ANTROP & Survey Konsumsi 140312

Post on 05-Aug-2015

328 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

Transcript

Pustaka

1. Gibson, R.S. 2005. Priciples of Nutritional Assessment. Oxford University Press, Cetakan kedua. New york. ..

2. Gibson R.S, 1993. Nutritional Assesment A Laboratory Manual,3. Jellife, C.D.B. & Jellife E. F. Patrice, 2005. Community Nutrition

Assessment4. Indriati E. 2010. Antropometri. PT Cipta Aji Parama, Yogyakarta

2

Penilaian Status GiziPengukuran

langsungPengukuran tidak langsung1. Antropometri

2. Biokimia3. Klinis4. Biofisik

1. Survei Konsumsi

2. Statistik vital3. Faktor Ekologi

Jellife, C.D.B. & Jellife E. F. Patrice, 2005. Community Nutrition

Assessment

PENILAIAN STATUS GIZIPENILAIAN STATUS GIZIBERDASARKAN ANTROPOMETRIBERDASARKAN ANTROPOMETRIPENILAIAN STATUS GIZIPENILAIAN STATUS GIZI

BERDASARKAN ANTROPOMETRIBERDASARKAN ANTROPOMETRI

Nurhaedar JafarProgram Studi Ilmu Gizi

FKM UNHAS

Keadaan yg diakibatkan oleh status keseim-bangan antara jumlah asupan (“intake”) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (“requirement”) oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis: (pertum-buhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliha-raan kesehatan, dan lainnya)

PENGERTIAN STATUS GIZI

PENGERTIAN INDIKATOR STATUS GIZI

Tanda-tanda yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh (pertumbuhan fisik ukuran tubuh antropometri)

ANTROPOMETRI ANTROPOMETRI SEBAGAISEBAGAI

INDIKATOR STATUS GIZIINDIKATOR STATUS GIZI

ANTROPOMETRI ANTROPOMETRI SEBAGAISEBAGAI

INDIKATOR STATUS GIZIINDIKATOR STATUS GIZI

CARA PENILAIAN STATUS GIZI

1. Nilai-nilai indeks antropometri (BB/U, TB/U atau BB/TB, IMT/U) dibandingkan dengan nilai RUJUKAN/STANDAR………….

2. Dengan menggunakan batas ambang (“cut-off point”) untuk masing-masing indeks, maka status gizi seseorang atau anak dapat ditentukan.

3. Istilah status gizi dibedakan untuk setiap indeks yang digunakan agar tidak terjadi kerancuan dalam interpretasi.

Rujukan/Standar Antropometri yg digunakan di Indonesia

Harvard NCHS

WHO-2005

BATAS AMBANG & ISTILAH STATUS GIZI UNTUK INDEKS BB/U, TB/U dan BB/TB

Edaran Dirjen Kesmas Depkes RI 31 Juli 2000 tentang : PSG baku antropometri yang digunakan di Indonesia adalah baku WHO-NCHS

Keputusan Menteri Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan No.920/Menkes/SK/VIII/2002 No.920/Menkes/SK/VIII/2002

tentang tentang Klasifikasi Status Gizi BalitaKlasifikasi Status Gizi Balita

INDEKSINDEKS STATUS GIZISTATUS GIZI WHO-NCHSWHO-NCHS

BB/UBB/U Gizi LebihGizi Lebih

NormalNormal

Gizi KurangGizi Kurang

Gizi Sangat Kurang Gizi Sangat Kurang (Buruk)(Buruk)

> 2SD> 2SD

-2SD s/d 2SD-2SD s/d 2SD

< -2SD s/d – 3SD< -2SD s/d – 3SD

< -3SD< -3SD

TB/UTB/U TinggiTinggi

NormalNormal

Pendek (Stunted)Pendek (Stunted)

> 2SD> 2SD

-2SD s/d 2SD-2SD s/d 2SD

< -2SD< -2SD

BB/TBBB/TB GemukGemuk

NormalNormal

Kurus (Wasted)Kurus (Wasted)

Sangat KurusSangat Kurus

> 2SD> 2SD

-2SD s/d 2SD-2SD s/d 2SD

< -2SD s/d – 3SD< -2SD s/d – 3SD

< -3SD< -3SD

Kategori dan Ambang batas Status Gizi Anak berdasarkan Indeks

12

TABEL RUJUKAN WHO-NCHS

UMUR (bulan)

Nilai BB (Kg)

-3 SD -2 SD -1 SD Me +1 SD +2 SD +3 SD

0 1.8 2.2 2.7 3.2 3.6 4.0 4.3

1 2.2 2.8 3.4 4.0 4.5 5.1 5.6

2 2.7 3.3 4.0 4.7 5.4 6.1 6.7

3 3.2 3.9 4.7 5.4 6.2 7.0 7.7

4 3.7 4.5 5.3 6.0 6.9 7.7 8.6

5

.

