Fixed Income Daily Notes - mncsekuritas.id · negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia. Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika
Post on 25-Aug-2019
217 Views
Preview:
Transcript
Ulasan Pasar
Harga Surat Utang Negara mengalami kenaikan yang terbatas akibat menguatnya nilai tukar Rupiah pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat, 22 Februari 2019 yang didorong oleh opti-misnya para investor di tengah kesepakatan damai perang da-gang antara Amerika dan China.
Harga Surat Utang Negara mengalami perubahan hingga sebesar 135 bps yang
berdampak terhadap perubahan tingkat imbal hasil rata-rata mengalami
penurunan hingga sebesar 16 bps. Adapun Surat Utang Negara dengan seri acuan
bertenor 15 tahun mengalami perubahaan harga dengan kecenderungan
mengalami kenaikan sebesar 20 bps yang mendorong terjadinya perubahaan
imbal hasil sebesar 2,3 bps di level 8,204%. Sementara itu, untuk seri acuan
dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun, keduanya mengalami kenaikan harga masing
-masing sebesar 13 bps dan 10 bps yang menyebabkan terjadinya penurunan
imbal hasil sebesar 3,1 bps di level 7,703% dan 1,5 bps di level 7,919%. Adapun
untuk Surat Utang Negara dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan harga
yang terbatas di bawah 1 bps sehingga berdampak terhadap kenaikan imbal hasil
yang terbatas pula.
Pada perdagangan di akhir pekan kemarin, hari Jumat, tanggal 22 Februari 2019
pergerakan harga Surat Utang Negara bergerak dengan mengalami perubahan
yang positif ditengah faktor perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika
yang menguat terbatas selama sesi perdagangan. Faktor menguatnya rupiah ini
dipicu oleh isu politik perang dagang antara Amerika dan China dimana kedua
negara telah menyepakati gambaran besar nota kesepahaman (MoU) yang
mencakup perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor
jasa, transfer teknologi, nilai tukar mata uang, serta halangan non-tarif (non tariff
barrier) di bidang perdagangan. Momentum ini menjadi katalis positif bagi para
pelaku pasar dimana mereka lebih optimis untuk menginvestasikan dananya ke
negara-negara berkembang di Asia, salah satunya ialah Indonesia.
Harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang Dollar Amerika pada
perdagangan akhir pekan kemarin ditutup dengan mengalami koreksi di tengah
menurunnya persepsi risiko yang tercermin pada penurunan angka Credit Default
Swap (CDS). Harga dari INDO24 mengalami koreksi harga sebesar 15 bps yang
mendorong terjadinya peningkatan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level
3,915%. Adapun harga dari INDO29 mengalami penurunan harga sebesar 25 bps
yang menyebabkan kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 3 bps di level 4,220%.
Adapun untuk INDO44 dan INDO49 mengalami koreksi harga masing-masing
sebesar 62 bps dan 40 bps yang mendorong kenaikan tingkat imbal hasil sebesar
3 bps di level 5,017% dan 2 bps di level 4,938%.
Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan hari
Jumat, tanggal 22 Februari 2019 mengalami penurunan dibandingkan dengan
volume perdagangan sebelumnya, yaitu senilai Rp6,82 triliun dari 32 seri Surat
Utang Negara yang diperdagangkan. Adapun Surat Utang Negara pada seri
FR0078 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar,
senilai Rp1,52 triliun dari 55 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Surat
Utang Negara seri FR0053 senilai Rp1,25 triliun dari 45 kali transaksi. Sementara
itu, untuk perdagangan Sukuk Negara, Project Based Sukuk seri PBS014 menjadi
Sukuk Negara dengan volume terbesar, yaitu sebesar Rp268,00 miliar dari 10 kali
transaksi kemudian dikuti oleh Sukuk Ritel Negara seri SR009 dengan volume
sebesar Rp227,41 miliar untuk 11 kali transaksi.
