e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.ide-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2232/1/SILVIA WIJAYANTI SAN… · UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS . MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT
Post on 23-Nov-2020
1 Views
Preview:
Transcript
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI DIORAMA
PADA SISWA KELAS IV B MI GONDORIYO, KECAMATAN BERGAS,
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
SILVIA WIJAYANTI SANTOSO
NIM.115-13-019
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI DIORAMA
PADA SISWA KELAS IV B MI GONDORIYO, KECAMATAN BERGAS,
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
SILVIA WIJAYANTI SANTOSO
NIM.115-13-019
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
مع العسر یسرافإن O إن مع العسر یسرا
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah ayat
5-6)
“Janganlah mundur sebelum melangkah, setelah
melangkah jalani dengan cara terbaik yang kita bisa
lakukan”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku (Bapak Santoso dan Ibu Siti Khayatun), yang selalu
memberikan bimbingan, mengarahkan dengan penuh kesabaran, selalu
memberikan semangat dengan materil dan spiritual serta selalu berkorban
dan mendoakanku setiap saat.
2. Adikku (Annisa Luthfina Ari. S dan Andromeda Ramadhani. S) yang saya
sayangi, yang selalu membantu dalam segala hal dan memberikan
semangat.
v
3. Keluarga besarku yang senantiasa membantu dan memberi semangat dan
turut mendo’akanku.
4. Sahabatku (Kiki, Sera, Citra, dan Nanik) yang saya sayangi, yang selalu
mendukung, menyemangati, dan selalu ada saat saya mengalami kesulitan.
5. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmunya kepadaku, memfasilitasiku, dan telah memberikan pelayanan
dengan sebaik-baiknya, sehingga menjadikan seperti ini.
6. Teman-teman satu jurusan PGMI dan kelas PGMI A angkatan 2013
khususnya.
7. Para pembaca yang budiman.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Agung
Muhammad SAW yang senantiasa dinanti-nantikan syafaatnya besok di yaumul
qiyamah.
Penulisan skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Materi Peta Lingkungan Setempat Dengan Menggunakan Media Tiga Dimensi
Diorama Pada Siswa Kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018” ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK).
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI).
4. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu, tanaga, dan pikirannya
vii
guna memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan hingga akhir skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bimbingannya kepada penulis.
6. Bapak M. Irkham, M.Pd.I. selaku Kepala Sekolah MI Gondoriyo Kecamatan
Bergas, Kabupaten semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
7. Ibu Miggi Aisyah Safitri, S.Pd. selaku wali kelas IV B MI Gondoriyo
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang yang turut membantu dalam
penelitian.
8. Seluruh siswa-siswi kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang yang telah mendukung dan membantu peneliti dan melakukan
penelitian.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungannya hingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan guna menyempurnakan penulisan laporan skripsi ini.
Semoga laporan skripsi ini dapat memberikan mannfaat kepada siapa saja
yang membacanya.
Salatiga, 6 September 2017
Penulis
viii
ABSTRAK
Santoso, Silvia Wijayanti, 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Peta Lingkungan Setempat Dengan Menggunakan Media Tiga Dimensi Diorama Pada Siswa Kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Tiga Dimensi Diorama. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Peta Lingkungan Setempat dengan menggunakan media tiga dimensi diorama pada siswa kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian ini guru kelas IV B dan siswa-siswi kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang terdiri dari 25 siswa yaitu 11siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisa data yang dilakukan yaitu dengan membandingkan pencapaian nilai disetiap siklus dengan ditandai peningkatan kriteria ketuntasan klasikal. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil dari penggunaan media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS kelas IV B pada materi peta lingkungan setempat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilitat dari peningkatan hasil belajar siswa dari kegiatan pra siklus hasil belajar siswa memperoleh rata-rata nilai 57,6 dimana ada 11dari 25 siswa memperoleh nilai diatas KKM atau sekitar 44%, pada siklus I siswa memperoleh rata-rata 74, 20 dari 25 siswa memperoleh nilai tuntas pada siklus ini atau sebesar 80%. Sedangkan pada siklus II sebanyak 23 dari 25 siswa memperoleh nilai tuntas atau sebesar 92% dengan rata-rata 80.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vii
ABSTRAK .......................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................................. 6
E. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 7
F. Definisi Oprasional ............................................................................................. 8
G. Metode Penelitian ............................................................................................... 11
1. Rancangan Penelitian ..................................................................................... 11
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian ........................................................... 12
x
3. Langkah-Langkah/ Siklus Penelitian ............................................................. 12
4. Instrumen dan Indikator Penilaian ................................................................. 16
5. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 21
6. Analisis Data .................................................................................................. 22
7. Sistematika Penulisan .................................................................................... 23
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 24
A. Hasil Belajar IPS ................................................................................................ 24
1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................................ 24
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ...................................................................... 27
B. SK-KD dan Materi Peta Lingkungan Setempat ................................................. 33
1. Setandar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ................................................ 33
2. Materi Peta Lingkungan Setempat ................................................................. 34
C. Media Tiga Dimensi Diorama ............................................................................ 40
1. Pengertian Media Tiga Dimensi Diorama ..................................................... 40
2. Jenis-Jenis Media Tiga Dimensi Diorama ..................................................... 41
3. Langkah-Langkah Penggunaan Media Tiga Dimensi Diorama .................... 42
4. Kelebihan Dan Kelemahan Media Tiga Dimensi Diorama ........................... 43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................................... 44
A. Gambaran Umum MI Gondoriyo........................................................................ 44
1. Profil Sekolah ................................................................................................ 44
2. Visi, Misi, dan Tujuan MI Gondoriyo ........................................................... 45
3. Keadaan Guru dan Siswa MI Gondoriyo ....................................................... 46
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 49
xi
1. Deskripsi Data Awal atau Pra Siklus ............................................................. 50
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................................................... 51
1. Perencanaan ................................................................................................... 51
2. Tindakan ........................................................................................................ 52
3. Pengamatan atau Observasi ........................................................................... 54
4. Refleksi .......................................................................................................... 58
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................................... 59
1. Perencanaan ................................................................................................... 60
2. Tindakan ........................................................................................................ 61
3. Pengamatan atau Observasi ........................................................................... 63
4. Refleksi .......................................................................................................... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 69
A. Analisis Data Pra Siklus ..................................................................................... 69
1. Analisis Data Per Siklus ................................................................................ 69
2. Analisis Data Siklus I .................................................................................... 72
3. Analisis Data Siklus II ................................................................................... 78
B. Analisis Data Akhir ............................................................................................ 86
BAB V PENUTUP .............................................................................................................. 90
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 90
B. Saran .................................................................................................................. 91
C. Penutup ............................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 93
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Lembar pengamatan Kinerja Guru............................................................... 16
2. Tabel 1.2 Lembar Observasi Belajar Siswa ................................................................. 18
3. Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar................................................ 34
4. Tabel 3.1 Data Guru MI Gondoriyo............................................................................. 46
5. Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas IV B MI Gondoriyo ..................................................... 48
6. Tabel 3.3 Lembar Hasil Pengamata Kinerja Guru Siklus I.......................................... 55
7. Tabel 3.4 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I .................................................... 57
8. Tabel 3.5 Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II ...................................... 64
9. Tabel 3.6 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II .................................................. 66
10. Tabel 4.1 Nilai Tes Pra Siklus Siswa Kelas IV B
MI Gondoriyo Materi Peta Lingkungan Setempat ....................................................... 70
11. Tabel 4.2 Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Pra Siklus .................................................... 71
12. Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I ....................................................... 72
13. Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I .............................................. 73
14. Tabel 4.5 Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Pada Siklus I ............................... 74
15. Tabel 4.6 Lembar Observasi Belajar Siswa Pada Siklus I ........................................... 77
16. Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif Siswa Pada siklus II ...................................................... 80
17. Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus II ............................................ 80
18. Tabel 4.9 Lembar Pengamatan kinerja Guru Pada Siklus II ........................................ 81
19. Tabel 4.10 Lembar Observasi Belajar Siswa Pada Siklus II ....................................... 84
20. Tabel 4.11 Tabel Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ................................................................................ 88
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Rencana Siklus Penelitian Tindakan Kelas ..................................................... 15
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................ 95
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 103
Lampiran 3 Dokumentasi ................................................................................. 112
Lampiran 4 Soal Post Tes Siklus I ................................................................... 114
Lampiran 5 Soal Post Tes Siklus II .................................................................. 116
Lampiran 6 Kunci Jawaban Siklus I ................................................................ 118
Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II ............................................................... 119
Lampiran 8 Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I ........................ 120
Lampiran 9 Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II ....................... 123
Lampiran 10 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I .................................. 126
Lampiran 11 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II ................................. 128
Lampiran 12 Lembar Evaluasi Siswa Siklus I ................................................. 130
Lampiran 13 Lembar Evaluasi Siswa Siklus II ................................................ 134
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Skripsi ......................................................... 138
Lampiran 15 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi....................................... 139
Lampiran 16 Surat Keterangan Observasi ....................................................... 140
Lampiran 17 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 141
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 142
Lampiran 19 Daftar Nilai SKK ........................................................................ 143
Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 151
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPS berkaitan dengan pola hubungan antara manusia
yang satu dengan yang lain, yang dikaji dalam kajian teoritis dan praktek.
Dalam pandangan para ahli sosiologi, manusia merupakan makhluk yang
tidak dapat mandiri, akan tetapi saling bergantung dari orang lain. Pelajaran
IPS itu sendiri memiliki kajian tentang sejarah, geografi, sosiologi, dan
ekonomi. Dalam pembelajaran IPS identik dengan hafalan, pandangan itu
sudah lama menjadi anggapan bagi siswa yang belajar dibangku sekolah.
Pandangan itu tidak semua salah, karena kenyataan yang dipelajari dalam
bidang studi IPS sebagian besar materinya menuntut siswa untuk menghafal.
Namun pada dasarnya IPS merupakan salah satu bidang studi yang memiliki
tujuan membekali siswa untuk menjangkau penalaran di samping aspek nilai
dan norma.
Ilmu Pengetahuan Sosial juga menjadi penyeimbang dari disiplin
ilmu-ilmu sosial yang lain yang menjadikan ilmu sosial mudah dipahami dan
dipelajari oleh kalangan masyarakat. Materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan penggunaan konsep-konsep dari Ilmu Sosial yang
terintegrasi dalam tema-tema tertentu yang disesuaikan oleh kebutuhan siswa
yang rata-rata masih berusia antara 6-12 tahun. Menurut Piaget dalam Rudy
Gunawan (2011:38) anak dalam usia sekolah dasar berada dalam
1
2
perkembangan kemampuan intelaektual kognitif pada tingkat kognitif
oprasional.
Ilmu Pengetahuan Sosial, yang sering disingkat IPS, merupakan
ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora
serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka
memeberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siwa, khususnya
ditingkat dasar dan menengah.
Menurut Zuraik (dalam Susanto, 2013:137-138) hakikat IPS adalah
harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik yang mana para
anggotanya benar-benar berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan
penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai.
Hakikat IPS di sekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan
keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa.
Pada dasarnya penyajian suatu materi dengan penggunaan media
pembelajaran yang tepat dapat menarik minat siswa sehingga akan
mempengaruhi hasil beajar mereka. Media tiga dimensi diorama dipilih
sebagai media yang tepat untuk menarik minat siswa agar dapat mendongkrak
hasil belajar siswa terhadap pelajaran IPS, dimana dengan menggunakan
media tiga dimensi diorama tersebut siswa dapat mengkongkritkan materi-
materi IPS yang abstrak agar pemahaman mereka menjadi lebih baik.
Berdasarkan survey yang dilakukan melalui wawancara dengan guru
kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang pada
tanggal 25 Juli 2017, ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran Ilmu
3
Pengetahuan Sosial. Diantaranya kurangnya pemahaman siswa tentang materi
yang disampaikan oleh guru, karena sebagian besar guru hanya menggunakan
metode ceramah pada pembelajaran IPS, tanpa adanya penggunaan media
atau contoh kongkrit sehingga menjadikan pembelajaran IPS membuat siswa
membosankan dan menjenuhkan, dan mengakibatkan siswa tidak menguasai
materi yang disampaikan. Hal tersebut berpengaruh dengan hasil belajar
siswa karena dari 25 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM ada 11 siswa
sedangkan yang memperoleh nilai di bawah KKM ada 14 siswa, dengan
demikian peneliti merasa prihatin dan ingin membantu mengurangi
permasalahan tersebut dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
sebagai media perantara dalam pembelajaran IPS materi peta lingkungan
setempat. Siswa juga tidak akan menguasai materi tersebut jika tidak ada
keyakinan dan usaha. Seperti halnya yang tercantum dalam Al-Quran surat
AR-Ra’d ayat 11
لا یغیر ما بقوم حتى یغیروا ما بأنفسھم إن الله
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S AR-Ra’d: 11)
Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada
guru kelas IV B MI Gondoriyo Kecanatan Bergas Kabupaten Semarang
ditemukan beberapa faktor yang memepengaruhi siswa mendapat nilai di
bawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 60, seperti siswa
kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung, mengobrol dengan
4
teman, sibuk bermain sendiri, dan mengambar saat pembelajaran sedang
berlangsung, sehingga mengakibatkan siswa kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Kurangnya kreatifitas dan inovasi guru dalam
mengajar menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik minat siswa
sehingga siswa cenderung pasif dan tidak tertarik dengan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Seorang guru harus memiliki kreatifitas dan inovasi
dalam penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan agar mampu
menciptakan proses pembelajaran yang efektif, aktif, dan menyenangkan
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih media
sebagai perantara dalam penyampaian materi kepada siswa, agar diperoleh
peningkatan prestasi belajar siswa khususnya IPS. Misalnya dengan
membimbing siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, dan memberikan
contoh atau gambaran nyata tentang tema pembelajaran berlangsung.
Pemahaman ini memerlukan minat belajar yang tinggi karena tanpa adanya
minat belajar siswa tidak akan mau untuk belajar.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti menawarkan penerapan
media tiga dimensi diorama dalam penyampaian materi pembelajaran IPS
kepada siswa. Dengan adanya alat peraga atau media tiga dimensi diorama
siswa yang tadinya berfikir abstrak dalam menangkap pembelajaran akan
menjadi lebih konkret dalam berfikir, hal tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Karena pada pembelajaran IPS akan mudah dipahami jika
5
pembelajaran pada materi lingkungan setempat ini menggunakan media tiga
dimensi diorama. Penggunaan media tiga dimensi diorama ini juga dapat
menarik perhatian siswa agar siswa tidak sibuk sendiri ataupun dengan
temannya pada saat pembelajaran berlangsung.
Media tiga dimensi diorama itu sendiri merupakan media tanpa
proyeksi yang disajikan secara visual sebagai tiruan mewakili benda aslinya.
Dapat juga diartikan sebagai pemandangan tiga dimensi dalam ukuran kecil
untuk memperagakan atau menjelaskan suatu keadaan atau fenomena.
Dengan penggunaan media tiga dimensi diorama, materi yang
disampaikan oleh guru menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Siswa
akan menjadi lebih aktif dan mudah memahami materi pembelajarannya
karna terdapat contoh kongkritnya.
Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini
mengambil judul “UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI PETA LINGKUNGAN SETEMPAT DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI DIORAMA PADA SISWA
KELAS IV B MI GONDORIYO, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ”
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut:
6
Apakah upaya penggunaan media Tiga Dimensi Diorama dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi peta lingkungan setempat pada
siswa kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Tahun 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
adalah:
Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi peta lingkungan
setempat melalui Media Tiga Dimensi Diorama pada siswa kelas IV B di
MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan.
1. Hipotesis Tindakan.
Hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban atas masalah
penelitian yang akan diuji melalui penelitian (Djunaidi Ghory dan Fauzan
Almashur 2009: 84). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Penerapan Media Tiga Dimensi Diorama dapat meningkatkan hasil
belajar IPS melalui materi Peta Lingkungan Setempat pada siswa kelas
IV B Semester I MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2017/2018.
7
2. Indikator Keberhasilan.
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah upaya meningkatkan
hasil belajar IPS pada materi peta lingkungan setempat, yang ditandai
dengan:
a. Nilai yang diperoleh siswa dapat melebihi KKM yang sudah
ditentukan di sekolah tersebut, yakni 60 untuk mata pelajaran IPS.
b. Ketercapaiannya ketuntasan klasikal yang besarnya 85% (Trianto,
2009: 241).
E. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
penulis untuk menambah keilmuannya tentang pengaruh media tiga
dimensi diorama dalam pembelajaran IPS.
b. Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam memperkaya wawasan tentang media
tiga dimensi diorama terutama pada materi Peta Lingkungan Setempat
pada siswa kelas IV.
2. Manfaat Praktis.
a. Manfaat bagi guru:
Guru bisa mempunyai pengalaman, memudahkan pembelajaran, dan
memudahkan guru pada saat menjelaskan pelajaran pada siswa.
8
b. Manfaat bagi siswa:
Siswa lebih menangkap pembelajaran dan siswa lebih tertarik atau
pembelajaran menjadi menyenangkan tidan monoton.
c. Manfaat bagi sekolah:
Jika media tiga dimensi dapat meningkatkan minat dan hasil belajar
siswa, maka nilai para peserta didik akan meningkat dan hal itu akan
berpengaruh pada peningkatan reputasi sekolah yang gemilang dan
juga peningkatan dari segi kualitas sekolah tersebut. Dan pada saat
pendaftaran untuk peserta didik baru sekolah tersebut akan menjadi
salah satu sekolah yang banyak diminati.
d. Manfaat bagi peneliti lain:
Dapat mengambil sisi-sisi lain yang berhubungan dengan media tiga
dimensi, seperti lebih mengembangkan media tiga dimensi dan
mengurangi kelemahan dan kesulitan pada media tiga dimensi.
e. Manfaat bagi pengambil kebijakan:
Memberikan penyuluhan kepada setiap sekolah agar para guru yang
mengajar dapat menggunakan media ataupun penggunaan model
pembelajaran agar pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan.
