ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO SAHAM YANG TERGABUNG …digilib.unila.ac.id/58027/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · analisis kinerja portofolio saham yang tergabung dalam
Post on 01-Feb-2020
5 Views
Preview:
Transcript
ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO SAHAM YANG TERGABUNGDALAM LQ45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE,
TREYNOR DAN JENSEN
(Skripsi)
Oleh
ARDELIA CLARISSA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE PERFORMANCE OF STOCK PORTFOLIOSINCORPORATED IN LQ45 USING THE SHARPE, TREYNOR AND
JENSEN METHODS
By
Ardelia Clarissa
This study aims to evaluate the performance of stock portfolios incorporated inLQ45 using the Sharpe, Treynor, and Jensen methods in the period January 2013-December 2017. The method used in this research is a quantitative descriptivemethod. Samples are obtained using the random sampling method.
The results of this study indicate that market returns for three years investorsbenefit from investing in the capital market while for two years they suffer frominvesting in the capital market. Individual stock returns on shares incorporated inLQ45 which get a profit of 54.82% from 31 issuers that suffered a loss of 45.18%.The return of estimated stock in 2018 results in greater than market returns of29.03% from 31 issuers while 70.97% gets lower results. The risk of stockestimation is greater than the estimated return of shares of 3.22% from 31 issuersand those who obtain lower yields of 96.88%. The formation of this stock portfolioproduces 30 portfolios with a combination of 3 shares based on estimated returns.Portfolio returns that provide the greatest results are portfolio 17, while thosethat give the lowest results are portfolio 26. Meanwhile, portfolio risk thatprovides the greatest results compared to other portfolios is portfolio 17, whilethose that give the lowest results are portfolio 26. Evaluation of portfolioperformance that provides the best performance compared to other portfolios inthe Jensen Method has 21 portfolios, in the Sharpe Method there are 20portfolios, while in the Treynor Method there are 17 portfolios. So, the assessmentof portfolio performance evaluation from the three methods that provide the bestportfolio performance is the most namely Jensen Method.
Keywords: Sharpe, Treynor, Jensen and Stock Portfolio Performance in LQ45.
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO SAHAM YANG TERGABUNGDALAM LQ45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE
SHARPE,TREYNOR DAN JENSEN
Oleh
Ardelia Clarissa
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja portofolio saham yangtergabung pada LQ45 dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensenpada periode Januari 2013 - Desember 2017. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Sampel diperoleh denganmenggunakan metode random sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa return pasar selama tiga tahun investordiuntungkan berinvestasi di pasar modal sedangkan selam dua tahun dirugikan.Return saham individual pada saham yang tergabung pada LQ45 yangmendapatkan keuntungan sebesar 54,82% dari 31 emiten dan yang mengalamikerugian sebesar 45,18%. Return estimasi saham Tahun 2018 memperoleh hasillebih besar dari return pasar sebesar 29,03% dari 31 emiten sedangkan sebesar70,97% memperoleh hasil yang lebih rendah. Risiko estimasi saham yang lebihbesar dari return estimasi saham sebesar 3,22% dari 31 emiten dan yangmemperoleh hasil lebih rendah sebesar 96,88%. Pembentukan portofolio sahamini menghasilkan 30 portofolio dengan kombinasi 3 saham berdasarkan returnestimasi. Return portofolio yang memberikan hasil terbesar yaitu portofolio 17,sedangkan yang memberikan hasil terendah yaitu portofolio 26. Sementara itu,risiko portofolio yang memberikan hasil terbesar dibandingkan portofolio lainyaitu portofolio 17, sedangkan yang memberikan hasil terendah yaitu portofolio26. Evaluasi kinerja portofolio yang memberikan kinerja paling baikdibandingkan portofolio lainnya pada Metode Jensen terdapat 21 portofolio, padaMetode Sharpe terdapat 20 portofolio, sedangkan pada Metode Treynor terdapat17 portofolio. Maka, penilaian evaluasi kinerja portofolio dari ketiga metode yangmemberikan kinerja portofolio terbaik yang paling banyak yaitu Metode Jensen.
Kata kunci: Sharpe,Treynor, Jensen dan Kinerja Portofolio Saham PadaLQ45
ANALISIS KINERJA PORTOFOLIO SAHAM YANG TERGABUNGDALAM LQ45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE,
TREYNOR DAN JENSEN
Oleh
ARDELIA CLARISSA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama Ardelia Clarissa dilahirkan di Bandar
Lampung pada tanggal 28 Mei 1997, merupakan anak
keempat dari empat bersaudara, buah hati dari pasangan
Bapak Drs. Hi. Amjad Riyanto dan Ibu Dra. Hj. Tarbiyah.
Pendidikan yang ditempuh oleh penulis yaitu pendidikan Taman Kanak-Kanak di
TK Al-Azhar 18 Bandar Lampung pada tahun 2003, tingkat Sekolah Dasar di SD
Al-Azhar 1 Bandar Lampung pada tahun 2003-2009, tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 23 Bandar Lampung pada tahun 2009-2012, tingkat
Sekolah Menengah Atas (SMA) 9 Bandar Lampung pada tahun 2012-2015.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
melalui jalur SNMPTN di Universitas Lampung. Selama menjadi mahasiswa,
penulis turut berperan aktif di organisasi HMJ Manajemen dan EEC (Economics’
English Club). Penulis juga telah mengikuti program pengabdian kepada
masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2018 selama 40 hari di
Desa Karang Anyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung
Timur.
MOTTO
Jangan khawatir dengan dunia, karena itu milik Allah. Jangan khawatirkan
pula rizkimu, karena semua itu dari Allah. Tapi, fokuslah untuk memikirkan
satu hal, bagaimana menjadikan Allah ridho kepadamu.
(Ustadz Musyaffa Ad Dariny)
YaAllah,tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan
engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan
menjadi mudah.
(Riwayat Ibn Hibban)
Tak Ada Yang Tidak Mungkin Jika Kita Berusaha, Semua sudah diatur oleh
Allah, Jika Memang Sudah Ditakdirkan Untuk Kita Allah Pasti Akan
Mempermudah.
(Ardelia Clarissa)
i
Dengan mengucap syukur kepada ALLAH SWT
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada:
Ayah yang selalu memberiku motivasi secara moril dan materi,serta selalu
mengingatkan anak-anaknya untuk selalu beribadah kepada Allah SWT.
Ibu atas segala kasih sayang dan semangat yang diberikan, juga doa yang
selalu dipanjatkan kepada Allah SWT
untuk kesuksesan dan kebaikan anak-anaknya.
Ayuk ayukku yang selalu mendukung
dan memberikan semangat, serta menjadi tempat
untuk berkeluh kesah.
Saudara-saudaraku yang selalu memberika ndukungan baik secara moril
maupun materil serta mendoakan keberhasilanku.
Serta untuk sahabat-sahabatku,teman-teman dan seseorang yang telah
mendukung dan membantu
Untuk menyelesaikan pendidikan.
Almamaterku Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
ii
SANWACANA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini denganjudul
“Analisis Kinerja Portofolio Saham yang Tergabung Dalam LQ45 Dengan
Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen”. Skripsi ini adalah salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan dan bimbingan serta
petunjuk dari semua pihak. Maka dalam kesempatan ini,penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr.Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. RR. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Afri Aripin, S.E., MSM., selaku Pembimbing Akademik atas
kesediaannya dalam membimbing, memberikan pengarahan dan pengetahuan,
iii
memberi dukungan, ilmu dan doa yang telah diberikan dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Dr. Hi. Irham Lihan, S.E., M.Si. Pembimbing Utama atas
kesediaannya dalam membimbing, memberi dukungan, ilmu dan doa yang
telah diberikan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Igo Febrianto, S.E., M.Sc. selaku Pembimbing Pendamping atas
kesediaannya dalam membimbing, memberi dukungan, ilmu dan doa yang
telah diberikan dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama atas
kesediaannya dalam memberi masukan, arahan dan nasihat dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya
serta membimbing penulis selama masa kuliah.
9. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas
Lampung yang telah membantu penulis dalam segala proses administrasi.
10. Kedua orangtuaku yang tercinta ayahanda tercinta Hi. Drs. Amjad Riyanto
dan Ibunda tersayang Hj. Dra. Tarbiyah, atas dukungan, kasih sayang, cinta
dan doa yang selalu terpanjatkan kepada Allah SWT demi keberhasilan dan
kebaikan penulis.
11. Ayukku Pity Kamila Sari, S.Pt., Indah Anugrah Aprilia, S.T., Ayukku
Yurista Ayu Lestari, S.P., Udo Fitriyadi,S.H., Kak Hendra Kurniawan, S.T.,
Keponakanku Dzaki, Nayya, Cassie, Najwa dan seluruh keluarga besarku
atas kasih sayang, semangat, dan dukungannya.
iv
12. Sahabat-sahabat kesayanganku Enci Dian, Pinka, Tri, Abel dan Fira yang
selalu memberi kasih sayang, doa, dukungan dan semangat dalam berbagai
situasi.
13. Teman-teman terbaikku yang selalu menemani penulis Ian rasdian, Nina,
Yaya, Nia, Iyen, Jikus dan Ute atas bantuan, dukungan, dan motivasi yang
telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Teman-teman satu konsentrasi keuangan yang selalu membantu dan
memotivasi penulis Momon, Kikay, Miya, Dhea, Avika, Elma, Deni, Dara,
Oca, Intan, Monica Santi, Christabella Putri dan Meilisa
15. Teman-teman seperjuanganku, Radian, Almer, Cheko, Hakim, Opin, kiro,
Preja, Pijin, Bima, Rahma dan Anin serta seluruh teman-temanku angkatan
Manajemen 2015 yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
16. Teman-teman yang berjuang bersama dalam menyelesaikan KKN di Desa
Karang Anyar, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Ula, Iki,
Anis, Hendri, Agus dan Kak Arnen. Atas motivasi dan dukungannya.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
kita semua.
