Transcript
tudung labuh dan memakai stoking ketika itu juga sudah membolehkan untuk kita menger-
jakan solat.
Oleh kerana solat adalah merupakan ibadat yang tidak boleh ditinggalkan, maka
Islam memberi kelonggaran dalam beberapa s i tu a s i dan kea daan t e rten tu . Jika kita musafir (dalam perjalanan dengan tujuan yang baik dan diluluskan hukum
syarak), dan perjalanan itu melebihi 2 marhalah (lebih 91 KM), maka bolehlah kita menjamak dan mengqasarkan solat kita
Begitu juga apabila kita sedang sakit, kita boleh mengerjakan solat secara duduk, berbaring, mengiring atau pun menggunakan isyarat. Hatta dalam beberapa kaedah, kita
boleh membaca Allahu Akbar sebanyak 7 kali (menyamai 7 ayat Fatihah) atau 7 ayat Surah sebagai ganti Surah Al-Fatihah yang meru-pakan rukun dalam solat, jika masih tidak
dapat membaca Surah Al-Fatihah setelah diusahakan dengan bersungguh-sungguh.
Daripada contoh-contoh yang diberikan
di atas, ternyatalah, Islam itu mudah. Ia akan menjadi sukar jika kita terlalu ekstrim dalam mengamalkannya. Penekanan berse-derhana penting dalam ibadah di samping
meletakkan prinsip istiqamah sebagai teras. Keterlaluan dalam ibadah tanpa mempunyai sandaran dan nas yang kukuh atau hanya sekadar ikut-ikutan akan menyebabkan ia
membelenggu kita yang akhirnya menyebab-kan kita terus meninggalkan ibadah tersebut. Solat dalam Islam tidak membebankan manu-
sia, malah ia merupakan suatu amalan yang digemari kerana selain dari menjadi ibadah menyembah Tuhan, ia juga akan :
Melatih daya pemusatan pemikiran
Meningkatkan rasa keikhlasan terhadap Allah
Melatih diri ke arah ketepatan waktu
Membiasakan diri mengamalkan kebersi-
han
Memberi kerehatan saraf
Menyatakan pengakuan terhadap kebe-saran Allah S.W.T.
Menanamkan rasa muhibbah dan semangat perpaduan menerusi solat yang dilakukan secara berjemaah.
Begitu juga aspek makanan dan minu-man. Istilah darurat boleh digunakan terha-dap sesuatu tindakan apabila tiada alternatif lain boleh dicari bagi meneruskan hidup. Kita
boleh makan daging khinzir; sebagai contoh, sekiranya pada ketika itu, hanya itu sahaja makanan yang ada untuk menyambung ny-awa bagi meneruskan kehidupan.
Demi menggambarkan bahawa Islam itu mudah dan tidak membebankan, kita selusuri sejarah pengharaman arak yang dibuat se-
cara berperingkat-peringkat. Melihat kepada tahap keimanan Umat Islam ketika itu, ayat yang mengharamkan ialah ketika bersolat kerana ditakuti bacaan mereka di bawah
sedar ini tersalah. Peringkat seterusnya pula, ia diharamkan terus kepada Umat Islam ker-ana memabukkan yang lebih membawa kebu-rukan daripada kebaikan.
Setiap insan yang mengamalkan perin-
tah Allah S.W.T. dengan yakin dan sempurna akan dapat merasai nikmat kegunaan dan
faedah daripada perintah-perintah itu serta m e r a s a b a h a g i a . Oleh itu, marilah sama-sama kita hayati dalam kehidupan. Sesungguhnya Islam itu
indah. Begitulah tema Maal Hijrah 1423H iaitu "BERSAMA HAYATI KEINDAHAN ISLAM"
Lentera Qalbu
Allah swt berfirman, artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak
menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al-Baqarah :185).
“Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.”
(QS. Al-Haj :78)
Oleh H. Sofyan Munawar
irman-firman pada Lentera Qalbu menggambarkan secara tegas tentang
hakikat agama Islam yang mudah, ringan dan
longgar, tidak sulit, tidak berat dan tidak membebani, ia telah didesign oleh Sang Khaliq sesuai dengan realitas obyektif manu-sia.
