GAGASAN SEA POWER THEORY (TEORI KAKUATAN LAUT) DARI ALFRED THAYER MAHAN
Post on 17-Feb-2017
1521 Views
Preview:
Transcript
GAGASAN SEA POWER THEORY (TEORI KAKUATAN LAUT)
DARI ALFRED THAYER MAHAN
Disusun Oleh Kelompok III
Anggota:
Siti Nur Halimah NIM.1214031004 Kelas A
Etti Suriasih NIM.1214031007 Kelas A
Nida Anggraeini NIM.1214031009 Kelas A
Erwin Fermansah NIM.1214031026 Kelas A
Juliana Dasilva NIM.1214031044 Kelas B
Ropiyatin NIM.1214031045 Kelas B
I Made Satya Graha NIM.1314031014 Kelas A
Nym Tri Wahyu Ningsih NIM.1314031015 Kelas A
Anna Sharah NIM.1314031021 Kelas A
Khairun Nissa NIM.1314031031 Kelas B
Oki Noviyanti NIM.1314031036 Kelas B
Rusdianto NIM.1314031040 Kelas B
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2015
ii
KATA PENGANTAR
Makalah yang berjudul “Gagasan Sea Power Theory (Teori Kakuatan
Laut) dari Alfred Thayer Mahan ini disusun dalam rangka menambah bacaan di
kalangan mahasiswa serta untuk memenuhi tugas matakuliah geografi politik,
penyusunan makalah ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan teori kekuatan
laut dari Alfred Thayer Mahan yang eksistensinya masih terasa hingga saat ini.
Berkenaan dengan selesainya makalah ini tidak lepas dari rahmat dan
karunia Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang telah diberikan, serta
kekompakan dan semangat teman-teman anggota kelompok untuk menyelesaikan
makalah ini. Menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang dibuat ini masih
terdapat kelemahan baik teknis penulisan ataupun dalam penyajian materi, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca dapat melengkapi serta
menyempurnakan makalah ini demi memberi manfaat serta dapat digunakan
sebagai referensi dalam memahami materi-materi perkuliahan yang bersangkutan.
Singaraja, 14 September 2015
Penyusun,
Kelompok III
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3. Tujuan....................................................................................................... 2
1.4. Manfaat...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
2.1. Latar Belakang Alfred Thayer Mahan...................................................... 3
2.2. Memahami Sea Power Theory dari Alfred Thayer Mahan...................... 4
2.2.1. Pandangan Mahan Terhadap Dunia......................................................... 8
2.3. Keberhasilan Teori Kekuatan Laut dari Mahan....................................... 10
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan............................................................................................... 13
3.2. Saran......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alfred Thayer Mahan (1840 – 1914)............................................... 3
Gambar 2. Kekuatan Laut Yang Membentang Pada Tiga Samudra.................. 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dua pertiga dari permukaan bumi berupa lautan, dan lebih dari 150
negara yang ada didunia adalah negara pantai dan atau negara kepulauan. Hal ini
memberikan pemahaman atas suatu fakta, bahwa kehidupan manusia di dunia
baik menyangkut kesejahteraan dan keamanan, dan dalam hubungannya antar
bangsa-bangsa di dunia, tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan kelautan.
Konflik pada abad ketujuh belas antara Belanda, Inggris, Perancis dan
Spanyol, dan oleh perang kesembilan belas angkatan laut abad antara Perancis dan
Inggris, di mana superioritas angkatan laut Inggris akhirnya mengalahkan Prancis,
invasi konsisten mencegah dan blokade, penekanan pada pengendalian
perdagangan yg berlayar di laut merupakan hal yang biasa, tetapi pada abad
kesembilan belas, gagasan itu radikal, terutama di negara sepenuhnya terobsesi
dengan ekspansi ke tanah barat benua itu.
