BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran …€¦ · memahami pembelajaran sejarah. Dari hasil pengamatan dan hasil ulangan harian dapat dijabarkan dalam beberapa tabel
Post on 01-Oct-2020
1 Views
Preview:
Transcript
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMA Kristen Satya Wacana terletak di Jalan Diponegoro no 52-60
Salatiga, Jawa Tengah. SMA Kristen Satya Wacana mempunyai visi yang
berbunyi :
1. Peserta didik adalah manusia yang diciptakan menurut gambar Allah,
tetapi karena dosa manusia gambar Allah pada manusia tersebut rusak.
Namun karena kasih Allah melalui karya penyelamatan Yesus Kristus
dalam pengorbananNya di kayu salib dan kebangkitanNya gambar
Allah dalam diri manusia yang rusak tersebut diperbaiki.
2. Peserta didik dengan talentanya masing-masing dapat dan perlu
ditolong untuk mengembangkan dirinya secara maksimal sebagai
manusia seutuhnya.
3. Sekolah Laboratorium merupakan lembaga kesaksian dan pelayanan di
bidang kependidikan yang ditujukan kepada peserta didik, orang tua,
masyarakat, Gereja, bangsa dan negara atas dasar kasih kepada
manausia yang dilandasi pada karya penyelamatan Yesus Kristus
terhadap sesama.
4. Sekolah laboratorium perlu secara terus menerus meningkatkan diri
agar dapat menjadi alat kesaksian dan pelayanan yang makin
meningkat kualitasnya.
B. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap
siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, hasil
tindakan hasil refleksi.
1. Deskripsi pra siklus/kondisi awal
a. Minat siswa terhadap mata pelajaran sejarah sudah cukup baik
b. Siswa kurang tertarik dengan penjelasan gurudan siswa lebih suka
melamun dan berbicara sama teman
2
c. Alat peraga yang digunakan sudah baik tapi masih kurang baik
untuk memanfaatkan alat praga tersebut didalam kelas
d. Siswa tidak memiliki respon yang cukup baik
e. Hasil pengamatan dan pengukuran tersebut dapat diuraikan pada
hasil pengamatan awal dijadikan sebagai data primer atau data
awal yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui
peningkatan atau perkembangan kemampuan siswa dalam
memahami pembelajaran sejarah. Dari hasil pengamatan dan hasil
ulangan harian dapat dijabarkan dalam beberapa tabel dan
deskripsi dan dilengkapi dengan diagram
Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Kelas XI IPS 2 No. Nama Nilai KKM 70= Keterangan 1 A. G 85 TUNTAS 2 A. N 75 TUNTAS 3 D. A 70 TUNTAS 4 F. P 80 TUNTAS 5 G. S 65 BELUM TUNTAS 6 G. X 70 TUNTAS 7 H. E 75 TUNTAS 8 J. K 65 BELUM TUNTAS 9 K. V 75 TUNTAS 10 K. W 75 TUNTAS 11 K. A 80 TUNTAS 12 M. Y 70 TUNTAS 13 M. K 70 TUNTAS
14 O. S 75 TUNTAS
15 O. A 70 TUNTAS
16 P. T 75 TUNTAS
17 R. A 75 TUNTAS
18 S. I 80 TUNTAS
19 S. S 75 TUNTAS
20 W. P 70 TUNTAS
21 E. T 65 BELUM TUNTAS JUMLAH 1540 TERTINGGI 85 TERENDAH 65 RATA-RATA 73
3
2. Hasil Siklus 1.
2.1 Perencanaan Tindakan
Perencanan Tindakan pembelajaran siklus 1
dikembangankan berdasarakan hasil studi pendahuluan yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa telah
memahami materi yang akan diajarkan. Pada perencaaan
tindakan ini, peneliti melakukan berbagai persiapan antara lain:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
tentang materi yang akan diajarkan sesuai dengan
Kompetensi Dasar.
b. Menyusun lembar kerja siswa.
c. Menyusun soal-soal yang berupa pilihan ganda sebanyak 20
soal
d. Menyiapkan pedoman dan lembar observasi.
e. Menyiapkan buku paket dan menyiapkan materi dari internet
f. Menyiapkan media pembelajaran.
g. Membagi siswa dalam kelompok untuk diskusi.
