Dokter Layanan Primer Dalam Sistem Kesehatan Primer
Post on 02-Jan-2016
171 Views
Preview:
Transcript
DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM SISTEM KESEHATAN PRIMER
Peran Dokter Layanan Primer Berdasarkan UU No. 36/ 2009 ttg kesehatan
dan UU No. 44/ 2009, sistem pelayanan kesehatan di Indonesia terbagi dalam 3 strata :
1. Pelayanan primer oleh dokter umum2. Pelayanan sekunder oleh dokter spesialis3. Pelayanan tersier oleh dokter
subspesialis/konsultan Konsep dokter layanan primer adalah
peningkatan pelayanan kesehatan dengan melakukan tindakan promotif dan preventif
Ciri Dokter Layanan Primer
Menjadi kontak pertama dengan pasien Memberi pembinaan berkelanjutan (continuing care) Membuat diagnosis medis dan penanganannya Membuat diagnosis psikologis dan penanganannya Memberi dukungan personal bagi setiap pasien
dengan berbagai latar belakang dan berbagai stadium penyakit
Mengkomunikasikan informasi pencegahan, diagnosis, pengobatan dan prognosis
Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan kecacatan melalui penilaian resiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif dan perubahan perilaku
Dokter Penyelenggara Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer Klinik Dokter praktik umum pribadi dan
bersama Poliklinik umum mandiri atau RS Poliklinik perusahaan Poliklinik bandara Poliklinik pelabuhan Poliklinik sekolah, pesantren atau PT UGD, PMI, Staf Pengajar FK/PSPD dll
Stakeholder Dokter Layanan Primer Kementrian kesehatan memegang
peranan dalam pemberdayaan, pendayagunaan, dan pengembangan karir dokter layanan primer (DLP)
Kementrian kesehatan sebagai pengguna utama DLP yang berfungsi sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan yang sifatnya bukan sekedar kuratif tapi juga preventif
Peran Kemenkes dalam pemberdayaan dan pendayagunaan DLP komponen penting untuk mencapai target Millenium Development Goals (MDGs)
Layanan kesehatan primer dapat dijadikan parameter bahkan barometer kualitas pelayanan kesehatan di banyak negara
Parameter suatu negara dgn layanan primer yang kuat maka dpt dipastikan tingkat kepuasan pasien tinggi dan tjd penghematan dana kesehatan yang signifikan
Barometer sbg tolak ukur taraf kesehatan masyarakat suatu negara
Semakin kuat layanan primer semakin ringan beban kesehatan masyarakat
Data WHO (2007) negara dgn layanan primer yang kuat mempunyai layanan kesehatan yang bermutu sekaligus menghemat biaya
Sebaliknya negara dgn layanan primer yang lemah akan terjadi pemborosan biaya kesehatan dan layanan kesehatan yg tdk memuaskan
Sebagai contoh AS menghabiskan dana kesehatan tertinggi di dunia akan tetapi peringkat layanan kesehatan yang terburuk akibat layanan primer yang lemah. Di Denmark mempunyai mutu layanan kesehatan tinggi dengan biaya kesehatan yang rendah krn layanan primernya yang kuat
Kondisi Layanan Kesehatan Primer di Indonesia Layanan primer di Indonesia blm
diberdayakan dan didayagunakan secara maksimal
Banyak tenaga dokter tetapi indeks pelayanan kesehatan tidak kunjung membaik
Potensi DLP tidak terakomodasi dalam regulasi yang mapan, shg dpt tjd pemborosan dana krn pendidikan dokter sangat mahal
Pendidikan dokter di Indonesia masih mengutamakan pendidikan berbasis penyakit sedangkan yang dihadapi oleh dokter layanan primer dalam praktik adalah gejala awal penyakit yang tidak spesifik
Di FK se-Indonesia tidak ada yang memiliki Departemen Pelayanan primer
Pelayanan Primer kita Lemah?? Pelayanan primer kita lemah karena kinerjanya
lemah Tidak ada regulasi yang mengharuskan yang
mengharuskan setiap DLP menyelenggarakan praktik dan menerapkan seluruh kompetensinya dan kewenangannya sebagai DLP
DLP sekarang hanya sekedar menjadi “dokter batuk-pilek-mencret”
Kelemahan sistem pelayanan kesehatan yang krg mendayagunakan potensi DLP akan berdampak pada sintas hidup (life expectency)
Daftar Pustaka
Wonodirekso S, Pattiradjawane D. Peran Depkes dalam pemberdayaan,pendayagunaan dan Pengembangan Karier Dokter Karier Dokter Layanan primer dalam rangka mencapai target “MDGs”. Maj Kedokteran Indonesia, Editorial. 2010; 60: 101-6
TERIMAKASIH
top related