Di sisi lain, Alfred Thayer Mahan melakukan penekanan mengenai
kekuasaan laut sebagai fakta penting di balik kenaikan Inggris mengabaikan peran
terdokumentasi dengan baik diplomasi dan tentara, sebagai. blokade Angkatan
Laut Royal dari Kekaisaran Jerman adalah faktor langsung dan tidak langsung
kritis di Jerman runtuh akhirnya, teori Mahan telah dibuktikan oleh Perang Dunia
Pertama . Sebenarnya siapakah Alfred Thayer Mahan? Dan apakah sebenarnya
teori yang telah dikemukakan oleh Alfred Thayer Mahan untuk mengetahuinya
maka makalah ini akan membahas mengenai semua hal tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimanakah latar belakang Alfred Thayer Mahan yang merupakan salah
satu penggas teori kekutan laut?
1.2.2. Seperti apa Sea Power Theory dari Alfred Thayer Mahan?
1.2.3. Keberhasilan apasaja yang telah dicapai Sea Power Theory dari Alfred
Thayer Mahan?
2
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui latar belakang Alfred Thayer Mahan yang merupakan salah
satu penggas teori kekutan laut
1.3.2. Mengetahui Sea Power Theory dari Alfred Thayer Mahan
1.3.3. Mengetahui Keberhasilan apasaja yang telah dicapai Sea Power Theory
dari Alfred Thayer Mahan
1.3.4. Dapat Memberikan Kesimpulan mengenai Sea Power Theory dari Alfred
Thayer Mahan
1.4. Manfaat
1.4.1. Secara teoritis, hasil pembahasan dari makalah ini diharapkan dapat
menjadi referensi atau masukan bagi perkembangan ilmu geografi politik
dan menambah kajian ilmu geografi politik khususnya mengenai teori-
teori penting dalam perkembangan geografi politik tentang Sea Power
Theory dari Alfred Thayer Mahan.
1.4.2. Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
bagi pihak yang akan menjelaskan tentang Sea Power Theory dari Alfred
Thayer Mahan bagi lembaga pendidikan. Dan bagi pihak lain makalah ini
juga diharapkan dapat membantu dalam mengenai teori-teori penting
dalam perkembangan geografi politik tentang Sea Power Theory dari
Alfred Thayer Mahan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Latar Belakang Alfred Thayer Mahan
Alfred Thayer Mahan telah dilahirkan di West Point, New York pada 27
September 1840 dan meninggal dunia di Nayal Hospital, Washinton D.C pada 1
Disember 1914. Beliau adalah anak kepada Dennis Hart Mahan, Dekan dan
Profesor Fakulti Kejuruteraan Sivil dan Militer di West Point, manakala ibunya
Mary Helena Okill Mahan juga merupakan seorang professor dalam bidang
pengajian Agama Kristian
Gambar 1. Alfred Thayer Mahan (1840 – 1914)
(Sumber; Wikipedia, 2015)
Beliau telah memasuki Kolej Columbia, New York pada bulan September
1854 semasa berumur 14 tahun dan setelah 2 tahun di kolej tersebut, beliau
memasuki United States Naval Acedemy, Annapolis pada 30 September 1856 dan
telah menjawat pangkuan Midshipman setelah angkat sumpah pada 2 Oktober
pada tahun yang sama. masukannya beliau ke dalam tentera laut tidak dipersetujui
oleh orang tuanya seperti mana yang telah ditulis oleh Mahan dalam tahun 1906:
My entrance into the Navy was greatly against my father’s wish ... he told
me he thought me much less fit for a military than for a civilian profession, having
watched me carefully. I think myself now at he was right ... I believe I should have
done better elsewhere.
Beliau telah diangkat pada bulan Jun 1859 dan terlibat dalam Perang
Saudara Amerika Syarikat yang mana beliau telah ditugaskan untuk membuat
4
sekatan di Kepulauan Teluk dan Atlantik. Setelah itu beliau ditugaskan untuk
menjadi seorang jurulatih di United States Naval Academy selama satu tahun.