F. Definisi Oprasional.
Untuk mendapatkan kejelasan judul diatas, peneliti memberikan
definisi oprasional terhadap istilah-istilah yang ada. Dengan harapan tidak
9
ada kesalahpahaman pemahaman judul yang penulis angkat. Adapun istilah-
istilah tersebut adalah:
1. Hasil Belajar IPS.
Hasil belajar yaitu perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar (Ahmad Susanto, 2013:5).
Sedangkan hasil belajar dalam ilmu pengetahuan sosial yaitu
perubahan tingkah laku yang dialami peserta didik mencakup
pengembangan dimensi manusia secara utuh, yang terdiri dari beberapa
aspek misalnya: Aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan,
kesehatan, keterampilan, dan seni (Rasimin, 2012: 51). Melalui mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial, siswa seharusnya mampu menerapkan
keterampilan yang didapat dalam proses pembelajaran yang diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Dari tiga aspek hasil belajar yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik, yang paling ditekankan dalam konteks evaluasi hasil belajar
ialah aspek kognitif, karena berkaitan dengan kemampuan siwa dalam
menguasai materi pembelajaran. Dari hasil belajar IPS materi peta
lingkungan setempat untuk meningkatkan nilai hasil belajar yang mana
diukur dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
2. Media Tiga Dimensi Diorama.
Media tiga dimensi yaitu media yang tampilannya dapat diamati
dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar, dan
10
tinggi atau tebal. Media tiga dimensi juga dapat diartikan sebagai media
tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi, media ini
dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup ataupun mati dan dapat
berwujud benda tiruan yang mewakili aslinya (Rayandra Ashar, 2012:47).
Sedangkan media diorama sendiri merupakan salah satu media tiga
dimensi tanpa proyeksi yang disajikan secara visual tiga dimensional
berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya (Daryanto, 2013:29), dapat
juga diartikan sebagai pemandangan tiga dimensi dalam ukuran kecil
untuk memperagakan atau menjelaskan suatu keadaan atau fenomena
(Munadi, 2013:109).
Adapun langkah- langkah penggunaan media tiga dimensi diorama
pada pembelajaran IPS:
a. Mengidentifikasi segala kebutuhan yang akan digunakan sebagai
contoh dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Setempat.
b. Merumuskan tujuan pembelajaran dan menerapkannya dalam
pembelajaran menggunakan contoh atau media yang sudah disediakan.
c. Merumuskan buutir-butir materi tentang Peta Lingkungan Setempat,
serta mencontohkan cara membaca dan membuat peta di lingkungan
setempat.
d. Menjelaskan materi dengan menunjukkan contoh atau media yang ada.
e. Memberikan soal
f. Memberikan umpan balik
g. Evaluasi.
11
G. Metode Penelitian.
1. Rancangan Penelitian.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang mana penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam
sebuah kelas secara bersama (Arikunto dkk, 2006:3). Biasanya didalam
kelas terkadang guru kesulitan dalam penyampaian materi IPS yang efektif,
yang mana siswa dapat mengerti penjelasan yang guru sampaikan dalam
satu kali penyampaian materi.
Karena biasanya guru tidak mau tau mengenai metode atau media
yang digunakannya dalam menyampaikan pembelajaran, apakah sudah
sesuai dengan materi atau belum, bahkan kebanyakan guru tidak sama sekali
menggunakan metode atau media. Kurangnya kreativitas dan inovasi guru
terhadap penyampaian materi yang mengakibatkan hasil belajar siswa turun.
Dengan media tiga dimensi diorama diharapkan pembelajaran IPS lebih
efektif, efisien, dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Desain penelitian tindakan yang dirancang menurut Jhon Elliot yang
dalam pelaksanaannya mencakup empat langkah, yaitu: (a) merumuskan
masalah dan merencanakan tindakan, (b) melaksanakan tindakan, (c)
pengamatan dan monitoring, (d) refleksi hasil pengamatan untuk
pengembangan selanjutnya (Sulistiyono, 2008:59).
12
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten
Semarang Tahun 2017.
b. Waktu Penelitian.
Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus 2017 sampai selesai
pada semester ganjil tahun 2017.
c. Subjek Penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru Ilmu
Pengetahuan Sosial dan siswa kelas IV B Madrasah Ibtidaiyah
Gondoriyo, Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2017.
Penelitian ini dikhususkan untuk materi pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial materi Peta Lingkungan Sekitar melalui media tiga dimensi
diorama.
3. Langkah-Langkah/ Siklus Penelitian.
Menurut Kemmis dalam Arikunto (2008:16) tahapan-tahapan dalam
Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari empat langkah, meliputi: (1)
Planning (Rencana), (2) Action (Tindakan), (3) Observation
(Pengamatan), (4) Reflection (Refleksi).
Dibawah ini akan dijelaskan hal-hal yang harus dilakukan pada setiap
siklusnya pada saat penelitian berlangsung, yaitu:
13
a. Rencana.
Tahap rencana adalah bagian awal yang dilakukan guru sebelum
seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan. Hal-hal yang dimuat dalam
rencana meliputi:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau satuan
pembelajaran yang berbasis siswa.
2) Menyiapkan lembar observasi untuk guru.
3) Menyiapkan lembar evaluasi, berupa soal pilihan ganda.
b. Tindakan.
Tahapan tindakan, merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang
berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan sekenario pembelajaran
yang telah ditulis pada RPP. Hal yang yang harus diingat guru harus
melaksanakan apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Kegiatan
pembelajaran terdiri dari tiga bagian yaitu: kegiatan pendahuluan, inti
dan penutup.
c. Pengamatan.
Dalam tahap pengamatan, ada dua subjek yang harus diamati yaitu
guru dan siswa. Pengamatan guru terfokus pada penggunaan media tiga
dimensi diorama dalam penyampaian materi dan kegiatan pembelajaran
yang sedang berlangsung setiap siklus. Sedangangkan pada pengamatan
terhadap siswa terfokus pada segala aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran harus diamati oleh seorang pengamat.
14
d. Refleksi.
Tahap refleksi meliputi:
1) Mencatat hasil observasi serta pelaksanaan pembelajaran.
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran.
4) Memperbaiki kelemahan untuk diperbaiki di siklus II.
Hasil refleksi berupa revisi terhadap perencanaan yang telah
dilaksanakan tersebut, yang akan digunakan untuk memperbaiki kinerja
guru pada siklus II selanjutnya. Berikut ini merupakan skema tahapan
siklus penelitian pada siklus I dan siklus II dari penjelasan diatas
(Arikunto, 2006:20) :
15
Tindakan
Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Refleksi SIKLUS 1 Tindakan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS Tindakan
Pengamatan
?
Gambar 1.1 Rencana Siklus Penelitian Tindakan Kelas
16
4. Instrumen dan Indikator Penilaian
a. Instrumen Penilaian
1) Pedoman Pengamatan.
Pedoman pengamatan biasa digunakan guru dalam mengajar dan
dalam meningkatkan motivasi siswa. Pengamatan biasanya dilakukan
saat pembelajaran berlangsung.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
beberapa aspek yang diamati diantaranya:
Table 1.1
Lembar Pengamatan Kinerja Guru
NO Aspek yang diamati Skor
A B C D
A. Persiapan guru dalam mengajar
1. Penguasaan terhadap materi dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
B. Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa 2. Memberikan motivasi awal 3. Memberikan apresiasi (berkaitan dengan
materi)
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari
C. Penguasaan bahan ajar 1. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
2. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar 3. Kejelasan dalam memberikan contoh 4. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
D. Kegiatan belajar mengajar
17
1. Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
2. Membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
3. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
4. Memberikan bimbingan terhadap siswa yang belum memahai materi
5. Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
6. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktuyang disediakan.
E. Ketepatan guru dalam menggunakan media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran.
1. Guru menkonkritkan pemikiran siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
2. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
3. Guru menjelaskan bagaimana cara membaca peta dan bagaimana mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan skala pada media tiga dimensi diorama
4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
5. Ketepan atau kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan
6. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
7. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
F. Evaluasi pembelajaran 1. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP.
G. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
1. Meninjau kembali materi yang telah
18
diberikan 2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
3. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
H. Tindak lanjut / Follow up 1. Memberikan tugas kepada siswa 2. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya
I. Menutup pelajaran 1. Memberikan motifasi untuk selalu terus
belajar
2. Salam penutup.
(Hidayati Peni Nur, 2017: 66-67)
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25.
Tabel 1.2
Lembar Observasi Belajar Siswa
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR A B C D
1. Antusiasme siswa saat menerima pembelajaran IPS dengan menggunakan Media Tiga Dimensi Diorama dari guru
2. Keaktifan siswa dalam mengaitkan materi dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media tiga dimensi diorama
3. Keterlibatan dan konstribusi siswa saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media tiga
19
dimensi diorama 4. Bertanya dan mengemukakan
pendapat
5. Kemampuan siswa dalam membaca peta lingkungan sekitardengan menggunakan media tiga dimensi diorama dan mencoba membuat contoh peta lingkungan sekitar.
6. Kemampuan siswa dalam mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan media tiga dimensi diorama.
7. Kejelasan siswa dengan materi yang disampaikan menggunakan media tiga dimensi diorama.
8. Keseriusan siswa saat mengikuti pembelajaran
9. Antusiasme siswa saat menyimpulkan materi bersama guru
10. Mengerjakan evaluasi secara mandiri 11. Mengumpulkan evaluasi tepat waktu
(Hidayati Peni Nur, 2017: 68-69)
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25.
2) Seperangkat Soal.
Untuk mengetahui sudah sampai manakah siswa memahami
materi yang disampaikan oleh guru dan apakah ada atau tidaknya
peningkatan yang terjadi dalam pembelajaran IPS yang telah diajarkan
oleh guru. Dan sebagai peneliti kita harus memberikan sebuah soal
20
atau tes untuk mengetahui atau menjadikan tolok ukur siswa tersebut
sudah paham dengan materi yang disampaikan guru atau belum.
Berikut ini merupakan kisi-kisi dari materi yang akan diteliti
oleh peneliti (Tim Bina Guru, 2006:1-14):
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi
yang digambarkan ke suatu bidang datar, dengan membandingkan
atau skala tertentu.
Bentuk skala peta ada tiga macam, yaitu skala angka, skala
garis, dan skala verbal. Sekala angka biasanya menggunakan angka
contoh pada peta tertulis 1:100.000, artinya jarak 1 cm pada peta sama
dengan 100.000 cm di permukaan bumi atau 1 cm pada peta sama
dengan 1.000 m atau 1 km pada jarak sebenarnya. Sedangkan skala
garis adalah skala yang menggunakan garis. Dan sekala verbal
merupakan skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat, skala ini
biasanya digunakan di Inggris. Misalnya 1 inci untuk 2 mil.
Legenda adalah kumpulan keterangan berupa symbol, tanda,
atau singkatan yang digunakan pada peta. Dan warna pada peta dapat
menunjukkan kedalaman laut maupun ketinggian tempat di
permukaan bumi.
3) Pedoman Dokumentasi.
Digunakan untuk mengambil data hasil belajar sebelum
digunakannya media tiga dimensi diorama, data yang dapat digunakan
peneliti bisa berupa raport, hasil ulangan harian, tugas, dan buku.
21
5. Metode Pengumpulan Data.
a. Observasi.
Observasi merupakan sebuah proses pengamatan dan pencatatan
secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Observasi ini
merupakan salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan
tujuan penelitian, yang direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta
dikontrol keadaannya dan kesahihannya (Arifin Dzaianal,2009:49).
b. Tes.
Tes adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan kemampuan atau bakat yang dimiliki individu
atau kelompok (Suharsimi Ari Kunto, 2006:160).
c. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk
menyediaan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat
dari sumber-sumber informasi. Instrument yang dapat peneliti
kumpulkan dalam teknik dokumentasi adalah silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, dan nilai sebelum dilakukan pembelajaran
menggunakan media tiga dimensi. Silabus merupakan rencana kegiatan
pembelajaran yang digunakan peneliti sebagai landasan dalam
penyususnan RPP. Sedangkan RPP digunakan peneliti sebagai pedoman
pembelajaran guru.
22
6. Analisis Data.
a. Ketuntasan Belajar Individu.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu dengan
patokan pada nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60 untuk
menentukan ketuntasan belajar individu (siswa) dapat dihitung
menggunakan persamaan (Trianto, 2009:241):
KB = 𝑇TI
X 100
Keterangan:
KB = Ketuntasan Belajar.
T = Jumlah Nilai yang diperoleh siswa.
TL = Jumlah Nilai maksimal.
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika
nilai perolehan siswa:
0<KB<60 = Siswa belum tuntas dalam belajar.
60≤KB≤100 = Siswa sudah tuntas dalam belajar.
b. Prosentase Kriteria Ketuntasan.
Prosentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan rumus
(Trianto,2009:241):
P = FN
X 100%
Keterangan:
P = Nilai dalam persen.
F = Frekuensi (siswa yang tuntas Belajar)
N = Jumlah keseluruhan siswa.
23
Ketentuan belajar secara klasikal berlaku jika dalam kelas tersebut
terdapat 85% yang telah mencapai kriteria ketentuan maksimal (60).
7. Sistematika Penulisan.
Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo judul persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar table, daftar gambar,
daftar lampiran.
Bab I pendahuluan berisi yang mencakup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, definisi
oprasional, dan metode penelitian.
Bab II kajian pustaka mencakup: peningkatan hasil belajar, Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), dan Media Tiga Dimensi Diorama.
Bab III pelaksanaan penelitian berisi tentang gambaran umum MI
Gondoriyo, visi dan misi, keadaan guru, keadaan siswa kelas IV B sebagai
objek penelitian, deskripsi pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I
(perencanaan, tindakan, pengamatan/ observasi, dan refleksi), dan deskripsi
pelaksanaan siklus II (perencanaan, tindakan, pengamatan/ observasi, dan
refleksi).
Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan meliputi analisis data
persiklus yang membahas mengenaianalisis data persiklus dan
pembahasannya dan analisis data akhir.
Bab V penutup berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar IPS
1. Pengertian Hasil Belajar.
Menurut R. Gagne dalam (Ahmad Susanto, 2013:1), belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar adalah dua
konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini
menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru
dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
Makna dari belajar itu sendiri sebagai suatu proses untuk
memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaa, dan
tingkahlaku. Selain itu belajar merupakan suatu upaya memperoleh
pengetahuan atau ketrampilan melalui instruksi. Instruksi yang dimaksud
adalah perintah atau arahan dan bimbingan dari seorang pendidik atau
guru.
Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan tingkah laku. Tingkah laku tersebut ditetapkan
dalam pengertian baik, yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
penggunaan, maupun penilaian terhadap sikap, kebiasaan, pengetahuan
maupun kecakapan-kecakapan.
24
25
Berdasarkan pengertian belajar menurut para ahli, dapat dipahami
makna hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil belajar. Pengertian tentang hasil belajar menurut Nawawi
dalam Ahmad Susanto (2013:5) yang menyatakan bahwa hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena
belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari individu yang berusaha
untuk memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetap. Dalam kegiatan belajar mengajar biasanya guru akan
menetapkan tujuan belajar yang harus dicapai seorang siswa dan siswa
yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil dalam mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang yang dihendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Dengan adanya evaluasi guru dapat mengukur tingkat penguasaan siswa,
namun kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat
penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.
Berikut ini merupakan hasil belajar antara lain meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek
26
psikomtor), dan sikap siswa aspek afektif). Adapun penjelasanya sebagai
berikut (Ahmad Susanto, 2013:6):
a. Pemahaman Konsep (Sikap Kognitif).
Pemahaman menurut Bloom pada Ahmad Susanto (2013:6),
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau
bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa
besar siswa mapu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat
memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami,
atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi secara
langsung yang ia lakukan.
Sedangkan menurut Dhoroty J. dalam Ahmad Susanto (2013:8),
konsep merupakan suatu yang tergambar dalam pikiran, suatu
pemikiran, gagasan atau suatu pengertian. Jadi konsep ini merupakan
suatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam
pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang yang telah memiliki
konsep, berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas
tentang sesuatu konsep atau citra mental tentang sesuatu. sesuatu
tersebut dapat berupa objek kongkret ataupun gagasan yang abstrak.
b. Keterampilan Proses (Aspek Psikomotor).
Usman dan Setiawati dalam Ahmad Susanto (2013:9),
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan
yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan
27
sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi
dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan
menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien
untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas.
Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan
dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreatifitas,
kerja sama, tangung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan
bidang studi yang bersangkutan.
c. Sikap (Aspek Afektif).
Menurut Sudirman dalam Ahmad Susanto (2013: 11),
menyatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan
sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia
sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu.
Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
a. Pengertian Pembelajaran IPS.
Peristiwa belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Kegiatan belajar
yang disertai dengan proses pembelajaran akan lebih terarah dan
sistematik dari pada belajar yang hanya semata-mata atau pengalaman
dalam kehidupan sosial dimasyarakat. Pembelajaran merupakan upaya
penataan lingkungan yang bernuansa agar program belajar tumbuh dan
berkembang secara optimal. Pembelajaran perlu memberdayakan
28
potensi siswa untuk menguasai kompetensi yang diharapkan (Wina
Sanjaya, 2010:103). Pembelajaran adalah cara guru memberikan
kesempatan kepada si belajar untuk berfikir agar memahami yang
dipelajari (Yudhi Sugadi, 2006:9).
