Transcript
BUKU INFORMASI
PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN PEKERJAAN PERKERASAN BETON SEMEN
NO. KODE : F45.PLPJ.02.005.02.I
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL
EDISI 2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 1 dari 103
DAFTAR ISI DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 1 BAB I PENGANTAR .................................................................................................... 2
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ............................. 2
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan .................................................................... 2
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini .............................................................. 4
1.4. Pengertian-pengertian Istilah .................................................................. 4
BAB II STANDAR KOMPETENSI ................................................................................. 6
2.1. Peta Paket Pelatihan .............................................................................. 6
2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi ...................................................... 6
2.3. Unit Kompetensi Kerja yang Dipelajari ................................................... 7
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN .......................................................... 12
3.1. Strategi Pelatihan ................................................................................... 12
3.2. Metode Pelatihan ................................................................................... 13
3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan ........................................... 13
BAB IV PEKERJAAN PERKERASAN BETON SEMEN ................................................. 24
4.1. Umum ..................................................................................................... 24
4.2. Persiapan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen .................................... 24
4.3. Tahapan Pelaksanaan Perkerasan Beton Semen ................................... 44
4.4. Perhitungan Kuantitas Hasil Perkerasan Beton Semen ........................... 97
4.5. Kompilasi Formulir Hasil Perkerasan Beton Semen .............................. 100
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI .................................................................................................. 101
5.1. Sumber Daya Manusia ......................................................................... 101
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan / Buku Informasi .................................... 102
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ...................................................... 102
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 2 dari 103
BAB I
PENGANTAR
1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
1.1.1. Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada
penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan dan
persyaratan di tempat kerja.
1.1.2. Kompeten di Tempat Kerja.
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan
memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk
ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
1.2. Penjelasan Materi Pelatihan
1.2.1. Desain Materi Pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan
Pelatihan Individual / Mandiri :
a) Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang instruktur.
b) Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
1.2.2. Isi Materi Pelatihan
a) Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.
b) Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun
Pelatihan Individual / Mandiri.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 3 dari 103
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
c) Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3. Penerapan Materi Pelatihan
a) Pada pelatihan klasikal, instruktur akan :
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.
b) Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 4 dari 103
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1. Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC).
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat mengajukan
pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan dipersyaratkan untuk
mengikuti pelatihan.
1.3.2. Seseorang mungkin sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja, karena telah:
a) Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
b) Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c) Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah
1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan / keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan / jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 5 dari 103
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan
belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang
dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan
dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis
dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi
nasional dan/ atau internasional.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 6 dari 103
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1. Peta Paket Pelatihan
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja Pelaksana
Lapangan Pekerjaan Jalan yaitu sebagai representasi dari Unit Kompetensi Melaksanakan
Pekerjaan Perkerasan Beton Semen, sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut
diperlukan pemahaman dan kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya,
yaitu:
2.1.1. Keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3-L)
2.1.2. Komunikasi Di Tempat Kerja
2.1.3. Pekerjaan Perkerasan Berbutir
2.1.4. Pekerjaan Beton Semen
2.2. Pengertian Unit Standar Kompetensi
2.2.1. Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang akan
dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang terdapat
pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.
2.2.2. Unit Kompetensi Yang Akan Dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah
Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen.
2.2.3. Durasi / Waktu Pelatihan
Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin
membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam melakukan
tugas tertentu.
2.2.4. Kesempatan Untuk Menjadi Kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama,
Pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang bersangkutan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 7 dari 103
Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk
meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha / kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
Menyakinkan, bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal K3-L, komunikasi
ditempat, pekerjaan Beton Semen, pekerjaan perkerasan berbutir.
2.3.2 Judul Unit : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
2.3.3 Kode Unit : F45 PLPJ 02 005 02
2.3.4 Deskripsi Unit
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
diperlukan dalam Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen.
2.3.5 Elemen Kompetensi
KODE UNIT : F45 PLPJ 02 005 02
JUDUL UNIT : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan perkerasan beton semen.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Melakukan persiapan pekerjaan
perkerasan beton semen
1.1 Gambar kerja dan spesifikasi teknik dijabarkan
1.2 Hasil pemilihan sumber daya (manusia,material,alat) pekerjaan perkerasan beton semen disiapkan dengan tepat sesuai kebutuhan
1.3 Hasil survei lapangan pekerjaan perkerasan beton semen disiapkan dengan tepat sesuai
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 8 dari 103
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
kebutuhan
1.4 Pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen diinstruksikan kepada bawahan mengacu pada metode kerja secara rinci dan jelas
2.
Menerapkan tahapan
pelaksanaan pekerjaan
perkerasan beton semen
2.1. Patok-patok garis dan ketinggian perkerasan beton semen dipasang berdasarkan gambar kerja
2.2. Pekerjaan perkerasan beton semen dilaksanakan berdasarkan gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan
2.3. Pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen diawasi dengan cermat sesuai instruksi kerja
2.4. Pekerjaan perkerasan beton semen yang diluar ketentuan toleransi diperbaiki sesuai prosedur
3.
Melakukan perhitungan
kuantitas perkerasan beton
semen
3.1. Data hasil uji mutu dan dimensi pekerjaan perkerasan beton semen diperiksa sebagai bahan untuk menghitung kuantitas pekerjaan
3.2. Kuantitas pekerjaan perkerasan beton semen dihitung dengan cermat
3.3. Kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen dicatat pada formulir yang sudah disiapkan
4. Mengompilasi formulir hasil
pekerjaan perkerasan beton
semen
4.1 Formulir hasil pekerjaan perkerasan aspal diperiksa dengan cermat
4.2 Daftar rekapitulasi dibuat dengan menggunakan format standar
4.3 Hasil rekapitulasi pekerjaan dirangkum sebagai data pendukung laporan
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel.
1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau berkelompok,
pada lingkup pekerjaan jasa konstruksi utamanya pada pekerjaan jalan.
1.2 Unit kompetensi ini berlaku untuk melakukan persiapan, menerapkan metode kerja,
dan melakukan perhitungan kuantitas pekerjaan beton semen.
1.3 Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, menerapkan dan menegakkan tanggung
jawab dalam pelaksanaan pekerjaan beton semen.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 9 dari 103
2. Perlengkapan yang diperlukan :
2.1. Pedoman metoda pelaksanaan pekerjaan
2.2. Gambar kerja dan spesifikasi teknik
2.3. Laporan hasil survei lapangan
2.4. Peralatan utama (vibrating screed atau finisher), truck mixer, peralatan bantu yang
harus dipersiapkan : hand floater, edging, groover atau brusher, saw cutter dll.
2.5. Material (agregat kasar dan halus, pasir, semen, air dan bahan tambah bila
diperlukan).
3. Tugas yang harus dilakukan
3.1. Melakukan persiapan pekerjaan perkerasan beton semen
3.2. Menerapkan tahapan perkerjaan perkerasan beton semen
3.3. Melakukan perhitungan kuantitas hasil pekerjaan perkerasan beton semen
3.4. Mengompilasi formulir hasil pekerjaan perkerasan beton semen
4. Peraturan-peraturan yang diperlukan :
4.1 Spesifikasi teknik pekerjaan pelengkap jalan
4.2 Standar Nasional Indonesia pekerjaan pelengkap jalan
4.3 Standard Operation Procedure (SOP) pekerjaan pelengkap jalan
4.4 Peraturan-peraturan terkait lainnya
PANDUAN PENILAIAN
1. Penjelasan Prosedur Penilaian :
Unit kompetensi ini dapat dinilai didalam maupun diluar tempat kerja,unit ini harus didukung
oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
ditetapkan dalam materi uji kompetensi (MUK)
1.1 Penguasaan unti kompetensi sebelumnya :-
1.1.1 F45 PLPJ 01 001.02 : Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan Lingkungan (K3-L)
1.1.2 F45 PLPJ 01 002.02 : Menerapkan Komunikasi di tempat Kerja
1.1.3 F45 PLPJ 02 001.02 : Melaksanakan Pekerjaan Drainase
1.1.4 F45 PLPJ 02 002.02 : Melaksanakan Pekerjaan Tanah
1.1.5 F45 PLPJ 02 003.02 : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Berbutir
1.1.6 F45 PLPJ 02 004.02 : Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Aspal
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 10 dari 103
1.2 Keterkaitan dengan unit kompetensi lain :
1.2.1 F45 221 02 006.02 : Melaksanakan Pekerjaan Pelengkap jalan
2. Kondisi Pengujian
Kompetensi yang tercakup dalam unit ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh
elemen dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya ditempat kerja
menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan,keterampilan dan
sikap kerja sesuai standar.