Artikelnya yang pertama telah diterbitkan pada tahun 1879 dan bukunya
yang pertama berjudul The Gulf and Inland Waters menceritakan tentang sejarah
tentera laut di dalam Perang Saudara Amerika Syarikat telah diterbitkan dalam
tahun 1883. Pada tahun 1884, beliau telah menerima perlawaan untuk menjadi
pensyarah di United States Naval War College. Syarahan Mahan berlegar di
sekitar dua aspek yang menjadikannya terkenal yaitu The Influeces of Sea Power
upon History, 1660-1783 (1890) dan The Influences of Sea Power upon the
French Revolution and Empire, 1793-1812 (1892) yang juga merupakan buku
termasyurnya. Di dalam kedua-dua topic ini, beliau telah mengariskan teori-
teorinya mengenai kepentingan dan peranan kuasa laut kepada kekuatan
keseluruhan sesebuah negara, prestij negara di peringkat antarabangsa dan
keperluan ekonomi yang stabil.
Dalam tahun 1890, beliau telah menerbitkan artikelnya mengenai betapa
perlunya kekuatan tentera laut bagi Amerika dan pentingnya Terusan Panama
serta keperluan menubuhkan pangkalan di Hawaii. Segala teori dan penulisannya
telah menarik minat pada penyeledik terutamanya di Britain, Jerman dan Jepang.
Mahan telah menamatkan perkhidmatannya pada tahun 1896 sebagai seorang
Kapten, walau bagaimanapun beliau telah dipanggil untuk berkhidmat semula
kepada Naval Board Directing Operations semasa Perang Sepanyol-Amerika
syarikat. Beliau telah dinaikkan ke pangkat Laksamana dan bersara sepenuhnya
pada tahun 1906. Belisu juga telah menerbitkan buku Lesson of the War with
Spain (1899), From Sail to Steam (1907) dan Armaments and Arbitration (1912)
.
2.2. Memahami Sea Power Theory dari Alfred Thayer Mahan
Istilah Sea Power pertama kali muncul di akhir abad 19 oleh Rear Admiral
Alfred Thayer Mahan dalam bukunya The Influence of Sea Power Upon History,
hal.1660-1783. Dalam membangun sebuah negara yang memiliki kekuatan
Angkatan Laut yang besar, menurut Astawa (2004) Sea Power Mahan diperlukan
6 (enam) elemen pokok yang akan menjadi modal utama, yaitu:
1) letak geografi (geographical position)
5
Sehubungan dengan letak geografi suatu negara, dua aspek yang
penting untuk dipahami. Pertama, letak suatu negara yang berhadapan
dengan banyak lautan dengan komunikasi antara bagian-bagiannya yang
berjalan secara baik sehingga musuh sulit untuk menaklukkannya, kedua,
letak suatu negara berupa kepulauan yang berada di depan suatu benua
atau daratan, sehingga seperti membentengi daratannya.
2) bangun muka bumi (physical conformation)
Tata letak suatu negara dalam bentuk atau wujudnya yang
merupakan negara kepulauan dengan pantai-pantai yang mudah dicapai
dari pedalaman pulau-pulaunya, menurut mahan menjadikan penduduk
negara tersebut dapat berhubungan dengan dunia luar dengan lancar.
Dalam hal ini, pelanuhan-pelabuhan alam yang dimiliki negara
bersangkutan berfungsi serba menguntungkan, baik bagi perdagangan
maupun angkatan lautnya. Namun dalam hal ini perlu dicatat bahwa
kemudahan daerah pedalaman yang dapat dicapai dari pantai-pantai juga
dapat merugikan negara tersebut dalam masa peperangan. Dengan
mudahnya berhubungan dengan dunia luar, juga akan menjadi titik lemah
negara bersangkutan, karena memudahkan musuh untuk mencapai
pedalaman pulau-pulau.
