Antimalaria Dr. Teo

Post on 21-Jan-2016

119 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

it

Transcript

OBAT-OBAT ANTIMALARIA

dr. Theodorus, MMedSc

Staf Laboratorium Farmakologi

FK Unsri

Hari Malaria Sedunia : 25 April 2010 (a day to act)

I. PENDAHULUAN

Malaria adalah penyakit parasit; 4% kematian global yang disebabkan oleh P. Falciparum, P. Vivaks, P. Ovale dan P. Malarie

WHO (2005): 500 juta kasus/tahun di dunia dan 25% nya di Asia Tenggara

Spektrum klinik akibat penyakit ini: anemia berat koma terutama anak-anak dan wanita hamil

Indonesia (2005): 3 juta kasus klinis Jawa & Bali: 500.000 kasus (All BSE: Blood slide Exam

are positive) Luar Jawa dan Bali : sisanya (BSE hanya separuhnya)

I. Pendahuluan

46,2 % tinggal didaerah endemis Insidens malaria cenderung meningkat daerah yg dulu

bebas sekarang berjangkit (KLB= Kejadian Luar Biasa) Beban daerah endemik: resistensi majemuk obat &

vektor WHO (1999-2000): Thailand & Myanmar sulfadoksin-

pirimetamin bermanfaat hanya 5 tahun WHO melakukan 2 pendekatan: penemuan obat-obat

baru dan meneliti kombinasi obat-obatan yang dipasarkan

I. Pendahuluan

Malaria: laju pertumbuhan ekonomi lambat (miskin) Beban malaria diatasi dengan vaksin WHO (2006): menganjurkan pengobatan kombinasi

terutama daerah yg memang terbukti adanya resistensi ACTMalaria 2000 (Asian Colloborative Training Network

for Malaria) ACT (Artemisinin-Based Combination Therapy) 2006 2009: - Arsuamoon (tablet) : Artemeter + amodiakuin - Artem (injeksi) : Artemisin

I. Pendahuluan

WHO (2002) Artesunat Rektal malaria berat (per-oral tidak dapat

diberikan atau pasien tidak sadar ; dan malaria pada anak-anak, serta jarak ke tempat rujukan jauh)

UK (2006) Coartem (Riamet): artemeter + lumefantrin

I. Pendahuluan

Penggunaan antimalaria rasional:1. Dasar biologi malaria: stadium pre-eritrosit, darah dan seksual

2. Masa inkubasi: P.Falciparum (9-14 hr); P.Vivaks (12-17 hr); P.Ovale (16-18 hr); dan P. Malarie {10-40 hr (28 hr)}

3. Diagnosa tepat: pemeriksaan darah tepi

4. Tujuan pengobatan (pendatang atau bukan): termasuk dosis,frekuensi,cara dan lama pemberian, ESO, interaksi obat, kontraindikasi serta

5. Resistensi

Major features of severe or complicated falcifarum malaria in adults

Impaired consciousness or seizures Renal impairment (oliguria < 0,4 ml/kg body weight

per hour or creatinine > 265 μmol/l) Acidosis (pH < 7,3) Hypoglycaemia ( <2,2 mmol/l) Pulmonary oedema or acute respiratory distress

syndrome (ARDS) Haemoglobin < 8 gr/dl Spontaneous bleeding/DIC Shock (algid malaria – BP < 90/60 mmHg) Haemoglobinuria (without G6PD deficiency)

II. KLASIFIKASI OBAT-OBAT ANTIMALARIA

Obat malaria dibagi berdasarkan kerjanya pada tahapan perkembangan Plasmodium:

Skizontosid darah dan jaringan Gametosid Sporontosid

Pembagian ini sesuai dengan tujuan pengobatan malaria:

1. Pencegahan kausal: bekerja pada bentuk jaringan awal plasmodium dalam hati shg invasi ke darah

Pencegahan kausal

serta transmisi dapat dicegah

Misal: proguanil dan primakuin]