.

4.1 5.0 5.8 6.7 7.5 8.4 9.3

10

.

.

5.9 6.9 7.9 8.9 9.9 10.9 11.9

36 9.7 11.2 12.6 14.1 16.1 18.0 20.0

Tabel. Rujukan BB/ U untuk Anak Perempuan Usia 0-36

Kategori & Ambang batas Status Gizi Anak berdasarkan Indeks dan

Standar WHO-2005

Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaKeputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNo.1995/Menkes/SK/XII/2010 No.1995/Menkes/SK/XII/2010

tentang tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi AnakStandar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak

Untuk menilai Status Gizi anak di gunakan Standar Untuk menilai Status Gizi anak di gunakan Standar Antropometri WHO 2005Antropometri WHO 2005

INDEKSINDEKS STATUS GIZISTATUS GIZI WHO-2005WHO-2005

BB/UBB/U

0-60 bulan0-60 bulanGizi LebihGizi Lebih

Gizi baikGizi baik

Gizi KurangGizi Kurang

Gizi Buruk (Sangat Kurang)Gizi Buruk (Sangat Kurang)

> 2SD> 2SD

-2SD s/d 2SD-2SD s/d 2SD

< -2SD s/d – 3SD< -2SD s/d – 3SD

< -3SD< -3SD

PB/U atauPB/U atau

TB/UTB/U

0-60 bulan0-60 bulan

TinggiTinggi

NormalNormal

Pendek Pendek

Sangat PendekSangat Pendek

> 2SD> 2SD

-2SD s/d 2SD-2SD s/d 2SD

-3SD s/d < -2SD-3SD s/d < -2SD

< -3SD< -3SD

BB/PB atauBB/PB atau

BB/TBBB/TB

0-60 bulan0-60 bulan

GemukGemuk

NormalNormal

Kurus Kurus

Sangat KurusSangat Kurus

> 2SD> 2SD

-2SD s/d 2SD-2SD s/d 2SD

< -2SD s/d – 3SD< -2SD s/d – 3SD

< -3SD< -3SD

IMT/UIMT/U

0-60 bulan0-60 bulanGemukGemuk

NormalNormal

Kurus Kurus

Sangat KurusSangat Kurus

> 2SD> 2SD

-2SD s/d 2SD-2SD s/d 2SD

< -2SD s/d – 3SD< -2SD s/d – 3SD

< -3SD< -3SD

IMT/UIMT/U

5-18 tahun5-18 tahunObesitasObesitas

GemukGemuk

NormalNormal

Kurus Kurus

Sangat KurusSangat Kurus

> 2SD> 2SD

>1SD s/d 2SD>1SD s/d 2SD

-2SD s/d 1SD-2SD s/d 1SD

-3SD s/d <-2SD-3SD s/d <-2SD

< -3SD< -3SD

TABEL STANDAR ANTROPOMETRI WHO-2005

Standar BB/U, Laki-laki umur 0-60 bulanStandar BB/U, Laki-laki umur 0-60 bulan

Standar PB/U, Laki-laki umur 0-24 bulan

Standar TB/U, Laki-laki umur 24-60 bulanStandar TB/U, Laki-laki umur 24-60 bulan

Standar BB/PB, Laki-laki umur 0-24 bulanStandar BB/PB, Laki-laki umur 0-24 bulan

Standar BB/PB, Laki-laki umur 24-60 bulanStandar BB/PB, Laki-laki umur 24-60 bulan

Standar IMT/U, Laki-laki umur 0-24 bulanStandar IMT/U, Laki-laki umur 0-24 bulan

Standar IMT/U, Laki-laki umur 24-60 bulanStandar IMT/U, Laki-laki umur 24-60 bulan

Standar IMT/U, Laki-laki umur 5-18 tahunStandar IMT/U, Laki-laki umur 5-18 tahun

Rujukan vs StandarWHO (1995) membedakan istilah rujukan (reference) dengan standar (standard).

Rujukan Satu set ukuran anak sehat A sama/lebih baik dari rujukan

Standar Satu set ukuran anak sehat dengan

memasukkan target, norma tertentu. Bagaimana seharusnya.

• dikembangkan dengan mengukur anak dikembangkan dengan mengukur anak yang sehat, tanpa mempertimbangkan yang sehat, tanpa mempertimbangkan faktor lingkungan lain.faktor lingkungan lain.

