BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek ... - …repository.upi.edu/7046/6/S_PAUD_1106806_Chapter3.pdf · (setelah melakukan pengamatan kepada anak dan melakukan diskusi
Post on 14-Mar-2019
214 Views
Preview:
Transcript
33 Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah TK Kemala
Bhayangkari I SESPIM Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Adapun yang
menjadi subjek penelitian ini yaitu anak yang berada pada kelompok belajar A
yang berjumlah 13 orang dengan jumlah anak laki-laki 6 orang dan perempuan 7
orang.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul di lapangan
yaitu masih belum berkembangnya kemampuan pengukuran anak kelompok A TK
Kemala Bhayangkari I SESPIM. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengukuran anak kelompok A TK Kemala
Bhayangkari I SESPIM yang dilakukan oleh guru dengan merencanakan dan
memilih tindakan dalam upaya meningkatkan kemampuan pengukuran anak
secara berkesinambungan sehingga diharapkan dapat mengembangkan
pembelajaran yang sudah ada menjadi lebih baik dan berkembang secara optimal.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
(PTK).Adapun jenisnya yaitu PTK kolaboratif karena dalam penelitian ini
peneliti terlibat secara langsung dalam proses pelaksanaan kegiatan di dalam kelas
sejak awal sampai penelitian tersebut berakhir, sesuai dengan pernyataan
34
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muslihudin (2009: 73) “bahwa sejak perencanaan penelitian peneliti senantiasa
terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalu
menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil
penelitiannya”.Muslihuddin (2009: 13-14) menyatakan bahwa karaktersistik
penting dalam PTK yang perlu diketahui oleh peneliti, antara lain: 1) didasarkan
pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional; 2) adanya kolaborasi dalam
pelaksanaanya, 3) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4)
bertujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktek instruksional; 5)
dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, adapun prosedur
penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil yang
dicapai pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap awal peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di TK
Kemala Bhayangkari I SESPIM. Berdasarkan hasil observasi, terdapat
beberapa masalah dalam kemampuan pengukuran anak. Hal ini ditandai
dengan sebagian besar anak belum memiliki kemampuan pengukuran yang
optimal seperti masih kebingungan dalam mengelompokkan benda-benda
yang berbeda ukurannya, anak merasa kesulitan apabila membandingkan dua
35
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
buah benda yang berbeda ukurannya dan anak belum mampu menyusun benda
sesuai urutannya seperti menyusun benda dari yang pendek ke panjang.
2. Menyusun Rancangan Tindakan Atau Perencanaan
Pada tahap ini peneliti bersama guru merancang kegiatan yang akan
dilakukan dalam meningkatkan dan memperbaiki hasil belajar anak, terkait
kemampuan pengukuran. Hal-hal yang perlu direncanakan dalam menyusun
rancangan antara lain menyiapkan surat ijin penelitian, mempersiapkan lembar
observasi, mempersiapkan perekaman data seperti kamera digital, menetapkan
indikator, dan membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan
yang akan diberikan pada anak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
setiap anak. Rancangannya ada prosedur dilanjutkan ke proses kemudian hasil.
3. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pelaksanaan merupakan implementasi isi dari rancangan pembelajaran
yang sudah dibuat. Guru melakukan pembelajaran dengan memberikan
pembelajaran dengan metode proyek yang telah dipilih sesuai kebutuhan dan
karakteristik anak. Penerapan metode proyek dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan pengukurananak.Pelaksanaan tindakan dilakukan guru terhadap
anak diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Guru menentukankegiatan dengan metode proyek yang akan diberikan
(setelah melakukan pengamatan kepada anak dan melakukan diskusi
dengan guru yang lain mengenai penerapan metode proyek yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik anak).
36
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Guru mempersiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan dengan
sebaik-baiknya berkaitan dengan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam penerapan metode proyek.
c. Guru senantiasa membimbing anak dimulai ketika anak memasuki
kelas sampai kegiatan pembelajaran selesai.
4. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti menyiapkan instrumen penelitian untuk guru
dan anak. Peneliti mengamati segala proses dalam aktivitas pengembangan
kemampuan pengukuran anak melalui penerapan metode proyek. Pengamatan
dilakukan secara kontinyu dari siklus I sampai siklus yang diharapkan dapat
tercapainya tujuan.
5. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dalam kegiatan tindakan kelas ini adalah untuk melihat
berbagai kekurangan yang dilaksanakan selama tindakan. Refleksi dilakukan
setelah melihat hasil observasi selama kegiatan pengukuran berlangsung
sehingga dapat terlihat data yang muncul dalam setiap tindakan apa
kekurangan dan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya muntuk
memperbaiki kegiatan selanjutnya. Refleksi dilakukan juga dengan melakukan
diskusi dengan observer lain yaitu teman sejawat sehingga hasilnya dapat
dijadikan masukan ketika guru melakukan penyusunan rencana ulang
memasuki putaran atau siklus berikutnya.. Siklus penelitian tindakan
kelasdapat digambarkan sebagai berikut (Arikunto, 2006: 16):
37
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
(Arikunto, 2006: 16):
D. Penjelasan Istilah
Guna menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan definisi dalam
penelitian ini tentang kemampuan pengukuran dan metode proyek, maka akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Pengukuran
Perencanaan
(Planning)
(Planning)
Pelaksanaan
(Acting)
(Planning)
(Acting)
Refleksi
(Reflecting)
(Planning)
(Reflecting)
Siklus I
Pengamatan
(Observing)
(Planning)
(Observing)
Perencanaan
(Planning)
(Planning)
(Planning)
Siklus II
Refleksi
(Reflecting)
(Planning)
(Reflecting)
(Reflecting)
Pelaksanaan
(Acting)
(Planning)
(Acting)
(Acting)
Pengamatan
(Observing)
(Planning)
(Observing)
(Observing)
Siklus III dst.....
38
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yang dimaksud dengan kemampuan pengukuran dalam penelitian ini
adalah kemampuan pengukuran dalam membuat perbandingan, mengelompokkan,
mengurutkan dan mengukur dengan satuan nonstandar dan satuan standar.
2. Metode Proyek
Metode proyek yang digunakan pada penelitian ini adalah merupakan
salah satu cara pemberian pengalaman belajar yang berbeda dari instruksi
langsung yang dapat berupa petualangan dimana anak dibawa untuk dapat
memadukan kegiatan belajarnya dengan dengan kegiatan kerja anak lain yang
terlibat dalam suatu proyek.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2006) dalam penelitian kualitatif pengumpulan data
dilakukan pada natural setting (kondisi yang alami), sumber data primer, dan
teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan
observation),dan dokumentasi. Terdapat dua macam teknik pengumpulan data
kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan
atau benda lain dengan tujuan mampu menggambarkan secara utuh atau
mampu mengkonstruksi proses implementasi tindakan perbaikan yang
dimaksud dalam diskusi balikan.
39
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menggunakan
data-data fisik yang berbentuk audio, visual, maupun audio visual, berupa
foto, rekaman suara, dan lain-lain yang diperlukan sebagai dokumentasi yang
menggambarkan upaya meningkatkan kemampuan pengukurananak TK
Kemala Bhayangkari I SESPIM yang berada pada kelompok belajar A melalui
penerapan metode proyek.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua sisi yaitu dari
sisi proses dan dari sisi hal yang diamati.
1. Dari sisi proses
Instrumen dibuat berdasarkan masalah yang berkaitan dengan penerapan
metode proyek untuk meningkatkan keterampilan pengukuran anak usia dini.
2. Dari sisi luar proses
Instrumen dibuat dan dipahami dari sisi hal yang diamati yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: instrumen untuk mengamati guru,
instrumen untuk mengamati kelas, dan instrumen untuk mengamati perilaku
siswa. Reed dan Bergermann (Muslihuddin, 2008: 97)
Instrumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
keterampilan pengukuran anak di TK Bhayangkari I SESPIM. Instrumen yang
digunakan dalam peneltian ini adalah menggunakana alat pengumpulan data
dengan cara melakukan observasi dan studi dokumentasi.
1. Observasi
Menurut Sanjaya, W (2010: 86-87) observasi merupakan teknik
pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang
berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan
40
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diamati atau diketahui. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK), observasi menjadi
instrument yang utama digunakan dalam mengumpulkan data, hal ini disebabkan
observasi sebagai proses pengamatan langsung, merupakan instrumen yang cocok
untuk memantau kegiatan pembelajaran, baik perilaku guru maupun perilaku
siswa.
Observasi ini dilakukan untuk memantau proses dan dampak penerapan
metode proyek untuk meningkatkan pengukuran panjang, hal ini dperlukan untuk
menata langkah-langkah yang akan dilakukan sehingga lebih efektif dan efesien.
