Transcript
CASE REPORT
HEMOROIDOleh :
Teddy WahyudiantoNPM. 0318011034
Preceptor:dr. Pirma Hutauruk, Sp. B
NIP. 140186089
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. E Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 37 tahun Bangsa : Jawa Pekerjaan : Petani & buruh Agama : Islam Alamat : Banjar Agung, Lampung Selatan No MR. : 918186 Tanggal MRS : 18 September 2007
I. ANAMNESA
Diambil dari : Autoanamnesa
Tanggal : 24 September 2007 Jam : 17.30 WIB
1. Keluhan Utama Adanya benjolan sebesar telur ayam kampung yang
keluar dari anus sejak 1 minggu yang lalu.
2. Keluhan Tambahan BAB sedikit, terkadang keluar disertai darah kental. Nyeri pada anus di sekitar benjolan.
3. Riwayat Penyakit 9 tahun lalu timbul benjolan di anus sebesar kacang
tanah, tidak sakit, dan sering masuk sendiri. 2 tahun lalu benjolan semakin membesar sampai
sebesar kelereng, sedikit sakit, namun masih dapat dimasukkan lagi dengan bantuan tangan pasien.
2 bulan lalu benjolan tersebut makin membesar dan lebih sulit untuk dimasukkan lagi, sehingga timbul gangguan BAB, seperti sakit saat BAB dan BAB terkadang bercampur darah.
1 minggu yang lalu benjolan keluar dari anus sudah sebesar telur ayam kampung dan tidak bisa dimasukkan lagi, serta disertai keluhan sakit di anus.
4. Riwayat Keluarga Adik pasien pernah mengalami penyakit dengan keluhan
yang serupa pada 4 tahun lalu, namun kini telah sembuh dengan pengobatan.
5. Riwayat masa lampau a. Penyakit terdahulu : abses pipi kiri, 25 tahun
yll b. Trauma terdahulu : tidak ada c. Operasi : tidak ada d. Sistem saraf : tidak ada e. Sistem kardiovaskuler : tidak ada f. Sistem gastrointestinal : Obstruksi usus 20 tahun
yll g. Sistem urinarius : tidak ada h. Sistem genitalis : tidak ada i. Sistem muskuloskeletal : tidak ada
II. STATUS PRESENT
A. STATUS UMUM Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Composmentis Keadaan gizi : Cukup Kulit : Turgor normal
B. PEMERIKSAAN FISIK TANDA VITAL Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/menit Pernafasan : 20 x/menit Suhu : 36,9 oC
KEPALA DAN MUKA Bentuk dan Ukuran : Normochepalic Mata :
Konjungtiva : tidak pucat Sklera : tidak ikterik Pupil : bulat, sentral, isokor Refleks Cahaya : +/+ normal
Telinga : simetris, liang lapang, serumen kiri dan kanan (+)
Hidung : septum tidak deviasi, konka tidak hipertrofi Tenggorokan: tidak hiperemis Mulut : bibir tidak kering, lidah tidak kotor, sianosis (+) Gigi : M2 Rahang atas kanan tanggal
LEHER Kelenjar Getah Bening : tidak teraba pembesaran Kelenjar Gondok : tidak teraba pembesaran JVP : tidak tampak peningkatan
DADA (THORAX) Inspeksi : datar, simetris, pergerakan hemitoraks kiri
dan kanan simetris, ictus cordis tidak terlihat Palpasi : fremitus taktil hemithoraks kiri dan
kanan simetris, ictus cordis tidak teraba Perkusi : sonor, batas paru-hati sela iga VI garis mid
clavicula kanan Auskultasi : vesiculer pada paru kiri dan kanan, ronkhi &
weezing tidak ada
PERUT (ABDOMEN) Inspeksi : datar dan tidak tampak penonjolan massa Palpasi : hepar & lien tidak teraba pembesaran Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal
REGIO LUMBAL (FLANK AREA) Inspeksi : datar dan tidak tampak penonjolan massa Palpasi : ballotement (-) Perkusi : redup, nyeri ketok (-)
EKSTREMITAS Superior : oedem (-), sianosis (-) Inferior : oedem (-), sianosis (-)
GENITALIA t.a.k
PERIANAL Lihat status lokalis
NEURO MUSKULAR t.a.k
Sensibilitas : t.a.k Refleks fisiologis : t.a.k Refleks patologis : tidak didapatkan
TULANG BELAKANG t.a.k
C. STATUS LOKALIS Regio perianal. Inspeksi : Terdapat benjolan dengan diameter
4 cm, yang keluar dari anus, berwarna ungu tua dengan bercak daerah nekrosis pada pertengahan benjolan tersebut.
