YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
  • HUBUNGAN KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,

    KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA

    DENGAN NILAI PERUSAHAAN

    (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

    2014)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Akuntansi

    Oleh:

    Cindy Leony Santoso

    NIM : 122114108

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    HUBUNGAN KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,

    KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA

    DENGAN NILAI PERUSAHAAN

    (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

    2014)

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Stud iAkuntansi

    Oleh:

    Cindy Leony Santoso

    NIM: 122114108

    PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2017

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    ‘Other things may change us, but we

    start and end with the family’

    ^ Anthony Brandt.

    Skripsi ini kupersembahkan untuk Allah SWT

    Kedua orangtua terhebatku, mami dan papi yang aku

    sayang dan aku banggakan

    Keluarga besar yang selalu mensupport

    Mbak Anandita sahabatku tersayang yang sudah

    meminjami laptop

    Sahabat-sahabatku: Jodi, Yoshua, Lintang, Wawan,

    Ando yang turut membantu dan memberikan semangat

    Keponakanku tersayang: Hilmi, Stella, Hokky yang

    menjadi motivasi untuk cepat menyelesaikan skripsi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    FAKULTAS EKONOMI

    JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

    Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

    HUBUNGAN KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,

    KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA

    DENGAN NILAI PERUSAHAAN Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

    di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

    dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 11 Januari 2017 adalah hasil karya saya.

    Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

    ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

    dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

    yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

    saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

    atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

    orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

    Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

    dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

    tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

    tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

    sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

    terima.

    Yogyakarta, 28 Februari 2017

    Yang membuat pernyataan,

    Cindy Leony Santoso

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Cindy Leony Santoso

    NIM : 122114108

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

    HUBUNGANKEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,

    KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA

    DENGAN NILAI PERUSAHAAN

    Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

    di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

    Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

    Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

    dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan

    secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk media

    lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

    memberi royalti kepada saya sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta

    Pada tanggal, 28 Februari 2017

    Yang membuat pernyataan,

    Cindy Leony Santoso

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

    melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

    skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

    Universitas Sanata Dharma.

    Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

    dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

    kasih yang tak terhingga kepada:

    1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata

    Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

    mengembangkan kepribadian kepada penulis.

    2. Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak. selaku pembimbing yang telah

    membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    3. Bapak Daniel Santoso dan Ibu Triniah, kedua orang tuaku yang selalu

    memberi motivasi, dana, dan semangat selama penyusunan skripsi.

    4. Orang-orang tersayangku: Anandita, Hilmi, Stella,Wira, Hokky yang selalu

    memberi semangat untuk mengerjakan skripsi.

    5. Sahabat Plantangan Kelas C: Lintang, Ando, Wawan, Rexa, Adit, Yosef,

    Louren, Herry, Miko yang berjuang bersama dari semester awal dan saling

    memberi motivasi.

    6. Sahabat Kos Roy: Yurike, Riska Putri, Jia, Fera, dan Mas Tejo yang

    memberi dukungan dan semangat.

    7. Teman-temanku Jodi, Yoshua, Miktam, Dawan, Vino, Rifky, Tirta, Debby,

    Rika, Santo, Agung yang memberi semangat untuk mengerjakan skripsi.

    8. Teman-teman kelas MPAT Pak Anto: Lave, Thomas, Aldo, Pascalis, Donna,

    Adventia, YohanaWayah, Cicilia, Wasi, Benedictus, Dian Christi yang mau

    berbagi ide serta memberikan masukan-masukan yang positif kepada penulis.

    9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh

    karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat

    bermanfaat bagi pembaca.

