
bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Skala yang digunakan untuk mengukur variabel emosi marah
konstruktifdalam penelitian ini adalah skala emosi marah konstruktif yang
dikembangkan oleh Nirmala (2015) berdasarkan teori Nay (2007). Selanjutnya,
skala Personal Forgiveness Scale (PFS) yang digunakan untuk mengukur variabel
pemaafan adalah skala milik Enright (2012) versi bahasa Indonesia yang juga
sedikit dimodifikasi berupa pengubahan kalimat agar mudah dipahami. Skala
tersebut dapat mengukur tingkat pemaafan pada responden.
Pemaafan berperan penting dalam melepaskan rasa tidak nyaman yang ada
di dalam dada. Hal tersebut membuat individu menjadi lebih dapat mengontrol
kemarahannya dan berpikir secara logis. Penelitian McCullough (2000) juga
mengungkapkan bahwa pelepasan emosi negatif yang ada pada pemaafan dapat
mereduksi kemarahan sehingga dapat dikontrol dengan baik. Oleh sebab itu,
dengan membuang perasaan negatif itulah yang nantinya akan menimbulkan rasa
nyaman dalam dada dan akan mengurangi kemarahan sehingga kemarahan dapat
terkontrol dengan baik. Pemaafan ini mempengaruhi emosi marah konstruktifdari
segi perasaan, perilaku, dan pemikiran. Ketiga aspek tersebut membantu menekan
35
kemarahan dan membuat kemarahan menjadi lebih terkontrol dan tidak
merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Berdasarkan hasil analisis
data tambahan yang mengukur korelasi setiap aspek pemaafan pada emosi marah
konstruktif, diketahui bahwa aspek pemaafan merupakan aspek yang memiliki
korelasi tertinggi dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,525. Hal tersebut
menunjukkan bahwa aspek perasaan merupakan aspek yang paling berkorelasi
variabel emosi marah konstruktif. Oleh sebab itu, aspek perasaan merupakan
aspek yang memiliki konstribusi yang paling besar dalam dapat mengontrol
kemarahan.
Penelitian ini juga selaras dengan penelitian Collard & Ascenzo (2018) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kemarahan dan pemaafan. Hasil uji
hipotesis mendukung teori yang telah dipaparkan oleh Collard & Ascenzo (2018).
Teori tersebut menyebutkan bahwa kemarahan mempunyai hubungan dengan
pemaafan. Pemaafan dapat mereduksi pikiran-pikiran negatif yang ditimbulkan
oleh kemarahan karena pemaafan merupakan rasa pasrah dan menerima. Rasa
pasrah dan menerima itulah yang dapat mereduksi kemarahan yang disebabkan
oleh rasa tidak nyaman akibat kritik berlebihan pada diri sendiri dan ekspektasi
yang sering kali tidak sesuai dengan realita. Oleh karena itu, perasaan pasrah yang
ada dalam variabel pemaafan ini memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
mereduksi kemarahan sehingga kemarahan dapat terkontrol dengan baik. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan hasil uji hipotesis pada aspek perasaan pada
variabel emosi marah konstruktifyang memiliki nilai koefisien korelasi tertinggi
diantara aspek lainnya Akan tetapi, terdapat perbedaan antara penelitian ini dan
penelitian yang dilakukan Collard & Ascenzo (2018). Perbedaan penelitian ini
terletak pada adanya variabel kemarahan variabel perantara yaitu rumination.
Berbeda dengan penelitian ini yang menghubungkan antara emosi marah
konstruktifdan pemaafan, penelitian milik Collard & Ascenzo (2018)
menghubungkan kemarahan dan pemaafan dengan rumination.Rumination yang
merupakan perasaan negatif yang repetitif timbul akibat adanya gap antara
idealisme dengan realita seseorang menyebabkan timbulnya rasa marah karena
kritik terhadap diri sendiri yang tidak sesuai harapan. Selanjutnya, perasaan
36
tersebut akan dapat diatasi dengan pemaafan karena pemaafan dapat mereduksi
pikiran-pikiran yang ada.
Penelitian ini membuktikan hipotesis dari peneliti yang menyebutkan bahwa
emosi marah konstruktif dan pemaafan memiliki hubungan yang negatif.
Walaupun variabel kemarahan peneliti lebih spesifik ke arah kemarahan
konstruktif. Berangkat dari meningkatnya kasus perceraian di Indonesia pada
tahun 2020 yang akhirnya membuat peneliti memiliki anggapan bahwa
kemarahan yang tidak terkelola dengan baik atau tidak konstruktif merupakan
faktor utama terhadap kasus perceraian tersebut sehingga diperlukannya pemaafan
sebagai variabel yang berpengaruh dalam mengendalikan kemarahan. Peneliti
ingin membuktikan pendapat peneliti mengenai fenomena ini, kemudian dari
penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa pemaafan memiliki hubungan dengan
emosi marah konstruktif. Berdasarkan data yang diperoleh, emosi marah
konstruktif dan pemaafan memiliki hubungan positif yang artinya apabila
seseorang memiliki pemaafan yang tinggi maka orang tersebut memiliki tingkat
emosi marah konstruktif yang tinggi sehingga dapat mengelola kemarahannya
dengan baik baik sehingga tidak akan merugikan diri sendiri maupun orang
disekitarnya.
Berdasarkan hasil deskripsi penelitian ini diperoleh bahwa responden
memiliki emosi marah konstruktif yang cukup dan pemaafan yang cukup. Hal
tersebut ditunjukkan dengan persentase pada variabel emosi marah konstruktif
pada kategori cukup sebesar 32,64%. Sedangkan variabel pemaafan yang
memiliki skor pada kategori cukup dengan persentase sebesar 27,46%. Oleh sebab
itu, didapatkan data bahwa responden dalam penelitian ini memiliki tingkat emosi
marah konstruktif yang cukup dan tingkat pemaafan yang cukup.
Peneliti menyadari adanya kekurangan dalam penelitian ini yaitu tidak
memiliki data mengenaipekerjaan dari responden yang dilibatkan dalam penelitian
ini. Sementara itu, data tersebut merupakan data yang dapat dijadikan data
tambahan karena mungkin saja terdapat faktor lain yang dapat menjadi faktor
yang juga berpengaruh terhadap variabel emosi marah konstruktif. Disamping itu,
responden dalam penelitian ini terlalu umum dan tidak spesifik. Hal tersebut
37
membuat data kurang spesifik dan kurang membuktikan hubungan antara kedua
variabel. Selanjutnya, dikarenakan kriteria responden yang umum akan lebih baik
apabila responden yang didapatkan dalam penelitian ini lebih banyak sehingga
dapat lebih mewakili populasi yang ada. Selain itu, keterbatasan lainnya yang
terdapat dalam penelitian ini adalah pengambilan data secara online dan juga
kuisioner offline dititipkan kepada orang lain yang membuat peneliti tidak dapat
mengontrol langsung pengambilan data sehingga memungkinkan apabila saat
pengisian kuisioner oleh responden terdapat data yang bias.
38
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa emosi
marah konstruktif dan pemaafan memiliki hubungan positif. Pernyataan
tersebut dibuktikan dengan perolehan angka koefisien korelasi yang
temasuk dalam kategori berhubungan kuat dengan aspek dari variabel
pemaafan yang memiliki korelasi paling tinggi yaitu perasaan dan
pemikiran sebagai aspek yang memiliki korelasi paling rendah. Selain itu,
didapatkan data bahwa variabel Pseudo Forgiveness juga berkorelasi
dengan variabel emosi marah konstruktif dengan angka koefisien korelasi
yang rendah. Oleh karena itu, didapatkan kesimpulan semakin tinggi skor
variabel emosi marah konstruktif maka akan semakin tinggi pula skor
variabel pemaafan. Sebaliknya, semakin rendah skor variabel emosi marah
konstruktif maka semakin rendah pula skor variabel pemaafan.
B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mendapatkan lebih
banyak responden penelitian agar data lebih dapat mewakili populasi
yang ada melihat umumnya kriteria responden yang ada dalam
penelitian ini. Kemudian diharapkan juga agar peneliti selanjutnya
dapat memberikan informasi dengan jelas kepada responden sebelum
mengisi kuisioner agar data yang didapatkan lebih baik dan dapat
memperkecil peluang untuk eliminasi aitem pada aitem emosimarah
konstruktif.
2. Bagi Responden
Responden yang merupakan istri apabila memiiki skor pemaafan yang
rendah diharapkan agar dapat mempelajari cara untuk menjadi pribadi
yang lebih pemaaf. Karena dengan pemaafan akan lebih mudah untuk
mengontrol emosi marah yang ada di dalam diri.
39
Daftar Pustaka
Akhtar, S., & Barlow, J. (2018). Forgiveness Therapy for the Promotion of Mental
Well-Being: A Systematic Review and Meta-Analysis. TRAUMA,
VIOLENCE, & ABUSE, 19 (1), 107-122.
Averill, J. R. (1983). Studies on Anger and Agression: Implications for Theories
of Emotion. American Psychologyst , 1145-1160.
Bodenmann, G., Meuwly, N., Bredbury, T. N., Gmelch, S., & Ledermann, T.
(2010). Stress, anger, and verbal aggression in intimate relationships:
Moderating effects of individual and dyadic coping. Journal of Social and
Personal Relationship , 27(3). 408-424.
Butler, M. H., Melloy-Miller, K. C., seedall, R. B., & Dicus, J. L. (2018). Anger
Can Help: A Transactional Model and Three Pathways of The Experience
and Expression of Anger. Family Process, 57(3), 817-835.
Cahyani, P., Alsa, A., & Heimi, A. F. (1999). Gaya Kelekatan dan Kemarahan.
Jurnal Psikologi , 65-77.
Collard, J., & Ascenzo, N. (2018). Anger, Forgiveness, And Depression in the
Postnatal Experience. Mental Health and Family Medicine , 689-698.
