BAB III METODOLOGI PENELITIAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-2-00360-MN bab 3.pdf · orang tentang fenomena sosial. ... d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat
Post on 15-Mar-2019
213 Views
Preview:
Transcript
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Disain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan deskriptif dan
asosiatif. Menurut Nazir (2003:54) Penelitian deskriptif adalah metode dalam meneliti
status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran
ataupun sekelompok kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan penelitian
asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (mananyakan
apakah ada hubungan atau terhadap variable independent mempengaruhi variabel
dependent).
Penelitian yang dilaksanakan di PT. Sriwijaya Air ini adalah penelitian ilmiah yang
bertujuan untuk memahami suatu masalah secara lebih mendalam dalam suatu
organisasi jasa yang berguna dalam pengembangan ilmu manajemen tanpa ingin
menerapkan hasilnya, maka penelitian ini dinamakan penelitian dasar (murni).
Mengenai desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Survey Time - Horizon
T-1 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
T-2 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
T-3 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
T-4 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
T-5 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
T-6 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
T-7 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
33
T-8 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
T-9 Survey INDIVIDUAL Cross - Sectional
Keterangan:
• T-1 : Untuk mengetahui pengaruh Reputasi perusahaan terhadap kepercayaan
pelanggan setelah menggunakan jasa maskapai penerbangan Sriwijaya Air
• T-2 : Untuk mengetahui pengaruh pengalaman masa lampau terhadap
kepercayaan pelanggan setelah menggunakan jasa maskapai penerbangan
Sriwijaya Air
• T-3 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan pengalaman masa
lampau terhadap kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai
penerbangan Sriwijaya Air
• T-4 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan terhadap Word of Mouth
(WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air
• T-5 : Untuk mengetahui pengaruh pengalaman masa lampau terhadap Word of
Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air.
• T-6 : Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap Word of
Mouth (WOM) setelah menggunakan maskapai penerbangan Sriwijaya Air
• T-7 : Untuk mengetahui pengaruh Reputasi perusahaan terhadap Word of Mouth
dengan adanya kepercayaan pelanggan setelah menggunakan maskapai
penerbangan Sriwijaya Air
• T-8 : Untuk mengetahui pengaruh Pengalaman Masa Lampau terhadap Word of
Mouth dengan adanya kepercayaan pelanggan setelah menggunakan
maskapai penerbangan Sriwijaya Air
• T-9 : Untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan, pengalaman masa lampau
dan kepercayaan pelanggan terhadap Word of Mouth setelah menggunakan
maskapai penerbangan Sriwijaya Air
34
3.2. Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa variable. Adapun variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Independent ( Variabel Bebas), yang tediri dari :
• Reputasi perusahaan (X1) : Adalah status yang dimiliki oleh suatu perusahaan
meliputi nama yang cukup dikenal dan memiliki produk yang berkualitas akan
memberikan gambaran atau image yang baik pula dari konsumen terhadap
perusahaan tersebut.
• Pengalaman masa lampau (X2) : Adalah suatu keadaan atau pengalaman
dimana konsumen dalam mengkonsumsi produk barang ataupun jasa pada
masa lampau maupun sekarang, baik pengalaman yang menyenangkan dalam
pemakaian maupun ketepatan waktu yang diberikan oleh perusahaan.
2. Variabel Dependent ( Variabel Terikat), yang tediri dari :
• Kepercayaan pelanggan (Y) : Adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh
konsumen dimana perusahaan dapat dipercaya jika perusahaan dapat
menepati janjinya dan melakukan semua tindakan yang tidak merugikan
konsumennya.
• Word of mouth (WOM) : aktivitas komunikasi dalam pemasaran yang
mengindikasikan seberapa mungkin customer akan bercerita kepada orang lain
tentang pengalamannya dalam proses pembelian atau mengkonsumsi suatu
produk atau jasa.