2.2 Pelaksanaan Tindakan siklus I
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus 1
dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Februari 2017 jam 11.35-13.30
WIB.Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan
pembelajaran dengan materi pokok organisasi pergerakan
nasional : sarana perjuangan melawan kolonialisme di
Indonesia.
Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode
pembelajaranExample Non Example, kemudian siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok diskusi dengan jumlah siswa kelas XI IPS 2 ada
21 siswa yang dibagi menjadi 5 kelompok dengan setiap kelompok
beranggotakan 4 sampai 5 siswa. Setiap anggota kelompok
mendapatkan kertas berwarna, kemudian gambar dan tugas yang
4
berbeda dengan setiap kelompok yang lain, dan setelah itu
didiskusikan dengan anggota kelompok yang lain. Pelaksanaan
pembelajaran dengan metodeExample Non Example. Dilaksanakan
dalam 7 tahap, yaitu:
a. Pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
bantuan power point.
b. Siswa mengambil kertas berwarna untuk pembagian
kelompoknya.
c. Siswa diskusi dengan kelompoknya.
d. Siswa melakukan presentasi.
e. Siswa melakukan tanya jawab
f. Setelah presentasi selesai maka guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
g. Kesimpulan.
h. Kegiatan terakhir siswa diberi evaluasi.
5
Tabel 2. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus I
NO NAMA Nilai pra
Siklus Nilai
siklus 1 KETERANGAN KKM = 70
1. A. G 85 75 MENURUN TUNTAS
2. A. N 75 80 MENINGKAT TUNTAS
3. D. A 70 65 MENURUN TIDAK TUNTAS
4. F. P 80 85 MENINGKAT TUNTAS
5. G. S 65 70 MENINGKAT TUNTAS
6. G. X 70 75 MENINGKAT TUNTAS
7. H. E 75
8. J. K 65 70 MENINGKAT TUNTAS
9. K. V 75
10. K. W 75 85 MENINGKAT TUNTAS
11. K. A 80 85 MENINGKAT TUNTAS
12. M. Y 70 85 MENINGKAT TUNTAS
13. M. K 70 80 MENINGKAT TUNTAS
14. O. S 75 80 MENINGKAT TUNTAS
15. O. A 70 80 MENINGKAT TUNTAS
16. P. T 75 85 MENINGKAT TUNTAS
17. R. A 75 85 MENINGKAT TUNTAS
18. S. I 80 85 MENINGKAT TUNTAS
19. S. S 75
20. W. P 70
21. E. T 65 80 MENINGKAT TUNTAS
JUMLAH 1540 1350
Nilai tertinggi 85 85
Nilai terendah 65 65
Rata- rata 73 79
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dengan materi
Organisasi Pergerakan Nasional, Sarana Perjuangan Melawan
Kolonialisme di Indonesia terlihat bahwa siswa mengalami peningkatan
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.Hal ini terbukti
bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi masih
terdapat satu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (70) dan satu
siswa mengalami penurunan nilai dari prasiklus ke siklus I meskipun
nilainya sudah mencapai KKM, serta empat siswa yang tidak mengikuti
evaluasi siklus I dikarenakan beberapa alasan yaitu dua orang sakit dan
dua orang tanpa keterangan.Maka peneliti masih melanjutkan peneliti
6
melanjutkan ke siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3
di bawah ini:
Tabel 3.Nilai Klasikal Pra Siklus dan Siklus 1
No Aspek Nilai Peningkatan Pra Siklus Siklus I
1 Rata-Rata Klasikal 73 79 6 2 Nilai Tertinggi 85 85 0 3 Nilai Terendah 65 65 0 4 Persentase Ketuntasan 85,71% 94,12% 8,41%
Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I dengan materi
Organisasi Pergerakan Nasional, Sarana Perjuangan Melawan
Kolonialisme di Indonesia ini sudah menerapkan model Example non
Example. Hasil belajar siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari
Pra Siklus, diperoleh hasil untuk nilai terendah 65, rata-rata klasikal 79
terdapat peningkatan 6 dan ketuntasan klasikal dengan peningkatan
8,41%. Tabel 4 di atas akan lebih jelas dengan diagram 2 berikut ini.
