YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Penerimaan Anggota Staf MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap penerimaan staf medis adalah proses penerimaan anggota staf medis yang melibatkan Direktur, Komite medis, Panitia kredensial, KSM yang bersangkutan di lingkungan Rumah Sakit Islam Karwang.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan penerimaan staf medis di RS Islam

Karawang, agar didapat anggota staf medis baru, yang memiliki perilaku yang baik profesional dan mentaati semua peraturan yang berlaku di Rumah Sakit Islam Karawang.

3. Kebijakan Arah Kebijakan Umum Sumber Daya manusia.

Page 2: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

4. Prosedur 4.1 Calon Staf Medis mengajukan berkas lamaran ke ditektur yang berisi :4.1.1 Surat permohonan tertulis dari calon kepada direktur Rumah Sakit

Islam Karawang.4.1.2 Dafrat Riwayat hidup lengkap

4.1.3 Fotocopy Ijazah dokter umum/spesialis.4.1.4 Fotocopy Surat Tanda Registrasi (STR)4.1.5 Fotocopy Sertifikat symposium/pelatihan4.1.6 Pas Photo 4 x 6 1 buah4.1.7 Fotocopy KTP 1 buah.

4.2 Direktur RS Islam Karawang mempertimbangkan permohonan tertulis berdasarkan kebutuhan tenaga KSM terkait dan rencana pengembangan rumah sakit.

4.3 Berdasarkan hal tersebut diatas maka direktur akan menolak permohonan calon tersebut atau menerima dan meneruskan permohonan calon tersebut ke komite medis.

4.4 Komite Medis setelah menerima berkas lamaran calon staf medis dari Direktur kemudian mengirimkan berkas lamaran tersebut ke Panitia Kredensial untuk ditindaklanjuti.

4.5 Panitia Kredensial setelah menerima berkas calon staf medis, kemudian melaksanakan proses kredensial tergadap calon tersebut yaitu :4.5.1 Meneliti berkas permohonan calon staf medis dari segi kelengkapan

administrasi4.5.2 Mencari informasi (penelusuran) mengenai calon staf medis dari

institusi pendidikan dan tempat bekerja semebumnya.4.5.3 Melakukan wawancara terhadap calon staf medis.4.5.4 Mengadakan tes tertulis (hanya calon staf medis umum)4.5.5 Meminta calon staf medis membaca Medial Staff By Laws Rumah

Sakit Islam Karawang untuk dipelajari.4.5.6 Membuat rekomendasi ke komite medis dengan memperhatikan

sikap, pengetahuan dan ketrampilan dan persetujuan calon staf medis terhadapmedical staff by Laws RSI Karawang.

4.6 Komite medis membuat rekomendasi ke direktur setelah Mempertimbangkan laporan dari Panitia kredensial.

Protap Penerimaan Anggota Staf Medis

Page 3: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN2/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.7 Direktur RS Islam Karawang berdasarkan rekomendasi dari komite medis memutuskan untuk menerima atau menolak calon staf medis. Bila direktur menerima calon tersebut maka selanjutnya membuat MOU dengan calon staf medis dan menganjurkan yang bersangkutan segera mengurus SIP di RS Islam Karawang serta mengirimkan surat ke Komite medis bahwa yang bersangkuatn diterima.

Unit Terkait. 5.1 Direksi5.2 Komite medis.5.3 Panitia Kredensial5.4 KSM

Page 4: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Kredensial & ProktoringNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap panitia kredensial dan proctoring adalah tata cara penyeleksian anggota staf medis baru yang dilaksanakan oleh panitia kredensial yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit Islam Karawang.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses penerimaan calon staf medis di RS Islam Karawang

3. Kebijakan Prosedur tetap penerimaan staf medis yang disusun oleh komite medis.

4. Prosedur 4.1 Calon staf medis mengikuti proses kredensial yang dilaksanakan oleh panitia kredensial sesuai dengan protap penerimaan anggota staf medis.

4.2 Apabila yang bersangkutan sudah diputuskan diterima oleh Direktur selanjutnya dilakukan proses proctoring yang meliputi4.2.1 Untuk dokter spesialis.

4.2.1.1 Magang (Bimbingan dan pengawasan kerja) oleh KSM sesuai dengan spesialisasinya selama 3 bulan

4.2.1.2 Tidak dapat menuliskan resep atas namanya.4.2.1.3 Belum memiliki kewenangan klinis.

4.2.2 Untuk dokter umum4.2.2.1 Bimbingan dan pengawasan kerja di seluruh KSM dan/atau

Instalasi selama 3 bulan4.2.2.2 Tidak dapat menuliskan resep atas namanya.4.2.2.3 Belum memiliki kewenangan klinis

4.2.3 Uutuk dokter gigi4.2.3.1 Bimbingan dan pengawasan kerja oleh KSM gigi selama 3

bulan4.2.3.2 Tidak dapat menuliskan resep atas namanya.4.2.3.3 Belum memiliki kewenangan resep atas namanya.

4.3 Setelah calon staf medis menjalankan proktoring, maka panitia kredensial membuat surat rekomendasi ke komite medis mengenai hasil proktoring.

4.4 Setelah mendapat laporan mengenai kegiatan proktoring dari panitia kredensial, maka Komite medis membuat surat rekomendasi calon staf medis ke direktur.

4.5 Direktur memberikan surat kewenangan klinis setelah mempertimbangkan rekomendasi proctoring calon tenaga medis dari komite medis.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 Panitia kredensiai & Proctoring

Page 5: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Pemilihan Ketua KSMNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap pemilihan ketua KSM adalah tata cara pemilihan ketua KSM yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit Islam Karawang.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan pemilihan dan penetapan Ketua KSM yang dapat menyelaraskan kepentingan KSM dan Rumah Sakit sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif.

3. Kebijakan Medical Staf By Laws / peraturan internal staf medis.

4. Prosedur 4.1 Surat pemberitahuan dari Komite Medis mengenai pemilihan ketua KSM.4.2 Pemilihan calon ketua KSM dilaksanakan dalam rapat pleno KSM4.3 Rapat KSM memilih 2 (dua) orang calon ketua KSM4.4 Nama 2 (dua) calon Ketua KSM terpilih diserahkan ke komite medis.4.5 Komite medis memberikan rekomendasi mengenai calon ketua KSM

kepada direktur4.6 Ketua KSM ditetapkan oleh Direktur rumah sakit.4.7 Ketua KSM mempunyai masa jabatan selama 3 (tiga) tahun.4.8 Bila Anggota KSM kurang dari 3 orang, maka penentuan ketua KSM

dilakukan oleh Direktur setelah mendapat saran/masukan dari komite Medis.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM

Page 6: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Pemilihan Ketua Komite MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap pemilihan ketua Komite Medis adalah tata cara pemilihan ketua Komite Medis yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit Islam Karawang.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan pemilihan dan penetapan Ketua Komite Medis sehingga dihasilkannya perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengendalian sumber daya manusia, dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif, efisien dan terjaganya mutu pelayanan di rumah sakit.

3. Kebijakan Medical Staf By Laws / peraturan internal staf medis.

4. Prosedur 4.1 Surat pemberitahuan dari ketua Komite Medis kepada direktur mengenai berakhirnya masa kerja dan akan diadakan pemilihan ketua Komite Medis periode berikutnya.

4.2 Pemilihan calon ketua Komite Medis dilaksanakan dalam rapat pleno komite medis.

4.3 Staf medis mengusulkan calon ketua komite medis kepada direktur4.4 Direktur memilih dan menetapkan ketua komite medis 4.5 Ketua komite medis mempunyai masa jabatan selama 3 (tiga) tahun.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM

Page 7: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Visite Pasien oleh Dokter di Ruang Rawat Inap.No. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap visite pasien di ruang rawat inap adalah tata cara visite di ruang rawat inap yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit Islam Karawang.Visite adalah : kegiatan pemeriksaan pasien dan pengelolaannya oleh spesialis

/ dokter umum di ruang rawat inap.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan visite ruang rawat inap di RS Islam Karawang sehingga kegiatan visite dapat terlaksana dengan baik.

3. Kebijakan Tata tertib KSM bahwa visite pasien di ruang rawat inap dilaksanakan oleh dokter spesialis atau dokter umum

4. Prosedur 4.1 Melakukan visite di ruang rawat inap pada jam kerja dengan mengenakan jas dokter resmi RS Islam Karawang berikut papan nama.

4.2 Pada lembar rekam medis menuliskan :hasil pemeriksaan, terapi / tindakan yang diberikan, tanggal dan jam pemeriksaan diakhiri dengan tanda tangan atau paraf dokter pemeriksa.

4.3 Apabila berhalangan melakukan visite dapat dialihkan pada staf medis lainya dalam KSM yang sama atau pada KSM yang setara.

4.4 Apabila anggota KSM yang sama atau KSM yang setara tidak dapat menggantikan, visite dapat dialikan ke dokter umum.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Ruang rawat inap

Page 8: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Penggantian Visite Spesialis oleh Dokter Umum di Ruang Rawat Inap

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Adalah tata cara penggantian visite spesialis oleh dokter umum di ruang rawat inap yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit Islam Karawang.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan visite dokter spesialis oleh dokter umum ruang rawat inap di RS Islam karawang.

3. Kebijakan Tata tertib KSM bahwa visite pasien di ruang rawat inap dilaksanakan oleh dokter spesialis atau case manajer bila dokter spesialis berhalangan.

4. Prosedur 4.4 Menggantikan visite bila ada permintaan dari spesialis karena berhalangan

4.4 Menghubungi spesialis bila sampai jam 10.00 dokter spesialis belum datang visite.

4.4 Melakukan visite bila jam 11.00 spesialis belum datang ke ruangan dan tidak dapat dihubungi.

4.4 Menuliskan hasil pemeriksaan, rencana terapi dan atau tindakan, tanggal dan jam pemeriksaan disertai tanda tangan / paraf pada catatan medis.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.4 KSM5.5 Ruang rawat inap

Page 9: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Konsultasi Medis di Meja Operasi.No. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Adalah tata cara konsultasi di meja operasi yang berlaku di lingkungan Rumah RS Islam Karawang.Konsultasi adalah: permintaan pendapat, saran dan instruksi serta

menanganan lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter spesialis kepada dokter spesialis lainnya sehubungan dengan keadaan sakit atau cedera yang diderita pasien yang dirawat membutuhkan penanganan yang lebih khusus oleh dokter spesialis lainnya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan konsultasi di meja operasi di RS Islam Karawang.

3. Kebijakan Arah Kebijakan Umum bidang Pelayanan bahwa pelayanan medis dilakukan oleh dokter spesialis sesuai kebutuhan.

4. Prosedur 4.1 Bila Operator menemukan kasus di luar keahliannya saat sedang operasi, maka yang bersangkutan membuat surat konsul (Menuliskan kelengkapan data pasien, hasil pemeriksaan dan tindaklanjut yang telah dilakukan terhadap pasien tersebut serta membubuhi tanda tangan / paraf) pada lembar konsul kepada dokter yang berhak menangani dan menghubunginya.

4.2 Dokter yang dihubungi segera datang ke ruang operasi kemudian melakukan pemeriksaan kalau perlu melanjutkan operasi tersebut apabila memang kasus tersebut sesuai dengan bidangnya dan menuliskan jawaban konsul (tanggal dan jam pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan rencana tidak lanjut serta membubuhi tanda tangan / paraf) di lembar jawaban konsul.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Instalasi Bedah Sentral

Page 10: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Konsultasi Medis di Instalasi Bedah SentralNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Adalah tata cara konsultasi di meja Instalasi Bedah Sentral yang berlaku di lingkungan Rumah RS Islam Karawang.Konsultasi adalah: permintaan pendapat, saran dan instruksi serta

menanganan lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter spesialis kepada dokter spesialis lainnya sehubungan dengan keadaan sakit atau cedera yang diderita pasien yang dirawat membutuhkan penanganan yang lebih khusus oleh dokter spesialis lainnya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan konsultasi di Instalasi Bedah Sentral di RS Islam Karawang.

3. Kebijakan Tata Terbit KSM bahwa pelayanan medis di Instalasi Bedah Sentral dilakukan oleh dokter spesialis sesuai kebutuhan.

4. Prosedur 4.2 Bila Operator menemukan kasus di luar keahliannya saat pre operasi, maka yang bersangkutan membuat surat konsul (Menuliskan kelengkapan data pasien, hasil pemeriksaan dan tindaklanjut yang telah dilakukan terhadap pasien tersebut serta membubuhi tanda tangan / paraf) pada lembar konsul kepada dokter yang berhak menangani dan menghubunginya.

4.2 Dokter yang dihubungi melakukan pemeriksaan dan menuliskan jawaban konsul (tanggal dan jam pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan rencana tidak lanjut serta membubuhi tanda tangan / paraf) di lembar jawaban konsul.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Instalasi Bedah Sentral

Page 11: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Konsultasi Medis di Ruang Rawat InapNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap konsultasi medis di ruang rawat inap adalah tata cara konsultasi antar KSM di ruang rawat inap yang berlaku di lingkungan RS Islam Karawang.Konsultasi adalah: permintaan pendapat, saran dan instruksi serta

menanganan lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter spesialis kepada dokter spesialis lainnya sehubungan dengan keadaan sakit atau cedera yang diderita pasien yang dirawat membutuhkan penanganan yang lebih khusus oleh dokter spesialis lainnya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan konsultasi di ruang rawat inap di RS Islam Karawang.

3. Kebijakan Tata Terbit KSM bahwa pelayanan medis di ruang rawat inap dilakukan oleh dokter umum / dokter spesialis sesuai kebutuhan.

4. Prosedur 4.1 Bila dokter yang memeriksa pasien (anggota KSM I) menemukan kasusu di luar keahliannya saat sedang visite maka yang bersangkutan membuat surat konsul (menuliskan kelengkapan data pasien, hasil pemeriksaan dan tindak lanjut yang telah dilakukan terhadap pasien tersebut serta membubuhi tandatangan / paraf) pada lembar konsul kepada dokter yang berhak menangani dan menghubungi.

4.2 Perawat ruangan / case manager menghubungi dokter yang dituju (anggota KSM II)

4.3 Dokter yang dihubungi, datang lalu melakukan pemeriksaan dan menuliskan jawaban konsul (tanggal dan jam pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan rencana tindak lanjut serta membubuhi tandatangan / paraf) di lembar jawaban konsul

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Ruang rawat inap.

Page 12: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Konsultasi Medis di PoliklinikNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap konsultasi medis di poliklinik adalah tata cara konsultasi antar KSM di Poliklinik yang berlaku di lingkungan RS Islam Karawang.Konsultasi adalah: permintaan pendapat, saran dan instruksi serta

menanganan lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter spesialis kepada dokter spesialis lainnya sehubungan dengan keadaan sakit atau cedera yang diderita pasien yang dirawat membutuhkan penanganan yang lebih khusus oleh dokter spesialis lainnya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan konsultasi antar KSM di poli RS Islam Karawang.

3. Kebijakan Tata Terbit KSM bahwa pelayanan medis di poliklinik dilakukan oleh dokter umum / dokter spesialis sesuai kebutuhan.

4. Prosedur 4.1 Bila dokter yang memeriksa pasien (anggota KSM I) menemukan kasus di luar kehaliannya maka yang bersangkutan membuat surat konsul (menuliskan kelengkapan data pasien, hasil pemeriksaan dan tindaklanjut yang telah dilakukan terhadap pasien tersebut serta membubuhi tandatangan / paraf ) pada lembar konsul kepada dokter yang berhak menangani dan menghubungi.

4.2 Dokter (anggota KSM II) yang dikonsulkan melakukan pemeriksaan dan menuliskan jawaban konsul (tanggal dan jam pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan rencana tindak lanjut serta membubuhi tandatangan / paraf) di lembar jawaban konsul

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Poliklinik

Page 13: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Konsultasi Medis di IGDNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap konsultasi medis di Ruang Gawat Darurat adalah tata cara konsultasi antar dokter jaga IGD dengan spesialis atau antar spesialis di ruang gawat darurat yang berlaku di lingkungan RS Islam Karawang.Konsultasi adalah: permintaan pendapat, saran dan instruksi serta

menanganan lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter jaga IGD/dokter spesialis kepada dokter spesialis lainnya sehubungan dengan keadaan sakit atau cedera yang diderita pasien yang dirawat membutuhkan penanganan yang lebih khusus oleh dokter spesialis lainnya.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan konsultasi medis di IGD RS islam Karawang, sehingga pasien dapat memperoleh penanganan yang segera dari dokter spesialis yang dibutuhkan.

3. Kebijakan Tata Terbit KSM bahwa pelayanan medis di IGD dilakukan oleh dokter umum / dokter spesialis sesuai kebutuhan.

