BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka · masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. ...
Post on 03-Mar-2019
245 Views
Preview:
Transcript
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sumber Pustaka
1. Rujukan
Mitos, cerita rakyat, legenda, dan fabel seringkali tidak dapat dibedakan.
Mitologi pada pada dasarnya serupa dengan legenda. Keduanya dianggap benar-
benar ada oleh penceritanya ataupun sumbernya. Perbedaannya terletak pada
mitologi yang lebih menceritakan tentang para dewa, makhluk-makhluk
berkekuatan magis atau tentang asal mula kehidupan. Cerita dalam mitologi
tersebut pun dianggap sebagai suatu kepercayaan. Sejauh ini didunia perfilman
luar sudah banyak yang menampilkan film mengangkat tema mitologi seperti
Hercules, Percy Jackson, God of Egypt, dan bahkan dalam game pun sudah
banyak yang bertemakan mitologi sebagai contoh God of War, Okami, Age of
Mythology.
Mitologi di Indonesia mungkin sudah cukup banyak didengar oleh
masyarakat seperti mitologi Yunani dan mitologi Jepang. Karena sudah
banyaknya film dan game yang mengangkat tema tentang mitologi. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk mengimplementasikannya ke dalam karya seni dan
memfokuskan tentang mitologi yang membahas makhluk-makhluk mitologi
berwujud binatang dan manusia setengah binatang. Dengan melalui karya seni ini,
diharapkan pesan dari penulis dapat tersampaikan kepada masyarakat yaitu untuk
mensosialisasikan berbagai macam makhluk-makhluk mitologis.
6
Dalam proses implementasi tersebut memerlukan peninjauan terkait tentang
mitologi, yaitu tidak terlepas dari kajian serupa yang pernah diteliti sebelumnya.
Salah satu kajian terdahulu yang membahas tentang mitologi dibuat oleh M.
Fakhril Islamy dalam tugas akhirnya yang judul "Perancangan Board Games
Bertemakan Mitologi Nordik" pada tahun 2011. Ia mengenalkan mitologi Nordik
dengan cara membuat board games yang mengangkat tema mitologi Nordik.
Karena menurutnya board games merupakan media yang potensial untuk
memberikan informasi secara interaktif melalui aplikasi permainannya. Karya
yang dibuatnya adalah digital print diatas kertas yang berbentuk kartu. Di dalam
karyanya menampilkan berbagai macam dewa-dewi dan makhluk mitologi yang
divisualisasikan ke dalam bentuk kartu.
Konsep serupa mengenai mitologi juga diangkat oleh Wiwik Setyawati
dalam tugas akhirnya yang berjudul "Mitologi Burung Phoenix Sebagai Ide
Penciptaan Karya Seni Lukis" pada tahun 2014. Ketertarikannya terhadap
mitologi burung Phoenix berawal ketika berkunjung ke kuil Gondomanan di
Yogyakarta dan melihat lukisan pada media seng tentang dewa-dewi, cerita rakyat
China, kekaisaran, serta mitologi bangsa China. Melaui karya yang dibuat, ia
mengajak untuk lebih mengenal tentang makhluk mitologi burung Phoenix. Karya
yang dibuatnya adalah karya lukis diatas canvas menggunakan cat akrilik dan cat
minyak. Di dalam karyanya menampilkan berbagai macam visualisasi dari burung
Phoenix yang diolah dengan baik sehingga menimbulkan nuansa unik dan indah
dalam karya-karyanya.
Walaupun mempunyai tujuan yang sama, yaitu menampilkan sebuah karya
seni yang bertemakan mitologi dan masing-masing mempunyai cara sendiri dalam
7
memvisualisasikan tema tersebut. Karena ada sumber rujukan yang memfokuskan
pada 1 makhluk mitologi saja dan ada yang memfokuskan pada 1 mitologi tetapi
membahas semua dewa-dewi, binatang, dan monster dalam mitologi tersebut.
Sementara itu, konsep penulis adalah memfokuskan hanya pada makhluk-
makhluk mitologi yang berwujud binatang dan manusia setengah binatang.
Perwujudan konsep makhluk-makhluk mitologi ke dalam karya seni ini
merupakan hal yang baru baik secara visual maupun tulisan sebagai konsep
pengantarnya. Selain itu hasil yang disajikan bersifat baru dan berbeda dari
konsep visual sebelumnya. Dikatakan baru karena hasil akhir visualisasi karya
merupakan ide asli dari penulis. Sementara itu, konsep karya serupa hanyalah
bersifat sebagai sumber referensi. Sumber yang telah dipaparkan di atas hanya
bersifat rujukan dan sebagai pembanding di dalam konsep dan karya penulis.
2. Pengertian Mitologi
Mitologi adalah mitos-mitos kuno secara umum yang terdapat di suatu
masyarakat, atau budaya tertentu sebagai mitos. Selain itu, dalam mitologi juga
diartikan sebagai ilmu mengenai mitos. Sumber dari Wikipedia the free
encyclopedia menyatakan bahwa, secara harfiah mitologi yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu mythos, yang berarti sebuah cerita naratif dan logos, yang berarti
juga uraian atau penjelasan dan memiliki makna the (oral) retelling of myths.
Dalam pengertian modern, mitologi diartikan baik sebagai the body of myths dari
suatu budaya atau agama tertentu (Greek mythology, Egyptian mythology or
Norse mythology) sebagai cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
kumpulan, studi dan interpretasi mitos-mitos (Santosa, 2007: 6).
8
Sejalan dengan dua definisi diatas, bahwa mitologi merujuk pada kesatuan
atau lingkaran mitos yaitu cerita yang dihubungkan dengan kehidupan yang
bersifat spiritual atau rohani dalam tradisi suatu budaya atau masyarakat tertentu.
Biasanya berhubungan dengan kejadian atau pun tokoh-tokoh irasional untuk
menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan alam semesta dan manusia, yang
diceritakan dari generasi ke generasi.