2. Pencegahan relaps (radikal): Bekerja pada bentuk jaringan laten P. Ovale dan P. Vivaks yang tersisa, setelah bentuk hepatik dilepaskan ke dalam sirkulasi

Misal: primakuin dan klorokuin (tambahan)

3. Pencegahan supresi dan klinik (skizontosid darah): bekerja pada stadium aseksual eritrositik untuk mencegah terbentuknya skizon eritrosit shg menghilangkan serangan klinis malaria (clinical cure)

Pencegahan supresi

dan juga mengeliminasi parasit secara komplet dari tubuh pasien (suppresive cure)

Misal:

= Skizontosid darah kerja cepat: klorokuin, kina, meflokuin, atovaqauon dan artemisin

= Skizontosid darah kerja lambat: antifolat, antibiotika

4. Gametosid: bekerja dng mencegah terbentuknya stadium seksual eritrositik shg transmisi ke nyamuk dihindari

Misal: Klorokuin dan Kina (P.Vivaks, Ovale dan Malarie)

4. Gametosid

Sedangkan primakuin (P. Falciaprum)

5. SPORONTOSID Bekerja dengan mencegah transmisi malaria dng

menghambat terbentuknya oosit dan sporosit dalam tubuh nyamuk yang terinfeksi

Misal: seluruh antimalaria dapat digunakan untuk tujuan ini

III. OBAT-OBAT ANTIMALARIA

1. KLOROKUIN Suatu derivat 4-aminokuinolin yg merupakan senyawa

difosfat Berupa bubuk putih, pahit & larut dalam air & stabil

Mekanisme Kerja Belum jelas diduga dng menghambat polimerasi heme Efektif pd stadium eritrositik P.Ovale, P.Vivaks, dan

P.Malarie

Mekanisme kerja

Bersifat gametosidal untuk ke 3 jenis plasmodium diatas Resistensi: protetin CG2 dan Hemozin

Farmakokinetik Absorpsinya baik dan cepat i.m atau subkutaneus Aman diberikan per-oral laju absorpsi & distribusi

hampir sama Kadar puncak plasma: 3-5 jam, waktu paruh 30-60 hari

Farmakokinetik

Distribusinya lambat karena banyaknya obat ini dijaringan (hati, empedu, ginjal dan paru) perlu dosis besar mencapai kadar efektif di plasma

Biotransformasi melalui sitokrom P450 2 metabolit aktif (desetilklorokuin & bisdes-etil klorokuin)

25% bentuk metabolit diekskresikan dlm urin

INDIKASI Malaria

Indikasi

Amubiasis ekstraintestinal Gangguan autoimun seperti reumatoid artritis, sistemik

lupus dan sarkoidosis

Kontraindikasi Penderita miastenia gravis atau epilepsi Penyakit hati atau saluran cerna berat, gangguan

neurologik dan darah (G6PD hemolisis) Psoriasis

1. Klorokuin

ESO Bila dosis tepat: aman Efek toksik akut: dosis besar dng cara cepat (parenteral)

dan yg utama berupa gangguan kardiovakuler (hipotensi, vasodilatasi, supresi fungsi miokard, aritmia bahkan henti jantung), dan sistem saraf pusat (bingung, konvulsi serta koma). Bila dosis > 5 gram fatal

Yg sering terjadi (oral): gangguan saluran cerna, sakit kepala, gangguan visual, dan urtikaria

ESO

Penderita kulit gelap (darked skin) gatal-gatal Retinofati (gangguan penglihatan) dan ototoksik

Interaksi obat Tidak boleh diberikan bersama fenilbutazon dan

preparat Au dermatitis Meningkatnya kejadian kejang bila diberikan bersama

meflokuin Mengantagonis kerja antikonvulsan

Interaksi obat

Kaolin dan antasida tidak boleh diberikan bersama 4 jam setelah pemberian obat ini

