Transcript
5/24/2018 BAB II neng
1/28
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Definisi
Pengertian Congestif Heart Failur banyak di ungkapkan oleh beberapa
ahli, walaupun cara pandang para ahli berbeda tetapi mengandung arti yang
sama, diantaranya :
agal !antung adalah suatu keadaan patofisiologis adanya kelainan
fungsi !antung berakibat !antung gagal memompakan darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolism !aringan dan"atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian tekanan pengisian #entrikel kiri. $braunwald : %&&%, '()*.
agal !antung kongestif merupakan suatu syndrome klinis yang rumit
yang ditandai dengan adanya abnormalitas fungsi #entrikel kiri dan kelainan
regulasi neuro hormonal disertai dengan kemampuan ker!a fisis. agal
!antung ter!adi apabila !antung tidak lagi mampu memompakan darah yang
cuup untuk memenuhi kebutuhan metabolic tubuh pada tekanan pengisian
yang normal padahal aliran balik #ena ke !antung dalam keadaan normal.
$packer : %&&%, '()*
agal !antung kongestif adalah ketidak mampuan !antung untuk
memompakan darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan !aringan akan
5/24/2018 BAB II neng
2/28
oksigen dan nutrisi, paling sering digunakan kalau ter!adi gagal !antung sisi
kiri dan sisi kanan. $ +runner suddarth : %&&%, -&) *.
%. natomi Fisiologi
/antung adalah organ berongga, terletak diantara kedua paru didalam
rongga dada, diatas diafragma.
ambar 1Penampang natomi /antung
/antung terdiri atas tiga lapis :
a. 0pikardium yang menutupi permukaan luar !antung
5/24/2018 BAB II neng
3/28
b. iokardium yaitu lapis tengah yang terdiri atas !aringan endotel, melapisi
permukaan dalam !antung dan katup
c. 0ndokardium yaitu lapisan terdalam, terdiri atas !aringan endotel, melapisi
permukaan dalam !antung dan katup
2etiap belahan !antung terdiri atas dua bilik, yang atas berupa bilik
pengumpul $atrium* dan yang bawah sebagai bilik pemompa $#entrikel*.
Dinding otot pemisah yaitu septum, memisahkan belahan kanan !antung
dan belahan kirinya.
/antung di bungkus oleh pericardium yang di bagi men!adi tiga lapis,
yaitu:
a. Pericardium parietal di luar
b. Pericardium parietal di dalam
c. Diantaranya terdapat rongga perikard, yang berisi cairan pericardium
$)3%& ml*.
/antung !uga mempunyai dua !enis katup !antung, yaitu :
a. 4atup atrio#entrikular $5*
6erdapat diantara atrium dan #entrikel, katup trkuspid disisi kanan,
terdiri atas 7 lembar katup. 4atup mitral $bikuspid* dikiri terdiri atas %
lembar katup. Pada tepian katup 5 melekat erat filament fibrosa kuat
di sebut korda tendinea, yang muncul dari papilaris pada dinding
pentrikel. uskulus papilaris dan korda tendinea bersama menahan
katup 5 agar tidak terbuka selama kontraksi #entrikel $sistole*.
5/24/2018 BAB II neng
4/28
b. 4atup semilunar
6erdiri atas tiga bangunan mirip mangkuk untuk mencegah darah
kemnali ke #entrikel selama relaksasi $diastole*. 4atup semilunar
terbuka selama #entrikel berkontraksi. 4atup semilunar pulmoner
terdapat antara #entrikel kanan dan arteri pulmoner. 4atup semilunar
aorta terdapat diantara #entrikel kiri dan aorta.
7. 0tiologi
a. 4elainan otot !antung
agal !antung pling sering ter!adi pada penderita kelainan otot !antung,
menyebabkan menurunnya kontraktilitas !antung, kondisi yang mendasari
penyebab kelainan fungsi otot mencakup aterosklerosis koroner, hipertensi
arterial, dan penyakit otot degeneratifatau inflamasi.
b. terosklerosis koroner
engakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah
ke otot !antung, ter!adi hipoksia dan asidosis $ akibat penumpukan asam
laktat *, infark miokardium $ kematian sel !antung * biasanya mendahului
ter!adinya gagal !antung
c. Hipertensi sistemik
eningkat beban ker!a !antung dan pada gilirannya mengakibatkan
hipertrofi serabut otot !antung. 0fek tersebut dapat dianggap sebagai
mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas !antung,
5/24/2018 BAB II neng
5/28
tetapi untuk alas an yang tidak !elas, hippertropi otot !antung tadi tidak
dapat berfungsi secara normal, dan akhirnya akan ter!adi gagal !antung.
d. Penyakit !antung lain
agal !antung dapat ter!adi sebagai akibat penyakit !antung yang
sebenarnya tidak secara langsung mempengaruhi !antung, mekanisme
yang biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah melalui !antung.
