DETERMINAN YANG MEMENGARUHI MINAT BELI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41857/2/MEGISTY... · Muslim adalah kelompok agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Post on 02-Mar-2019
218 Views
Preview:
Transcript
DETERMINAN YANG MEMENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN
PRODUK MAKANAN HALAL
(Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Megisty Fitriani
NIM. 11140860000039
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
i
ii
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Megisty Fitriani
NIM : 11140860000039
Jurusan : Ekonomi Syariah (Moneter)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penelitian skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan hukum yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 31 Juli 2018
Yang Menyatakan
Megisty Fitriani
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Megisty Fitriani
2. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 5 Maret 1996
3. Alamat : Jalan Haji Sajim No. 58 RT 007/002,
Jakarta Selatan
4. Agama : Islam
5. Nama ayah : Sudjono
6. Nama ibu : Ita Yohana
7. Nomor telepon : 081213179896
8. Email : megistyf@gmail.com
B. Pendidikan Formal
1. SDIS Al – Azhar Pusat 01 2002-2008
2. SMPN 19 Jakarta 2008-2011
3. SMAN 70 Jakarta 2011-2014
4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014-2018
C. Pengalaman Organisasi
1. Anggota Ekstrakulikuler Tari Tradisional SMAN 70 Jakarta (2011-2013)
2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ekonomi Syariah UIN
Jakarta (2015-2016)
vi
ABSTRACT
This research is aimed to analyze the affects of attitude, subjective norm,
perceived behavioral control, religiosity, halal label, and advertisement to
consumer’s buying intention of halal food product. A total of 30 items were used
in the questionnaire. Data collection was carried out by distributing
questionnaires to students of Syarif Hidayatullah State Islamic University in
Jakarta with a total sample of 100 persons determined by the quota sampling
method. The data analysis technique used is Partial Least Square-Path Modeling
with SmartPLS 3.0 software and a significance level of 5%.
The results obtained in this study is the attitude directly affects consumer
buying interest, perceived behavioral control directly affects consumer buying
interest, religiosity directly affects consumer buying interest, halal labels directly
affect consumer buying interest, advertising directly affects consumer buying
interest, how ever subjective norms do not directly affect consumer buying
interest.
Keywords: theory of planned behavior, religiosity, halal labels, advertising
vii
ABSTRAK
Penelitian ini ditujukkan untuk menganalisisi pengaruh dari sikap, norma
subjektif, perceived behavioral control, religiusitas, label halal, dan iklan terhadap
minat beli konsumen produk makanan halal. Item kuesioner yang digunakan
sebanyak 30 item. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan jumlah
sampel sebanyak 100 orang yang ditentukan dengan metode quota sampling.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Partial Least Square-Path Modelling
dengan software SmartPLS 3.0dan tingkat signifikansi 5%.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sikap berpengaruh langsung
terhadap minat beli konsumen, perceived behavioral control berpengaruh
langsung terhadap minat beli konsumen, religiusitas berpengaruh langsung
terhadap minat beli konsumen, label halal berpengaruh langsung terhadap minat
beli konsumen, iklan berpengaruh langsung terhadap minat beli konsumen,
sedangkan norma subjektif tidak berpengaruh langsung terhadap minat beli
konsumen.
Kata kunci: theory of planned behavior, religiusitas, label halal, iklan
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat serta karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Determinan
yang Memengaruhi Minat Beli Konsumen Produk Makanan Halal” dapat
terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari doa,
bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran dari semua pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Mama Ita dan Ayah Sudjono, beserta seluruh keluarga yang telah
memberikan doa serta dukungan lahir dan batin kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang telah membantu
dalam berbagai kebijakan demi kemajuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
3. Bapak Yoghi Citra Pratama,M.Si., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Tini Anggraeni, ST., M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Dosen Pembimbing Akademik, terima kasih sebesar-besarnya
telah bersedia memudahkan penulis selama perkuliahan.
5. Bapak Ali Rama, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi, terima
kasih sebesar-besarnya telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk
membimbing penulis, yang telah bersedia memberikan motivasi, tambahan
ilmu, arahan dan solusi dari setiap permasalahan dan kesulitan yang penulis
hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
6. Teman seperjuangan Mitha, yang hampir selalu ada ketika membutuhkan
bantuan dan saran. Tim pendukung penulisan skripsi, yaitu Avia dan Evita
yang dengan sabar dan ikhlas meluangkan waktunya untuk membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Teman sepermainan Maisa, Nuyuy
dan Dian yang sudah menemani selama 4 tahun perkuliahan. Teman- teman
Omdo yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam menyelesaikan
skripsi ini serta memberikan warna baru selama perkuliahan. Dan seluruh
teman-teman seperjuangan Ekonomi Syariah 2014 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Yang banyak membantu, mewarnai dan melengkapi
kekurangan di hidup penulis dari awal, selama, hingga akhir masa
perkuliahan.
7. Tim hore Lorenzo Wisesa yang sudah meluangkan waktu untuk
mendengarkan keluh kesah selama pengerjaan skripsi dan memberikan
semangat.
8. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu
kebahagiaan tersendiri telah dipertemukan dan dikenalkan dengan kalian
semua, terima kasih banyak.
Akhir kata, penulis memahami bahwa masih banyak kekurangan dalam
skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kepada pembaca agar berkenan
memberikan saran yang membangun dan memberikan koreksi pada skripsi ini
agar dapat diperbaiki untuk penulis berikutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .... Error! Bookmark not
defined.
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................14
A. Latar Belakang Penelitian .................................................................14
B. Perumusan Masalah ..........................................................................22
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................23
D. Manfaat Penelitian ............................................................................24
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................25
A. Landasan Teori .................................................................................25
1. Teori Konsumsi Islam ...............................................................25
2. Perilaku Konsumen dalam Ekonomi Islam ...............................27
3. Konsep Halal .............................................................................30
4. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) .........32
5. Sikap ..........................................................................................34
6. Norma Subjektif ........................................................................35
7. Perceived Behavioral Control ...................................................36
8. Religiusitas ................................................................................37
9. Label Halal ................................................................................40
10. Iklan ...........................................................................................42
11. Minat Beli Konsumen ................................................................43
xi
B. Penelitian Terdahulu .........................................................................45
C. Kerangka Pemikiran .........................................................................52
D. Hipotesis ...........................................................................................54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................56
A. Lingkup Penelitian ............................................................................56
B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel ..........................................56
C. Metode Pengumpulan Data...............................................................58
1. Data Primer ................................................................................58
2. Data Sekunder ............................................................................59
D. Operasional Variabel ........................................................................59
E. Metode Analisis Data .......................................................................62
1. Pengukuran Model (Outer Model).............................................63
2. Model Struktural (inner Model) ................................................65
3. Uji Hipotesis ..............................................................................67
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................70
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .....................................70
B. Analisis dan Diskusi .........................................................................70
1. Deskripsi Responden .................................................................70
2. Hasil Uji Pengukuran Model (Outer Model) .............................75
4. Hasil Uji Model Struktural (Inner Model) .................................79
5. Hasil Uji Hipotesis .....................................................................82
6. Pembahasan ...............................................................................83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................90
A. Kesimpulan .......................................................................................90
B. Saran .................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................93
LAMPIRAN ..........................................................................................................98
xii
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1: Penelitian Terdahulu ............................................................................45
Tabel 3. 1 : Jumlah Responden…...……………………………….……………..59
Tabel 3. 2 : Skala Likert…………………………………….. .........……………..59
Tabel 3. 3 : Operasionalisasi Varibel Peneliatian ..................................................60
Tabel 4. 1: Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…..…………………...….…71
Tabel 4. 2: Responden Berdasarkan Usia ..............................................................71
Tabel 4. 3: Responden Berdasarkan Infomasi Produk Makanan Halal (sumber
formal) ....................................................................................................................72
Tabel 4. 4: Responden Berdasarkan Infomasi Produk Makanan Halal (sumber non
formal) ....................................................................................................................74
Tabel 4. 5: Outer Loading ......................................................................................75
Tabel 4. 6 : Cross Loading .....................................................................................77
Tabel 4. 7: Composite Reliability dan Cronbach Alpha ........................................78
Tabel 4. 8: Nilai R-Square .....................................................................................80
Tabel 4. 9: Nilai Q-Square .....................................................................................82
Tabel 4. 10: Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Value) .....................................82
Tabel 4. 11:Hasil Pengujian Hipotesis ...................................................................89
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Theory of Planned Behavior .............................................................33
Gambar 2. 2: Kerangka Pemikiran dalam Penelitian .............................................53
Gambar 4. 1: Model Struktural Hasil Bootstrapping .............................................79
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Muslim adalah kelompok agama dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Sebuah riset dari Pew Research Center, menyatakan bahwa hingga 2050
populasi umat Islam di dunia diperkirakan akan tumbuh hingga 75 persen.
Angka ini dua kali lipat dari pertumbuhan penduduk di dunia yang
diperkirakan sebesar 35 persen. Dari uraian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa jumlah umat Islam di dunia mengalami pertumbuhan
setiap tahunnya.
Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan penduduk Islam
terbesar di dunia (republika.co.id). Berdasarkan data yang dilansir oleh The
Pew Forum on Religion & Public Life, penganut agama Islam di Indonesia
sebesar 209,1 juta jiwa atau 87,2 persen dari seluruh penduduknya. Jumlah itu
merupakan 13,1 persen dari total seluruh umat Islam di dunia yang
merupakan negara dengan pangsa pasar terbesar untuk produk - produk halal.
Hampir lebih dari 3.000 produk halal yang dapat dikembangkan di Indonesia,
terutama di sektor makanan halal, fashion halal, dan wisata halal
(mediaindonesia.com).
Sejalan dengan ekspansi 2,1 miliar populasi Muslim di seluruh dunia,
permintaan konsumsi makanan halal juga meningkat secara pesat. Menurut
laporan Thomson Reutors tahun 2013, jumlah konsumsi makanan penduduk
15
Muslim dunia pada tahun 2012 mencapai sekitar USD 1.088 miliar atau
sekitar 16,6 persen dari seluruh konsumsi global dan diperkiran akan
meningkat pada tahun 2018 menjadi USD 1.626 miliar atau sekitar 17,4
persen dari total konsumsi global. Dari segi volume tersebut, Indonesia
menempati posisi sebagai negara Muslim terbesar dengan jumlah konsumsi
sebesar USD 197 miliar (Rama, 2014). Fakta tersebut menjadikan pasar halal
di indonesia memiliki potensi yang lebih besar bagi para pelaku industri
barang dan jasa.
Mengkonsumsi makanan halal merupakan suatu kewajiban bagi setiap
Muslim dan secara jelas telah diatur dalam Al-Quran. Di dalam Al-Quran,
disebutkan bahwa semua makanan pada dasarnya adalah halal kecuali yang
secara khusus disebutkan dilarang atau disebut haram. Kata “halal” berasal
dari bahasa Arab yang berarti disahkan, diizinkan atau diperbolehkan. Secara
etimologi halal berarti hal-hal yang diperbolehkan dan dapat dilakukan karena
tidak terikat dengan ketentuan - ketentuan yang melarangnya. Jadi makanan
halal adalah makanan yang diperbolehkan untuk dimakan menurut ketentuan
syariat Islam baik jenisnya maupun cara memperolehnya dan bermanfaat bagi
kesehatan tubuh (thayyib).
Selain itu potensi produk halal global juga memberikan berbagai
macam tantangan dan peluang bagi para pelaku industri (Rama, 2014).
Dengan adanya pasar bebas dan industri makanan yang kian berkembang
maka semakin beragamnya produk makanan yang beredar di masyarakat,
baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Disatu sisi kondisi seperti
16
ini memberikan manfaat bagi konsumen, disisi lain masih banyak produk
makanan yang masih diragukan kehalalannya. Belum tentu semua produk
makanan tersebut memiliki label halal. Apalagi produk makanan yang
diimpor dari luar negeri. Untuk itu masyarakat perlu berhati-hati dalam
memilih produk makanan.
Di Indonesia, sertifikasi kehalalan produk dikeluarkan oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) atau secara spesifiknya oleh Lembaga Produk
Pangan, Makanan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia dan Badan
Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Terangkum dalam data
sertifikasi halal oleh LPPOM MUI Pusat periode Januari – Oktober 2017
mengenai jumlah produkyang bersertifikasi halal di Indonesia berfluktuatif
tiap tahunnya dan mengalami penurunan drastis ditahun 2016 dari 1.789
menjadi 1.516 pada 2017. Hal ini menunjukan bahwa kesiapan Indonesia
untuk bersaing dalam pasar produk halal dunia masih kurang. Padahal produk
halal kini kian diminati oleh pasar dunia, tidak hanya negara dengan
mayoritas penduduk muslim tetapi juga negara yang minoritas muslim,
seperti Eropa dan Amerika Serikat.
Kurangnya kesiapan Indonesia bersaing dalam pasar produk halal juga
disebabkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya
produk makanan halal. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang
produk makanan halal inilah yang mengakibatkan kurangnya kesadaran dan
kepedulian masyarakat Indonesia terhadap makanan halal. Ini saatnya untuk
mempelajari faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam
17
mempengaruhi minat beli konsumen muslim terhadap makanan halal secara
lebih mendalam sehingga hasilnya dapat memperkuat posisi Indonesia dalam
pasar produk halal.
Menurut Theory of Planned Behavior terdapat tiga faktor yang
mendasari perilaku manusia yaitu keyakinan mengenai konsekuensi dari
suatu perilaku (behavioral belief), keyakinan mengenai harapan orang lain
yang bersifat normatif (normative belief), dan keyakinan menganai kehadiran
faktor-faktor yang dapat mendukung atau menghambat perilaku, serta
persepsi adanya kekuatan pada faktor tersebut (control belief) (Machrus dan
Purwono, 2010).
Berdasarkan penjelasan diatas, sebelum adanya perilaku mengkonsumsi
produk makanan halal, seseorang diasumsikan sudah memiliki intensi untuk
memperlihatkan perilakunya tersebut. Dalam hal ini, intensi perilaku dapat
terbentuk melalui beberapa keyakinan. Keyakinan berkaitan dengan penilaian
subjektif individu terhadap dunia sekitarnya, yang dilakukan dengan cara
menghubungkan antara perilaku tertentu dengan berbagai manfaat atau
kerugian yang mungkin akan diperolehnya. Misalnya dalam pemilihan
produk makanan yang halal, kosumen memilih produk makanan yang halal
karena banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuhnya.Keyakinan ini
dapat memperkuat sikapnya terhadap perilaku itu apabila berdasarkan
evaluasi yang dilakukannya dapat memberikan keuntungan baginya.
Selanjutnya, hal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah
keyakinan mengenai harapan orang lain untuk mengkonsumsi produk
18
makanan halal tersebut. Mahasiswa dalam hal ini merupakan individu yang
tumbuh di lingkungan sosial yang berbeda-beda. Orang-orang disekeliling
mahasiswa akan memberikan pengaruh terhadap pola pikirnya serta referensi
kepada mahasiswa untuk melakukan suatu perilaku. Informasi yang telah
didapatkan individu tersebut akan mendasari keyakinannya. Selanjutnya
keyakinan mengenai harapan orang lain ini akan memberikan tekanan dan
dorongan dalam pembentukan perilaku seseorang.