Diagram 1.Perbandingan Nilai Klasikal Pra Siklus Dan Siklus 1
Perolehan nilai Pra Siklus yang ditunjukkan pada diagram I,
untuk rata-rata klasikal adalah 73 untuk Pra Siklus dan 79 pada siklus I.
Nilai terendah pra siklus sebesar dan siklus I adalah 65. Nilai tertinggi
Pra Siklus dan siklus I nilai tertinggi adalah 85.
0
100
Nilai Pra Siklus
Nilai Siklus 1
7
Pada saat yang sama, observer (kolaborator) melakukan
pengamatan dengan mengisi intrumen yang sudah disiapkan meliputi:
lembar pengamatan kegiatan siswa (aktivitas siswa) dan lembar
pengamatan kegiatan guru dalam menerapkan model pembelajaran
dengan menggunakan model Example non Examplehasil observasi
kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar siklus I dapat dilihat pada
tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 . Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I
No Aspek yang Diamati
Skor
Bobot
Nilai
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Skor x Nilai
1 Antusias dalam mengikuti KBM - - 3 - - 20 60
2 Keaktifan dalam pembelajaran - 4 - - - 20 80
3 Memperhatikan penjelasan guru - - 3 - - 20 60
4 Mengerjakan tugas yang diberikan guru - 4 - - - 20 80
5 Berpartisipasi dalam pembelajaran - 4 - - - 20 80
6 Berani mengemukakan pendapat - 4 - - - 20 80
Jumlah 120 440
Keterangan:
Baik Sekali : Skor 5
Baik : Skor 4
Cukup : Skor 3
Kurang : Skor 2
Kurang Sekali : Skor 1
Rentang Nilai:
90-100 : Baik Sekali
80-89 : Baik
70-79 : Cukup
60-69 : Kurang
50-59 : Kurang Sekali
=
= 73,3
8
Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I mendapat rentang
nilai cukup dan dapat digambarkan sebagai berikut: sebagian siswa
cukup antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, siswa cukup
aktif dalam proses kegiatan pembelajaran, siswa mampu memperhatikan
penjelasan guru dalam proses pembelajaran, siswa mampu mengerjakan
tugas masing-masing, berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran
(walaupun masih ada siswa yang masih malu dalam menunjukan objek
yang diminta oleh peneliti untuk dijelaskan melalui modelExample non
Example, beberapa siswa yang mengalami kesulitan berinisiatif
menanyakan kepada guru atau teman lain, Sedangkan hasil observasi
kegiatan guru pada siklus I dapat dilihat pada tabel 5:
Tabel 5.Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I
No
Kegiatan
Skor
Bobot
Nilai
Skor x Bobot
Baik Sekali Baik Cukup
1 Penyampaian tujuan pembelajaran 3 20 60
2 Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran EXAMPLE NON EXAMPLE
2 20
40
3 Penggunaan model
pembelajaranEXAMPLE NON
EXAMPLE
2 20 40
4 Mengawasi jalannya konsep
pembelajaran 3 10 30
5 Memberi bantuan kepada siswa yang
mengalami kesulitan 3 10 30
6 Pelaksanaan evaluasi 3 20
60
Rata-rata 100 260
Keterangan: Baik sekali : Skor 3 Baik : Skor 2 Cukup : Skor 1
Rentang Nilai: 90-100 : Baik sekali 80-89 : Baik 70-79 : Cukup
9
Dari hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa
guru dalam menerapkan model Example non Examplepada mata
pelajaran Sejarah dengan rata-rata cukup. Hal ini menjelaskan bahwa
guru dalam menjelaskan materi dan memberi motivasi untuk
menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model Example non Example efektif.
2.1. Refleksi
Peneliti melakukan reflesksi pelaksanaan pembelajaran
Sejarah dengan metode Example non Exampledengan berbantuan
power point untuk mengetahui langsung tindakan yang dilakukan
serta mengamati proses tindakan berlangsung. Refleksi dilakukan
oleh peneliti setiap hari Jumat, sesuai jadwal kelas XI IPS 2.Hasil
pengamatan dan catatan peneliti serta guru Sejarah digunakan
sebagai masukan bahan refleksi serta sebagai dasar evaluasi
selanjutnya.
