YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
Page 1: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM

SIRKULASI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 INDRALAYA

Skripsi Oleh

BUDI MARYANTO

Nomor Induk Mahasiswa : 06053132010

Program Studi pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2011

Page 2: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM

SIRKULASI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 INDRALAYA

Skripsi Oleh

BUDI MARYANTO

Nomor Induk Mahasiswa : 06053132010

Program Studi pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Riyanto, S.Pd., M.Si. Meilinda, S.Pd., M.Pd.

NIP. 197007251999031002 NIP. 197905182005012003

Disahkan

Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dr. Hartono

NIP

2

Page 3: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Telah diujikan dan lulus pada :

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji :

1. Ketua : ............................. ________________

2. Sekretaris : ............................. ________________

3. Anggota : ............................ ________________

4. Anggota : ............................ ________________

5. Anggota : ............................ ________________

Indralaya, ...... 2011

Diketahui oleh

Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi,

Drs. Kodri Madang, M. Si.

NIP :

3

Page 4: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Segala puji bagi Alloh SWT, atas semua limpahan Karunia dan Rahmat-Nya. Saya persembahkan karyaku ini kepada :

Kedua orang tuaku tercinta, yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya dan selalu mendo’akan yang terbaik untukku.

Saudara-saudaraku tersayang : mas Eko, mas Nur, yuk Rus, dan Ragil yang selalu mendukung, membantuku, dan mendo’akan untuk keberhasilanku.

Teman-teman dan adik-adik seperjuanganku yang selalu bersama dalam suka maupun duka.

Almamaterku.

Moto

Janganlah anda menuntut ilmu karena riya’ dan jangan pula anda meninggalkannya karena malu.Keikhlasan itu umpama seekor semut hitam di atas batu yang hitam dimalam yang amat kelam, dia wujud tapi sukar dilihat.Bagian terbaik dari hidup kita adalah perbuatan-perbuatan baik dan kasih kita yang tidak diketahui orang lain.

4

Page 5: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

UCAPAN TRIMA KASIH

Alkhamdulillah, puji syukur penulis haturkan kehadirat Alloh SWT atas

limpahan karunia dan nikmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

(S1) pada Program Studi Pendidikan Biologu, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada bapah Dr. Riyanto, S.Pd., M.Si. dan ibu Meilinda, S.Pd., M.Pd. yang telah

bersedia meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan selama

penulisan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dekan FKIP, Bapak Drs. Tatang

Suhery, M.A., Ph. D, Ketua Jurusan Pendidikian MIPA Bapak Dr. Hartono............,

Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Bapak Drs. Kodri Madang, M.Si., Kepala

SMA N 1 Indralaya Bapak Rusman Hifni, S.Pd. serta ibu Lasmawati, S.Pd. yang telah

memberikan bantuan dan kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Adeng Slamet,

M.Si. dan Ibu Dra. Siti Huzaifah, M.Pd. sebagai pembimbing akademik, dosen-dosen

yang ada di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsri atas bimbingan, pendidikan

dan pengajarannya kepada penulis, serta seluruh staf Tata Usaha di Jurusan

Pendidikan MIPA yang telah banyak memberikan kemudahan dalam penyelesaian

skripsi ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang

tuaku, saudara kandungku, teman-temanku (............................) dan seluruh anak Bio’05,

adik-adik Bio’06-10, Siswa SMA N 1 Indralaya serta teman seperjuanganku

(...............................) terimakasih atas kebersamaannya baik suka maupun duka.

Akhir kata penulis mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan dalam

skripsi ini dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

5

Page 6: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Indralaya, Juli 2011

Penulis,

.............

6

Page 7: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

DAFTAR ISI

7

Page 8: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : .................................................................................................................. .

Tabel 2 : .................................................................................................................. .

Tabel 3 : .................................................................................................................. .

Tabel 4 : .................................................................................................................. .

Tabel 5 : .................................................................................................................. .

Tabel 6 : .................................................................................................................. .

Tabel 7 : .................................................................................................................. .

Tabel 8 : .................................................................................................................. .

8

Page 9: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : .................................................................................................................. .

Gambar 2 : .................................................................................................................. .

Gambar 3 : .................................................................................................................. .

9

Page 10: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

DAFTAR LAMPIRAN

10

Page 11: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

PENGARUH MEDIA ANIMASI TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISTEM

SIRKULASI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA N 1 INDRALAYA

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Indralaya pada bulan Nopember-Desember 2010. Pengambilan data dilakukan di SMA N 1 Indralaya dengan satu kelas eksperimen dan satu kelas pembanding. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata pretest dan postes kelas eksperimen adalah 37,54 dan 83,83 dan kelas pembanding 34,85 dan 72,42 serta peningkatan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen adalah 46,29 dan kelas pembanding 37,57. Dari hasil uji normalitas Gain dadapat tingkat penguasaan konsep siswa kelas eksperimen lebih tinggi (0,74) dibandingkan kelas pembanding (0,58). Tingkat signifikasi perbedaan penguasaan konsep antar kelompok penelitian adalah 0,005, ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media animasi secara signifikan dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa dibanding pembelajaran dengan media gambar.

Kata Kunci : Media animasi, penguasaan konsep.

Skripsi Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNSRI

Tahun 2011

Nama : Budi Maryanto

NIM : 06053132010

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Riyanto, S.Pd., M.Si.

2. Meilinda, S. Pd., M. Pd

11

Page 12: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi modern tentang komputer merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pada bidang pendidikan, pemerintah

dan masyarakat umum telah memberikan perhatian yang mendalam tentang kemajuan

teknologi modern ini. Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan

sehingga proses belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna (Asra, 2009). Teknologi

informasi turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan

teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur teknologi informasi, seperti

hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi

(Laudon, 2006 dalam Noviari, 2009).

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi

audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena

kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan

teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan

pembelajaran. Penggunaan komputer merupakan salah satu bagian dari teknologi informasi

yang saat ini digunakan oleh para praktisi pendidikian dalam upaya menyajikan materi

pelajaran. Komputer sebagai penyedia informasi dirasakan perlu untuk digunakan karena

dapat menyajikan informasi dengan baik (Sihombing, 2010). Media pembelajaran

memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur pesan atau informasi

belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan

belajar berlangsung bahan belajar (learning matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui

media (Asra, 2009)

Media pengajaran yang sedang berkembang untuk saat ini yaitu multimedia.