9
3. Jenis-Jenis Mitologi
Karakter yang biasanya dipakai dalam sebuah mitologi adalah dewa atau
hewan-hewan berkekuatan supernatural. Sebagai sebuah cerita yang dianggap
sakral, penceritaan mitologi kerap kali dipegang oleh penguasa dan pendeta dan
sangat erat kaitannya dengan agama. Dalam masyarakat, di mana kisah itu
diceritakan, sebuah mitologi biasa dianggap sebagai kisah yang benar di masa
lalu. Bahkan dalam kenyataannya, masyarakat mempunyai dua kategori yaitu,
"Kisah Nyata" atau mitologi dan "Kisah Fiksi" atau fabel. Mitologi biasanya
mengambil waktu pada zaman primordial, ketika dunia masih belum seperti
sekarang. Mitologi menceritakan bagaimana dunia bisa mendapatkan kondisi
seperti sekarang dan bagaimana budaya, institusi dan larangan itu diciptakan.
(Santosa, 2007: 9).
Mitologi dapat dikelompokkan atas mitologi penciptaan dan mitologi asal-
usul :
a. Mitologi penciptaan mengandung peristiwa terciptanya sesuatu, misalnya
tentang cikal-bakal seorang raja, yaitu makhluk baru yang diturunkan dewa
dari kayangan atau makhluk baru yang lahir dari perkawinan manusia dengan
bidadari.
b. Mitologi asal-usul mengandung peristiwa yang menciptakan proses
terbentuknya sesuatu misalnya, tentang bentuknya sebuah pulau terbentuknya
tempat pemukiman yang didirikan oleh nenek moyang yang kemudian
menjadi kesejarahan dan kenyamanan bagi penduduk.
10
4. Macam Makhluk Mitologis
Begitu banyak macam makhluk mitologis yang ada didunia, namun penulis
memfokuskan pada makhluk mitologis yang menurut penulis menarik dan sering
ada dalam sebuah film dan buku cerita atau komik.
a. Phoenix
Gambar 2.1 Phoenix
Sumber :https://updateberitamu.files.wordpress.com/2013/03/phoenix_
by_genzoman-d3cqnzj.jpg/ 17/5/2016 - 22:36 WIB
Phoenix adalah burung legenda yang mirip seekor elang tapi memiliki
warna merah menyala seperti api yang terbang di angkasa. Phoenix disebut
berasal dari matahari.Phoenix adalah burung api mitologi dari Mesir kuno
dimana digambarkan sebagai burung yang mati oleh api dan dilahirkan
kembali dari api. Phoenix biasanya digambarkan mempunyai bulu emas dan
merah. Pada akhir kehidupannya, Phoenix diceritakan membangun sarang dari
ranting kayu manis dimana kemudian terbakar. Burung Phoenix musnah oleh
api tapi kemudian phoenix baru yang masih muda muncul dari api yang sama.
Diyakini masa hidup Phoenix adalah 500-1461 tahun. Airmata Phoenix
11
dipercaya bisa menyembuhkan luka (http://www.apasih.com/2012/06/9-
binatang-mitologi-dunia-yang.html /17/5/2016 - 22:30 WIB ).
b. Pegasus
Gambar 2.2 Pegasus
Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09
/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 22:57 WIB
Pegasus (Yunani: Πήγασος; Pégasos) adalah seekor kuda jantan
bersayap yang merupakan putra Poseidon dan Medusa dalam mitologi Yunani.
Poseidon memperkosa Medusa sehingga Athena mengubah Medusa menjadi
monster. Pegasus banyak dijumpai di dalam karya-karya seni baik Yunani,
Romawi maupun Mesopotamia. Pegasus merupakan makhluk yang wujudnya
menggambarkan adanya hubungan antara dewa-dewa dan iblis atau monster di
dalam dunia kuno dan dunia klasik. Dalam kisahnya, Pegasus membantu
Bellerofon sang pahlawan dalam perlawanannya melawan Chimaera dan
bangsa Amazon. Suatu ketika, Bellerofon mencoba menerbangkan Pegasus ke
Olympus sehingga para dewa menghukumnya dan menjatuhkan Bellerofon
12
dari Pegasus. Sejak saat itu, Pegasus menjadi pembawa petir untuk
Zeus.(https://id.wikipedia.org/wiki/Pegasus / 20/9/2015 - 23:02 WIB).
c. Rusa Kerineia
Gambar 2.3 Rusa Kerineia
Sumber :http://cybermanado.blogspot.co.id/2012/11/makhluk-dalam-legenda-
mitos_18.html / 20/9/2015 - 23:07 WIB
Dalam mitologi Yunani, Rusa Kerineia (Bahasa Yunani: ἡ Κερσνῖτις
ἔλαυος), juga disebut Kerinitis, adalah seekor rusa besar yang hidup di
Keryneia, Yunani. Rusa ini adalah binatang keramat dewi Artemis, dewi bulan
dan dan perburuan.Rusa in memiliki tanduk emas dan kuku dari kuningan atau
tembaga. Rusa ini mampu berlari lebih cepat daripada panah.Euristheus
memerintahkan Herakles untuk menangkap rusa ini sebagai tugas ketiga
Herakles (https://id.wikipedia.org/ wiki/Rusa_Kerineia/ 20/9/2015 - 23:12
WIB).
13
d. Hippokampos
Gambar 2.4 Hippokampos
Sumber :http://mythdunia.blogspot.co.id/2012/07/hippokampos.html
20/9/2015 - 23:17 WIB
Hippokampos atau Hippocampus, merupakan salah satu hewan yang
terdapat di dalam mitologi Yunani. Hippokampos (Yunani : ἱπποκαμπος) ialah
sejenis kuda air yang memiliki tubuh bagian depan seperti kuda dan bagian
belakang seperti ekor ikan. Hippokampos sering digambarkan memiliki sirip
dan tubuhnya memiliki sisik yang berwarna hijau. Orang Yunani kuno
percaya, bahwa Hippokampos merupakan bentuk dewasa dari kuda laut. Di
dalam mitologi Yunani, Hippokampos terkait dengan Dewa Poseidon.