Djunaedi. (2018). Peran Ganda Perempuan Dalam Keharmonisan Rumahtangga.
Jurnal Administrare: Jurnal Pemikiran Ilmiah dan Pendidikan
Administrasi Perkantoran , 19-26.
Enright, R. D. (2012). The Forgiving Life : A Pathway to Overcoming Resentment
and Creating A Legacy of Love. Washington, DC: American
Psychological Assosiation.
Gani, A. H. (2011). Forgiveness Therapy. Yogyakarta: Kanisius.
Ghanib, N. A., & Nasir, R. (2014). Behavioral and Emotional Effects of Anger
Expression and Anger Management among Adolescents. Social and
Behavioral Sciences , 565 – 569.
Goleman, Daniel. (2001). Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
40
Hughes, A. Kinder, & C. L. Cooper, The Wellbeing Workout (pp. 279-284).
London, UK: Palgrave Macmillan, Cham.
Kashdan, T. B., Goodman, F. R., Mallard, T. T., & DeWall, C. N. (2015). What
Triggers Anger in Everyday Life? Links to The Intencity, Control, and
Regulation of These Emotions and Personality Traits. Journal of
Personality, 84(6), 1-13.
Lichtenfeld, S., Buechner, V. L., Maier, M. A., & Capo, M. F. (2015). Forgiveand
Forget : Differences between Decisional and Emotional Forgiveness.
Journal Plos One , 1-11.
Maharrani, A. (2021, 04 15). Lokadata. Retrieved 08 19, 2021, from Lokadata.id:
https://lokadata.id/artikel/perceraian-di-indonesia-terus-meningkat
McCullough, M. E. (2000). Forgiveness as Human Strength : Theory,
Measurement, and Links to Well-being. Journal of Social and Clinical
Psychology, 19(1), 41-55.
Nashori, F. (2013). Pemaafan pada Etnis Jawa Ditinjau dari Faktor Demografi.
Psikologika, 18(2), 119-128.
Nay, R. W. (2007). Mengelola Kemarahan : Terampil Menangani Konflik,
Melenggengkan Hubungan, dan Mengekspresikan Diri Tanpa Lepas
Kendali. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
Nirmala, R. V. (2015). Hubungan antara Gaya Kelekatan dengan Ekspresi Emosi
Marah Konstruktif pada Remaja. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Novaco, R.W. 1994. Anger as a Risk Factor for Violence Among the Mentally
Disordered. In J. Monahan & H. J. Steadman (Eds.), Violence and mental
disorder: Developments in risk assessment (pp. 21–59) Chicago:
University of Chicago Press.
Pashupati, M., & Dev, S. V. (2011). Anger and It's Management. Journal of Nobel
Medical College , 9-14.
Purwanto, Y., & Mulyono, R. (2006). Psikologi Marah : Perspektif Psikologi
Islami. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sarmanu. (2017). Dasar Metodologin Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Statistika. Surabaya: Airlangga University Press.
41
Yektaa, M. S., Bonaba, B. G., Malayeri, S. A., Zamanic, N., & Pourkarimi, J.
(2015). The Relationship between Anger and Coping Strategies of
Mothers of Children with Special Needs. 6th World conference on
Psychology Counseling and Guidance (pp. 140-144). Iran: Elsevier Ltd.
Yusup, F. (2018). Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif.
Jurnal Tarbiyah : Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1), 17-23.
42
Lampiran 1
Skala asli
43
1. Skala kemarahan
No. Aitem
1. Ketika seseorang menyela pembicaraan saya, saya
mampu mengontrol kekesalan dan menegurnya dengan
sopan.
2. Saya memilih berdamai dengan teman sekelompok,
karena saya menyadari bahwa kemarahan saya pada
dirinya dapat mempengaruhi kinerja saya dalam
kelompok.
3. Saat merasa kesulitan saya dalam mengerjakan sesuatu,
saya memilih untuk berhenti untuk mengerjakannya.
4. Saya memilih untuk mengambil keputusan tanpa campur
tangan orang lain.
5. Saya menggabungkan ide saya dan teman-teman,
sehingga dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan
lebih kreatif.
6. Saya merasa kesulitan menjelaskan perasaan saya pada
orang lain ketika saya sedang marah.
7. Jika seseorang membuat saya kesal, saya berpikir bahwa
orang tersebut memang sengaja melakukannya.
8. Saya merasa puas setelah membanting atau melempar
benda-benda untuk meluapkan kemarahan saya.
9. Saya mudah menyesuaikan diri dalam menentukan solusi
dari suatu masalah.
10. Saya merasa kesulitan untuk menjelaskan alasan
kemarahan saya kepada orang lain.
11. Saya merasa kesulitan untuk menenangkan diri dan
berpikir untuk menyerang orang yang membuat saya
marah saat itu juga.
12. Saya berpikir bahwa kebanyakan teman saya sulit
44
memahami cerita tentang perasaan saya.
13. Jika orang lain menolak pendapat saya, saya dapat
memahami bahwa setiap otrang memiliki pendapat yang
berbeda.
14. Saya akan meluapkan kemarahan saya dengan berteriak
atau membentak seseorang.
15. Saat saya sedang marah, saya kesulitan mengatur kata-
kata, sehingga orang lain tidak memahami perkataan yang
saya ucapkan.
16. Saya terbuka terhadap pendapat orang lain sebelum
mengambil keputusan.
17. Saya tetap menggunakan ide saya, walaupun teman-teman
memiliki ide lain dalam mengerjakan tugas.
18. Jika seseorang membuat saya marah, saya
akanmemandangdia sebagai seseorang yang harus dijauhi.
19. Saya merasa kesal ketika orang lain mengkritik pendapat
saya, sehingga saya mengabaikannya.
20. Saya akan mengajak seseorang berdiskusi sampai
menemukan jalan tengah dari perbedaan pendapat kami.
21. Saya menyampaika ide dengan kata-kata yang tegas dan
lembut.
22. Ketika seseorang memiliki pendapat yang berbeda dengan
saya, saya akan merasa kesaldan berpikir bahwa pendapat
saya lebih baik.
23. Saat sedang marah, saya mampu mengontrol cara bicara
saya, sehingga orang lain dapat memahami perkataan
saya.
24. Seseorang yang telah membuat saya marah seharusnya
dapat mengubah perilakunya agarsesuai dengan diri saya.
25. Saat orang lain membuat saya marah, saya akan
45
mengingat-ingat perbuatan tersebut.
2. Skala pemaafan
No. Aitem
1. Saya merasa bersahabat terhadap dia.
2. Saya memiliki perasaan negatif terhadap dia.
3. Saya merasa adanya kebaikan terhadap dia.
4. Saya merasa tidak suka terhadap dia.
5. Saya merasa senang terhadap dia.
6. Saya merasa marah terhadap dia.
7. Saya akan bersikap ramah kepadanya.
8. Saya akan menghindarinya.
9. Saya akan membantunya ketika ia dalam
kesulitan.
10. Saya akan mengabaikannya.
11. Saya akan menolongnya.
12. Saya tidak akan berbicara dengannya.
13. Saya merasa dia adalah orang yang berkualitas.
14. Saya merasa dia adalah orang yang jahat.
15. Saya merasa dia adalah orang baik.
16. Terkait orang tersebut, saya menolaknya.
17. Terkait orang tersebut, saya berharap dia baik-baik
saja.
18. Terkait orang tersebut, saya menyalahkannya.
19. Perlakuan orang tersebut terhadap saya tidak
salah.
20. Perasaan saya tidak pernah tersakiti.
21. Yang dilakukan orang tersebut adil.
46
Lampiran 2
Skala yang telah disesuaikan
47
1. Skala kemarahan
No. Aitem
1. Ketika suami menyela pembicaraan saya, saya mampu
mengontrol kekesalan dan menegurnya dengan sopan.
2. Saya memilih berdamai dengan suami, karena
kemarahan saya dapat mempengaruhi hubungan kami
kedepannya.
3. Ketika saya kesulitan mengerjakan suatu pekerjaan,
saya memilih untuk berhenti untuk mengerjakannya.
4. Saya memilih untuk mengambil keputusan tanpa
campur tangan suami.
5. Saya menggabungkan ide saya dan suami untuk
menyelesaikan permasalahan.
6. Saya merasa kesulitan menjelaskan perasaan saya pada
suami ketika saya sedang marah.
7. Jika suami membuat saya kesal, saya berpikir bahwa
orang tersebut memang sengaja melakukannya.
8. Saya merasa puas setelah membanting atau melempar
benda-benda untuk meluapkan kemarahan saya.
9. Saya mudah menyesuaikan diri dalam menentukan
solusi dari suatu masalah.
10. Saya merasa kesulitan untuk menjelaskan 47las an
kemarahan saya kepada suami.
11. Saya merasa kesulitan untuk menenangkan diri dan
berpikir untuk menyerang suami saat itu juga ketika ia
membuat saya marah.
12. Saya berpikir bahwa suami sulit memahami cerita
tentang perasaan saya.
13. Jika suami menolak pendapat saya, saya dapat
memahami bahwa saya dan suami memiliki pendapat
48
yang berbeda.
14. Saya akan meluapkan kemarahan saya dengan berteriak
atau membentak suami.
15. Saat saya sedang marah, saya kesulitan mengatur kata-
kata sehingga suami tidak memahami perkataan yang
saya ucapkan.
16. Saya menerima pendapat suami sebelum membuat
keputusan.
17. Saya tetap menggunakan ide saya walaupun orang
suami saya memiliki pendapat lain dalam memecahkan
permasalahan yang kami miliki.
18. Saya memandang suami sebagai orang yang harus
dijauhi apabila ia membuat saya marah.
19. Saya merasa kesal ketika suami mengkritik pendapat
saya, sehingga saya mengabaikannya.
20. Saya akan mengajak suami berdiskusi sampai
menemukan jalan tengah dari perbedaan pendapat kami.
21. Saya menyampaikan ide dengan kata-kata yang tegas
dan lembut kepada suami.
