APLIKASI MOBILE PENCARIAN RUTE TRANSPORTASI … · Dengan mengimplementasikan algoritma Best-Path ... pencarian rute dua kali transfer membutuhkan ... berbagai macam aplikasi oleh
Post on 13-Mar-2019
243 Views
Preview:
Transcript
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 1
Abstrak - Teknologi Smartphones yang
berkembang tidak hanya menawarkan fungsi
standar dari handphone sebagai alat komunikasi,
tetapi juga menawarkan kemampuan untuk
membantu kegiatan sehari-hari. Salah satu
permasalahan dalam kegiatan sehari-hari yang
sering harus kita hadapi adalah dimana bahwa kita
harus pergi ke suatu tempat tetapi tidak
mengetahui bagaimana caranya untuk mencapai ke
tujuan tersebut.
Pada Tugas Akhir ini, dikembangkan
sebuah aplikasi yang memanfaatkan fitur GPS
(Global Positioning System) pada Smartphones.
Dengan mengimplementasikan algoritma Best-Path
Planning, aplikasi ini nantinya diharapkan akan
dapat memudahkan pengguna Smartphones dalam
mencari rute transportasi umum di Kota Surabaya.
Dari hasil uji coba yang dilakukan
menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat membantu
pengguna terutama yang masih awam dengan
transportasi umum Kota Surabaya. Dalam
menjalankan aplikasi proses start up dan proses
pencarian rute dua kali transfer membutuhkan
waktu yang agak lama. Untuk start-up sendiri
membutuhkan waktu rata-rata 1 menit 15 detik,
dan untuk pencarian rute dua kali transfer
membutuhkan waktu kira-kira 49,55 detik dari
sampel yang diambil secara acak. Hal ini
dikarenakan data transportasi umum Kota
Surabaya yang sangat kompleks dan banyak
sehingga membutuhkan waktu agak lama pada
proses load datanya. Sedangkan untuk fungsi yang
lainnya bisa dikatakan berjalan dengan cepat.
Kata kunci: Best-Path Planning,
Android, Transportasi Umum.
1. Pendahuluan
Berawal dari susahnya mengetahui jalur
transportasi umum apa saja yang bisa digunakan
untuk menempuh suatu tujuan di kota khususnya
Kota Surabaya, sehingga tergeraklah untuk
mengembangkan aplikasi pencarian rute
transportasi umum pada Smartphone. Hal ini
didukung dengan perkembangan teknologi
Smartphone dan pertumbuhan pemakaiannya
sehingga hal ini nantinya akan sangat memudahkan
bagi orang banyak terutama orang-orang yang baru
tinggal di Surabaya atau yang masih awam dengan
transportasi umum di Kota Surabaya. Aplikasi ini
nantinya akan berjalan pada Smartphone dengan
platform Android. Dengan menggunakan koneksi
internet yang semakin murah, GPS (Global
Positioning System) yang semakin umum tersedia
pada Smartphone, Google Maps, dan data-data rute
transportasi umum yang ada di Kota Surabaya
beserta data-data pendukungnya, maka akan
diciptakanlah sebuah aplikasi yang dapat berguna
sebagai guide dalam pencarian rute transportasi
umum di Kota Surabaya.
Data yang sangat banyak dan kompleks
menjadi persoalan tersendiri dalam
mengembangkan aplikasi ini. Yang paling utama
adalah bagaimana caranya menyiasati hal tersebut
sehingga proses pencarian rute tidak terlalu
memakan waktu yang lama sehingga pengguna
tetap merasa nyaman di dalam menggunakan
aplikasi tersebut. Belum lagi ditambah
permasalahan dimana jika rute yang diinginkan
pengguna tidak tersedia. Untuk mengatasinya tentu
saja harus dengan proses transfer rute. Proses
transfer rute itu sendiri bisa hanya sekali transfer,
dua kali transfer, ataupun lebih. Dengan
mengimplementasikan algoritma Best-Path
Planning, diharapkan cara ini dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut.
Diharapkan dalam menjalankan aplikasi ini
nantinya, pengguna akan mendapati sesedikit
mungkin tahapan-tahapan yang harus dilakukan
dalam proses pencarian rute transportasi umum.
Kalau perlu, hanya dengan memasukkan nama
tempat tujuan maka pengguna akan dapat langsung
mengetahui transportasi umum apa saja yang dapat
dinaiki dari lokasi dimana pengguna berada (karena
langsung terdeteksi dari GPS) untuk sampai ke
tempat tujuan. Selain itu, dengan aplikasi tersebut,
diharapkan pengguna juga dapat mengetahui
posisinya pada peta secara dinamis serta ditambah
lagi dengan adanya pemberitahuan kepada
pengguna seandainya tempat tujuan telah cukup
dekat sehingga diharapkan akan sangat
memudahkan pengguna Smartphones dalam
mencari rute transportasi umum di Kota Surabaya.