PREPARAT DAN DOSIS Klorokuin fosfat: tablet dan sirup. Di Puskesmas yaitu

150 mg basa dan dipasaran misalnya Resochin hanya 100 mg basa

Klorokuin hidroklorit: injeksi 5o mg (40 mg basa dalam 5 cc)

Preparat dan dosis

Dewasa dan anak-anak: Dosis awal: 10 mg/kgBB, diikuti 5 mg/kgBB setelah 6

jam, 5 mg/kgBB pada kari ke 2 dan ke 3 Profilaksis: 500 mg dimulai 1 minggu sebelum masuk

daerah endemis, diikuti sekali seminggu pada hari yg sama didaerah tersebut, dan diteruskan paling sedikit 6 minggu setelah kunjungan

1. KlorokuinPENGOBATAN MALARIA P.FALCIPARUM YG

RESISTEN THD KLOROKUIN

Obat pilihan Obat alternatif

Kina sulfat (oral) atau

Kina dihidroklorit (parenteral ) atau

Kina glukonat (parenteral)

Kina + tetrasiklin oral atau parenteral atau

Kina + antifolat oral atau parenteral Pirimetamin +sulfadiazin

(sulfametoksazol) atau Pirimetamin + sulfadoksin

1. Meflokuin

2. Meflokuin (oral) + kombinasi pirimetamin +sulfadoksin oral

3. Klindamisin (oral atau parenteral) tunggal atau kombinasi dng kina

4. Artemisin

2. PIRIMETAMIN (2-4 DIAMINO 5p-KLOROFENIL-ETILPIRIMIDIN) Berupa bubuk putih, tidak berasa, larut dalam air dan

sedikit larut dalam HCl Sering digunakan untuk anak-anak, harganya murah Penggunaan jangka panjang (5 tahun) tidak

dianjurkan resistensi & efek toksik

MEKANISME KERJA Menghambat dihidrofolat reduktase plasmodium

pembentukan inti skizon dihati dan darah gagal Skizontosid darah kerja lambat, efek antimalaria mirip

progunanil

Mekanisme kerja

Bersama golongan sulfa menimbulkan efek sinergis karena pembentukan asam dehidropteroat dihambat oleh sulfa

Resistensi mutasi genetikasparagin menggantikan serin pada posisi S 108 N

FARMAKOKINETIK Absorpsi lambat tp lengkap di saluran cerna, kadar

puncak plasma 4-6 jam dan waktu paruh 80-95 jam (absorpsi lambat)

Farmakokinetik

Distribusi luas, berakumulasi di ginjal, paru, hati dan empedu

Metabolitnya dijumpai dalam urin dan ASI

INDIKASI Malaria Toksoplasmosis terutama yg disebabkan T.gondii

ESO Ringan, tetapi bila digunakan untuk jangka panjang

ESO

1 : 5000 s/d 1 : 8000 reaksi kulit berat fatal; misalnya eritema multiforme; Steven Johnson Syndrome, nekrosis epidermal

Anemia megaloblastik Penderita defisiensi asam folat (dosis besar) stop pengobatan leukovorin (asam folinat)

Dapat juga menyebabkan serum sickness type reactions, urtikaria, dermatitis eksfoliativa dan hepatitis

Kontraindikasi Alergi terhadap golongan sulfa

Kontraindikasi

Wanita hamil TS akhir dan ibu menyusui Anak < 2 tahun

INTERAKSI OBAT Sulfa dan meflokuin meningkatkan efektivitasnya

PREPARAT DAN DOSIS Tablet 25 mg (Daraprim) bentuk kombinasi dengan

sulfadiazin (Suldox);

Preparat dan dosis

Dengan sulfadoksin (Fansidar); dapson (Maloprim), klorokuin (Daraklor) serta meflokuin (investigasi)

