YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: Pedoman Pengolahan

Buku 4

Pedoman Pengolahan

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani

2012

BADAN PUSAT STATISTIK

Buku

5

Page 2: Pedoman Pengolahan

i

Kata Pengantar

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 (SPDT12) bertujuan untuk

mengganti Diagram Timbang dan Tahun Dasar Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun

2007 menjadi 2012, agar sejalan dengan perkembangan harga-harga yang terjadi saat ini.

Kegiatan pengolahan data SPDT12 merupakan kegiatan lanjutan setelah pelaksanaan

pendataan di lapangan. Sebelum proses perekaman data, dilakukan tahapan kegiatan editing-

coding untuk menjamin data yang dihasilkan dari kegiatan SPDT12 ini benar, akurat dan

sesuai dengan fakta di lapangan. Perekaman data SPDT12-K, SPDT12-TP, SPDT12-TH,

SPDT12-TPR, dan SPDT12-TRK menggunakan aplikasi interaktif dan terintegrasi dalam

satu sistem aplikasi dan dilakukan di BPS Provinsi Seluruh Indonesia kecuali DKI Jakarta.

Hal ini dilakukan untuk menjaga sinkronisasi antara data yang sama diantara keempat isian

dokumen tersebut sehingga diperoleh hasil perekaman data clean.

Untuk menjamin diperolehnya data clean tersebut maka kegiatan perekaman data

harus benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dengan mengikuti sistem dan

mekanisme pengolahan yang telah ditentukan, khususnya tahapan perbaikan data, bila

ditemukan adanya kesalahan atau tidak adanya konsistensi data pada pasangan dokumen

(SPDT12-K berpasangan dengan salahsatu subsektor) maka hendaknya dilakukan koordinasi

dengan subject matter terkait, dalam hal ini seksi Statistik Harga untuk memperbaikinya.

Buku pedoman pengolahan (Buku 5) ini merupakan pedoman bagi petugas perekaman

data (operator) yang memuat aturan dan mekanisme bagi operator dalam melakukan

perekaman data. Dengan adanya pedoman ini, kegiatan pengolahan data SPDT12 diharapkan

dapat terlaksana dengan baik dan pada akhirnya dapat menghasilkan data yang akurat serta

selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Terakhir diharapkan seluruh Petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan

berlangsung dengan aman dan lancar.

Jakarta, Juli 2012

Kepala Badan Pusat Statistik

Dr. Suryamin, M.Sc.

Page 3: Pedoman Pengolahan

ii

Daftar Isi

Kata Pengantar………………………………………………………………………... i

Daftar Isi………………………………………………………………………………. ii

Daftar Lampiran……………………………………………………………………… iii

I. Pendahuluan………………………………………………………………............. 1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………… 1

1.2. Jenis Daftar yang Diolah…………………………………………………….... 2

II. Tahapan Pengolahan……………………………………………………………… 3

2.1. Umum………………………………………………………………………… 3

2.2. Pengolahan Data SPDT12 di BPS Provinsi………………………………….. 4

2.3. Pengolahan Data SPDT12 di BPS RI………………………………………… 5

III. Editing/Coding……………………………………………………………………… 5

3.1. Editing Coding Daftar SPDT12-K………………………………………......... 7

3.2. Editing Coding Daftar SPDT12-TP ………………………………………....... 15

3.3. Editing Coding Daftar SPDT12-TH ………………………………………....... 17

3.4. Editing Coding Daftar SPDT12-TPR………………………………………....... 18

3.5. Editing Coding Daftar SPDT12-TRK ……………………………………....... 19

IV. Pengoperasian Program Pengolahan…………………………………………….... 21

4.1. Kebutuhan Program ………………………………………................................ 21

4.2. Instalasi ………………………………………………………………............... 21

4.3. Persiapan Pengolahan……………………………………………………….. 26

4.4. Autentifikasi Pengguna dan Master…………………………………………..... 29

4.5. Entri Data SPDT12 …………………………………………............................. 41

4.6. Fasilitas Lain dalm Sistem ………………………………………….................. 61

V. Lampiran………………………………………………………………………….... 66

Page 4: Pedoman Pengolahan

iii

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Workflow Pengolahan SPDT12 .......................................................... 66

Lampiran 2. Konsumsi per Kapita ........................................................................... 67

Page 5: Pedoman Pengolahan

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan tumpuan bagi penduduk Indonesia dan sekaligus sebagai

penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi sekalipun dalam keadaan resesi. Hal ini dapat

ditunjukkan dengan tingginya daya serap tenaga kerja di sektor pertanian yang mencapai

sekitar 36 persen (Sakernas Agustus 2011) dan hampir setengah dari jumlah penduduk

Indonesia bergantung hidup pada sektor pertanian.

Ironisnya tingkat kesejahteraan petani, sebagai pelaku sektor pertanian yang umumnya

tinggal atau menetap di wilayah perdesaan, (diduga) berada disekitar garis kemiskinan.

Sehingga diperlukan suatu indikator yang secara akurat dapat mengukur kemampuan daya

beli petani. Ukuran ini disajikan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah yang

berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan dan keberpihakan kepada petani agar mereka

tetap bersemangat dalam mengelola usaha pertanian.

Indikator Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan

sebagai proxy tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan. Namun demikian, untuk saat

ini penghitungan NTP masih menggunakan diagram timbang tahun dasar 2007 sehingga

diperkirakan sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan sekarang secara tepat

yang diakibatkan oelh berbagai perubahan diantaranya perubahan iklim/cuaca, perubahan

pendapatan petani dan perubahan akan permintaan komoditas serta perubahan sikap

masyarakat atas komoditas yang dihasilkan petani yang dapat mengubah pola tanam dan

konsumsi petani.

Mengingat pentingnya diperoleh diagram timbang NTP yang sesuai dengan kondisi saat ini,

maka diperlukan penyempurnaan diagram timbang yang didukung oleh sistem pengolahan

yang intensif dan efektif sehingga diperoleh data yang cepat dan akurat. Pengolahan data

Survey Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 (SPDT12) ini dilakukan dengan data

entri dengan konsep pengolahan data client-server di BPS Provinsi diseluruh Indonesia.

Sistem Pengolahan SPDT12 dibangun dengan bahasa pemrograman C#, data yang diolah

akan disimpan di dalam database Microsoft Access.

Page 6: Pedoman Pengolahan

2

1.2. Jenis Daftar yang Diolah

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 mencakup 4 (empat) subsektor

pertanian, diantaranya adalah tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan

rakyat dan peternakan di 32 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel keseluruhan sebanyak

46.300 rumah tangga di daerah perdesaan.

Terdapat 5 (lima) jenis daftar yang diolah dalam sistem pengolahan SPDT12 yaitu Daftar

SPDT12-TP, Daftar SPDT12-TH, Daftar SPDT12-TPR, Daftar SPDT12-TRK, dan Daftar

SPDT12-K, dimana daftar SPDT12-K berpasangan dengan salah satu daftar subsektor

SPDT12 yang diusahakan (SPDT12-TP/ SPDT12-TH/ SPDT12-TPR/ SPDT12-TRK).

Kegunaan dari kelima jenis daftar SPDT12 tersebut adalah :

1. Daftar SPDT12-TP, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman

Pangan.

2. Daftar SPDT12-TH, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi,

serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman

Hortikultura.

3. Daftar SPDT12-TPR, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi,

serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman

Perkebunan Rakyat.

4. Daftar SPDT12-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi,

serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor

Peternakan.

5. Daftar SPDT12-K, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan keterangan rumah

tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berasal dari pembelian, tidak

termasuk pemberian dari pihak lain maupun produksi sendiri.

Page 7: Pedoman Pengolahan

3

II. TAHAPAN PENGOLAHAN

2.1. Umum

Salah satu tujuan SPDT12 ini adalah tersedianya database sebagai bahan untuk menyusun

paket komoditas diagram timbang Nilai Tukar Petani (NTP) setiap tahun. Sehingga

dibutuhkan tersedianya database diagram timbang SPDT2012 yang cepat,tepat dan akurat.

Untuk itu pelaksanaan pengolahan data SPDT12 dilakukan di masing-masing BPS Provinsi,

dengan demikian akan lebih cepat melakukan perbaikan jika terjadi kesalahan/keraguan isian

dokumen.

Kegiatan pengolahan dokumen SPDT12 dimulai dengan proses pengolahan pra komputer

dilanjutkan dengan proses pengolahan data dengan komputer. Kegiatan pra komputer

meliputi penerimaan dokumen (receiving), pengelompokan dokumen (batching) dan

penyuntingan/penyandian (editing/coding). Proses pengolahan data dengan komputer

meliputi perekaman data (data entri) dan tabulasi. Hasil proses pengolahan pra komputer

terutama proses editing/coding, sangat mempengaruhi proses pengolahan dengan komputer.

Hasil editing/coding yang baik akan mempercepat proses entri data.