4etidak mampuan !antung untuk mengisi darah $mis: temponade
pericardium, perikarditaskonstriktif* atau pengosongan !antung abnormal
$mis, insufiensi katup 5*.
8. Patofisiologi
/antung yang normal dapat merespon terhadap peningkatan kebutuhan
metabolisme dengan menggunakan mekanisme kompensasi yang berpariasi
untuk mempertahankan kardiak output, meliputi :
a. 9espon system saraf simpatik terhadap baro reseptor atau kemoreseptor.
b. Pengencangan dan pelebaran otot !antung untuk menyelesaikan terhadap
peningkatan #olume
c. 5asokontruksi arteri renal dan aktifitas sisstem rennin3angiotensi
d. 9espon3respon terhadap serum sodium dan regulasi DH dari reabsorpsi
cairan.
4egagalan mekanisme kompensasi dapat dipercepat oleh adanya
#olume darah sirkulasi yang di pompakan untuk menentang peningkatan
5/24/2018 BAB II neng
6/28
resistensi #askuler oleh pengembangan !antung. 4ecepatan !antung
memperppendek waktu pengisian #entrikel dan arteri kronaria, menurunkan
kardiak output dan menyebabkan oksigenasi yang tidak kuat ke miokardium.
Peningkatan tekanan dinding akibat dilatasi menyebabkan peningkatan
tuntutan oksigen dan pembesaran !antung $hipertropi* terutama pada !antung
iskemik atau kerusakan, yang menyebabkan kegagalan mekanisme
pemompaan. 4egagalan !antung dapat dinyatakan sebagai kegagalan sisi kiri
!antung atau kegagalan sisi kanan !antung. 4egagalan pada salah satu sisi
!antung dapat berlan!ut dengan kegagalan pemompaan total. 4egagalan
!antung kiri lebih kecil di banding dengan #olume yang diterima dari sisi
kanan !antung. Peningkatan tekanan pengisian pulmonal yang menyebabkan
transudasi cairan kedalam !aringan intersial paru3paru dan menyebabkan
oedema pulmonal. 4egagalan !antung kanan yang menyertai dapat ter!adi
apabilaoutput #entrikel kanan lebih rendah daripada #olume darah yang
diterima dari sirkulasi sistemik.
4egagalan !antung kongestif biasanya menyebabkan kegagalan
!antung miokardial. ntuk itu perlu di adakan pengawasan terutama pasien
hipertensi, penyakit arteri koronaria dan miokardial infark.
). anifestasi klinik
Pada gagal !antung kongestif ter!adi manifestasi gabungan gagal
!antung kiri dan kanan :
a. Dyspneu d;effeort
5/24/2018 BAB II neng
7/28
b. Fatirama derap
h. 6akikardia
i. Pulsus alterans
!. 9onchi
k. noreksia
l. 4embung
m. >rama derap atrium kanan
n. ur3mur
o. 6ekanan #ena !ugularis meningkat
p. sites
5/24/2018 BAB II neng
8/28
b. emperbaiki kontraktilitas otot !antung
c. enurunkan beban !antung
3 enurunkan beban awal dengan diet rendah garam, diuretic, dan
#asodilator.