4. Prosedur 4.1 Pasien yang datang ke IGD dilayani oleh dokter jaga IGD & perawat jaga IGD.

4.2 Setelah selesai pemeriksaan, dokter memberikan pengobatan & tindakan sesuai dengan diagnosa.

4.3 Apabila pasien membutuhkan konsultasi medis spesialis, maka dokter yang memeriksa (dokter jaga IGD) segera menghubungi dokter jaga spesialis on call yang dibutuhkan melalui telepon.

4.4 Apabila dokter jaga spesialis on-call dalam waktu 15-30 tidak berhasil dihubungi, maka dokter jaga IGD menghubungi dokter spesialis on call lain.

4.5 Pada kasus cito, dokter spesialis/konsultan harus datang & memeriksa pasien di IGD.

4.6 Dokter konsultan menuliskan hasil pemeriksaan serta advisnya pada status pasien dengan mencantumkan tanggal & jam pada saat konsultasi dijawab.

4.7 Pada kasus tidak cito, dokter konsultan dapat memberikan advis melalui telepon dan memeriksa pasien pada kesempatan lain sesegera mungkin.

4.8 Dokter IGD yang menerima jawaban konsul melalui telepon harus menuliskan jawaban konsul tersebut pada lembar isian IGD dengan jelas & teliti kemudian mencantumkan tanggal dan jam jawaban konsul diterima

4.9 Dokter IGD melaksanakan instruksi sesuai dengan yang telah diadviskan oleh dokter konsulen.

4.10 Setelah dokter on-call menerima konsultasi pasien ini, maka semua parihal yang menyangkut pasien ini menjadi tanggung jawab dokter tersebut.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Page 14: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Konsultasi Rawat BersamaNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap rawat bersama adalah tata cara konsultasi untuk rawat bersama yang berlaku di lingkungan RS Islam Karawang. Konsultasi rawat bersama adalah permintaan pendapat, saran dan instruksi lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter spesialis kepada dokter spesialis lainnya sehubungan dengan keadaan sakit atau cedera yang diderita pasien yang dirawatnya membutuhkan penanganan yang lebih khusus oleh dokter spesialis lainnya secara bersama-sama.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan rawat bersama di RS islam Karawang, sehingga pasien dapat memperoleh penanganan yang segera dari dokter spesialis yang dibutuhkan.

3. Kebijakan Tata Terbit KSM bahwa pelayanan medis di dilakukan oleh dokter spesialis komprehensif sesuai kebutuhan.

4. Prosedur 4.2 Bila dokter yang memeriksa pasien menemukan masalah di luar keahliannya maka yang bersangkutan membuat surat konsul rawat bersama (menuliskan kelengkapan data pasien, hasil pemeriksaan dan tindaklanjut yang telah dilakukan terhadap pasien tersebut, menuliskan rawat bersama serta membubuhi tandatangan / paraf ) di lembar konsul kepada dokter spesialis lainnya.

4.2 Dokter spesialis yang dikonsulkan untuk rawat bersama melakukan pemeriksaan dan menuliskan jawaban konsul (tanggal dan jam pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan rencana tindak lanjut serta membubuhi tandatangan / paraf) di lembar jawaban konsul.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Ruang rawat inap

Page 15: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Konsultasi Alih RawatNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap konsul alih rawat adalah tata cara konsultasi untuk alih yang berlaku di lingkungan RS Islam Karawang. Konsultasi alih rawat adalah permintaan penanganan dan instruksi lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter spesialis kepada dokter spesialis lainnya dimana keadaan sakit atau cedera yang diderita pasien yang dirawatnya diluar keahlian dokter spesialis

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan alih rawat di RS islam Karawang, sehingga pasien dapat memperoleh penanganan yang segera dari dokter spesialis yang dibutuhkan.

3. Kebijakan Tata Terbit KSM bahwa pelayanan medis di dilakukan oleh dokter spesialis komprehensif sesuai kebutuhan.

4. Prosedur 4.1 Bila dokter yang memeriksa pasien menemukan kasus di luar keahliannya maka yang bersangkutan membuat surat konsul alih rawat (menuliskan kelengkapan data pasien, hasil pemeriksaan dan tindaklanjut yang telah dilakukan terhadap pasien tersebut, menuliskan rawat bersama serta membubuhi tandatangan / paraf ) di lembar konsul kepada dokter spesialis lainnya dan untuk selanjutnya tidak melakukan visit terhadap pasien tersebut.

4.2 Dokter spesialis yang dikonsulkan untuk alih rawat melakukan pemeriksaan dan menuliskan jawaban konsul (tanggal dan jam pemeriksaan, hasil pemeriksaan dan rencana tindak lanjut serta membubuhi tandatangan / paraf) di lembar jawaban konsul kemudian mengambil alih perawatan sesuai dengan kahliannya dan melakukan visit terhadap pasien tersebut.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Ruang rawat inap

Page 16: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Rujukan dan Pindah RawatNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Pasien dirujuk adalah pasien yang memerlukan pemeriksaan, mengobatan atau fasilitas khusus yang tidak tersedia di RS Islam Karawang.Pasien pindah rawat adalah pasien yang dikirim ke rumah sakit lain karena permintaan pasien atau keluarganya, atau karena tempat rawat inap di RS Islam Karawang penuh.Indikasi :1. Pengobatan dan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak bisa

dilakukan di RS Islam Karawang.2. Fasilitas baik peralatan maupun tenaga profesional (ahli) yang tidak

dimiliki atau peralatan yang dimiliki sedang dalam keadaan rusak.3. Runag rawat inap penuh.4. Atas permintaan pasien dan atau keluarga untuk pindah rawat di Rumah

sakit yang dituju.2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses pelaksanaan rujuk dan pindah rawat di RS Islam

Karawang, sehingga pengiriman pasien yang dirujuk atau pindah rawat ke rumah sakit lain dapat dilaksanakan secara cepat, cermat dan aman bagi pasien.

3. Kebijakan Tata Terbit KSM bahwa pelayanan pasien rujuk keluar RS dilakukan dalam kerjasama tim sesuai standar.

4. Prosedur 4.1 Pasien yang akan dirujuk / pindah rawat harus dalam keadaan hemodinamik stanil.

4.2 Atas salah satu atau lebih indikasi tersebut diatas, dokter spesialis dan dokter umum (atas instruksi dokter spesialis) yang memeriksa menginstruksikan untuk merujuk pasien ke RS lain.

4.3 Dokter menulis pada lembar Rekam Medis pasien bahwa pasien dirujuk ke RS (Nama RS rujukan) disertai dengan alasan rujukan.

4.4 Dokter dan atau perawat memberitahu dan menjelaskan ke RS lain beserta alasan pasien dirujuk (dengan melakukan kontak telepon).

4.5 Dokter membuat surat rujuk.4.6 Lengkapi persiapan pasien untuk dipindahkan, bila perlu ambulance

lengkap dengan peralatan penunjang hidup dan perlatan lainya, obat dan bahan yang diperlukan sesuai kebutuhan kondisi dan kasus pasien.

4.7 Pasien gawat (dalam keadaan stabil) harus ditemani oleh dokter dan atau perawat yang telah menguasai dan mampu melakukan teknik-teknik life saving serta bertanggung jawab dalam melakukan observasi dan pemantauan kegawatan pasien sampai ke RS rujukan.

4.8 Petugas yang mengantar melakukan serah terima pasien kepada petugas pada RS rujukan.

5. Unit Terkait 5.1 Komite medis5.2 KSM5.3 Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang rawat inap

Page 17: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Persiapan Pra OperasiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap Persiapan pra operasi adalah pemeriksaan yang dilakukan sebelum pasien dioperasi, baik pemeriksaan fisik, maupun pemeriksaan penunjang.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam proses persiapan pra operasi di RS Islam Karawang, sehingga didapat suatu tindakan yang aman, efektif dan efisien.

3. Kebijakan Tata Terbit KSM bahwa dilakukan langkah-langkah persiapan operasi bagi setiap pasien sebelum menjalankan opertasi.

4. Prosedur 4.1 Jenis operasi kecil & sedang usia ≤ 40 tahun.4.1.1 Pasien tanpa penyakit yang tidak memerlukan persiapan khusus

4.1.1.1 Pemeriksaan Fisik4.1.1.2 Pemeriksaan penunjang

Laboratorium : Hb, Lekosit, Hitung Jenis, Trombosit, Masa perdarahan, masa pembekuan, gol darah.

4.1.2 Pasien dengan penyakit yang perlu persiapan khusus pra anestesi4.1.2.2 Pemeriksaan fisik4.1.2.3 Pemeriksaan penunjang

Laboratorium : Hb, Lekosit, hitung jenis, trombosit, masa perdarahan, masa pembekuan, gol darah.Radiologi : Foto Thorax

4.2 Jenis operasi kecil & sedang usia ≥ 40 tahun4.2.1 Pasien tanpa penyakit yang memerlukan pemeriksaan khusus pra

anestesi4.2.1.1 Pemeriksaan fisik4.2.1.2 Pemeriksaan penunjang

Laboratorium : Hb, Lekosit, hitung jenis, trombosit, masa pendarahan, masa pembekuan, ureum, kreatinin, gula darah sewaktuRadiologi : Thorax photo, PA, EKG

4.2.1.3 Konsultasi ke penyakit dalam dan atau kardiologi4.2.2 Pasien dengan penyakit yang memerlukan persiapan khusus pra

anestesi4.2.2.1 Pemeriksaan seperti no. 1 ditambah pemeriksaan lain sesuai

kebutuhan.4.3 Operasi Besar

4.2.3 Pemeriksaan fisik4.2.4 Pemeriksaan Lab : Hb, lekosit, hitung jenis, trombosit, masa

pendarahan, masa pembekuan, albumin, ureum, kreatinin, gula darah sewaktu, Pemeriksaan lain sesuai kebutuhan.

4.2.5 Pemeriksaan Radiologi : Thorax Foto, PA4.2.6 Pemeriksaan EKG4.2.7 Konsultasi Pra Anestesi

4.2.7.1 Konsultasi ke penyakit dalam4.2.7.2 Konsultasi disiplin lain sesuai kebutuhan

Page 18: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

5. Unit Terkait 5.1 KSM5.2 Instalasi Radiologi5.3 Instalasi Laboratorium

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Penanganan Kasus Gawat Darurat tanpa ada KeluargaNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap Penanganan kasus gawat darurat tanpa keluarga adalah pertolongan pada pasien yang mengalami situasi kritis tanpa adanya keluarga yang bertanggungjawab sehingga tidak didapatkan persetujuan tindakan medis terhadap tindakan life saving yang akan diberikan. .

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penanganan kasus resiko tinggi tanpa keluarga sehingga pasien mendapatkan terapi yang optimal dan tidak mengalami penundaan untuk tindakan life saving.

3. Kebijakan Pedoman Komite Medis bahwa setiap pasien berhak mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Prosedur 4.1 Bila pasien gawat darurat tanpa keluarga diperlukan tindakan life saving maka dokter yang merawat menuliskan indikasi tindakan darurat pada lembar persetujuan tindakan.

4.2 Lembar persetujuan tindakan medis di legalisasi ke direksi (bidang pelayanan / wakil direktur)

4.3 Diluar jam kerja legalisasi dilakukan oleh duty manager & dilaporkan ke direksi.

5. Unit Terkait 5.1 Direksi 5.2 Komite medis5.3 KSM

Page 19: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Nefrektomi SimpelNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani tindakan Operasi Nefrektomi Simpel.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan Operasi Nefrektomi Simpel

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis.

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi lumbotomidalam narkose umum, dilakukan aseptik

dan anti septik daerah operasi dan sekitarnya.4.1.2 Insisi intercostals selapis demi selapis menembus kutis sub kutis

Fascia dan otot secara tajam sampai mencapai rongga retroperitoneal4.1.3 Fascia gerotah dibuka ginjal dibebaskan dari lemak perirenal.4.1.4 Ureter dikenali dan dikendali sedistal mungkin disusuri kearah

proksimal sampai kepyelum ginjal.4.1.5 Arteri dan Vena renalis dipreservasi dan dibebaskan dari jaringan

sekitar.4.1.6 Arteri renalis di ligasi dengan menggunakan benang non absorbable,

sebelumnya dipasang klem dua lapis.4.1.7 Dilanjutkan dengan ligasi vena renalis4.1.8 Ginjal dibebaskan dari jaringan sekitar dan diangkat.4.1.9 Perdarahan dirawat, rongga operasi dicuci dengan cairan NaCl

sampai bersih dipasang drain NGT pada rongga rethoperitoneal.4.1.10 Luka operasi dijahit lapis demi lapis.4.1.11 Operasi selesia.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 20: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Ruptur Uretra AnteriorNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Ruptur Uretra Anterior.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Ruptur Uretra Anterior

3. Kebijakan Pareturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis.

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi Litotomi dalam spinal anaestesi, dilakukan aseptic dan

anti septic di daerah perinium dan sekitarnya.4.1.2 Insisi U terbalikdari spina ischiadika kanan ke kiri ditembus secara

tajam dari kutis, sub kutis dan otot.4.1.3 Uretra Parsbulbosa dikenali sepanjang uretra kearah kaudal dan

cranial dibebaskan dicari uretra yang rupture dan bekuan darah dibersihkan.

4.1.4 Bila tepi ruptur compang camping, dilakukan debridemen jaringan mati dan punctum cranial dan kaudal dijahit end to end

4.1.5 All Layer dipasang kateter sebelum dilakukan approksimasi4.1.6 Luka Operasi dijahit kembali4.1.7 Operasi selesai

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 21: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Ruptur buli-buliNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Rupur buli-buli

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Rupur buli-buli

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi terlentang dalam narkose umum, dilakukan aseptic dan

dan antiseptic didaerah suprasimpisis dan sekitarnya.4.1.2 Dilakukan insisi mediana menembus kutis, sub kutis, fascia dan otot

dipisahkan secara tumpul sempai ke rongga retro peritoneal.4.1.3 Peritenium disisihkan kearah kranial kandung kencing diekspose.4.1.4 Dilakukan jahitan kendali pada jam 11 dan jam 1, buli-buli di insisi

jam 12 dan diperlebar kearah kaudal4.1.5 Ruptur buli-buli di identifikasi dan dijahit 2 lapis, mukosa buli-buli

dijahit dengan plain cat gut dan sero muskuler dijahit dengan poliglicolic acid.

4.1.6 Bila tepi rupture compang camping dipasang sistostomi4.1.7 Luka operasi dijahit lapis demi lapis dan dipasang drain pada cavum

retzii4.1.8 Operasi selesia.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 22: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Ruptur GinjalNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Rupur Ginjal

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Rupur Ginjal

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi terlentang dalam narkose umum.4.1.2 Dilakukan aseptic dan anti septic pada daerah abdomen dan

sekitarnya4.1.3 DIlakukan insisi laparatomi White line, dibuka rongga retro

peritoneal di ekspose.4.1.4 Dilakukan insisi pada ligamentum treits, arteri renalis dikenali

dan dikendali (Mc Anin prosedur)4.1.5 Ginjal dibebaskan melalui ekspose trasperitoneal dan rupture

ginjal diidentifikasi.4.1.6 Bila didapat ginjal rupture stelata atau rupture total, dilakukan

nefrektomi bila didapatkan avulse dan trauma tidak tembus kedalam Pelviocalises system serta pedikel utuh ginjal dipertahankan.

4.1.7 Perdarahan dirawat, rongga operasi dicuci dengan NaCl sampai bersih, dipasang drain NGT. Pada rongga retroperitoneal insisi pada white line direposisi luka operasi dijahit lapis demi lapis.

4.1.8 Operasi selesai.5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 23: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Orchidefeksi pada kriptorkismusNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Orchidofeksi pada kriptorkismus

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Orchidefeksi pada kriptorkismus

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi terlentang dalam narcose umum.4.1.2 Aseptik dan antiseptic daerah inguinal dan sekitarnya4.1.3 Dilakukan insisi sejajar SIAS dan Simpisis pubis menembus kutis

sub kutis dan fascia otot dibebaskan secara tumpul.4.1.4 Kantong tunika Vaginalis diidentifikasi dan dibuka, testis

dibebaskan dan dinilai bila testis masih baik atau sudah fibrotik dari kantung distal dan proksimal sampai ke preferitoneal fat.