Page 1
Sumber : Bloomberg
Sumber : IDX
Sumber : IDX
Fixed Income Daily Notes
MNC Sekuritas Research Division Senin, 25 Februari 2019
Kurva Imbal Hasil Surat Utang Negara
Perdagangan Surat Utang Negara
Perdagangan Sukuk Negara
www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 msec.research@mncsekuritas.id
Seri High Low Last Vol Freq
FR0078 103,00 102,00 102,35 1528,14 55
FR0053 102,30 101,70 102,25 1250,45 45
FR0077 103,25 101,55 101,90 842,47 37
FR0056 103,00 102,50 103,00 798,09 24
FR0059 101,50 93,10 94,50 697,49 23
FR0079 103,50 92,55 100,75 526,30 41
FR0068 103,70 101,00 101,70 440,54 30
FR0063 93,40 93,14 93,38 396,66 18
FR0075 100,00 91,00 92,85 385,04 49
FR0074 97,15 93,30 97,15 230,37 7
Seri High Low Last Vol Freq
PBS014 98,00 97,65 98,00 268,00 10
SR009 100,00 98,40 98,40 227,41 11
PBS021 102,55 102,05 102,55 45,00 5
PBS019 101,70 101,50 101,70 30,00 3
SR008 100,05 99,40 100,00 2,66 4
SR010 97,00 95,50 97,00 2,30 4
Volume perdagangan obligasi korporasi yang dilaporkan pada perdagangan
kemarin mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan sebe-
lumnya, yaitu senilai Rp1,30 triliun dari 46 kali transaksi. Adapun obligasi negara
dengan volume tertinggi didapati pada perdagangan Obligasi Berkelanjutan II
Bank Maybank Indonesia Tahap III Tahun 2018 Seri A (BNII02ACN3) sebesar Rp
200,00 miliar untuk 4 kali transaksi dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berke-
lanjutan IV BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2019 Seri B (BFIN04BCN2)
sebesar Rp175,00 miliar dari 6 kali perdagangan. Selanjutnya, untuk
perdagangan Obligasi Berkelanjutan IV Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun
2019 Seri A (TUFI04ACN1) sebesar Rp150,00 miliar dari 4 kali perdagangan
yang diiringi dengan volume perdagangan PPRO01ACN2 sebesar Rp126,00 mil-
iar dari 3 kali transaksi.
Pada perdagangan di akhir pekan kemarin, nilai tukar Rupiah menguat sebesar 8
pts (0,06%) di level 14220. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
Amerika terjadi pada kisaran 14185 hingga 14230. Adapun penguatan Rupiah
tersebut cukup fluktuatif dan terjadi di sepanjang sesi perdagangan. Rupiah
menguat terhadap Dollar Amerika ditengah mayoritas nilai tukar mata uang re-
gional yang mengalami pelemahan dimana pelemahan tertinggi didapati pada
nilai tukar mata uang Ringgit Malaysia sebesar 0,46% dan diikuti oleh
melemahnya mata uang Peso Filipina sebesar 0,33%. Selanjutnya, pelemahan
nilai tukar terjadi pada mata uang Won Korea Selatan sebesar 0,24% dan mata
uang Renminbi China sebesar 0,21%. Adapun nilai tukar mata uang regional
yang mengalami penguatan didapati pada nilai tukar mata uang Yen Jepang
sebesar 0,16% dan mata uang Rupiah Indonesia sebesar 0,06% terhadap mata
uang Dollar Amerika.
Imbal hasil surat utang global pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup
dengan kecenderungan mengalami koreksi. Imbal hasil US Treasury dengan ten-
or 10 tahun dan 30 tahun ditutup dengan mengalami pelemahan sehingga mas-
ing - masing berada pada level 2,654% dan 3,017%. Namun, imbal hasil yang
terjadi pada surat utang Inggris (Gilt) dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun men-
galami kenaikan masing-masing di level 0,754% dan 3,017%. Adapun yang ter-
jadi pada surat utang Jerman (Bund) didapati mengalami penurunan untuk tenor
10 tahun dan 30 tahun yang mengalami penurunan masing-masing di level
0,089% dan 0,714%. Adapun untuk pasar saham Amerika untuk indeks DJIA
dan indeks NASDAQ keduanya mengalami perubahan yang postif sehingga mas-
ing-masing menguat berada pada level 26031,81 dan 7527,54.
Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara di pasar
sekunder masih akan bergerak dengan arah perubahan yang beragam dengan
kecenderungan potensi untuk mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan oleh arah
pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung menguat ditengah kondisi lam-
batnya perekonomian global akibat sentimen positif yang datang dari perang
dagang antara Amerika dan China. Keduanya telah melakukan pembahasan
lebih lanjut terkait nota kesepakatan dagang antara kedua belah pihak negara.
Hal ini membuat para pelaku pasar lebih optimis untuk menginvestasikan
dananya ke negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Selain itu,
dari faktor domestik, pada pertengahan pekan kemarin Bank Indonesia memu-
tuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,00% dimana level
tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.
Rekomendasi
Dengan pertimbangan beberapa faktor di atas kami masih menyarankan kepada
investor untuk mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara dengan fokus
kepada pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Adapun perge-
rakan harga Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah yang
memberikan tingkat imbal hasil yang menarik dengan tingkat risiko yang mode-
rat adalah seri - seri berikut: FR0070, FR0077, FR0056, FR0078, FR0069,
FR0053 dan FR0061.
Page 2
Sumber : Bloomberg
Sumber : IBPA, Bloomberg
Sumber : Bloomberg
Imbal Hasil SUN Acuan
Indeks Obligasi (INDOBeX)
Grafik Risiko
Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division
www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 msec.research@mncsekuritas.id
Page 3
Sumber : Bloomberg
Sumber : IBPA, Bloomberg
Sumber : IDX
Sumber : Bloomberg
www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 msec.research@mncsekuritas.id
Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division
Perdagangan Surat Utang Korporasi
Spread US T 10 Yrs—SUN 10 Yrs
Imbal Hasil Surat Utang Global
Spread Obligasi Korporasi
Berita Pasar
• Pada sepekan kedepan terdapat dua surat utang yang akan jatuh
tempo senilai Rp1,34 triliun. Kedua surat utang tersebut merupa-
kan surat utang korporasi.
Surat utang korporasi dengan seri Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia
Tahap III Tahun 2016 Seri C (BFIN02CCN3) mempunyai nilai sebesar Rp658,00
miliar dan surat utang korporasi dengan seri Obligasi Berkelanjutan III Indomobil
Finance Tahap II Tahun 2018 Seri A (IMFI03ACN2) mempunyai nilai sebesar
Ro685,00 miliar akan jatuh tempo pada hari Senin, tanggal 25 Februari 2019.
Dengan demikian, per tanggal jatuh temponya, kedua surat utang tersebut dinya-
takan lunas dan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
• Kepemilikan investor asing di Surat Berharga Negara mengalami
kenaikan senilai Rp 17,24 triliun.
Berdasarkan data kepemilikan Surat Berharga Negara yang dapat diperdagangkan
per tanggal 21 Februari 2019, kepemilikan investor asing di Surat Berharga Nega-
ra senilai Rp927,17 triliun atau setara dengan 37,60% dari total outstanding Surat
Berharga Negara yang dapat diperdagangkan. Kepemilikan oleh investor asing
tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp17,24 triliun dibandingkan dengan posisi
di akhir bulan Januari 2019 dengan mengalami kenaikan kepemilikan di Surat
Utang Negara senilai Rp17,69 triliun dan kepemilikan di Sukuk Negara, yang
menurun senilai Rp0,45 triliun. Meningkatnya kepemilikan investor asing di akhir
bulan Februari 2019 tersebut turut dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan
ekonomi Indonesia ditengah momentum rilisnya suku bunga acuan Bank Indone-
sia yang masih mempertahankannya di level 6,00%. Hal ini berakibat positif ter-
hadap perubahan nilai tukar Rupiah sehingga para investor melihat bahwa country
risk di Indonesia masih relatif rendah.
