BASIS DATA TERDISTRIBUSI - teguh-cahyono.blog.unsoed.ac.idteguh-cahyono.blog.unsoed.ac.id/files/2018/06/TI-ppt-14-basis-data... · Untuk menyimpan data saat ini di beberapa lokasi.
Post on 21-Mar-2019
245 Views
Preview:
Transcript
BASIS DATA TERDISTRIBUSI
Kelompok :
1. Herdi Muzadi R (H1D015018)
2. Theza Gema Sandi (H1D015022)
3. M Fauzan Ramadhan (H1D015039)
4. Butar Butar Ines (H1D015047)
5. Mutiara Dwi A (H1D015058)
6. M Endhyka (H1D016035)
7. Aji Nurcahyo (H1D016047)
Pengertian
Basis Data Terdistribusi adalah kumpulan
data logic yang saling berhubungan secara
fisik terdistribusi dalam jaringan komputer,
yang tidak tergantung dari program aplikasi
sekarang maupun masa yang akan datang.
File merupakan kumpulan data yang
dirancang untuk suatu aplikasi atau
sekumpulan aplikasi yang dekat
hubungannya.
Jenis
Terpusat
Transaksi yang mengakses data pada suatu
simpul (mesin/server) yang sama dengan simpul
dari mana transaksi tersebut dijalankan.
Terdistribusi
Transaksi yang membutuhkan pengaksesan
data di simpul yang berbeda dengan simpul
dimana transaksi tersebut dijalankan, atau
transaksi dari sebuah simpul yang
membutuhkan pengaksesan data ke sejumlah
simpul lainnya.
Struktur Basis Data Terdistribusi
Topologi Jaringan
a. Topologi bintang (star)
b. Topologi Cincin (Ring)
c. Topologi Bus
Perbedaan utama Topologi
Biaya Instalisasi, biaya dalam membangunhubungan (link) antar simpul.
Biaya komunikasi, waktu dan biaya dalampengoperasian sistem berupa pengirimandata dari satu simpul ke simpul lain.
Kehandalan, Frekuensi/tinggkatan kegagalandalam komunikasi yang terjadi
Ketersediaan, tingkatan kesapan data yang diakses sebagai antisipasi kegagalankomunikasi.
2 jenis transaksi
Transaksi lokal, Transaksi yang mengakses
basis data di server yang sama dengan server
dari mana transaksi tersebut dijalankan.
Transaksi global, transakais yang
membutuhkan data di server yang berada
dengan server di mana transsaksi tersebut di
jalankan, atau transksi dari sebuah server
yang mmebutuhkan pengaksesan data ke
sejumlah server lain.
Keuntungan Basisdata
Terdistribusi Pengawasan distribusi dan pengambilan data
Jika beberpa site yg berbeda dihubungkanseorang pemakai yg berada pada satu site dapatmengakses data pada site lain. Contoh : sistemdistribusi pada sebuah bank memungkinkanseorang pemakai pada salah satu cabang dapatmengakses data cabang lain.
Reliability dan availabilitySistem distribusi dapat terus menerus berfungsidalam menghadapi kegagalan dari site sendiriatau mata rantai komunikasi antar site.
Kecepatan pemrosesan queryContoh : jika site-site gagal dalam sebuah sistemterdistribusi site lain dapat melanjutkan operasi jikadata telah direplikasi pada beberapa site.
Otonomi lokalPendistribusian sistem mengijinkansekelompok individu dalam sebuahperusahaan utk melatih pengawasan lokalmelalui data mereka sendiri. Dengankemampuan ini dapat mengurangiketergantungan pada pusat pemrosesan.
Efisiensi dan fleksibeData dalam sistem distribusi dapat disimpandekat dgn titik diman data tersebutdipergunakan. Data dapat secara dinamikbergerak atau disain atau salinan dapatdihapus.
Kelemahan Harga software mahal
Hal ini disebabkan sangat sulit utk membuatsistem database distribusi.
Kemungkinan kesalahan lbh besarSite-site beroperasi secara paralel sehinggalbh sulit utk menjamin kebenaran danalgoritma. Ada kesalahan mungkin tak dapatdiketahui.