4.1.5 DIlakukan penurunan testis kedalam rungga scrotum dan difiksasi pada dua jahitan (pada apeks dan sisimedial testis)

4.1.6 Perdarahan dirawat luka operasi dijahit lapis demi lapis.4.1.7 Operasi selesia

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 24: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Nefrostomi perkutanNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Nefrostomi perkutan

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Nefrostomi perkutan

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi miring 45º dalam anestesi local atau narcose umum4.1.2 Dilakukan aseptic dan anti septic daerah sudut costofertebra4.1.3 Dilakukan insisi kurang lebih 1 cm pada titik perpotongan garis mid

scapula dan ujung dari costa 12 menembus kutis subkutis dan fascia.4.1.4 Dipasang trokar kearah ginjal sampai didapat urin tract diperlebar

secukupnya dan dipasang selang (nefrostomiset atau NGT No. 10 F)4.1.5 Nefrostomi di fiksasi dengan baik dan dipertahankan4.1.6 Luka operasi dijahit dengan benang nanobsorbable.4.1.7 Operasi selesai.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 25: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Nefrektomi Radikal pada Tumor Ginjal

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Nefrektomi Radikal pada Tumor Ginjal.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Nefrektomi Radikal pada Tumor Ginjal

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi supine dalam narkose umum, dilakukan aseptik dan

anti septik pada daerah operasi4.1.2 Dilakukan insisi laparatomi4.1.3 Dilakukan preservasi pedicle ginjal dengan melalui ligamentum

Treitz4.1.4 Arteri dan vena dikendali4.1.5 Dilakukan pemotongan vena renalis diikuti dengan arteri renalis.4.1.6 Dengan membuka white line usus disisihkan dan rongga

retroperitoneal di ekspose.4.1.7 Ureter dipotong sedistal mungkin.4.1.8 Ginjal dikeluarkan secara In Block beserta jaringan perirenal fat dan

fascia Gerota dan dilakukan limfadenektomi kelenjar getah bening retroperitoneal.

4.1.9 Rongga operasi dicuci dengan aquabidest.4.1.10 Dipasang drain pada rongga retroperitoneal dan luka operasi

dijahit kembali lapis demi lapis.4.1.11 Operasi selesai

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 26: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Batu GinjalNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Batu Ginjal

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Batu Ginjal

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi lumbotomi dalam narkose umum/ regional, dilakukan

aseptik dan anti septik pada daerah sudut costovertebra.4.1.2 Insisi sejajar costae pada intercostals XI-XII menembus kutis,

subkutis, fasia, dan lapisan otot sampai mencapai rongga retroperitoneal.

4.1.3 Fascia Gerota dibuka ginjal dibebaskan4.1.4 Ureter dikenali dan dikendali dengan menggunakan Nelaton kecil

dan disusuri kea rah proksimal sampai mencapai pielum ginjal.4.1.5 Pielum dibebaskan dari parenkim ginjal (Extended).4.1.6 Dilakukan insisi pada pielum dan dilakukan evakuasi batu pada

pelviovaliceal system.4.1.7 Dinilai urin yang keluar dari ginjal.4.1.8 Dengan menggunakan Nelaton Cateter No.20, dilakukan spuling

dengan NaCl 0,9% pada ginjal sampai bersih.4.1.9 Dengan menggunakan feeding Tube 6 F/8F dilakukan sondase

kearah ureter distal dengan menggunakan cairan betadin.4.1.10 Setelah diyakini tidak ada perdarahan dan drainase ke distal

lancer rongga retroperitoneal dicuci dengan NaCl samapi bersih.4.1.11 Sayatan pada pielum dijahit kembali dengan material

absorbable 4.0 dan luka operasi dijahit kembali lapis demi lapis dengan meninggalkan drain pada rongga retroperitoneal

4.1.12 Operasi selesai5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 27: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Batu Ureter ProksimalNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Batu Ureter Proksimal

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Batu Ureter Proksimal

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi lumbotomi dalam narkose umum / regional4.1.2 Dilakukan Aseptik dan anti septik pada daerah sudut costovertebra.4.1.3 Insisi sejajar costae pada intercostals XI-XII menembus kutis,

subkitis, fasia, dan lapisan otot sampai mencapai rongga retroperitoneal.

4.1.4 Fascia Gerota dibuka ginjal dibebaskan pada pole inferior.4.1.5 Ureter dikenali dan disusuri sampai letak batu selanjutnya ureter

dikendali dengan Nelaton kecil praksimal batu, ureter dibebaskan dari jaringan sekitar.

4.1.6 Dilakukan Ureterotomi di atas batu dan batu diangkat.4.1.7 Dinilai urin yang keluar dari arah ginjal dan selanjutnya dilakukan

sondase ke ureter distal dengan menggunakan feeding tube No.6F/8F

4.1.8 Setelah diyakini tidak ada perdarahan dan drainase ke distal lancar rongga retroperitoneal dicuci dengan NaCl sampai bersih.

4.1.9 Sayatan pada pielum dijahit kembali dengan material absorbable 4.0 dan luka operasi dijahit kembali lapis demi lapis dengan meninggalkan drain pada rongga retroperitoneal.

4.1.10 Operasi selesai5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 28: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Batu Ureter DistalNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Batu Ureter Distal

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Batu Ureter Distal

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi supine dalam anestesi regional/ narkose umum4.1.2 Dilakukan aseptik dan anti septik daerah inguinal.4.1.3 Dilakukan insisi sejajar SIAS simpisis pubis menembus kutis,

subkutis dan lapisan otot sampai mencapai rongga retroperitoneal dengan cara menyisihkan peritoneum kea rah medial.

4.1.4 Ureter dikenali dan dikendali dengan Nelaton kecil proksimal dari batu

4.1.5 Dilakukan Ureterotomi di atas batu dan batu diangkat 4.1.6 Dinilai urin yang keluar dari arah ginjal dan selanjutnya dilakukan

sondase ke ureter distal dengan menggunakan feeding tube No.6F/8F

4.1.7 Setelah diyakini tidak ada perdarahan dan drainase ke distal lancar rongga retroperitoneal dicuci dengan NaCl sampai bersih.

4.1.8 Sayatan pada pielum dijahit kembali dengan material absorbable 4.0 dan luka operasi dijahit kembali lapis demi lapis dengan meninggalkan drain pada rongga retroperitoneal.

4.1.9 Operasi selesai.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 29: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi TURP ProstatNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi TURP Prostat

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi TURP Prostat

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi litotomi dalam regional anestesi4.1.2 Aseptik dan anti septik genitalia eksterna dan sekitarnya.4.1.3 Sheat 24F lensa 12/30 dimasukan melalui MUE sepanjang uretra

sampai buli4.1.4 Dilakukan penilaian pada mukosa buli, kedua muara ureter, bladder

neck, kelenjar prostate dan Verumontamun4.1.5 Dilakukan reseksi pada kelenjar prostat sampai uretra pars prostatika

terbuka4.1.6 Perdarahan dirawat dipasang cateter Foley 24 F 3 way, balon 40 cc

dilakukan traksi dan irigasi.4.1.7 Operasi selesia.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 30: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi TURP BuliNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi TURP Buli

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi TURP Buli

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi litotomi dalam regional anestesi.4.1.2 Aseptik dan antiseptik genitalia eksterna dan sekitarnya.4.1.3 Sheat 24 F lensa 12/30 dimasukkan melalui MUE sepanjang uretra

sampai buli.4.1.4 Dilakukan penilaian pada mukosa buli, kedua muara ureter, bladder

neck, kelenjar prostate dan Verumontamun.4.1.5 Dilakukan reseksi pada tumor bul-buli dan dasar tumor (bila

memungkinkan)4.1.6 Perdarahan dirawat dipasang cateter Foley 24 F3 way, balon 20 cc

dilakukan irigasi4.1.7 Operasi selesai

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 31: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi LototripsiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Litotripsi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi TURP Litotripsi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi litotomi dalam regional anestesi.4.1.2 Aseptik dan antiseptik genitalia eksterna dan sekitarnya.4.1.3 Sheat 24 F lensa 12/30 dimasukkan melalui MUE sepanjang uretra

sampai buli4.1.4 Dilakukan penilaian pada mukosa buli, kedua muara ureter, bladder

neck, kelenjar prostat dan Verumontamun serta batu pada vesika.4.1.5 Sheat diganti dengan Hendrickson batu dipecahkan dan dilakukan

Ellick evakuasi sampai bersih (bila pada mukosa buli dicurigai adanya tumor dilakukan biopsy tumor)

4.1.6 Dipasang cateter Foley 24 F 3 way, balon 20 cc dilakukan irigasi4.1.7 Operasi selesai.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 32: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi Striktur Uretra No. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Striktur Uretra

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Striktur Uretra

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi litotomi dalam regional anestesi.4.1.2 Aseptik dan antiseptik genitalia eksterna dan sekitarnya.4.1.3 Sheat 21 F lensa 12/30 dimasukan melalui MOE menuju retra

sampai didapa daerah yang striktur4.1.4 Dipasang Guidewire dan disusuri dengan melakukan uretrotomi

interna (Sachse) sampai pada daerah yang tidak striktur4.1.5 Sheat didorongterus masuk dampai ke buli-buli4.1.6 Dilakukan penilaian pada mukosa buli, kedua muara ureter, bladder

neck, kelenjar prostate dan Verumontamum4.1.7 Dipasang kateter 20 F balon 20 cc 2 way dilakukan traksi.4.1.8 Operasi selesai.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 33: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi VarikokelNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Varikokel

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Varikokel

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi supine dalam anestesi regional / narkose umum4.1.2 DIlakukan aseptik dan antiseptik daerah inguinal4.1.3 Dilakukan insisi transversal setinggi SIAS menembus kutis, subkutis

dan lapisan otot sampai mencapai rongga retroperitoneal dengan cara menyisihkan peritoneun ke arah medial.

4.1.4 Vena spermatika interna dikenali dan dilakukan ligasi dan dipotong.4.1.5 Vasdeferens di preservasi4.1.6 Perdarahan dirawat luka operasi dijahit lapis demi lapis.4.1.7 Operasi selesia

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 34: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Operasi UretroplastiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani Tindakan Operasi Uretroplasti

2. Tujuan Sebagai acuan dalam Tindakan Operasi Uretroplasti

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Tahap Operasi4.1.1 Pasien posisi supine dalam narkose4.1.2 Aseptik dan anti septik daerah genitalia eksterna dan sekitarnya4.1.3 Dilakukan insisi sesuai patron (tergantung pada jenis dan tipe

hipospadia)4.1.4 Dibuat padicle flap uretra dan dilakukan anastomosis dengan uretra

diastal aslinya dengan menggunakan material absorbable monofilament 6.0 setelah sebelumnya dilakukan reseksi cordae

4.1.5 Dipasang kateter dengan menggunakan feding tube 8F/10F (sebagai standing) dan dipertahankan selama 10 hari

4.1.6 Operasi selesai

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 35: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis AppendektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pelaksanaan tindakan medis appendektomi kepada pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menegakkan diagnosis dan memberikan terapi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Appendektomi adalah pengangkatan appendiks karena peradangan. Appendiks diangkat dalam keadaan : peradangan akut, peradangan kronik, perforasi, kronik eksaserbasi akut, infiltrat yang masih mobil terhadap anak-anak.4.1 Kriteria persiapan

4.1.1 Penderita dipuasakan4.1.2 Dipasang infus4.1.3 Penderita dimandikan4.1.4 Pemberian antibiotic

4.1.4.1 Pencegahan4.1.4.2 Pengobatan

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Dilakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah operasi4.2.2 Dilakukan sayatan

4.3.1 Pada daerah McBurney yaitu garis tegak lurus satu pertiga distal SIAS-umbilikus pada appeniks kronik dan kronik dengan eksaserbasi akut

4.3.2 Pada daerah tengah (mediana) pada appendik perforasi dan appendik infiltrate yang masih mobil

4.2.3 Appendik dikenali4.2.4 Dilakukan appendektomi secara klasik dengan mengikat

mesoappendiks, memotong appendik pada jahitan kantong tembakan dengan jahitan dua lapis

4.2.5 Luka ditutup lapis demi lapis

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 36: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis MastektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pelaksanaan tindakan medis mastektomi kepada pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan penderita tumor ganas payudara

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Mastektomi adalah pengangkatan seluruh bagian payudara yang terkena tumor ganas. Berdasarkan keperluannya (stadium) maka ada tiga cara mastektomi, yaitu: Simple mastectomy, Radical mastectomy (Halsteid), Modified Radical Mastectomy (Patey) 4.1 Kriteria persiapan

4.1.1 Pasien dipuasakan4.1.2 Bila perlu diberikan sitostatika sebelumnya (neoadjuvant

Chemothterapy)4.1.3 Pasien dimandikan4.1.4 Diberikan antibiotika pencegahan

4.2 Kriteria pelaksanaan4.2.1 Dibuat gambar/sketsa daerah yang akan diinsisi dan dilakukan

insisi lemak sub-kutis4.2.2 Insisi kulit, 5 cm dari tumor4.2.3 Perdarahan dikauter atau diligasi4.2.4 Tumor diangkat dengan menyertakan fascia muskulus

pektoralis mayor (pada simple mastectomy)4.2.5 Tumor diangkat dengan menyertakan muskulus pektoralis

mayor dan minor (pada radical mastectomy)4.2.6 Dilakukan resksi kelenjar aksilla dan supraklavikula (pada

radical mastectomy)4.2.7 Dilakukan deteksi kelenjar getah bening aksilla (pada modified

radical mastectomy)4.2.8 Bila perlu dilakukan tandur alih kulit.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 37: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Ekstirpasi Fibroadenoma MammaeNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani ekstirpasi fibro adenoma mammae

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan penderita tumor jinak payudara

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Ekstirpasi Fibro adenoma mammae adalah pengangkatan fibro adenoma mammae karena tumor tersebut dapat membesar dan diperlukan untuk pemeriksaan patologi anatomis, bahwa tumor tersebut ganas atau tidak 4.1 Kriteria persiapan:

4.1.1 Pasien dipuasakan4.1.2 Dipasang infus4.1.3 Penderita dimandikan4.1.4 Pemberian Antibiotika pencegahan

4.2 Kriteria pelaksanaan:4.2.1 Tindakan aseptik dan antiseptik daerah operasi4.2.2 Insisi di atas tumor seperlunya, arah sirkuler atau radial sampai

teraba tumor4.2.3 Perdarahan diatasi4.2.4 Tumor difiksasi dengan pemasangan teugel4.2.5 Dilakukan insisi ½-1 cm pada jaringan payudara sehat di luar

tumor4.2.6 Perdarahan dirawat dengan ligasi, jahitan atau kauterisasi4.2.7 Dilakukan jahitan lapis demi lapis.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 38: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Herniotomi dan HerniorafiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani herniotomi dan herniorafi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan penderita hernia

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

Page 39: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

4. Prosedur Hernia adalah penonjolan alat visera ke dalam kantung yang seharusnya tidak ada.

4.1 Kriteria persiapan:4.1.1 Penderita dipuasakan

4.2.3 Dipasang infus4.2.3 Dilakukan rehidrasi bila diperlukan4.2.3 Penderita dimandikan4.2.3 Pemberian antibiotika

4.1.5.1 Pencegahan4.1.5.2 Pengobatan

4.2 Kriteria pelaksanaan:4.2.1 Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah operasi4.2.2 Dilakukan sayatan 2 jari medial dari lipat paha dan sejajar lipat

pada paha sepanjang ± 5 cm pada hernia lateralis dan medialis pada dewasa

4.2.3 Sayatan pada lipat kulit paling bawah pada perut, sepanjang 2 cm transversal, jarak 1-2 cm dari lipat paha pada hernia anak-anak

4.2.4 Sayatan sejajar lipat paha, pada lipat paha, di atas kantung hernia, pada hernia femoralis

4.2.5 Fasia disayat untuk mencari kantung hernia4.2.6 Kantung dikenali, isi kantung diidentifikasi bila ada dan

dinyatakan vitalitasnya4.2.7 Kantung dipisahkan menjadi kantung proksimal, diikat

(diligasi), bila perlu digantung pada dinding abdomen,untuk mempertumpul sudut yang dibentuk oleh ikatan ujung kantung (pada orang dewasa)

4.2.8 Funikulus spermatika dipisahkan4.2.9 Dilakukan Bassini plasty, bertujuan memperkuat dinding

belakang kanalis inguinalis, dengan cara mendekatkan dan menjahit conjoint tendon dengan ligamen inguinalis Pouparti, secara satu-satu atau kontinous, dengan benang Bassini atau benang Ethibond

4.2.10 Fascia dijahit dengan Dexon4.2.11 Luka ditutup lapis demi lapis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Herniotomi dan HerniorafiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

2/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Page 40: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

4.2.12 ada hernia femoralis, ligamentum Pouparti dipotong tegak lurus pada ligamentum tersebut, tepat di atas kantung kemudian dilakukan herniotomi, isi kantung dikenali, dinyatakan vitalitasnya, kemudian kantung diikat

4.2.13 Ligamentun inguinalis Pouparti dijahit kembali, dan foramen ovale dikecilkan dengan menjahit ligamentum inguinalis Pouparti dengan ligamentum Pectinea

4.2.14 Luka ditutup lapis demi lapis.

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Ileus Obstruktif(Laparotomi Eksplorasi)

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/2

Page 41: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan ileus Obstruktif

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan laparotomi eksplorasi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Laparotomi eksplorasi pada ileus obstruktif adalah usaha membuka perut penderita untuk mencari sebab-sebab gangguan pasase usus yang bersifat organic (Volvulus, tumor usus, hernia interna,kelainan congenital) dan menghilangkannya4.1 Persiapan

4.1.1 Dilakukan rehidrasi 4.1.1 Dipasang kateter uretra dan selang lambung4.1.2 Dilakukan koreksi elektrolit4.1.3 Pasien dimandikan4.1.4 Diberikan antibiotika Pencegahan

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah operasi 4.3.3 Insisi mediana secukupnya4.2.3 Dilakukan eksplorasi dan penyebab obstruksi dikenali4.2.4 Bila penyebab volvulus: Dikenali puntiran berapa derajat,

dicatat penyebab puntiran, usus direposisi, penyebab puntiran diatasi, misalnya appendisitis pada appendektomi, divertikulitis pada reseksi divertikel.

