Transcript
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
OHP UNTUK MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 3 SLAWI TAHUN AJARAN 2005/2006
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
WIDHI WIJAYANDARU
NIM. 3501401041
JURUSAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2006
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang
panitia ujian skripsi pada:
Hari : …………………………
Tanggal : …………………………
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Juhadi, M.Si. Drs. Totok Rochana, M.A. NIP. 131568881 NIP. 131472272
Mengetahui :
Ketua Jurusan Sosiologi dan Antropologi
Dra. Rini Iswari, M.Si. NIP.131567130
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 9 Maret 2006
Penguji Skripsi
Drs. Adang Samsudin, M.Si NIP.131404312 Anggota I Anggota II
Drs. Juhadi, M.Si. Drs. Totok Rochana, M.A. NIP. 131568881 NIP. 131472272
Mengetahui:
Dekan FIS UNNES
Drs. Sunardi, M.M. NIP. 130367998
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Februari 2006
Widhi Wijayandaru NIM. 3501401041
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO : 1. Lebih utama menjadi orang kecil yang penuh idaman dan tekad hendak
mewujudkannya dari pada jadi orang besar tanpa idaman dan hampa cita-cita (Penulis).
2. Siapa yang tak bisa memimpin dirinya sendiri, tak akan bisa mimpin orang lain
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan buat: 1. Bapak (alm), Ibu tercinta yang telah
merawat, mendidik, dan membesarkan aku. Serta Mba Yani dan Mas Ari telah memberiku dorongan material dan spiritual
2. De’ Ratih yang selalu memberi semangat, cinta dan kasih sayang.
3. Teman-teman Angkatan 2001 terima kasih atas kebersamaannya
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media
Pembelajaran OHP Untuk Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA Negeri 3 Slawi
Tahun Ajaran 2005/2006”.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi jenjang Strata
1 (satu) guna meraih gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
Atas selesainya skripsi ini penyusun bermaksud mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Dr. H. A.T. Sugito, SH., M.M., Rekor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di
UNNES.
2. Drs. Sunardi, M.M., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah berkenan memberikan
ijin penelitian.
3. Dra. Rini Iswari, M.Si., Ketua Jurusan Sosiologi Antropologi yang telah memberikan
arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Drs. Juhadi, M.Si., Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan arahan dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. Totok Rochana, M.A., Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan
dan arahan untuk penyusunan skripsi.
6. Dra. Sri Rejeki Ningsih, M.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Slawi yang telah
membantu dan memberikan ijin penelitian.
vii
7. Seluruh Guru, Siswa dan staff karyawan SMA Negeri 3 Slawi yang telah
mambantu dengan sepenuh hati kepada penulis saat penelitian.
8. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini
sehingga selesai
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah
diberikan selama menyusun skripsi. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, Februari 2006
Penulis
viii
SARI Wijayandaru, Widhi. 2005. Upaya Meningkatan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran OHP Untuk Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi. Jurusan Sosiologi dan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Juhadi, M.Si., Pembimbing II: Drs. Totok Rochana, M.A. 86 hal, 7 tabel, 20 lampiran. Kata Kunci: Media Pembelajaran OHP, Motivasi Belajar
Berhasil atau gagalnya pengajaran di sekolah pada dasarnya ditentukan oleh berbagai unsur atau komponen,dan salah satunya adalah media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi hambatant komunikasi atau interaksi guru dan siswa dalam pengajaran antara lain adalah hambatan psikologis, misalnya minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, serta pengetahuan siswa. Kenyataan tersebut peneliti tertarik mengangkat permasalahan apakah media pembelajaran OHP dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Ingin mengetahui motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006, dan 2) Ingin mengetahui apakah media pembelajaran OHP dapat meningkatkan motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 yang berjumlah 1020 siswa. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampel atau sampel bertujuan dengan ketentuan rata-rata hasil belajar kedua kelompok sepadan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari penggunaan media OHP sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sosiologi sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data menggunakan angket, dokumentasi dan wawancara. Analisis data menggunakan uji t.
Hasil penelitian menununjukan bahwa motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi yang menggunakan media OHP termasuk kategori tinggi (71,68%) sedangkan yang tidak menggunakan media OHP termasuk kategori cukup tinggi (60,73%). Hasil uji t diperoleh thitung = 5,108 > ttabel = 1,99. Hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar sosiologi pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 antara yang menggunakan media pengajaran OHP dengan yang tidak menggunakan media pengajaran OHP.
Mengacu dari hasil penelitian tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa penggunaan media OHP dalam pembelajaran sosiologi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Saran yang dapat peneliti ajukan berkaitan dengan simpulan tersebut adalah: 1) Bagi guru bidang studi sosiologi hendaknya mengefektifkan penggunaan media OHP, karena terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, 2) Bagi sekolah hendaknya mengupayakan pengadaan media OHP yang memadai sehingga guru dapat mengajar menggunakan media yang bervariasi sesuai materi yang diajarkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran secara optimal, dan 3) Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil materi yang lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih dapat dipertangungjawabkan kebenarannya.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN................................................. iii
PERNYATAAN............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA....................................................................................................... vi
SARI................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A Latar Belakang ......................................................................... 1
B Rumusan Masalah .................................................................... 3
C Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
D Kegunaan Penelitian ................................................................ 4
E Penegasan Istilah...................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................... 5
A. Motivasi Belajar ....................................................................... 5
1. Pengertian Motivasi ........................................................... 5
2. Teori Motivasi Belajar ....................................................... 9
x
3. Ciri-ciri Motivasi Belajar ................................................... 12
4. Pengertian Belajar .............................................................. 12
5. Tujuan Belajar.................................................................... 14
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar........................ 15
B. Sosiologi................................................................................... 17
1. Pengertian Sosiologi .......................................................... 17
2. Fungsi Sosiologi................................................................. 18
3. Tujuan Pengajaran Sosiologi.............................................. 18
4. Ruang Lingkup Sosiologi................................................... 18
C. Media Pembelajaran OHP........................................................ 19
1. Pengertian Media OHP ...................................................... 19
2. Proyektor Transparasi (OHP)............................................. 20
3. Kerangka Berpikir ............................................................. 21
4. Hipotesis............................................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 24
A. Populasi Penelitian................................................................... 24
B. Sampel Penelitian..................................................................... 24
C. Variabel Penelitian ................................................................... 25
D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 26
E. Validitas dan Reliabilitas ......................................................... 27
F. Analisis Data ............................................................................ 29
G. Prosedur Penelitian .................................................................. 33
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 35
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 35
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian .................................. 35
2. Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sosiologi..... 36
3. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran
Sosiologi Dengan Media Pembelajaran OHP .................... 40
B. Pembahasan.............................................................................. 42
BAB V PENUTUP...................................................................................... 48
A. Simpulan ................................................................................. 48
B. Saran......................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 50
LAMPIRAN..................................................................................................... 52
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran
2005/2006....................................................................................... 37
Tabel 4.2 Persentase Skor Subvariabel Motivasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun
Ajaran 2005/2006........................................................................... 37
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tiap Subvariabel Motivasi Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi
Tahun Ajaran 2005/2006 ............................................................... 39
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data ............................................ 40
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data ........................................ 41
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji t ..................................................................... 41
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji t dari Setiap Subvariabel Motivasi................ 42
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Hubungan kebutuhan dengan motivasi menurut teori dorongan
Gambar 2 Jenjang kebutuhan menurut Maslow
Gambar 3 Bagan Kerangka berpikir
Gambar 4 Media (VCD Payer dan Televisi) SMA Negeri 3 Slawi
Gambar 5 Media OHP yang ada di SMA Negeri 3 Slawi
Gambar 6 Ruang Media pembelajaran di SMU Negeri 3 Slawi
Gambar 7 Koleksi keping VCD Pembelajaran SMA Neger 3 Slawi
Gambar 8 Lokasi Penelitian SMA Negeri 3 Slawi
Gambar 9 Koleksi keping VCD Pembelajaran SMA Negeri 3 Slawi
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian
Lampiran 2 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X SMA N 3 Slawi
Lampiran 3 Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Contoh Perhitungan Validitas
Lampiran 5 Contoh Perhitungan Reliabilitas
Lampiran 6 Data Motivasi Belajar Sosiologi Kelompok Eksperimen
Lampiran 7 Data Motivasi Belajar Sosiologi Kelompok Kontrol
Lampiran 8 Rekapitulasi Data Motiasi Belajar Sosiologi Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
Lampiran 9 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Kelompok
Eksperimen
Lampiran 10 Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Kelompok Kontrol
Lampiran 11 Uji Kesamaan Dua Varian Data Motivasi Belajar
Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Lampiran 12 Uji Perbedaan Rata-rata Motivasi Belajar Kelompok
Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Lampiran 13 Uji Perbedaan Rata-rata Pada Aspek Keuletan Kelompok
Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Lampiran 14 Uji Perbedaan Rata-rata Pada Aspek Ketekunan Kelompok
Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Lampiran 15 Uji Perbedaan Rata-rata Pada Aspek Keaktifan
Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
xv
Lampiran 16 Uji Perbedaan Rata-rata Pada Aspek Kebosanan Kelompok
Eksperimen Dan Kelompok Kontrol
Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar
Sosiologi Dengan Media OHP
Lampiran 18 Surat Ijin Penelitian Penelitian
Lampiran 19 Surat Keterangan Ijin Penelitian
Lampiran 20 Daftar Nama dan Nilai Siswa
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada setiap kegiatan termasuk proses belajar mengajar (PBM) tentu
terjadi komunikasi. Misalnya antara guru sebagai sumber pesan dengan siswa
sebagai penerima pesan. Namun demikian belum tentu semua komunikasi itu
efektif. Menurut Berlo dalam Rahardjo (1984) komunikasi itu baru efektif
apabila terdapat daerah lingkup pengalaman (area of experience) yang sama,
antara sumber pesan dengan penerima pesan. Selanjutnya terjadi reaksi umpan
balik atau komunikasi dua arah bila penerima pesan berubah fungsinya
menjadi sumber pesan (Santosa, 2002:1)
Bagaimana agar pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan atau
sumber dapat ditangkap secara utuh oleh penerima pesan tersebut. Banyak ahli
media mengemukakan perlu adanya media yang merupakan wahana penyalur
pesan. Menurut Kemp dalam Arsyad (2000:3) mengemukakan bahwa media
pandang dengar (audio visual) seperti film bingkai (slide) suara sangat baik
digunakan untuk memberikan informasi atau mengajar. Bahkan menurut
Sand dalam Arsyad (2000:3) menandaskan dengan media pandang dengan
lebih mudah dan cepat diterima jika dibanding penjelasan (verbal). Karenanya
seberapa jauh proses komunikasi itu terjadi, dapat dikatakan sangat dipengaruhi
oleh media yang digunakan.
