YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Page 2: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Business Combinations and Consolidated Financial

Statements

Business Combinations and Consolidated Financial

Statements

Page 3: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

DefinitionDefinition

Business combination: the bringing together of separate enterprises into one economic entity as a result of one enterprise obtaining control over the net assets and operations of another

Consolidated financial statements: the financial statements of a group presented as those of a single economic entity

Business combination: the bringing together of separate enterprises into one economic entity as a result of one enterprise obtaining control over the net assets and operations of another

Consolidated financial statements: the financial statements of a group presented as those of a single economic entity

Page 4: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

IntroductionIntroduction

All business combinations are now considered to be acquisitionsWhere one entity (the parent) takes

management control of another entity, or of its assets and liabilities

US GAAP and IFRS eliminated pooling of interests accounting

All business combinations are now considered to be acquisitionsWhere one entity (the parent) takes

management control of another entity, or of its assets and liabilities

US GAAP and IFRS eliminated pooling of interests accounting

Page 5: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Sifat Penggabungan Usaha

Sifat Penggabungan Usaha

Akuisisi Suatu penggabungan usaha dimana salah satu

perusahaan, yaitu pengakuisisi memperoleh kendali atas aset neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi, dengan memberikan aset tertentu, mengakui kewajiban, atau mengeluarkan saham

Penyatuan kepemilikan Suatu penggabungan usaha dimana para

pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas, atau secara efektif, seluruh aset neto dan operasi perusahaan yang bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala risiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi

Akuisisi Suatu penggabungan usaha dimana salah satu

perusahaan, yaitu pengakuisisi memperoleh kendali atas aset neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi, dengan memberikan aset tertentu, mengakui kewajiban, atau mengeluarkan saham

Penyatuan kepemilikan Suatu penggabungan usaha dimana para

pemegang saham perusahaan yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas, atau secara efektif, seluruh aset neto dan operasi perusahaan yang bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala risiko dan manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi

Page 6: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Metode AkuntansiMetode Akuntansi

Akuisisi metode pembelian (purchase method)

Penyatuan kepemilikan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method)

Akuisisi metode pembelian (purchase method)

Penyatuan kepemilikan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest method)

Page 7: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Acquisition AccountingAcquisition Accounting

It is necessary to identify the acquirer in virtually all business combinations

Major accounting issue: allocation of the purchase price to the individual assets obtained and liabilities assumed

It is necessary to identify the acquirer in virtually all business combinations

Major accounting issue: allocation of the purchase price to the individual assets obtained and liabilities assumed

Page 8: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Accounting for Acquisitions

Accounting for Acquisitions

Use Purchase MethodPurchase price must be allocated

among the various assets that are obtained, net of any liabilities assumed

Price > FV of the net identifiable assets goodwill

Price < FV of the net identifiable assets negative goodwill

Use Purchase MethodPurchase price must be allocated

among the various assets that are obtained, net of any liabilities assumed

Price > FV of the net identifiable assets goodwill

Price < FV of the net identifiable assets negative goodwill

Page 9: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Accounting for Acquisitions

Accounting for Acquisitions

If the fair value of net assets is less than the aggregate purchase cost the excess will be deemed to represent goodwillGoodwill is not subject to periodic

amortization, but subject to impairment testing

If the fair value of net assets is greater than the cost negative goodwillImmediately taken to income

If the fair value of net assets is less than the aggregate purchase cost the excess will be deemed to represent goodwillGoodwill is not subject to periodic

amortization, but subject to impairment testing

If the fair value of net assets is greater than the cost negative goodwillImmediately taken to income

Page 10: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

GoodwillGoodwill

Goodwill harus diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnyaHarus digunakan garis lurus, kecuali

terdapat metode lain yang dianggap lebih tepat dalam keadaan tertentu

Periode amortisasi tidak boleh lebih dari lima tahun, kecuali periode yang lebih panjang tetapi tidak lebih dari 20 tahun dapat digunakan apabila terdapat dasar yang tepat

Goodwill harus diamortisasi sebagai beban selama masa manfaatnyaHarus digunakan garis lurus, kecuali

terdapat metode lain yang dianggap lebih tepat dalam keadaan tertentu

Periode amortisasi tidak boleh lebih dari lima tahun, kecuali periode yang lebih panjang tetapi tidak lebih dari 20 tahun dapat digunakan apabila terdapat dasar yang tepat