22. Ketika suami memiliki pendapat yang berbeda dengan
yang saya miliki, saya akan merasa kesal dan berpikir
bahwa pendapat saya lebih baik.
23. Saat sedang marah, saya mampu mengontrol perkataan
saya, sehingga suami dapat memahami perkataan saya.
24. Ketika suami saya membuat marah, seharusnya suami
dapat mengubah dirinya sehingga dapat menyesuaikan
diri dengan saya.
25. Saat suami membuat saya marah, saya akan mengingat-
ingat perbuatan tersebut.
49
2. Skala pemaafan
No. Pernyataan
1. Saya merasa bersahabat dengan orang yang pernah
menyakiti saya.
2. Saya memiliki perasaan negatif terhadap orang yang
pernah menyakiti saya.
3. Saya bersikap baik terhadap orang yang pernah
menyakiti saya.
4. Saya merasa tidak suka dengan orang yang pernah
menyakiti saya.
5. Saya merasa senang berada di dekat seseorang
walaupun orang tersebut pernah menyakiti saya.
6. Saya merasa marah terhadap orang yang pernah
menyakiti saya.
7. Saya bersikap ramah terhadap orang yang pernah
menyakiti saya.
8. Saya akan menghindari orang yang pernah menyakiti
saya.
9. Saya akan membantu orang yang pernah menyakiti saya
ketika orang tersebut kesulitan.
10. Saya akan mengabaikan orang yang pernah menyakiti
saya.
11. Saya akan menolong orang yang pernah menyakiti saya.
12. Saya tidak akan berbicara dengan orang yang pernah
menyakiti saya.
13. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya sebagai
orang yang berkualitas.
14. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya adalah
orang jahat.
50
15. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya adalah
orang baik.
16. Saya menolak orang yang pernah menyakiti saya.
17. Saya berharap orang yang pernah menyakiti saya baik-
baik saja.
18. Saya menyalahkan orang yang menyakiti saya.
19. Saya merasa perlakuan orang yang telah menyakiti saya
bukanlah sebuah kesalahan.
20. Saya tidak merasa tersakiti oleh orang yang menyakiti
saya.
21. Saya merasa perlakuan orang yang menyakiti saya itu
adil.
51
Lampiran 3
Skala penelitian Online
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
Lampiran 4
Skala Penelitian Offline
75
KUISIONER PENELITAN
oleh :
Priska Arunaningtyas
Yogyakarta, 22 Mei 2021
76
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabaraakatuh.
Saudari/Ibu, perkenalkan saya Priska Arunaningtyas mahasiswi program
studi Psikologi Universitas Islam Indonesia, yang saat ini sedang melakukan
penelitian untuk memenuhi tugas akhir. Oleh karena itu, saya memohon kesediaan
Saudari/Ibu untuk mengisi kuisioner ini apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Wanita
2. Sudah Menikah
Saudari/Ibu yang kami hormati, perkenankan kami untuk belajar dari
pengalaman Saudari/Ibu dalam relasi dalam hubungan pernikahan. Bagaimana
pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan sikap-sikap, terkait relasi dalam hubungan
pernikahan Saudari/Ibu menanggapi hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Waktu yang diperlukan untuk mengisi kuesioner sekitar 15-20 menit.
Jawaban-jawaban yang Saudari/Ibu berikan merupakan informasi yang sangat
berharga dan karenanya Saudari/Ibu tidak perlu ragu untuk menjawab sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Tidak ada jawaban benar atau salah, jawaban
yang paling benar adalah yang menggambarkan keadaan Saudari/Ibu saat ini.
Kerahasiaan jawaban Saudari/Ibu dijamin dan dijunjung tinggi oleh etika
akademik penelitian kami.
Terimakasih banyak atas kesediaan, kesungguhan, dan kejujuran
Saudari/Ibu dalam menjawab setiap pertanyaan. Mudah-mudahan Allah SWT
membalas kebaikan Saudari/Ibu dengan kebaikan yang lebih banyak dan
kemuliaan yang lebih tinggi, aamiin.
Bagi 2 responden yang beruntung akan mendapatkan reward sebesar Rp.
200.000,00 dalam bentuk saldo ovo/Go-pay/Shopeepay/Dana.
Apabila terdapat pertanyaan terkait teknis pengisian, silakan menghubungi kontak
yang tercantum di bawah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
77
Hormat Saya,
Priska Arunaningtyas
082131655884 (HP/WA)
17320207@students.uii.ac.id
Dosen Pembimbing
Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog.
78
IDENTITAS DIRI
Nama (Boleh Inisial) :
Usia (saat ini dalam tahun) :
Status Pernikahan : Menikah / Bercerai (coret salah satu)
Usia Pernikahan :
Jumlah anak :
No. Handphone :
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian
dan menjawab semua pernyataan penelitian sesuai dengan kesadaran saya yang
sebenarnya.
……………., ………………. 2021
( )
79
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER
Dibawah ini terdapat pernyataan, pada setiap pernyataan terdapat 4 pilihan. Anda
diminta untuk memberikan pendapat Anda dengan memilih salah satu pilihan
jawaban sesuai dengan keadaan diri anda yang sesungguhnya. Jawaban berasal
dari narasumber langsung dan tidak boleh diwakilkan kecuali dibantu dalam hal
pembacaan soal atau penulisan jawaban. Silahkan memberikan pendapat Anda
dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang tersedia, yaitu:
1 : Sangat Sesuai
2 : Sesuai
3 : Tidak Sesuai
4 : Sangat Tidak Sesuai
CONTOH CARA MENJAWAB YANG BENAR:
Sangat Sesuai
Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
JANGAN MENJAWAB DUA/LEBIH DARI SATU JAWABAN SEKALIGUS:
Sangat Sesuai
Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
80
SKALA I
1. Ketika suami menyela pembicaraan saya, saya mampu mengontrol kekesalan
dan menegur dengan sopan.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
2. Saya memilih berdamai dengan suami, karena kemarahan saya dapat
mempengaruhi hubungan kami kedepannya.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
3. Ketika saya kesulitan mengerjakan suatu pekerjaan, saya memilih untuk
berhenti untuk mengerjakannya.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
4. Saya memilih untuk mengambil keputusan tanpa campur tangan suami.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
5. Saya menggabungkan ide saya dan suami untuk menyelesaikan
permasalahan.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
6. Saya merasa kesulitan menjelaskan perasaan saya pada suami ketika saya
sedang marah.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
7. Jika suami membuat saya kesal, saya berpikir bahwa suami memang sengaja
melakukannya.
81
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
8. Saya merasa puas setelah membanting atau melempar benda-benda untuk
meluapkan kemarahan saya.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
9. Saya mudah menyesuaikan diri dalam menentukan solusi dari suatu masalah.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
10. Saya merasa kesulitan untuk menjelaskan alasan kemarahan saya kepada
suami.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
11. Saya merasa kesulitan untuk menenangkan diri dan berpikir untuk
menyerang suami saat itu juga ketika ia membuat saya marah.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
12. Saya berpikir bahwa suami sulit memahami cerita tentang perasaan saya.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
13. Jika suami menolak pendapat saya, saya memahami bahwa saya dan suami
memiliki pendapat yang berbeda.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
82
14. Saya akan meluapkan kemarahan saya dengan berteriak atau membentak
suami.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
15. Saat saya sedang marah, saya kesulitan mengatur kata-kata sehingga suami
tidak memahami perkataan yang saya ucapkan.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
16. Saya menerima pendapat suami sebelum membuat keputusan.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
17. Saya tetap menggunakan ide saya walaupun suami saya memiliki pendapat
lain dalam memecahkan permasalahan yang kami miliki.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
18. Saya memandang suami sebagai orang yang harus dijauhi apabila ia
membuat saya marah.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
19. Saya merasa kesal ketika seuami mengkritik pendapat saya, sehingga saya
mengabaikannya.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
20. Saya akan mengajakk suami berdiskusi sampai menemukan jalan tengah dari
perbedaan pendapat kami.
83
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
21. Saya menyampaikan ide dengan kata-kata yang tegas dan lembut pada
suami.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
22. Ketika suami memiliki pendapat yang berbeda dengan yang saya miliki, saya
akan merasa kesal dan berpikir bahwa pendapat saya lebih baik.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
23. Saat sedang marah, saya mampu mengontrol perkataan saya, sehingga suami
dapat memahami perkataan saya.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
24. Ketika suami saya membuat marah, seharusnya suami dapat mengubah
dirinya sehingga dapat menyesuaikan diri dengan saya.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
25. Saat suami mebuat saya marah, saya akan mengingat-ingat perbuatan
tersebut.
Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak
Sesuai
84
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER
Dibawah ini terdapat pernyataan, pada setiap pernyataan terdapat 6 pilihan. Anda
diminta untuk memberikan pendapat Anda dengan memilih salah satu pilihan
jawaban sesuai dengan keadaan diri anda yang sesungguhnya. Jawaban berasal
dari narasumber langsung dan tidak boleh diwakilkan kecuali dibantu dalam hal
pembacaan soal atau penulisan jawaban. Silahkan memberikan pendapat Anda
dengan memberikan tanda silang (x) pada kolom yang tersedia, yaitu:
1 : Sangat Tidak Sesuai
2 : Tidak Sesuai
3 : Agak Tidak Sesuai
4 : Agak Sesuai
5 : Sesuai
6 : Sangat Sesuai
CONTOH CARA MENJAWAB YANG BENAR:
Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai
JANGAN MENJAWAB DUA/LEBIH DARI SATU JAWABAN SEKALIGUS:
Sangat
Tidak Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
85
SKALA II
1. Saya merasa bersahabat dengan orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
2. Saya memiliki perasaan negatif terhadap orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat
Tidak Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
3. Saya bersikapbaik terhadap orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak Sesuai
Agak
Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai
4. Saya merasa tidak suka dengan orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
5. Saya merasa senang berada di dekat seseorang walaupun orang tersebut
pernah menyakiti saya.
Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak Sesuai
Agak
Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai
6. Saya merasa marah terhadap orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
86
7. Saya bersikap ramah terhadap orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
8. Saya akan menghindari orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat
Tidak Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
9. Saya akan membantu orang yang pernah menyakiti saya ketika orang
tersebut kesulitan.
Sangat Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
10. Saya akan mengabaikan orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat
Tidak Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
11. Saya akan menolong orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak Sesuai
Agak
Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai
12. Saya tidak akan berbicara dengan orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
13. Saya merasa orang yang pernah meyakiti saya sebagai orang yang
berkualitas.
87
Sangat Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
14. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya adalah orang jahat.
Sangat
Tidak Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
15. Saya merasa orang yang pernah menyakiti saya adalah orang baik.
Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak Sesuai
Agak
Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai
16. Saya menolak orang yang pernah menyakiti saya.
Sangat Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
17. Saya berharap orang yang pernah menyakiti saya baik-baik saja.
Sangat
Tidak Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
18. Saya menyalahkan orang yang menyakiti saya.
Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak Sesuai
Agak
Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai
88
19. Saya merasa perlakuan orang yang telah menyakiti saya bukanlah sebuah
kesalahan.
Sangat
Tidak Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak
Tidak Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
20. Saya tidak merasa tersakiti oleh orang yang menyakiti saya.
Sangat
Tidak
Sesuai
Tidak Sesuai
Agak
Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat Sesuai
21. Saya merasa perlakuan orang yang menyakiti saya itu adil.
Sangat Tidak
Sesuai
Tidak
Sesuai
Agak Tidak
Setuju
AgakSesuai Sesuai Sangat
Sesuai
89
Lampiran 5
Tabulasi data penelitian sebelum aitem gugur
90
SKALA KEMARAHAN
Respond
en
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
X
9
X1
0
X1
1
X1
2
X1
3
X1
4
X1
5
X1
6
X1
7
X1
8
X1
9
X2
0
X2
1
X2
2
X2
3
X2
4
X2
5
1 3 2 2 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2
2 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 1 4 3 3 4 3 2 4
4 3 4 2 2 1 1 2 3 3 1 1 1 3 3 2 2 3 1 3 2 3 3 2 4 2
5 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3
6 2 2 2 4 3 1 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 4 2 2 3
7 3 4 2 3 3 1 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2
8 4 4 4 3 4 1 1 4 4 1 4 1 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 1 3
9 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 2
10 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 1 3 4 3 4 4 2 3
11 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 1 3 4 3 2 3 3 3
12 3 4 3 4 4 2 3 4 2 2 2 2 4 4 2 4 3 1 4 3 3 4 3 2 4
13 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 4
14 3 4 3 4 3 1 4 4 2 1 4 1 2 4 2 4 2 1 4 2 3 3 2 2 3
15 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3
16 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 1 4 4 3 4 2 2 3
17 3 4 3 4 4 1 2 4 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 3 2 3
18 4 4 3 4 3 2 4 4 3 1 4 2 4 4 3 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4
19 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2
91
20 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 1 4 1 2 1 1 3 4 1 4 4 1 1 3 1
21 3 3 3 3 4 2 2 2 2 1 3 1 3 3 1 3 2 4 2 3 4 3 3 1 1
22 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 1 4 4 4 3 4 2 4
23 1 4 3 4 3 1 4 3 3 4 1 2 2 3 3 3 2 1 3 4 3 3 3 1 2
24 3 4 1 4 4 1 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 1 4 3 2 3 2 2
25 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3
26 4 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3
27 2 3 4 3 3 1 3 2 3 1 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2
28 3 3 4 3 2 2 4 2 3 2 3 1 3 4 1 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2
29 3 4 2 4 4 1 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3
30 3 4 3 4 3 2 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 1 3 3 3 4 2 3 4
31 3 4 1 3 3 1 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 3 1 3 3 4 3 3 1 1
32 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4
33 4 4 2 2 4 2 3 2 3 1 1 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 4 1 1
34 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4
35 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 2 4
36 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 1 4
37 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 1 3 3 3 1 4 3 3 3 3 4 3
38 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2
39 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
40 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 1 4 2 2 4 3 2 3 2 2
92
41 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 2 2 4 3 4 3 2 3 2
42 2 4 2 1 2 1 3 4 2 1 4 2 3 4 1 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2
43 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 4 4 1 4 3 1 4 4 4 4 4 3 1
44 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4
45 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4 2 2
46 2 3 3 4 3 1 3 4 3 2 4 1 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
47 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 1 4 3 3 3 3 2 2
48 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
49 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 1 3 4 3 3 3 2 2
50 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 1 4 4 3 4 3 2 4
51 3 4 1 4 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 4 4 2 2 1
52 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 3
53 3 4 1 3 4 2 2 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 2 3
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4
55 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2
56 3 3 4 4 3 1 3 4 2 2 3 2 2 4 2 3 2 1 4 4 4 3 3 2 3
57 3 4 3 3 3 1 4 4 2 2 4 1 3 4 4 2 2 1 4 3 4 4 3 1 3
58 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 2 4 1 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4
59 3 2 3 2 3 1 3 4 3 2 1 1 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2
60 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
61 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
93
62 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4
63 3 4 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 2 4
64 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4
65 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 3
66 3 4 3 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3
67 4 4 4 4 4 1 3 4 4 1 4 1 3 4 3 4 1 2 3 3 3 3 3 1 3
68 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2
69 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2
70 4 3 2 3 4 1 3 4 3 1 2 3 3 4 4 3 2 1 4 3 4 3 3 2 3
71 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4
72 3 4 4 3 1 2 2 4 4 4 4 2 4 4 3 2 2 1 4 3 3 4 4 4 3
73 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 4 2 4 3 3 2 3 1
74 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4
75 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4
76 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2
77 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 2
78 2 3 4 3 4 1 3 3 3 3 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 2 3 4 1 1
79 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 3 1 3 4 3 3 3 3 2
80 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 1 4 4 4 3 3 2 4
81 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
82 3 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4
94
83 4 4 2 3 3 1 3 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4
84 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4
85 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4
86 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2
87 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3
88 2 1 3 3 3 3 4 1 2 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2
89 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2
90 3 4 4 3 3 1 3 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1
91 4 3 3 4 4 1 4 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 1 3 4 3 4 2 2 2
92 3 3 3 4 2 1 3 4 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1
93 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 3 1 4 4 3 3 2 3 4