3 enurunkan beban akhir dengan dilator arteriol
(. Dampak CHF 6erhadap 4ebutuhhan Dasar anusia
Dampak congestif heart failure $CHF* terhadap kebutuhan dasar
manusia antaralain:
a. Autrisi
angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan yang
berhubungan dengan mual, anore?ia skunder, terhadap kongestif #ena
saluran dan keletihan penurunan curah !antung mengakibatkan pengaliran
darah ke organ yang lain terhambat termasuk ke organ saluran pencernaan
yang menyebabkan anore?ia dan mual.
b. >ntoleransi aktifitas
>ntoleransi aktifitas yang berhubungan dengan insufisiensi =% untuk
kehidupan aktifitas sehari3hari. enurunnya suplai =% ke !aringan 6P
sebagai bahan bakar sel !uga menurun. Hal ini mengakibatkan
peningkatan ker!a pernafasan upaya kompensasi tubuh terhadap
pemenuhan =%.
c. angguan pola tidur
5/24/2018 BAB II neng
9/28
angguan pola tidur yang berhubungan dengan dispnoe dan ketidak
mampuan melakukan posisi tidur yang biasanya. 2esak nafas dapat
merangsang 92 pada promotoratikularis yang menyebabkan batang otak
sebagai pusat untuk mengatur keseimbangan tubuh tertanggu termasuk
pusat syaraf tidur di hypothalamus sehingga tidur klien terganggu.
d. 4elebihan #olume cairan
4elebihan #olume cairan yang berhubungan dengan menurunnya la!u
filtrasi glomerulus $menurunnya curah !antung* "meningkatnya produksi
DH dan retensi natrium atau air sehingga pada daerah sacral atau
ekstremitas klien ter!adi oedema.
e. >ntegritas kulit
9esiko tinggi kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan tirah
baring lama atau oedema. Penurunan perfusi !aringan sehingga integritas
kulit klien terganggu.
B. Konsep Dasar Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah suatu metoda yang sistematis untuk mengka!i
respon manusia terhadap masalah3masalah kesehatan dan membuat rencana
keperawatan yang bertu!uan untuk mengatasi masalah3masalah kesehatan dapat
berhubungan dengan klien, keluarga, orang terdekat atau masyarakat. Proses
keperawatan mendokumentasikan kontribusi perawat dalam mengurangi atau
mengatasi masalah3masalah klien. $Aursalam, %&&-*
5/24/2018 BAB II neng
10/28
Bangkah3langkah Proses 4eperawatan
1* Pengka!ian
Pengka!ian pertama meliputi pengumpulan data tenteng prilaku klien sebagai
suatu system adaptif yang berhubungan dengan masing3masing model
adaptasi : fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan ketergantungan. =leh
karena itu pengka!ian pertama diartikan, yaiutu pengka!ian klien terhadap
masing3masing model adaptasi secara sistematik dan hollistik. Pelaksanaan
pengka!ian dan pencatatan pada empat model adaptif tersebut akan
memberikan gambaran keadaan klien kepada tim kesehatan lainnya. 2etelah
pengka!ian pertama, perawat menganalisa perubahan perilaku klien tentang
ketidakepektifan resfon atau resfon adaptif yang memerlukan dukungan
perawat. /ika ditemukan ketidak efektifan resfon $maladaftif*, perawat
melaksanakan pengka!ian tahap kedua. Pada tahap ini, perawat
mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontekstual, dan residual yang
berdampak terhadap klien. Proses ini bertu!uan untuk mengklarifikasi
penyebab dari masalah dan mengidentifikasi kontekstual dan residual yang
sesuai.
%* Diagnose 4eperawatan
Diagnose keperawatan adalah resfon indi#idu tterhadap rangsangan yang
timbul dari diri sendiri maupun luar $lingkungan*. 2ifat diagnosis keperawatan
adalah $1* berorientasi pada kebutuhan dasar manusia $%* menggambarkan
5/24/2018 BAB II neng
11/28
resfon indi#idu terhadap proses, kondisi dan situasi sakit $7* berubah bila
resfon inndi#idu !uga berubah. $Aursalam,%&&1: %%*
7* >nter#ensi keperawatan
>nterpensi keperawatan adalah suatu perencanaan dengan tu!uan merubah atau
memanifulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residual. Pelaksanaannya !uga
ditu!ukan kepada kemampuan klien dalam menggunakan koping secara luas,
supaya stimulus secara keseluruhan dapat ter!adi pada klien. 6u!uan inter#ensi
keperawatan adalah mencapai kondisi yang optimal dengan menggunakan
koping yang konstruktif. 6u!uan !angka pan!ang harus dapat menggambarkan
penyeleasaian masalah adaftif dan ketersediaan energi.
8* >mplementasi
dalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tu!uan yang spesifik
$Aursalam,%&&-*.