3) luas wilayah (extent of territory)
yang dimaksudkan oleh Mahan dalam hal ini adalah hubungan
antara panjangnya garis pantai dengan sulit-mudahnya wilayah negara
tersebut dipertahankan dimasa perang. Jika dipelajari dengan seksama, tiap
wilayah punya titik-titik yang penting yang menentukan kekuatan ataupun
kelemahannya secara militer. Garis pantai yang panjang umumnya
berkecenderungan membutuhkan pertahanan yang lebih sulit dibandingkan
dengan garis pantai yang pendek.
4) karakter masyarakat (character of the people)
kecintaan terhadap tanah air atau nusa dan bangsa, kebanggaan
akan kebesaran sejarah masa lampau, ikut menentukan kuat lemahnya
negara. Negara-negara yang memiliki kecintaan yang tinggi terhadap tanah
airnya, dan memiliki kebanggaan terhadap kebesaran sejarah bangsanya,
6
merupakan kekuatan yang dapat memacunya menjadi negara maju dan
jaya.
5) jumlah penduduk (number of population)
Penduduk dalam hal lebih ditekankan pada kuantitas. Makin
banyak penduduk makin cukup tersedianya tenaga untuk dijadikan tentara
darat maupun lautan. Namun jumlah penduduk yang banyak, kemudian
diimbangi dengan kualitas yang baik, menjadikan negara bersangkutan
memiliki kekuatan yang besar, karena tentara yang direkrut memiliki
kualitas yang baik.
6) karakter pemerintahan (character of government).
Hal ini bertalian dengan kebijakan pemerintah intern negara
(wilayah), pemanfaatan kepadatan penduduk, dan sikap terhadap negara
tetangga. Negara yang memiliki pemerintahan yang kuat dan
kebijaksanaan yang tegas akan lebih dapat memanfaatkan kepadatan
penduduknya untuk menjadi kekutan yang menjadikannya berkembang ke
arah kemajuan.
Elemen-elemen ini bersifat universal dan tanpa batas waktu (universal and
timeless in character). Posisi geografis disebut sebagai kondisi yang paling
signifikan. Dalam menjelaskan teorinya yang menggunakan contoh-contoh dari
perang antara Inggris vs Belanda pada akhir abad 17 dan perang Inggris vs
Perancis pada abad 18. A.T Mahan mencatat, bahwa kejadian-kejadian di laut
sangat mempengaruhi kejadian-kejadian di darat.
Namun sering kali keputusan-keputusan politik yang diambil berdasarkan
kejadian-kejadian di darat, jarang mempertimbangkan aspek kemaritiman. A.T
Mahan menggaris-bawahi, bahwa Sea Power atau Kekuatan Laut merupakan
unsur yang sangat penting bagi kejayaan suatu bangsa. Sebaliknya bila kekuatan-
kekuatan di laut kurang diberdayakan, akan berakibat sangat merugikan negara
atau meruntuhkan bangsa tersebut. A.T. Mahan menyatakan, bahwa Kekuatan
Laut adalah: “All that tends to make a people great upon the sea or by sea”.
Contohnya adalah saat kebangkitan kekuatan laut Inggris (British sea
power) di masanya. Secara ideal Inggris terletak di persimpangan jalur
perdagangan Eropa. Bangsa Inggris mampu memanfaatkan dan mengamankan
7
jalur perdagangannya dari penggunaan laut oleh pihak lawan. Selain daripada itu,
posisi geografis Inggris, memberikan proteksi alami dari invasi musuh dan tidak
mengharuskan Inggris memiliki kekuatan Angkatan Darat yang besar.
Dari contoh kebangkitan kekuatan laut Inggris tersebut, dapat diambil
pelajaran bahwa keuntungan posisi geografis tidak akan terlihat dominan bila
sebuah bangsa tidak memiliki garis pantai yang cukup untuk membangun
pelabuhan-pelabuhan, tidak memiliki sumber daya alam yang memadai, dan tidak
didukung oleh iklim/cuaca yang baik.