94 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4
95 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3
96 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2
97 4 4 2 4 4 1 3 4 4 1 2 2 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 1 2
98 4 4 2 3 4 1 4 2 2 1 4 2 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 2
99 4 4 4 4 2 1 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4
100 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 4
101 3 4 2 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 3
102 3 4 1 2 2 1 4 4 2 2 4 1 4 4 3 3 2 2 4 4 4 2 2 2 3
103 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3
95
104 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 4 1 3 3 3 4 2 3 3
105 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1 4 4 4 4 3 3 3
106 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2
107 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2
108 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2
109 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 3 4 3 4 4
110 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 1
111 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3
112 4 4 1 4 4 2 1 4 2 2 4 3 3 4 1 3 2 2 2 4 3 2 3 4 2
113 4 3 2 3 3 1 3 4 3 1 1 2 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3
114 2 3 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1
115 2 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2
116 4 4 1 3 3 1 3 3 4 1 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2
117 4 4 1 3 4 1 2 3 4 1 1 1 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2
118 3 3 2 4 3 1 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4
119 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 1 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2
120 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2
121 3 4 2 4 3 2 3 4 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3
122 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2
123 3 3 1 4 4 2 1 3 1 2 3 2 4 4 2 4 1 2 1 3 3 1 4 3 1
124 3 4 2 3 3 2 2 4 2 2 4 2 3 4 1 3 2 2 2 4 3 2 3 3 2
96
125 2 4 1 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 4 1 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2
126 3 3 3 4 3 2 2 3 1 1 3 1 3 3 1 3 1 2 3 4 4 3 2 2 2
127 4 4 3 3 4 1 2 4 1 2 3 2 4 4 2 3 2 2 4 4 4 3 4 4 2
128 3 3 3 4 4 1 1 4 1 1 3 2 4 4 1 4 1 2 4 4 3 3 3 3 1
129 4 4 2 3 3 2 2 4 2 2 4 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
130 4 3 1 3 4 1 2 3 2 1 4 2 3 4 1 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3
131 4 4 1 3 4 3 2 3 3 1 3 2 4 3 2 3 1 2 4 4 4 3 4 4 2
132 4 4 1 3 2 1 2 3 1 1 3 2 4 3 2 4 1 2 4 3 3 4 4 3 2
133 4 4 2 3 3 1 2 4 1 2 4 2 4 4 1 4 2 3 3 3 3 3 4 3 1
134 3 4 1 4 4 2 1 3 2 2 4 1 3 4 2 4 2 1 2 3 3 1 3 4 2
135 4 4 4 4 4 1 2 3 2 2 4 2 3 4 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2
136 4 4 3 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 4 4 4 3 3 4 2
137 3 3 1 4 2 2 3 3 1 2 4 2 3 4 1 3 2 2 3 4 4 3 4 4 2
138 4 3 3 4 4 2 3 4 2 2 4 2 4 4 1 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2
139 4 3 3 4 3 1 2 4 2 1 4 3 3 4 1 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3
140 3 4 4 4 4 1 2 4 2 1 3 2 3 4 1 4 2 1 3 4 3 2 3 3 3
141 4 3 3 4 4 1 2 3 1 3 4 4 4 4 2 4 1 1 3 4 3 2 4 4 2
142 4 3 4 3 3 2 1 4 2 1 4 1 4 4 1 4 2 1 4 3 4 4 3 3 1
143 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
144 3 3 2 3 3 1 4 4 2 1 2 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4
145 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3
97
146 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 4 2 4 2 1 4 3 4 3 4 2 3
147 4 4 1 4 4 1 4 4 4 1 1 1 3 4 1 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3
148 3 3 2 3 3 2 2 3 4 1 1 1 4 4 1 4 1 3 2 3 4 2 3 2 2
149 3 3 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2
150 3 4 1 4 4 2 1 3 1 1 4 1 4 4 2 3 1 1 2 3 4 1 4 4 2
151 4 4 2 4 4 1 2 3 2 2 4 2 3 3 1 4 2 1 3 4 3 2 3 3 2
152 3 4 3 3 4 1 1 3 3 1 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 1 3 4 3
153 3 3 1 4 4 2 2 3 2 2 4 2 4 3 2 3 1 1 3 4 3 2 2 3 2
154 3 4 2 4 4 1 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 1 2 4 3 2 3 3 2
155 4 3 4 4 4 1 2 3 1 2 4 1 3 3 1 4 1 2 1 3 4 1 3 4 1
156 3 3 1 4 4 1 2 4 2 2 4 3 3 1 4 4 1 2 2 3 4 1 3 4 1
157 3 4 2 4 4 1 2 3 1 1 3 1 4 4 1 4 2 2 1 3 4 1 3 4 1
158 4 3 2 4 3 1 2 3 2 1 3 1 3 4 2 4 2 3 3 4 4 2 3 3 1
159 3 3 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 3 2 3 2 1 3 4 3 3 3 3 3
160 3 4 1 4 3 2 1 3 1 1 3 1 3 4 2 4 2 3 2 4 3 1 4 3 2
161 4 4 1 4 4 2 1 3 2 1 3 1 4 3 2 4 2 2 2 3 4 2 4 4 1
162 4 3 2 3 3 1 1 3 2 2 4 1 3 3 2 4 2 1 1 4 4 2 4 3 1
163 4 3 2 4 4 1 2 3 2 1 3 1 4 3 2 4 2 2 3 4 3 1 4 4 2
164 3 4 2 4 3 1 2 4 2 1 3 2 4 3 1 4 2 3 3 4 4 1 3 4 2
165 4 4 1 3 4 2 1 4 1 1 4 1 3 3 2 4 1 2 1 3 4 2 4 4 1
166 4 4 2 4 4 1 2 2 2 2 4 2 3 3 2 4 2 1 1 3 4 1 3 4 1
98
167 3 4 1 4 4 2 1 3 2 1 3 1 3 3 1 3 1 1 1 4 4 2 4 4 2
168 4 3 2 4 3 1 1 3 2 1 3 2 4 4 2 4 2 2 2 3 3 1 3 3 1
169 4 4 3 2 4 1 2 3 3 1 4 3 3 4 1 4 2 2 4 4 4 3 3 3 2
170 3 4 2 4 4 1 2 3 1 2 4 3 3 4 1 4 1 1 4 4 3 4 3 3 3
171 4 4 1 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 4 1 3 1 2 3 4 3 2 3 4 2
172 3 3 1 4 3 2 3 4 1 2 4 3 3 4 1 4 2 2 3 4 3 3 4 3 2
173 4 4 2 3 3 2 2 4 1 2 4 3 3 4 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 2
174 4 3 1 3 3 1 2 3 1 2 4 2 3 4 1 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2
175 4 4 3 3 3 1 1 3 2 1 3 1 4 4 2 3 2 1 4 3 3 4 3 4 2
176 4 3 3 4 3 1 2 3 1 2 4 2 3 4 1 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2
177 3 4 2 4 3 2 3 4 2 2 4 2 3 4 1 4 2 2 3 4 3 3 3 3 2
178 3 3 2 4 3 2 2 4 2 2 3 2 3 4 1 3 2 2 4 3 4 3 3 3 2
179 4 4 2 4 4 1 3 3 2 2 4 3 3 3 2 4 1 1 2 3 3 2 3 3 2
180 3 3 4 4 4 2 2 3 1 1 4 1 4 3 1 3 1 1 4 3 3 3 3 3 3
181 3 3 2 4 4 2 2 4 1 2 4 2 3 4 2 4 2 1 3 4 3 1 3 3 2
182 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 4 2
183 3 3 3 4 4 1 2 4 2 2 4 2 4 4 3 3 1 1 4 4 3 2 4 3 2
184 4 4 1 4 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 2 4 2 1 2 3 3 2 3 3 2
185 3 4 2 4 4 2 1 3 2 2 4 2 4 3 2 4 2 2 2 3 4 2 4 3 1
186 4 3 1 3 3 1 2 3 1 1 3 2 2 3 2 4 2 3 3 3 3 1 3 3 1
187 4 4 1 3 4 1 2 3 2 1 4 1 3 4 2 3 2 1 2 4 3 1 3 3 1
99
188 3 3 1 3 3 1 1 3 2 1 3 2 4 4 1 4 2 1 2 4 4 1 3 4 2
189 3 4 3 4 4 2 2 4 1 1 4 3 3 1 2 4 1 2 4 4 3 3 2 3 1
190 3 3 2 4 4 2 2 4 3 2 3 2 3 4 2 4 2 1 3 3 3 3 3 2 3
191 3 3 3 3 4 2 4 4 2 2 4 2 3 3 2 3 2 2 4 3 4 2 2 2 3
192 3 4 2 3 3 2 4 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3
193 3 4 1 4 4 1 1 3 2 1 3 2 3 4 1 4 2 2 2 4 4 2 3 4 2
100
SKALA PEMAAFAN
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21
1 2 3 5 3 4 4 5 4 5 4 4 3 2 5 2 3 5 3 2 3 5
2 2 3 5 3 2 3 3 6 5 3 4 6 3 6 1 6 1 6 2 3 5
3 5 4 6 5 5 4 5 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 6
4 2 6 6 2 4 4 5 3 5 4 5 5 1 3 3 5 2 4 2 6 6
5 3 3 4 5 3 5 5 4 3 5 4 5 2 5 4 5 5 5 3 3 4
6 1 4 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 3
7 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 4 5 4 3 2 5 4 5 5
8 2 6 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 6 1
9 4 4 3 4 5 4 5 2 5 4 4 4 3 6 4 5 5 5 4 4 3
10 6 1 6 5 2 6 4 5 6 4 5 6 1 5 3 3 4 3 6 1 6
11 2 3 5 2 2 2 2 2 3 2 4 4 1 4 2 2 3 2 2 3 5
12 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 5 2 1 1 4 1 3 3 1 1 2
13 3 5 6 5 5 6 6 6 5 4 5 6 1 6 3 6 6 5 3 5 6
14 2 5 2 2 3 2 3 3 5 3 5 3 3 3 2 4 5 4 2 5 2
15 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4
16 4 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 6 1 3 2 6 4 4 4 3 4
17 3 5 5 5 5 3 5 3 5 4 5 6 2 4 4 5 6 4 3 5 5
18 3 5 5 5 5 5 4 4 6 5 6 5 3 6 6 5 6 5 3 5 5
19 1 1 1 1 1 6 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1
20 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2
101
21 2 2 2 4 1 5 2 1 3 3 4 4 2 5 1 4 5 2 2 2 2
22 2 2 1 5 1 1 1 1 2 1 2 5 1 1 1 1 3 5 2 2 1
23 5 3 4 3 3 5 4 6 4 6 4 4 3 4 4 4 4 5 5 3 4
24 4 2 5 1 5 1 6 1 6 5 5 5 2 6 2 5 5 4 4 2 5
25 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 5 2 4 2 4 3 4 3 3 3
26 5 3 5 5 5 5 5 6 5 6 4 6 5 6 4 5 5 6 5 3 5
27 4 2 4 3 1 2 4 1 4 3 4 3 1 1 1 3 4 1 4 2 4
28 4 2 5 2 2 2 2 4 3 2 3 4 1 3 1 4 1 3 4 2 5
29 3 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 6 5 4 3 5 5
30 3 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 4 2 6 3 4 4 4 3 4 4
31 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
32 5 5 6 6 5 4 5 5 5 1 5 6 5 4 4 5 5 6 5 5 6
33 1 3 3 4 4 5 4 4 3 5 3 4 3 4 2 4 3 5 1 3 3
34 4 3 4 3 4 3 6 2 6 5 6 6 1 3 4 3 6 6 4 3 4
35 6 3 6 1 6 2 2 1 5 1 1 5 1 1 1 1 5 6 6 3 6
36 4 1 6 6 6 5 6 5 6 6 6 6 3 5 4 6 6 6 4 1 6
37 2 3 3 2 1 2 3 1 3 3 4 2 1 2 2 3 4 2 2 3 3
38 2 4 5 3 3 4 5 3 5 3 5 3 1 3 2 3 5 5 2 4 5
39 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5
40 2 2 5 3 4 3 5 3 5 5 4 3 2 5 4 5 5 5 2 2 5
41 5 3 6 5 4 4 6 2 5 5 6 6 3 4 3 4 5 4 5 3 6
102
42 1 2 5 2 2 3 3 5 5 5 5 5 1 4 1 4 5 4 1 2 5
43 3 2 5 2 3 3 3 1 5 1 5 5 1 4 2 5 4 4 3 2 5
44 3 4 5 2 1 4 6 2 3 4 2 4 1 4 3 2 1 6 3 4 5