Penggunaan multimedia merupakan kombinasi dari grafik, teks, suara, video, dan animasi.

Objek yang tidak dapat dilihat langsung, dapat digantikan dengan penggunaan multimedia

yang berupa penayangan teks, grafik, suara, video, dan animasi. Multimedia mengandung

unsur komputer. Multimedia memberikan kesempatan untuk belajar tidak hanya dari satu

12

Page 13: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

sumber belajar seperti guru, tetapi memberikan kesempatan kepada subjek mengembangkan

kognitif dengan lebih baik, kreatif dan inovatif. Hal ini salah satunya karena informasi

disajikan dalam dua atau lebih bentuk seperti dalam bentuk gambar dan kata-kata (Saguni,

2006). Media pembelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar ke arah

yang lebih konkret. Multimedia sebagai gabungan berbagai jenis media mampu menciptakan

suasana belajar yang begitu menarik dan menyenangkan sehingga akan memberikan motivasi

belajar yang lebih tinggi dalam diri seswa. Multimedia memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar tidak hanya dari guru, tetapi memberikan kesempatan siswa untuk

mengembangkan kognitif dengan lebih baik, kreatif dan inofatif. Hal ini salah satunya karena

informasi disajikan dalam dua atau lebih bentuk seperti gambar dan kata-kata (Puspita, 2008).

Media animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa

sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta

menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Kehadiran media animasi dalam pembelajaran Biologi

sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke siswa. Proses-proses

biologi yang kompleks dapat dengan mudah dijelaskan kepada siswa, seperti proses

fotosintesis, respirasi aerob, dan berbagai proses dalam sistem organ manusia. Pada proses

belajar mengajar, siswa sering dihadapkan pada materi yang abstrak dan diluar pengalaman

sehari-hari sehingga matri pelajaran sulit diterima dan dipahami oleh siswa. Keistimewaan

yang dimiliki oleh animasi intinya untuk memvisualisasikan konsep abstrak yang sulit

dipraktekkan dikelas (Sihombing, 2010).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Radita (2010) didapatkan bahwa perencanaan

penggunaan media pembelajaran dalam silabus dan RPP belum sesuai dengan realisasinya.

Media pembelajaran yang sering digunakan terdiri dari 2-3 jenis media antara lain media

visual yaitu charta, media benda yaitu model, dan media cetak yaitu LKS. Hanya beberapa

guru yang mencantumkan penggunaan media komputer dalam RPP dan silabus. Kendala

dalam merealisasikan penggunaan media komputer adalah kurangnya kreativitas guru. Padahal

menurut penelitian O’Day (2006) menunjukkan penggunaan media animasi dalam

pembelajaran biologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa..

13

Page 14: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

SMA Negeri 1 Indralaya adalah salah satu SMA yang terdapat di Ogan Ilir. SMA ini

memiliki ruang multimedia yang didalamnya terdapat komputer dan LCD yang bisa

menunjang proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti, ruang multimedia ini

hanya digunakan oleh guru mata pelajaran komputer, sedangkan guru mata pelajaran lain

jarang sekali menggunakan ruang multimedia ini.

Berdasarkan uraian diatas, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian tentang

penggunaan media animasi dalam pembelajaran biologi di kelas XI SMA Negeri I Indralaya.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian

”Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas

XI IPA SMA Negeri I Indralaya”.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh media animasi

terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan animasi dengan menggunakan software Microsoft Power Point pada proses penyampaian pembelajaran terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi pada siswa

kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi pada siswa

kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

1.5. Manfaat Penelitian

14

Page 15: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang pengaruh media

animasi terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

Indralaya. Bagi guru, dapat memberikan masukan cara atau metode yang cocok dalam

menyajikan materi agar mampu merangsang siswa untuk belajar. Serta dapat mengetahui

sukses tidaknya penerapan pengajaran dengan menggunakan multimedia khususnya animasi

terhadap penguasaan konsep siswa dalam mempelajari biologi. Bagi sekolah, agar lebih

memperhatikan pengadaan media pendidikan bagi menunjang lancarnya pelaksanaan proses

belajar mengajar.

15

Page 16: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Media Pengajaran

2.1.1. Pengertian Media Pengajaran

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium atau

medius yang secara harfiahnya berarti tengah, perantara atau pengantar. Media merupakan

wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Menurut Gerlach, media apabila

dipahami secara garis besar adalah, manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Menurut

AECT (Association of Education & Communication Technology) memberi batasan tentang

media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi (Arsyad, 2003).

Media pengajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan

oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik (Danim,

1994). Dapat pula diartikan bahwa media pembelajaran adalah komponen sumber belajar atau

wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa untuk belajar. Gagne dalam Sardiman (2002) menyatakan bahwa media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk

belajar, sementara Brigss berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat

menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Menurut Hamidjojo dalam Arsyad

(2003) menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh

manusia untuk menyampaikan ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan sampai kepada

penerima yang dituju.

Media pendidikan oleh Arsyad (2003) dapat diartikan sebagai berikut: a). Media

pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware yaitu sebagai

suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera. b). Media

pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai sofware (perangkat lunak)

yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin

disampaikan kepada siswa.

16

Page 17: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

2.1.2. Jenis dan Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Bahri (1995), media tidak hanya terdiri dari dua jenis. Klasifikasi dari

macam-macam media pengajaran bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dari bahannya dan

dari caranya. 1). Dilihat dari jenisnya, media terbagi menjadi: a). Media auditif atau Audio,

adalah media yang mengandalkan suara saja. Contohnya radio. b). Media Visual, adalah media

yang mengandalkan indra penglihatan. Contohnya film bisu, gambar, lukisan, simbol dan

slide. c). Media Audiovisual, adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.

Jenis ini mempunyai kemampuan yang lebih baik dari dua sebelumnya. 2). Dilihat dari daya

liputnya, media terbagi menjadi: a). Media dengan daya liput luas dan serentak, penggunaan

media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkaujumlah anak didik yang

banyak dalam waktu yang sama seperti radio dan televisi serta internet. b). Media dengan daya

liput yang terbatas oleh ruang dan tempat, media ini dalam penggunaannya membutuhkan

ruang dan tempat yang khusus seperti film sound slides film rangkai, yang harus

menggunakan empat tertutupdan gelap. 3). Dilihat dari bahan pembuatannya, media terbagi

kedalam: a). Media Sederhana, adalah media yang bahan dasarnya mudah diperoleh, harganya

murah, cara pembuatannya mudah dan penggunaannya mudah. b). Media Kompleks, adalah

media dengan bahan dan alat pembuatan yang sulit diperoleh dan mahal harganya.

