Ekowisata dan Carbon Trading - biologi.unsyiah.ac.id · Aktivitaslain dalam/di atasair: mandi surfing berkeliling dengankapalpesiar pancing Contoh Wisata Bahari ... Metana (CH4) ...
Post on 25-Apr-2018
228 Views
Preview:
Transcript
02/03/2015
1
NILAI EKONOMI LINGKUNGANEkowisata dan Carbon Trading
ILMU LINGKUNGAN (MPA 013)
Ekowisata dan Carbon Trading
Pantai Durban, Afsel
Wisata/Tourism
Pantai Sabang
Potensi Pariwisata Indonesia
Posisi geografis yang baik
Lingkungan alam yang indah/alami denganberagam ekosistem laut tropis
(d ) b l d Keragaman (diversitas) biologis yang tinggi danendemik
Iklim dan cuaca yang stabil sepanjang tahun
Masyarakat yang ramah
Budaya yang beragam dan unik
fishes
marine mammals
species of marine macro fauna
KERAGAMAN HAYATI LAUTKERAGAMAN HAYATI LAUT
seabirds
endemic species Phocoena sinusVaquita Totoaba macdonaldi
Totoaba
marine reptiles
macro-invertebrates IUCN Red List
coral reefcoral reef
cetaceancetacean
Atraksi wisata Bahari
Melihat pemandangan alam
Melihat pemandangan bawah laut Snorkeling Diving di atas boat
Aktivitas lain dalam/di atas air: mandimandi surfing berkeliling dengan kapal pesiar pancing
Contoh Wisata BahariContoh Wisata Bahari Raja Raja AmpatAmpat, Papua, Papua
02/03/2015
2
Kota Manado : Pulau Bunaken, P. Manado Tua, P. Siladen, dan pesisir Molas –Tongkeina (Kec. Bunaken).
Kab. Minahasa Utara : Pulau Mantehage, Pulau Nain, pesisir Tiwoho (wil. Kec. Wori)
Taman Taman NasionalNasional BunakenBunaken, Sulawesi, Sulawesi
Kab. Minahasa : pesisir Desa Poopoh – Desa Pinasungkulan (Kec. Tombariri).
Kab. Minahasa Selatan : pesisir Desa Arakan – Popareng (Kec. Tatapaan).
WakatobiWakatobi, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tenggara
Tourism AssetContoh Nilai ekonomi lingkungan yang sehat
Terumbu Karang yang Sehat
• Fishery/Fishing Subsistence Commercial Recreational
• Tourism• Coastal protection• Biodiversity• Recreation • Amenity value• Scientific research and educational value• Cultural foundation and traditional practices• Non‐use value (existence, option and bequest )
ACEHACEHPosisigeografisAceh yang menguntungkan
© ReefBase 2003
02/03/2015
3
Visit Banda Aceh !!Pemulia jame adat geutanyo Potensi Wisata di Aceh
Hutan dataran tinggi yang luas dan alami
Pantai yang indah, pasir putih/hitam
Terumbu karang yang bagus dan terjaga
Hutan mangrove yang luas
Biota (flora dan fauna) yang unik dan spesifik
Budaya dan adat yang khas
Potensi Wisata Bahari Aceh
Provinsi Aceh memiliki 119 pulau, garis pantai 2.422 km (Aceh daratan 1.600 km, P. Weh 62 km, P. Simeulue 700 km)
bj k i t d t d l t b i 527 objek wisata darat dan laut, sebagianbesar tidak diusahakan/tidak dikelola
Ekstraksi alami
Wisata bahari terkonsentrasi di Sabang
Didominasi turis lokal
Contoh Potensi ekosistem laut dan pesisir Aceh
2,500 km coastal line
Mangrove forest in north to east coast
Coral reef in west coast and offshore islands
Sea grass in south west
Wisata di Pulau Weh SabangLampuuk, A. Besar Lheung Angen, Weh
Ulee Rubeek, A. UtaraAnoi Itam, Weh Aramayang, A Besar
Iboih, Weh Kilometer Nol, Weh
02/03/2015
4
Iboih, Weh
Gapang, Weh
Danau Laut Tawar Aceh Tengah
EKOWISATA
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang
dilakukan orang untuk sementara waktu saja, diselenggarakan dari suatu tempat ke tempatl i d t d k dlain, dengan suatu perencanaan dan maksudbukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata‐mata untukkegiatan bersenang‐senang atau untukmemenuhi keinginan yang beranekaragam.