4.2.5 Bila penyebab tumor kolon (sebagian besarb tumor usus), tumor kolon kanan dilakukan hemikolektomi kanan sebagai berikut:, arteri dan vena kolika dekatra diligasi pada pangkalnya4.2.5.1 Dilakukan dekompresi4.2.5.2 Arteri dan vena kolika dextra diligasi pada pangkalnya4.2.5.3 Sebagian arteri dan vena kolika media diligasi4.2.5.4 Mesokolon kanan dan sebagian transversum direseksi4.2.5.5 Dilakukan reseksi usus halus 10 cm dari valvula

Bauhini dan ke distal pada pertengahan kolon transversum

4.2.5.6 Kolon kanan dibebaskan dengan membuka white line kanan

4.2.5.7 Dilakukan anastomosis end to end

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Ileus Obstruktif(Laparotomi Eksplorasi)

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN2/2

Page 42: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

4.2.6 Tumor pada kolon tranversum4.2.6.1 Reseksi usus besar 5 cm proksimal tumor, 10 cm distal

tumor4.2.6.2 Feeding arteri dan vena diligasi lebih dulu4.2.6.3 Dilakukan anastomosis end to end

4.2.7 Tumor kolon desendens, tumor sigmoid, tumor rektum4.2.7.1 Umumnya tumor kolon bagian kiri, maka penderita ileus

obstrutif dilakukan reseksi tumor dan kolostomi. Operasi definitif dilakukan bila keadaan umum baik dan persiapan kolon sebelumnya

5. Dokumen Terkait Rekam Medis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis StrukmektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

Page 43: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani struktomi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan struktomi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Struktomi adalah pengangkatan gondok baik sebagian maupun seluruhnya tergantung kebutuhan4.1 Persiapan

4.1.1 Pasien dipuaskan4.1.2 Pasien dimandikan4.1.3 Pada pasien hipertiroid yang sudah eutiroid diberikan lugolisasi

10 hari mulai 2x2 tetes hingga 2x20 tetes sehari, selain itu diberikan valium 3x5 mg dan inderal tab 2x10, pasien harus tirah baring total

4.1.4 Diberikan antibiotik pencegahan nila perlu 4.2 Pelaksanaan

4.2.1 Setelah dilakukan pembiusan, dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik daerah operasi

4.2.3 Dilakukan colluym insisi 3 jari di atas angulus Ludovici4.2.3 Panjangnya insisi tergantung kebutuhan4.2.4 Menembus sampai menembus platysma4.2.6 Kemudian dibuat flap ke arah chepal dan cudal (disaksikan di

bawah platysma)4.2.6 Vena jungularis eksterna dibebaskan, diklem, dipotong antara 2

klem dan diligasi dengan siede 3-04.2.7 Fasia otot leher disayat melintang4.2.8 Otot-otot leher dibebaskan dan disayat melintang sampai terlihat

jaringan struma4.2.9 Perlekatan dibebaskan4.2.10 Arteri thyroidea superior dipotong dan diligasi4.2.11 Nervus reccurens diidentifikasi4.2.12 Arteri thyroidea inferior dipotong dan diligasi4.2.13 Bila ada, arteri thyroidea ini juga dipotong dan diligasi4.2.14 Struma diangkat subkapsuler4.2.15 Pada jaringan yang dicurigai keganasan, minimal dilakukan

Isthomolobektomi4.2.16 Pada jaringan yang sudah pasti diketahui keganasan

dilakukan nearly total thyroidektomi4.2.17 Pada simple goiter dilakukan subtotal lobektomi

5. Dokumen Terkait Rekam medis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis HemorroidektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

Page 44: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan pasien yang akan menjalani tindakan medis hemrroidektomi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan hemorroidektomi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Hemorroidektomi adalah pengangkatan hemorrhoid baik dalam keadaan akut maupun elektifHemorroid yang dimaksud adalah pelebaran vena hemorrhoidalis di anus. Bila asalnya dari dalam disebut hemorrhoid interna. Bila asalnya dari bagian luar disebut hemorrhoid eksterna4.1 Persiapan

4.1.1 Penderita dipuaskan4.1.2 Penderita diberi pencahar dan dilakukan klisma4.1.3 Diberikan antibiotik pencegahan bila perlu

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Penderita berbaring dalam posisi litotomi4.2.2 Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik4.2.3 Dilakukan pengikatan arteri hemorrhoidal dalam pada pile yang

akan diangkat4.2.4 Hemorrhoid dipisahkan dari kulit4.2.5 Setelah hemorrhoid terpisah dari kulit, dilakukan pemasangan klem4.2.6 Dilakukan jahitan continous bolak balik di bawah klem, kemudian

diikat4.2.7 Dilakukan hal yang sama pada pile yang lain4.2.8 Perdarahan yang ada diatasi4.2.9 Dipasang tampon vaselin

5. Unit Terkait Rekam Medis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan KuretaseNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

Page 45: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan tindakan medis kuretase

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan kuretase

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Kuretase adalah pengosongan kavum uterus pada abortus inkompletus atau abortus insipiens dengan cara melakukan kerokan pada kavum uterus.4.1 Persiapan

4.1.1 Persiapan pasien4.1.2 Persiapan alat dan kamar operasi4.1.3 Persiapan anestesi4.1.4 Persiapan Operator

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Pasien dalam posisi Litotomi dengan neupolip Analgesia4.2.2 Tindakan asepsis dan antisepsis genitalia eksterna, vagina dan

serviks4.2.3 Kandung kencing dikosongkan4.2.4 Lapangan operasi dipersempit,dengan menggunakan kain steril4.2.5 Dipasang spekulum vagina dan selanjutnya serviks dipresentasikan

dengan tenakulum4.2.6 Dilakukan sondase uterus untuk menentukan besar dan posisi uterus4.2.7 Bila perlu dilakukan dilatasi kanalis servikalis4.2.8 Selanjutnya kavum uterus dikosongkan dengan cunam abortus

dilanjutkan dengan kerokan menggunakan sendok kuret secara sistematis

4.2.9 Tindakan dihentikan setelah terdengar kerokan kasar dan tidak ada perdarahan.

4.2.10 Pasca tindakan tanda vital diavasi selama 15-30 menit

5. Unit Terkait Rekam medis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Kehamilan Ektopik TergangguNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

Page 46: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan tindakan medis kepada pasien dengan kehamilan ektopik terganggu

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakan medis pada kehamilan ektopik terganggu

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Kehamilan ektopik terganggu adalah kehamilan di mana sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium cavum uterus. Dikatakan terganggu bila kantung kehamilan pecah dan terjadi perdarahan ke dalam abomen4.1 Kriteria Persiapan

4.1.1 Persiapan pasien4.1.2 Persiapan alat dan kamar operasi4.1.3 Persiapan anestesi4.1.4 Persiapan Operator

4.2 Kriteria Pelaksanaan4.2.1 Pasien terlentang dalam anestesi4.2.2 Dilakukan desinfeksi pada dinding perut dan sekitarnya, lapangan

operasi dipersempit dengan kain suci hama4.2.3 Dilakukan insisi pada dinding perut sampai peritoneum4.2.4 Setelah peritoneum terbuka, tidak boleh membuang waktu hanya

untuk mengeluarkan dan membersihkan darah4.2.5 Tangan operator segera masuk ke rongga pelvis untuk

mengidentifikasi uterus4.2.6 Setelah uterus dipegang, berpedoman pada uterus maka tangan

operator meraba adnexa untuk mencari massa kehamilan ektopik yang ruptur

4.2.7 Setelah massa terpegang, massa tersebut diangkat ke atas dan setelah diidentifikasi

4.2.8 Selanjutnya dilakukan salpingektomi dengan cara sebagai berikut:4.2.8.1 Mesosalping dijepit dengan 2 buah klem Kelly dari arah

fimbrinae sedekat mungkin dengan tuba4.2.8.2 Meosalping di antara kedua klem Kelly digunting. Klem

pertama disisi tuba dibiarkan, jaringan disisi klem kedua diikat dengan jahitan catgut kromik. Prosedur ini dilanjutkan menyusuri tuba sampai tuba memasuki uterus sehingga seluruh tuba terlepas

4.2.8.3 Tunggul ikatan pada mesosalping dibenamkan dalam lipatan peritoneum

4.2.8.4 Ligamentum Rotundum didekatkan ke kornu dan dijahitkan ke dinding belakang uterus sehingga menutupi daerah luka operasi tuba

4.2.8.5 Setelah diyakini tidak ada perdarahan, rongga abdomen dicuci dengan cairan NaCl hangat

4.2.8.6 Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis5. Unit Terkait Rekam Medis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Kontrasepsi Mantap WanitaNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

Page 47: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan tindakan medis kontrasepsi mantap wanita

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan medis kontrasepsi mantap

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Kontrasepsi mantap wanita adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi4.1 Kriteria Persiapan

4.1.1 Persiapan pasien4.1.2 Persiapan alat dan kamar operasi4.1.3 Persiapan anestesi4.1.4 Persiapan Operator

4.2 Kriteria Pelaksanaan4.2.1 Teknik Kontap pasien saat persalinan

1 Pasien berbaring terlentang2 Lapangan operasi sekitar pusat disucihamakan dan dipersempit

dengan kain steril3 Dilakukan anestesi4 Operator di sisi kiri pasien, dibuat insisi kecil sepanjang 2 cm

pada lipatan kulit bawah pusat sampai tampak fascia. Fascia dijepit melintang. Selanjutnya peritoneum dikenali dan ditembus secara tajam dan lubangnya diperlebar sampai dapat dimasuki refraktor abdomen

5 Untuk menampilkan tuba dapat dilakukan sebagai berikut:4.2.1.5.1 Retraktor ditarik ke arah tuba yang akan dicapai

dengan cara ini bagian proksimal tuba sudah dapat terlihat dan dapat dijepit dengan pinset atau klem Babcock dan ditarik perlahan keluar lubang sayatan

4.2.1.5.2 Dengan mendorong uterus dan tuba ke arah lubang sayatan pada saat tuba tampak segera dijepit seperti cara di atas

4.2.3 Pengenalan tuba ialah dengan melihat fimbriaenya. Kalau omentum atau usus menutupi uterus, sisihkan dengan menggunakan kain kassa bulat yang dijepit klem dengan posisi pasien trandelenburg. Kalau perlu omentum atau usus tadi diamankan dengan kain kassa panjang.

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Kontrasepsi Mantap WanitaNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

2/2

Page 48: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.2.3 Tuba dijepit dengan Babcock lebih kurang 1/3 bagian proksimalnya, diangkat sampai melipat. Pada dasar lipatan dilakukan pengikatan dengan benang sutera dan lipatan tuba dipotong di atas ikatan tadi, hingga kedua ujung potongan terpisah di bawah ikatan benang sutera tadi diikat lagi dengan kromik catgut. Tindakan serupa juga dilakukan pada tuba sisi lainnya. Bila tidak ada perdarahan, tuba dilepaskan kembali ke rongga perut

4.2.4 Penutupan peritoneum dilakukan dengan jahitan kanutung tembakau, fascia dengan jahitansimpul kromik catgut, subkutis dengan catgut secara jelujur subkutikuler

Unit Terkait. 5.1 Rekam Medis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis HisterektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

Page 49: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan tindakan medis histerektomi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menegakkan diagnosa dan memberikan terapi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Histerektomi adalah tindakan pengangkatan rahim seluruhnya (histerektomi total) atau sebagian (histerektomi subtotal) yang dilakukan melalui sayatan pada dinding perut4.1 Kriteria Persiapan

4.1.1 Persiapan pasien4.1.2 Persiapan alat dan kamar operasi4.1.3 Persiapan anestesi4.1.4 Persiapan Operator

4.2 Kriteria Pelaksanaan4.2.1 Pasien terlentang dalam anestesi4.2.2 Operator berdiri di samping kiri pasien4.2.1 Dilakukan desinfeksi pada dinding perut, lapangan operasi

dipersempit dengan kain suci hama4.2.3 Pada dinding perut dibuat insisi mediana atau insisi pfannenstiel,

sepanjang 12 cm, lapis demi lapis sampai kavum peritoneum terbuka

4.2.3 Dilakukan eksplorasi untuk menilai besar dan bentuk uterus, genitalia interna lain dan atau tidaknya perlengketan, dibebaskan secara tumpul dan tajam

4.2.3 Dipasang kassa laparatomi sampai kavum Douglas untuk memisahkan uterus dengan usus dan omentum

4.2.3 Ligamentum Rotundum dijepit dengan dua buah klem Oschner sedekat mungkin dengan rahim, kemudian digunting diantara kedua klem tersebut. Jaringan yang sudah dipotong diikat dengan catgut kromik no 0. tindakan yang sama dilakukan pada ligamentum Rotundum lainnya

4.2.3 Ligamentum Latum Uteri depan kiri dan kanan dibuka sampai mencapai Plika vesikouterina, kandung kemih disisihkan

4.2.3 Pada ligamentum latumuteri belakang dibuat lubang dengan jari telunjuk tangan kiri di bawah adnexa dari arah belakang

4.2.3 Melalui lubang tadi, pangkal tuba dan ligamentum ovarium Propius serta pembuluh darah dalam jaringan tersebut dijepit dengan 2 klem oschner dan jaringan diantara kedua klem digunting. Jaringan yang sudah dijahit dan diikat untuk hemostasis dengan catgut no 0

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis HisterektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

2/2

Page 50: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.2.3 Ligamentum latum yang sebagian besar adalah avaskuler dipotong secar tajam ke arah serviks, setelah sampai di daerah serviks, kandung kemih disisihkan lagi ke bawah

4.2.3 Ligamentum kardinale dan jaringan paraservikal dijepit dengan klem oschner secara ganda, kemudian jaringan diantara 2 klem tersebut digunting dan diikat. Tindakan ini dilakukan beberapa tahap hingga ligamentum kardinale dan arteria uterina terpotong seluruhnya. Punktum ligamentum kardinale dijahit ikat dengan kromik catgut no 0

4.2.3 Ligamentum sakrouterina kiri dan kanan dipotong dan dijahit ikat dengan cara yang sama

4.2.3 Setelah sampai di atas dinding vagina, dinding vagina dijepit dengan klem oschner melingkari serviks, kemudian dinding vagina dipotong dengan pisau atau gunting sehingga rahim dapat diangkat

4.2.3 Punktum vagina dijepit dengan klem kocher, kedua ujung punktum vagina dijepit untuk hemostasis, selanjutnya punktum vagina dijahit secara angka 8 dengan kromik catgut

4.2.3 Punktum adnexa yang sudah dipotong dapat dijahitkan pada punktum vagina, kemudian punktum vagina ditutup dengan reperitonealisasi dengan plika vesikouterina ke dinding belakang punktum vagina

4.2.3 Setelah rongga perut dibersihkan dari sisa darah, kassa laparatomi diangkat, dinding perut ditutup lapis demi lapis, luka operasi ditutup dengan kassa steril dan betadine

Unit Terkait. Rekam Medis

Protap Tindakan Medis Tumor Ovarium

Page 51: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan tindakan medis tumor ovarium

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menegakkan diagnosa dan memberikan terapi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Tumor ovarium adalah pembesaran ovarium neoplastik kistik maupun padat dengan diameter 10 cm atau lebih4.1 Kriteria Persiapan

4.1.1 Persiapan pasien4.1.2 Persiapan alat dan kamar operasi4.1.3 Persiapan anestesi4.1.4 Persiapan Operator

4.2 Kriteria Pelaksanaan4.2.1 Pasien terlentang dalam anestesi4.2.2 Dilakukan desinfeksi pada lapangan operasi, kemudian lapangan

operasi dipersempit dengan kain steril4.2.3 Insisi mediana atau Pfannenstiel sampai kavum peritoneum terbuka4.2.4 Dilakukan eksplorasi untuk menilai besarnya tumor, pemukaan,

konsistensi, ada tidaknya perlekatan dan asal tumor4.2.5 Pada tumor ovarium, umumnya tuba sisi yang sama memanjang

melingkari mata tumor sehingga tindakan umumnya adalah salpingoovarektomi dengan cara sebagai berikut