35
Tabel 3.2 operasional variabel penelitian
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukura
n Skala
Reputasi
perusahaan
(X1)
customer orientation
good employer
reliable and financially
strong company
product and service quality
social and environmental
responsibility
1. Reputasi yang baik
2. Nama perusahaan yang sangat
terkenal
3. Mengenal produk / jasa yang
ditawarkan
4. Yakin akan kualitas produk / jasa
yang ditawarkan
5. Adanya usaha perusahaan untuk
menyelamatkan lingkungan
Likert Ordinal
diubah
menjadi
interval
Pengalaman
Masa
Lampau (X2)
Harapan dimasa lalu
Ingatan yang terekam
Tingkat kepuasan dan
pemenuhan harapan
Kesan akan produk atau
jasa
1. Pengalaman yang menyenangkan
2. Puas dengan produk / jasa yang
diselenggarakan oleh perusahaan
pada waktu yang lalu
3. Dampak yang ditimbulkan dari
pengalaman masa lalu yang
diperoleh
Likert Ordinal
diubah
menjadi
interval
Kepercayaan
pelanggan
(Y)
Integrity
Competence
Consistency
Loyalty
1. Perusahaan memberikan produk
/ jasa yang sesuai dengan minat
2.Adanya kejujuran dari perusahaan
dan sikap yang sebenarnya
Likert Ordinal
diubah
menjadi
interval
36
Openness
3. Perusahaan memiliki konsistensi
dalam pelayanan dan
4. Upaya perusahaan menjaga
janjinya
5. Keterbukaan perusahaan untuk
berbagi informasi
WOM (Z) Talkers
Topics
Tools
Taking Part
Tracking
1. Pelaku yang menjadi pembicara
2. Hal yang dibicarakan
3. Media yang digunakan untuk
bicara
4. Partisipasi perusahaan
5. Pandangan dan dampak dari
WOM yang terjadi
Likert Ordinal
diubah
menjadi
interval
Skala pengukuran data digunakan adalah skala interval, yaitu skala yang
menggunakan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang
interval antara suatu obyek dengan obyek lainnya adalah sama (Umar, 2005 , p134).
Alasan penulis menggunakan skala pengukuran interval adalah karena jenis penelitian
ini adalah penelitian parametrik (Jonathan Sarwono, 2007 , p64). Sedangkan teknik
skala yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono (2007, p86) skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Skala likert ini berhubungan dengan pernyataan
tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak
senang, dan baik-tidak baik (Umar, 2005, p137)
37
3.3. Jenis dan sumber data penelitian
Menurut cara memperoleh data
• Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui
wawancara, kuisoner, atau observasi.
• Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain baik diperoleh dari studi
kepustakaan atau melalui website
Menurut sifatnya
• Data Kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka-angka.
• Data Kuantitatif, yaitu data yang menggunakan bentuk angka-angka
Menurut sumbernya
• Data Internal, yaitu data yang didapat dari dalam organisasi.
• Data Eksternal, yaitu data yang didapat dari luar organisasi.
Menurut Waktu Pengumpulannya
• Data Cross Section, yaitu data yang dikumpulkan dalam suatu periode tertentu,
biasanya menggambarkan kegiatan atau kegiatan dalam periode tersebut.
• Data time series ( berkala ), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
dengan tujuan untuk menggambarkan
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat 2 (dua) teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu :
a. Data primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tanpa melalui perantara). Adapun data primer yang diperoleh dalam penelitian
ini ialah melalui penyebaran kuesioner. Data primer secara khusus dikumpulkan
oleh peneliti untuk mendapatkan jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada
38
responden yang sudah dipilih, yaitu orang – orang yang pernah menumpang
maskapai penerbangan Sriwijaya Air, yang disebarkan hanya di wilayah Jakarta
Barat dengan membagaikan kuesoner kepada mahasiswa atau orang umum di
kampus – kampus atau tempat umum lainnya di Jakarta Barat. Kuisioner dibagikan
dengan cara terlebih dahulu menanyakan kepada respondennya.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain dan biasanya sudah dalam bentuk
publikasi.
Adapun data sekunder yang diperoleh dari penelitian ini bersumber dari studi
kepustakaan, artikel di internet dan jurnal.