Page 11: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Goodwill NegatifGoodwill Negatif

Nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dapat dieliminasi

Apabila masih terdapat sisa, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai goodwill negatif dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara sistematis selama suatu periode yang tidak kurang dari 20 tahun

Nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut dapat dieliminasi

Apabila masih terdapat sisa, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai goodwill negatif dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan secara sistematis selama suatu periode yang tidak kurang dari 20 tahun

Page 12: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Determining Purchase Price

Determining Purchase Price

The primary measure should be the fair value of any assets given up in the transaction

The primary measure should be the fair value of any assets given up in the transaction

Page 13: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Step AcquisitionsStep Acquisitions

Control over another entity is not achieved in a single transaction, but rather, after a series of transactions

The cost of acquisition is measured with the reference to the cost and fair value data as of that exchange transaction

Each step in the transaction sequence should be accounted for as a separate acquisition

Control over another entity is not achieved in a single transaction, but rather, after a series of transactions

The cost of acquisition is measured with the reference to the cost and fair value data as of that exchange transaction

Each step in the transaction sequence should be accounted for as a separate acquisition

Page 14: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Recording the Assets Acquired and Liabilities

Assumed

Recording the Assets Acquired and Liabilities

AssumedThe assets acquired and liabilities

assumed in the business combination should be recorded at fair values

The assets acquired and liabilities assumed in the business combination should be recorded at fair values

Page 15: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Acquisition Less than 100%

Acquisition Less than 100%

The portion of the acquired operation not owned by the acquirer, but claimed by outside interests, is referred to as minority interest

The portion of the acquired operation not owned by the acquirer, but claimed by outside interests, is referred to as minority interest

Page 16: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Goodwill and Negative Goodwill

Goodwill and Negative Goodwill

Goodwill:Recognized as an assetShould be reviewed at each balance

sheet date to determine whether the asset has suffered any impairment

Goodwill:Recognized as an assetShould be reviewed at each balance

sheet date to determine whether the asset has suffered any impairment

Page 17: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Goodwill and Negative Goodwill (Cont’d)

Goodwill and Negative Goodwill (Cont’d)

Negative goodwill:Before negative goodwill is

recognized:The allocation of FV is to be revisitedAll liabilities – including contingencies –

be reviewedNegative goodwill is taken immediately

to income

Negative goodwill:Before negative goodwill is

recognized:The allocation of FV is to be revisitedAll liabilities – including contingencies –

be reviewedNegative goodwill is taken immediately

to income

Page 18: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Contingent ConsiderationContingent Consideration

Two major types of future events:The performance of the acquired entity

(acquiree)Deemed likely to be probable and can be

measured reliably an estimate should be included in the cost of acquisition

The market value of the consideration given for the acquisition

If the acquirer is obliged to make further payment of shares not accounted for as an additional cost of the business combination

Is adjusted against the value of the equity originally issued

Two major types of future events:The performance of the acquired entity

(acquiree)Deemed likely to be probable and can be

measured reliably an estimate should be included in the cost of acquisition

The market value of the consideration given for the acquisition

If the acquirer is obliged to make further payment of shares not accounted for as an additional cost of the business combination

Is adjusted against the value of the equity originally issued

Page 19: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Consolidated Financial Statements

Consolidated Financial Statements

A parent must present consolidated financial statements

Consolidated financial statements are to consolidate a parent and all of its subsidiaries, foreign and domestic, when those entities are controlled by the parent

A parent must present consolidated financial statements

Consolidated financial statements are to consolidate a parent and all of its subsidiaries, foreign and domestic, when those entities are controlled by the parent

Page 20: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Kriteria Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh induk perusahaan

Kecuali:Pengendalian dimaksudkan untuk

sementaraAnak perusahaan dibatasi oleh suatu

restriksi jangka panjang

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan seluruh perusahaan yang dikendalikan oleh induk perusahaan

Kecuali:Pengendalian dimaksudkan untuk

sementaraAnak perusahaan dibatasi oleh suatu

restriksi jangka panjang

Page 21: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Intercompany Transactions and Balances