Profilaksis dewasa: bentuk kombinasi (dng sulfadoksin) diberikan 1 tablet ( 1 X seminggu), seminggu sebelum masuk ke daerah endemis, diteruskan selama berada di daerah tersebut pada hari yang sama setiap minggu; dan diteruskan 6 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut

3. PRIMAKUIN Derivat 8-aminokuinolin tersedia dalam bentuk garam

difosfat Mudah larut dalam air, stabil dalam larutan, mengalami

dekomposisi bila terkena sinar atau udara

MEKANISME KERJA Belum diketahui, diduga sebagai mediator oksidasi-

reduksi parasit Efektif pada stadium hepatik lanjut (late hepatic) dan

bentuk laten di jaringan (P.Ovale dan P.Vivaks)pengobatan radikal (relaps)

Mekanisme kerja

Bersifat gametosidal terhadap 4 spesies Plasmodium terutama P. Falciparum

FARMAKOKINETIK Menimbulkan hipotensi bermakna bila diberikan

parenteral, karena itu diberikan per-oral Absorpsinya hampir komplet, konsentrasi puncak

plasma: 3 jam; waktu paruh : 6 jam Metabolisme cepat3 metabolit derivat karboksil

(utama)

3. Primakuin

INDIKASI Malaria Pneumosistis karinii

KONTRAINDIKASI G6PD dan defisiensi NADH reduktase Gangguan sistemik yg cenderung mengalami

granulositopenia Penyakit autoimun, misal reumatoid artritis, SLE Wanita hamil

3. Primakuin

EFEK SAMPING OBAT Biasanya ditolerir dng baik, biasanya yg sering timbul

berupa gangguan saluran cerna, sakit kepala, neutropenia dan anemia (methemoglobinemia) yg akan bertambah berat pada penderita defisiensi NADH redukatase serta leukositosis

Pada penderita G6PDBlack water feveranemia hemolitik (urin kehitaman dan Hb menurun drastis)

3. Primakuin INTERAKSI OBAT Tidak boleh diberikan bersama dengan obat-obatan yg

menimbulkan anemia atau yg menekan sumsum tulang

PREPARAT DAN DOSIS Tersedia dalam bentuk tablet 26,3 mg setara dgn 15 mg

basa Pengobatan relaps P.Ovale dan P.Vivaks - Dewasa: 15 mg/kgBB/hari/ selama 14 hari - Anak-anak: 0,3 mg/kgBB/hari selama 14 hari

4. KINA DAN ALKALOID SINKONA

Pertama kali (1633) untuk pengobatan demam, dalam bentuk bubuk

Sinkona (mengandung 20 alkaloid) yg bermanfaat di klinik

MEKANISME KERJA Kuinolin berikatan dengan heme ikatan obat-heme

kompleks Saturasi rantai heme polimer

Mekanisme kerja

Bersifat skizontosid darah, juga bersifat gametosidal untuk P.Vivaks dan P. Malarie

Tidak digunakan untuk profilaksis kurang efektif Efek untuk malaria yg resisten thd klorokuin

FARMAKOKINETIK Absorpsinya baik, per-oral maupun intramuskular Per-oral80% diabsorpsi usus bagian atas; kadar

puncak plasma 3-8 jam; waktu paruh 11 jam

Farmakokinetik Di metabolisme di hati melalui CYP3A4;

hanya 20% diekskresikan dalam bentuk utuh di urin; ekskresinya melalui ginjal lebih cepat pada urin asam

INDIKASI Malaria Nocturnal leg cramp

ESO

Biasanya ringan, berupa gggan sal.cerna

(nausea, mual dan diare) Sinkonisme: kumpulan gejala tinitus, sakit

kepala, gangguan visual (blurred vision) dan telinga

Asma, anemia hemolitik dan leukopenia dapat terjadi meski jarang

Kontraindikasi

Hipersensitifitas Neuritis optik atau tinitus Tanda-tanda hemolisis Miastenia gravis Hati-hati pemberian obat ini pada penderita DM