4.2.6 Massa tumor diluksasi keluar, selanjutnya tangkai tumor yang terdiri dari pangkal tuba, ligamentum ovarii propium dan jaringan sekitarnya dijepit dengan 2 klem dan dipotong diantara kedua klem, selanjutnya potongan bagian proksimal dijahit ikat dan dibenamkan di bawah ligamentum rotundum

4.2.7 Pada tumor ovarium kistik yang besar, tumor dapat dikecilkan lebih dulu dengan cara melakukan Pungsi dan mengeluarkan isi tumor dengan cara sebagsi berikut:4.2.7.1 Dipasang jahita Teugel melingkar pada dinding tumor

dengan diameter lingkaran ± 1 cm4.2.7.2 Di tengah lingkaran tersebut dibuat sayatan bersilang yang

tidak sampai menembus dinding tumor4.2.8 Pungsi dilakukan dengan memasukkan trokar pada sayatan bersilang

tersebut, selanjutnya dengan alat suction cairan tumor diaspirasi sampai massa tumor dapat diluksasi keluar

4.2.9 Tindakan selanjutnya seperti tahap 64.2.10 Rongga abdomen dibersihkan4.2.11 Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis

Dokument Terkait Rekam Medis

Protap Tindakan Medis Seksio Caesaria

Page 52: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan tindakan medis seksio caesaria

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menegakkan diagnosa dan memberikan terapi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Seksio Caesaria adalah persalinan buatan di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahi dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin lebih dari 500gr4.1 Kriteria Persiapan

4.1.1 Persiapan pasien4.1.2 Persiapan alat dan kamar operasi4.1.3 Persiapan anestesi4.1.4 Persiapan Operator

4.2 Kriteria PelaksanaanTeknik transperitoneal Profunda4.2.1 Pasien terlentang dalam persiapan anestesi4.2.2 Dilakukan desinfeksi pada dinding perut dan lapangan operasi

dipersempit dengan kain suci hama4.2.3 Pada dinding perut dibuat insisi mediana atau Pfannenstiel

sepanjang 12 cm lapis demi lapis sampai kavum peritoneum terbuka4.2.4 Dalam ronggan peritoneum di sekitar rahim dilingkari dengan kassa

laparatomi4.2.5 Dibuat Bladder flap yaitu dengan menggunting peritoneum kandung

kemih (plika vesikouterina) di depan segmen bawah rahim (SBR) secara melintang. Plika Vesikouterina secara tumpul disisihkan kea rah samping dan bawah. Kandung kemih yang telah disisihkan dilindungi dengan speculum kandung kemih

4.2.6 Dibuat insisi melintang pada segmen bawah rahim, kloem di bawah irisan plika vesikouterina secara tajam dengan pisau bedah ± 3 cm kemudian diperlebar secara tumpul dengan kedua belah jari telunjuk operator

4.2.7 Setelah kavum uteri terbuka, selaput ketuban dipecahkan, janin dilahirkan dengan melukasasi kepalanya (melukasasi bokong/menarik kaki) badan janin dilahirkan dengan mengait ketiaknya. Tali pusat dijepit dan dipotong di antara kedua jepit. Plasenta dilahirkan dengan menarik tali pusat atau secar manual ke dalam otot rahim dapat disuntikkan 10 IU oksitosin intramural

4.2.8 Kavum uteri ditutup dengan menjahit dinding uterus4.2.9 Plika vesikouterina dijahit kembali4.2.10 Rongga abdomen dibersihkan dengan menggunakan cairan NaCl4.2.11 Setelah rongga abdomen diyakini telah bersih, kassa laparatomi

diangkat, dinding perut ditutup lapis demi lapis, luka operasi ditutup dengan kassa steril dan betadine

Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 53: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Ekstraksi VakumNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien dengan tindakan medis ekstraksi vakum

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menegakkan diagnosa dan memberikan terapi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Ekstraksi vakum adalah suatu persalinan buatan dengan tarikan tekanan negatif (vakum) pada kepalanya4.1 Kriteria Persiapan

4.1.1 Persiapan pasien4.1.2 Persiapan alat dan kamar operasi4.1.3 Persiapan anestesi4.1.4 Persiapan Operator

4.2 Kriteria Pelaksanaan4.2.1 Ibu dalam posisi litotomi4.2.2 Dilakukan desinfeksi pada genitalia eksterna dan sekitarnya.

Kemudian lapangan operasi dipersempit dengan kain suci hama4.2.3 Bila diperlukan dapat diberi anestesi infiltrasi atau pudendal nerve

block4.2.4 Kandung kemih dikosongkan4.2.5 Dilakukan pemeriksaan dalam untuk menilai ulang pembukaan,

turunnya kepala, posisi kepala janin dan memastikan tidak ada CPD4.2.6 Setelah semua bagian ekstraktor vakum terpasang dipilih mangkuk

yang sesuai. Mangkuk dimasukkan ke dalam vagina dalam posisi miring dan dipasang pada bagian terendah kepala menjauhi ubun-ubun besar. Bila perlu dilakukan episiotomi

4.2.7 Setelah diyakini tidak ada bagian ibu yang terjepit tekanan vakum diturunkan secara bertahap mulai dari -0,2 kg/cm2, -0,4 kg/cm2, -0,6 kg/cm2 dengan interval 2 menit. Dengan adanya tekanan negatif ini maka pada mangkuk akan terbentuk kaput sukksandeneum artifisialis

4.2.8 Sebelum dilakukan tarikan, dilakukan pemeriksaan dalam ulang untuk memastikan tidak ada bagian jalan lahir yang terjepit

4.2.9 Bersamaan dengan timbulnya His, ibu disuruh mengejan dan mangkuk ditarik searah dengan arah sumbu panggul. Pada waktu melakukan tarikan ini harus ada koordinasi yang baik antara tangan kiri dan tangan kanan penolong

4.2.10 Ibu jari telunjuk dan jari tengah tangan kiri menahan mangkuk, sedang tangan kanan melakukan tarikan memegang pada pemegang

4.2.11 Tarikan dilakukan terus selama ada his dan harus mengikuti putaran paksi dalam sampai akhirnya sub-oksiput berada di bawah simfisis. Bila his berhenti, tarikan juga dihentikan

Page 54: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Ekstraksi VakumNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

2/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.2.12 Kepala janin dilahirkan dengan menarik mangkuk ke arah atas, sehingga kepala melakukan defleksi dengan sub-oksiput sebagai hipomoklion. Selanjutnya kepala dilahirkan seperti biasa. Pada waktu kepala melakukan defleksi, tangan kiri penolong segera menekan perineum. Setelah kepala lahir, ventil dibuka dan mangkuk dilepas. Selanjutnya bayi dilahirkan seperti persalinan biasa.

Unit Terkait. Rekam Medis

Page 55: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Tonsilektomi AdenoidektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani tindakan adenoidektomi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan adenoidektomi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Tonsilektomi adenoidektomi adalah tindakan pengangkatan tonsil-adenoid dengan pembiusan total4.1 Kriteria Persiapan

4.1.1 Laboratorium Darah4.1.2 Pemeriksaan penunjang lainnya atas indikasi4.1.3 Konsultasi EKG > 35 tahun atau indikasi4.1.4 Puasa minimal 6 jam pra operasi4.1.5 Surat Persetujuan / ijin operasi (SIO)

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Tidur terlentang, kepala ekstensi4.2.2 Dalam keadaan narkose4.2.3 Dilakukan a/ antiseptis daerah mulut4.2.4 Pemasangan “mouth gag” fiksasi4.2.5 Dilakukan diseksi tonsil melalui kedua pilar anterior dan Posterior

s/d kutub bawah dengan sendok tonsil4.2.6 Tonsil diangkat dengan snar tonsil 4.2.7 Hemostase dilakukan dengan ligator atau elektro kauterisasi4.2.8 Dilakukan kuretase adenoid4.2.9 Hemostase dengan kompresi kassa nasofaring

Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 56: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Sinusitis Maksilaris KronikNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani tindakan sinusitis maksilaris kronik

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan kauterisasi nasofaring

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Bedah sinus maksilaris adalah tindakan operasi pada penyakit sinusitis maksilaris kronis dimana terapi konservatif tidak memberikan hasil yang memuaskan4.1 Kriteria Persiapan:

4.1.1 Laboratorium Darah4.1.2 Pemeriksaan roentgen sinus para nasal4.1.3 Pemeriksaan penunjang lainnya atas indikasi4.1.4 Konsultasi EKG > 35 tahun atau indikasi4.1.5 Puasa minimal 6 jam pra operasi4.1.6 Surat Persetujuan / ijin operasi (SIO)

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Cara pertama :

4.2.1.1 Tampon hidung anestesi lokal – adrenalin 15 menit pra operasi

4.2.1.2 Pasien tidur terlentang dalam narkosa4.2.1.3 Dilakukan a / antiseptik daerah hidung dengan larutan

betadine4.2.1.4 Dilakukan luksasi konka media ke medial bawah

mikroskop, lensa 2504.2.1.5 Dilakukan infudibulektomi / etmoidektomi pengangkatan

4.2.2 Cara kedua :4.2.2.1 Pasien tidur terlentang narkosa umum4.2.2.2 Dipasang “ mouth gag “4.2.2.3 Lidah di tekan dengan spatula4.2.2.4 Granulasi di kauterisasi secara elektrik4.2.2.5 Ujung suction berada di ujung bibir

Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 57: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Tonsilektomi PolipektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani tindakan polipektomi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan polipektomi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Polipektomi adalah tindakan ekstrasi polip dengan menggunakan senar polip, bila polip berasal dari sinus ethmoidalis maka dilakukan ethmoidektomi4.1 Kriteria Persiapan:

4.1.1 Laboratorium Darah4.1.2 Pemeriksaan radiology sinus para nasal4.1.3 Konsultasi EKG > 35 tahun atau indikasi4.1.4 Puasa minimal 6 jam pra operasi4.1.5 Surat Persetujuan / ijin operasi (SIO)4.1.6 Pemeriksaan penunjang lainnya atas indikasi4.1.7 Tampon hidung anestesi lokal – adrenalin 15 menit pra operasi

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Tidur terlentang atau duduk4.2.2 Pasien dalam keadaan narkosa umum / anestesi local4.2.3 Dilakukan a/ antisepsis daerah hidung4.2.4 Tampon hidung di angkat dengan lampu kepala / mikroskop, polip

diangkat dengan senar polip4.2.5 Dengan menggunakan spekulum hidung dan suction kavum nasi

periksa4.2.6 Sisa polip diambil dengan cunam4.2.7 Bila perlu polip etmoid diangkat dengan melakukan etmoidektomi4.2.8 Hemostase dengan tampon adrenalin atau elektrokauter4.2.9 Dilakukan tampon hidung dengan sofratule atau kassa betadine –

antibiotika4.2.10 Dipasang drain nasofaring

Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 58: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis KonkotomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani tindakan bedah hipertrofi konka nasal

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan bedah hipertrofi konka nasal

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Konkotomi adalah pengambilan sebagian konka, biasanya konka nasalis inferior dengan cara diseksi4.1 Kriteria Persiapan:

4.1.1 Laboratorium darah rutin4.1.2 Pemeriksaan radiology sinus para nasal4.1.3 Konsultasi EKG > 35 tahun atau indikasi4.1.4 Puasa minimal 6 jam pra operasi4.1.5 Surat Persetujuan / ijin operasi (SIO)4.1.6 Pemeriksaan penunjang lainnya atas indikasi4.1.7 Tampon hidung anestesi lokal – adrenalin 15 menit pra operasi

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Pasien tidur terlentang dalam keadaan narkosa umum4.2.2 Dilakukan a/ antisepsis daerah hidung4.2.3 Tampon hidung diangkat4.2.4 Dengan menggunakan spekulum hidung dan suction kavum nasi

diperiksa4.2.5 Dilakukan pemotongan sebagian konka inferior dengan gunting

konka dari depan s/d belakang4.2.6 Hemostase dilakukan dengan tampon adrenalin atau elektrokauter4.2.7 Dilakukan pemasangan tampon nasal anterior sofratule atau kassa

antibiotik4.2.8 Dipasang drain nasofaring

Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 59: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Biopsi NasofaringNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani tindakan biopsi nasofaring

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan biopsi nasofaring

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Biopsy nasofaring adalah suatu tindakan untuk menegakkan diagnosis primer dari karsinoma nasofaring dengan cara biopsi4.1 Kriteria Persiapan:

4.1.1 Laboratorium darah rutin4.1.2 Pemeriksaan penunjang lainnya atas indikasi4.1.3 Konsultasi EKG > 35 tahun atau indikasi4.1.4 Puasa minimal 6 jam pra operasi bila dilakukan pembiusan total4.1.5 Surat Persetujuan / ijin operasi (SIO)

4.2 PelaksanaanBiopsi dapat dilakukan dalam narcosis umum atau pembiusan lokal

Dokumen Terkait Rekam Medis

Page 60: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis SeptolastikNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani tindakan bedah septolasti

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan bedah septolasti

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Septolastik atau reposisi septum adalah tindakan dimana tulang rawan yang bengkok direposisi, hanya bagian yang berlebihan yang dikeluarkan4.1 Kriteria Persiapan :

4.1.1 Laboratorium darah rutin4.2.2 Pemeriksaan radiologi sinus paranasal4.2.2 Konsultasi EKG > 35 tahun atau indikasi4.2.2 Puasa minimal 6 jam pra operasi4.2.2 Surat persetujuan / ijin operasi (SIO)4.1.6 Pemeriksaan penunjang lainnya atas indikasi4.1.7 Cukur bulu hidung4.1.8 Tampon hidung anestesi lokal – adrenalin 15 menit pra operasi

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Pasien terlentang dalam narkose4.2.2 Asepsis dan antisepsis daerah hidung4.2.3 Infiltrasi mukoperikondrium septum dengan anesthesia lokal →

adrenalin 5 cc4.2.4 Infiltrasi mukoperikondrium septum dengan cairan NaCl 0,9% 10 cc4.2.5 Insisi mukoperikondrium septum dengan bisturi no. 15 satu sisi

lubang hidung bagian depan4.2.6 Mukoperikondrium dilepas (elevasi) dari tulang rawan dengan cottle

dari depan sampai dengan belakang4.2.7 Tulang rawan diinsisi hati-hati sampai putus tanpa merobek sisi

mukoperikondrium sisi satunya4.2.8 Tulang rawan dikait dengan hak, mukoperikondrium sisi lainnya

dilepas dari tulang rawan dengan cottle4.2.9 Spekulum hidung killian dimasukkan, septum berada diantaranya4.2.10 Septum dipotong dengan pisau ballenger disimpan dalam cairan

NaCl 0,9%4.2.11 Dilakukan osteotomi tulang yang bengkok dengan pahat dan palu4.2.12 Perdarahan dikontrol dengan tampon adrenalin atau

elektrokauterisasi4.2.13 ulang rawan septum diraut, diluruskan, dimasukkan diantara kedua

mukoperikondrium, difiksasi dengan benang yang bisa diabsorbsi 4/0 atau 5/0

Page 61: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis SeptolastikNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

2/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.2.14 Luka insisi dijahit, 3 jahitan dengan benang yang sama4.2.15 Dipasang tampon nasal anterior 2 sofratul setiap lubang hidung4.2.16 Dipasang tube nasofaring ukuran NGT no. 18-204.2.17 Tambahan tampon kasa antibiotik 4.2.18 Pasang kassa di ujung dan tube nasofaring berada di antaranya4.2.19 Kassa difiksasi dengan plester

Unit Terkait. Rekam Medis

Page 62: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Serumen SumbatNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani tindakan pengeluaran serumen dari liang telinga

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan pengeluaran serumen dari liang telinga

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Pengeluaran serumen sumbat adalah tindakan untuk mengeluarkan sumbatan serumen dari liang tengah4.1 Kriteria Persiapan:

4.1.1 Tetes telinga H2O2 3 %, karbogliserin 10 % selama 3-4 hari4.1.2 Pasien anak-anak duduk di pangkuan orang tua, kedua kakinya

dijepit diantara paha, kedua tangannya dipeluk oleh satu tangan, satu tangan lagi memegang kepala anak yang ditekan miring ke dada orang tuanya, sehingga telinga tang berisi serumen menghadap keluar