2. Dasar Teori
2.1. Android OS
Sejak beberapa tahun terkhir ini, Android
OS mulai merajai dunia mobile device.
Bersaing dengan Apple dengan produknya
iphone dan Smartphone blackberry.
Sebenarnya Android itu sendiri adalah sistem
operasi untuk telepon seluler yang berbasis
APLIKASI MOBILE PENCARIAN RUTE TRANSPORTASI UMUM
DENGAN ALGORITMA BEST-PATH PLANNING PADA PLATFORM
ANDROID Rizki Pratiwi, Ary Mazharudin Shiddiqi, S.Kom., M.Comp. Sc, Baskoro Adi Pratomo S.Kom., M.Kom.
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email : mesmerize_1202@yahoo.com
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 2
linux. Android menyediakan platform terbuka
bagi para pengembang untuk menciptakan
berbagai macam aplikasi oleh beragam peranti
bergerak.
Untuk mengembangkan Android agar
bisa lebih baik lagi, oleh Google yang
sebelumnya membeli Android Inc dibentuklah
Open Handset Alliance yang kemudian Open
Handset Alliance mendukung
dikembangkannya lagi standar terbuka di
perangkat seluler. Tidak hanya itu saja, Google
juga merilis kode-kode Android di bawah
lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak
dan standar terbuka perangkat seluler.
Dalam pembuatan aplikasi ini, versi
Android yang digunakan adalah Android versi
2.3. Versi 2.3 disini telah memenuhi standar
untuk aplikasi yang akan dibuat karena
mendukung Google Maps API yang dimana
Google Maps API ini berfungsi agar pengguna
dapat melihat posisi keberadaannya yang
ditampilkan pada peta dan untuk menghitung
jarak.
2.2. Global positioning system (GPS) dan
Assisted Global Positioning System (A-
GPS)
Global Positioning Sistem atau yang
biasa kita kenal dengan GPS adalah suatu
sistem yang dapat membantu mengetahui
posisi keberadaan kita saat ini [5]. Dengan
mentransmisikan sinyal dari satelit ke
perangkat GPS, maka didapatlah data yang
akurat. Cara kerja GPS yaitu dengan menerima
sinyal dari satelit. Perangkat GPS menentukan
lokasi dari minimal 3 satelit yang membentuk
kawasan segitiga dengan mencari longitude,
latitude, dan data lainnya yang diperlukan.
Dapat dilihat seperti Gambar 1.
Gambar 1 Cara kerja A-GPS
Dari Gambar 2 terlihat perbedaan cara
kerja GPS dan A-GPS. Dimana GPS receiver
yang biasanya digunakan oleh kapal, mobil,
dan militer, langsung memperoleh data dari
satelit GPS nya langsung. Sedangkan A-GPS
seperti yang terdapat dalan handphone, data
yang diberikan itu mengambil dari server yang
sebelumnya sudah menyimpan data. Oleh
karena itu, GPS (perangkat khusus)
membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu
kurang lebih 12 menit dan sangat berbeda jauh
dengan A-GPS yang membutuhkan waktu
hanya 20 detik saja.
Untuk keakuratan data, tentunya sangatlah
berbeda jauh. GPS memiliki keakuratan data
yang sangat tinggi, dan bisa bekerja dalam
keadaan cuaca apapun, dan di lokasi manapun.
GPS bisa menampilkan keakuratan data yang
tinggi walaupun cuaca malam, dan siang, baik
di hutan, laut, ataupun berada lingkungan yang
mempunyai gedung-gedung tinggi.
Keistimewaan dari GPS yang lainnya adalah
memiliki akurasi yang tinggi yang bisa
mencapai 15 meter atau bahkan dengan
teknologi Wide Area Augmentation System
(WAAS), keakuratannya bisa mencapai 3
meter.
Sedangkan A-GPS (Assisted Global
Positioning System), didesain agar perangkat
dapat terhubung dengan satelit dengan lebih
cepat dan lebih dapat diandalkan daripada
menggunakan GPS tunggal, dikarenakan data
yang diambil telah disimpan di server GPS.
Untuk keakuratan data, A-GPS memiliki
keterbatasan yaitu dipengaruhi oleh halangan
dari gedung-gedung yang tinggi, kondisi cuaca,
dan lokasi pengguna.