    Yogyakarta, 14 November 2016

    Cindy Leony Santoso

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .......................... v

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................... vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii

    HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. ix

    HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xii

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiv

    ABSTRAK ........................................................................................................... xv

    ABSTRACT ......................................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5 E. Sistematika Penulisan .................................................................. 6

    BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

    A. Nilai Perusahaan........................................................................... 7 B. Keputusan Investasi ..................................................................... 9 C. Keputusan Pendanaan .................................................................. 11 D. Kebijakan Dividen ....................................................................... 16 E. Tingkat Inflasi .............................................................................. 21 F. Tingkat Suku Bunga ..................................................................... 23 G. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan ........... 25 H. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan ........ 27 I. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan ............. 29 J. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan .................... 31 K. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan .......... 32 L. Penelitian Terdahulu .................................................................... 34 M. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 37

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 39

    A. Jenis Penelitian ............................................................................. 39 B. Populasi Sasaran dan Sampel ....................................................... 39 C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 40

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    D. Definisi Operasional..................................................................... 40 E. Teknik Analisis Data .................................................................... 42

    1. Mengumpulkan Data .............................................................. 42 2. Menghitung Price to Book Value, Price Earnings Ratio, Debt to

    Equity Ratio, Dividend Payout Ratio, Tingkat Inflasi dan Suku

    Bunga ..................................................................................... 43

    a. Menghitung Price to Book Value ......................................... 43

    b. Menghitung Price Earning Ratio ..................................... 43

    c. Menghitung Debt to Equity Ratio .................................... 43

    d. Menghitung Dividend Payout Ratio ................................ 44

    e. Tingkat Inflasi .................................................................. 44

    f. Tingkat Suku Bunga ......................................................... 44

    3. Melakukan Statistik Deskriptif .............................................. 45 4. Mengklasifikasi Data ............................................................. 45

    a. Mengklasifikasi Data Price to Book Value ...................... 46 b. Mengklasifikasi Data Price Earnings Ratio .................... 47 c. Mengklasifikasi Data Debt to Equity Ratio ..................... 47 d. Mengklasifikasi Data Dividend Payout Ratio .................. 48 e. Mengklasifikasi Data Tingkat Inflasi ............................... 49 f. Mengklasifikasi Data Tingkat Suku bunga ...................... 50

    5. Melakukan Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) .................. 51 6. Menarik Kesimpulan .............................................................. 54

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 55

    A. Populasi Sasaran ......................................................................... 55 B. Profil Perusahaan ........................................................................ 57

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................... 62

    A. Analisis Data ................................................................................. 62 1. Pengumpulan Data................................................................... 62 2. Penghitungan Price to Book Value (PBV), Price Earnings Ratio

    (PER), Debt to Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio

    (DPR), Tingkat Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga ................... 63

    a. Penghitungan Price to Book Value .................................... 63 b. Penghitungan Price Earnings Ratio .................................. 64 c. Penghitungan Debt to Equity Ratio ................................... 65 d. Penghitungan Dividend Payout Ratio ............................... 66 e. Perhitungan Tingkat Inflasi ............................................... 67 f. Perhitungan Tingkat Suku Bunga ...................................... 68

    3. Statistik Deskriptif ................................................................... 69 a. Statistik Deskriptif Price to Book Value ............................ 69 b. Statistik Deskriptif Price Earnings Ratio .......................... 71 c. Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio ........................... 75 d. Statistik Deskriptif Dividend Payout Ratio ....................... 78 e. Statistik Deskriptif Tingkat Inflasi .................................... 80 f. Statistik Deskriptif Tingkat Suku Bunga ........................... 83

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    4. Analisis Tabulasi Silang (Crosstabs) ...................................... 86 a. Analisis Tabulasi Silang Price Earnings Ratio dengan Price

    to Book Value ..................................................................... 86

    b. Analisis Tabulasi Silang Debt to Equity Ratio dengan Price to Book Value ..................................................................... 88

    c. Analisis Tabulasi Silang Dividend Payout Ratio dengan Price to Book Value ..................................................................... 89

    d. Analisis Tabulasi Silang Tingkat Inflasi dengan Price to Book Value ......................................................................... 90

    e. Analisis Tabulasi Silang Tingkat Suku Bunga dengan Price to Book Value ........................................................... 91

    B. Pembahasan ................................................................................... 93 1. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan ...... 93 2. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan ... 94 3. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan ........ 95 4. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan ............... 97 5. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan ...... 98

    BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 100

    A. Kesimpulan .................................................................................. 100 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 100 C. Saran ............................................................................................. 101