Melalui observasi peneliti dapat melihat langsung pendekatan metode proyek
untuk meningkatkan keterampilan pengukuran anak dilapangan dan mencatatnya
dalam catatan secara apa adanya. Adapun pedoman observasi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Aktivitas Guru
No Item Pertanyaan Penilaian Keterangan
Ya Tidak
1
Guru mempersiapkan lingkungan belajar
mengenal keterampilan pengukuran
panjang
2
Guru mempersiapkan media yang
dibutuhkan dalam mengenalkan
pengukuran dengan metode proyek
3 Guru mempersiapkan catatan penilaian
anak
4 Guru mengkondisikan anak dengan baik
5
Guru mengkomunikasikan tema-tema, dan
cara mengenalkan pengukuran dengan
metode proyek
6 Guru mengelompokkan anak sesuai
dengan tugas anak
7
Guru mempersiapkan pertanyaan pada
anak tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
8 Guru mengarahkan anak untuk melakukan
kegiatan sesuai aturan
9 Guru memberikan motivasi kepada anak
41
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada saat kegiatan
10
Guru melibatkan semua anak dalam
pengukuran dengan menggunakan metode
proyek
11
Guru mengadakan tanya jawab terkait
kegiatan mengenal keterampilan
pengukuran dengan metode proyek
12
Guru memberikan kesempatan kepada
anak untuk menceritakan kembali kegiatan
yang telah dilaksanakan
13 Guru menilai apakah tujuan pembelajaran
telah tercapai
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Kemampuan Pengukuran Melalui Metode Proyek
No Indikator Penilaian
B C K
1 Anak dapat mengelompokkan benda yang
memiliki panjang yang sama
2 Anak dapat mengelompokkan benda yang
lebih panjang, lebih pendek, paling panjang
3 Anak dapat membedakan konsep panjang
dan tinggi
4 Anak dapat mengurutkan benda dari
panjang-pendek
5 Anak dapat mengurutkan dari pendek ke
panjang
6 Apakah anak dapat mempraktekkan
mengukur panjang dengan benda
7 Anak dapat mempraktekkan mengukur
panjang dengan benda
8 Anak dapat mempraktekkan mengukur
panjang dengan jengkal
9 Anak mengenal alat ukur standar: penggaris
10 Mempraktekkan mengukur dengan
penggaris
Sumber: Permen 58 Tahun 2009 dan Copley
Keterangan:
Nilai B :Berkembang baik
42
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai C : Cukup memenuhi indicator
Nilai K : masih banyak memerlukan stimulasi/ bantuan
2. Dokumentasi
Agar mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang terjadi di
kelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas, maka
untuk menangkap suasana kelas detail tentang peristiwa-peristiwa penting atau
khusus yang terjadi, atau ilustrasi dari episode tertentu, alat-alat elektronika ini
membantu mendeskripsikan apa yang dicatat di lapangan, apabila memungkinkan
(Wiraatmadja, 2009: 121-122).
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa foto-foto
kegiatan pembelajaran pada setiap tahap siklus pembelajaran. Isi dokumentasi
terkait dengan cara mengajar guru dan aktifitas serta sikap anak pada saat
pelaksanaan peningkatan keterampilan pengukuran melalui metode proyek, selain
berupa foto-foto kegiatan pembelajaran, dokumentasi yang digunakan adalah
profil sekolah dan serta Rancangan Kegiatan Harian (RKH).
G. Kisi-kisi Pengembangan Instrumen
Kisi-kisi instrumen merupakan alat untuk memperlihatkan hubungan antara
variabel yang diteliti dengan sumber data dan metode yang digunakan serta
instrumen yang disusun (Arikunto, 2006: 162). Dalam penelitian ini untuk
mengungkap seberapa jauh profil kemampuan memahami konsep pengukuran
menggunakan melalui metode proyek digunakan data ordinal jenis rating scale
dengan skor 1-3, dengan perhitungan bila anak mampu memahami konsep
pengukuran mendapat skor tiga, bila anak mampu memahami pengukuran dengan
bantuan mendapat skor dua, selanjutnya bila anak baru mengenal pengukuran
43
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mendapat skor satu. Adapun kisi-kisi instrumen secara rinci dipaparkan sebagai
berikut:
Instrumen penelitian ini dibuat berdasarkan teori tentang matematika untuk
anak yang dikemukakan oleh Copley (2001) serta standar pengukuran dari NCTM
(2009) dan kurikulum PERMEN DIKNAS Nomor 58, yang juga menjadi rujukan
penelitian dalam menentukan indikator serta item pernyataannya.