Pembelajaran adalah interaksi dua arah dari seorang guru dan
siswa, dimana antara keduanya terjadi komunikasi/ transfer yang intens
dan terarah menuju suatu target yang telah diterapkan sebelumnya.
Dengan demikian pembelajaran dapat disimpulkan bahwa suatu usaha
agar menciptakan kondisi yang memudahkan siswa untuk belajar dan
memberdayakan potensinya sehingga menguasai kompetensi secara
optimal.
Ilmu pengetahuan sosial yang sering disingkat dengan IPS,
adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial
dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara
ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang
mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan
menengah (Ahmad Susanto, 2013:137). Luasnya kajian IPS ini
mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk bagi hubungan
sosial, ekonomi, budaya, psikologi, sejarah, maupun politik, semuanya
dipelajari dalam ilmu sosial. Hakikat IPS itu sendiri adalah untuk
mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi
sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan
pendidikan IPS diharapkan dapat melahirkan warga negara yang baik
29
dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Dengan demikian,
IPS merupkan suatu mata pelajaran di SD/ MI bertolak dari kondisi
nyata di masyarakat dengan tujuan untuk memanusiakan manusia
(siswa) melalui hubungan seluruh aspek manusia agar mereka tidak
merasa asing dilingkungan masyarakatnya sendiri.
Sedangkan pendidikan IPS itu sendiri adalah penyederhanaan
atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora serta
kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara
ilmiah pedagogis/ psikologis untuk tujuan pendidikan. Ilmu
pengetahuan sosial sebagai mata pelajaran tidak semata membekali
ilmu lebih dari itu membekali juga sikap atau nilai dan keterampilan
dalam hidup bermasyarakat sehingga mereka mengetahui benar
lingkungan, masyarakat, dan bangsanya dengan berbagai
karakteristiknya.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran IPS adalah alih informasi pengetahuan dan keterampilan
yang membantu para peserta didik menempatkan diri dalam situasi
yang membuatnya mampu melakukan konstruksi-konstruksi
pemikirannya dalam situasi wajar, alami, dan mampu mengekspresikan
dirinya secara tepat apa yang mereka rasakan dan mampu
melaksanakannya.
30
b. Fungsi dan Tujuan IPS.
Ilmu Pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan membentuk
warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk
meyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga
memiliki fungsi aplikatif (Rasimin, 2012:7). Fungsi yang dimaksud
adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai Pendidikan. Fungsi ilmu
pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain memberi bekal
pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Yang
dimaksud keterampilan sosial yaitu, ketrampilan melakukan sesuatu
yang berhubungan dengan kepentingan hidup bermasyarakat, seperti
kerja sama, gotong-royong, tolong menolong sesama umat manusia,
dan melakukan tindakan memecahkan persoalann sosial di masyarakat.
Keterampilan intelektual berpengaruh pada keterampilan berfikir,
kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam
menghadapi permasalahan sosial di masyarakat.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa fungsi ilmu pengetahuan
sosial sebagai pendidikan adalah membina siswa menjadi warga negara
yang baik yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian
sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan
Negara. Mengingat bahwa kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat
berkembang secara terus-menerus, maka landasan ilmu pengetahuan
sosial sebagai program pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan
dan perubahan sekaligus kemajuan masyarakat.
31
Sedangkan tujuan pembelajara IPS dalam struktur KTSP di
sekolah dasar sebagai berikut:
1) Mengerjakan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah, dan kwarganegaraan melalui pendekatan pedagodis dan
psikologis.
2) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif inkuiri,
memecahkan masalah dan keterampilan sosial.
3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetsidalam
masyarakat yang majemuk, baik secara lokal, regional, nasional,
maupun global.
c. Ruang Lingkup IPS.
Sebagai bidang pengetahuan, ruang lingkup ilmu pengetahuan
sosial adalah berupa kehidupan manusia dalam masyarakat atau
manusia sebagai anggota masyarakat menurut Surdiyo dalam (Rasimin,
2012:5). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa ruang lingkup ilmu
pengetahuan sosial adalah manusia dalam konteks sosial.
Untuk menetapkan ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial, perlu
diketahui ciri-cirinya (Rasimin, 2012:6). Salah satu ciri utamanya
adalah bekerjasamanya antara disiplin ilmu pendidikan dengan disiplin
ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan. Kerjasama disiplin
32
ilmu pendidikan yang dimaksud adalah adanya seperangkat
kemampuan yang berguna sebagai berikut:
1) Memilih (menyederhanakan) bahan pendidikan dari disilin ilmu-
ilmu sosial dan humanities untuk tujuan pendidikan.
2) Mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan.
3) Penyajian (metode atau media) pendidikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan.
4) Menilai hasil beajar ilmu sosial.
Sedangkan ruang lingkup pelajaran IPS di sekolah dasar atau
Madrasah Ibtidaiyah yang tercantum pada kurikulum, menurut
Depdiknas (2006) sebagai berikut:
1) Manusia, tempat, dan lingkungan.
2) Waktu berkelanjutan dan perubahan.
3) Sistem sosial dan budaya.
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jika ditelaah lebih lanjut ruang lingkup materi IPS di sekolah
dasar atau Madrasah Ibtidaiyahmemiliki karakteristik:
1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur
geografi, sejarah, ekonomi, hukum, dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi yng dikemas
33
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topic (tema)
tertentu.
3) Standar kompetensi dan ompetensi IPS juga menyangkut berbagai
masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner
dan multi disipliner.
4) Standar kompetensi dan kompetensi dasar dapat menyangkut
peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dan prinsip sebab
akibat, kewilayahan, adaptasi, pengolahan lingkungan, struktur
proses, masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar
survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan, dan
jaminan keadilan.
5) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS menggunakan tiga
dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta
kehidupan manusia secara keseluruhan.
B. SK-KD Dan Materi Peta Lingkungan Setempat.
1. SK Dan KD.
Standar Kompetensi (SK) adalah deskripsi tentang pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata
pelajaran tertentu. Sedangkan KD atau Kompetensi Dasar merupakan
penjabaran dari SK atau standar kompetensi.
34
Berikut merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran IPS kelas IV SD/MI dalam standar kurikulum Satuan Tingkat
Pendidikan (Tim Bina Guru 2006:1).
Tabel 2.1
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
Memahami
sejarah,
kenampakan
alam,dan
keragaman suku
bangsa di
lingkungan
Kabupaten/ Kota
dan Provinsi.
Membaca peta
lingkungan
setempat
(Kabupaten/ Kota,
provinsi) dengan
menggunakan skala
sederhana
Membaca lambang/simbol dalam
peta kabupaten/kota dan provinsi di
lingkungan tempat tinggalnya dengan
menggunakan skala sederhana
. Menunjukkan tempat-tempat penting di
kabupaten/kota daerah tempat
tinggalnya pada peta seperti tempat
bersejarah, pelabuhan laut/udara, dan
lain-lain
. Menunjukkan daerah tempat tinggalnya
(kabupaten/kota)
. Menunjukkan ibukota dan namanya di
provinsi tempat
tinggalnya
Menggambar denah tempat tinggalnya.
2. Materi Peta Lingkungan Setempat.
Materi yang peneliti pilih sebagai bahan penelitian di MI Gondoriyo,
adalah peta lingkungan setempat karena pada materi tersebut terdapat
35
perhitungan skala dan membaca peta yang dianggap siswa termasuk materi
yang sulit jika menggunakan metode ceramah.
Sedangkan berikut ini merupakan materi IPS tentang Peta Lingkungan
Sekitar (Tim Bina Guru, 2006:1-14):
a. Pengetahuan Peta.
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi
yang dilukiskan pada suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala
tertentu. Peta ada banyak macamnya, menurut kegunaannya, peta
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Peta Umum.
Adalah suatu yang menggambarkan wilayah umum suatu
wilayah. Hal-hal yang digambarkan oleh peta itu adalah kenampakan
alam dan kenampakan buatan yang ada di wilayah itu. Peta umum
juga disebut topografi. Contoh peta umum adalah peta wilayah
Indonesia, peta provinsi Gorontalo, peta kota Semarang, peta pulau
Mentawai.
2) Peta Khusus.
Adalah peta yang menggambarkan hal-hal khusus dari suatu
wilayah. Hal-hal yang digambarkan oleh peta khusus biasanya
spesifik atau hanya menggambarkan hal teertentu sesuai dengan tema
atau judul. Peta khusus biasanya disebut peta tematik. Contoh peta
khusus antara lain: peta kepadatan penduduk di Indonesia, peta
persebaran sumber daya alam di Indonesia.
36
Sebuah gambar dapat dikatakan peta apabila memiliki syarat-
syarat umum peta. Syarat-syarat umum yang harus ada pada peta
antara lain: judul, garis tepi, warna, legenda, dan skala.
a) Judul peta.
Adalah nama peta yang menunjukkan isi peta, misal Jawa
Tengah, Jawa Barat, atau nama-nama tempat lainya. Biasanya
judul peta ditulis menggunakan huruf capital dan ukurannya lebih
besar.
b) Garis tepi peta.
Adalah batas-batas bagian tepi gambar daerah yang dipetahan
dengan daerah sekitar.
c) Tata warna.
Adalah memperjelas perbedaan antara satu tempat dengan tempat
lain di alam sebenarnya. Misalnya laut, danau, sungai diberi
warna biru. Sedang batas wilayah dan jalan raya diberi warana
merah. Warna hitam menggambarkan kota, gunung dan jalan
kereta api, coklat menggambarkan pegunungan. Hijau
menggamarkan dataran rendah, kuning menggambarkan dataran
tinggi.
d) Legenda.
Adalah keterangan symbol, tanda, atau singkatan yang terdapat
dalam peta. Legenda diletakkan di bagian paling bawah kiri atau
kanan peta.
37
e) Skala.
Adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di
permukaan bumi. Contoh: skala peta provinsi 1: 1.500.000 artinya
jarak 1 cm sama dengan 1.500.000 cm atau 15.000 m atau 15 km
pada jarak sebenarnya.
b. Penggunaan Skala.
Skala sangat penting untuk menggambar peta, karena dengan
memahami skala peta, kamu dapat menggambar peta dengan tepat. Skala
sendiri merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya
di permukaan bumi.
Bentuk skala peta ada tiga macam, yaitu skala angka, skala garis,
dan skala verbal. Sekala angka biasanya menggunakan angka contoh pada
38
peta tertulis 1:100.000, artinya jarak 1 cm pada peta sama dengan 100.000
cm di permukaan bumi atau 1 cm pada peta sama dengan 1.000 m atau 1
km pada jarak sebenarnya. Sedangkan skala garis adalah skala yang
menggunakan garis. Dan sekala verbal merupakan skala yang dinyatakan
dalam bentuk kalimat, skala ini biasanya digunakan di Inggris. Misalnya 1
inci untuk 2 mil.
1) Jenis Skala.
Ada beberapa jenis skala peta. Skala peta pada umumnya dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu peta skala besar dan peta skala
kecil.
a) Skala besar.
Peta-peta yag digambarkan dalam skala besar maka angka skala
petanya kecil. Jadi hanya meliputi sebuah wilayah (daerah) yang
sempit (kecil). Peta dengan skala besar dapat menampilkan jalan
raya, bahkan rumah-rumah atau bangunan lain.
b) Skal kecil.
Peta-peta benua atau negara umumnya dibuat dengan skala kecil.
Jadi, angka skala petanya pun besar. Tujuannya agar gambar benua
atau negara tersebut dapat dilihat secara keseluruhan dalam satu
halaman.
39
2) Mengukur jarak sebenarnya menggunakan skala.
Misal pada peta bersekala 1:1.000.000, jarak antara kota A dan
kota B adalah 5,5 cm. berapa km jarak antara kota A dan kota B
sebenarnya?
Penyelesaian:
Karena letak kota A dan B pada peta lurus, pengukurannya lagsung
menggunakan penggaris. Setelah diukur, diperoleh panjang 5,5cm.
Diketahui: skala peta 1:1.000.000 dan jarak pada gambar 5,5cm
Ditanya : berapa jarak sebenarnya?
Jawab:
5,5 cm : 11.0000.0000
= 5,5 cm x 1.000.0000
= 5.500.000 cm = 55.000 m = 55 km.
Mengukur jarak dua tempat pada peta dapat dilakukan dengan cara-
cara berikut:
a) Menggunakan penggaris apabila kedua tempat tersebut berada pada
posisi lurus atau tidak berliku-liku.
b) Menggunakan benang untuk mengetahui panjang jalan raya,
sungai, atau pantai yang berliku-liku. Benang diletakkan
berdasarkan lekukan pada peta. Benang tersebut lalu diukur dengan
penggaris. Dengan demikian, kamu dapat mengetahui jarak atau
pangjang suatu tempat.
40
C. Media Tiga Dimensi Diorama.
1. Pengertian Media Tiga Dimensi Diorama.
Media diorama merupakan salah satu media tanpa proyeksi yang
disajikan secara visual tiga dimensional berwujud sebagai tiruan yang
mewakili aslinya (Daryanto, 2010:29). Atau dapat diartikan bahwa diorama
merupakan gabungan antara model tiga dimensi dan gambar perspektif dua
dimensi dalam satu penampilan utuh yang menggambarkan suasana
sebenarnya.
Media diorama ini kebanyakan digunakan oleh museum sejarah
maupun binatang langka. Karakteristik media ini adalah wujud dari
pemandangan atau lingkungan yang sebenarnya hanya saja dengan ukurang
yang kecil.
Dalam pembuatan media diorama ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan antara lain,ukuran diorama yang mana harus disesuaikan
dengan tempat yang digunakan serata siapa dan berapa banyak siswa yang
akan melihatnya. Kemudian bahan yang digunakan untuk membuat media
diorama, bahan yang digunakan tidak harus dari bahan-bahan yang baru dan
mahal, bahan bekas juga dapat digunakan dan akan menambah nilai plus
dari media diorama tersebut.
Ada beberapa tujuan penggunaan media tiga dimensi diorama ( benda
tiruan) sebagai berikut: (Daryanto, 2010:30-31)
a. Mengatasi kesulitan yang muncul ketika mmpelajari objek yang terlalu
besar.
41
b. Untuk mempelajari objek yang tak terjangkau secara fisik.
c. Untuk mempelajari objek yang mudah dijangkau tetapi tidak
memberikan keterangan yang memadai.
d. Untuk mempelajari konstruksi-konstruksi yang abstrak.
e. Untuk memperlihatkan proses dari objek yang luas.
2. Jenis-Jenis Media Tiga Dimensi Diorama.
Menurut Sumanto (2010: 156-167), ada tiga jenis media diorama
diantaranya:
a. Diorama Tertutup.
Adalah media tiga dimensi diorama yang dibatasi oleh alas atau dasar
dengan dinding samping kanan, dinding belakang, dan dinding sebelah
kiri. Sedangkan dibagian depan dibatasi dengan kaca transparan atau
bening. Sehingga jenis diorama ini hanya bisa dilihat dari sisi depan saja.
Biasanya model tertutup digunakan oleh museum-museum.
b. Diorama Lipat.
Adalah media tiga dimensi diorama yang terbuat dari lembaran kertas
yang dapat dilipat atau dibuka tutupsesuai dengan penggunaanya. Jenis
inii adalah model diorama yang paling praktis karna dengan dapat
dilipatnya diorama tersebut dapat memudahkan orang penggunanya
untuk membawa dan menyimpannya dengan mudah.
Disamping itu, diorama ini sangat sulit dan memerlukan kesabaran dalam
membuatnya karena harus tepat untuk melekatkan pola di kertas dinding.
42
c. Diorama Terbuka.
Adalah media tiga dimensi diorama yang tidak dilengkapi oleh dinding
batas pandangan, seperti halnya dua diorama sebelimnya. Diorama jenis
ini karakteristiknya hampir sama dengan make yaitu suatu penggambaran
objek diatas bidang datar.
3. Langkah-langkah Penggunaan Media Tiga Dimensi Diorama
Dalam penggunaan media tiga dimensi diorama ada beberapa langkah-
langkah yang harus dilakukan:
a. Menentukan materi yang akan disampaikan oleh siswa.
b. Membuat perencanaan pembuatan diorama terlebih dulu. Mulai dari
pemilihan bahan, warna, serta menentukan jenis diorama yang akan
digunakan. Perencanaan ini bertujuan agar guru tidak kesulitan dalam
proses pembuatan diorama tersebuat. Selain itu perencaan bertujuan agar
waktu yang digunakan akan efektif dan efisien.
c. Pembuatan diorama sangat memerlukan ketelatenan dan kekreatifan yang
tinggi. Sehingga guru hendaknya memiliki dua hal tersebut.
d. Ketika diorama selesai dibuat, setidaknya guru melakukan simulasi
terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada siswa. Dikhawatirkan
terjadi beberapa kekurangan yang bisa diantisipasi pada waktu simulasi.
e. Proses pembelajaran menggunakan media diorama. Dilangkah eksekusi
ini ada tiga sesi, sesi yang pertama adalah sesi sebelum pembelajaran.
Dalam sesi ini sebaiknya diorama ditutup dengan kain gelap terlebih
43
dahulu. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi penasaran dan tentunya
agar tidak mengurangi dan merusak diorama tersebut.