Bandar Lampung, Juli 2019
Penulis
Ardelia Clarissa
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ............................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
II.KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN
A. Kajian Pustaka ............................................................................................ 10
1.Teori Portofolio......................................................................................... 10
2. Portofolio ................................................................................................. 11
3. Portofolio Efisien ..................................................................................... 11
4. Portofolio Optimal ................................................................................... 12
5. Return dan Risiko Portofolio ................................................................... 14
6. Penilaian Kinerja Portofolio .................................................................... 15
7. Investasi ................................................................................................... 17
8. Return....................................................................................................... 18
9. Risiko ....................................................................................................... 19
B.Penelitian Terdahulu .................................................................................... 21
C.Rerangka Pemikiran ..................................................................................... 22
III.METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian ............................................................................................ 25
B.Jenis Data Dan Sumber Data ....................................................................... 25
C.Populasi dan Sampel .................................................................................... 26
D.Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 29
E.Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 29
F.Teknik Analisis Data .................................................................................... 36
1. Menghitung Return Realisasi Saham. ...................................................... 37
2. Menghitung Return Estimasi Saham. ...................................................... 37
3. Menghitung RisikoEstimasi Saham. ........................................................ 37
4.Menghitung Return Pasar. ........................................................................ 37
5.Menghitung Risiko Saham........................................................................ 37
v
vi
6.Menghitung Risiko Pasar. ......................................................................... 37
7.Menghitung Beta Saham ........................................................................... 37
8.Pembentukan Portofolio Saham................................................................ 37
9.Menghitung Return Ekspektasi Portofolio ............................................... 38
10.Menghitung Risiko Portofolio ................................................................ 38
11.Menghitung Beta Portofolio ................................................................... 38
12.Penilaian Kinerja Portofolio Saham dengan Metode Sharpe.................. 38
13.Penilaian Kinerja Portofolio Saham dengan Metode Treynor ................ 38
14.Penilaian Kinerja Portofolio Saham dengan Metode Jensen .................. 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.Analisis Return Pasar .................................................................................. 39
B.Analisis Return Saham Individual Emiten LQ45 ........................................ 40
C.Analisis Risiko Estimasi Saham .................................................................. 49
D.Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko .............................................................. 50
E.Analisis Risiko Pada Emiten LQ45 ............................................................. 51
1. Analisis Risiko Total Saham pada Emiten LQ45 .................................... 51
2. Analisis Risiko Sistematis Saham Pada Emiten LQ45. ........................... 53
F.Pembentukan Portofolio Saham ................................................................... 55
G.Analisis Return Portofolio ........................................................................... 57
H.Analisis Risiko Portofolio ........................................................................... 58
1.Analisis Risiko Total Portofolio ............................................................... 58
2.Analisis Risiko Sistematis Portofolio ....................................................... 59
I.Analisis Penilaian Kinerja Portofolio ........................................................... 59
1. Analisis Penilaian Kinerja Portofolio Metode Sharpe ............................. 59
2. Analisis Penilaian Kinerja Portofolio Metode Treynor ........................... 63
3. Analisis Penilaian Kinerja Portofolio Saham Metode Jensen ................. 66
4. Analisis Perbandingan Kinerja Portofolio Saham Metode Sharpe, Treynor
dan Jensen .................................................................................................... 69
V. SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan ...................................................................................................... 71
B.Saran ............................................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Perbandingan Trading Volume Activity Indeks
LQ 45 Dengan Indeks Sektoral Periode 2016- 2017 ......................................... 2
1.2 Daftar Harga Saham Penutupan Akhir Tahun Pada Indeks LQ45 Dengan
Indeks Sektoral Periode 2016 - 2017 ................................................................ 3
1.3 Jumlah Perusahaan Pada Sektor-Sektor Yang
Tergabung Dalam LQ 45 Periode 2014-2016 .................................................... 4
1.4 Daftar Nama dan Kode Perusahaan Yang Berada Dalam LQ45 Periode 2013-
2017 ................................................................................................................... 4
1.5 Return dan Risiko Saham Yang Tergabung Dalam LQ45 Periode 2013-2017 6
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 21
3.2 Daftar Sampel Perusahaan Pada Indeks LQ45................................................. 28
4.1 Return Pasar Tahun 2013- 2017 ....................................................................... 39
4.2 Kode Emiten Dan Return Realisasi Saham Tahun 2013-2017 ........................ 40
4.3 Kode Emiten Dan Return Estimasi Tahun 2018 .............................................. 43
4.4 Kode Emiten Dan Return Realisasi Saham Tahun 2013-2017. ....................... 43
4.5 Kode Emiten Dan Return Estimasi Tahun 2018 .............................................. 46
4.6 Kode Emiten Dan Return Realisasi Tahun 2013-2017 .................................... 46
4.7 Kode Emiten Dan Return Estimasi Tahun 2018 .............................................. 49
4.8 Kode Emiten Dan Risiko Estimasi Tahun 2018 .............................................. 49
4.9 Tingkat Suku Bunga Bebas Risiko Pada Tahun 2013-2017 ........................... 51
4.10 Risiko Total Saham Pada Tahun 2013-2017 .................................................. 51
4.11 Risiko Sistematis Saham Tahun 2013-2017 .................................................. 54
4.12 Kombinasi Portofolio Saham ......................................................................... 56
4.13 Return Portofolio ............................................................................................ 57
4.14 Risiko Total Portofolio ................................................................................... 58
4.15 Beta Portofolio ............................................................................................... 59
4.16 Penilaian Kinerja Portofolio Dengan Metode Sharpe. ................................... 60
4.17 Penilaian Kinerja Portofolio Dengan Metode Treynor .................................. 63
4.18 Penilaian Kinerja Portofolio Dengan Metode Jensen. ................................... 66
4.19 Perbandingan Penilaian Kinerja Portofolio. ................................................... 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Rerangka Pemikiran ........................................................................................ 24
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kode dan Nama Perusahaan ..................................................................... L-1
2. Hasil Perhitungan Return Saham Tahunan Periode Januari 2013 –
Desember 2017 ......................................................................................... L-2
3. Hasil Perhitungan Return Estimasi Saham Tahun 2018 ........................... L-3
4. Risiko Estimasi Saham Tahun 2018 ......................................................... L-4
5. Risk Free ................................................................................................... L-5
6. Return Market ........................................................................................... L-6
7. Hasil Perhitungan Risiko Total Saham Tahun 2013 ................................. L-8
8. Hasil Perhitungan Risiko Sistematis Saham Tahun 2013-2017 ............... L-9
9. Pembentukan Portofolio Saham ............................................................... L-10
10. Hasil Perhitungan Expected Return Dan Risiko Portofolio ...................... L-11
11. Hasil Perhitungan Beta Portofolio ............................................................ L-14
12. Hasil Perhitungan Kinerja Portofolio Metode Sharpe ............................. L-17
13. Hasil Perhitungan Kinerja Portofolio Metode Treynor............................. L-18
14. Hasil Perhitungan Kinerja Portofolio Metode Jensen .............................. L-19
ix
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki indeks pasar saham yang merupakan
tempat untuk berinvestasi bagi para investor. Beberapa indeks pasar saham yang
terdapat di Bursa Efek Indonesia salah satunya adalah Indeks Liquid-45 (Indeks
LQ-45). Kata Liquid merupakan istilah yang berarti bahwa banyaknya volume
dan frekuensi pembelian dan penjualan saham dalam sehari yang dilakukan oleh
banyak investor (Zulfikar,2016).
Indeks LQ45 merupakan Indeks yang terdiri dari 45 saham perusahaan
tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi
pasar.Indeks LQ45 memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Hal ini disebabkan
oleh peningkatan volume perdagangan saham (trading volume activity) dan
perubahan pada harga sahamnya.Trading volume activity (TVA) merupakan
penjualan dari setiap transaksi yang terjadi di bursa saham pada waktu tertentu.
Jika investor percaya perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, maka akan
banyak permintaan terhadap saham perusahaan, sehingga trading volume activity
(TVA) saham perusahaan akan meningkat.
Selain Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia terdapat juga indeks lainnya
yaitu indeks sektoral yang mempunyai masing-masing sektor seperti sektor
pertanian, industri dasar kimia, industri barang konsumsi, perdagangan, jasa dan
2
investasi, transportasi dan infrastruktur, keuangan, properti dan real estate,
pertambangan dan sektor aneka industry. Indeks LQ45 memiliki trading volume
activity paling besar dibandingkan dengan Indeks Sektoral. Berikut ini
perbandingan trading volume activity Indeks LQ45 dengan Indeks Sektoral
Periode 2016- 2017 :
TABEL 1.1 PERBANDINGAN TRADING VOLUME ACTIVITY INDEKSLQ 45 DENGAN INDEKS SEKTORAL PERIODE 2016- 2017
No Sektor Trading Volume Activity(Jutaan)
2016 20171 LQ45 580.893 859.1392 Pertanian 105.674 84.4773 Pertambangan 305.444 520.9664 Industri Dasar Kimia 81.239 105.9265 Aneka Industri 75.813 132.2236 Industri Barang Konsumsi 47.867 162.7127 Properti dan Real Estate 577.406 836.0558 Transportasi dan Infrastruktur 145.629 225.6719 Keuangan 278.581 294.35710 Perdagangan, Jasa dan Investasi 307.767 483.460
Sumber :www.idx.co.id, data diolah.
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dari tahun 2016-2017
LQ45memiliki trading volume activity tertinggi dibandingkan dengan Indeks
Sektoral. Trading volume activity LQ45 dari Tahun 2016 ke Tahun 2017
mengalami kenaikan sebesar 278.246. Tingginya trading volume activity tersebut
menunjukan bahwa perusahaan-perusahaan pada LQ45 memiliki tingkat likuiditas
yang tinggi. Aktivitas volume perdagangan yang tinggi menggambarkan tingginya
minat investor untuk menanamkan modal pada saham LQ45, hal ini menyebabkan
meningkatnya harga saham perusahaan.