A-GPS menggunakan jaringan seluler 2G
dan 3G serta koneksi paket data GPRS atau
EDGE. Proses mengunduh data memerlukan
transmisi melalui provider layanan jaringan
yang dipakai, oleh sebab itu dikenakan biaya
pada saat penggunaan A-GPS.
2.3. Google Maps API
Google Maps adalah peta virtual yang
disediakan gratis oleh Google dan bisa diakses
online oleh siapapun melalui situs Google
Maps [4]. Google Maps menyediakan banyak
fitur, salah satunya adalah pencarian rute dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Google
Maps juga bisa diakses melalui mobile phone.
Apalagi dengan didukung oleh GPS dari
mobile phone, maka aplikasi dari Google Maps
ini pun akan sangan terasa manfaatnya antara
lain sebagai location tracking. Selain itu,
Google Maps juga menyediakan API
(Application Programming Interface) tidak
berbayar untuk diintegrasikan dengan aplikasi
lain.
Untuk gambar yang ditampilkan dari
Google Maps itu sendiri bukanlah gambar
yang diperbarui secara real-time, melainkan
gambar yang telah berbulan-bulan usianya.
Akan tetapi terkadang gambar yang
ditampilkan adalah gambar terbaru yang
biasanya dikarenakan adanya kejadian-
kejadian yang sangat khusus. Hal ini sangat
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 3
mungkin dilakukan karena meskipun Google
menggunakan kata satelit, beberapa gambar
resolusi tinggi yang ditampilkan adalah
gambar-gambar aerial photography yang
diambil dengan menggunakan pesawat yang
mengudara pada ketinggian 800-1500 kaki.
Selain itu, beberapa gambar tidak sama tingkat
resolusinya. Biasanya, semakin sedikit
populasi suatu daerah, maka semakin kecil
pula resolusi gambar di daerah tersebut. Dan
terkadang di beberapa daerah gambarnya
tertutup oleh awan.
Google Maps API digunakan dalam
aplikasi SITUBOYO ini agar pengguna dapat
mengetahui lokasinya pada peta yang
ditampilkan. Selain itu, juga digunakan untuk
menghitung jarak antara pengguna dengan
lokasi tujuan.
2.4. Best-Path Planning
Dalam Tugas Akhir ini menggunakan
Algoritma Best-Path Planning yang mana
algoritma ini berfungsi untuk mencari rute
yang tersedia dari suatu tempat ke tempat
lainnya dengan jumlah transfer rute sesedikit
mungkin [1]. Karena data yang sedemikian
besar dan resouce perangkat yang dimiliki
terbatas, maka pada aplikasi ini jumlah transfer
rute dibatasi sampai dengan dua kali transfer.
2.4.1. Matriks Transisi
Pembuatan Aplikasi ini
memanfaatkan matriks transisi yang
digunakan untuk mengetahui jumlah
tranfer rute yang dibutuhkan dari tempat
yang satu ke tempat lainnya [1]. Anggap
jumlah tempat yang dilalui oleh angkutan
umum adalah n. Maka kita menggunakan
matriks transisi dengan ukuran 𝑛 𝑥 𝑛.
Selanjutnya kita memberi nilai pada cell
𝑇𝑖 ,𝑗 dari matriks transisi T adalah jumlah
rute langsung yang mungkin bagi
seseorang untuk bepergian dari tempat i ke
tempat j. Otomatis nilai Ti,i adalah 0.
Para ahli telah membuktikan bahwa
pangkat n dari T adalah jumlah rute yang
dapat ditempuh dari lokasi i ke lokasi j
dengan (n − 1) kali transfer, untuk n ≥2.
Definisi standar pangkat n dari T ialah :
Ti,jn = Ti,k
n−1k Tk,j ………………(1)
Dapat diasumsikan bahwa
Ti,jn−1 adalah jumlah rute yang dapat
dilakukan untuk perjalanan dari i ke j
dengan (n − 2) transfer, yang mana ini
berlaku untuk kasus n = 2. Kemudian,
pernyataan pertama dari persamaan di atas
Ti,kn−1, adalah jumlah rute yang mungkin
yang dapat dilakukan untuk perjalanan
dari i ke lokasi penghubung k dengan
(n − 2) kali transfer, dan pernyataan
kedua adalah rute langsung yang mungkin
dapat dilakukan untuk perjalanan dari k ke
j. Dengan mengalikan dua hasil tersebut
akan menghasilkan jumlah total rute untuk
bepergian dari i ke j dan transfer pada k
tertentu dengan (n − 1) kali transfer.
