Harbang terapi okupasi

Post on 29-Nov-2014

425 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

 

Transcript

Rehabilitasi dan Terapi Okupasibagi Pasien dengan

Gangguan Jiwa

Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang mengalami kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik segi fisik,mental,sosial,dan ekonomik,di rumah sakit-rumah sakit,dan pusat-pusat rehabilitasi tertentu

Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical Rehabilitation (1969).Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi dari tindakan medis,social,pendidikan dan vokasional untuk melatih atau melatihi kembali individu ke arah kemungkinan tertinggi dari tingkat kemampuan fungsionalnya.

kegiatan ini diberikan dengan menggunakan sejumlah kegiatan dimana bertujuan membantu pasien mengembangkan kemampuan kerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya di masyarakat setelah pulang dirawat di rumah sakit

Pengertian

a. Mengembalikan kemampuan individu setelah terjadinya gangguan kepada kondisi/tingkatan fungsi yang optimum

b. Mencegah kecacatan yang lebih besar

c. Memelihara kemampuan yang ada/dimiliki oleh pasien

d. Membantu pasien untuk menggunakan kemampuannya. rehabilitasi untuk proses jangka panjang dimana memerlukan program dan sarana yang mencukupi.

keberhasilan dari program rehabilitasi tergantung kepada besarnya motivasi belajar,pola hidup sebelum dan sesudah sakit dan dukungan dari orang-orang yag memiliki arti bagi pasien.

Tujuan dari Rehabilitasi

Tim yang menangani rehabilitasi yaitu tim kesehatan mental yang terdiri dari dokter,perawat,psikologi,petugas sosial dan petugas terapi okupasional

Tim yang Menangani Rehabilitasi

Kegiatan pelaksana rehabilitasi dilakukan di dalam rumah sakit,luar rumah sakit (panti,pusat rehabilitasi),dimulai sejak hari pertama pasien dirawat

Kegiatan Pelaksana

1. Menjaga komplikasi dari akibat ngangguan/penyakit diderita pasien

2. Membatasi besarnya gangguan semaksimal mungkin

3. Merencanakan dan melaksanakan program rehabilitasi

Fungsi Perawat Dalam Program Rehabilitasi

1. Terapi Okupasional

Adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana menggerakkan partisipasi individu melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk mengoreksi masalah-masalah patologik ke arah pemeliharaan dan promosi derajat kesehatan.

Kegiatan di bangsal biasanya berupa kegiatan-kegiatan pada waktu luang dan kreasi seni untuk menilai kemampuan pasien dalam memenuhi kegiatan sehari-hari (activities of daily living/ADL).

Selain itu diberikan juga kegiatan pendidikan latihan vokasional untuk bekal bekerja di masyarakat.Dengan terapi ii mendorong pasien untuk mengembangkan minat untuk mempertahankan keterampilan lama mempelajari keterampilan baru.

Jenis - Jenis Kegiatan Rehabilitasi

2. Terapi EdukasionalTujuannya adalah membantu pasien untuk meningkatkan harga dirinya,tidak tertinggal pelajaran karena sedang dirawat dan juga dapat beradaptasi dengan program pengobatan.

Jenis - Jenis Kegiatan Rehabilitasi

3. Rehabilitasi Vokasional

Yaitu suatu proses dimana pasien dikaji, dilatih dan ditempatkan sesuai dengan pekerjaannya yang dapat membantunya mendapatkan kepuasan dan bermakna.

Kegiatan ini didasari kepada kepercayaan bahwa dengan memberinya pekerjaan akan menghasilkan kreatifitas kepuasan dalam berhubungan sosial dengan orang lain,meningkatkan kebanggakan dalam menyelesaikan tugas dan harga diri.

Sebelum mengikuti terapi ini biasanya pasien dilakukan test sikap ketrampilan,minat,kemudian diminta mengobservasi dan memcoba salah satu jenis pekerjaan yang diminati, kemudian dinilai kembali untuk diberikan terapi.