Icek Azjen dan Fishbein (1975) dalam Theory of Reasond Action
menjelaskan bahwa yang dapat mempengaruhi perilaku individu ada dua
faktor yaitu sikap dan norma subjektif. Namun Azjen berpendapat bahwa
Theory of Reasond Actionbelum dapat menjelaskan tingkah laku yang
sepenuhnya berada dibawah kontrol seseorang. Oleh karena itu, dalam Theory
of Planned Behavior menambahkan perceived behavioral control yang dapat
mempengaruhi perilaku seseorang khususnya dalam mengkonsumsi makanan
halal. Niat untuk melakukan suatu perilaku dipengaruhi juga oleh kontrol
perilaku yang dirasakan. Setiap individu memiliki kontrol terhadap dirinya
yang dapat mendorongnya untuk berniat melakukan suatu perilaku. Kontrol
perilaku atau perceived behavioral control yang dirasakan individu berbeda-
berbeda karena pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh individu juga
berbeda-beda.
Dalam jurnal penelitian Mukhtar dan Mohsin (2012) yang berjudul
“Intention to Choose Halal products: The Role of Religiosity” menyatakan
bahwa norma subjektif, sikap terhadap produk halal, dan intra religiusitas
19
pribadi berpengaruh positif terhadap niat memilih produk halal. Selain itu,
menurut Alam dan Sayuti (2011) dalam penelitiannya berjudul “Applying the
Theory of Planned Behavior (TPB) in halal food purchasing” menunjukkan
bahwa sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control berpengaruh
terhadap niat pembelian makanan halal.
Menurut Rama (2014) Islam merupakan way of life bagi setiap Muslim,
yaitu sebagai petunjuk dan nilai yang mencakup seluruh aspek pada
kehidupan bagi seorang Muslim tidak terkecuali dalam perilaku konsumsi.
Agama memiliki peran sebagai fondasi dimana manusia membangun sikap
dan perilaku mereka (Essoo dan Dibb, 2004). Aktifitas beragama yang erat
sangat berkaitan dengan religiusitas, tidak hanya terjadi ketika melakukan
ibadah tetapi juga saat melakukan aktivitas lain seperti konsumi yang
didorong dengan kekuatan batin (Ancok dan Suroso, 2001). Mengkonsumsi
atau menggunakan produk yang dilarang dalam Islam juga dapat memberikan
dampak spiritual bagi seseorang, mengingat Allah SWT mengancam orang-
orang yang melanggar syariat Islam yang sudah di tetapkanNya.
Hal ini menunjukan bahwa mengkonsumsi makanan yang halal
merupakan suatu hal yang penting karena terkait dengan kepercayaan agama
mereka. Glock & Stark (1970) mendefinisikan religiusitas sebagai tingkat
pengetahuan dan pemahaman secara menyeluruh seseorang terhadap agama
yang dianutnya. Menurut Bonne et al (2007) dampak agama pada konsumsi
makanan tergantung pada agama itu sendiri dan sejauh mana individu
menafsirkan dan mengikuti ajaran agama mereka. Oleh karena itu, religiusitas
20
diyakini sebagai suatu hal yang penting bagi seorang Muslim dalam
mengkonsumsi untuk memastikan bahwa produk yang dikonsumsinya adalah
halal.
Selain itu religiusitas juga memiliki dimensi pribadi (Slater, Hall, &
Edwards,2002). Menurut Delener (1994) menyatakan bahwa religiusitas
merupakan salah satu aspek budaya terpenting yang dapat memengaruhi
perilaku konsumen. Jadi religiusitas merupakan faktor internal seseorang
yang tidak lepas dari aspek keagamaan dalam melakukan suatu perilaku
terutama dalam melakukan konsumsi yang berkaitan dengan produk halal.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa agama dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen secara umum (Assadi 2003,
Bonne et al. 2007, Delener 1994, Pettinger et al. 2004). Menurut Jusmaliani
dan Nasution (2009) dalam penelitiannya menjelaskan tentang religiusitas
mempengaruhi niat untuk membeli, dan perilaku membeli bukan hanya
berupa fungsi dari rasa dan harga, namun juga mempertimbangkan agama.
Berkaitan dengan religiusitas diatas, mengkonsumsi pangan berlabel
halal dianggap sebagai ekspresi keagaman seseorang terkait dengan iman dan
tingkat religiusitasnya. Label sendiri merupakan alat yang digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada konsumen tentang produk yang tercantum
pada kemasan. Berdasarkan peraturan pemerintah No. 69 Tahun 1999
Tentang Label dan Iklan Pangan pasal 2 ayat 1 yang berbunyi “Setiap orang
yang memproduksi atau memasukkan pangan yang dikemas kedalam wilayah
Indonesia untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label pada, di dalam,
21
dan atau di kemasan pangan”. Pencantuman label halal pun telah diatur dalam
keputusan Menteri Kesehatan dan Menteri Agama
No.427/MENKES/SKB/VIII/1985. Jadi setiap produk makanan halal harus
mencantumkan label halal setelah melakukan pengecekan sebagaimana yang
sudah ditetapkan oleh MUI. Menurut penelitian Henry Aspan et al. (2017)
menunjukan bahwa label halal tidak berpengaruh signifikan, yang berarti
tidak menjadi pertimbangan penting konsumen terhadap pembelian produk.
Sedangkan hasil survei Badan POM tahun 2015 menyatakan bahwa tingkat
kepatuhan membaca label pangan olahan pada mahasiswa 89 persen patuh
membaca keterangan kedaluwarsa dan 82 persennya patuh membaca
keterangan halal (food.detik.com).
Terkait dengan peraturan pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang label
dan iklan, iklan juga merupakan salah satu media promosi yang efektif, yang
tidak hanya membangun kesadaran akan suatu merek tetapi juga
mempengaruhi minat pembelian dari audiens iklan. Dalam konteks produk
halal, pemasang iklan semestinya memahami target yang dituju adalah
konsumen Muslim. Pemasang iklan harus memahami bagaimana mereka
berpikir, bertindak dan berperilaku. Amati pula apa yang membuat mereka
tertarik untuk mendengar, melihat dan kemudian mengikuti dari iklan
tersebut. Menurut Arista dan Triastuti (2011) dalam penelitiannya yang
berjudul “Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek,dan Citra Merek
terhadap Minat Beli Konsumen” menunjukan bahwa iklan berpengaruh
secara signifikan terhadap minat beli konsumen.
22
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
minat beli serta adanya perbedaan pada data – data mengenai jumlah produk
makanan halal maka penelitian ini ingin mengadopsi model yang sudah ada
dengan objek yang berbeda untuk melihat perilaku konsumsi dengan Theory
of Planned Behavior dan menambahkan variabel religiusitas, label halal serta
iklan. Penelitian ini akan menggunakan mahasiswa UIN Jakarta sebagai objek
penelitian dikarenakan mahasiswanya beragama Islam dan dapat menjadi
perwakilan dari komunitas Muslim yang menjadi konsumen produk makanan
halal. Mahasiswa adalah komunitas kritis yang bila ditinjau dari sisi informasi
yang mereka peroleh dan kemampuan mereka untuk mencerna informasi bisa
memilah-milah produk-produk yang mereka konsumsi berdasarkan informasi
yang mereka peroleh. Atas dasar latar belakang tersebut maka penelitian akan
melakukan penelitian dengan judul “Determinan yang Mempengaruhi
Minat Beli Konsumen Produk Makanan Halal”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah sikap berpengaruh langsung terhadap minat beli konsumen
produk makanan halal?
2. Apakah norma subjektif berpengaruh langsung terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal?
3. Apakah perceived behavioral control berpengaruh langsung terhadap
minat beli konsumen produk makanan halal?
23
4. Apakah religiusitas berpengaruh langsung terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal?
5. Apakah label halal berpengaruh langsung terhadap minat beli konsumen
produk makanan halal?
6. Apakah iklan berpengaruh langsung terhadap minat beli konsumen
produk makanan halal
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Menganalisis pengaruh langsung antara sikap terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal.
2. Menganalisis pengaruh langsung antara norma subjektif terhadap minat
beli konsumen produk makanan halal.
3. Menganalisis pengaruh langsung antara perceived behavioral control
terhadap minat beli konsumen produk makanan halal.
4. Menganalisis pengaruh langsung antara religiusitas terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal.
5. Menganalisis pengaruh langsung antara label halal terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal.
6. Menganalisis pengaruh langsung antara iklan terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal.
24
D. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan akan memberikan beberapa kegunaan atau
manfaat, antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menambah wawasan sertakajian mengenai
faktor yang paling mempengaruhi minat beli produk makanan halal
oleh konsumen di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagaiprasyarat untuk menempuh gelar Sarjana di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Selain itu,menjadi media bagi peneliti untuk
menambah pengalaman di bidang penelitian dan menambah
pemahaman mengenai tema yang menjadi fokus penelitian serta
implementasi atas teori yang telah didapatkan selama masa perkuliahan.
b. Bagi Pelaku Usaha
Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan dan dasar yang
objektif dalam pengambilan keputusan untuk membuat atau
mengembangkan strategi pemasaran produk makan halal.
25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Konsumsi Islam
Islam merupakan agama yang menganut paham keseimbangan dalam
berbagai aspek termasuk kaidah dalam konsumsi yang berorientasikan
akhirat demi meratanya kesejahteraan seluruh umat manusia. Menurut
Al-Ghazali konsumsi adalah penggunaan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan seseorang melalui bekerja (al-iktisab) yang wajib
dituntut (fardu kifayah) berdasarkan etika (shariah) dalam rangka
mencapai kemaslahatan (maslahah) menuju akhirat (Chamid, 2010). Jadi
dalam ekonomi Islam konsumsi tidak hanya bertujuan untuk kepuasan
fisik semata, tetapi mempertimbangkan juga aspek mashlahah yang
menjadi tujuan dari syariat Islam, sedangkan dalam ekonomi
konvensional tujuan dari konsumsi adalah untuk memperoleh kepuasan
(utility).
Konsumsi dalam perspektif ekonomi Islam mengandung empat
indikator, yaitu (Fauzia dan Riyadi, 2014):
a. Konsep Kebutuhan dalam Islam
Dalam perspektif ekonomi Islam kebutuhan ditentukan oleh
mashlahah yang tidak lepas dari kerangka maqashid al-syari’ah.
Menurut Al-Ghazali, kebutuhan adalah keinginan manusia untuk
26
mendapatkan sesuatu yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup
dan menjalankan fungsinya. Al-Ghazali juga menekankan
pentingnya niat melakukan konsumsi dalam rangka mendekatkan
diri kepada Allah SWT sebagai salah satu ibadah.
b. Mashlahah dan Utilitas
Dalam ekonomi Islam keinginan ditetapkan berdasarkan
konsep utulity, sedangkan kebutuhan ditetapka atas konsep
mashlahah, tujuan dari ekonomi Islam sendiri untuk
mensejahterakan manusia, oleh karena itu semua barang dan jasa
yang memberikan mashlahah disebut sebagai kebutuhan bagi
manusia (Al-arif & Amalia, 2010).
c. Final Spending dan Konsumsi Untuk Akhirat
Final spending merupakan konsumsi ditambah dengan
infak yang berorientasikan duniawi untuk menjaga berbagai macam
kebutuhan dharuriyat. Dimana infak merupakan cerminan dari
kebutuhan seseorang yang berorientasi kepada akhirat, agar
terciptanya keadilan dan kesejahteraan sesama umat manusia.
Selain itu, infak juga merupakan tabungan pahala disisi Allah, yang
ketika frekuensi kegiatannya meningkat maka akan meningkat pula
keberkahan dalam harta seseorang (Fauzia dan Riyadi, 2014).
d. Konsumerisme dan Tawazun
Menurut Ibn Sina income (pencarian rezeki/kasab) dan
expenditure (pengeluaran) merupakan dua hal penting yang harus
27
diperhatikan dan diperhitungkan dengan cermat oleh manusia.
Karena ketika seseorang ingin mendapat kerberkah, maka ia harus
bekerja dengan cara yang baik, karena Islam juga
mempertimbangkan proses pencarian rizeki harus dengan cara yang
halal dan sah sebelum digunakan untuk konsumsi untuk yang baik
pula. Selain itu, salah satu sabda Rasulullah SAW juga
menjelaskan mengenai hidup hemat dan tidak bermewah-mewah
(abstain from wasteful and luxurius living), yang artinya bahwa
tindakan konsumsi dilakukan hanya sekedar untuk memenuhi
kebutuhan hidup (needs) bukan untuk pemuasan keinginan (wants)
sangat dianjurkan dalam Islam.
2. Perilaku Konsumen dalam Ekonomi Islam
Perilaku konsumen adalah kecenderungan konsumen dalam
melakukan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Dalam Ekonomi Islami, perilaku konsumen didasarkan pada rasionalitas
yang disempurnakan dengan Alquran dan Sunnah. Tujuan dari perilaku
konsumsi dalam ekonomi Islam adalah untuk mencapai aspek materil dan
aspek spiritual dalam konsumsi, kedua aspek tersebut akan tercapai
dengan menyeimbangkan antara nilai guna total (total utility) dan nilai
guna marginal (marginal utility) dalam konsumsi (Sitepu, 2016).
Prinsip-prinsip yang mendasari perilaku konsumen Islami
diantaranya (Karim, 2012) :
28
a. Prinsip Syariahyaitu menyangkut dasar syariat yang harus terpenuhi
dalam melakukan konsumsi di mana terdiri dari:
1). Prinsip akidah, yaitu hakikat konsumsi adalah sebagai sarana
untuk ketaatan untuk beribadah sebagai perwujudan
keyakinan manusia sebagai makhluk dan khalifah yang
nantinya diminta pertanggung jawaban oleh penciptanya
yaitu Allah SWT.
2). Prinsip ilmu, yaitu seseorang ketika akan mengkonsumsi
harus mengetahui ilmu tentang barang yang akan dikonsumsi
dan hukum-hukum yang berkaitan dengannya apakah
merupakan sesuatu yang halal atau haram baik ditinjau dari
zat, proses, maupun tujuannya.