Media yang efektif adalah media yang mampu mengkomunikasikan
sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi kepada penerima. Oleh karena
2
itu dalam merancang PBM hendaknya dipilih pula media yang benar-benar
efektif dan efisien atau merancang media sendiri (media by design) sehingga
dapat menyampaikan pesan pembelajaran, yang akhirnya terbentuk kompetensi
tertentu dari siswa.
Mengapa media perlu dalam proses belajar mengajar? Jawabanya adalah
karena media mempunyai kemampuan atau potensi yang dapat kita manfaatkan.
Media juga mempunyai kelebihan yang dapat mengatasi kekurangan-kekurangan
kita, misalnya mampu menyampaikan ulangan pesan yang sama secara konsisten
kapanpun diperlukan. Media juga dapat menyampaikan efek suara, gambar dan
gerak, sehingga pesan yang kita sampaikan menjadi lebih hidup, menarik dan
konkrit serta dapat memberi kesan seolah-olah siswa ikut mengalami sendiri.
Dengan demikian media jangan dianggap sekedar sebagai alat bantu guru dalam
mengajar (audio visual instructional). Tetapi juga jangan sampai ada anggapan
bahwa media mampu mengganti peran guru.
Perlu diingatkan bahwa media juga mempunyai kelemahan. Justru
kelemahan yang utama adalah media tidak dapat menggantikan fungsi guru,
yaitu sesuai semboyan Tut Wuri Handayani. Seperti halnya metoda, maka
tidak satupun media yang dapat sesuai untuk segala macam kegiatan belajar.
Oleh karena itu perlu diadakan pendekatan dalam memilih media dalam PBM.
Penggunaan media haruslah berdasarkan analisis kurikulum (Miarso;1984).
Tujuan pengajaran Sosiologi Sekolah Menengah Umum pada dasarnya
mencakup dua sasaran yang bersifat kognitif dan bersifat praktis. Secara kognitif
pengajaran sosiologi dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar sosiologi
3
agar siswa mampu memahami dan menelaah secara rasional komponen-komponen
dari individu, kebudayaan dan masyarakat sebagai suatu sistem. Sementara sasaran
yang bersifat praktis dimaksudkan untuk mengembangkan ketrampilan sikap dan
perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan
masyarakat, kebudayaan dan situasi sosial, serta berbagai masalah sosial yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. (Standar Kompetensi Sosiologi SMA, 2003).
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA
Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006?
2. Apakah ada perbedaan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada
mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006
dengan menggunakan media pebelajaran OHP?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui:
1. Motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3
Slawi tahun ajaran 2005/2006.
2. Peningkatan motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA
Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 yang menggunakan media pembelajaran
OHP.
4
D. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat mempunyai manfaat,
adapun manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis: Memberikan manfaat bagi sekolah untuk perbaikan
proses pembelajaran dan peningkatan mutu atau kualitas sekolah.
2. Manfaat akademis: (a) bagi lembaga (UNNES), dapat menambah khasanah
mutu pengajaran Sosiologi di SMA, (b) Bagi peneliti (sebagai calon guru) dapat
menambah wawasannya tentang pentingnya penggunaan media pembelajaran,
khususnya media elektronik dalam penyampaian materi Sosiologi.
E. Penegasan Istilah
1. Motivasi belajar, kondisi psikologis berupa dorongan kekuatan mental
yang menggerakan dan mengarahkan siswa untuk belajar dalam rangka
pencapaian tujuan.
Motivasi belajar dalam penelitian ini yang dimaksud adalah upaya
peningkatan belajar dalam mata pelajaran sosiologi.
2. Mata Pelajaran Sosiologi adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di
SMA, yang mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku
bangsa, komunitas dan pemerintahan, dan berbagai organisasi sosial, agama,
politik, bisnis dan organisasi lainnya. (Standar Kompetensi Sosiologi SMA, 2003).
3. Media Pembelajaran.
Menurut Heinch dalam Arsyad (1997:4) perantara yang mengantar informasi
antara sumber dan perantara televisi, film, gambar yang diproyeksikan dan lain-
5
lain) serta membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Dalam penelitian ini media
pembelajaran yang dimaksud adalah media OHP.
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu motivation. Motif adalah
dorongan atau stimulus yang datang dari dalam batin atau hati orang yang
menggerakkan perilaku sadarnya untuk memenuhi kebutuhan untuk
mencapai sasaran yang ditujunya. (Hardjana, 1994:21).
Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai
sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan
dan manfaatnya. Bagi siswa, motivasi ini sangat penting karena dapat
menggerakkan perilakunya kearah yang positif sehingga mampu menghadapi
segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam studinya.
Menurut M. Dalyono (1997: 235) motivasi dapat menentukan baik
tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin besar motivasinya akan
semakin besar kesuksesan belajarnya. Motivasi sebagai faktor batin
berfungsi menimbulkan, mendasari, dan mengarahkan perbuatan belajar.
Seorang yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, tidak
mau menyerah, serta giat membaca untuk meningkatkan prestasi serta
memecahkan masalah yang dihadapinya. Sebaliknya mereka yang
motivasinya rendah, tampak acuh tak acuh, mudah putus asa, perhatiannya
tidak tertuju pada pelajaran yang akibatnya mereka akan mengalami
kesulitan belajar. Motivasi menggerakkan organisme mengarahkan
7
tindakan serta memilih tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi
kehidupan individu. Dengan mempelajari motivasi maka akan ditemukan
mengapa individu berbuat sesuatu tetapi motivasi individu tidak dapat
diamati secara langsung. Sedangkan yang dapat diamati adalah manifestasi
dari motivasi itu dalam bentuk tingkah laku yang nampak pada individu
setidaknya akan mendekati kebenaran apa yang menjadi motivasi individu
yang bersangkutan
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (1996:74) pengertian motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan dari pengertian
itu mengandung tiga unsur atau elemen penting yaitu:
a. Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap
individu. Perkembangan dengan motivasi akan membawa beberapa
perubahan energi di dalam sistem neurophysicological yang penampilannya
akan menyangkut kekuatann fisik mereka.
b. Motivasi ditandai dengan munculya rasa atau feeling efeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan,
efeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirancang karena adanya tujuan. Jadi motivasi merupakan
respon dari suatu aksi yakni tujuan.