4.1.3 Spuit 10 cc berisi H2O2 3 %4.1.4 Bengkok (nier bekken) dan Kuret / hak serumen4.1.5 Handuk

4.2 Pelaksanaan4.2.1 Anak duduk seperti diatas4.2.2 Handuk di bahu pasien4.2.3 Bengkok di bawah telinga4.2.4 Spuit berisi H2O2 3 % disemprotkan ke dalam telinga, dan

ditampung dalam bengkok4.2.5 Serumen bila perlu dikeluarkan oleh hak serumen4.2.6 Telinga dikeringkan dengan suction4.2.7 Bila pasien tidak kooperatif, pengeluaran serumen dilakukan

dalam narkosa dan dilakukan dengan kuret / hak serumenDokumen Terkait Rekam Medis

Page 63: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis E.K.E.KNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani E.K.E.K

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan medis E.K.E.K

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Definisi E.K.E.K adalah suatu operasi untuk mengeluarkan lensa katarak dari bola mata. Lensa dikeluarkan melalui insisi korneosklera dan kapsulotomi anterior lensa tersebut diganti dengan lensa tanam / intra okular lensa.Indikasi dan tujuan : E.K.E.K dilakukan bila tajam penglihatan < 3/60. tujuannya mengeluarkan lensa dari bola mata untuk memperbaiki tajam penglihatan4.1 Kriteria Persiapan :

Informed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, resiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi

4.2 Pasien4.2.1 Pakaian diganti dengan pakaian khusus4.2.2 Mata yang akan dioperasi ditetesi midriasil 1%4.2.3 Bulu mata pada mata yang akan dioperasi digunting

4.3 Anestesi : dapat dipakai anestesi lokal/anestesi umum4.3.1 Anestesi lokal

4.3.1.1 Antiseptik kelopak mata pada mata yang akan dioperasi memakai larutan betadien 10%

4.3.1.2 Injeksi peribulber xylocain 2 cc + marcain 2 cc pada 1/3 lateral kelopak mata bawah pada sulkus supra orbital

4.3.2 Anestesi umum : persiapan dan pelaksanaannya oleh bagian anestesi

4.4 Alat dan kamar operasi : alat dan kamar operasi disterilkan oleh perawat4.5 Tindakan aseptik dan antiseptik

4.2.3 Pakaian dan alas kaki khusus untuk semua yang memasuki ruangan operasi

4.2.3 Operator dan anggota tim operasi mencuci tangan dengan cairan antiseptik dan air mengalir. Kemudian memakai jas operasi dan sarung tangan steril

Page 64: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis E.K.E.KNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

2/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.6 Tahap operasi4.6.1 Pasang duk bolong,blefarostat dan teugel M. Rectus Superior4.6.2 Peritomi konjungtiva, perdarahan dikauter4.6.3 Grooving korneoskleral4.6.4 Kapsulotomi anterior4.6.5 Bilik mata depan ditembus memakai silet, korneosklera digunting4.6.6 Ekspresi nukleus4.6.7 Kornea dijahit dengan benang nylon 10-0 secara slipknot4.6.8 Aspirasi irigasi sisa massa lensa dengan larutan ringer laktat4.6.9 Jahitan kornea dilengkapi dan simpul dibenamkan4.6.10 Iridektomi antara jam 11.00-13.004.6.11 Injeksi subkonjungtiva garamisin dan deksametason 1 cc4.6.12 Diberi Zalf mata, dop mata dan plester

Unit Terkait. Rekam Medis

Page 65: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Insisi Hordeolum / KhalazionNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani insisi hordeolum/khalazion

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan insisi hordeolum/khalazion

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Insisi hordeolum adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan pus dari kelenjar meibomIndikasi dilakukan adalah bila hordeolum tersebut sudah tidak sakit bila ditekan atau mengganggu secara kosmetikTujuannya membersihkan pus dari kelenjar meibom yang mengalami infeksi atau menghilangkan gangguan kosmetik4.1 Kriteria Persiapan :

4.1.1 Informed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, risiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi

4.2 Aseptik dan antiseptik4.2.1 Operator mencuci tangan, kemudian memakai sarung tangan steril4.2.3 Daerah operasi dan sekitarnya dicuci dengan larutan betadine 10%

4.4 Anestesi : dapat dipakai anestesi lokal/anestesi umum4.3.1 Anestesi lokal

4.3.1.1 Kelopak mata yang akan dioperasi ditutup duk bolong4.3.1.2 Injeksi subkutis kelopak mata denganxylocain ± 1 cc

4.4 Tahap operasi4.2.3 Kelopak mata dijepit dengan klem hordeolum, kemudian klem

dibalik4.2.3 Kelenjar meibom yang mengalami infeksi diinsisi melalui

konjungtiva tarsal secara vertical4.2.3 Dilakukan kuretase melalui luka insisi tersebut, pus dibersihkan

dengan kapas steril oleh perawat4.2.3 Luka diusap betadine4.2.3 Diberi zalf mata4.2.3 Mata ditutup kassa steril dan plester

Unit Terkait. Rekam Medis

Page 66: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis E.K.I.KNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani insisi hordeolum/khalazion

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan insisi hordeolum/khalazion

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Insisi hordeolum adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan pus dari kelenjar meibomIndikasi dilakukan adalah bila hordeolum tersebut sudah tidak sakit bila ditekan atau mengganggu secara kosmetikTujuannya membersihkan pus dari kelenjar meibom yang mengalami infeksi atau menghilangkan gangguan kosmetik4.1 Kriteria Persiapan :

4.1.1 Informed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, risiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi

4.2 Aseptik dan antiseptik4.2.1 Operator mencuci tangan, kemudian memakai sarung tangan steril4.2.2 Daerah operasi dan sekitarnya dicuci dengan larutan betadine 10%

4.3. Anestesi : dapat dipakai anestesi lokal/anestesi umum4.3.1 Anestesi lokal

1 Kelopak mata yang akan dioperasi ditutup duk bolong2 Injeksi subkutis kelopak mata denganxylocain ± 1 cc

4.4 Tahap operasi4.2.3 Kelopak mata dijepit dengan klem hordeolum, kemudian klem

dibalik4.2.3 Kelenjar meibom yang mengalami infeksi diinsisi melalui

konjungtiva tarsal secara vertical4.2.3 Dilakukan kuretase melalui luka insisi tersebut, pus dibersihkan

dengan kapas steril oleh perawat4.2.3 Luka diusap betadine4.2.3 Diberi zalf mata4.2.3 Mata ditutup kassa steril dan plester

Page 67: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis E.K.I.KNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

2/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.6 Tahap operasi4.6.1 Pasang duk bolong, blefarostat4.6.2 Peritomi konjungtiva di daerah superonasal, perdarahan dirawat4.6.3 Dibuat flet sklera sebesar 4x4 mm dengan dasar di bagian kornea

atau sentral4.6.4 Bola mata depan ditembus memakai silet, korneosklera digunting4.6.5 Kornea diangkat sedikit dan lensa dikeluarkan dengan sendok lensa

atau dengan eurysophak4.6.6 Kornea dijahit dengan benang nylon 10.0 secara slipknot dan

simpulnya dibenamkan4.6.7 Iridektomi antara jam 11.00-13.004.6.8 Injeksi subkonjungtiva garamisin dan deksametason 1 cc4.6.9 Diberi zalf mata, dop mata dan plester

Unit Terkait. Rekam Medis

Page 68: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis E.K.E.K dan Pemasangan Lensa Tanam

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani E.K.E.K dan pemasangan lensa tanam

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan medis E.K.E.K dan pemasanagn lensa tanam

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur DefinisiE.K.E.K dengan pemasangan lensa tanam adalah suatu operasi untuk mengeluarkan lensa katarak dari bola mata. Lensa dikeluarkan melalui insisi korneosklera dan kapsulotomi anterior lensa tersebut diganti dengan lensa tanam / intra okular lensa.Indikasi dan tujuan : E.K.E.K dilakukan bila tajam penglihatan < 3/60. tujuannya mengeluarkan lensa dari bola mata untuk memperbaiki tajam penglihatan4.1 Kriteria Persiapan

Informed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, resiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi

4.2 Pasien4.2.1 Pakaian diganti dengan pakaian khusus4.2.1 Mata yang akan dioperasi ditetesi midriasil 1%4.2.2 Bulu mata pada mata yang akan dioperasi digunting

4.3 Anestesi : dapat dipakai anestesi lokal/anestesi umum4.3.1 Anestesi lokal4.3.1 Antiseptik kelopak mata pada mata yang akan dioperasi memakai

larutan betadien 10%4.3.2 Injeksi peribulber xylocain 2 cc + marcain 2 cc pada 1/3 lateral

kelopak mata bawah pada sulkus supra orbital4.3.3 Anestesi umum : persiapan dan pelaksanaannya oleh bagian

anestesi4.4 Alat dan kamar operasi : alat dan kamar operasi disterilkan oleh perawat4.5 Tindakan aseptik dan antiseptik

4.5.1 Pakaian dan alas kaki khusus untuk semua yang memasuki ruangan operasi

4.5.2 Operator dan anggota tim operasi mencuci tangan dengan cairan antiseptik dan air mengalir. Kemudian memakai jas operasi dan sarung tangan steril

Page 69: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis E.K.E.K dan Pemasangan Lensa Tanam

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN2/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.6 Tahap operasi4.6.1 Pasang duk bolong,blefarostat dan teugel M. Rectus Superior4.6.2 Peritomi konjungtiva, perdarahan dikauter4.6.3 Grooving korneoskleral4.6.4 Kapsulotomi anterior4.6.5 Bilik mata depan ditembus memakai silet, korneosklera digunting4.6.6 Ekspresi nukleus4.6.7 Kornea dijahit dengan benang nylon 10-0 secara slipknot4.6.8 Aspirasi irigasi sisa massa lensa dengan larutan ringer laktat4.6.9 Bilik mata depan diisi dengan visco-elastic solution4.6.10 Jahitan kornea jam 12.00 dibuka4.6.11 IOL dimasukkan ke bilik mata depan, di belakang iris4.6.12 Jahitan kornea dilengkapi dan simpulnya dibenamkan4.6.13 Visco-elastic solution di bilik mata depan diaspirasi4.6.14 Injeksi konjungtiva garamisin dan deksametason 1 cc4.6.15 Diberi Zalf mata, dop mata dan plester

Unit Terkait. Rekam Medis

Page 70: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis TrabekulektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang akan menjalani tindakan trabekulektomi

2. Tujuan Sebagai acuan dalam tindakan trabekulektomi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur DefinisiTrabekulektomi adalah tindakan pembedahan dimana tabekulum diangkat sehingga cairan bilik mata depan mengalir langsung ke dalam kanal schlemmIndikasi dan tujuan : Trabekulektomi dilakukan pada penderita glaukoma yang tidak dapat diatasi/diobati sacara oral dan topical, pada pasien glaukoma yang tempat tinggalnya jauh dari pusat kesehatan, pada pasien yang patuh pada pengobatan oral/topicalTujuan dilakukan trabekulektomi adalah menurunkan tekanan intraokuler4.1 Kriteria Persiapan

Informed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, resiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi

4.3 Pasien4.2.1 Bila tekanan bola mata > 30 mmHg pasien diinfus manitol 20% 60

tets permenit 3 jam sebelum operasi4.2.3 Pakaian diganti dengan pakaian khusus4.2.3 Mata yang akan dioperasi ditetesi midriasil 1%4.2.3 Bulu mata pada mata yang akan dioperasi digunting

4.3 Anestesi : dapat dipakai anestesi lokal/anestesi umum4.3.1 Anestesi umum : persiapan dan pelaksanaannya oleh bagian anestesi

4.4 Alat dan kamar operasi : alat dan kamar operasi disterilkan oleh perawat4.5 Tindakan aseptik dan antiseptik

4.5.1 Pakaian dan alas kaki khusus untuk semua yang memasuki ruangan operasi

4.5.2 Operator dan anggota tim operasi mencuci tangan dengan cairan antiseptik dan air mengalir. Kemudian memakai jas operasi dan sarung tangan steril

Page 71: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis TrabekulektomiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

2/2

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

Prosedur 4.6 Tahap operasi4.6.1 Pasang duk bolong, blefarostat 4.6.2 Peritomi konjungtiva, daerah siperonasal, perdarahan dikauter4.6.3 Dibuat flep sklera sebesar 4x4 mm dengan dasar di bagian kornea

atau sentral4.6.4 Dibuat “jendela” 2x2 mm di daerah trabekulum4.6.5 Iridektomi 4.6.6 Flep sklera dan flep konjungtiva dijahit kembali dengan benang

vicryl 6-04.6.7 Ekspresi nukleus4.6.8 Injeksi subkonjungtiva garamisin dan deksametason 1 cc4.6.9 Diberi Zalf mata, dop mata dan plester

Unit Terkait. Rekam Medis

Page 72: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis EnukleasiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani enukleasi2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakan enukleasi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staff / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Definisi : Enukleasi adalah suatu operasi untuk mengeluarkan seluruh bola mata beserta isinya.Indikasi & Tujuan : Tujuannya adalah agar tidak berpengaruh buruk terhadap mata sebelahnya karena menyebabkan kesakitan atau untuk suatu alasan tertentu, misalnya pemasangan protesis mata

4.2 Kriteria persiapanInformed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, risiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi.

4.2 Pasien4.2.1 Pakaian diganti dengan pakaian khusus4.2.2 Bulu mata pada mata yang akan dioperasi digunting

4.3 Anestesi umum: persiapan dan pelaksanaannya oleh bagian anestesi4.4 Alat dan kamar operasi : alat dan kamar operasi disterilkan oleh perawat4.5 Tindakan aseptik dan antiseptik

4.5.1 Pakaian dan alas kaki khusus untuk semua yang memasuki ruangan operasi

4.2.3 Operator dan anggota tim operasi mencuci tangan dengan cairan antiseptik dan air mengalir, kemudian memakai jas operasi dan sarung tangan steril.

4.6 Tahap Operasi4.6.1 Pasang duk bolong, blefaroslat dan teugel M. Rectus Superior4.6.2 Peritomi konjungtiva 360º4.6.3 Konjungtiva di undermind sejauh mungkin4.6.4 Keempat M Rectus dikait dan lebih kurang 4mm dari origo masing-

masing dijahit dengan catgut 4-0, lalu diklem dan selanjutnya digunting origonya

4.6.5 Kedua M Oblikus dikait dan digunting4.6.6 Bola mata dilepaskan dan digunting4.6.7 Sendok bola mata dimasukkan ke bawah bola mata4.6.8 N.Optikus dipotong pada pangkalnya4.6.9 Perdarahan dirawat dengan menekannya memakai kassa dan kauter.4.6.10 Masing - masing origo M. Rektus superior dijahit dengan M Rektus

inferior dan M.Rectus lateralis medial. Kedua jahitan tersebut dijahit dengan catgut 4-0

4.6.11 Konjungtiva dijahit dengan vicryl 6-04.6.12 Diberi zalf mata4.6.13 Verband

Page 73: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Unit Terkait Rekam medis

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis EviscerasiNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani eviscerasi.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakakn Eviscerasi

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Definisi:Eviscerasi adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan seluruh isi bola mata dilakukan dengan melalui insisi korneasklera dan dilakukan kuretase.Indikasi dan tujuanEviscerasi dilakukan pada mata dengan tajam pengelihatan nol, sklera intak dengan endoftalmitis. Tujuan dilakukan eviscerasi adalah agar tidak terjadi penyebaran infeksi lebih lanjut atau untuk tujuan tertentu misalnya pemasangan protesis.4.1 Kriteria persiapan

Informed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, risiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi.

4.2 PasienPakaian diganti dengan pakaina khusus

4.3 AnestesiAnestesi umum : persiapan dan pelaksanaanya oleh bagian anestesi

4.4 Alat dan kamar operasi : alat dan kamar operasi disterilkan oleh perawat4.5 Tindakan aseptik dan antiseptik

4.5.1 Pakaian dan alas kaki khusus untuk semua yang memasuki ruangan4.5.2 Operator dan anggota tim operasi mencuci tangan dengan cairan

antiseptik dan air mengalir. Kemudian memakai jas operasi dan sarung tangan steril

4.6 Tahap operasi4.6.1 Pasang duk bolong, blefaroslat dan teugel M.Rectus Superior4.6.2 Peritomi konjungtiva 360º4.6.3 Dua milimeter kearah luar limbus ditembus degan silet, kemudian

digunting 360º4.6.4 Dilakukan kuretase pada sekeliling dinding bola mata sampai bersih

dan perdarahan berhenti4.6.5 Sklera dijahit dengan benang mersilk 6-04.6.6 Konungtiva dijahit dengan benang vycril 6-04.6.7 Diberi Zalf mata4.6.8 Verband

Unit Terkait Rekam medis

Page 74: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Ekstirpasi PterigiumNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani ekstirpasi Pterigium

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakakn Ekstirpasi Pterigium

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Ekstirpasi Pterigium adalah tindakan operatif untuk mengangkat pterigium dari mata.Indikasi dan tujuan : ekstirpasi dilakukan bila pterigium sudah tidak aktif, mengganggu tajam penglihatan dan atau menganggu secara kosmetik.Tujuan dilakukaneksterpasi pterigium adalah memperbaiki tajam penglihatan dan atau memperbaiki kosmetik4.1 Kriteria persiapan

Informed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, risiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi.