Harga saham yang tinggi dan jumlah saham beredar yang tinggi maka
akanmembuat kapitalisasi pasar perusahaan semakin besar. Kapitalisasi pasar
merupakan nilai sebuah perusahaan berdasarkan perhitungan harga sekarang dari
3
saham dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Saham yang memiliki
kapitalisasi pasar tinggi akan banyak diminati oleh para investor karena para
investor beranggapan perusahaaan memiliki kinerja yang baik. Berikut daftar
harga saham penutupan akhir tahun pada Indeks LQ45 dengan Indeks Sektoral
periode 2016 - 2017:
TABEL 1.2 DAFTAR HARGA SAHAM PENUTUPAN AKHIR TAHUNPADA INDEKS LQ45 DENGAN INDEKS SEKTORALPERIODE 2016- 2017
No Sektor Harga Saham(Rp)2016 2017
1 LQ45 884,619 1.079,3852 Pertanian 1.864,249 1.616,3073 Pertambangan 1.384,706 1.539,9994 Industri Dasar Kimia 538,189 689,2195 Aneka Industri 1.370,628 1.381,1776 Industri Barang Konsumsi 2.324,281 2.861,3917 Properti dan Real Estate 517,810 495,5108 Transportasi dan Infrastruktur 1.055,452 1.120,5119 Keuangan 811,893 1.140,83710 Perdagangan, Jasa dan
Investasi860,654 921,589
Sumber : www.idx.co.id, data diolah.
Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan bahwa harga saham pada LQ45
mengalami perubahan dari Tahun 2016 ke Tahun 2017. Pada Tahun 2017
mengalami kenaikan sebesar 194,766. Perkembangan harga saham diperlukan
investor untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dapat berkembang sehingga
investor dapat meningkatkan kepercayaan terhadap suatu perusahaan. Selain
mempertimbangkan kriteria liquid dan kapasitas pasar, akan dilihat juga keadaan
keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.
Pada Indeks LQ45 terdapat 9 Sektor yang tergabung didalamnya. Sektor
yang tergabung pada LQ45 ini harus bekerja keras untuk mempertahankan
posisinya dari tahun ke tahun. Berikut ini sektor yang tergabung dalam LQ45
Tahun 2014-2016:
4
TABEL 1.3 JUMLAH PERUSAHAAN PADA SEKTOR-SEKTOR YANGTERGABUNG DALAM LQ 45 TAHUN 2014-2016
No. Nama Sektor Jumlah Perusahaan2014 2015 2016
1 Pertanian 2 3 32 Pertambangan 6 4 53 Industri Dasar Kimia 4 4 54 Aneka Industri 2 2 25 Industri Barang Konsumsi 5 5 66 Properti dan Real Estate 9 9 87 Transportasi dan Infrastruktur 6 5 38 Keuangan 6 5 59 Perdagangan, Jasa dan
Investasi5 8 8
Total 45 45 45Sumber : www.idx.co.id, data diolah.
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa dari Periode 2014-2016 jumlah perusahaan
pada kesembilan sektor mengalami perubahan.Seperti pada sektor pertanian,
industri dasar kimia, industri barang konsumsi, perdagangan, jasa dan investasi
jumlahnya cenderung meningkat. Sektor transportasi dan infrastruktur, keuangan,
properti dan real estate cenderung mengalami penurunan. Sektor pertambangan
dan sektor aneka industri memiliki jumlah yang tetap disetiap tahunnya.
Perusahaan pada LQ45 memiliki 45 perusahaan, namun pada periode 2013-
2017 terdapat 26 perusahaan yang tetap berada dalam LQ45. Berikut ini Daftar
Nama dan Kode Perusahaan Yang Tetap Berada Dalam LQ45 Tahun 2013- 2017 :
TABEL 1.4 DAFTAR NAMA DAN KODE PERUSAHAAN YANG TETAPBERADA DALAM LQ45 TAHUN 2013- 2017
No Kode Nama Perusahaan No Kode Nama Perusahaan1 ADHI Adhi KaryaTbk 14 JSMR Jasa Marga Tbk.2 ADRO Adaro Energy Tbk. 15 KLBF Kalbe Farma Tbk.3 AKRA AKR Corporindo Tbk. 16 LPKR Lippo Karawaci Tbk.4 ASII Astra International Tbk. 17 MNCN Media Nusantara Citra
Tbk5 BBCA Bank Central Asia Tbk. 18 PGAS Perusahaan Gas
NegaraTbk6 BBNI Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk.19 PTBA Tambang Batubara Bukit
Asam (Persero) Tbk.7 BBRI Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk.20 PTPP Pembangunan
Perumahan Tbk
5
Lanjutan Tabel 1.48 BMRI Bank Mandiri (Persero)
Tbk.21 SMGR Semen Indonesia Tbk.
9 BSDE Bumi Serpong DamaiTbk.
22 TLKM TelekomunikasiIndonesia Tbk.
10 GGRM Gudang Garam Tbk. 23 UNTR United Tractors Tbk.11 ICBP Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk24 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
12 INDF Indofood Sukses MakmurTbk.
25 WIKA Wijaya Karya (Persero)Tbk.
13 INTP Indocement TunggalPrakasa Tbk.
26 WSKT Waskita Karya (Persero)Tbk.
Sumber : www.idx.co.id, data diolah.
Tabel 1.4 merupakan daftar perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
dan masuk dalam kriteria indeks LQ45. Terdapat 26 perusahaan yang tetap
berada dalam LQ45. Pada indeks LQ45 setiap enam bulan sekali dilakukan
evaluasi pergantian saham sehingga perusahaan–perusahaan yang telah masuk
dalam indeks LQ45 tetap harus bekerja keras agar tetap bertahan dalam indeks
LQ45.
Investor melakukan investasi untuk meningkatkan kepuasan (utility) dalam
bentuk kesejahteraan keuangan (Jogiyanto, 2013). Salah satu instrumen keuangan
yang dapat dipilih untuk berinvestasi adalah saham. Investor yang cerdas dalam
melakukan kegiatan investasi, akan memilih bentuk investasi saham yang mampu
menawarkan return tertentu dengan tingkat risiko terendah.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi dari setiap perusahaan.
Menghitung return saham dalam investasi tidaklah cukup namun risiko dari
investasi juga perlu diperhatikan. Semua bentuk investasi pasti memiliki berbagai
macam risiko, sebelum menginvestasikan dananya setiap investor pasti
memperhitungkan tingkat pengembalian yang akan didapatkan dengan tingkat
risiko yang akan ditanggung. Menurut Keown (2001) risiko investasi merupakan
suatu kemungkinan yang akan terjadi bahwa return yang sebenarnya akan berbeda
dengan return yang diharapkan, namun tidak semua risiko investasi dapat
6
dihindari, risiko yang dimaksud adalah risiko sistematis atau risiko pasar.
Sedangkan, risiko yang dapat dihindari yaitu risiko tidak sistematis atau risiko
perusahaan. Hasil perhitungan return saham individual dan risiko pada saham
yang tergabung dalam LQ-45 Tahun 2017 pada Tabel 1.5:
TABEL 1.5 RETURN DAN RISIKO TOTAL PADA SAHAM YANGTERGABUNG DALAM LQ45 TAHUN 2017
No Kode Emiten Return saham Risiko Total saham1 AKRA -0,0918 0,01432 BBCA 0,1679 0,00013 BBNI 0,1609 0,00054 BBRI 0,0445 0,00155 BSDE 0,0578 0,00156 ICBP -0,4187 0,08607 INDF 0,2782 0,00638 INTP -0,2373 0,01319 PTPP -0,0795 0,108310 WIKA -0,0821 0,0625
Sumber : www.idx.co.id, data diolah.
Berdasarkan Tabel 1.5 pada Tahun 2017 saham BBCA memberikan return
terbesar yaitu sebesar 0,1679 atau 16,79%, artinya jika modal investor sebesar Rp
100 atau 100%, maka investor hanya mendapatkan Rp 16,79 per tahun sehingga
investor lebih baik membeli saham individual dan saham ICBP mendapatkan
keuntungan terendah sebesar -0,4187 atau -41,87%, artinya jika modal investor
sebesar Rp 100 atau 100%, maka investor mendapatkan kerugiansebesar Rp-41,87
per tahun sehingga investor lebih baik mendopsitkannya di bank.
Risiko total pada Tahun 2017 yang mengalami kerugian paling besar yaitu
saham PTPP sebesar 0,1083, dikarenakan risiko total saham memberikan hasil
lebih besar dibandingkan return saham dan saham BBCA yang mengalami
kerugian paling rendah yaitu sebesar 0,0001, dikarenakan risiko saham
memberikan hasil lebih rendah dibandingkan return saham.
7
Hal yang dapat dilakukan investor untuk mengurangi risiko investasi tersebut
yaitu dengan melakukan diversifikasi investasi dalam bentuk portofolio saham.
Diversifikasi portofolio diartikan sebagai pembentukan portofolio sehingga dapat
mengurangi risiko portofolio tanpa mengorbankan return yang dihasilkan hal ini
merupakan tujuan yang diinginkan oleh investor. Portofolio adalah gabungan dari
beberapa saham yang dapat memberikan tingkatkeuntungan yang terbesar dengan
tingkat risiko tertentu baik perorangan maupun institusi begitupun sebaliknya
dapat memberikan hasil tertentu dengan risiko yang terkecil. Menurut Sunariyah
(2004) dalam pasar modal portofolio dikaitkan dengan portofolio aktiva finansial
yaitu kombinasi beberapa saham sehingga investor dapat meraih return portofolio
yang optimal dan memperkecil risk.
Hal yang dapat dilakukan investor untuk mengurangi risiko portofolio
tersebut yaitu dengan melakukan pembentukan portofolio investasi saham. Selain
itumasalah yang sering dihadapi investor adalah menentukan portofolio yang
menghasilkan return yang tinggi dengan risiko yang rendah. Sehingga investor
perlu melakukan penilaian terhadap saham saham yang tergabung dalam
portofolio tersebut. Ada beberapa penilaian evaluasi kinerja portofolio yang
digunakan yaitu Metode Sharpe, MetodeTreynor dan Metode Jensen.
Metode Sharpe merupakan penilaian kinerja portofolio yang menggunakan
pembagi standar deviasi yang berarti bahwa Metode Sharpe mengukur total risiko.