3. Hasil Siklus II.
1.1. Perencanaan Tindakan Siklus II
Berdasarkan pada uraian refleksi siklus I, maka perencanaan
pembelajaran pada siklus II dilakukan pembenahan untuk perbaikan
antara lain :
a. Menyusun RPP siklus II sebagai pegangan guru dalam mengajar
agar proses pembelajaran berjalan lebih terarah dan efektif.
b. Menyusun lembar kerja siswa.
c. Menyuusun soal soal tes.
d. Menyiapkan lembar observasi.
e. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok diskusi.
f. Pengaturan waktu dirancang lebih efektif.
g. Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil
diskusinya didepan kelas.
10
1.2. Pelaksaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanakan
pada hari Jumat, 17 Februari 2017.Dalam pelaksanaan tindakan ini
guru melaksanakan pembelajaran dengan materi dengan materi
Pendudukan Jepang di Indonesia.
Pelaksanaan tindakan ini, menggunakan metode
pembelajaran Example non Example, kemudian siswa dibagi
menjadi 5 kelompok diskusi dengan setiap kelompok beranggotakan
4 sampai 5 siswa.Jumlah siswa kelas XI IPS 2 ada 21 siswa Setiap
anggota kelompok mendapatkan kertas berwarna. Kemudian gambar
dan tugas yang berbeda dengan setiap kelompok yang lain, dan
setelah itu didiskusikan dengan anggota kelompok yang lain.
Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Example non Example.
Dilaksanakan dalam 6 tahap, yaitu:
1. Pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
bantuan power point.
2. Siswa mengambil kertas berwarna yang didalamnya ada nomor
untuk pembagian kelompoknya.
3. Siswa diskusi dengan kelompoknya.
4. Siswa melakukan presentasi.
5. Siswa melakukan tanya jawab
6. Setelah presentasi selesai maka guru menyimpulkan materi
pembelajaran.
7. Kesimpulan.
8. Kegiatan terakhir siswa diberi evaluasi.
Tabel 6 merupakan tabel hasil evalusi pada siklus II, dengan
materi Pendudukan Jepang di Indonesia terlihat bahwa siswa
mengalami peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
11
dan evaluasi.Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II.Hal ini
terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkat, tetapi
masih terdapat satu siswa yang mengalami penurunan nilai meskipu
sudah mencapai KKM (70).Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6. Perolehan Nilai Hasil Evaluasi Siklus II
NO NAMA Nilai
Siklus I Nilai
siklus II Keterangan KKM = 70
1. A. G 75 80 MENINGKAT TUNTAS
2. A. N 80 85 MENINGKAT TUNTAS
3. D. A 65 80 MENINGKAT TUNTAS
4. F. P 85 90 MENINGKAT TUNTAS
5. G. S 70 80 MENINGKAT TUNTAS
6. G. X 75 85 MENINGKAT TUNTAS
7. H. E
8. J. K 70 85 MENINGKAT TUNTAS
9. K. V 85 TUNTAS
10. K. W 85 95 MENINGKAT TUNTAS
11. K. A 85 75 MENURUN TUNTAS
12. M. Y 85 90 MENINGKAT TUNTAS
13. M. K 80 90 MENINGKAT TUNTAS
14. O. S 80 85 MENINGKAT TUNTAS
15. O. A 80 90 MENINGKAT TUNTAS
16. P. T 85 90 MENINGKAT TUNTAS
17. R. A 85 90 MENINGKAT TUNTAS
18. S. I 85 85 MENINGKAT TUNTAS
19. S. S 80 TUNTAS
20. W. P
21. E. T 80 95 MENINGKAT TUNTAS
Jumlah 1350 1635
Nilai tertinggi 85 95
Nilai terendah 65 75
Rata- rata 79 86
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II dengan materi
Pendudukan Jepang di Indonesia terlihat bahwa siswa mengalami
peningkatan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.Hal
12
ini terbukti bahwa hasil belajar siswa sebagian besar meningkatdan