Seri Rating High Low Last Vol Freq
BNII02ACN3 idAAA 100,07 100,01 100,03 200,00 4
BFIN04BCN2 AA-(idn) 100,00 99,95 99,95 175,00 6
TUFI04ACN1 idAA+ 100,18 100,16 100,18 150,00 4
PPRO01ACN2 BBB+(idn) 100,00 100,00 100,00 126,00 3
SMFP04ACN7 idAAA 100,03 100,00 100,03 117,00 5
ISAT01BCN4 idAAA 100,02 100,00 100,02 96,00 8
ASDF04ACN2 AAA(idn) 100,00 99,93 100,00 80,00 2
NISP02ACN4 idAAA 99,83 99,82 99,83 50,00 2
PPLN03BCN3 idAAA 101,00 100,75 100,75 40,20 5
SMII01ACN1 idAAA 99,82 99,75 99,82 40,00 4
Page 4
Sumber : DJPPR-Kemenkeu RI
www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 msec.research@mncsekuritas.id
Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division
Harga Surat Utang Negara
Kepemilikan Surat Berharga Negara
Investor Dec'15 Dec'16 Dec'17 Jan'18 Feb'18 Mar'18 Apr'18 May'18 Jun'18 Jul'18 Aug'18 Sep'18 Oct'18 Nov'18 Dec'18 Jan'19 20-Feb-19 21-Feb-19
BANK 350,07 399,46 491,61 544,59 581,52 564,86 544,49 456,47 461,15 577,20 596,71 621,35 643,31 653,12 481,33 652,81 632,57 644,16
Institusi Pemerintah 148,91 134,25 141,83 58,16 50,12 93,96 136,68 207,09 210,04 102,39 108,63 111,39 94,36 84,67 253,47 123,29 139,75 132,55
Bank Indonesia * 148,91 134,25 141,83 58,16 50,12 93,96 136,68 207,09 210,04 102,39 108,63 111,39 94,36 84,67 253,47 123,29 139,75 132,55
NON-BANK 962,86 1.239,57 1.466,33 1.503,99 1.498,18 1.525,78 1.517,92 1.522,09 1.525,73 1.546,47 1.568,37 1.573,90 1.602,99 1.641,71 1.633,65 1.661,75 1.685,50 1.689,24
Reksadana 61,60 85,66 104,00 104,31 103,60 103,62 105,65 111,43 111,38 112,91 115,26 117,78 116,26 115,94 118,63 120,38 119,49 119,40
Asuransi 171,62 238,24 150,80 154,89 161,81 166,71 168,90 171,30 172,81 189,73 190,47 191,42 200,64 201,61 201,59 203,52 204,98 204,98
Asing 558,52 665,81 836,15 869,77 848,22 858,79 845,34 833,81 830,17 839,26 855,79 850,85 864,32 900,59 893,25 909,93 926,69 927,17 - Pemerintahan dan
Bank Sentral 110,32 120,84 146,88 145,74 143,38 143,77 144,83 148,23 149,14 155,17 162,46 161,01 159,20 164,17 163,76 166,74 172,86 173,04
Dana Pensiun 49,83 87,28 198,06 202,81 205,76 208,73 211,63 216,61 219,41 209,07 210,16 215,71 211,98 212,42 212,88 217,56 219,36 219,54
Individual 42,53 57,75 59,84 56,42 56,84 63,15 60,88 61,65 61,94 63,28 63,81 64,32 77,17 76,69 73,07 73,06 72,56 72,57
Lain - lain 78,76 104,84 117,48 115,79 121,94 124,78 125,52 127,28 130,02 132,22 132,88 133,81 132,61 134,46 134,22 137,31 142,42 145,58
TOTAL 1.461,85 1.773,28 2.099,77 2.106,74 2.129,82 2.184,59 2.199,08 2.185,65 2.196,92 2.226,06 2.273,71 2.306,64 2.340,66 2.379,50 2.368,45 2.437,86 2.457,83 2.465,95
Asing Beli (Jual) 97,17 107,286 170,340 33,623 (21,547) 10,564 (13,449) (11,530) (3,644) 9,095 16,526 (4,935) 13,465 36,270 (7,337) 18,246 16,761 17,242
Page 5
Sumber : Bloomberg
www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 msec.research@mncsekuritas.id
Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division
IDR—USD
Dollar INDEX
FR0077
Sumber : Bloomberg
Sumber : Bloomberg
Page 6
Sumber : Bloomberg
www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 msec.research@mncsekuritas.id
Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division
FR0078
FR0068
Sumber : Bloomberg
MNC SEKURITAS RESEARCH TEAM
Edwin J. Sebayang
Head of Retail Research, Technical, Auto, Mining
edwin.sebayang@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52233
I Made Adi Saputra
Head of Fixed Income
imade.saputra@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52117
Disclaimer
This research report has been issued by PT MNC Sekuritas, It may not be reproduced or further distributed or published, in whole or in part, for any purpose. PT MNC Sekuritas has based this