Allah Ta’ala Maha Adil, Dia-lah yang telah menciptakan manusia dan Dia maha mengetahui potensi ril yang dimiliki hamba
ciptaan-Nya itu, Dia telah merancang agama disesuaikan dengan segenap potensi yang dimiliki manusia. Tidak ada taklif diniyah (beban agama) yang memberatkan manusia
walau hanya secuil. Allah Ta’ala berfirman, artinya : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggu-pannya…." .(QS. Al-Baqarah:286). Dari sini
dapat kita katakan bahwa rancangan Islam yang indah dan mudah itu nyata-nyata sangat sesuai dan serasi benar dengan fitrah ke-jadian manusia.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Imam Ibn Qayyim rahimahullah menyatakan, “Hakikat ajaran Islam semuanya mengandung rahmah dan hikmah. Kalau ada yang keluar
dari makna rahmah menjadi kekerasan atau keluar dari makna hikmah menjadi kesia-siaan, berarti itu bukan termasuk ajaran Is-lam. Kalaupun dimasukkan oleh sebagian
orang, maka itu adalah kesalahkaprahan.”
Buletin ini di terbitkan oleh Majelis Taklim Attabayyun. Alamat Redaksi : Graha Cek & Ricek Jl. Penyelesaian Tomang IV Kavling DKI Blok.85 No.21-22, Meruya Utara Jakarta Barat. Telp.021 5859328 & Fax. 5867186 Email: surat@attabayyun.com
Mohon Tidak di Baca Saat Khutbah Berkumandang Mohon Disimpan Dengan Baik Karena Terdapat Ayat Al-Qur’an 4
ISLAM ITU MUDAH, TIDAK MENYULITKAN
1
Berikut ini di antara beberapa contoh kemudahan Islam dalam rukun Islam yang
lima : 1. Shalat
Shalat fardhu hanya diwajibkan lima kali dalam sehari semalam. Berapa lama waktu
yang kita butuhkan untuk melaksanakan satu kali shalat? Kalau sepuluh menit untuk satu kali shalat, artinya kita hanya butuh waktu 50 menit saja untuk lima kali shalat dalam 24
jam itu! Salah satu syarat sahnya shalat fardu
adalah harus dikerjakan sambil berdiri, tapi bagi orang yang tidak mampu berdiri karena
sakit, boleh mengerjakan shalat sambil duduk bahkan sambil berbaring. Demikian pula bagi orang yang sedang berada di atas kendaraan seperti kereta atau pesawat boleh
mengerjakan shalat fardu tersebut dambil
duduk di atas kursi kendaraannya. Musafir (orang yang berada di tempat/
negeri orang), kepadanya dianjurkan meng-
qashar (meringkas) shalat, yaitu shalat yang empat rakaat dilaksanakan hanya dua rakaat saja. Selain itu dibolehkan juga menja-maknya, yaitu menggabung dua shalat diker-
jakan pada satu waktu, seperti Zhuhur den-gan Ashar, dan Maghrib dengan Isya.
Orang yang hendak shalat wajib bersuci terlebih dahulu, jika berhadats kecil cukup
dengan berwudhu, dan jika berhadats besar wajiblah ia mandi janabat. Jika tidak ada air maka wudhu dan mandi junabat bisa diganti dengan tayammum. Mudah bukan?
2. Puasa
Puasa yang fardhu/wajib hanya satu bulan dalam setahun, yaitu pada bulan
Ramadhan bagi setiap muslim yang mukallaf ini berdasarkan konsiderasi yang luar biasa.
Perhatikanlah, bagi mereka yang sakit dan musafir dibolehkan tidak berpuasa dan harus diganti (qadha) pada hari-hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Demikian juga wanita
yang haidh dan nifas. Sedangkan bagi mereka yang sudah
jompo, pekerja berat, sakit akut dan perma-nen, wanita hamil dan menyusui bila tidak
mampu berpuasa boleh berbuka, dengan kompensasi membayar fidyah, yaitu meng-ganti puasa yang ditinggalkan dengan mem-beri makan seorang miskin setiap hari tidak
berpuasa.
3. Zakat Mengeluarkan zakat dari harta yang
wajib dizakati tidak setiap saat. Zakat mal
misalnya hanya wajib ditunaikan sekali seta-hun manakala telah terpenuhi dua syarat yaitu nishab dan haul. Jika salah satu syarat-
nya tidak ada, maka kewajiban zakat belum bisa dilaksanakan. Dan bagi mereka yang tidak mampu berzakat, tidak berdosa, malah berhak menerima zakat.