• memberikan penjelasan pencapaian memberikan penjelasan pencapaian pertumbuhan anak-anak yang SEHAT. pertumbuhan anak-anak yang SEHAT. (diskriptif)(diskriptif)

• multi ras, satu negaramulti ras, satu negara

• Pengukuran setiap 3 bulan, 6 bulan, Pengukuran setiap 3 bulan, 6 bulan, potong lintangpotong lintang

• memasukkan variabel lingkungan yang memasukkan variabel lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan bayi, mempengaruhi pertumbuhan bayi, seperti kebiasaan menyusui eksklusif, seperti kebiasaan menyusui eksklusif, tidak merokok, tidak alkohol.tidak merokok, tidak alkohol.

• menggambarkan bagaimana anak-anak menggambarkan bagaimana anak-anak HARUS TUMBUH (preskriptif)HARUS TUMBUH (preskriptif)

• multi ras, multi negaramulti ras, multi negara

• Frekuensi pengukuran lebih sering Frekuensi pengukuran lebih sering (mingguan, bulanan untuk bayi 0-24 (mingguan, bulanan untuk bayi 0-24 bulan), potong lintang untuk anak 18-72 bulan), potong lintang untuk anak 18-72 bulan.bulan.

NCHS-78 WHO 2005

Multicentre Growth Reference Study (MGRSMGRS)) Norma dalam MGRSNorma dalam MGRS

• Kondisi sosial ekonomi, lingkungan• Cukup bulan, tunggal• Tidak sakit• Ibu tidak merokok, alkohol• Makanan bayi dan anak optimal;

- Eksklusif/predominantly sekurangnya 4 bulan- Diteruskan menyusui sampai sekurangx 12 bln- Dikenalkan MP-ASI pada usia 6 bulan

Hal-hal baru (inovatif) dari standar WHO

Preskriptif (prescriptive) menggambarkan bagaimana anak harus tumbuh.

Menggunakan bayi yang disusui eksklusif sebagai model

Sampelinternasional

(6 negara; Brazil, Ghana,India, Norwegia,Oman,AS)

Untuk menilai obesity

Menggunakan multi indeks untuk menentukan status pertumbuhan

Pengukuran harus diikuti dgn tindak lanjut

Perbandingan antar centerdan penyajian Standar

WHO-2005

Rerata Panjang Badan anak menurut Umur di 6 negara MGRS

Rerata Tinggi Badan anak menurut Umur di 6 negara MGRS

Indikator berdasarkan Z-Score;WHO 2005

(Pemantauan Pertumbuhan)Z-Score PB/U BB/U BB/PB IMT/U

> 3 Sangat tinggi Mungkin ada mslh, cek BB/PB, IMT/U

Sangat gemuk

Sangat gemuk

>2 gemuk gemuk

> 1 Risiko gemuk Risiko gemuk

0 (Me)

<-1

<-2 Pendek BB kurang Kurus Kurus

<-3 Sangat Pendek

BB sangat kurang

Sangat kurus Sangat kurus

Kenapa Tidak Memakai Rujukan Lokal

Rujukan lokal sulit karena:1. Untuk mengembangkannya tidak mudah, perlu

sampel yang memenuhi syarat: sehat, tidak memiliki masalah sosial-ekonomi, asupan optimal disertai variabel lingkungan.

2. Jumlah sampel minimum per umur dan per jenis kelamin: 200 orang

3. Memerlukan biaya yang tidak murah. 4. Hanya cocok untuk keperluan internal, tidak dapat

digunakan untuk membandingkan antar negara.

Prinsip 1: Rujukan antropometri dibentuk berdasarkanSebaran NORMAL nilai indikator pada populasiSehat, tidak mempunyai masalah Sos-Ekon

Kurva Sebaran Normal Nilai Z_Score Indikator Antropometri

Pertimbangan dalam Menetapkan Batas Ambang (“Cut-off point”) Status Gizi

Didasarkan pada asumsi resiko kesehatan:1. Antara -2 SD s/d +2 SD tidak memiliki atau beresiko

paling ringan untuk menderita masalah kesehatan2. Antara -2 s/d -3 atau antara +2 s/d +3 memiliki

resiko cukup tinggi (“mode-rate”) untuk menderita masalah kesehatan

3. Di bawah -3 SD atau di atas +3 SD memiliki resiko tinggi untuk menderita masalah kesehatan

95%

1. Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila 95 % balita berstatus gizi baik (antara -2 SD s/d +2 SD)