3). Prinsip „amaliyah, sebagai konsekuensi aqidah dan ilmu yang
telah diketahui tentang konsumsi Islami tersebut, seseorang
dituntut untuk menjalankan apa yang sudah diketahui, maka
dia akan mengkonsumsi hanya yang halal serta menjauhi
yang haram dan syubhat.
b. Prinsip kuantitas, yaitu sesuai dengan batas-batas kuantitas yang
telah dijelaskan dalam syariat Islam. Salah satu bentuk prinsip
kuantitas ini adalah kesederhanaan, yaitu mengkonsumsi secara
proporsional tanpa menghamburkan harta, bermewah-mewah,
mubadzir, namun tidak juga pelit. Menyesuaikan antara pemasukan
dan pengeluaran juga merupakan perwujudan prinsip kuantitas
29
dalam konsumsi. Selain itu, bentuk prinsip kuantitas lainnya adalah
menabung dan investasi, artinya tidak semua kekayaan digunakan
untuk konsumsi tapi juga disimpan untuk kepentingan
pengembangan kekayaan itu sendiri.
c. Prinsip Prioritas yaitu memperhatikan urutan kepentingan yang harus
diprioritaskan agar tidak terjadi kemudharatan, yaitu:
1). Primer, adalah konsumsi dasar yang harus terpenuhi agar
manusia dapat hidup dan menegakkan kemaslahatan dirinya
dunia dan agamanya serta orang terdekatnya, seperti
makanan pokok.
2). Sekunder, yaitu konsumsi untuk menambah/ meningkatkan
tingkat kualitas hidup yang lebih baik, jika tidak terpenuhi
maka manusia akan mengalami kesusahan.
3). Tersier, yaitu konsumsi pelengkap manusia.
d. Prinsip Sosial, yaitu memperhatikan lingkungan sosial di sekitarnya
sehingga tercipta keharmonisan hidup dalam masyarakat, di
antaranya:
1). Kepentingan umat, yaitu saling menanggung dan menolong
sehingga Islam mewajibkan zakat bagi yang mampu juga
menganjurkan shadaqah, infaq dan wakaf.
2). Keteladanan, yaitu memberikan contoh yang baik dalam
berkonsumsi baik dalam keluarga atau masyarakat. Tidak
membahayakan/ merugikan dirinya sendiri dan orang lain
30
dalam mengkonsumsi sehingga tidak menimbulkan
kemudharatan seperti mabuk- mabukan, merokok, dan
sebagainya.
e. Kaidah Lingkungan yaitu dalam mengkonsumsi harus sesuai dengan
kondisi potensi daya dukung sumber daya alam dan
keberlanjutannya atau tidak merusak lingkungan.
3. Konsep Halal
Kata halal berasal dari bahasa Arab yang berarti “melepaskan” dan
“tidak terikat”. Halal berarti sesuatu yang boleh dilakukan, digunakan
atau dikonsumsi menurut syariat Islam.Islam mengajarkan umat Islam
untuk selalu mengkonsumsi produk yang halal. Menurut Keputusan
Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun 2001 Tanggal 30 November 2001
Pasal 1 menjelaskan bahwa pangan halal adalah pangan yang tidak
mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang untuk dikonsumsi
umat Islam dan pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Halal menurut LPPOM MUI yang diacu menurut syariat Islam yaitu:
a. Tidak mengandung babi atau produk-produk yang berasal dari babi.
b. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan, seperti bahan-
bahan yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran-kotoran dan
lain sebagainnya.
c. Semua bahan yang berasal dari halal yang disembelih menurut tata
cara syariat Islam.
31
d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat
pengelolaan dan transportasinya. Penggunaan fasilitas produksi
untuk produk halal dan tidak halal bergantian tidak diperbolehkan.
e. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar
(alkohol) dan keturunannya.
Dalam Islam pada prinsipnya semua makanan dan minuman adalah
halal, kecuali yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Dasar
penentuan halal-haramnya suatu makanan bagi umat Islam juga terdapat
dalam Al Qur‟an, sebagai berikut:
a. QS. Al-Baqarah: 168
“Wahai Manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu.”
b. QS. Al-Maidah: 88
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa
yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan
kamu beriman kepada-Nya.”
c. QS. Al-Maidah: 3
“Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, (hewan)
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
32
menyembelihnya; dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk
berhala.”
4. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)
Teori Perilaku Terencana atau TPB (Theory of Planned Behavior)
merupakan pengembangan dari Teori Perilaku Beralasan (Theory of
Reasoned Action). Pada tahun 1998, Icek Ajzen mengembangkan teori
TPB dengan menambahkan sebuah konstruk yang belum ada di teori
TRA yaitu kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control).
Konstruk ini ditambahkan dalam TPB untuk mengontrol perilaku
individual yang dibatasi oleh kekurangan dan keterbatasan-keterbatasan
dari kekurangan sumber daya yang digunakan untuk melakukan
perilakunya (Jogiyanto, 2007).
Dalam Theory of Planned Behavior, faktor utama dari suatu
perilaku yang ditampilkan individu adalah intensi untuk menampilkan
perilaku tertentu (Ajzen, 1991). Terdapat tiga prediktor utama yang
memengaruhi intensi individu untuk melakukan suatu perilaku, yaitu
sikap terhadap suatu perilaku (attitude toward the behavior), norma
subyektif tentang suatu perilaku (subjective norm), dan kontrol perilaku
persepsian (perceived behavioral control) (Ajzen, 2005).
Keyakinan yang menonjol ini dapat dibedakan menjadi pertama,
behavior belief yaitu keyakinan individu akan hasil suatu perilaku dan
evaluasi atas hasil tersebut. Behavior beliefakan memengaruhi sikap
terhadap perilaku (attitude toward behavior). Kedua adalah normative
33
belief yaiu mengenai kesetujuan dan atau ketidaksetujuan yang berasal
dari referen atau orang dan kelompok yang berpengaruh bagi individu
(significant others). Ketiga adalah control belief yaitu keyakinan
individu tentang keberadaan hal-hal yang mendukung atau menghambat
perilakunya dan persepsinya tentang seberapa kuat hal-hal tersebut
mempengaruhi perilakunya. Control belief membentuk variabel
persepsi kontrol keperilakuan (perceived behavior control).
Gambar 2 .1:Theory of Planned Behavior
Dalam TPB, sikap, norma subjektif, dan persepsi kontrol
keperilakuan ditentukan melalui keyakinan-keyakinan utama.
Determinan suatu perilaku merupakan hasil dari penilaian keyakinan–
keyakinan dari individu, baik sebagai secara positif maupun negatif.
Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi bahwa manusia
adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-informasi
yang mungkin baginya secara sistematis (Achmat, 2010). Orang
Sikap
Norma
Subjektif
Perceived
Behavioral
Control
Intensi
34
memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum mereka
memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku-perilaku
tertentu.
5. Sikap
Sikap adalah gambaran evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang
konsisten atas suka atau tidak sukanya seseorang terhadap objek atau ide
(Kotler dan Armstrong, 2001). Menurut Bonne et al. (2007) sikap adalah
kecenderungan psikologis yang diekspresikan dari mengevaluasi perilaku
tertentu dengan menunjukkan setuju atau tidak setuju. Sikap adalah
proses yang berorientasikan tindakan, evaluatif, dasar pengetahuan, dan
persepsi abadi dari individu tentang suatu objek atau penemuan. Secara
umum, sikap mempunyai tiga komponen utama yaitu:
a. Komponen Kognitif, mengacu padakesadaran responden dan
pengetahuannya terhadap beberapa objek atau fenomena.
b. Komponen Afektif, mengacu pada preferensidan kesenangan
responden terhadap objekatau fenomena.
c. Komponen Perilaku, mengacu pada perilaku pembeli yang berupa
minat membeli.
Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku
(Latief, 2011). Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh kepercayaan
tentang konsekuensi dari sebuah perilaku, yang disebut sebagai
behavioral belief (Ajzen, 2005). Menurut Ajzen setiap behavioral belief
menghubungkan perilaku dengan hasil yang akan didapat dari perilaku
35
tersebut. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh evaluasi positif atau
negatif individu terhadap perilaku tertentu berdasarkan keyakinan-
keyakinan yang dimilikinya (evaluation of behavioral belief) (Ajzen,
2005). Dalam memutuskan halal atau tidaknya makananatau merek apa
yang akan dibeli, konsumen secara khas memilih halal atau tidaknya serta
merek yang dievaluasi secara paling menguntungkan. Sikap mewakili
perasaan senang atau tidak senang seseorang terhadap suatu
objek.pelanggan yang merasa tidak puas lebih mungkin untuk mencari
informasi tentang alternatif dan lebih mungkin untuk menghasilkan untuk
tawaran bagi pesaing daripada pelanggan yang merasa puas.
6. Norma Subjektif
Norma subyektif adalah persepsi tekanan sosial seseorang untuk
memenuhi harapan orang lain agar melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku (Alam and Sayuti, 2011). Norma subyektif mencerminkan
persepsi agar konsumen melakukan sesuatu yang sesuai dengan harapan
orang lain untuk melakukan sesuatu persepsi tersebut akan memotivasi
konsumen untuk memenuhi harapan orang lain tersebut. (Albari dan
Listyoningrum, 2012). Dalam hal ini, jika pembelian produk makanan
halal dipandang sebagai perilaku yang secara sosial diharapkan,
berdasarkan tentang apa yang dipikirkan orang lain, oleh karena itu
individu lebih cenderung melakukan pembelian makanan halal. Dalam
penelitian ini, norma subjektif merupakan tekanan sosial yang dirasakan
36
oleh konsumen yang memengaruhi keputusannya untuk membeli produk
makanan halal.
Menurut Fishbein dan Azjen (2005) norma subyektif ditentukan
oleh dua faktor yaitu:
a. keyakinan normatif
persepsi atau keyakinan terkait dengan harapan-harapan yang
berasal dari referen atau orang dan kelompok yang berpengaruh
bagi individu (significant others) seperti orang tua, pasangan,
teman dekat, rekan kerja atau lainnya, dalam melakukan atau
tidak suatau perilaku.
b. motivasi untuk memenuhi
motivasi untuk memenuhi harapan tersebut. Oleh karena itu,
norma subjektif dapat dilihat sebagai dinamika antara dorongan-
dorongan yang dipersepsikan individu dari orang-orang
disekitarnya dengan motivasi untuk mengikuti harapan mereka
(motivation to comply) dalam melakukan atau tidak suatu
perilaku.
7. Perceived Behavioral Control
Persepsi kontrol perilaku(perceived behavioral control) mengacu pada
persepsi-persepsi seseorang terhadap kemampuan diri (self eficacy) yang
dimilikinya untuk melakukansuatu perilaku (Ajzen, 2005). Menurut
Bonne et al. (2007) menggambarkan persepsi kontrol perilaku sebagai
persepsi individu atas kemampuan untuk mengendalikan perilaku
37
mereka. Alam dan Sayuti (2011) mendefinisikan persepsi kontrol
perilaku sebagai persepsi yang dirasakan seseorang terhadap
kemampuannya untuk terlibat dalam perilaku yang memiliki dua faktor
yaitu:
a. perceived power, persepsi mengenai kekuatan yang dimiliki
individu dalam melakukan kontrol atas suatu perilaku
b. control belief, seberapa yakin individu akan kemampuan
untuk melakukan atau tidak suatu perilaku.
Dengan kata lain kontrol perilaku menunjuk seberapa jauh seseorang
dalam melakukan atau tidaknya suatu perilaku berada di bawah kontrol
individu yang bersangkutan berdasarkan dari pengalaman masa lalu.
Kontrol perilaku secara langsung mempengaruhi niat untuk
melaksanakan suatu perilaku dan juga memengaruhi suatu perilaku
(Ajzen, 2005). Pengaruh langsung dapat terjadi jika terdapat actual
control di luar kehendak individu sehingga memengaruhi perilaku
tersebut. Semakin positif sikap terhadap perilaku dan norma subjektif,
semakin besar kontrol perilaku yang dipersepsikan seseorang, sehingga
semakin kuat niat seseorang untuk menimbulkan suatu perilaku.
8. Religiusitas
Religiusitas berasal dari bahasa Latin "relegare" yang artinya
mengikat. Menurut Harun Nasution (1985) agama memiliki arti ikatan-
ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia. Agama
merupakan sumber dalam kehidupan yang tercermin dalam nilai-nilai
38
dan sikap individu maupun masyarakat (Fam et al., 2004). Dalam
kehidupan individu, agama berfungsi sebagai suatu nilai yang memuat
norma-norma tertentudan membentuk sistem nilai pada diri individu
tersebut (Jalaluddin, 2010). Dengan demikian, religi atau agama pada
umumnya memiliki makna yaitu aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban
yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh pemeluknya yang mengikat
individu atau kelompok dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama
manusia, dan alam sekitarnya.
Mangunwijaya (1982) membedakan istilah agama dengan
religiusitas. Religiusitas adalah sebuah ekspresi spiritual individu yang
terkait dengan sistem kepercayaan, nilai, hukum dan ritual yang berlaku
(Kaye dan Raghavan, 2000). Menurut Jalaluddin (2010) religiusitas
didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ada dalam diri individu yang
mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya
terhadap agama. Jadi agama mengindikasikan pada aspek formal yang
berkaitan dengan aturan-aturan dan kewajiban-kewajiban, sedangkan
religiusitas menerangkan pada aspek religi yang lebih dihayati oleh
individu dalam hatinya atau dengan kata lain religiusitas adalah
penghayatan dan pengamalan individu terhadap kepercayaan yang
dianutnya.
Menurut Delener (1994) religiusitas merupakan salah satu aspek
budaya terpenting yang mempengaruhi perilaku konsumen. Sudah
diyakini bahwa agama memiliki peran penting salah satunya dalam
39
konsumsi makanan untuk Muslim di negara Islam atau negara non-
Muslim (Sukesti dan Mamdukh, 2014). Oleh karena itu, religiusitas
seseorang akan memengaruhi perilaku sesorang dalam membeli dan
mengkonsumsi produk makanan halal. Berikut ini dimensi-dimensi
religiusitas yang dikaitkan dengan perspektif Islam dapat dijelaskan
sebagai berikut (Ancok, 2011):
a. Dimensi keyakinan atau akidah Islam menyatakan seberapa tingkat
keyakinan muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya,
terutama bersifat fundamental dan dogmatik. Dimensi keyakinan
ini menyangkut keimanan terhadap Allah, para malaikat,
Nabi/Rasul, kitab-kitab Allah, surga dan neraka, serta qadha dan
qadar.
b. Dimensi peribadatan (praktek agama) atau syariah menyatakan
seberapa tingkat kepatuhan muslim dalam mengerjakan kegiatan-
kegiatan ritual (ibadah) sebagaimana ditetapkan oleh agamanya.
Dimensi ini menyangkut tentang pelaksanaan shalat, puasa, zakat,
haji, membaca Al, Quran, zikir, ibadah kurban, dan lain sebagainya
c. Dimensi pengalaman atau penghayatan meliputi keyakinan,
pengamalan, dan peribadatan. Dimensi yang menyatakan seberapa
seberapa jauh tingkat muslim dalam merasakan dan mengalami
perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman religius. Dimensi
ini terwujud dalam perasaan dekat dengan Allah, merasa tergetar
40
ketika mendengar adzan atau ayat-ayat Al Quran, dan lain
sebagainya.
d. Dimensi pengamalan atau akhlak menyatakan seberapa tingkatan
ajaran-ajaran agamanya memotivasi muslim berperilaku, yaitu
bagaimana individu berhubungan dengan dunianya, terutama
dengan sesame manusia. Dimensi ini meliputi perilaku tolong
menolong, kerjasama, menegakkan keadilan dan kebenaran, dan
lain-lain.
e. Dimensi pengetahuan atau ilmu menyatakan seberapa tingkat
pengetahuan dan pemahaman muslim terhadap ajaran-ajaran
agamanya, terutama mengenai ajaran-ajaran pokok agama dalam
kitab sucinya. Dimensi ini berhubungan dengan pengetahuan
tentang isi Al Quran, pokok-pokok ajaran yang harus diimani dan
dilaksanakan (rukun Islam dan rukun Iman), hukum-hukum Islam,
dan sebagainya.
