ASPEK TEKNIS DAUR ULANG LIMBAH
Post on 06-Feb-2016
256 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
ASPEK TEKNIS DAUR ULANG LIMBAH
Minggu 3 & 4:
PROSES PEMISAHAN
Timbulan & Komposisi Sampah Kota
Studi komprehensif antara Lab Buangan Padat dan B3 ITB dengan JICA Adviser “Indonesian Domestik Solid Waste Statistics Year of 2008”
Dari total 485 seluruh kota/kab di Indonesia, 33% memberikan data terkait pengelolaan persampahan
Tingkat Daur Ulang Sampah Kota Diketahui tingkat daur ulang sampah kota tidak lebih
dari 3% Daur ulang dominan dilakukan terhadap sampah
organik, botol PET dan plastik
Urgensi proses pemilahan dan pemisahan sampah yang lebih baik
Proses Pemilahan Sampah
Diskusi: Mengapa proses pemilahan penting dlm pengelolaan persampahan??
Pemilahan sampah kota agar efisien: Berdasarkan kuantitasnya Yang memiliki nilai ekonomis Yang dapat dipilah
Untuk lebih mendorong pemilahan sampah di sumber: Solusi Teknologi Solusi Sosial Solusi Kognitif
1. Solusi Teknologi
Dapat berupa design pewadahan, pengangkutan untuk sampah terpisah kapasitas dipengaruhi oleh kuantitas dan densitas jenis sampah (gr/cm3) Sisa makanan (0,368), gelas (0,295), karet
(0,238), kertas koran (0,099), plastik (0,037) Diskusi: Ide lain??
2. Solusi Sosial
Perbedaan strata sosial memungkinkan perbedaan pendekatan Diskusi Contoh implementasi??
Penegakan hukum dan pemberian insentif mungkin bisa dijadikan alat
Diskusi: Bagaimana dengan daur ulang yang banyak dilakukan sektor informal??
3. Solusi Kognitif
Yaitu timbulnya suatu perubahan kebiasaan sbg hasil dari suatu perubahan pola pikir pengukuran bisa dari kuesioner
Pola pikir seseorang terhadap suatu isu bisa jadi tidak sederhana
Perubahan kebiasaan dapat sangat beragam tergantung pada kondisi dan pilihan2 yg tersedia
Proses Pemisahan Limbah Diskusi: Posisi pentingnya proses
pemisahan dalam DUL?? Suatu proses pemisahan sempurna:
Sering terjadi adalah adanya kontaminasi dalam output yg dihasilkan:
X0 + Y0 + Z0 + …
SeparatorINPUT OUTPUT
XYZ, …
X0 + Y0 + Z0 + …
SeparatorINPUT OUTPUT
X1+Y1+Z1+…X2+Y2+Z2+…X3+Y3+Z3+ …
Jenis Proses Pemisahan
Berdasarkan output yang dihasilkan: Binary Separator (2 Aliran output)
X0 + Y0 Binary 1Separator 2
INPUT OUTPUTX1+Y1X2+Y2
Efektifitas proses pemisahan: RecoveryR(X1) = (X1/X0) * 100%R(Y2) = (Y2/Y0) * 100%
X, Y = massa per waktuR = dlm persen
Mass Balance: X0 = X1 + X2 dan Yo = Y2 + Y1
R(X1) = [(X0-X2) / (X1+X2)] * 100%R(Y2) = [(Y0-Y1) / (Y1+Y2)] * 100%
sehingga
Binary Separator(2)
Bisa saja terjadi kondisi: X2 = Y2 = 0
X0 + Y0 Binary Separator
INPUT OUTPUTX1+Y1X2+Y2
X0 + Y0 Binary Separator
INPUT OUTPUTX1 + Y1
Menjadi