2%2%

2. Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya ada 2,0 % balita berada antara -2 SD dan -3 SD, atau antara +2 SD dan +3 SD

0.5%0.5%

3. Suatu masyarakat disebut tidak mempunyai masalah kesehatan masyarakat bila hanya ada 0,5 % balita berada di bawah -3 SD, atau di atas +3 SD

4. Bila dalam masyarakat ada lebih dari 2,5% balitaberada <-2 SD tetapi kurang dari 0,5% berada<-3 SD kemungkinan besar penyebabnya masa-lahnya adalah kekurangan zat gizi karena berbagaifaktor (kemiskinan, ketidak tahuan, pola asuh yangberkaitan dengan penyakit)

5. Bila dalam suatu masyarakat ada lebih dari 2,5 %balita <-2 SD dan lebih dari 0,5% anak < -3 SD,maka masyarakat tersebut masih memiliki masalahgizi yang perlu penanganan secara komprehensifterhadap akar masalahnya.

KONDISI GIZI IDEAL dan TARGET PROGRAM

Untuk mencapai keadaan gizi masyarakat yangideal dalam masyarakat yang masih tinggi preva-lensi gizi kurangnya, program perbaikan gizi biasanya menetapkan TARGET PENCAPAIAN yangbertahap.

Sebagai contoh:Tahun 2000 Indonesia masih memiliki prevalensiKEP sebesar 25% yang terdiri dari 17% gizi kurangdan 8% gizi buruk.

Untuk mencapai keadaan ideal (2,5% balita <-2 SD), pemerintah mentargetkan penurunan prevalensi KEP < 20% pada thn 2009, <15% pada thn 2014, <10% pada thn 2019, <5% pada thn 2024 yang pada akhirnya kondisi ideal dapat tercapai.

KERANCUAN UMUM MENGARTIKAN KONDISI IDEALDAN TARGET PROGRAM

Ada anggapan, kalau target pencapaian sdh terlampaui maka program perbaikan gizi tdk perlu diprioritaskan. Contoh: Target program tahun 2009: Menurunkan KEP ≤ 20%, tahun 2007 tercapai sampai 18,7%. Karena target program sudah terlampaui, maka ada kebijakan pengalokasian dana program perbaikan gizi jauh lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.

Kebijakan ini KURANG TEPAT karena target program sebesar 20% merupakan target antara bukan target akhir. Target akhir adalah mencapai keadaan ideal, yaitu 2,5%.

PERTANYAAN:Apakah jika keadaan ideal sudah tercapai tidak perlu program gizi lagi ?

JAWAB: Masih perlu untuk tetap mempertahankan keadaanideal, dan masalah gizi lebih kemungkinan sudah meningkat dan perlu dicegah.

Sebaiknya KEWASPADAAN harus terus dilakukanagar tidak terjadi keadaan yang memburuk tiba-tiba.

PENILAIAN STATUS GIZIPENILAIAN STATUS GIZIINDIVIDU BALITAINDIVIDU BALITA

PENILAIAN STATUS GIZIPENILAIAN STATUS GIZIINDIVIDU BALITAINDIVIDU BALITA

+2

M

-2

-2 +2M

+2

-2

M

BB

/TB

BB

/U

TB/U

12

15 16

13 14

9

1011

8

21

3

5

46

7

17

Interpretasi status gizi anak (Anak no. 1 s/d 9)

No.No.

AnaAnakk

Indeks AntropometriIndeks Antropometri

KeteranganKeteranganBB/UBB/U TB/UTB/U BB/TBBB/TB

11 BaikBaik PendekPendek GemukGemuk Kronis-Kronis-GemukGemuk

22 LebihLebih PendekPendek GemukGemuk Kronis-Kronis-GemukGemuk

33 BaikBaik NormalNormal GemukGemuk GemukGemuk

44 LebihLebih NormalNormal GemukGemuk GemukGemuk

55 LebihLebih NormalNormal NormalNormal BaikBaik

66 LebihLebih NormalNormal GemukGemuk GemukGemuk

77 LebihLebih NormalNormal NormalNormal BaikBaik

88 BaikBaik PendekPendek NormalNormal KronisKronis

99 BaikBaik NormalNormal NormalNormal BaikBaik

No.No.