Metode uji kompetensi yang digunakan, antara lain :
2.1 Tes tertulis
2.2 Tes lisan/wawancara
2.3 Praktek menggunakan alat peraga/simulasi/demonstrasi
2.4 Praktek di tempat kerja
2.5 Portofolio atau metode lain yang relevan.
3. Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1 Gambar teknik
3.2 Teknologi bahan
3.3 Metoda kerja
3.4 Perhitungan kuantitas pekerjaan
3.5 Jadwal kerja (time schedule)
3.6 Standar mutu pekerjaan perkerasan jalan
4. Keterampilan yang dibutuhkan
4.1 Menjelaskan peraturan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan jalan
4.2 Menjelaskan gambar kerja dan spesifikasi teknik
4.3 Menetapkan metoda kerja sesuai dengan kondisi lapangan
4.4 Memeriksa hasil pekerjaan
4.5 Menghitung kuantitas pekerjaan
5. Aspek Kritis.
5.1 Kemampuan membaca gambar kerja dan spesifikasi teknis
5.2 Kemampuan untuk mengoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
5.3 Kemampuan untuk memeriksa hasil pekerjaan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 11 dari 103
6. Kompetensi Kunci
NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT
1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisakan informasi 2
2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3
3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3
4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2
5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2
6. Memecahkan masalah 2
7. Menggunakan teknologi 2
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 12 dari 103
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1. Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan pelatihan
klasikal yang diajarkan di kelas oleh pelatih. Pada sistem ini peserta pelatihan akan
bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri artinya, bahwa peserta
pelatihan perlu merencanakan kegiatan / proses belajar dengan Pelatih dan kemudian
melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / Perencanaan
a) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar yang
harus diikuti.
b) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
d) Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.
3.1.2 Permulaan dari Proses Pembelajaran
a) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat
pada tahap belajar.
b) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
yang telah dimiliki.
3.1.3 Pengamatan Terhadap Tugas Praktek
a) Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang
yang telah berpengalaman lainnya.
b) Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang kesulitan yang ditemukan
selama pengamatan.
3.1.4 Implementasi
a) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 13 dari 103
c) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan
3.2. Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1. Belajar secara mandiri.
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara
individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses
belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk menemui
pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan
belajar.
3.2.2. Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama
secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses
belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi
kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat
kerja.
3.2.3. Belajar Terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan
oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
3.3. Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan
Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan penjelasan tentang penyusunan
strategi pembelajaran, termasuk di dalamnya metode pelatihan yang disarankan, media
yang digunakan, session plan, dan strategi penilaian dari setiap penugasan yang diberikan
kepada seorang peserta pelatihan.
Rancangan pembelajaran materi pelatihan memberikan informasi yang bersifat indikatif
yang selanjutnya dapat dijadikan oleh instruktur sebagai pedoman dalam menyusun
rencana pembelajaran (session plan) yang lebih operasional dan yang lebih bersifat
strategis untuk membantu para peserta pelatihan mencapai unit kompetensi.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 14 dari 103
Rancangan Pembelajaran Materi Pelatihan :
Unit Kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Elemen Kompetensi 1 Melakukan Persiapan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
No Kriteria Unjuk
Kerja/Indikator Unjuk Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/ Referensi yang
Disarankan
Jam Pelajaran Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 1.1 Gambar kerja dan
spesifikasi teknik dijabarkan.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu gambar kerja dan spesifikasi teknik dijabarkan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelas kan spesifikasi teknik yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja Skedul harian /mingguan
30 menit
1) Dapat menjelas kan spesifikasi teknik yang digunakan dalam pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu mengidentifikasi spesifikasi teknik pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu mengidentifikasi spesifikasi teknik pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Mampu mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan perkerasan beton semen
3) Mampu mengidentifikasi gambar kerja pekerjaan perkerasan beton semen
4) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan yang terdapat dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis.
4) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan yang terdapat dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis.
1.2 Hasil pemilihan sumber daya (manusia, material, alat) pekerjaan perkerasan beton semen disiapkan dengan tepat sesuai kebutuhan.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu hasil pemilihan sumber daya (manusia, material, alat) pekerjaan perkerasan beton semen disiapkan dengan tepat sesuai kebutuhan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan cara menetap kan kebutuhan sumber daya (manusia, material, alat) untuk pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
-
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 15 dari 103
1 2 3 4 5 6 7 1) Dapat menjelas
kan cara menetap kan kebutuhan sumber daya (manusia, material, alat) untuk pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan tenaga kerja pada pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan tenaga kerja pada pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Mampu mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan material yang digunakan pada pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Mampu mengidentifikasi dan menghitung kebutuhan material yang digunakan pada pekerjaan perkerasan beton semen.
4) Mampu mengidentifikasi dan menhitung kebutuhan peralatan pada pekerjaan perkerasan beton semen.
4) Mampu mengidentifikasi dan menhitung kebutuhan peralatan pada pekerjaan perkerasan beton semen.
5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memilih sumber daya.
5) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memilih sumber daya.
1.3 Hasil survei lapangan pekerjaan perkerasan beton semen diperiksa dengan tepat sesuai kebutuhan.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu hasil survei lapangan pekerjaan perkerasan beton semen diperiksa dengan tepat sesuai kebutuhan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan data lapangan yang diperoleh dari hasil survei lapangan terkait dengan pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
30 menit
1) Dapat menjelaskan data lapangan yang diperoleh dari hasil survei lapangan terkait dengan pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu membanding kan kondisi lapangan hasil survei dengan kondisi topografi pada gambar pelaksanaan.
2) Mampu membandingkan kondisi lapangan hasil survei dengan kondisi topografi pada gambar pelaksanaan.
3) Harus mampu bersikap cermat dalam memeriksa data hasil survei lapangan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 16 dari 103
1 2 3 4 5 6 7 3) Harus mampu
bersikap cermat dalam memeriksa data hasil survei lapangan.
1.4 Pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen diinstruksikan kepada bawahan mengacu pada metode kerja secara rinci dan jelas.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen diinstruksikan kepada bawahan mengacu pada metode kerja secara rinci dan jelas.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan metode pelaksanaan yang digunakan pada pekerjaan perkerasan beton semen
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
30 menit
1) Dapat menjelas kan metode pelaksanaan yang digunakan pada pekerjaan perkerasan beton semen
2) Mampu menginstruksikan pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen dengan rinci dan jelas.
2) Mampu menginstruksi kan pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen dengan rinci dan jelas.
3) Harus mampu bersikap cermat dan rinci dalam menjelas kan metode pelaksanaan perkerasan beton semen.
3) Harus mampu bersikap cermat dan rinci dalam menjelas kan metode pelaksanaan perkerasan beton semen.
Pelaksanaan praktik: . . . . . . . .
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 17 dari 103
Elemen Kompetensi 2 Menerapkan Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
No Kriteria Unjuk
Kerja/Indikator Unjuk Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/ Referensi yang
Disarankan
Jam Pelajaran Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 2.1 Patok-patok garis dan
ketinggian pekerjaan perkerasan beton semen dipasang berdasarkan gambar kerja.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu patok-patok garis dan ketinggian pekerjaan perkerasan beton semen dipasang berdasarkan gambar kerja.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menunjuk kan cara memasang patok-patok garis dan ketinggian berdasarkan gambar kerja.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
15 menit
1) Dapat menunjuk kan cara memasang patok-patok garis dan ketinggian berdasarkan gambar kerja.