Teori kebutuhan dari Maslow yang menyebutkan bahwa kebutuhan
manusia tersusun dalam suatu hierarki yang terdiri atas:
8
a. Survival, kebutuhan yang paling dasar yakni makanan, air, udara, dan
perumahan.
b. Safety, kebutuhan untuk merasa aman secara fisik maupun psikis dan
bebas dari bahaya.
c. Belonging, kebutuhan untuk diterima dan dicintai.
d. Self Esteem, keinginan untuk mendapatkan persetujuan dan pengakuan.
e. Intelectual achievement, kebutuhan untuk mengerti dan menyelidiki.
f. Aesthetic Appreciation, mencari keindahan, tersusun dengan rapi dan
pantas.
g. Self Actualization, memenuhi dirinya sendiri dan realisasi dari semua,
dimana orang bisa atau mampu melakukan (Djiwandono, 1989:156).
Teori Maslow ini mengasumsikan bahwa manusia berusaha
memenuhi kebutuhan yang lebih pokok (fisiologis) sebelum berpokok
(fisiologis) sebelum bertinggi. Artinya bahwa minat maupun motivasi untuk
belajar tidak dapat berkembang kala kebutuhan yang paling dasar tidak
terpenuhi. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fisik. Siswa yang
datang kesekolah tanpa makan pagi yang cukup, sakit atau sebelumnya tidak
dapat tidur dengan nyenyak atau membawa persoalan-persoalan yang sifatnya
pribadi misalnya cemas ataupun takut tidak akan berminat mengaktualisasikan
dirinya dengan memanfaatkan belajar sebagai sarana untuk mengembangkan
potensi-potensi yang dimiliki.
9
2. Teori Motivasi Belajar
Menurut Toeti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra
(1997:40) ada tiga teori motivasi, antara lain adalah:
a. Teori Dorongan
Teori ini mengatakan bahwa tingkah laku seseorang didorong
kearah tujuan tertentu karena adanya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini
yang menyebabkan adanya dorongan internal yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu yang menuju kearah tercapainya suatu tujuan.
Tercapainya tujuan tersebut selanjutnya akan menyebabkan menurunnya
intesitas dorongan.
Gambar 1. Hubungan kebutuhan dengan motivasi menurut teori dorongan
b. Teori Insentif
Teori insentif mengatakan bahwa adanya suatu karakteristik
tertentu pada tujuan dapat menyebabkan terjadinya tingkah laku ke
arah tujuan itu. Di sini tujuan yang menyebabkan adanya tingkah laku
tersebut dinamakan insentif. Setiap orang mengharapkan kesenangan
dengan mencapai insentif yang bersifat positif, dan sebaliknya akan
menghindari insentif yang bersifat negatif.
kebutuhan dorongan tingkah laku (respon)
tujuan
Pengurangan kebutuhan
10
c. Teori Motivasi Berprestasi
Menurut Mc Clelland dalam Toeti Soekamto dan Udin Saripudin
Winataputra (1997:41) seseorang mempunyai motivasi untuk bekerja
karena adanya kebutuhan untuk berprestasi.
Kebutuhan untuk berprestasi ini bersifat intrisik dan relative
stabil. Seringkali motivasi berpestasi ini dinyatakan sebagai “n-ach”.
Orang yang mempunyai n-ach tinggi ingin menyelesaikan tugas dan
meningkatkan penampilan mereka. Orang dengan n-ach tinggi selalu
memilih bekerja untuk tugas-tugas yang mempunyai derajat tantangan
sedang-sedang karena mereka menginginkan keberhasilan. Mereka
tidak menyenangi tugas yang mudah dan tidak memberikan tantangan.
Sebaliknya untuk melakukan tugas yang sulit mereka pun tidak mau,
apabila mereka yakin bahwa tugas tersebut sulit untuk dikerjakan.
d. Teori Motivasi kompetensi
Menurut Robert White dalam Toeti Soekamto dan Udin Saripudin
Winataputra (1997: 42) menyatakan bahwa setiap manusia mempunyai
keinginan untuk menunjukan kompetensi dengan menaklukkan
lingkungannya. Motivasi belajar pada mahasiswa misalnya merupakan
dorongan internal ke tingkah laku yang membawanya kearah kemampuan
dan penguasaan.
e. Teori Motivasi Kebutuhan Maslow
Maslow dalam Tuti Soekamto dan Udin Saripudin menyusun
suatu teori tentang kebutuhan manusia yang bersifat hierarkis, dan
11
dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan defisiensi serta kebutuhan
pengembangan.
Termasuk di dalam kebutuhan defisiensi adalah kebutuhan-
kebutuhan fisiologis, keamanan, dicintai serta diakui dalam
kelompoknya, dan harga diri/prestasi. Kelompok berikutnya yaitu
kebutuhan pengembangan mencakup kebutuhan aktualisasi diri,
keinginan untuk memahami, dan yang terakhir kebutuhan estetis.
Teori Maslow ini memiliki implikasi penting bagi pendidikan.
Siswa yang datang kesekolah dengan rasa lapar dan sakit tidak
mungkin termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Demikian juga
jika suasana kelas menegangkan, konsentrasi siswa tidak akan terfokus
pada pembelajaran. Siswa akan lebih terfokus mencari keamanan diri
dibanding pembelajaran. Pemahaman terhadap kebutuhan tersebut
penting dalam usaha memotivasi siswa. Berdasarkan pemahaman
tersebut dapat dikembangkan pembelajaran dengan cara menciptakan
kegiatan-kegiatan yang memenuhi kebutuhan siswa dan meningkatkan
motivasi.
Menurut Maslow kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan
yang terkuat, dan yang pertama-tama harus terpenuhi sebelum
seseorang dapat maju ke kebutuhan berikutnya.
12
Gambar 2. Jenjang kebutuhan menurut Maslow
3. Ciri-ciri motivasi belajar
Menurut Sardiman (2000: 81) motivasi yang ada pada diri setiap
orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya).
c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang
dewasa (misalnya, masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi,
Kebutuhan estetis
Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami
Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan keamanan
Kebutuhan untuk dicintai dan diakui kelompoknya
Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan untuk harga diri dan berprestasi
13
keadailan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tidak
kriminal, moral dan sebagainya).
d. Lebih senang bekerja sendiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif)
f. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu
g. Tidak mudah melepaskan yang diyakini itu
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
4. Pengertian Belajar
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai
bagaimana terjadainya belajar atau bagaimana informasi diperoleh
siswa kemudian bagaimana informasi itu diproses dalam pikiran siswa
(Fajar,2002:9).
Menurut Hilgard (Pasaribu, 1983:59) belajar adalah suatu proses
perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak
dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan
sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan. Menurut
Aaron Q. Sartain dkk, (dalam Max Darsono, 2000:4) mengatakan bahwa
belajar dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku sebagai hasil
pengalaman. Slometo (1995:18) merumuskan bahwa pengertian belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
14
Jadi dari beberapa pendapat para pakar di atas maka dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang terjadi pada diri
seseorang yang disertai dengan perubahan tingkah laku reaksi dari
lingkungan sendiri.
5. Tujuan Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan individu secara
keseluruhan baik fisik maupun psikis untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Tujuan belajar secara umum ialah untuk mencapai perubahan
dalam tingkah laku orang belajar. Perubahan yang dimaksud tentu yang
bersifat positif yang membantu proses perkembangan.
Taxonomy Bloom dan Simpson, menyusun suatu tujuan belajar
yang harus dicapai oleh seseorang yang belajar, sehingga terjadi
perubahan dalam dirinya. Perubahan terjadi pada tiga ranah, yaitu:
a. Ranah Kognitif, tentang hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual. Terdiri dari: 1) pengetahuan; 2) pemahaman; 3)
penerapan; 4) analisa; 5) sintesa dan 6) evaluasi.
b. Ranah Afektif, tentang hasil belajar yang berhubungan dengan
perasaan sikap, minat, dan nilai. Terdiri dari: 1) penerimaan; 2)
partisipasi; 3) penilaian; 4) organisasi; dan 5) pembentukan pola hidup
c. Ranah Psikomotorik, tentang kemampuan fisik seperti ketrampilan
motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Terdiri
dari: 1) persepsi; 2) kesiapan; 3) gerakan terbimbing; 4) gerakan yang
terbiasa; 5) gerakan yang komplek; dan 6) kreativitas.