6u!uannya adalah membentuk tu!uan klien yang telah ditetapkan yang
mencangkup peningkatan kesehatan, pencegahan penyaklit, pemulihan
kesehatan dan memfasilitasi koping. 6u!uan dapat tercapai !ika klien
mempunyai keinginan untuk berpartisisipasi dalam melaksanakan tindakan
keperawatan.
)* 0#aluasi
Penilaian terakhir proses keperawatan didasarkan pada tu!uan keperawatan,
penetapan keberhasilan suatu asuhan keperawatan didasarkan pada perubahan
5/24/2018 BAB II neng
12/28
perilaku dari criteria hasil yang telah ditetapkan, yaitu ter!adinya adaptasi
pada indi#idu.
C. Konsep Asuhan Keperawatan
dapun langkah asuhan keperawatan yaitu pengka!ian, diagnose
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan e#aluasi. Pada bab ini penulis akan
membahas ) langkah proses keperawatan pada klien dengan congestif heart
failure $CHF* adalah sebagai berikut :
. Pen!ka"ian
a. Pengumpulan data
1* >dentitas klien : nama, umur, !enis kelamin, agama, suku bangsa,
alamat, no C, pendidikan, Peker!aan.
%* >dentitas penanggung !awab : nama, umur, !enis kelamin, agama, suku
bangsa, alamat, pendidikan, peker!aan, dan hubungan dengan klien.
b. namnesa
1* 4eluhan utama
Pada umumnya klien akan mengeluh keletihan atau kelelahan terus
menerus sepan!ang hari, sesak nafas, nyeri dada, oedema, prefibia,
presakral, asites dan hydrothora?
%* 9iwayat kesehatan sekarang
+iasanya timbul karena adanya oedema pulmonal sehingga nafas
terdengar ronchi"kering, sesak nafas dapat ter!adi lebih berat dengan
ditandai dengan cuping hidung dan penggunaan obat3obatan
5/24/2018 BAB II neng
13/28
pernafasan seperti retraksi epigastrium dan retraksi suprarenal sesak
nafas biasanya lebih berat dalam keadaan setelah beraktifitas dan tidak
berkurang dalam keadaan terlentang atau duduk.
7* 9iwayat kesehatan dahulu
4arena banyak factor yang melatarbelakangi congestif heart failure
$CHF*, maka perlu dika!i apakah klien mempunyai riwayat hipertensi,
infark miokard akut, gagal !antung sebelumnya, penyakit katup
!antung, bedah !antung, endokarditis, anemi dan lain3lain.
8* 9iwayat kesehatan keluarga
+iasanya penyakit gagal !antung kongestif bukan merupakan penyakit
turunan ataupun menular.
c. Pemeriksaan fisik
1* 4eadaan mum
a* Penampilan : Pada umumnya lemah
b* 4esadaran : Compos entis
c* 6anda3tanda 5ital
1* 6ekanan darah mungkin rendah $gagal pemompaan*, normal
$gagal !antung kongestif ringan atau kronik* atau tinggi
$kelebihan cairan*.
%* 6ekanan nadi : mungkin sempit $menun!ukan penurunan
#olume sekuncup*, nadi prefer berkurang dengan adanya
perubahan kekuatan denyut.
5/24/2018 BAB II neng
14/28
7* Pernafasan tachipnoe pernafasan dangkal dan cepat
8* 6idak ter!adi peningkatan suhu.
%* 2ystem kardio#askuler
a* Peningkatan frekuensi !antung $tachycardia*
b* Perubahan tekanan darah
c* +unyi !antung e?tra $21,2%* dan 27mungkin melemah
d* Aadi perifer tidak teraba
e* >rama !antung : disritmia, missal fibrilasi atrium, kontraksi
#entrikel premature"tachycardia.
f* 6ekanan nadi mungkin sempit dan adanya perubahan dalam
kekuatan denyut.
7* 2ystem pernafasan
a* Dispnoe saat aktifitas, tidur sambil duduk atau beberapa bantal,
pernafasan tachipnoe, nafas dangkal dan cepat $adanya pernafasan
cuping hidung*
b* +atuk kering"nyaring" non3produktif atau mungkin batuk terus
menerus dengan atau tanpa pembentukan sputum.
c* 2putum mungkin bersemu darah merah, $oedema pulmonal*
d* +unyi nafas mungkin tidak terdengar dengan rales
8* 2ystem gastrointestinal
a* +ibir tampak cyanosis
b* danya pembesaran hepar hepar dan dapat teraba
5/24/2018 BAB II neng
15/28
c* Ayeri abdomen kanan
d* 4ehilangan nafsu makan
e* ual muntah
f* Diare"konstipasi
)* 2ystem genitourinaria
a* Penurunan berkemih, urine bberwarna gelap
b* +erkemih malam hari $nokturia*
@* Aeuro sensorik
4emungkinan letargi, kusut piker, disorientasi, perubahan prilaku,
mudah tersinggung.