2) Mampu mengawasi pemasangan patok-patok garis dan ketinggian sesuai gambar kerja.
2) Mampu mengawasi pemasangan patok-patok garis dan ketinggian sesuai gambar kerja.
3) Harus mampu bersikap cermat dalam memasang patok garis dan ketinggian pada pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Harus mampu bersikap cermat dalam memasang patok garis dan ketinggian pada pekerjaan perkerasan beton semen.
2.2 Pekerjaan perkerasan beton semen dilaksana kan berdasarkan gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu Pekerjaan perkerasan beton semen dilaksana kan berdasarkan gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan metoda pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
135 menit
1) Dapat menjelaskan metoda pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Dapat menjelaskan spesifikasi teknik dan Instruksi Kerja yang digunakan dalam pelaksanaan perkerasan beton semen.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 18 dari 103
1 2 3 4 5 6 7 2) Dapat
menjelaskan spesifikasi teknik dan Instruksi Kerja yang digunakan dalam pelaksanaan perkerasan beton semen.
3) Dapat menjelaskan jadwal kerja secara rinci pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Dapat menjelaskan jadwal kerja secara rinci pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
4) Mampu menerapkan gambar kerja , spesifikasi teknik, metoda pelaksanaan dan instruksi kerja dalam pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
4) Mampu menerapkan gambar kerja , spesifikasi teknik, metoda pelaksanaan dan instruksi kerja dalam pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
5) Harus mampu bersikap cermat dan taat terhadap ketentuan yang terdapat pada gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan
5) Harus mampu bersikap cermat dan taat terhadap ketentuan yang terdapat pada gambar kerja, spesifikasi teknik dan jadwal pelaksanaan
2.3 Pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen diawasi dengan cermat sesuai instruksi kerja.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen diawasi dengan cermat sesuai instruksi kerja.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan pengawasan pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
30 menit
1) Dapat menjelaskan pengawasan pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu mengawasi hasil pekerjaan dan kesesuaian jadwal kerja pelaksana an pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu mengawasi hasil pekerjaan dan kesesuaian jadwal kerja pelaksana an pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 19 dari 103
1 2 3 4 5 6 7 3) Harus mampu
bersikap cermat dan teliti dalam melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen.
2.4 Pekerjaan perkerasan beton semen yang diluar ketentuan toleransi diperbaiki sesuai prosedur
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu pekerjaan perkerasan beton semen yang diluar ketentuan toleransi diperbaiki sesuai prosedur
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan ketentuan toleransi pada perkerasan beton semen
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
45 menit
1) Dapat menjelaskan ketentuan toleransi pada perkerasan beton semen
2) Mampu mengidentifikasi adanya pekerjaan perkerasan beton semen yang di luar ketentuan toleransi dan menunjuk kan cara perbaikan nya.
2) Mampu mengidentifikasi adanya pekerjaan perkerasan beton semen yang di luar ketentuan toleransi dan menunjuk kan cara perbaikan nya.
3) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan toleransi dan prosedur pekerjaan.
3) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan toleransi dan prosedur pekerjaan.
Pelaksanaan praktik: . . . . . . . .
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 20 dari 103
Elemen Kompetensi 3 Melakukan Perhitungan Kuantitas Hasil Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
No Kriteria Unjuk
Kerja/Indikator Unjuk Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/ Referensi yang
Disarankan
Jam Pelajaran Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 3.1 Data hasil uji mutu
dan dimensi pekerjaan perkerasan beton semen diperiksa sebagai bahan untuk menghitung kuantitas pekerjaan.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu data hasil uji mutu dan dimensi pekerjaan perkerasan beton semen diperiksa sebagai bahan untuk menghitung kuantitas pekerjaan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan jenis uji mutu dan dimensi pada pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
15 menit
1) Dapat menjelaskan jenis uji mutu dan dimensi pada pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu mengidentifikasi kesesuaian data hasil uji mutu dan dimensi pekerjaan perkerasan beton semen dengan gambar kerja dan spesifikasi teknik.
2) Mampu mengidentifikasi kesesuaian data hasil uji mutu dan dimensi pekerjaan perkerasan beton semen dengan gambar kerja dan spesifikasi teknik.
3) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan mutu yang telah ditetapkan.
3) Harus mampu bersikap cermat, teliti dan taat terhadap ketentuan mutu yang telah ditetapkan.
3.2 Kuantitas pekerjaan perkerasan beton semen dihitung dengan cermat.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu kuantitas pekerjaan perkerasan beton semen dihitung dengan cermat.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan cara menghitung kuantitas pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
15 menit
1) Dapat menjelaskan cara menghitung kuantitas pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu menerapkan metode perhitungan kuantitas pekerjaan perkerasan beton semen dengan cermat.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 21 dari 103
1 2 3 4 5 6 7 2) Mampu
menerapkan metode perhitungan kuantitas pekerjaan perkerasan beton semen dengan cermat.
3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung kuantitas pekerjaan.
3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung kuantitas pekerjaan.
3.3 Kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen dicatat pada formulir yang sudah disiapkan.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen dicatat pada formulir yang sudah disiapkan.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan cara menilai kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
15 menit
1) Dapat menjelaskan cara menilai kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu memilih formulir yang digunakan untuk mencatat kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu memilih formulir yang digunakan untuk mencatat kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Mampu mengisi formulir kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Mampu mengisi formulir kemajuan pekerjaan perkerasan beton semen.
4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mencatat kemajuan pekerjaan.
4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mencatat kemajuan pekerjaan.
Pelaksanaan praktik: . . . . . . . .
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 22 dari 103
Elemen Kompetensi 4 Mengompilasi Formulir Hasil Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
No Kriteria Unjuk
Kerja/Indikator Unjuk Kerja
Tujuan Pembelajaran
Metode Pelatihan
yang Disarankan
Tahapan Pembelajaran
Sumber/ Referensi yang
Disarankan
Jam Pelajaran Indikatif
1 2 3 4 5 6 7 4.1 Formulir hasil
pekerjaan perkerasan beton semen diperiksa dengan cermat.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu formulir hasil pekerjaan perkerasan beton semen diperiksa dengan cermat.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan format standar yang digunakan dalam melakukan rekapitulasi pekerjaan.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
-
1) Dapat menjelaskan format standar yang digunakan dalam melakukan rekapitulasi pekerjaan.
2) Mampu merinci hasil pekerjaan perkerasan beton semen dengan cermat.
2) Mampu merinci hasil pekerjaan perkerasan beton semen dengan cermat.
3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memeriksa formulir hasil pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memeriksa formulir hasil pekerjaan perkerasan beton semen.
4.2 Daftar rekapitulasi dibuat dengan menggunakan format standar.
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu Daftar rekapitulasi dibuat dengan menggunak an format standar.
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan data-data yang dibutuhkan untuk mengisi daftar rekapitulasi hasil pekerjaan.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
-
1) Dapat menjelaskan data-data yang dibutuhkan untuk mengisi daftar rekapitulasi hasil pekerjaan.
2) Mampu menyusun daftar rekapitulasi hasil pekerjaan.
2) Mampu menyusun daftar rekapitulasi hasil pekerjaan.
3) Harus mampu bersikap cermat dan taat dalam menggunakan format standar.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 23 dari 103
1 2 3 4 5 6 7 3) Harus mampu
bersikap cermat dan taat dalam menggunakan format standar.
4.3 Hasil rekapitulasi pekerjaan perkerasan beton semen dirangkum sebagai data pendukung laporan .
Pada akhir pembelajaran sesi ini, peserta diharapkan mampu
1. Ceramah 2. Diskusi/
diskusi kelompok
3. Peragaan 4. Praktik
1) Dapat menjelaskan cara merangkum hasil rekapitulasi pekerjaan perkerasan beton semen.
1) Pedoman pelaksanaan K3L
2) SOP perusahaan terkait
3) Spesifikasi teknik/Instruksi kerja
4) Gambar Kerja
5) Skedul harian /mingguan
-
1) Dapat menjelaskan cara merangkum hasil rekapitulasi pekerjaan perkerasan beton semen.