Dengan demikian, menjumlahkan semua k
yang mungkin akan menghasilkan jumlah
total rute untuk bepegian dari i ke j dengan
(n − 1) kali transfer.
2.4.2. Algoritma
Algorithm
Let o and d denote the numbers as-
signed to the origin and destination,
respectively.
1. Trivial cases : if o = d, show an
appropriate message and return a null
plan.
2. Direct : if Qo,d = 1, return any service in
DService(o,d).
3. One transfer : if Qo,d = 2, there must be a
location m such that Qo,m = 1 and Qm,d =
1. Combine any route in DService(o,m)
and any route in DService(m,d) to obtain
a one-transfer plan.
4. Two transfer : if Qo,d = 3, there must be
different location m1 and m2 such that
Qo,m1 = 1, Qm1,m2 = 1, and Qm2,d =1.
Combine one route from each of
DService(o,m1), DService(m1,m2), and
DService(m2,d) to obtain a two transfer
plan.
Gambar 2 Algoritma Best-Path Planning
Gambar 2 adalah algoritma best-
path planning yang di pakai sebagai acuan
dalam pembuatan aplikasi [1]. Algoritma
ini pun langsung diambil dari paper Best-
Path Planning for Public Transportation
Systems.
Algoritma ini mengecek tahapan
demi tahapan apakah perjalanan bisa
dilakukan hanya dengan rute langsung saja
yaitu dengan menggunak 1 lyn atau bus
saja. Apabila tidak, maka dilakukan
pengecekkan ke tahapan selanjutnya yaitu
dengan satu kali transfer saja, dan begitu
pula selanjutnya sampai maksimal dapat
dilakukan dengan 3 angkutan umum saja
atau dengan 2 kali transfer saja.
Langkah-langkah dari algoritma
ini tentu saja harus di indikasikan bahwa
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 4
rute asal dan rute tujuan tidak sama,
seperti yang terlihat di nomor pertama.
Kemudian jika rute asal dan tujuan sudah
tidak sama, maka dilakukan pengecekan
kembali, apakah rute tersebut bisa
dilakukan dengan menggunakan rute
langsung saja. Bisa dilihat di nomor 2,
bahwa apabila 𝑄𝑜 ,𝑑 = 1, maka harus
kembali kepada Dservice (o,d).
Lalu, apabila ternyata rute yang
dimaksud tidak bisa dilakukan dengan rute
langsung, maka kemungkinan yang ada
harus melalui 1 kali transfer rute. Caranya
adalah dengan menemukan titik pertemuan
antara kedua rute asal dan tujuan. Misal
𝑄𝑜 ,𝑑 = 2, maka harus ada lokasi m yang
menemukan kedua rute o dan d seperti
𝑄𝑜 ,𝑚 = 1, dan 𝑄𝑚 ,𝑑 = 1. Dimana
𝑄𝑜 ,𝑚 = 1, dan 𝑄𝑚 ,𝑑 = 1 adalah rute
langsung.
Untuk menemukan rute 2 kali
transfer dapat dilakukan dengan mencari 2
titik temu dari rute asal dan tujuan. Misal
𝑄𝑜 ,𝑑 = 3, maka harus ada 2 lokasi berbeda
m1 dan m2 yang menghubungkan 2 rute
langsung dari rute yang dicari, seperti
𝑄𝑜 ,𝑚1 = 1, 𝑄𝑚1,𝑚2 = 1, dan 𝑄𝑚2,𝑑 = 1.
Dimana m1 adalah titik temu antara rute
langsung dari asal dan rute transfer yang
pertama, dan m2 adalah titik temu antara
rute transfer yang pertama dan rute tujuan
akhir.
Tentunya untuk mencari
kemungkinan transfer rute semuanya
berpusat pada matriks transisi yang telah
ada. Karena matriks transisi itu berfungsi
sebagai penentu dari transfer rute-transfer
rute yang mungkin.
3. Perancangan Perangkat Lunak
3.1. Deskripsi umum Aplikasi
Aplikasi SITUBOYO ini merupakan
sebuah aplikasi mobile pencarian rute
transportasi umum di wilayah Kota Surabaya.
Aplikasi ini dapat memberikan informasi rute
transportasi umum apa saja yang dapat dipilih
dari tempat pengguna berada atau tempat lain
yang diinginkan ke tempat lainnya sesuai
dengan database rute yang ada. Aplikasi ini
dirancang untuk berjalan pada Smartphone
dengan platform Android 2.3.