AnaAnakk

Indeks AntropometriIndeks Antropometri

KeteranganKeteranganBB/UBB/U TB/UTB/U BB/TBBB/TB

1010 BaikBaik NormalNormal NormalNormal BaikBaik

1111 KurangKurang PendekPendek NormalNormal KronisKronis

1212 KurangKurang NormalNormal NormalNormal BaikBaik

1313 BaikBaik NormalNormal KurusKurus AkutAkut

1414 BaikBaik NormalNormal KurusKurus AkutAkut

1515 KurangKurang PendekPendek KurusKurus Kronis-AkutKronis-Akut

1616 KurangKurang NormalNormal KurusKurus AkutAkut

1717 KurangKurang NormalNormal KurusKurus AkutAkut

Interpretasi status gizi anak (Anak no. 10 s/d 17)

PENILAIAN STATUS GIZIPENILAIAN STATUS GIZIMASYARAKATMASYARAKAT

(KELOMPOK BALITA)(KELOMPOK BALITA)

PENILAIAN STATUS GIZIPENILAIAN STATUS GIZIMASYARAKATMASYARAKAT

(KELOMPOK BALITA)(KELOMPOK BALITA)

-3 SD -2 SD -1 SD 1 SD 2 SD 3 SDMed

ZSc_BB/U

ZSc_TB/U

ZSc_BB/TB

- TIDAK KRONIS - TIDAK AKUT (IDEAL)

STATUS GIZI POPULASIBALITA (Keadaan 1)

-3 SD -2 SD -1 SD 1 SD 2 SD 3 SDMed

ZSc_BB/U

ZSc_TB/U

ZSc_BB/TB

- KRONIS - TIDAK AKUT

STATUS GIZI POPULASIBALITA (Keadaan 2)

-3 SD -2 SD -1 SD 1 SD 2 SD 3 SDMed

ZSc_BB/U

ZSc_TB/U

ZSc_BB/TB

- TIDAK KRONIS - AKUT

STATUS GIZI POPULASIBALITA (Keadaan 3)

-3 SD -2 SD -1 SD 1 SD 2 SD 3 SDMed

ZSc_BB/UM

ZSc_TB/UM

ZSc_BB/TB

- KRONIS - AKUT

STATUS GIZI POPULASIBALITA (Keadaan 4)

PENYAJIAN DATA PENYAJIAN DATA STATUS GIZISTATUS GIZI

MASYARAKATMASYARAKAT

PENYAJIAN DATA PENYAJIAN DATA STATUS GIZISTATUS GIZI

MASYARAKATMASYARAKAT

Informasi tentang status gizi masyarakat tersebutpenting bagi perumusan kebijakan dan perencana-an program gizi yang lebih tepat.

IndeksAntrop

KecamatanA

KecamatanB

Kecamatan C

BB/U 35,0 % 35,0 % 35,0 %

CONTOH: Prevalensi menurut 1 indeks antropom. di 3 Kecamatan

Informasi status gizi masyarakat yang dinilai hanya dengan indeks BB/U

IndeksAntrop

KecamatanA

KecamatanB

Kecamatan C

BB/U 35,0 % 35,0 % 35,0 %

TB/U 5,0 % 40,0 % 40,0 %

CONTOH: Prevalensi menurut 2 indeks antropom. di 3 Kecamatan

Informasi status gizi masyarakat yang dinilai dengan indeks BB/U dan TB/U

IndeksAntrop

KecamatanA

KecamatanB

Kecamatan C

BB/U 35,0 % 35,0 % 35,0 %

TB/U 5,0 % 40,0 % 40,0 %

BB/TB 25,0 % 5,0 % 25,0 %

CONTOH: Prevalensi menurut 3 indeks antropom. di 3 Kecamatan

Informasi status gizi masyarakat yang dinilai dengan indeks BB/U, TB/U dan indeks BB/TB

Perbandingan antara WHO-NCHS dengan

WHO-2005

Perbedaan P-TB/U z-scores antara WHO dan NCHS pada anak laki-laki

Source: WHO Multicentre Growth Reference Study Group. WHO Child Growth Standards: Length/height-for-age, weight-for-age, weight-for-length, weight-for-height and body mass index-for-age: Methods and development. Geneva: World Health Organization, 2006.

Age (months)

Le

ng

th /

He

igh

t (c

m)

60

80

10

01

20

0 2 4 6 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60

0

-1

-2

-3

1

2

3

WHONCHS

Source: WHO Multicentre Growth Reference Study Group. WHO Child Growth Standards: Length/height-for-age, weight-for-age,

weight-for-length, weight-for-height and body mass index-for-age: Methods and development. Geneva: World Health Organization, 2006.