Lebih jauh, menurut Mahan, extent of territory dan number of population
memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lain. Pelabuhan dan garis pantai
yang panjang oleh suatu bangsa bukan hanya dapat digunakan untuk kepentingan
perdagangan namun dapat pula digunakan musuh untuk melakukan penetrasi ke
dalam negara tersebut. Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut suatu negara
harus mempunyai angkatan laut yang kuat dan memiliki hubungan perdagangan
yang menguntungkan dengan negara-negara lain untuk dapat mencapai postur
kekuatan laut yang diharapkan.
Di samping hal tersebut cara pandang serta wawasan kelautan dari
masyarakat merupakan sumber kekuatan maritim dan kesejahteraan bangsa.
Kemampuan pemerintah dalam melaksanakan diplomasi dan mempengaruhi
negara lain memiliki peran yang sangat signifikan dalam melakukan dominasi
wilayah lautnya.
Buku “The Influence of Sea Power Upon History”, itu dinilai penting
karena buku ini menggambarkan pemikiran Mahan untuk mencapai kekuatan
nasional (national power), serta menjelaskan bagaimana cara mengerahkan Sea
Power untuk menghadapi musuh. Apa yang dimaksud dengan Sea Power atau
Kekuatan Laut, pada dasarnya identik dengan Kekuatan Maritim atau Maritime
Power. Apabila kekuatan-kekuatan itu diberdayakan, maka akan meningkatkan
Kesejahteraan dan Keamanan Negara.
Disamping hal tersebut, Rear Admiral A.T Mahan menyatakan bahwa
“keunggulan Angkatan Laut adalah keperluan utama untuk menjadikan negara
besar, kuat dan maju”. Pelaku operasi pertahanan negara di laut terdiri dari
8
beberapa instansi dengan AL (Angkatan Laut) sebagai inti kekuatan. Kekuatan
laut terdiri dari Armada Niaga, Angkatan Laut dan Pangkalan.
Selain dari pada itu laut adalah satu kesatuan (The Sea is all One) artinya
bahwa laut tidak dapat dipagari, diduduki dan dipertahankan seperti daratan.
Sehingga strategi maritim merupakan penguasaan di laut, yaitu dengan menjamin
penggunaan laut untuk kepentingan sendiri serta menutup peluang bagi lawan
untuk menggunakannya. Mahan mengikuti pendekatan Baron Antoine de Jomini
yang menekankan pentingnya lines of communication, konsentrasi kekuatan, dan
daya serang untuk menghancurkan kekuatan armada musuh.
2.2.1. Pandangan Mahan Terhadap Dunia
Astawa (2012) Pandanga mahan terhadap dunia secara keseluruhan
menekankan diperlukannya kesatuan laut (unity of the sea) sebagai syarat untuk
dapat mengawasi dan menguasai lautan dari pangkalan-pangkalan utama di darat.
Dikemukakan pula disini perlunya kesatuan pengawasan terhadap pangkalan-
pangkalan utama di darat. Dikemukakan pula disini perlunya kesatuan
pengawasan terhadap pangkalan-pangkaln dari darat an ataupun udara sebagai
syarat utama untuk dapat menjamin terselenggranya kesatuan pengawasan
terhadap lautan. Kekuatan lautan dan strategi angkatan laut menurut penilaina
Mahan bergantung pada bebrapa phisik-geografis, misalnya kedudukan insular
atau kontomental sesuatu bangsa dan politik nasional yang besangkutan dengan
masalah angkutan laut, pelayaran niaga dan pangkalan-pangkaln di luar wilayah.