2) Mampu menyusun hasil rekapitulasi pekerjaan perkerasan beton semen dalam bentuk rangkuman.
2) Mampu menyusun hasil rekapitulasi pekerjaan perkerasan beton semen dalam bentuk rangkuman.
3) Harus mampu bersikap cermat dalam merangkum hasil pekerjaan perkerasan beton semen.
3) Harus mampu bersikap cermat dalam merangkum hasil pekerjaan perkerasan beton semen.
Pelaksanaan praktik: . . . . . . . .
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 24 dari 103
BAB IV
PEKERJAAN PERKERASAN BETON SEMEN
4.1 Umum
Rigid pavement menahan beban terbesar, berbeda dengan perkerasan lentur dimana
kekuatan perkerasan diperoleh dari lapisan tebal pondasi bawah, pondasi dan lapisan
permukaan.
Karena hal tersebut maka pelaksanaan pekerjaan perkerasan beton semen harus betul-
betul dilakukan sesuai spesifikasi sehingga struktur tersebut akan betul-betul dapat
menahan beban sesuai rencana.
4.2 Pesiapan Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Persiapan pekerjaan perkerasan beton semen merupakan urutan pelaksanaan pekerjaan
yang sangat penting didalam menentukan sukses tidaknya suatu pelaksana proyek.
Apabila persiapan pekerjaan dilakukan tepat waktu, maka pekerjaan selanjutnya dapat
diatur tepat waktu pula.
4.2.1 Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknik
Didalam melaksanakan pekerjaan dilapangan, pelaksana lapangan berpedoman
pada gambar kerja dan spesifikasi teknik.
Gambar kerja merupakan gambar detail yang dibuat berdasarkan gambar kontrak
atau gambar tender dan sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan serta hasil
pengukuran pada Mutual Check Awal (MC-0).
Spesifikasi teknik pekerjaan Beton Semen dapat dilihat pada dokumen kontrak dan
mengikat untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Berikut contoh spesifikasi teknik untuk pekerjaan Beton Semen.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
a) Umum
Sebelum memulai pekerjaan beton semua pekerjaan pondasi Agregat,
ducting dan kerb yang berdekatan harus sudah selesai dan disetujui
Konsultan Pengawas.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 25 dari 103
Kecuali untuk daerah yang tercakup , semua beton harus dihamparkan
merata, dipadatkan dan diselesaikan dengan mesin.
b) Pemasangan Acuan
Acuan harus dipasang dimuka bagian perkerasan yang sedang
dilaksanakan, agar mempermudah pelaksanaan dan persetujuan pekerjaan
yang harus memperhatikan bentuk permukaan yang berdekatan. Acuan
harus dipasang pada tempatnya dengan menggunakan sekurang-kurangnya
3 paku untuk setiap 3 m bagian panjang acuan. Patok (pin) ini harus
diletakkan pada masing-masing sisi setiap sambungan. Acuan harus kokoh
dan tidak goyah. Toleransi acuan dari garis yang sebenarnya tidak boleh
lebih dari 5 mm. Acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga kokoh, tanpa
terlihat adanya lentingan atau penurunan, terhadap benturan dan getaran
dari peralatan pemadat dan penempa. Acuan harus bersih dan dilapisi
pelumas sebelum beton dihamparkan.
Alinemen dan elevasi kelandaian acuan harus diperiksa dan bila perlu
diperbaiki oleh Kontraktor segera sebelum beton dihamparkan. Bila acuan
berubah posisinya atau kelandaiannya tidak stabil, maka harus dibetulkan
dan diperiksa ulang.
c) Penghamparan Beton
Beton harus dihampar dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga dihindari
terjadinya pemindahan atau pengerjaan ulang. Apabila truk mixer, truk
pengaduk, atau alat angkutan lainnya tidak dilengkapi dengan alat penumpah
beton tanpa menimbulkan segregasi material, maka beton harus diturunkan
ke alat penghampar dan dihamparkan secara mekanis sedemikian rupa
untuk mencegah segregasi. Penghamparan harus dilakukan secara kontinyu
di antara sambungan melintang tanpa sekatan sementara. Bila
penghamparan perlu dilakukan dengan tangan, harus memakai sekop.
Pekerja tidak boleh menginjak hamparan beton memakai sepatu yang kotor.
Bila lajur yang dikerjakan bersambungan dengan lajur perkerasan yang telah
selesai lebih dahulu, dan peralatan mekanik harus bekerja di atas lajur
tersebut, kekuatan beton lajur itu harus sudah mencapai sekurang-kurangnya
90 % dari kekuatan beton 28 hari. Jika hanya peralatan finishing yang
melewati lajur existing, pekerjaan ini bisa dilakukan setelah umur betonnya
mencapai 3 hari.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 26 dari 103
Beton harus dipadatkan secara merata, pada tepi.dan sepanjang acuan, dan
pada kedua sisi setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang
dibenamkan ke dalam beton. Vibrator tidak boleh menyentuh langsung
perlengkapan sambungan atau sisi acuan. Vibrator tidak boleh digunakan
lebih dari 5 detik pada setiap tempat.
Beton harus dituangkan sedekat mungkin dengan sambungan kontraksi dan
sambungan ekspansi tanpa merusaknya, tetapi tidak dituangkan langsung
dari corong curah ke arah perlengkapan sambungan kecuali corong curah
tersebut telah ditempatkan sedemikian rupa sehingga penumpahan beton
tidak menggeser posisi sambungan.
d) Penempatan Baja Tulangan
Setelah beton dituangkan, baja tulangan harus ditempatkan agar sesuai
dengan bentuk penampang melintang yang tercantum pada Gambar. Bila
beton dihamparkan dalam dua lapisan, lapisan bawah harus dihampar
sehingga anyaman kawat baja atau bar mat dapat diletakkan di atas beton
dengan tepat. Baja tulangan harus langsung diletakkan di atas hamparan
beton tersebut, sebelum lapisan atasnya dituangkan. Lapisan bawah beton
yang sudah dituangkan lebih dari 30 menit tanpa diikuti penghamparan
lapisan atas harus dibongkar dan diganti dengan beton bam atas biaya
Kontraktor. Bila perkerasan beton dibuat langsung dalam satu lapisan, baja
tulangan harus diletakkan sebelum beton dihamparkan, atau ditempatkan
pada kedalaman sesuai ketentuan Gambar pada beton yang masih lembek,
setelah terhampar, dengan memakai alat mekanik atau vibrator.
Pada sambungan antara anyaman kawat baja, kawat pertama dari anyaman
itu harus terletak diatas anyaman yang sebelumnya, dengan bagian yang
saling tindih (overlap) tidak kurang dari 450 mm.
Baja tulangan harus bersih dari kotoran, minyak, cat, lemak, dan karat yang
akan mengganggu kelekatan baja dengan beton.
e) Finishing Dengan Mesin
Begitu dituangkan, beton harus segera disebarkan, dipadatkan dan diratakan
dengan mesin finishing. Mesin harus melintasi setiap bagian permukaan jalan
beberapa kali dengan interval yang semestinya untuk menciptakan
kepadatan yang memadai dan permukaan yang rata. Bagian atas acuan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 27 dari 103
harus tetap bersih dan gerakan mesin diatas acuan jangan sampai bergetar
atau goyah sehingga mengganggu kecermatan pekerjaan finishing.
Pada lintasan pertama mesin finishing, beton didepan screed harus dibuat
rata pada keseluruhan jalur yang dikerjakan.
f) Finishing Dengan Tangan
Bila luas perkerasan beton relatif kecil atau bentuknya tidak beraturan, atau
bila tempat kerja sangat terbatas untuk dilaksanakan dengan metode seperti
yang ditentukan dalam sub Pasal (e) di atas, beton harus dihampar dan
diratakan dengan tangan tanpa segregasi atau pemadatan awal.