4. Haji
Haji, sebagai rukun Islam kelima diwa-jibkan hanya kepada orang muslim yang
memiliki istitho’ah (mampu), itupun hanya sekali seumur hidup, selebihnya adalah sun-nah. Bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji hingga akhir hayatnya karena
tidak mampu tidak dikenakan sanksi dosa sedikitpun.
Selain contoh-contoh tersebut di atas
Media Islam Online yang menyajikan berita dunia Islam, artikel Islami, tafsir Al-Quran & hadits, dll di www.attabayyun.com
dapat pula dikemukakan contoh lainnya yang menggambarkan keluwesan agama Islam, yaitu Islam telah mengharamkan beberapa jenis makanan untuk dikonsumsi oleh kum
muslimin seperti daging babi misalnya. Na-mun, seseorang dibo-lehkan dan tidak berdosa memakan yang haram itu
pada saat terpaksa mengkonsumsinya, bila khawatir terhadap kema-tian. Jika ia tidak me-
makannya hingga mati, maka ia mati dalam keadaan bermaksiat dan membunuh dirinya sendiri. Imam Ahmad dan Thawus mengata-kan : “Siapa saja yang terpaksa harus me-
makan barang yang diharamkan, tapi dia tidak memakannya hingga mati, maka ia ber-dosa.” Demikian juga meminum obat jika diyakini keselamatannya dari kematian.
Terang sudah bagi kita bahwa memang Islam itu mudah dan tidak menyulitkan, tidak ada sesuatu pun dari beban agama yang manusia tidak mampu melaksanakannya.
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepada kamu su-paya kamu menjadi susah” (QS. Thaha:2). Firman-Nya pula : “...dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka..” (QS.Al-A’raaf: 157)
Rasulullah saw bersabda, artinya,
“Sesungguhnya agama itu mudah. Dan tidak-lah seseorang memberat-beratkan agama itu melainkan pasti ia (agama) akan men-galahkan orang itu. Maka bersikap lurus,
moderat, dan sikapilah dengan gembira (lapang dada). Dan minta tolonglah (kepada Allah) pada waktu pagi dan petang dan di akhir malam.” (HR. Al-Bukhari dan An-Nasai
dari Abi Hurairah).
ISLAM ITU INDAH
Bila ada orang yang menganggap Islam
itu berat dan sulit, maka sesungguhnya yang berat dan sulit itu bukan Islam-nya, tapi hati dan fikiran yang dikuasai hawa nafsu se-hingga tidak tumbuh rasa ridho dengan Islam
sebagai agama, lalu lari sambil menuduh
bahwa Islam itu berat dan sempit. Allah Ta’ala berfirman, artinya : “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapang-
kan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dike-hendaki Allah kesesa-tannya, niscaya Allah men-
jadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia se-dang mendaki langit. Be-gitulah Allah menimpakan
siksa kepada orang-orang yang tidak beri-man.” (QS. Al-An’am :125).
Rasulullah saw bersabda, “Telah
merasakan manisnya iman, seorang yang ridha ALLAH sebagai Rabb-nya, ISLAM seba-gai agamanya dan MUHAMMAD sebagai Ra-sulnya.” (HR. Muslim).
Menurut prinsip Islam, semua perintah,
tanggungjawab dan bebanan adalah dibuat dan dilaksanakan mengikut keupayaan manu-
sia. Allah tidak membebankan hambaNya melainkan dalam lingkungan kemampuan manusia. Ini ditegaskan oleh Allah S.W.T. dalam surah Al-Baqarah; ayat 286 yang ber-
maksud : "Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakan, dan juga menanggung dosa kejahatan apa
yang diusahakannya." Contoh yang ketara yang boleh dibuat
perumpamaan adalah perintah ibadat Solat.
Permulaan memulakan solat adalah mengam-bil wudhuk dan bahan asas yang diperlukan adalah air. Dalam sesuatu keadaan jika ketiadaan air, Islam memberi kelonggaran
dengan melakukan tayammum. Perkara kedua adalah menutup aurat.
Pakaian yang sediada boleh digunakan kec-
uali ada najis padannya. Garis panduan pakaian ditetapkan untuk lelaki ialah menu-tup antara pusat hingga ke lutut. Manakala bagi wanita pula adalah menutup keseluruh
anggota badan kecuali muka dan tapak tan-gan. Dalam perkara ini, jika hanya ada
2 3
top related