Sistem Program data entri SPDT12 ini dibuat sedemikian rupa agar para pengguna dapat

mengoperasikannya dengan mudah dan sekaligus dapat terjaga konsistensi data. Oleh sebab

itu sistem ini dilengkapi dengan proses validasi secara interaktif dalam proses kegiatan data

entri. Aturan validasi yang diterapkan dalam sistem ini sama dengan aturan validasi yang

diterapkan dalam proses editing/coding, hal ini untuk menjaga kualitas data yang akan

dihasilkan sehingga data SPDT12 dapat dijadikan sebagai database awal yang terpercaya,

berkesinambungan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam penghitungan indikator NTP

dimasa mendatang sebagai bahan dalam mengambil keputusan.

Secara umum, skema tahapan proses pengolahan data SPDT12 dapat di lihat pada Lampiran

1.

2.2. Pengolahan SPDT12 di BPS Provinsi

Pengolahan SPDT12 di BPS Provinsi pada dasarnya terbagi menjadi lima tahapan kegiatan

yaitu penerimaan dokumen dan pengelompokan dokumen, penyuntingan dan penyandian

(editing coding), data entri dan validasi, evaluasi tabel, pengiriman data ke BPS RI

Page 8: Pedoman Pengolahan

4

a. Penerimaan dan Pengelompokan Dokumen

Penerimaan dokumen merupakan proses menerima dan memeriksa kelengkapan Daftar

SPDT12 hasil pencacahan dalam satu kabupaten/kota. Hasil pemeriksaan dicatat dalam suatu

daftar penerimaan dokumen oleh unit kerja yang melaksanakan penerimaan dokumen di BPS

Provinsi.

Tugas penerimaan dokumen adalah sebagai berikut:

1. Menerima dokumen dari BPS Kabupaten/Kota;

2. Memeriksa kelengkapan jumlah;

3. Menyerahkan dokumen yang telah dicatat ke petugas penyimpanan dokumen;

4. Membuat laporan perkembangan penerimaan dokumen

Sedangkan tugas pengelompokan dokumen adalah melakukan batching/ pengelompokan

dokumen dalam 1(satu) kabupaten/kota. Dalam satu kabupaten/kota terdapat sejumlah

petugas pencacah lapangan yang bertanggung jawab terhadap paling tidak 25 responden.

Sehingga pengelompokan dokumen meliputi kelengkapan dokumen per PCS, dan

kelengkapan dokumen dalam 1 rumah tangga. Selanjutnya dokumen disimpan. Penyimpanan

dokumen merupakan proses penyimpanan dan pengelolaan dokumen agar mudah diambil

apabila diperlukan dalam tahap editing/coding, dan data entry serta mudah pula dikembalikan

ke tempat penyimpanan semula.

Tugas penyimpanan dokumen adalah sebagai berikut:

1. Menerima dokumen dari petugas penerimaan dokumen;

2. Menyusun dokumen pada tempat penyimpanan sehingga dokumen mudah dicari

atau diambil dan dikembalikan ke tempat semula;

3. Memberikan dokumen kepada petugas editing/coding;

4. Menerima dan menyimpan kembali dokumen dari petugas editing dan petugas data

entry.

b. Penyuntingan dan penyandian (editing coding).

Tahap kedua dalam kegiatan pra komputer adalah proses editing (penyuntingan) dan

coding (penyandian) yaitu proses pengecekan dokumen yang telah selesai dilakukan

proses batching dengan memperhatikan kaidah-kaidah penyuntingan dan penyandian

Page 9: Pedoman Pengolahan

5

yang telah ditetapkan. Tahap ini dilakukan untuk mempermudah atau mempercepat tahap

entri, sehingga tahap editing dan coding “WAJIB DILAKUKAN”.

c. Data entri dan validasi

d. Evaluasi tabel

e. Pengiriman data ke BPS RI

2.3. Pengolahan SPDT12 di BPS RI

Secara garis besar, tahapan pengolahan data SPDT12 yang dilaksanakan oleh BPS Pusat

adalah sebagai berikut:

1. Menerima data hasil entri dari BPS Provinsi

2. Melakukan penggabungan data hasil entri dari seluruh provinsi.

3. Melakukan pemeriksaan data dengan revalidasi data dari BPS Provinsi

4. Melakukan pengecekan kelengkapan dan kewajaran isian, dengan menggunakan tools

pada program yang tersedia.

5. Mengevaluasi data hasil point 4 dengan melihat keterbandingan beberapa indikator

penting antar tahun.Revalidasi data SPDT12

6. Pengolahan data SPDT12 lebih lanjut

Page 10: Pedoman Pengolahan

6

III. EDITING CODING

Editing/Coding atau penyuntingan/penyandian adalah merupakan proses pemeriksaan dan

membetulkan penulisan yang salah/kurang jelas pada isian dokumen hasil pencacahan dengan

memperhatikan kaidah-kaidah editing/coding yang telah ditetapkan.

Tugas editor adalah sebagai berikut:

1. Mengikuti pelatihan editing/coding;

2. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan dokumen;

3. Menghitung dan memeriksa kelengkapan jumlah dokumen;

4. Meng-edit dokumen SPDT12 sesuai dengan pedoman yang ditentukan;

5. Menyerahkan dokumen yang telah di-edit ke petugas penyimpanan;

6. Membuat laporan perkembangan editing.

Tahapan Umum Editing/Coding

1. Pemeriksaan daftar harus dilakukan secara berurutan mulai dari rincian 1 sampai

dengan rincian terakhir;

2. Petugas harus memeriksa apakah isian rincian sudah benar dan konsisten dengan isian

rincian lain. Apabila petugas menemukan kesalahan atau ketidaksesuaian antar isian

maka isian yang salah harus diperbaiki;

3. Memeriksa apakah isian jawaban dan pencantuman kode pada kotak pengolahan yang

tersedia sudah benar;

4. Memeriksa dan memperbaiki isian yang meragukan atau isian yang kurang jelas;

5. Memperbaiki isian untuk satuan luas atau jarak apakah sudah sesuai;

6. Memeriksa isian jumlah pada setiap rincian yang merupakan penjumlahan dari

beberapa isian;

7. Untuk perlakuan Manual Check (MC) harap editor meneliti seluruh isian dokumen

secara utuh, apabila terjadi sesuatu yang mengharuskan kunjungan ke lapangan maka

harus lapor ke pengawas dan dilakukan revisit.

Page 11: Pedoman Pengolahan

7

3.1. Editing Coding Daftar SPDT12-K

- Periksa apakah isian identitas rincian 1 sampai dengan rincian 4 (nama dan kode provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan) sudah sesuai dengan kode wilayah MFD

kondisi Desember 2011.

- Periksa isian rincian 5: apakah Nomor Urut Rumah tangga sudah terisi dengan range 01 -

25

- Periksa isian rincian 6: apakah nama Kepala Rumah Tangga sudah terisi

- Periksa isian rincian 7: apakah Jenis Komoditas Utama sudah terisi dengan benar dan

sesuai dengan master kode komoditas SPDT12.

- Periksa apakah isian rincian 1: nama pencacah dan nama pemeriksa sudah terisi dengan

jelas dan benar.

- Periksa apakah isian rincian 2: kode petugas pencacah dan pemeriksa sudah terisi dengan

benar dan sesuai dengan pemberian kode petugas dari BPS kabupaten/Kota pada waktu

pelatihan petugas.

- Periksa apakah isian rincian 3: tanggal pencacahan sudah terisi, dimana tanggal

pencacahan harus lebih kecil atau sama dengan dari tanggal pemeriksaan

- Periksa apakah isian baris pertama kolom (2) sama dengan isian Blok I Rincian 6

- Periksa apakah isian baris yang terisi di kolom (2) lebih dari satu dan tidak boleh lebih

dari 10 (sepuluh).

- Periksa apakah, jika kolom (3) baris kedua berkode 2, maka kolom (4) baris pertama dan

kedua harus berbeda kodenya.

- Periksa apakah isian kolom (3) : kode hubungan dengan kepala rumah tangga pada

kolom (3) harus urut sesuai dengan konsep yang digunakan pada SP (Sensus Penduduk)

2010.

Blok I. PENGENALAN TEMPAT

Blok II. KETERANGAN PENCACAHAN

Blok IIIA. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

Page 12: Pedoman Pengolahan

8

- Periksa hubungan antara Kolom 3 dan 5 (Hubungan dengan kepala ruta, umur).

i. Seorang kepala ruta harus berumur 10 tahun ke atas.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 1 (kepala ruta), maka

isian Kolom 5 (umur) harus ≥ 10 (tahun).

ii. Seorang istri/suami/menantu harus berumur 10 tahun ke atas dan

berstatus kawin.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 2 (istri/suami) atau

kode 4 (menantu), maka isian Kolom 5 (umur) harus ≥ 10 (tahun).

iii. Orang tua/mertua dari seorang kepala ruta harus berumur 20 tahun ke

atas.

Jika Kolom 3 (hubungan dengan kepala ruta) berisi kode 6 (orang tua/mertua),

maka isian Kolom 5 (umur) harus lebih besar atau sama dengan 20 (Kolom 5

≥ 20).

- Periksa konsistensi antara kolom (5) dan kolom (6): hubungan antara pendidikan

tertinggi yang ditamatkan dengan umur anggota ruta harus konsisten.(Lihat pada Tabel

1).