INTERAKSI OBAT Antasida menurunkan absorpsinya. Obat ini menurunkan absorpsi

digoksin. Meningkatkan efek obat penghambat neuromuskular. Mengantagonis efek penghambat suksinilkolin. Simetidin

menurunkan bersihan ginjalnya

PREPARAT DAN DOSIS

Tablet 100 mg dan suspensi 80 mg/ml dlm botol 10 cc

Malaria akut - Dewasa: 3 X 650 mg/hari selama 3-5

hari - Anak-anak: 25 mg/kgBB/hari dalam

dosis terbagi selama 3 –5 hari

5. MEFLOKUIN

Pertama kali digunakan di Thailand P.Falciparum yg resisten terhadap klorokuin

Derivat 4-kuinolin metanol, bubuk putih & tak berasa

MEKANISME KERJA Belum jelas, diduga mirip kina; kemungkinan dng

menghambat polimerasi heme & membentuk kompleks toksik

Bersifat skizontosid darah yg kuattrofozoit matur & skizon; serta bersifat sporontosidal

Mekanisme kerja

Biasanya digunakan Wisman yg mengunjungi daerah endemis (diduga ada resistensi klorokuin)

FARMAKOKINETIK Diberikan per-oral, karena par-enteral menyebabkan

reaksi lokal yang berat Absorpsinya baik disaluran cerna bila ada makanan;

kadar puncak 17 jam karena sirkulasi enterohepatiknya ekstensif

Farmakokinetik

Efek toksik di SSP lebih kurang 50% kasusataksia, gangguan penglihatan atau pendengaran, perubahan fungsi motorik dan mimpi burukhilang sendiri dan biasanya ringan

INDIKASI Malaria yang resisten terhadap klorokuin

KONTRAINDIKASI Gangguan konduksi jantung

Kontraindikasi

Wanita hamil TS I, dan menyusui serta anak-anak dng BB < 5 kg

Riwayat gangguan neurologik, misal epilepsi Penyakit hati

INTERAKSI OBAT Tidak boleh diberikan bersama klorokuin, kina dan

halofantrin Artesunat meningkatkan efeknya

Interaksi obat

Tetrasiklin dan ampisilin meningkatkan kadarnya dlm darah

Meningkatkan risiko kejang bila diberikan pada penderita epilepsi yg mendapat asam valproat

PREPARAT DAN DOSIS Di USA; tablet 250 mg garam (setara 228 mg basa);

Kanada dan negara-negara lain: 274 mg garam (setara 250 mg basa)

Preparat dan dosis

Profilaksis Dewasa & anak > 45 kg: 250 mg/minggu dimulai 3

minggu sebelum masuk daerah endemis; selama dilokasi pada hari yg sama dan dilanjutkan 4 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut

Anak-anak: 25 mg/kgBB/minggu dengan cara yang sama

6. KLOROGUANID

Derivat biguanid, didalam tubuh dirubah menjadi metabolitnya yaitu siklik triazin

Bersifat skizontosid darahstruktur mirip pirimetamin dan kerjanya lambat

MEKANISME KERJA Menghambat enzim dehidrofolat reduktase-timidilat sintetase

menghambat sintesa DNA dan Ko-faktor folat Mempunyai aktivitas profilaktik dan supresi thd sporosoit Tidak efektif terhadap Stadium jaringan laten P.Vivaks Karena mirip pirimetamin resistensi tumpang tindih

6. KLOROGUANID

FARMAKOKINETIK Meskipun lambat, absorpsinya adekuat disaluran cerna,

konsentrasi plasma: 5 jam; waktu paruh: 20 jam Mengalami oksidasi → 2 metabolit: 4-klorofenill-

biguanid (tidak aktif) dan sikloguanil (aktif) 40% dieksresikan melalui urin dalam bentuk utuh atau

metabolit aktif

INDIKASI : Malaria

6. KLOROGUANID

ESO Minimal, biasanya berupa diare dan nausea Dosis besar: muntah, nyeri perut dan hematuria Meskipun jarang: hilang rambut dan ulkus di mulut