Proses pencarian rute pada aplikasi
SITUBOYO ini terdiri dari beberapa tahap,
yaitu Load data rute, Load data tempat, Load
Koordinat, Load matriks transisi, Menerima
input user, Menentukan jenis rute, Pencarian
rute, dan Menampilkan hasil pencarian rute.
Setelah tahapan-tahapan itu dilakukan,
maka aplikasi SITUBOYO ini pun bisa
berjalan pada Smartphones Android dan bisa
melakukan pencarian rute sesuai dengan cara
dan fungsinya.
3.2. Perancangan Data
Dalam pembuatan aplikasi ini,
perancangan data merupakan hal penting untuk
diperhatikan. Karena diperlukan data yang
tepat agar dapat menghasilkan aplikasi yang
akurat.
3.2.1. Data Tempat
Dari berbagai macam rute tempat
yang dilalui oleh angkutan umum, data
tempat-tempat tersebut dikumpulkan
menjadi satu file. File tersebut berisi
nama-nama tempat yang dilalui angkutan
umum yang berisi 511 nama tempat.
Nama-nama tempat itu pun di urutkan
berdasarkan alfabet agar mempermudah
penulis dalam membaca. Gambar 3 adalah
contoh gambar dari file data tempat.
Gambar 3 File Data Tempat
3.2.2. Data Rute
Data rute berisi nama-nama lyn dan
bus beserta rutenya masing-masing. Dari
masing-masing rute lyn atau bus
dibedakan menjadi dua, yaitu rute pergi
dan rute kembali. Setiap rute itu dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu nama lyn atau bus
nya, nama tujuan nya dan yang terakhir
adalah rute-rute yang dilaui oleh lyn atau
bus tersebut. Semua bagian-bagian itu
dipisahkan oleh tanda “;” yang dimana hal
tersebut dilakukan agar tidak terjadi
kekeliruan dalam mencari rute tujuan yang
diinginkan, apakah rute tersebut adalah
rute pergi ataukan rute kembali. Untuk
lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 4
berikut :
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 5
Gambar 4 File Data rute
Berdasarkan Gambar 4, dapat kita
lihat masing-masing angkutan umum
memiliki 2 jalur rute. Hal ini bertujuan
untuk membedakan tujuan rute Lyn/bus
tersebut, agar ketika dilakukan pencarian
tidak menimbulkan kebingungan bagi si
pengguna akan arah Lyn/bus manakah
yang harus si pengguna tersebut naiki
apabila di jalan tersebut terdapat 2 arah
yang tiap-tiap arah nya di lalui oleh
Lyn/bus yang sama.
3.2.3. Data Koordinat
Demi mendapatkan hasil yang tepat
maka dibutuhkan sebuah file yang di
dalam nya berisi koordinat-koordinat dari
semua rute yang dilewati oleh angkutan
umum yang ada di Surabaya, yang dalam
aplikasi ini koordinat nya sebanyak 511
rute. Koordinat-koordinat ini nantinya
dipakai dalam mencari lokasi jalanan
terdekat dari posisi pengguna saat itu,
untuk pengingat ketika lokasi tujuan telah
berada dekat, dan masih banyak lagi.
Gambar 5 berikut adalah contoh gambar
dari koordinat yang dibutuhkan dalam
aplikasi.
Gambar 5 File Koordinat
3.2.4. Data Koordinat
Untuk mendapatkan hasil matriks
yang sesuai dibutuhkan beberapa tahapan.
Yang harus dilakukan pertama adalah
membuat matriks transisi T berukuran n x
n yang berisikan jumlah rute langsung
yang mungkin dari satu tempat ke tempat
lainnya. n adalah jumlah tempat yang ada
pada data tempat sehingga Ti,j adalah
jumlah rute langsung yang mungkin dari
tempat i ke tempat j pada data tempat.
Dari matriks T kita bisa
mendapatkan matriks T2 dan T
3 nya dari
proses perhitungan yang dilakukan di
MATLAB yang dimana T adalah rute
langsung, T2 adalah rute sekali transfer
dan T3 adalah rute dua kali transfer. Hal
ini dikarenakan pada aplikasi ini jumlah
transfernya dibatasi sampai dua kali
transfer saja.
Setelah matriks T, T2, dan T
3 sudah
didapatkan, ketiganya kemudian diolah
dan nantinya akan digabungkan sehingga
membentuk sebuah matriks baru yang
digunakan untuk aplikasi ini. Pada Matriks
tersebut nilai-nilai elemennya terdiri dari
0, 1, 2, dan 3. Ti,j = 0 artinya tidak adanya
rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi
j, atau membutuhkan lebih dari dua kali
transfer. Ti,j = 1 artinya rute yang
berangkat dari lokasi i ke lokasi j
merupakan rute langsung. Ti,j = 2 artinya
rute yang berangkat dari lokasi i ke lokasi
j merupakan rute satu kali transfer. Dan
untuk Ti,j = 3 artinya rute yang berangkat
dari lokasi i ke lokasi j merupakan rute
dua kali transfer. Dan Gambar 6
merupakan gambar dari matriks transisi.