Biasanya, ketika Poseidon mengendarai keretanya, dia menggunakan dua atau
empat ekor Hippokampos untuk menarik keretanya tersebut disaat melintasi
lautan. Selain Poseidon, orang Yunani kuno percaya, bahwa Hippokampos
juga merupakan tunggangan para dewa laut lainnya dan para Nereid
(http://mythdunia. blogspot.co.id/2012/07/hippokampos.html / 20/9/2015 -
23:18 WIB).
14
e. Griffin
Gambar 2.5 Griffin
Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09
/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:21 WIB
Griffin disebut juga Gryphon (bahasa Yunani: gryphos, "singa-rajawali")
adalah makhluk mitologis bertubuh singa tetapi bersayap dan berkepala
rajawali. Selayaknya singa, makhluk ini menjadi "raja hewan buas" dan
sebagai burung rajawali, ia menjadi "raja di udara". Oleh sebab itu, Griffin
merupakan penggambaran makhluk yang paling berkuasa atas kedua hal
tersebut dan dijuluki sebagai "Raja hewan buas dan penguasa udara".
Di dalam tradisi masyarakat Mesopotamia, nama makhluk seperti ini
tidak diketahui. Dalam bahasa Akkadian, makhluk bertubuh singa, berkepala
dan bersayap rajawali lebih dikenal dengan sebutan Kuribu. Kata Kuribu
berasal dari kata karabu yang biasanya digunakan sebagai formula berkat.
Dari kata kuribu ini kemudian muncul kata keruv (bahasa Inggris: cherub)
yang digunakan di dalam teks-teks Alkitab untuk menunjuk pada makhluk
surgawi yang bersayap. Dalam tradisi Yunani, makhluk ini digambarkan
15
sebagai makhluk yang cukup berbahaya dan tinggal di gunung-gunung
(https://id.wikipedia.org/wiki/Griffin / 20/9/2015 - 23:24 WIB).
f. Chimera
Gambar 2.6 Chimera
Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09
/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:27 WIB
Dibiakkan oleh Typhoeus dan Echidna, Chimera mempunyai 3 kepala,
yaitu singa, kambing dan ular. Badannya juga merupakan campuran dengan
badan bagian depan singa, tengah kambing, dan ular untuk ekornya. Dia
mengeluarkan napas api. Dia memporak-porandakan Lycia, membunuh sapi
dan membakarnya sampai akhirnya ia dibunuh oleh Bellerophon
(http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09/mahluk-mahluk-mitos-yang-
melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:27 WIB).
16
g. Cerberus
Gambar 2.7 Cerberus
Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09
/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:31 WIB
Kerberos (bahasa Yunani: Κέρβερος, Kerberos, "iblis dari liang") adalah
makhluk dari mitologi Yunani, hewan peliharaan Hades. Kerberos digambarkan
sebagai anjing berkepala tiga yang mampu menyemburkan api. Awalnya Ia
hanyalah seekor anjing kecil yang lucu namun ketika ia besar menjadi berkepala
tiga dan mampu menyemburkan api. Ia merupakan penguasa dunia arwah.
Tujuanya untuk menjaga agar tidak ada arwah yang melarikan diri dari dunia
arwah. Kerberos juga mempunyai kemampuan melacak dan menemukan arwah-
arwah yang melarikan diri (https://id.wikipedia.org/wiki/Kerberos_(mitologi) /
20/9/2015 - 23:33 WIB).
17
h. Centaurs
Gambar 2.8 Centaurs
Sumber : http://hermawayne.blogspot.co.uk/2010/09
/mahluk-mahluk-mitos-yang-melegenda-di.html / 20/9/2015 - 23:33 WIB
Dalam mitologi Yunani, Centaur adalah bangsa makhluk legendaris,
makhluk setengah manusia setengah binatang yang dilukiskan berwujud manusia
dari kepala sampai pinggang namun bagian tubuh ke bawah berwujud kuda.
Centaur muncul secara individual atau berkelompok dalam kisah-kisah Yunani
kuno, seperti pada kisah penculikan Deianira oleh Nessus dan kisah perkawinan
Pirithous. Centaur individual yang terkenal adalah Nessus, Khiron, Folus, Eurition
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kentaur / 20/9/2015 - 23:33 WIB).
18
i. Singa Nemean
Gambar 2.9 Singa Nemean
Sumber :https://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/thumb/2/29/
Liebher1.1.jpg/290px-Liebher1.1.jpg/ 17/5/2016 - 22:20 WIB
Dalam mitologi Yunani, Singa Nemea (Bahasa Yunani: Λέων της
Νεμέας) adalah seekor singa yang hidup di sebuah gua di daerah Nemea.
Singa ini merupakan anak dari Ekhidna dan Tifon dan memiliki kulit yang
kebal terhadap senjata.Euristheus menyuruh Herakles menangkap singa ini
sebagai tugas pertama Herakles. Herakles mendatangi tempat tinggal singa ini
dan mencoba membunuhnya dengan menggunakan senjata tetapi gagal.
Akhirnya Herakles memutuskan untuk mencekik singa ini sampai mati.
Setelah membunuhnya, Herakles menggunakan kulitnya sebagai jubah
pelindung (https://id.wikipedia.org/wiki/ Singa_Nemea / 17/5/2016 - 22:22
WIB).
