BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian · dalam membangun Negara dengan cara menumbuh-kembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha, serta membangun organisasi global
Post on 25-Nov-2020
1 Views
Preview:
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. (Alfamart) merupakan sebuah
perseroan yang dimulai dan didirikan oleh Djoko Susanto dan keluarga
pada tahun 1989 yang diawali usaha di bidang perdagangan dan distribusi,
kemudian mulai memasuki sektor minimarket pada tahun 1999.
Penggunaan nama Alfamart baru dimulai ketika tahun 2002 PT Sumber
Alfaria Trijaya, Tbk melakukan ekspansi secara eksponensial dengan
mengakuisisi 141 gerai Alfaminimart.
Pada tahun 1994, PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk melakukan
perubahan kepemilikan saham dimana PT HM Sampoerna Tbk membeli
70% saham dari keluarga Djoko Susanto sehingga status kepemilikan
mayoritas menjadi milik PT HM Sampoerna Tbk. Namun per tgl 31
Desember 2014 menurut laporan keuangan tahunan 2014 status
kepemilikan saham masih dikuasai oleh lokal yaitu sebesar 62,52%
dimiliki lokal dan sisanya 37,48% dimiliki asing.
Saat ini Alfamart merupakan salah satu yang terdepan dalam usaha
ritel, dengan melayani lebih dari 3 juta pelanggan setiap harinya di lebih
dari 9.800 gerai yang tersebar di Indonesia.
Alfamart memiliki kantor pusat di Jl. MH Thamrin no 9, Cikokol,
Tangerang – Banten Indonesia dan memiliki kantor cabang sebanyak 30
kantor yang tersebar di Indonesia.
2
Gambar 1.1
Logo Alfamart
Sumber : Alfamartku
Alfamart juga memiliki maskot yaitu Albi si lebah yang ramah
dengan karakter yang menyenangkan dan siap membantu pertolongan
yang direpresentasikan sebagai karyawan Alfamart yang siap membantu
pelanggan dengan ketulusan dan mengedepankan tujuan kolektif,
menghindari konflik dan selalu tanggap akan sekelilingnya.
Gambar 1.2
Si Maskot Albi
Sumber : Alfamartku
3
Albi juga merepresentasikan komitmen Alfamart untuk mencapai
tujuan kolektifnya yaitu memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan
produk berkualitas dengan harga terjangkau serta layanan bersahabat,
dengan merangkul komunitas sekitar dan kompetisi yang sehat.
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk ini memiliki Visi yaitu menjadi
jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas,
berorientasi kepada pemberdayaan konsumen serta mampu bersaing secara
global.
Misinya yaitu memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen
dengan berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul,
selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu
menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tinggi, ikut berpartisipasi
dalam membangun Negara dengan cara menumbuh-kembangkan jiwa
wiraswasta dan kemitraan usaha, serta membangun organisasi global yang
terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi para
pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada
umumnya.
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk saat ini dipimpin oleh Anggara
Hans Prawira sebagai Presiden Direktur dan juga Feny Djoko Susanto
sebagai Presiden Komisaris perusahaan yang membawahi 4 anak
perusahaan yaitu PT Midi Utama Indonesia, Tbk., PT Sumber Indah
Lestari, Alfamart Retail Asia Pte, Ltd., dan PT Sumber Medika Lestari.
Nilai-nilai perusahaan yang diusung ada 5 yaitu integritas yang
tinggi, inovasi untuk kemajuan yang lebih baik, kualitas dan produktivitas
yang tinggi, kerjasama tim dan kepuasan pelanggan melalui pelayanan
terbaik.