(* 2ystem integument
a* 4uku tampak pucat"cianosis dengan pengisian kapiler lambat.
b* arna kulit kebiru3biruan, pucat, cianosis dan dingin.
d. ktifitas sehari3hari
4emungkinan ter!adi gangguan pada pola istirahat, personal hygiene
akibat kelemahan"keletihan selama aktifitas perawatan diri.
e. 6est Diagnostic
04 tampak hipertropi atrial atau #entricular, penyimpangan aksis,
iskemia dan kerusakan pola, mungkin terlihat distrimia, misalnya :
fibrilasi atrial, kenaikan segmen 26"6 persistem @ minggu atau lebih
setelah infark miokardia menun!ukan adanya aneurisma #entrikuler $dapat
menyebabkan gagal" disfungsi !antung*. 9ontgen dapat
5/24/2018 BAB II neng
16/28
menun!ukanpembesaran !antung, bayangan mencerminkan
dilatasi"hipertropi bilik atau perubahan dalam pembuluh darah
mencerminkan peningkatan pulmonal. 0nEim hepar meningkat dalam
gagal" kongesti hepar. 0lektrolit berubah karena perpindahan cairan"
penurunan fungsi gin!al. +A, kreatinin meningkat, +A menandakan
penurunan perfusi gin!al atau sintesis protein dalam hepar yang
mengalami kongesti. Pemeriksaan tiroid ter!adi peningkatan, aktifitas
tiroid menun!ukan hiper aktifitas sebagai pre pencetus gagal !antung
kongesti.
f. Pengka!ian psikologis
4lien mungkin akan dihadapkan pada nyeri dada, sesak nafas, cemas, atau
luring informasi dan !uga stress yang berhubungan dengan penyakit atau
keprihatinan financial $peker!aan biaya perawatan medis*
g. Pengka!ian spiritual
4lien mengalami gangguan dalam melaksanakan ibadah sebagaimana
mestinya.
h. Diet dan therapy
1* Diet, garam"makan yang telah diproses lemak, gula dan kafein.
%* 6herapy :
a* >stirahat, pada congestif heart failure $CHF* berat beristirahat di
tempat tidur, bila terdapat ortopnoe tidurkan dengan bantal tinggi
atau posisi setengah duduk.
5/24/2018 BAB II neng
17/28
b* 6enangkan penderita bila perlu dengan obat penenang, pada
keadaan yang ringan aktifitas dibatasi.
c* Digitalis, mempunyai efek memperkuat kontraksi !antung dan
memperlambat frekuensi !antung.
d* Diuretic
e* minophilin
#. Ana$isa Data
enurut Aursalam dalam buku Penerapan 4onsep dan etodelogi
Penelitian >lmu 4eperawatan edisi ke % $%&&-*. nalisa berarti atau
menghubungkan sesuatu yang diperoleh dengan konsep, teori konsep yang
rele#an untuk mengetahui masalah kesehatan pasien yang dilakukan dengan
mengesahkan data.
engelompokan data, membandingkan dengan standar membuat
kesen!angan dan merumuskan masalah yang mungkin timbul pada klien CHF
antara lain:
A= 2P6= 06>=B=> P9=+B0
1 Ds.danya keluhan sesak
nafas, nyeri dada.Do.
6ampak sesak
Ayeri dada.
+unyi nafas
9onchi.
