Adat Sasi Maluku

Post on 20-Nov-2014

603 Views

Category:

Environment

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Tugas mata kuliah Konservasi Kearifan Lokal

Transcript

KONSERVASI DAN KEARIFAN LOKAL“Adat Sasi”

Kelompok 8Nurokhmah Fitriani 4001412013Diah Setiorini 4001412015Rahma Wanti Buana P. 4001412024Avidia Sarasvati 4001412037Natalia Dewi Sari 4001412039

Adat Sasi di Maluku

Maluku, yang dikenal dengan sebutan Seribu Pulau dan dikategorikan sebagai Provinsi Kepulauan.

Apa itu sasi?

Sasi merupakan adat khusus yang berlaku hampir di seluruh pulau di Maluku, meliputi Halmahera, Ternate, Buru, Seram, Ambon, Kep. Lease, Watubela, Banda, Kai, Aru dan Kep. Barat Daya dan Kep. Tenggara di bagian barat daya Maluku.

Apa itu sasi?

Sasi juga memiliki nama lain yakni Yot di Kei Besar dan Yutut di Kei Kecil. Sasi juga dikenal sebagai cara pengolahan sumber

daya alam di desa-desa pesisir Irian Jaya.

Apa itu sasi?

Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi

sumberdaya hayati (hewani maupun nabati) alam tersebut.

Bagaimana implementasi adat sasi?

Sasi memiliki peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam suatu keputusan kerapatan Dewan Adat (Saniri; di Haruku disebut Saniri'a Lo'osi Aman Haru-ukui, atau

"Saniri Lengkap Negeri Haruku").

Bagaimana implementasi adat sasi?

Keputusan kerapatan adat inilah yang dilimpahkan

kewenangan pelaksanaannya kepada lembaga Kewang, yakni suatu lembaga adat

yang ditunjuk untuk melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan peraturan peraturan sasi

tersebut.

Struktur kepengurusannya adalah sebagai berikut:

Kewang Darat Kewang Laut

Pembantu (Sekel) Kepala Kewang Darat

Pembantu (Sekel) Kepala Kewang

Laut

Sekretaris

Anggota sasi

Bendahara

Sebagai pengawas pelaksanaan sasi, Kewang berkewajiban:

a) mengamankan Pelaksanaan semua peraturan sasi yang telah diputuskan oleh musyawarah Saniri Besar;

b) melaksanakan pemberian sanksi atau hukuman kepada warga yang melanggarnya;

c) menentukan dan memeriksa batas-batas tanah, hutan, kali, laut yang termasuk dalam wilayah sasi;

d) memasang atau memancangkan tanda-tanda sasi; e) menyelenggarakan Pertemuan atau rapat-rapat

yang berkaitan dengan pelaksanaan

Beberapa hukum adat sasi yang dikenal di kepulauan Kei :

a. Sasi TetauwSasi ini untuk melindungi sesuatu pohon agar orang lain tidak mengambil hasil dari pohon tersebut apabila sudah tua, selain pemiliknya. Tanda sasi berupa sebatang tiang yang ditanam seperti tombak. Tanda ini biasanya dipasang didekat pohon tersebut yang akan dilindungi.

b. Sasi WalutSasi ini biasanya diberlakukan untuk melindungi suatu kawasan (dusun) Sagu, tanda sasi ini berbentuk sebuah rumah kecil dengan ukuran 100 X 50 X 50 cm.Didalam rumah ini ditempatkan sepotong kayu berbentuk manusia.

c. Sasi Umum (Hawear)Sasi ini diberlakukan untuk melindungi hasil alam tertentu. Tanda sasi ini yaitu berupa anyaman daun kelapa putih pada sebatang tiang yang sudah ditanam.

d. Sasi Mitu Jenis sasi ini terbagi lagi atas dua bagian, yakni :

Sasi yang dipasang untuk menandai suatu tempat persembahan suci.

Sasi yang dipasang untuk melarang mengambil atau merusak sesuatu.

e. Sasi yang muncul karena agama dan Negara masuk :

Sasi peseorangan Sasi gereja Sasi negeri

Gambar proses sasi ikan lompa

Sasi di Raja Ampat

Sasi di Raja Ampat

Tradisi Sasi lebih dulu dikenal di wilayah Maluku menular ke wilayah adat di kawasan Papua yang disebut Petuanan. Di Kabupaten Raja Ampat sendiri terdapat banyak petuanan. Diantaranya di Distrik Misool Selatan yang terdapat 3 petuanan, yakni Fafanlap, Yellu, dan Lilintah.

Sasi di Raja Ampat

Setiap petuanan terdiri dari beberapa kampung. Mereka memiliki hak ulayat untuk menguasai berapa luas wilayah perairan. Masing-masing petuanan menentukan sendiri masa Sasi diberlakukan. Kapan wilayah perairannya dilarang (ditutup) untuk penangkapan hasil laut, kapan diperbolehkan (dibuka). Ketentuan itu disepakati bersama oleh masyarakat kampung yang berada di petuanan tersebut.

Sasi di Raja Ampat

Filosofinya adalah seperti pembagian waktu antara pemeliharaan ikan dan waktu panen ikan. Dengan demikian maka akan tercipta kelestarian kehidupan laut di wilayah Raja Ampat.

Simpulan

Sasi merupakan suatu kearifan lokal yang dijadikan prinsip hidup masyarakat

kepulauan Maluku maupun Raja Ampat yang mana sangat menjunjung pelestarian

lingkungan.

TERIMA KASIH

top related