Intercompany Transactions and Balances

Any transactions among members of the group must be eliminated

Any balances due to or from members of the consolidated group at the end of the reporting period must also be eliminated

Any transactions among members of the group must be eliminated

Any balances due to or from members of the consolidated group at the end of the reporting period must also be eliminated

Page 22: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Different Fiscal Periods of Parent and Subsidiary

Different Fiscal Periods of Parent and Subsidiary

If the subsidiaries have different fiscal years, they may prepare updated information as of the parent’s year end, to be used for preparing financial statements

IAS permits combining information as of different dates, as long as this discrepancy does not exceed three months

If the subsidiaries have different fiscal years, they may prepare updated information as of the parent’s year end, to be used for preparing financial statements

IAS permits combining information as of different dates, as long as this discrepancy does not exceed three months

Page 23: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Uniformity of Accounting Policies

Uniformity of Accounting Policies

There is not requirement that all the members of the consolidated group should use the same accounting principles to account for similar events and transactions

Requires adequate disclosure of the accounting principles employed

There is not requirement that all the members of the consolidated group should use the same accounting principles to account for similar events and transactions

Requires adequate disclosure of the accounting principles employed

Page 24: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Consolidated Statements in Subsequent Periods with Minority

Interests

Consolidated Statements in Subsequent Periods with Minority

Interests The full amount of assets and liabilities

(in the statement of financial position) and income and expenses (in the income statement) of the subsidiary are generally presented

A contra must be shown for the minority interests portion In the consolidated statement of financial

position minority interest be presented as a separate component of, but within, shareholders’ equity

In the consolidated income statements the minority interest in the income (or loss) is shown as a deduction from (or addition to) the consolidated profit or loss account

The full amount of assets and liabilities (in the statement of financial position) and income and expenses (in the income statement) of the subsidiary are generally presented

A contra must be shown for the minority interests portion In the consolidated statement of financial

position minority interest be presented as a separate component of, but within, shareholders’ equity

In the consolidated income statements the minority interest in the income (or loss) is shown as a deduction from (or addition to) the consolidated profit or loss account

Page 25: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Hak MinoritasHak Minoritas

Hak minoritas dalam aset bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi, di antara ekuitas dan kewajiban

Hak minoritas dalam aset bersih disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi, di antara ekuitas dan kewajiban

Page 26: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Accounting for Special Purpose Entities

Accounting for Special Purpose Entities

When one enterprise has been created solely or largely for the purpose of accommodating the other’s need for financing or for engaging in certain strictly limited transactions with or on behalf of the sponsoring entity

When one enterprise has been created solely or largely for the purpose of accommodating the other’s need for financing or for engaging in certain strictly limited transactions with or on behalf of the sponsoring entity

Page 27: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Special Purpose Entities (Cont’d)

Special Purpose Entities (Cont’d)

Should be consolidated if the substance of the relationship with another entity indicated that it is effectively controlled by the other entity The activities of the SPE are conducted so as to

provide the sponsor with the benefits thereof The sponsor in substance has decision-making

powers to obtain most of the benefits of the SPE The sponsor has the right to obtain majority of the

benefits of the SPE and consequently is exposed to risks inherent in the SPE activities

The sponsor retain the majority of the residual or ownership risks of the SPE

Should be consolidated if the substance of the relationship with another entity indicated that it is effectively controlled by the other entity The activities of the SPE are conducted so as to

provide the sponsor with the benefits thereof The sponsor in substance has decision-making

powers to obtain most of the benefits of the SPE The sponsor has the right to obtain majority of the

benefits of the SPE and consequently is exposed to risks inherent in the SPE activities

The sponsor retain the majority of the residual or ownership risks of the SPE

Page 28: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

INVESTMENTSINVESTMENTS

Page 29: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Accounting for Debt and Equity Instruments

Accounting for Debt and Equity Instruments

Carrying amount for investments:Trading at fair value

Change in fair value are included in operating results

Available for sale at fair valueChange in the fair value must be

recognized directly in equityHeld to maturity at amortized

historical cost

Carrying amount for investments:Trading at fair value

Change in fair value are included in operating results

Available for sale at fair valueChange in the fair value must be

recognized directly in equityHeld to maturity at amortized

historical cost

Page 30: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Investment in AssociatesInvestment in Associates