9espirasi
Congesti#e di#entrikelmengakibatkan #olume
sekuncup menurun,akibat penurunan tersebutmenyebabkan
4ontraktilitas miocardia
menurun sehingga ter!adipenurunan curah !antung
sehingga ter!adi adanya
Penurunan Curah!antung
5/24/2018 BAB II neng
18/28
meningkat
penumpukan darah di
#entrikel sehingga darah
kembali ke paru3paruyang mengakibatkan
penumpukan darah diparu3paru sehingga
ekpansi paru menurun
yang mengakibatkan
penurunan suplai =% ke!antung
% Ds :
3 danya keluhan badan
lemah3 danya 4eterbatasan
melakuksn akti#itas
Do :
ktifitas klien
dibantu
4lien tampak
lemah
enurunhnya suplai =%ke !aringan akan
menghambatmetabolisme sehingga
6P sebagai bahan bakar
!uga menurun. Hal inimengakibatkan kelelahan
dan peningkatan ker!a
pernafasan sebagai upaya
kompensasi tubuhterhadap pemenuhan =%
>ntoleransi ktifitas
7 Ds.
danya keluhan tidak
ada nafsu makan, mualatau penurunan ++
Do.
akan kurang
Penurunan ++
4urangnya suplai =%dalam sirkulasi termasuk
system gastrointestinal
erangsang ner#us#agus dalam
menyampaikan reflek
local ke #aso fagal
2ekresi asam lambung
meningkat
Perasaan mual dananore?ia
>ntake nutrisi kurang dari
kebutuhan
angguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisikurang dari
kebutuhan
8 Ds.4esulitan tidur pada
2esak nafas yang dialami klien $rangsangan
angguankebutuhan istirahat
5/24/2018 BAB II neng
19/28
malam atau demam pada
malam hari, menggigil
dan atau berkeringatDo.
3 kon!ungti#a pucat.3 kualitas tidur siang
kurang nyenyak
3 kualitas tidur malam
kurang nyenyak
sesak merupakan isyarat
sensorik*
2ystem pengaktifitas
92
Peningkatan
kewaspadaan
4lien selalu ter!aga dari
tidur
tidur
) Dsdanya keluhan perut
terasa sakit dan +4kurang lancerDo
3 6ampak adanya
pembengkakan padabagian perut dan
eksteremitas bawah
Penurunan curah !antung
enurunnya aliran darahke gin!al
la!u filtrasi glomerolus
Peningkatan proses
sekresi aldosteron, rennindan angiotensin
Peningkatan reabsorpsi
air dan natrium
Pembengkakan
angguankelebihan #olume
cairan
@ Ds
danya intoleransi
aktifitasDo
3 6ampak adanya luka
akibat tekanan tirahbaring yang lama
oedema, perfusi!aringan
6irah baring yg lama
danya Penekanan
terhadap kulit
6er!adinya luka
9esiko terhadapkerusakan integritas kulit
9esiko tinggi
terhadap kerusakan
integritas kulit
5/24/2018 BAB II neng
20/28
%. Ke&un!kinan Dia!nosa Keperawatan
4emungkinan diagnose yang mungkin akan timbul pada klien dengan
congestif heart failure $CHF* adalah sebagai berikut :
a. Penurunan curah !antung berhubungan dengan kontraktilitas miokardial.
b. >ntoleransi aktifitas berhubungan dengan insufisiensi =%untuk kehidupan
sehari3hari
c. angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
mual anore?ia sekunder terhadap kongesti #ena saluran pencernaan dan
keletihan
d. angguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur berhubungan dengan
dispnoe nocturnal dan ketidakmampuan melakukan posisi tidur yang
biasanya.
e. angguan kelebihan #olume cairan berhubungan dengan menurunnya la!u
filtrasi glomerolus $menurunnya curah !antung* dan retensi natrium atau
air.
f. 9esiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
tirah baring lama, edema dan penurunan perfusi !aringan.
'. Inter(ensi )an Rasiona$isasi
a. Penurunan Curah !antng berhubungan dengan menurunnya suplai =% ke
!aringan
6u!uan : tidak ter!adi penurunan curah !antung
Criteria e#aluasi : 3 6 : 1%&"-& mmHg
5/24/2018 BAB II neng
21/28
3 6idak ada nyeri dada
>nter#ensi rasionalandiri
uskultasi nadi apical : ka!i
frekuensi, irama !antung,
$dokumentasikan distrimia bila
tersedia telemetri*
Catat bunyi !antung
Palfasi nadi perifer
Pantau 6D
4olaborasi
+erikan oksigen tambahan dengan
kanul nasal"masker sesuai indikasi
+iasanya ter!adinya takikardi
$meskiun pada saat istirahat* untuk
mengkompensasi penurunan
kontraktilitas.