Biaya pemrosesan tinggiPerubahan pesan dan penambahanperhitungan dibutuhkan utk mencapaikoordinasi antar site.
Desain
Terdapat 3 desain basisdata terdistribusi:
➢ Replikasi
➢ Fragmentasi
➢ Replikasi Fragmentasi
Replikasi
Replikasi database adalah seperangkat
teknologi yang digunakan untuk menyalin
dan mendistribusikan data dari satu database
ke database yang lain. Dan selanjutnya,
mensinkronisasikan antar database untuk
menjaga konsistensi. Dengan replikasi, data
dapat didistribusikan ke lokasi yang berbeda
dan pengguna yang jauh melalui LAN, WAN,
Dial-up Connection, wireless connections, dan internet.
Keuntungan:
Ketersediaan yang tinggi (Availability)
Peningkatan Keparalelan (increased
parallelism)
Peningkatan beban pengubahan data
(increased overhead on update)
Kelemahan:
Proses update ang lebih rumit karena setiap
replikasi rlasi R harus di-update
Kendali atas konkurensi yang lebih rumit
kerena update terhadap replica secara
konkuren membuat basisdata tidak konsisten.
Alasan umum yang mendasari
kenapa harus menggunakan
replikasi, yaitu: Untuk membuat sebuah server basis
data siaga. Jika server utama gagal, maka server siaga dapat mengambil alihtugas server utama.
Untuk mengaktifkan backup tanpa harusmematikan server utama. Setelah terjadireplikasi, backup dilakukan pada slave, bukan pada master. Dengan caraini, masterdapat dibiarkan untukmelakukan tugasnya tanpa gangguan.
Replikasi akan memperbaiki performansi
dari operasi query dan meningkatkan
ketersediaaan data khususnya untuk
transaksi transaksi pembacaan saja.
Perubahan/penulisan data akan lebih
lama dan lebih sukar ketimbang
menggunakan pendekatan tersentralisasi
Untuk menyimpan data saat ini di beberapalokasi. Replikasi diperlukan jika beberapacabang dari suatu organisasi harus bekerjadari salinan terbaru dari basis data yang sama.
Untuk menyeimbangkan beban kerjabeberapa server. Sehingga memungkinkanuntuk membuat replika dari satu basis data pada beberapa server, replikasi dapatmembantu meringankan beban kerja dariserver basis data tunggal yang kelebihanbeban dengan memecah query antarabeberapa server, masing-masing berjalanpada perangkat keras terpisah. (Vaswani, 2010).
Demo replikasi Mysql Siapkan 2 komputer yang terkoneksi / terhubung
dan 2 komputer tersebut sudah ter-install MySQL sebagai proses kegiatan database.
Dalam proses replikasi database dikenal 2 server database atau 2 MySQL pada komputer yaitusebagai Master server dan Slave server.
Master server adalah server yang biasadipergunakan untuk melakukan kegiatanmanaging database.
Slave Server adalah database yang bertindaksebagai pencatat sekaligus pereplikasi / pengopian data setiap melakukan kegiatanmanaging database pada Master Server. Slave Server memiliki alamat IP 192.168.1.1 sedangkanalamat Master Server memiliki alamat IP 192.168.1.2
buatlah user pada Server Slave yang
dapat diakses oleh siapapun dalam
jaringan manapun. Sebagai contoh,
buatlah user dengan nama tamu dan
password tamu serta user tamu ini
memiliki akses GRANT ALL pada semua
database.
Pada Komputer Master Server
Buka file my.ini yang terdapat padapath C:\Program Files\MySQL\MySQL Server5.1\my.ini.
Setelah itu masukkan konfigurasi dibawah[mysqld] :
misalkan nama database yang digunakanadalah “dataku” maka binlog-do-db = dataku
Bila sudah, simpan perubahan tersebut,
lalu restart service mysql dengan cara
mematikan dan menghidupkan lagi
servicenya.