Associate: an entity over which an investor has significant influence but which is neither a subsidiary nor a joint venture of the investor companyIn general: ownership between 20%

and 50%

Associate: an entity over which an investor has significant influence but which is neither a subsidiary nor a joint venture of the investor companyIn general: ownership between 20%

and 50%

Page 31: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Equity Method Equity Method

Use equity method if investor is able to exercise significant influencePermits investor to incorporate its pro

rata share of the investee’s operating results into its profit or loss

Include its share of the investee’s net income as a separate line item in its income

A single line in the investor’s balance is presented

”One-line consolidation”

Use equity method if investor is able to exercise significant influencePermits investor to incorporate its pro

rata share of the investee’s operating results into its profit or loss

Include its share of the investee’s net income as a separate line item in its income

A single line in the investor’s balance is presented

”One-line consolidation”

Page 32: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Metode AkuntansiMetode Akuntansi

Metode ekuitas Apabila investor mempunyai pengaruh

yang signifikan maka investasi pada investee dicatat dengan menggunakan metode ekuitas

Metode biaya Apabila investor tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan maka investasi dicatat dengan menggunakan metode biaya

Metode ekuitas Apabila investor mempunyai pengaruh

yang signifikan maka investasi pada investee dicatat dengan menggunakan metode ekuitas

Metode biaya Apabila investor tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan maka investasi dicatat dengan menggunakan metode biaya

Page 33: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Accounting for a Differential between Cost and Book

Value

Accounting for a Differential between Cost and Book

Value The net impact of equity method of

accounting must equal that of full consolidation of accounting

Differential between cost and book value must be analyzed into the following components and accounted for accordingly: Any difference between the book and fair value of

the investee’s net assets at the date of investment is made

The remaining difference between the FV of the net assets and the cost of the investment, that is generally attributable to goodwill

The net impact of equity method of accounting must equal that of full consolidation of accounting

Differential between cost and book value must be analyzed into the following components and accounted for accordingly: Any difference between the book and fair value of

the investee’s net assets at the date of investment is made

The remaining difference between the FV of the net assets and the cost of the investment, that is generally attributable to goodwill

Page 34: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Intercompany Transactions between Investor and

Investee

Intercompany Transactions between Investor and

Investee Only the profit component of

intercompany (investor-investee) transactions is eliminated

Unrealized profits should be eliminated for both “upstream” and “downstream” transactions to the extent of the investor’s interest in the investee

Only the profit component of intercompany (investor-investee) transactions is eliminated

Unrealized profits should be eliminated for both “upstream” and “downstream” transactions to the extent of the investor’s interest in the investee

Page 35: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Partial Sale or Additional Purchase of the Equity

Investment

Partial Sale or Additional Purchase of the Equity

Investment Gain (losses) from sales of investee

stock are reported on the investor’s income statement in the other income and expense section

Discontinue use of the equity method when investor loss significant influence

Gain (losses) from sales of investee stock are reported on the investor’s income statement in the other income and expense section

Discontinue use of the equity method when investor loss significant influence

Page 36: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Investor Accounting for Investee Capital

Transactions

Investor Accounting for Investee Capital

Transactions Investee purchase treasury stock from,

or sells unissued shares or shares held in treasury to, outside shareholders

Investor’s ownership percentage will be altered

This gives rise to a gain or loss, which will be reflected in paid-in capital and/or retained earnings

Investee purchase treasury stock from, or sells unissued shares or shares held in treasury to, outside shareholders

Investor’s ownership percentage will be altered

This gives rise to a gain or loss, which will be reflected in paid-in capital and/or retained earnings

Page 37: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan

Asosiasi

Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan

AsosiasiSelisih nilai ekuitas yang timbul

akibat transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”

Selisih nilai ekuitas yang timbul akibat transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”

Page 38: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Page 39: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

DefinisiDefinisi

Entitas sepengendali adalah pihak (perorangan, perusahaan, atau bentuk entitas lainnya) yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendallikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama

Entitas sepengendali adalah pihak (perorangan, perusahaan, atau bentuk entitas lainnya) yang secara langsung atau tidak langsung (melalui satu atau lebih perantara), mengendalikan atau dikendallikan oleh atau berada di bawah pengendalian yang sama

Page 40: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Sifat Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali

Sifat Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali Transaksi restrukturisasi antara entitas

sepengendali, berupa pengalihan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan perupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, berupa pengalihan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan perupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut

Page 41: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Sifat Transaksi Restrukturisasi Entitas

Sepengendali

Sifat Transaksi Restrukturisasi Entitas

SepengendaliHarus dicatat sesuai dengan nilai

bukunya seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan

Harus dicatat sesuai dengan nilai bukunya seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan

Page 42: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Selisih antara Harga Pengalihan dan Nilai Buku

Selisih antara Harga Pengalihan dan Nilai Buku

Selisih antara harga pengalihan dan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas SepengendaliDisajikan sebagai unsur ekuitas

Selisih antara harga pengalihan dan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dalam akun Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas SepengendaliDisajikan sebagai unsur ekuitas

Page 43: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Selisih antara Harga Pengalihan dan Nilai Buku

(Cont’d)

Selisih antara Harga Pengalihan dan Nilai Buku

(Cont’d) Saldo tersebut dapat berubah pada saat:

Adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama

Dilakukan saling hapus Adanya peristiwa kuasi reorganisasi

Digunakan untuk mengeliminasi atau menambah saldo laba negatif

Hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi atau Pelepasan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali

Diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi

Saldo tersebut dapat berubah pada saat: Adanya transaksi resiprokal antara entitas

sepengendali yang sama Dilakukan saling hapus

Adanya peristiwa kuasi reorganisasi Digunakan untuk mengeliminasi atau menambah

saldo laba negatif Hilangnya status substansi sepengendalian

antara entitas yang pernah bertransaksi atau Pelepasan aset, kewajiban, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali

Diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi

Page 44: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pelaporan Keuangan mengenai Bagian Partisipasi dalam

Pengendalian Bersama Operasi dan Aset

Pelaporan Keuangan mengenai Bagian Partisipasi dalam

Pengendalian Bersama Operasi dan Aset

Page 45: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

DefinisiDefinisi

Joint venture: perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama

Ciri-ciri utama dari suaru joint venture:Dua atau lebih venturer diikat oleh

suatu perjanjian kontraktualPerjanjian kontraktual tersebut

menciptakan pengendalian bersama

Joint venture: perjanjian kontraktual antara dua atau lebih pihak untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang dikendalikan bersama

Ciri-ciri utama dari suaru joint venture:Dua atau lebih venturer diikat oleh

suatu perjanjian kontraktualPerjanjian kontraktual tersebut

menciptakan pengendalian bersama

Page 46: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pengendalian Bersama Operasi (Jointly Controlled

Operation)

Pengendalian Bersama Operasi (Jointly Controlled

Operation)Kegiatan joint venture meliputi

pemanfaatan asrt dan sumber daya lainnya dari para venturer dan tidak memerlukan pembentukan suatu perseroaan terbatas, firma, atau badan usaha lain atau pengelolaan keuangan yang terlepas dari venturer

Kegiatan joint venture meliputi pemanfaatan asrt dan sumber daya lainnya dari para venturer dan tidak memerlukan pembentukan suatu perseroaan terbatas, firma, atau badan usaha lain atau pengelolaan keuangan yang terlepas dari venturer

Page 47: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pengendalian Bersama Operasi (Jointly Controlled

Operation)

Pengendalian Bersama Operasi (Jointly Controlled

Operation) Setiap venturer membukukan dan

menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing: Aset yang dikendalikannya sendiri dan

kewajiban yang timbul atas aktivitasnya sendiri

Beban yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya atas pendapatan bersama dari penjualan barang dan jasa oleh joint venture tersebut

Laporan keuangan tersendiri untuk joint venture wajib disusun apabila jumlahnya material dan proyek kerjasama diselesaikan dalam jangka panjang

Setiap venturer membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing: Aset yang dikendalikannya sendiri dan

kewajiban yang timbul atas aktivitasnya sendiri

Beban yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya atas pendapatan bersama dari penjualan barang dan jasa oleh joint venture tersebut

Laporan keuangan tersendiri untuk joint venture wajib disusun apabila jumlahnya material dan proyek kerjasama diselesaikan dalam jangka panjang

Page 48: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pengendalian Bersama Aset (Jointly Controlled Assets)

Pengendalian Bersama Aset (Jointly Controlled Assets)

