Gedung Kebangkitan Nasional dari Kacamata Arkeologi
Post on 22-Oct-2021
9 Views
Preview:
Transcript
Punto A. Sidarto IAAI – Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia
Diskusi Sejarah dan Permuseuman – 2021
Museum Kebangkitan Nasional
Gedung Kebangkitan Nasional
dari Kacamata Arkeologi
• Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan (sejarah-kebudayaan) masa lalu manusia (masyarakat).
• Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda CB, Bangunan CB, Situs CB, dan Kawasan CB di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu-pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan, melalui proses penetapan. UU no. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya
Arkeologi atau
Cagar Budaya...?
• Tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional, pada tanggal 20 Mei 1948, Yogyakarta; 40 tahun setelah rapat pendirian Boedi Oetono di Stovia.
• Keppres no. 316 tahun 1959, tentang penetapan Hari Kebangkitan Nsional (Harkitnas)
• Gedung Kebangkitan Nasional diresmikan pada tanggal 20 Mei 1974, setelah dipugar oleh Pemerinyah Provinsi DKI Jakarta.
Kebangkitan Nasional sejatinya adalah suatu interpretasi sejarah bermuatan politis; sejalan dengan kepentingan negara saat itu.
Gedung Kebangkitan Nasional
Tumbuhnya kesadaran sebagai bangsa Indonesia. • Pendirian Boedi Oetomo, 20 Mei 1908 • Sarikat Dagang Islam, 1905, H. Samanhudi; Sarikat Islam,
1912, HOS Cokroaminoto • Perhimpunan Hindia, 1908, St. K. Soripada, R.M. Noto
Suroto; Perhimpunan Indonesia, 1922 • Indische Partij, 1912, Tiga Serangkai • Muhammadiyah, 1912, K.H. Ahmad Dahlan • Trikoro Dharmo, 1915, Satiman W. ; Jong Java, 1918 • Nahdlatul Wathan, 1916, Nahdlatul Ulama, 1926, K.H.
Hasyim Asyari • Partai Komunis Indonesia, 1920, Henk Sneevliet • Perserikatan Nasional Indonesia, 1927, Soekarno
spirit nasionalisme – bangsa – negara
Nilai dan Makna Kebangkitan Nasional
Pendirian Budi Utomo dipilh sebagai Titik Awal Kebangkitan Nasional
Kenapa Budi Utomo....?
Secara sosial-politik sudah tidak lagi relevan untuk dimasalahkan.
Titik Awal Kebangkitan Nasional
• Spirit Nasionalisme, pembentukan identitas kebangsaan
• Hubungan antara Bangsa dan Negara
• Spirit nasionalisme dan kebangsaan pada abad ke-21
Nilai kebangsaan dalam wacana Kebangkitan Nasional
Gedung Kebangkitan Nasional...?
STOVIA...?
Nasionalisme – Bangsa – Negara
Latar Sejarah-Budaya STOVIA dan politik kolonial
Politik Etis > Kegagalan pada tataran pelaksanaan, karena
keterbatasan anggaran; > Penyalah-gunaan kebijakan (Irigasi dan Emigrasi), lebih
menguntungkan pengusaha Belanda/Eropa.
Kebijakan dan Tindakan Kolonial > Kebutuhan sumber-daya untuk pengelolaan wilayah
jajahan; > Penguatan kapasitas penduduk wilayah jajahan, untuk
perputaran ekonomi yang lebih cepat; dampak dari Revolusi Industri yang meningkatkan pasokan barang.
Bidang Pendidikan tetap bermanfaat untuk rakyat Indo-nesia (utamanya kalangan priyayi). Antaranya, pendirian STOVIA: School tot Opleiding van Inlandsche Artsen.
Pemerintah Hindia Belanda meluaskan kebijakan pendidikan untuk pribumi Nusantara, dengan pendirian a.l.: STOVIA, OSVIA (Opleiding School voor Inlandsche Ambternaren).
Pengembangan pendidikan modern yang bersifat kuantitatif. Jumlah kalangan terpelajar yang rasional meningkat cepat; percepatan penguasaan ilmu-pengetahuan dan teknologi.
Tradisi pendidikan Nusantara yang kualtitatif, yang cenderung lambat, makin ditinggalkan; kapasitas kemanusiaan melemah.