45 1 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 2 1 5 3 1 3 1
46 4 2 5 3 4 2 4 5 5 4 5 5 2 3 2 3 3 2 4 2 5
47 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 2 4 2 4 2 2 5 2 5 5 5
48 4 4 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 2 5 4 5 5 5 4 4 5
49 4 3 5 4 5 3 5 6 5 4 5 5 3 4 3 3 6 5 4 3 5
50 6 1 6 6 5 3 5 1 6 5 5 5 4 3 5 6 5 4 6 1 6
51 1 4 5 1 2 3 5 2 3 2 4 3 1 5 4 5 6 6 1 4 5
52 2 4 5 6 4 3 5 3 5 4 5 6 2 4 3 4 5 4 2 4 5
53 1 6 1 6 1 6 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 4 3 1 6 1
54 2 3 2 1 4 3 5 3 3 4 4 5 2 4 3 4 5 4 2 3 2
55 3 2 4 2 1 2 4 1 3 2 3 4 1 4 4 3 4 2 3 2 4
56 2 6 3 4 4 4 3 4 6 3 5 5 6 5 6 3 3 2 2 6 3
57 3 1 3 2 1 4 3 5 5 5 5 5 1 6 3 5 4 5 3 1 3
58 1 6 3 5 1 2 1 2 5 5 5 2 1 5 2 4 5 5 1 6 3
59 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 1 4 3 3 3 3 2 3 4
60 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4
61 3 3 5 3 3 3 4 4 2 4 2 5 2 4 3 4 3 4 3 3 5
62 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5
103
63 3 4 3 3 4 3 6 6 6 6 6 6 3 2 2 3 6 4 3 4 3
64 3 4 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 3 6 4 4 6 5 3 4 5
65 1 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 4 4 6 6 6 1 6 6
66 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 5 4 3 4 3 2 5 4 3 3 3
67 3 4 6 4 3 4 6 4 6 4 6 5 5 4 5 4 6 6 3 4 6
68 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 5 2 2 3 2 2 5 2 5 2 5
69 3 3 4 3 2 4 4 5 4 4 4 5 1 3 2 5 6 4 3 3 4
70 2 3 5 3 5 3 5 1 4 3 4 1 1 3 4 5 6 6 2 3 5
71 2 5 5 5 4 3 6 2 5 2 5 1 4 6 4 1 5 2 2 5 5
72 5 5 5 5 3 5 5 6 5 6 5 6 1 6 3 5 5 5 5 5 5
73 2 4 3 4 2 4 3 1 6 3 5 5 2 4 1 4 6 5 2 4 3
74 4 3 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 6 4 5 6 5 4 3 4
75 6 1 5 1 5 1 5 2 5 5 5 1 1 1 5 5 6 6 6 1 5
76 5 3 5 4 4 3 5 2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5
77 4 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 5 5 5 4 2 4
78 1 5 4 4 2 4 5 1 5 4 6 3 4 4 5 5 5 4 1 5 4
79 2 5 6 2 3 2 5 3 6 2 6 5 4 1 4 5 6 2 2 5 6
80 5 3 5 2 5 2 5 4 5 5 5 5 4 2 3 3 4 4 5 3 5
81 2 5 4 3 2 4 4 5 4 5 5 5 2 5 3 5 4 5 2 5 4
82 1 6 4 3 1 6 2 3 4 3 4 3 4 6 4 2 6 3 1 6 4
83 2 4 5 5 2 4 2 2 5 5 6 5 3 5 3 5 2 2 2 4 5
104
84 4 5 4 2 1 3 4 3 4 3 4 3 1 5 4 3 5 3 4 5 4
85 3 3 4 3 2 2 4 2 4 5 4 5 2 6 5 5 5 5 3 3 4
86 5 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 6 2 5 2 5 5 5 5 2 5
87 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 1 4 3 5 5 4 5 5 5
88 3 1 3 4 3 4 5 4 4 4 4 6 2 2 3 4 3 3 3 1 3
89 3 3 4 2 3 3 4 1 5 4 3 4 3 5 3 3 6 4 3 3 4
90 3 3 3 2 2 4 3 1 4 2 4 1 1 2 2 2 3 3 3 3 3
91 1 4 5 3 3 4 5 1 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 1 4 5
92 2 2 4 3 1 4 4 3 4 4 5 3 2 4 3 5 5 5 2 2 4
93 4 2 6 5 6 5 6 5 5 2 5 5 6 1 2 1 6 6 4 2 6
94 4 4 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 3 4 3 5 5 2 4 4 5
95 3 3 5 2 2 4 4 2 5 2 5 4 3 6 1 4 5 4 3 3 5
96 1 1 6 3 5 3 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 1 6
97 4 4 5 5 4 2 6 5 6 5 6 5 1 4 4 4 4 6 4 4 5
98 3 3 4 4 4 4 5 3 6 5 5 5 1 4 4 3 4 3 3 3 4
99 1 2 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 2 6
100 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 1 5 3 6 5 6 6 6 6
101 3 2 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 3 5 3 5 6 4 3 2 3
102 4 4 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 3 6 1 5 6 6 4 4 6
103 5 2 3 3 5 3 3 5 2 5 3 2 2 1 3 2 6 2 5 2 3
104 1 3 4 5 1 4 1 1 5 1 2 4 1 6 1 1 3 3 1 3 4
105
105 2 4 3 3 3 5 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 4 3 2 4 3
106 2 3 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 1 4 2 3 2 5 2 3 5
107 3 4 6 4 3 2 6 1 5 4 5 5 1 4 1 4 3 2 3 4 6
108 3 4 6 4 3 2 6 1 5 4 5 5 1 4 1 4 3 2 3 4 6
109 1 4 5 2 2 6 6 3 5 6 6 5 1 4 5 5 5 6 1 4 5
110 6 1 6 1 6 1 6 1 6 1 6 1 1 1 1 1 6 1 6 1 6
111 2 4 2 4 1 5 1 2 4 3 3 2 1 3 1 2 5 2 2 4 2
112 1 1 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 1 1 1
113 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
114 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
115 1 2 2 2 1 1 1 1 3 4 3 2 1 3 1 3 1 3 1 2 2
116 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 2 1
117 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
118 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1
119 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
120 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
121 1 2 2 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 5 1 1 1 4 1 2 2
122 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1
123 2 2 4 3 3 3 1 5 3 2 4 1 3 1 1 3 3 4 2 2 4
124 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3
125 2 2 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 5 2 2 4
106
126 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1
127 2 2 3 1 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 3
128 1 3 4 2 2 4 3 2 3 2 2 2 5 3 1 5 2 3 1 3 4
129 3 1 3 1 2 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 1 3
130 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 2 4 1 3 1 3 2 1 2 2 2
131 1 2 3 1 1 3 4 2 2 1 2 2 4 2 2 4 2 2 1 2 3
132 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2
133 1 2 3 3 2 1 2 1 1 2 1 3 3 2 2 4 1 2 1 2 3
134 2 5 3 4 3 2 2 4 2 2 4 1 2 2 1 3 2 3 2 5 3
135 1 2 4 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 4
136 1 1 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 1 1 5 4 2 1 1 4
137 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 1 2 2 4 2 2 2 2 3
138 3 4 3 4 3 4 2 4 2 4 3 3 1 3 1 3 1 1 3 4 3
139 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
140 1 1 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 3
141 1 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3
142 1 1 3 2 2 2 3 2 1 1 1 3 3 1 1 4 3 2 1 1 3
143 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1
144 1 2 5 2 1 2 4 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 3 1 2 5
145 1 2 4 1 2 3 4 1 4 2 3 2 1 2 1 2 3 3 1 2 4
146 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1
107
147 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1
148 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
149 1 4 1 2 1 2 3 1 3 1 2 1 1 2 1 1 1 4 1 4 1
150 2 1 2 2 3 3 1 4 2 1 5 3 3 1 2 4 3 3 2 1 2
151 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3
152 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3
153 2 3 2 2 2 3 2 3 2 5 3 3 1 1 1 2 3 2 2 3 2
154 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 6 3 3 4
155 1 2 2 3 2 3 1 4 2 2 6 2 2 2 2 1 3 3 1 2 2
156 1 4 3 2 3 2 2 5 3 1 5 3 3 5 2 4 3 3 1 4 3
157 2 2 3 3 2 3 1 4 3 2 3 2 2 1 1 4 3 3 2 2 3
158 1 3 4 4 2 3 3 4 2 1 4 2 3 1 2 4 3 3 1 3 4
159 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 2
160 1 2 2 3 3 2 1 4 3 2 4 1 2 2 1 3 2 1 1 2 2
161 1 3 2 3 2 4 2 4 2 2 3 4 2 2 2 4 2 2 1 3 2
162 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
163 2 4 4 4 3 4 2 4 2 2 5 2 3 3 2 3 3 4 2 4 4
164 2 4 3 3 2 3 3 4 2 1 5 3 3 2 1 4 4 3 2 4 3
165 1 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3
166 1 2 3 3 2 3 2 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 3
167 1 3 4 3 3 3 1 4 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 1 3 4
108
168 1 1 3 2 2 3 3 4 2 1 5 3 3 2 1 4 4 2 1 1 3
169 3 4 3 3 3 4 3 3 2 1 1 4 1 1 1 2 3 3 3 4 3
170 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 4 1 1 1 3 2 3 2 3 3
171 2 1 3 3 1 1 3 3 1 2 3 4 1 2 1 1 3 3 2 1 3
172 3 3 3 3 2 2 3 4 2 1 1 4 1 1 2 2 3 1 3 3 3
173 2 3 3 3 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3
174 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2
175 2 4 3 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 4 3
176 2 2 3 2 1 1 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3
177 3 3 3 3 1 2 3 1 1 1 3 3 1 2 1 1 3 2 3 3 3
178 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2
179 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3
180 3 1 2 2 3 1 3 2 2 1 3 2 2 1 1 3 3 1 3 1 2
181 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3
182 2 2 2 3 1 2 3 2 2 1 2 3 3 1 2 5 4 5 2 2 2
183 1 1 1 1 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 1 1 1
184 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3
185 2 2 3 3 2 4 2 4 3 3 4 2 3 2 1 3 3 3 2 2 3
186 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 1 4 3 3 2 3 2
187 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 1 3 4 3 2 2 3
188 2 2 4 3 3 3 4 4 3 1 4 3 3 2 1 2 4 3 2 2 4
109
189 2 2 4 2 1 2 4 1 2 1 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2 4
190 4 3 2 5 3 3 3 5 4 3 2 4 3 3 2 3 4 5 4 3 2
191 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 5
192 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 3 3 2 2
193 1 3 2 4 3 3 2 4 3 2 5 3 3 2 1 4 3 3 1 3 2
110
Lampiran 6
Tabulasi data penelitian setelah aitem gugur
111
SKALA KEMARAHAN
Responden X6 X7 X8 X9 X10 X12 X15 X17 X19 X22 X25
1 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 2
2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4