Seiring dengan perkembangan dunia digital dan perubahan gaya
hidup pelanggan yang menginginkan kemudahan dalam berbelanja dan
kedekatan secara personal, PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk
mengembangkan Customer Experience Management melalui program
Social Media Marketing yang merupakan bagian dari Customer Integrated
4
Management Plan perusahaan yang salah satu programnya melalui LINE
dengan layanan LINE@ Alfamart yang saat ini telah mencapai 5 juta
fans/followers.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia digital di Indonesia setiap tahun ke tahun
selalu meningkat dengan pesat dan hal tersebut berbanding lurus dengan
perilaku masyarakat Indonesia yang ketergantungan dan melakukan segala
hal melalui smartphone. Survey terakhir pada tahun 2014 Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan jumlah
pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta orang hingga akhir
tahun 2014 dan dengan tingkat penetrasi sebesar 34,9% meningkat dari
data sebelumnya tahun 2013 sebesar 28,6%.
Gambar 1.3
Jumlah Pengguna dan Penetrasi Internet Indonesia Tahun
2005 - 2014
Sumber : Survey APJII 2014
5
Selain itu, riset APJII pada tahun 2014 juga mengungkapkan
bahwa mayoritas pengguna internet di Indonesia berusia 18-25 tahun,
yaitu sebesar hampir setengah dari total jumlah pengguna internet di
Indonesia yaitu 49% (Survey APJII 2014:12). Artinya, dapat dikatakan
bahwa segmen pengguna internet di Indonesia adalah mereka yang
termasuk ke dalam kategori digital natives. Dan dikatakan pula dalam
hasil survey tersebut perangkat yang digunakan untuk akses internet
sebesar 85% menggunakan telepon seluler/smartphone, selanjutnya posisi
kedua 32% menggunakan laptop/netbook dan sisanya menggunakan
komputer dan tablet. (Suvery APJII 2014:24)
Peningkatan penggunaan telepon seluler/smartphone dan tablet PC
secara tidak langsung menggambarkan bahwa pengguna internet semakin
aktif dalam membangun jejaring sosial serta berkomunikasi melalui
instant messaging.
Hal tersebut juga memberikan dampak terhadap penggunaan
instant messaging LINE di Indonesia. Terbukti LINE mengalami
peningkatan pengguna di Indonesia dengan naik 10 juta pengguna menjadi
30 juta pengguna dalam laporan tentang jumlah penggunanya di sejumlah
Negara tahun 2014 yang diberitakan oleh situs merdeka.com
(http://www.merdeka.com/teknologi/pengguna-line-di-indonesia-duduki-
peringkat-2-terbanyak-di-dunia.html, diakses pada 11 September 2015).
Instant messaging LINE juga membuktikan bahwa LINE memiliki
pengguna terbanyak kedua di Indonesia dibawah aplikasi whatsapp.
6
Gambar 1.4
Logo aplikasi LINE
Sumber : LINE Corporation
LINE pertama kali diluncurkan pada 23 Juni 2011 oleh NHN
Japan. Dua tahun kemudian pada Juni 2013 jumlah pengguna LINE telah
mencapai lebih dari 170 juta pengguna dimana jumlah tersebut mampu
diraih hanya dalam kurun waktu dua tahun saja. LINE melayani 231
Negara dimana 43 diantaranya LINE dapat menempati peringkat pertama
untuk kategori aplikasi gratis yang tersedia. Unggulan utama pada saat
peluncuran LINE adalah bahwa aplikasi instant messaging ini
menawarkan lebih dari 8000 stiker dimana hal tersebut merupakan inovasi
yang belum ada sebelumnya dibandingkan dengan aplikasi instant
messaging lainnya.
Peran internet saat ini sudah berkembang, tidak hanya digunakan
sebagai sarana untuk berkomunikasi namun juga mulai memasuki ranah
sebagai sarana untuk berbisnis. Semakin meningkatnya pertumbuhan
pengguna instant messaging dari tahun ke tahun, memberikan kesempatan
dan peluang yang sangat besar bagi para pengusaha termasuk pengusaha
ritel untuk lebih menarik perhatian konsumen serta melakukan promosi
secara direct namun dilakukan secara kolektif dengan cara broadcast.