4. Kelebiahan dan Kelemahan Media Tiga Dimensi Diorama.
Berikut merupakan kelemahan dan kelebihan dari media tiga dimensi
diorama menurut Muedjiono dalam (Daryanto, 2010:29).
Kelebihan dari media tiga dimenssi diorama:
a. Memberikan pengalaman secara langsung.
b. Menyajikan secara kongkrit dan menghindari verbalisme.
c. Dapat menunjukkan objek secara utuh baik konstruksi maupun cara
kerja.
d. Dapat menunjukkan alur atau proses secara jelas.
Disisi lain, beberapa klemahan diorama adalah:
a. Tidak dapat menjangkau sasaran yang lebih besar.
b. Penyimpanan memerlukan ruangan yang besar dan perawatan rutin.
Namun kekurangan tersebut dapat diatasi dengan membuat diorama
yang lebih besar sehingga dapat diamati oleh seisi kelas dan sebagai solusi
perawatan rutin, diorama dapat dibuat model tertutup sehingga tidak mudah
kotor.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Gondoriyo.
1. Profil Sekolah.
Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Gondoriyo
Alamat Madrasah : Dusun Krajan Rt 01 Rw 03, Desa Gondoriyo,
Kec. Bergas, Kab. Semarang.
NIS : 080034
NSS/ NSM : 111 233 220 123
NSB : 020471820518801
NPSN : 20320622 / 60712778
Didirikan : 01 Februari 1959
Status : Swasta
Yayasan : LP. Ma’arif
Akreditasi Madrasah : Terakreditasi B
Nama Kepala Sekolah : M. Irkham, S.Pd.I, M.Pd. I
No.Tlp/ HP : (024) 6826520 / 085 865 804 903
Kepemilikan Tanah : Tanah Desa dan Tanah Wakaf
Status Tanah : Bersertifikat.
Luas Tanah : 1.430 m2 Tanah Desa 900 m2 Tanah Wakaf
Luas Bangunan : 900 m2
44
45
2. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
Menjadi sekolah yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni budaya (ipteks), iman, taqwa (imtaq).
b. Misi
1) Jegamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
2) Melaksanakan pembelajaran klasikal terpadu dan bimbingan secara
efektif.
3) Menumbuhkan semangat unggul kepada seluruh warga sekolah secara
intensif.
4) Menerapkan manajemen yang transparan, demokratis, accountable,
professional, dan partisipasi.
5) Melaksanakan hubungan masyarakat yang bermatabat, bebas dan
proaktif untuk kepentingan pendidikan.
c. Tujuan.
1) Meningkatkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi peserta
didik sebagai bekal untuk melanjutkan ketingkat pendidikan yang
lebih tinggi.
2) Meningkatkan SDM pendidikan dan tenaga pendidik.
3) Meningkatnya pengadaan dan pemanfaatan seluruh sarana prasarana
dan alat penujang belajar yang dimiliki madrasah.
4) Terciptanya perilaku yang dan tutur kata sopan peserta didik kepada
sesama, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar.
46
5) Terwujudnya lulusan (out put) yang berkualitas dan handal dari tahun
ke tahun.
6) Menjuarai lomba akademik/ olimpiade akademik yang
diselenggarakan pada tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan
nasional.
7) Meningkatnya daya saing madrasah dengan prestasi, baik akademik
maupun non akademik.
8) Memiliki grup marching band yang handal.
3. Keadaan Guru dan Siswa MI Gondoriyo.
a. Data Guru yang mengajar di MI Gondoriyo
Adapun jumlah guru sebagai tenaga pendidik di MI Gondoriyo ini
yaitu ada 12 orang, satu berpendidikan strata dua (S2) yaitu Kepala
Sekolah Bapak M. Irkham, dan 7 diantaranya berpendidikan strata satu
(S1), dan 4 diantaranya sedang menempuh pendidikan untuk strata satu
(S1). Sebagaimana dalam table dibawah ini:
Table 3.1
Data Guru MI Gondoriyo
NO NAMA GURU TUGAS KETERANGAN
1 M. Irkham, S.Pd.I,
M.Pd.I
Guru Bahasa
Arab dan ke NU
an
Kepala Madrasah
2 Khosiah, S.Pd.I Guru Kelas I A Wali Kelas I A
3 Muhammad Khosiin, Guru Kelas I B Wali Kelas I B
47
S.Pd.I
4 Sri Wahyuni Guru Kelas II A Wali Kelas II A
5 Muhammad
Musthofa
Guru Kelas II B Wali Kelas II B
6 Paryadi, S.Th.I Guru Kelas III
A
Wali Kelas III A
7 Noorida Dwi P,
S.Pd.I
Guru Kelas III
B
Wali Kelas III B
8 Mahmudah, S.Pd.I Guru Kelas IV
A
Wali Kelas IV A
9 Miggi Aisyah S,
S.Pd.I
Guru Kelas IV
B
Wali Kelas IV B
10 Ahmad Farid Guru Kelas V Wali Kelas V
11 Sa’roniah, S.Pd.I Guru Kelas VI Wali Kelas VI
12 Riswanto Guru Penjas Guru Mapel
13 Jumarni Pemjaga
b. Karakteristik Siswa kelas IV MI Gondoriyo.
Siswa yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas IV yang
berjumlah 25 siswa, terdiri dari 11 laki-laki dan 14 perempuan. Berikut
daftar nama-nama siswa kelas IV MI Gondoriyo:
48
Table 3.2
Daftar Siswa Kelas IV B MI Gondoriyo
NO NAMA SISWA KETERANGAN
L P
1 Ardan Alfi Muzaffa L
2 Arya Sandra Pratama L
3 Ervian Yulita Radisti P
4 Bunga Lestari P
5 Davito Putra Adi P L
6 Faza Alfian L
7 Firza Farah Adi Ayu P
8 Irfan Haikal Idrisa L
9 Nabila Destiana R P
10 Najwa Camila Arisa P
11 Nanung Ayodya L
12 Novan Andi S L
13 Rafa Nafinatun Uyun P
14 Rafif Ngadani L
15 Refano Aditya L
16 Refa Yulia Putri P
17 Risda Uyun Wafa P
18 Safina Auliya Sani P
49
19 Sakila Suci Ramadhani P
20 Salma Salsabila P
21 Vanny Rastika Aprilia P
22 Viona Mutiara P
23 Willyatama Arta P. S L
24 Maya Bilqis Azzahra P
25 Rafi Eka Cahya L
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian.
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan gambaran tentang kondisi
kelas IV tempat penelitian dilaksanakan. MI Gondoriyo ini merupakan tempat
yang dipilih untuk mengadakan penelitian tindakkan kelas (PTK). Dengan
subjek yang dikenai tindakan adalah guru dan siswa kelas IV yang berjumlah
25 siswa dengan focus penelitian pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) semester I (ganjil) dengan masih menggunakan kurikulum KTSP pada
materi Peta Lingkungan Setempat
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari dua
siklus. Peneliti juga merancang strategi pembelajaran yang berbeda dengan
strategi pembelajaran yang biasa diterapkan dalam pembelajaran selama ini
berlangsung. Hal ini mengingat salah satu tujuan penelitian tindakkan kelas
adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil belajar siswa di kelas, serta
kualitas proses pembelajaran di kelas. Karena peneliti menyadari bahwa
proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang memberi dampak
50
atau efek yang positif pada siswa, serta belum mampu membangkitkan rasa
ketertarikan dan motivasi belajar pada siswa yang nantinya akan meningkatkan
hasil belajar pada siswa tersebut.
Dengan demikian untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti
mencoba menggunakan media tiga dimensi diorama sebagai media perantara
dalam pembelajaran yang disampaikan pada setiap siklusnya. Dengan tujuan
untuk meningkatkan motivasi dan rasa ketertarikan siswa sehingga akan
berdampak pada hasil belajar siswa.
1. Deskripsi Data Awal atau Pra Siklus.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti sebelum
melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran di MI
Gondoriyo. Sistem pembelajaran yang berlangsung masih berpusat pada
guru, guru lebih beperan aktif dalam pembelajaran. Metode yang masih
digunakan adalah ceramah dan jarang menggunakan media dalam setiap
pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih
kurang aktif. Selain itu siswa juga kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran yang ditunjukkan dengan masih sedikitnya siswa
mengajukkan pertanyaan, sering bercanda dan asyik bermain dengan
temannya, kurang memperhatikan penjelasan guru ketika kegiatan
pembelajaran berlangsung.
51
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.
Siklus ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 26 Agustus 2017 pukul
07.00 – 09.00 WIB. Di kelas IV MI Gondoriyo, secara garis besar penelitian
ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning).
Dalam tahap perencanaan tindakkan kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pembelajaran
IPS yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar yang
menggunakan media tiga dimensi diorama. Adapun materi yang dibahas
adalah Peta Lingkungan Setempat.
b. Menyiapkan media tiga dimensi diorama yang berbentuk miniatur peta
lingkungan setempat.
c. Menyiapkan bahan ajar atau materi ajar yang berkaitan dengan materi
peta lingkungan setempat serta contoh gambar peta pada atlas.
d. Menyiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui lembar keterampilan
guru dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan
media tiga dimensi diorama.
e. Menyiapkan instrumen tes/ evaluasi teks/ soal yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar IPS terkait materi Peta Lingkungan Setempat.
52
2. Tindakkan (acting).
Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya. Berikut adalah langkah kegiatan
tindakan siklus I:
a. Pra Pembelajaran.
Menyiapkan alat pembelajaran berupa buku IPS kelas IV, gambar peta,
dan media tiga dimensi diorama yang berbentuk miniatur peta
lingkungan setempat.
b. Kegiatan Awal.
1) Guru membuka pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
2) Guru mengabsen kehadiran siswa dan memberikan sugesti positif
berupa motivasi yang menyangkut tentang materi pembelajaran yang
akan disampaikan, dan menghindari perkataan negative yang dapat
menurunkan kepercayaan diri peserta didik.
3) Guru mengajak siswa keluar dari mental yang pasif serta memberikan
rangsangan dan menggugah rasa ingin tahu siswa.
4) Sebelum guru memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan
yang akan dicapai.
5) Guru menggali wawasan dasar dan pengalaman individual peserta
didik yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu tentang Peta
Lingkungan Setempat.
53
c. Kegiatan Inti.
1) Eksplorasi.
a) Guru menyampaikan kompetensi yang diharapkan kepada peserta
didik.
b) Guru menyampaikan materi tentang Peta lingkungan Setempat
c) Guru memberi contoh bagaimana cara membaca peta
menggunakan media tiga dimensi diorama yang berbentuk miniatur
peta lingkungan setempat.
d) Guru mengajak siswa untuk bersama-sama membaca peta
menggunakan media tiga dimensi diorama yang berbentuk miniatur
peta lingkungan setempat.
e) Guru menjelaskan tentang syarat-syarat umum yang terdapat pada
peta.
2) Elaborasi.
a) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
yang berkaitan dengan materi.
b) Guru mengajak siswa untuk menggambar peta lingkungan
setempat, seperti petaperjalanan dari rumah menuju ke sekolahan.
3) Konfirmasi.
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum
diketahui oleh siswa. Guru bersala siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pahaman, serta memberikan penguatan dan menyimpulkan.
54
d. Kegiatan Akhir.
1) Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran tentang Peta
Lingkungan Setempat.
2) Guru memberikan soal tes pada tugas mandiri untuk mengetahui daya
serap materi yang telah dipelajari.
3) Siswa diminta untuk mempelajari materi selanjutnya, agar minggu
depan mengikuti pembelajaran IPS dengan baik.
4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah bersama.
5) Guru mengucapkan salam dan penutup.
3. Pengamatan atau Observasi (observing).
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan
pengamatan untuk mengetahui ketrampilan guru dan keaktifan siswa,
selama proses pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi
diorama dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan peneliti adalah: guru sudah menguasai materi
pembelajaran dengan baik, guru sudah mengaktifkan rasa ingin tahu siswa
berkaitan dengan materi yang diajarkan melalui tanya jawab.
Aspek-aspek yang diamati selama proses pembelajaran
berlangsung adalah sebagai berikut:
55
a. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I.
Tabel 3.3
Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I
NO Aspek yang diamati Skor
A B C D
A. Persiapan guru dalam mengajar
1. Penguasaan terhadap materi dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
B. Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa V 2. Memberikan motivasi awal V 3. Memberikan apresiasi (berkaitan dengan
materi) V
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran V 5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari V
C. Penguasaan bahan ajar 1. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
V
2. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar V 3. Kejelasan dalam memberikan contoh V 4. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar V
D. Kegiatan belajar mengajar 1. Penyajian bahan pembelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
V
2. Membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
V
3. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
V
4. Memberikan bimbingan terhadap siswa yang masih kesulitan atau belum memahami materi
V
5. Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
V
6. Ketepatan dalam penggunaan alokasi V
56
waktu yang disediakan. E. Ketepatan guru dalam menggunakan
media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran.
1. Guru menkonkritkan pemikiran siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
2. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
3. Guru menjelaskan bagaimana cara membaca peta dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
V
5. Ketetapan atau kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan
V
6. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
V
7. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
V
F. Evaluasi pembelajaran 1. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan. V
2. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP.
V
G. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
1. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
V
2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
V
3. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
V
H. Tindak lanjut / Follow up 1. Memberikan tugas kepada siswa V 2. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya V
I. Menutup pelajaran 1. Memberikan motifasi untuk selalu terus
belajar V
2. Salam penutup. V
57
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25.
b. Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I.
Tabel 3.4
Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR A B C D
1. Antusiasme siswa saat menerima pembelajaran IPS dengan menggunakan Media Tiga Dimensi Diorama dari guru
V
2. Keaktifan siswa dalam mengaitkan materi dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media tiga dimensi diorama
V
3. Keterlibatan dan konstribusi siswa saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
4. Bertanya dan mengemukakan pendapat
V
5. Kemampuan siswa dalam membaca peta lingkungan sekitar dengan menggunakan media tiga dimensi diorama dan mencoba membuat contoh peta lingkungan sekitar.
V
6. Kejelasan siswa dengan materi yang disampaikan menggunakan media tiga dimensi diorama.
V
7. Keseriusan siswa saat mengikuti pemmbelajaran
V
8. Antusiasme siswa saat menyimpulkan materi bersama guru
V
58
9. Mengerjakan evaluasi secara mandiri V 10. Mengumpulkan evaluasi tepat waktu V
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25.
4. Refleksi.
Kegiatan refleksi bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi diorama.
Berdasarkan pelaksanaan siklus I dan pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti ditemukan indikator kelemahan dan kekurangan dari guru saat
mengajar maupun pada siswa. Berikut ini merupakan beberapa kekurangan
yang dialami pada siklus I:
a. Guru belum maksimal dalam penggunaan media tiga dimensi diorama,
sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa.
b. Masih ada beberapa siswa yang belum berani untuk bertanya kepada
guru tentang materi peta lingkungan setempat.
c. Kurangnya keseriusan siswa saat mengikuti pembelajaran (masih banyak
siswa yang mengobrol dengan teman dan menggambar)
d. Guru belum optimal dalam mengembangkan sifat ingin tahu siswa
melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi peta
lingkungan setempat.
59
e. Guru belum optimal dalam memberikan bimbingan terhadap siswa yang
masih kesulitan atau belum memahami pembelajaran IPS materi peta
lingkungan setempat.
f. Kurangnya keaktifan siswa dalam mengkaitkan materi pada kegiatan
pembelajaran menggunakan media tiga dimensi diorama.
g. Siswa banyak yang belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan
guru dengan tepat waktu.
Dengan adanya beberapa kekurangan/ permasalahan yang masih
terjadi, maka peneliti merancang perbaikan/ tindakan yang akan dilakukan
pada siklus II. Untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar di siklus
II.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada semester I (ganjil),
pada tanggal 4 Agustus 2017. Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan
program semester mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV semester
I. Standar kompetensi memahami sejarah, kenampakan alam,dan keragaman
suku bangsa di lingkungan Kabupaten/ Kota dan Provinsi. Dengan
kompetensi dasar membaca peta lingkungan setempat (Kabupaten/ Kota,
provinsi) dengan menggunakan skala sederhana, dengan materi pokok peta
lingkungan setempat.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dalam 4 (empat) tahapan, yaitu
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing),
60
dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning).
Tindakan kegiatan yang dilaksanakan peneliti dalam setiap
perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
IPS yang memuat serangkaian pembelajaran yang menggunakan
media tiga dimensi diorama. Materi pembelajaran yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah Peta Lingkungan Setempat.
b. Menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti media tiga dimensi
diorama yang menjadi perantara penyampaian materi pembelajaran
serta media pendukung penggaris dan tali.
c. Menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan Peta Lingkungan
Setempat.
d. Menyiapkan lembar pengamatan atau observasi, untuk mengetahui
keterampilan guru dalam mengajar dan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran yang menggunakan media tiga dimensi diorama.
e. Menyiapkan instrument tes/ evaluasi yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar IPS terkait dengan materi peta lingkungan setempat.
f. Peneliti berkoordinasi dengan guru kelas selaku kolabolator untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media tiga
dimensi diorama. Supaya pembelajaran yang dilakukan akan lebih
menarik dan memperbaiki permasalahan yang ada pada siklus I (satu).
61
2. Tindakan (acting).
Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang dibuat sebelumnya. Berikut adalah langkah kegiatan
tindakan siklus I:
a. Pra Pembelajaran.
Menyiapkan alat pembelajaran berupa buku IPS kelas IV, gambar peta,
dan media tiga dimensi diorama yang berbentuk miniatur peta
lingkungan setempat.
b. Kegiatan Awal.