Age (months)

We

igh

t (K

g)

51

01

5

0 2 4 6 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60

0

-1

-2

-3

WHONCHS

Perbedaan BB/U z-score antara WHO dan NCHS pada anak laki-laki

Apakah sesuai dipakai di Indonesia

(Analisis Riskesdas 2007 & 2010)

GRAFIK 1. Rata-rata Nilai Z_Score Balita 0-60 Bulan:Gabungan Anak Laki-laki dan Perempuan (Riskesdas 2007)

Profil KMS Balita 2008Variabel KMSVariabel KMS KMS LamaKMS Lama KMS Balita 2008KMS Balita 2008

Rujukan/StandarRujukan/Standar WHO-NCHSWHO-NCHS WHO, 2005WHO, 2005

Milestone perkembanganMilestone perkembangan WHO-NCHSWHO-NCHS IDAIIDAI

Garis PertumbuhanGaris Pertumbuhan Berdasarkan % Median Berdasarkan % Median (70, 80, ….., 120)(70, 80, ….., 120)

Berdasarkan SD-Score (-Berdasarkan SD-Score (-3, -2, ……, 3)3, -2, ……, 3)

Garis MerahGaris Merah Pada 70 % MedianPada 70 % Median Pada – 3 SDPada – 3 SD

Jenis kelaminJenis kelamin Tidak dibedakanTidak dibedakan DibedakanDibedakan

DesainDesain LandscapeLandscape PortraitPortrait

Skala garis berat badanSkala garis berat badan 1 garis 2 ons1 garis 2 ons 1 garis 1 ons1 garis 1 ons

Kenaikan Berat Badan Kenaikan Berat Badan Minimum (KBM)Minimum (KBM)

Tidak dicantumkanTidak dicantumkan DicantumkanDicantumkan

FokusFokus 0-60 bulan 0-60 bulan Anak 0-24 bulanAnak 0-24 bulan

Kurus Masih kurus

Sudah normal

17

Garis pertumbuhan normal

Grafik anak laki-laki 0-24 bln Grafik anak perempuan 0-24bln

S E K I A NSEMOGA BERMANFAAT

SURVEI KONSUMSI

Nurhaedar Jafar

Pengertian• Kegiatan pengumpulan variabel yang

berkaitan dengan apa yg dimakan dan diminum termasuk suplemen, berapa banyak, variasi, frekuensi dari seseorang maupun kelompok dalam waktu singkat, sehingga diketahui rata-rata asupan zat gizi beserta kecukupannya atau kebutuhannya.

Tujuan

Lebih dari 50% penyebab kematian ada hubungannya dengan gaya hidup

(terutama konsumsi).

Kita bukan terserang penyakit-penyakit

berbahaya ini, melainkan kita sendiri yang

memasukkan penyakit-penyakit pembawa

kematian ini ke dalam tubuh kita.

KONSUMSI MASYARAKAT

Konsumsi Tingkat Nasional

Konsumsi Tingkat RT

KONSUMSI INDIVIDU

RECALL 24 JAM

Recall 24 jam Deskripsi mendetail semua mamin + suplemen Ditaksir dengan ukuran RT & cara masak Food Model Protokol wawancara distandarirasi Flat slope syndrome Rata-rata intake sampel besar Respon rate tingi Cepat, mudah, murah, bisa u/ buta huruf Manula & anak-anak ?

• Dalam SUSENAS, RISKESDAS, data konsumsi dengan recall 24 jam hanya 1 hari; karena variasi hari pengambilan data yg ada dapat mewakili hari-hari dalam satu minggu mewakili rata-rata konsumsi gizi masyarakat Indonesia

• Berapa banyak hari yg di recall sangat tergantung ketepatan data yg diinginkan dan variasi konsumsi masyarakat.

FOOD MODEL

• Contoh makanan yg menyerupai bentuk aslinya

• Agar respondent/pasien mudah menerima pesan sehingga memudahkan terjadinya perubahan perilaku makan sehari-hari yg baik

Waktu dikonsumsi

Menu Komposisi makanan

Pengolahan/ cara masaknya

Porsi (URT)

Jlh (gram)

Makan pagiMakanan Ringan

Makan siangMakanan Ringan

Makan malam

Apakah ini pola makan yang biasanya dikonsumsi? A. Ya B. TidakBila tidak, mengapaApakah mengkonsumsi Suplement vitamineral? A. Ya....B. TidakBila ya, apa namanya….. dosisnya ….. dan sejak kapan dikonsumsi……?

Langkah-langkah Recall 24 jam

Ukuran Rumah Tangga

• Membantu dalam menaksir ke dalam berat (gram)

• Seringkali pangan tidak tersedia padanan ukuran porsinya dalam URT, (Porsi tidak sesuai dengan URT)

• Perlu daftar URT bersifat lokal untuk jenis pangan lokal.