document on information obtained from sources it believes to be reliable but which it has not independently verified; PT MNC Sekuritas makes no guarantee, representation or warranty and
accepts no responsibility to liability as to its accuracy or completeness. Expression of opinion herein are those of the research department only and are subject to change without notice. This
document is not and should not be construed as an offer or the solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any investment. PT MNC Sekuritas and its affiliates and/or their offices,
director and employees may own or have positions in any investment mentioned herein or any investment related thereto and may from time to time add to or dispose of any such investment. PT MNC
Sekuritas and its affiliates may act as market maker or have assumed an underwriting position in the securities of companies discusses herein (or investment related thereto) and may sell them to
or buy them from customers on a principal basis and may also perform or seek to perform investment banking or underwriting services for or relating to those companies.
Victoria Venny
Telco, Toll Road, Logistics, Consumer, Poultry
victoria.nawang@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52236
Rr. Nurulita Harwaningrum
Banking, Auto, Plantation
roro.harwaningrum@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52237
Khazar Srikandi
Research Associate
khazar.srikandi@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52313
Krestanti Nugrahane Widhi
Research Associate, Plantation, Consumer
krestanti.widhi@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52166
Thendra Crisnanda
Head of Institutional Research, Strategy
thendra.crisnanda@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52162
Tomy Zulfikar
Research Analyst
tomy.zulfikar@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52316
MNC Research Investment Ratings Guidance BUY : Share price may exceed 10% over the next 12 months
HOLD : Share price may fall within the range of +/- 10% of the next 12 months SELL : Share price may fall by more than 10% over the next 12 months
Not Rated : Stock is not within regular research coverage
PT MNC SEKURITAS MNC Financial Center Lt. 14 – 16
Jl. Kebon Sirih No. 21 - 27, Jakarta Pusat 10340 Telp : (021) 2980 3111 Fax : (021) 3983 6899 Call Center : 1500 899
M. Rudy Setiawan
Research Associate, Construction
muhamad.setiawan@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52317
Ikhsan Hadi Santoso
Research Associate
ikhsan.santoso@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52235
Sukisnawati Puspitasari
Research Associate, Cement, Mining
sukisnawati.sari@mncgroup.com (021) 2980 3111 ext. 52307
MNC SEKURITAS FIXED INCOME SALES TEAM
Andri Irvandi Head of Capital Market andri.irvandi@mncgroup.com Telp : (+62 21) 2980 3268
Yoni Bambang Oetoro Fixed Income Sales yoni.oetoro@mncgroup.com Telp : (+62 21) 2980 3230
Nurtantina Lasianthera Fixed Income Sales nurtantina.soedarwo@mncgroup.com Telp : (+62 21) 2980 3266
Lintang Astuti Fixed Income Sales lintang.astuti@mncgroup.com Telp : (+62 21) 2980 3227
www.mncsekuritas.id MNC Sekuritas 1-500-899 msec.research@mncsekuritas.id
Fixed Income Daily Notes | Senin, 25 Februari 2019 | MNC Sekuritas Research Division
Nanda Pratiwi Fixed Income Sales nanda.pratiwi@mncgroup.com Telp : (+62 21) 2980 3177
Annie Djatmiko Fixed Income Sales prabawani.anjayani@mncgroup.com Telp : (+62 21) 2980 3294
Prama Ditya Noor Izmi Irianto Fixed Income Sales prama.irianto@mncgroup.com Telp : (+62 21) 2980 3226
Monalisa Mutiara Valentin Fixed Income Sales monalisa.valentin@mncgroup.com Telp : (+62 21) 2980 3273
top related