Pengertian mengenai kekuatan laut oleh Mahan menurut Astawa (2012)
lebih diartikan sebagai kekuatan/pengangkutan di laut (sea transportation power)
yang sangat vital bagi terselenggranya garis perhubungan diantara pasukan
dengan sumber perbekalannya (antara home front dan battle front), dan hal
tersebut merupakan satu-satunya unsur paling penting dalam strategi, baik politik
maupun militer. Pandangan Mahan terhadap dunia (juga pengikut-pengikut)
bersifat Eurasia sentris. Perhatiannya hanya pada perkembangan sejarah angkutan
laut Eropa dan Antartika Utara. Hal tersebut dapat dilihat dari pendekatan yang
dikemukakan berikut:
a. Pentingnya kedudukan Rusia yang sangat menentukan (dominan) di Asia
9
b. Keuntungan dan kerugian bagi Rusia yang mempunyai kedudukan di
dalam suatu daratan yang tertutup rapat (land locked position)
c. Ketidak stabilannya sebagian daerah Asia yang terletak di antara garis
paralel yang ke 30 dan 40
d. Pentingnya kedudukan dari terusan Panama dan Suez sebagai perbatasan
di sebelah selatan bagi usaha perdagangan dan kegiatan politik.
Gambar 2. Kekuatan Laut Yang Membentang Pada Tiga Samudra
(Sumber: apmodels.wikispaces, 2015)
Inti dari doktrin strategi Mahan adalah “keharusan menguasai lautan”,
yang menurut keyakinannya dapat dicapai dengan mengusahakan konsentrasi
kelautan yang sanggup dan mampu mengusir atau membinasakan semua kapal-
kapal angkatan laut dan armada niaga musuh dari lautan sedemikian rupa
sehingga dapat diperoleh apa yang disebut “keunggulan di laut” (Sea Supermacy)
oleh karena itu, maka ciri utama bagi angkatan laut yang mempunyai tugas yang
demikian adalah angkatan alut yang memiliki “kekuatan data offensif” yang besar.
Keunggulan lautan terutama terletak di dalam kemampuan untuk menguasai garis
perhubungan laut yang merupakan syarat mutlak untuk konsentrasi kekuatan.
Berikut beberapa negara yang menganut visi doktrin Mahan dan latar
belakangnya Selain Indonesia, adalah;
10
1) Belanda, yang letaknya berbatasan dengan laut, miskin akan sumber daya
alam. Sehingga memaksakan bangsa ini untuk mengadakan hbungan-
hubungan dengan Negara luar guna kelangsungan hidupnya. Karena itu
lautan yang dipergunakan sebagai jalan lalu lintas merupakan syarat hidup
baginya.
2) Ingris. Penggunaan dan penguasan lautan merupakan syarat hidup mutlak
yang dengan tegas dilukiskan dengan semboyan”Rule Britania,Rule Yhe
Waves”. Sea power (kekuatan laut)adalah istilah yang dipakai bangsa
ingris untuk mengobarkan potensinya dalam menguasai lautan dalam
bentuk Armada Niaga, Armada perang serta fasilitas- fasilitas di darat
3) Amerika Serikat. Teori kekuatan laut dan strategi angkatan laut
dikembangkan oleh Alfred Thayer Mahan. Mahan yakin bahwa kekuatan
laut dapat dipergunakan sebagai alat politik untuk meninggikan
keagungan Negara,disamping kenyataan bahwa kekuatan laut adalah vital
bagi pertumbuhan kesejahteraan dan keamanan Negara. Unsur-unsur yang
menentukan dalam pembinaan kekuatan laut adalah letak geografis, wujud
Negara, luas wilayah, jumlah penduduk, watak penduduk, dan lembaga-
lembaga pemerintah.
2.3. Keberhasilan Teori Kekuatan Laut dari Mahan
1) Mahan telah berhsil dalam mempercepat serta membimbing revolusi yang
telah lama dinantikan dalam politik Angkatan Laut Amerika Serikat, menurut
Dam (2010) pada abad pertama kemerdekaan AS, kekuatan laut AS belumlah
besar. AS menduduki peringkat keenam dalam kekuatan laut dunia.
