Transcript
EMBRIOGENESIS
MASA EMBRIONIK (MINGGU 1 DAN 2)
Pembelahan
Setelah zigot mencapai tingkat dua sel, ia menjalani serangkaian pembelahan mitosis,
mengakibatkan bertambahnya jumlah sel dengan cepat. Sel yang menjadi semakin kecil pada
setiap pembelahan, ini dikenal sebagai blastomer, dan sampai tingkat delapan sel, sel-selnya
membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Tetapi, setelah pembelahan ketiga, hubungan
antar blastomer semakin rapat, sehingga membentuk sebuah bola sel yang padat yang
disatukan oleh persambungan yang kuat. Proses ini disebut pemadatan, memisahkan sel-sel
bagian dalam, yang saling berkomunikasi secara ekstensif dengan gap junction, dari sel-sel
bagian luar. Kira-kira 3 hari setelah pembuahan, sel-sel embrio yang termampatkan tersebut,
membelah lagi membentuk morula (arbei) dengan 16 sel. Sel-sel bagian dalam morula
merupakan masa dalam sel, sedangkan sel-sel sekitar membentuk masa sel luar. Masa sel
dalam membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya, sementaran masa yang luar
disebut trofoblas, yang kemudian ikut membentuk plasenta.
Pembentukan Blastokista
Pada waktu waktu memasuki rongga rahim, cairan mulai menembus zona pelusida
masuk ke dalam ruang antar sel yang ada di masa sel dalam. Berangsur-angsue ruang antar
sel menyatu, dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga, blastokel. . pada saat nin mudiga
dikenal sebagai blastokista, sel-sel di dalam massa sel dalam, yang sekarang disebut
embrioblast, terletak pada salah satu kutub, sedangkan sel-sel di massa sel luar atau
trofoblast, menipis dan membentuk dinding epitel unutk blastokista, sehingga implantasi
bisa dimulai.
Pada manusia, sel trofoblast di atas kutub embrioblast mulai menyusut diantara sel
peitel mukosa rahim kira-kira pada hari keenam. Penembusan dan selanjutnya pengikisan
oleh sel epitel pada selaput lender tersebut mungkin disebabkan oleh enzim proteilitik yang
dihasilkan oleh trofoblas. Tetapi selaput lender rahim menunjang kegiatan proteolitik
blastokista tersebut, sehingga implantasi adalah hasil kerja sama tropfoblas dan endometrium.
Cakram mudigah bilamier
Pada permulaan minggu kedua, blastikista tertanam ke dalam stroma endometrium.
Trofoblast berdiferensiasi menjadi :
a. Satu lapisan yang aktif berproliferasi yang dikenal sebagai sitotrofoblas.
b. Satu lapisan luar yaitu sinsitiotrofoblas, yang mengikis jaringan ibu.
Menjelang hari ke- 9, terbentuk lacuna dalam sinsitiotrofoblas. Selanjutnya, sinusoid
ibu terkikis oleh sinsitiotrofoblas, darah ibu memasuki jalan lakuna, dan menjelang akhir
minggu kedua, mulailah sirkulasi utero-plasenta. Sementara itu, sitotrofoblas membentuk
kolom-kolom seluler yang menembus ke dalam dan dikelilingi oleh sinsitium. Kelompok ini
disebut villi primer. Menjelang akhir minggu kedua, blastikista telah tertanam seluruhnya,
dan luka pada permukaan mukosa telah pulih kembali.
Sementara itu, embrioblas berdiferensiasi menjadi epiblas dan hipoblas, yang
keduanya bersama-sama membentuk cakram mudigah bilaminer. Sel-sel ectoderm
dilanjutkan dengan amnioblas dan bersama-sama mereka mengelilingi suatu rongga paru.
Rongga amnion. Sel-sel endoderm berlanjut menjadi membran eksoselom, dan keduanya
bersama-sama mengelilingi kandung kuning telur primitive. Menjelang akhir minggu
kedua, terbentuklah mesoderm ekstraebrional, yang memenuhi ruangan di antara trofoblas
dan amnion, serta selaput eksoselom di sebelah dalam. Ketika vakuola-vakuola timbul
diruangan ini, terbentuklah selom ekstraembrional atau rongga karion. Mesoderm
ekstraembrional yang membatasi sitotrofoblas dan amnionadalah mesoderm somatopleural
ekstraembrional.
Cakram mudigah trilaminer
Peristiwa yang paling khas di minggu ketiga adalah gastrulasi, yang memulai dengan
munculnya garis primitive yang ada pada ujung kepalanya terdapat nodus primitive. Di
daerah nodul dan garis ini sel-sel epiblas bergerak masuk (invaginasi) membentuk lapisan-
lapisan sel baru yaitu endoderm dan mesoderm. Karena itu, epiblas semuanya menghasilkan
tiga lapisan mudigah pada mudigah tersebut. Sel-sel dari lapisan mudigah mesoderm
intraembrional bermigrasi diantara dua lapisan mudigah lainnya sampai terbentuk hubungan
dengan mesoderm ekstembrional yang membungkus kantung kuning telur dan amnion.