Pengertian
EKOWISATA = Wisata Ekologis = Ekoturisme
Masyarakat Ekowisata Internasional mengartikannyasebagai perjalanan wisata alam yang bertanggung jawabdengan cara mengkonservasi lingkungan danmeningkatkan kesejahteraan masyarakat lokalmeningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal(Responsible travel to natural areas that conserves the environment and improves the well‐being of local people).Dengan kata lain ekowisata adalah bentuk industripariwisata yang berbasis lingkungan yang memberikandampak minimal bagi kerusakan alam dan budaya lokalsekaligus menciptakan peluang kerja dan pendapatanserta membantu kegiatan konservasi alam itu sendiri.
Ekowisata = Ekoturisme
Pada hakekatnya Ekowisata adalah suatu bentukwisata yang bertanggungjawab terhadapkelestarian area yang alami (natural), memberikanmanfaat secara ekonomi danmempertahankan keutuhan budaya bagimasyarakat setempat.
Ekowisata = gerakan /tindakan konservasi parapelancong (eco‐traveler) ; wisata berwawasanlingkungan
02/03/2015
5
Lima Prinsip Ekowisata
Lingkungan; ekoturisme bertumpu pada lingkungan alam, budaya
Masyarakat; ekoturisme harus memberikan manfaat ekologi, sosial dan ekonomi langsung kepada masyarakat.
Pendidikan dan pengalaman; ekoturisme harus dapat meningkatkan pemahaman akan lingkungan alam dan meningkatkan pemahaman akan lingkungan alam dan budaya dengan adanya pengalaman
Berkelanjutan; ekoturisme dapat memberikan sumbangan positip bagi keberlanjutan ekologi lingkungan
Pengelolaan; ekoturisme harus dikelola secara baik dan menjamin keberlanjutan lingkungan alam, budaya yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan sekarang maupun generasi mendatang.
Empat aspek keberhasilan ekowisata
• Mempertahankan kelestarian lingkungannya,
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut, y ,
• Menjamin kepuasan pengunjung, dan • Meningkatkan keterpaduan dan
kesatuan pembangunan masyarakat di sekitar kawasan pengembangan wisata.
Wisata yang Marketable
Atraksi
Service
Promosi Informasi
Transportasi
Sistem Pariwisata yang baik
Sistem
Keuangan Tenaga kerja
Kepemimpinanorganisasi Entrepreneurship
SistemPariwisata
Budaya
Pemerintah
Masyarakat
SDA Kompetisi
THAILAND MALDIVES
02/03/2015
6
DURBAN, SA
Integrated Tourism
Tahun 2006 Indonesia Thailand MalaysiaPanjang pantai 54.716 km 3.219 km 4.675 km
Lokasi selam 34 13 5
Jumlah dive center 54 127 49
Estimasi turis selam 29.760 250.373 44.480
Estimasi pengeluaran USD 80 USD 100 USD 80
Estimasi lama tinggal 5 hari 8 hari 6 hari
Estimasi pendapatan USD 11.904.000
USD 200.298.000
USD 21.350.400
Pengembangan sejak Awal 80-an Akhir 80-an Awal 90-an
Kendala Umum Pengembangan Wisata
Belum semua daerahmenyadari potensi wisata didaerahnya
Kebijakan masih berorientasi pada pemanfaatan ekstraksi
Kebijakan yang menghambat berkembangnya potensi wisata
Sumber daya manusia yang terbatas dan infrastrukturyang minim
Kurangnya penentuan zonasi pemanfaatan bagiwisata yang berorientasi pada industri
Praktek perikanan yang merusak Degradasi lingkungan Kurangnya promosi Kurangnya “network” pemasaran dan dukunganmedia
Tindakan dan strategi: Melakukan survai potensi wisata dengan orientasi pada
trend pasar
Membuat zonasi pemanfaatan yang berorientasi padakeseimbangan pemanfaatan potensi ekstraksi dan non‐ekstraksi (industri wisata)
Melakukan pendidikan yang berkesinambungan terhadapSDM (terutama SDM lokal) yang berorientasi padakebutuhan pasarkebutuhan pasar
Menerapkan kaidah‐kaidah ekowisata secara lengkap
Membuat peraturan dan kebijakan yang berorientasi padapengembangan daratan
Membuat kebijakan investasi yang berorientasi padaperlindungan investor, masyarakat dan lingkungan
Melakukan penegakan hukum secara konsisten
Memperluas “network” dan promosi
Mendorong media untuk mengangkat isu‐isu lingkungan.