Risiko total adalah hasil penjumlahan dari risiko sistematis dan risiko tidak
sistematis. Berbeda dengan Metode Sharpe pada Metode Treynor lebih fokus pada
risiko sistematis yaitu risiko perusahaan dengan risiko pasar, yang diwakili
dengan nilai beta portofolio sebagai tolak ukurnya. Metode Jensen menekankan
pada alpha. Penilaian kinerja portofolio dengan Metode Jensen merupakan
8
metode yang menunjukan adanya perbedaan antara tingkat return yang sudah
diperoleh pada portofolio dengan tingkat return yang diinginkan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachman (2012) yang menggunakan
Metode Sharpe, Jensen, dan Treynor yang menunjukkan bahwa penilaian kinerja
portofolio dengan Metode Sharpe, Jensen, danTreynor yang menghasilkan kinerja
yang lebih baik yaitu Metode Treynor dan Jensen. Penelitian lain yang dilakukan
oleh Narulita (2016) menunjukkan bahwa penilaian kinerja portofolio dengan
Metode Sharpe merupakan kinerja portofolio optimal karena nilai rata-ratanya
paling besar dibandingkan dengan metode lainnya.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmayanti (2018)
menunjukkan bahwa penilaian kinerja portofolio dengan menggunakan metode
Treynor dan Jensen memiliki kinerja diatas kinerja portofolio pasar atau
outperform sehingga dapat dikatakan kinerja portofolio terbaik. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam skripsi
yang berjudul “Analisis Kinerja Portofolio Saham Yang Tergabung Dalam
LQ45 Dengan Menggunakan Metode Sharpe,Treynor dan Jensen.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan
masalah penelitian ini yaitu “Apakah metode penilaian kinerja portofolio pada
saham yang tergabung dalam LQ45 dengan menggunakan Metode Sharpe lebih
baik dibandingkan Metode Treynor atau Metode Jensen?”
9
penelitian ini yaitu untuk mengetahui metode kinerja portofolio mana yang terbaik
pada saham yang tergabung dalam LQ45 dengan menggunakan Metode Sharpe,
Treynor dan Jensen.
2.Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini,
yaitu :
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti mengenai penilaian kinerja portofolio dengan menggunakan Metode
Sharpe, Treynor dan Jensen.
2. Bagi investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penilaian
kinerja portofolio dengan menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen
yang sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3. Bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan bahan
pertimbangan pengambilan keputusan agar dapat mengambil keputusan
dalam evaluasi kinerja portofolio untuk meningkatkan nilai perusahaan di
masa yang akan datang.
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
10
II. KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN
A. Kajian Pustaka
1. Teori Portofolio
Teori portofolio diperkenalkan pertama kali oleh Harry Markowitz pada awal
tahun 1950-an yang disebut sebagai (the father of modern portfolio theory) ini
telah mengajarkan konsep diversifikasi portofolio secara kuantitatif. Portofolio
diartikan sebagai serangkaian investasi sekuritas yang diinvestasikan oleh
investor, baik individu maupun perusahaan. Karakteristik portofolio yang
diharapkan dari suatu portofolio tidak lain merupakan rata-rata tertimbang dari
tingkat keuntungan yang diharapkan oleh masing-masing saham yang membentuk
portofolio tersebut (Husnan,2003). Teori portofolio memformulasikan keberadaan
unsur return dan risiko dalam suatu investasi, di mana unsur risiko dapat
diminimalisir melalui diversifikasi dan kombinasi instrumen investasi dalam
portofolio (Andriyani,2016).
Investor sebaiknya jangan menanamkan modal hanya pada satu aset saja,
karena apabila pada satu aset saja, maka semua dana yang telah diinvestasikan
akan hilang. Oleh karena itu, investor perlu menanamkan modalnya pada berbagai
aset atau sekuritas. Tahap ini berkaitan dengan identifikasi sekuritas-sekuritas
mana yang akan dipilih dan beberapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada
masing-masing sekuritas tersebut. Dapat dikatakan bahwa teori portofolio
11
berbicara mengenai bagaimana kita menggunakan dana untuk investasi
agarmendapatkan return yang diharapkan dengan risiko seminimal mungkin.
2. Portofolio
Portofolio adalah gabungan dari beberapa saham yang dapat memberikan
tingkat keuntungan yang terbesar dengan tingkat risiko tertentu baik perorangan
maupun institusi begitupun sebaliknya dapat memberikan hasil tertentu dengan
risiko yang terkecil. Portofolio adalah bagaimana melakukan pemilihan portofolio
dari sekian banyak aset, untuk memaksimalkan return pada tingkat risiko tertentu
yang bersedia ditanggung investor. Portofolio keuangan dapat diartikan sebagai
investasi dalam berbagai instrumen keuangan yang dapat diperdagangkan di
Bursa Efek dan Pasar uang dengan menyebarkan sumber perolehan return dan
kemungkinan risiko (Samsul, 2006). Menurut Sunariyah (2004) dalam pasar
modal portofolio dikaitkan dengan portofolio aktiva finansial yaitu kombinasi
beberapa saham sehingga investor dapat meraih return optimal dan memperkecil
risiko. Portofolio yang telah terbentuk dapat memberikan tingkat keuntungan yang
sama dengan risiko yang lebih rendah, atau dengan risiko yang sama namun
memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Karakteristik portofolio seperti
ini disebut portofolio efisien (Husnan, 2003).
3. Portofolio Efisien
Portofolio efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan return
ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko yang sudah pasti atau portofolio yang
memberikan risiko terkecil dengan tingkat return ekspektasi yang sudah
pasti.Portofolio dapat dikatakan efisien apabila memiliki tingkat risiko yang sama
12
dan juga mampu memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, atau dengan
kata lain mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama, tetapi dengan
risiko yang lebih rendah.
Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk
portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan portofolio yang dapat
dibentuk dari kombinasi n-aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity-set.
Semua titik di opportunity-set menyediakan semua kemungkinan portofolio, baik
yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh investor. Secara
rasional, investor hanya tertarik dengan portofolio yang efisien. Kumpulan dari
portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set atau efficient frontier
(Jogiyanto, 2013).
4. Portofolio Optimal
Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio
efisien. Portofolio optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekpektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan
tingkat risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya.
Investor yang rasional akan memilih portofolio optimal ini karena merupakan
portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu
return ekspektasi atau risiko portofolio. Dalam memilih portofolio yang optimal
ada pendekatan yang dapat digunakan, yaitu portofolio optimal berdasarkan
preferensi investor. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari
portofolio secara implisit yang menganggap bahwa investor mempunyai fungsi
utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utility investor dengan
efficient set (Jogiyanto, 2013).
13
Setiap investor pasti memiliki tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor
yang mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih
portofolio di titik B, namun investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan
risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio yang lainnya selama
portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient
set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya
masing-masing. Secara umum, portofolio optimal adalah portofolio dengan
kinerja yang terbaik. Salah satu konsep pengukuran kinerja portofolio yang
banyak digunakan adalah hasil kombinasi return portofolio dibagi dengan risiko
portofolionya. Oleh karena itu, secara khusus portofolio optimal adalah portofolio
yang memberikan hasil kombinasi return tertinggi dengan risiko terendah.
Portofolio optimal juga dapat berupa portofolio dengan risiko terkecil. Terdapat
empat tahapan proses portofolio Menurut Halim (2005),yaitu :
a. Tahap Tujuan Investasi
Tahap penentuan tujuan investasi merupakan tahapan awal yang harus
dikerjakan oleh semua pihak bila ingin melakukan pengelolaan portofolio
investasi. Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko (risk of
rate), ketersedian jumlah dana yang akan diinvestasikan, dan periode investasi
(time horizon). Periode investasi yang ditetapkan investor menjadi patokan untuk
menentukan instrumen investasi yang akan diinvestasikan.
b. Tahap Ekspektasi Pasar
Tahap kedua yang dilakukan oleh investor adalah mengumpulkan informasi
mengenai seluruh instrumen investasi yang ada, dan bagaimana keinginan
berbagai pihak terhadap seluruh pasar investasi.
14
c. Tahap Membangun Portofolio
Tahap ketiga merupakan tahap implementasi keahlian manajer investasi atas
keinginan investor dan situasi pasar yang ada. Pada tahapan ini, manajer investasi
membeli dan menjual instrumen investasi yang sesuai dengan keinginan investor.
Dengan melakukan riset mengenai keadaan pasar.
d. Tahap Evaluasi Kinerja.
Tahap keempat merupakan tahap akhir dari proses portofolio yaitu melakukan
perhitungan atas portofolio yang dikelolanya. Selanjutnya, hasil pengelolaan
portofolio dalam bentuk tingkat pengembalian (return) dibandingkan dengan
tingkat pengembalian patokan (benchmark). Keempat proses tahapan portofolio
tersebut di atas saling berkaitan, karena hasil yang dicapai merupakan output dari
tahapan sebelumnya.
5. Return dan Risiko Portofolio
Return ekspektasi portofolio adalah rata-rata dari tingkat return ekspektasi
dari tiap-tiap aset individualnya dalam suatu portofolio. Timbangan yang
digunakan adalah bobot atau proporsi masing-masing aktiva di dalam portofolio.
Akan tetapi, risiko portofolio tidak harus sama dengan rata-rata tertimbang risiko-
risiko dari seluruh sekuritas tunggal. Risiko portofolio bahkan bisa lebih kecil dari
rata-rata tertimbang risiko masing-masing sekuritas tunggal. Risiko portofolio
adalah varian return sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
Bagian dari risiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk
portofolio yang well-difersified disebut dengan risiko yang dapat didiversifikasi
atau risiko perusahaan atau risiko yang unik, atau risiko yang tidak sistematik.
Risiko ini unik untuk suatu perusahaan, yaitu hal yang buruk terjadi di suatu
15
perusahaan dapat diimbangi dengan hal baik terjadi di perusahaan lain, maka
risiko ini dapat didiversifikasi di dalam portofolio. Sebaliknya, risiko yang tidak
dapat di diversifikasikan oleh portofolio disebut dengan nondiversifiable risk atau
risiko pasar. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio
adalah return untuk masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan
sempurna (Jogiyanto, 2013).
