Case Tonsillitis Dokter Satrio

Post on 10-Dec-2015

252 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Case Tonsillitis Dokter Satrio

Transcript

Oleh : Dian Aulia

Dokter Pembimbing :

dr. Satrio Prodjohoesodo, Sp.THT

BAGIAN THT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN CIANJURFAKULTAS KEDOKTERAN UMJ

2013

LAPORAN KASUS“TONSILITIS”

IDENTITAS

2

Nama : An. DEUmur : 10 tahunJenis Kelamin : PerempuanPekerjaan : Pelajar (kelas 5 SD)Alamat : Salah mungal, cibeberRas/Suku : Sunda, IndonesiaAgama : Islam

ANAMNESIS

3

Keluhan Utama : Nyeri menelanKeluhan Tambahan : sulit menelan, nafsu makan

menurun, lemas, demamAnamnesa Khusus :

Pasien datang dengan keluhan nyeri menelan + 1 minggu SMRS. Awalnya pasien sudah sering merasa nyeri menelan sejak 3 tahun yang lalu, dan diobati dengan terapi untuk radang amandel/tonsil oleh dokter spesialis THT, namun keluhan pasien masih sering kambuh + 3x setiap tahun. Keluhan saat ini dirasakan lebih berat sehingga pasien sulit menelan. Pasien juga merasa nafsu makan menurun, lemas, dan demam. Demam dirasakan setiap hari selama 1 minggu ini, namun tidak terlalu tinggi dan tidak disertai dengan menggigil pada malam hari. Batuk-pilek disangkal. Sering mendengkur saat tidur. Suara serak disangkal. Sesak disangkal. Sering sakit kepala dan prestasi serta konsentrasi disekolah jadi menurun.

4

Riwayat Penyakit Dahulu :Sejak usia 7 tahun pasien sering merasakan gejala yang seperti ini (nyeri menelan) disertai batuk-pilek serta demam dan telah didiagnosis radang amandel/tonsil oleh dokter spesialis THT.

Riwayat penyakit keluarga:Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami penyakit yang serupa dengan pasien.Ibu pasien sering bersin-bersin bila terkena udara yang berdebu.

5

Riwayat Alergi :Pasien mengaku sering bersin-bersin bila terkena debu, terutama bila di lingkungan sekolah.Riwayat alergi obat maupun makanan disangkal.

Riwayat Kebiasaan:pasien sering makan makanan berminyakPasien sering minum es/ dinginpasieb sering jajan sembaranganGosok gigi 1-2 kali sehari

Riwayat pengobatan:Pasien belum sempat berobat untuk keluhan saat ini.

PEMERIKSAAN FISIK

6

Keadaan Umum : tampak sakit ringanKesadaran : ComposmentisTanda – tanda vital :TD = 110/70mmHg P = 20x/mntN = 82x/mnt S = anfebris

Status generalis

7

KepalaBentuk : normocephal

MataKonjungtiva tidak anemis, ikterik -/-

Thoraks: ParuInspeksi : Pergerakan dada simetris/simetrisPalpasi : NT -/-Perkusi : sonor diseluruh lapang paruAuskultasi : vesikuler/vesikuler, rhonki -/-, whz -/-

JantungInspeksi : iktus kordis tidak terlihatPalpasi : iktus kordis teraba di ICS V sinistraPerkusi : batas jantung dalam batas normalAuskultasi : BJ I–II regular, Murmur (-), Gallop (-)

8

AbdomenInspeksi : datarPalpasi : supel, NT -Perkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) normalEkstremitas Atas : hangat +/+, udema -/-,

sianosis -/-Bawah : hangat +/+, udema -/-,

sianosis -/-

STATUS LOKALIS THT

9

ADS : helix sign: -/- tragus sign : -/- CAE : tenang/tenang Cerumen -/- massa -/- MT: Intak +/+, RC +/+,

hiperemis -/-CN : Mukosa : tenang +/+,

hiperemis -/- sekret -/- Concha : hipertrophi -/- Septum : lurus

10

NP / OP : Mukosa pharynx hiperemis granule + Tonsil T3/T3, hiperemis +/+

Kripta melebar +/+, detritus +/+

Uvula ditengahLaringx : Sulit dinilaiLeher : Tiroid tidak teraba

Pembesaran KGB (-)