Dalam hal ini Alfamart sebagai salah satu yang terdepan dalam bidang
ritel di Indonesia tidak ingin tertinggal dalam melakukan pengembangan
bisnisnya dengan tetap memelihara hubungan dengan konsumennya serta
menjaga tingkat kepuasan pelanggan agar minat beli konsumen tetap
tinggi.
7
Alfamart menggandeng LINE yang memiliki layanan LINE@
yang diluncurkan secara global pada Februari 2015 yaitu sebuah layanan
yang ditujukan bagi para pelaku bisnis untuk meningkatkan kualitas
pemasarannya dalam format digital. Ada banyak keuntungan yang
disediakan oleh LINE@ ini yaitu integrasi kontak dengan akun LINE,
dapat mengirimkan broadcast message ke seluruh kontak dan fungsi auto-
reply dengan kata kunci tertentu. LINE@ juga memungkinkan pelaku
bisnis untuk mendistribusikan kupon atau kampanye promosi secara
langsung kepada konsumen/followers akun LINE@ tersebut.
(http://www.trenologi.com/2015022558920/line-resmi-hadir-untuk-
pelaku-bisnis-indonesia/, diakses pada 11 September 2015).
Akun LINE@ Alfamart tersebut launching tidak lama setelah
diluncurkan secara global oleh perusahaan asal Jepang dan hingga
September 2015 ini followers dari akun LINE@ Alfamart sudah mencapai
5 juta followers yang menandakan cara ini diterima secara positif oleh
masyarakat konsumen Alfamart Indonesia.
Kompetitor utama Alfamart yaitu Indomaret saat ini juga memiliki
dan menggunakan layanan LINE@ sebagai inovasi media namun hingga
penelitian ini dibuat followers dari akun Indomaret tersebut hanya 2 juta
saja dan selisih dengan Alfamart mencapai dua kali lipat.
Namun begitu, berdasarkan survey Nielsen Ritel Audit yang dirilis
melalui Public Expose PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk tahun 2015
menunjukkan penurunan pertumbuhan minimarket di Indonesia yang
tahun 2014 sebesar 20.6% tahun ini year to date Maret 2015 terjadi
penurunan yaitu tumbuh hanya sekitar 11%.
8
Gambar 1.5
Pertumbuhan Modern Trade Indonesia
Sumber : Public Expose PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk 2015
Hal tersebut berdampak pula terhadap pertumbuhan market share
PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk yang tercatat mengalami perlambatan
pertumbuhan yang dibukukan hanya meningkat sebesar 0,6% dibanding
tahun 2014.
Gambar 1.6
Market Share Alfamart
Sumber : Public Expose PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk 2015
9
Pertumbuhan market share tersebut tidak sebanding dengan hasil
Industri Update Bank Mandiri yang hasil risetnya mengatakan potensi ritel
nasional kedepan sangat tinggi dengan faktor katalis meningkatnya
pendapatan masyarakat, meningkatnya populasi penduduk dengan bonus
demografi dan pertumbuhan masyarakat middle class income yang pesat,
tingkat optimisme konsumen yang kuat serta pertumbuhan property
komersial tinggi yang menjadi driven industri ritel saat ini. Proporsi
masyarakat middle class income sendiri dari hasil riset Industri Update
Bank Mandiri menyatakan bahwa dari total populasi Indonesia
diperkirakan akan meningkat dari sebesar 56,5% pada 2010 menjadi
sebesar 68,4% pada 2015 dan sebesar 76,1% pada 2020.
Dibandingkan pula dengan pertumbuhan ritel online (e-commerce)
menurut Redwing yang memperkirakan nilai pasar e-commerce di
Indonesia antara $1 miliar hingga $10 miliar pada 2015 dan diprediksi
dalam tiga tahun kedepan pangsa pasar (market share) e-commerce
Indonesia akan tumbuh sebesar 250%.