Beton yang akan dipadatkan dengan balok vibrator, harus ditekan sampai
level tertentu sehingga setelah kandungan udara dibuang melalui
pemadatan, permukaannya akan lebih tinggi dari pada acuan samping. Beton
harus dipadatkan dengan balok pemadat dari baja atau dari kayu keras
beralas baja dengan lebar tidak kurang dari 75 mm, tinggi tidak kurang dari
225 mm, dan daya penggerakannya tidak kurang dari 250 watt per meter
lebar perkerasan beton. Balok diangkat dan digerakkan maju sedikit demi
sedikit dengan jarak tidak lebih dari lebar balok. Juga bisa dipakai pemadat
vibrasi berbalok ganda dengan daya yang sama. Bila ketebalan beton
melebihi 200 mm, atau bila diperintahkan oleh Konsultan Pengawas, untuk
menyempurnakan pemadatan dapat dilakukan vibrasi internal tambahan
pada seluruh lebar perkerasan. Setelah setiap 1,5 m panjang perkerasan
beton dipadatkan, balok vibrasi harus mengulang lagi dengan pelan-pelan
pada permukaan yang sudah dipadatkan itu untuk menghaluskan
permukaan.
Permukaan jalan harus di ukur kerataannya dengan paling sedikit 2 kali
lintasan mal datar yang digeserkan, dengan panjang tidak kurang dari 1,8 m.
Bila permukaan lapisan rusak karena mal datar (straight-edge), karena
permukaan tidak rata, balok vibrasi harus digunakan lagi, lalu diikuti dengan
mal-datar lagi.
Bila penghamparan perkerasan beton harus dilakukan dengan dua lapisan,
lapisan pertama harus dihamparkan, dan dipadatkan sampai level tertentu
sehingga baja tulangan setelah terpasang mempunyai tebal pelindung yang
cukup. Segera setelah itu lapisan atas beton dituangkan dan di finishing.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 28 dari 103
g) Pelepaan (Floating)
Setelah ditempa dan dikonsolidasikan, beton harus diperhalus lagi dengan
bantuan alat-alat lepa, dengan salah satu metoda berikut:
(I) Metode Manual
Untuk ini dapat digunakan pelepa longitudinal dengan panjang tidak kurang
dari 350 mm dan lebar tidak kurang dari 150 mm, dilengkapi dengan pengaku
agar tidak melentur atau melengkung. Pelepa longitudinal dioperasikan dari
atas jembatan yang dipasang merentangi kedua sisi acuan tapi tanpa
menyentuh beton, digerakkan seperti gerakan menggergaji, sementara
pelepa selalu sejajar dengan garis sumbu jalan (centre line), dan bergerak
berangsur-angsur dari satu sisi perkerasan ke sisi lain. Gerakan maju
sepanjang garis sumbu jalan harus berangsur-angsur dengan pergeseran
tidak lebih dari setengah panjang pelepa. Kelebihan air atau cairan harus
dibuang. Dengan mesin Pelepa mekanik harus jenis yang disetujui Konsultan
Pengawas dan dalam keadaan dapat dioperasikan dengan baik. Pelepa
harus disesuaikan dengan bentuk permukaan jalan yang dikehendaki dan
dengan mesin finishing melintang (transverse finishing machine).
Juga dapat digunakan mesin yang mempunyai pelepa pemotong dan pelepa
penghalus yang dipasang pada dan dikendalikan melalui rangka yang kaku.
Rangka ini dijalankan dengan alat beroda 4 atau lebih, yang bertumpu pada
acuan samping.
Bila perlu setelah pelepaan dengan salah satu metode di atas, untuk
menutup dan menghaluskan lubang-lubang pada permukaan beton dapat
digunakan pelepa dengan batang pegangan yang panjang (bertangkai),
dengan papan panjang tidak kurang dari 1,5 m dan lebar 150 mm. Pelepa ini
tidak boleh digunakan pada seluruh permukaan beton sebagai pengganti
atau pelengkap salah satu metode pelepaan di atas. Bila penempaan dan
pemadatan dikerjakan tangan dan bentuk permukaan jalan tidak
memungkinkan digunakannya pelepa longitudinal, pelepaan permukaan
dilakukan secara melintang dengan pelepa bertangkai. Setelah pelepaan air
dan sisa beton yang ada dipermukaan harus dibuang dari permukaan jalan
dengan mal datar sepanjang 3 m atau lebih. Setiap geseran harus dilintasi
lagi dengan ukuran setengah panjang mal datar.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 29 dari 103
h) Memperbaiki Permukaan
Setelah pelepaan selesai dan kelebihan air dibuang, sementara beton masih
lembek, bagian-bagian yang melesak harus segera diisi dengan beton bam,
ditempa, dikonsolidasi dan di finishing lagi. Daerah yang menonjol / berlebih
harus dipotong dan di finishing lagi. Sambungan harus diperiksa
kerataannya. Permukaan harus terus diperiksa dan dibetulkan sampai tak
ada lagi perbedaan tinggi pada permukaan dan perkerasan beton sesuai
dengan kelandaian dan tampang melintang yang ditentukan. Perbedaan
tinggi permukaan menurut pengujian mal datar (straightedge) tidak boleh
melebihi toleransi yang ditentukan dalam Spesifikasi.
(i) Membentuk Tepian
Segera setelah beton ditempa dan dipadatkan, tepian perkerasan beton di
sepanjang acuan dan pada sambungan harus diselesaikan dengan alat untuk
membentuk permukaan lengkung yang halus dengan radius tertentu yaitu,
bila tak ditentukan lain pada Gambar, adalah 12 mm.
j) Penyelesaian Permukaan
Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan pengawet
(curing) digunakan, permukaan beton harus dikasarkan dengan disikat
melintang garis sumbu (center line) jalan.
Pengkasaran ini diiakukan dengan menggunakan sikat kawat selebar tidak
kurang dari 450 mm, dan panjang kawat sikat dalam keadaan bam adalah
100 mm dengan masing-masing untaian terdiri dari 32 kawat. Sikat harus
terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur berselang-seling sehingga jarak
masing-masing pusat untaian maksimum 10 mm. Sikat harus diganti bila bulu
terpendek panjangnya sampai 90 mm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak
boleh kurang dari 0,75 mm
k) Menguji Permukaan
Begitu beton mengeras, permukaan jalan harus diuji memakai mal datar
(straightedges) 3 m. Daerah yang menunjukkan ketinggian lebih dari 3 mm
tapi tidak lebih dari 12,5 mm sepanjang 3 m itu harus ditandai dan segera
diturunkan dengan alat gurinda yang telah disetujui sampai bila dites lagi,
ketidak-rataannya tidak lebih dari 3 mm. Bila penyimpangan dari penampang
melintang yang sebenarnya lebih dari 12,5 mm, lapisan jalan harus dibongkar
dan diganti oleh Kontraktor atas biaya sendiri.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 30 dari 103
Bagian yang dibongkar tidak boleh kurang dari 3 m ataupun kurang dari lebar
lajur yang kena bongkaran. Bagian yang tersisa dari pembongkaran pada
perkerasan beton dekat sambungan yang panjangnya kurang dari 3 m, harus
ikut dibongkar dan diganti.
l) Pengawetan (Curing)
Permukaan beton yang terbuka harus segera dilapisi pengawet (curing
compound) setelah di finishing dengan sikat, dengan menyemprotkan bahan
pengawet pada permukaan menggunakan penyemprot atau alat lain yang
disetujui dengan kecepatan 0,22 - 0,27 lt/m2 untuk penyemprotan mekanis
atau 0.27 - 0.36 lt/m2 untuk penyemprotan manual. Bahan ini tak boleh
masuk ke alur pada alur-alur sambungan.