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 6
Gambar 6 Matriks Transisi
3.3. Rancangan Aplikasi Secara Umum
Dalam aplikasi ini terdapat beberapa
proses yang dilakukan oleh aplikasi antara lain
dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.
Mulai
Load Data Rute
Load Koordinat
Load Data Tempat
Load Matriks Transisi
Load Maps
Mendapatkan Posisi
User
Input User
Proses Pencarian Rute
Selesai Gambar 7 Activity Diagram Aplikasi
Proses yang dilakukan oleh aplikasi
dimulai dari load data-data yang diperlukan
mulai dari data rute, data tempat, data
koordinat, data matriks transisi, dan
menampilkan maps yang dimana aplikasi ini
mengambil maps yang disediakan oleh Google
Maps, lalu menjalankan proses untuk
mendapatkan posisi user berada, melakukan
inputan rute, serta melakukan proses pencarian
rute angkutan umum itu sendiri.
3.4. Activity Diagram Mencari Rute
Transportasi Umum
Mulai
Apakah Rute
Langsung ?
Menampilkan
Hasil dari Rute
Langsung
Apakah Rute
Sekali Transfer ?
Menampilkan
Hasil dari Rute
Sekali Transfer
Apakah Rute Dua
kali Transfer ?
Menampilkan
Hasil dari Rute
Dua Kali
Transfer
Menampilkan Pesan Rute
Tidak Ditemukan atau
Membutuhkan Lebih dari
Dua Kali Transfer
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Selesai
Memasukkan Rute Asal dan
Rute Tujuan
Proses
pencarian rute
langsung
Proses
pencarian rute
Sekali Transfer
Proses
pencarian rute
Dua Kali
Transfer
Gambar 8 Gambar Activity Diagram
mencari rtute transportasi umum
Gambar 8 merupakan Activity Diagram
untuk mencari rute angkutan umum. Proses
dimulai dari proses input tempat asal dan
tempat tujuan oleh pengguna. Lalu dilakukan
pengecekan terhadap tempat yang di-input-kan
apakah termasuk jenis rute langsung, rute
sekali transfer, rute dua kali transfer, atau tidak
termasuk ketiganya. Kemudian akan dilakukan
proses untuk menentukan rute-rute yang
mungkin. Jika tempat yang dimasukkan tadi
termasuk dari ketiga jenis rute di atas, maka
akan ditampilkan hasil dari pencarian rute.
Tetapi apabila tempat yang di-input-kan tidak
termasuk dari ketiga jenis rute maka akan
ditampilkan pesan bahwa rute tidak ditemukan
atau membutuhkan lebih dari dua kali transfer.
4. Uji Coba
4.1. Uji Coba Fungsionalitas
Uji coba fungsionalitas ini berfungsi
untuk melihat apakah fungsi-fungsi dasar dari
aplikasi bisa berjalan, dan kemudian hasilnya
diambil dengan meng-capture tampilan
tersebut.
Uji coba fungsionalitas ini sendiri meliputi
tampilan utama aplikasi, pengambilan lokasi
terdekat sebagai input lokasi asal, pencarian
rute, detail rute, dan pemberitahuan kepada
pengguna jika tujuan sudah dekat.
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 7
4.1.1. Tampilan Utama Aplikasi
Ketika aplikasi dijalankan maka
tampilan yang akan tampil pertama kali
adalah seperti pada Gambar 9.
Gambar 9 Gambar tampilan utama aplikasi
Dapat dilihat bahwa disana ada dua
Auto text view yang harus diisi oleh
pengguna untuk mencari rute transportasi
umum yang diinginkan. Di Auto text view
itulah pengguna memasukkan lokasi awal
dan lokasi tujuan dari tempat asal dan
tempat yang ingin dituju.
Terdapat juga tampilan peta yang
didalamnya berisi titik merah yang
merupakan lokasi pengguna saat itu.
4.1.2. Pengambilan Posisi Terdekat
Sebagai Input Lokasi Asal
Ada kalanya terjadi sebuah kasus
dimana pengguna ingin pergi ke suatu
tempat tetapi tidak mengenal lingkungan
dimana dia berada saat itu. Untuk
membantu mengatasi permasalahan seperti
itu, dibuatlah fasilitas berupa sebuah
tombol “Terdekat” dimana pengguna
dapat mengisi lokasi awal secara otomatis.