15
Tujuan pembelajaran adalah bentuk harapan yang dikomunikasikan
melalui pernyataan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan
pada diri pembelajar, yakni pernyataan tentang apa yang diinginkan pada diri
pembelajar setelah menyelesaikan pengalaman belajar.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Makna belajar adalah adanya perubahan perilaku setelah seseorang
melaksanakan pembelajaran. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan
dengan sengaja untuk mendapatkan perubahan perilaku yang relatif
permanen. Banyak faktor yang akan berpengaruh terhadap proses belajar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, secara global
faktor-faktor tersebut dibagi menjadi:
a. Faktor Internal
Faktor internal berasal dari diri siswa sendiri meliputi dua aspek yaitu
aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis (bersifat
rohaniah)
1) Aspek fisiologis
Kondisi umum dan toner (tegangan otot) yang menandai
tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran.
Kondisi organ-organ siswa terutama indra pendengaran dan indra
penglihatan juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima
atau menyerap pengetahuan atau ilmu pengetahuan yang diberikan.
16
2) Aspek psikologis
Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi belajar siswa antara
lain adalah:
(a) Tingkat kecerdasan atau intelegensi. Menurut Reber, intelegensi
diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan
cara yang tepat (Syah, 1997: 133-134).
(b) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif yang
berupa kecenderungan untuk mereka atau merespon dengan
cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
(c) Bakat siswa
Menurut Chaplin, bakat adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang (Syah, 1997: 135)
(d) Minat siswa
Menurut Reber, minat adalah kecenderungan atau kegairahan
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
(Syah, 1997: 136)
(e) Motivasi siswa
Motivasi adalah keadaan internal organosme baik manusia maupun
hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam
17
pengertian ini, motivasi berarti pemasokan daya (energizer) untuk
bertingkah laku secara terarah (Syah, 1997:136-137). Motivasi ini
bisa timbul dari dalam diri siswa atau dari luar diri siswa,
motivasi menunjukan kepada suatu keadaan yang menyebabkan
seseorang melakukan sesuatu motivasi merupakan sesuatu
keadaan dalam diri individu yang menyebabkan orang
melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari 2 macam yaitu:
1) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga, dan teman
sepermainan disekitar lingkungan siswa tersebut.
2) Lingkungan non sosial
Lingkungan non sosial adalah gedung sekolah, rumah tempat tinggal,
alat belajar, keadaan, cuaca, waktu belajar yang digunakan.
B. Sosiologi
1. Pengertian Sosiologi
Sosiologi pada dasarnya mempunyai dua dasar yaitu Sosiologi
sebagai ilmu dan Sosiologi sebagai metode.
Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang
masyarakat yang disusun secara sistematis berdasarkan analisa berpikir
logis. Sebagai metode, Sosiologi adalah sebuah cara berpikir untuk
mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan
18
prosedur dan teori yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
(Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi SMA)
2. Fungsi Sosiologi
Pengajaran Sosiologi berfungsi:
a. Menanamkan pemahaman tentang kemajemukan masyarakat, dan
kebudayaan, serta adanya perbedaan-perbedaan situasi sosial (kedudukan
dan peran sosial) yang mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial antar
warga masyarakat.
b. Mengembangkan sikap saling menghargai dan memupuk solidaritas
sosial untuk menuju keteraturan dalam masyarakat.
3. Tujuan Pengajaran Sosiologi
Tujuan pengajaran Sosiologi adalah untuk mengembangkan sikap
dan perilaku siswa yang rasional dan kritis dalam menghadapi kemajemukan
masyarakat, kebudayaan dan situasi sosial, serta berbagai masalah sosial
yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
4. Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang lingkup Sosiologi adalah mencakup pengetahuan dasar
pengkajian kemasyarakatan, yang meliputi:
a. Kedudukan dan peran sosial individu dalam kelompok-kelompok
sosial, dan masyarakat.
b. Nilai dan norma sosial yang mendasari/mempengaruhi perilaku,
interaksi dan hubungan sosial dalam masyarakat.
19
c. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai bagian dari masyarakat
dan kebudayaan nasional Indonesia.
d. Perubahan sosial yang terus menerus berlangsung oleh sebab-sebab
internal maupun eksternal.
e. Masalah-masalah sosial yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin Medius, yang berarti “tengah”.
“perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan (Djamarah dan Zain 196:136).
Gerlach dan Elly dalam Arsyad media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun
kondisi, yang mampu membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan atau sikap. Guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media dalam proses belajar-mengajar cenderung diartikan
sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Heinich,dkk (Arsyad, 2000:4) mengemukakan media sebagai
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi film,
televisi, foto, radio, cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
20
intruksional atau maksud pengajaran, media itu disebut media pengajaran.
Media adalah alat-alat atau sarana-sarana yang dapat dipergunakan
untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar, sehingga siswa
dapat memahami dan menyerap materi pelajaran yang disampaikan guru
sesuai dengan tujuan khusus pembelajaran yang diharapkan.
Media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau
informasi dari pengirim kepada penerima pesan (Suparman 1995:177).
Media adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai sumber
belajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar/mengajar
ketingkat yang lebih efektif dan efisien. (Sujdarwo 1988:166)
2. Proyektor Transparasi (OHP)
Transparasi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf,
lambing, gambar, grafik atau gabungannya pada lembar tembus pandang atau
plastic yang dipersiapkan untuk memproyeksikan kesebuah layer atau dinding
melalui sebuah proyektor. Kemampuan proyektor memperbesar gambar
membuat media ini berguna untuk menyajikan informasi pada kelompok yang
besar dan pada semua jenjang. OHP dirancang untuk dapat digunakan di depan
kelas sehingga guru selalu dapat berhadapan atau menatap siswanya.
a. Kelebihan OHP
1) Pantulan Proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang
terang (tidak perlu ruangan yang gelap) sehingga guru dan murid
bisa tetap saling melihat.
21
2) Dapat menjangkau kelompok yang besar
3) Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat
diletakkan di depan kelas, dan dengan demikian guru dapat mengendalikan
kelasnya.
4) Trasparasi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru, baik
dibuat secara manual maupun yang melalui proses cetak salin
5) Peralatannya mudah diproyeksikan dan tidak memerlukan perawatan
khusus.
6) Memiliki kemampun untuk menampilkan warna.
7) Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.
8) Dapat dijadikan pedoman dan penuntun bagi guru dalam penyajian
materi
b. Kekurangan OHP
1) Harus menuggunakan transparan.
2) Harus menggunakan alat tulis yang khusus sehingga perlu
keterampilan.
3) Trasparan yang disiapkan dengan mesin ketik yang biasa atau tulis
tangan sering menciptakan gambaran yang sangat kecil untuk
dilihat siswa dalam kelas
D. Kerangka Pikir
Agar pesan pembelajaran dapat ditangkap secara utuh oleh siswa, maka
banyak ahli media mengemukakan perlu adanya media yang merupakan
wahana penyalur pesan. Dengan media visual, maka materi pembelajaran akan
22
lebih mudah dan cepat diterima oleh siswa jika dibanding penjelasan (verbal).
Karenanya seberapa jauh proses komunikasi itu terjadi, dapat dikatakan sangat
dipengaruhi oleh media yang digunakan.
Penggunaan media mampu mengkomunikasikan sesuatu yang ingin
disampaikan oleh pemberi kepada penerima. Oleh karena itu dalam merancang
PBM hendaknya dipilih pula media yang benar-benar efektif dan efisien atau
merancang media sendiri (media by design) sehingga dapat menyampaikan pesan
pembelajaran, yang akhirnya terbentuk kompetensi tertentu dari siswa.
Media yang dimaksuk dalam penelitian ini adalah media elektroniik.
Media elektronik mempunyai kemampuan atau potensi mengatasi kekurangan-
kekurangan guru, media mampu menyampaikan ulangan pesan yang sama secara
konsisten. Dengan demikian media elektronik bukan sekedar sebagai alat bantu
guru dalam mengajar (audio visual instructional). Tetapi juga jangan sampai ada
anggapan bahwa media mampu mengganti peran guru.
Dengan demikian penggunan media pembelajaran elektronik dapat
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar dalam diri siswa
sehingga dengan penggunaan media pembelajaran elektronik dalam pelajaran
Sosiologi ada peningkatkan motivasi belajar siswa yang tinggi. Apabila
kerangka berfikir tersebut dibuat gambar adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir
Motivasi Belajar Siswa: - Ketekunan - Keuletan - Keaktifan - kebosananan
Media Pembelajaran (OHP)
Mata pelajaran Sosiologi:- bersifat kognitif - bersifat praktis
23
E. Hipotesis
Sehubungan dengan hal di atas maka penulis mengajukan rumusan
hipotesis kerja (ha) sebagai berikut: bahwa ada perbedaan dalam meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi pada siswa kelas X SMA
Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006 dengan menggunakan media
pembelajaran OHP.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3
Slawi Tahun Ajaran 2005/2006 yang terdiri dari 9 kelas dengan jumlah siswa
tiap kelasnya 40 Siswa, sehingga jumlah siswa kelas X seluruhnya berjumlah
360 siswa.