Kemudian muncul keinginan dari pihak AS untuk menjadikan kekuatan laut
negaranya sebagai kekuatan laut utama dunia (Blue Water Policy) muncul
setelah berhasilnya Mahan menemukan pemikiran strategis kekuatan laut
yang sangat banyak mempengaruhi pemikiran masyarakat dan para
pengambil keputusan di AS. Sampai berlangsungnya Perang Dunia I, AS
berhasil menjadi kekuatan laut kedua dunia dan menjadi yang pertama sejak
pecahnya Perang Dunia II sampai sekarang. Setelah perang saudara, kekuatan
laut AS menjadi menurun. Ditambah lagi dengan ditolaknya usulan Benjamin
11
Tracy, Menteri Angkatan Laut AS untuk menjadikan kekuatan laut AS
mencapai peringkat ke-2, karena kurangnya didukung oleh pemikiran yang
mendalam. Lalu pemikiran yang mendalam tersebut di kembangkan oleh
Alfreid Thyer Mahan yang tersusun dalam kedua bukunya. Walaupun dalam
bukunya Mahan membahas sejarah kekuatan laut inggris, namun ia juga
mengaitkan dengan kepentingan strategi angkatan laut AS di masa depan. Di
AS Mahan dijuluki sebagai nabi Angkatan Laut dan di inggris Mahan
dianggap sebagai sejarawan Angkatan Laut Inggris yang ulung.
Dalam melihat kemungkinan AS sebagai kekuatan laut utama, Mahan
dalam Dam (2010:165) menyatakan “bahwa AS memiliki dua rintangan
utama untuk mencapai tujuannya”. Pertama, AS tidak memiliki titik-titik
strategis di jalur-jalur laut utama dunia, sebagaimana yang dimiliki Inggris
dengan Terusan Suez-nya. Kedua, luasnya wilayah AS akan menyebabkan
lebih cepatnya daya serap energi yang dimiliki. Walaupun demikian,
kemungkinan AS menjadi kekuatan laut utama dunia, akan masih bisa dicapai
melalui pengembangan potensi ekonomi dan politik secara lebih cepat.
Adapun untuk memperkuat Angkatan Laut AS adalah melakukan pengalihan
peran Angkatan Laut AS yang selama ini hanya untuk melindungi
perdagangan (commerce-traiding navy) menjadi suatu Angkatan Laut yang
siap perang (battleship navy). Strategi yang diusulkan Mahan didukung oleh
adanya pertumbuhan ekonomi negara-negara industri di Eropa dan Amerika
(kemudian juga Jepang) secara kotirif pada saat itu.
Untuk memperkuat Angkatan Laut AS supaya menjadi battleship
navy, Mahan mengusulkan supaya AS mengambil langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Pelabuhan-pelabuhan AS harus lebih dijamin melalui suatu perbaikan
program persenjataan yang defensif.
2. Sebagai dasar dari suatu kekuatan maritim, perdagangan internasional
AS harus diusahakan dan diangkut oleh armada niaga AS sendiri.
3. Untuk menanggulangi rintangan bagi AL-AS dalam pelayaran yang
cukup panjang dan berbahaya antara pantai Timur dan pantai Barat,
12
perlu dibangun suatu Terusan melalui tanah genting di Amerika Tengah
(Panama) dibawah pengawasan AS.
4. Untuk melindungi jalan ke Terusan, AS harus mampu mencegah
kekuatan-kekuatan asing melalui pembangunan pangkalan-pangkalan
AL dan stasiun-stasiun batubara di perairan yang berdekatan, baik di
Pasifik maupun di Laut Karibia.
5. Di atas semua itu, AS harus membangun suatu AL yang modern,
armada yang besar yang dilengkapi dengan persenjataan yang
mempunyai kekuatan yang ofensif, yang memungkinkan AS menjadi
suatu negara yang dapat memperluas pengaruhnya.
