Disajikan pada Munas IV dan Semnas Ikatan Keluarga Alumni ... · Olahraga bukan sekadar “aktivitas aksesoris” yang dilakukan oleh khalayak, tetapi yang sebenarnya adalah sebuah
Post on 16-Mar-2019
219 Views
Preview:
Transcript
OlehOlehOlehOleh:
Prof. Prof. Prof. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.PdDr. Agus Kristiyanto, M.PdDr. Agus Kristiyanto, M.PdDr. Agus Kristiyanto, M.Pd*Guru Besar Bidang Analisis Kebijakan Pembangunan Keolahragaan dari FKIP UNS
*Kaprodi Magister Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana UNS
*Ketua Peneliti Hibah Strategi Nasional Industri Olahraga Dikti 2009-2010
* Penulis Buku: “Pembangunan Olahraga untuk Kesejahteraan Rakyat dan Kejayaan Bangsa”
* Penggagas Sport Labeling, dana olahraga CSR Industri Nasional
*Sekretaris Komisi Nasional Penjasor RI
*Ketua Dewan Pakar Corporate Social Responsibility (CSR) Wonogiri
*Konsultan Raperda Olahraga
Disajikan pada Munas IV dan Semnas Ikatan Keluarga Alumni UNSDi Aula lantai 6 Pascasarjana UNS
Sabtu 19 September 2015
� Olahraga bukan sekadar “aktivitas aksesoris” yang dilakukan oleh khalayak, tetapi yang sebenarnya adalah sebuah bangunan yang amat besar dan kompleks, yang di dalamnya memiliki koridor dan ruang tempat bersemayamnya berbagai “energi potensial” untuk kukuhnyakukuhnyakukuhnyakukuhnya ketahanananketahanananketahanananketahananan nasionalnasionalnasionalnasional, kesejahteraan kesejahteraan kesejahteraan kesejahteraan rakyatrakyatrakyatrakyat dan kejayaan kejayaan kejayaan kejayaan bangsabangsabangsabangsa, di manaPENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGAPENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGAPENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGAPENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHRAGA YANG YANG YANG YANG BERBASIS PADA KEKUATAN SEMANGAT WIRAUSAHA BERBASIS PADA KEKUATAN SEMANGAT WIRAUSAHA BERBASIS PADA KEKUATAN SEMANGAT WIRAUSAHA BERBASIS PADA KEKUATAN SEMANGAT WIRAUSAHA dan SINERGI dan SINERGI dan SINERGI dan SINERGI merupakan salah satu pilarutamanya.(Agus Kristiyanto, dalam Buku: “ Pembangunan Olahraga untuk KesejahteraanRakyat dan Kejayaan Bangsa”, 2012 )
BERKARYA NYATA UNTUK NEGERI
INTEGRITAS ALUMNUS/ALUMNI INTEGRITAS ALUMNUS/ALUMNI INTEGRITAS ALUMNUS/ALUMNI INTEGRITAS ALUMNUS/ALUMNI DENGAN ALMAMATERDENGAN ALMAMATERDENGAN ALMAMATERDENGAN ALMAMATER
IKLIM bersinergi yang Khas
BUDAYA UNS “ACTIVE” dan Slogan UNS “BISA”
POTENSI BERSINERGI ALUMNI UNSPOTENSI BERSINERGI ALUMNI UNSPOTENSI BERSINERGI ALUMNI UNSPOTENSI BERSINERGI ALUMNI UNS
SPORT SPORT SPORT SPORT
SCIENCESCIENCESCIENCESCIENCE
SOCIALSOCIALSOCIALSOCIAL----BEHAVIORAL BEHAVIORAL BEHAVIORAL BEHAVIORAL
SCIENCESSCIENCESSCIENCESSCIENCES
� SOSIOLOGI ORSOSIOLOGI ORSOSIOLOGI ORSOSIOLOGI OR
� PSIKOLOGI PSIKOLOGI PSIKOLOGI PSIKOLOGI OROROROR
� PEDAGOGI ORPEDAGOGI ORPEDAGOGI ORPEDAGOGI OR
NATURAL SCIENCESNATURAL SCIENCESNATURAL SCIENCESNATURAL SCIENCES
� KEDOKTERAN ORKEDOKTERAN ORKEDOKTERAN ORKEDOKTERAN OR
� BIOMEKANIKA ORBIOMEKANIKA ORBIOMEKANIKA ORBIOMEKANIKA OR
HUMANIORAHUMANIORAHUMANIORAHUMANIORA
� SEJARAH ORSEJARAH ORSEJARAH ORSEJARAH OR
� FILSAFAT ORFILSAFAT ORFILSAFAT ORFILSAFAT OR
� SPORT INFORMATIONSPORT INFORMATIONSPORT INFORMATIONSPORT INFORMATION
� SPORT FACILITIESSPORT FACILITIESSPORT FACILITIESSPORT FACILITIES
� SPORT EQUIPMENTSPORT EQUIPMENTSPORT EQUIPMENTSPORT EQUIPMENT
� SPORT ECONOMYSPORT ECONOMYSPORT ECONOMYSPORT ECONOMY
� SPORT LAWSPORT LAWSPORT LAWSPORT LAW