Jenis - Jenis Kegiatan Rehabilitasi

1. Tahap persiapanyaitu usaha mempersiapkan pasien dengan menjalankan kegiatan terapi

okupasional,seleksi,evaluasi,dan latihan kerja dalam berbagai jenis pekerjaan

2. Tahap penyaluran/penempatanmerupakan usaha pemulangan pasien ke keluarga,tempat kerja atau

masyarakat dan instansi lain yang berfungsi sebagai pengganti keluarga,disamping usaha resosialisasi

3. Tahap pengawasanmerupakan tindakan lanjut setelah pasien di salurkan ke masyarakat,dengan

mengadakan kunjungan rumah (visit home) kunjungan tempat kerja (job visit) dan menyelenggarakan perawatan lanjut (after care),untuk mengetahui perkembangan

pasien,permasalahan yang dihadapi serta cara-cara pemecahannya.

Sejak tahun 1978 di Indonesia program rehabilitasi dilakukan berdasarkan kerja sama lintas sektoral melibatkan 3 departemen yaitu Departemen Kesehatan,Sosial dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui satu program bersama yang membahas tentang Penyelenggarakan Usaha Rehabiltasi pasien mental

Tahap-Tahap Rehabilitasi Pasien Gangguan Jiwa

Terapi Okupasi

• Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah ditetapkan.

• Terapi ini berfokus pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada seseorang, pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk membentuk seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada pertolongan orang lain

Pengertian(Riyadi dan Purwanto, 2009)

Okupasi adalah Aktivitas yang terarah dan bertujuan adalah okupasi terapi sehingga tidak ada waktu terluang dengan percuma tetapi semua waktu yang ada kita manfaatkan untuk suatu kegiatan yang berguna bagi diri kita.

Pengertian

Adapun tujuan terapi okupasi menuruta. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi mental.

1. Menciptakan kondisi tertentu sehingga klien dapat mengembangkan kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan masyarakat sekitarnya.

2. Membantu melepaskan dorongan emosi secara wajar.3. Membantu menemukan kegiatan sesuai bakat dan

kondisinya.4. Membantu dalam pengumpulan data untuk

menegakkan diagnosa dan terapi.

Tujuan terapi okupasiRiyadi dan Purwanto (2009)

b. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik, meningkatkan gerak, sendi, otot dan koordinasi gerakan.

c. Mengajarkan ADL seperti makan, berpakaian, BAK, BAB dan sebagainya.

d. Membantu klien menyesuaikan diri dengan tugas rutin di rumah.e. Meningkatkan toleransi kerja, memelihara dan meningkatkan

kemampuan yang dimiliki.f. Menyediakan berbagai macam kegiatan agar dicoba klien untuk

mengetahui kemampuan mental dan fisik, kebiasaan, kemampuan bersosialisasi, bakat, minat dan potensinya.

g. Mengarahkan minat dan hobi untuk dapat digunakan setelah klien kembali di lingkungan masyarakat.

.....(lanjutan) tujuan terapi okupasi

Aktivitas yang digunakan dalam terapi okupasi, sangat dipengaruhi oleh konteks terapi secara keseluruhan, lingkungan, sumber yang tersedia, dan juga oleh kemampuan si terapi sendiri (pengetahuan, keterampilan, minat dan kreativitasnya).

Aktivitas Muhaj (2009),

• latihan gerak badan, • olahraga, • permainan tangan, • kesehatan, • kebersihan, dan kerapian pribadi, • pekerjaan sehari-hari (aktivitas kehidupan sehari-hari, seperti

dengan mengajarkan merapikan tempat tidur, menyapu dan mengepel),

• praktik pre-vokasional, seni (tari, musik, lukis, drama, dan lain-lain), • rekreasi (tamasya, nonton bioskop atau drama), • diskusi dengan topik tertentu (berita surat kabar, majalah, televisi,

radio atau keadaan lingkungan).

Jenis (Muhaj, 2009).

• Aktivitas adalah segala macam aktivitas yang dapat menyibukan seseorang secara produktif yaitu sebagai suatu media untuk belajar dan berkembang, sekaligus sebagai sumber kepuasan emosional maupun fisik.

Aktivitas

1. Setiap gerakan harus mempunyai alasan dan tujuan terapi yang jelas. Jadi, bukan hanya sekedar menyibukkan klien.

2. Mempunyai arti tertentu bagi klien, artinya dikenal oleh atau ada hubungannya dengan klien.

3. Klien harus mengerti tujuan mengerjakan kegiatan tersebut, dan apa kegunaanya terhadap upaya penyembuhan penyakitnya.

4. Harus dapat melibatkan klien secara aktif walaupun minimal.5. Dapat mencegah lebih beratnya kecacatan atau kondisi klien, bahkan

harus dapat meningkatkan atau setidaknya memelihara kondisinya.6. Harus dapat memberi dorongan agar klien mau berlatih lebih giat

sehingga dapat mandiri.7. Harus sesuai dengan minat, atau setidaknya tidak dibenci olehnya.8. Harus dapat dimodifikasi untuk tujuan peningkatan atau penyesuaian

dengan kemampuan klien.