19
j. Erimanthios Boar
Gambar 3.0 Erimanthios Boar
Sumber :https://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/thumb/3/35/
Erimanthian_Boar.jpg/300px-Erimanthian_Boar.jpg/ 17/5/2016 - 22:26 WIB
Dalam mitologi Yunani, Babi Erimanthios (Yunani: Ἐρσμάνθιοs ὁ
κάπρος; Latin: Erymanthiusaper) adalah makhluk yang harus ditangkap oleh
Herakles dalam rangka menyelesaikan tugas keempatnya. Herakles
mngunjungi Khiron terlebih dahulu untuk mendapatkan saran mengenai cara
menangkap babi tersebut, dan Khiron menyuruhnya untuk menggiring babi itu
ke dalam salju tebal. Pada pertengahan musim dingin, Herakles melakukan
usahanya dan berhasil. Setelah menangkap babi tersebut, Herakles mengikat
dan membawanya ke Euristheus, yang takut dan bersembunyi.Euristheus
kemudian menyuruh Herakles untuk menyingkirkan binatang itu yang dituruti
oleh Herakles (https://id.wikipedia.org/wiki/ Babi_Erimanthios/ 17/5/2016 -
22:27 WIB).
20
k. Banteng Kreta
Gambar 3.1 Banteng Kreta
Sumber :https://upload.wikimedia.org/wikibooks/id/thumb/
3/31/Cretan_Bull_%26_heracles.jpg/300px-Cretan_Bull_%26_heracles.jpg / 17/5/2016 -
22:30 WIB
Minos, raja Kreta berdoa kepada Poseidon agar mengirimkannya seekor
banteng sehingga dia bisa mempersembahkan banteng tersebut untuk
Poseidon. Poseidon menjawab doanya dan mengirimkannya seekor banteng
putih. Namun Minos melanggar janjinya dan menolak mengorbankan banteng
tersebut. Poseidon menghukum Minos dengan membuat istrinya, Pasifae, putri
dari dewa matahari Helios, jatuh cinta pada banteng tersebut sampai Pasifae
melahirkan anak dari banteng tersebut, monster bernama minotaur. Banteng
tersebut akhirnya ditangkap oleh Herakles dalam rangka menyelesaikan tugas
ketujuhnya (https://id.wikipedia.org/wiki/Banteng_ Kreta/17/5/2016 - 22:30
WIB).
21
l. Kirin
Gambar 3.2 Kirin
Sumber :http://vignette4.wikia.nocookie.net/powerlisting/images/5/52/Bounteous-Kirin-
Shishizaru.jpg/revision/latest?cb=20121018094708/ 17/5/2016 - 22:11 WIB
Qilin (Tionghoa: 麒麟; Pinyin: qílín; Wade–Giles: ch'ilin), juga dieja
Kylin, atau Kirin (bahasa Jepang dan Korea) adalah mahkluk mitologis yang
terdapat dalam legenda-legenda di berbagai negara di Asia Timur (Tiongkok,
Jepang, Korea, Vietnam, dll.) dan dikisahkan selalu muncul bersamaan
dengan datangnya seorang bijak. Qilin adalah sebuah pertanda baik yang
menghadirkan rui (Tionghoa: 瑞 ; Pinyin: ruì; yang lebih kurang dapat
diterjemahkan sebagai "ketenangan" atau "kemakmuran"). Ia seringkali
digambarkan dengan api yang menutupi seluruh tubuhnya. Di Tiongkok dan
Jepang, rakyat percaya bahwa Qilin adalah hewan suci, pelindung negeri dari
bencana. Qilin adalah pelindung sebelah barat dan dilambangkan dengan
kekuatan petir. Qilin berwujud menyerupai kura bersisik berkepala singa
bertanduk rusa dan lambang bagi pelindung anak-anak
(https://id.wikipedia.org/wiki/Qilin / 17/5/2015 - 22:16 WIB).
22
B. Sumber Ide
Komponen karya seni terbagi menjadi tiga bagian, yaitu tema, bentuk, dan
isi. Ketiga komponen itu merupakan suatu kesatuan yang terkandung dalam suatu
karya seni rupa. Setiap komponen mempunyai peran serta saling melengkapi satu
sama lain sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh.
1. Subject Matter
a. Tema atau Subject matter merupakan bentuk dalam ide atau penggambaran
dalam pikiran yang dimiliki oleh seniman, artinya bentuk yang ada dalam
pikiran si seniman sebelum dituangkan dalam media atau belum lahir sebagai
bentuk fisik. Menurut P. Mulyadi, pengertian tema adalah apa saja yang
diungkapkan dalam suatu karya seni. Dalam karya-karya abstrak sekalipun,
tema yang dimaksud ada dalam dunia ide atau konsep-konsep intelektual; dan
ini berlainan dengan karya-karya non abstrak yang mana tema mendasarkan
pada fakta-fakta atau obyek-obyek yang dapat dilihat (Mulyadi, 1993: 15).
b. Subject Matter atau tema pada umunya merupakan suatu pokok persoalan
yang melatarbelakangi seniman dalam menciptakan sebuah karya seni.Adapun
defenisi subject matter adalah objek-objek atau ide-ide yang dipakai dalam
berkarya atau ada dalam sebuah karya seni (Susanto, 2011: 383).
c. Tema merupakan gagasan yang hendak dikomunikasikan pencipta karya seni
kepada masyarakat atau penikmat seni (Bahari, 2008:22).
d. Dalam seni yang bersifat menggambarkan atau berbentuk, maka temanya
adalah alam. Tetapi dalam seni abstrak yang tidak menggambarkan apa-apa,
subject matter atau tema berupa idea atau konsep-konsep intelektual yang
23
lebih sulit dimengerti bila dibandingkan dengan tema-tema yang didasarkan
atas suatu objek atau fakta (Mulyadi, 1998: 28).
Subject matter dalam karya penulis adalah keunikan dan keanehan bentuk-
bentuk dari makhluk-makhluk mitologis. Penulis tertarik untuk mengusung dan
menggambar ulang bentuk makhluk-makhluk mitologis ke dalam bentuk yang
berbeda dari bentuk makhluk mitologis pada umumnya sebagai tema dalam
visualisasi karya seni grafis dengan teknik cetak dalam (drypoint).