21 dan 2% mungkin lemah karena
menurunnya ker!a pompa
Penuruna curah !antung dapat
menun!ukan menurunnya nadi
radial popliteal, dorsalis pedis dan
postibial. Aadi mungkin cepat
hilang atau mingkin tidak teratur
Pada /4 dini, sedang atau kronis
6D dapat meningkat s"d 259. Pada
CHF lan!ut tubuh tidak mampu lagi
mengkompensasi dan hipotensi tak
dapat normal lagi.
eningkatkan sediaan oksigen
untuk kebutuhan miokard untuk
melawan hipoksia"iskemia
b. angguan intoleransi aktifitas berhubungan dengan menurunnya suplai =%
ke !aringan
6u!uan : intoleransi aktifitas teratasi
Criteria e#aluasi : 3 4ebutuhan sehari3hari klien terpenuhi
5/24/2018 BAB II neng
22/28
3 4lien mampu memenuhi perawatan sendiri
>nter#ensi rasionalisasiandiri
Periksa 665 sebelum dan sesudah
akti#itas
4a!i presipitator"penyebab
kelemahan contoh pengobatan,
nyeri,
0#aluasi peningkatan intoleransi
akti#itas
4olaborasi
>mplementasikan program
rehabilitasi !antung
Hipotensi ortostatik dapat ter!adi
dengan akti#itas karena efek obat,
perpindahan cairan, atau pengaruh
fungsi !antung
4elemahan adalah efek samping
beberapa obat. Ayeri dan program
penuh stress !uga memerlukan
energy dan menyebabkan
kelemahan
Dapat menun!ukan peningkatan
dekompensasi !antung daripada
kelebihan akti#itas
Peningkatan bertahap pada
akti#itas menghindari ker!a
!antung" oksigen berlebihan
c. angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
sekresi asam lambung meningkat akibat dari suplai =%ke astrointestinal
6u!uan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Criteria e#aluasi : 3 nafsu makan klien meningkat
5/24/2018 BAB II neng
23/28
3 Porsi makan habis 1 porsi
>nter#ensi 9asionalisasiandiri
Pantau haluaran urine, catat !umlah
danwarna saat hari dimana dieresis
ter!adi
Pantau atau hitung keseimbangan
pemasukan dan pengeluaran selama
%8 !am
4a!i distensi leher dan pembuluh
perifer lihat area tubuh dependen
untuk edema dengan"tanpa pitting
4a!i bising usus. Catat keluhan
anoreksia, mual, distensi abdomen,
konstipasi
4olaborasi
Pemberian obat sesuai indikasi
Haluaran urine mungkin sedikit dan
pekat $khususnya selama sehari*
karena penurunan perfusi gin!al
sehingga haluaran urine dapat
ditingkatkan pada malam"selama
tirah baring
6erafy diuretic dapat disebabkan
oleh kehilangancairan tiba3tiba atau
berlebihan $hipo#olemia*
9etensi cairan berlebihan dapat
dimanifestasikan oleh
pembendungan #ena danpembentukan edema, edema perifer
mulai pada kaki"mata kaki dan
meningkat sebagai kegagalan paling
buruk.
4ongesti #isceral dapat
mengganggu fungsi gaster"intestinal
eningkat la!u aliran urine dan
5/24/2018 BAB II neng
24/28
Diuretic contoh furosemid $lasi?* dapat menghambat reabsorpsi
natrium"klorida pada tubulus gin!al
d. angguan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur berhubungan dengan
sesak nafas dan nyeri dada
6u!uan : gangguan tidur teratasi
Criteria e#aluasi : 3 4lien dapat tidur dengan nyenyak
34eadaan umum klien tampak segar
>nter#ensi rasionalisasi
Ciptakan lingkungan yang nyaman
dan tenang
tur posisi senyaman mungkin
n!urkan klien untuk minum susu
hangat sebelum tidur
n!urkan klien utuk selalu berdoa
Dengan menciptakan lingkungan
yang nyaman dan tenang akan
membuat klien rileks dan
mengurangi stressor
Posisi yang nyaman akan
memberikan stimulus pada klien
sehingga memudahkan klien untuk
tidur
Dengan susu hangat akan memblok
pengeluaran 92
Dengan berdoa klien akan
mendapatkan ketenangan dan proses
penyembuhan akan semakin cepat.