nilainya di atas KKM (70) dan satu siswa mengalami penurunan nilai
dari siklus I ke siklus II meskipun nilainya sudah mencapai KKM, serta
dua siswa yang tidak mengikuti evaluasi siklus II dikarenakan beberapa
alasan yaitu satu orang sakit dan satu orang ijin mengikuti turnamen
futsal.Maka peneliti masih melanjutkan peneliti melanjutkan ke siklus II.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7. Nilai Klasikal Siklus I dan Siklus II
No Aspek Nilai
Peningkatan Siklus I Siklus II
1 Rata-Rata Klasikal 79 86 7 2 Nilai Terendah 65 75 10 3 Nilai Tertinggi 85 95 10 4 Persentase Ketuntasan 94,12% 100% 5,88%
Dari siklus II ini diperoleh hasil belajar siswa dengan nilai
terendah 75, nilai tertinggi 95 dan rata-rata klasikal 86. Tabel 8 di
atas dapat digambarkan dengan diagram 2 berikut ini:
Diagram 2.Perbandingan Nilai Klasikal Siklus I Dan Siklus II
Dari diagram 2 terlihat bahwa rata-rata klasikal pada siklus
II mengalami peningkatan. Siklus I rata-rata klasikalnya 79
meningkat menjadi 86 pada siklus II.Nilai terendah pada siklus 1 65
meningkat menjadi 75 pada siklus II. Begitu juga dengan nilai
0
20
40
60
80
100
Rata-RataKlasikal
NilaiTerendah
NilaiTertinggi
PersentaseKetuntasan
Nilai Siklus I
Nilai Siklus II
13
tertinggi 85 meningkat menjadi 95 dan persentase ketuntasan
94,12% menjadi 100%. Hasil obervasi kegiatan siswa dalam proses
belajar mengajar siklus II dapat dilihat pada tabel 8 berikut.
Tabel 8.Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II
No Aspek yang Diamati
Skor
Bobot
Nilai
Skor x Nilai
Baik Sekali
Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
1 Antusias dalam mengikuti KBM 5 - - - - 20 100
2 Keaktifan dalam pembelajaran - 4 - - - 20 80
3 Memperhatikan penjelasan guru 5 - - - - 20 100
4 Mengerjakan tugas yang diberikan guru - 4 - - - 20 80
5 Berpartisipasi dalam pembelajaran 5 - - - - 20 100
6 Berani mengemukakan pendapat
5 - - - - 20 100
Jumlah 120 560
Keterangan:
Baik Sekali : Skor 5
Baik : Skor 4
Cukup : Skor 3
Kurang : Skor 2
Kurang Sekali : Skor 1
Rentang Nilai:
90-100 : Baik Sekali
80-89 : Baik
70-79 : Cukup
60-69 : Kurang
50-59 :Kurang Sekali
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa
bahwa siswa semakin aktif dalam pembelajaran, memahami
tugasnya masing-masing, mampu mengerjakan tugas yang diberikan
guru tepat waktu, siswa mulai berani bertanya kepada guru apabila
mengalami kesulitan, keseluruhan siswa mampu berpartisipasi
mengikuti pembelajaran (tanpa rasa canggung), siswa berani (tidak
=
= 93,3
14
merasa malu) bertanya dengan kelompok lain, saat kelompok lain
memberi kesempatan untuk bertanya dengan baik sekali mencapai 3
dan 1 untuk kriteria baik.
Tabel 9.Rata-rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II No Nilai S iklus I S iklus II 1 Baik sekali - 93,3 2 Baik - - 3 Cukup 73,3 - 4 Kurang - - 5 Kurang sekali - -
Tabel 9 diatas dapat digambarkan dengan diagram 4 sebagai
berikut ini untuk lebih jelas.
Diagram 3.Rata-rata Nilai Kegiatan Siswa Siklus I dan Siklus II
Partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran model
pembelajaran Example non Example, menunjukkan peningkatan dari
73,3 untuk kriteria cukup pada siklus I dan 93,3 pada siklus II untuk
kriteria baik sekali. Hasil observasi aktivitas guru dalam proses
belajar mengajar selama siklus II dapat dilihat pada tabel 11 berikut.