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 102

    LAMPIRAN ......................................................................................................... 109

    LAMPIRAN I Data Populasi Sasaran........................................................ 110

    LAMPIRAN II Data Price to Book Value .................................................. 111

    LAMPIRAN III Data Price Earnings Ratio ................................................. 116

    LAMPIRAN IV Data Debt to Equity Ratio .................................................. 121

    LAMPIRAN V Data Dividend Payout Ratio .............................................. 122

    LAMPIRAN VI Data Tingkat Inflasi ........................................................... 127

    LAMPIRAN VII Data Tingkat Suku Bunga .................................................. 128

    LAMPIRAN VIII Pengklasifikasian Price to Book Value .............................. 129

    LAMPIRAN IX Pengklasifikasian Price Earnings Ratio ............................ 130

    LAMPIRAN X Pengklasifikasian Debt to Equity Ratio ............................. 131

    LAMPIRAN XI Pengklasifikasian Dividend Payout Ratio ......................... 132

    LAMPIRAN XII Pengklasifikasian Tingkat Inflasi ...................................... 133

    LAMPIRAN XIII Pengklasifikasian Tingkat Suku Bunga ............................. 134

    LAMPIRAN XIV Data Hasil Tabulasi Silang ................................................ 135

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 3.1 Kriteria Pengujian Kekuatan Hubungan ............................................ 52

    Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran .................................................. 55

    Tabel 4.2 Populasi Sasaran Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

    Tahun 2010-2014 ............................................................................... 56

    Tabel 5.1 Perhitungan Price to Book Value ....................................................... 63

    Tabel 5.2 Perhitungan Price Earnings Ratio ..................................................... 64

    Tabel 5.3 Perhitungan Debt to Equity Ratio....................................................... 65

    Tabel 5.4 Perhitungan Dividend Payout Ratio ................................................... 66

    Tabel 5.5 Perhitungan Tingkat Inflasi ................................................................ 67

    Tabel 5.6 Perhitungan Tingkat Suku Bunga ...................................................... 68

    Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Price to Book Value ............................................ 69

    Tabel 5.8 Tabel Frekuensi Price to Book Value ................................................. 71

    Tabel 5.9 Statistik Deskriptif Price Earnings Ratio........................................... 72

    Tabel 5.10 Tabel Frekuensi Price Earnings Ratio ............................................... 74

    Tabel 5.11 Statistik Deskriptif Debt to Equity Ratio ........................................... 75

    Tabel 5.12 Tabel Frekuensi Debt to Equity Ratio ................................................ 77

    Tabel 5.13 Statistik Deskriptif Dividend Payout Ratio ........................................ 78

    Tabel 5.14 Tabel Frekuensi Dividend Payout Ratio ............................................ 80

    Tabel 5.15 Statistik Deskriptif Tingkat Inflasi ..................................................... 81

    Tabel 5.16 Tabel Frekuensi Tingkat Inflasi ......................................................... 83

    Tabel 5.17 Statistik Deskriptif Suku Bunga ......................................................... 83

    Tabel 5.18 Tabel Frekuensi Suku Bunga ............................................................. 86

    Tabel 5.19 Tabel Crosstabulation Price Earnings Ratio dengan Price to Book

    Value................................................................................................... 86

    Tabel 5.20 Symmetric Measures Price Earnings Ratio dengan Price to Book Value

    ............................................................................................................ 87

    Tabel 5.21 Tabel Crosstabulation Debt to Equity Ratio dengan Price to Book

    Value................................................................................................... 88

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    Tabel 5.22 Symmetric Measures Debt to Equity Ratio dengan Price to Book Value

    ............................................................................................................ 88

    Tabel 5.23 Tabel Crosstabulation Dividend Payout Ratio dengan Price to Book

    Value................................................................................................... 89

    Tabel 5.24 Symmetric Measures Dividend Payout Ratio dengan Price to Book

    Value................................................................................................... 90

    Tabel 5.25 Tabel Crosstabulation Tingkat Inflasi dengan Price to Book Value . 90

    Tabel 5.26 Symmetric Measures Tingkat Inflasi dengan Price to Book Value .... 91

    Tabel 5.27 Tabel Crosstabulation Tingkat Suku Bunga dengan Price to Book

    Value................................................................................................... 92