3.5. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling atau teknik pengambilan sample adalah suatu cara mengambil
sample yang respresentatif dari populasi dimana pengambilan sample harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sample yang benar – benar dapat mewakili dan
dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. (Ridwan dan Engkos
Ahmad Kuncoro. 2007,p:40)
Menurut Istijanto (2008,p:116) ada 2 jenis teknik pengambilan sample yaitu
probability sampling dan non-probability sampling. Probability sampling terdiri dari
simple random sampling, systematic sampling, stratified sampling, cluster sampling,
dan non-probability sampling terdiri dari judgemental sampling, conventient sampling,
quota sampling dan snowball sampling.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah Probability Sampling,
simple random sampling dimana data yang diperoleh berdasarkan pertimbangan
39
peneliti dalam menentukan responden yang pernah menumpang maskapai
penerbangan Sriwijaya Air.
Sedangkan elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah
sebanyak 100 responden (Haier), yang tersebar di berbagai wilayah harmoni di daerah
Jakarta Barat. Dan menurut peneliti, 100 responden sudah representatif atau mewakili
populasi penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air
3.6. Teknik Pengolahan Sample
Untuk menentukan berapa banyak sample minimal yang perlu di ambil untuk
melakukan penelitian, dapat menggunakan dari Tora Yamane atau Slovin (Riduwan
dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2007,p:49) sebagai berikut:
Dimana : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun jumlah populasi konsumen yang
menggunakan jasa penerbangan PT. Sriwijaya Air – Harmoni Branch dari periode 1
April – 30 April adalah sebanyak 19000 orang rute Jakarta - Pangkalpinang. Sehingga
dengan menggunakan rumus yang ada diperoleh jumlah sampel minimal untuk
penelitian ini adalah sebagai berikut :
n = 1+21)19.000.(0.
19.000 =1+01)19.000.(0.
19.000=
19119.000 = 99,4764 = 100 responden
Jumlah minimal responden yang diambil adalah 99 dibulatkan menjadi 100 Resonden
40
3.7. Metode Analisis
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa metode analisis yang digunakan. Analisis
diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuisioner diolah dengan menggunakan uji
validitas, dan reliabilitas setelah itu diteruskan dengan uji normalitas data.
Kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan menggunakan analisis korelasi
dan regresi, analisis deskriptif, serja uji asumsi dengan menggunakan uji path analysis.
Pengolahan data tersebut dilakukan untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian sehingga
dapat diperoleh kesimpulan yang mengarah pada pembuatan saran.
3.7.1. Uji Validitas
Menurut Santosa dan Ashari ( 2005,p: 247) validitas adalah ukuran yang
menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang
ingin di ukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrumen
maka instrumen tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin mampu
menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen, maka dalam penelitian ini
dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
r= koefisien korelasi
X= skor item X
Y= skor item Y
n= jumlah responden atau banyaknya sample dalam penelitian.
41
Untuk menguji validitas dapat dilakukan degan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan nilai r tabel
Untuk memperoleh r tabel dengan menggunakan rumus df= n-2
2. Mencari r hasil
Masukkan data jawaban responden untuk diolah dengan menggunakan
software SPSS. Disini r hasil untuk tiap item bisa dilihat pada kolom
corrected item – total correlation dari tampilan software SPSS.
3. Mengambil keputusan
Dasar pengambilan keputusan :
• Jika r hasil positif, dan r hasil > r tabel maka butir tersebut valid
• Jika r hasil negative, da r hasil < r tabel maka butir tersebut tidak valid
Jika ada instrument pertanyaan yang tidak valid, maka istrumen
pertanyaan tersebut dibuang lalu diuji kembali hingga pertanyaan bisa
dikatakan valid semua lalu dilakukan uji reliabilitas.
3.7.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat ukur yang menunjuk pada adanya
konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran yang diperoleh dari alat
ukur yang kita buat. Uji reliabilitas berkonsentrasi atau berfokus pada masalah
akurasi pengukuran dan hasilnya. Dalam software SPSS uji reliabilitas yang
digunakan adalah metode Alpha (Croncach’s), karena metode ini sangat cocok
digunakan pada nilai yang berbentuk skala.
42
Dalam penelitian ini skala yang digunakan skala 1 – 5 (skala Likert).
1. Menentukan nilai r tabel
Pada software SPSS, metode ini dilakukan dengan metode cronbach’s
alpha dimana suatu kuisioner dianggap reliable apabila r alpha > r tabel
2. Mencari r hasil
Disini r hasil merupakan angka dari aphla dari tampilan software SPSS.