Penggunaan jenis ini memerlukan keterampilan memadai.

Sudjana dalam Bahri,(1995) merumuskan fungsi media pengajaran dalam pendidikan

menjadi 6 kategori, yaitu: a). Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan fungsi

tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi

belajar mengajar yang efektif. b). Penggunaan media pengajaran adalah bagian yang integral

dari totalitas mengajar. Jadi media merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan

guru. c). Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi

pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan media pengajaran harus

melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran. d). Penggunaan media dalam pengajaran bukan

alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses proses mengajar supaya

lebih menarik perhatian siswa. e). Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan

17

Page 18: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa menangkap pengertian yang

diberikan guru. f). Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi

mutu belajar mengajar.

Fungsi media menurut Levie & Lentz (dalam Arsyad, 2003) yaitu terdapat 4 fungsi

sebagai berikut: 1). Fungsi Atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan

atau menyertai teks materi pelajaran. 2). Fungsi Afektif, dapat dilihat dari tingkat kenikmatan

siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. 3). Fungsi Kognitif, terlihat dari temuan-

temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar. 4). Fungsi Kompensatoris, terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual

yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

2.1.3. Animasi Komputer

Komputer menjadi suatu teknologi penting dalam masyarakat, karena banyak

digunakan dalam kegiatan bisnis, di sekolah dan di rumah. Banyak materi pelajaran yang

dapat disampaikan melalui komputer jika siswa memiliki kemampuan menggunakan

komputer. Materi tersebut terkait dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu harus dijadikan

ukuran dalam kurikulum di sekolah menengah. Pengajaran dasar-dasar pemprograman dan

pemecahan masalah dengan komputer adalah perluasan daripada computer literacy. Hal ini

berkenaan dengan pengajaran bahasa komputer dan melaksanakannya pada beberapa hal untuk

mata pelajaran (Hamalik, 2001). Menurut Hamalik (2001), kompu ter adalah suatu medium

interaktif. Siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi dalam bentuk mempengaruhi atau

mengubah urutan yang disajikan dalam program komputer sehingga dapat berfungsi sesuai

yang diinginkan. Komputer merupakan mesin yang dapat memecahkan berbagai masalah bagi

manusia dengan memberikan instruksi-instruksi kepada mesin itu. Dari definisi di atas maka

komputer baru dapat bekerja atau memberikan informasi setelah ada program.

18

Page 19: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Pada dasarnya bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer adalah sinyal-sinyal

elektromagnetis yang mendasar pada konsep hidup dan mati. Bahasa komputer secara umum

dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bahasa mesin, bahasa rakitan dan bahasa tingkat

tinggi. Bahasa mesin adalah bahasa dasar dari komputer dan bersifat unik. Bahasa rakitan

bersifat neumonic yaitu berupa simbol-simbol dan kode-kode tetapi lebih tinggi dari bahasa

mesin yang banyak digunakan para pembuat bahasa komputer. Bahasa tingkat tinggi adalah

bahasa–bahasa yang digunakan oleh programer aplikasi yang mencoba memecahkan berbagai

masalah (Adjie, 2005).

2.1.4. Media Animasi dalam Biologi

Media pembelajaran animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah

sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga

berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran ini

dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja digunakan untuk menyampaikan

materi pelajaran. Kehadiran media animasi dalam pembelajaran Biologi sangat mendukung

proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke siswa. Proses-proses biologis yang

kompleks dapat dengan mudahnya dijelaskan kepada siswa, seperti proses fotosintesis,

respirasi aerob dan berbagai proses dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai

media pembelajaran adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau

komplek serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Media animasi

pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak dapat terlihat

oleh mata (India, 2010).

Media animasi yang digunakan dalam proses pembelajaran biologi ternyata dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian Marzuki (2009) menjelaskan

bahwa penggunaan animasi multimedia dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penguasaan materi pokok sistem peredaran

darah. Penguasaan materi pokok sistem peredaran darah pada siswa dengan penggunaan

animasi lebih tinggi dibanding tanpa menggunakan animasi multimedia. Puryaningsih (dalam

India, 2010) dalam hasil penelitiannya juga menunjukkan penggunaan media animasi yang

ditinjau dari motivasi berprestasi dan kemampuan awal dalam pembelajaran biologi umum

19

Page 20: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, serta menunjukkan bahwa

hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan media animasi lebih tinggi daripada siswa

yang dibelajarkan tanpa menggunakan media animasi. Penggunaan media animasi, prestasi

belajar mahasiswa lebih baik dari pada menggunakan modul. Penelitian membuktikan bahwa

ada interaksi antara motivasi dengan kemampuan awal terhadap prestasi belajar biologi umum

(India, 2010).

2.1.5. Nilai dan Manfaat Media Pengajaran

Sudjana dalam Bahri (1995) mengumukakan nilai-nilai praktis media pengajaran

adalah: a). Dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, b). Dapat memperbesar

minat dan perhatian siswa untuk belajar. c). Dapat meletakkan dasar untuk perkembangan

belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap. d). Menumbuhkan pemikiran yang teratur

dan berkesinambungan. e). Membantu tumbuhnya pemikiran dan kemampuan berbahasa. f).

Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu

berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna. g). Bahan pengajaran

lebih jelas dan dipahami maknanya oleh siswa, sehingga memungkinkan tujuan pengajaran

menjadi lebih baik. h). Metode mengajar akan lebih bervariasi. i). Siswa lebih banyak

melakukan aktivitas belajar seperti mendengarkan uraian guru, mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan dan lain-lain.

Menurut Sudjana dan Rivai (2009) ada beberapa manfaat media pengajaran dalam

proses belajar siswa yaitu: a.). Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar. b). Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga

dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan

pengajaran. c). Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

melui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan

tenaga. d). Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,

mendemonstrasikan dan memerankan.