Sel-sel prenotokord yang bergerak masuk didalam lubang primitive, bergerak ke
depan himgga mencapai lempeng prekordal. Mereka menempatkan diri dalam endoderm
sebagai lempeng notokord. Pada perkembangan selanjutnya, lempeng ini mengelupas dari
endoderm, terbentuklah sebuah tali padat, notokord. Notokord membentuk sumbu tengah,
yang akan menjadi dasar kerangka sumbu badan. Karena itu, pada akhir minggu ketiga,
terbentuklah tiga lapisan mudigah yang tediri dari ectoderm,mesoderm dan endoderm serta
diferensiasi jaaringan dan organ sudah dimulai.
Pada saat yang sama trofoblas berkembang dengan cepat . villi primer sudah
memiliki inti mesenkim, tempat munculnya pembuluh-pembuluh kapiler kecil. Ketika kapiler
villi ini berhubungan dengan kapiler di dalam lempeng korion dan tangkai penghubung,
system villi tersebut sudah siap memasok zat-zat makanan dan oksigennya kepada mudigah.
Lampiran gambar
MASA EMBRIOGENIK (MINGGU KETIGA SAMPAI
KEDELAPAN)
Selama perkembangan minggu ketiga hingga minggu kedelapan , suatu masa yang
dikenal sebagai masa embriogenik atau masa organogenesis, masing-masing lapisan dari
ketiga lapisan mudigah membentuk banyak jaringan dan organ yang spesifik. Masa
pembentukan jaringan dan organ ini terjadi minggu keempat hingga kedelapan. Sebagai
akibat pembentukan organ, ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas
Lapisan mudigah ectoderm membentuk organ dan struktur-struktur yang memelihara
hubungan dengan dunia luar
a) Susunan saraf pusat
b) System saraf tepi
c) Epitel sensorik telinga, hidung dan mata
d) Kulit termasuk rambut dan kuku
e) Kelenjar hipofisis, kelenjar mamae, kelenjar keringat dan email gigi
Bagian yang paling penting dari lapisan mudigah mesoderm adalah mesoderm
paraaksial, intermediat, dan lempeng lateral. Mesoderm paraaksial membentuk
somitomer, yang membentuk mesenkim di kepala dan tersusun sebagai somit-somit di
segmen oksipital dan kaudal. Somit membentuk miotom (jaringan otot), sklerotom
(tulang rawan dan tulang) dan dermatom (jaringan subkutan kulit), yang semuanya
merupakan jaringan penunjang tubuh. Mesoderm juga membentuk system pembuluh
yaitu jantung, arteri, vena, limfa, dan semua sel darah dan sel limfa. Di samping itu, ia
membentuk system urogenital: ginjal, gonad dan saluran-salurannya (tetapi tidak
termasuk kandung kemih). Akhirnya, limpa dan korteks adrenal juga merupakan
derivate mesoderm.
Lapisan mudigah endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran
pernapasan dan kandung kemih. Lapisan ini juga membentuk parenkim tiroid,
kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar pancreas. Akhirnya, lapisan epitel kavum
timpani dan tuba eustachius juga berasal dari endoderm.
Sebagai akibat dari pembentukan system-sistem organ dan pertumbuhan system saraf
pusat yang cepat, cakram mudigah yang mula-mula datar mulai melipat dengan arah
sefalokaudal, sehingga terbentuklah lipatan kepala dan ekor. Cakram ini juga melipat dengan
arah lintang, sehingga terdapat bentuk tubuh yang bulat. Hubungan dengan kantung kuning
telur dan plasenta dipertahankan masing-masing melalui ductus vitellinus dan tali pusat.
PERKEMBANGAN ORGAN-ORGAN DAN JARINGAN
PERKEMBANGAN PADA MINGGU KETIGA HINGGA MINGGU KEDELAPAN
PERKEMBANGAN NEURAL TUBE
PERKEMBANGAN SALURAN PENCERNAAN
PERKEMBANGAN WAJAH
PERKEMBANGAN JANTUNG
PERKEMBANGAN SALURAN PERNAPASAN
PERKEMBANGAN GINJAL DAN VESIKA URINARIA
PERKEMBANGAN ALAT KELAMIN
MASA JANIN
(BULAN KETIGA HINGGA LAHIR)
Perkembangan Janin
Masa yang dimulai dari awal bulan ketiga hingga akhir kehidupan dalam rahim
dikenal sebagai masa janin. Masa ini ditandai dengan penyempurnaan jaringan dan organ
serta pertumbuhan tubuh yang cepat. Beberapa kelainan timbul dimasa ini, meskipun cacat
yang disebabkan oleh gaya-gaya mekanik, seperti kompresi intrauterus, bisa terjadi.
