Attachment Theory

Post on 14-Jun-2015

271 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Presentasi Attachment Theory oleh Shahnaz Amirah Khansa Mankom A Fikom Unpad

Transcript

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Antar Venus M.A.CommMeria Octavianti M.Ikom

Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Padjadjaran

ATTACHMENT THEORYOleh : Shahnaz Amirah

Khansa210 110 120 025Mankom A 2012

Edward John Mostyn Bowlby

Lahir : 27 Februari 1907 Wafat : 2 September 1990

Bowlby kuliah di Trinity College, Cambridge, di mana ia belajar psikologi dan menghabiskan waktu bekerja dengan anak-anak nakal. Dia kemudian belajar kedokteran di University College Hospital, dan kemudian psikiatri di Rumah Sakit Maudsley.

Mary Dinsmore Salter Ainsworth

Lahir : Desember 1913

Selama di Inggris, Ainsworth bekerja di Tavistock Clinic dengan psikolog John Bowlby, di mana dia meneliti hubungan ibu-bayi. Setelah meninggalkan posisi ini, dia menghabiskan waktu melakukan penelitian tentang interaksi ibu-anak di Uganda.

What is Attachment?

“lasting psychological connectedness between human beings.” (keterikatan psikologi yang berlangsung lama antara manusia).

Asumsi Dasar TeoriBowlby berkata jika seorang anak dibesarkan dengan kepercayaan bahwa pengasuh utama (primary caregiver) mereka selalu ada, mereka cenderung tidak akan mengalami ketakutan dibandingkan mereka yang dibesarkan sebaliknya.

Kepercayaan ini dibentuk selama masa kristis perkembangan anak, dari bayi hingga dewasa, dan ekspektasi yang terbentuk selama masa itu biasanya tidak berubah selama sisa hidup sang anak.

Ekpektasi tersebut terkait dengan pengalaman yang telah dilalui oleh anak. Ekspektasi di sini maksudnya adalah pengasuh akan responsive terhadap kebutuhannya, karena sebelumnya pun si pengasuh selalu memberikan respon.

Konsep Dasar Teori

Prinsip dibalik munculnya attachment adalah kebutuhan akan perasaan aman.

Perasaan aman yang dihasilkan dari attachment yang positif (secure attachment) memiliki hubungan erat dengan kemampuan untuk mengembangkan kreatifitas dan eksplorasi (menguasai lingkungan).

Attachment bukanlah kebutuhan anak yang memungkinkan terjadinya pertumbuhan anak lebih cepat, tetapi merupakan kebutuhan yang terpendam sepanjang hidup manusia.

Karakteristik Attachment

Proximity Maintenance

Safe Haven

Secure Base

Separation Distress

Proximity Maintenance

“Keinginan seseorang untuk selalu berada di dekat orang yang ia andalkan atau figur lekatnya.”

Contohnya ketika anak balita tidak mau dilepas gendongan oleh ibunya

Safe Haven

Sosok yang bisa memberikan keamanan dan kenyamanan di saat anak merasa takut atau terancam.

“Contohnya saat seorang anak jatuh, yang dicari pasti sosok ibu atau pengasuhnya.”

Secure Base“Sosok yang bisa memberikan dasar yang aman pada anak ketika si anak ingin mengeksplorasi keadaan sekitarnya.”

Contohnya saat seorang anak sedang bermain di taman, ia pasti akan sering melihat ke arah ibu atau pengasuhnya.

Separation Distress

Kecemasan yang terjadi ketika sosok yang dekat dengan anak tiba-tiba menghilang.

Contohnya ada kasus pada beberapa anak dimana ketika ia baru mulai bersekolah, si anak akan menangis jika ibu atau pengasuhnya (care giver) pergi meninggalkannya di kelas baru.

Ainsworth’s “Strange Situation”

100 anak diteliti selama 3 menit untuk mengetahui reaksi mereka pada orang asing dan tempat yang tidak dikenal. Dari penelitian inilah ada klasifikasi jenis attachment.

Attachment Behaviour

“Tingkah laku yang dilakukan sesorang ketika dirinya merasa

takut, sakit ataupun terancam. “

Stimulus:

- suara keras dan besar

- objek yang asing

Bentuk Attachment Behaviour

Signaling Behavior :

• Menangis• Tersenyum • Berceloteh• Mengangkat tangan• Berusaha mencari perhatian

Approaching Behaviour :

• Mendekat • Mengikuti• Clinging

Internal Working Model

Hasil interpretasi pengalaman secara terus-menerus dan interaksi seseorang (anak) dengan figur lekat.