6. Penilaian Evaluasi Kinerja Portofolio
Menurut Tandelilin (2010) penilaian evaluasi kinerja portofolio untuk
mengetahui dan menganalisa apakah portofolio yang dibentuk dapat
meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi dari tingkat
pengembalian dan risikonya. Dengan kata lain apakah return portofolio yang telah
dibentuk, sudah mampu mengkompensasi tingkat risiko yang harus ditanggung
investor. Pengukuran portofolio harus melibatkan pertimbangan return dan
risikonya mengingat trade-off yang terjadi di antara dua hal tersebut. Pengukuran
yang melibatkan kedua faktor disebut dengan return sesuaian risiko (risk adjusted
return) (Jogiyanto 2013). Return yang tinggi belum tentu merupakan hasil
investasi yang baik. Return yang rendah dapat juga merupakan hasil investasi
yang baik jika disebabkan oleh risiko yang rendah pula. Oleh karena itu, return
yang dihitung perlu disesuaikan dengan risiko yang ditanggungnya (Jogiyanto
2013).
Terdapat beberapa model perhitungan return sesuaian risiko (risk adjusted
return) seperti reward to variability, reward to volatility, reward to market risk,
reward to diversification, Jensen’s alpha, M2, dan ratio information (Jogiyanto
16
2013) tetapi metode yang digunakan untuk mengukur portofolio pada umumnya
adalah Metode Sharpe, Metode Treynor dan Metode Jensen sebagai berikut:
a. Metode Sharpe
Penilaian evaluasi kinerja portofolio Metode Sharpe merupakan penilaian
dengan cara membandingkan antara premi risiko portofolio (selisih rata-rata
tingkat keuntungan portofolio dengan rata-rata suku bunga bebas risiko) dengan
risiko portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (risiko total). Metode
yang digunakan pada metode Sharpe ini pada hakikatnya menghitung kemiringan
(slope) garis yang menghubungkan portofolio yang berisiko dengan bunga bebas
risiko. Semakin besar kemiringan garis tersebut maka semakin baik portofolio
yang membentuk garis tersebut karena semakin besar rasio premi risiko portofolio
terhadap standar deviasi sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja portofolio
tersebut semakin baik. Metode Sharpe biasa digunakan untuk investor yang
menggunakan dananya hanya atau sebagian besar pada portofolio tersebut,
sehingga risiko portofolio dinyatakan standar deviasi (Halim,2015).
b. Metode Treynor
Metode Treynor mengansumsikan bahwa portofolio sangat diversifikasi
dikenal dengan istilah Reward to Valatility Ratio (RVOR). Oleh karena itu
metode Treynor menyatakan series kinerja portofolio dihitung merupakan hasil
bersih dari portofolio dengan tingkat suku bunga bebas risiko per unit risiko pasar
portofolio tersebut dengan diberi simbol Tp. Perbedaannya dengan Metode Sharpe
adalah penggunaan garis pasar sekuritas (security market line) sebagai patok
duga. Dalam metode ini kinerja portofolio diukur dengan cara membandingkan
antara premi risiko portofolio dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan
17
beta (risiko pasar atau risiko sistematis).
Dalam menghitung Metode Treynor ini maka, asumsi yang harus diperhatikan
bahwa hasilnya memberikan evaluasi pada satu periode karena tingkat
pengembalian portofolio dan risiko membutuhkan periode yang panjang. Jika
periode yang dipergunakan cukup pendek maka risiko yang dihitung dengan beta
memberikan hasil yang tidak wajar atau tidak representatif.
c. Metode Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep garis pasar sekuritas yang merupakan garis
yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas
risiko. Ukuran Kinerja Jensen sebagai salah satu ukuran kinerja portofolio, Jensen
sangat memperhatikan CAPM dalam mengukur kinerja portofolio tersebut yang
sering disebut dengan Jesen ALPHA (differential return measure). Jesen ALPHA
merupakan sebuah ukuran absolut yang mengestimasikan tingkat pengembalian
konstan selama periode investasi dimana memperoleh tingkat Jesen ALPHA
pengembalian diatas (dibawah) dari buy-hold strategy dengan risiko sistematik
yang sama.
7. Investasi
Menurut Sunariyah (2004), Investasi merupakan penanaman modal untuk
satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya memiliki jangka waktu dengan
harapan akan mendapat keuntungan di masa yang akan datang, dimana keputusan
penanaman modal tersebut dilakukan oleh individu atau entitas yang mempunyai
kelebihan dana. Menurut Tandelilin (2010), Investasi merupakan komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi dapat berkaitan
18
dengan penanaman sejumlah dana pada aset riil, seperti tanah, emas, rumah,
barang-barang seni, real estate dan aset riil lainnya atau dapat juga pada aset
finansial, berupa surat-surat berharga seperti, deposito, saham, obligasi, dan surat
berharga lainnya. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
investasi adalah kegiatan penanaman modal pada saat ini yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi dapat dikelompokkan berbagai macam cara. Berdasarkan jangka
waktu perputaran dana, investasi dapat dikelompokkan menjadi investasi jangka
pendek dan investasi jangka panjang. Berdasarkan tujuannya investasi
dikelompokkan menjadi investasi pada aset riil dan investasi pada aset finansial.
Berdasarkan cara melakukan investasi dikelompokkan menjadi investasi langsung
dan investasi tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli
langsung aktiva keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar uang, pasar modal,
atau pasar turunan, sedangkan investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli
surat-surat berharga dari perusahaan investasi.
Perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan
dengan cara menjual sahamnya ke publik dan menggunakan dana yang diperoleh
untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. Hal ini berarti bahwa perusahaan
investasi membentuk portofolio (diharapkan portofolionya optimal) dan menjual
eceran kepada publik dalam bentuk saham-sahamnya (Jogiyanto, 2013).
8. Return
Return merupakan pengembalian atas keberanian investor untuk menanggung
risiko atas investasi yang dilakukan. Menurut Jones (2002), return saham terdiri
dari yield dan capital gain. Yield yaitu cash flow atau arus kas yang dibayarkan
19
secara periodik kepada pemegang saham, biasanya dalam bentuk dividen.
Sedangkan capital gain, atau capital loss yaitu selisih antara harga saham pada
saat pembelian dengan harga saham pada saat penjualan. Capital gain yaitu jika
harga saham pada akhir periode lebih tinggi dari harga awalnya, sedangkan
capital loss sebaliknya. Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Return dapat dibedakan menjadi dua yaitu (Jogiyanto, 2013) :
a. Return Realisasi(Realized Return)
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return ini dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah
satu pengukur kinerja dari sebuah perusahaan. Selain itu, return historis ini juga
berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko di masa mendatang.
b. Return Ekspektasi (Expected Return)
Return ekspektasi merupakan return yang digunakan untuk pengambilan
keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis
karena return ekspektasian merupakan return yang diharapkan dari investasi yang
dilakukan.
9. Risiko
Risiko investasi menurut Keown (2001) adalah kemungkinan-kemungkinan
bahwa suatu pengembalian akan berbeda dari tingkat pengembalian yang
diharapkan. Menurut Jones, ada dua tipe risiko, yaitu risiko sistematik (systematic
risk) dan risiko non sistematik(unsystematic risk). Risiko sistematik yaitu risiko
yang berkaitan dengan kondisi yang terjadi di pasar secara umum, yaitu risiko
tingkat bunga, risiko inflasi, risiko nilai tukar, dan risiko pasar.
Risiko ini tidak dapat dihilangkan dengan dilakukannya diversifikasi.
Sedangkan risiko tidak sistematis adalah risiko yang berkaitan dengan kondisi
20
perusahaan yang terjadi secara individual, yakni risiko bisnis, risiko leverage, dan
risiko likuiditas. Kemungkinan terjadinya risiko ini yaitu adanya penyimpangan
tingkat pengembalian yang nyata terhadap tingkat pengembalian yang diharapkan.
Risiko adalah variabilitas return terhadap return yang diharapkan. Untuk
menghitung risiko, metode yang sering digunakan adalah deviasi standar
(standard deviation) yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang sudah
terjadi dengan nilai ekspektasi standarnya (Jogiyanto, 2013). Terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dari hasil investasi yang
diharapkan, beberapa sumber risiko yang berkaitan dengan investasi antara lain
(Jogiyanto, 2014) :
a. Risiko Harga (Price risk) atau risiko suku bunga (interest rate risk), risiko ini
muncul dari kenyataan bahwa nilai pasar dari sekuritas dalam portofolio
dimasa depan tidak dapat diketahui dengan pasti, sehingga investor
dihadapkan pada risiko menurunnya nilai sekuritas dimasa depan.
b. Risiko Gagal Bayar (Default Risk) atau disebut juga risiko kredit (credit risk),
muncul karena penerbit obligasi tidak dapat melakukan pembayaran bunga
dan pokok hutang tepat waktu. Risiko ini bisa disebabkan oleh bisnis karena
kondisi ekonomi yang sedang lesu atau disebabkan risiko keuangan (financial
risk), yaitu arus kas perusahaan tidak cukup untuk membayar kewajiban,
disebabkan kondisi internal perusahaan itu sendiri.
c. Risiko Inflasi (Inflation Risk) atau risiko daya beli, inflasi akan mengurangi
daya beli dan merubah tingkat pengembalian riil, sehingga tingkat
pengembalian setelah disesuaikan dengan inflasi bisa menurunkan hasil
investasi tesebut.
21
d. Risiko nilai tukar (Exchange Rate Risk), kerugian yang terjadi akibat adanya
perubahan yang tidak menguntungkan terhadap nilai tukar mata uang asing.
e. Risiko investasi kembali (Reinvestment Risk), hasil investasi yang diterima
dimasa depan jika diinvestasikan kembali mungkin pada tingkat suku bunga
yang lebih rendah.
f. Risiko penarikan (Call Risk) atau pelunasan sebelum jatuh tempo
penerbitobligasi biasanya menarik obligasi dan mengganti kembali obligasi
apabila tingkat suku bunga pasar menurun di bawah bunga kupon. Sehingga,
investor dihadapkan pada kombinasi risiko ketidakpastian arus kas dan
reinvestment risk.
g. Risiko likuiditas (Liquidity Risk), berkaitan dengan kemampuan suatu aset
finansial untuk diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti, atau
mendekati nilai sebenarnya.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
NoNama dan
TahunPenelitian
JudulPenelitian
Metode Hasil Penelitian
1. Rachman(2012)
Analisis KinerjaPortofolioSaham SubSektorPerkebunanDengan MetodeSharpe, MetodeTreynor danMetode Jensen
MetodeSharpe,Treynor,danJensen.
