anode heel effect

Post on 31-Dec-2015

159 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

anode heel effect merupakan efek dari kemiringan anoda

Transcript

Kelompok 4

penelitian kelompok 4 di Rs.Graha Husada dapat digambarkan sebagian berikut :

input proses output

Alat dan bahan

Pelaksanan pemeriksaan

Pedis

Hasil :Pengaruh anode

heel effect

1.Pesawar sinar-xMerek : ToshibaKapasitas : 200 MaJenis : stasioner

2. Kaset 30x40Ukuran : 30 x 40

3. Film Merk Film : FujiJenis Film : blue Sensitive – Double Emulsi Ukuran : 30 x 40

Procesing otomatis

Tabung sinar-x

Tabung Sinar-x merupakan sebuah tabung yang terbuat dari bahan gelas yang

hampa udara. Di dalam tabung sinar-x inilah terbentuk sinar-x. Tabung sinar-X adalah ruang hampa yang terbuat dari

kaca tahan panas yang merupakan tempat sinar-X diproduksi. Tabung sinar x adalah

komponen yang utama yang terdapat pada pesawat sinar-x.

Komponen tabung sinar-x

Syarat-syarat terjadinya sinar-x pada tabung adalah :1. Sumber Elektron 2. Gaya pemercepat elektron 3. Ruang yang hampa udara 4. Alat pemusat berkas elektron 5. Benda penghenti gerakan elektron/target  Komponen-komponen utama tabung sinar x adalah 

1. Katoda / elektroda negatif (sumber elektron)2. Anoda / elektroda positif (acceleration potential)3. Focusing cup 4. Rotor atau stator (target Device) 5. glass metal envalope (vacum tube) 6. Oil 7. Window

Bagian-bagian tabung

Terjadinya gambaran sinar-x

• Proses terjadinya sinar-x adalah didalam tabung sinar-x ini terdapat dua diode yaitu katoda dan anoda denga katoda bermuatan negative dan anoda bermuatan positif. Dan bila katoda di panaskan lebih dari 20.000 derajat celcius maka akan terjadinya panas,karna panas itulah maka elektron-elektron pada katoda akan terlepas dari filamentnya.dengan memberikan tegangan tinggi sehingga electron yang berada di katoda akan bergerak dengan sangat cepat menuju anoda. Electron yang bergerak menuju anoda dengan sangat cepat ini, akan menumbuk bagian kecil dari anoda yang disebut dengan target. ini akan mengeluarkan electron. Dan bila elektron-elektron itu mendadak di hentikan maka akan terbentuklah 99 %panas dan 1 %sinar x.

Proses Pembentukan Gambaran

• sinar x akan di keluarkan melalui diafragma atau jendela tabung dan sebelum sinar-x menembus kaset terjadilah atenuasi sinar-x, karna adanya radiasi primer menembus objek maka terjadinya 4 bayangan yang akan menghasilkan gambaran:

• Tulang >> radio opaque• Jaringan >> abu-abu• Udara >> radio lucent• Base film >> transparan Setelah itu sinar-x akan menembus kaset dan bertemu

dengan IS akan terjadi 95% cahaya tampak dan 5% sinar-x kemudian akan terjadi proses pembentukan bayangan Laten . Jika sinar x masih tersisa maka akan menjadi radiasi hambur yang akan diserap oleh Pb.

Pembentukan Bayangan laten • Perak Bromida (AgBr) bila terkena radiasi maka

akan terlepas menjadi Ag+ + Br –

• Bila Br – terkena radiasi maka Br akan melepaskan elektron sehingga bermuatan netral, elektron tersebut akan bergerak dan ditangkap oleh sensitivity speck sehingga bermuatan negative

• Muatan negative akan menetralisir Ag+ sehingga Ag menjadi netral

• Ag netral merupakan logam berwarna hitam yang bersatu membentuk bayangan laten

Kualitas gambaran

radiograf diharuskan bisa memberikan informasi yang jelas dalam upaya menegakkan sebuah diagnosa. Untuk memenuhi kualitas gambar radiografi yang tinggi, maka sebuah radiograf harus memenuhi beberapa aspek yang akan dinilai pada sebuah radiograf yaitu l.densitas ll. kontras lll. ketajaman lV. dan detail.

Defenisi dari Anoda heel efect

• Sebagaimana diketahui bahwa kenaikan kV akan mempengaruhi kenaikan intensitas sinar x. namun ternyata intensitas sinar x yang dikeluarkan oleh anoda kekuatannya berbeda-beda. Perbedaan intensitas ini selain karena perubahan kV, juga diakibatkan oleh sudut sinar x yang dibentuk anoda. Perbedaan intensitas sinar x akibat perbedaan sudut pada anoda ini disebut dengan Anode Heel Effect.

• Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa intensitas sinar x bernilai 100 % berada pada garis central ray atau pusat sinar. Hal ini mungkin mudah dipahami oleh banyak orang sebab biasanya dipusat keluarnya sebuah energy, disitulah memiliki kekuatan penuh. Namun pada gambar diatas terjadi sebuah fenomena yang mungkin perlu penjelasan khusus dimana intensitas sinar x mengalami kenaikan justru ketika arah sinar bergeser menuju arah katoda. Bias dilihat sama-sama pada gambar bahwa terdapat kenaikan intensitas sebesar 103 %, 104 % dan 105%.