1) Guru membuka pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.
2) Guru mengabsen kehadiran siswa dan memberikan sugesti positif
berupa motivasi yang menyangkut tentang materi pembelajaran yang
akan disampaikan, dan menghindari perkataan negatif yang dapat
menurunkan kepercayaan diri peserta didik.
3) Apresiasi dimana guru bertanya pada siswa tentang materi minggu
lalu dan materi yang akan dibahas.
4) Sebelum guru memulai pembelajaran guru menyampaikan tujuan
dan penilaian yang akan dicapai.
5) Guru menggali wawasan dasar dan pengalaman individual peserta
didik yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu tentang Peta
Lingkungan Setempat.
6) Guru memberi motivasi siswa dengan memberi semangat untuk tetap
mengikuti dan mempelajari setiap pengalaman yang nanti akan
62
didapat dalam pembelajaran dengan mengaitkan topic baru dengan
topik lama.
c. Kegiatan Inti.
1) Eksplorasi.
a) Guru menjelaskan materi pembelajaran secara runtut dan
terstruktur tentang tentang materi peta lingkungan setempat seperti
penggunaan skala, bentuk, jenis, dan pengukuran dengan intonasi
yang jelas serta mudah dipahami.
b) Guru menjelaskan tentang bagaimana mengukur jarak sebenarnya
dengan menggunakan media tiga dimensi diorama.
c) Guru melakukan demonstrasi bagaimana mengukur jarak
sebenarnya dengan menggunakan penggaris, tali, dan media tiga
dimensi diorama.
d) Guru menggali rasa ingin tahu siswa dengan cara memberikan
pertanyaan yang terkait dengan cara menghitung jarak sebenarnya
dan materi peta lingkungan setempat
e) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap pembelajaran.
2) Elaborasi.
a) Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempraktikkan sendiri
bagaimana cara mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan
penggaris, tali dan media tiga dimensi diorama
b) Guru menfasilitasi melalui pemberian tugas yang berkaitan dengan
menghitung jarak sebenarnya untuk memunculkan gagasan baru.
63
c) Guru membiasakan siswa untuk bertanya, mengemukakan
pendapat, membaca, dan mencatat terutama hal-hal yang penting.
d) Guru melatih siswa untuk menanggapi argument siswa lain.
e) Guru dan siswa membuat perbedaan antara pengukuran
menggunakan media tiga dimensi diorama dengan bantuan
penggaris atau tali.
f) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
3) Konfirmasi.
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum
diketahui oleh siswa. Guru bersala siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pahaman, serta memberikan penguatan dan menyimpulkan.
d. Kegiatan Akhir.
1) Guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran tentang Peta
Lingkungan Setempat.
2) Guru memberikan soal tes pada tugas mandiri untuk mengetahui daya
serap materi yang telah dipelajari.
3) Siswa diminta untuk mempelajari materi selanjutnya, agar minggu
depan mengikuti pembelajaran IPS dengan baik.
4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah bersama.
5) Guru mengucapkan salam dan penutup.
3. Observasi (observing).
Selama proses pembelajaran peneliti secara langsung melakukan
pengamatan untuk mngetahui keterampilan guru baik mengajar, penguasaan
64
kelas, penyampaian materi, keterampilan penggunaan media tiga dimensi
diorama. Peneliti juga mengamati secara langsung keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran, perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung,
keterampilan siswa dalam mempraktikkan penggunaan media tiga dimensi
diorama sebagai perantara penyampaian materi yang diberikan oleh guru
untuk meningkatkan hasil belajar. Aspek-aspek yang diamati oleh peneliti
sebagai berikut:
a. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II.
Tabel 3.4
Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II
NO Aspek yang diamati Skor
A B C D
A. Persiapan guru dalam mengajar
1. Penguasaan terhadap materi dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
B. Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa V 2. Memberikan motivasi awal V 3. Memberikan apresiasi (berkaitan dengan
materi) V
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran V 5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari V
C. Penguasaan bahan ajar 1. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
V
2. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar V 3. Kejelasan dalam memberikan contoh V 4. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar V
D. Kegiatan belajar mengajar
65
1. Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
V
2. Membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
V
3. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
V
4. Memberikan bimbingan terhadap siswa yang masih kesulitan atau belum memahami materi.
V
5. Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
V
6. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktuyang disediakan.
V
E. Ketepatan guru dalam menggunakan media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran.
1. Guru menkonkritkan pemikiran siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
2. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
3. Guru menjelaskan bagaimana cara mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan skala pada media tiga dimensi diorama
V
4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
V
5. Ketetapan atau kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan
V
6. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
V
7. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
V
F. Evaluasi pembelajaran 1. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan. V
2. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP.
V
G. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
66
1. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
V
2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
V
3. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
V
H. Tindak lanjut / Follow up 1. Memberikan tugas kepada siswa V 2. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya V
I. Menutup pelajaran 1. Memberikan motifasi untuk selalu terus
belajar V
2. Salam penutup. V Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25.
b. Lembar Observasi Belajar Siswa.
Tabel 3.5
Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR A B C D
1. Antusiasme siswa saat menerima pembelajaran IPS dengan menggunakan Media Tiga Dimensi Diorama dari guru
V
2. Keaktifan siswa dalam mengaitkan materi dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media tiga dimensi diorama
V
3. Keterlibatan dan konstribusi siswa saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
67
4. Bertanya dan mengemukakan pendapat
V
5. Kemampuan siswa dalam mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan media tiga dimensi diorama.
V
6. Kejelasan siswa dengan materi yang disampaikan menggunakan media tiga dimensi diorama.
V
7. Keseriusan siswa saat mengikuti pembelajaran.
V
8. Antusiasme siswa saat menyimpulkan materi bersama guru
V
9. Mengerjakan evaluasi secara mandiri V 10. Mengumpulkan evaluasi tepat waktu V
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25.
4. Refleksi (reflecting).
Berdsarkan hasil penelitian dan pengamatan pada siklus II yang
dilakukan oleh peneliti, sesuai dengan rencana penelitian tindakan kelas,
serta telah banyaknya peningkatan dalam pembelajaran IPS pada materi peta
lingkungan setempat, dan telah tercapainya hal yang diharapkan, yakni:
a. Ketercapaiannya ketuntasan klasikal yang besarnya 85%
b. Keaktifan siswa mulai berkembang, hal itu dibuktikan dengan banyaknya
siswa yang berani dalam bertanya kepada guru baik tentang materi yang
disampaikan guru yaitu peta lingkungan setempat atau pun hal-hal yang
68
baru yang mereka belum mengetahuinya namun masih berkaitan dengan
materi peta lingkungan setempat.
c. Semua siswa antusias dan mengakibatkan pembelajaran menjadi lebih
aktif, efektif dan menyenangkan.
Pada siklus II ini pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan siklus
I. Hal tersebut juga dibuktikan dengan lembar observasi belajar siswa dan
lembar kinerja guru siklus II pada tabel diatas yang didalamnya berisi
perubahan keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan pembelajaran, siswa mengikuti pembelajaran dengan baik,
siswa aktif dalam mempraktikan penggunaan media tiga dimensi diorama
yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu kinerja guru dalam
melakukan pembelajaran juga meningkat seperti mengajak siswa lebih aktif
baik untuk bertanya maupun untuk berpendarat, kemampuan guru dalam
mengkongkritkan pembelajaran lebih meningkat, guru juga membimbing
siswa yang belum paham materi yang disampaikan guru, dan guru juga baik
dalam menggunakan media tiga dimensi diorama dalam penyampaian
materi. Dalam siklus II ini dikatakan mengalami keberhasilan yang
diharapkan dalam pembelajaran IPS materi peta lingkungan setempat
dengan menggunakan media tiga dimensi diorama pada kelas IV B MI
Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Sehingga dari hasil
belajar ini dapat sebagai acuan untuk pembelajaran di kelas IV selanjutnya.
69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data Persiklus
1. Analisis Data Pra Siklus.
Sebagian proses belajar mengajar di kelas IV B MI Gondoriyo,
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, di laksanakan oleh sebagian
besar guru dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan. Dimana
guru sebagi subyek pembelajaran yang bertugas sebagai fasilitator atau
penyampaian materi pembelajaran, sedangkan siswa siswa sebagai obyek
pembelajaran yang bertindak sebagai pendengar. Hal tersebut kurang
efektif atau efisien dalam proses belajar mengajar, karena pembelajaran
dengan metode ceramah dan penugasan adalah metode yang monoton dan
menjenuhkan bagi siswa.
Sebelum diadakannya kegiatan siklus I dan siklus II peneliti
terlebih dulu mengadakan tindakan pra siklus. Untuk mengetahui sejauh
mana siswa kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS terutama pada
materi Peta Lingkungan Setempat, tindakan pra siklus ini dilaksanakan
pada hari Senin, tanggal 31 Juli 2017. Dari pengamatan pra siklus yang
dilakukan peneliti didapatkan data nilai siswa kelas IV B MI Gondoriyo,
Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang sebagai berikut:
70
Table 4.1
Nilai Tes Pra Siklus Siswa Kelas IV B MI Gondoriyo Materi Peta
Lingkungan Setempat
NO NAMA SISWA KKM NILAI KET
1 Ardan Alfi Muzaffa 60 55 TT 2 Arya Sandra Pratama 60 65 T 3 Ervian Yulita Radisti 60 70 T 4 Bunga Lestari 60 45 TT 5 Davito Putra Adi P 60 50 TT 6 Faza Alfian 60 50 TT 7 Firza Farah Adi Ayu 60 55 TT 8 Irfan Haikal Idrisa 60 65 T 9 Nabila Destiana R 60 55 TT 10 Najwa Camila Arisa 60 70 T 11 Nanung Ayodya 60 50 TT 12 Novan Andi S 60 65 T 13 Rafa Nafinatun Uyun 60 50 TT 14 Rafif Ngadani 60 75 T 15 Refano Aditya 60 45 TT 16 Refa Yulia Putri 60 45 TT 17 Risda Uyun Wafa 60 65 T 18 Safina Auliya Sani 60 55 TT 19 Sakila Suci R 60 45 TT 20 Salma Salsabila 60 65 T 21 Vannya Rastika A 60 70 T 22 Viona Mutiara 60 50 TT 23 Willyatama Arta P. S 60 70 T 24 Maya Bilqis Azzahra 60 50 TT 25 Rafi Eka Cahya 60 60 T
Jumlah 1.440 Rata-Rata Kelas 57,6
71
Tabel 4.2
Rekapitulasi Nilai Siswa pada Pra Siklus
No Uraian Hasil 1. Rata-rata Nilai Kelas 57,6 2. Prosentase Ketuntasan 44%
Berdasarkan data hasil nilai pra siklus siswa pada pembelajaran IPS
dan data rekapitulasi nilai pra siklus siswa mata pelajaran IPS pada siswa
kelas IV B MI Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang pada
materi peta lingkungan setempat, dapat disimpulkan bahwa pada kondisi awal
kemampuan siswa pada mata pelajaran IPS materi peta lingkungan setempat,
belum semua siswa dapat mencapai KKM. Karena pada pembelajaran IPS
KKM yang ditentukan adalah 60. Berdasarkan data yang diperoleh dari 25
siswa hanya 11 atau 44% siswa yang dapat mencapai KKM, sedangkan 14
atau 56% siswa lainnya belum mencapai KKM yang ditentukan, sedangkan
nilai rata-rata kelas adalah 57,6. Dengan hasil pengamatan kondisi awal
tersebut terhadap pembelaharan IPS pada materi peta lingkungan setempat,
maka peneliti menyusun dan melaksanakan serangkaian perencanaan tindakan
kelas guna mengatasi hambatan-hambatan tersebut, yang akan diakhiri pada
kegiatan analisis dan refleksi.
Pelaksanaan tindakan kelas akan disesuaikan dengan rencana
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan
kelas ini menggunakan media tiga dimensi diorama untuk meningkatkan hasil
belajar siswa melalui tahapan-tahapan yang disiapkan dan direncanakan.
72
2. Analisis Data Siklus I.
Pelaksanaan Siklus I pada kegiatan pembelajaran IPS materi peta
lingkungan setempat menggunakan media tiga dimensi diorama dan atlas.
Guru menjelaskan materi peta baik jenis dan syarat-syarat yang terdapat
pada peta kepada siswa dengan menggunakan alat peraga media tiga
dimensi diorama terutama saat mengajarkan bagaimana cara membaca peta.
Dan siswa mempraktekkan secara bergantian. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai observer (pengamat). Pengamatan juga dibantu oleh guru
kelas IV B untuk menilai aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi
guru dan lembar observasi siswa. Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus I
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2017 di kelas IV B MI
Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Dengan jumlah siswa
25 siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.
Proses belajar mengajar berpedoman pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan dan menggunakan instrument
penilaian berupa post test lembar pengamatan guru dan siswa. Berikut ini
merupakan data hasil belajar siswa pada siklus I.
Tabel 4.3
Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
NO NAMA SISWA KKM NILAI KET
1 Ardan Alfi Muzaffa 60 50 TT 2 Arya Sandra Pratama 60 90 T 3 Ervian Yulita Radisti 60 90 T 4 Bunga Lestari 60 50 TT
73
5 Davito Putra Adi P 60 70 T 6 Faza Alfian 60 70 T 7 Firza Farah Adi Ayu 60 80 T 8 Irfan Haikal Idrisa 60 80 T 9 Nabila Destiana R 60 70 T 10 Najwa Camila Arisa 60 100 T 11 Nanung Ayodya 60 70 T 12 Novan Andi S 60 80 T 13 Rafa Nafinatun Uyun 60 50 TT 14 Rafif Ngadani 60 100 T 15 Refano Aditya 60 60 T 16 Refa Yulia Putri 60 70 T 17 Risda Uyun Wafa 60 80 T 18 Safina Auliya Sani 60 80 T 19 Sakila Suci R 60 50 TT 20 Salma Salsabila 60 90 T 21 Vanny Rastika A. 60 90 T 22 Viona Mutiara 60 70 T 23 Willyatama Arta P. S 60 80 T 24 Maya Bilqis Azzahra 60 50 TT 25 Rafi Eka Cahya 60 80 T
Jumlah 1.850 Rata-Rata Kelas 74
Tabel 4.4
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus I
Dari hasil pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada siklus I.
terdapat hasil seperti table diatas, dan diperoleh data bahwa sebanyak 20
siswa atau 80% sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 5
siswa atau 20% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
sedangkan rata-rata kelas mencapai 74.
No Uraian Hasil 1. Rata-rata Nilai Kelas 74 2. Prosentase Ketuntasan 80%
74
Selama pembelajaran pada siklus I berlangsung peneliti peneliti
mengamati secara seksama proses pembelajaran tersebut. Pengamatan yang
diamati dalam siklus I ini meliputi: pengamatan terhadap guru selama
proses pembelajaran berlangsung, pengamatan terhadap siswa selama
mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Berikut ini merupakan hasil
pengamatan terhadap guru dan siswa dengan penggunaan media diorama
dalam proses pembelajaran.
a. Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I.
Tabel 4.5
Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I
NO Aspek yang diamati Skor
A B C D
A. Persiapan guru dalam mengajar
1. Penguasaan terhadap materi dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
B. Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa V 2. Memberikan motivasi awal V 3. Memberikan apresiasi (berkaitan dengan
materi) V
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran V 5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari V
C. Penguasaan bahan ajar 1. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
V
2. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar V 3. Kejelasan dalam memberikan contoh V 4. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar V
D. Kegiatan belajar mengajar
75
1. Penyajian bahan pembelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
V
2. Membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
V
3. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
V
4. Memberikan bimbingan terhadap siswa yang masih kesulitan atau belum memahami materi
V
5. Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
V
6. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan.
V
E. Ketepatan guru dalam menggunakan media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran.
1. Guru menkonkritkan pemikiran siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
2. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
3. Guru menjelaskan bagaimana cara membaca peta dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
V
5. Ketetapan atau kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan
V
6. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
V
7. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
V
F. Evaluasi pembelajaran 1. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan. V
2. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP.
V
G. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
1. Meninjau kembali materi yang telah V
76
diberikan 2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan V
3. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
V
H. Tindak lanjut / Follow up 1. Memberikan tugas kepada siswa V 2. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya V
I. Menutup pelajaran 1. Memberikan motifasi untuk selalu terus
belajar V
2. Salam penutup. V Jumlah Skor 8 63 18 0 Total 89 Total Kinerja Guru 69,53 Kriteria Sedang
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100%.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76%.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50%.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25%.
Rumus: Total Skor x 100 Skor Maksimal Kategori Total Kerja Guru:
76 - 100 = Baik
51 – 75 = Sedang
25 – 50 = Kurang
Berdasarkan tabel diatas menyebutkan bahwa hasil penilaian
pengamatan terhadap hasil kinerja guru pada siklus I diperoleh keterangan
bahwa nilai kategori A/ 4 (sangat baik) mendapatkan 2 point, nilai kategori
77
B/ 3 (baik) mendapatkan 21 poin, nilai kategori C/2 (cukup) mendapatkan 9
poin, sedangkan nilai kategori D/1 (kurang) mendapatkan 0 point.
b. Lembar Observasi Siswa Siklus I
Tabel 4.6
Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR A B C D
1. Antusiasme siswa saat menerima pembelajaran IPS dengan menggunakan Media Tiga Dimensi Diorama dari guru
V
2. Keaktifan siswa dalam mengaitkan materi dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media tiga dimensi diorama
V
3. Keterlibatan dan konstribusi siswa saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
4. Bertanya dan mengemukakan pendapat
V
5. Kemampuan siswa dalam membaca peta lingkungan sekitar dengan menggunakan media tiga dimensi diorama dan mencoba membuat contoh peta lingkungan sekitar.