KONTRAINDIKASI Gangguan fungsi ginjal Gangguan fungsi hati

6. KLOROGUANID

INTERAKSI OBAT Belum diketahui, tetapi diduga sama dengan obat-obat

penghambat dehidropolat reduktase

PREPARAT DAN DOSIS Malarone (proguanil 100mg dan atovakuon 250 mg) tablet Proguanil + dapson: masih dalam penelitian® Profilaksis : Diberikan 1 tablet sehari sebelum masuk daerah endemis,

setiap hari selama dilokasi, serta setiap hari selama 1 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut

7. ARTEMISIN DAN DERIVATNYA

Meskipun pada tahun 1596 sudah digunakan sebagai obat antimalaria, baru pada tahun 1972 obat ini diekstraksi dengan nama Qinghaosu yang dikenal dengan nama Artemisin

Derivatnya artemeter (dihidroartemisin) larut dalam minyak serta artesunat (garam dihidroarteminsin hemisuksinat) larut dalam air

Artemisin adalah : suatu endoperoksida seskuiterpen lakton

7. ARTEMISIN DAN DERIVATNYA MEKANISME KERJA Diduga melalui 2 tahap yaitu besi-heme intraparasitik

mengkatalisa endoperoksida dan kemudian terbentuk karbon radikal yang merusak protein malaria spesifik

Bersifat skizontosid darah kerja cepat:pada stadium eritrositik aseksual p.Vivaks dan P.Falciparum yang sensitif ataupun yang resisten terhadap klorokuin

Mempunyai aktivitas anti leishmania dan toksoplasmosis Bersifat gametoksidal, tetapi tidak mempengaruhi

stadium jaringan awal ataupun laten dari plasmodium Tidak bermanfaat untuk kemoprofilaksis atau untuk

pencegahan P.Vivaks yang relaps

7. ARTEMISIN DAN DERIVATNYA

FARMAKOKINETIK Belum banyak dilaporkan; diduga kadar puncak plasma:

beberapa menit s/d beberapa jam tergantung formulasi & cara pemberian

Artemeter dan Artesunat → dihidroartemisin Hanya sedikit yang ditemui didalam urin

INDIKASI : Malaria akut termasuk malaria berat dan P.falciparum yang resisten terhadap klorokuin.

7. ARTEMISIN DAN DERIVATNYA

ESO Meskipun diberikan lebih dari 7 hari tapi aman Yang sering terjadi : sakit kepala, gangguan saluran

cerna, gatal & demam Pernah dilaporkan: perpanjangan QT-interval (blok-

jantung), jumlah retikulosit dan neutrofil menurun

KONTRAINDIKASI Gangguan jantung Gangguan neurologik

7. Artemisin dan derivatnya

INTERAKSI OBAT Lumefantrin dan meflokuin meningkatkan efektifitasnya

PREPARAT DAN DOSIS Artesunat tersedia dalam bentuk tablet 50 mg dan supos -toria (Rektokap 200 mg); artemeter dalam bentuk tablet

(Coartem (+ lumefantrin) dan maltron) dan artemisin dlm bentuk injeksi (Artem)

Malaria akut: Artesunat 4 mg/kgBB pada hari 1 diterus- kan 2 mg/kgBB selama 4 hari

8. ATOVAKUON

Merupakan derivat hidroksinaftokuinon; dikombinasi dng proguanil untuk meningkatkan efektifitasnya; serta relaps menjadi kecil