Dengan tombol tersebut, lokasi awal akan
terisi dengan lokasi yang paling dekat
dengan lokasi pengguna saat itu. Selain
itu, diberikan juga sebuah informasi
kepada pengguna berupa jarak untuk
menuju lokasi tersebut. Contoh
penggunaan fasilitas ini dapat dilihat pada
Gambar 10.
Gambar 10 Gambar Pengambilan Lokasi
Terdekat sebagai Input Lokasi Asal
4.1.3. Pencarian Rute
Setelah lokasi asal dan lokasi tujuan
diisi, pengguna kemudian harus menekan
tombol “Cari”. Hasil dari pencarian rute
tersebut kemudian akan ditampilkan di
bawahnya. Contoh tampilan hasil
pencarian rute dapat dilihat pada Gambar
11. Pada contoh gambar tersebut, lokasi
asal adalah “Kejawan Putih Tambak” dan
lokasi tujuannya adalah “Mulyosari”.
Gambar 11 Gambar Hasil Pencarian Rute
4.1.4. Pencarian Rute
Hasil pencarian rute hanya
menampilkan informasi berupa nama
angkutan umum yang harus dinaiki, tujuan
angkutan umum tersebut, tempat naik, dan
tempat dimana pengguna harus turun
nantinya. Akan tetapi, selain itu
sebenarnya pengguna juga dapat melihat
detail dari rute yang dipilihnya. Caranya
adalah cukup dengan menekan pada baris
rute yang diinginkannya. Setelah itu
pengguna akan diarahkan pada halaman
baru berisi lokasi-lokasi yang akan
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 8
dilewati pada rute tersebut dan sebuah peta
yang menunjukkan dimana pengguna
berada saat itu. Peta tersebut akan
bergerak secara otomatis menyesuaikan
dengan pergerakan pengguna. Tampilan
dari detail rute tersebut dapat dilihat
contohnya pada Gambar 12.
Gambar 12 Gambar Detail Rute
4.1.5. Pemberitahuan Kepada Pengguna
Jika Tujuan Sudah Dekat
Pada halaman Detail Rute, selain
dapat melihat detail rute, pengguna juga
akan mendapatkan sebuah informasi lain
yaitu pemberitahuan jika pengguna sudah
dekat dengan lokasi tujuan. Pemberitahuan
ini baru akan muncul pada saat pengguna
berada pada jarak tertentu dari lokasi
tujuan. Selain itu, terdapat suara “beep”
ketika tujuan sudah berada pada radius
100 meter dan selama itu pula suara akan
berbunyi hingga tiba di titik 0 meter.
Contoh tampilannya dapat dilihat pada
Gambar 13.
Gambar 13 Gambar Pemberitahuan
Kepada Pengguna jika Tujuan Sudah Dekat
4.2. Uji Coba Performa
Berikut adalah scenario-skenario dalam
uji coba performa aplikasi SITUBOYO.
4.2.1. Skenario 1
Pada skenario ini, akan dilakukan
beberapa kali uji coba untuk melihat performa
aplikasi pada waktu dijalankan. Hasil dari uji
coba tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
Tabel 1 Tabel Hasil Uji Coba Skenario 1
Uji
coba
ke-
Waktu Start-
Up
Pengurangan Daya
Baterai
1 1 m 15,92 s 3%
2 1 m 15,91 s 2%
3 1 m 15,52 s 0%
4 1 m 15,38 s 0%
5 1 m 15,32 s 0%
6 1 m 14,36 s 0%
7 1 m 15,77 s 0%
8 1 m 15,63 s 1%
9 1 m 15,84 s 1%
10 1 m 15,37 s 0%
Rata-
rata
1 m 15,50 s 1 %
Dari tabel hasil uji coba tersebut, dapat
diketahui bahwa proses start-up aplikasi
SITUBOYO membutuhkan waktu yang cukup
lama. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kompleksnya
rute transportasi umum yang ada di Kota Surabaya
sehingga banyak sekali data yang harus di load.
Selain waktu start-up yang lama, konsumsi baterai
SITUBOYO juga cukup besar untuk sebuah
aplikasi. Selain data yang sangat banyak, juga
dipengaruhi oleh penggunaan Google Maps API
untuk menampilkan peta.