V
6. Kejelasan siswa dengan materi yang disampaikan menggunakan media tiga dimensi diorama.
V
7. Keseriusan siswa saat mengikuti pemmbelajaran
V
8. Antusiasme siswa saat menyimpulkan materi bersama guru
V
9. Mengerjakan evaluasi secara mandiri V 10. Mengumpulkan evaluasi tepat waktu V
Jumlah Skor 4 15 8 0 Total 27 Total Kegiatan Belajar Siswa 67,5 Kriteria Sedang
78
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100%.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76%.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50%.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25%.
Rumus: Total Skor x 100 Skor Maksimal Kategori Total kegiatan belajar siswa:
76 - 100 = Baik
51 – 75 = Sedang
25 – 50 = Kurang
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
pengamatan terhadap siswa pada siklus I diperoleh keterangan bahwa nilai
kategori 4/ A (sangat baik) sebanyak 1 poin, kategori 3/ B (baik) sebanyak 5
poin, kategori 2/ C (cukup) sebanyak 4 poin, sedangkan kategori 1/ D
(kurang) sebanyak 0 poin.
3. Analisis Data Siklus II.
Setelah melaksanakan kegiatan penelitian pada siklus I, peneliti
kemudian melanjutkan penelitian kesiklus II. Pelaksanaan kegiatan
penelitian siklus II memiliki jeda waktu selama satu minggu dari kegiatan
penelitian siklus I. selama satu minggu tersebut siswa diberikan kesempatan
oleh guru untuk lebih memahami tentang pelajaran berikutnya yaitu
menghitung jarak sebenarnya. Pelaksanaan penelitian pada siklus II ini
79
masih menggunakan tata cara yang sama dengan pelaksanaan penelitian
pada siklus I, dimana peneliti bertindak sebagai observer atau pengamat.
Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran IPS pada materi peta lingkungan
setempat dilaksanakan dengan menggunakan media namun sebelum
menggunakan media guru terlebih dulu menjelaskan tentang materi
pembelajaran, media tiga dimensi diorama digunakan dalam pengukuran
jarak sebenarnya atau skala yang dibantu oleh media lain yaitu penggaris
dan tali. Kemudia setelah guru memperagakan atau mencontohkan
bagaimana cara mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan skala
pada media tiga dimensi diorama, siswa di bagi menjadi beberapa kelompok
untuk mempraktekkannya.
Kegiatan pengamatan ini dibantu oleh guru kelas IV B MI
Gondoriyo, untuk memahami aspek-aspek yang terkandung pada lembar
penilaian hasil kinerja guru dan lembar observasi siswa. Penelitian
pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4
Agustus 2017 di kelas IV MI Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang.dengan jumlah siswa 25 siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki
dan 14 siswa perempuan.
Dalam pelaksanaan penelitian pada siklus II ini peneliti masih
perpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
dipersiapkan dan direncanakan sebelumnya dan menggunakan instrument
penilaian post test, lembar pengamatan kinerja guru, dan lembar observasi
siswa. Berikut ini merupakan hasil belajar dari siklus II.
80
Tabel 4.7
Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II
NO NAMA SISWA KKM NILAI KET
1 Ardan Alfi Muzaffa 60 50 TT 2 Arya Sandra Pratama 60 80 T 3 Ervian Yulita Radisti 60 100 T 4 Bunga Lestari 60 50 TT 5 Davito Putra Adi P 60 70 T 6 Faza Alfian 60 80 T 7 Firza Farah Adi Ayu 60 90 T 8 Irfan Haikal Idrisa 60 100 T 9 Nabila Destiana R 60 80 T 10 Najwa Camila Arisa 60 80 T 11 Nanung Ayodya 60 80 T 12 Novan Andi S 60 100 T 13 Rafa Nafinatun Uyun 60 60 T 14 Rafif Ngadani 60 90 T 15 Refano Aditya 60 70 T 16 Refa Yulia Putri 60 80 T 17 Risda Uyun Wafa 60 90 T 18 Safina Auliya Sani 60 80 T 19 Sakila Suci R 60 70 T 20 Salma Salsabila 60 90 T 21 Vannya Rastika A 60 100 T 22 Viona Mutiara 60 90 T 23 Willyatama Arta P. S 60 80 T 24 Maya Bilqis Azzahra 60 60 T 25 Rafi Eka Cahya 60 80 T
Jumlah 2.000 Rata-Rata Kelas 80
Tabel 4.8
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Pada Siklus II
No Uraian Hasil 1. Rata-rata Nilai Kelas 80 2. Prosentase Ketuntasan 92%
81
Dari data tabel diatas didapat hasil belajar dan rekapitulasi siswa pada
mata pelajaran IPS dengan materi peta lingkungan setempat diperoleh hasil
bahwa sebanyak 23 siswa atau 92% sudah mencapai kritreria ketuntasan
minimal (KKM) dan 2 siswa atau 8% belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Dan rata-rata kelas mencapai 80.
Dalam proses pembelajaran pada siklus II ini berlangsung, peneliti
peneliti bertugas mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung
dengan seksama. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti juga masih sama
seperti pada siklus I diantaranya meliputi: pengamatan terhadap guru selama
pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dan pengamatan terhadap
siswa selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Berikut ini
merupakan hasil pengamatan yang terhadap guru dan siswa dengan
menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran pada siklus II.
c. Hasil Pengamatan Kinrja Guru Siklus II.
Tabel 4.9
Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II
NO Aspek yang diamati Skor
A B C D
A. Persiapan guru dalam mengajar
1. Penguasaan terhadap materi dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
B. Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa V 2. Memberikan motivasi awal V 3. Memberikan apresiasi (berkaitan dengan
materi) V
82
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran V 5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari V
C. Penguasaan bahan ajar 1. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
V
2. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar V 3. Kejelasan dalam memberikan contoh V 4. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar V
D. Kegiatan belajar mengajar 1. Penyajian bahan pembelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
V
2. Membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
V
3. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
V
4. Memberikan bimbingan terhadap siswa yang masih kesulitan atau belum memahami materi.
V
5. Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa
V
6. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktuyang disediakan.
V
E. Ketepatan guru dalam menggunakan media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran.
1. Guru menkonkritkan pemikiran siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
2. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
3. Guru menjelaskan bagaimana cara mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan skala pada media tiga dimensi diorama
V
4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
V
5. Ketepan atau kesesuaian penggunaan V
83
media dengan materi yang disampaikan 6. Memiliki keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran V
7. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
V
F. Evaluasi pembelajaran 1. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan. V
2. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP.
V
G. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
1. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
V
2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
V
3. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
V
H. Tindak lanjut / Follow up 1. Memberikan tugas kepada siswa V 2. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya V
I. Menutup pelajaran 1. Memberikan motifasi untuk selalu terus
belajar V
2. Salam penutup. V Jumlah Skor 72 42 0 0 Total 114 Total Kinerja Guru 89,06 Kriteria Baik
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100%.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76%.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50%.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25%.
Rumus: Total Skor x 100 Skor Maksimal
84
Kategori Total Kerja Guru:
76 - 100 = Baik
51 – 75 = Sedang
25 – 50 = Kurang
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil penilaian dari
pengamatan terhadap guru pada siklus II ini diperoleh keterangan bahwa
nilai kategori 4/A (sangat baik) sebanyak 18 poin, kategori 3/ B (baik)
sebanyak 14 poin, kategori 2/C (cukup) sebanyak 0 poin, sedangkan
kategori 1/ D (kurang) sebanyak 0 poin.
d. Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II.
Tabel 4.10
Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR A B C D
1. Antusiasme siswa saat menerima pembelajaran IPS dengan menggunakan Media Tiga Dimensi Diorama dari guru
V
2. Keaktifan siswa dalam mengaitkan materi dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media tiga dimensi diorama
V
3. Keterlibatan dan konstribusi siswa saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
4. Bertanya dan mengemukakan pendapat
V
5. Kemampuan siswa dalam mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan media tiga dimensi diorama.
V
6. Kejelasan siswa dengan materi yang disampaikan menggunakan media
V
85
tiga dimensi diorama. 7. Keseriusan siswa saat mengikuti
pembelajaran V
8. Antusiasme siswa saat menyimpulkan materi bersama guru
V
9. Mengerjakan evaluasi secara mandiri V 10. Mengumpulkan evaluasi tepat waktu V
Jumlah Skor 24 12 0 0 Total 36 Total Kegiatan Belajar Siswa 90 Kriteria Baik
Keterangan :
Skor Nilai
Skor A = 4: (sangat baik), jika mencapai 76-100%.
Skor B = 3: (baik), jika mencapai 51-76%.
Skor C = 2: (cukup baik), jika mencapai 26-50%.
Skor D = 1: (kurang baik), jika mencapai <25%.
Rumus: Total Skor x 100 Skor Maksimal Kategori Total kegiatan belajar siswa :
76 - 100 = Baik
51 – 75 = Sedang
25 – 50 = Kurang
Berdasarkan hasil pengamatan siklus II pada siswa kelas IV B MI
Gondoriyo yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data seperti tabel diatas.
Dan di peroleh keterangan bahwa nilai kategori 4/ A (sangat baik) sebanyak
6 point, kategori 3/ B (baik) sebanyak 4 poin, sedangkan kategori 2/ C
(cukup) dan kategori 1/ D (kurang) sebanyak 0 poin.
86
B. Analisis Data Akhir.
Dengan terlaksananya refleksi dan analisis maka peneliti mengadakan
pembahasan berdasarkan hasil penelitian dari pelaksanaan tindakan pra
siklus, siklus I, hingga siklus II yang membahas tentang perolehan hasil post
test yang diperoleh dari proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan
dengan dua tahapan yaitu tahapan pertama atau siklus I dan tahapan ke dua
adalah siklus II yang diawali dengan diadakannya tindakan pra siklus.
Pembahasan ini meliputi hasil tes pengamatan hasil kinerja guru saat
pembelajaran berlangsung dan lembar observasi bagi siswa.
Pada tahapan tindakan pertama atau pra siklus peneliti mengambil
nilai dari hasil post test pra siklus siswa yang dilakukan pada tanggal 31 Juli
2017. Dari data nilai post test tersebut menunjukkan bahwa dari 25 siswa
terdapat 14 siswa yang belum mencapai KKM. Setelah dilakukan evaluasi
pada keggiatan pra siklus, peneliti mencoba menggunakan media tiga
dimensi diorama pada siklus I. Dan dapat diperoleh hasil pada siklus I
terdapat 5 siswa yang belum mencapai KKM, sedangkan pada siklus II
terdapat 2 siswa yang belum mencapai KKM. Pada siklus I perbaikan
pembelajaran difokuskan pada materi peta lingkungan setempat dengan
menggunakan media tiga dimensi diorama. Mengenalkan kepada siswa
tentang media tiga dimensi diorama yang jarang dijumpai. Media tiga
dimensi diorama diterapkan pada pertengahan pembelajaran yang digunakan
untuk memudahkan siswa dalam membaca peta. Namun ada beberapa siswa
yang belum paham baik dalam materi ataupun cara penggunaan media tiga
87
dimensi diorama, sehingga dalam tindakan siklus I ini ada beberapa siswa
yang masih berbicara dengan temannya atau bermain sendiri di dalam kelas
hal tersebut menganggu siswa lain saat mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran harus dilanjutkan pada
siklus II.
Pada tindakan siklus II ini proses pembelajaran lebih baik
dibandingkan dengan siklus I. siswa lebih memahami penggunaan media
tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi peta lingkungan
setempat. Pada siklus II ini siswa diajarkan bagaimana cara menghitung
jarak sebenarnya menggunakan media tiga dimensi diorama dengan
menggunakan media bantu tali dan penggaris. Siswa juga mulai paham cara
penggunaan media tiga dimensi diorama, hal tersebut terbukti banyak siswa
yang antusias dan semangat saat belajar bahkan saat mempraktikkan
penggunaan media tiga dimensi diorama, sehingga hasil pembelajaran dan
nilai rata-rata siswa menunjukkan peningkatan. Hal tersebut dibuktikan
dengan tercapainya hasil peningkatan belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian, terhadap hasil belajar siswa yang
diketahui bahwa jumlah presentase ketuntasan belajar IPS siswa selalu
mengalami kenaiakan. Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
88
Tabel 4.11
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Siklus I, dan Siklus II
Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar siswa, dapat
dinyatakan bahwa hasil evaluasi pembelajaran dari pra siklus, siklus I, dan
siklus II, dapat dijelaskan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dari
setiap tindakkan. Dari hasil tersebut mengalami peningkatan dari jumlah
siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), dari pra siklus
hanya 11 (44%) siswa yang tuntas, siklus I ada 20 (80%) siswa yang tuntas,
dan pada siklus II terdapat 23 (92%) yang tuntas.
Meningkat atau tidaknya hasil belajar tersebut karena ada faktor-
faktor tertentu yang mempengaruhi siswa itu sendiri baik faktor internal
maupun eksternal. Faktor internal yang memengaruhi hasil belajar meliputi,
kecerdasan, minat, perhatian, motivasi, dan ketekunan belajar. Sedangkan
siswa yang tuntas dalam belajar adalah siswa yang memperhatikan,
NO Tahap
Hasil Belajar
Rata-Rata
Nilai
Tuntas % Tidak
Tuntas
%
1. Pra
Siklus
57,6 11 44% 14 56%
2. Siklus I 74 20 80% 5 20%
3. Siklus II 80 23 92% 2 8%
89
mendengarkan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya jika menemukan
kesulitan, antusias dan merespon saat pembelajaran berlangsung.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas
yang lakukan peneliti di kelas IV B MI Gondoriyo, Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018, telah berhasil mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 85%. Sehingga Hipotesis
yang menyatakan “Upaya meningkatkan hasil belajar IPS materi peta
lingkungan setempat dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
pada siswa kelas IV B Mi Gondoriyo Kecamatan Bergas, Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018” dapat diterima.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media tiga dimensi diorama dapat meningkatkan hasil
belajar IPS materi peta lingkungan setempat pada siswa kelas IV B MI
Gondoriyo, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang Tahun pelajaran
2017/2018. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil
belajar dari mulai kegiatan pra siklus dengan rata-rata nilai 57,6 meningkat
menjadi rata-rata 74 pada siklus I dan kemudian meningkat menjadi rata-
rata 80 pada siklus II. Untuk angka ketuntasan hasil belajar siswa pada
kegiatan pra siklus sebanyak 11 siswa atau 44% kemudian meningkat
menjadi 20 siswa atau 80% pada siklus I dan menjadi 23 siswa atau 92%
pada siklus II. Jadi angka ketuntasan dari kegiatan pra siklus sampai dengan
siklus II meningkat sebanyak 12 siswa atau 48%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa telah memenuhi KKM dan telah mencapai
indikator keberhasilan 85% yang menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar.
90
91
B. Saran
Dari penelitian dan pemaparan yang dilakukan oleh peneliti, agar
proses pembelajaran IPS materi peta lingkungan setempat dengan
menggunakan media tiga dimensi diorama lebih memberikan hasil
maksismal, maka disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk 2 siswa yang masih belum tuntas diperlukan pendampingan,
motivasi, serta bimbingan dalam belajar yang lebih khusus dari guru.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa seharusnya guru lebih kreatif
dan inofatif untuk melakukan kegiatan pebelajaran dengan
menggunakan metode, strategi, ataupun media dalam penyampaikan
materi pembelajaran walaupun dengan taraf yang sederhana. Dimana
siswa nantinya akan lebih memiliki wawasan dan pengalaman baru, dan
menghindarkan kejenuhan pada siswa saat pembelajaran, hal tersebut
juga akan membengaruhi keberhasilan proses belajar siswa.
3. Dalam proses pembelajaran IPS guru seharusnya meminimalisir
penggunaan metode ceramah yang menjenuhkan bagi siswa.
Penggunaan media tiga dimensi diorama pada materi peta lingkungan
setempat, siswa tidak hanya dapat berfikir kongkrit namun siswa juga
dapat mempraktikkan langsung bagaimana cara mengukur jarak
sebenarnya. Media tiga dimensi diorama tidak hanya digunakan pada
materi peta lingkungan setempat guru juga dapat mencobanya dimateri
lainnya seperti kenampakan alam dan buatan di Indonesia. Media tiga
92
dimensi diorama akan memudahkan siswa dalam berfikir kongkrit
terhadap penyerapan materi tersebut.
4. Perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan media
tiga dimensi diorama, agar kekurangan atau kesalahan yang ada bisa
diperbaiki.
C. Penutup.
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
IPS Materi Peta Lingkungan Setempat Dengan Menggunakan Media Tiga
Dimensi Diorama Pada Siswa Kelas IV B MI Gondoriyo Kecamatan
Bergas, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, peneliti memerlukan kritik dan saran yang
sekiranya dapat membuat skripsi ini agar menjadi lebih baik. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, terutama dari pihak-pihak
yang terkait.
Amin Ya Robbal’Alamin
93
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Jabar, dan Cepi Safrudin Abdul. 2008. Evaluasi Program
Pendidikan:Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suhasimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Devisi Buku Perguruan
Tinggi, PT RajaGrafindo Persada
Ashar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Perannya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media
Depdiknas. 2006. Ruang Lingkup Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
Sekolah Dasar.
Djunaidi dan Fauzan Almanshur. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN Malang Press.
Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta
Hidayati, Peni Nur. 2017. Skripsi Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Lingkungan Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas
III B MI Ma’arif Kumpulrejo 2 Tahun Pembelajaran 2016/2017. Salatiga:
IAIN Salatiga.
Asiah, Siti. 2016. Pengembangan Peembelajaran Media Diorama Pada Mata
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Tema Lingkungan alam Dan
Lingkungan Buatan Siswa Kelas IIISekolah Dasar Negeri (SDN) Kepanjen I
94
Jombang. (Online). (http://etheses.uin-malang.ac.id/6102/1/14761032.pdf,
diakses pada 24 April 2017)
Munandi,Yudhi. 2013. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
GP Press.
Pedoman PenulisanSkripsi dan Tugas Akhir STAIN Salatiga. 2008
Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial: Teori dan Aplikasi.
Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sulistiyono, T. 2008. Dasar, Asas, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan. dalam Dwi
Siswoyo, (dkk).Ilmu Pendidikan.Yogyakarta: UNY Press
Sumanto. 2010. Media Pembelajaran di SD. Malang: PHK S1 PGSD-A FIP
Universitas Negeri Malang.
Sams, Rosma Hartini. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Teras.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran:Berorinentasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: kencana
Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT UNNES.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajarandi Sekolah Dasar.
Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Tim Bina Guru.2012. IPS Terpadu Untuk SDLMI Kelas 4. Jakarta: Erlangga.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana
95
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS I
Sekolah : MI Gondoriyo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Peta Lingkungan Setempat
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan Kabupaten/ Kota dan Provinsi.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Membaca peta lingkungan setempat (Kabupaten atau Kota dan Provinsi)
dengan menggunakan skala sederhana.
C. Tujuan Pembelajaran
o Siswa dapat membaca peta lingkungan setempat.
o Siswa dapat mengetahui syarat-syarat yang harus ada pada peta.
o Siswa dapat mengetahui penggunaan skala dalam pembuatan peta
lingkungan setempat.
o Siswa dapat mengukur jarak sebenarnya dengan peta.
o Siswa dapat membuat peta lingkungan setempat.
Karakter siswa yang diharapkan: rasa ingin tahu, mandiri, kreatif, peduli
lingkungan, dan kerja keras.
D. Indikator
6. Membaca lambang/simbol dalam peta kabupaten/kota dan provinsi di
lingkungan tempat tinggalnya dengan menggunakan skala sederhana.
96
7. Menunjukkan tempat-tempat penting di kabupaten/kota daerah tempat
tinggalnya pada peta seperti tempat bersejarah, pelabuhan laut/udara, dan
lain-lain.
8. Menggambar denah tempat tinggalnya.
E. Materi Pokok
1. Pengetahuan Peta.
Peta adalah gambar seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang
dilukiskan pada suatu bidang datar dengan perbandingan atau skala
tertentu. Peta ada banyak macamnya, menurut kegunaannya, peta
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Peta Umum.
Adalah suatu yang menggambarkan wilayah umum suatu wilayah. Hal-
hal yang digambarkan oleh peta itu adalah kenampakan alam dan
kenampakan buatan yang ada di wilayah itu. Peta umum juga disebut
topografi. Contoh peta umum adalah peta wilayah Indonesia, peta
provinsi Gorontalo, peta kota Semarang, peta pulau Mentawai.
b. Peta Khusus.
Adalah peta yang menggambarkan hal-hal khusus dari suatu wilayah.
Hal-hal yang digambarkan oleh peta khusus biasanya spesifik atau
hanya menggambarkan hal teertentu sesuai dengan tema atau judul.
Peta khusus biasanya disebut peta tematik. Contoh peta khusus antara
lain: peta kepadatan penduduk di Indonesia, peta persebaran sumber
daya alam di Indonesia.
Sebuah gambar dapat dikatakan peta apabila memiliki syarat-syarat
umum peta. Syarat-syarat umum yang harus ada pada peta antara lain:
judul, garis tepi, warna, legenda, dan skala.
1) Judul peta.
Adalah nama peta yang menunjukkan isi peta, misal Jawa Tengah,
Jawa Barat, atau nama-nama tempat lainya. Biasanya judul peta
ditulis menggunakan huruf capital dan ukurannya lebih besar.
97
2) Garis tepi peta.
Adalah batas-batas bagian tepi gambar daerah yang dipetahan
dengan daerah sekitar.
3) Tata warna.
Adalah memperjelas perbedaan antara satu tempat dengan
tempat lain di alam sebenarnya. Misalnya laut, danau, sungai
diberi warna biru. Sedang batas wilayah dan jalan raya diberi
warana merah. Warna hitam menggambarkan kota, gunung dan
jalan kereta api, coklat menggambarkan pegunungan. Hijau
menggamarkan dataran rendah, kuning menggambarkan dataran
tinggi.
4) Legenda.
Adalah keterangan symbol, tanda, atau singkatan yang
terdapat dalam peta. Legenda diletakkan di bagian paling bawah
kiri atau kanan peta.
98
5) Skala.
Adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi. Contoh: skala peta provinsi 1:
1.500.000 artinya jarak 1 cm sama dengan 1.500.000 cm atau
15.000 m atau 15 km pada jarak sebenarnya.
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan.
G. Langkah - Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
Guru memberikan salam dilanjutkan memimpin doa untuk
memulai pembelajaran.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Guru memberikan motivasi dengan cara tanya jawab yang
berhubungan dengan pelajaran.
Guru menyiapkan alat peraga dan media pembelajaran.
Guru menjelaskan tujuan dan penilaian pembelajaran yang
akan dicapai.
(5 menit)
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Informasi tentang Peta Lingkungan Setempat.
Guru memberi contoh bagaimana cara membaca Peta
Lingkungan Setempat dengan menggunakan media tiga
dimensi diorama.
Guru mengajak siswa untuk bersama-sama membaca
peta lingkungan setempat dengan menggunakan media
tiga dimensi diorama.
(60
menit)
99
Guru menjelaskan tentang syarat-syarat umum yang
harus ada pada peta.
Guru mengajak siswa untuk menggambar peta
lingkungan setempat, seperti peta perjalanan dari
rumah ke sekolah.
Elaborasi
g) Guru menfasilitasi melalui pemberian tugas untuk
memunculkan gagasan baru.
h) Guru memberikan kesempatan berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru tanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalahan pemahaman.
3. Penutup
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi
Peta Lingkungan Setempat.
Guru memberikan tes pada tugas mandiri untuk
mengetahui daya serap materi yang telah dipelajari
Tindak lanjut guru memberikan tugas rumah dengan
materi yang akan disampaikan di pertemuan
berikutnya.
5 menit
H. Sumber, Alat dan Bahan.
a. Sumber
o Buku IPS kelas IV, 2006, hal 1-14, KTSP, penerbit: Erlangga.
b. Media
o Media tiga dimensi diorama.
100
I. Penilaian:
Penilaian tertulis
o Latihan soal.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban
yang paling tepat!
1. Gambar seluruh atau sebagaian dari permukaan bumi yang dilukiskan
ke suatu bidang datar dengan skala tertentu disebut…
a. peta c. globe
b. legenda d. horizontal
2. Perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan
bumi disebut…
a. luas c. skala
b. keliling d. legenda
3. Peta memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat umum yang tidak
terdapat pada peta adalah…
a. judul peta c. tata warna
b. luas wilayah d. skala
4. Syarat peta umum yang berguna memperjelas atau mengtahui keadaan
alam di suatu wilayah adalah…
a. tata warna c. luas wilayah
b. judul peta d. skala
5. Keterangan gambar atau symbol dalam suatu peta disebut…
a. judul peta c. legenda
b. luas wilayah d. tata surya
6. Peta menggunakan simbol-simbol untuk menunjukkan gunung, symbol
yang digunakan adalah…
a. c.
101
b. d.
7. Sebuah peta menggunakan warna-warna tertentu yang memiliki arti.
Warna biru pada peta menggambarkan…
a. jalan kereta api
b. daerah bersalju
c. daratan tinggi
d. laut
8. Menurut kegunaannya, ada peta umum dan peta khusus. Berikut ini
yang termasuk peta khusus adalah…
a. peta Pulau Bali
b. peta Kepadatan penduduk Indonesia
c. peta Benua Australia
d. peta Pulau Jawa
9. Daerah bersalju pada peta di gambarkan dengan warna…
a. kuning c. putih
b. hijau d. merah
10. Arti symbol gambar berikut adalah…
a. jalan kereta api c. pelabuhan
b. rawa-rawa d. danau
o Kunci Jawaban.
1. a. peta
2. c. skala
3. b. luas wilayah
4. a. tata warna
5. c. legenda
6. a.
102
103
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II
Sekolah : MI Gondoriyo
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/1
Materi Pokok : Peta Lingkungan Setempat
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di
lingkungan Kabupaten/ Kota dan Provinsi.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Membaca peta lingkungan setempat (Kabupaten atau Kota dan Provinsi)
dengan menggunakan skala sederhana.
C. Tujuan Pembelajaran
• Siswa dapat membaca peta lingkungan setempat.
• Siswa dapat mengetahui syarat-syarat yang harus ada pada peta.
• Siswa dapat mengetahui penggunaan skala dalam pembuatan peta
lingkungan setempat.
• Siswa dapat mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan skala.
• Siswa dapat membuat peta lingkungan setempat.
Karakter siswa yang diharapkan: rasa ingin tahu, mandiri, kreatif, peduli
lingkungan, dan kerja keras.
D. Indikator
9. Mengetahui kegunaan skala dalam pembuatan peta lingkungan setempat.
10.Mengetahui cara mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan skala.
104
11.Mengetahui macam-macam bentuk dan jennis skala beserta contohnya.
E. Materi Pokok
1. Penggunaan Skala.
Skala sangat penting untuk menggambar peta, karena dengan
memahami skala peta, kamu dapat menggambar peta dengan tepat.
Skala sendiri merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak
sebenarnya di permukaan bumi.
Bentuk skala peta ada tiga macam, yaitu skala angka, skala
garis, dan skala verbal. Sekala angka biasanya menggunakan angka
contoh pada peta tertulis 1:100.000, artinya jarak 1 cm pada peta sama
dengan 100.000 cm di permukaan bumi atau 1 cm pada peta sama
dengan 1.000 m atau 1 km pada jarak sebenarnya. Sedangkan skala
garis adalah skala yang menggunakan garis. Dan sekala verbal
merupakan skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat, skala ini
biasanya digunakan di Inggris. Misalnya 1 inci untuk 2 mil.
a. Jenis Skala.
Ada beberapa jenis skala peta. Skala peta pada umumnya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu peta skala besar dan peta
skala kecil.
1) Skala besar.
Peta-peta yag digambarkan dalam skala besar maka angka
skala petanya kecil. Jadi hanya meliputi sebuah wilayah
(daerah) yang sempit (kecil). Peta dengan skala besar dapat
menampilkan jalan raya, bahkan rumah-rumah atau bangunan
lain.
2) Skala kecil.
Peta-peta benua atau negara umumnya dibuat dengan skala
kecil. Jadi, angka skala petanya pun besar. Tujuannya agar
105
gambar benua atau negara tersebut dapat dilihat secara
keseluruhan dalam satu halaman.
b. Mengukur jarak sebenarnya menggunakan skala.
Misal pada peta bersekala 1:1.000.000, jarak antara kota A
dan kota B adalah 5,5 cm. berapa km jarak antara kota A dan kota
B sebenarnya?
Penyelesaian:
Karena letak kota A dan B pada peta lurus, pengukurannya
lagsung menggunakan penggaris. Setelah diukur, diperoleh
panjang 5,5cm.
Diketahui: skala peta 1:1.000.000 dan jarak pada gambar 5,5 cm
Ditanya : berapa jarak sebenarnya?
Jawab:
5,5 cm : 1
1.0000.0000 = 5,5 cm x 1.000.0000
= 5.500.000 cm = 55.000 m = 55 km.
Mengukur jarak dua tempat pada peta dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut:
1) Menggunakan penggaris apabila kedua tempat tersebut berada
pada posisi lurus atau tidak berliku-liku.
2) Menggunakan benang untuk mengetahui panjang jalan raya,
sungai, atau pantai yang berliku-liku. Benang diletakkan
berdasarkan lekukan pada peta. Benang tersebut lalu diukur
dengan penggaris. Dengan demikian, kamu dapat mengetahui
jarak atau pangjang suatu tempat.
106
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah, Tanya Jawab, dan Penugasan.
G. Langkah - Langkah Pembelajaran
2. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
Guru memberikan salam dilanjutkan memimpin doa untuk
memulai pembelajaran.
Guru mengabsen kehadiran siswa.
Guru menyiapkan alat peraga atau media pembelajaran.
Apresiasi dimana guru bertanya pada siswa tentang materi
minggu lalu dan materi yang akan dibahas.
Guru menyapaikan materi yang akan dipelajari serta
tujuan dan penilaian pembelajaran yang akan dicapai.
Guru menggali wawasan dasar atau pengalaman siswa
yang berkaitan dengan materi peta lingkungan setempat.
Guru memberi motivasi siswa dengan memberi semangat
untuk tetap mengikuti dan mempelajari setiap pengalaman
yang nanti akan didapat dalam pembelajaran dengan
mengaitkan topic baru dengan topik lama.
(5 menit)
3. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
b) Guru menjelaskan materi pembelajaran secara runtut
dan terstruktur tentang tentang materi peta lingkungan
setempat seperti penggunaan skala, bentuk, jenis, dan
pengukuran dengan intonasi yang jelas serta mudah
dipahami.
c) Guru menjelaskan tentang bagaimana mengukur jarak
sebenarnya dengan menggunakan media tiga dimensi
(60
menit)
107
diorama.
d) Guru melakukan demonstrasi bagaimana mengukur
jarak sebenarnya dengan menggunakan penggaris, tali,
dan media tiga dimensi diorama.
e) Guru menggali rasa ingin tahu siswa dengan cara
memberikan pertanyaan yang terkait dengan cara
menghitung jarak sebenarnya dan materi peta
lingkungan setempat
f) Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
pembelajaran.
Elaborasi
i) Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempraktikkan
sendiri bagaimana cara mengukur jarak sebenarnya
dengan menggunakan penggaris, tali dan media tiga
dimensi diorama
j) Guru menfasilitasi melalui pemberian tugas yang
berkaitan dengan menghitung jarak sebenarnya untuk
memunculkan gagasan baru.
k) Guru membiasakan siswa untuk bertanya,
mengemukakan pendapat, membaca, dan mencatat
terutama hal-hal yang penting.
l) Guru melatih siswa untuk menanggapi argument siswa
lain.
m) Guru dan siswa membuat perbedaan antara pengukuran
menggunakan media tiga dimensi diorama dengan
bantuan penggaris atau tali.
n) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.
Konfirmasi
Siswa diminta bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahui terkait proses pembelajaran pada hari ini
kepada guru.
108
Siswa diberi pengutan dan motivasi untuk terus
menerapkan pendidikan yang telah didapat dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru memberikan motivasi dan arahan khusus terhadap
siswa yang kurang aktif dan kurang memahami materi
yang diajarkan.
4. Penutup
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi
Peta Lingkungan Setempat.
Guru memberikan tes pada tugas mandiri untuk
mengetahui daya serap materi yang telah dipelajari
Tindak lanjut guru memberikan tugas rumah dengan
materi yang akan disampaikan di pertemuan
berikutnya.
5 menit
H. Sumber, Alat dan Bahan.
a. Sumber
o Buku IPS kelas IV, 2006, hal 1-14, KTSP, penerbit: Erlangga.
b. Alat dan Bahan
o Media Tiga Dimensi Diorama tentang peta lingkungan setempat.
o Pengaris 30 cm
o Tali
I. Penilaian:
Penilaian Tertulis.
o Latihan Soal.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban
yang paling tepat!
1. Perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan
bumi disebut...
a. peta c. tata warna
b. judul peta d. skala
109
2. Kegunaan skala adalah...
a. menggambarkan wilayah umum.
b. menggambar peta dengan benar dan tepat.
c. mengetahui perbedaan suatu tempat satu dengan tempat lainnya di
alam sebenarnya.
d. menunjukkan isi peta.
3. Bentuk skala peta ada beberapa macam. Skala 1 : 1.500.000
merupakan contoh peta yang menggunakan skala...
a. angka c. verbal
b. garis d. Utama
4. Contoh dari bentuk skala verbal adalah...
a. 1 : 1.300.000 c. 10.000
b. 1 2 3 4 5 6 d. 1 inci untuk 2 mil
5. Yang termasuk contoh dari jenis skala besar adalah...
a. peta lokasi pesta.
b. peta negara Indonesia.
c. peta benua Autralia
d. peta benua Eropa
6. Jenis skala peta yang menggambarkan daerah yang luas seperti negara
atau benua tersebut dapat dilihat secara keseluruhan dalam satu
halaman, merupakan jenis skala peta...
a. skala sedang c. skala kecil
b. skala besar d. skala transparan
7. Skala 1 : 1.000.000 menunjukkan bahwa jarak 5 cm pada peta sama
dengan...
a. 4 km c. 50 km
b. 55 km d. 4,4 km
8. Pada peta berskala 1 : 1.500.000, jarak antara Kota A dan Kota B
adalah 1 cm. Berapa km jarak antara Kota A dan Kota B sebenarnya...
a. 1,5 km c. 10 km
b. 15 km d. 0,1 km
110
Benar x 10 = Nilai
9. Mengukur jarak dua tempat pada peta dapat dilakukan dengan cara-
cara...
a. menggunakan benang dan kayu.
b. menggunakan tali dan pensil.
c. menggunakan penggaris dan tali.
d. menggunakan karet dan atlas.