Gagasan –gagasan Mahan telah demikian keras berkembang ke segala
lapisan masyarakat dan sangat berpengaruh terhdap pengambil keputusan di
pemerintahan, maupun di kongres. Diterimanya gagasan Mahan tersebut
secara luas di AS, disebabkan oleh tepatnya waktu menulis dengan
kepentingan AS dan keadaan dunia pada masa itu.
2) Menurut Astawa (2012) Ia telah berhasil pula dalam memperkokoh batu
pertama yang telah ditentukan Sir Walter Releicg pada abad ke-15 yang
dipakai teori dasar bagi Inggris untuk tetap bisa merajalela menguasai lautan
dengan pembentukan life Line of the Brithis Empire, Sampai sekarang Inggris
tetap mempertahankan prinsip geostrateginya yang didasarkan pada
keamanan eksploitasi ekonomi terhadap negara-negara jajahannya disertai
dengan sistem pangkalan-pangkalan militer disepanjang Life Line of the
Imprialism-nya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Alfred Thayer Mahan seorang jurulatih di United States Naval Academy
beliau telah menerbitkan artikelnya mengenai betapa perlunya kekuatan tentera
laut bagi Amerika dan pentingnya Terusan Panama serta keperluan menubuhkan
pangkalan di Hawaii. Segala teori dan penulisannya telah menarik minat pada
penyeledik terutamanya di Britain, Jerman dan Jepang.
Sea Power Theory dari Alfred Thayer Mahan menjelaskan dalam
membangun sebuah negara yang memiliki kekuatan Angkatan Laut yang besar,
menurut Mahan diperlukan 6 (enam) elemen pokok yang akan menjadi modal
utama, yaitu: letak geografi (geographical position), bangun muka bumi (physical
conformation), luas wilayah (extent of territory), karakter masyarakat (character
of the people), jumlah penduduk (number of population) dan, karakter
pemerintahan (character of government). Keberhasilan teori Mahan di beberapa
negara yang mengadopsi doktrinnya seperti dalam mempercepat serta
membimbing revolusi yang telah lama dinantikan dalam politik Angkatan Laut
Amerika Serikat serta Ia telah berhasil pula dalam memperkokoh batu pertama
yang telah ditentukan Sir Walter Releicg pada abad ke-15 yang dipakai teori dasar
bagi Inggris untuk tetap bisa merajalela menguasai lautan dengan pembentukan
life Line of the Brithis Empire, Sampai sekarang.
3.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka saran yang dapat
diberikan melalui makalah yang telah dibuat ini bagi mahasiswa, yaitu dapat lebih
peka memberikan keritik serta saran mengenai pertahanan kekuatan kelautan di
Indonesia yang merupakan negara dengan garis pantai terpanjang harus segera di
perkuat dan dijaga. Melalui penerapan doktrin Sea Power Theory dari Alfred
Thayer Mahan.
DAFTAR PUSTAKA
Astawa, Ida Bagus Made Astawa. 2004. Geografi Politik (Buku Ajar Belum di
Terbitkan). Singaraja: Fakultas Ilmu Sosial Undiksha Singaraja
Astawa, Ida Bagus Made Astawa. 2012. Geografi Politik. Singaraja: Fakultas
Ilmu Sosial Undiksha Singaraja.
Dam, Syamsumar. 2010. Politik Kelautan. Jakarta: Bumi Aksara.
Nugroho Adityo. 2015. Membedah Gagasan A.T Mahan Tentang Sea Power
tersedia pada http://jurnalmaritim.com/2015/04/membedah-gagasan-a-t-
mahan-tentang-sea-power/ diakses pada 14 September 2015.
Soedarto Gatot. 2014. Sea Power atau Maritime Power tersedia pada
http://www.kompasiana.com/gatot7239/sea-power-atau-maritime-
power_54f6de98a33311f7598b4a78 diakses pada 13 September 2015.
top related