4.2.2. Skenario 2
Untuk skenario ini, dilakukan beberapa
kali uji coba pencarian rute yang membutuhkan dua
kali transfer. Uji coba hanya dilakukan pada rute
dengan dua kali transfer dan tidak dilakukan pada
rute langsung ataupun rute dengan sekali transfer
dikarenakan pada rute langsung dan rute sekali
transfer, waktu pencariannya relatif sangat cepat.
Sedangkan pada rute dengan dua kali transfer,
proses pencarian rutenya relatif agak lama.
Uji coba dilakukan dengan mencoba
melakukan pencarian rute secara acak dari suatu
lokasi ke lokasi lainnya yang membutuhkan dua
kali transfer. Hasil uji coba dapat dilihat pada Tabel
2.
SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE JANUARI 2012
Rizki Pratiwi - 5107100056 9
Tabel 2 Tabel Hasil Uji Coba Skenario 2
Uji
coba
ke-
Rute Waktu
Proses
1 Bibis – Juwingan 25,06 s
2 Gemblongan – Nambangan 48,68 s
3 Adityawarman – Aswotomo 5,27 s
4 Imam Bonjol – Sultan
Iskandar Muda
1 m 6,07 s
5 Klampis Jaya – Karah 45,67 s
6 Kramat Gantung – Kampung
Seng
45,48 s
7 Nginden Taman Intan – Karah
Agung
53,08 s
8 Masjid Agung Surabaya –
Yos Sudarso
1 m 28,49 s
9 Teuku Umar - Bronggalan 1 m 0,97 s
10 Tambak Segaran Wetan -
Bogowonto
56,69 s
Rata-rata 49,55 s
Hasil uji coba menunjukkan bahwa proses
pencarian rute dengan dua kali transfer
membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini
disebabkan karena pada proses ini dilakukan
pemindaian di seluruh bagian matriks transisi.
Selain itu, dapat diketahui juga bahwa rute dengan
dua kali transfer yang lokasi awal dan lokasi
tujuannya berada pada bagian awal data
membutuhkan waktu pencarian yang lebih cepat
daripada untuk lokasi-lokasi yang terletak pada
bagian tengah atau akhir data.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba yang telah
dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan yang
dapat diambil, yaitu:
1. Aplikasi SITUBOYO yang dikembangkan
berhasil mengimplementasikan agoritma
Best-Path Planning dalam pencarian rute
transportasi umum di kota Surabaya.
2. Matriks Transisi yang digunakan sangat
mempermudah dalam proses pencarian
rute, terlebih pada kondisi rute sekali
transfer dan rute dua kali trasnfer.
3. Dengan kompleksnya rute transportasi
umum yang ada di kota Surabaya dan
banyaknya data tempat yang dilewati,
penggunaan matriks transisi membutuhkan
waktu yang lama pada proses load data
dan untuk pencarian rute dua kali transfer.
Pada hasil uji coba, load data
membutuhkan waktu rata-rata 1 menit 15
detik. Sedangkan untuk pencarian rute dua
kali transfer membutuhkan waktu rata-rata
49,55 detik.
6. Daftar Pustaka
[1] Chao-Lin Liu, 2002, Best-Path Planning for
Public Transportation Systems, In
Proceedings of the Fifth International IEEE
Conference on Intelligent Transportation
System.
[2] Pratomo, Baskoro Adi, 2008, Perancangan
dan Pembuatan Perangkat Lunak Informasi
Angkutan Umum dengan Memakai Cell ID
untuk Menentukan Posisi.
[3] Pemerintah Kota Surabaya, 2011.
Transportasi,
<URL:http://www.surabaya.go.id/infokota/i
ndex.php?id=7, diakses tanggal 13 mei
2011>.
[4] Wikipedia. 2011. Google Maps,
<http://en.wikipedia.org/wiki/Google_Maps,
diakses 5 Desember 2011>.
[5] Wikipedia. 2011. A-GPS, <
http://id.wikipedia.org/wiki/A-GPS, diakses
30 November 2011>.
[6] TechGue.com, 2010. Mengenal 6 Versi OS
Android,
<URL:http://techgue.com/mengenal-6-versi-
os-android.html, diakses tanggal 26
November 2011>.
[7] Efahmi, 2010. Rute dan kode angkutan
umum di Surabaya,
<http://blog.efahmi.info/rute-dan-kode-
angkutan-umum-di-surabaya/diakses 17
April 2011>.
[8] Nurkhamid, 2009. Jalur bus kota trayek lyn
line bis kota
Surabaya,<http://nurkhamid.wordpress.com/
2009/08/04/jalur-bus-kota-trayek-lyn-line-
bis-kota-surabaya/, diakses 07 November
2011>.
top related