• Fenomena kenaikan intensitas sinar x pada arah sinar menuju katoda ini dapat dijelaskan dengan melihat anoda sebagai tempat menumbuknya electron. Anoda sebagai tempat menumbuknya electron arahnya tidak lurus namun memiliki sudut. Sudut ini dibentuk dengan tujuan agar sinar x yang dihasilkan keluar menuju window pada tabung sinar x dan jatuh tegak lurus dengan kaset. Sesuai dengan tujuannya tadi, sudut yang dibentuk akan mengarah ke katoda. Karena sudut anoda yang mengarah ke katoda inilah maka intensitas sinar x akan meningkat lebih daripada pusat sinar. Namun meningkatnya intensitas ini hanya terjadi pada daerah yang tidak begitu jauh dari pusat sinar sebab setelah menjauhi pusat sinar, intensitas sinar x juga akan semakin menurun.

• Anode Heel Effect ini bias dimanfaatkan untuk melakukan pemeeriksaan pada objek yang panjang tetapi memiliki ketebalan yang tidak sama, sementara harus menghasilkan densitas yang sama. Biasanya Anode Heel Effect ini dimanfaatkan untuk pemeriksaan os pedis. Pemeriksaan os pedis memenuhi syarat yaitu tulang panjang dan memiliki ketebalan yang berbeda. Os pedis lebih tebal bagian proximal dibandingkan bagian distalnya. Untuk menghasilkan densitas yang sama antara bagian distal dan proximal, maka harus diatur bagian proximal yang memiliki ketebalan lebih dibandingkan dengan bagian distal, diletakkan di bawah katoda dan bagian distal diletakkan dibawah anoda. Dengan begini, bagian proximal yang lebih tebal akan ditembus oleh sinar x dengan intensitas lebih besar dibandingkan bagian distalnya, sehingga gambaran yang dihasilakan akan memiliki densitas yang relative sama antara bagian distal dengan proximal dari os pedis tersebut

Anatomi Pedis

Teknik proyeksi pemeriksaan pedis

Posisi pasien : • Pasien supine / duduk di atas meja pemeriksaan• Fleksikan lulut sisi yang akan diperiksa dengan menempatkan telapak kaki di atas meja pemeriksaan Posisi objek :• Posisikan kaset di bawah telapak kaki • Letakkan bagian distal dari os pedis sejajar dengan katoda dari sinar x • Letakkan bagian proximal pedis sejajar dengan bagian anoda tabung sinar

x.• Berikan shield gonads

Central point : Metatarsal phalangeal ketiga

Central ray :Vertikal tegak lurus

FFD : 90 CM

FILM : 30X40 CM

Kriteria gambaran :• Tampak gambaran proyeksi Pedis AP , dan metatarsal hingga ruas ruas

digiti tampak • Tampak proyeksi pedis AP dorsoplantar anterior tarsal ke talus • Tampak digiti 1 – digiti 5 dan bagian distal digiti , medial dan proximal

digiti• Tampak marker  

Prosedur kerja penelitian l. langkah pertama yang harus dilakukan pada penelitian ini adalah menyiapkan alat yang digunakan. hidupkan pesawat rontgen

Posisi Kaoda di tube Poisis anoda di tube

Posisi kaset : letakkan kaset di atas meja pemeriksaan. Kaset diposisikan secara horizontal, dibagi dua.

FFD yang digunakan : 90 cm

Posisikan pasien di atas meja pemeriksaan, posisikan objek (pedis ) di atas kaset.Lletakkan bagian distal dari os pedis sejajar dengan katoda dari sinar x

PP :Pasien duduk di atas meja pemeriksaan

PO :Letakkan bagian distal dari os pedis sejajar dengan katoda dari sinar x

Lakukan kembali pemeriksaan tersebut dengan catatan bagian distal pedis sejajar dengan bagian anoda tabung sinar x.

PP: pasien duduk di atas meja pemeriksaan

PO: letakkan bagian proximal pedis sejajar dengan bagian anoda tabung sinar x.

faktor eksposi yang digunakan Kv : 46 mAs : 4

• Selanjutnya exspose dan lakukan pencucian film dengan prosesing otomatis di dalam kamar gelap.

Bagian distal sejajar dengan katoda

Bagian distal sejajar dengan anoda

Hasil Radiograf Os Pedis

•Kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan densitometer

•Berikut tabel hasil pengukuran densitas :

Udara Tulang Jaringan

Katoda 3.12 0.83 0.91

Anoda 3.14 0.68 0.79

Kesimpulan dari hasil penelitian

Pada hasil gambarannya dibagian yang sejajar dengan katoda densitasnya lebih tajam

dibanding bagian yang sejajar dengan anoda. Karena sudut anoda yang mengarah ke katoda,

maka intensitas sinar x akan meningkat lebih daripada di pusat sinar.

Dan Karena hasil pengukuran dengan densitometer menunjukan bahwa bagian yang sejajar dengan katoda memiliki nilai densitas

yang lebih besar.

top related