Karakteristik Aktivitas

1. Klien dengan kelainan tingkah laku, seperti klien harga diri rendah yang disertai dengan kesulitan berkomunikasi.

2. Ketidakmampuan menginterpretasikan rangsangan sehingga reaksi terhadap rangsang tidak wajar.

3. Klien yang mengalami kemunduran.4. Klien dengan cacat tubuh disertai gangguan kepribadian.5. Orang yang mudah mengekspresikan perasaan melalui

aktivitas.6. Orang yang mudah belajar sesuatu dengan praktik

langsung daripada membayangkan.

Indikasi terapi okupasiRiyadi dan Purwanto (2009)

• Mempunyai tujuan jelas, • Mempunyai arti tertentu bagi klien, • Harus mampu melibatkan klien walaupun

minimal, • Dapat mencegah bertambah buruknya

kondisi, • Dapat memberi dorongan hidup, • Dapat dimodifikasi, dan • Dapat disesuaikan dengan minat klien.

Karakteristik aktivitas terapiRiyadi dan Purwanto, (2009)

1. Aktivitas latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan jiwa

2. Aktivitas dengan pendekatan kognitif3. Aktivitas yang memacu kreativitas4. Training ketrampilan5. Terapi bermain

Jenis Aktivitas Terapi Okupasi

• Jenis kegiatan yang dilakukan seperti latihan gerak badan atau pekerjaan sehari-hari,

• Maksud dan tujuan dari kegiatan dilakukan dan manfaatnya bagi klien, sarana atau alat atau aktivitas dilakukan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilakukan, persiapan terhadap sarana pendukung dan klien maupun perawat, pelaksanaan dari kegiatan yang telah direncanakan, kontra indikasi dan disukai klien atau tidak disukai yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh klien.

Analisa aktivitas Riyadi dan Purwanto (2009),

1. Pengumpulan data, meliputi data tentang identitas klien, gejala, diagnosis, perilaku dan kepribadian klien. Misalnya klien mudah sedih, putus asa, marah.

2. Analisa data dan identifikasi masalah dari data yang telah dikaji ditegakkan diagnosa sementara tentang masalah klien maupun keluarga.

3. Penentuan tujuan dan sasaran dari diagnosa yang ditegakkan dapat dibuat sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.

4. Penentuan aktivitas jenis kegiatan yang ditentukan harus disesuaikan dengan tujuan terapi.

5. Evaluasi kemampuan klien, inisiatif, tanggungjawab, kerjasama, emosi dan tingkah laku selama aktivitas berlangsung. Dari hasil evaluasi rencanakan kembali kegiatan yang sesuai dan akan dilakukan. Evaluasi dilakukan secara periodik, misalnya 1 minggu sekali dan setiap selesai melaksanakan kegiatan.

Proses terapi okupasi

Metode1. Individual: dilakukan untuk klien baru masuk,

klien yang belum mampu berinteraksi dengan kelompok dan klien lain yang sedang menjalani persiapan aktivitas.

2. Kelompok....

Pelaksanaan Terapi

• Kelompok: klien dengan masalah sama, klien yang lama dan yang memiliki tujuan kegiatan yang sama.

• Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang anggotanya berkisar antara 7 - 10 orang menurut Stuart dan Laraia (2001, dalam Keliat dan Akemat, 2005).

Pelaksanaan Terapi

Waktu• Terapi dilakukan 1-2 jam setiap sesi baik

metode individual maupun kelompok dengan frekuensi kegiatan per sesi 2-3 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan dibagi menjadi 2 bagian,pertama: ½-1 jam yang terdiri dari tahap persiapan dan tahap orientasi, kedua: 1-1/2 jam yang terdiri dari tahap kerja dan tahap terminasi

Pelaksanaan Terapi (Riyadi dan Purwanto, 2009).

Terima Kasih

top related