Perhitungan dengan metodeJensen, Sharpe danTreynormemberikan hasil bahwaMetode Treynor dan Jensenmenghasilkan kinerja yanglebih bagus sedangkanMetode Sharpe lebihmemperhatikan resikospesifik dengan menggunakanequally weighted.
2. Fitriaty(2014)
Analisis KinerjaPortofolio
MetodeIndeks
Memberikan hasil bahwakinerja portofolio optimal
22
Lanjutan Tabel 2.1optimal padasaham-sahamjakarta IslamicIndex (JII)Periode 2010-2012
Tunggal danMetode ,Treynor
paling baik menggunakanMetode Treynor yang terjadipada Tahun 2012 karenamemperoleh hasil palingbesar dibandingkan Tahun2010 dan 2011.
3. Narulita(2016)
Analisis KinerjaSaham DenganMetode Sharpe,Treynor danJensen padaperusahaanTelekomunikasi.
MetodeSharpe,Jensen, danTreynor.
Memberikan hasil bahwaMetode Sharpe memberikanhasil yang terbaik karena nilairata-ratanya paling bagusdibandingkan metode lainnya.
4. Darmayanti(2018)
PerbandinganKinerjaReksadanaSaham denganMetode Sharpe,Treynor danJensen
MetodeSharpe,Jensen, danTreynor.
Hasil penilaian kinerja denganMetode Treynor dan Jensenmemiliki kinerja diataskinerja portofolio pasar atauoutperform sehinggamemberikan kinerja terbaik,Sedangkan dengan MetodeSharpe memberikan hasilunderperform atau kurangbaik
Sumber: Jurnal 2012-2018
C. Rerangka Pemikiran
Banyaknya perusahaan yang masuk di BEI (Bursa Efek Indonesia)
memudahkan investor untuk berinvestasi karena banyaknya pilihan untuk
menginvestasikan dananya. Pilihan terbaik untuk berinvestasi dalam bentuk
saham LQ 45, disebabkan karena saham LQ45 memiliki likuid kapitalisasi pasar
yang tinggi, frekuensi perdagangan tinggi, prospek pertumbuhan serta kondisi
keuangan yang cukup baik dan secara obyektif telah diseleksi oleh BEI. Harapan
dari sebuah keputusan investasi adalah memperoleh return terbesar, namun setiap
23
investasi juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding jenis investasi lainnya
karena ketidakpastian tersebut. Untuk meminimalisirkan risiko-risiko tersebut,
para investor melakukan diversifikasi saham atau berinvestasi tidak hanya pada
satu jenis saham saja, hal ini didukung oleh teori portofolio yang diperkenalkan
oleh Markowitz, di mana unsur risiko dalam investasi dapat diminimalisir melalui
diversifikasi dan kombinasi instrumen investasi dalam portofolio. Pilihan untuk
melakukan diversifikasi dilakukan dengan mengukur tingkat return dan risiko
yang akan diperoleh atas pemilihan portofolio tersebut sehingga lebih selektif dan
mampu memberikan manfaat diversifikasi lebih optimal.
Hasil dari berbagai diversifikasi tersebut lalu dipilih beberapa portofolio
terbaik yang disebut dengan portofolio optimal. Selain itumasalah yang sering
dihadapi investor adalah menentukan portofolio yang menghasilkan return yang
tinggi dengan risiko yang rendah sehingga investor harus memperhitungkan
faktor-faktor yang mempengaruhi portofolio saham. Sehingga investor perlu
melakukan evaluasi terhadap saham saham yang tergabung dalam portofolio
tersebut. Penilaian kinerja portofolio tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana portofolio yang dimiliki oleh investor dapatmemberikan hasil bagi investor.
Terdapat berbagai metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja portofolio
adalah Metode Sharpe, Treynor dan Jensen.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachman (2012)
menggunakan Metode Sharpe, Jensen, dan Treynor yang menunjukkan bahwa
penilaian kinerja portofolio dengan metode Sharpe, Jensen, dan Treynor yang
menghasilkan kinerja terbaik yaitu pada Metode Treynor dan Jensen. Penelitian
lain yang dilakukan oleh Narulita (2016) menunjukkan bahwa penilaian kinerja
portofolio dengan metode Sharpe merupakan kinerja portofolio optimal karena
24
nilai rata-ratanya paling besar dibandingkan dengan metode lainnya.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Darmayanti (2018)
menunjukkan bahwa penilaian kinerja portofolio dengan menggunakan metode
Treynor dan Jensen memiliki kinerja diatas kinerja portofolio pasar atau
outperform sehingga dapat dikatakan kinerja portofolio terbaik. Berdasarkan
uraian diatas maka rerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
GAMBAR 2.1 RERANGKA PEMIKIRAN
Kinerja Portofolio Terbaik
Penilaian KinerjaPortofolio
MetodeSharpe
Penilaian KinerjaPortofolio Metode
Treynor
Penilaian KinerjaPortofolio Metode
Jensen
Saham- saham yang tergabungdalam LQ45
25
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu
penelitian yang disusun dengan memberikan gambaran secara sistematis tentang
informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian (Sanusi, 2004).
Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran,
atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir, 2005). Penelitian ini berisi
penggambaran mengenai objek yang diteliti secara detail dan menghasilkan
penggambaran yang bersifat apa adanya atau tidak mengada-ada. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa saham-saham LQ45 yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI) .
B. Jenis Data Dan Sumber Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2008). Data sekunder tersebut didapatkan dari beberapa dokumen
yang telah dipublikasikan oleh perusahaan dan didapatkan dari pengamatan
saham-saham yang masuk kedalam saham LQ-45 dari periode Januari 2013
sampai dengan Desember 2017. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
26
1. Data Harga Saham
Data harga saham didapatkan dari data harga saham penutupan (closing price)
bulanan saham-saham yang masuk kedalam saham LQ45 periode Januari
2013−Desember 2017. Data diperoleh dari www.idx.co.id. Perubahan harga saham
bulanan digunakan dalam menentukan return dan risiko saham.
2. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks LQ-45 yang diperoleh
dari harga penutupan Indeks sejak periode Januari 2013−Desember 2017.Data
diperoleh dari www.yahoo finance.com.
3. Data Suku Bunga Indonesia (SBI)
Data Suku Bunga Indonesia (SBI) diperolehdari www.bi.go.id periode Januari
2013−Desember 2017. Data suku bunga Indonesia merupakan acuan return bebas
risiko atau sebagai risk free rate.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45 di Bursa Efek
Indonesia periode Januari 2013−Desember 2017yang berjumlah 45 perusahaan.
Sementara itu, sampel penelitian ditentukan dengan metode random sampling.
Menurut Sugiyono (2001), random sampling dinyatakan simple karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Menurut Margono (2004)
menyatakan bahwa simple random sampling adalah teknik untuk mendapatkan
27
sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit
sampling sebagai unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama
untuk menjadi sampel atau untuk mewakili populasi. Rumus Slovin untuk
menentukan sampel yang dikutip (Sevilla et. al., 2006) sebagai berikut:
Keterangan :
n = Jumlah Sampel Penelitian
N = Jumlah Populasi
e = Batas toleransi kesalahan (eror tolerance digunakan 1% atau 0,01, 5%
atau 0,05, dan 10% atau 0,1) (catatan dapat dipilih oleh peneliti).
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 45 perusahaan dan presisi
yang ditetapkan atau tingkat signifikan 0,1 maka besarnya sampel pada penelitian
ini adalah:
N= 45
1+ 45 (0,1)2
N = 31,0344
Jadi, jumlah keseluruhan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 31
perusahaan. Alasan menggunakan rumus tersebut adalah untuk mendapat sampel
yang mewakili dari semua populasi dan lebih pasti atau mendekati populasi yang
ada. Penelitian ini menggunakan teknik sederhana yang mudah digunakan untuk
jumlah sampel kecil. Menurut Sugiyono (2001) simple random sampling adalah
pengambilan anggota sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi. Teknik random dapat dilakukan dengan dua cara,
28
yaitu dengan menggunakan cara undian dan menggunakan tabel bilangan random.
Teknik random pada penelitian ini menggunakan cara undian. Berikut langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Peneliti mendaftarkan semua anggota populasi dikertas-kertas kecil yang
masing-masing telah diberi kode perusahaan.
2. Gulungan yang telah bertuliskan kode perusahaan tersebut, kemudian
dimasukkan kedalam suatu tempat wadah atau sejenisnya yang dapat
digunakan untuk pengundian sehingga gulungan tersebut tersusun secara acak.
3. Setelah proses pengundian, penelitian mengambil gulungan kertas yang
keluar. Penelitian ini menggunakan teknik sederhana yang mudah digunakan
untuk jumlah sampel kecil. Berikut ini terdapat 31 perusahaan yang memenuhi
kriteria dan dapat dijadikan sampel dalam penelitian.
TABEL 3.2 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN PADA INDEKS LQ45No Kode Nama Perusahaan1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.2 ADHI Adhi KaryaTbk3 ADRO Adaro Energy Tbk.4 AKRA AKR Corporindo Tbk.5 ASII Astra International Tbk.6 BBCA Bank Central Asia Tbk.7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.8 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.9 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.10 BMTR Global Mediacom Tbk.11 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk.12 GGRM Gudang Garam Tbk.13 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.15 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.16 JSMR Jasa Marga Tbk.17 KLBF Kalbe Farma Tbk.18 LPKR Lippo Karawaci Tbk.19 LSIP London Sumatera Indonesia Tbk.20 MNCN Media Nusantara Citra Tbk21 PGAS Perusahaan Gas NegaraTbk22 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
29
Lanjutan Tabel 3.223 PTPP Pembangunan Perumahan Tbk23 PWON Pakuwon Jati Tbk.25 SMGR Semen Indonesia Tbk.26 SMRA Summarecon Agung Tbk.27 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk.28 UNTR United Tractors Tbk.29 UNVR Unilever Indonesia Tbk.30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.31 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Sumber : idx.co.id, data diolah
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu
teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan,
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010). Data dalam
penelitian ini yaitu data sekunder berupa laporan harga close saham bulananyang
diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia menggunakan media elektronik yang
didapat dari website www.idx.co.id atau menggunakan website
www.yahoo.finance.com. Pengumpulan data penelitian juga dengan melakukan
studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku, artikel, jurnal dan bacaan lain
yang berhubungan dengan penelitian.
