Transcript
Tanggal 25 – 31 Mei 2014
PELATIHAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013Di Hotel Quds - SURABAYA
SELAMAT DATANG
Wahyu Arijatmiko, S.Kom, MT
Tgl Lahir : Kota Reog, 6 April 1973
Email :
FB : wahyu arijatmiko
HP :
Instansi :
Rumah : Jl. Jambangan Baru V/16 Surabaya
Tugas : - Widyaiswara LPMP Jawa Timur - Dosen FT di Unitomo
- co-Senior Teacher Intel Education
Perkenalan
LPMP Jawa Timur
wahyuaj@gmail.com
081330252560
KOMITMEN KITA DALAM PELATIHAN
• Tepat waktu, selalu siap dan berusaha sebaik mungkin.
• Hp silent/getar.
• Menyelesaikan semua Latihan dan menuntaskan semua tugas.
• Berbagi pemikiran dan pekerjaan dengan yg lain, Saling bekerja sama (sharing).
• Saling mendukung, menyemangati, memotivasi dan menghormati orang lain.
• Gantian tiap kelompok/melanggar...menghibur/memotivasi dengan ice breaker/dll.
• Belajar sambil bergembira.
I hear I forget, I see I remember, I do I understand
TUGAS
Bentuk kelompok
SEJAUH MANA ANDA MENGENAL
Beri nama kelompok Anda, masing-masing anggota siapkan nama panggilan + nama initial yang unik!
(10 kelompok)
Oleh:Tim Kurikulum 2013 Jawa Timur
LPMP Jawa Timur
RASIONAL KURIKULUM 2013
Diklat Implementasi Kurikulum 2013
Tanggal 25 – 31 Mei 2014
Brainstorming Kurikulum 2013• Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
• Mengapa sekolah perlu kurikulum?
• Mengapa kurikulum berkembang menjadi kurikulum 2013?
• Apa yang berubah pada K2013?
BEBERAPA PERTANYAAN TTG KURIKULUM 2013
• Mengapa Kurikulum 2013 menggantikan kurikulum sebelumnya?• Mengapa kurikulum sebelumnya tidak dikembangkan dan
disempurnakan saja?• Apa benar Kurikulum 2013 dapat meningkatkan prestasi siswa?• Apa benar dengan Kurikulum 2013 proses pembelajaran akan
menyenangkan? • Bagaimana caranya dengan Kurikulum 2013 dapat membuat proses
pembelajaran menjadi aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa?
• Benarkah dengan Kurikulum 2013 tugas guru menjadi lebih ringan?• Apakah Kurikulum 2013 menggantikan KTSP?• Apa perbedaan mendasar antara KTSP dengan Kurikulum 2013
Pengertian Kurikulum UU No. 20/2003Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan
Isi dan Bahan
Cara
Pengaturan
kurik
ulum
Kompetensi
Proses
Penilaian
Materi
Penjelasan UU: kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan)
Tujuan Pendidikan Nasional(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
SikapSpiritual beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha EsaSosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawabPengetahuan berilmuKeterampilan cakap dan kreatif
9
Kurikulum 2013 merupakan perubahan atau pergeseran paradigma belajar abad 21.
Mau tidak mau, suka tidak suka kita juga harus mengikuti perubahan itu dengan tidak
melupakan jati diri kita sebagai bangsa yang santun, berbudaya, agamis, etos kerja yang
tinggi, hidup bergotong royong.
10
Merubah pola pikir kita dengan berpikir positif dan keberterimaan untuk mengimplementasikan
kurikulum 2013 akan menghasilkan perasaan postif, keyakinan, kekuatan sehingga akan ada kemudahan
dan gambaran konstruktif untuk mencapai keberhasilan.