Walaupun R(X1) mjd 100%, hal ini tidak dikehendaki karena tidak sesuai dg fungsinya (tidak ada proses pemisahan yg terjadi) Perlu parameter lain, yaitu Kemurnian
Binary Separator(3)
Parameter lain dalam proses pemisahan: adalah KEMURNIAN
P(X1) = [ X1/(X1+Y1) ] * 100%P(Y2) = [ Y2/(X2+Y2) ] * 100%
Biasanya, input dan output dinyatakan dalam konsentrasi
R(X1) = [X1] ([X0]-[X2]) * 100%[X0] ([X1]-[X2])
[X1] = Konsentrasi X1 dlm aliran output 1[X0] = Konsentrasi X dlm aliran input[X2] = Konsentrasi X dlm aliran output 2Semua konsentrasi dinyatakan dlm persenρX dan ρY = densitas material X dan Y
P(X1) = [X1].ρX[X1].ρX + [Y1].ρY
X0 + Y0 Binary Separator
INPUT OUTPUTX1+Y1X2+Y2
Polynary Separator(1)
Tipe Pertama Polynary Separator:
X0 + Y0
Polynary 1Separator 2 … m
INPUT OUTPUT
X1+Y1X2+Y2…Xm+Ym
• Dua komponen di umpan, separaror memiliki lebih dari dua output aliran, dengan X and Y ditemui di setiap output dengan jumlah yang berbeda
• Recovery X di output aliran 1: R(X1) = (X1/X0) * 100%
• Kemurnian X di output aliran 1: P(X1) = [X1/(X1+Y1)] * 100%
• Sehingga Recovery X di output aliran m: R(Xm) = (Xm/X0) *100%
Polynary Separator(2)
Tipe Kedua Polynary Separator:
X10 + X20+ …+Xn0
Polynary 1Separator 2 … m
INPUT
OUTPUT
X11+X21+…+ Xn1X12+X22+…+ Xn2…X1m+X2m+…+Xnm
• Merupakan kasus yang lebih umum dimana umpan terdiri dari n komponen (X10, X20, X30,…, Xn0) dan akan dipisah menjadi m output X11 adalah X1 yang dihasilkan di output 1 X21 adalah X2 yang dihasilkan di output 1, dst
• Recovery X1 di output 1: R(X11) = (X11/X10) * 100%
• Kemurnian X1 di output 1 (semua X dlm massa/waktu): P(X1) = [X11/(X11+Y21+…+Xn1)] * 100%
Efisiensi Pemisahan Dikembangkan suatu single-value parameter Rietama (1957), dengan input X0, Y0:
E(X,Y) = 100%*|(X1/X0)-(Y1/Y0)| = 100%*|(X2/X0)-(Y2/Y0)|
Worrel (1980):E(X,Y) = (X1/X0)*(Y2/Y0)*100%
Definisi diatas mengantisipasi terjadinya pemisahan sempurna (semua X0 mjd output 1, shg X1=X0 dan Y2=Y0), shg efisiensi mjd 100%
Sebaliknya jika tidak ada pemisahan (X0=X1 dan Y0=Y1) maka efisiensi adalah 0.
Pemisahan Secara Mekanis(Air Classifiers)
Tujuan: untuk memisahkan bahan ringan (a.l materi organik) dari yang berat (a.l fraksi anorganik).
Prinsip: Bahan ringan akan tertangkap dalam aliran
udara keatas dan dibawa oleh udara. Sementara fraksi yang lebih berat akan turun,
tidak dapat dihembuskan oleh aliran udara, selanjutnya harus dipisahkan dengan udara.
Pemisahan Secara Mekanis(Air Classifiers)
Prinsip: Biasanya, dilakukan dengan suatu cyclone tapi
dapat dilengkapi dengan box untuk menangkap partikel yg turun sementara udara keluar disaring (bila diperlukan) dan dikeluarkan.
Udara dapat saja dihempuskan atau dihisap dan kipas dapat ditempatkan sbl atau sesudah cyclone nya.