10. Untuk mengukur panjang jalan raya, sungai, atau pantai yang berliku
pada peta menggunakan...
a. kayu c. atlas
b. tali d. pensil
o Kunci Jawaban.
1. d. skala
2. b. menggambar peta dengan benar dan tepat.
3. a. angka
4. d. 1 inci untuk 2 mil
5. a. peta lokasi pesta
6. c. skala kecil
7. 5 𝑐𝑚 = 11.000.000
= 5cm x 1.000.000
= 5.000.000 cm = 50.000 m = 50 km (c)
8. 1 𝑐𝑚 = 11.500.000
= 1 cm x 1.500.000
= 1.500.000 cm = 15.000 m = 15 km (b)
9. c. menggunakan penggaris dan tali.
10. b. tali
Atau dapat menggunakan: Skor penilaian :
111
112
Lampiran 3
DOKUMENTASI
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Bentuk Media Tiga Dimensi Diorama Kegiatan pembelajaran pada siklus I
Mempraktikkan Media Tiga Dimensi Siswa mengerjakan Post Test Siklus I Diorama dalam pembelajaran IPS Materi peta lingkungan setempat
113
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada Siklus II Membraktikkan Media Tiga Dimensi Diorama dengan bantuan penggaris dan tali dalam pembelajaran IPS Materi peta lingkungan setempat untuk menghitung jarak sebenarnya pada siklus II
Pelaksanaan Post Test pada Siklus II Siswa Mengerjakan Post Test pada Siklus II dengan tertib
114
Lampiran 4
Nama Siswa :
Kelas :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
paling tepat!
1. Gambar seluruh atau sebagaian dari permukaan bumi yang dilukiskan ke suatu
bidang datar dengan skala tertentu disebut…
a. peta c. globe
b. legenda d. horizontal
2. Perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi
disebut…
a. luas c. skala
b. keliling d. legenda
3. Peta memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat umum yang tidak terdapat
pada peta adalah…
a. judul peta c. tata warna
b. luas wilayah d. skala
4. Syarat peta umum yang berguna memperjelas atau mengtahui keadaan alam di
suatu wilayah adalah…
a. tata warna c. luas wilayah
b. judul peta d. skala
5. Keterangan gambar atau symbol dalam suatu peta disebut…
a. judul peta c. legenda
b. luas wilayah d. tata surya
115
6. Peta menggunakan simbol-simbol untuk menunjukkan gunung, symbol yang
digunakan adalah…
a. c.
b. d.
7. Sebuah peta menggunakan warna-warna tertentu yang memiliki arti. Warna
biru pada peta menggambarkan…
a. jalan kereta api c. dataran tinggi
b. daerah bersalju d. laut
8. Menurut kegunaannya, ada peta umum dan peta khusus. Berikut ini yang
termasuk peta khusus adalah…
a. peta Pulau Bali
b. peta Kepadatan penduduk Indonesia
c. benua Australia
d. peta Pulau Jawa
9. Daerah bersalju pada peta di gambarkan dengan warna…
a. kuning c. putih
b. hijau d. merah
10. Arti symbol gambar berikut adalah…
a. jalan kereta api c. pelabuhan
b. rawa-rawa d. danau
116
Lampiran 5 Nama : Kelas : Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi
disebut...
a. peta c. tata warna
b. judul peta d. skala
2. Kegunaan skala adalah...
a. menggambarkan wilayah umum.
b. menggambar peta dengan benar dan tepat.
c. mengetahui perbedaan suatu tempat satu dengan tempat lainnya di alam
sebenarnya.
d. menunjukkan isi peta.
3. Bentuk skala peta ada beberapa macam. Skala 1 : 1.500.000 merupakan contoh
peta yang menggunakan skala...
a. angka c. verbal
b. garis d. Utama
4. Contoh dari bentuk skala verbal adalah...
a. 1 : 1.300.000 c. 10.000
b. 1 2 3 4 5 6 d. 1 inci untuk 2 mil
5. Yang termasuk contoh dari jenis skala besar adalah...
a. peta lokasi pesta.
b. peta negara Indonesia.
c. peta benua Australia
d. peta benua Eropa
6. Jenis skala peta yang menggambarkan daerah yang luas seperti negara atau
benua tersebut dapat dilihat secara keseluruhan dalam satu halaman,
merupakan jenis skala peta...
a. skala sedang c. skala kecil
117
b. skala besar d. skala transparan
7. Skala 1 : 1.000.000 menunjukkan bahwa jarak 5 cm pada peta sama dengan...
a. 4 km c. 50 km
b. 55 km d. 4,4 km
8. Pada peta berskala 1 : 1.500.000, jarak antara Kota A dan Kota B adalah 1 cm.
Berapa km jarak antara Kota A dan Kota B sebenarnya...
a. 1,5 km c. 10 km
b. 15 km d. 0,1 km
9. Mengukur jarak dua tempat pada peta dapat dilakukan dengan cara-cara...
a. menggunakan benang dan kayu.
b. menggunakan tali dan pensil.
c. menggunakan penggaris dan tali.
d. menggunakan karet dan atlas.
10. Untuk mengukur panjang jalan raya, sungai, atau pantai yang berliku pada
peta menggunakan...
a. kayu c. atlas
b. tali d. pensil
118
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. a. peta
2. c. skala
3. b. luas wilayah
4. a. tata warna
5. c. legenda
6. a.
7. d. laut
8. b. peta kepadatan penduduk Indonesia
9. c. putih
10. d. danau
119
Lampiran 7
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. d. skala
2. b. menggambar peta dengan benar dan tepat.
3. a. angka
4. d. 1 inci untuk 2 mil
5. a. peta lokasi pesta
6. c. skala kecil
7. 5 𝑐𝑚 = 11.000.000
= 5cm x 1.000.000
= 5.000.000 cm = 50.000 m = 50 km (c)
8. 1 𝑐𝑚 = 11.500.000
= 1 cm x 1.500.000
= 1.500.000 cm = 15.000 m = 15 km (b)
9. c. menggunakan penggaris dan tali.
10. b. tali
120
Lampiran 8
Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus I
NO Aspek yang diamati Skor
A B C D
A. Persiapan guru dalam mengajar
1. Penguasaan terhadap materi dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
B. Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa V 2. Memberikan motivasi awal V 3. Memberikan apresiasi (berkaitan dengan
materi) V
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran V 5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari V
C. Penguasaan bahan ajar 1. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
V
2. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar V 3. Kejelasan dalam memberikan contoh V 4. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar V
D. Kegiatan belajar mengajar 1. Penyajian bahan pembelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
V
2. Membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
V
3. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
V
4. Memberikan bimbingan terhadap siswa yang masih kesulitan atau belum memahami materi
V
5. Memiliki keterampilan dalam merespon V
121
dan menanggapi pertanyaan siswa 6. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan. V
E. Ketepatan guru dalam menggunakan media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran.
1. Guru menkonkritkan pemikiran siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
2. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
3. Guru menjelaskan bagaimana cara membaca peta dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
V
5. Ketetapan atau kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan
V
6. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
V
7. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
V
F. Evaluasi pembelajaran 1. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan. V
2. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP.
V
G. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
1. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
V
2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
V
3. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
V
H. Tindak lanjut / Follow up 1. Memberikan tugas kepada siswa V 2. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya V
I. Menutup pelajaran 1. Memberikan motifasi untuk selalu terus V
122
belajar
123
Lamiran 9
Lembar Hasil Pengamatan Kinerja Guru Siklus II
NO Aspek yang diamati Skor
A B C D
A. Persiapan guru dalam mengajar
1. Penguasaan terhadap materi dengan menggunakan media tiga dimensi diorama
V
B. Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran
1. Menarik perhatian siswa V 2. Memberikan motivasi awal V 3. Memberikan apresiasi (berkaitan dengan
materi) V
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran V 5. Memberikan acuan bahan pelajaran yang
akan dipelajari V
C. Penguasaan bahan ajar 1. Bahan ajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan dalam RPP
V
2. Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar V 3. Kejelasan dalam memberikan contoh V 4. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar V
D. Kegiatan belajar mengajar 1. Penyajian bahan pembelajaran sesuai
dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan.
V
2. Membuat siswa aktif saat pembelajaran berlangsung
V
3. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
V
4. Memberikan bimbingan terhadap siswa yang masih kesulitan atau belum memahami materi.
V
5. Memiliki keterampilan dalam merespon V
124
dan menanggapi pertanyaan siswa 6. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktuyang disediakan. V
E. Ketepatan guru dalam menggunakan media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran.
1. Guru menkonkritkan pemikiran siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
2. Guru mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui media tiga dimensi diorama dalam pembelajaran IPS materi Peta Lingkungan Sekitar.
V
3. Guru menjelaskan bagaimana cara mengukur jarak sebenarnya dengan menggunakan skala pada media tiga dimensi diorama
V
4. Kemampuan guru dalam mengelola kelas sehingga siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
V
5. Ketetapan atau kesesuaian penggunaan media dengan materi yang disampaikan
V
6. Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
V
7. Membantu meningkatkan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
V
F. Evaluasi pembelajaran 1. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah
ditetapkan. V
2. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP.
V
G. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
1. Meninjau kembali materi yang telah diberikan
V
2. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
V
3. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
V
H. Tindak lanjut / Follow up 1. Memberikan tugas kepada siswa V 2. Menginformasikan materi atau bahan
belajar yang akan dipelajari berikutnya V
I. Menutup pelajaran
125
126
Lampiran 10
Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
A B C D
1. Antusiasme siswa saat menerima
pembelajaran IPS dengan
menggunakan Media Tiga Dimensi
Diorama dari guru
V
2. Keaktifan siswa dalam mengaitkan
materi dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan media tiga dimensi
diorama
V
3. Keterlibatan dan konstribusi siswa
saat pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan media tiga
dimensi diorama
V
4. Bertanya dan mengemukakan
pendapat
V
5. Kemampuan siswa dalam membaca
peta lingkungan sekitar dengan
menggunakan media tiga dimensi
diorama dan mencoba membuat
contoh peta lingkungan sekitar.
V
6. Kejelasan siswa dengan materi yang
disampaikan menggunakan media
tiga dimensi diorama.
V
7. Keseriusan siswa saat mengikuti
pemmbelajaran
V
127
128
Lampiran 11
Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
A B C D
1. Antusiasme siswa saat menerima
pembelajaran IPS dengan
menggunakan Media Tiga Dimensi
Diorama dari guru
V
2. Keaktifan siswa dalam mengaitkan
materi dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan media tiga dimensi
diorama
V
3. Keterlibatan dan konstribusi siswa
saat pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan media tiga
dimensi diorama
V
4. Bertanya dan mengemukakan
pendapat
V
5. Kemampuan siswa dalam mengukur
jarak sebenarnya dengan
menggunakan media tiga dimensi
diorama.
V
6. Kejelasan siswa dengan materi yang
disampaikan menggunakan media
tiga dimensi diorama.
V
7. Keseriusan siswa saat mengikuti
pembelajaran.
V
8. Antusiasme siswa saat V
129
menyimpulkan materi bersama guru
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
Lampiran 19
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Silvia Wijayanti Santoso Dosen PA : Jaka Siswanta,
M.Pd
NIM : 115-13-019 Fakultas/ Jurusan: FTIK/ PGMI
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR
1. OPAK 2013 diselenggarakan oleh STAIN Salatiga
26-27 Agustus 2013 Peserta 3
2. OPAK Tarbiyah 2013 diselenggarakan oleh STAIN Salatiga
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. Seminar “The exclusive one day workshope become a successful enterepreneur” diselenggarakan oleh Fakultas Dakwah dan PT Mentari mulia Berjangka
23 April 2016 Peserta
2
4. Seminar “Making an incredible youth generation” diselenggarakan oleh IMM dan MASTA
6 September 2013 Peserta
2
5. Seminar Nasional Bahasa Arab “ Upaya menjaga eksistensi dan masa depan pembelajaran bahasa Arab” diselenggarakan oleh ITTAQO
9 Oktober 2013 Peserta
8
6. Library User Education yang diselenggarakan oleh UPT Perpustakaan STAIN Salatiga
16 September 2013 Peserta
2
7. Kegiatan pendidikan dan latihan calon pramuka
26-29 September 2014
Peserta 2
144
pandega “ PLCPP sebagai langkah rekonstruktif karakter pandega dalam membangun rencana yang loyal dan bermartabat” diselenggarakan oleh Racana Kusuma Dilaga- Woro Srikandhi
8. Seminar “ Stay Positive” yang diselenggaran oleh Fakultas Dakwah
26 Mei 2016 Peserta 2
9. Seminar Nasional “Hak gender kaum difabel dalam perspektif sosiologi dan hukum Islam” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Akhwal Al-Syakhshiayyah
24 Desember 2015 Peserta
8
10. Seminar Nasional “Indonesia budayaku Indonesia warisanku (Salatiga Kota Pusaka)” yang diselenggarakan oleh HMJ PGMI
02 Juni 2016 Peserta
8
11. Seminar Nasional “Dimanakah kiblat pendidikan kita?” yang diselenggarakan oleh DEMA FTIK
09 November 2016 Peserta
8
12. Seminar Internasional “Be Global Citizen through Non Formal in International Voluntary Service: Another Way to Go Abroad” yang diselenggarakan oleh KKI dan GREAT
04 April 2017 Peserta
8
13. Seminar Nasional “ Masyarakat Kewirausahaan” yang diselenggarakan oleh Kementrian Koprasi dan UKM
27 April 2017 Peserta
8
14. Piagam Penghargaan Konser Perdana
10 April 2015 Panitia 3
145
Cakrawangsa “GITA CINTA” yang diselenggarakan oleh SMC
15. Piagam Penghargaan Konser Perdana Gamananta “Romansa Nada Cakrawala” yang diselenggarakan oleh SMC
20 April 2016 Panitia
3
16. Piagam Penghargaan dalam Pedas Musik IX & Workshop PSM VIII STAIN Music Club (SMC) yang diselenggarakan oleh SMC
25 November- 02 Desember 2013
Panitia
3
17. Piagam Penghargaan dalam Pedas Musik XV & Workshop PSM IX STAIN Music Club (SMC) yang diselenggarakan oleh SMC
30 November- 2 Desember 2014
Panitia
3
18. Piagam Penghargaan dalam Pedas Musik XVI & Workshop PSM X Seni Musik Club (SMC) yang diselenggarakan oleh SMC
2 Desember- 9 Desember 2015
Panitia
3
19. Sertifikat Ngabuburit With SMC IAIN Salatiga “konser Peduli Sesama” yang diselenggarakan oleh SMC
21 Juni 2016 Panitia
3
20. Sertifikat Seminar Nasional “Menumbuhkan Jiwa KewirausahaanMelalui Usaha Online Untuk Masyarakat Ekonomi Mandiri” yang diselenggarakan oleh HMI
10 Desember 2016 Peserta
8
21. Sertifikat Seminar Nasional “Peneguhan Kembali IkhtiarPerjuangan HMI dalam Rangka Mengawal Kemaslahatan Umat dan Bangsa” yang diselenggarakan oleh HMI cabang Salatiga
29 Agustus 2017 Peerta
8
146
22. Sertifikat “peringatan HUT RI Ke-72 dan Anniversary 2nd Karang Taruna SMART” yang diselenggarakan oleh karang taruna SMART
02 September 2017 Peserta
3
23. Sertifikat “Pelaksanaan Akhirussanah TPQ Darunnajah” yang diselenggarakan oleh TPQ Darunnajah Lingkungan Congol
04 Juli 2017 Panitia
3
24. Sertifikat “Memperingati Tahun Baru Hijriyah, 1 3Muharram 1437 H” yang diselenggarakan oleh TPQ Darunnajah Lingkungan Congol
18 Oktober 2015 Panitia
3
25. Sertifikat “Memperingati Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1438 H” yang diselenggarakan oleh TPQ Darunnajah Lingkungan Congol
02 Oktober 2016 Panitia
3
26. Sertifikat “Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW” yang diselenggarakan oleh TPQ Darunnajah Lingkungan Congol
05 Januari 2015 Peserta
2
27. Sertifikat “ Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW” yang dilaksanakan oleh TPQ Darunnajah Lingkungan Congol
04 Oktober 2016 Peserta
2
28. Sertifikat “Memperingati HUT RI Ke-72 dan Panjat Pinang Karang Taruna SMART” yang diselenggarakan oleh karang taruna SMART
20 Agustus 2017 Peserta
2
29. Sertifikat “ Memperingati HUT RI Ke-72 dan Lomba Anak” yang diselenggarakan oleh karang taruna SMART
14 Agutus 2016 Peserta
2
147
30. Sertifikat “Memperingati HUT RI Ke-72 dan Lomba” yang diselenggarakan oleh karang taruna SMART
13 Agustus 2017 Peserta
2
31. Sertifikat “Peringatan HUT RI dan Anniversary karang Taruna SMART Ke-1
16 Agustus 2016 Peserta
2
148
Lampiran 20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Silvia Wijayanti Santoso
Tempat, Tgl/ Lahir : Kab. Semarang, 20 Juli 1995
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Email : silviawijayantisantoso@gmail.com
Nomor Telepon : 08987656486
Alamat Rumah : Karangjati RT 04 RW 02, Kecamatan Bergas, Kab.
Semarang, Jawa Tengah, 50552.
Riwayat Pendidikan
SDN Karangjati 03 : 2001-2007
SMPN 1 Bergas : 2007-2010
SMK Widya Praja Ungaran : 2010-2013
S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) : 2013-2017
top related