YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Scaphopoda (moluska)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filum mollusca mendapatkan namanya dari kata latin

molluscus yang artinya lunak. Tetapi nampaknya nama ini

tidak sesuai dengan kenyataan umumnya kelompok hewan

ini, karena sifat utama filum mollusca adalah

terdapatnya cangkang kapur yang keras (shell). Namun asal

usul nama itu dapat dicari mulai dari zamannya Aristotle

hewan – hewan ini dibagi menjadi 2 kelompok utama, yakni

mereka yang bercangkang dan mreka yang tak bercangkang.

Pada tahun 1700-an dan 1800-an dilakukan penelaahan

banding yang terinci, termasuk bagian yang lunak.

Kemudian diketahui bahwa hewan yang bercangka dan tak

bercangkang dalam kelompk ini sangat berkaitan satu dan

lainnya. Pada saat itu kelompok itu kelompok – kelompok

hewan lain seperti teritip (barnacle), Brachiopoda dan

Tunicata dimasukkan kedalam filum ini.

Moluska terdiri dari 5 kelas besar yakni :

Amphineura, Gastropoda, Pelecypoda, Cephlapod, dan

Scaphopoda. Scaphopoda Merupakan kelas dari filum

Mollusca, dikenal dengan nama siput gading atau siput

1

Page 2: Scaphopoda (moluska)

gigi. Anggota kelas ini dijumpai di laut. Dentalium vulgare

adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Disebut

Dentalium karena bentuk cangkangnya menyerupai gigi-gigi

(dentis).

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini ialah mahasiswa

mengetahui tentang bioekologi dari filum moluska

khususnya kelas Scaphopoda

BAB II

SCAPHOPODA

Meskipun tidak jarang di dapat, mereka tidak

dikenal oleh sebagian besar masyarakat. Mereka berukuran

kecil, hidup dalam pasir atau lumpur, terpendam di bawah

permukaan dan umumnya disebut keong gigi. Mereka sering

terdampar di pantai. Bentuk cangkangnya seperti gigi

ular yang tipis dan panjang. Cangkangnya sering

meruncing dari ujung depan ke ujung belakang, karenanya

disebut cangkang gading (tusk shell). Cangkangnya agak

2

Page 3: Scaphopoda (moluska)

melengkung dan bagian dalamnya berongga. Kedua ujungnya

terbuka, yang satu lebih besar dari pada yang lainnya.

Hewan ini primitive dan tidak mempunyai jantung, insang,

mata atau tentakel. Tetapi punya cangkang, radula dan

mantel untuk pembentukan cangkang. (gambar 2.2)

A. Klasifikasi

Kingdom : Animalia

Phylum : Moluska

Class : Scaphopoda

Spesies : Dentalium vulgare

Gambar 2.0 Dentalium vulgare

B. Habitat

Hidup dan membenamkan diri pada substrat pasir atau

lumpur yang bersih di laut dangkal, beberapa spesies

3

Page 4: Scaphopoda (moluska)

terdapat pada kedalaman 1.850 m. Apabila berjalan di

pantai perlu hati-hati karena hewan ini tumbuh di batu

atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring.

cangkangnya yang tajam dapat menusuk telapak kaki dan

menyebabkan luka

Gambar 2.1 Habitat Dentalium sp (membenamkan diri dalam pasir)

C. Ciri-ciri

1)Tubuh ramping, memanjang dorsoventral, diselubungi

oleh mantel.

2)Panjang tubuhnya biasanya 2,5-5 cm. Ada yang hanya 4

mm, tapi ada pula yang panjangnya 25 cm.

3)Memiliki cangkang

4

Page 5: Scaphopoda (moluska)

Cangkangnya terbuka pada kedua ujungnya, berbentuk

silinder, dan biasanya berwarna putih/kekuningan.

4)Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia

disebut captula dengan ujung yang menjulur, yaitu alat

peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan

mikrofauna

5)Kaki muncul dari ujung cangkang yang besar, berfungsi

untuk menggali di pasir.

6)Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan

kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi

di mantel.

7)Hewan ini memiliki Kelamin terpisah.

Contoh : Siput gading (Dentalium vulgare)

Gambar 2.2 Morfologi Scaphopoda, Dentalium sp (Hegner, 1933)

5

Page 6: Scaphopoda (moluska)

D. Reproduksi

Scaphopoda bereproduksi secara seksual dan masing-masing

organ seksual saling terpisah pada individu lain.

Fertilisasi dilakukan dengan cara eksternal. Telur

dilepaskan secara terpisah dan sesudah stadium larva

yang singkat hewan-hewan muda tenggelam di dasar laut

E. Sistem Respirasi

Dentalium vulgare tidak memiliki kepala dan ingsang oleh

karena itu Sistem pernapasannya di bantu oleh mantel.

Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.

Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang

ekskresi, dan anus.

F. Sistem saraf

System sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf

(ganglion), yaitu ganglion sarebral, ganglion pleural,

dan ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan

serabut-serabut saraf. (Gambar 2.3)

6

Page 7: Scaphopoda (moluska)

Gambar 2.3 Struktur Tubuh Dentalium sp

G. Sistem pencernaan

Terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek, lambung,

usus, dan anus. Salurannya memanjang dari mulut hingga

anus. Pada mulut ditemukan lidah bergerigi atau radula

H. Sistem Ekskresi

Alat ekskresi berupa ginjal yang dinamakan nefridium

DAFTAR PUSTAKA

http://dorie-stranger.blogspot.com. Scaphopoda(Diakses Pada tanggal 13 Oktober 2012

7

Page 8: Scaphopoda (moluska)

http://mollusca-din.tripod.com. Klasifikasi (DiaksesPada tanggal 13 Oktober 2012

Nontji Anugerah, 2007. Laut Nusantara. Penerbit :

Djambatan. Jakarta

Romimohtarto Kasijan. Juwan Sri, 2009. Biologi Laut :Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Djambatan.Jakarta

8


Related Documents