Juga dikembangkan untuk pengobatan Pneumosistis karinii dan toksoplasmosis

MEKANISME KERJA Mempengaruhi transport elektron dan proses lain (bio-

sintesa ATP dan pirimidin) di mitokondriakolaps membran

Mekanisme kerja Efektif pada stadium darah plasmodium Efek sinergi dng proguanil kolaps membran

mitokondria Efektif untuk profilaksis dan pengobatan P.Falciparum

resisten majemuk obat ; P.Vivaks dan P.Ovale

FARMAKOKINETIK Sedikit larut dalam airketersedianhayatinya tergantung

formulasi (bentuk suspensi 2 X bentuk tablet) Absorpsinya lambat & meningkat bila ada makanan

berlemak

Farmakokinetik

> 99% berikatan dengan protein plasma; kadar puncak plasma sering muncul 2 kali (yg pertama 1-8 jam; dan kedua 1-4 hari)

Waktu paruh: 1,5-3 hari karena siklus enterohepatiknya panjang

94% dlm bentuk utuh di tinja & bentuk trace di urin

INDIKASI Malaria Toksoplasmosis gondii

Indikasi

P. Karinii terutama penderita yg tidak dapat menerima kotrimoksazol ataupun pentamidin

ESO Ditolerir lbh baik dibanding klorokuin atau meflokuin Gangguan saluran cerna (nausea,muntah,nyeri

epigastrium dan sakit kepala) akan menurun dng adanya makanan dan susu

20% kasusmakulopapulardosis pemberian Pernah dilaporkan: meningkatnya aminotransferase

8. Atovakuon

KONTRAINDIKASI Riwayat alergi kulit Anak-anak, orang tua, wanita hamil & menyusui

INTERAKSI OBAT Rifampisin, tetrasiklin dan metoklopropamid menurunkan

kadarnya di plasma

8. Atovakuon

PREPARAT DAN DOSIS Malarone ( Atovakuon 250 mg dan proguanil 100 mg)

tablet Malaria yang resisten terhadap klorokuin:

- 2 x 2 tablet/hari bersama makanan selama 3 hari

9. AMODIAKUIN

4 Aminokuinolin yg kerjanya mirip klorokuin MEKANISME KERJA Berikatan dng nukleoprotein dan menghambat

RNA dan DNA polimerase Bersifat skizontosidal jaringan Efektif thd stadium eritrositik pada ke 4

palsmosium Konsentrasi tertinggi dijumpai dalam vakuola

saluran cerna parasit

AMODIAKUIN

FARMAKOKINETIK Absorpsinya baik dan secara cepat

dirubah dihati menjadi bentuk metabolit aktif

Waktu paruh eliminasinya: 1-10 hari Dalam jumlah kecil dan tidak diubah

dijumpai di urin

AMODIAKUIN

INDIKASI Malaria yg sensitif atau resisten thd

klorokuin Tidak digunakan utk kemoprofilaksis KONTRAINDIKASI Hipersensitif Gangguan hati

AMODIAKUIN

EFEK SAMPING OBAT Yg paling sering mual, muntah dan diare Agranulositosis, hepatitis dan neurofati

perifer Penggunaan jangka panjang: deposit

kornea→ di stop

AMODIAKUIN

INTERASKI OBAT Antasid dan kaolin menurunkan

absorpsinya PREPARAT DAN DOSISTersedia dlm bentuk tablet 200 mg:

diberikan selama 3 hari berturut-turutDalam bentuk kombinasi dng Artesunat

(Arsuamoon)

IV.ANTIMIKROBA DALAM KEMOTERAPI MALARIA

1. SULFONAMID & SULFON Kedua obat ini bersifat skizontosid darah kerja lambat

yg efektif thd P.Falciparum dan P.Vivaks Suatu analog p-aminobenzoat yg bekerja dng

menghambat sintase dihidropteroat dan biasanya di- kombinasi dng penghambat dihidrofolat reduktase (pirimetamin) untuk meningkatkan aktivitas antimalaria nya