3. Dasar pengambilan keputusan
Apabila r alpha positif, dan r alpha > r tabel , maka skor butir reliable
Apabila r alpha negative, dan r alpha < r tabel , maka skor butir tidak
reliable
3.7.3. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data kita memiliki
distribusi normal atau dengan kata lain sample yang diambil berasal dari
populasi yang sama. Uji normalitas akan menguji data variable bebas (X) dan
data variable terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi
normal atau berdistribusi tidak normal.
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan alat test klogmornov-
Smirnov yang terdapat pada software SPSS dengan tingkat signifikansi 0,05.
Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut:
• Jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
• Jika nilai sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
43
3.7.4. Koefisien Korelasi Pearson
Berdasarkan Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2007,p61) untuk
mengetahui hubungan antara variable X1 dengan Y dan X2 dengan Y dan X1
dan X2 terhadap Y digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan
adalah Pearson Product Moment, dengan rumus:
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari
harga (-1≤r≤+1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna;
r=0 artinya tidak ada korelasi; dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat.
Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada Tabel Intepretasi Nilai r sebagai
berikut.
Tabel 3.3. Intepretasi Koefisien Korelasi r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,60 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat Kuat
Kuat
Cukup Kuat
Rendah
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2007:62)
Untuk mencari makna generalisasi, maka perlu melakukan uji signifikansi
dari hubungan antara variable X terhadap Y. Uji signifikansi adalah sebagai
berikut:
Hipotesis
H0 : Variabel X tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
H1 : Variabel X memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel Y
44
Dasar pengambilan keputusan
Sig ≥ α H0 diterima, H1 ditolak
Sig < α H0 ditolak, H1 diterima
Ket: 1 (satu) = tingkat presisi, batas ketidakakuratan (1-tingkat kepercayaan)
3.7.5. Analisis Jalur (Path Analysis)
3.7.5.1. Definisi Path Analisis
Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan
pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall
Wright (Joreskog & Sorbom, 1996; Johnson & Wichern, 1992). Path
Analysis diartikan oleh Bhornstedt (1974 dalam Kusnendi,
2005:1)yang dikutip oleh Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro
(2007,p1) bahwa “a technique for estimating the effect’s a set of
independent variables han on a dependent caribale from a set of
observed correlations, given a set of hypothesized causal asymmetric
relation among the varibales.” Sedangkan Tujuan utama path
analysis adalah ….. a method of measuring the direct influence along
each separate path in such a system and thus of finding the degree
to which variation of a given effect is determined by each particular
cause. The method depend on the combination of knowledge og the
degree of correlation among the variables in a system with such
knowledge as may possessed of the causal relations (Maruyama,
1998:16).
Jadi, model path analysis digunakan untuk menganalisis pola
hubungan antar variable dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
45
langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas
(eksogen) terhadap variable terikat (endogen).
Teknik analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji
besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien
jalur pada setiap diagram jalur hubungan kausal antara variable X1,
X2 dan X3 terhadap Y serta dampaknya kepada Z. Analisis korelasi
dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur.
Al Rasyid dalam Sitepu (1994:24) yang dikutip oleh Riduwan
dan Kuncoro (2007, p115) mengatakan bahwa dalam penelitian
social tidak semata-mata hanya mengungkapkan hubungan variable
sebagai terjemahan statistic dari hubungan antara variable alami,
tetapi terfokus pada upaya untuk mengungkapkan hubungan kausal
antar variable.
Sedangkan menurut Sarwono (2007,p: 1) analisis jalur adalah
suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi
pada regresi berganda jika variable bebasnya mempengaruhi
variable tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga tidak
secara langsung. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung
bentuk regresi berganda sengan tujuan memberikan estimasi tingkat
kepentingan ( magnitude ) dan signifikansi (significance ) hubungan
sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variable. Analisis jalur
sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji
keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan
sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya
digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana
anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi
46
dikenakan pada masing – masing variable dalam suatu model
sebagai variable tergantung (pemberi respons ) sedang yang lain
sebagai penyebab. Pembobotan regresi dipredeksikan dalam suatu
model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi
untuk semua variable dan dilakukan juga penghitungan uji
keselarasan statistik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur (path
analisis) merupakan kepanjangan dari analisi regresi berganda.