Air Classifiers
Air Knife Air Classifiers
Bisa juga berupa classifier seri (air knives) dimana udara dihembuskan horizontal ke umpan yg dijatuhkan scr vertical.
Secara aerodynamic, partikel ringan akan terbawa oleh aliran udara sementara yg lebih berat akan memiliki gaya untuk menahan aliran udara dan jatuh sesuai dg besarnya gaya yg dimilikinya.
Air Knife Air Classifiers(2)
Pemisahan Secara Magnetik Dua aplikasi:
Memurnikan campuran pasokan yang mengandung logam
Memurnikan campuran bahan logam Ada dua jenis konfigurasi:
Drum separator: Limbah dijatuhkan ke sebuah silinder yang mempunyai medan magnet.
Belt separator: Limbah dialirkan melalui bagian yg mempunyai medan magnet
Pemisahan Secara Magnetik(2)
Jig Separator
Pemilahan Limbah Scr Mekanis Lainnya
Pemilahan Sampah di Sumber
Pemilahan sampah agar efisien: (1) Berdasarkan kuantitasnya, (2) Yang memiliki nilai ekonomis, (3) Yang dapat dipilah
Wadah sampah basah :- 2 lapis kantong plastik kantong bagian dlm dilubangi untuk meniriskan sampah- Usahakan warna gelap- Menampung sampah organik dapurWadah sampah kering- Usahakan berwarna terang agar pemulung dapat mudah memilih
Pemilahan di Sumber (Cont.) Pemilahan di sumber sangat dikehendaki:
Belum terkontaminasi oleh jenis sampah yang tidak serupa
Memudahkan proses daur ulang selanjutnya Mereduksi biaya pengelolaan sampah
selanjutnya Memperpanjang umur layan TPA karena
berkurangnya jumlah sampah sampai di TPA Sampah terpilah harus dijaga di proses
pengumpulan, pengangkutan, sampai proses pengolahan sampah Metode?? Bila hanya berupa TPA ??
Pemilahan di Sumber (Cont.) Model penempatan sampah terpisah :
Model 1: Pemilahan satu atau beberapa jenis sampah an-organik pada tingkat rumah tangga atau kawasan komersial
Model 2 : Pemilahan sampah organik dari sisa makanan untuk komposting di kawasan perumahan atau komersial
Model 3 : Pemilahan satu atau beberapa sampah an-organik dan sampah organik sisa makanan pada perumahan atau kawasan komersial.
Model 4 : Pemilahan satu atau beberapa sampah an-organik pada TPS (atau tempat publik lain untuk pemilahan).
Pemilahan di Sumber (Cont.)
Model Pengumpulan Secara Terpilah: Model 1 : Penurunan waktu pengumpulan
dari setiap jenis sampah. Model 2 : Pelibatan pemulung dan
jaringannya untuk pengumpulan sampah an-organik.
Model 3 : Pemilahan 1 atau beberapa sampah an-organik pada TPS
Pemilahan di TPA
Kuantitas yang ditangani sangat besar Tidak lagi bisa dilakukan dengan manual Kalaupun bisa scr manual, hanya untuk
sampah dari sumber spesifik Sampah organik terpilah tertimbun di TPA
dapat mengoptimalkan produksi gas methan
Pemilahan di TPA (Cont.)
R = Berat material yg dibawa (pounds per foot panjang belt conveyor )C = Koefisien gesek antara belt conveyor dan permukaan atas slider L = Panjang antar pusat roda (feet)H = Tinggi (feet)
pull
DesainBelt
Conveyor
Gaya Tarik /Belt Pull (BP) = (F0 + F1 + F2), dalam pounds atau satuan gaya lain F0 = Gaya membawa belt sendiriF1 = Gaya membawa material horizontalF2 = Gaya membawa material keatasP = Berat belt (pounds per foot)Q = Berat bagian berputar (pounds per foot panjang belt conveyor)
Pemilahan di TPA (Cont.)
Pemilahan di TPA (Cont.)
top related