Setelah pekerjaan finishing selesai dan kerusakan pada beton tak akan
terjadi, seluruh permukaan beton tersebut harus segera dilapisi penutup,
dapat berupa karung goni, dan dirawat dengan metode tertentu . Bila gagal
menyediakan bahan penutup dan air yang cukup untuk perawatan yang
memadai dan memenuhi persyaratan lainnya dengan semestinya, maka
pekerjaan beton harus dihentikan.
m) Membongkar Acuan
Kecuali bila ditentukan lain, acuan tidak boleh dibongkar dari beton yang bam
dihamparkan sebelum mencapai waktu paling sedikit 12 jam. Acuan harus
dibongkar dengan hati-hati agar beton tidak rusak. Setelah dibongkar, bagian
sisi plat beton harus dirawat (curing) sesuai dengan sub-Pasal (I) di atas.
Daerah rongga (honey comb) yang kecil harus dibersihkan, dibasahi dan
didempul dengan adukan semen kental dengan perbandingan 1 semen dan 2
agregat halus.
Rongga (honey comb) yang besar dianggap sebagai kerusakan, harus
dibongkar dan diganti. Bagian yang dibongkar tidak boleh kurang dari 3 m
panjangnya atau kurang dari lebar seluruh lajur yang terkena pembongkaran.
Bagian yang tersisa dari pembongkaran yang berdekatan dengan
sambungan yang panjangnya kurang dari 3 m harus ikut dibongkar dan
diganti.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 31 dari 103
n) Percobaan Penghamparan
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan menunjukkan metode pelaksa-
naan pekerjaan dengan cara menghamparkan lapisan percobaan sepanjang
tidak kurang dari 30 m di lokasi yang disediakan oleh Kontraktor di luar
daerah kerja permanen. Percobaan tambahan mungkin akan diinstruksikan
oleh Konsultan Pengawas, bila percobaan pertama dinilai tidak memuaskan.
Setelah percobaan pertama disetujui oleh Konsultan Pengawas, maka perco-
baan sepanjang minimum 150 m tapi tidak lebih dari 300 m harus diiakukan
di daerah kerja permanen. Percobaan ini harus menunjukkan seluruh aspek
pekerjaan dan harus mencakup setiap tipe sambungan yang digunakan
dalam pekerjaan.
Kontraktor harus menyampaikan kepada Konsultan Pengawas, paling lambat
1 bulan sebelum pelaksanaan percobaan pertama, uraian terperinci
mengenai instalasi, peralatan dan metode pelaksanaan pekerjaan.
Pembangunan instalasi, traktor tidak boleh melanjutkan menghamparkan
perkerasan beton sebagai pekerjaan permanen sebelum ada persetujuan
terhadap hasil percobaan, atau belum ada ijin dari Konsultan Pengawas
untuk melaksanakan percobaan lanjutan.
Agar pekerjaan "percobaan lanjutan" disetujui, hasil pekerjaan tersebut harus
sesuai dengan Spesifikasi tanpa ada pekerjaan perbaikan.
Bila hasil "percobaan lanjutan" tidak sesuai dengan Spesifikasi, Kontraktor
harus menyiapkan lokasi percobaan lanjutan yang lain. Panjang jalan
"percobaan lanjutan" yang tidak sesuai dengan Spesifikasi harus dibongkar,
kecuali bila Konsultan Pengawas menentukan lain.
4.2.2 Pemilihan Sumber Daya (Manusia, Material, Alat) Pekerjaan Beton Semen
Untuk sub sub bab ini, material pelatihan dapat dilihat pada sub sub bab 4.4.2 pada
modul pelatihan pekerjaan drainase
4.2.3 Hasil Survei Lapangan Pekerjaan Beton Semen
Survei tersebut dicocokkan dengan gambar desain, peta situasi dan data hasil
penyelidikan Beton Semen. Dengan survei tersebut akan dapat ditentukan jalan
kerja (dari quarry maupun jalan site), pembuatan site plan dan menentukan metode
pelaksanaan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 32 dari 103
Berikut disampaikan pedoman survei lapangan, apa saja yang harus dikerjakan,
dicatat dan diambil datanya. Survei ini lengkap sekali, untuk itu pelaksana lapangan
perlu konsultasi kepada atasan langsung survei apa saja yang perlu dilakukannya.
Contoh
Pedoman survei lapangan
Pedoman ini diperlukan supaya dalam pelaksanaan survei lapangan dapat dilaksanakan dan
mendapatkan hasil yang optimal.
Pada peninjauan lapangan dapat dibedakan dari jenis proyek antara lain :
Irigasi
Jembatan
Jalan
A. Data umum survei lapangan
1. Nama proyek : ....................................................
2. Keadaan site :
- Rata / bergelombang
- Banyak pepohonan
- Ditumbuhi belukar
- Berbukit-bukit
- Rawa
- Bebas tumpukan barang
3. Jalan masuk ke site :
- Ada / belum ada
- Perlu diperkuat / diperlebar bila dilalui alat berat
- Berapa panjang jalan
- Berapa volume jalan yang perlu diperbaiki
- Perlu diketahui kelas jalan
4. Lapangan kerja, apakah cukup luas untuk menampung :
- Kantor sementara direksi / kontraktor
- Gudang / barak kerja
- Workshop untuk equipment
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 33 dari 103
- Fabrikasi steel structure, tiang pancang dsb
5. Sumber air kerja :
- Disediakan atau tidak
- Membuat sumur
- Menggunakan air sungai
- Menggunakan pam
- Jarak sumber air kerja
6. Listrik :
- Menggunakan fasilitas pln
- Mengusahakan sendiri (genset)
7. Tenaga kerja :
- Didapat dari daerah sekitar job site
- Mendatangkan dari luar
- Akomodasi yang diperlukan
- Perlu ijin khusus / tidak
- Perlu biaya khusus untuk ijin / tidak
8. Keadaan cuaca di site :
- Terang / kadang-kadang hujan/hujan terus-menerus
- Diperlukan data curah hujan dari badan meteorologi dan geofisika setempat.
9. Data penyelidikan Beton Semen (sondir, boring log dsb) :
- Jika tidak disertakan dalam kontrak, perlu ditanyakan ke konsultan
- Perlu diketahui jenis Beton Semen yang akan digali / yang terlihat dari luar
(batu,Beton Semen keras, dsb).
- Data air Beton Semen (elevasi dan sifat air Beton Semen).
10. Quarry / borrow area :
- Disediakan atau mencari sendiri
- Jika disediakan, apakah sudah memenuhi persyaratan teknis (dilakukan test)
- Ada berapa quarry / borrow area
- Lokasi quarry ( gunung / sungai / Beton Semen datar / belukar )
- Jarak ke site
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 34 dari 103
- Jenis batuan / pasir / Beton Semen timbun
- Jalan menuju quarry / borrow area ( ada, membuat baru, perlu diperbaiki perlu
diperlebar, perlu membuat jembatan sementara, perlu memperbaiki jembatan yang
sudah ada) dan lain-lain.
- Apakah perlu ada biaya pembebasan Beton Semen
- Transport material ke site (truck, dump truck, dipikul)
- Biaya retribusi material (royalti) per m3
- Bagaimana penempatan alat-alat di quarry / borrow area (bila diperlukan)
- Cara pengambilan material (diledakkan, membeli dari leveransir, membeli dari
masyarakat setempat, mengambil di lokasi)
11. Survei harga bahan lokal :
- Ada / tidak pabrik kayu balok, papan, plywood
- Pembayaran untuk kayu (kontan / tidak)
- Harga bahan / kayu loco di pabrik / di lokasi proyek
- Harga pasir, batu, split, Beton Semen urug di lokasi pengambilan dan sampai
dengan di lokasi proyek berapa
- Harga material pada waktu musim hujan berbeda / tidak
- Lokasi borrow area ( gunung / sungai / Beton Semen datar / belukar)
- Jarak ke site
- Jenis batuan
- Jalan menuju borrow area (ada, membuat baru, perlu diperbaiki, perlu diperlebar,
perlu membuat jembatan sementara, perlu memperbaiki jembatan yang sudah ada)
dan lain-lain.