B Sampel Penelitian
Berdasarkan jumlah populasi yaitu yang berjumlah 360 siswa maka
untuk memperoleh kelas kontrol dan eksperimen maka Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu sampel
diambil dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random
atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. (Arikunto 2002:117).
Adapun tujuan dari pengambilan sampel dengan teknik Purposive Sampel
adalah untuk mendapatkan kelompok sampel yang memiliki kemampuan awal
yang sama atau sepadan berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar Sosiologi,
yang kemudian dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol
pembelajarannya tanpa menggunakan media pembelajaran elektronik dan
kelas eksperimen pembelajarannya menggunakan media pembelajaran elektronik.
Untuk mengetahui rata-rata nilai pelajaran Sosiologi menggunakan rumus:
n∑χ
=χ
25
keterangan;
Σx = jumlah jumlah nilai ulangan harian
n = jumlah siswa (Sudjana, 1996:67)
Berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian seluruh kelas diketahui
bahwa kelas X4 dan X6 memiliki nilai rata-rata yang hampir sama. Selanjutnya
kedua kelas tersebut dijadikan sample penelitian dengan kelas X4 sebagai
kelompok eksperimen dan kelas X6 sebagai kelompok kontrol.
C Variabel Penelitian
Untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan menggunakan media
pembelajaran elektronik pada mata pelajaran Sosiologi kelas X di SMA
Negeri 3 Slawi. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran elektronik (variabel X), dan motivasi belajar siswa (variabel Y).
untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X) adalah model pembelajaran media elektronik.
Indikator variabelnya adalah:
a. Penggunaan media pembelajaran dengan OHP
2. Variabel terikat (Y) adalah motivasi belajar siswa.
Indikator variabel tersebut adalah:
a. Ketekunan dalam mengikuti pelajaran dalam kelas
b. Keuletan dalam menjawab soal/pertanyaan
c. Tingkat keaktifan dalam mengajukan pertanyaan
d. Kebosanan dalam mengikuti pelajaran
26
D Metode Pengumpulan Data
1. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti
suatu peristiwa atau gejala yang muncul pada kondisi tertentu dan setiap
gejala yang muncul diamati dan dikontrol secermat mungkin sehingga
dapat diketahui hubungan akibat munculnya gejala tersebut. Metode ini
digunakan pada saat pelajaran Sosiologi yang pada pembelajaranya
menggunakan media pembelajaran elektronik (kelas eksperimen) dengan
yang tidak menggunakan media elektronik (kelas kontrol). Pembelajaran yang
menggunakan media elektronik pada saat pelajaran sosiologi menggunakan
OHP sedangkan yang tidak menggunakan dengan cara pembelajaran biasa
2. Metode Angket
Metode angket digunakan untuk mengetahui pendapat responden
setelah menerima pelajaran sosiologi dengan menggunakan media
pembelajaran elektronik ataupun yang tidak menggunakan media. Dengan
menggunakan angket diharapkan pendapat responden dapat di jamin
kerahasiaannya. Bentuk angket yang digunakan berupa kuisioner yang
berbentuk skoring. Angket disebar setelah pembelajaran selesai. Dalam
angket ini ada 4 alternatif jawaban, yaitu:
a. untuk jawaban sangat rendah dengan skor 1
b. untuk jawaban rendah dengan dengan skor 2
c. untuk jawaban tinggi dengan skor 3
d. untuk jawaban sangat tinggi dengan skor 4
27
E Validitas dan Realibilitas
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
atau kesahilan suatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data
variabel yang diteliti. Variabel butir soal pertanyaan ditentukan dengan
menggunakan teknik korelasi product moment. Dengan rumus:
( )( )
( ) ( )⎪⎭
⎪⎬⎫
⎪⎩
⎪⎨⎧
−⎪⎭
⎪⎬⎫
⎪⎩
⎪⎨⎧
−=
∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑
ny
ynx
x
nyx
xyrxy
22
22
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi
x : Nilai skor x
y : Nilai skor y
n : Jumlah responden (Hadi Sutrisno, 2000:294)
Jumlah yang diperoleh (rhitung) kemudian dikonsultasikan dengan r
table dengan taraf signifikansi 5 % dan n 15, bila r hitung > rtabel maka
instrument ini sudah valid.
Berdasarkan hasil uji coba koesioner kepada 20 responden
diperoleh hasil bahwa 25 butir angket yang diujicobakan seluruhnya valid
karena memiliki harga rxy > rtabel = 0,444 untuk α =5% dengan n = 20.
Dengan demikian seluruh butir angket tersebut dapat digunakan untuk
pengumpulan data penelitian.
28
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan kesiapan suatu instrument yang cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument
yang sudah dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Adapun langkah-langkah yang akan digunakan adalah:
a. Menyiapkan angket yang sebagai alat yang pengumpulan data yang
akan reliabilitasnya.
b. Memberikan skor dengan terhadap jawaban yang telah diisi oleh
responden.
Pemberian skor dengan ketentuan untuk menjawab;
1) Sangat rendah skor 1
2) Rendah skor 2
3) Tinggi skor 3
4) Sangat tinggi skor 4
c. Membuat tabulasi jawaban responden
d. Memasukan hasil tabulasi pada rumus varian total, sebagai berikut:
NN
y
t
2
2⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ ∑
=σ
e. Memasukan hasil table varian dengan rumus
22
2
Ny
N
y
b∑
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛ ∑
=σ
f. Untuk mengetahui reliabilitas angket menggunakan rumus alpha.
Adapun rumusnya :
29
( ) ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−
= ∑2
2
11 11 t
b
kkr
σσ
Keterangan :
R11 : Reabilitas
K : Banyaknya butir soal
∑σ 2
b : Jumlah varian butir
σ 2
t : Varians (Suharsimi. 1997: 192)
Berdasarkan hasil uji reliabilitas menggunakan rumus alpha
diperoleh koefisien reliabilitas motivasi belajar sosiologi sebesar 0,901.
Pada taraf kesalahan 5% dengan n = 20 diperoleh harga rtabel = 0,44.
Karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari nilai rtabel, dapat
dinyatakan bahwa angket motivasi belajar sosiologi tersebut reliabel dan
dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
F Analisis Data
1. Analisis Statistik
Analisis statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam
penelitian ini adalah rumus t test yang merupakan statistik parametrik.
Data-data yang dianalisis dengan statistic parametric (uji t) adalah data
yang berdistribusi normal, oleh karena itu sebelum dianalisis dengan uji t,
terlebih dahulu data harus diuji kenormalannya sebagai prasyarat
penggunaan uji t tersebut. Rumus t tes yang digunakan ada dua jenis,
rumus yang pertama digunakan apabila data mempunyai data varian yang
sama dan yang kedua digunakan apabila mempunyai varian yang berbeda.
30
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
digunkanan berupa data yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun
rumus yang digunakan adalah rumus chi kuadrat, yaitu :
χ2 = ( )i
2i1
k
1i EEO −∑
=
Keterangan:
Oi : frekuensi observasi
Ei : frekuensi harapan
k : banyaknya kelas interval
Data berdistribusi normal jika besar chi kuadrat hitung lebih
kecil dari chi kuadrat tabel dengan taraf kesalahan 5% dan derajat
kebebasan k-3 (Sudjana, 1996: 294).
b. Uji Kesamaan dua Varians
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak pada tahap awal
ini.
Untuk menguji kesamaan dua kelompok populasi digunakan
Rumus :
F =terkeciliansvarterbesariansvar
Kriteria pengujian adalah jika Fhitung > F1/2α (v1,v2) maka dapat
dikatakan kedua kelompok memiliki kesamaan varians. (Sudjana, 1996:250).