9. Label Halal
Menurut Carneiro dkk (2005) label merupakan bagian dari produk
yang harus di cantumkan untuk memberi informasi produk dan menarik
minat beli konsumen dengan mengevaluasinya. Dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 tentang label dan
iklan pangan, label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan
yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain
yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada,
41
atau merupakan bagian kemasan pangan. Menurut Kotler label berfungsi
mengidentifikasi menerangkan mengenai produk yang bersangkutan,
memberikan keterangan, dan menunjukkan kelas atau tingkat mutu suatu
produk. Secara garis besar terdapat tiga macam label yaitu:
a. Label merek (brand label), yaitu nama merek yang diberikan
pada produk atau dicantumkan pada kemasan.
b. Label diskriptif (descriptive label), yaitu label yang memberikan
informasi obyektif mengenai penggunaan, konstruksi atau
pembuatan, perawatan atau perhatian dan kinerja produk, serta
karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan
produk.
c. Label tingkat (grade label), label yang mengidentifikasi penilaian
kualitas produk dengan suatu huruf, angka, atau kata.
Menurut Sukesti dan Budiman (2014) labelisasi halal adalah
pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada kemasan produk untuk
menunjukkan bahwa produk yang dimaksud berstatus sebagai produk
halal. Tujuan dari label halal adalah untuk membantu konsumen
mengevaluasi dan melegalkan mana produk yang halal atau haram
memenuhi prinsip agamanya. Menurut Latiff dkk (2015) label makanan
halal terdiri dari tiga bagian yaitu :
a. Terdapat logo halal
b. Terdapat label komposisi
c. Terdapat label kandungan nutrisi.
42
10. Iklan
Machfoedz (2010) menyatakan bahwa iklan adalah segala bentuk
penyajian informasi dan promosi secara tidak langsung yang dilakukan
oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang atau jasa. Iklan merupakan
bagian dari bauran promosi dan bagian dari bauran pemasaran. Tujuan
iklan adalah untuk memotivasi individu agar membeli (Wijaya dan
Dharmayanti, 2014). Jadi dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan
suatu bentuk komunikasi melalui media dengan tujuan memengaruhi
konsumen untuk bertindak terhadap produk atau jasa yang di tawarkan.
Menurut Mutaqin (2013) iklan membutuhkan konsep yang
bersumber dari ajaran agama yang merupakan sumber nilai dan moral
bagi manusia. Di dalam konsep ekonomi islam, fungsi informative,
persuasif, dan pengingat iklan harus dilandasi oleh sifat shiddiq
(kejujuran,benar) dan amanah (tanggung jawab, dapat dipercaya,
kredibilitas). Pada hakekatnya iklan menjual ideologi konsumerisme dan
hedonisme. Sehingga dalam islam menganut prinsip freedom to act yang
berlandaskan tauhid. Dalam hal ini, konsumen ditunjukkan bukan kepada
keinginan melainkan kebutuhan.
Dalam iklan juga terdapat bahasa yang merupakan teks dimana
menunjukan suatu objek, ide, atau konsep. Hal terpenting yang
terkandung dalam bahasa iklan adalah harus mencerminkan akhlak,
sehingga berada dalam koridor mentaati norma-norma agama dan susila,
serta mencerminkan sifat shiddiq (kejujuran). Selain itu, dalam periklan
43
juga terdapat pesan visual yang dapat memperkuat citra. Dimana dalam
ekonomi islam, ketentuan pesan visual tersebut tidak boleh melanggar
prinsip tauhid, sehingga penguat citra yang mengandung unsur ma‟siat
(contoh gambar perempuan yang mengumbar aurat) tidak diperbolehkan.
Dalam pandangan Islam, iklan juga harus memberikan dampak pada
kemashlahatan umat. Tujuan ini dapat tercapai apabila para pengiklan
tidak hanya menggiring konsumen untuk membeli produk semata,
sehingga iklan tersebut menabrak batas-batas norma. Kesimpulannya
dalam Ekonomi Islam periklanan harus berlandaskan pada Prinsip tauhid,
khilafah, dan akhlaq, sebagaimana yang menjadi dasar dalam ekonomi
Islam. Di samping itu, juga harus berlandaskan pada prinsip
kejujuran/shiddiq dan amanah.
11. Minat Beli Konsumen
Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap
terhadap suatu objek yang diminatinya yang menimbulkan dorongan
untuk mendapatkan objek tersebut (Simamora, 2004). Sedangkan,
pembelian adalah kondisi dimana seseorang memustuskan untuk
melakukan transaksi berdasarkan pada evaluasi dan pengamalan
sebelumnya (Simamora, 2004). Menurut Kotler (2008) minat beli
merupakan efek yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk
yang dilihatnya, kemudian timbul ketertarikan untuk mencoba produk
tersebut dan akhirnya timbul keinginan untuk membeli produk tersebut
agar dapat memilikinya. Sementara Menurut Mc. Carthy (2002) minat
44
beli adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhannya. Jadi
dapat disimpulkan minat beli adalah dorongan yang timbul dari dalam
diri individu untuk melakukan pembelian suatu produk atau jasa dengan
adanya pertimbangan sebelum proses pembelian untuk memenuhi
kebutuhannya.
Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan bahwa perasaan dan
emosi merupakan faktor – faktor yang memengaruhi minat membeli
individu. Semakin individu merasa senang dan puas dalam membeli
barang dan jasa maka akan memperkuat minat beli, sedangkan
ketidakpuasan biasanya akan mengurangi bahkan menghilangkan minat
beli seseorang terhadap barang atau jasa. Menurut Ferdinand (2002), ada
beberapa indikator yang mengidentifikasikan minat beli, yaitu:
a. Minat transaksional
kecenderungan seseorang untuk membeli produk. Hal ini
mengartikan bahwa konsumen telah memiliki minat untuk
melakukan pembelian suatu produk atau jasa tertentu yang
diinginkan.
b. Minat referensial
kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk
kepadaorang lain. Hal ini mengartikan bahwa konsumen yang
telah memiliki minat untuk membeli akan memberikan saran
45
(referensi) kepada orang terdekatnya untuk melakukan pembelian
produk yang sama.
c. Minat preferensial
Gambaran perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama
pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika
terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
d. Minat eksploratif
Perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai
produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1:Penelitian Terdahulu
No
Nama Peneliti
dan Judul
Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
1. A. Desi Arista
dan Sri Rahayu
Triastuti (2011):
Analisis
Pengaruh Iklan,
Kepercayaan
Merek, dan
Citra Merek
Analisis
Regresi
Berganda
Hasil pengujian
menunjukan bahwa
yang memiliki
pengaruh paling
besar adalah
variabel
kepercayaan merek
diikuti variabel
Pada penelitian
ini menggunakan
5 varibel yang
berbeda yaitu
sikap, norma
subjektif,
perceived
behavioral
46
No
Nama Peneliti
dan Judul
Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
Terhadap Minat
Beli Konsumen
iklan dan pengaruh
yang paling kecil
terhadap minat beli
adalah variabel
citra merek.
control,
religiusitas, serta
label halal
dengan metode
penelitian PLS-
PM. Selain itu,
objek pada
penelitian ini
adalah
mahasiswa UIN
Jakarta dimana
pada penelitian
sebelumnya
menggunakan
konsumen
Telkom Speedy
di Semarang.
2. Thomas Voon
Jan P. , Kwang
Sing Ngui dan
Structural
Equation
Modelling
Sikap dan norma
subyektifmemberi
kan efek positif
Pada penelitian
ini variabel
perceived
47
No
Nama Peneliti
dan Judul
Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
Anand Agrawal
(2011):
Determinants of
Willingness to
Purchase
OrganicFood :
an Exploratory
Study Using
SEM
(SEM)
yang signifikan
pada keinginan
untuk membeli
makanan organik
sementara efek
keterjangkauan
(perceived
behavioral
control) harga
tidak berpengaruh
signifikan.
behavioral
control bersifat
umum dan
menambahkan
variabel
religiusitas, label
halal, serta iklan
dengan metode
penelitian PLS-
PM.
3. Syed Shah
Alam & Nazura
Mohamed
Sayuti (2011):
Applying the
Theory of
Planned
Behavior (TPB)
in Halal Food
Analisis
Regresi
Berganda
Hasil penelitian
menunjukan
seluruh faktor
(sikap, norma
subjektif, dan
perceived
behavioral
control)
berpengaruh
Pada penelitian
ini
menambahkan
variabel
religiusitas, label
halal, serta iklan
dengan metode
penelitian PLS-
PM. Objek pada
48
No
Nama Peneliti
dan Judul
Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
Purchasing positif dan
signifikan terhadap
minat beli
maknaan halal.
penelitian ini
mahasiswa UIN
Jakarta, dimana
pada penelitian
terdahulu
menggunakan
konsumen
Muslim di
Malaysia sebagai
objek penelitian.
4. Arshia Mukhtar
dan Muhammad
Mohsin Butt
(2012):
Intention to
Choose Halal
Product: The
Role of
religiosity
Analisis
Regresi
Berganda
Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa norma
subyektif , sikap
terhadap produk
halal dan
religiusitas pribadi
intra berpengaruh
positif terhadap
sikap dalam
Pada penelitian
ini menggunakan
Theory of
Planned
Behavior serta
menambahkan
variabel label
halal dan iklan.
Metode yang
digunakan
49
No
Nama Peneliti
dan Judul
Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
memilih produk
halal.
adalah PLS-PM.
5. Fatimasari
Sukesti dan
Mamdukh
Budiman
(2014): The
Influence Halal
Label And
Personal
Religiousity On
Purchase
Decision On
Food Products
In Indonesia.
Regresi
Linear
Berganda
Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa label halal
dan religiusitas
personal
mempengaruhi
keputusan
membeli produk
makanan di
Indonesia
Pada penelitian
ini menggunakan
Theory of
Planned
Behavior serta
menambahkan
variabel iklan
terhadap minat
beli konsumen.
Metode yang
digunakan
adalah PLS-PM.
6. Tian Nur
Ma‟rifat, Diah
Ismoyowati,
Jumeri Mangun
Wikarta (2015):
Structural
Equation
Model-
Partial
Least
Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa faktor yang
signifikan
mempengaruhi
Pada penelitian
ini menggunakan
3 variabel
berbeda yaitu
religiusitas, label
50
No
Nama Peneliti
dan Judul
Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
Analisis
Perilaku
Konsumen
Dalam
Pembelian
Produk Olahan
Ayam
Bersertifikat
Halal Di
Provisini D.I
Yogyakarta
Square
(SEM-PLS)
perilaku konsumen
dalam membeli
makanan olahan
ayam bersertifikat
halal adalah
intensi. Intensi
dipengaruhi oleh
sikap, dan sikap di
pengaruhi oleh dua
faktor yaitu lokasi
dan kesadaran
terhadap labelisasi
halal.
halal, dan iklan
serta melihat
langsung
pengaruhnya
terhadap minat
beli konsumen
produk makanan
halal
7. Ranu Nugraha
dkk (2017):
Pengaruh
Labelisasi Halal
Terhadap Minat
Beli Konsumen
(Survei Pada
Regresi
Linear
Sederhana
Hasil---dari
analisis
menunjukkan-
bahwa-variabel-
labelisasi-halal
berpengaruh
signifikan terhadap
Pada penelitian
ini menggunakan
Theory of
Planned
Behavior serta
menambahkan
variabel
51
No
Nama Peneliti
dan Judul
Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
Mahasiswa
Muslim
Konsumen Mie
Samyang
Berlogo Halal
KoreanMuslim
Federation Di
Kota Malang)
minat beli. religiusitas dan
iklan terhadap
minat beli
konsumen.
Metode yang
digunakan
adalah PLS-PM.
8. Firgosti
Flamboyant,
dkk (2017):
Halal Label,
Attention
Ingredients,
Religiosity,
Counterfactual
Thinking on
Purchase
Intention Liang
Statistik
non-hirarkis
dan regresi
linier.
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa label halal
ketika dimoderasi
dengan religiusitas
yang tinggi
berpengaruh
signifikan terhadap
niat pembelian
produk halal.
Pada penelitian
ini menggunakan
4 variabel yang
berbeda yaitu
sikap, norma
subjektif,
perceived
behavioral
control, dan
iklan. Selain itu
pada penelitian
ini melihat
52
No
Nama Peneliti
dan Judul
Penelitian
Metodologi
Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian
Teh langsung
hubungan
variabel
religiusitas
terhadap minat
beli produk
makanan halal.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan jaringan asosiasi antar variabel yang
disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis yang dianggap relevan pada
situasi masalah serta diidentifikasi melalui proses seperti wawancara,
pengamatan, dan survei literatur. Aplikasi yang digunakan untuk mengolah
data dalam penelitian ini menggunakan SmartPLS 3.0. Pengujian pertama
yang dilakukan adalah uji kualitas data, yang terdiri dari uji validitas dan uji
reliabilitas. Selanjutnya dilakukan uji analasis jalur (path analysis) yang
bertujuan untuk mengabalisis hubungan sebab-akibat yang terjadi jika
variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen secara langsung. Setelah
melalui beberapa proses pengujian, konstelasi hubungan antar variabel
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
53
Gambar 2.2: Kerangka Pemikiran dalam Penelitian
Intepretasi, Kesimpulan dan Saran
Y
Minat Beli
Konsumen
X6
Iklan
X5
Label Halal
X4
Religiusitas
X3
Perceived
behavioral
control
X2
Norma
Subjektif
X1
Sikap
Pengaruh Religiusitas Terhadap Minat Beli
Konsumen Produk Makanan Halal
Theory of Planned
Behavior
Model Pengukuran (Outer Model):
1. Convergent Validity
2. Discriminant
Validity
3. Reliability
Struktural Model (Inner
Model):
1. R2
2. Q2
3. Goodness of Fit (Gof)
Hipotesis:
1. T-statistic
2. R2 Adjusted
54
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu
hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian
yaitu :
1. Hubungan antara sikap (X1) dan minat beli konsumen(Y)
Ho1: Sikap (X1) tidak berpengaruh langsung terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal (Y)
Ha1: Sikap (X1) berpengaruh langsung terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal (Y)
2. Hubungan antara norma subjektif(X2) danminat beli konsumen(Y)
Ho2: Norma subjektif (X2) tidak berpengaruh langsung terhadap
minat beli konsumen produk makanan halal (Y)
Ha2: Norma subjektif (X2) berpengaruh langsung terhadap minat
beli konsumen produk makanan halal (Y)
3. Hubungan antara perceived behavioral control (X3) dan minat beli
konsumen(Y)
Ho3: Perceived behavioral control (X3) tidak berpengaruh langsung
terhadap minat beli konsumen produk makanan halal (Y)
Ha3: Perceived behavioral control (X3) berpengaruh langsung
terhadap minat beli konsumen produk makanan halal (Y)
4. Hubungan antara religiusitas (X4) dan minat beli konsumen(Y)
Ho4: Religiusitas (X4) tidak berpengaruh langsung terhadap minat
beli konsumen produk makanan halal (Y)
Ha4: Religiusitas (X4) berpengaruh langsung terhadap minat beli
55
konsumen produk makanan halal (Y)
5. Hubungan antara label halal (X5) dan minat beli konsumen(Y)
Ho5: Label halal (X5) tidak berpengaruh langsung terhadap minat
beli konsumen produk makanan halal (Y)
Ha5: Label halal (X5) berpengaruh langsung terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal (Y)
6. Hubungan antara iklan(X6) dan minat beli konsumen(Y)
Ho6: Iklan (X6) tidak berpengaruh langsung terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal (Y)
Ha6: Iklan (X6) berpengaruh langsung terhadap minat beli
konsumen produk makanan halal (Y)
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini membahas preferensi konsumen terhadap
minat beli untuk mengkonsumsi produk makanan halal menggunakan Teory
of Planned Behavior. Dalam penelitian ini, berfokus pada sikap, norma
subjektif, perceived behavioral control, religiusitas, label lahal, dan iklan
sebagai variabel laten eksogen, sedangkan minat beli konsumen sebagai
variabel laten endogen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif, karena data yang diperoleh akan diwujudkan
dalam bentuk angka mulai dengan pengumpulan data, penafsiran data serta
penampilan dari hasil penelitiannya serta dianalisis berdasarkan statistik.