20

Page 21: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Menurut Seels & Richey (Arsyad, 2003) berdasarkan perkembangan teknologi, media

pengajaran dikelompokkan dalam empat kelompok yaitu: a). Media hasil teknologi cetak

seperti buku. b). Media teknologi audio-visual. Teknologi audio-visual adalah cara

menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan

elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual misalnya VCD. c). Media hasil

teknologi yang berdasarkan computer. Teknologi berbasis komputer merupakan cara

menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis

mikroprosesor. d). Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Teknologi hasil

gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan

pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer.

2.2. Hakikat Belajar

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang penting.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka

belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya

proses belajar. Proses belajar terjadi karena siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan

sekitar. Menurut Slameto (1995) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar adalah suatu

aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi positif dengan lingkungannya

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap.

Perubahan itu bersifat relatif konstan (Winkel, 1996). Belajar merupakan suatu proses yang

kompleks yang terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.

Belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu

telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang disebabkan oleh

terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Interaksi yang

terjadi selama proses belajar dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas

murid, guru, sumber belajar dan fasilitas (proyektor overhead, radio, komputer, dan

perpustakaan) (Arsyad, 2003).

2.3. Aktivitas Belajar

21

Page 22: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Mengajar adalah membimbing siswa melakukan kegiatan belajar. Aktivitas siswa

sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sebab siswa sebagai subjek didik adalah

yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar. Jadi, aktivitas belajar

merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. Menurut Sardiman (1994)

aktivitas perlu ada dalam belajar, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk

mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar karena tidak ada aktivitas. Aktivitas siswa dalam

kegiatan belajar mengajar tidak hanya mengenai aktivitas fisik tetapi juga berkaitan dengan

aktivitas mental siswa.

Sardiman (1994) membagi belajar menjadi aktivitas fisik dan mental. Dalam aktivitas

fisik peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja. Ia

tidak hanya duduk, mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Dalam aktivitas mental daya jiwa

siswa bekerja sebanyak-banyaknya atau berfungsi dalam pembelajaran. Pada kegiatan

pembelajaran kedua aktivitas harus berkaitan.

Menurut Usman (1995) aktivitas belajar dapat digolongkan dalam beberapa hal sebagai

berikut. a). Aktivitas visual (visual activities) seperti membaca, menulis, melakukan

eksperimen, dan demonstrasi. b). Aktivitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca

sajak, tanya jawab, diskusi dan menyanyi. c). Aktivitas mendengarkan (listening activities)

seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah dan pengarahan. d). Aktivitas menulis

(writing activities) seperti mengarang, merangkum materi dan membuat makalah.

2.4. Penguasaan Konsep

Penguasaan adalah kemampuan yang mengharapkan pebelajar mampu menguasai arti

atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini pebelajar tidak hanya hafal

secara verbalistis, tetapi memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan

(Purwanto, 2006). Penguasaan merupakan aspek yang mengacu pada kemampuan memahami

makna materi yang dipelajari. Pada umumnya unsur penguasaan ini menyangkut kemampuan

menangkap makna suatu konsep, yang ditandai dengan kemampuan mengingat, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi. Untuk mencapai tujuan dalam

tingkatan penguasaan ini dituntut keaktifan belajar murid yang lebih banyak (Ibrahim, 2010).

22

Page 23: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang memiliki ciri-ciri yang

sama. Belajar konsep merupakan salah satu cara belajar dengan pemahaman dan dikenal

dengan concept formation. Orang dapat belajar konsep melalui benda-benda, gambar-gambar,

dan penjelasan verbal (Winkel, 1995). Siswa telah mengetahui suatu konsep apabila: a). Dapat

menyebutkan nama contoh-contoh konsep; b). Dapat menyebutkan ciri-ciri konsep tersebut;

c). Dapat memilih, membedakan antara contoh-contoh maupun yang bukan contoh; d).

Mampu memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut (Hamalik, 2004).

2.5. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi adalah materi ajar untuk SMA kelss XI IPA yang tersusun dalam

standar kompetensi (SK) 3 yaitu menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan

tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Sistem

sirkulasi masuk kedalam KD 3.2. yaitu, Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi dan

proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah. Sistem sirkulasi

memiliki beberapa materi pokok yaitu, struktur dan fungsi darah, struktur alat peredaran

darah, proses peredaran darah manusia, kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah,

teknologi ilmu yang berkaitan dengan sistem peredaran darah, dan peredaran darah hewan.

Materi-materi dalam sistem sirkulasi ini terdiri dari beberapa sifat yaitu, faktual, konseptual,

prinsipal, dan prosedural. Dalam materi ini banyak konsep yang bersifat abstrak. Oleh karena

itu, peneliti mengambil materi sistem sirkulasi untuk diajarkan dengan bantuan media animasi.

2.6. Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak terdapat pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi

pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

Ha : Terdapat pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi pada

siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

23

Page 24: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di SMA Negeri 1 Indralaya pada bulan Nopember –

Desember 2010.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebasnya adalah media animasi, dan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep.

3.3. Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel terikat dan

variabel bebas. Variabel bebasnya adalah media. Media yang digunakan adalah animasi yang

merupakan suatu media pembelajaran yang menggunakan berbagai kombinasi antara teks,

grafik, gambar, dan suara yang memudahkan proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa. Penguasaan konsep siswa dinilai

dalam bentuk skor atau angka yang dicapai siswa setelah diberikan tes pada konsep tertentu,

yang disusun untuk penelitian ini.

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

Indralaya tahun ajaran 2010/2011.

3.4.2. Sampel Penelitian

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas dari kelas XI IPA SMA

Negeri I Indralaya tahun ajaran 2010/2011 yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

kelas lagi sebagai kelas kontrol yang kemudian dilakukan rotasi pada pertemuan selanjutnya.