2. Bentuk (Form)
Bentuk adalah keseluruhan totalitas dari sebuah karya dan merupakan
organisasi dari segenap unsur yang mewujudkan suatu karya seni.
….. Bentuk dalam suatu karya seni adalah aspek visualnya, atau yang terlihat
itu, yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal pula sebagai “totalitas karya”
yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa seperti garis, bidang, gelap
terang warna sehingga terwujud apa yang disebut karya. Ini berarti bahwa
bentuk adalah suatu yang dapat ditangkap oleh panca indera yaitu dilihat dan
diraba (Mulyadi, 1998:16).
Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/desain, tentu mempunyai
bentuk (form). Bentuk apa saja yang ada di alam dapat disederhanakan menjadi
titik, garis, bidang, gempal. Kerikil, pasir, kelereng, dan semacamnya yang relatif
kecil, dan “tidak berdimensi” dapat dikategorikan sebagai titik. Kawat, tali, galah,
dan semacamnya yang hanya berdimensi memanjang, dapat disederhanakan
menjadi garis. Selembar kertas, karton, papan triplek, dan semacamnya yang
memiliki dimensi panjang dan lebar dapat disederhanakan sebagai bidang. Kotak,
tangki minyak, rumah, dan semacamnya yang memiliki dimensi panjang, lebar,
dan tinggi, dapat disederhanakan menjadi gempal atau volume (Sanyoto, 2009 :
83).
24
Bentuk visual yang penulis menculkan adalah melakukan dekonstruksi,
deformasi, dan stilasi bentuk ke dalam tampilan baru yang berkesan berani, unik,
dan gagah. Bentuk-bentuk tersebut akan membawa suasana yang berbeda, di
mana bentuk dari makhluk-makhluk mitologis dalam imajinasi masyarakat
mengalami penimbulan yang berbeda ketika tampil dalam karya-karya Tugas
Akhir ini.
3. Isi
Pengertian isi dalam seni rupa adalah arti yang terkandung di dalam
totalitas bentuk dan subject matter yang ditampilkan dalam suatu karya rupa.
Menurut P. Mulyadi, isi adalah kualitas atau arti yang ada dalam suatu karya seni,
di mana isi merupakan arti yang esensial daripada bentuk (Mulyadi, 1994: 16).
Dikemukakan oleh Soedarso Sp. bahwa seperti diketahui, dalam rangka
menyelamatkan slogan “Form Follow Function” yang terkenal itu Victor
memasukkan enam unsur dalam fungsi, yaitu use, need, method, telesis,
aesthetics, dan association (Soedarso, 2000: 34).
Berdarasarkan paparan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
ada seniman yang menciptakan suatu karya seni tanpa kesadaran. Seorang
seniman menciptakan karya seni karena ada sesuatu yang ingin disampaikan pada
masyarakat umum, entah berupa perasaannya, pemikirannya, suasana hatinya,
pengalamannya, dan lain sebagainya. Semua itu dinyatakan ke dalam bentuk yang
sesuai dengan isi yang akan disampikan. Bagi penulis isi atau makna dalam karya
Tugas Akhir ini isi yang ingin disampaikan adalah merepresentasikan makhluk-
makhluk mitologis melalui imajinasi penulis ke dalam bentuk karya seni dua
25
dimensi, sehingga masyarakat umum bisa mengerti visual dari bentuk makhluk
mitologi tersebut.
a. Ide Penciptaan
1) Proses Penemuan Ide
Berbicara masalah seni, sebenarnya selain yang ekspresif spontan, adapula
yang rasional, yang kelahirannya memerlukan suatu kalkulasi yang
matang (Mulyadi, 1988: 39). Penulis mempunyai ide tentang makhluk
mitologi sebagai tema dalam seni grafis berdasarkan ketertarikan penulis
tentang keunikan dan keanehan bentuk dari makhluk mitologi.
2) Bahan atau Material
Dalam proses penciptaan karya seni dibutuhkan berbagai macam peralatan
serta bahan serta material yang disebut ”medium”. Pada pembuatan karya
makhluk mitologi penulis menggunakan teknik cetak dalam dan memilih
proses drypoint karena dari proses ini akan didapatkan efek yang
ditimbulkan oleh tinta yang terkena tenakan dari mesin press.
3) Teknik
Dalam proses pengerjaan penulis memilih teknik cetak dalam, karena dari
berbagai teknik dalam seni grafis teknik inilah yang paling penulis kuasai.
Selain itu teknik ini yang penulis rasa sangat cocok untuk
mengilustrasikan bentuk makhluk mitologi ke dalam karya seni grafis.
26
b. Prinsip Organisasi Unsur Rupa
Prinsip dasar seni rupa antara lain meliputi kesatuan (unity),
keseimbangan (balance), keselarasan (rhytm), perbandingan (proportion),
penekanan (domination).
1) Kesatuan (unity)
Kesatuan atau keutuhan merupakan salah satu prinsip dasar seni
rupa.Kesatuan dapat juga disebut keutuhan seluruh bagian-bagian atau
semua unsur menjadi satu kesatuan.Tanpa adanya satu kesatuan, sebuah
karya seni tidak sempurna atau tidak enak untuk dilihat.Prinsip kesatuan
sesungguhnya "adanya saling hubungan" antar unsur yang disusun di
dalam karya seni (Sanyoto, 2009: 213). Kesatuan dalam karya penulis
tercapai dengan adanya penggunaan dan penggabungan semua unsur-
unsur yang tersusun dalam karya.