Contoh Degradasi Lingkungan
Alih fungsi
Hutan Mangrove
g
Pertambangan
Pembangunan
02/03/2015
7
Degradasi Terumbu karang akibat perubahan IklimMass mortality of Acropora in Aceh, Indonesia following high
sea surface temperature and bleaching 2010
beforeCORAL BLEACHING
after
PERDAGANGAN KARBONPERDAGANGAN KARBONCarbon Trading
Apa itu Carbon Trading?
Carbon Trading adalah suatu bentukperdagangan emisi yang khususnyaditargetkan untuk karbon dioksida (dihitungdalam ton karbon dioksida ekivalen ataudalam ton karbon dioksida ekivalen atautCO2e).
Carbon is an element stored in fossil fuels such as coal and oil. When these fuels are burned, carbon dioxide is released and acts as what we term a "greenhouse gas".
Pemanasan global akibat ERK ENAM GAS EFEK RUMAH KACA
Karbon Dioksida (CO2)
Metana (CH4)
Nitrogenoksida (N2O)
Hidroflorokarbon (HFC)
Peroflorokarbon (PFC), dan
Sulfur heksaflorida (SF6).
SF6 memiliki efek pemanasan global terbesaryaitu 23 ribu kali disebabkan oleh setiap satusatuan berat yang sama daripadaCO2
02/03/2015
8
Carbon trading muncul sebagai respon dari Kyoto Protocol yang ditandatangani di Kyoto, Jepang, oleh 180 negara pada Desember 1997.
Kyoto Protokol adalah amandemen terhadap Kyoto Protokol adalah amandemen terhadapKonvensi Rangka Kerja PBB tentang PerubahanIklim (UNFCCC)
Kyoto Protocol meminta 38 negara industriuntukmengurangi emisi gas rumah kaca daritahun 2008 hingga 2012 ke level 5.2% lebihrendah dari tahun 1990.
Kyoto Protocol membagi negara dalam dua group. Annex I adalah negara maju
Non‐Annex I adalah negara berkembang. Pembatasan emisi hanya untuk negara padaAnnex I
N N A I b ti i i d Negara Non‐Annex I berpartisipasi denganmenginvestasi proyek yang akanmenurunkan emisidi negaranya. Untuk ini, mereka akanmendapatkancarbon credits.
Carbon credits dapat diperdagangkan atau dijual kenegaraAnnex I, yang memperbolehkanmerekauntuk tetapmenghasilkan emisi sebagaimanasebelumnya.
Target nasional tiap negara
Pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untukAS, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, danpenambahan yang diizinkan sebesar 8% untukAustralia dan 10% untuk IslandiauntukAustralia dan 10% untuk Islandia.
Ilustrasi perdagangan emisi
Seandainya andamemiliki 2 perusahaan, A danB. Masing‐masingmengeluarkan emisikarbondioksida 100.000 ton tiap tahun. Pemerintah ingin perusahaan‐perusahaanPemerintah ingin perusahaan perusahaanmenurunkan emisinya hingga 5 %. Maka, masing‐masing perusahaanmemiliki hak ataudiperbolehkan untukmengemisi 95.000 ton per tahun. Setiap perusahaan harus mengurangiemisi 5.000 ton atau membeli hak mengemisisebesar 5.000 ton dari perusahan / orang lain.