� SPORT POLITICSSPORT POLITICSSPORT POLITICSSPORT POLITICS
� SPORT INDUSTRYSPORT INDUSTRYSPORT INDUSTRYSPORT INDUSTRY
SportpreneurshipSportpreneurshipSportpreneurshipSportpreneurship
dalam Industri
Olahraga
StakeStakeStakeStake
holderholderholderholder
Decision
Maker
1. UU RI 9/ 1990 ttgKEPARIWISATAANKEPARIWISATAANKEPARIWISATAANKEPARIWISATAAN
2. UU RI 23/ 1992 ttg KESEHATANKESEHATANKESEHATANKESEHATAN
3. UU RI 20/ 2003 ttg SISDIKNASSISDIKNASSISDIKNASSISDIKNAS
4. UU RI 3/2005 ttgSKNSKNSKNSKN
5. UU RI 20/2008 ttg UMKMUMKMUMKMUMKM
6. UU RI 3/2014 ttgPERINDUSTRIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIANPERINDUSTRIAN
7
6 KEBIJAKAN NASIONAL
PEMBANGUNAN OLAHRAGA (ENAM PENINGKATAN)1. Peningkatan partisipasi masyarakat dan
budaya olahraga;
2. Peningkatan prasarana dan sarana
olahraga;
3. Peningkatan SDM olahraga;
4. Peningkatan iptek dan kesehatan
olahraga;
5. Peningkatan olahraga rekreasi dan
industri olahraga;
6. Peningkatan prestasi olahraga
berupa prasarana dan sarana yang
diproduksi, diperjualbelikan,
dan/atau disewakan untuk
masyarakat
(BENTUK)
Industri jasa penjualan kegiatan cabang olahraga sebagai
produk utama yang dikemas secara
profesional
Kegiatan bisnisbidang olahraga
dalam bentukproduk barang dan
/atau jasa
(BATASAN)
BATASAN DAN BENTUK INDUSTRI
OLAHRAGA (Bab XVI, UUSKN)
Kesiapan komunitas pengembang dan pengguna Industri Olahraga
Kesiapan sistem pendidikan untuk membimbing bibit-bibit kepakaran dan penguasaan Industri Olahraga
Kesiapan kultural masyarakat umum untuk menerima perubahan dan konsekwensi dari pilihan dan pemanfaatan Industri Olahraga
3 TAHAP KESIAPAN
PENERAPAN INDUSTRI OLAHRAGA (Adopsi dari Mochtar Buchori, 2004)
SPORTPRENEURSHIP & PILIHAN-PILIHAN
MODEL INDUSTRI OLAHRAGA
MODEL 1: SEGMEN INDUSTRI
Penampilan olahraga (sport performance);
Produksi olahraga (sport production);
Promosi olahraga (sport promotion)
MODEL 2 : ECONOMIC IMPACT MODEL
Sport entertainment
Sport products
Sport support organizations profit/non profit
MODEL 3:INDUSTRI INTI OLAHRAGA
Olahraga menjadi titik sentral orientasi kegiatan sinergis berbagai sub sektor kegiatan industri yang relatif telah mapan.
PROFIL SEKTOR USAHA KECIL DAN MIKRO
INDUSTRI OLAHRAGA (Agus Kristiyanto dkk,
2010)
Ditinjau dari Jenis Industri Ditinjau dari Aspek Gender
KEPUASAN PELAKU USAHA INDUSTRI
OLAHRAGA (Agus Kristiyanto, 2010)
RISET DI JAWA BARAT RISET DI JAWA TENGAH
REKOMENDASI RISET (Agus Kristiyanto, 2010)
� KEWAJIBAN PEMERINTAH DAERAH untuk membangun iklim usaha industri mikro olahraga mencakup delapan dimensi belum semuanya memberikan kepuasan pada pelaku usaha. Sportpreneurship harusterfasilitasi oleh goodwill pemerintah terkait dengan era desentralisasi.
� INDUSTRI OLAHRAGA berpotensi besar untuk menggerakkan perilaku ekonomi masyarakat secara kolektif dan jangka panjang. Sportprenuership berdampak secara internal maupun eksternal dalamlingkup industri olahraga.
� Kecenderungan (Trend) kebutuhan peralatan olahraga dan jasa olahraga produk/karya bangsa sendiri perlu terus digalakkan dalam rangka untuk memicu dan memacu kebutuhan dan perilaku pasar yang dapat memperbasar volume produk dan layanan jasa olahraga domestik.
REKOMENDASI RISET (lanjutan)
� BIMBINGAN TEKNIS DAN PENYALURAN MODAL KHUSUS amat diperlukan oleh para pelaku usaha industri olahraga yang pada umumnya selama ini hanya ”bermain” di sektor usaha kecil dan mikro dengan sirkulasi permodalan yang tidak signifikan untuk menggairahkan indikator perkonomian secara umum.