24

Page 25: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

3.5. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan

desain penelitian sebagai berikut:Tabel 1. Desain penelitian kelas eksperimen dan kelas pembanding

KELOMPOK PRETEST VARIABEL

TERIKAT

POSTEST

Eksperimen Y1 X Y2

Pembanding Y1 - Y2

Keterangan:

Y1 : Tes awal atau pretest

X : Pemberian perlakuan

Y2 : Tes akhir atau posttest

3.6. Prosedur Kerja

3.6.1. Persiapan

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan

pembanding

2. Menentukan kelas eksperimen dan kelas pembanding sebagai sampel penelitian.

3.6.2. PelaksanaanTabel 2. Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding

Kelas Eksperimen Kelas Pembanding

1. Pendahuluan (15 menit) 1. Pendahuluan (15 menit)

a.       Guru memberikan tes awal (10 menit) a.       Guru memberikan tes awal (10 menit)

b.      Guru memerikan apersepsi (3 menit) b.      Guru memberikan apersepsi (3 menit)

c.       Guru menyampaikan indkator (2 menit) c.       Guru Menyampaikan indikator (2 menit)

2. Kegiatan inti (60 menit) 2. Kegiatan Inti (60 menit)

a.       Melaksanakan pembelajaran dengan a. Melaksanakan pembelajaran dengan

25

Page 26: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

metode ceramah dan tanya jawab dengan

menggunakan alat bantu laptop dan LCD

yang menampilkan slide dan animasi (45

menit)

metode ceramah dan tanya jawab dengan

menggunakan alat bantu laptop dan LCD

yang menampilkan slide dan gambar (45

menit)

b. Guru mereview sedikit materi yang telah

diajarkan (10 menit)

b. Guru mereview sedikit materi yang telah

diajarkan (10 menit)

c.       Guru membimbing siswa membuat

kesimpulan (5 menit)

c. Guru membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan (5 menit)

3. Penutup (15 menit) 3. Penutup (15 menit)

a.       Memberikan tes akhir (10 menit) a.       Memberikan tes akhir (10 menit)

b.      Memberitahukan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya (5

menit).

b.      Memberitahukan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya (5

menit).

3.6.3. Penyelesaian Penelitian

a. Melakukan analisis data dan pembahasan

b. Merumuskan kesimpulan dari hasil analisis

3.7. Teknik Pengumpulan Data

3.7.1. Tes

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu dan kelompok (Riduwan, 2003).

3.7.2. Kuesioner (Angket)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia

memberikan respon (responden) sesuai permintaan pengguna (Riduwan, 2003). Angket

digunakan pada penelitian ini untuk mengukur minat siswa terhadap animasi yang telah

disampaikan oleh peneliti. Validitas isi angket diuji dengan bertanya kepada ahli (dosen).

Pelaksanaan pengambilan data (pengisian angket) dilakukan setelah penggunaan media

26

Page 27: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

pembelajaran. Skala pengukuruan angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.

Angket ini terdiri dari pertanyaan positif seperti terlihat pada Tabel 2:

Tabel 2. Skor pernyataan Tanggapan

Pernyataan SS S TS STS

Skor 4 3 2 1

(Sudjana, 1999)

3.8. Teknik Analisa Data

3.8.1. Analisa data tes

Sebelum digunakan dalam penelitian, soal yang akan digunakan sebagai alat uji

dianalisis terlebih dahulu. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan realibilitas

soal tersebut dengan menggunakan sofware AnatesV4.

3.8.1.1. Uji Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

(instrumen) dalam mengukur suatu data.

Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan teknik korelasi product

momen (r), dengan sofware AnatesV4.

Keputusan uji:

Bila rhitung > rteori, maka instrumen dinyatakan valid (diterima)

Bila rhitung < rteori, maka instrumen dinyatakan tidak valid (ditolak)

3.8.1.2. Reliabilitas

Reliabelitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dengan alat pengukuran yang sama.

Pengujian reliabelitas soal menggunakan sofware AnatesV.

27

Page 28: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Sedangkan untuk membuktikan perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas

pembanding digunakan perhitungan statistik yaitu uji mann-whitney (mann-whitney test).

Untuk mengetahui, apakah hipotesis ditolak atau diterima, maka dilakukan uji hipotesis. Uji

hipotesis menggunakan uji mann-whitney. Sebelum dilakukan uji mann-whitney, terlebih

dahulu dilakukan uji narmalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas untuk mengetahui apakah

data terdistribusi normal dan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau

tidaknya kecenderungan sebaran data untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

1.8.1.3. Uji normalitas

Pada penelitian ini, uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan program pengolah

data SPSS (Statistical Product and Service Solution) melalui uji Normalitas one sample

Kolomogorof-Sminov (K-S). Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig. (signifikasi) atau nilai

probabilitas <0,05 maka dikatakan data tidak terdistribusi normal, sedangkan jika nila sig.

(signifikasi) >0,05 maka dikatakan data terdistribudi normal.

1.8.1.4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga

generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Pada penelitian ini, uji Homogenitas dilakukan

dengan menggunakan program pengolah data SPSS melalui uji Levene (Levene Test). Kriteria

pengujiannya adalah jika nilai sig. (signifikasi) atau nilai probabilitas <0,05 maka data berasal

dari populasi-populasi yang variannya tidak sama, sedangkan jika nila sig. (signifikasi) atau

nilai probabilitas >0,05 maka dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang mempunya

varian yang sama.

1.8.1.5. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS melalui uji

mann-whitney (mann-whitney test). Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig. (signifikasi)

atau nilai probabilitas >0,05 maka berarti tidak ada pengaruh media animasi terhadap

28

Page 29: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

penguasaan konsep biologi, sedangkan jika nila sig. (signifikasi) atau nilai probabilitas <0,05

maka ada pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep biologi.

Kategorisasi terhadap nilai indeks gain yang diperoleh siswa dilakukan untuk

mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa yang telah dilakukan pembelajaran dengan

penghitungan sebagai berikut:

n

Tabel 4. Kategorisasi Indeks Gain

Nilai Indeks

Gain Kategori

> 0,7 Tinggi

0,3 – 0,7 Sedang

< 0,3 Rendah

1.8.2. Analisis Data Angket

Uji hasil angket dapat dianalisis dengan menggunakan skala likert yaitu menganalisis

jawaban pada angket yang telah diisi, menghitung skor jawaban, mencari letak dari jumlah

skor yang diperoleh dengan melihat pada rentang, kemudian menarik kesimpulan dengan

menjumlahkan persentase pada pernyataan.