Keselarasan antara pendidikan yang kualitatif dan yang kuantitatif, masih terus jadi persoalan. Bagaimana di abad ke-21 ini...?
Latar Sejarah-Budaya STOVIA dan pendidikan modern
Peningkatan jumlah dokter Jawa, mengenalkan dan menyebar-luaskan modernisasi kesehatan.
Tradisi pengobatan tradisional Nusantara natural-herbal yang cenderung lambat, digantikan pengobatan Barat analitik-kemikal yang cenderung lebih cepat. Hidup di lingkungan alam yang keras, tradisi Barat memandang penyakit sebagai lawan; sementara di Nusantara, penyakit adalah kejadian disharmoni mikrokosmos.
Sebagai pembanding, di Tiongkok, pengobatan tradisional tetap berkembang selaras dengan pengobatan modern Barat.
Latar Sejarah-Budaya STOVIA dan modernisasi kesehatan
Sepakat ataupun tidak, praktik kolonial adalah pembawa modernisasi ke Nusantara.
Kebudayaan Indonesia adalah bentukan dari kebudayaan modern. Karakteristik percepatan dalan budaya modern, lebih sesuai untuk kondisi pada abad ke-20.
Latar Sejarah-Budaya Kolonialisme dan Modernisasi
Upaya menyelaraskan budaya Barat dan Timur a.l. dilakukan oleh Gerakan Teosofi (dibentuk di Amerika, 1875, Helena Blavatsky).
Konstruksi keindonesiaan dibentuk oleh kebudayaan modern.
Abad XIX-XX didominasi oleh kebudayaan modern: a.l. negara-kebangsaan dan museum, adalah produk kebudayaan modern.
Latar Sejarah-Budaya Modernisasi dan Perubahan Budaya
Rasionalisme dan modernisme menyebabkan dunia terasa sesak.
Antitesis modernisme semakin menguat pada akhir abad ke-20:
Manusia irrasional dibuktikan oleh psiko-analisa (Sigmund Freud)
Gerakan pasca-modernisme berkembang
New-museology dan post-museum
Latar Sejarah-Budaya Pasca-modernisme
Bagaimana situasi abad ke-21....?
Hari Kebangkitan Nasional telah ditetapkan,
Gedung Kebangkitan Nasional telah diresmikan, lalu ditetapkan sebagai CB.
7 Februari 1984, Museum Kebangkitan Nasional diresmikan.
Adaptasi adalah upaya pengembangan Cagar Budaya untuk kegiatan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masa kini dengan melakukan perubahan terbatas yang tidak akan mengakibatkan kemerosotan nilai pentingnya atau kerusakan pada bagian yang mempunyai nilai penting. [UUCB, Bab I pasal 1 ayat 32]
Adaptasi Gedung Kebangkitan Nasional
Apakah nilai yang terkandung dalam ungkapan Kebangkitan Nasional bisa terwakili di Muskitnas...?
Bagaimana relevansi nilai Kebangkitan Nasional dengan kehidupan masa kini...?
Relevansi Museum Kebangkitan Nasional
Museum merupakan lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi berupa benda, bangunan, dan/atau struktur yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya atau yang bukan Cagar Budaya, dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Undang-Undang no. 11/2010 tentang Cagar Budaya
Definisi Museum Undang-undang Cagar Budaya
Definisi Museum PP tentang Museum
Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Peraturan Pemerintah no. 66/2015 tentang Museum
A museum is a non-profit, permanent institution in the service of society and its development, open to the public, which acquires, conserves, researches, communicates and exhibits the tangible and intangible heritage of humanity and its environment for the purposes of education, study and enjoyment. Statuta ICOM, 24 Agustus 2007, Wina, Austria
Definisi Museum International Council of Museums
Museums are democratising, inclusive and polyphonic spaces for critical dialogue about the pasts and the futures. Acknowledging and addressing the conflicts and challenges of the present, they hold artefacts and specimens in trust for society, safeguard diverse memories for future generations and guarantee equal rights and equal access to heritage for all people. Museums are not for profit. They are participatory and transparent, and work in active partnership with and for diverse communities to collect, preserve, research, interpret, exhibit, and enhance understandings of the world, aiming to contribute to human dignity and social justice, global equality and planetary wellbeing. ICOM’s Extraordinary General Assembly, 7 September 2019, Kyoro, Jepang Pemungutan suara ditunda.