Tabel 1. Hubungan Antara Pendidikan Tertinggi yang Dimiliki dengan Umur

Kode

(BlokIIIA.Kolom 6)

Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

(Blok IIIA.Kolom 6)

U m u r

(Blok IIIA.Kolom 5)

(1) (2) (3)

kode 0/1

kode 2

kode 3

kode 4

kode 5

Tidak punya ijazah SD

SD/Sederajat

SMP/Sederajat

SMA/ SMK/Sederajat

Akademi/PT

05 tahun atau lebih

10 tahun atau lebih

13 tahun atau lebih

16 tahun atau lebih

17 tahun atau lebih

- Periksa kolom (7) dan (8): Jika kolom (5) ≥ 10, maka kolom (7) dan kolom (8) harus ada

isian dan jika kolom (7) berkode 1 maka Kolom (9) harus ada isian.

- Periksa isian pada kolom (9): harus kurang dari 64 (Lihat Kode).

Page 13: Pedoman Pengolahan

9

- Periksa isian persentase: harus lebih besar dari 50 persen.

- Periksa rincian 1: apakah sudah terisi dan sesuai dengan banyaknya komoditas yang

diisikan pada tabel jenis komoditas pada rincian 2.

- Periksa rincian 2 :

1. Isian Kode pada nomor urut 1 harus sama dengan isian Blok I Rincian 7 ( Jenis

komoditas utama).

2. Banyaknya jenis komoditas yang diisikan pada rincian 2 harus sesuai dengan jumlah

komoditas pada rincian 1.

3. Nama komoditas yang ditulis pada rincian 2 harus lengkap dan jelas, seperti “Kacang

Tanah”, tidak boleh “Kacang” saja. Jika tidak lengkap tanyakan ke Pencacah (PCS).

4. Isian Kode harus bersesuaian dengan isian jenis komoditas dan sesuai dengan Master

Komoditas SPDT2012. Jika terdapat komoditas yang belum ada pada Master

Komoditas, maka komoditas baru dapat ditambahkan sesuai dengan aturan yang

disepakati dan di koordinasi oleh Kasie Statistik Harga BPS Provinsi.

5.

- Periksa isian kolom (2): Kolom ini berisi kualitas/merk dari jenis barang yang ada pada

kolom(1). (Lihat Master Kualitas)

- Periksa konsistensi kolom (5) dan kolom (6) : Jika kolom (5) ada isian, maka kolom (6)

harus ada isian dan sebaliknya

- Periksa isian kolom(6):

1. Isian kolom (6) pada kelompok A = isian kolom (6) subkelompok [A.1 + A.2 + A.3 +

A.4 + A.5 + A.6 + A.7 + A.8 + A.9 + A.10 + A.11 + A.12].

2. Isian kolom (6) pada setiap baris subkelompok yaitu A.1 s.d A.12 dan B.1. s.d B.3

harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari seluruh komoditas pada subkelompok

yang bersesuaian.

Contoh : Isian kolom (6) pada baris subkelompok A.1 = jumlah isian kolom (6) dari

seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok A.1

Periksa kewajaran kuantitas seluruh komoditas makanan yang terisi pada kolom (5)

blok IV dibagi jumlah anggota rumah tangga dibandingkan dengan maksimum

konsumsi per kapita yang tertera pada tabel lampiran 2.

Blok IIIB. SUMBER PENGHASILAN UTAMA

Blok IIIC. JENIS KOMODITAS/TERNAK/UNGGAS YANG DIUSAHAKAN

Blok IV. KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BAHAN MAKANAN, MAKANAN JADI, MINUMAN,

ROKOK DAN TEMBAKAU SELAMA SEMINGGU YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN

Page 14: Pedoman Pengolahan

10

- Periksa isian kolom (2): Kolom ini berisi kualitas/merk dari jenis barang yang ada pada

kolom(1). (Lihat Master Kualitas).

- Periksa isian kolom (5): Bila kolom (5) ada isian maka Kolom (7) harus ada isian,

kecuali untuk Jenis Barang yang tidak mempunyai satuan Banyaknya (lihat Master

Komoditas).

- Periksa Isian kolom (6): Isian Kolom (6) pada kelompok A = isian kolom (6)

subkelompok [A.1 + A.2 + A.3 + A.4]

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok A.1. s.d A4. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari

seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh :

Isian kolom (6) pada baris subkelompok A.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh

komoditas yang terdapat pada subkelompok A.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok B: Isian kolom (6) pada kelompok B = isian kolom (6)

subkelompok [B.1 + B.2 + B.3 + B.4]

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok B.1. s.d B.4. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari

seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok B.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh

komoditas yang terdapat pada subkelompok B.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok C: Isian kolom (6) pada kelompok C = isian kolom (6)

subkelompok [C.1 + C.2 + C.3]

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok C.1. s.d C.3. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari

seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok C.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh

komoditas yang terdapat pada subkelompok C.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok D: Isian Kolom (6) pada kelompok D = isian kolom

(6) subkelompok [D.1 + D.2 + D.3 + D.4]

Blok V. KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BARANG-BARANG BUKAN MAKANAN DAN JASA

SELAMA SEBULAN DAN SETAHUN YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN

Page 15: Pedoman Pengolahan

11

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok D.1. s.d D.4. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari

seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok D.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh

komoditas yang terdapat pada subkelompok D.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok E: Isian kolom (6) pada kelompok E = isian kolom (6)

subkelompok [E.1 + E.2 + E.3].

- Periksa isian subkelompok pada kolom (6) yaitu subkelompok E.1. s.d E.3. : Isian kolom

(6) pada baris setiap subkelompok harus sama dengan jumlah isian kolom (6) dari

seluruh komoditas yang terdapat pada subkelompok yang bersesuaian.

Contoh:

Isian kolom (6) pada baris subkelompok E.1 = jumlah isian kolom (6) dari seluruh

komoditas yang terdapat pada subkelompok E.1

- Periksa isian kolom (6) kelompok F: Isian kolom (6) pada kelompok F = jumlah isian

kolom (6) dari seluruh komoditas yang terdapat pada kelompok F

- Periksa Isian Kolom(7) : tata cara pemeriksaan sama dengan pemeriksaan pada isian

Kolom (6) sesuai dengan Kelompok dan Subkelompok yang bersesuaian.

- Isian kolom (7) lebih besar atau sama dengan kolom (6)

- Periksa isian pada subkelompok A.2.: minimal harus ada satu komoditas yang terisi.

- Periksa isian pada subkelompok A.4.:

1. Subkelompok A.4 rincian 1-3 minimal salah satunya ada isian.

2. Rincian 6 (upah pembantu rumah tangga) pada subkelompok A.4 harus terisi, apabila

pada subblok III.A kolom (3) ada yang berkode 8.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.1, apabila pada subblok III.A kolom (4)

ada yang berkode 1 dan isian kolom (5) lebih dari 13.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.2, apabila pada subblok III.A kolom (4)

ada yang berkode 2 dan isian kolom (5) lebih dari 13.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok B.3, apabila pada subblok III.A isian kolom

(5) kurang dari 13.

- Perhatikan isian rincian 6 pada subkelompok C.1, apabila pada subblok III.A isian kolom

(5) adalah 0.

- Rincian 1 dan 2 pada subkelompok C.3 harus terisi.

Page 16: Pedoman Pengolahan

12

- Perhatikan isian rincian 9 pada subkelompok C.3, apabila pada subblok III.A kolom (4)

ada yang berkode 2 dan isian kolom (5) lebih dari 10.

- Perhatikan isian rincian pada subkelompok D.1, apabila pada subblok III.A terdapat

anggota rumah tangga usia sekolah.

- Apabila salah satu rincian pada subkelompok D.1 ada isian, maka salah satu rincian pada

subkelompok D.2 harus ada isian.

- Apabila rincian 2 dan 3 pada kelompok F ada isian, maka rincian 3 subkelompok E.1

harus terisi.