E. Definisi Operasional Variabel
Berikut ini adalah definisi operasional dan pengukuran variabel beberapa hal
yang berhubungan dengan analisis kinerja portofolio, yaitu:
1. Return Realisasi Saham
Return realisasi merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung
menggunakan data historis. Return saham adalah tingkat keuntungan sebenarnya
30
yang dihasilkan tiap-tiap saham dalam rentang waktu tertentu. Return saham
dihitung dengan menggunakan rumus (Jogiyanto, 2013) :
Keterangan :
Ri : Return Realisasi
Pt= Harga saham pada periode t
Pt-1= Harga saham pada perio√de t-1
2. Return Estimasi
Return estimasi merupakan return yang diharapkan terjadi dari investasi yang
akan dilakukan. Menurut Jogiyanto (2013) return estimasi atau sering disebut
(expected return) dapat dihitung berdasarkan nilai estimasi masa depan. Return
estimasi ini menggunakan metode rata-rata bergerak tertimbang atau weighted
moving average. Metode weighted moving average merupakan metode untuk
menghitung data masa depan atau periode mendatang dengan menjumlahkan data-
data historis yang telah diberikan proyeksi masing masing setiap periode.
(Herjanto,2008). Proyeksi yang lebih besar diberikan pada data terbaru. Jumlah
proyeksi tidak boleh negatif dan harus sama dengan satu. Return estimasi dapat
dirumuskan sebagai berikut (Herjanto,2008) :
WMA = (∑(Proyeksi) X ( Dt))(∑Proyeksi=1 )
Keterangan:
WMA : Weighted Moving Average
(Proyeksi)t : Proyeksi pada Periode t
Dt : Data aktual pada periode t
(∑Proyeksi) : Jumlah seluruh proyeksi
31
3. Risiko Estimasi
Risiko estimasi ini dihitung dengan menghitung total risiko dari return
estimasi, digunakan varian atau standar deviasi. Varian merupakan kuadrat dari
standar deviasi. Return estimasi dapat dihitung menggunakan rumus (Jogiyanto,
2013):
σ2 =Var (Ri)=∑ [Ri- E(Ri)]2.ρi
standar deviasi = σ
4. Risiko Saham
Risiko saham merupakan standar deviasi kuadrat sebagai pengukur risiko dari
suatu saham. Risiko saham dapat dihitung menggunakan rumus (Jogiyanto, 2013):
σi = ∑ Keterangan :
(σi) = Standar deviasi
Ri = Return realisasi saham
E(Ri) = Expected return saham
5. Risiko Sistematis Saham
Beta merupakan pengukur volatilitas antara return-return suatu sekuritas
(portofolio) dengan return-return pasar. Cara yang dilakukan untuk menghitung
risiko sistematis saham yaitu dengan rumus sebagai berikut (Jogiyanto, 2013):
6. Return Pasar ( Rm)
Return pasar adalah tingkat return realisasian pada indeks pasar. Pada
penelitian ini indeks pasar yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan
32
(IHSG), return pasar dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2013).
Keterangan :
Rm = Return pasar
IHSGt = IHSG periode t
IHSGt-1= IHSG periode t-1
7. Risiko Pasar (σm2 )
Risiko pasar merupakan pengukuran risiko yang berkaitan dengan return pasar
dan return ekspektasi pasar, dapat dihitung dengan rumus (Jogiyanto, 2013) :
σm2 = ∑
8. Pembentukan Portofolio Saham
Pembentukan portofolio saham merupakan pembentukan dari kombinasi
beberapa saham yang digunakan untuk mengurangi risiko tanpa mengorbankan
return yang dihasilkan dan memberikan keuntungan lebih dibandingkan dengan
pembelian saham secara individual. Pembentukan portofolio saham pada
penelitian ini dibentuk berdasarkan return estimasi saham yang dibandingkan
dengan rata-rata return pasar. Pada beberapa penelitian dengan menggunakan
saham–saham yang tergabung dalam indeks LQ45, Eko (2008), Septyarini (2009),
33
Darmawan (2015), Christiana (2016) dan Hidayat (2017) menyatakan bahwa dari
tahun 2002 sampai dengan 2016, untuk membentuk portofolio optimal di Pasar
Modal Indonesia, rata–rata hanya dibutuhkan antara 3–5 saham saja.
Berdasarkan penelitian (Rini,2013) pembentukan portofolio saham yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua cara serta mengkombinasikan
menjadi 3 saham sesuai penelitian (Christiana, 2016),yaitu :
1. Membentuk kombinasi tiga saham berdasarkan tiga tingkatan. Tingkatan
pertama berdasarkan return estimasi positif dan lebih besar dari rata-rata
return pasar, tingkatan kedua berdasarkan return estimasi positif dan lebih
rendah dari rata-rata return pasar dan tingkatan ketiga yaitu berdasarkan
return estimasi negatif dan lebih rendah dari rata-rata return pasar.
2. Membentuk kombinasi tiga saham dengan hasil return estimasi positif.
9. Menentukan Proporsi Portofolio
Proporsi yang dibentuk dari kombinasi ketiga saham berbeda-beda. Proporsi
pada portofolio ini diperoleh dengan menggunakan moving average yaitu
pemberian proporsi yang berbeda-beda dari setiap data yang digunakan. Menurut
Husnan (2001) karena short selling masih belum diizinkan di Bursa Efek Jakarta
maka proporsi dana yang diinvestasikan adalah penjumlahan dari masing-masing
sekuritas yang akan sama dengan 100% dana proporsi, dana yang diinvestasikan
pada masing-masing saham tidak lebih kecil dari pada nol.
10. Expected Return Portofolio
Tingkat pengembalian portofolio perlu diketahui untuk mengetahui seberapa
besar tingkat pengembalian yang didapatkan dari portofolio yang telah terpilih.
Return portofolio dihitung dengan cara mengalikan return estimasi saham dengan
34
proporsi yaitu dengan rumus sebagai berikut (Jogiyanto, 2013).
Keterangan :
E(Rp) = Return ekspektasi portofolio
Wi = proporsi saham
Ri = Return estimasi saham terhadap i
10. Risiko portofolio
Risiko portofolio merupakan jumlah dari proporsi varian dan kovarian masing-
masing aktiva. Cara yang dilakukan untuk menghitung risiko portofolio yaitu
dengan rumus sebagai berikut (Jogiyanto, 2013).
Wi = proporsi saham
σi = Standar deviasi i
Wi = Wj = bobot portofolio i dan j
σij = kovarian antara sekuritas i dan j.
11. Beta Portofolio
Beta Portofolio dapat dihitung dengan cara rata-rata tertimbang (berdasarkan
proporsi) dari masing-masing individual sekuritas. Cara yang dilakukan untuk
menghitung beta portofolio yaitu dengan rumus sebagai berikut (Jogiyanto, 2013)
Keterangan :
35
βp = Beta Portofolio
βi = Beta individual sekuritas ke-i
wi = proporsi sekuritas ke-i
12. Penilaian Evaluasi Kinerja Portofolio Saham dengan Metode Sharpe
Penilaian Evaluasi Kinerja portofolio Metode Sharpe dengan cara
membandingkan antara premi risiko portofolio (selisih rata-rata tingkat
keuntungan portofolio dengan rata-rata suku bunga bebas risiko) dengan risiko
portofolio yang dinyatakan dengan standar deviasi (risiko total). Pengukuran
dengan Metode Sharpe dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Halim
2015).
Spi = Rpi-Rfσpi
Keterangan:
Sp = Metode Sharpe
Rp = Return ekspektasi portofolio i .
Rf = Risk free
σpi = Standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i.
13. Penilaian Evaluasi Kinerja Portofolio Saham dengan Metode Treynor
Penilaian evaluasi kinerja portofolio dengan Metode Treynor yaitu diukur
dengan membandingkan antara premi risiko portofolio (selisih rata-rata tingkat
pengembalian portofolio dengan rata-rata bunga bebas risiko) dengan risiko
portofolio yang dinyatakan dengan beta (risiko pasar atau risiko sistematis)
Penilaian evaluasi kinerja portofolio dengan Metode Treynor dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut (Halim 2015).
36
Tpi=Rpi-Rfβpi
Keterangan:
Tp = Metode Treynor
Rp = Return ekspektasi portofolio i
Rf = Risk free
βp = Beta portofolio i ( risiko sistematis portofolio)
14. Penilaian Evaluasi Kinerja Portofolio Saham dengan Metode Jensen
Penilaian evaluasi Kinerja Portofolio dalam metode ini yaitu didasarkan pada
konsep garis pasar sekuritas yang merupakan garis yang menghubungkan
portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas risiko. Penilaian
evaluasi Kinerja Portofolio dengan Metode Jensen itu dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut (Halim 2015).
Jpi= (Rpi-Rf) –{(Rm-Rf)βp}
Keterangan:
Jpi = Metode Jensen
Rp = return ekspektasiportofolio i .
Rf = risk free
Rm =return market
βp = Beta portofolio I (resiko sistematis portofolio)
F. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif, yang digunakan untuk menganalisis kinerja portofolio yang terdiri dari
saham-saham LQ 45 dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen.