4.2 Tindakan aseptik dan antiseptik4.2.1 Pakaian dan alas kaki khusus untuk semua yang memasuki ruangan

operasi4.2.2 Operator dan perawat mencuci tangan dengan cairan antiseptik dan

air mengalir. Kemudian memakai sarung tangan steril4.2.3 Kelopak mata pada mata yang akan dioperasi dibersihkan dengan

larutan betadine 10%4.3 Alat dan kamar operasi : alat dan kamar operasi disterilkan oleh perawat4.4 Anestesi

4.4.1 Anestesi lokal, injeksi subkonjungtiva pada pterigium yang akan diekstirpasi memakai xylocain 20% lebih kurang 1 cc

4.5 Tahap operasi4.5.1 Pasang duk bolong4.5.2 Pasang blefaroslat4.5.3 Pterigium yang telah dianestesi lokal diekstripasi dari pangkal

ujungnya memakai golf knife.4.5.4 Konjungtiva dan subtenon di sekitar pterigium digunting4.5.5 Perdarahan di kauter4.5.6 Konungtiva dijahit dengan benang vycril 6-0 (bila perlu)4.5.7 Diberi Zalf mata4.5.8 Verband

Unit Terkait Rekam medis

Page 75: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Tindakan Medis Ekstraksi Korpus alienum KorneaNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Prosedur dalam pemberian pelayanan kepada pasien yang menjalani ekstraksi korpus alienum kornea

2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan tindakakn Ekstraksi korpus alienum kornea

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis / Medical Staff By Laws bahwa dokter dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar pelayanan medis

4. Prosedur Ekstraksi korpus alienum kornea adalah suatu tindakan untuk mengeluarkan benda asing dari korneaIndikasi dan tujuan : bila ada korpus alienum di kornea. Tujuannya agar korpus alienum keluar dari kornea, sehingga tidak menimbulkan infeksi lebih lanjut.4.1 Kriteria persiapan

Informed consent : dokter memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan mata pasien, indikasi untuk melakukan operasi, risiko yang mungkin, kemudian pasien dan atau keluarganya menandatangani surat perjanjian operasi.

4.2 Anestesi4.2.1 Anestesi lokal : Mata yang bersangkutan ditetesi pantokain tetes

mata4.3 Alat : jarum 1 cc yang ujungnya dibengkokkan4.4 Tahap operasi

4.4.1 Pasien duduk di depan slit lamp4.4.2 Korpus alienum diekstraksi memakai ujung jarum4.4.3 Luka diusap betadine 10% dan diberi zalf mata4.4.4 Mata ditutup kassa steril dan plester

Unit Terkait Rekam medis

Page 76: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Penggunaan Ruang Komite MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap penggunaan ruan komite medis adalah tata cara penggunaan ruang komite medis

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penerapan penggunaan ruang komite medis sehingga penggunaan ruang tersebut sesuai dengan fungsi dan kegiatan medis yang berkaitan

3. Kebijakan Buku Pedoman Komite Medis

4. Prosedur 4.1 Penyusunan jadwal penggunaan ruang komite medis diatur oleh penanggung jawab ruangan yang dalam hal ini sekretaris komite medis yang disetujui oleh ketua komite medis.

4.2 Sebelum penggunaan ruang komite medis, agar melapor kepada penanggung jawab ruang untuk mengatur peralatan yang diperlukan antara lain, alat pengeras suara, kursi, overhead projector, slide projector, computer, telepon dan lain sebagainya.

4.3 Jadwal yang sudah ditetapkan agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh yang bersangkutan

4.4 Apabila ada hal-hal lain yang memerlukan pemakaian ruang komite medis diluar jadwal agar melapor kembali kepada penanggung jawab ruangan.

4.5 Semua pemakai ruang komite medis agar memelihara perlatan / barang inventaris yang ada di ruangan dengan sebaik-baiknya.

Unit Terkait Komite Medis

Page 77: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Penggunaan Pesawat Telepon di Ruangan Komite Medis

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap penggunaan pesawat telepon adalah tata cara penggunaan pesawat telepon

2. Tujuan Sebagai acuan Penggunaan pesawat telepon di ruang komite medis agar dipergunakan secara efektif dan efisien sesuai dengan fungsi dan kegiatan medis yang berkaitan

3. Kebijakan Buku Pedoman Komite Medis

4. Prosedur 4.1 Pengirim berita4.1.1 Siapkan nomor telepon yang dituju, alat tulis dan buku catatan4.1.2 Siapkan bahan atau isi berita yang akan disampaikan4.1.3 Angkat gagang telepon lalu gunakan jari tangan untuk memutar atau

memijit tombol nomor telepon4.1.4 Ucapka salam dan identitas bila sudah diterima4.1.5 Gunakan bahasa yang sopan dengan isi pembicaraan singkat, padat

dan jelas4.1.6 Ucapkan terima kasih untuk mengakhiri pembicaraan4.1.7 Letakkan kembali gagang telepon pada posisi yang benar

4.2 Untuk penerima4.2.1 Segera angkat gagang telepon bila pesawat telepon berbunyi /

berdering4.2.2 Siapkan alat tulis dan catatan4.2.3 Ucapkan salam dan sebutlah identitas4.2.4 Gunakan bahasa yang sopan, singkat, padat dan jelas4.2.5 Ucapkan terima kasih bila pembicaraan sudah selesai4.2.6 Letakkan kembali gagang telepon pada posisi yang benar

Unit Terkait Komite Medis

Page 78: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Pelayanan MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

URAIAN TUGAS SEKRETARIS EKSEKUTIF

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Nama Jabatan Sekretaris eksekutif2. Unit Organisasi Komite Medis3. Misi Organisasi Memberi pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam

rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat4. Misi Jabatan Terciptanya tertib administrasi Komite Medis

5. Tugas Pokok Membantu Ketua Komite Medis dalam hal administrasi kesekretariatan

6. Uraian Tugas 6.1 Menyiapkan absensi rapat Komite Medis6.2 Membuat dan mencatat notulasi rapat komite Medis6.3 Mengagendakan surat masuk dan surat keluar6.4 Mendisposisikan surat masuk kepada Ketua Komite Medis6.5 Menyampaikan surat yang telah didisposisi kepada KSM yang

bersangkutan6.6 Mebuat dan mengirim surat keluar6.7 Pengarsipan

7. Tanggung Jawab Bertanggung jawab kepada sekretaris komite medis8. Wewenang Mengajukan usulan mengenai kebutuhan tentang kesekretariatan9. Korelasi Jabatan 9.1 Ketua Komite Medis

9.2 Anggota Komite Medis10. Persyaratan Jabatan 10.1 D3 Keperawatan atau sederajat

10.2 Terampil dalam kesekretariatan dan penggunaan komputer11. Hubungan kerja 11.1 Anggota Komite Medis

11.2 Panitia – panitia Komite Medis12. Kondisi Kerja 12.1 Ruang Komite Medis

12.2 Perangkat komputer13. Perangkat Kerja SK Komite Medis14. Bahan Kerja 14.1 Rencana Kerja Komite Medis

14.2 SOTK Komite Medis

Page 79: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Permintaan Barang MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap permintaan barang medis adalah kegiatan pengadaan peralatan medis untuk pengembangan pelayanan medis kedokteran

2. Tujuan Sebagai acuan dalam permintaan barang medis di RS Islam Karawang, sehingga pasien dapat memperoleh pelayanan komprehensif, ce[at dan efisien

3. Kebijakan Kebijakan Pengadaan Barang Medis RS Islam

4. Prosedur 4.1 Ketua Kelompok Staf medis mengajukan usulan pengadaan alat medis kepada unit kerja / Ka instal selanjutnya Ka instal akan mengisi formulir permintaan barang sebanyak 3 rangkap ke :a. Untuk barang yang ada persediaan (stok) ke Ka. Sie Pelayanan dan

Penunjang Medis (PPM)b. Untuk barang yang tidak ada persediaan (non stok) ke Ka. Bis

Pelayanan4.2 Kepala bidang pelayanan menganalisa dan mempelajari usulan pengadaan

alat medis apakah sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran4.3 Jika sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, maka formulir permintaan

diteruskan ke :a. Untuk barang yang ada persediaan (stok) langsung ke gudang farmasib. Untuk barang yang tidak ada persediaan dan bernilai di bawah Rp.

5.000.000,- (lima juta rupiah) ke Panitia Pembelian dan pengadaan barang (P3U)

c. Apabila barang tersebut bernilai diatas Rp. 5.000.000,- maka surat permohonan diteruskan ke Wadir Pelayanan.

4.4 Panitia pembelian dan pengadaan barang membuat surat purchasing order (PO) kepada rekanan yang sesuai dengan klasifikasinya.

4.5 Barang yang dikirim rekanan diterima dan diperiksa oleh panitia penerimaan dan pemeriksaan barang

4.6 Setelah barang diperiksa sesuai dengan PO, maka barang diserahkan ke Gudang alat medis

4.7 Gudang alat medis menerima, menyimpan dan mendistribusikan barang sesuai permintaan unit kerja.

5. Unit Terkait 5.1 KSM5.2 Bidang Pelayanan5.3 Direksi

Page 80: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Penanganan Pelanggaran Etika Profesi MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Merupakan sistem kebijakan dan prosedur dalam menangani pelanggaran etika profesi dan disiplin medis

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan pelanggaran etika profesi & disiplin medis yang dilakukan oleh staf medis

3. Kebijakan Masalah pelanggaran etik profesi dip roses bersama melalui panitia etika profesi dan ketua komite medis dan hasilnya dilaporkan ke Direktur

4. Prosedur 4.1 Pengaduan dapat berasal dari keluarga pasien, karyawan, paramedis, sejawat lain dan kotak saran.

4.2 Pengaduan diteruskan di Direktur4.3 Direktur menyampaikan ke Komite Medis untuk ditindak lanjuti4.4 Ketua Komite Medis menyerahkan ke panitia etika profesi untuk

dipelajari4.5 Panitia Etika Profesi dan disiplin medis meneliti pengaduan / kasus4.6 Staf Medis yang melanggar etika profesi dipanggil oleh panitia Etika

profesi medis untuk dimintai keterangan4.7 Panitia Etika profesi medis mengadakan wawancara dengan anggota staf

medis yang melanggar etika profesi4.8 Panitia Etika Profesi Medis dengan mengudang ketua Komite medis

mengadakan rapat bila perlu mengundang pakar hukum Etika untuk menilai pelanggaran etika profesi yang terjadi.

4.9 Apabila terbukti terdapat pelanggaran etika profesi dan atau disiplin, kepada anggota staf medis yang melanggar etika profesi diberikan sanksi.

4.10 Sanksi diberikan dengan teguran lisan oleh Ketua Komite Medis4.11 Jika dengan teguran lisan yang bersangkutan masih melakukan

kesalahan yang sama diberikan teguran tertulis oleh Ketua Komite Medis dengan tembusan kepada Direktur Rumah Sakit.

4.12 Apabila dengan teguran tertulis sebanyak 2 kali yang bersangkutan masih melakukan kesalahan, maka masalah dilimpahkan kepada Direktur Rumah Sakit.

4.13 Direktur akan mengeluarkan keputusan berdasarkan hasil laporan Ketua Komite Medis.

4.14 Langkah-langkah proaktif yang dapat dijalankan adalah antara lain:4.14.1 Ceramah penyuluhan etika profesi dan hukum & etika rumah

sakit4.14.2 Pemantauan penerapan standar pelayanan medis

5. Unit Terkait 5.1 Panitia Etika Profesi Medis5.2 KSM5.3 Komite medis5.4 Direktur

Page 81: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Medis

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Protap Monitoring dan Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Medis adalah tata cara dalam melakukan monitoring dan evaluasi penerapan standar pelayanan medis

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan pelanggaran etika profesi disiplin medis sehingga didapat tata cara monitoring yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan mutu pelayanan.

3. Kebijakan Pedoman Komite Medis bahwa untuk menjaga mutu pelayanan medis salah satunya dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan standar pelayanan medis

4. Prosedur 4.5 Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penerapan standar pelayanan medis dapat dilakukan pada tingkat KSM maupun komite Medis4.2.3 Monitoring tingkat KSM

1 Pelaksana : Ketua KSM2 Pelaksana

a. Evaluasi Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional Pelayanan medis

b. Presentasi kasus-kasus sulit dan kasus kematianc. Visite besar/ronde ruangan

3 Pelaporan dan tindak lanjuta. Hasil pelaksanaan monitoring dilaporkan ke direktur dan

komite medisb. Tindak lanjut dapat berupa usulan penyelesaian ditingkat

komite medis, revisi Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional Pelayanan Medis, usulan penambahan / perbaikan perlatan medis serta usulan pelatihan anggota KSM

4.2.3 Monitoring tingkat Komite Medis1 Pelaksana : Ketua Komite Medis, Ketua Panitia Mutu

Pelayanan Medis2 Pelaksanaan

a. Presentasi kasus-kasus sulit dan kasus kematianb. Audit medis

3 Pelaporan dan tindak lanjuta. Hasil pelaksanaan monitoring dilaporkan kepada

Direktur melalui Ketua Komite Medisb. Tindak lanjut dapat berupa usulan revisi Standar

Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional Pelayanan Medis, usulan penambahan / perbaikan peralatan medis serta usulan pelatihan anggota KSM

Page 82: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

5. Unit Terkait 5.1 Direksi5.2 Komite Medis5.3 Panitia Mutu Pelayanan Medis5.4 Tim Audit Medis5.5 KSM

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB)

No. Dokumen No. Revisi HALAMAN1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Merupakan pengembangan pendidikan staf medis untuk mempertahankan dan meningkatkan profesionalismenya melalui kegiatan pribadi/mandiri, internal/institusi dan eksternal/organisasi

2. Tujuan Menjamin terselenggaranya pelayanan kedokteran yang bermutu

3. Kebijakan Pedoman komite Medis bahwa pengembangan dan pendidikan staf medis dilakukan di dalam dan di luar RS, secara terprogram dan dikoordinir oleh diklat komite medis.

4. Prosedur 4.1 Setiap staf medis (anggota KSM) mencatat seluruh kegiatan professionalnya di Rumah Sakit sebagai kegiatan PPKB internal pada Log Book pribadi

4.5 Ketua KSM memaraf Log Book dari setiap anggota KSM dan melaporkan ke Ketua Komite Medis

4.5 Log Book dari semua staf medis akan dilegalisasi oleh kepala Bidang Pelayanan

4.5 Ketua KSM mengusulkan pendidikan keprofessian berkelanjutan (PPKB) eksternal bagi anggotanya sesuai dengan hasil kesepakatan KSM ke ketua komite medis.