Palpasi : Konsistensi padat, kenyal, berbonjol-bonjol. Nyeri tekan benjolan (-) Nyeri tekan perianal (+)
III. LABORATORIUM RUTIN (18 September 2007)Darah Rutin Hb : 11,8 (13,5 -18 gr/dl) Leukosit : 12.000 (4.500-10.700 ul) Hitung jenis :
Basofil 0 (0-1%); Eosinofil 0 (1-3%), Batang (2-6%), Begmen 90 (50-70%), Monosit 2 (2-8%)
DIAGNOSA BANDING Tumor anus Prolapsus rectum
DIAGNOSA KERJA Hemorroid interna (grade IV)
PEMERIKSAAN PENUNJANG (18 September 2007) HEMATOLOGI
Hematokrit : 39% (40—54 %) LED : 15mm/jam (0—10 mm/jam) Trombosit : 364.000 ul (150.000—400.000 ul) Waktu pembekuan: 2 menit (1—7 menit) Waktu perdaraha : 9 menit (9—15 menit)
KIMIA DARAH Ureum : 34 mg/dl (10—40 mg/dl) Kreatinin : 0,7 mg/dl (0,7—1,3 mg/dl) Gula darah sewaktu: 81 mg/dl (70—200 mg/dl) SGOT : 29 u/l (6—30 u/l) SGPT : 40 u/l (6—45 u/l)
RESUME Seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke RSUDAM dengan
keluhan adanya benjolan sebesar telur ayam kampung yang keluar dari anus sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan ini disertai kesulitan BAB dan teradang bercampur darah kental serta nyeri perianal. Benjolan tersebut sudah ada sejak 9 tahun yang lalu, namun belum menyebabkan keluhan yang berarti.
Pada pemeriksaan fisik terhadap status lokalis perianal, didapatkan:
Inspeksi : Terdapat benjolan dengan diameter 4 cm, yang keluar dari anus, berwarna ungu tua dengan bercak daerah nekrosis pada pertengahan benjolan tersebut.
Palpasi : Konsistensi padat, kenyal, berbonjol-bonjol. Nyeri tekan benjolan (-) Nyeri tekan perianal (+)
PEMERIKSAAN ANJURAN Foto Rontgen Abdomen
PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATAN Nutrisi parenteral + analgetik: Infus Asering +
Tramadol HCl (2 amp/kolf) Antikoagulan : Asam Tranexsamat 1 amp/12
jam (10 mg/kg BB) Antibiotik : Cefotaxim 1 gr/12 jam Pencahar : Dulcolax (Bisakodil) 5 mg/12 jam
PROGNOSIS Quo ad vitam : ad bonam Quo ad Fungtionam : ad bonam Quo ad Sanationam: ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA Hemoroid terdiri dari hemoroid internal dan
hemoroid eksternal. Hemoroid internal (wasir dalam) adalah vena yang
berdilatasi pada plexus rektalis superior dan media yang timbul di atas linea dentata dan mukosa yang mendasarinya. Berlokasi di antero lateral dan posterolateral kanan, dan kiri.
Hemoroid eksternal merupakan dilatasi vena rektalis superior yang terletak dibawah linea dentata dan ditutupi oleh epitel gepeng (kulit).
Sebab terlazim yang meningkatkan tekanan dalam sistem vena ini meliputi konstipasi, mengejan saat buang air besar, kecenderungan varises herediter, kehamilan, posisi berdiri yang lama, tumor abdomen, atau pelvis, dan hipertensi porta.
Gejala yang biasa timbul adalah protusio, perdarahan, nyeri tumpul dan pruritus. Trombosis atau prolapsus akut yang disertai edema atau ulserasi luar biasanya nyeri.
Hemoroid interna bersifat asimptomatik, kecuali bila prolaps dan menjadi strangulata Tanda satu-satunya yang disebabkan oleh hemoroid interna adalah perdarahan segar tanpa nyeri per rektum selama atau setelah defekasi.
Hemoroid yang memburut keluar (prolaps) melalui sfingter ani eksternus seringkali mengalami komrpresi, sehingga aliran darah terganggu. Akibatnya ialah hemoroid cenderung terjerat dan memborok (nekrosis).
Terapi yang dapat dilakuakan pada pasien dengan hemoroid antara lain:
Regulasi buang air besar Terapi Injeksi Ligasi pipa karet Krioterapi Terapi bedah
DAFTAR PUSTAKA Moore, Keith L. 2002. Anatomi Klinis
Dasar. Jakarta. EGC Sabiston. 1994. Buku Ajar Bedah Bagian
2. Jakarta. EGC Scwartz. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu
Bedah Edisi 6. Jakarta. EGC
top related