- Apakah perlu ada biaya pembebasan Beton Semen
- Transport material ke site (truck, dump truck, dipikul)
- Biaya retribusi material (royalti) per m3
- Bagaimana penempatan alat-alat di quarry / borrow area (bila diperlukan)
- Cara pengambilan material ( diledakkan, membeli dari leveransir, membeli dari
masyarakat setempat, mengambil di lokasi)
12. Disposal area
- Disediakan / tidak
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 35 dari 103
- Kondisi disposal area
- Jarak dari job site
- Kondisi jalan menuju site
13. Penggunaan alat berat :
- Ada tidaknya peralatan yang disewakan di sekitar lokasi (data alat / biaya sewa)
- Galian ( bulldozer / hydraulic excavator / dragline )
- Pengecoran beton ( beton mollen / Batching Plant / truck mixer ) dan alat bantu
pengecoran ( mobile crane / concrete pump )
14. Mobilisasi :
- Jarak pelabuhan untuk menurunkan alat berat dan bahan bangunan dan job site
- Fasilitas pelabuhan ( demaga / crane / tonage / gudang )
- Perlu menghubungi emkl setempat (untuk biaya penyewaan)
- Jika fasilitas pelabuhan tidak ada perlu disurvei kemungkinan penurunan dan
pengangkutan dengan lct (landing craft tank) dan lst (landing ship tank)
15. Lokasi penempatan alat :
- Ada tidaknya dudukan alat
- Perlu / tidak alat bantu untuk mencapai lokasi
16. Kondisi sosial lingkungan proyek :
- Perlu / tidak adanya pendekatan khusus.
- Perlu tidaknya tambahan keamanan lingkungan berupa pos kepolisian atau militer
17. Pemotretan perlu dilakukan untuk bagian site yang penting termasuk :
- Jalan masuk
- Jalan dari pelabuhan ke-site
- Jembatan kritis yang perlu diperkuat
- Fasilitas pelabuhan dan lain-lain
18. Sarana kesehatan :
- Ada tidaknya rumah sakit, puskesmas yang terdekat dari lokasi proyek
Proyek jembatan
1. Jembatan sementara / lama :
- perlu / tidaknya jembatan sementara (bailley / kayu, dsb )
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 36 dari 103
- perlu / tidaknya pembebasan (rumah penduduk, pohon-pohon, tanaman dll)
- perlu / tidaknya pembongkaran jembatan lama ( sebagian / seluruhnya)
2. Kondisi sungai:
- tinggi air maksimum
- tinggi air normal
- tinggi air minimum
- dasar sungai, apakah batu / pasir / lumpur
- tebing sungai terjal / landai
- jenis Beton Semen tebing sungai
- kecepatan / kekuatan arus sungai
- dasar sungai landai / terjal
- bila ada pengaruh pasang surut laut berapa tinggi air pasang surut pada kurun
waktu tertentu
- bagaimana kondisi pengendapan dan penggerusan tebing
3. Data geologi :
- jenis batuan
- sifat batuan
- kekerasan dari batuan
4. Metode pelaksanaan :
- perlu atau tidaknya penyimpangan aliran sungai.
- perlu tidak pengeringan.
- perlu atau tidaknya pembuatan kistdam berat / ringan (sheet pile / batang kelapa /
dolken
- perlu atau tidaknya steiger werk (perancah )
5. Galian abutment / pier :
- apakah menggunakan tenaga manusia / alat berat
6. Pekerjaan beton :
- alat pengecoran serta alat bantu pengecoran yang digunakan
- alat untuk mengangkat balok prestressed ( crane / launching )
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 37 dari 103
Proyek jalan
1. Keadaan site :
- untuk proyek jalan baru (rata, bergelombang, berbukit, rawa)
- untuk proyek perbaikan jalan (ramai / sepi oleh kendaraan, rusak berat / ringan)
2. Fasilitas alat-alat berat :
- ada / tidaknya alat berat yang dapat di sewa di sekitar site
3. Lokasi alat-alat berat :
- penempatan stone crusher
- penempatan asphalt mixing Plant (dikaitkan dengan lokasi stone crusher dan tempat
pergelaran hot mix)
4. Lokasi keet :
- penempatan keet induk dan keet tambahan direncanakan se efisien mungkin
- jumlah keet yang dibutuhkan se efisien mungkin
5. Data geologi :
- jenis batuan
- sifat batuan
- kekerasan dari batuan
6. Sub kontraktor :
- daftar sub kontraktor setempat untuk jenis pekerjaan tertentu
Catatan :
Survei tersebut juga meliputi lokasi dan kapasitas produksi bacthing Plant, jarak
angkut dan traffic di kota besar.
4.2.4 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton Semen
Metode pelaksanaan (construction methode) pekerjaan tersebut, sebenarnya telah
dibuat oleh kontraktor yang bersangkutan pada waktu membuat ataupun
mengajukan penawaran pekerjaan. Dengan demikian CM tersebut telah teruji saat
melakukan klarifikasi atas dokumen tendernya terutama construction methodnya,
namun demikian tidak tertutup kemungkinan bahwa pada waktu menjelang
pelaksanaan atau pada waktu pelaksanaan pekerjaan, CM perlu atau harus
dirubah.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 38 dari 103
Metode pelaksanaan yang ditampilkan dan diterapkan merupakan cerminan dari
profesionalitas dari tim pelaksana proyek, yaitu manajer proyek dan perusahaan
yang bersangkutan. Karena itu dalampenilaian untuk menentukan pemenang
tender, penyajian metode pelaksanaan mempunyai bobot penilaian yang tinggi.
Yang diperhatikan bukan rendahnya nilai penawaran harga, meskipun kita akui
bahwa rendahnya nilai penawaran merupakan jalan untuk memperoleh peluang
ditunjuk menjadi pemenang tender/pelelangan.
Dokumen metode pelaksanaan pekerjaan terdiri dari:
Project plan
Denah fasilitas proyek (jalan kerja, bangunan fasilitas dan lain-lain)
Lokasi pekerjaan
Jarak angkut
Komposisi alat (singkat / produktivitas alatnya)
Kata-kata singkat (bukan kalimat panjang), dan jelas mengenai urutan
pelaksanaan
Sket atau gambar bantu penjelasan pelaksanaan pekerjaan.
Uraian pelaksanaan pekerjaan.
Urutan pelaksanaan seluruh pekerjaan dalam rangka penyelesaian proyek
(urutan secara global).
Urutan pelaksanaan per pekerjaan atau per kelompok pekerjaan yang perlu
penjelasan lebih detail. Biasanya yang ditampilkan adalah pekerjaan penting
atau pekerjaan yang jarang ada, atau pekerjaan yang mempunyai nilai besar,
pekerjaan dominan (volume kerja besar). Pekerjaan ringan atau umum
dilaksanakan biasanya cukup diberi uraian singkat mengenai cara
pelaksanaannya saja tanpa perhitungan kebutuhan alat dan tanpa gambar /
sket penjelasan cara pelaksanaan pekerjaan
Perhitungan kebutuhan peralatan konstruksi dan jadwal kebutuhan peralatan
konstruksi dan jadwal kebutuhan peralatan
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja dan jadwal kebutuhan tenaga kerja (tukang
dan pekerja)
Perhitungan kebutuhan material dan jadwal kebutuhan material
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 39 dari 103
Dokumen lainnya sebagai penjelasan dan pendukung perhitungan dan
kelengkapan yang diperlukan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Yang Baik
Memenuhi syarat teknis
Dokumen metode pelaksanaan pekerjaan lengkap dan jelas memenuhi
informasi yang dibutuhkan
Bisa dilaksanakan dan efektif
Aman untuk dilaksanakan
- Terhadap bangunan yang akan dibangun
- Terhadap para pekerja yang melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan
- Terhadap bangunan lainnya
- Terhadap lingkungan sekitarnya
Memenuhi standar tertentu yang ditetapkan atau disetujui tenaga teknik yang
berkompeten pada proyek tersebut, misalnya memenuhi tonase tertentu,
memenuhi mutu tegangan ijin tertentu dan telah memenuhi hasil testing
tertentu.