- Periksa isian pada kelompok Makanan, Minuman, Rokok dan Tembakau

1. Isian kelompok A kolom (2) = Isian Blok IV kelompok A kolom (6)

2. Isian subkelompok A1 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A1 kolom (6)

3. Isian subkelompok A2 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A2 kolom (6)

4. Isian subkelompok A3 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A3 kolom (6)

5. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A4 kolom (6)

6. Isian subkelompok A5 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A5 kolom (6)

7. Isian subkelompok A6 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A6 kolom (6)

8. Isian subkelompok A7 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A7 kolom (6)

9. Isian subkelompok A8 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A8 kolom (6)

10. Isian subkelompok A9 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A9 kolom (6)

11. Isian subkelompok A10 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A10 kolom (6)

12. Isian subkelompok A11 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A11 kolom (6)

13. Isian subkelompok A12 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok A12 kolom (6)

14. Isian kelompok B kolom (2) = Isian Blok IV kelompok B kolom (6)

15. Isian subkelompok B1 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B1 kolom (6)

16. Isian subkelompok B2 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B2 kolom (6)

17. Isian subkelompok B3 kolom (2) = Isian Blok IV subkelompok B3 kolom (6)

18. Isian Jumlah (1) kolom (2) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (2) + Jumlah Isian

Kelompok B kolom (2)

Blok VI. Ringkasan Pengeluaran

Page 17: Pedoman Pengolahan

13

- Periksa isian pada kelompok Bukan Makanan

1. Isian kelompok A kolom (2) = Isian Blok V kelompok A kolom (6)

2. Isian subkelompok A1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A1 kolom (6)

3. Isian subkelompok A2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A2 kolom (6)

4. Isian subkelompok A3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A3 kolom (6)

5. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A4 kolom (6)

6. Isian kelompok B kolom (2) = Isian Blok V kelompok B kolom (6)

7. Isian subkelompok B1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B1 kolom (6)

8. Isian subkelompok B2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B2 kolom (6)

9. Isian subkelompok B3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B3 kolom (6)

10. Isian subkelompok B4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok B4 kolom (6)

11. Isian kelompok C kolom (2) = Isian Blok V kelompok C kolom (6)

12. Isian subkelompok C1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C1 kolom (6)

13. Isian subkelompok C2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C2 kolom (6)

14. Isian subkelompok C3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok C3 kolom (6)

15. Isian kelompok D kolom (2) = Isian Blok V kelompok D kolom (6)

16. Isian subkelompok D1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D1 kolom (6)

17. Isian subkelompok D2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D2 kolom (6)

18. Isian subkelompok D3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D3 kolom (6)

19. Isian subkelompok D4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok D4 kolom (6)

20. Isian kelompok E kolom (2) = Isian Blok V kelompok E kolom (6)

21. Isian subkelompok E1 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E1 kolom (6)

22. Isian subkelompok E2 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E2 kolom (6)

23. Isian subkelompok E3 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok E3 kolom (6)

24. Isian Kelompok F kolom (2) = Isian Blok V Kelompok F kolom (6)

25. Isian Jumlah (2) kolom (2) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (2) + Jumlah Isian

Kelompok B kolom (2) + Isian Kelompok C kolom (2) + ........... + Isian Kelompok

F kolom (2)

26. Isian kelompok A kolom (3) = Isian Blok V kelompok A kolom (7)

27. Isian subkelompok A1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A1 kolom (7)

28. Isian subkelompok A2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A2 kolom (7)

29. Isian subkelompok A3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok A3 kolom (7)

30. Isian subkelompok A4 kolom (2) = Isian Blok V subkelompok A4 kolom (7)

31. Isian kelompok B kolom (3) = Isian Blok V kelompok B kolom (7)

Page 18: Pedoman Pengolahan

14

32. Isian subkelompok B1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B1 kolom (7)

33. Isian subkelompok B2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B2 kolom (7)

34. Isian subkelompok B3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B3 kolom (7)

35. Isian subkelompok B4 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok B4 kolom (7)

36. Isian kelompok C kolom (3) = Isian Blok V kelompok C kolom (7)

37. Isian subkelompok C1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C1 kolom (7)

38. Isian subkelompok C2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C2 kolom (7)

39. Isian subkelompok C3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok C3 kolom (7)

40. Isian kelompok D kolom (3) = Isian Blok V kelompok D kolom (7)

41. Isian subkelompok D1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D1 kolom (7)

42. Isian subkelompok D2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D2 kolom (7)

43. Isian subkelompok D3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D3 kolom (7)

44. Isian subkelompok D4 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok D4 kolom (7)

45. Isian kelompok E kolom (3) = Isian Blok V kelompok E kolom (7)

46. Isian subkelompok E1 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E1 kolom (7)

47. Isian subkelompok E2 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E2 kolom (7)

48. Isian subkelompok E3 kolom (3) = Isian Blok V subkelompok E3 kolom (7)

49. Isian kelompok F kolom (3) = Isian Blok V kelompok F kolom (7)

50. Isian Jumlah (2) kolom (3) = Jumlah Isian Kelompok A kolom (3) + Jumlah Isian

Kelompok B kolom (3) + Isian Kelompok C kolom (3) + ........... + Isian Kelompok

F kolom (3)

Isian pada Blok VII ini dapat terisi jika terjadi kesulitan/kendala dalam pelaksanaan lapangan

dan ada informasi penting yang harus diketahui maka harus dicatat pada blok Ini.

Contoh:

1. Kebutuhan primer seperti komoditas beras, sabun cuci, sabun mandi, pasta gigi,

sayur-sayuran, ikan, bumbu-bumbuan, dan bahan bakar memasak, jika salah satu

tidak ada, maka harus ada catatan alasannya.

2. Dan lain-lain yang dianggap perlu.

Blok VII. Catatan

Page 19: Pedoman Pengolahan

15

3.2. Editing Coding Daftar SPDT12-TP

- Periksa isian pada Blok I rincian 1 s.d 7 : Isian Blok I harus sama dengan kuesioner

SPDT12-K Blok I.

- Periksa isian pada Blok II rincian 1 s.d 3 : Isian Blok II harus sama dengan kuesioner

SPDT12-K Blok II.

- Periksa isian kode komoditas pada kotak pojok kiri atas: kode komoditas yang ditulis

harus berurut sesuai dengan isian kuesioner SPDT12-K Subblok III.C Rincian 2.

- Banyaknya komoditas pada Blok III yang terisi sama dengan jumlah komoditas pada

kuesioner SPDT12-K Subblok III.C Rincian 1.

- Perhatikan tulisan (…… dari ……) harus sesuai dengan banyaknya jenis komoditas

kuesioner SPDT12-K Subblok III.C Rincian 1.

- Periksa isian rincian 2 kolom (3): rincian 2 Kolom (3) ≤ Rincian 1 Kolom (3).

- Periksa rincian 3, 4, 5 dan 6 pada kolom (3) dan (4) dengan Daftar SPDT12-LKP kolom

(56) s.d kolom (59).

- Periksa isian rincian 4: rincian 4 kolom (3) dan (4) ≤ rincian 3 kolom (3) dan (4).

- Periksa isian rincian 3: rincian 3 ≥ rincian 4+5+6 pada kolom (3) dan kolom (4).

- Periksa isian rincian 7: isian berada dalam range 1 – 7 . rincian 7 pilihan harus dilingkari

dan isian dalam kotak merupakan penjumlahan dari pilihan yang dilingkari.

- Periksa isian rincian 8: isian berada dalam range 1 - 2

- Rincian 9 harus terisi bila isian rincian 8 berkode 1

Blok I. Pengenalan Tempat

Blok II. Keterangan Pencacahan

Blok III. Jenis Komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang Siusahakan serta Hasilnya

Selama Setahun Kalender

Page 20: Pedoman Pengolahan

16

- Periksa isian kolom (2) : isian harus terisi kualitas/merk barang/jasa yang bersesuaian

pada kolom (1). Isian sesuai dengan Master Kualitas yang ada pada program pengolahan

dan dapat di lakukan penambahan sesuai dengan kualitas terbaru. Penambahan di

koordinasikan oleh Kasie IPD dan Kasie Statistik Harga.

- Periksa isian kolom (5) dan kolom (6) pada setiap kelompok dan subkelompok barang

dan jasa: Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (6) harus ada isian.

- Periksa konsistensi antara Blok III rincian 7 dengan Blok IV.C:

1. Jika Blok III Rincian 7 kode 1 dilingkari yaitu status lahan milik sendiri, maka Blok

IV C Rincian 3 atau 4 harus ada isian.

2. Jika Blok III Rincian 7 kode 2 dilingkari, maka Blok IV C Rincian 1 atau 2 harus ada

isian.

- Perhatikan kewajaran isian seluruh komoditas di Blok IV.

- Perhatikan banyaknya komoditas yang terisi.

Blok V dapat terisi dengan beberapa kondisi berikut:

- Jika terjadi kesulitan/kendala dalam pelaksanaan lapangan dan ada informasi penting

yang harus diketahui maka harus dicatat pada blok Ini.

Contoh:

1. Jika Blok V (pengeluaran) tidak ada komoditas sama sekali yang terisi, maka

harus ada catatan alasannya.

2. Jika Blok V (pengeluaran) salah satu komoditas seperti: bibit, pupuk dan obat-

obatan, barang modal, dan upah buruh tidak ada, maka harus ada catatan

alasannya.

3. Jika Blok V (pengeluaran) untuk barang modal yang dipakai bersama

beberapa jenis tanaman, harus ada catatan dipakai jenis tanaman apa saja.

4. Dan lain-lain yang dianggap perlu.

Blok IV. Pengeluaran untuk Komoditas yang Dipanen Selama Setahun Kalender

Blok V. Catatan

Page 21: Pedoman Pengolahan

17

3.3. Editing Coding Daftar SPDT12-TH

- Periksa isian pada Blok I rincian 1 s.d 7 : Isian Blok I harus sama dengan kuesioner

SPDT12-K Blok I.

- Periksa isian pada Blok II rincian 1 s.d 3 : Isian Blok II harus sama dengan kuesioner

SPDT12-K Blok II.

- Tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TH sama dengan tata cara pemeriksaan Daftar

SPDT12-TP, kecuali pada rincian frekuansi panen, bulan panen, Blok III rincian 1, dan

rincian 2.

1. Periksa isian frekuensi panen: isian berada pada range 1 - 98.

2. Periksa isian Bulan panen : isian berada pada range 1 – 4095, dan isian merupakan

penjumlahan dari isian kode yang dilingkari.

3. Periksa Blok III Rincian 1 di kolom (3) : isian harus memenuhi syarat Batas

Minimal Usaha yang ada Daftar SPDT12-TH halaman 2.

4. Periksa isian Blok III kolom (2) Rincian 1 dan Rincian 2 : isian berada pada range 1

– 3.

5. Periksa isian Blok III kolom (2) Rincian 1 dan Rincian 2 harus sama kodenya.

- Periksa isian kolom (2) : isian harus terisi kualitas/merk barang/jasa yang bersesuaian

pada kolom (1). Isian sesuai dengan Master Kualitas yang ada pada program pengolahan

dan dapat di lakukan penambahan sesuai dengan kualitas terbaru. Penambahan di

koordinasikan oleh Kasie IPD dan Kasie Statistik Harga.

- Periksa isian kolom (5) dan kolom (6) pada setiap kelompok dan subkelompok barang

dan jasa: Jika Kolom (5) ada isian, maka Kolom (6) harus ada isian.

- Periksa konsistensi antara Blok III rincian 7 dengan Blok IV.C:

Blok II. Keterangan Pencacahan

Blok III. Jenis Komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang Siusahakan serta Hasilnya

Selama Setahun Kalender

Blok I. Pengenalan Tempat

Blok IV. Pengeluaran untuk Komoditas yang Dipanen Selama Setahun Kalender

Page 22: Pedoman Pengolahan

18

3. Jika Blok III Rincian 7 kode 1 dilingkari yaitu status lahan milik sendiri, maka Blok

IV C Rincian 3 atau 4 harus ada isian.

4. Jika Blok III Rincian 7 kode 2 dilingkari, maka Blok IV C Rincian 1 atau 2 harus ada

isian.

- Perhatikan kewajaran isian seluruh komoditas di Blok IV.

- Perhatikan banyaknya komoditas yang terisi.

Blok V dapat terisi dengan beberapa kondisi berikut:

- Jika terjadi kesulitan/kendala dalam pelaksanaan lapangan dan ada informasi penting

yang harus diketahui maka harus dicatat pada blok Ini.

3.4. Editing Coding Daftar SPDT12-TPR

Periksa isian pada Blok I rincian 1 s.d 7 : Isian Blok I harus sama dengan kuesioner SPDT12-

K Blok I.

- Periksa isian pada Blok II rincian 1 s.d 3 : Isian Blok II harus sama dengan kuesioner

SPDT12-K Blok II.

- Tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TPR sama dengan tata cara pemeriksaan Daftar

SPDT12-TP, kecuali:

1. Untuk komoditas tanaman kelapa sawit Blok III Rincian 1 kolom (3) tidak boleh

lebih besar dari 200.000.

2. Blok III Rincian 1 di kolom (3) harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha.

3. Periksa Blok III Rincian 1 di kolom (3) : isian harus memenuhi syarat Batas

Minimal Usaha yang ada Daftar SPDT12-TPR halaman 2.

Blok V. Catatan

Blok II. Keterangan Pencacahan

Blok III. Jenis Komoditas, Luas Tanam dan Luas Panen yang Diusahakan serta Hasilnya

Selama Setahun Kalender

Blok I. Pengenalan Tempat

Page 23: Pedoman Pengolahan

19

4. Periksa isian Blok III kolom (2) Rincian 1 s.d Rincian 4 : isian berada pada range

1 – 4.

5. Periksa isian Blok III kolom (2) Rincian 1 dan Rincian 2 harus sama kodenya.

3.5. Editing Coding Daftar SPDT12-TRK

- Periksa isian pada Blok I rincian 1 s.d 7 : Isian Blok I harus sama dengan kuesioner

SPDT12-K Blok I.

- Periksa isian pada Blok II rincian 1 s.d 3 : Isian Blok II harus sama dengan kuesioner

SPDT12-K Blok II.

- Tata cara pemeriksaan Daftar SPDT12-TRK sama dengan tata cara pemeriksaan Daftar

SPDT12-TP, kecuali:

1. Periksa isian jenis kegiatan usaha pada Blok III: isian berada pada range 1 – 7. Isian

merupakan penjumlahan isian kode yang dilingkari.

2. Blok III.A Rincian 1 kolom (3) untuk komoditas ternak besar dan ternak kecil, harus

memenuhi syarat Batas Minimal Usaha.

3. Blok III.A Kolom (4) terisi jika jenis ternak/unggas yang diusahakan selain sapi perah

dan ayam petelur.

4. Blok III.A Kolom (3) harus ada isian.

5. Blok III.A Rincian (6) = Rincian (1+2+3+4+5) untuk Kolom (3) dan Kolom (4).

6. Blok III.A Rincian (10) Kolom (3) = Rincian (6-7-8-9).

7. Blok III.A Rincian (11) Kolom (4) = Rincian (7+9+10).

8. Blok III.A Rincian (12) Kolom (4) = Rincian (6-11).

9. Blok III.B Kolom (3) dan Kolom (4) terisi jika Blok III.A Kolom (3) dan Kolom (4)

tidak terisi.

10. Blok III.B Kolom (3) terisi, maka Kolom (4) harus terisi.

Blok II. Keterangan Pencacahan

Blok III. Jenis Ternak/Unggas yang Diusahakan serta Hasilnya Selama Setahun Kalender

Blok I. Pengenalan Tempat

Page 24: Pedoman Pengolahan

20

11. Blok III.B Rincian 1 kolom (3) dan (4) terisi, maka Rincian 2 harus terisi untuk

Kolom (3) dan Kolom (4) .

12. Blok III.B Rincian 2 ≤ Rincian 1 baik untuk Kolom (3) dan Kolom (4).

13. Blok III.B kolom (2) Rincian 1 dan Rincian 2 harus berkode 1 s/d 3.

14. Blok III.B Rincian 1 dan 2 Kolom (2) harus berkode sama.

15. Blok III.C Rincian 1: isian berada pada range 1 s.d. 7

16. Periksa isian Blok III.C Rincian 1: Jika berkode 4 maka rincian terbuka yaitu pada

Lainnya(.................) harus terisi.

17. Isian Blok IIIC Rincian 2 berada pada range 10 – 90

Page 25: Pedoman Pengolahan

21

IV. PENGOPERASIAN PROGRAM PENGOLAHAN

Program aplikasi pengolahan SPDT-NTP 2012 dibuat dengan tujuan merekam data

SPDT-NTP 2012 dari dokumen pengguna sistem dapat mengoperasikannya dengan mudah

dan data terekam dengan benar. Oleh sebab itu, sistem ini dilengkapi dengan proses validasi

secara interaktif dalam kegiatan entri data. Berikut ini tahapan besar yang dilakukan dalam

kegiatan pengolahan data SPDT-NTP 2012 yaitu :

1. Proses instalasi

2. Create database dan setting konfigurasi

3. Autentifikasi pengguna dan menu master

4. Proses data entri dan menu lainnya

5. Proses pembuatan laporan

6. Proses manajemen data

4.1. Kebutuhan Program

Program aplikasi untuk data entri dan validasi pada pengolahan data SPDT-NTP 2012

dikembangkan dengan menggunakan software Microsoft Visual Studio 2005 dengan bahasa

pemrograman C# dan menggunakan database Microsoft Access 2007.Spesifikasi minimum

yang diperlukan system adalah :

1. Processor, minimal setara dengan Intel Pentium Dual Core (2.0 GHz).

2. RAM, minimum 1 GB.

3. Operating System, minimal menggunakan Windows XP Sp2.

4. Ruang Hardisk, minimal 100 MB untuk client dan 1 GB untuk server.

5. .Net Framework, minimal versi 2.0.

6. Microsoft Access Database Engine versi 2010 [14].

7. Semua komputer yang digunakan terhubung dengan jaringan.

4.2. Instalasi

Ada dua instalasi yang diperlukan sebelum menggunakan system aplikasi pengolahan

data SPDT12 yaitu instalasi Access Database Engine 2010 dan instalasi program aplikasi.

Page 26: Pedoman Pengolahan

22

a. Instalasi Database

Karena database yang digunakan adalah Microsoft Access, perlu instalasi Access

Database Engine 2010 dengan double klik AccessDatabaseEngine.

Kemudian akan muncul form berikut.

Klik „Next untuk melanjutkan instalasi.

Pilih „I accept the terms in the License Agreement‟ untuk menyetujui lisensi. Klik

„Next untuk melanjutkan instalasi.

Page 27: Pedoman Pengolahan

23

Klik „Next‟ untuk melanjutkan instalasi.

Proses instalasi akan berjalan. Jika sudah selesai instalasi akan muncul pesan sebagai

berikut.