0
20
40
60
80
100
baiksekali
baik cukup kurang kurangsekali
siklus 1
siklus II
15
Tabel 10.Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II
No Kegiatan Skor
Bobot Nilai
Skor x Bobot Baik Sekali Baik Cukup 1 Penyampaian tujuan pembelajaran
3 - - 20 60 2 Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran Numbered Head Together
3 - - 20 60
3 Penggunaan model pembelajaranNumbered Head Together
3 - - 20 60
4 Mengawasi jalannya konsep pembelajaran 3 - - 10 30
5 Memberi bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan 3 - - 10 60
6 Pelaksanaan evaluasi 3 - - 20 40 Rata-rata 100 300
Keterangan: Baik sekali : Skor 3 Baik : Skor 2 Cukup : Skor 1 Rentang Nilai: 90-100 : Baik sekali 80-89 : Baik 70-80 : Cukup
16
Dari hasil pengamatan kegiatan guru dapat dijelaskan bahwa guru dalam
menerapkan model pembelajaranExample non Examplepada mata pelajaran Sejarah
dengan rata-rata baik sekali. Hal ini menjelaskan bahwa guru dalam menjelaskan materi
dan memberi motivasi untuk menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan model Example non Examplesangat efektif.
1.3. Refleksi
Peneliti melakukan reflesksi pelaksanaan pembelajaran Sejarah dengan
model Example non Example dengan berbantuan power point untuk mengetahui
langsung tindakan yang dilakukan serta mengamati proses tindakan berlangsung.
Refleksi dilakukan oleh peneliti setiap hari Jumat, sesuai jadwal kelas XI IPS
2.Hasil pengamatan dan catatan peneliti serta guru Sejarah digunakan sebagai
masukan bahan refleksi serta sebagai dasar evsluasi selanjutnya.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rata-rata Klasikal dan Ketuntasan Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan model pembelajaran Examples Non Examples mampu meningkatkan hasil
belajar ssiwa pada mata pelajaran Sejarah pada siswa kelas XI IPS 2.Rata-rata hasil
belajar siswa pada pada pra siklus adalah 73 meningkat pada siklus I mencapai 79, pada
siklus II menjadi 86. Persentase ketuntasan belajar pada pra siklus 85,71 % naik
menjadi 94,12 % pada siklus I dan meningkat pada siklus II menjadi 100%. Hasil
belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Examples Non Examples telah
menngalami peningkatan. Nilai rata-rata klasikal dari setiap siklus dapat dilihat pada
tabel 11 berikut ini dan digambarkan dalam diagram 5.
Tabel 11.Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
No Aspek Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Rata-rata Klasikal 73 79 86 2 Nilai Terendah 65 65 75 3 Nilai Tertinggi 85 85 95
Diagram 4.Nilai Klasikal Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
17
Pada diagram 5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata klasikal pada
pra siklus 73 menjadi 79 pada siklus I. Pada siklus II rata-rata klasikal meningkat menjadi 86 yang berarti terdapat kenaikan. Nilai terendah pra siklus 65pada siklus I nilai terendah masih tetap 65 dan menjadi 75 di siklus II.Untuk nilai tertinggi pada pra siklus 85 pada siklus I nilai tertinggi masih tetap 85 menjadi 95 di siklus II.
2. Ketuntasan belajar siswa
Tabel 12. Ketuntasan hasil belajar
Pra siklus Siklus I Siklus II
Tuntas Tidak
tuntas
Tuntas Tidak
tuntas
Tuntas Tidak
tuntas
85,71% 14,29% 94,12% 5,88% 100% 0%
Berdasarkan tabel diatas, ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan,
kondisi awal atau pra siklus yang tuntas 85,71% pada siklus I menjadi 94,12% dan siklus
II meningkat menjadi 100%, dapat digambarkan pada diagram 5 berikut.
Diagram 5 Peningkatan Nilai Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
0
20
40
60
80
100
Pra siklus Siklus 1 Siklus II
RATA-RATA KLASIKAL
NILAI TERENDAH
NILAI TERTINGGI
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
prasiklus
siklus I Siklus II
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
18
Dilihat dari hasil belajarnya, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan, baik
nilai rata-rata kelas maupun persentase ketuntasan belajar siswa, pada siklus II nilai
rata-ratanya 86 dan prosentase ketuntasan mancapai 100% hal ini bebrarti sudah
melampaui indikator keberhasilan hasil belajar, yang artinya model pembelajaran
Examples Non Examples dapat meningktkan hasil belajar Sejarah kelas XI IPS 2 SMA
Kristen Satya Wacana. Pada akhirnya Example non Examplemembawaperubahan positif
terhadap siswa mengenai pemahaman pelajaran Sejarah. Dengan menggunakan
pembelajaran model Example non Exampleternyata mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah.
top related