Memenuhi syarat ekonomis
Biaya murah
wajar dan efisien
Memenuhi pertimbangan non teknis lainya
Dimungkinkan untuk diterapkan pada lokasi proyek dan disetujui oleh
lingkungan setempat
Rekomendasi dan policy dari pemilik proyek
Disetujui oleh sponsor proyek atau direksi perusahaan apabila hal itu
merupakan alternatif pelaksanaan pelaksanan yang istimewa dan riskan
Merupakan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yang telah diperhitungkan
dan dipertimbangkan. Masalah metode pelaksanaan pekerjaan banyak sekali
variasinya, sebab tidak ada keputusan engineering yang sama persis dari dua
ahli teknik. Jadi pilihan yang terbaik yang merupakan tanggung jawab
manajemen dengan tetap mempertimbangkan engineering economies.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 40 dari 103
Manfaat positif construction method
Memberikan arahan dan pedoman yang jelas atas urutan dan fasilitas
penyelesaian pekerjaan.
Merupakan acuan / dasar pola pelaksanaan pekerjaan dan menjadi satu
kesatuan dokumen prosedur pelaksanaan di proyek.
Memperhatikan aspek lingkungan.
Metoda Konstruksi / Pelaksanaan
a. Sebelum mulai menyusun metoda konstruksi yang definitife dan juga dokumen-
dokumen lainnya yang menjadi bagian dari Rencana Pelaksanaan Proyek, perlu
dilihat lebih dahulu item pekerjaan yang ada dan kuantitasnya yang akan dipakai
sebagai acuan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Proyek.
b. Adanya perbedaan waktu antara tender / pemasukan penawaran dengan
pelaksanaan proyek, mungkin terjadi perubahan keadaan lapangan, sehingga
perlu disusun kembali metoda konstruksi yang paling optimal yang dinilai efektif
untuk dilaksanakan.
Hal-hal yang perlu dicek ulang antara lain:
1) Kondisi topografi;
2) Kondisi jalan masuk;
3) Kondisi lingkungan.
c. Metoda konstruksi yang akan digunakan pada setiap bagian pekerjaan harus
dapat dipahami dengan mudah. Untuk itu metoda konstruksi harus dibuat
dengan jelas, yaitu dengan cara:
1) Urutan kegiatan dan cara melakukannya diuraikan dengan gambar-gambar
dan penjelasan yang jelas serta rinci, selain itu realistis dapat dilaksanakan;
2) Back Up perhitungan teknis dan ekonomis perlu dibuat untuk pekerjaan-
pekerjaan utama dan pekerjaan pendukungnya;
3) Penggunaan alat harus jelas jenis, tipe kapasitas, asal alat maupun
jumlahnya;
4) Penggunaan material harus jelas macam, spesifikasi, ukuran, merek/asal
maupun kuantitasnya;
5) Tenaga kerja (pengawas, operator, mekanik, pekerjaan dan lain-lain) harus
jelas kualifikasi yang disyaratkan maupun jumlahnya;
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 41 dari 103
6) Waktu pelaksanaan dihitung, dengan memperhitungkan hari-hari libur resmi,
prakiraan cuaca, gangguan-gangguan yang bisa terjadi dan lain-lain.
d. Untuk bagian-bagian pekerjaan yang diserahkan pelaksanaanya kepada Sub
Pelaksana Konstruksi (Sub Kontraktor), metoda konstruksi yang digunakan
harus dibahas bersama Sub Pelaksana Konstruksi dan disepakati bersama
metoda konstruksi yang dinilai paling efektif bagi pelaksanaan proyek.
e. Metoda konstruksi dari bagian-bagian pekerjaan ini perlu ditinjau kembali bila
terjadi perubahan-perubahan pada keadaan lapangan maupun pada
pelaksanaan pekerjaan, sehingga selalu didapatkan metoda konstruksi yang
optimal.
Pembuatan Metode Pelaksanaan
Sesuai spec
efisien dan ekonomis
alternatife terbaik
Perlu diketahui bahwa pertanggungan jawab pembuatan metoda pelaksanaan
adalah kepala proyek. Pelaksana hanya memberikan data-data lapangan yang
penting. Begitu juga perhitungan analisa harga satuan.
Tetapi dalam hal ini, semua staf inti proyek termasuk pelaksana lapangan harus
mengetahui maksud dan tujuan pembuatan metoda pelaksanaan, cara
pembuatan dan mempelajari dengan cermat dan teliti metoda pelaksanaan
setiap item pekerjaan, untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Catatan :
Untuk pekerjaan beton semen, metode tersebut meliputi :
- penghamparan dengan concrete paver
- pemasangan plastic sheet
- crack in duser
Method
Site plan Kebutuhan alat/produktifitas Kebutuhan tenaga kerja Kebutuhan material Urutan tahapan pekerjaan Sketsa penjelasan
pelaksanaan
Analisa harga satuan
Unit price :
- Ekonomis - Wajar - Efisien
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 42 dari 103
- longitudinal joint (t bar)
- dowel
- setting time concrete
- cutting concrete 8 s/d 15 jam
- curing
- sealant
- grooving
perhatikan kondisi sub grade dan lean concrete (kerataan dan kebersihan)
pemasangan plastic sheet, crack in duser, dowel, penghamparan beton,
pemasangan t-bar, grooving, cutting compound, penutupan permukaan dengan
plastic atau geotekstil, dilanjutkan dengan cutting, sealant.
Metode penghamparan memakai concrete paver dilengkapi dengan automatic
leveling control, finishing permukaan dilakukan dengan sistem mekanis atau
autofloat (untuk menghindari terjaidnya gelombang / permukaan tidak rata)
meratakan permukaan dengan manusia sebetulnya tidak diperlukan pekerja,
hanya untuk perapihan sisi pinggir tegak.
Berikut adalah contoh dari metoda pelaksanaan pekerjaan Beton Semen.
PEKERJAAN PERKERASAN
Pada proyek ini, lapisan perkerasan yang digunakan adalah perkerasan rigid
atau perkerasan yang solid dengan menggunakan bahan beton. Pekerjaan
rigid ini akan dilakukan dengan cara mengecor langsung di tempat (Cast in
situ).
Tahapan untuk melaksanakan Perkerasan Beton / Concrete pavement
dijelaskan sebagai berikut :
1. Persiapan Bekisting
2. Pekerjaan Penulangan
3. Pekerjaan Pengecoran
4. Pekerjaan Perawatan Beton / Curing
5. Pekerjaan Pengaspalan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 43 dari 103
Gambar 4.2.1 Tipikal Perkerasan Jalan Arteri
Gambar 4.2.2 Detail A Tipikal Perkerasan Jalan Arteri
Gambar 4.2.3 Penulangan Perkerasan Jalan Utama/Main Road
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Konstruksi Sub Sektor Sipil
Kode Modul F45.PLPJ.02.005.02
Judul Modul : Pekerjaan Perkerasan Beton Semen
Buku Informasi Edisi : I - 2012 Halaman: 44 dari 103
4.3 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Beton Semen
4.3.1 Pemasangan Patok-Patok Garis Ketinggian Pekerjaan Beton Semen.
Pekerjaan pengukuran ini dilakukan oleh juru ukur yang sudah berpengalaman.
Pelaksana lapangan hanya melakukan pemeriksaan agar hasil pengukuran dapat
dipakai untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan.
Secara umum tahapan pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilakukan juru ukur untuk
menghasilkan patok center line, pengukuran situasi, potongan memanjang dan
melintang (cross section dan long section), titik koordinat dan polygonnya dilanjutkan
dengan pemasangan patok-patok.
Patok pinggir atau stick dibuat dari baja dilengkapi dengan wire string. Profil tersebut
untuk menetukan elevasi, ketebalan, kemiringan dan penggunaan stick wire string
untuk sensor automatic leveling control.
Contoh tahapan pengukuran adalah sebagai berikut :
Pengecekan benchmark dimulai dari cek fisik BM, dilanjutkan cek nilai B
top related