Attachment Styles

Secure Attachment

Preoccupied Attachment

Avoidant Attachment

Disorganized Attachment

Contoh Kasus

Link berita : http://news.liputan6.com/read/2021776/video-nenek-gendong-cucu-sejauh-5-km-demi-sekolah

Kutipan KasusTRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Saski Kirana Nur Wahyuni (10) harus berjuang dengan rasa sakit di kedua kakinya. Sejak usia enam tahun anak semata wayang Sinta Sonjaya dan Wahyu yang sudah bercerai ini tak bisa berjalan karena virus polio.Namun semangat untuk sekolah Saski yang tinggal di Kampung Pasir Peti, Desa Margalaksana, Kecamatan Sumedang Selatan ini sangat tinggi."Kalau dipakai berdiri kaki ini sakit sehingga harus terus digendong kalau ingin berpindah tempat," kata Saski saat ditemui di rumahnya, Rabu (16/10).Karena kondisi kakinya seperti itu, Saski tak pernah bermain seperti layaknya anak-anak, ia lebih banyak tinggal di rumah panggung milik neneknya itu. Kedua kaki anak berparas manis ini cacat dan terlihat tulangnya bengkok-bekok di bagian kaki."Sebelumnya ketika usia enam tahun masih bisa berjalan tapi ketika berjalan kakinya membentur meja kemudian jatuh dan ternyata kakinya bengkak. Kemudian dibawa ke dokter dan ternyata sampai sekarang tak bisa berjalan," kata Halimah (65), nenek Saski, kemarin.Ia mengaku mengurus cucunya setelah kedua orang tuanya bercerai dan kini ibunya bekerja di Bandung. "Saya yang merawatnya dan setiap hari sejak kelas satu sampai kelas empat Madrasah Ibtidaiyah (MI)," kata Halimah.Setiap hari, neneknya ini menggendong Saski sejauh hampir 3 km menuju sekolahnya di MI Negeri Ciguling yang ada di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Sumedang Selatan. Halimah harus meniti jalan yang naik turun dari rumahnya ke sekolah di kawasan pegunungan Kareumbi ini."Setiap hari jalan kaki saja, kalau ada ojek yang kenal dan searah ke sekolah kerap dibawa juga," kata Halimah yang menyebutkan cucunya itu berdasar keterangan dokter terkena pengeroposan tulang.Saski mengaku ia ingin terus sekolah karena ingin menjadi guru.

Analisis Kasus Melihat contoh kasus tadi, ada hubungan kelekatan (attachment) pada Saski dan sang nenek, Halimah. Saski yang sudah dirawat oleh Halimah semenjak berusia 7 tahun menjadikan Halimah sebagai figur lekatnya. Halimah yang mengurus dan mengantarkan Saski ke sekolah tiap hari pun membuat Saski merasa aman. Halimah tanpa disadari telah menciptakan secure base bagi Saski agar Saski tidak takut menjalani hidupnya. Hasilnya, di sekolah Saski mempunyai banyak teman dan disukai oleh orang-orang di dekatnya.

Lanjutan...

Jenis attachment mereka ini adalah secure attachment. Anak dengan tipe attachment ini akan mempunyai banyak teman, percaya diri, menghargai diri sendiri, berhasil membangun hubungan yang baik dengan orang lain, dan berhasil dalam bidang pendidikan. Saski juga tidak ingin ada orang lain yang menggendongnya ke sekolah selain neneknya. Ia lebih baik tidak sekolah daripada diantar orang lain. Artinya, Saski menjadi sangat tergantung pada Nenek Halimah. Tapi, anak dengan secure attachment dalam kehidupan sosial biasanya mampu berinteraksi dengan baik dengan orang lain.

Daftar Pustaka

http://psychology.about.com/od/loveandattraction/a/attachment01.htm (diakses pada 14 Maret 2014 pukul 12.05)

http://psychology.about.com/od/loveandattraction/ss/attachmentstyle.htm (diakses pada 14 Maret 2014 pukul 12.05)

http://psychology.about.com/od/profilesal/p/john-bowlby.htm (diakses pada 14 Maret 2014 pukul 12.06)

http://www.simplypsychology.org/attachment.html(diakses pada 15 Maret 2014 pukul 14.55)

http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologi-eka%20ervika.pdf(diakses pada 15 Maret 2014 pukul 15.00)

http://news.liputan6.com/read/2021776/video-nenek-gendong-cucu-sejauh-5-km-demi-sekolah(diakses pada 16 Maret 2014 pukul 18.30)

Littlejohn, Stephen and friends. Encyclopedia of Communication Theory

http://teguh-s--fpsi10.web.unair.ac.id/artikel_detail-43508-Psikologi-ATTACHMENT%20(uts).html(diakses pada 18 Maret 2014 pukul 21.42)

http://news.liputan6.com/read/2021776/video-nenek-gendong-cucu-sejauh-5-km-demi-sekolah

Profil PenulisDara kelahiran Bandung, 5 Agustus 1994 ini sekarang sedang berkuliah di Fikom UNPAD dan mengambil jurusan Manajemen Komunikasi. Ia sering menghabiskan waktu luangnya dengan membaca novel dan bermain biola.Setelah mengikuti mata kuliah Teori Komunikasi, Shahnaz merasa mendapat banyak pengetahuan baru yang sangat bermanfaat. Ia juga akhirnya mengetahui bahwa segala fenomena komunikasi itu pasti memiliki teori.

top related