2) Keseimbangan (Balance)
Persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada
stabilitas suatu komposisi karya (Susanto, 2011: 46). Dalam keseimbangan
terdapat symmetrical balance, radial balance, obvious balance, dan
asymmetrical balance. Keseimbangan simetris atau symmetrical balance
yaitu keseimbangan antara ruang sebelah kiri dan kanan memiliki
kedudukan yang sama persis baik dalam bentuk raut, besaran ukuran, arah,
warna maupun teksturnya. Keseimbangan memancar atau radial balance
yaitu keseimbangan yang sama seperti keseimbangan simetris, tetapi tidak
hanya pada sisi kanan maupun kiri tetapi sebelah atas atau bawah
(Sanyoto, 2009: 260). Keseimbangan sederajat atau obvious balance yaitu
27
keseimbangan komposisi antara ruang sebelah kiri dan ruang sebelah
kanan tanpa memperdulikan bentuk yang ada dimasing-masing ruang,
sedangkan keseimbangan asimetris atau asymmetrical balance adalah
kebalikan dari keseimbangan simetris yaitu keseimbangan yang sebelah
kiri dan kanannya tidak sana (Sanyoto, 2009: 263). Karya yang akan
penulis ciptakan menggunakan keseimbangan simteris maupun asimetris,
agar karya tersebut terlihat bervariasi, tidak kaku, dan terkesan hidup.
3) Irama (rhytm)
Harmoni tatanan atau proporsi yang dianggap seimbang dan memiliki
keserasian merujuk pada pemberdayagunaan ide-ide dan potensi-potensi
bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada aturan-aturan yang
ideal. (Susanto, 2012: 175). Dalam karya penulis akan diciptakan
berdasarkann dengan keseimbangan dan keserasian pada proporsi objek
yang tergambar pada bidang gambar.
4) Perbandingan (proportion)
Proporsi berasal dari bahasa Inggris proportion yang artinya
perbandingan. Proporsi dapat diartikan perbandingan atau kesebandingan
dalam suatu objek antara bagian satu dengan bagian lainnya. Proporsi pada
dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya sistematis
(Sunyoto, 2009: 249). Proporsi yan digunakan dalam karya Tugas Akhir
ini menggunakan distorsi dan deformasi bentuk sehingga jauh dari
proporsi bentuk aslinya.
28
5) Penekanan (domination)
Dominasi dalam karya seni disebut sebagai keunggulan, keistimewaan,
keunikan, keganjilan, dan kelainan. Dominasi merupakan salah satu
prinsip dasar tata rupa yang harus ada pada karya seni, agar diperoleh
karya seni yang artistik atau memiliki nilai seni.Jadi dominasi bertugas
sebagai pusat perhatian dan daya tarik (Sunyoto, 2009: 225). Pada karya
penulis akan menampilkan bentuk dari makhluk mitologis dengan
penambahan bentuk dekoratif atau armor pada bagian-bagian tertentu.
C. Elemen Seni Rupa
1. Garis
Perpaduan sejumlah titik-titik yang sejajar dan sama besar. Garis memiliki
dimensi memanjang juga punya arah, bisa panjang, pendek, halus, tebal,
berombak melengkung, serta lurus. Hal inilah yang menjadi ukuran garis. Garis
memiliki ukuran yang bersifat nisbi, yakni ukuran yang panjang-pendek, tinggi-
rendah, besar-kecil, tebal-tipis. Sedangkan arah garis ada tiga: horizontal, vertikal,
diagonal, meskipun garis bisa melengkung, bergerigi maupun acak (Susanto,
2011: 148). Secara garis besar garis terdiri dari dua macam yaitu garis lurus dan
garis lengkung, tetapi jika lihat lebih dalam terdapat empat jenis garis yaitu garis
lurus meliputi garis diagonal, horizontal, dan vertikal. Garis lengkung meliputi
garis lengkung kubah, lengkung busur, dan lengkung mengapung.Garis majemuk
meliputi garis zig-zag, dan lengkung S. Garis gabungan yaitu garis hasil gabungan
antara garis lurus, lengkung, dan majemuk (Sanyoto, 2009: 87). Garis yang
dimunculkan dalam karya penulis adalah garis-garis hasil dari goresan seperti
29
garis lurus, lengkung dan garis gabungan yang menghasilkan sebuah garis-garis
arsir yang membentuk kontur, membentuk rupa, membentuk dimensi ruang dan
membentuk kontras.
2. Bidang
Bidang geometrik dan non geometrik, selain kedua bidang tersebut terdapat
bidang yang bersifat maya, yaitu bidang yang seolah meliuk, bentuk bidang yang
seolah miring membentuk sudut, bentuk bidang yang seolah bersudut-sudut, dan
bentuk bidang gabungan (Sanyoto, 2009: 104). Penulis menggunakan bidang-
bidang organis yang lebih bebas dan bidang geometris seperti segiempat, segitiga,
dan segi-segi lainnya. Dalam visualisasi karya penulis akan lebih banyak
menggunakan bidang organis untuk mendukung bentuk makhluk-makhluk
mitologis.
3. Warna
Tanpa adanya cahaya maka tidak akan terjadi warna, itu pun berlaku pada
karya seni, tanpa adanya cahaya maka karya tersebut tidak akan menampakkan
warna. Warna merupakan pantulan cahaya dan warna menjadi terlihat karena
adanya cahaya yang menimpa pada suatu benda (Sanyoto, 2009: 12). Dalam karya
Tugas Akhir ini penulis hanya menggunakan warna hitam, hal ini dikarenakan
penulis ingin memunculkan kesan gelap terang dari armor pada bagian-bagian
tertentu dari makhluk mitologi yang penulis buat dengan teknik drypoint.