Definisi Museum International Council of Museums - revisi
Pengertian Museum
Lembaga Lintas Waktu
Tradisi Sejarah
Warisan Budaya dan lain-lain
MASA LALU
Kebudayaan
Kontemporer revolusi
komunikasi-
informasi
MASA KINI
Visi Cita-cita
Strategi Kebudayaan
Indonesia
MASA DEPAN
Museum adalah lembaga kontemporer.
Globalisme menjadi isu kuat di abad ke-21.
Di Eropa, peran museum kota menguat, seiring melemahnya museum nasional.
Nasionalisme Indonesia pada era global?
Nasionalisme dan Globalisasi
Sila ke-2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. - internasionalisme Sila ke-3: Persatuan Indonesia. - nasionalisme
Memasuki abad ke-21, Muskitnas menghadapi perubahan nilai dan perilaku masyarakat.
Perubahan budaya pada era global yang ditandai oleh Revolusi Komunikasi-Informasi.
Perubahan tatanan perdagangan, uang elektronik, dsb.
Relevansi Museum Kebangkitan Nasional
Perlu pemaknaan ulang terhadap tema
Kebangkitan Nasional
menggagas ulang relevansi Museum Kebangkitan Nasional
Krisis sosial-ekonomi pasca Pandemi Covid
Tema ICOM untuk International Museum Day, 18 Mei 2021:
The Future of Museums:
Recover and Reimagine
Pemaknaan Ulang Jangka Pendek
Pemaknaan ulang Kebangkitan Nasional sebagai Kebangkitan Sosial.
Percepatan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi;
Perubahan tatanan perdagangan dan alat pembayaran;
Mobil listrik dan kebutuhan energi terbarukan;
Penurunan kualitas lingkungan hidup dan distribusi populasi;
Penyelarasan pendidikan kuantitatif dan kualitatif – revolusi pendidikan.
Pemaknaan Ulang Jangka Panjang – 1
Pemaknaan Ulang Jangka Panjang – 2
Pemaknaan ulang Kebangkitan Nasional sebagai Kebangkitan Budaya.
Telah mulai didengungkan saat peringatan 100 tahun Kebangitan Nasional, 20 Mei 2008.
Pemaknaan ulang Kebangkitan Nasional sebagai Kebangkitan Budaya.
Tujuan Pemajuan Kebudayaan agar ... Kebudayaan menjadi haluan pembangunan nasional. UU no. 15 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Pasal 4
Pemaknaan Ulang Jangka Panjang – 2
UU Pemajuan Kebudayaan masih berpijak pada objek tradisional kebudayaan.
Pemaknaan ulang Kebangkitan Nasional sebagai Kebangkitan Budaya.
Klasifikasi urusan pemerintahan: 1. Absolut (Pemerintah Pusat), 6 urusan
2. Konkuren (Pemerintah Pusat dan Daerah)
2.1. Wajib
2.1.1. Terkait Pelayanan Dasar (6 urusan)
2.1.2. Tidak Terkait Pelayanan Dasar (18 urusan)
Kebudayaan di urutan 16 - huruf p 2.2. Pilihan (8 urusan)
3. Umum (7 urusan) – a. wawasan kebangsaan UU no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Bab IV
Pemaknaan Ulang Jangka Panjang – 2
ISU menahun
KONDISI dan PERMASALAHAN Museum
Kunjungan Museum
Kuantitas atau Kualitas Kunjungan...?
Pull factor dan push factor
Gerakan
Jalan Kebudayaan
ISU kekinian/kontemporer
Kebangkitan pasca-pandemi
Ketahanan-budaya menghadapi isu global
Mengikis budaya konsumtif, budaya abai, budaya instan
Kebudayaan sebagai haluan pembangunan
nasional
Perspektif Arkeologi dan Cagar Budaya
Adaptasi
Gedung Kebangkitan Nasional sebagai Museum Kebangkitan Nasional...
sesuai dengan kebutuhan masa kini.
terimakasih
top related