11

Diagnosis KerjaTonsilitis kronis

 

12

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan laboratorium darah lengkapPemeriksaan radiologik

Toraks Tes alergi prick tes

13

Pengobatan Medikamentosa :- Antibiotik spektrum luas : Penisilin 3x500

mg atau eritromisin - mukolitik : Ambroxol- antihistamin : Loratadin - anti inflamasi steroid maupun non steroid :

methilprednisolon- antipiretik parasetamolOperasi : Tonsilektomi PrognosisAd vitam : bonamAd fungsionam : bonamAd sanantionam : bonam

14

DEFINISI

15

Tonsilitisperadangan yang mengenai seluruh jaringan tonsil yang umumnya didahului oleh suatu keradangan di bagian tubuh lain.

Tonsilitis Kronisperadangan kronis Tonsil setelah serangan akut yang berulang-ulang.

ANATOMI

16

etiologi

17

Streptokokus β hemolitikus Grup AHemofilus influenzaStreptokokus pneumoniaStafilokokus (dengan dehidrasi, antibiotika)Tuberkulosis (pada keadaan immunocompromise).

Faktor predisposisi

18

Adapun beberapa faktor predisposisi timbulnya kejadian Tonsilitis Kronis, yaitu :

1.      Rangsangan kronis (rokok, makanan)2.      Higiene mulut yang buruk3.      Pengaruh cuaca (udara dingin, lembab,

suhu yang berubah-ubah)4.      Alergi (iritasi kronis dari alergen)5.      Keadaan umum (kurang gizi, kelelahan

fisik)6.      Pengobatan Tonsilitis Akut yang tidak

adekuat.

patofisiologi

19

Kuman menginfiltrasi lapisan epitelepitel terkikis maka jaringan limfoid superficial mengadakan reaksiinfiltrasi leukosit PMNdetritus(leukosit, bakteri dan epitel yang terlepas)

Tonsillitis kronik terjadi karena proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis. Sehingga pada proses penyembuhan, jaringan limfoid diganti jaringan parut. Jaringan ini akan mengkerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus) yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas sehingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengkapan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris.

Manifestasi klinis

20

rasa sakit (nyeri) yang terus-menerus pada tenggorokan (odinofagi), nyeri waktu menelan atau ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan bila menelan, terasa kering dan pernafasan berbau.

Pada pemeriksaan, terdapat dua macam gambaran tonsil dari Tonsilitis Kronis yang mungkin tampak, yakni :

1.      Tampak pembesaran tonsil oleh karena hipertrofi dan perlengketan ke jaringan sekitar, kripte yang melebar, tonsil ditutupi oleh eksudat yang purulen atau seperti keju.

2.      Mungkin juga dijumpai tonsil tetap kecil, mengeriput, kadang-kadang seperti terpendam di dalam tonsil bed dengan tepi yang hiperemis, kripte yang melebar dan ditutupi eksudat yang purulen.

21

Gradasi pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi :

T0         : Tonsil sudah diangkat

T1         : Tonsil masih di dalam fossa tonsil

T2         : Tonsil keluar dari fossa tonsil tapi belum melewati garis tengah antara pinggir lateral faring-uvula

T3         : Tonsil sudah melewati garis tengah namun tidak sampai uvula

T4         : Tonsil sudah mencapai uvula atau lebih

penatalaksanaan

22

Pengobatan pasti untuk tonsilitis kronis adalah pembedahan pengangkatan tonsil (Tonsilektomi).

Penatalaksanaan medis termasuk terapi simptomatik, pemberian antibiotika penisilin yang lama, irigasi tenggorokan sehari-hari dan usaha untuk membersihkan kripta tonsillaris dengan alat irigasi gigi (oral).

komplikasi

23

Komplikasi sekitar tonsil

a.       Peritonsilitisb.      Abses

Peritonsilar (Quinsy)c.       Abses

Parafaringeald.      Abses

Retrofaringe.       Krista Tonsilf.        Tonsilolith

(Kalkulus dari tonsil)

Komplikasi Organ jauha.       Demam rematik

dan penyakit jantung rematik

b.      Glomerulonefritisc.       Episkleritis,

konjungtivitis berulang dan koroiditis

d.      Psoriasis, eritema multiforme, kronik urtikaria dan purpura

e.       Artritis dan fibrositis.

24

top related