Penelitian ini dilakukan kepada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan cara memberikan kuesioner online menggunakan media google form.
B. Populasi dan Metode Penentuan Sampel
Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, selanjutnya peneliti
menentukan populasi yang akan diuji. Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Oleh karena itu, populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
karena dengan adanya beragam fakultas diharapkan dapat mempresentasikan
beragam prefensi yang ada. Tercatat pada tahun akademik 2016/2017 jumlah
57
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 24.246 orang
(www.uinjkt.ac.id).
Menurut Sugiyono (2015) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam suatu penelitian,
bila populasi besar, peneliti tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam
populasi karena akan memerlukan banyak biaya, tenaga dan waktu. Oleh
karena itu, penelitian dilakukan terhadap sampel dan kesimpulannya akan
dapat diberlakukan untuk populasi. Rumus pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitin ini adalah rumus Slovin (Umar, 2011) yaitu :
n = N/(1+N(e)²)
Keteragan:
n = Jumlah sampel
N = Populasi
e = Persentase kelonggaran ketidak telitian (10%)
n = N/(1+N(e)²)
= 24.246/(1+24.246(0,1)²)
= 24.246/243,46
= 99,589
n = 99,589 ≈ 100
Jadi diketahui berdasarkan perhitungan untuk mengetahui ukuran sampel
dengan tingkat kesalahan 10% adalah sebanyak 100 responden.
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
quota sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data yang memiliki
ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang dinginkan tercapai berdasarkan
58
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2001). Sampel yang akan diambil sebanyak
100 mahasiswa dari populasi Mahasiswa UIN Jakarta dengan jumlah minimal
1% dari setiap fakultas yang sudah ditentukan dengan kualifikasi merupakan
mahasiswa tingkat Strata 1 yang mengkonsumsi produk makanan halal yaitu:
Tabel 3.1: Jumlah Responden
No Fakultas Jumlah
1. Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) 21
2. Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) 23
3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 25
4. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
(FKIK) 17
5. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 14
Total 100
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan 2 jenis data yaitu:
1. Data Primer
Menurut Sunyoto (2014) data primer adalah data asli yang
dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian secara
khusus. Dalam penelitian pemasaran, data primer diperoleh secara
langsung dari sumbernya. Dalam hal ini, peneliti melakukan
pengumpulan data menggunakan kuesioner kepada responden. Kuesioner
merupakan teknik pengumpilan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini
menggunakan kuisoner tertutup yaitu kuesioner dengan jawaban yang
sudah disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih.
59
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti
dari berbagai sumber yang sudah ada atau dengan kata lain peneliti
sebagai tangan kedua (Sugiyono, 2015). Adapun data sekunder yang
digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan penelitian
kepustakaan. Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah
yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan
perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.
D. Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah semua berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Seluruh variabel
dalam penelitian ini akan diukur dengan indikator-indikator tertentu dan
selanjutnya akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran
likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2011). Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan
dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:
Tabel 3.2: Skala Likert
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Kurang
Setuju Setuju
Sangat
Setuju
(STS)
1
(TS)
2
(KS)
3
(S)
4
(SS)
5
60
Sebelum menyebar kuesioner telah dilakukan uji coba instrumen
sebanyak 30 responden dan ditemukan bahwa seluruh varibel valid dan
reliabel, artinya bahwa sudah layak untuk digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.3: Operasionalisasi Varibel Peneliatian
No Variabel Item Indikator Skala
1
Sikap
(Azjen,
2005) (X1)
S_1 Mengkonsumsi produk makanan halal
merupakan hal baik/positif
Likert
S_2 Suka memilih produk makanan halal
S_3 produk makanan halal memberikan
manfaat
S_4 Menghargai adanya produk makanan
halal
2
Norma
Subjektif
(Azjen,
2005) (X2)
NS_1 Keluarga mengutamakan dan sering
membeli produk makanan halal
Likert NS_2 Pengaruh keluarga
NS_3 Teman mengutamakan dan sering
membeli produk makanan halal
NS_4 Pengaruh teman
NS_5 Motivasi untuk memenuhi saran dari
keluarga dan teman
3
Perceived
Behavioral
Control
(Azjen,
2005) (X3)
PBC_1 Berhati-hati dalam memilih produk
makanan halal
Likert PBC_2 Mengkonsumsi makanan halal penting
bagi seorang Muslim
PBC_3 Mengetahui label halal yang resmi
berasal dari MUI
PBC_4 Sering membeli produk makanan halal
4
Religiusitas
(Ancok,
2011) (x4)
R_1 Meyakini adanya Allah dan para Rasul-
Nya Likert
R_2 Melaksanakan ibadah sesuai dengan
61
No Variabel Item Indikator Skala
ajaran agama
R_3 Mendukung segala kegiatan yang
berhubungan dengan keagamaan
R_4 Mempertimbangkan aspek kehalalan
dalam mengkonsumsi makanan
R_5 Mengetahui mengkonsumsi makanan
halal perintah Allah SWT
5
Label Halal
(Latiff,
2015) (X5)
LH_1 Pentingnya kemasan berlabel halal
Likert LH_2
Pembelian produk didasarkan pada label
halal
LH_3 Berlabel halal di jamin kehalalannya
LH_4 Berlabel halal pasti berkualitas
6
Iklan
(Mutaqin,
2013) (X6)
I_1 Iklan sesuai dengan ajaran agama
Likert I_2 Pesan pada iklan mudah dipahami
I_3 Iklan menarik
I_4 Iklan sering dilihat
7
Minat Beli
(Ferdinand,
2002) (Y)
MB_1 Berminat untuk membeli produk
makanan halal
Likert MB_2 Merekomendasikan kepada orang lain
MB_3 Mencari infromasi mengenai produk
makanan halal
MB_4 Melakukan pembelian ulang
62
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS). PLS adalah model
persamaan Structural Equation Modeling (SEM) yang berbasis varians atau
komponen. PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan
SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian (Ghozali, 2015). Menurut
Ghozali (2015), PLS merupakan metode analisis yang powerfull, karena tidak
didasarkan pada banyak asumsi. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji
kausalitas atau teori sedangkan PLS lebih bersifat model prediksi sehingga dapat
menganalisis teori yang masih dikatakan lemah. Dalam pendekatan PLS data
tidak harus terdistribusi normal dan sampel yang tersedia tidak harus besar
karena menggunakan metode bootstraping atau penggandaan secara acak. PLS
tidak mensyaratkan jumlah minimum sampel, oleh karena itu penelitian dengan
sampel kecil dapat tetap digunakan. Selain itu PLS dapat digunakan untuk
mengkonfimasi teori dan dapat juga menjelaskan ada tidaknya hubungan antar
variabel laten. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan
indikator reflektif dan formatif, hal ini tidak dapat dilakukan dalam covarian
based SEM karena akan terjadi unidentified model (Latan dan Ghazali, 2012).
Pendugaan parameter dalam PLS meliputi 3 hal, yaitu:
1. Weight estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten.
63
2. Mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan
variabel laten dan antar variabel laten dengan indikatornya (loading).
3. Means dan lokasi parameter (nilai konstanta regresi, intersep) untuk
indikator dan variabel laten.
Untuk memperoleh ketiga estimasi ini, PLS menggunakan proses literasi 3
tahap dan setiap tahap literasi menghasilkan estimasi. Tahap pertama,
menghasilkan weight estimate, tahap kedua menghasilkan estimasi untuk inner
model dan outer model, dan tahap ketiga menghasilkan estimasi means dan
lokasi (Ghozali, 2015).
1. Pengukuran Model (Outer Model)
Uji model pengukuran digunakan untuk menguji validitas konstruk dan
reliabilitas instrumen. Uji validitas dilakukan untuk mengukur kemampuan
instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur (Hartono dan
Abdilah, 2014). Dalam PLS, uji konstruk dapat dilakukan dengan melakukan
uji Convergent Validity, Discriminat Validity, dan Average Variance
Extracted (AVE).Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi alat
ukur dalam mengukur konsistensi responden dalam menjawab instrument.
Instrument dikatakan andal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji realibilitas dalam PLS dapat
menggunakan metode composite reliability dan cronbach`s alpha (Hartono
dan Abdilah, 2014).
64
a. Convergent Validity
Model pengukuran dengan model reflektif indikator dinilai
berdasarkan korelasi antara item score atau component score dengan
construct score yang dihitung dengan software smartPLS. Ukuran
reflektif dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,7 dengan konstruk
yang ingin diukur. Namun demikian untuk penelitian tahap awal dari
pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,60 dianggap
cukup (Chin, 1998 dalam Ghozali, 2015).
b. Discriminant Validity
Model pengukuran dengan reflektif indikator dinilai berdasarkan
cross loading pengukuran dengan konstruk. Jika korelasi konstruk
dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya,
maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten memprediksi ukuran
pada blok yang lebih baik daripada ukuran blok lainnya.
c. Reliability
Mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan dua macam
ukuran yaitu composite reliability dan cronbach`s alpha (Ghozali,
2015). Composite reliability mengukur nilai sesungguhnya reliabilitas
suatu konstruk dan lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal
suatu konstruk (Salisbury et al, 2002 dalam Hartono dan Abdillah,
2014). Cronbach`s alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu
65
konstruk. Konstruk dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika
mempunyai composite reliability di atas 0,7 dan mempunyai cronbach`s
alpha di atas 0,6.
2. Model Struktural (inner Model)
Inner model (inner relation, structural model dan substantive theory)
menggambarkan hubungan antara variabel laten berdasarkan pada teori
substantif. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk
konstruk dependen, Stone-Geissersquare test untuk predictive relevance dan
uji t serta signifikan dari koefisien parameter jalur struktural.
a. R-Square
Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-
square untuk setiap variabel laten dependen. Interprestasinya sama
dengan interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-square dapat
digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu
terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang
substantif (Ghozali, 2015). Nilai R-square 0,75, 0,50, 0,25 dapat
disimpulkan bahwa model kuat, moderat dan lemah, hasil dari PLS R-
square mempresentasikan jumlah variance dari konsruk yang dijelaskan
oleh model (Ghozali, 2015)
66
b. Q-Square
Q-Square mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh
model juga estimasi parameternya. Nilai Q-Square > 0 menunjukkan
model memiliki predictive relevance, sebaliknya jika nilai Q-Square < 0
menunjukkan model kurang memiliki predictive relevance (Chin, 1998
dalam Ghozali, 2015). Besaran Q-Square memiliki nilai dengan rentang
0 < Q2 < 1, dimana semakin medekati 1 berarti model semakin baik.
Besaran Q2 ini setara dengan korfisien determinasi total pada analisis
jalur (path analysis). Nilai Q-Square 0,02, 0,15, 0,35 dapat disimpulkan
bahwa nilai predictive relevance lemah, moderate dan kuat.
c. Goodness of Fit (GoF)
GoF untuk overall fit index dapat digunakan kriteria goodness of fit
index yang dikembangkan oleh Tenenhaus et al (2014) dalam Ghozali
(2015) dengan sebutan GoF Index. Index ini dikembangkan untuk
mengevaluasi model pengukuran dan model struktural dan disamping
itu menyediakan pegukuran sederhana untuk keseluruhan dari prediksi
model. Nilai GoF index ini diperoleh dari average communalities
dikalikan dengan nilai R2 model. Nilai GoF ini terbentang antara 1-0
dengan interprestasi nilai ini adalah 0,1 (GoF Kecil), 0,25 (GoF
Moederat) dan 0,36 (GoF Besar) (Wetzels et al, 2009 dalam Yamin,
2011). Formula GoF Index yaitu:
67
3. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) untuk
menganalisis pola antar hubungan variabel dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh langsung dan tidak langsung seperangkat variabel eksogen dengan
variabel endogen (Ridwan dan Kuncoro, 2013). Seluruh pengujian dan
analisis data menggunakan bantuan smartPLS 3.
Setiap analisis yang dipilih untuk memecahkan permasalahan statistik
tidak lepas dari asumsi yang harus ditaati agar kesimpulan yang diperoleh
dapat dipertanggungjawabkan. Dasar yng digunakan untuk menguji
hipotesis ini adalah nilai yang terdapat pada Path Coefficient unuk
menguji model struktural. Diagram jalur memberikan secara eksplisit
hubungan kausalitas antar variabel. Model bergerak dari kiri ke kanan
dengan implikasi prioritas hubungan kausal variabel yang bergerak ke
sebelah kiri. Setiap nilai menggambarkan jalur dan koefisien jalur
(Ghozali, 2013). Nilai t-statistik dibandingkan dengan t-tabel yang
ditentukan dalam penelitian ini dimana diketahui df didapat dari jumlah
sampel dikurangu dua df = (n-2) dan signifikansi sebesar 0,05. Teknik
analisis jalur (path analysis) ini akan digunakan dalam pengujian besarnya
68
kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur
dari hubungan kausal antar variabel sikap (X1), norma subjektif (X2),
perceived behavioral control (X3), religiusitas (X4), label halal (X5), iklan
(X6), dan minat beli terhadap produk makanan halal (Y)
70
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Perkembangan jumlah umat beragama Islam semakin besar hal
inimenciptakan permintaan yang besar juga terhadap produk makanan halal.