5/24/2018 BAB II neng
25/28
e. angguan kelebihan #olume cairan berhubungan dengan menurunnya la!u
filtrasi glomerolus $menurunnya curah !antung* dan retensi natrium atau
air.
6u!uan : 4ebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi
Criteria e#aluasi : 3 +4 lancer
36urgor baik ketika di tekan dapat kembali kesemula
dalam waktu G % detik
>nter#ensi rasionalisasi
Pantau haluaran urine, catat !umlah
dan warna saat dimana diureusis
ter!adi
Pantau atau hitung pemasukan dan
pengeluaran selama %8 !am
bah posisi dengan sering,
tinggikan kaki bila duduk. Bihat
permukaan kulit, pertahankan tetap
kering dan berikan bantalan sesuai
Haluaran urine mungkin sedikit dan
pekat $khususnya selama sehari*
karena penurunan perfusi gin!al,
posisi terlentang membantu dieresis
sehingga haluaran urine dapat
ditingkatkan pada malam atau
selama tirah baring
6erapi diuretic dapat di sebabkan
oleh kehilangan cairan tiba3tiba atau
berlebian meskipun oedema atau
asites masih ada
Pembentukan oedema, sirkulasi
melambat, gangguan pemasukan
nutrisi dan immobilisasi"tirah baring
lama merupakan kumpulan stressor
5/24/2018 BAB II neng
26/28
indikasi. yang mempengaruhi integritas kulit
dan memerlukan inter#ensi
pengawasan ketat"pencegahan.
f. 9esiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
tirah baring lama, edema dan penurunan perfusi !aringan
6u!uan : >ntegritas kulit tidak ter!adi
Criteria e#aluasi : 3 kulit tidak ter!adi kemerahan
3 4ulit tidakk ada ben!olan
>nter#ensi rasionalisasi
Bihat kulit, catat penon!olan tulang,
adanya oedema, area sirkulasinya
terganggu"pigmentasi, atau
kegemukan"kurus
bah posisi sering ditempat
tidur"kursi, bantu latihan rentang
gerak pasif"aktif
+erikan perawatan kulit sering,
meminimalkan dengan kelembaban"
eksresi
4ulit beresiko karena gangguan
sirkulasi perifer, immobilitas fisik,
dan gangguan status nutrisi.
emperbaiki sirkulasi"menurunkan
waktu satu area yang mengganggu
aliran darah
6erlalu kering atau lembab merusak
kulit dan mempercepat kerusakan
*. I&p$e&entasi
>mplementasi merupakan pelaksanaan keperawatan oleh perawat dan
klien, dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah dilakukan #alidasi
5/24/2018 BAB II neng
27/28
penguasaan keterampilan interpersonal, intelektual dan teknikal yang harus
dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat.
$Aursalam %&&1 : @7*
+. E(a$uasi
9encana asuhan keperawatan untuk pasien dengan kegagalan !antung
harus di e#aluasi secara berkelan!utan, terutama perawatan dalam keadaan
kritis dimana respon pasien pada asuhan keperawatan dapat berubah tiba3tiba,
menghendaki rencana yang dimodifikasi. Pada saat ini hasil yang diharapkan
termasuk stabilitas hemodinamik, ketidak beradaan dari pulmonary atau
congestion sistemik, stabilitas elektro psikologikal dan tidak adanya
komplikasi.
dapun langkah dalam menerapkan e#aluasi untuk melengkapi suatu data
yaitu 2 : data yang diperoleh dari keluhan pasien, = : data yang diperoleh dari
klien hasil pengka!ian, : mengka!i masalah yang didapatkan dari klien, P :
perencanaan dari masalah yang muncul, > : pelaksanaan dari perencanaan
yang telah ditetapkan, 0 : menin!au kembali dari apa yang telah dilakukan, 9 :
rencana selan!utnya apabila ada masalah yang belum teratasi, sehingga hasil
yang diharapkan adalah pasien dan atau keluarga dapat :
a. enguraikan kegagalan !antung
b. enguraikan rencana keperawatan
c. 4eadaan indikasi dan masalah3masalah yang menghendaki perawatan
kesehatan $tambahan berat badan, dispneu, oedema, fati
5/24/2018 BAB II neng
28/28
d. 4eadaan rencana untuk tidak lan!ut perawatan dan menggunakan sumber
masyarakat
top related