1. Skor antara 0-50 berarti sangat tidak setuju

2. Skor antara 51-100 berarti tidak setuju

3. Skor antara 101-150 berarti setuju

4. Skor antara 151-200 berarti sangat setuju

Persentase dari skor yang diperoleh, dianalisis dengan rumus:

(Riduwan, 2003)

29

Page 30: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

30

Page 31: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penguasaan Konsep

Data tes adalah hasil analisa data pretest dan posttest pada KD 3.2 (Menjelaskan

keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang terjadi pada sistem

peredaran darah). Pada kelas eksperimen digunakan media animasi dan kelas pembanding

digunakan media gambar. Setelah didapat nilai pretest dan posttest dari kedua kelas penelitian

dapat dilakukan uji Normalitas Gain untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa

terhadap sistem sirkulasi. Hasil analisis data dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 1.

Tabel 5. Hasil analisis nilai rata-rata pretes dan posttest kelas eksperimen dan kelas pembanding

No KelasRata-rata

GainPretest Posttest

1 Eksperimen 37,5387 83,8304 46,2917

2 Pembanding 34,8482 72,4182 37,5700

Diagram Hasil Analisis Data

37,5387

83,8304

46,291734,8482

72,4182

37,5700

0102030405060708090

Pretest Posttest Gain

Frek

uens

i

Kelas EksperimenKelas Pembanding

Gambar 1. Rata-rata nilai pretes, posttes, gain kelas eksperimen dan kelas pembanding

Berdasarkan Tabel 5 dan Gambar 1 dapat diketahui rata-rata hasil analisis data pretest

dan posttest kedua kelas penelitian. Nilai rata-rata pretest kedua kelas penelitian terdistribusi

normal dan homogen. Artinya, kemampuan awal dari kedua kelas adalah sama. Pada nilai

31

Page 32: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

posttest terdapat perbedaan yang cukup besar yaitu pada kelas eksperimen lebih besar

dibanding kelas pembanding, yaitu 11,4122. Hal ini karena kelas eksperimen dikenai

perlakuan, yaitu penggunaan media animasi dalam poses pembelajarannya. Dari nilai pretest

dan posttest ini, maka akan dilanjutkan uji Normalitas Gain untuk melihat tingkat penguasaan

konsep siswa terhadap materi yang telah diberikan. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6 dan

Gambar 2.

Tabel 6. Hasil analisis data dengan uji Normalitas Gain kelas eksperimen dan kelas pembanding

No Kelas N Gain Kategori

1 Eksperimen 0,7411 Tinggi

2 Pembanding 0,5767 Sedang

Diagram Hasil Analisis Data

0,7411

0,5767

00,10,20,30,40,50,60,70,8

N Gain

Frek

uens

i

Kelas Eksperimen

Kelas Pembanding

Gambar 2. N Gain kelas eksperimen dan kelas pembanding

Setelah dilakukan uji Normalitas Gain, dapat diketahui bahwa kelas eksperimen yang

dilakukan pembelajaran dengan media animasi, tingkat penguasaan konsep siswa >0,7, maka

penguasaan konsep siswa kelas eksperiman termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan pada

kelas pembanding yang dilakukan pembelajaran dengan media gambar, tingkat penguasaan

konsep siswa berada pada rentang 0,3 – 0,7, maka penguasaan konsep siswa kelas pembanding

termasuk dalam kategori sedang. Bisa dikatakan bahwa penguasaan konsep siswa yang diajar

dengan menggunakan media animasi lebih tnggi dibanding penguasaan konsep siswa yang

diajar dengan media gambar. Setelah penghitungan rerata nilai posttest, maka rerata tersebut

32

Page 33: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

diuji dengan menggunakan Mann-Whytney U test. Sebelum dilakukan uji Mann-Whytney U

terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Setelah dilakukan uji normalitas

dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene, didapatlah hasil pada

Tabel 7 dibawah ini:

Tabel 7. Hasil Analisa data pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas pembanding

No

 

Kelas

 

Jumlah

Data (n)

Uji Normalitas Uji Homogenitas

Pretest Posttest Pretest Posttest

1 Eksperimen 24 0,2715 0,19400,5680 0,2143

2 Pembanding 28 0,2370 0,2065

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai pretest dan posttest terdistribusi normal.

Ini ditunjukkan oleh nilai signifikasi > α . Nilai signifikasi rata-rata pretest kelas eksperimen

dan kelas pembanding >0,05. Nilai signifikasi rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas

pembanding >0,05. Jadi, semua data terdistribusi normal dan bisa dilanjutkan dengan uji

homogenitas data. Setelah dilakukan uji homogenitas data terhadap dua kelompok penelitian,

nilai homogenitas rata-rata pretest adalah > 0,05 dan homogenitas rata-rata posttest adalah >

0,05. Dengan demikian nilai pretest dan posttest terdistribusi normal dan homogen sehingga

memenuhi syarat untuk dilakukan uji hipotesis.

Untuk melihat tingkat signifikasi perbedaan penguasaan konsep antar kelompok

penelitian dilakukan Uji statistik non-parametrik dengan Mann-Whytney U. Setelah dilakukan

uji Mann-Whytney diperoleh signifikasi 0,005. Hasil uji Mann-Whytney ini menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan media animasi secara signifikan dapat

meningkatkan penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa dibanding pembelajaran dengan

media gambar.

Lebih unggulnya penguasaan konsep siswa kelompok eksperimen disebabkan karena

dalam proses pembelajaran menggunakan media animasi, proses-proses biologis yang

kompleks dapat dengan mudah dijelaskan pada siswa. Animasi memiliki kemampuan untuk

menyampaikan sesuatu yang rumit atau kompleks dan sulit dijelaskan dengan gambar atau

kata-kata saja. Media animasi dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata

33

Page 34: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

tidak dapat dilihat oleh mata sehingga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik

dan konkret.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sahin (2006), animasi memberikan kesempatan siswa

untuk mengamati dunia nyata dan berinteraksi dengannya, memberikan pengalaman, dan

membantu memecahkan masalah. Dengan animasi dapat meniru/replika opjek sebenarnya

sehingga siswa tidak hanya dimotivasi oleh animasi, tetapi belajar dengan berinteraksi dengan

raplika itu seolah siswa melihat opjek aslinya. Menurut Grabe dan Grabe (1996) dalam Sahin

(2006), dengan animasi akan lebih sederhana shingga memungkinkan pelajar fokus pada

informasi paenting dan membuat pelajar lebih mudah mengingatnya. Kennepohl (2001) dalam

Sahin (2006) mengatakan animasi dapat menjelaskan pada situasi laboratorium dan

menjadikan lebih unggul dalam waktu sehingga proporsi laboratorium dapat dikurangi, dan

eksperimen yang berbahaya dapat dilakukan dengan animasi sehingga akan lebih efektif.