Misalnya perusahaan yang sama, A dan B, masing‐masingmengemisi 100.000 ton CO2/th. Lagi‐lagi, pemerintah ingin agar merekamengurangi emisi hingga 5%, jadi masing‐masingperusahaan dibolehkanmembuangCO2 sebesar 95.000 ton.Tetapisekarang, pemerintah mengatakan bahwa jikamereka tidak inginmengurangi emisinya 5.000 ton/th, mereka memiliki pilihan lain yaitu dengan investasi di luar negeri pada proyek‐proyek yang dapatmereduksi CO2 sebesar 5 000 ton mereduksi CO2 sebesar 5.000 ton.
Proyek‐proyek tersebut dapat berupa menanam tanaman yang dapat memproduksi biofuel yang dapat digunakan sebagaipengganti minyak; memasangmesin pada sebuah perusahaan kimiauntukmenghancurkan gas rumah kaca; membakar metan yang keluar dari tambang batu bara atau dari pembuangan sampah, sehingga gas metan ini tidak terlepas ke atmosfer; atau membangunsebuah pembangkit listrik tenaga angin. Harga kredit dari masing‐masing proyek adalah 5$/ton
02/03/2015
9
Indonesia masih memiliki cadangan hutan yang relatif cukup besar yang dikenal sebagai “paru‐paru dunia” paru dunia
Fotosintesis menghasilkanO2 danmenyerapCO2, merupakan siklus penting bagikelangsungan seluruhmakhluk hidup di dunia.
Fungsi hutan disini sebagai penyerap buanganatau emisi yang dikeluarkan dari aktifitasmaskhluk hidup secara keseluruhan yakni CO2.
Indonesia masuk didalammekanismeperdagangan karbon berkaitan dengan hutanyang luas
Negara negara industri dan negara negara Negara‐negara industri dan negara‐negarapenghasil polutan terbesar diberi kesempatanuntukmelakukan kompensasi dengan caramembayar negara‐negara berkembang untukmencadangkan hutan tropis yang merekamilikisehingga terjadi “sequestration” (penyimpanansejumlah besar karbon).
Contoh perdagangan karbon telah dilakukan diWana Riset Semboja (Kalimantan), kerjasamaGibon Indonesia dan BOS (Balikpapan OrangUtan Survive Foundation)
Areal hutan seluas 100 ha yang telah Areal hutan seluas 100 ha, yang telahdisertifikasi dan di jual ke Jerman dengan hargaUSD 5 /ton. Jumlah karbon per hektar adalah 25 ton. Kompensasi yang dihasilkan pertahunadalah kurang lebih Rp. 125.000.000,‐/tahun. Jika dikaji secara ekonomis, maka ini cukupbesar, apalagi dengan luasan hutan Indonesia yang 91 juta hektar.
KENDALA
Progam penjualan karbon ini pada praktiknyatidakmudah karena data yg dimiliki kurangakurat dan sulitnya prosedur pencairan danakompensasi karena sulitnya syarat‐syarat CDM
d P k l K h di hi l hpada Protokol Kyoto yang harus dipenuhi olehIndonesia.
Amerika danAustralia ‘hanya’ menawarkan danapuluhan juta dolarAS agar hutan Indonesia diparkir saja. Australia sendiri hanyamenyumbangkan 30 juta dolarAustralia danJerman 20 juta euro (Tempo,27/8/07)
Taksiran kompensasi nilai ekonomis pada hutan lindung diIndonesia seluas 37 juta hektar adalah sebesar 370 jutadolar AS atau sekitar Rp.95.000 per hektar/th meskisebagai “uang jaga”
Sampai saat ini harga karbon per ton itu sendiri masih jauhlebih rendah karena pasarnya belum terbentuk dan pasarlebih rendah karena pasarnya belum terbentuk dan pasarbebasnya masih belum liquid. Jika harga hutan dihargairendah, maka tidak akan ada apresiasi atau penghargaanterhadap keberadaan hutan dan pada akhirnya akan tetapterjadi deforestasi dan degradasi hutan oleh manusia.
Sampai saat ini pun belum disepakati secara bulat berapaharga per ton karbon. Sehingga di harapkan pada tahun2012 nanti harga per ton karbon akan menjadi tinggi.
Lheung Angen, Pulau Weh, Sabang
TERIMA KASIH
top related