Gambar 1.7
Value of Indonesia’s e-commerce market (dalam USD)
Sumber : Redwing, daily social 2015
10
Saat ini, peta kompetisi persaingan minimarket di Indonesia
berdasarkan survey Nielsen Retail Audit hingga Desember 2014
menunjukkan bahwa Alfamart masih menempati peringkat kedua dibawah
minimarket Indomaret sebagai pesaing paling unggul sehingga secara
keseluruhan Alfamart belum menjadi unggulan dalam market share
Indonesia.
Gambar 1.8
Competition Landscape Minimarket Indonesia
Sumber : Public Expose PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk 2015
Selain tidak sebanding antara pertumbuhan market share dengan
potensi tadi, posisi Alfamart di posisi kedua competition landscape
minimarket Indonesia juga tidak sesuai dengan melihat tingkat penerimaan
masyarakat terhadap akun LINE@ Alfamart yang menunjukkan angka
followers sebanyak 5 juta dengan Indomaret yang hanya 2 juta followers
tetapi Indomaretlah yang menempati peringkat pertama competition
landscape minimarket Indonesia.
Seiring dengan perkembangan dunia digital dan perubahan gaya
hidup pelanggan yang menginginkan kemudahan dalam berbelanja dan
kedekatan secara personal, PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk
mengembangkan Customer Experience Management melalui program
Social Media Marketing yang merupakan bagian dari Customer Integrated
11
Management Plan perusahaan yang salah satu programnya melalui LINE
dengan layanan LINE@ Alfamart yang saat ini telah mencapai 5 juta
fans/followers yang diharapkan dapat menjaga kepercayaan konsumen
serta tingkat kepuasan pelanggan dan juga meningkatkan market share
perusahaan dan minat beli konsumen alfamart.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas,
peneliti ingin mengetahui sejauh mana pengaruh dari akun instant
messaging LINE@ Alfamart tersebut terhadap minat beli konsumen. Oleh
karena itu peneliti mengangkat judul “Pengaruh Akun Instant
Messaging LINE@ Alfamart terhadap Minat Beli Konsumen
Alfamart Indonesia”.
1.3 Perumusan Masalah
LINE@ merupakan layanan terbaru yang dilaunching pada
Februari 2015 oleh LINE Corporation yang saat ini menjadi primadona
bagi pebisnis di Indonesia tidak lain karena kemudahan penggunaannya
dan memungkinkan para pelaku bisnis untuk dapat dekat dengan
konsumen, menjaga tingkat kepercayaan dan kepuasan konsumen serta
menyampaikan informasi-informasi produk tertentu serta promo secara
direct/langsung kepada konsumen dengan cara broadcasting. Namun,
dengan memiliki akun LINE@ yang ber-followers banyak saja masih
belum menjamin menjadikan Alfamart sebagai unggulan market share
minimarket Indonesia.
Selain itu pertumbuhan market share Alfamart tidak sebanding
dengan potensi saat ini yang dibandingkan dengan pertumbuhan ritel
online yang tinggi maka Alfamart hadir dengan inovasi media dengan
menggunakan instant messaging LINE sebagai media baru dan faktor-
faktor tersebut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
meningkatkan minat beli belum dipastikan.
12
1.4 Pertanyaan Penelitian
Sesuai dengan hasil literature review yang telah dilakukan,
diketahui bahwa penggunaan instant messaging pada penelitian
sebelumnya oleh Kee-Young Kwahk et al. (2012) yang merupakan jurnal
acuan peneliti juga mengatakan bahwa berdampak positif terhadap
variabel trust dan customer satisfaction namun tidak secara langsung
berdampak terhadap minat pembelian. Oleh karena itu dalam penelitian ini
menggunakan model yang sama dengan modifikasi dan juga dengan objek
yang berbeda, maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh penggunaan akun instant messaging
LINE@ Alfamart terhadap kepercayaan konsumen?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan akun instant messaging
LINE@ Alfamart terhadap kepuasan konsumen?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan akun instant messaging
LINE@ Alfamart terhadap minat beli konsumen?