Demikian juga, bahaya pada system saraf pusat dapat mengakibatkan gangguan perilaku
pascanatal dan menurunkan kecerdasan. Panjang janin biasanya disebutkan sebagai panjang
puncak kepala-bokong (PPB)(tinggi duduk) atau sebagai panjang puncak kepala –tumit
(PPT), ukuran dari vertex kepala sampai ke tumit (tinggi berdiri). Ukuran, yang dinyatakan
dalam centimetre, ini kemudian dihubungkan dengan umur janin yang dinyatakan dalam
minggu atau bulan . pertumbuhan panjang sangat mencolok pada bulan ketiga, keempat dan
kelima, sedangkan penambahan berat badan sangat mencolok pada 2 bulan terakhir
kehamilan. Secara umum lamanya kehamilan diperhitungkan 280 hari atau 40 minggu setelah
hari pertama haid terakhir, atau lebih tepat, 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan.
Pertumbuhan panjang dan berat badan selama masa janin
Umur (minggu) PPB (cm) Berat Badan (g)
9-12
13-16
17-20
21-24
25-28
29-32
33-36
37-38
5-8
9-14
15-19
20-23
24-27
28-30
31-34
35-36
10-45
60-100
250-450
500-820
900-1300
1400-2100
2200-2900
3000-3400
Perubahan dari Bulan ke Bulan
Gestasi 12 minggu
Pada akhir minggu ke-12 kehamilan, saat uterus biasanya teraba tepat diatas simfisis pubis,
maka panjang ubun-ubun-bokong (crown-rump length) janin adalah 6 sampai 7 cm. Pusat-
pusat osifikasi telah tampak pada sebagian besar tulang janin, dan jari tangan dan kaki telah
mulai berdiferensiasi. Kulit dan kuku telah tumbuh dan disana-sini muncul bakal rambut;
genitalia eksterna telah mulai memperlihatkan tanda-tanda definitif jenis kelamin pria atau
wanita. Janin mulai melakkukan gerakan spontan.
Gestasi 16 minggu
Pada akhir minggu ke-16, panjang ubun-ubun-bokong telah mencapai 12 cm dan beratnya
110 g. jenis kelamin telah dapat ditentukan dengan tepat oleh pemeriksa yang berpengalaman
melalui inspeksi genitalia eksterna pada minggu (menstruasi) ke-14.
Gestasi 20 minggu
Akhir minggu ke-20 merupakan titik pertengahan kehamilan sesuai perkiraan dari awal
menstruasi normal terakhir. Berat janin sekarang telah lebih sedikit dari 300 , dan berat mulai
meningkat secara linier. Kulit janin mulai kurang transparan, lanugo halus menutupi seluruh
tubuhnya dan mulai tumbuh beberapa rambut kepala.
Gestasi 24 minggu
Pada akhir minggu ke-24, janin memilki berat sekitar 630 g. Kulit memperlihatkan keriput
yang khas, dan mulai terjadi penimbunan lemak. Kepala masih relative cukup besar; bulu
mata dan alis biasanya sudah dapat dikenali. Periode kanalikular perkembangan paru, yaitu
saat bronkus dan bronkiolus membesar dan ductus alveolaris terbentuk, sudah hamper selesai.
Janin yang lahir pada periode ini akan berusaha bernapas, tetapi sebagian besar akan
meninggal karena sakus terminalis-yang dibutuhkan untuk pertukaran gas –belum terbentuk.
Gestasi 28 minggu
Pada akhir minggu ke-28, panjang ubun-ubun-bokong adalah sekitar 25 cm dan berat janin
sekitar 1100 g. Kulit tipis, merah dan ditutpi oleh verniks kaseosa. Membran pupil baru
lenyap dari mata. Bayi yang lahir pada waktu ini dapat menggerakkan ekstremitasnya dengan
cukup energik dan menangis lemah. Bayi normal yang lahir pada usia ini memiliki
kemungkinan 90% untuk bertahan hidup.
Gestasi 32 minggu
Pada akhir minggu ke-32 gestasi, janin memiliki panjang ubun-ubun-bokong sekitar 28 cm
dan berat sekitar 1800 g. permukaan kulit masih masih merah dan berkeriput. Tanpa adanya
keaadaan penyulit, bayi yang lahir pada periode ini biasanya akan bertahan hidup
Gestasi 36 minggu
Pada akhir minggu ke-36 gestasi, rata-rata panjang ubun-ubun-bokong janin adalah 32 cm
dan berat sekitar 2500 g. Karena pengendapan lemak subcutis, tubuh menjadi lebih bulat, dan
gambaran keriput di wajah yang sebelumnya ada telah menghilang. Bayi yang lahir pada
waktu ini memiliki kemungkinan yang sangat baik untuk bertahan hidup dengan perawatan
yang benar.
Gestasi 40 minggu
Aterm dicapai pada minggu ke-40 dari awitan menstruasi terakhir. Pada waktu ini, janin
sudah berlembnag sempurna, dengan gambaran khas neonatus . rata-rata panjang ubun-ubun-
bokong janin aterm adalah sekitar 36 cm, dan berat sekitar 3400 g, denganberbagai variasi.
top related