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen
Upaya Meningkatkan Kemampuan Pengukuran Dalam Pembelajaran
Matematika Anak Usia Dini Melalui MetodeProyek
Variabel Dimensi Indikator Item
Kemampuan
Pengukuran
1. Membuat
Pengelompokkan,
membandingkan
dan mengurutkan
a) Pengelompokkan 1) Anak dapat
mengelompokkan
benda yang
memiliki panjang
yang sama
2) Anak dapat
mengelompokkan
benda yang lebih
panjang, lebih
pendek, paling
panjang
b) Membandingkan 3) Anak dapat
membandingkan
panjang dan
pendek
4) Anak dapat
membedakan
benda
panjang dan tinggi
c) Mengurutkan 5) Anak dapat
mengurutkan
benda dari
panjang- pendek
6) Anak dapat
44
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mengurutkan
benda dari
pendek-
panjang
7) Anak dapat
mengurutkan dari
tinggi ke rendah
2. Mengukur a) Mengukur
dengan satuan
nonstandar
8) Anak dapat
mempraktekkan
mengukur panjang
dengan benda
b) Mengukur
dengan satuan
standar
9) Anak mengenal
alat ukur standar:
penggaris
10) Mempraktekkan
mengukur dengan
penggaris
Metode
proyek
1. Perencanaan
(Kegiatan
Tahap
Persiapan)
1) Guru
mempersiapkan
lingkungan belajar
mengenal
keterampilan
pengukuran
panjang
2) Guru
mempersiapkan
media yang
dibutuhkan dalam
mengenalkan
pengukuran dengan
metode proyek.
Misalnya dus
bekas, steroform,
stik es cream
lem,gunting dll
3) Guru
mempersiapkan
catatan penilaian
anak
4) Guru
mengkondisikan
anak dengan baik
2. Pelaksanaan 5) Guru
45
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Kegiatan Tahap
Kerja Lapangan)
mengkomunikasikan
tema-tema, dan cara
mengenalkan
pengukuran dengan
metode proyek
6) Guru
menyampaikan
aturan dan
langkah-langkah
mengenalkan
pengukuran
dengan metode
proyek
7) Guru
mempersiapkan
pertanyaan pada
anak tentang
kegiatan yang akan
dilaksanakan
8) Guru mengarahkan
anak untuk
melakukan
kegiatan sesuai
aturan
9) Guru memberikan
motivasi kepada
anak pada saat
kegiatan
10) Guru melibatkan
semua anak dalam
pengukuran
dengan
menggunakan
metode proyek..
11) Guru mengadakan
tanya jawab terkait
kegiatan mengenal
keterampilan
pengukuran
dengan metode
proyek
(3) Penutupan
(Kegiatan Tahap
Evaluasi)
12) Guru memberikan
kesempatan
untuk
menceritakan
46
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kembali kegiatan
yang telah
dilaksanakan.
13) Guru menilai
apakah tujuan
pembelajaran
telah
tercapai
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam pelaksanaan penelitian kualitatif telah dilakukan sejak
pengumpulan informasi, maka sejak itulah analisis terhadap data yang ditemukan
dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data,
dan kesimpulan (Sugiyono, 2008: 337).
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan
dicapai setiap akan mereduksi data.
2. Display Data
Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang
berbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Verifikasi
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi,
kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah
47
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian
berada di lapangan. Adapun cara perhitungan skor kemampuan pengukuran
anak dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Kemampuan Pengukuran Anak
No Kategori Interval Tally F %
1 B ≥ 24
2 C 17 - 23
3 K 10 - 16
Keterangan :
1) Mencari interval
a) Jumlah indikator/item dikalikan dengan nilai tertinggi (keterangan pada
pedoman observasi)
10 x 3 = 30
b) Hasil perkalian dikurangi jumlah indikator/item
30 – 10 = 20
c) Hasil pengurangan dibagi dengan jumlah kategori (keterangan pada
pedoman observasi)
20 : 3 = 6,7 dibulatkan menjadi 7
Berdasarkan perhitungan data di atas maka jumlah interval yang akan
ditetapkan pada masing-masing kategori adalah 7. Interval untuk masing-
masing kategori adalah sebagai berikut:
Kategori K = 10-16, C = 17-23, B = ≥ 24
2) Mengisi Tally dan Frekuensi (F)
Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan
pengukuran yang terdapat pada lampiran.
3) Mencari Persentase
48
Weni Supraptiawati, 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGUKURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ANAK USIA DINIMELALUI METODE PROYEK (PenelitianTindakanKelas di KelompokBelajar A TK KemalaBhayangkari I SESPIM KecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persentase kompetensi sosial anak dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
P =X
F X 100%
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi
X : Jumlah anak
top related