3.7.5.2. Manfaat Path Analisis
Menurut Riduwan & Kncoro (2007, p:2) manfaat model path
analisis adalah sebagai berikut:
1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari
atau permasalahan yang diteliti;
2. Prediksi nilai variable terikat (Y) berdasarkan nilai variable bebas
(X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif;
3. Faktor determinan yaitu penentuan variable bebas (X) mana
yang berpengaruh dominan terhadap variable terikat (Y), juga
dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur)
pengaruh variable bebas (X) terhadap variable terikat (Y)
4. Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji
reliabilitas (uji kejegan) konsep yang sudah ada ataupun uji
pengembangan konsep baru.
47
3.7.5.3. Asumsi – Asumsi Path Analysis
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007, p2), asumsi-asumsi
yang mendasari path analysis sebagai berikut:
1. Pada model path analysis, hubungan antar variable adalah
bersifar linier, adaptif dan bersifat normal
2. Hanya system aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah
kausalitas yang berbalik
3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan
ratio
4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama
pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel
5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrument
pengukuran valid dan reliable) artinya variable yang diteliti dapat
diobservasi secara langsung
6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan
benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan
artnya model teori yang dikaji atau dibangun berdasarkan
kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan
kausalitas antar variable yang diteliti.
Pada diagram jalur digunakan dua macam anak panah, yaitu:
(a) anak panah satu arah yang menyatakan pengaruh langsung dari
sebuah variable eksogen [variable penyebab (X)] terhadap sebuah
variable endogen [variable akibat (Y)], misalnya: dan (b)
48
anak panah dua anak yang menyatakan hubungan korelasional
antara variable eksogen, misalnya
3.7.5.4. Langkah – Langkah Pengujian Path Analysis
Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural
Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada
koefisien regresi
a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub
strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang
sesuai hipotesis yang diajukan.
Hipotesis: Naik turunnya variable endogen (Y) dipengaruhi
secara signifikan oleh variable eksogen (X1 dan X2).
b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah
dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang
telah dirumuskan:
Persamaan regresi ganda: Y = a + b1X1 + b1X2 + ε1
Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi
yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari
basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score (data
yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1).
Koefisien jalur yang distandarkan (standardize path coefficient)
ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan
memprediksi) variable bebas (eksogen) terhadap variable lain
yang diberlakukan sebagai variable terikat (endogen).
49
Koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan
Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram
jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara
variable eksogen dengan variable endogen, maka koefisien path-
nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana.
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan
(keseluruhan)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistic dirumuskan sebagai
berikut:
H1: ρyx1 = ρyx2 = ....... = ρyxk ≠ 0
H0: ρyx1 = ρyx2 = …….. = ρyxk = 0
a. Kaidah pengujian signifikansi secara manual: Menggunakan
Tabel F
Keterangan:
n= jumlah sampel
k= jumlah variable eksogen
R2yxk= R square
Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan
Dengan taraf signifikan (α) = 0,05
Carilah nilai F tabel menggunakan Tabel F dengan
menggunakan rumus:
50
Cara mencari F tabel : nilai (dk=k) atau V1 disebut sebagai nilai
pembilang
Nilai (dk=n-k-1) atau V2 disebut sebagai nilai penyebut
b. Kaidah pengujian signifikansi: Program SPSS
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima
dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak
dan H1 diterima, artinya signifikan.
4. Menghitung Koefisien jalur secara Individu
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi
hipotesis statistic berikut:
H1: ρyx1 > 0
H0: pyx1 = 0
Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang
dihitung dengan rumus (Schumacker & Lomax, 1996:44.
Kusnendi, 2005:12)
Keterangan:
Statistik SeρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
analisis regresi setelah data ordinal ditansformasi ke interval.
F tabel = F {(1-α) (dk=k), (dk=n-k-1) atau F {(1-α) (v1=k), (v2=n-k-1)}
51
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur
bandingkan antara nilai probabilitas Sig dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut.