4.5 Ketua komite medis membuat rekomendasi kepada direktur agar staf medis yang bersangkutan dapat mengikuti kegiatan PPKB eksternal

5. Unit Terkait 5.1 Data ekstern RS (demografi, statistik, rujukan)5.2 Data intern RS (hasil pelayanan)5.3 Analisis kebutuhan medis spesialistik5.4 Laporan kegiatan diklat komite medis5.5 Prosedur diklat5.6 Prosedur inservice training5.7 Prosedur offservice training5.8 Prosedur seminar di RS5.9 Prosedur seminar di luar RS5.10 Prosedur pendidikan berkelanjutan

Page 83: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Pengembangan Staf MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Pengembangan staf medis ialah program pendidikan / pelatihan untuk staf medis RS Islam KarawangMenurut tempat dan pelaksanaan kegiatan, maka pengembangan staf medis dibagi :1. Inservice training (RS)2. Offservice training (luar RS)

2. Tujuan Merupakan acuan dalam pelaksanaan kegiatan diklat staf medis

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. Anggota KSM didukung dalam mengikuti kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan sesuai dengan keilmuannya

4. Prosedur 4.4 Ketua KSM / instalasi mengajukan usulan mengenai jenis pendidikan / palatihan yang dibutuhkan staf medisnya ke Panitia Penelitian & Pengembangan (LitBang) komite medis

4.4 Panitia Litbang Komite Medis menggolongkan jenis pelatihan yang diadakan sendiri di RS (inservice training) atau di luar RS (offservice training)

4.4 Panitia Litbang Komite Medis mengirimkan rencana program prioritas sesuai kebutuhan RS

4.4 Komite medis mengusulkan rencana program kepada direktur

5. Unit Terkait 5.1 Surat usulan kebutuhan pendidikan / pelatihan5.2 Prosedur inservice training5.3 Prosedur offservice training5.4 Rencana program Panitia Penelitian & Pengembangan staf medis

Page 84: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Inservice Training (Pelatihan didalam RS) KSMNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Inservice training adalah kegiatan pendidikan / pelatihan yang dilakukan di lingkungan RS dengan pelatih RS dan pesertanya merupakan staf medis RS yang ditunjuk panitia sesuai bidangnya

2. Tujuan Merupakan acuan dalam pelaksanaan kegiatan inservice training bagi staf medis

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis bahwa dalam rangka meningkatkan mutu palayanan medis. Anggota KSM didukung dalam mengikuti kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan sesuai dengan keilmuannya

4. Prosedur 4.7 Komite medis bersama Panitia Penelitian & Pengembangan menyusun program prioritas inservice training sesuai kepentingan RS, berdasarkan usulan KSM

4.2 Panitia Penelitian & Pengembangan mengusulkan ke direktur untuk menunjuk staf RS sebagai pelatih / narasumber

4.3 Panitia Penelitian & Pengembangan menetapkan jadwal, peserta, pelatih dan materi pelatihan

4.4 Pelatih menyerahkan makalah pelatihan ke Panitia Penelitian & Pengembangan 3 hari sebelum jadwal pelatihan

4.5 Panitia Penelitian & Pengembangan membuat dan mengedarkan undangan pelatihan 2 hari sebelum jadwal pelatihan

4.6 Panitia Penelitian & Pengembangan menyiapkan segala keperluan pelatihan

4.7 Panitia Penelitian & Pengembangan memberikan piagam sertifikat kepada pelatih dan peserta sesuai pelatihan

4.8 Panitia Penelitian & Pengembangan melaporkan kegiatan pelatihan kepada direktur

5. Unit Terkait 5.1 Surat permintaan inservice training5.2 Makalah pelatihan5.3 Undangan pelatihan5.4 Daftar hadir pelatihan5.5 Sertifikat / piagam5.6 Laporan kegiatan panitia pelatihan

Page 85: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Offservice Training (Pelatihan diluar RS) KSMNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Offservice training adalah kegiatan pendidikan / pelatihan yang diadakan oleh suatu lembaga / instansi / organisasi profesi di luar RS Islam Karawang

2. Tujuan Merupakan acuan dalam pengiriman staf medis untuk mengikuti offservice training

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. Anggota KSM didukung dalam mengikuti kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan sesuai dengan keilmuannya.

4. Prosedur 4.1 Surat usulan mengenai pendidikan / pelatihan di luar RS disampiakan ke diklat komite medis oleh ketua KSM / instansi

4.2 Komite medis bersama Panitia Penelitian & Pengembangan mempertimbangkan usulan melihat kepentingan RS, berdasarkan usulan KSM

4.3 Dengan persetujuan direktur, diteteapkan pendidikan / pelatihan tersebut tidak / dapat diikuti dengan / tanpa bantuan biaya RS

4.7 Panitia Penelitian & Pengembangan melalui UP (urusan kepegawaian) menyiapkan surat tugas / SPPD bagi staf medis yang disetujui mengikuti pendidikan / pelatihan

4.7 Selesai pelatihan staf medis yang bersangkutan menyerahkan bukti mengikuti pendidikan / pelatihan (piagam, sertifikat) ke Panitia Penelitian & Pengembangan Komite medis dan mempresentasikan

4.5 Apabila diperlukan, diklat komite medis dapat meminta kesediaan staf medis yang bersangkutan untuk menjadi narasumber pelatihan di RS mengenai materi yang pernah diikuti

5. Unit Terkait 5.1 Surat usulan mengikuti offservice training5.2 Surat tugas5.3 Sertifikat5.4 Makalah offservice training

Page 86: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Seminar di RSNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Seminar di RS adalah seminar untuk staf medis yang diadakan oleh RS Islam Karawang

2. Tujuan Merupakan acuan dalam melaksanakan kegiatan semniar bagi staf medis

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. Anggota KSM didukung dalam mengikuti kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan sesuai dengan keilmuan

4. Prosedur 4.1 Panitia Penelitian & Pengembangan Komite Medis merencanakan kegiatan seminar dengan materi sesuai permasalahan kesehatan yang dominan di dalam dan di luar RS Islam Karawang

4.2 Komite medis mengadakan rapat perencanaan seminar4.3 Pembentukan panitia seminar yang melibatkan KSM / panitia yang terkait

dengan materi seminar4.7 Panitia mengajukan proposal kepada direktur,4.7 Panitia seminar didalam persiapannya harus mengadaan koordinasi

dengan jajaran kesehatan lintas program dan sektoral4.7 Panitia seminar dapat menggunakan pembicara / narasumber dari dalam

RS maupun luar RS4.8 Panitia seminar wajib memberikan piagam / sertifikat kepada pembicara /

narasumber dan peserta seminar4.7 Panitia seminar bertanggung jawab kepada komite medis dan direktur RS

Islam Karawang

5. Unit Terkait 5.1 Rencana program Panitia Penelitian & Pengembangan staf medis5.2 Notulen rapat5.3 Daftar hadir rapat5.4 SK panitia seminar5.5 Proposal seminar5.6 Undangan seminar5.7 Makalah seminar piagam / sertifikat seminar

Page 87: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Seminar di luar RSNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Seminar di luar RS yaitu seminar untuk staf medis yang diselenggarakan oleh lembaga / instansi / organisasi profesi di luar RS

2. Tujuan Merupakan acuan dalam kegiatan pengiriman staf medis untuk mengikuti seminar di luar RS

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis anggota KSM didukung dalam mengikuti kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan maupun ketrampilan sesuai dengan keilmuan.

4. Prosedur 4.1 Staf medis mengajukan permohonan kepada Panitia Penelitian & Pengembangan Komite Medis untuk mengikuti seminar di luar RS

4.2 Komite medis bersama panitia Panitia Penelitian & Pengembangan mempertimbangkan permohonan tersebut dengan melihat kepentingan RS

4.2 Dengan persetujuan direktur, ditetapkan seminar tidak / dapat diikuti dengan / tanpa bantuan biaya dari RS

4.3 Panitia Penelitian & Pengembangan melalui urusan kepegawaian menyiapkan surat tugas bagi KSM yang bersangkutan

4.4 Selesai seminar, staf medis yang bersangkutan menyerahkan bukti mengikuti seminar (piagam / sertifikat) kepada Panitia Penelitian & Pengembangan Komite Medis

4.5 Apabila diperlukan, Panitia Penelitian & Pengembangan komite medis dapat meminta kesediaan staf medis yang bersangkutan untuk menyampaikan materi seminar

5. Unit Terkait 5.1 Surat tugas5.2 Sertifikat5.3 Makalah seminar

Page 88: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Pendidikan Lanjutan Staf MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Pendidikan lanjutan staf medis adalah pendidikan formal berjenjang bagi staf medis yang dilaksanakan oleh lembaga perguruna tinggiPersyaratan melanjutkan pendidikan bagi staf medis : Pegawai tetap yang telah bertugas minimal 3 tahun di RS Islam karawang Memperoleh rekomendasi dari ketua KSM / instansi Bersedia ditempatkan kembali di RS Islam Karawang

2. Tujuan Merupakan acuan pengiriman staf medis untuk melanjutkan pendidikan formal sesuai bidangnya

3. Kebijakan Peraturan Internal Staf Medis bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis anggota KSM didukung dalam mengikuti pendidikan untuk meningkatkan keilmuan

4. Prosedur 4.1 Ketua KSM mengajukan usulan kepada ketua komite medis atas stafnya yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan

4.2 Komite medis bersama Panitia Penelitian & Pengembangan mempertimbangkan usulan dengan menganalisis kebutuhan RS

4.3 Dengan persetujuan direktur, ditetapkan staf medis yang bersangkutan dapat / tidak dapat mengikuti pendidikan dengan / tanpa bantuan dana / biaya RS

4.6 Panitia Penelitian & Pengembangan melalui urusan kepegawaian menyiapkan surat tugas dan surat pernyataan bersedia ditempatkan kembali di RS Islam Karawang

4.7 Urusan Kepegawaian akan mengurus persetujuan Bupati atau ijin belajar atau tugas belajar bagi staf medis yang bersangkutan

4.8 Selama pendidikan staf yang bersangkutan tidak menerima jasa medis dan Balancing insentif

4.9 Selesai pendidikan staf yang bersangkutan menyerahkan bukti mengikuti pendidikan (ijazah / sertifikat) ke komite medis dan Panitia Penelitian & Pengembangan

5. Unit Terkait 5.1 Surat usulan melanjutkan pendidikan5.2 Surat tugas5.3 Surat pernyataan bersedia ditempatkan kembali di RS Islam Karawang5.4 Ijazah / sertifikat

Page 89: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Evaluasi dan Pengendalian MutuNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Merupakan suatu sistem evaluasi dan pengembangan mutu dalam menjaga kualitas pelayanan medis

2. Tujuan Sebagai acuan sistem pengendalian mutu pelayanan medis RS Daerah Karawang

3. Tanggung Jawab 3.1 Drektur bertanggung jawab dalam menetapkan kebijakan prosedur peningkatan mutu pelayanan medis

3.2 Komite Medis bertanggung jawab dalam menyusun kebijakan dan prosedur palayanan medis serta melakukan pengawasan dalam pelaksanaan dan kebijakan prosedur

3.3 Ketua KSM bertanggung jawab dalam mengkoordinir pelaksanaan kebijakan dan prosedur pelayanan medis

4. Prosedur 4.1 Direktur menetapkan kebijakan peningkatan mutu pelayanan medis dengan penerapan total quality menagement dengan bentuk quality assurance terstuktur dan tidak terstruktur (antara lain audit medis visite besar, studi kasus, voice of customer)

4.2 Mempunyai tim quality assurance RS yang berperan dalam pelaksanaan quality assurance pelayanan medis

4.3 Upaya peningkatan kualitas dibicarakan dalam rapat berkala komite medis dan hasil didokumentasikan dan dilaporkan pada pimpinan

4.4 Direktur membentuk panitia-panitia yang membantu dalam peningkatan mutu dibidang masing-masing

4.5 Ada Mekanisme penanganan masalah etika dan disiplin profesi oleh Komite Medis

4.10 Pengawasan / Monitoring dan evaluasi standar pelayanan medis dilakukan secara berkala oleh komite medik

5. Unit Terkait 5.1 Direksi5.2 Komite Medis5.3 KSM

Page 90: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Visit BesarNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Visite besar adalah peninjauan kasus di lapangan yang terpilih dan dilanjutkan dengan pembahasan kasus tersebut yang dilakukan secara berkala, diikuti seluruh staf medis fungsional dan dipimpin oleh ketua komite medis atau yang ditunjuk mewakili

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah melaksanakan visite besar dalam pelayanan medis.

3. Kebijakan Komite medis membuat jadwal visite besar setiap bulannya.

4. Prosedur 4.1 Ketua Komite medis menyusun penjadualan visite besar setiap bulan 4.2 Ketua KSM menyiapkan kasus dan ruangan satu minggu sebelumnya4.3 Pada hari selasa jam 08.00 dilakukan peninjauan ke ruangan4.4 Ketua KSM/dokter yang merawat menyajikan kasus yang dibahas4.5 Semua peserta memberikan masukan untuk penanggulangan kasus

tersebut4.6 Laporan visite besar dibuat oleh bidang pengendalian mutu dan pelayanan

medis setelah visite besar4.7 Laporan ditanda tangani oleh Komite Medis

5. Dokumen terkait 5.1 Daftar hadir5.2 Jadwal visite besar5.3 Laporan visite besar

Page 91: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Konferensi KematianNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Konferensi kasus kematian adalah suatu pertemuan pembahasan kasus kematian yang dalam penanganannya menyimpang dari prosedur pelayanan medis dan pelayanan perawatan yang sudah ditentukan atau kasus yang tidak jelas penyebab kematiannya.

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah konferensi kasus kematian pada pelayanan medis di RS Islam Karawang

3. Kebijakan Pedoman Komite medis bahwa Panitia peningkatan Mutu Pelayanan melaksanakan kegiatan konferensi kematian secara berkala dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

4. Prosedur 4.1 Panitia peningkatan mutu pelayanan medis setiap minggu melakukan audit status-status kematian secara administrasi kemudian memilih kasus kematian yang dalam penanganannya tidak memenuhi standar pelayanan atau penyebab kematian tidak jelas.

4.2 Kasus kematian yang dikomplain oleh keluarga atau pihak ketiga, kasus-kasus tersebut diajukan ke Ketua Komite Medis

4.3 Ketua Komite medis menetapkan beberapa kasus yang akan dibicarakan pada rapat komite medis

4.7 Ketua komite medis memberikan nota dinas kepada dokter yang merawat kasus tersebut untuk menyiapkan laporan secara lengkap

4.7 Pada hari yang ditentukan dilakukan pembahasan dan mencari tindaklanjut pemecahan jika ada kasus serupa

4.7 Ketua panitia peningkatan mutu pelayanan membuat laporan seluruh kasus-kasus yang dibicarakan pada pertemuan itu

5. Dokumen terkait 5.1 Daftar hadir5.2 Notulen5.3 Laporan kasus

Page 92: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Audit Kasus Kematian di KSMNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Audit Kasus Kematian di KSM adalah suatu pertemuan pembahasan seluruh kasus kematian di KSM yang bersangkutan

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah Audit kasus kematian di KSM

3. Kebijakan Pedoman Komite medis bahwa KSM melaksanakan kegiatan Audit seluruh kasus kematian dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

4. Prosedur 4.1 Sub bagian rekam medis Rumah Sakit setiap awal bulan akan menyerahkan rekam medis dari pasien-pasien yang meninggal di KSM yang bersangkutan selama satu bulan sebelumnya

4.2 KSM melakukan audit seluruh status kematian untuk menetapkan sebab kematian

4.3 KSM melaporkan hasil audit setiap bulannya kepada Komite Medis / melalui sub komite Peningkatan Mutu Pelayanan

4.2 Ketua KSM akan menentukan kasus yang perlu pembahasan lebih lanjut di Sub Komite Mutu Peningkatan Mutu Pelayanan

5. Dokumen terkait 5.1 Daftar hadir5.2 Notulen5.3 Laporan kasus

Page 93: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Studi KasusNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Studi kasus adalah merupakan pembahasan kasus yang sulit penanganannya dan memakan waktu lama dalam perawatan di RS atau memerlukan penanganan multi disiplin

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah pelaksanaan studi kasus pada pelayanan medis di RS Islam Karawang

3. Kebijakan Pedoman Komite medis bahwa Panitia peningkatan Mutu Pelayanan melaksanakan kegiatan konferensi kematian secara berkala dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

4. Prosedur 4.1 Ketua KSM mengajukan kasus yang dianggap sulit penanganannya diruangan masing-masing pada ketua komite medis

4.2 Ketua komite medis menentukan waktu pembahasan4.3 Pertemuan dihadiri oleh ketua komite medis, dokter yang merawat dan

dokter bagian lain yang terkait.4.2 Pembahasan kasus dan penanganan terbaik dibicarakan oleh peserta4.7 Kesimpulan penanganannya yang dihasilkan dapat dipakai sebagai acuan

penanganan bagi pasien tersebut

5. Dokumen terkait 5.1 Daftar hadir5.2 Notulen5.3 Laporan studi kasus

Page 94: PROTAP PELAYANAN RSI.doc

Rumah Sakit Islam Karawang

Jl. Pangkal perjuangan Km. 2 By Pass Karawang

Protap Audit MedisNo. Dokumen No. Revisi HALAMAN

1/1

PROSEDURTETAP

Tanggal Terbit DitetapkanDirektur RS Islam Karawang

Dr. AGUS M. SUKANDAR M.MkesNIP. 01021199

1. Pengeritan Audit medis adalah merupakan pengujian sistematis dan independent untuk menetapkan apakah kegiatan pelayanan medis bermutu sesuai dengan prosedur palayanan medis yang telah ditetapkan.Maksud audit medis adalah untuk melihat tingkat efektivitas sistem pelayanan medis dan setelah itu ditentukan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan

2. Tujuan Sebagai acuan langka-langkah melaksanakan audit dibidang pelayanan medis

3. Kebijakan Pedoman Komite medis bahwa Panitia audit medis melaksanakan kegiatan audit medis secara berkala dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

4. Prosedur 4.1 Tim audit medis setiap bulan melakukan audit status-status pasien yang bermasalah

4.2 Kasus-kasus itu diajukan kepada komite medis4.3 Ketua komite medis menetapkan beberapa kasus yang akan dibicarakan

pada rapat komite medis4.4 Pada hari yang ditentukan dilakukan pembahasan dan penilaian kasus

yang dibicarakan dan menentukan tindakan-tindakan perbaikan4.5 Ketua Tim Audit Medis membuat laporan seluruh kasusu yang

dibicarakan pada pertemuan itu

5. Dokumen terkait 5.1 Daftar hadir5.2 Notulen5.3 Laporan kasus udit medis