Setelah itu, untuk memulai proses replikasi,
perintah yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Lalu refresh perubahan dengan perintah
:
Pada Komputer Slave
Server : Buka file my.ini yang terdapat pada
path C:\Program Files\MySQL\MySQL Server5.1\my.ini.
Setelah itu masukkan konfigurasi dibawah[mysqld] :
nama database harus sama dengan namadatabase pada server master, serta server id pada master dan slave server haruslah berbeda
Bila sudah simpan perubahan pada
file my.ini, lalu lakukan restart service
mysqlnya
Fragmentasi DataFragmentasi merupakan sebuah proses pembagianatau pemetaan dari tabel-tabel berdasarkan kolom-kolom dan baris-baris data menjadi unit data terkecil.
Fragmentasi Data merupakan sebuah prosespembagian atau pemetaan database dimanadatabase dipecah-pecah berdasarkan kolom danbaris yang kemudian disimpan didalam site atau unitkomputer yang berbeda dalam suatu jaringan data,sehingga memungkinkan untuk pengambilankeputusan terhadap data yang telah terbagi. Datayang telah dipecah-pecah masih memungkinkanuntuk digabungkan lagi dengan maksud untukkelengkapan pendataan.
Dalam melakukan fragmentasi data harus memenuhibeberapa kondisi agar proses fragmen tersebut benar, diantaranya:
Completeness, sebuah unit data yang masih dalambagian dari relasi utama, maka data harus beradadalam satu fragmen. Ketika ada relasi, pembagiandatanya harus menjadi satu kesatuan denganrelasinya.
Reconstruction, sebuah relasi asli dapat dibuatkembali atau digabungkan kembali dari sebuahfragmen. Ketika telah dipecah-pecah, data masihmemungkinkan untuk digabungkan kembali dengantidak mengubah struktur data.
Disjointness, data didalam fragmen tidak bolehdiikutkan dalam fragmen lain agar tidak terjadiredundancy data, kecuali untuk atribut primary key dalam fragmentasi vertikal.
Adapun aturan untuk pelaksanaan fragmentasi:
Fragmen dibentuk dari predikat yang telah dipilihdan diasosiasikan dengan transaksi yang terdapatdalam database. Predikat secara spesifikmencantumkan nilai atribut yang digunakan dalamformat conjuctive (AND) dan disjunctive (OR) yang digunakan untuk memilih command, dan kolom(record) yang berisi nilai yang sama dengan format fragment.
Fragment harus terpisah dan gabungan darifragment-fragment tersebut harus terdiri ataskeseluruhan fragment. Fragment yang mendahuluiakan menjadi lebih sulit untuk dianalisis dandiimplementasikan.
Fragment yang terbesar adalah keseluruhan tabel, fragment terkecil merupakan sebuah record. Fragment harus didesain sedemikian rupa untukmemelihara keseimbangan diantara perbedaan ini.
Jenis Fragmentasi Data
Fragmentasi Horizontal
Fragmentasi Vertikal
Fragmentasi Horizontal Terdiri dari tuple dari fragment global
yang kemudian dipecah-pecah atau
disekat menjadi beberapa sub-sets.
Penyekatan tipe ini sangat berguna
didalam database terdistribusi, dimana
setiap sub-setsdapat berisi data yang
memiliki properti secara umum.
Fragmentasi horizontal didefinisikan
menurut sebuah kondisi atau predikat
yang menyatakan bahwa tuple yang
ada telah mencukupi.
Contoh Fragmentasi Horizontal
Fragmentasi Vertikal Yaitu fragmentasi yang akan membagi lagi
atribut-atribut dari fragment global yang
tersedia menjadi beberapa grup. Bentuk
yang paling simple dari fragmentasi vertical
adalah dekomposisi, dimana sebuah row-id
yang unik dapat disertakan dalam setiap
fragment untuk menjamin dan
memungkinkan terjadinya proses rekonstruksi
melalui sebuah operasi join. Dengan kata lain
bahwa fragmentasi jenis ini akan membagi
sebuah data menjadi beberapa tabel yang
atributnya saling terkait.
Contoh Fragmentasi Vertikal
top related