Belajar Berpikir secara Induktif

Post on 04-Jul-2015

495 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

Disusun Oleh :Andhina Fitrianita Putri

Dosen Pengampu :Prof. Chuzaimah Dahlan Diem, M.L.S., Ed. D

Dr. Riswan Jaenuddin, M.Pd

1. Belajar berpikir induktif sebenarnya merupakan bawaan sejak lahir dan keberadaannya sudah absah.

2. Dalam berpikir induktif, kesimpulan tidak memiliki nilai kebenaran yang pasti, kesimpulannya merupakan peluang kebenaran.

3. Kebenaran pada pola induksi adalah selalu dalam kemungkinan.

Model induktif memiliki struktur pemutaran yang berkembang setiap waktu, penelitian induktif hampir tidak pernah singkat.

Tahap-tahap model induktif meliputi:

1.Mengidentifikasi dan menghitung data yang relevan dengan topik atau masalah.

2.Mengelompokkan objek-objek menjadi kategori-kategori yang anggota-anggotanya memiliki sifat umum.

3. Menafsirkan data dan mengembangkan label untuk kategori-kategori tadi sehingga data tersebut bias dimanipulasi secara simbolis.

4. Megubah kategori-kategori menjadi keterampilan atau hipotesis-hipotesis.

Untuk melibatkan siswa dalam aktivitas induktif, Taba (1966, 1967) membuat gerakan-gerakan pengajaran bentuk tugas-tugas yang diberikan pada siswa,

1. Tahap Pengumpulan dan Penyajian Data 2. Tahap Pengujian dan Penghitungan Data

3. Tahap Klasifikasi Pertama

4. Tahap Klasifikasi Lanjutan

5. Tahap Membangun Hipotesis dan Meningkatkan Keterampilan

Pemikiran-Pemikiran tentang Perancangan Lingkungan Pembelajaran

1. Sistem Sosial

2. Peran/Tugas Guru

3. Sistem Pendukung

Penerapan 1.Mengembangkan kapasitas berpikir.2.Siswa dituntut untuk mencerna dan memproses berbagai informasi. 3.Siswa mengumpulkan informasi dan mengujinya dengan teliti, mengolahnya menjadi konsep-konsep, dan belajar memainkan konsep-konsep tersebut.4.Meningkatkan kemampuan siswa untuk membentuk konsep-konsep secara efisien dan kemampuan untuk menggunakan perspektif yang berbeda, dari sudut pandang mana mereka memandang suatu informasi.

Tip-Tip Mengajar secara Induktif (Bruce Joyce):

1.Praktik, prakti dan praktik.2.Amati dan kaji bagaimana siswa berpikir.3.Terus mencoba membantu siswa belajar bagaimana cara belajar, meminta mereka membuat pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawaban-jawabannya sendiri.4.Proses induktif membawa anak-anak untuk mengksplorasi suatu bidang materi.5.Gunakan model ini dalam bidang-bidang kurikulum, untuk mengajar bahan/materi.

6. Data memiliki sajian ciri atau sifat, baik untuk pembentukan konsep maupun mencapai konsep.

7. Kalimat lengkap dan tak lengkap, ajarilah subjek dan predikat terlebih dahulu.

8. Aktivitas membedakan antara fakta dan pendapat memerlukan kesimpulan/dugaan dari konteks atau yang lebih sering, pembuktian (verifikasi) dari sumber-sumber terpercaya.

9. Dalam ilmu sains, fokus pada benda-benda dimana siswa dapat mengumpulkan data mentah.

10. Siswa dapat membuat atau mendapat kategori-kategori yang berciri ganda.

11. Dalam mengajarkan konsep-konsep seperti adverb, adjektif, frasa, klausa, anda harus ingat bahwa di setiap konsep itu terdapat banyak subkategori.

12. Mempelajari ciri-ciri sesuatu, seperti karakter dalam cerita, dapat menjadi inisiatif masalah yang menarik.

13. Kembali pada karakteristik-karakteristik.14. Pertimbangkanlah jika anda ingin menyajikan

objek dengan tatanan yang cukup rumit pada awal mula pengajaran.

Dampak-Dampak Instruksional dan Pengiring

1.Dirancang untuk melatih siswa membuat konsep dan sekaligus untuk mengajarkan konsep-konsep dan cara penerapannya (generalisasi) pada mereka.

2.Mengajar minat siswa pada logika, minat pada bahasa dan arti kata-kata, dan minat pada sifat pengetahuan.

3.Pola berpikir yang baik selalu mengombinasikan dua hal , yaitu disiplin dan fleksibilitas.

1. Model induktif relative memiliki sintak/struktur yang jelas dan begitu mudah disusun.

2. Model ini bersifat kooperatif, tetapi guru tetap menjadi inisiator dan pengawas semua kegiatan.

3. Peran guru menyesuaikan tugas-tugas dengan tingkat aktivitas kognitif siswa, menentukan kesiapan siswa.

4. Model berpikir induktif dirancang untuk melatih siswa dalam membentuk konsep, dan sekaligus mengajarkan konsep-konsep.

5. Membentuk perhatian siswa untuk fokus pada logika, bahasa dan arti kata-kata dan sifat pengetahuan.

6. Dapat diterapkan dalam setiap bidang kurikulum dari TK hingga sekolah tinggi.

Kasih

top related