Kalau para pendidik sudah memiliki paradigma yang mantap terhadap Kurikulum 2013 maka selanjutnya
bagaimana memahami perubahan-perubahan mendasar yang diharapkan dari Kurikulum 2013 dan
bagaimana strategi implementasi untuk mewujudkan perubahan itu. 11
12
Sumber: Presentasi Prof. Rhenald Kasali, Ph.D
Informasi (tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi (lebih cepat memakai mesin)
Otomasi (menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi (dari mana saja, ke mana saja)
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai
sumber observasi, bukan diberi tahu
Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan
hanya menyelesaikan masalah [menjawab]
Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan]
bukan berfikir mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21Model PembelajaranCiri Abad 21
13
14
Penyempurnaan Pola Pikir
1. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
2. Dari satu arah menuju interaktif. 3. Dari isolasi menuju lingkungan
jejaring. 4. Dari pasif menuju aktif-
menyelidiki. 5. Dari maya/abstrak menuju
konteks dunia nyata. 6. Dari pembelajaran pribadi menuju
pembelajaran berbasis tim. 7. Dari luas menuju perilaku khas
memberdayakan kaidah keterikatan.
8. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
9. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
10. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
11. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
12. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
13. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
14. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
15. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
16. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
15
Pendalaman dan Perluasan Materi
16
17
18
KRETAIVITAS DAN INTELEJENSIA
(Sumber: Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Bus)
2/3 GENETIK
INTELEJENSIA
KR
EATIVITAS
2/3PENDIDIKAN
1/3 GENETIK
1/3 PENDIDIK
AN
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
20
Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
Berbasis Aktivitas: Dengar/Lihat Amati Lakukan Sajikan
Kerangka Ackoff:Data Informasi Pengetahuan Kearifan
Pengertian Kreativitas % Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96Tidak terbatas pada seni 86Tiap orang dapat menjadi kreatif 88Bakat bawaan lahir 21Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di sekolah
95
Dapat diajarkan 70Dapat dinilai 50
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas
21
(tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?:Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif
melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang
benar,• mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, • memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang
spontanKurikulum dengan standar penilaian yang mencakup
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses
pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll. 22
23
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the Development of Executive Function.• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-
jaringan neuron yang terkait satu sama lain• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih
berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada saat anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berpikir seseorang [low order of thinking skills untukpekerjaan rutin sampai high order of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati, menanya, menalar, menyimpulkan sampai
memutuskan sehingga peserta didik sejak kecil sudah terlatih dalam berpikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan untuk
pengambilan keputusan
Sumber: Presentasi Prof. Rhenald Kasali, Ph.D
24
Mengapa ada Kurikulum 2013?
Implementasi KTSP:• Dinilai terlalu padat dengan materi• Belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai
dengan tuntutan dan tujuan pendidikan• Belum menggambarkan secara holistik domain
sikap, pengetahuan, dan keterampilan• Belum peka dan tanggap terhadap perubahan
sosial yang terjadi pada tingkat lokal,nasional, maupun global.
lanjutan• Pembelajaran masih berpusat pada guru• Standart penilaian belum mengarah pada
penilaian berbasis kompetensi.
• Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan atau kelanjutan dari kurikulum sebelumnya yaitu: kurikulum 2004 dan kurikulum 2006.
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
KBK 2004KTSP 2006
KURIKULUM 2013
1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola
2. Pendalaman dan Perluasan Materi
3. Penguatan Proses
4. Penyesuaian Beban
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM.
1. Standart kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.
2. Standart isi diturunkan dari standart lulusan melalui kompetensi inti.
3. Standart proses semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sekarang ditambah dg scientifik.
4. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
5. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
29
Landasan Pengembangan Kurikulum
30
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN• Perubahan metodologi pembelajaran• Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010• Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
Dasar PengembangannyaSisdiknas No. 20 Th.
2003
Pasal 36 Ayat 2.Bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dgn prinsip diversifikasi sesusai dgn satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Dasar PengembangannyaSisdiknas No. 20 Th. 2003
Pasal 36 Ayat 3.Bahwa kurikulum disusun dgn jenjang pendidikan dlm kerangka NKRI dgn memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa, b. peningkatan akhlak mulia, c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, d. keragaman potensi daerah dan lingkungan, e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional, f. tuntutan dunia kerja, g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, h. agama, i. dinamika perkembangan global, dan j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Dasar PengembangannyaSisdiknas No. 20 Th. 2003
Pasal 38 Ayat 2.
Bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:
1. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
2. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
Perkembangan Kurikulum di Indonesia1947Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai
1964Rencana Pendidikan Sekolah Dasar
1968Kurikulum Sekolah Dasar
1973Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
1975Kurikulum Sekolah Dasar
1984Kurikulum 1984
1994Kurikulum 1994
1997Revisi Kurikulum 1994
2004RintisanKurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
2006Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
1945 1965 20151955 1975 20051985 1995
2013 ‘Kurikulum 2013’
35Materi pengetahuan Produk
Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013
Guru
Kewenangan Hampir mutlak Terbatas Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang
rendah masih terbantu dengan adanya buku
Beban Berat RinganEfektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu untuk persiapan]
Tinggi
BukuPeran penerbit Besar KecilVariasi materi dan proses Tinggi RendahVariasi harga/beban siswa Tinggi Rendah
SiswaHasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya
pada guruTidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah
Pemantauan
Titik Penyimpangan Banyak Sedikit
Besar Penyimpangan Tinggi Rendah
Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin
Mudah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
36
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan Silabus
Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD]
Pengembangan dari yang sudah disiapkan
Pemerintah Hanya sampai SK-KD MutlakPemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan
Penyediaan Buku
Penerbit Kuat LemahGuru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaanPemerintah Kecil, untuk kelayakan
penggunaan di sekolahMutlak untuk buku teks
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan
Supervisi pelaksanaan dan pemantauan
Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Mutlak Hampir mutlakPemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian
dengan rencana [variatif]Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali]
Penjaminan Mutu
Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar
Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
37
Perbandingan Harga Buku: Kurikulum 2013 dan Hasil Survei Pasar
No Judul BukuBuku Kurikulum 2013 Buku Hasil Survei Pasar
Jumlah Hal Harga (Rp.) Jumlah Hal Harga (Rp.)
1 Tematik Diriku (Kelas I) 112 7.392 111 32.000
2 Tematik Keluargaku (Kelas I) 112 7.392 111 32.000
3 Matematika (Kelas VII) 368 24.288247 52.000
198 52.000
4 Bahasa Indonesia (Kelas VII) 240 15.840 245 68.000
5 Agama Islam (Kelas VII) 176 11.616 193 48.000
6 Bahasa Inggris (Kelas VII) 192 12.672 202 52.000
38
Perbandingan Harga Buku: Kurikulum 2013 dan Hasil Survei Pasar
No Judul BukuBuku Kurikulum 2013 Buku Hasil Survei Pasar
Jumlah Hal Harga (Rp.) Jumlah Hal Harga (Rp.)
7 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Kelas VII) 256 11.616 210 38.000
8 Seni Budaya (Kelas VII) 176 11.616 166 53.000
9 PPKN (Kelas VII) 144 9.504 330 42.000
10 Matematika (Kelas X) 400 26.400289 72.000
355 131.000
11 Bahasa Indonesia (Kelas X) 256 16.896 143 44.000
39
Tantangan Internal
Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya, Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
40
- Rehab Gedung Sekolah- Penyediaan Lab dan
Perpustakaan- Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
- BOS- Bantuan Siswa Miskin- BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi
- Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
- Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus Dikerjakan
41
42
STANDAR PENGELOLAANManajemen Berbasis Sekolah
STANDAR PEMBIAYAANBOS, Bantuan Siswa Miskin, BOPTN/Bidik Misi (di PT)
STANDAR SARANA-PRASARANARehab Gedung Sekolah, RKB, Penyediaan Lab dan Perpustakaan,
Penyediaan Buku
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANPeningkatan Kualifikasi & Sertifikasi, Pembayaran Tunjangan Sertifikasi, Uji
Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
STANDAR ISISTANDAR
KOMPETENSI LULUSAN
STANDAR (PROSES)PENILAIAN
STANDAR PROSES (PEMBELAJARAN)
PESE
RTA
DID
IK
LULU
SAN
KURIKULUM 2013
Reformasi Pendidikan Mengacu pada 8 Standar
Perkembangan Penduduk sebagai Modal
SDM Usia Produktif
(2020-2035) Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban Pembangunan
Modal Pembangunan
Transformasi melalui
Pendidikan
Kurikulum PTK Sarpras Pendanaan Pengelolaan
43
Menyongsong 100 Tahun Merdeka
Pembangunan Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Sumber Daya Alam sebagai
Modal Pembangunan
Sumber Daya Manusia sebagai
Beban Pembangunan
Pembangunan Kesejahteraan
Berbasis Peradaban
Peradaban sebagai Modal Pembangunan
SDM Beradabsebagai
Modal Pembangunan
Dekade 2020an dsts/d Dekade 1980an
Pendidikan
Kekayaan Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurang kesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis
untuk menghilangkan kesenjangan tersebut
Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator
Pergeseran Paradigma Pembangunan
44
Pembangunan Ekonomi Berbasis
Pengetahuan
Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan
SDM Berpengetahuan sebagai
Modal Pembangunan
Dekade 1990an-2010an
Penduduk Sebagai Pelaku/Kontributor
Kekayaan Pengetahuan
Kekayaan Pengetahuan
Pendidikan
Tantangan Eksternal
Tantangan Masa Depan• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA• Masalah lingkungan hidup.• Kemajuan teknologi informasi.• Konvergensi ilmu dan teknologi.• Ekonomi berbasis pengetahuan.• Kebangkitan industri kreatif dan budaya.• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia.• Pengaruh dan imbas teknosains.• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.• Materi TIMSS dan PISA.