Oleh karena itu, produsen harus mampu menagkap peluang tersebut dengan
mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menyebabkan permintaan produk
halal. Penelitian ini menyoroti pada minat beli konsumen terhadap produk
makanan halal dimana terdapat enam faktor yang diteliti yakni sikap, norma
subjektif, perceived behavioral control, religiusitas, label halal, dan iklan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu universitas islam
yang memiliki nilai religiusitas yang cukup tinggi dengan potensi pasar yang
besar terhadap produk makanan halal karena terdapat beberapa fakultas di
dalamnya yang setiap tahun menerima mahasiswa baru. Para mahasiswa
inilah yang akan menjadi pangsa pasar tersendiri untuk para pengusaha
produk makanan halal.
B. Analisis dan Diskusi
1. Deskripsi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Strata 1 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan 100 data responden, berikut ini adalah
deskripsi mengenai identitas responden dalam penelitian ini yang terdiri dari jenis
kelamin, usia, serta sumber formal dan non formal mengenai informasi produk
makanan halal.
71
a. Responden berdasarkanjenis kelamin
Dari hasil penyebaran kuesioner, peneliti memperoleh data
responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:
Tabel 4.1: Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil dari 100 responden, dapat dilihat dari
tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 66 orang atau 66%
responden didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan sisanya
sebesar 34 orang atau 34% responden berjenis kelamin laki-laki.
Pada penelitian kali ini, jumlah mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta didominasi oleh perempuan, selaras dengan
data yang diperoleh dari akademik pusat UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dimana jumlah perempuan mendominasi yaitu sebesar
58% dari seluruh mahasiswa.
b. Responden berdasarkan usia
Dari hasil penyebaran kuesioner, peneliti memperoleh data
responden berdasarkan usia sebagai berikut:
Tabel 4.2: Responden Berdasarkan Usia
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
18 - 20 tahun 15 15%
21 - 23 tahun 81 81%
Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Laki – laki 34 34%
Perempuan 66 66%
Total 100 100%
72
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
24 - 26 tahun 2 2%
> 27 tahun 2 2%
Total 100 100%
Berdasarkan hasil dari 100 responden, dapat dilihat dari tabel
4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 21 – 23
tahun dengan jumlah 81 responden atau 81%. Hal ini menunjukkan
bahwa yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh
mahasiswa semester 6-8 dikarenakan yang menjadi sampel pada
penelitian ini adalah mahasiswa strata 1 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Sisanya dengan jumlah responden 15 atau 15% berusia 18 –
20 tahun, berusia 24 – 26 tahun dengan jumlah 2 responden atau 2%,
dan berusia > 27 tahun dengan jumlah 2 reponden atau 2%.
c. Responden berdasarkan sumber informasi (formal) produk makanan
halal
Dari hasil penyebaran kuesioner, peneliti memperoleh data
responden berdasarkan sumber informasi (formal) produk makanan
halal sebagai berikut:
Tabel 4.3: Responden Berdasarkan Infomasi Produk Makanan
Halal (sumber formal)
Sumber Formal
Keterangan Jumlah Persentase
TK / Playgroup 28 28%
SD 48 48%
SMP 12 12%
SMA 5 5%
73
Sumber Formal
Keterangan Jumlah Persentase
Universitas 7 7%
Total 100 100%
Berdasarkan hasil dari 100 responden, dapat dilihat dari
tabel 4.3 bahwa mayoritas responden dalam penelitian mengetahui
informasi produk makanan halal berdasarkan sumber formal saat
sekolah dasar (SD) sebesar 48 orang responden atau 48%.
Sedangkan sisanya mengetahui informasi produk makanan halal
berdasarkan sumber formal saat TK/ Playgroup sebanyak 28
responden atau 28%, saat sekolah menengah pertama (SMP)
sebanyak 12 responden atau 12%, saat sekolah menengat atas
(SMA) sebanyak 5 responden atau 5%, dan saat Universitas
sebanyak 7 responden atau 7%. Hal ini menunjukkan bahwa
informasi formal mengenai produk makanan halal didominasi
sejak SD, hal ini dikarenakan pengetahuan – pengetahuan
mendasar mengenai agama sudah dikenalkan sejak SD apa lagi di
sekolah yang berbasis agama.
d. Responden berdasarkansumber informasi (non formal) produk
makanan halal
Dari hasil penyebaran kuesioner, peneliti memperoleh data
responden berdasarkan sumber informasi (non formal) produk
makanan halal sebagai berikut:
74
Tabel 4.4: Responden Berdasarkan Infomasi Produk Makanan
Halal (sumber non formal)
Sumber Non Formal
Keterangan Jumlah Persentase
Buku 18 12%
Majalah/ Koran 22 15%
Radio 8 6%
Televisi 54 37%
Internet 43 30%
Total 145 100%
Pada pertanyaan ini responden diperbolehkan untuk
memilih lebih dari satu jawaban dan diperoleh 145 dari total
jawaban yang dipilih oleh responden. Berdasarkan tabel 4.4 dapat
diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini
memperoleh informasi non formal mengenai produk makanan halal
berasal dari televisi sebanyak 54 responden atau 37%. Responden
yang memilih buku sebanyak sebanyak 18 responden atau 12%,
yang memilih majalah/ koran sebanyak 22 responden atau 15%,
yang memilih radio sebanyak 8 respondon atau 6%, dan sisanya
sebanyak 43 responden atau 30% meilih internet sebagai sumber
non formal mengenai informasi produk makanan halal. Hal ini
menunjukkan bahwa informasi non formal mengenai produk
makanan halal didominasi oleh televisi, karena televisi merupakan
media yang digunakan untuk menyampaikan informasi melalui
iklan serta acara TV.
75
2. Hasil Uji Pengukuran Model (Outer Model)
Terdapat kriteria di dalam penggunaan teknik analisis data dengan
SmartPLS untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity,
Discriminant Validity dan Reliability.
a. Hasil Convergent Validity
Convergent validity dari model pengukuran reflektif indikator
dinilai berdasarkan korelasi antara item score atau component score
yang di estimasi dengan software SmartPLS. Ukuran reflektif
individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih tinggi dari 0,7
dengan konstruk yang diukur. Namun menurut Chin (1998) dalam
Ghozali (2015) untuk penelitian tahap awal dari pengembangan
skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup
memadai. Dalam penelitian ini akan digunakan batas loading factor
0,5
Tabel 4.5: Outer Loading
Indikator Konstruk
Loading
Factor
I_1
Iklan
0.637
I_2 0.587
I_3 0.818
I_4 0.855
LH_1
Label Halal
0.615
LH_2 0.765
LH_3 0.778
LH_4 0.76
MB_1
Minat Beli
0.621
MB_2 0.838
MB_3 0.775
MB_4 0.788
NS_1 0.77
76
Indikator Konstruk
Loading
Factor
NS_2 Norma Subjektif
Norma Subjektif
0.784
NS_3 0.604
NS_4 0.615
NS_5 0.633
PBC_1
Perceived
Behavioral Control
0.823
PBC_2 0.616
PBC_3 0.752
PBC_4 0.63
R_1
Religiusitas
0.879
R_2 0.776
R_3 0.743
R_4 0.795
R_5 0.893
S_1
Sikap
0.847
S_2 0.865
S_3 0.74
S_4 0.763
Hasil pengolahan dengan menggunakan SmartPLS dapat
dilihat pada tabel 4.6. nilai outer model atau korelasi antar konstruk
dengan variabel menunjukkan bahwa semua loading factor memiliki
nilai diatas 0,5, sehingga indikator untuk semua variabel tidak ada
yang dieliminasi dari model dan menunjukkan tiap indikator
signifikan terhadap konstruknya atau menunjukkan nilai seluruh
variabel dinyatakan valid.
b. Hasil Discriminant Validity
Dicriminant validity dilakukan untuk memastikan bahwa setiap
konsep dari masing-masing variabel laten berbeda dengan variabel
lainnya. Model mempunyai Dicriminant validity yang baik jika
setiap nilai loading yang paling besar denga nilai loading yang lain
77
terhadap variabel laten lainnya. Hasil pengujian dicriminant validity
diperoleh sebagai berikut
Tabel 4.6 : Cross Loading
I LH MB NS PBC R S
I_1 0.637 0.360 0.415 0.417 0.210 0.250 0.464
I_2 0.587 0.557 0.529 0.269 0.208 0.625 0.409
I_3 0.818 0.592 0.738 0.627 0.190 0.497 0.726
I_4 0.855 0.652 0.740 0.618 0.266 0.480 0.763
LH_1 0.511 0.615 0.553 0.296 0.156 0.739 0.389
LH_2 0.743 0.765 0.777 0.590 0.198 0.474 0.812
LH_3 0.505 0.778 0.661 0.685 0.194 0.546 0.669
LH_4 0.411 0.760 0.639 0.719 0.245 0.554 0.602
MB_1 0.561 0.618 0.621 0.284 0.145 0.795 0.440
MB_2 0.755 0.757 0.838 0.640 0.231 0.505 0.877
MB_3 0.731 0.547 0.775 0.693 0.151 0.520 0.761
MB_4 0.538 0.826 0.788 0.794 0.153 0.603 0.737
NS_1 0.672 0.553 0.744 0.770 0.115 0.513 0.739
NS_2 0.500 0.794 0.754 0.784 0.157 0.575 0.703
NS_3 0.345 0.411 0.306 0.604 0.405 0.239 0.324
NS_4 0.318 0.361 0.297 0.615 0.192 0.182 0.324
NS_5 0.340 0.424 0.354 0.633 0.256 0.220 0.393
PBC_1 0.286 0.234 0.239 0.275 0.823 0.209 0.249
PBC_2 0.158 0.113 0.078 0.141 0.616 0.204 0.149
PBC_3 0.172 0.221 0.138 0.132 0.752 0.189 0.196
PBC_4 0.172 0.152 0.114 0.166 0.630 0.236 0.192
R_1 0.466 0.585 0.543 0.337 0.350 0.879 0.455
R_2 0.440 0.747 0.664 0.652 0.199 0.776 0.596
R_3 0.629 0.574 0.725 0.641 0.208 0.743 0.714
R_4 0.561 0.618 0.621 0.284 0.145 0.795 0.440
R_5 0.466 0.592 0.541 0.370 0.271 0.893 0.441
S_1 0.678 0.676 0.761 0.581 0.200 0.489 0.847
S_2 0.730 0.728 0.757 0.581 0.334 0.520 0.865
S_3 0.555 0.836 0.762 0.750 0.193 0.599 0.740
S_4 0.718 0.540 0.759 0.677 0.192 0.536 0.763
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa beberapa nilai loading factor
untuk setiap indikator dari masing-masing variabel laten masih
memiliki nilai loading factor yang tidak paling besar dibanding nilai
78
loading jika dihubungkan dengan variabel laten lainnya. Hal ini
berarti bahwa setiap variabel laten belum memiliki discriminant
validity yang baik dimana beberapa variabel laten masih memiliki
pengukur yang berkorelasi tinggi dengan konstruk lainnya.
c. Hasil Reliability
Kriteria Reliability dapat dilihat dari nilai composite reliability
dan cronbach alpha dari masing-masing konstruk. Konstruk
dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi mempunyai nilai
composite reliability di atas 0,7 dan mempunyai nilai cronbach
alpha di atas 0,6.
Tabel 4.7: Composite Reliability dan Cronbach Alpha
Konstruk
Cronbach's
Alpha
Composite
Reliability
Iklan 0.7 0.8
Label Halal 0.7 0.8
Minat Beli 0.8 0.8
Norma Subjektif 0.8 0.8
Perceived Behavioral Control 0.7 0.8
Religiusitas 0.9 0.9
Sikaps 0.8 0.9
Berdasarkan tabel 4.7 cronbach alpha variabel iklan sebesar 0,7,
variabel label halal 0,7 variabel minat beli 0,8 , variabel norma
subjektif 0,8, variabel perceived behavioral control 0,7, variabel
religiusitas 0,9 dan variabel sikap 0,8 sehingga menunjukkan tingkat
konsistensi jawaban responden dalam setiap konstruk memiliki
reliabilitas yang baik. Composite reliability variabel iklan sebesar
0,8, variabel label halal 0,8, variabel minat beli 0,8, variabel norma
subjektif 0,8, variabel perceived behavioral control 0,8, variabel
79
religiusitas 0,9 dan variabel sikap 0,9 yang berarti semua variabel
telah memiliki nilai composite reliability di atas 0,7 dapat
disimpulkan semua konstruk memenuhi kriteria reliabilitas.
4. Hasil Uji Model Struktural (Inner Model)
Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk
melihat hubungan antar konstruk, nilai signifikan dan R-Square dari
model penelitian. Model struktural di evaluasi dengan menggunakan R-
square untuk konstruk dependen, uji t, serta signifikansi dari koefisien
parameter jalur struktural. Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan
menggunakan R2 untuk konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-
values tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model
struktural.
Gambar 4.1: Model Struktural Hasil Bootstrapping
80
a. Hasil R-Square (R2)
Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan
variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi
nilai R2 berarti semakin baik model prediksi dari model penelitian
yang diajukan..
Tabel 4.8: Nilai R-Square
Konstruk R-Square
Minat Beli 0,953
Pada penelitian ini menggunakan satu variabel dependen yang
dipengaruhi oleh variabel indepen lainnya yaitu variabel minat beli
yang dipengaruhi oleh variabel sikap, norma subjektif, perceived
behavioral control, religiusitas, label halal, dan iklan. Pada tabel 4.8
menunjukkan nilai R-square untuk variabel minat beli diperoleh
sebesar 0,953. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel sikap, norma
subjektif, perceived behavioral control, religiusitas, label halal, dan
iklan secara silmultan mampu menjelaskan variabel minat
belisebesar 95,3%, sisanya 4,7% diterangkan oleh variabel lainnya
yang tidak dihipotesiskan dalam model.
b. Hasil Q-Square
Q-Square mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan
oleh model dan juga estimasi parameternya. Suatu model dianggap
mempunyai nilai predictive relevance yang relevan jika nilai Q-
Square lebih besar dari 0 (nol).Besaran Q-Square memiliki nilai
81
dengan rentang 0< Q2<1, model semakin baik jika nilai Q-Square
mendekati 1. Nilai Q-Square diperoleh dari:
Tabel 4.9: Nilai Q- Square
SSO SSE Q2 (=1-SSE/SSO)
Iklan 400.0 400.0
Label Halal 400.0 400.0
Minat Beli 400.0 205.3 0.49
Norma Subjektif 500.0 500.0
PBC 400.0 400.0
Religiusitas 500.0 500.0
Sikap 400.0 400.0
Hasil penghitungan Q-Square pada penelitian ini 0,49 yang
berarti bahwa variabel eksogennya cukup baik sebagai predictor
variable.
c. Hasil Goodness of Fit (GoF)
Evaluasi model yang terakhir dengan melihat GoF dari model.