Page 28: Pedoman Pengolahan

24

b. Instalasi program apliksai pengolahan data SPDT12

Instalasi program aplikasi SPDT-NTP 2012 dijalankan dengan melakukan dobel klik

pada file setup.exe berikut.

Setelah itu akan muncul form instalasi berikut. Klik „Next‟ untuk melanjutkan instalasi.

Ada permintaan konfirmasi untuk menyetujui lisensi sistem dan pilih „I Agree‟ jika

menyetujui lisensi sistem.Klik „Next‟ untuk melanjutkan instalasi.

Page 29: Pedoman Pengolahan

25

Form berikut menentukan letak program aplikasi SPDT-NTP 2012 akan terbentuk.

Disarankan untuk tidak membiarkan sesuai default. Klik „Next‟ untuk melanjutkan proses

instalasi.

Proses instalasi sedang berjalan. Tunggu beberapa saat sampai proses instalasi selesai.

Page 30: Pedoman Pengolahan

26

Instalasi selesai dilakukan. Klik „Close‟ untuk menutup Form instalasi.

4.3. Persiapan Pengolahan

Setelah instalasi aplikasi selesai dilakukan, akan muncul pesan kesalahan yang

menyatakan bahwa konfigurasi database tidak ditemukan. Hal ini disebabkan karena aplikasi

belum terkoneksi ke database. Klik „OK‟ untuk menutup pesan tersebut. Di komputer server,

Page 31: Pedoman Pengolahan

27

perlu dibuat database pada saat pertama .

Untuk pembuatan database klik Create DB kemudianakan muncul form Create

Database seperti gambar berikut. Pilih provinsi yang datanya akan dientri. Klik tombol […]

seperti yang diberi tanda merah berikut untuk menentukan letak database yang dibuat.

Pilih letak database untuk menyimpan data SPDT-NTP 2012 .Klik „Save‟ untuk

menyimpan database tersebut.

Page 32: Pedoman Pengolahan

28

Proses pembuatan database akan berjalan. Jika sudah selesai, akan muncul pesan „

Pembuatan database selesai dilakukan‟ seperti berikut. Klik „OK‟ untuk menutup pesan

tersebut.

Di komputer client tidak perlu create database tetapi mengakses database dari

komputer server. Caranya adalah dengan klik browse pada setting kemudian pilih database.

Page 33: Pedoman Pengolahan

29

Setelah selesai, akan muncul form untuk login pengguna seperti berikut.

4.4. Autentifikasi Pengguna dan Master

a. Autentifikasi Pengguna

Sebelum melakukan entri data, pengguna melakukan login ke dalam sistem aplikasi

pengolahan data SPDT-NTP 2012 . Login pertama kali menggunakan username ADMIN

denganpassword ADMIN.

Terdapat tiga level pengguna dalam system aplikasi pengolahan data SPDT-NTP

Page 34: Pedoman Pengolahan

30

2012 ini, yaitu administrator, supervisor, dan operator.Administrator dan supervisordapat

mengakses semua menu yang terdapat pada sistem, sedangkan operatorhanya dapat

melakukan entri data dan melihat master.Untukmelakukan manajemen pengguna,

administrator dapat menambah, mengubah, dan menghapus pengguna di master operator.

Menu pada program ini meliputi Data Entry, Master, Utility, Report, dan Application.

Setelah memasukkan username dan password, pengguna dapat mengakses beberapa menu

sesuai dengan kewenangan pengguna. Gambar di bawah ini adalah tampilan semua menu

yang diakses oleh admin.

b. Master

Sistem pengolahan data SPDT-NTP 2012 dilengkapi dengan beberapa master. Master

dalam sistem ini adalah sebagai berikut.

1. Master Provinsi : menampilkan daftar provinsi pada pendataan SPDT-NTP 2012

2. Master kabupaten : menampilkan daftar kabupaten pada pendataan SPDT-NTP

2012

Page 35: Pedoman Pengolahan

31

3. Master kecamatan : menampilkan daftar kecamatan pada pendataan SPDT-NTP

2012

4. Master desa : Menampilkan daftar desa pada pendataan SPDT-NTP 2012

Page 36: Pedoman Pengolahan

32

5. Master Petugas : menampilkan daftar petugas (pencacah dan pemeriksa) yang

bertanggung jawab terhadap data yang dikumpulkan.

Tombol yang ada di master petugas adalah sebagai berikut :

„File Template‟ : Untuk membuat template file Excelyang memudahkan

administrator memasukan data petugas (pencacah dan pemeriksa) jika data

petugas yang akan dimasukkan ke dalam master dalam jumlah banyak. Pilih path

untuk menyimpan file data petugas dalam bentuk Excel.

Setelah itu tampilanExcel yang didalamnya terdapat template field data petugas

akan terbuka. Administrator dapat memasukkan data petugas ke dalam file Excel

Page 37: Pedoman Pengolahan

33

tersebut. Masukkan kode provinsi, kode kabupaten tempat petugas melaksanakan

pencacahan dan pemeriksaan.Masukkan kode petugas tiga digit. Masukkan nama

petugas. Untuk level petugas, diisi 1 untuk pencacah dan 2 untuk pemeriksa.

Masukkan nomor telpon petugas yang bisa dihubungi.Pengisian sesuai dengan

contoh gambar di bawah.

Selanjutnya file data petugas ini akan diimport dari system pengolahan data

SPDT-NTP 2012 pada master petugas.

- „Import‟ : untuk melakukan import data petugas dari file Excel jika akan

memasukan daftar petugas dalam jumlah banyak. Pilih file yang akan diimpor.

Klik „Open‟

Page 38: Pedoman Pengolahan

34

Setelah itu, akan muncul form daftar petugas yang akan dimasukkan ke dalam

master petugas. Jika akan melakukan perubahan sebelum dimasukkan,

administrator dapat melakukannya dalam daftar tersebut pada field yang akan

diubah. Klik „Add‟ untuk melakukan proses penambahan.

Jika penambahan berhasil dilakukan, akan muncul pesan seperi berikut.

Petugas berhasil ditambahkan dalam master petugas seperti berikut.

Page 39: Pedoman Pengolahan

35

- „Add‟ : Untuk melakukan penambahan petugas satu per satu. Masukkan kode

petugas 3 digit, nama petugas, nomor telpon, dan level petugas. Klik „OK‟ jika

telah selesai. Petugas akan ditambahkan ke dalam master petugas.

- „Edit‟ : Untuk melakukan perubahan data petugas. Untuk melakukannya, pilih

petugas kemudian klik „Edit‟. Jika telah selesai melakukan perubahan klik „Ok‟.

- „Delete‟ : Untuk menghapus data petugas. Pilih petugas yang akan dihapus

kemudian klik „Delete‟. Sebelum terhapus akan muncul pesan kesalahan sebagai

berikut untuk dikonfirmasi.

Page 40: Pedoman Pengolahan

36

6. Master operator : menampilkan daftar operator (petugas entri data) yang bertugas

mengentri data.

Tombol yang ada di master operator adalah sebagai berikut :

„File Template‟ : Untuk membuat template file Excelyang memudahkan

administrator memasukan data operator (petugas entri data) jika data operator

yang akan dimasukkan ke dalam master dalam jumlah banyak. Pilih path untuk

menyimpan file data operator dalam bentuk Excel.

Setelah itu tampilanExcel yang didalamnya terdapat template field data operator

akan terbuka. Administrator dapat memasukkan data operator ke dalam file

Exceltersebut. Masukkan kode operator, nama asli operator, nama pengguna

Page 41: Pedoman Pengolahan

37

(username), password dan level operator ( 2 untuk supervisor, 3 untuk

operator).Pengisian sesuai dengan contoh gambar di bawah.

Selanjutnya file data operator ini akan diimport dari system pengolahan data

SPDT-NTP 2012 pada master operator.

- „Import‟ : untuk melakukan import data operator dari file Excel jika akan

memasukan daftar operator dalam jumlah banyak. Pilih file yang akan diimpor.

Klik „Open‟.

Setelah itu, akan muncul form daftar operator yang akan dimasukkan ke dalam

master operator. Jika akan melakukan perubahan sebelum dimasukkan,

administrator dapat melakukannya dalam daftar tersebut pada field yang akan

diubah. Klik „Add‟ untuk melakukan proses penambahan.

Page 42: Pedoman Pengolahan

38

Jika penambahan berhasil dilakukan, akan muncul pesan seperi berikut.

- „Add‟ : Untuk melakukan penambahan operator satu per satu. Masukkan NIP,

username, nama, password, konfirmasi password, dan level operator. Klik „OK‟

jika telah selesai. Operator akan ditambahkan ke dalam master petugas.

- „Edit‟ : Untuk melakukan perubahan data operator. Untuk melakukannya, pilih

operator kemudian klik „Edit‟. Jika telah selesai melakukan perubahan klik „Ok‟.

Page 43: Pedoman Pengolahan

39

- „Delete‟ : Untuk menghapus data operator. Pilih operator yang akan dihapus

kemudian klik „Delete‟. Sebelum terhapus akan muncul pesan kesalahan sebagai

berikut untuk dikonfirmasi.