McClean at all (2005) mengatakan bahwa dengan animasi dapat membantu

pemahaman konsep yang kompleks karena dapat membantu mengkonversi konsep yang

abstrak ke objek visual tertentu yang dapat dimanipulasi. Grafis adalah visualisai untuk

menambah informasi yang disajikan dalam teks sehingga menjadikan siswa fokus pada

pelajaran. Menurut O’Day (2006), animasi yang paling efektif adalah ketika animasi

dipadukan dengan suara (audio) dan diikuti oleh narasi secara serempak untuk membatu

proses pembalajaran. Animasi dan grafis dengan narasi lisan atau tulisan lebih efektif daripada

tanpa narasi. Animasi menyediakan cara urutan menyampaikan peristiwa biologi yang

komplek untuk lebih mudah dipahami. Hal yang membuat animasi lebih efektif adalah katika

animasi memiliki atribut-atribut pedagogis yang lengkap misalnya animasi yang bernarasi

lebih efektif dibanding animasi yang tidak bernarasi, animasi verbal lebih bermanfaat

dibanding animasi bernarasi visual, kata-kata dan gambar dikombinasikan.

Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga

menimbulkan kesan bahwa gambar-gambar yang ditampilkan bergerak. Animasi sesuai untuk

menciptakan realita dari sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh realita dalam citra visual.

Dengan karakteristik yang demikian, animasi dapat menjadi media pembelajaran yang baik

karena dapat memperlihatkan aspek-aspek yang dinamik sehingga lebih informatif, lebih jelas

34

Page 35: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

menampilkan materi subjek sehingga siswa mampu membuat interpretasi yang benar.

Animasi tidak memerlukan pemakaian simbol tambahan (tanda panah, garis putus-putus, dan

lain-lain) seperti yang sering digunakan pada ilustrasi statis. Dengan demikian, siswa yang

belajar dengan memanfaatkan animasi tidak perlu melakukan proses dekoding untuk

menginterpretasikan simbol agar dapat memahami materi. Selain itu tampilan keduanya yang

memikat dapat menarik perhatian siswa karena pada dasarnya manusia lebih menyukai sesuatu

yang dinamis daripada. Animasi dapat membantu sisa yang memiliki pengetahuan awal yang

rendah untuk memahami materi yang disampaikan. Animasi menyediakan sejumlah peranan

pengajaran yaitu menarik dan mengarahkan perhatian, menggambarkan domain pengetahuan

mengenai perpindahan, dan menjelaskan fenomena pengetahuan komplek (Puspita ,2008)

Menurut pendapat Soendari (2010), dengan menggunakan media animasi komputer, siswa terbantu dalam memahami materi. Penyajian gambar yang menarik dan bergerak menjadi daya tarik tersendiri bagi anak untuk memperhatikan materi yang disajikan dalam animasi tersebut. Fasilitas yang dihadirkan oleh tampilan gambar animasi menambah kesan pada anak sehingga dapat mendorong minat dan motivasi anak yang cenderung memiliki hambatan dalam memfokuskan perhatian untuk pembelajaran -pembelajaran yang bersifat akademis seperti halnya mata pelajaran sains. Ketertarikan anak terhadap gambar animasi didukung oleh tampilan fasilitas animasi tersebut diataranya warna yang menarik, pemilihan background, dan pemilihan karakter. Selain gambar yang menarik, animasi juga menampilkan penjabaran kata-kata sederhana untuk memahami gambar. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3.

35

Page 36: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

a b

c d

Gambar 3. a. Animasi komponen darah; b. gambar komponen darah; c. animasi kelainan/penyakit pada

sistem peredaran darah (sklerosis); d. gambar kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah (sklerosis).

Hal ini didukung oleh data hasil angket/kuisioner yang telah diberikan pada siswa

setelah proses pembelajaran dengan media animasi. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa

57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31% menyatakan

berminat, 0% menyatakan kurang berminat, 0% menyatakan tidak berminat terhadap animasi

yang telah diberikan dalam proses pembelajaran. Dari data ini dapat dikatakan bahwa siswa

tertarik terhadap animasi yang telah diberikan saat proses pembelajaran. Dengan ketertarikan

ini, maka siswa akan termotivasi dan mudah menerima pelajaran yang diberikan serta

menguasai konsep-konsep materi yang telah diberikan.

Berikut adalah tabel ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dan kelas pembanding.Tabel 7. Ketuntasan Belajar Siswa

No Variabel Kelas Eksperimen Kelas Pembanding

Pertemuan Pertemuan

    1 2 3 4 1 2 3 4

1 Kriteria Ketuntasan Minimal 65 65 65 65 65 65 65 65

36

Page 37: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

2 Jumlah Siswa 28 24 28 28 24 28 24 28

3 Jumlah siswa tuntas belajar 26 20 26 28 19 18 13 24

4 % siswa tuntas belajar 92,8% 83,3% 92,8% 100% 79,2% 64,3% 54,2% 85,7%

5 Rata-rata % siswa tuntas

belajar 92,23% 70,85%

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran biologi pada SMA N 1 Indralaya

kelas XI adalah 65. Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa rata-rata ketuntasan belajar siswa

setalah dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen adalah 92,23 %, jauh lebih tinggi

dibanding dengan rata-rata ketuntasan belajar siswa kelas pembanding yaitu 70,85 %. Hal ini

menunjukkan bahwa panggunaan media animasi dapat meningkatkan penguasaan konsep

siswa pada mata pelajaran biologi pokok bahasan sistem sirkulasi. Dengan menggunakan

media animasi, penguasaan konsep siswa menjadi lebih merata. Hal ini didukung oleh data

angket yang telah diberikan pada siswa setelah proses pembelajaran yang menunjukkan

bahwa siswa tertarik terhadap animasi yang telah diberikan. Sehingga penguasaan konsep

siswa tinggi dan persentase ketuntasan belajar siswa tinggi dan merata.