Para venturer melakukan pengendalian bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset yang diserahkan oleh venturer, atau dibeli untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan joint venture

Para venturer melakukan pengendalian bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset yang diserahkan oleh venturer, atau dibeli untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan joint venture

Page 49: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pengendalian Bersama Aset (Jointly Controlled Assets)

Pengendalian Bersama Aset (Jointly Controlled Assets)

Setiap venturer membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing: Bagiannya atas aset yang dikendalikan bersama,

diklasifikasikan menurut sifat dari aset tersebut, bukan sebagai investasi

Setiap kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sendiri

Bagiannya atas setiap kewajiban yang ditanggung bersama oleh para venturer sehubungan dengan joint venture

Bagiannya atas output joint venture, dan bagiannya atas beban bersama yang terjadi pada joint venture tersebut

Beban yang menjadi tanggungannya sendiri sehubungan dengan partisipasinya dalam joint venture

Apabila penerapan metode proportionate consolidation tersebut tidak praktis untuk diterapkan, maka venturer dapat menggunakan metode ekuitas untuk membukukan dan menyajikan partisipasinya pada PBA

Setiap venturer membukukan dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing: Bagiannya atas aset yang dikendalikan bersama,

diklasifikasikan menurut sifat dari aset tersebut, bukan sebagai investasi

Setiap kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sendiri

Bagiannya atas setiap kewajiban yang ditanggung bersama oleh para venturer sehubungan dengan joint venture

Bagiannya atas output joint venture, dan bagiannya atas beban bersama yang terjadi pada joint venture tersebut

Beban yang menjadi tanggungannya sendiri sehubungan dengan partisipasinya dalam joint venture

Apabila penerapan metode proportionate consolidation tersebut tidak praktis untuk diterapkan, maka venturer dapat menggunakan metode ekuitas untuk membukukan dan menyajikan partisipasinya pada PBA

Page 50: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pengendalian Bersama Aset (Jointly Controlled Assets)

Pengendalian Bersama Aset (Jointly Controlled Assets)

Laporan keuangan tersendiri wajib disusun dalam joint venture tersebut apabila jumlahnya material dan proyek kerjasama diselesaikan dalam jangka panjang

Laporan keuangan tersendiri wajib disusun dalam joint venture tersebut apabila jumlahnya material dan proyek kerjasama diselesaikan dalam jangka panjang

Page 51: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Akuntansi Kerja Sama Operasi

Akuntansi Kerja Sama Operasi

Page 52: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

DefinisiDefinisi

Kerja sama opersi (KSO) adalah perjanjian antara dua atau lebih dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan secara bersama menanggung risiko usaha tersebutKSO dimana hanya satu pihak saja

yang secara signifikan memiliki kendali atas aset dan operasi KSO

Kerja sama opersi (KSO) adalah perjanjian antara dua atau lebih dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan secara bersama menanggung risiko usaha tersebutKSO dimana hanya satu pihak saja

yang secara signifikan memiliki kendali atas aset dan operasi KSO

Page 53: Pelaporan dan Akuntansi Keuangan

Pengoprasian Aset KSOPengoprasian Aset KSO

Dua pola: Bangun, Kelola, Serah – BKS (Build,

Operate, Transfer – BOT) Aset dikelola oleh investor yang mendanai

pembangunannya sampai berakhir masa konsesi. Di akhir masa konsesi investor akan menyerahkan aset KSO dan pengendaliannya kepada pemilik aset

Bangun, Serah, Kelola– BSK (Build, Transfer, Operate – BTO)

Investor mendanai pembangunan aset KSO sampai siap dioperasikan, aset tersebut diserahkan kepada pemillik aset untuk dikelola

Dua pola: Bangun, Kelola, Serah – BKS (Build,

Operate, Transfer – BOT) Aset dikelola oleh investor yang mendanai

pembangunannya sampai berakhir masa konsesi. Di akhir masa konsesi investor akan menyerahkan aset KSO dan pengendaliannya kepada pemilik aset

Bangun, Serah, Kelola– BSK (Build, Transfer, Operate – BTO)

Investor mendanai pembangunan aset KSO sampai siap dioperasikan, aset tersebut diserahkan kepada pemillik aset untuk dikelola


Related Documents