31
c. Uji kesamaan dua rata-rata
Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah
kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
elektronik dan kelompok yang diajar dengan tidak menggunakan media
pembelajaran elektronik mempunyai rata-rata kemampuan yang sama
pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut sama, berarti
kedua kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Uji yang digunakan
adalah uji dua pihak, dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho : μ1 = μ2
Ho : μ1 = μ2
Maka digunakan rumus:
t =
21
21
11nn
s
xx
+
−
dengan:
s2 = ( ) ( )2
11
21
222
211
−+−+−
nnsnsn
Terima Ho jika –t1-1/2α(n1+n2-2) < t <t1-1/2α(n1+n2-2) (Sudjana, 1996: 239)
Uji t ini digunakan apabila kedua kelompok mempunyai varians
yang sama, apabila secara signifikan terjadi perbedaan varians maka
uji t yang digunakan adalah:
2
22
1
21
ns
ns
xx t' 21
+
−=
(Sudjana, 1996: 241)
32
Kriteria pengujiannya adalah tolak Ho jika diperoleh:
21
2211
wwtwtw t'
++
>
Dengan
w1 = 1
21
ns , w1 =
2
22
ns
t1 = t(1-α)(n1-1) t2 = t(1-α)(n2-1)
Keterangan:
1x : Nilai rata-rata kelompok 1
2x : Nilai rata-rata kelompok 2
s12 : varians data pada kelompok 1
s22 : varians data pada kelompok 2.
n1 : banyaknya subyek pada kelompok 1.
n2 : banyaknya subyek pada kelompok 2.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini dipaparkan tentang hasil penelitian, yang telah dilaksanakan,
analisis data beserta pembahasannya. Hasil penelitian ini diperoleh dari penelitian
tentang motivasi belajar siswa untuk mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3
Slawi Tahun Ajaran 2005/2006.
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Obyek Penelitian
a. Sejarah singkat
Sebelum adanya alih fungsi, gedung yang sekarang dipakai SMA
Negeri 3 Slawi adalah milik SPG. Dan pada tahun 1991, SPG ditutup,
karena pada tahun 1991 ada penghapusan sekolah keguruan, khususnya
Sekolah Pendidikan Guru. Disini Keberadaan SMA ini merupakan tindak
lanjut kebijakan pemerintah dengan adanya integrasi dan alih fungsi SPG.
SMA Negeri 3 Slawi merupakan unit baru dan beroperasi sejak tanggal
17 Juli 1991. Secara resmi SMA Negeri 3 Slawi ini didirikan dengan
SK.No.0519/0/1991 dan langsung membuka dan menerima pendaftaran
siswa baru dengan kerjasama dan koordinasi dengan SMA Negeri 1 Slawi.
Situasi SMA Negeri 3 Slawi sangat nyaman untuk belajar dan
ditunjang pula oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap
yaitu dengan 12 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang ketrampilan,
ruang guru, ruang TU, ruang kepala sekolah, laboratorium fisika dan
34
kimia. Dengan sarana dan prasarana yang memadai tersebut
memungkinkan para siswa dapat mengembangkan potensinya secara
optimal di sekolah ini. Misi dan visi dari sekolah yang jelas sangat
menjamin kelangsungan sekolah tersebut. Adapun visi dari SMA Negeri
3 Slawi adalah sekolah yang unggul dalam mutu yang berpijak pada
budaya bangsa berwawasan IPTEK dan IMTAQ, sedangkan misi dari
sekolah adalah: 1) melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai
dengan potensi yang dimiliki, 2) penyediakan pelayanan belajar yang
efektif dengan sumber belajar yang memadai, 3) memberikan motivasi
kepada guru untuk aktif dan peka terhadap perkembangan pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, 4) mengkoordinasikan pembinaan
mental spiritual yang berkesinambungan, sehingga terbentuk karakteristik
siswa yang berbudi pekerti luhur serta berakhlak mulia, 5) menyediakan
wahana pembinaan siswa melalui kegiatan non akademis, dan 6) menyediakan
wahana komunikasi dan koordinasi antar komponen sekolah.
b. Profil guru
Guru atau tenaga pengajar yang terdapat di SMA Negeri 3
Slawi berjumlah 50 orang, sedangkan tenaga tata usaha 32 orang.
Untuk tenaga pengajar SMA Negeri 3 Slawi mayoritas lulusan Sarjana
Pendidikan dari perguruan tinggi di Semarang dan Yogyakarta seperti
IKIP Semarang (UNNES) dan IKIP Yogyakarta (UNY), bahkan ada
beberapa tenaga pengajar yang lulusan dari perguruan tinggi swasta
seperti UMS, UPS, USM.
35
Di samping itu masing-masing guru atau tenaga pengajar SMA
Negeri 3 Slawi mempunyai pengalaman bekerja yang berbeda-beda.
Guru yang masa pengalamannya bekerjanya paling lama sekitar 30
tahun bahkan juga ada yang bekerja baru beberapa bulan (3 bulan).
Adapun daftar guru dan karyawan SMA Negeri 3 Slawi dapat dilihat
dalam lampiran.
Berdasarkan observasi lapangan, untuk jumlah guru sosiologi saat
ini 2 orang. Kedua guru tersebut bukan berasal dari jurusan sosiologi dan
antropologi. Namun demikian mereka berasal dari disiplin ilmu
kependidikan. Jenjang pendidikan yaitu strata (S1) atau sarjan pendidikan,
yang meliputi sarjana pendidikan geografi.
c. Prasarana dan prasarana belajar
Berdasarkan data yang peneliti peroleh SMA Negeri 3 Slawi
berdiri diatas tanah 37.330 m2 dengan luas bangunan 31439 m2 yang
terdiri dari: 1 unit ruang kepala sekolah dengan luas 20m2, dua ruang tata
usaha dengan luas 144m2, satu ruang guru dengan luas 152m2, satu ruang
BK dengan luas 24m2, ruang perpustakaan dengan luas 150m2,
laboratorium 264m2, ruang kelas 120m2, gedung kesenian 576m2, ruang
UKS 32m2, ruang OSIS 56m2, mushola 200m2, koperasi 30m2, kamar
kecil (WC) guru 16m2, kamar kecil (WC) siswa 38m2, laboratorium
bahasa 170m2, ruang gudang 225m2, ruang olahraga (ganti pakaian)
48m2, dua lapangan tennis dan basket 1541m2, 5 unit rumah dinas 273m2,
ruang komputer 132m2, kantin 48m2, lapangan badminton 144m2, kamar
36
mandi mushola dan tempat wudhu 32m2, tempat parkir sepeda motor guru
60m2 dan tempat parkir siswa 180m2.
d. Jumlah siswa
Berdasarkan observasi di lapangan jumlah siswa SMA Negeri 3
Slawi pada tahun ajaran 2005/2006 berjumlah 1020 siswa, dengan
rincian kelas X dengan 9 kelas berjumlah 358 siswa, kelas XI dengan 8
kelas 344 siswa, kelas 3 dengan 8 kelas 318 siswa.
2. Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sosiologi
Gambaran tentang motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 untuk kelompok
eksperimen yang menggunakan media OHP dan kelompok kontrol yang
tidak menggunakan media OHP menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media OHP memiliki
motivasi belajar yang masuk dalam kategori tinggi (62,50%) dan
selebihnya masuk dalam kategori sangat tinggi (17,50%) serta sedang
(20,00%). Siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan media OHP sebagian besar motivasi belajarnya masuk
dalam kategori sedang (52,50%) dan selebihnya masuk dalam kategori tinggi
(47,50%). Seperti yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.
37
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Kriteria
f % f % Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah
7 25 8 0
17,50 62,50 20,00 0,00
0 19 21 0
0,00 47,50 52,50 0,00
Jumlah 40 100 40 100 Sumber : Data Penelitian 2005
Secara lebih rinci deskripsi tentang motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 yang
mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media OHP dan yang tidak
menggunakan media OHP dapat disajikan dari tiap-tiap subvariabel atau
indikator motivasi pada kelompok eksperimen pada sub variabel keuletan
72,81% termasuk dalam kriteria tinggi, ketekunan 72,66% termasuk dalam
kriteria tinggi, keaktifan 69,63% termasuk dalam kriteria tinggi, kebosanan
70,94% termasuk dalam kriteria tinggi. Sedangkan pada kelompok kontrol
sub variabel keuletan 61, 98% termasuk dalam kriteria sedang, ketekunan
60,16% termasuk dalam kriteria sedang, keaktifan 59,88% termasuk dalam
kriteria sedang, kebosanan 60,94% termasuk dalam kriteria sedang. Seperti
yang disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Persentase Skor Subvariabel Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Subvariabel % Skor Kriteria % Skor Kriteria
Keuletan Ketekunan Keaktifan Kebosanan
72,81% 72,66% 69,63% 70,94%
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
61,98% 60,16% 59,88% 60,94%
Sedang Sedang Sedang Sedang
Sumber : Data Penelitian 2005
38
Berdasarkan frekuensi setiap subvariabel motivasi belajar siswa
menunjukkan bahwa motivasi pada aspek keuletan dalam menjawab
soal/pertanyaan dari sebagian besar siswa yang mendapatkan pengajaran
dengan menggunakan media OHP masuk kategori tinggi (75,00%) sedangkan
pada siswa yang mendapatkan pembelajaran tidak menggunakan media OHP
masuk dalam kategori sedang (47,50%). Motivasi pada aspek ketekunan
dalam mengikuti pelajaran dari sebagian besar siswa yang mendapatkan
pengajaran dengan menggunakan media OHP masuk kategori tinggi
(47,50%), sedangkan pada siswa yang mendapatkan pembelajaran tidak
menggunakan media OHP masuk dalam kategori sedang (52,50%).