45
Tantangan Eksternal
Kompetensi Masa Depan• Kemampuan berkomunikasi.• Kemampuan berpikir jernih dan kritis.• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan.• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda.• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal.• Memiliki minat luas dalam kehidupan. • Memiliki kesiapan untuk bekerja. • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya.• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
46
Fenomena Negatif yang Mengemuka• Perkelahian pelajar• Narkoba• Korupsi• Plagiarisme • Kecurangan dalam Ujian (Nyontek)• Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif• Beban siswa terlalu berat• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi• Neurologi• Psikologi• Observation based [discovery] learning dan Collaborative Learning
Tantangan Eksternal
47
Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning].
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif.
Penilaian
Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi.
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam [bukan sekedar hafalan].
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Langkah Penguatan Proses
48
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus.Disediakan buku pegangan guru
Mencari buku yang sesuai.Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda.
Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
Mengajar banyak mata pelajaran.
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selaras.
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan.
Murid
Mempelajari banyak mapel.Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda.Membeli buku. Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerah.Membeli lembar kerja siswa.
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
49
Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan Pengetahuan untuk Membangun
Soft Skills dan Hard Skills1
AttitudeSkillKnowledge
SD
SMP
SMA/SMK
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).5050
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SD
51
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
1.1. …
1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan manusia dan bahasa yang beragam serta benda-benda di alam sekitar
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
2. 1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
2.2. …3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
3.2. …4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.2. …
Kelas I
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA SD
52
Kelas IVKOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
2.2 ……..1. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya
3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup
3.3 ……
1. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
4.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya4.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup.4.3 ……..
Esensi Perubahan Kurikulum 2013 • Semua mata pelajaran diikat oleh KI.• Tidak lagi mengenal SK tapi diganti dengan KI• Buku siswa berbasis aktivitas.• Belajar tidak hanya di dalam kelas.• Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi
tahu.• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.• Sikap tdk diajarkan secara verbal tapi melalui
contoh/ keteladanan.
ELEMEN PERUBAHANKURIKULUM 2013
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
55
Apa Saja Yang Berubah Pada Kurikulum 2013?