4 1 2 3 3 1 1 2 3 3 3 2
5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
6 1 2 4 3 3 2 2 4 3 4 3
7 1 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2
8 1 1 4 4 1 1 4 2 2 4 3
9 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2
10 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3
11 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3
12 2 3 4 2 2 2 2 3 4 4 4
13 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4
14 1 4 4 2 1 1 2 2 4 3 3
15 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3
16 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3
17 1 2 4 3 2 3 4 2 2 3 3
18 2 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4
19 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2
112
20 3 2 4 4 4 4 1 3 1 1 1
21 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 1
22 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
23 1 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2
24 1 4 4 4 1 1 1 4 1 2 2
25 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
26 2 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3
27 1 3 2 3 1 1 2 2 3 2 2
28 2 4 2 3 2 1 1 3 2 3 2
29 1 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3
30 2 4 4 2 3 3 2 3 3 4 4
31 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1
32 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4
33 2 3 2 3 1 2 1 2 2 2 1
34 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
35 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4
36 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4
37 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
38 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 2
39 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
40 3 3 4 4 3 3 3 4 2 2 2
113
41 2 4 4 3 3 3 4 2 4 3 2
42 1 3 4 2 1 2 1 4 2 3 2
43 2 3 4 4 2 2 1 3 4 4 1
44 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
45 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 2
46 1 3 4 3 2 1 2 3 3 3 2
47 2 3 4 3 3 3 2 2 4 3 2
48 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2
50 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4
51 2 3 2 2 2 3 1 3 3 4 1
52 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3
53 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 2
56 1 3 4 2 2 2 2 2 4 3 3
57 1 4 4 2 2 1 4 2 4 4 3
58 1 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4
59 1 3 4 3 2 1 4 3 4 3 2
60 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3
61 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2
114
62 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
63 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4
64 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
65 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 3
66 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3
67 1 3 4 4 1 1 3 1 3 3 3
68 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2
69 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2
70 1 3 4 3 1 3 4 2 4 3 3
71 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4
72 2 2 4 4 4 2 3 2 4 4 3
73 2 2 4 3 3 3 1 2 2 3 1
74 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4
75 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4
76 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2
77 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2
78 1 3 3 3 3 4 1 3 4 3 1
79 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2
80 2 4 4 3 3 2 3 2 4 3 4
81 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
82 2 3 4 3 2 4 2 3 4 3 4
115
83 1 3 4 3 2 3 2 3 4 3 4
84 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 4
85 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
87 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3
88 3 4 1 2 3 3 3 3 3 2 2
89 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2
90 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 1
91 1 4 4 3 2 3 2 3 3 4 2
92 1 3 4 2 1 2 2 3 2 3 1
93 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
94 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
95 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
96 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2
97 1 3 4 4 1 2 3 4 4 4 2
98 1 4 2 2 1 2 2 3 4 4 2
99 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4
100 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4
101 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3
102 1 4 4 2 2 1 3 2 4 2 3
103 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
116
104 4 4 4 2 4 2 3 4 3 4 3
105 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3
106 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 2
107 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2
108 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2
109 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
110 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 1
111 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3
112 2 1 4 2 2 3 1 2 2 2 2
113 1 3 4 3 1 2 2 4 2 4 3
114 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 1
115 2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 2
116 1 3 3 4 1 3 2 3 3 3 2
117 1 2 3 4 1 1 1 4 4 3 2
118 1 3 4 3 2 2 2 2 3 4 4
119 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2
120 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2
121 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3
122 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2
123 2 1 3 1 2 2 2 1 1 1 1
124 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2
117
125 2 3 4 3 3 3 1 2 3 3 2
126 2 2 3 1 1 1 1 1 3 3 2
127 1 2 4 1 2 2 2 2 4 3 2
128 1 1 4 1 1 2 1 1 4 3 1
129 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3
130 1 2 3 2 1 2 1 2 3 2 3
131 3 2 3 3 1 2 2 1 4 3 2
132 1 2 3 1 1 2 2 1 4 4 2
133 1 2 4 1 2 2 1 2 3 3 1
134 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1 2
135 1 2 3 2 2 2 2 2 3 4 2
136 1 1 3 2 2 3 2 2 4 3 2
137 2 3 3 1 2 2 1 2 3 3 2
138 2 3 4 2 2 2 1 2 4 4 2
139 1 2 4 2 1 3 1 2 4 3 3
140 1 2 4 2 1 2 1 2 3 2 3
141 1 2 3 1 3 4 2 1 3 2 2
142 2 1 4 2 1 1 1 2 4 4 1
143 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2
144 1 4 4 2 1 2 2 3 3 3 4
145 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3
118
146 2 3 4 2 2 2 2 2 4 3 3
147 1 4 4 4 1 1 1 3 4 4 3
148 2 2 3 4 1 1 1 1 2 2 2
149 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2
150 2 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2
151 1 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2
152 1 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3
153 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2
154 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
155 1 2 3 1 2 1 1 1 1 1 1
156 1 2 4 2 2 3 4 1 2 1 1
157 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1
158 1 2 3 2 1 1 2 2 3 2 1
159 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3
160 2 1 3 1 1 1 2 2 2 1 2
161 2 1 3 2 1 1 2 2 2 2 1
162 1 1 3 2 2 1 2 2 1 2 1
163 1 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2
164 1 2 4 2 1 2 1 2 3 1 2
165 2 1 4 1 1 1 2 1 1 2 1
166 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1
119
167 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2 2
168 1 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1
169 1 2 3 3 1 3 1 2 4 3 2
170 1 2 3 1 2 3 1 1 4 4 3
171 2 2 4 2 2 3 1 1 3 2 2
172 2 3 4 1 2 3 1 2 3 3 2
173 2 2 4 1 2 3 2 2 2 3 2
174 1 2 3 1 2 2 1 2 3 3 2
175 1 1 3 2 1 1 2 2 4 4 2
176 1 2 3 1 2 2 1 2 4 3 2
177 2 3 4 2 2 2 1 2 3 3 2
178 2 2 4 2 2 2 1 2 4 3 2
179 1 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2
180 2 2 3 1 1 1 1 1 4 3 3
181 2 2 4 1 2 2 2 2 3 1 2
182 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2
183 1 2 4 2 2 2 3 1 4 2 2
184 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
185 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1
186 1 2 3 1 1 2 2 2 3 1 1
187 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1
120
188 1 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2
189 2 2 4 1 1 3 2 1 4 3 1
190 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3
191 2 4 4 2 2 2 2 2 4 2 3
192 2 4 4 3 2 2 2 2 3 3 3
193 1 1 3 2 1 2 1 2 2 2 2
121
Lampiran 7
Skor Total Skala Penelitian
122
Skor Total Skala Penelitian
Responden Kemarahan Pemaafan
1 23 66 2 38 68 3 39 79 4 24 69 5 34 75 6 31 27 7 25 78 8 27 28 9 34 76 10 37 75 11 36 47 12 32 34 13 36 89 14 27 59 15 37 66 16 38 65 17 29 79 18 35 89 19 25 30 20 28 26 21 19 52 22 37 36 23 30 75 24 25 70 25 34 57 26 32 91 27 22 46 28 25 48 29 31 82 30 34 68 31 27 60 32 35 87 33 21 64 34 41 75 35 38 54 36 37 93 37 34 43 38 28 64 39 33 84 40 33 70 41 34 80 42 25 62 43 30 58
123
44 39 57 45 37 32 46 27 63 47 31 69 48 32 80 49 36 78 50 38 81 51 26 62 52 39 74 53 31 42 54 44 61 55 29 49 56 28 74 57 31 66 58 35 60 59 30 55 60 30 65 61 31 61 62 38 86 63 39 76 64 38 76 65 38 99 66 33 60 67 27 85 68 29 58 69 30 66 70 31 64 71 36 67 72 34 86 73 26 64 74 37 82 75 40 66 76 27 76 77 38 63 78 29 71 79 36 69 80 34 71 81 34 72 82 34 65 83 32 67 84 32 61 85 35 69 86 42 58 87 37 79 88 29 62 89 32 63
