Transcript
BENDA ASING DI SALURAN CERNA
BENDA ASING DI ESOFAGUS
Anatomi Esofagus Esofagus bagian saluran cerna yang
menghubungkan hipofaring dg lambung Introitus esofagus setinggi servikal 6,
berjalan dalam rongga thoraks, menembus diafragma setinggi thorakal 10 atau 11
Panjang esofagus: pada bayi 7-14 cm, dewasa 25 cm
Pembagian esofagus Esofagus servikal
panjang 5-6 cm, setinggi C6-T1 Esofagus thorakal
panjang 16-17 cm Esofagus abdominal
pars diafragmatika 1-1,5 cm, dalam rongga abdomen 2-3 cm
Penyempitan esofagus Penyempitan krikofaringeal (servikal VI)
diameter transv 23 mm, AP 17 mm Penyempitan aorta (torakal IV)
diameter transv 23 mm, AP 19 mm Penyempitan bronkial (torakal V)
diameter transv 23 mm, AP 17 mm Penyempitan diafragma (torakal X)
diameter transv & AP 23 mm
Benda Asing di Esofagus Benda asing esofagus adalah benda baik
tajam maupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan baik sengaja maupun tidak sengaja
Pendahuluan Esofagus bagian saluran cerna Hampir 70% penderita adalah anak-anak Termasuk kegawatan di bidang THT-KL Penanganan harus segera perforasi
Epidemiologi Pria > wanita (3:2) Usia terbanyak pada anak-anak < 10 tahun Benda asing tajam : duri ikan, tulang, jarum, gigi
palsu Benda asing tumpul : biji buah2an, uang logam,
mainan anak2, makanan (daging, bakso, kikil tersangkut di lumen esofagus)
Lokasi tersering: pars servikalis (penyempitan krikofaringeus)
Etiologi Benda asing itu sendiri Esofagus Faktor di luar esofagus: faktor personal,
kegagalan mekanisme perlindungan, fisik & psikis, gigi geligi & obat, kebiasaan / kelalaian
Gejala klinis Gejala sumbatan: disfagia, regurgitasi, rasa
tercekik, batuk, hipersalivasi, muntah Gejala iritasi dan peradangan: rasa nyeri,
demam Penekanan trakea: dispnea, stridor,
sianosis Perforasi: nyeri punggung, dada
Diagnosis Anamnesis Gejala dan tanda klinis Foto polos, dengan kontras CT scan Esofagoskopi
- diagnostik
- terapi
Penatalaksanaan Esofagoskopi Bedah: servikotomi, torakotomi Kateter folley Magnit Enzim proteolitik
Komplikasi Komplikasi yang terjadi tergantung lamanya
benda asing dalam esofagus, reaksi tubuh terhadap benda asing, sifat, ukuran, bentuk serta jenis zat tersebut
Saat tindakan: robeknya bibir, patah/copot gigi depan, mukosa hematom/robek dan perdarahan/perforasi esofagus
Prognosis Faktor penting yang mempengaruhi buruk
dan baikya prognosis tergantung benda asingnya, lokasi, lamanya dalam esofagus serta umur dan keadaan umum penderita
ESOFAGOSKOPI
Esofagoskopi
Esofagoskop kaku
mengambil benda asing, mengangkat tumor jinak, hemostasis, pemberian obat sklerosing untuk varises dan dilatasi striktur
Esofagoskop lentur
ps dg kelainan tl vertebra, kelainan di lambung, diagnostik
Kontraindikasi
- absolut
- relatif
Esofagoskopi
Persiapan Esofagoskopi Persiapan pasien Persiapan operator Anestesi Ruangan dan alat
ESOFAGOSKOPI
- Tujuan : Melihat secara langsung isi dan bentuk lumen
esofagus serta dinding (mukosa esofagus)
- Kelainan esofagus dapat ditentukan dengan pemeriksaan- radiologi (esofagogram) - esofagus kopi- manometri - anamnesis dan
pemeriksaan fisik
KELAINAN ESOFAGOS- Gejala utama kelainan esofagus
1. Disfagia2. Regurgitasi3. Penurunan berat badan4. Heart burn substernal-epigastrium5. Hematemesis6. Suara serak
INDIKASI ESOFAGOSKOPI
A. Diagnostik
1. Evaluasi keluhan esofagus 2. Evaluasi perjalanan penyakit esofagus 3. Evaluasi pasca operasi esofagus 4. Evaluasi kelainan esofagus
B. Indikasi Terapeutik
1. Ekstraksi benda asing 2. Dilatasi esofagus 3. Skleroterapi 4. Pemasangan prostesis esofagus 5. Miotomi endoskopik
KONTRAINDIKASI Kontra Indikasi - Tidak ada kontra indikasi absolut >>> Keadaan syok dan
infarkmiokart yang baru >>> Perbaiki keadaan umum
- Kontra indikasi relatif : - Aneurisma aorta- Kantong faring yang besar
- Resiko tinggi : - Pasca operasi esofagus- Suspek perforasi esofagus
Komplikasi
- Tindakan ini jarang menimbulkan komplikasi
- Patah gigi
- Laserasi mukosa esofagus
- Pendarahan
- Perforasi
Teknik Pemeriksaan
Esofagoskop dipegang dengan tangan kiri seperti memegang tongkat bilyar, jari tengah dan jari manis membuka bibir atas dan mengait pada gigi insisivus.
Jari telunjuk dan ibu jari memegang bagian distal esofagoskop serta menarik bibir agar tidak terjepit di anatara pipa esofagoskop dengan gigi.
Tangan kiri ini yang berfungsi mendorong esofagoskop seperti memegang pena pada leher pegangan, tangan ini hanya berfungsi sebagai penyanggah ujung proksimal saja.
Posisi penderita berbaring terlentang dengan kepala disanggah dan bahu berada pada ujung meja.
Dengan hati-hati esofagoskop dimasukkan secara vertikal ke dalam mulut melalui ujung kanan mulut, pada saat ini kepala penderita diangkat sedikit sampai verteks berada kira-kira 1 sentimeter dari meja.
Valekula, epiglotis, plika faringo-epiglotik dan laring saat ini dapat diperiksa.
TAHAPAN ESOFAGOSKOPI4 (empat) tahap : Memasuki sinus piriformis kanan. Melalui esofagus segmen torakalis. Melalui penyempitan pada hiatus diafragma. Pada waktu mengeluarkan esofagoskop posisi
penderita dan arah gerakan esofagoskop dilakukan dengan cara yang berlawanan.