7. Master komoditas : Menampilkan daftar komoditas yang diperlukan dalam entri

data SPDT-NTP 2012 . Dalam master komoditas ini, administrator di provinsi

dapat melakukan penambahan, perubahan, dan menghapus komoditas.

Page 44: Pedoman Pengolahan

40

- „Add‟ : melakukan penambahan komoditas baru. Masukkan kode komoditas,

deskripsi (jenis komoditas), satuan, maksimal perkapita, minimal harga persatuan,

dan maksimal harga persatuan. Klik „OK‟ jika sudah selesai menambahkan

komoditas.

- „Edit‟ : melakukan perubahan terhadap komoditas yang sudah ada. Pilih

komoditas yang akan diubah kemudian klik „Edit‟. Klik „OK‟ jika sudah selesai

melakukan perubahan.

- „Delete‟ : menghapus komoditas yang telah ada. Pilih komoditas yang akan

dihapus kemudian klik „Delete‟. Jika komoditas berasal dari pusat, komoditas

tersebut tidak bisa dihapus.

Page 45: Pedoman Pengolahan

41

4.5. Entri Data SPDT12

Ada lima dokumen yang akan dientri dalam system aplikasi pengolahan data SPDT-

NTP 2012 ini yaitu SPDT12-K (modul konsumsi), SPDT12-TP (subsektor tanaman pangan),

SPDT12 -TH (subsektor tanaman hortikultura), SPDT12-TPR (subsektor tanaman

perkebunan), dan SPDT12 -TRK (subsector peternakan). Untuk melakukan pengentrian, klik

„Entri-SPDT‟ pada menu „Data Entri‟. Setelah itu akan muncul daftar rumah tangga yang

sudah dientri berdasarka provinsi, kabupaten, dan pencacah. Jika belum pernah melakukan

entri, daftar rumah tangga akan kosong.

Dalam daftar rumah tangga tersebut terdapat kolom K, TP, TH, TPR, dan TRK yang

merupakan jenis dokumen yang akan dientri untuk rumah tangga yang bersangkutan. Isian

dari kolom tersebut adalah B, E, C, dan X.

- Isian B : satus dokumen yang sesuai dengan kolom belum dientri. Petugas dapat

melakukan entri data dengan klik „Entry Modul‟. Form yang akan terbuka adalah

form entri data modul yang sesuai dengan komoditas utama di dalam rumah tangga

tersebut.

- Isian E : status dokumen sudah dientri tetapi masih error. Pengguna dapat

memperbaikinya dengan pilih rumah tangga yang masih error kemudian klik „Entry

Modul‟.

- Isian C : Status dokumen sudah dientri dan sudah clean.

- Isian X : subsektor yang sesuai dengan judul kolom bukan merupakan komoditas

utama dalam rumah tangga yang bersangkutan sehingga modul subsektor tidak

Page 46: Pedoman Pengolahan

42

dientri. Untuk modul konsumsi (K) tidak akan pernah berstatus X karena modul

tersebut dimiliki oleh tiap rumah tangga dan berpasangan dengan salah satu subsektor.

i. Entri data SPDT12 _K

Untuk melakukan entri data modul konsumsi (SPDT12 -K) klik „Insert K‟ pada daftar

rumah tangga atau tekan „F1‟. Setelah itu akan muncul form entri SPDT12 -K.Tombol yang

ada pada form entri SPDT12 -K adalah :

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada form

data entri.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

- „Close‟ : untuk keluar dari form entri data.

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3 yang terdapat tabel anggota rumah

tangga (ART).Untuk menambahkan ART klik „Add‟ atau tekan „Ins‟. Untuk merubah data

ART pilih ART yang akan dirubah kemudian klik „Edit‟ atau tekan „F9‟. Untuk menghapus

ART pilih ART yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟.

Page 47: Pedoman Pengolahan

43

Setelah itu akan muncul form untuk menambahkan ART. Masukkan no urut ART,

nama, hubungan dengan KRT, jenis kelamin, umur, pendidikan tertinggi, berusaha pada

subsektor pertanian, bekerja sebagai buruh tani, dan berusaha pada subsektor. Tombol yang

ada pada form tambah ART adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai menambahkan ART akan langsung menambahkan ART

yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai menambahkan ART akan menutup form tambah

ART

- „Close‟ : untuk menutup form tambah ART

Di halaman 2 juga terdapat entri data komoditas yang diusahakan dalam rumah tangga

tersebut. Untuk melakukan penambahan masukkan nomor urut pada field no dankode

komoditas pada field kode kemudian klik „Add‟. Untuk mengubah komoditas, pilih

Page 48: Pedoman Pengolahan

44

komoditas yang akan diubah kemudian klik „Edit‟. Untuk menghapus komoditas, pilih

komoditas yang akan dihapus kemudian klik „Delete‟.

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang

dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau

tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dikonsumsi dalam

rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk,

Page 49: Pedoman Pengolahan

45

kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama

dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entrikomoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entrikomoditas

Untuk kelompok dan subkelompok wajib ditambahkan dalam daftar

komoditas.Fungsinya untuk mengetahui jumlah dari komoditas pada subkelompok dan

kelompok tersebut. Kelompok, subkelompok, dan komoditas akan ditambahkan pada daftar

komoditas berikut.

Page 50: Pedoman Pengolahan

46

Halaman 4 digunakan untuk entri data Blok 5.Disini, terdapat daftar komoditas bukan

makanan yang dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas

klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas bukan makanan yang

dikonsumsi dalam rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui

list), kualitas/merk, kode komoditas, banyaknya dan nilai sebulan yang lalu, serta nilai

setahun yang lalu. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama dan satuan. Tombol

yang ada pada form tambah Blok 5 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Page 51: Pedoman Pengolahan

47

Halaman 5 dan 6 merupakan ringkasan pengeluaran dari Blok 4 dan 5. Data ringkasan

pengeluaran akan otomatis terisi dari penjumlahan di Blok 4 dan 5.

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang

menerangkan isian dan kondisi rumah tangga tersebut.

ii. Entri data SPDT12 -TP

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman pangan (SPDT12 -TP) pilih rumah

tangga yang kolom TP tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu akan

Page 52: Pedoman Pengolahan

48

muncul form entri SPDT12 -TP. Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -TPadalah :

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri

data SPDT12 -TP.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

- „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT12 -TP

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang

diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data

komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Page 53: Pedoman Pengolahan

49

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di

kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri

komoditas adalah :

- „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas

berikutnya untuk dientri datanaya.

- „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3.

- „Close‟ : untuk menutup form entri Blok 3.

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang

dipanen dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau

tekan „Ins‟.

Page 54: Pedoman Pengolahan

50

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dipanen dalam

rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk,

kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama

dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang

menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.

Page 55: Pedoman Pengolahan

51

iii. Entri data SPDT12 -TH

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman hortikultura (SPDT12 -TH) pilih

rumah tangga yang kolom TH tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu akan

muncul form entri SPDT12 -TH. Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -THadalah :

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri

data SPDT12 -TH.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

- „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT12 -TH.

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang

diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data

komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Page 56: Pedoman Pengolahan

52

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di

kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri

komoditas adalah :

- „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas

berikutnya untuk dientri datanaya.

- „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3.

- „Close‟ : untuk menutup form entri Blok 3.

Page 57: Pedoman Pengolahan

53

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang

dipanen dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau

tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dipanen dalam

rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk,

kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama

dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang

menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.

Page 58: Pedoman Pengolahan

54

iv. Entri data SPDT12 -TPR

Untuk melakukan entri data subsektor tanaman perkebunan (SPDT12 -TPR) pilih

rumah tangga yang kolom TPR tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry Modul‟. Setelah itu

akan muncul form entri SPDT12 -TPR. Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -TPR

adalah:

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri

data SPDT12 -K.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

- „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT12 -K

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Page 59: Pedoman Pengolahan

55

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang

diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data

komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di

kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri

komoditas adalah :

- „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas

berikutnya untuk dientri datanaya.

- „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3.

- „Close‟ : untuk menutup form entri Blok 3.

Page 60: Pedoman Pengolahan

56

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang

dipanen dalam rumah tangga tersebut. Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau

tekan.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dikonsumsi dalam

rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk,

kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama

dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Page 61: Pedoman Pengolahan

57

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang

menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.

v. Entri Data SPDT12 -TRK

Untuk melakukan entri data subsektor ternak (SPDT12 -TRK) pilih rumah tangga

yang kolom TRK tidak berisi „X‟ kemudian klik „Entry. Setelah itu akan muncul form entri

SPDT12 -TRK. Tombol yang ada pada form entri SPDT12 -TRK adalah :

- „Autosave‟ : untuk menghidupkan dan mematikan fungsi simpan otomatis pada entri

data SPDT12 -TRK.

- „Save‟ : untuk menyimpan data yang dientri pada database.

- „Close‟ : untuk keluar dari form entri data SPDT12 -TRK.

Tampilan form entri data untuk Blok 1 dan Blok 2 (Hal 1) adalah sebagai berikut.