Evaluasssi goodness of fit model dilakukan untuk purification dan
refinement terhadap uji validitas atau reliabilitas konstruk (Ghozali,
2015) sehingga GoF ini digunakan untuk memvalidasi performa
gabungan antara inner model dan outer model. Nilai GoF ini
terbentang antara 1-0 dengan interpretasi nilai ini adalah 0,1 (GoF
Kecil), 0,25 (GoF Moderat) dan 0,36 (Gof Besar) (Wetzels et al,
2009 dalam Yamin, 2011). Nilai GoF diperoleh dari:
= √(0,5637) (0,953)
=√(0,5372)
GoF = 0,7329
82
Hasil perhitungan GoF dalam penelitian ini menunjukkan nilai
0,7329, lebih besar dari 0,36. Sehingga model dalam penelitian ini
memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan data secara
empiris.
5. Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh suatu konstruk
terhadap konstruk lainnya dengan melihat koefisien parameter dan nilai t-
statistik (Ghozali, 2015). Dasar yang digunakan dalam menguji hipotesis
adalah nilai yang terdapat pada output Path Coefficient untuk menguji
model struktural. Hasil hipotesis yang diajukan, dapat dilihat dari
besarnya t-statistik. Nilai t-statistik dibandingkan dengan nilai t-tabel
yang ditentukan dalam penelitian ini adalah sebesar 1,9844 dimana
diketahui nilai df sebesar 98 (jumlah sampel dikurangi dua: 100-2) dan α
sebesar 0,05 (two tailed). Batasan untuk menerima dan menolak hipotesis
yang diajukan adalah ± 1,9844, dimana apabila nilai t-statistik berada
pada rentang nilai -1,9844 dan 1,9844 maka hipotesis akan ditolak atau
dengan kata lain menerima hipotesis nol (Ho).
Tabel 4.10: Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Value)
Original
Sampel
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
Iklan -> Minat
Beli 0.158 0.158 0.054 2.900 0.004
Label Halal ->
Minat Beli 0.170 0.192 0.077 2.194 0.029
Norma Subjektif -
> Minat Beli 0.086 0.079 0.058 1.489 0.137
PBC -> Minat
Beli 0.084 0.064 0.042 2.114 0.035
Religiusitas ->
Minat Beli 0.182 0.168 0.056 3.273 0.001
83
Original
Sampel
(O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
Sikap -> Minat
Beli 0.500 0.489 0.074 6.794 0.000
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa iklan memiliki pengaruh
langsung sebesar 0.158 dan signifikan terhadap minat beli pada 0,05
(2,900 > 1,9844) serta nilai p-value sebesar 0,004. Label halal memiliki
pengaruh langsung sebesar 0.170 dan signifikan terhadap minat beli pada
0,05 (2,194 > 1,9844) serta nilai p-value sebesar 0,029. Perceived
behavioral control memiliki pegaruh langsung sebesar 0.084 dan
signifikan terhadap minat beli pada 0,05 (2,114 > 1,9844) serta nilai p-
value sebesar 0,035. Religiusitas memiliki pengaruh langsung sebesar
0.182 dan signifikan terhadap minat beli pada 0,05 (3,273> 1,9879) serta
nilai p-value sebesar 0,001. Sikap memiliki pengaruh langsung sebesar
0.500 dan signifikan terhadap minat beli pada 0,05 (6,794> 1,9879) serta
nilai p-value sebesar 0,000. Sedangkan norma subjektif memiliki
pengaruh langsung sebesar 0.086 dan tidak signifikan terhadap minat beli
pada 0,05 (1,489 < 1,9879) serta nilai p-value sebesar 0,137.
6. Pembahasan
1. Pengaruh Sikap terhadap Minat Beli Konsumen
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode
bootstrapping menunjukkan bahwa sikap memengaruhi minat beli
konsumen secara signifikan. Hal ini berarti hipotesis pertama (Ha1)
diterima.
84
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Alam dan Sayuti (2011); Ni Made Rastini (2013); Noor
Afzainiza Afendidkk (2014) yang menyatakan bahwa sikap
berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, yang berarti
semakin tinggi sikap konsumen dalam mengkonsumi produk
makanan halal maka akan meningkat pula minat belinya, dan
sebaliknya jika sikap konsumen dalam mengkonsumsi produk
makanan halal menurun maka minat beli konsumen terhadap produk
makanan halal cenderung semakin rendah. Hal ini disebabkan
mahasiswa menganggap bahwa pemilihan produk makanan halal
merupakan sikap yang baik dan dapat memberikan manfaat, maka
mahasiswa akan suka dalam mengkonsumsi produk makanan halal
dan mahasiswa akan menghargai adanya produk makanan halal.
2. Pengaruh Norma Subjektif terhadap Minat Beli Konsumen
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode
bootstrapping menunjukkan bahwa norma subjektif tidak
memengaruhi minat beli konsumen secara signifikan. Hal ini berarti
hipotesis kedua (Ha2) tidak diterima.
Hasil pada penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Novita Nurul Islami (2012); Ferdyant Pengestu dan
Oman Rusmana (2012) yang menyatakan bahwa norma subjektif
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat seseorang terhadap
suatu perilaku. Pengaruh yang tidak signifikan menunjukkan bahwa
minat seseorang tidaklah semata-mata dipengaruhi oleh norma
85
subyektif dari orang-orang disekelilingnya (Hidayat dan Nugroho,
2010). Dalam penelitian ini manyatakan bahwa minat beli
mahasiswa dalam mengkonsumsi produk makanan halal tidak hanya
dipengaruhi oleh lingkungan sekitar seperti teman dan keluarga.
Alasan penolakan hipotesis ini jika dikaitkan melalui profil
responden yang menunjukkan bahwa informasi sumber non formal
mengenai produk makanan halal mahasiswa didominasi oleh televisi
sebanyak 54 responden atau sebesar 37% mahasiswa mengetahui
informasi mengenai produk makanan halal melalui televisi. Jadi,
selain pengaruh dari keluarga dan teman yang dapat mempengaruhi
minat beli mahasiswa dalam mengkonsumsi produk makanan halal
adalah televisi. Menurut Winata dan Nurcahya (2017),
menyampaikan informasi melalui televisi menggunakan iklan mudah
diakses dan paling berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh marketeers
pada tahun 2015 di 9 kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang,
Surabaya, Yogyakarta, Medan, Palembang, Denpasar, dan Bogor
menunjukkan bahwa tingkat konsumsi media di Indonesia
didominasi oleh media televisi, dimana presentasenya lebih dari
50%. Hal ini menunjukkan bahwa melakukan kegiatan promosi
melalui media televisi merupakan cara yang tepat menarik perhatian
penonton untuk meningkatkan minat beli dengan memperkenalkan
produk yang diiklankan. Mahasiswa sebagai objek dalam penelitian
ini menyatakan bahwa iklan produk makanan halal yang menarik
86
dan produk yang berkualitas dapat memengaruhi minat beli produk
makanan halal.
3. Pengaruh Perceived Behavioral Control terhadap Minat Beli
Konsumen
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode
bootstrapping menunjukkan bahwa perceived behavioral control
memengaruhi minat beli konsumen secara signifikan. Hal ini berarti
hipotesis ketiga (Ha3) diterima.
Mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alam
dan Sayuti (2011); Imam Salehudin dan Bagus Adi Luthfi (2011);
Noor Afzainiza Afendi dkk (2014) yang manyatakan bahwa
perceived behavioral control berpengaruh signifikan terhadap minat
beli konsumen. Dalam penelitian ini menunjukkan sejauh mana
mahasiswa merasa mampu untuk terlibat dalam sebuah perilaku. Hal
ini ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam
mengkonsumsi produk makanan halal. Semakin mahasiswa
melakukan pembelian produk makanan halal, maka semakin besar
kemungkinan akan melakukan pembelian produk makanan halal
tersebut secara berkelanjutan.
4. Pengaruh Religiusitas terhadap Minat Beli
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode
bootstrapping menunjukkan bahwa religiusitas memengaruhi minat
beli konsumen secara signifikan. Hal ini berarti hipotesis keempat
(Ha4) diterima.
87
Dalam penelitian ini, variabel religiusitas mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Hasil pengujian
hipotesis ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh leh Mukhtar dan Mohsin (2012); Fatmasari Sukesti
dna Mamdukh Budiman (2014); Firgosti Flamboyant dkk (2017)
yang menyatakan bahwa religiusitas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat beli konsumen. Hal ini menyatakan bahwa
semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi pula minat beli
konsumen terhadap produk makanan halal. Menurut Jalaluddin
(2010) religiusitas merupakan suatu keadaan individu yang
mendorongnya untuk berperilaku sesuai dengan tingkat ketaatannya
terhadap agama. Oleh karena itu, religiusitas akan mempengaruhi
perilaku individu dalam mengkonsumsi produk makanan halal.
Dalam penelitian ini, mahasiswa mengetahui akan adanya perintah
Allah SWT untuk mengkonsumsi makanan halal dan
mempertimbangkan kehalalan produk dalam mengkonsumsi
makanan serta kadar ketaatan mahasiswa terhadap agama yang
dianutnya mendorong minat beli terhadap produk makanan halal.
5. Pengaruh Label Halal terhadap Minat Beli Konsumen
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode
bootstrapping menunjukkan bahwa label halal memengaruhi minat
beli konsumen secara signifikan. Hal ini berarti hipotesis kelima
(Ha5) diterima.
88
Hasil dari pengujian hipotesis ini juga mendukung penelitian
yang dilakukan oleh Fatmasari Sukesti dan Mamdukh Budiman
(2014); Ranu Nugraha (2017); Flamboyant dkk (2017) yang
menyatakan bahwa label halal berpengaruh signifikan terhadap
minat beli produk makanan. Berdasarkan hal tersebut berarti
semakin tinggi pengaruh label halal maka akan semakin tinggi pula
minat beli konsumen terhadap produk makanan halal. Hal ini
disebabkan sebelum membeli produk makanan mahasiswa terlebih
dahulu memperhatikan adanya label halal. Selain itu, mahasiswa
menganggap adanya label halal penting dalam suatu produk
makanan dan menganggap kandungan dalam produk makanan halal
berkualitas sehingga cenderung mengevaluasi pada bagian ini ketika
akan melakukan pembelian suatu produk makanan.
6. Pengaruh Iklan terhadap Minat Beli Konsumen
Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan metode
bootstrapping menunjukkan bahwa iklan memengaruhi minat beli
konsumen secara signifikan. Hal ini berarti hipotesis keenam (Ha6)
diterima.
Hasil pengujian hipotesis keenam ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Arista dan Triastuti (2011) yang
menyatakanbahwa iklan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen. Dengan demikian dapat dikatakan jika pengaruh iklan
meningkat maka akan meningkat pula minat beli konsumen terhadap
produk makanan halal. Sebaliknya semakin rendah pengaruh iklan
89
maka akan menurun pula minat beli konsumen terhadap produk
makanan halal. Hal ini disebakan iklan produk makanan halal yang
menarik, kemampuan iklan dalam manyampaikan informasi produk,
serta kesesuaiandengan kualitas produk dapat memengaruhi minat
beli mahasiswa terhadap produk makanan halal.
Tabel 4.11:Hasil Pengujian Hipotesis
No. Hipotesis
Hasil
Pengujian
Hipotesis
1. Ha1 : Sikap →Minat Beli Konsumen
Diterima
2. Ha2 : Norma Subjektif → Minat Beli
Konsumen
Tidak
Diterima
3. Ha3 : Perceived Behavioral Control →
Minat Beli Konsumen
Diterima
4. Ha4: Religiusitas → Minat Beli Konsumen
Diterima
5. Ha5 : Label Halal → Minat Beli
Konsumen
Diterima
6. Ha6: Iklan → Minat Beli Konsumen
Diterima
90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sikap, norma subjektif,
perceived behavioral control, religiusitas, label halal, dan iklan terhadap
minat beli konsumen produk makanan halal. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 100 orang mahasiswa strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang
telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan SmartPLS 3.0,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel sikap terbukti memengaruhi secara langsung minat beli
konsumen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
melakukan konsumsi produk makanan halal dengan hasil yang
signifikan.
2. Variabel norma subjektif tidak memengaruhi secara langsung
terhadap minat beli konsumen mahasiswa UIN Syari Hidayatullah
Jakarta dalam melakukan konsumsi produk makanan halal dengan
hasil yang tidak signifikan.
3. Variabel perceived behavioral control terbukti memengaruhi secara
langsung minat beli konsumen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam melakukan konsumsi produk makanan halal dengan
hasil yang signifikan.
91
4. Variabel religiusitas terbukti memiliki pengaruh secara langsung
yang terhadap minat beli konsumen mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam melakukan konsumsi produk makanan
halal dengan hasil yang signifikan.
5. Variabel label halal terbukti memengaruhi secara langsung minat
beli konsumen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
melakukan konsumsi produk makanan halal dengan hasil yang
signifikan.
6. Variabel iklan terbukti memengaruhi secara langsung minat beli
konsumen mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
melakukan konsumsi produk makanan halal dengan hasil yang
signifikan.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan pengalaman penulis baik
secara teoritis dan praktisi terbatas. Penelitian ini dimasa mendatang
diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi
dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya:
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan lebih
banyak literatur yang relevan dengan topik penelitian.
2. Peneliti selanjutnya yang tetarik dengan topik yang serupa,
sebaiknya melakukan penelitian dengan menambahkan variabel
lain diluar penelitian ini dan memperluas pengambilan sampel.
3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei
tidak hanya pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
92
sehingga hasil penelitian memiliki kemampuan generalisasi yang
lebih luas.
93
DAFTAR PUSTAKA
Achmat, Zakarija. (2010). Theory of Planned Behavior, Masihkah Relevan?. Jurnal Universitas Sumatera Utara.
Ajzen, Icek.(1988).Atitudes, Personality and Behavior.Dorsey Press, Chicago, IL Ajzen, Icek. (1991). Theory of Planned Behavior.Organization Behavior and
Human Decision Process, Vol.50, pp. 179-211 Ajzen, Icek. (2002). Perceived Behavioral Control, Self-Efficacy, Locus of
Control, andThe Theory of Planned Behavior. Journal of Applied Social Psychology, 32, 4, pp. 665-683
Ajzen, Icek. (2005).Atitudes, Personality and Behavior (2th ed).Mc Graw-Hill,
England Albari dan Anggit L. (2012).Analisis Minat Beli Konsumen Muslim Terhadap
Produk yang Tidak Diperpanjang Sertifikat Halalnya.Jurnal Ekonomi &
Keuangan Islam, Volume 2 No. 1, pp. 40-51
Alam, S & Nazura M. Sayuti. (2011). Applying the Theory of Planned Behavior in
Halal Food Purchasing. International Journal of Commerce and
Management, Vol. 21 No. 1, pp. 8-20, publishing by: Emerald Group
Al Arif , M Nur Rianto dan Euis Amalia. (2010). Teori Mikroekonomi: Suatu
Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Jakarta:
Kencana
Ancok, Djamaludin dan Fuat N. Suroso. (2001).Psikologi Islam: Solusi Islam Atas
Problem problem Psikologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Arista, E. Desi dan Sri R. (2011).Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek,
dan Citra Merek terhadap Minat Beli Konsumen.Aset, Vol. 13 No. 1, pp.