WHO: dapson + klorproguanil P.Falciparum yg resisten thd klorokuin

1. Sulfonamid dan sulfon Penggunaan kombinasi jangka panjang: tidak

direkomendasikan (resistensi me) Kontraindikasi: hipersensitifitas, kehamilan aterm, ibu

menyusui dan anak < 2 tahun

2. TETRASIKLIN (DOKSISIKLIN) Efektif thd serangan malaria akut P.Falciparum yg

resisten majemuk obat dan parsial thd klorokuin Efektif thd skizon jaringan, ttp tidak dianjurkan untuk

profilaksis jangka panjang Sering digunakan oleh pelancong utk profilaksis jangka

pendek

2. Tetrasiklin

Kontraindikasi: wanita hamil dan anak < 8 tahun Profilaksis: doksisiklin 100 mg/hari ( anak > 8 tahun: 2

mg/kgBB/hari) diberikan sehari sebelum masuk daerah endemis, diteruskan selama di lokasi samapi dng 4 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut

3. KLINDAMISIN Dapat menghilangkan parasitemia pada penderita

malaria yg resisten thd klorokuin Dosis: 2 X 5 mg/kgBB/hari selama 5 hari

V. PRINSIP-PRINSIP KEMOPROFILAKSIS DAN TERAPI MALARIA

Meningkatnya resistensi thd obat-obat antimalaria, berakibat regimen pengobatan utk terapi malaria cepat sekali berubah tergantung strain Plasmodium yg resisten

TERAPI MALARIA Pemilihan obat untuk serangan malaria akut tergantung

dari:

- endemis atau tidak ada tidaknya resistensi

- adanya P.Ovale dan P.Vivaks (eksoeritrosit)

Terapi malaria

- Kehamilan - Reaksi intolerans thd malaria

Untuk serangan akut malaria yg disebabkan oleh semua strain Plasmodium yg sensitif skizontosid darah (klorokuin atau kina) per-oral; kecuali kasus berat diberikan par-enteral

Serangan akut malaria yg sensitif thd klorokuin gejala malaria dpt diatasi selama 3 hari, ttp untuk mencegah relaps ditambahkan primakuin 2 minggu

Terapi malaria

Dosis yg diberikan: berdasarkan berat badan (dewasa dan anak) yaitu dosis awal 10 mg/kgBB pada hari I dan II dan 5 mg/kgBB/ pada hari ke 3

Pada hari ke4: diberikan primakuin 1 X sehari selama 14 hari dan klorokuin diulangi dng dosis 5 mg/kgBB pada hari ke 7 dan 14

KEMOPROFILAKSIS MALARIA Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian Untuk kemoprofilaksis (semua strain yg sensitif)

Kemoprofilaksis malaria

Klorokuin diberikan 500 mg (anak-anak: 5 mg/kgBB) dimulai 1 minggu sebelum masuk, selama dilokasi pada hari yg sama; berakhir 4 minggu setelah meninggalkan daerah endemis tersebut

Daerah endemis dimana diketahui P.Falciparum resisten klorokuin:

- Pirimetamin + sulfadoksin: dosis tunggal 3 tablet atau

- Meflokuin: dosis dewasa dan anak > 45 kg: 250 mg/

minggu (anak-anak:25 mg/kgBB) dimulai 3 minggu sebelum masuk,selama didaerah tersebut pada hari

Kemoprofilaksis malaria

yang sama dan berakhir 4 minggu setelah keluar daerah

endemis tersebut

VI. PENGOBATN MALARIA PADA WANITA HAMIL

Efektif menurunkan berat bayi lahir rendah, abortus dan hipoglikemia

Bila P.Falciparum sensitif thd klorokuin dosis penuh selama kehamilan; selain itu proguanil dapat digunakan

v. Pengobatan malaria pada wanita hamil

Kina (UK) : menjadi first-line Co-artem dan malarone: aman digunakan Meflokuin hanya dapat digunakan pada

wanita hamil TS II dan TS III Malaria resisten thd klorokuin: kina Bila resisten juga thd kina: klindamisin dan

doksisiklin

Thank you

top related