Penggunaan Daftar URT NO.

Jenis & Nama Makanan URT Berat Taksiran

Berat Nyata (gram)

Benar - Salah

1 Sumber Karbohidrat - Nasi - Beras - Roti

1 prg sdg½ gls4 iris

20010040

2 Sumber protein hewani - Daging sapi - Telur ayam negeri

2 ptg1 btr

5060

3 Buah - Pepaya - Pisang

1 ptg sdg1 bh sdg

10075

4 Susu - Susu sapi bubuk - Susu sapi

4 sdm1 gls

50200

5 Makanan Jajanan - Klepon - Martabak

4 bh1 ptg

5075

Pengolahan Data

Daftar komposisi bahan makanan

• Daftar komposisi nilai gizi bahan makanan berisikan nilai gizi dari beragam pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia.

• Daftar ini berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi  serta sebagai penilaian pada konsumsi makanan sehari-hari apakah telah memenuhi kecukupan zat gizi

DKBM• F-EDIBLE: bagian a/persentase berat pangan

yg dapat dimakan (bdd) • F-Weight: berat makanan yg dianalisis

u/mendapatkan zat gizi sesuai yg tertera dalam daftar,

• Mis.: beras, bdd=100% artinya semua dimakan.

• Kandungan energi beras:365 Kal dihitung per 100 gram F-Weight.Foodgroup: kelompok pangan, digunakan

u/mempermudah mendapatkan informasi dari pangan tersebut terkait kesamaan jenis a/bahan asalnya

Daftar Komposisi Bahan Makanan

Validitas data dengan cara;

Alat yg Dibutuhkan

Faktor Konversi yg Dibutuhkan

PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG

Buku ‘ Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang’

4 Prinsip Gizi Seimbang :

• Makanan Beragam

• Pola Hidup Sehat/Bersih

• Pola Hidup Aktif/Olahraga

• Memantau BB

8 Bab: Pendahuluan/Bumil & Busui/ 0-2 thn/3-5 thn/6-9 thn/

remaja/ dewasa/lansia

Aktivitas Fisik

Piramida Gizi Seimbang Indonesia

Makanan Pokok

Sayur Mayur

Lauk-pauk hewani

Lemak,Gula,Garam

Buah-buahan

Lauk Pauk Nabati

Contoh makan sehari dg gizi tidak seimbang :Banyak lemak, banyak manis,kurang sayur dan buah

Lemak,Gula,Garam

Lauk Pauk Nabati

Lauk Pauk Hewani

Buah & Sayur Mayur

Makanan Pokok

1057

1023

386

553

KALORI

L: 19

L: 64

L: 12

L: 68

Lemak

Mengganti sebagian dg makanan rendah lemak,kurangi manis dan asin, tambah banyak sayur dan buah, menjadi seimbang

Lemak,Gula,Garam

Lauk Pauk Nabati

Lauk Pauk Hewani

Buah

Makanan Pokok

K:523

K:510

K:190

K:275

KALORI

L: 9

L: 32

L: 6

L: 34

Lemak

Sayur Mayur

ANGKA KECUKUPAN GIZI

• AKG; kecukupan rata2 zat gizi setiap hari bagi hampir semua populasi, menurut klp umur, sex, ukuran tubuh, tingkat aktifitas fisik, fisiologis tertentu agar hidup sehat dan dapat melakukan kegiatan sosial ekonomi yg diharapkan

AKG 2004

FOOD FREKUENSI

FFQ

• Kuesioner frekuensi makanan (FFQ) dirancang untuk menilai kebiasaan/pola makan dengan menanyakan frekuensi pangan/makanan/ kelompok makanan tertentu yang dikonsumsi selama periode tertentu ( bulan atau tahun)

Makanan yg terdaftar pada formulir FFQ harus :a) sumber utama dari kelompok zat gizi yang di teliti b) makanan yang berkontribusi terhadap variabilitas

dalam asupan antara individu dalam populasic) Makanan yg umumnya dikonsumsi dalam studi

populasi. d) Panjang daftar makanan berkisar 20 - 200 item

FFQ Kualitatif

Protein Nabati

Frequency

Hari Minggu bulan Tahun Tidak

pernah

Tempe

Tahu

Kedelai

SKOR FFQ

SKOR FFQ

Jenis yang dikonsumsi > 1/ hr 1/hr 3 /mgg

1-2/mgg

< 1/ mgg

Tdk pernah

Sumber Fe

-Daging merah Hati Jus jeruk Daging ayam

Sumber asam folat

Penghambat Absorpsi Fe

Teh

Jenis lauk-pauk yang dikonsumsi

> 1/ hr 1/hr 3-6 /mgg

1-2/mgg

≤1/ bln

Tdk pernah

Sumber hayati lautIkan lautUdangKepitingCumi-cumiKerangBandeng Mujair Lain-lainLauk pauk lainnya Daging sapi Daging ayam Daging kambing Telur Tempe TahuLainnya