� DIKLAT KEWIRAUSAHAAN perlu terus dilakukan untuk memberikan visi, inovasi pemikiran, serta pengembangan kemampuan kewirausahaan olahraga yang lebih mumpuni, karena ke depan para pelaku usaha industri dan jasa olahraga harus memiliki daya saing yang tinggi.
� PERINTISAN PEMBANGUNAN SENTRA INDUSTRI OLAHRAGA perlu diupayakan di kantung-kantung wilayah yang berpotensial untuk pengembangan industri barang dan atau jasa olahraga.
� MEMAKSIMALKAN PERAN PERGURUAN TINGGI setidak-tidaknya terdapat tiga hal yang dapat dilakukan yaitu: (1) melakukan riset-riset prioritas pengembangan industri mikro olahraga yang terkait dengan persoalan pengangkatan harkat dan martabat masyarakat menengah ke bawah, (2) melakukan publikasi ilmiah agar hasil penelitian dapat memberikan resonansi yang kuat bagi para peneliti lain maupun bagi para pengambil keputusan (decision maker) dan stakeholder industri mikro olahraga, dan (3) matakuliah kewirausahaan yang diberikan kepada mahasiswa mengakomodasikan pada materi atau minat khusus pada pengembangan industri olahraga.
� INDUSTRI OLAHRAGA, memiliki wajah peluang dan tantangan yang tidak ada habisnya. Peluang dan tantangan itu sekaligus potensi yang sangat besar dan menantang bagai sebuah “raksasa”. Tetapi hingga kapan kita membiarkan “raksasa” itu bertambah gemuk dalam tidurnya?. Ataukah kita hanya berharap mendapatkan cerita mimpi indah dari tidurnya sang “raksasa” itu ? –SPORTPRENEURSHIP SPORTPRENEURSHIP SPORTPRENEURSHIP SPORTPRENEURSHIP merupakan energi inti untukmembangunkan “Raksasa Yang sedangTidur”……
� Respon pengembangan industri olahraga perlu digalang melalui sinkronisasi dan harmonisasi antar pelaku industri olahraga, stakeholder, decision maker dalam sebuah bangunan sistemik yang skenarionya diilhami oleh amanah UUSKN.
� Keunggulan dan daya saing keolahragaan nasional sangat bergantung pula dari kemajuan industri olahraga, yang bersandar pada semangat Sportpreneurship.
� Bangsa ini amat berharap atas kiprah seluruh elemenmasyarakat, terutama para pemuda yang berjiwa mandiri untuk “berani masuk” dalam wilayah industri olahraga dalam rangka berkontribusi menuju terwujudnya kesejahteraan rakyat dan kejayaan bangsa.
� Tantangan dan peluang tersebut sungguh sangat nyata di depan mata, tidak ada kata terlambat jika para pemuda mandiri yang visioner untuk memulainya sekarang!......salam olahraga.
� Nama: Prof.Prof.Prof.Prof. DDDDrrrr. Agus Kristiyanto, M.PdAgus Kristiyanto, M.PdAgus Kristiyanto, M.PdAgus Kristiyanto, M.Pd� NIP: 19651128 199003 1 001� Jab Fungsional/ Pangkat: Guru
Besar (Profesor) / IV D� Tempat dan Tanggal Lahir:
Wonogiri, 28 November 1965� Jenis Kelamin: Laki-laki� Alamat Rumah, Telp/HP.: Josutan
RT:01/02 Kaliancar Selogiri Wonogiri 57652 Telp. (0273) 325444,
� Contact Person: HP. 081329040035, � e-mail : aguskriss@yahoo.co.id� FB: Brama Aguskris Kumbara
� Guru Besar (Profesor) Bidang Analisis Kebijakan Pembangunan Keolahragaan FKIP Univ. Sebelas Maret Surakarta
� Dosen MK: Metodologi Penelitian Pengajaran, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Perkembangan Motorik, dan Belajar Motorik Lanjutan(S1), dan Pedagogia Olahraga (S2), Statistika (S2), Biomekanika Olahraga (S2), Metodik Olahraga (S2).
� Kaprodi Magister Ilmu Keolahragaan (S2) Program Pascasarjana UNS
� Anggota Tim Ahli/Expert Sport Development Index (SDI) Pusat, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI (2005-2007)
� Peneliti Free-lance/Tim Kajian tentang Dampak Pengembangan Industri dan Pembangunan Olahraga Nasional.
� Tim Pengembang Pembangunan Karakter Bangsa, KemenkokesraRI (2010)
� Ketua Dewan Pakar Corporate Social Responsibility (CSR) Wonogiri� Konsultan Ahli Manajemen SDM Keolahragaan DPRD Kota
Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur� Ketua Tim Penyusun Naskah Akademik Raperda Olahraga DPRD
Surakarta (2013)� Konsultan dan Tim Penyusun Perda Olahraga Kota Depok Jabar
(2014)� Sekretaris Komisi Nasional (Komnas) Penjasor RI (2014-2016)� Penulis Buku : “Pembangunan Olahraga untuk Kesejahteraan
Rakyat dan Kejayaan Bangsa” (2012)
top related