Elemen PerubahanElemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Lulusan
• Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Kedudukan mata pelajaran(ISI)
• Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
Pendekatan (ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui:
• Tematik Integratif dalam semua mata pelajaran
• Mata pelajaran
• Mata pelajaran wajib dan pilihan
• Mata Pelajaran wajib, pilihan, dan vokasi
56
Elemen PerubahanElem
en
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu)(ISI)
• Holistik dan integratif berfokus pada alam, sosial, dan budaya)
• Pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan sains
• Jumlah matapelajaran dari 10 menjadi 6
• Jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• TIK menjadi media semua matapelajaran
• Pengembangan diri terintegrasi pada setiap matapelajaran dan ekstrakurikuler
• Jumlah matapelajaran dari 12 menjadi 10
• Jumlah jam bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Perubahan sistem: ada matapelajaran wajib dan ada matapelajaran pilihan
• Terjadi pengurangan matapelajaran yang harus diikuti siswa
• Jumlah jam bertambah 2 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran
• Penyesuaian jenis keahlian berdasarkan spektrum kebutuhan saat ini
• Penyeragaman mata pelajaran dasar umum
• Produktif disesuaikan dengan tren perkembangan Industri
• Pengelompokkan mata pelajarn produktif sehingga tidak terlau rinci pembagiannya
57 57
Elemen PerubahanElemen
Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Proses pembelajaran
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.• Sikap tidak hanya diajarkan secara verbal, tetapi melalui
contoh dan teladan
• Tematik dan terpadu
• IPA dan IPS masing-masing diajarkan secara terpadu
• Adanya mata pelajaran wajib dan pilihan sesuai dengan bakat dan minatnya
• Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri
58
Elemen PerubahanElemenDeskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil belajar
• Penilaian berbasis kompetensi• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi
pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
• Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian
Ekstrakurikuler
• Pramuka (wajib)
• UKS• PMR• Bahasa
Inggris
• Pramuka (wajib)• OSIS• UKS• PMR• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)
59
60
61
62
No
Entitas Pendidikan
Perubahan Yang Diharapkan
1 Peserta Didik
Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif
Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar
2 Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Lebih bergairah dalam mengajar
Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu
3 Manajemen Satuan Pendidikan
Lebih mengedepankan layanan pembelajaran termasuk bimbingan dan penyuluhan
Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran
4 Negara dan Bangsa
Meningkatkan reputasi internasional dalam bidang pendidkan
Meningkatkan daya saing
Berkembangnya Peradaban Bangsa
5 Masyarakat Umum
Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten
Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh sekolah
Dapat meningkatkan kesejahteraannya
63
Perubahan yang diharapkan dari Kurikulum 2013?
Prinsip kegiatan pembelajaran (permendikbud 81A lampiran iv) :
(1)Berpusat pada peserta didik, (2)Mengembangkan kreativitas peserta
didik, (3)Menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4)Bermuatan nilai, etika, estetika, logika,
dan kinestetika, dan (5)Menyediakan pengalaman belajar yang
beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Perubahan pada PEMBELAJARAN (1)KEGIATAN AKTIVITAS BELAJAR
1. MENGAMATI MELIHAT, MENGAMATI, MEMBACA, MENDENGAR, MENYIMAK (TANPA DAN DENGAN ALAT)
2. MENANYA • MENGAJUKAN PERTANYAAN DARI YANG FAKTUAL SAMPAI KE YANG BERSIAT HIPOTESIS
• DIAWALI DENGAN BIMBINGAN GURU SAMPAI DENGAN MANDIRI (MENJADI SUATU KEBIASAAN)
3. MENGEKSPERIMENKAN/ MENGEKSPLORASIKAN
• MENENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN DARI PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
• MENENTUKAN SUMBER DATA (BENDA, DOKUMEN, BUKU, EKPERIMEN)
• MENGUMPULKAN DATA
Perubahan pada PEMBELAJARAN (2)KEGIATAN AKTIVITAS BELAJAR
4. MENGASOSIASIKAN • MENGANALISIS DATA DALAM BENTUK MEMBUAT KATEGORI, MENENTUKAN HUBUNGAN DATA/KATEGORI
• MENYIMPULKAN DARI HASIL ANALISIS DATA• DIMULAI DARI UNSTRUCTURED-UNI STRUCTURE-MULTI STRUCTURE-
COMPLICATED STRUCTURE5. MENGKOMUNIKASIKAN
• MENYAMPAIKAN HASIL KONEPTUALISASI• DALAM BENTUK LISAN, TULISAN, DIAGRAM, BAGAN, GAMBAR ATAU
MEDIA LAINNYA
1
5
PENDEKATAN SAINTIFIK:Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses
Keilmuan
Langkah-langkah Pokok (learning experiences-learning tasks:
67
Kemampuan: kognitif,afektif, psikomotorik,dankemampuan konfluen
Menanya Mengumpulkan informasi Mengasosiasi Mengkomuni- kasikan
Mengamati
2
3
4
(Udin:2013)
68
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan
Mengevaluasi
Menyaji
- Mencipta Mencipta
1
5
Menanya Mengumpulkan informasi Mengasosiasi Mengkomuni- kasikan
Mengamati
2
3
4
RELASI FUNGSIONAL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaranProses Pembelajaran
STRUKTUR KURIKULUM SD
A. Kompetensi IntiKompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti
pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti Kelas I, II, dan III SD/MI
Kompetensi Inti Kelas IV, V, dan VI SD/MI
B. Matapelajaran
Keterangan:
• Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
• kegiatan ekstrakurikuler SD/MI antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
• Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli
• Matapelajaran Kelompok A kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama.