NoLauk

HewaniJmlh

Frekuensi Konsumsi Lauk hewani

TotalSkor Rata-rata

>1x/hari(50)

1x/hari(25)

3-6x/mggu

(15)

1-2x/mggu

(10)

Jarang(1)

Tidak pernh

(0)

1 Dagingn 0 0 5 18 25 42 90

3,1Skor 0 0 75 180 25 0 280

2 Hatin 0 0 2 6 18 64 90

1,2Skor 0 0 30 60 18 0 108

3 Telurn 1 5 33 25 21 5 90

10,5Skor 50 125 495 250 21 0 941

4 Udangn 0 1 5 11 23 50 90

2,6Skor 0 25 75 110 23 0 233

5 Ikann 79 9 1 1 0 0 90

47,8Skor 3.950 225 15 110 0 0 4300

6 Ayamn 1 4 17 42 19 7 90

9,4Skor 50 100 255 420 19 0 844

7 Kerangn 0 0 0 3 10 77

0,6Skor 0 0 0 45 10 0 55

8 Cumi2n 0 0 0 12 14 64 90

2,2Skor 0 0 0 180 14 0 194

Lainnya n 0 0 1 12 41 36 90 2,6

Skor Konsumsi Lauk Hewani Pasien Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Tahun 2010

SKOR FFQ

SKOR FFQ

Skor Komsumsi Sumber Serat Pasien Di Puskesmas Antara, Tahun 2012No Sumber Serat Jml Frekuensi Makan Total Skor Rata-

rata

>4x/hr 2-3x/hr 1x/hr 5-6x/mg 2-4x/mg 1x/mg 1-3x/bln 1-2x/thn TP

Skor 4 2,5 1 0,79 0,43 0,14 0,07 0,02 0

1 Bayamn 0 2 38 0 27 46 2 0 6 121

0,50Skor 0 5 38 0 11,61 6,44 0,14 0 0 61,19

2 Kangkungn 0 4 46 0 22 38 3 0 8 121 0,58

Skor 0 10 46 0 9,46 5,32 0,21 0 0 70,99

3 Daun singkongn 0 3 12 0 8 52 19 2 25 121 0,26

Skor 0 7,5 12 0 3,44 7,28 1,33 0,04 0 31,59

4 Sayur daun hijau n 0 4 47 0 10 37 4 0 19 121 0,55

Skor 0 10 47 0 4,3 5,18 0,28 0 0 66,76

5 Sayur kacang2n 0 6 21 0 24 39 13 0 18 121 0,43

Skor 0 15 21 0 10,32 5,46 0,91 0 0 52,69

6 Worteln 0 0 16 1 12 65 6 0 21 121 0,26

Skor 0 0 16 0,79 5,16 9,1 0,42 0 0 31,47

7 Apeln 0 1 12 0 4 46 40 0 18 121 0,21

Skor 0 2,5 12 0 1,72 6,44 2,8 0 0 25,46

8 Pisangn 0 4 71 0 22 16 5 0 3 121 0,76

Skor 0 10 71 0 9,46 2,24 0,35 0 0 93,05

9 Pepayan 0 0 55 0 13 26 14 1 12 121 0,53

Skor 0 0 55 0 5,59 3,64 0,98 0,02 0 65,23

10 Nangkan 0 0 3 0 2 23 35 5 53 121 0,07

Skor 0 0 3 0 0,86 3,22 2,45 0,1 0 9,63

11 Jerukn 0 1 18 0 7 59 20 1 15 121 0,27

Skor 0 2,5 18 0 3,01 8,26 1,4 0,02 0 33,19

12 Sirsakn 0 0 0 0 2 17 35 8 59 121 0,04

Skor 0 0 0 0 0,86 2,38 2,45 0,16 0 5,85

13 Rambutann 0 0 0 0 2 10 9 60 40 121 0,03

Skor 0 0 0 0 0,86 1,4 0,63 1,2 0 4,07

14Langsat

n 0 0 0 0 2 10 9 59 41 121 0,03

Skor 0 0 0 0 0,86 1,4 0,63 1,18 0 4,07

Kuesioner FFQ Semi Kuantitatif

top related