124
90 21 45 91 31 65 92 24 63 93 40 78 94 41 76 95 31 64 96 30 91 97 32 80 98 27 70 99 38 99
100 39 98 101 33 69 102 28 94 103 36 57 104 37 47 105 37 55 106 33 64 107 38 63 108 38 63 109 41 77 110 35 53 111 40 47 112 23 42 113 29 23 114 25 19 115 25 35 116 28 22 117 26 21 118 30 22 119 28 22 120 27 22 121 30 32 122 29 28 123 17 48 124 23 50 125 29 66 126 20 28 127 25 40 128 20 49 129 27 39 130 22 38 131 26 40 132 23 30 133 22 36 134 20 47 135 25 31
125
136 25 43 137 24 41 138 28 49 139 26 42 140 23 29 141 24 41 142 23 36 143 28 27 144 29 34 145 28 41 146 29 33 147 30 23 148 21 19 149 31 32 150 17 45 151 22 50 152 24 50 153 23 42 154 21 59 155 15 43 156 23 54 157 15 44 158 20 49 159 27 54 160 18 39 161 19 46 162 18 51 163 20 56 164 21 52 165 17 46 166 18 47 167 17 47 168 18 46 169 25 45 170 25 44 171 24 38 172 26 41 173 25 39 174 22 33 175 23 39 176 23 38 177 26 37 178 26 42 179 23 54 180 22 36 181 23 51
126
182 24 45 183 25 41 184 24 47 185 21 49 186 19 48 187 18 50 188 18 51 189 24 42 190 28 61 191 29 71 192 30 45 193 19 51
127
Lampiran 8
Hasil analisis aitem, hasil uji validitas, dan realibilitas
128
1. Skala kemarahan sebelum aitem digugurkan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 193 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 193 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,770 ,760 25
Item statistics
Mean Std. Deviation N
X1 3,2953 ,60452 193
X2 3,5389 ,56807 193
X3 2,4922 ,96889 193
X4 3,5233 ,62975 193
X5 3,4560 ,63687 193
X6 1,9637 ,92067 193
X7 2,7720 ,97353 193
X8 3,5440 ,66095 193
X9 2,5751 ,86951 193
X10 2,2591 1,00272 193
X11 3,2176 ,93224 193
X12 2,4404 ,93976 193
X13 3,2021 ,65796 193
X14 3,5699 ,71190 193
X15 2,3420 1,00372 193
X16 3,3005 ,67919 193
X17 2,5285 ,87825 193
X18 1,8187 ,83745 193
X19 3,0622 ,86378 193
X20 3,4715 ,57777 193
X21 3,3420 ,51756 193
X22 2,8912 ,88009 193
X23 3,0466 ,66372 193
X24 2,6788 ,85417 193
129
X25 2,4508 ,94589 193
Item total statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X1 69,4870 60,449 ,157 ,273 ,769
X2 69,2435 60,258 ,193 ,207 ,768
X3 70,2902 57,072 ,292 ,278 ,764
X4 69,2591 59,339 ,263 ,333 ,765
X5 69,3264 59,534 ,239 ,379 ,766
X6 70,8187 55,253 ,452 ,565 ,753
X7 70,0104 55,021 ,437 ,572 ,753
X8 69,2383 57,620 ,421 ,311 ,757
X9 70,2073 55,873 ,435 ,511 ,754
X10 70,5233 53,126 ,558 ,681 ,744
X11 69,5648 58,528 ,202 ,294 ,769
X12 70,3420 53,539 ,572 ,514 ,744
X13 69,5803 60,432 ,139 ,195 ,770
X14 69,2124 58,783 ,274 ,314 ,764
X15 70,4404 53,779 ,509 ,497 ,748
X16 69,4819 61,605 ,021 ,303 ,776
X17 70,2539 56,117 ,410 ,512 ,756
X18 70,9637 65,712 -,304 ,326 ,797
X19 69,7202 55,338 ,483 ,559 ,751
X20 69,3109 58,413 ,401 ,434 ,759
X21 69,4404 60,966 ,130 ,265 ,770
X22 69,8912 54,493 ,540 ,569 ,747
X23 69,7358 60,029 ,177 ,368 ,769
X24 70,1036 63,875 -,170 ,390 ,790
X25 70,3316 53,660 ,558 ,479 ,745
2. Skala kemarahan setelah aitem digugurkan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 193 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 193 100,0
130
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,862 ,855 12
Item statistics
Mean Std. Deviation N
X6 1,9637 ,92067 193
X7 2,7720 ,97353 193
X8 3,5440 ,66095 193
X9 2,5751 ,86951 193
X10 2,2591 1,00272 193
X12 2,4404 ,93976 193
X15 2,3420 1,00372 193
X17 2,5285 ,87825 193
X19 3,0622 ,86378 193
X20 3,4715 ,57777 193
X22 2,8912 ,88009 193
X25 2,4508 ,94589 193
Item total statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X6 30,3368 37,860 ,542 ,508 ,851
X7 29,5285 36,521 ,627 ,471 ,845
X8 28,7565 41,175 ,381 ,189 ,860
X9 29,7254 38,231 ,545 ,356 ,851
X10 30,0415 35,852 ,665 ,640 ,842
X12 29,8601 36,902 ,618 ,467 ,846
X15 29,9585 36,561 ,600 ,421 ,847
X17 29,7720 38,104 ,551 ,429 ,851
X19 29,2383 38,880 ,485 ,493 ,855
X20 28,8290 42,955 ,206 ,179 ,868
X22 29,4093 37,889 ,571 ,490 ,849
X25 29,8497 36,941 ,610 ,434 ,847
131
3. Skala kemarahan setelah aitem digugurkan (2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 193 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 193 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,868 ,865 11
Item statistics
Mean Std. Deviation N
X6 1,9637 ,92067 193
X7 2,7720 ,97353 193
X8 3,5440 ,66095 193
X9 2,5751 ,86951 193
X10 2,2591 1,00272 193
X12 2,4404 ,93976 193
X15 2,3420 1,00372 193
X17 2,5285 ,87825 193
X19 3,0622 ,86378 193
X22 2,8912 ,88009 193
X25 2,4508 ,94589 193
Item total statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X6 26,8653 36,159 ,537 ,502 ,858
X7 26,0570 34,637 ,643 ,456 ,851
X8 25,2850 39,413 ,374 ,181 ,868
X9 26,2539 36,440 ,549 ,353 ,858
X10 26,5699 34,163 ,664 ,640 ,849
X12 26,3886 35,301 ,606 ,448 ,853
X15 26,4870 34,730 ,610 ,410 ,853
X17 26,3005 36,253 ,561 ,429 ,857
X19 25,7668 37,263 ,469 ,460 ,863
132
X22 25,9378 36,121 ,573 ,487 ,856
X25 26,3782 35,184 ,613 ,434 ,853
4. Skala pemaafan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 193 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 193 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
.940 .939 18
Item statistics
Mean Std. Deviation N
Y1 2,5078 1,38112 193
Y2 2,8964 1,34615 193
Y3 3,5959 1,49038 193
Y4 3,0259 1,39730 193
Y5 2,6891 1,42403 193
Y6 3,0518 1,34141 193
Y7 3,3834 1,56396 193
Y8 2,9482 1,54361 193
Y9 3,4404 1,59681 193
Y10 3,0052 1,50865 193
Y11 3,6684 1,48741 193
Y12 3,4508 1,53735 193
Y13 2,2073 1,25356 193
Y14 3,0777 1,61348 193
Y15 2,3834 1,32214 193
Y16 3,3005 1,45518 193
Y17 3,6477 1,55798 193
Y18 3,4197 1,45238 193
133
Item total statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Y1 53,1917 315,822 ,524 ,489 ,939
Y2 52,8031 319,982 ,450 ,318 ,941
Y3 52,1036 301,854 ,760 ,701 ,935
Y4 52,6736 310,950 ,620 ,501 ,938
Y5 53,0104 305,760 ,716 ,655 ,936
Y6 52,6477 311,927 ,627 ,504 ,937
Y7 52,3161 300,301 ,751 ,693 ,935
Y8 52,7513 312,282 ,528 ,484 ,940
Y9 52,2591 295,380 ,829 ,783 ,933
Y10 52,6943 302,693 ,733 ,634 ,935
Y11 52,0311 303,666 ,725 ,656 ,935
Y12 52,2487 301,740 ,737 ,620 ,935
Y13 53,4922 322,116 ,439 ,393 ,941
Y14 52,6218 303,361 ,667 ,569 ,937
Y15 53,3161 309,519 ,692 ,580 ,936
Y16 52,3990 306,293 ,688 ,559 ,936
Y17 52,0518 302,914 ,703 ,578 ,936
Y18 52,2798 307,182 ,671 ,486 ,937
134
Lampiran 9
Hasil uji asumsi dan uji hipotesis
135
1. Uji Normalitas
One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Emosi Marah
Konstruktif Pemaafan
N 193 193
Normal Parametersa,b Mean 72,78 55,70
Std. Deviation 7,892 18,532
Most Extreme Differences Absolute ,104 ,061
Positive ,104 ,061
Negative -,070 -,047
Test Statistic ,104 ,061
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,075c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
2. Uji Linieritas
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Emosi Marah
Konstruktif* Pemaafan
193 100,0% 0 0,0% 193 100,0%
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Emosi Marah Konstruktif* Pemaafan
Between Groups (Combined) 6212,815 69 90,041 1,927 ,001
Linearity 2433,751 1 2433,751 52,097 ,000
Deviation
from
Linearity
3779,064 68 55,574 1,190 ,201
Within Groups 5746,045 123 46,716
Total 11958,860 192
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
136
Emosi Marah Konstruktif *
Pemaafan
,451 ,204 ,721 ,520
3. Uji Hipotesis
Correlations
Kemarahan Pemaafan
Spearman's rho Kemarahan Correlation Coefficient 1,000 ,463**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 193 193
Pemaafan Correlation Coefficient ,463** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 193 193
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Uji Hipotesis tambahan
Correlations
Emosi
Marah
Konstru
ktif
Aspek
Perasa
an
Aspek
Perila
ku
Aspek
Pemikir
an
Pseudo
Forgivene
ss
Spearma
n's rho
Emosi
Marah
Konstru
ktif
Correlati
on
Coefficie
nt
1,000 ,463** ,417** ,436** ,283**
Sig. (2-
tailed)
. ,000 ,000 ,000 ,000
N 193 193 193 193 193
Aspek
Perasaan
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 193 193 193 193 193
Correlati
on
Coefficie
nt
,463** 1,000 ,833** ,755** ,534**
Aspek
Perilaku
Correlati
on
Coefficie
nt
,417** ,833** 1,000 ,836** ,541**
137
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 . ,000 ,000
N 193 193 193 193 193
Aspek
Pemikiran
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 . ,000
N 193 193 193 193 193
Correlati
on
Coefficie
nt
,436** ,755** ,836** 1,000 ,560**
Pseudo
Forgiveness
N 193 193 193 193 193
Correlati
on
Coefficie
nt
,283** ,534** ,541** ,560** 1,000
Sig. (2-
tailed)
. ,000 ,000 ,000 ,000
138
Lampiran 10
Informed Consent
139
IDENTITAS DIRI
Nama (Boleh Inisial) :
Usia (saat ini dalam tahun) :
Status Pernikahan : Menikah / Bercerai (coret salah satu)
Usia Pernikahan :
Jumlah anak :
No. Handphone :
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian dan menjawab
semua pernyataan penelitian sesuai dengan kesadaran saya yang sebenarnya.
……………., ………………. 2021
( )
top related