37
Alat bantu dalam penelitian ini menggunakan program computer Microsoft Office
Excel. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menghitung Return Realisasi Saham
2. Menghitung Return Estimasi SahamWMA = (∑(Proyeksi) X ( Dt))
(∑Proyeksi)3. Menghitung Risiko Estimasi Saham
σ2 =Var (Ri)=∑ [Ri- E(Ri)]2.ρi
Standar deviasi = σ4. Menghitung Return Pasar
5. Menghitung Risiko Saham
σi = ∑ 6. Menghitung Risiko Pasar
σm = ∑
7. Menghitung Beta Saham
8. Pembentukan Portofolio Saham
Setelah menghitung return estimasi, maka selanjutnya pembentukan
portofolio saham yang menggunakan dua cara,yaitu :
a. Membentuk kombinasi tiga saham berdasarkan tiga tingkatan. Tingkatan
pertama berdasarkan return estimasi positif dan lebih besar dari rata-rata
return pasar, tingkatan kedua berdasarkan return estimasi positif dan
38
lebih rendah dari rata-rata return pasar dan tingkatan ketiga yaitu
berdasarkan return estimasi negatif dan lebih rendah dari rata-rata return
pasar.
b. Membentuk kombinasi tiga saham dengan hasil return estimasi positif.
9. Menghitung Return Ekspektasi Portofolio
10. Menghitung Risiko Portofolio
11. Menghitung Beta Portofolio
12. Penilaian Evaluasi Kinerja Portofolio Saham dengan Metode SharpeSpi = Rpi-Rf
Σpi
13. Penilaian Evaluasi Kinerja Portofolio Saham dengan metode Treynor
Tpi=Rpi-RfΒpi
14. Penilaian Evaluasi Kinerja Portofolio Saham dengan Metode Jensen
Jpi= (Rpi-Rf) - (Rm-Rf)] βp
71
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Return pasar modal indonesia selama lima tahun penelitian menunjukkan
bahwa pada Tahun 2013, 2015 dan 2017 investor diuntungkan berinvestasi di
pasar modal, sedangkan Tahun 2014 dan 2016 investor dirugikan berinvestasi
di Pasar Modal karena return pasar lebih rendah dari risk free. Sementara itu,
return saham individu yang tergabung dalam LQ45 Tahun 2013-2017 yang
diuntungkan adalah sebesar 54,82% dari 31 emiten, sedangkan yang dirugikan
adalah sebesar 45,18% dari 31 emiten.
2. Estimasi return saham Tahun 2018 yang memperoleh hasil positif dan lebih
besar dari return pasar sebesar 29,03% dari 31 emiten. Estimasi return yang
memperoleh hasil positif dan lebih rendah dari return pasar sebesar 29,03%
dari 31 emiten sedangkan estimasi return yang memperoleh hasil negatif dan
lebih rendah dari return pasar sebesar 41,94% dari 31 emiten. Sementara itu
estimasi risiko Tahun 2018 yang memberikan hasil lebih besar dari estimasi
return saham yaitu sebesar 96,78% dari 31 emiten, sedangkan yang
memberikan hasil lebih rendah dari estimasi return saham yaitu sebesar 3,22%.
3. Pembentukan portofolio saham dari 31 emiten tersebut menghasilkan 30
portofolio dengan kombinasi 3 emiten berdasarkan return estimasi. Dari 30
portofolio tersebut diperoleh return portofolio yang memberikan hasil terbesar
72
dibandingkan portofolio lain yaitu portofolio 17, sedangkan yang memberikan
hasil terendah yaitu portofolio 26. Sementara itu, risiko portofolio yang
memberikan hasil terbesar dibandingkan portofolio lain yaitu portofolio 17,
sedangkan yang memberikan hasil terendah yaitu portofolio 23.
4. Berdasarkan hasil penilaian evaluasi kinerja portofolio, dengan menggunakan
Metode Jensen, menunjukkan bahwa terdapat 21 portofolio (70% dari 30
portofolio) yang memberikan kinerja paling baik dibandingkan portofolio
lainnya. Selanjutnya Metode Sharpe, menunjukkan bahwa terdapat 20
portofolio (66,67% dari 30 portofolio) yang memberikan kinerja paling baik
dibandingkan portofolio lainnya. Penilaian kinerja portofolio dengan
menggunakan Metode Treynor, menunjukkan bahwa terdapat 18 portofolio
(60% dari 30 portofolio) yang memberikan kinerja paling baik dibandingkan
portofolio lainnya. Maka,dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja portofolio
dari ketiga metode yang memberikan kinerja portofolio terbaik yang paling
banyak yaitu Metode Jensen.
B. Saran
1. Bagi investor dalam melakukan pembentukan portofolio saham perlu
mengevaluasi penilaian kinerja portofolio saham agar menjadi acuan untuk
meningkatkan kemampuan dalam mengelola portofolio saham.
2. Bagi investor yang ingin menilai kinerja portofolio saham dengan
menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen disarankan untuk
menggunakan Metode Jensen, karena metode tersebut memiliki kinerja yang
outperform atau kinerja portofolio tersebut di atas kinerja portofolio pasar
73
selain itu memberikan pilihan portofolio terbaik yang paling banyak dan
memberikan nilai rata-rata paling besar dibandingkan metode lainnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menilai kinerja portofolio saham
dengan metode lain seperti reward to market risk, reward to diversification,
M2, atau ratio information.
74
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani, Lilik. 2016. “Analisis Komparatif Pembentukan Portofolio OptimalDengan Menggunakan CAPM dan Stochastic Dominance”. Jurnal Bisnisdan Ekonomi.Vol. 14. No. 1 April 2016.
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta. Rineka Cipta.
Christiana, Irma. 2016. “Analisis Pembentukan Portofolio Yang Efisien PadaPerusahaan Keramik, Kaca Dan Porselen Yang Terdaftar Di Bursa EfekIndonesia Dengan Model Markowitz”. Jurnal Ilmu Ekonomi dan StudiPembangunan. Vol.16. No.2.
Darmayanti, Ni Putu Ayu, Ni Putu Santi Suryantini dan Sayu Ketut SutrisnaDewi. 2018.”Perbandingan kinerja Reksadana Saham dengan MetodeSharpe,Treynor dan Jensen”. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis. Vol.11No.2.
Graha, I Made Dwi Rendra dan Ni Putu Ayu Darmayanti. 2016. “AnalisisPortofolio Optimal Model Indeks Tunggal pada Perusahaan yangTergabung dalam Indeks LQ-45”. E-Jurnal Ekonomi dan BisnisUniversitas Udayana. Vol 4 No.2.
Eko, Umanto. 2008. “Analisis dan Penilaian Kinerja Portofolio Optimal saham-saham LQ45”. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi UniversitasIndonesia. Vol.15.No.3.
Fitriaty. 2014.“Analisis Kinerja Portofolio optimal pada Saham-saham JakartaIslamic Index(JII) Periode 2010-2012”. Jurnal Manajemen Terapan danKeuangan. Vol.3 No.1.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
.2015. Analisis Investasi dan Aplikasinya dalam Aset Keuangan danAset Riil. Jakarta : Salemba Empat.
Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta.BPFE-UGM
75
.2014. Teori dan Praktik Portofolio Dengan Excel. Jakarta.Salemba Empat.
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi (Edisi Ketiga). Jakarta:PT GramaediaWidiasarana.
Hidayat, Erick Saputra. 2017.”Pembentukan Portofolio Optimal Tiga SahamLQ45 Dan Perbandingan Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham PadaOktober 2016”. Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis.Vol 1.No1.
Husnan, S. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. EdisiKetiga.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Yogyakarta. APM YKPN.
Jones, G.R., dan George, J.M. 2002. Understanding and ManagingOrganizational Behavior. New Jersey. Prentice Hall.
Keown, Arthur J. et. al. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. PenerjemahChoerul D. Djakman. Jakarta : Salemba Empat.
Manurung, Adler Haymans. 2000. Mengukur Kinerja Portofolio, Usahawan. No11. Hal.41-46.
Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.
Narulita, Sari. 2016. “Analisis kinerja Saham Dengan Metode Sharpe, Treynordan Jensen Pada perusahaan Telekomunikasi”. Jurnal UNTAGBanyuwangi. Vol.4 No 2. Banyuwangi.
Rachman, Arditha dan Igo Febrianto.2012. “Analisis Kinerja Portofolio SahamSubsektor Perkebunan dengan Sharpe Measure, Treynor Measure, danJensen Measure”. Jurnal Ilmiah ESAI. Volume 6 No.3.
Rini, Sulistya, Siti Ragil Handayani dan Rustam Hidayat. 2013.”Evaluasi KinerjaPortofolio Dengan Menggunakan Model Sharpe (Studi Pada PerusahaanYang Listing Pada Indeks LQ 45 Di BEI Periode 2012”. JurnalAdministrasi Bisnis.Vol 4. No 2 .Universitas Brawijaya.
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio.Surabaya:Erlangga.
Sanusi, Bachrawi. 2004. Pengantar Ekonomi Pembangunan. Jakarta. PT RinekaCipta.
76
Septyarini. 2009. Analisis Portofolio Optimal Bardasarkan Model Indeks TunggalPada Saham LQ 45. Jurnal Universitas Guna Darma.
Sevilla, G Consuelo. et. al. 2006. Pengantar metode Penelitian. PenerjemahAlimuddin Tuwu. Jakarta: UI-PRESS
Sugiyono. 2001. Statistika untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta.
. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfa Beta.
Sulistyorini. Agustin. 2009. “Analisis Kinerja Portofolio Saham Dengan MetodeSharpe, Treynor dan Jensen (Saham LQ 45 Di Bursa Efek IndonesiaTahun 2003 Sampai 2007)”. Jurnal Fakultas Ekonomika dan BisnisUniversitas Diponegoro.
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat.Yogyakarta: AMP YKPN.
Tandelilin, E..2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.Yogyakarta: Kanisius.
Zulfikar. 2016. Pengantar Pasar Modal dengan Pendekatan Statistika .Yogyakarta: Deepublish.
_ _ _ _ www.bi.go.id (Diakses pada 18 Desember 2018)
_ _ _ _ www.idx.com (Diakses pada 5 Agustus 2018)
_ _ _ _ www.saham.ok (Diakses pada 18 Desember 2018)
_ _ _ _ www.yahoo finance.co.id (Diakses pada 18 Desember 2018)
top related