4. Bagaimana pengaruh kepercayaan konsumen terhadap
minat beli konsumen Alfamart?
5. Bagaimana pengaruh kepuasan konsumen Alfamart
terhadap minat beli konsumen Alfamart?
6. Bagaimana pengaruh penggunaan akun instant messaging
LINE@ Alfamart terhadap minat beli konsumen melalui
kepercayaan konsumen?
7. Bagaimana pengaruh penggunaan akun instant messaging
LINE@ Alfamart terhadap minat beli konsumen melalui
kepuasan konsumen?
8. Bagaimana pengaruh secara langsung dan tidak langsung
antara penggunaan akun instant messaging LINE@
Alfamart terhadap minat beli konsumen melalui
kepercayaan konsumen dan kepuasan konsumen?
13
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian peneliti, maka tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan akun instant
messaging LINE@ Alfamart terhadap tingkat kepercayaan
konsumen.
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan akun instant
messaging LINE@ Alfamart terhadap kepuasan konsumen.
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan akun instant
messaging LINE@ Alfamart terhadap minat beli
konsumen.
4. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan konsumen
terhadap minat beli konsumen Alfamart.
5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap
minat beli konsumen Alfamart.
6. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan akun instant
messaging LINE@ Alfamart terhadap minat beli konsumen
melalui kepercayaan konsumen.
7. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan akun instant
messaging LINE@ Alfamart terhadap minat beli konsumen
melalui kepuasan konsumen.
8. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara
langsung dan tidak langsung penggunaan akun instant
messaging LINE@ Alfamart terhada minat beli konsumen
melalui kepercayaan konsumen dan kepuasan konsumen.
1.6 Kegunaan Penelitian
a. Aspek Teoritis
Peneliti berharap agar hasil dari penelitian ini dapat digunakan
sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan
14
variabel sama maupun pengembangan dari penelitian ini dan
juga menambah pengetahuan bagi pembaca.
b. Aspek Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu dan layak sebagai bahan
acuan pertimbangan perusahaan terutama objek penelitian ini
yaitu Alfamart untuk mengambil keputusan strategis dan
menyusun strategi kedepan demi men-sukseskan target
Customer Integrated Management Plan perseroan saat ini.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memerlukan batasan ruang lingkup yang bertujuan
untuk menjaga konsistensi dari penelitian serta hasil penelitian tidak
melebar dari topik dan dapat digunakan sebagai acuan standar untuk
pengambilan keputusan objek kedepannya.
Penelitian ini menggunakan sampel yaitu fans/followers akun
LINE@ Alfamart dan sebagai populasinya yaitu pengguna LINE di
Indonesia dengan data terkini dan akurat sehingga dapat dipastikan
pengaruhnya terhadap minat beli konsumen.
1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Penulis melakukan penelitian ini dan ditulis dalam lima bab yang
masing-masing bab terdapat sub-bab yang mempunyai korelasi terhadap
bab lainnya. Secara sistematis disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas dan padat
yang menggambarkan tepat isi penelitian yang meliputi gambaran umum
objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta ruang lingkup
penelitian. Diuraikan per sub-bab agar mudah dipahami dan ringkas.
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan sebagai
landasan untuk analisa dan pembahasan dalam penelitian ini serta terdapat
kerangka pemikiran peneliti dan hipotesis penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data responden dan analisis data yang
dapat menjelaskan dan menguraikan masalah penelitian yang meliputi
karakteristik penelitian, alat pengumpulan data, tahapan penelitian,
populasi dan sampel hingga teknik analisis data dan pengujian hipotesis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, dijelaskan oleh peneliti hasil dari penelitian dan
pembahasannya yang diuraikan secara sistematis sesuai dengan kerangka
pemikiran peneliti.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap
hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan
peneliti serta saran peneliti yang dirumuskan secara kongkrit untuk objek
penelitian.
16
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
top related