Penguasaan konsep siswa diukur dari tes evaluasi hasil belajar. Soal yang ada

dianalisis jenjang kognitifnya berdasarkan taksonomi Bloom revisi. Pembuatan soal tidak

lepas dari tingkat tujuan pembelajaran yang telah didesain sebelumnya. Setelah dilakukan uji

validitas soal, maka didapatkan formulasi perbandingan soal untuk setiap jenjang yaitu soal

yang menguji tingkat pengetahuan siswa 31,1% (C1), soal yang menguji tingkat pemahaman

siswa 37,8% (C2), soal yang menguji kemampuan dalam penerapan pengetahuan 6,7% (C3),

soal yang menguji tingkat kemapuan analisis siswa 15,6% (C4), soal yang menguji tingkat

kemapuan evaluasi siswa 4,4% (C5), soal yang menguji tingkat kemapuan membuat atau

kreasi siswa 4,4% (C6). Analisis terhadap setiap indikator jenjang kognitif juga dilakukan

untuk melihat sebaran penguasaan konsep siswa pada setiap jenjang kemampuan berpikir.

Informasi mengenai hal tersebut disajikan pada Tabel 8.Tabel 8. Rata-rata persentase Setiap Jenjang Kognitif Dapat Dijawab Oleh Siswa

No Jenjang Jumlah Persentase Siswa Menjawab Benar

Eksperimen Pembanding

37

Page 38: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Koqnitif Soal1 C1 14 84,56% 85,72%

2 C2 17 83,19% 63,94%

3 C3 3 87,70% 71,63%

4 C4 7 75,86% 55,73%

5 C5 2 91,65% 80,35%

6 C6 2 92,85% 62,50%

Pada Tabel 8 terlihat penguasaan konsep siswa di kelas eksperimen unggul di semua

jenjang kognitif kecuali pada jenjang C1. Pada jenjang C1 kelas pembanding 1,16% lebih

unggul dibanding kelas eksperimen. Kealas eksperimen jenjang C2 19,25%, C3 16,07%, C4

20,13%, C5 11,3%, C6 30,35% lebih unggul dari kelas pembanding. Dari setiap jenjang

kognitif rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas pembanding. Ini menunjukkan

bahwa dengan menggunakan media animasi dalam proses pembelajaran, siswa akan mudah

menguasai konsep-konsep yang ada dalam materi, sehingga soal dengan berbagai jenjang yang

diberikan bisa dijawab oleh sebagian besar siswa.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar siswa untuk mengukur penguasaan konsep

dengan menggunakan media animasi mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan data

gain sebesar 0,74 yang dikategorikan tinggi, dengan signifikasi perbedaan penguasaan konsep

antar kelompok penelitian adalah 0,005 yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan media animasi secara signifikan dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem

sirkulasi siswa dibanding pembelajaran dengan media gambar.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian, hal yang disarankan oleh peneliti adalah agar sebelum

proses pembelajaran dilakukan, media yang akan digunakan diipersiapkan lebih dulu sehingga

38

Page 39: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

waktu yang digunakan bisa maksimal. Dari hasil penelitin ini disarankan agar ada penelitian

berikutnya tentang media animasi pada materi yang lain.

39

Page 40: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

DAFTAR PUSTAKA

Asra, Darmawan, Reina. 2009. Komputer dan Media Pendidikan si sekolah Dasar. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

India, 2010. Penggunaan Animasi dalam Pelajaran Biologi.

http://biosman11.blogspot.com/2010/03/penggunaan-animasi-dalam-

pembelajaran.html. Diakses tanggal 23 Mei 2010.

McClean, P, Jhonson C, Rogers R, Daniels L, Reber J, Slator B M, Terpstra J, White A.

(2005). Molecular and Cellular Biology Animations: Development and Impact on

Student Learning. Departemat of Plant, Departeement of Biological Sciences, School

Education, Departemat of Statistics, Departemat of Computer Science: North Dakota

State University.

Noviari, N. 2009. Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Perkrmbangan

Akuntansi. Skripsi. Bali. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

http://eujurnal.unud.ac.id/abstrak/naniek%20noviari(1).pdf. Diakses tanggal 30 Mei

2010.

O’Day, D H. 2006. Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective,

High-Quality Teaching Animations. Department of Biology, University of Toronto at

Mississauga, Mississauga, Ontario, Canada L5L 1C6.

Puspita, G. N. 2008. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembalajaran Biologi.

http://www.scribd.com/doc/35945204/Penggunaan-Multimedia-Interaktif-Reproduksi-Hewan-

untuk-Meningkatkan-Keterampilan-Generik-dan-Berpikir-Kritis-Siswa-SMP

Putantri, Nutirta. 2007. Komputer Sebagai Alat Bantu Pembelajaran.

http://nuritaputranti.wordpress.com/2007/08/23/komputer-sebagai-alat-bantu-

pembelajaran/#comment-3333. Diakses tanggal 23 Mei 2010.

Radita, A. 2010. Kajian Implementasi penggunaan Media Pembelajaran dalam Pembelajaran

Biologi di SMA Kelas XI di Kabupaten Ogan Ilir. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas

Sriwijaya.

Riduwan. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Pemula. Jakarta: Alphabeta.

40

Page 41: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Saguni, F. 2006. Prinsip-prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan

Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar. Palu: Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/01%20-%20Prinsip-Prinsip%20Kognitif%20Pembelajaran%20Multimedia=Peran%20Modality%20dan%20Contiguity%20Terhadap%20Peningkatan%20Hasil%20Belajar.pdf Diakses tanggal 26 April 2011.

Sahin, Sami (2006). Computer Simulation In Education: Implications for Distance Education. Gazi University: Turkey

Soendari. 2010. Pengaruh Media Animasi Komputer terhadap Hasil Belajar Sains Anak Tunagrahita Ringan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. 1999. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Wiryokusumo, I. 2002. “Inovasi Pendidikan Sebagai Usaha Menciptakan Manusia Belajar”.

Makalah Seminar Pendidikan HMJ TEP Universitas Negeri Malang.

41

Page 42: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

42

Page 43: MAKALAH HASIL PENELITIAN - masbudhi.files.wordpress.com  · Web viewDari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69% siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31%

Daftar nilai tiap pertemuan

Angket

Silabus

Rpp

Soal

Kunci

Deskripsi data / perhitungan

Surat usul judul

Sk pembimbing

Surat izin diknas

Surat keterangan telah melakukan penelitian dari sekolah

Surat keterangan bebas peminjaman alat

43


Related Documents