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan H1
ditolak, artinya tidak signifikan.
- Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan H1
diterima, artinya siginifikan.
5. Meringkas dan menyimpulkan
Kemudian setelah didapat hasil perhitungan maka dibuatlah
ringkasan dari hasil penelitian tersebut kemudian dianalisis dan
disimpulkan yang berguna untuk pengambilan keputusan
penelitian
3.8. Rancangan Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2006,p: 51) perumusan hipotesis penelitian merupakan
langkah ketiga dalam penelitian, setelah penelitian mengemukakan landasan teori dan
kerangka berfikir. Untuk dapat diuji, suatu hipotesis harus dinyatakan secara
kuantitatif. Pengujian hipotesis statistic ialah prosedur yang memungkinkan keputusan
dapat dibuat yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang
diuji. Perhitungan yang akan digunakan adalah dengan menggunakan cara SPSS yang
akan menghasilkan persamaan, dimana hasil SPSS akan diketahui apabila perhitungan
signifikan atau tidak serta akan menjelaskan hubungan antara 4 variabel yaitu reputasi
(X1), pengalaman masa lampau (X2), kepercayaan pelanggan (Y), dan Word of mouth
52
(WOM) (Z). Rancangan Uji Hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana
tingkat presisi (α) = 5%=0,05
Dasar Pengambilan Keputusan:
‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
‐ Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya siginifikan
Variabel:
X1 = Reputasi Perusahaan
X2 = pengalaman Masa Lampau
Y = Kepercayaan Pelanggan
Z = Word of Mouth (WOM)
1. Tujuan 1 (T-3)
Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:
Y= ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1
Gambar 3.1 Substruktur 1 Analisis Jalur
a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Y
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρyX1 = 0
Ha : ρyX1 >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
X1
X2
Y
ρyX1
ρyX2
ε1
53
Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan
rumus:
Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Y
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho :ρyX2 = 0
Ha : ρyX2 > 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Y
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan
rumus:
Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
c. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:
Ho: ρyX1 = ρyX2 ≠ 0
Ha: ρyX1 = ρyX2 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ho : Variabel X1 dan X2 tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan
terhadap Variabel Y
54
Ha : Variabel X1 dan X2 berkontribusi secara simultan dan signifikan terhadap
variable Y
2. Tujuan 2 (T-4)
Tujuan 1 (T-1) berdasarkan substruktur sebagai berikut:
Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2
Gambar 3.2 Substruktur 2 Analisis Jalur
a. Uji korelasi variable X1 dengan variable Z
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρzX1 = 0
Ha : ρzX1 >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X1 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Ha: X1 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan
rumus:
Keterangan: Statistik Se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
ΡZY
X1
X2
Y Z
ρZX1
ρZX1
ε2
ρyX1
ρyX2
ε1
55
b. Uji korelasi variable X2 dengan variable Z
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρzX2 = 0
Ha : ρzX2 >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: X2 tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Ha: X2 ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan
rumus:
Keterangan: Statistik Se ρX2 diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
c. Uji korelasi variable Y dengan variable Z
Hipotesis penelitian akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
Ho : ρzy = 0
Ha : ρzy >0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ho: Y tidak ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Ha: Y ada hubungan yang signifikan dengan variable Z
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan
rumus:
Keterangan: Statistik Se ρy diperoleh dari hasil komputasi pada SPSS untuk
dianalisis regresi setelah data ordinal ditransformasi ke interval
56
d. Pengujian secara keseluruhan. Hipotesis statistic dirumuskan sebagai berikut:
Ho: ρzy = ρzX2 = ρzX1 ≠ 0
Ha: ρzy = ρzX2 = ρzX1 = 0
Hipotesis dalam bentuk kalimat:
Ho : Variabel X1, X2 dan Y tidak berkontribusi secara simultan dan signifikan
terhadap Variabel Z
Ha : Variabel X1 , X2 dan Y berkontribusi secara simultan dan signifikan
terhadap variable Z
Persamaan Struktural diagram Jalur adalah:
Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρy ε1
Z = ρzx1 X1 + ρzx2 X2 + ρzy Y + ρz ε2
top related