Pembelajaran Tematik-Terpadu
STRUKTUR KURIKULUM 2013
BAHASA INDONESIA SEBAGAI PENGHELA PEMBELAJARAN (TIDAK SATU HARIPUN SISWA MENINGGALKAN KOMPETENSI BER BAHASA INDONESIA) APAKAH MENDENGARKANNYA, BERBICARANYA, MEMBACANYA DAN MENULISNYA
DI KELAS 1, 2, 3 MAPEL IPS DAN IPA MASUK DI DALAM MUATAN BAHASA INDONESIA
GURU DI SEKOLAH DASAR
GURU KELASBI+ (IPA, IPS) MAT, PPKn, SBDP
GU
RU PJO
K
GU
RU A
GAM
A
4 JP / Minggu
4 JP / Minggu
C. Beban Belajar
1. Beban belajar di SD/MI dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran. d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.
D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok 1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam
rangka menjabarkan KI-1;2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2; 3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dan 4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.
Rincian Kompetensi Dasar lihat pada halaman 11-132 lampiran Permendikbud no 67 tahun 2013
SKL
Komp. Inti 1. Relijius
(A)KD 1 dst
Kurikulum 2013
Komp. Inti2. Sosial
(A)
Komp. Inti 3. Pengetahuan
(K)
Komp. Inti 4. Skill (P)
KD 2 dst
KD 3 dst
KD 4 dst
MatPel A
KD 1 dst
KD 2 dst
KD 3 dst
KD 4 dst
MatPel B dst
Tiap kelas di satuan pendidikan
Mengurangi Verbalisme
KD indirect learning dan direct learning (tidak
semua KD diajarkan secara langsung)
• (KD di KI 1 dan KI 2) indirect learning
• KI 1 = Nilai-nilai Ketuhanan
• KI 2 = Nilai-nilai sosial-kemanusiaan
• KI 3 = Pengetahuan
• KI 4 = Proses (tahapan) pembelajaran
Silabus
• KD yang ada di KI 1 dan KI 2 tidak memiliki materi pokok
karena materi pokoknya ada di KD KI 3
• KD yang ada di KI 3 mencakup semua pengetahuan yang
harus dimiliki
• KD yang ada di KI 4 merupakan langkah-langkah
pembelajaran
• KD di KI 1 dan KI 2 dicapai melalui materi di KI 3 dan Proses
di KD KI 4 (Akumulasi dari KI 3 dan KI 4)
Kompetensi Dasar
• Kompetensi Dasar KI 1 dan 2 merupakan akumulasi dari KD yang ada di KI 3 dan KI 4
• Kompetensi Dasar di KI 3 linier dengan KD yang ada di KI 4, jumlah KD di KI 3 sama dengan
jumlah KD di KI 4 (KD 3.1 link dengan KD 4.1, KD 3.2, link dengan KD 4.2 dst.)
• Materi Pokok ada dalam KD 3.1 Proses pembelajarannya di KD 4.1
• Jika ada 5 KD di KI 3 (Pengetahuan), maka seharusnya ada 5 KD di KI 4 (tahapan proses
pembelajaran)
• Namun,dalam kasus tertentu, KD di KI 3 bisa jadi tidak linier (korenpondensi satu-satu)
dengan KD yang ada di KI 4 karena langkah-langkah pembelajaran pada KD di KI 4 mencakup
beberapa KD yang ada di KI 3. Artinya, satu KD di KI 4 dapat mencakup beberapa KD di KI 3
E. Muatan Pembelajaran• Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI
dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.
• Matapelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan pembelajaran tematik-terpadu.
• Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai matapelajaran ke dalam berbagai tema
Tematik pada kurikulum 2013• Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga
peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial• disusun berdasarkan gabungan proses integrasi yang
berbeda dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya
• diperkaya dengan penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela matapelajaran lain
• KI sebagai pengikat berbagai matapelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok bahasannya
Muatan lokal
• Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya
• Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
TEMATIK TERPADU DI SD DAN MI• Tematik integratif dari kelas
I sampai kelas VI.
• Mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
• Mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran lain.
• Pendekatan sains = diwarnai oleh mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam.
91
Karakteristik Pembelajaran Tematik
Berpusat pada siswa Memberikan pengalaman langsung Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran Bersifat fleksibel Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan
Arti Penting Pembelajaran Tematik
Menekankan keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif sehingga siswa memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Menekankan penerapan konsep belajar sambil melakukan.
(Lanj)Arti Penting Pembelajaran Tematik
Ciri khas pembelajaran tematik:1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; 2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa
sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama; 4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;5. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama,
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain
Manfaat Pembelajaran Tematik
1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,
2. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir,
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah.
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat,
DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTU
DAFTAR TEMA DAN ALOKASI WAKTUTEMA KELAS IV WAKTU TEMA KELAS V WAKTU TEMA KELAS VI WAKTU
1 . Indahnya Kebersamaan
3 minggu 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitarku
3 minggu 1. Selamatkan Makhluk Hidup
6 minggu
2. Selalu Berhemat Energi
3 minggu 2. Peristiwa dalam Kehidupan
3 minggu 2. Bhinneka Tunggal Ika
6 minggu
3. Peduli Makhluk Hidup
3 minggu 3. Kerukunan dalam Bermasyarakat
3 minggu 3. Tokoh Pejuang 6 minggu
4. Berbagai Pekerjaan
3 minggu 4. Sehat itu Penting 3 minggu 4. Globalisasi 6 minggu
5. Menghargai Jasa Pahlawan
3 minggu 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
3 minggu 5. Wirausaha 6 minggu
6. Indahnya Negeriku
3 minggu 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
3 minggu 6. Kesehatan Masyarakat
6 minggu
7. Cita-citaku 3 minggu 7. Sejarah Peradaban Indonesia
3 minggu
8. Daerah Tempat Tinggalku
3 minggu 8. Ekosistem 3 minggu
9. Makanan Sehat dan Bergizi
3 minggu 9. Akrab dengan Lingkungan
3 minggu
Contoh Jadwal Pelajaran kelas IIWAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
7.00-7.35 Upacara PJOK Hidup Rukun Hidup Rukun
AGAMA Hidup Rukun
7.35-8.10 Hidup Rukun PJOK Hidup Rukun Hidup Rukun
AGAMA Hidup Rukun
8.10-8.45 Hidup Rukun PJOK Hidup Rukun Hidup Rukun
AGAMA Hidup Rukun
8.45-9.00 ISTIRHAT9.00-9.35 Hidup Rukun PJOK Hidup Rukun Hidup
RukunAGAMA Hidup
Rukun
9.35-10.10 Hidup Rukun Mulok Hidup Rukun Hidup Rukun
Hidup Rukun
Hidup Rukun
10.10-10.45 Hidup Rukun Mulok Hidup Rukun
Contoh Jadwal Pelajaran Kls IVWAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
7.00-7.35 IND KEBR IND KEBR ORKES IND KEBR AGAMA MULOK
7.35-8.10 IND KEBR IND KEBR ORKES IND KEBR AGAMA MULOK
8.10-8.45 IND KEBR IND KEBR ORKES IND KEBR AGAMA IND KEBR
8.45-9.00 ISTIRAHAT
9.00-9.35 IND KEBR IND KEBR ORKES IND KEBR AGAMA IND KEBR
9.35-10.10 IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR
10.10-10.45 IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR
10.45-11.30 IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR IND KEBR
1. Mereviu Dokumen I KTSP2. Memahami (Mempelajari) Silabus dan Bahan Ajar (Buku siswa dan panduan guru)
1. Melakukan analisis konteks (jika perlu)2. Mereviu visi, misi dan tujuan sekolah3. Mereviu struktur dan muatan
kurikulum (mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, beban belajar, KKM, peminatan, kalender pendidikan, dll.)
1. Menelaah silabus yang telah disusun oleh pusat
2. Menelaah buku siswa dan panduan guru yang telah disusun oleh pusat
Apa yang Harus Dilakukan SekolahUntuk Melaksanakan Kurikulum 2013
100
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Memasukkan kegiatan mengamati, menanya, mengeksperimen/mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan pada kegiatan inti di langkah-langkah pembelajaran
top related