4. Tekstur
Tekstur adalah kesan halus atau kasar permukaan yang ditampilkan pada
sebuah karya. Berdasarkan macamnya tekstur dibagi menjadi dua yaitu, tekstur
nyata, nilai permukaan yang sama secara visual mata dengan rabanya. Tekstur
30
semu, nilai permukaan yang berbeda secara visual mata dengan rabanya (Bahari,
2008: 101). Setiap bentuk atau benda apa saja di alam ini termasuk karya seni
mesti memiliki permukaan atau raut. Setiap permukaan atau raut tentu memiliki
nilai atau ciri khas permukaan tersebut dapat kasar, halus, polos,
bermotif/bercorak, mengkilat, buram, licin, keras, lunak dan sebagainya. Itulah
tekstur atau ada yang menyebut barik. Dengan demikian, tekstur adalah nilai atau
ciri khas suatu permukaan atau raut (Sadjiman, 2009: 12).
Tekstur pada karya penulis adalah tekstur semu dan tekstur nyata. Tekstur
semu didapatkan pada kesan rona visual pada pola arsiran yang menimbulkan
barik kasar dan kesan gelap terang. Sedangkan, tekstur nyata terjadi karena proses
pencetakan dengan mesin press. Hal ini membuat kertas terdorong menuju ke arah
bagian pelat yang dalam dan menimbulkan tekstur nyata yang dapat diraba.
5. Komposisi
Komposisi adalah kombinasi dari berbagai elemen seni rupa untuk
mencapai integrasi antara garis, warna, bidang dan unsur-unsur karya seni yang
lain untuk mencapai susunan yang dinamis, termasuk tercapainya keseimbangan
yang indah dan menarik (Susanto, 2011: 226). Sedangkan Arfial Arsad Hakim
menyebutkan bahwa komposisi dalam sebuah karya seni dibagi menjadi 4 macam,
ia menjelaskan:
….Komposisi dalam sebuah karya seni dibagi menjadi 4 macam yaitu, komposisi
terbuka, komposisi tertutup, komposisi piramida, dan komposisi piramida terbalik.
Komposisi terbuka, suatu komposisi dalam ruang di mana objek gambar tekesan
menyebar, meluas dari pusat bidang. Komposisi tertutup, objek gambar seolah-olah
mengumpul, menyempit sehingga terlihat adanya pengelompokan objek gambar
kedalam pusat bidang atau ruang. Komposisi piramida, komposisi yang peletakan
objek gambar dalam suatu bidang komposisi yang membentuk susunan segitiga di
mana puncaknya berada di atas. Komposisi piramida terbalik, adalah kebalikan dari
komposisi piramida, di mana puncaknya segitiga berada di bawah, sedang alas berada
di atas… (Hakim, 1997: 37).
31
Karya penulis akan menggunakan macam komposisi tertutup maupun komposisi
terbuka, hal tersebut dipilih penulis agar karya-karya tersebut terlihat lebih
bervariasi, tidak kaku dan terkesan unik.
D. Ilustrasi dalam Karya Seni
Hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi,
atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan
tulisan yang bertujuan menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi
atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan adanya bantuan visual
tersebut, tulisan akan lebih mudah untuk dicerna (Suherlan, 2012: 37).
Pengolahan objek suatu karya akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan
konsep, tema, dan latar belakang seniman. Perubahan susunan yang dilakukan
dengan sengaja oleh seniman dengan tujuan menemukan hal yang baru, sehingga
menghasilkan figur semula atau yang sebenarnya, yang seperti ini biasa disebut
dengan istilah deformasi. Adapun cara pengubahan bentuk antara lain, seperti
simplikasi atau penyederhanaan, distorsi atau pembiasan, destruksi atau
perusakan, stilasi atau penggayaan, dan kombinasi semua susunan bentuk terebut
(Susanto, 2011: 98). Perubahan yang dibuat penulis dalam karya adalah
perubahan bentuk asli dari makhluk mitologi tersebut dengan perubahan bentuk
melalui imajinasi penulis dan ditambahkan bentuk-bentuk dekoratif atau armor
sesuai dengan bentuk dari makhluk mitologi yang penulis buat.
32
1. Distorsi
Distorsi atau penyimpangan ialah sebagai langkah memvisualisasikan
obyek dengan teknik melebih-lebihkan dan menonjolkan bagian bentuk benda
yang ingin di fokuskan (https://anaamy.wordpress.com/2010/04/04/kamus-
seni-rupa/ 2/7/2016 - 22:57 WIB). Bentuk yang penulis tonjolkan dalam karya
Tugas Akhir ini adalah kesan baja pada setiap bagian tubuh makhluk mitologi
yang sekilas terlihat seperti bentuk robot.
2. Deformasi
Deformasi atau pemisahan ialah mengubah atau memisahkan-misahkan
bagian-bagian bentuk tetapi tidak meninggalkan kesatuan atau keselarasan
(https://wisnujadmika.wordpress.com/tag/deformasi/ 2/7/2016 - 23:00 WIB).
Penulis melakukan sedikit perubahan bentuk pada tubuh makhluk mitologi
mulai dari bagian badan, ekor, dan sayap dengan menggantikannya bentuk
tubuh baru melalui pertimbangan penulis agar tidak menghilangkan ciri khas
dari bentuk makhluk mitologi.
3. Stilasi
Merubah dari bentuk alamiah menjadi bentuk baru; jenis menggambar
yang menyederhanakan bentuk dengan tidak meninggalkan karakter bentuk
aslinya.
Stilasi atau peng-gaya-an adalah sebagai langkah peng-gaya-an bentuk,
pengembangan yang memperindah, tetapi sifat-sifat pokok atau karakter
objeknya tetap. Stilasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu, penyederhanaan
bentuk dan deformasi (merubah bentuk tanpa meninggalkan bentuk aslinya)
(https://wisnujadmika.wordpress.com/tag/deformasi/ 2/7/2016 - 23:05 WIB).
33
Penulis memvisualisasikan ulang bentuk dari makhluk-makhluk mitologi
dengan penambahan armor pada setiap bagian tubuh dan menambahkan
bentuk-bentuk baru agar memunculkan nuansa atau kesan unik, gagah, dan
menyeramkan tanpa menghilangkan karakter bentuk dari makhluk mitologi
tersebut.