Motivasi pada aspek keaktifan dalam mengajukan pertanyaan dari
sebagian besar siswa yang mendapatkan pengajaran dengan menggunakan
media OHP masuk kategori tinggi (60,00%), sedangkan pada siswa yang
mendapatkan pembelajaran tidak menggunakan media OHP masuk dalam
kategori sedang (52,50%). Motivasi pada aspek kebosanan dalam
mengikuti pelajaran dari sebagian besar siswa yang mendapatkan
pengajaran dengan menggunakan media OHP masuk kategori tinggi
(62,50%), sedangkan pada siswa yang mendapatkan pembelajaran tidak
menggunakan media OHP masuk dalam kategori sedang (47,50%) dan
tinggi (47,50%). Seperti yang disajikan dalam table 4.3 berikut ini.
39
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tiap Subvariabel Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006
Frekuensi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Subvariabel Kriteria
f % f % Keuletan Sangat tinggi
Tinggi Sedang Rendah
9 30 1 0
22,50 75,00 2,50 0,00
4 16 19 1
10,00 40,00 47,00 2,50
Ketekunan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah
13 19 8 0
32,50 47,50 20,00 0,00
3 16 21 0
7,50 40,00 52,50 0,00
Keaktifan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah
5 24 11 0
6,25 60,00 27,00 0,00
1 16 21 2
2,50 40,00 52,50 5,00
Kebosanan Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah
9 25 6 0
22,50 62,50 15,00 0,00
0 19 19 2
0,00 47,50 47,50 5,00
Sumber : Data Penelitian 2005
Secara umum dapat dijelaskan bahwa motivasi siswa pada mata
pelajaran Sosiologi kelompok yang mendapatkan pembelajaran dengan media
OHP lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran
tidak menggunakan media OHP. Dengan demikian menunjukkan bahwa
motivasi dari siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media OHP
rata-rata berada satu tingkat di atas motivasi siswa yang mendapatkan
pembelajaran tidak menggunakan media OHP.
40
3. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sosiologi Dengan Menggunakan Media Pembelajaran OHP
Guna membuktikan bahwa penggunaan media pembelajaran OHP
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa perlu diuji secara statistik
dengan uji t. Sebelum dilakukan pengujian dengan uji t, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas dan homogenitas data sebagai syarat berlakunya
uji t.
Hasil uji normalitas data motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 dapat dilihat
pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data
Sumber variasi Chi kuadrat Chi kuadrat tabel Kriteria Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol 1,0607
0,9786 7,81 Normal Normal
Sumber : Data Penelitian 2005
Pada taraf kesalahan 5%, dengan derajat kebebasan = 6-3 = 3 diperoleh
nilai kritik chi kuadrat sebesar 7,81. Pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai chi
kuadrat hitungnya lebih kecil dari 7,81, dengan demikian menunjukkan
bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal.
Uji homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah data dari
kedua kelompok memiliki kesamaan varians atau tidak. Uji homogenitas
data motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3
Slawi tahun ajaran 2005/2006 dapat dilihat pada lampiran dan terangkum
pada tabel 4.5 berikut.
41
Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data
Sumber variasi Varians Fhitung Ftabel Kriteria Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol 89,3532 94,4609 1,0572 2,32 Homogen
Sumber : Data Penelitian 2005
Pada taraf kesalahan 5%, dengan derajat kebebasan pembilang = 40-1 = 39
dan derajat kebebasan penyebut = 40-1 = 39 diperoleh nilai Fhitung sebesar
1,0572. Pada tabel 4.5 terlihat bahwa nilai Fhitung lebih kecil dari 2,32, dengan
demikian menunjukkan bahwa kedua data tersebut memiliki homogen atau
memiliki varians yang sama.
Hasil uji perbedaan tingkat motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Sosiologi di SMA Negeri 3 Slawi Tahun Ajaran 2005/2006 dapat
dilihat pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Uji t
Sumber vasiasi Rata-rata t ttabel Kriteria Kelompok eksperimen 71,68 Kelompok Kontrol 60,73
5,108 1,99 Berbeda
Sumber : Data Penelitian 2005
Dari tabel di atas, terlihat bahwa thitung = 5,108 > ttabel = 1,99. Hal ini
berarti bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar sosiologi pada siswa kelas
X SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006 antara yang menggunakan
media pembelajaran OHP dengan tidak menggunakan media pembelajaran OHP.
Rata-rata motivasi belajar sosiologi pada siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan media OHP sebesar 71,68 dan yang tidak menggunakan
media OHP sebesar 60,73. Ditinjau dari rata-rata skornya tersebut terlihat
bahwa tingkat motivasi siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan media
42
OHP lebih tinggi daripada yang tidak mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan media OHP. Kondisi ini menunjukkan bahwa penggunaan
media pembelajaran OHP dapat meningkatkan motivasi belajar sosiologi
pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006.
Untuk melihat ada tidaknya perbedaan motivasi belajar sosiologi
antara siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media OHP
dengan yang tidak menggunakan media OHP ditinjau dari setiap subvariabel
dapat ditunjukkan dari tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji t dari Setiap Subvariabel Motivasi
Subvariabel t t tabel Kriteria Keuletan Ketekunan Keaktifan Kebosanan
4,564 5,081 3,786 3,915
1,99
Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda
Sumber : Data Penelitian 2005
Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
tingkat motivasi belajar sosiologi antara kelompok siswa yang mendapatkan
pembelajaran menggunakan media OHP dengan yang tidak menggunakan
media pembelajaran OHP dari aspek keuletan, ketekunan, keaktifan dan
kebosanan. Dengan demikian menunjukkan bahwa penggunaan media
OHP dalam pembelajaran sosiologi mampu meningkat motivasi belajar
pada seluruh aspek.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa ada perbedaan
tingkat motivasi belajar sosiologi antara siswa mendapatkan pembelajaran
43
menggunakan media OHP dengan yang tidak menggunakan media OHP.
Siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media OHP motivasi
belajarnya telah tinggi (71,68), sedangkan siswa yang tidak mendapatkan
pembelajaran dengan media OHP tingkat motivasi belajarnya baru masuk
kategori sedang(60,73). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa motivasi
belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media
OHP berada satu tingkat di atas siswa yang tidak mendapatkan pembelajaran
dengan menggunakan media OHP.
Ditinjau dari tiap-tiap subvariabel motivasi belajar meliputi keuletan
dalam menjawab soal/pertanyaan, ketekunan dalam mengikuti pelajaran,
keaktifan dalam mengajukan pertanyaan dan kebosanan dalam mengikuti
pelajaran seluruhnya menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Pada
indikator keuletan dalam menjawab soal/pertanyaan (4,56) menunjukkan
bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media
OHP cenderung memiliki semangat yang tinggi dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang dilontarkan guru baik secara lisan maupun tertulis, mereka
memiliki usaha yang gigih untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut
sehingga mereka tidak merasa kesulian untuk menjawab pertanyaan.
Pada indikator ketekunan dalam mengikuti pelajaran (5,08) menunjukkan
bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media
OHP cenderung dapat menerima pelajaran dengan baik sehingga
meningkatkan keinginan mereka untuk mengikuti pelajaran di dalam kelas
secara sungguh-sungguh, melalui media siswa menjadi lebih mudah dalam
44
membuat catatan-catatan pada materi-materi penting yang disajikan, dengan
media tersebut juga dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan
guru.
Tingginya motivasi belajar sosiologi siswa yang mendapatkan
pembelajaran menggunakan media OHP juga terlihat pada indikator kebosanan
mereka dalam mengikuti pelajaran (3,91). Melalui penggunaan media OHP
menjadikan suasana kelas berkesan karena suasana kelas yang tercipta
menjadi sangat hidup dan dinamis sehingga menjadikan para siswa tidak jenuh
saat mengikuti pelajaran. Hal ini sesuai dengan fungsi pembelajaran OHP
yang bertujuan mementapkan tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran yang disajikan di dalam kelas.