37-45
Aspan, Henry,. Et al. (2017)The Effect of Halal Label, Halal Awarness, Product
Price, and Brand Image to the Purchasing Decision on Cosmetic
Products (Case Study on Consumers of Sari Ayu Martha Tilaar in Binjai
City). International Journal of Global Sustainability
Basu, Swastha dan Irawan.(2001), Manajemen Pemasaran Modern. . Yogyakarta:
Liberty
Bonne, Karijn,.Et al. (2007).Determinants of halal meat consumption in
France.British Food Journal, Vol. 109 Issue: 5, pp.367-386.
94
Burhanudin, Ranu. (2017). Pengaruh Iklan Traveloka di Televisi Terhadap Minat
Beli Konsumen (Studi di Indonesia).e-Proceeding of Management :
Vol.4, No.2.
Carneiro, D.S., Minim, P.R., Deliza, R., Silva, H.O. dan Febiano, L.O.,
(2005).Labelling effects on purchase for soybean oil.Foodquality and
preference. pp. 275-282.
Chamid, Nur. (2010). Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, pp.
Delener, N. (1994).Religious Contrasts in Consumer Decision Behaviour
Patterns: Their Dimensions and Marketing Implications.European
Journal of Marketing, 28(5), pp.36-53
Essoo, Nittin dan Dibb S.(2004). Religious influences on shopping behaviour: an
exploratory study.Journal of Marketing Management, 20(7-8) pp. 683–
712.
Fauzua, Ika Y. dan Abdul K. Riyadi.(2014). Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektif Maqashid Al-Syari‟ah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group
Ferdinand, Augusty. (2002). Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi.Semarang
: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Fishbein, M. & Ajzen, I. (1975).Belief, attitude, intention, and behavior: An
introduction to theory and research. Addison-Wesley Publishing
Company, London
Flamboyant, Firgosti,.Et al. (2017).Halal Label, Attention Ingredients, Religiosity,
Counterfactual Thinking on Purchase Intention Liang The.International
Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology
Vol. 6, Issue 4.
Ghozali, Imam.(2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS21, Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
2013.
Ghozali, Imam.(2015). Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program
SmartPLS 3.0.Edisi 2. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hall, Tood W. dan Keith J. Edwards .(2002). The Spiritual Assessment Inventory:
A Theistic Model and Measure for Assessing Spiritual Development.
Journal for the Scientific Study of Religion Vol. 41, No. 2, pp. 341-357
Hartono, Jogiyanto dan Abdillah W. (2014).Konsep dan Aplikasi PLS (Partial
Least Square) untuk Penelitian Empiris. Yogyakarta: BPFE
Hartono, Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Penerbit Andi
95
Jusmaliani dan Hanny N. (2009).Religiosity Aspect in Consumer Behaviour: Determinants of HalalMeat Consumption Asean Marketing Journal, Vol.I - No. 2
Karim, Adiwarman. (2012). Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: RajawaliPress.
Kaye, J., & Raghavan, S. K. (2000).Spirituality In Disability and Illness: The
Psychology of Religion and Coping.Theory Research, Practice. New
York: Guilford.
Kotler, Philip. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Kotler, P. dan G. Armstrong.(2001). Dasar-dasar Pemasaran (terj.), Jilid 1, Edisi
Kesembilan, Jakarta: Indeks.
Latief, Wasis A. (2011). Analisis Faktor Psikologi Konsumen dan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Indonesia, Vol 1
No. 1
Latiff, Z.A.A., Et al. (2015). Food Labels’ Impact Assessment on Consumer
Purchasing Behavior in Malaysia.Journal of Food ProductsMarketing,
pp. 1-14.
LPPOM-MUI.Statistik Sertifikasi Halal Indonesia di akses 18 Januari 2018 dari
http://www.halalmui.org/mui14/index.php/main/go_to_section/59/1368/p
age/1
Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern.Yogyakarta :
Cakra Ilmu. Machrus, Hawa'im dan Urip Purwono.(2010). Pengkuran Perilaku berdasarkan
Theory of Planned Behavior.INSAN Vol. 12 No. 01
Ma‟rifat, Tian Nur,.Et al. (2015).Analisis Perilaku Konsumen Dalam Pembelian
Produk Olahan Ayam Bersertifikat Halal Di Provisini D.I Yogyakarta McCarthy, E. Jerome dan William D. Perreault, Jr.(2002).Basic Marketing:
Managerial Approach Mediaindonesia.com. Indonesia masih Menjadi Pasar Produk Halal.Artikel
diakses 18 Januari 2018, dari http://mediaindonesia.com/read/detail/131103-indonesia-masih-menjadi-pasar-produk-halal.
Mukhtar, Arshia dan Muhammad M. Butt.(2012).Intention to choose Halal
products: the role of religiosity. Journal of Islamic Marketing, Vol. 3 Issue: 2, 2012
Mutaqin, Amrul. (2013). Konsep Periklanan Dalam Ekonomi Islam.Cahaya
Aktiva Vol.03 No.01
96
Nugraha, Ranu,.Et al. (2017).Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Minat Beli Konsumen (Survei Pada Mahasiswa Muslim Konsumen Mie Samyang Berlogo Halal KoreanMuslim Federation Di Kota Malang).Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 50 No. 5
Rama, Ali. (2013). Analyzing Determinants of Assets and Liabilities in Islamic
Banks: Evidence from Indonesia, Riview of Islamic Economics, Finance
and Banking, Vol.1.
Rama, Ali. (2013) Perbankan dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus
Perbankan Syariah di Indonesia. Signifikan, Vol.2, No.1.
Rama, Ali. Potensi Pasar Produk Halal Dunia.Koran Fajar Makassar. Artikel
diakses pada tanggal 20 Maret 2018, dari
http://www.academia.edu/10449487/Potensi_Pasar_Produk_Halal_Duni
A,
Rama, Ali. (2017). an Exploration of Customers Switching Behavior in Islamic
Banking Industry Journal of Islamic Monetary Economic and Finance,
Vol.2, No.2.
Rama, Ali. & Saharuddin, Desmadi. (2017). Currency System and it’s Impact on
Economic Stability.Journal of Islamic Economic, Vol.9, No.2.
Republik Indonesia.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
1999 tentang Label dan Iklan Pangan
Republik Indonesia. Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun 2001
Tanggal 30 November 2001 Pasal 1 tentang Lembaga Pelaksana
Pemeriksaan Pangan Halal
Republika.co.id. Inilah 10 Negara dengan Populasi Muslim Terbesar di Dunia di
akses 18 Januari 2018, dari http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-
islam/islam-nusantara/15/05/27/noywh5-inilah-10-negara-dengan-
populasi-muslim-terbesar-di-dunia
Simamora, Bilson.(2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia.
Pustaka
Sugiyono.(2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sukesti, Fatmasari dan Mamdukh Budiman.(2014). The Influence Halal Label
And Personal Religiousity On Purchase Decision On Food Products In
Indonesia.
Voon Jan P. , Thomas,. Et al. (2011).Determinants of Willingness to Purchase
Organic Food : an Exploratory Study Using Structural Equation
97
Modeling.International Food and Agribusiness Management Review, Volume 14, Issue 2.
Wijaya, Noviany dan Diah Dharmayanti. (2014). Analisis Efektivitas Iklan
Kosmetik Wardah dengan Menggunakan Consumen Decision Model (CDM).Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol 2, No 1
Winata, Ade dan I Ketut N. (2017).Pwengaruh Iklan Pada Media Televisi
Terhadap Minat Beli (Studi Pada Calon Konsumen Bukalapak.com di Kota Denpasar). E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10.
Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan (2011).Generasi Baru Mengolah Data
Penelitian denga Partial Least Square Path Modeling.Jakarta: Salemba
Infotek
98
LAMPIRAN
1. Kuesioner KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PRODUK MAKANAN HALAL
(Studi pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
Petunjuk Pengisian : Berilah tanda Check List (√) atau tanda Silang (X) pada
pilihan jawaban yang ada:
A. Profil Responden 1. Jenis Kelamin:
o Laki – Laki
o Perempuan
2. Usia:
o 18 – 20 tahun
o 20 – 22 tahun
o 22 – 24 tahun
o > 25 tahun
B. Pengetahuan halal
1. dari mana Anda untuk pertama kali mengetahui informasi mengenai
makan halal ? (sumber formal):
o TK/Playgroup
o SD
o SMP
o SMA
o Universitas
2. dari sumber non-formal apa Anda mengetahui informasi atau konten
mengenai makanan halal? (jawaban boleh lebih dari satu) :
o Buku
o Majalah/Koran
o Koran
o Radio
o Televisi
o Internet
o Media Sosial
C. Pertanyaan Penelitian
Berilah respon terhadap pernyataan dalam tabel dengan memberikantanda Check
List (√) atau tanda Silang (X) pada kolom yang sesuai dengan persepsi Saudara/i
mengenaipernyataan tersebut. Skala respon adalah sebagai berikut: STS : Sangat Tidak Setuju,
TS : Tidak Setuju,
KS : Kurang Setuju
S : Setuju,
SS : Sangat Setuju
99
1. Sikap
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1. Mengkonsumsi produk makanan
halal merupakan sikap yang
baik/positif
2. Saya suka memilih produk
makanan halal
3. Memilih produk makanan halal
memberikan manfaat
4. Saya menghargai adanya produk
makanan halal
2. Norma Subjektif
No Pertanyaan SS S KS TS STS
5. Keluarga saya mengutamakan
kehalalan produk makanan dan sering
membeli produk makanan halal
6. Keluarga saya berpendapat bahwa saya
sebaiknya membeli produk makanan
halal karena sudah terjamin
kandungannya
7. Teman saya banyak yang membeli
produk makanan halal
8. Teman saya berpendapat sebaiknya
saya membeli produk makanan halal
9. Saya akan mengikuti pendapat
keluarga dan teman saya untuk
membeli produk makanan halal
100
3. Perceived Behavioral Control
No Pertanyaan SS S KS TS STS
10. Saya lebih berhati-hati memilih produk
makanan rhalal karena banyak yang
menggunakan label halal palsu yang
bukan berasal dari MUI
11. Saya tahu bahwa mengkonsumsi
makanan halal itu penting bagi seorang
muslim
12. Saya tahu bahwa label halal yang
resmi berasal dari LPPOM MUI
13. Saya sering membeli produk makanan
halal
4. Religiusitas
No Pertanyaan SS S KS TS STS
14. Saya yakin dengan keberadaan Tuhan
dan Rasul-Nya
15. Saya berusaha melaksanakan ajaran
agama sebaik – baiknya
16. Saya mendukung kegiatan – kegiatan
yang berhubungan dengan keagamaan
17. Saya mempertimbangkan aspek
kehalalan dalam mengkonsumsi
makanan dan minuman
18. Saya mengetahui bahwa Allah
memerintahkan untuk mengkonsumsi
makanan yang halal dan thoyib (baik)
5. Label halal
No Pertanyaan SS S KS TS STS
19. Sebelum membeli produk makanan
saya terlebih dahulu
memperhatikan label halal
101
No Pertanyaan SS S KS TS STS
20. Kemasan berlabel halal penting
dalam suatu produk halal
21. Produk yang berlabel halal dijamin
kehalannya
22. Produk yang berlabel halal
memiliki komposisi yang terjamin
kualitasnya
6. Iklan
No Pertanyaan SS S KS TS STS
23. Gambar pada iklan produk
makanan ringan halal mampu
memberikan informasi pesan iklan
mengenai produk makanan ringan
halal dengan baik
24. Iklan pada produk makanan halal
sesuai dengan prinsip – prinsip
ajaran agama
25. Iklan pada produk makanan halal
menarik
26. Setelah melihat iklan produk
makanan ringan halal anda merasa
iklan tersebut berbeda dengan iklan
produk makanan lainnya
7. Minat beli No Pertanyaan SS S KS TS STS
27. Saya berminat membeli produk
makanan halal
28. Saya akan merekomendasikan teman saya untuk membeli produk makanan
102
No Pertanyaan SS S KS TS STS
halal
29. Saya akan merekomendasikan
produkmakanan halal kepada
kepada orang lain
30. Saya akan membeli ulang produk makanan ringan halal
102
2. Hasil Kuesioner
No S
1
S
2
S
3
S
4
NS
1
NS
2
NS
3
NS
4
NS
5
PB
C1
PB
C2
PB
C3
PB
C4
R
1
R
2
R
3
R
4
R
5
LH
1
LH
2
LH
3
LH
4
I
1
I
2
I
3
I
4
M
B1
M
B2
M
B3
M
B4
1 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5
2 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 2 5 4 4 4 5 5 5 5 5
3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5
4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5
5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
6 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
7 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
8 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
9 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4
10 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5
11 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
12 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
14 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
15 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
16 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5
17 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
18 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
19 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5
20 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 3 5
22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5
103
No S
1
S
2
S
3
S
4
NS
1
NS
2
NS
3
NS
4
NS
5
PB
C1
PB
C2
PB
C3
PB
C4
R
1
R
2
R
3
R
4
R
5
LH
1
LH
2
LH
3
LH
4
I
1
I
2
I
3
I
4
M
B1
M
B2
M
B3
M
B4
23 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
28 3 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 3 5 3 4 5
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
30 4 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 3 5 3 4 5 4 3 5
31 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
32 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
33 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
37 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
38 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 2 4 5 4 4 4
40 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
41 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
42 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5
43 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 2 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
104
No S
1
S
2
S
3
S
4
NS
1
NS
2
NS
3
NS
4
NS
5
PB
C1
PB
C2
PB
C3
PB
C4
R
1
R
2
R
3
R
4
R
5
LH
1
LH
2
LH
3
LH
4
I
1
I
2
I
3
I
4
M
B1
M
B2
M
B3
M
B4
47 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
49 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5
50 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5
51 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
53 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
55 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
56 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5
57 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 4
58 5 5 3 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 2 4 5 5 5 5 5 5 3
59 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4
60 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
62 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5
63 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5
64 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
66 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
67 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4
68 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
69 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
105
No S
1
S
2
S
3
S
4
NS
1
NS
2
NS
3
NS
4
NS
5
PB
C1
PB
C2
PB
C3
PB
C4
R
1
R
2
R
3
R
4
R
5
LH
1
LH
2
LH
3
LH
4
I
1
I
2
I
3
I
4
M
B1
M
B2
M
B3
M
B4
71 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
72 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
73 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5
74 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
76 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4
77 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
78 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4
79 4 4 4 3 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
80 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5
82 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4
83 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5
84 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5
85 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5
86 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
88 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
89 3 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 3 3 3 3 5 3 3 5 3 3 3
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
91 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
92 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5
93 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5
94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
106
No S
1
S
2
S
3
S
4
NS
1
NS
2
NS
3
NS
4
NS
5
PB
C1
PB
C2
PB
C3
PB
C4
R
1
R
2
R
3
R
4
R
5
LH
1
LH
2
LH
3
LH
4
I
1
I
2
I
3
I
4
M
B1
M
B2
M
B3
M
B4
95 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
99 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10
0 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5
top related