E. Seni Grafis
1. Pengertian Seni Grafis
Grafis berasal dari graphein menulis atau menggambar (yun). Seni (cetak)
grafis meupakan pengubahan gambar dua dimensi kedua dimensi yang lain proses
cetak-mencetak manual dengan menggunakan material tertentu, bertujuan untuk
memperbanyak karya si seniman, sebanyak-banyaknya minimal 2 hasil cetakan
(Susanto, 2011: 162). Seni grafis termasuk bagian seni murni yang berwujud dua
dimensional yang dihasilkan melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis
adalah karya dapat dilipat gandakan tanpa mengurangi orisinalitasnya. Teknik
seni grafis antara lain, cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring
(serigrafi) (Bahari, 2008: 83-84).
2. Klasifikasi Teknik Seni Grafis
Dalam seni grafis terdapat beberapa prinsip dasar dalam cetak mencetak.
Pada pengembangannya saat ini seni grafis merambah wilayah pemanfaatan
teknologi melalui digital print. Teknik yang digunakan dalam seni grafis dapat
diklasifikasikan dalam kategori sebagai berikut:
34
a) Cetak tinggi: cukil kayu, white line cut, claire ohsure, cukil camaiue, cukil-
lino, korosi seng (zync corrosion), cetakan montase termasuk cetakan material
dan sebagainya.
b) Intaglio atau grafure; teknik engraving manual ini termasuk engraving
lempeng tembaga, niello, engraving pelat baja dan jarum dingin (cold neddle).
c) Etsa, termasuk etsa, aquatint, heliogravure dan vernis mou.
d) Cetak planograph, litograph, dan pelat logam.
e) Cetal stensil, seringkali dan beberapa yang lain seperti cetak monotype dan
pelat kaca.
f) Digital print, menggunakan komputer, perangkat keras layout dan aplikasi
pendukung.
g) Cetak saring (silk screen) atau proses sablon, yaitu serigrafi.
3. Pengertian Cetak Dalam (Drypoint)
Proses cetak dimana permukaan cetak yang terkena tinta adalah bagain
yang menjorok kedalam atau yang terkena cukil. Material blok yang dipakai
adalah pelat tembaga, pelat alumunium, pelat seng dan lain-lain (Marianto, 1988:
15). Rusmadi menerangkan bahwa. pengertian cetak dalam adalah:
...suatu teknik cetak dimana garis atau bidang cetaknya berada pada permukaan klise
yang lebih rendah sebagai suatu kebalikan dari cetak tinggi. Garis/bidang cetak
tersebut dipersiapkan sebagai garis/bidang yang dapat diisi tinta untuk dipindahkan
ke atas permukaan kertas. Yang termasuk ke dalam proses cetak ini adalah; drypoint,
mezzotint, engraving, aquatint dan etching. Perbedaan utama terdapat pada proses
pembuatan klisenya, selanjutnya juga nampak perbedaan pada hasil cetakannya.
Cetak dalam dapat dibedakan melalui dua metode dasar yaitu, pertama jenis/bidang
cetak yang terbentuk pada klise logam diperoleh melalui cukilan/goresan pada
permukaan logam, seperti pada engraving, drypoint dan mezzotint...(Rusmadi, 1987:
20).
35
Cetak dalam (etsa, drypoint, aquatint) adalah teknik cetak yang
menekankan permukaan lebih dalam yang menyimpan tinta cetak, sehingga ketika
dicetakkan menggunakan mesin press, maka permukaan yang rendah atau dalan
inilah yang tercetak (Bahari, 2008: 84).
Drypoint adalah suatu variasi dari engraving dimana garis-garis yang
membentuk pada permukaan pelat merupakan hasil goresan dengan sejenis jarum.
Pada setiap tepi garis-garis tersebut, terbentuk serpihan yang disebut "burr", yang
dapat menampung tinta dalam proses penintaan. Tinta inilah yang memberikan
karakteristik drypoint pada hasil cetakanya (Rusmadi, 1987: 25).
F. Rujukan Karya
Penulis terinspirasi oleh karya seniman cat air dari Luqman Reza atau
sering dikenal dengan panggilan Jongkie. Salah satu karya yang milik Jongkie
yang berjudul "Summer" Watercolor on watercolor paper size 42x59, 4cm 4m.
Penulis sangat terkesan dengan bentuk rusa yang diolah dengan sebegitu elegan
dan menggambarkan tentang musim panas. Penambahan dekorasi pada bagian
background dan bentuk-bentuk abstrak pada setiap karyanya membuat karya cat
airnya terasa lebih hidup. Kemudian penulis terinspirasi untuk berani mengolah
bentuk makhluk mitologi dengan penambahan armor pada setiap bagian tubuh
sebagaimana yang dilakukan oleh Jongkie ketika mengolah bentuk binatang pada
setiap karyanya.
36
Gambar 4.0 Summer
(Sumber: http://intagme.com/jongkie/981383416529174209_35942958/ - 21/9/2015 -
8:49 WIB)
Selain karya Jongkie, penulis juga terinspirasi oleh karya dari Fukaya
Etsukoyang berjudul Unitiled dengan teknik drypoint berukuran 64.5cm
x44.4cm. Penulis sangat terkesan dengan karya ini karena arsiran garis pada
bagian bulu yang begitu rapi dan garis-garis hitam disetiap bagian tubuh yang
membuat karya ini hampir mirip dengan bentuk hewan Jerapah. Pada karya
tersebut Fukuaya Etsuko menggambarkan sosok hewan seperti Jerapah yang
memilki tanduk dan bulu yang panjang pada bagian punggungnya.
37
Gambar 4.1 Unitiled
(Sumber :https://www.pinterest.com/pin/528258231263901407/ - 21/9/2015 - 8:56 WIB)
top related