Dengan media OHP, perhatian siswa difokuskan pada materi yang sedang
diterangkan, indera pendengaran dan indera penglihatan siswa dikondisikan
untuk berfungsi secara penuh dan secara teoritis perilaku siswa saat
pembelajaran dapat terpusat sehingga pengetahuan yang diterima dapat
mengendap sampai 50%.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru diperoleh hasil bahwa
dengan penggunaan media OHP, siswa menjadi tekun mengikuti pelajaran
sosiologi yang disampaikan guru, siswa menjadi lebih mudah dalam menjawab
soal/pertanyaan baik dari buku maupun dari guru. Setelah menggunakan media
OHP keaktifan siswa dapat meningkat, dan dengan media OHP tersebut
konsentrasi siswa menjadi terfokus pada pelajaran serta menjadikan siswa
tidak cepat bosan.
45
Dengan demikian secara umum dapat dijelaskan bahwa melalui media
OHP tersebut mampu meningkatkan keaktifan siswa serta mengurangi
perasaan bosan terhadap materi yang disajikan serta menjadikan siswa lebih
mudah memahami materi pelajaran sehingga memudahkan siswa menjawab
setiap pertanyaan yang dilontarkan guru secara lisan maupun pertanyaan yang
berasal dari buku pelajaran. Hal ini sesuai dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar yang diantarannya adalah minat siswa yang menurut
Reber, minat adalah kecendewrungan atau kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. (Syah, 1997:136). Dengan pengunaan
media OHP dalam pembelajaran sosiologi minat siswa menjadi tinggi, siswa
menjadi lebih terfokus mengikuti pelajaran yang tidak menjadikan siswa cepat
bosan
Hasil wawancara dengan siswa diperoleh hasil bahwa sebagian besar
siswa terkesan dengan pembelajaran yang disampaikan guru menggunakan
media OHP, siswa memiliki tanggapan positif terhadap media yang digunakan
guru, pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru menjadi
meningkat karena kemasan dari materi yang disampaikan yang tersusun secara
rapi dan berurutan, materi yang ditayangkan dengan media OHP tersebut
dirasakan siswa lebih menarik, dan kondisi siswa saat pembelajaran menjadi
lebih siap dalam mengikuti pelajaran.
Dengan menggunakan media OHP, guru dan siswa akan mendapatkan
kemudahan, karena dapat mengatasi ruang kelas, sifat materi sosiologi yang
membosankan dapat dibuat menarik. Selain itu media OHP dapat mengatasi
46
keterbatasan pengalaman siswa dan membuat keseragaman pengamatan,
membangkitkan motivasi belajar siswa. dan konsep dasar dapat dijelaskan
secara benar, konkrit dan realistik. Ternyata pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sudjarwo (1988:166), yang menyatakan bahwa melalui
media, materi pembelajaran yang disampaikan dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar/mengajar ketingkat yang lebih efektif dan efisien.
Manfaat penggunaan media OHP ini yang lebih penting adalah bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata–mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga.
Selain motivasi belajar yang tinggi dengan penggunaan media OHP,
efektifnya penggunaan media OHP dalam pembelajaran sosiologi juga dapat
diamati dari perilaku siswa saat pembelajaran. Melalui penggunaan media
tersebut siswa menjadi lebih antusias dan bersungguh-sungguh dalam
mendengarkan penjelasan guru, keaktifan siswa saat proses pembelajaran
dapat meningkat yang ditunjukkan dari keberanian siswa menanggapi
permasalahan yang dilontarkan guru maupun teman. Selain itu efek tidak
langsung yang diperoleh dari penggunaan media OHP ini adalah keaktifan
siswa saat mengerjakan tugas dari guru. Dengan dipahaminya materi yang
47
disampaikan guru menjadikan siswa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan
tugas, perilaku siswa yang kurang positif seperti bertanya kepada teman
ataupun mencontek pekerjaan teman sudah tidak nampak lagi dan hasil tes
yang diperoleh siswa juga telah memuaskan. Hal ini sesuai dengan teori
motivasi berprestasi seperti apa yang diungkapkan oleh Mc Clelland dalam
Tuti Soekamto dan Udin Saripudin Winataputra (1997:41) seseorang mempunyai
untuk bekerja karena adana kebutuhan untuk berprestasi. Hal ini ditunjukan
pada saat siswa bersungguh-sungguh mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru.
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan seperti pada Bab IV,
dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut :
1. Motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran sosiolog di SMA Negeri 3
Slawi cukup tinggi.
2. Ada perbedaan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi di SMA
Negeri 3 Slawi tahun ajaran 2005/2006. Pada siswa kelompok eksperimen
cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Dengan demikian menunjukkan bahwa penggunaan media
OHP dalam pembelajaran sosiologi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Pembelajaran sosiologi yang menggunakan media OHP dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diajukan beberapa saran antara
lain:
1. Bagi guru bidang studi sosiologi hendaknya mengefektifkan penggunaan
media OHP, karena terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Bagi sekolah hendaknya mengupayakan pengadaan media OHP yang
memadai sehingga guru dapat mengajar menggunakan media yang bervariasi
sesuai materi yang diajarkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran
secara optimal.
49
3. Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan dengan mengambil materi yang
lebih luas sehingga diperoleh hasil yang lebih dapat dipertangungjawabkan
kebenarannya
50
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Moh. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Basori, Moh. 2001. Hubungan Antara Nilai Cawu II dan NEM Mata Pelajaran
Sosiologi Siswa Kelas 3 IPS MAN Purwodadi Grobogan tahun ajaran 200/2001. Skripsi. Semarang. Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Daroni. 2002. “Menciptakan Kondisi dan Motivasi Sesuai Manajemen Berbasis
Sekolah: UNNES di Semarang” dalam Lembaran Ilmu Kependidikan. NO,1. Hal. 26-37.
Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Djiwandono, Sri Esti W. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Effendi, Busri. 2002. Hubungan Antara Efektifitas Penggunaan Media
Pembelajaran dengan Hasil Belajar Pada pelajaran Sejarah Siswa Kelas II SMK Bhakti Nusantara Mranggen Kab. Demak Semester I tahun Pelajaran 2002/2003. Skripsi. Semarang. Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
Fajar, Arnie. 2002. Portofolio dalamPembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosda
Karya. Hadi, Sutrisno. 2000. Metode Riset II. Yogyakarta: Yayasan Penerbit UGM. _______ Metode Riset III Yogyakarta: Yayasan Penerbit UGM. _______ 2000. Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Harjana, Agus M. 1994. Kiat Sukses Studi di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
Kanisius. Kartono, Kartini. 1996. Pengantar Metodologi Riset. Bandung: Mandar Maju. Muttaqin. Moh. 2002. “Nyanyian: sebuah Media alternatif dalam Pembelajaran
Pendidkan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar: UNNES di Semarang” dalam Lembaran Ilmu Kependidikan.NO,2. Hal. 267-280.
51
Nasir, Moh. 1993. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Pasaribu, I.L., dkk. 1983. Prosedur Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Pusat Kurikulum-Badan Pengembangan Kurikulum. 2001. Kurikulum Berbasis
Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
_______ 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sosiologi SMA dan MA.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Santosa, Kukuh. 2002. Makalah Pemilihan dan Pengembangan Media
Pembelajaran. UPT SBM UNNES. Semarang. Sardiman, A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Citra
Perkasa Sejati Offset. Sardiman. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajawali Press. Slameto, 2003, Belajar dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rieneka
Cipta. Sudaryo, dkk.1991. Strategi Belajar Mengajar I. Semarang: IKIP Semarang Press. Sudjarwo S, 1988. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta:
Radar Jaya Offset. Sujatmi, Mamik. 2002. Perbedaan Prestasi Belajar Sejarah Siswa antara yang
Diajarkan Guru Berlatarlatarbelakang Pendidikan Sejarah dan Non Sejarah pada kelas III Catur wukan 2 MAN 02 Pati tahun 2001-2002. Skripsi. Semarang. Fakultas Ilmu Sosial UNNES.
Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Dasar dan
Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito. Sujana. 1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Suryabrata, P. 2001. Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soekamto, Tuti., Udin Saripudin Winaputra. 1997. Teori Belajar dan Model-
Model Pembelajaran. Jakarta: Depidikbub. Syah, Muhibbin.1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
top related