Page 62: Pedoman Pengolahan

58

Halaman 2 digunakan untuk entri data Blok 3.Disini, terdapat daftar komoditas yang

diusahakan selama setahun kalender pada rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data

komoditas klik „Add‟ atau tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form entri Blok 3. Masukkan data sesuai dengan yang ada di

kuesioner. Kode komoditas dan jenis akan terisi otomatis. Tombol yang ada pada form entri

komoditas adalah :

- „OK+Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data akan langsung ke komoditas

berikutnya untuk dientri datanaya.

- „OK : jika setelah selesai memasukkan data akan menutup form entri Blok 3.

- „Close‟ : untuk menutup form entri Blok 3.

Page 63: Pedoman Pengolahan

59

Halaman 3 digunakan untuk entri data Blok 4.Disini, terdapat daftar komoditas yang

dipanen dalam rumah tangga tersebut.Untuk memasukkan data komoditas klik „Add‟ atau

tekan „Ins‟.

Kemudian akan muncul form untuk memasukkan komoditas yang dikonsumsi dalam

rumah tangga tersebut. Masukkan nama barang/jasa (bisa dipilih melalui list), kualitas/merk,

kode komoditas, banyaknya, dan nilai. Saat diisi kode, langsung akan otomatis terisi nama

dan satuan. Tombol yang ada pada form tambah Blok 4 adalah :

- „Add‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan langsung menambahkan

komoditas yang berikutnya.

- „Add+Close‟ : jika setelah selesai memasukkan data komoditas akan menutup form

entri komoditas

- „Close‟ : untuk menutup form entri komoditas

Halaman terakhir digunakan untuk menuliskan catatan jika terdapat catatan yang

menerangkan isian atau kondisi rumah tangga tersebut.

Page 64: Pedoman Pengolahan

60

Untuk semua modul entri mempunyai form error. Form tersebut akan muncul saat klik

„Save‟ jika masih ada isian yang masih ada konsistensi yang belum sesuai. Dalam form error

terdapat nama field dan rincian yang masih error. Di sebelah kanannya terdapat kesalahan

pada field dan perlakuan yang diperlukan. Jika akan memperbaiki error, klik „Go To‟ untuk

menuju field yang masih error pada form entri data.

Page 65: Pedoman Pengolahan

61

4.6. Fasilitas lain dalam Sistem

Ada beberapa fasilitas lain ( menu) yang terdapat dalam system yang membantu

pengolahan data. Fasilitas tersebut adalah sebagai berikut.

a. Unlock Documents

Fungsi dari form ini adalah untuk membuka dokumen yang terkunci karena sesuatu

hal (misal: mati lampu saat entri data). Jika terdapat pesan „data ini masih dientri oleh orang

lain‟, maka dokumen tersebut tidak bisa dibuka. Untuk dapat dientri kembali, dokumen

tersebut harus dibuka dengan cara klik menu Unlock Doc kemudian pilih dokumen yang akan

dibuka dan klik Unlock.

b. Revalidasi

Fungsi dari form ini adalah untuk melakukan validasi ulang terhadap semua dokumen

yang telah dientri. Tujuannya adalah agar data yang telah direkam benar-benar sudah clean

dan hasilnya berkualitas. Operator dapat memilih provinsi dan kabupaten yang akan

dilakukan revalidasi kemudian klik ‟Start‟. Dari daftar hasil revalidasi akan terlihat dokumen

yang masih error dan dokumen yang belum dientri. Operator dapat melakukan perbaikan

terhadap dokumen yang masih error dan melakukan entri data terhadap dokumen yang belum

entri.

Page 66: Pedoman Pengolahan

62

c. Export-DBF

Data yang telah selesai direkam, dapat diekspor ke dalam file dbf(Dbase IV)guna

kepentingan selanjutnya. Export DBF ada di menu Utilitas. Administrator dapat memilih

provinsi dan kabupaten yang akan diekspor serta menentukan path/letak hasil ekspor.

Pilih Browse untuk menentukan letak hasil ekspor. Click Make New Folder untuk

membuat folder yang akan digunakan untuk menyimpan file hasil ekspor.

Page 67: Pedoman Pengolahan

63

d. Database

Management data terdiri dari split data (pisah data), merge data (gabung data),

backup data, dan restore data. Untuk melakukan manajemen data klik ‟Database‟.

1. Split Data (pisah data), berfungsi memisahkan data dari database untuk

kepeningan yang lain, misal untuk dientri secara stand alone atau untuk evaluasi

hasil. Split data hanya bias dilakukan sampai level desa. Jika form Management

Data sudah terbuka, click tombol Generate Tree kemudian isikan path tempat

untuk menyimpan hasil data yang telah dipisahkan.

2. Merge Data (gabung data), berfungsi untuk menggabungkan data yang masih

terpisah-pisah agar menjadi satu kesatuan dalam satu database. Untuk

melakukannya, pilih letak data yang akan digabung kemudian pilih level data

yang akan digabung.

Page 68: Pedoman Pengolahan

64

3. Backup Data, berfungsi menyimpan database secara keseluruhan untuk

kepentingan selanjutnya (menjaga keamanan data). Hasil backup ini, suatu saat

dapat digunakan kembali jika ada masalah dengan database yang sedang

digunakan. Pilih tempat untuk menyimpan hasil backup kemudian

kliktombolBackup Data.

Sangat direkomendasikan untuk melakukan backup data secara berkala.

4. Restore Data, berfungsi menampilkan kembali database yang semula telah di

backupuntuk kepentingan selanjutnya. Pilih database yang akan di restore

kemudian click tombol Restore Data.

Page 69: Pedoman Pengolahan

65

e. Progress Report

Untuk mengetahui hasil dari perekaman data SPDT12 , dapat dilihat melalui Progress

Report, yaitu dengan klik ‟Progress’. Dari report tersebut dapat diketahui jumlah dokumen

yang clean, persentase dokumen clean, jumlah dokumen yang masih error, persentase

dokumen error, jumlah dokumen yang belum dientri, dan persentase dokumen belum entri.

Administrator dapat memilih dokumen (SPDT12 -K, SPDT12 -TP, SPDT12 -TH, SPDT12 -

TPR, SPDT12 -TRK) yang akan diketahui progresnya. Administrator juga dapat memilih

rekapitulasi dokumen per operator dan rekapitulasi alokasi sampel komoditas per provinsi.

Page 70: Pedoman Pengolahan

66

Lampiran 1.

Workflow Pengolahan SPDT12

BPS Kabupaten/Kota

Subject Matter Pengolahan

Penerimaan Dokumen

Batching, Editing

dan Coding

Entri dan

Revalidasi

Data

Evaluasi Laporan

Koreksi

Tidak

Wajar

Kirim Data

BPS Provinsi BPS Pusat

Subject Matter Pengolahan

Evaluasi

Kompilasi dan

Revalidasi Data

Data Clean?

Tidak

Cek Dokumen

LapanganPembuatan

Laporan

Ya

Data

Clean?

Ya

Tidak

YaData Wajar?

Tidak

Pembuatan

publikasi

Subject Matter

Alokasi Sampel

Alokasi petugas

dan penomoran

petugas

Pencacahan lapangan

Pemeriksaan dokumen

Dokumen

Clean dan

Lengkap

ya

TidakCek

Kewajaran

Wajar

Pemberian Catatan

Page 71: Pedoman Pengolahan

67

A. Padi-padian Beras (lokal, kualitas unggul, impor) kg 7 Beras ketan kg 7 Jagung (basah,kering) dengan kulit kg 15 Jagung pocelan/pipilan kg 6 21 Tepung beras kg 7 Tepung jagung (maizena) kg 6 Tepung terigu kg 6 Lainnya kg 7

B. Umbi-umbian Ketela pohon/singkong kg 21 Ketela rambat/ubi jalar kg 21 Sagu (bukan dari ketela pohon, misal: sagu Ambon) kg 15 Talas/Keladi kg 15 Kentang kg 15 Gaplek kg 15 Tepung gaplek (timul) kg 15 Tepung ketela pohon (tapioka/kanji) kg 15 Lainnya kg 21 28

C. Ikan 1. Ikan Segar Ekor kuning kg 7 Tongkol/tuna/cakalang kg 7 Tenggiri kg 7 Selar kg 7 Kembung kg 7 Teri kg 7 Bandeng kg 7 Gabus kg 7 Mujair kg 7 15.00 Mas kg 7 Lele kg 7 Kakap kg 7 Baronang kg 7 Lainnya kg 7 2). Udang dan Hewan Air Lainnya yang Segar Udang kg 7 Cumi-cumi/Sotong kg 7 15.00 Ketam/Kepiting/Rajungan kg 7 Kerang/Siput kg 7 Lainnya kg 7 3). Ikan Diawetkan Kembung/Peda ons 20 Tenggiri ons 20

Lampiran 2.

MAKSIMUM KONSUMSI PERKAPITA SEMINGGU TAHUN 2012

Jenis Bahan Makanan Satuan Bahan

Makanan

Maksimum Konsumsi Per Kapita Per Kelompok

Bahan Makanan

Maksimum Konsumsi Per Kapita Per Jenis Bahan

Makanan


Related Documents