    Tabel 5.28 Symmetric Measures Tingkat Suku Bunga dengan Price to Book Value

    ............................................................................................................ 92

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 38

    Gambar 5.1 Histogram Price Earnings Ratio...................................................... 51

    Gambar 5.2 Histogram Tingkat Inflasi ................................................................ 82

    Gambar 5.3 Histogram Tingkat Suku Bunga ...................................................... 85

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    ABSTRAK

    HUBUNGAN KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN,

    KEBIJAKAN DIVIDEN, TINGKAT INFLASI DAN SUKU BUNGA

    DENGAN NILAI PERUSAHAAN

    Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

    di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

    Cindy Leony Santoso

    NIM: 122114108

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta

    2016

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keputusan

    investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga

    dengan nilai perusahaan.

    Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data yang digunakan adalah data

    sekunder yang diperoleh dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik

    analisa data yang digunakan adalah analisis tabulasi silang.

    Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) keputusan investasi memiliki

    hubungan yang lemah dan negatif dengan nilai perusahaan, 2) keputusan

    pendanaan memiliki hubungan yang sangat lemah dan positif dengan nilai

    perusahaan, 3) kebijakan dividen memiliki hubungan yang sangat lemah dan

    negatif dengan nilai perusahaan, 4) tingkat inflasi memiliki hubungan yang sangat

    lemah dan negatif dengan nilai perusahaan, dan 5) tingkat suku bunga memiliki

    hubungan yang sangat lemah dan positif dengan nilai perusahaan.

    Kata kunci: Nilai Perusahaan, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,

    Kebijakan Dividen, Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    ABSTRACT

    THE RELATION OF INVESTMENT DECISION, FINANCING DECISION,

    DIVIDEND POLICY, INFLATION AND INTEREST RATES WITH FIRM

    VALUE

    An Empirical Studies on The Manufacturing Company

    on the Indonesia Stock Exchange in 2010-2014

    Cindy Leony Santoso

    NIM: 122114108

    Sanata Dharma University

    Yogyakarta

    2016

    The research objective is to determine the relationship among the

    investment decision, the financing decision, the dividend policy, the inflation

    rateand interest rate with the firm value.

    The type of research was empirical study. The data was secondary data obtained

    using the documentation techniques. Technique analysis the data used was

    analysis cross tabulation.

    The results of data analysis showed that 1) the investment decision has

    weak and negative relation with firm value, 2) the financing decision has very weak and positive relation with firm value, 3) the dividend policy has very weak and negative

    relation with firm value, 4 ) the inflation rate have a very weak and negative relation with

    firm value, and 5) the interest rates have a very weak and positive relation with firm

    value.

    Keywords: Firm Value, Investment Decision, Financing Decision, Dividend

    Policy, Inflation Rate, Interest Rate.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pada dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan,

    teknologi, serta kondisi perekonomian yang dapat menyebabkan timbulnya

    persaingan di dunia bisnis. Setiap perusahaan memiliki banyak tujuan, salah

    satu tujuan perusahaan yaitu memperoleh atau menghasilkan laba yang

    maksimum dengan harapan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai

    perusahaan yang meningkat akan tercermin dari peningkatan kemakmuran

    pemegang saham.

    Tujuan yang ingin dicapai oleh manajer perusahaan adalah meningkatkan

    nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan meliputi

    keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen

    (Noerirawan, 2012). Dalam meningkatkan nilai perusahaan bisa juga

    dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan seperti tingkat inflasi dan suku

    bunga.

    Keputusan investasi sangat penting karena akan berpengaruh terhadap

    keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan dan merupakan inti dari seluruh

    analisis keuangan (Brealy dan Myers, 2000). Nilai perusahaan yang dibentuk

    melalui nilai pasar saham, sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.

    Keputusan investasi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana perusahaan

    yang berasal dari sumber pendanaan. Keputusan pendanaan berkaitan dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    penentuan struktur modal yang tepat bagi perusahaan. Tujuan dari keputusan

    pendanaan adalah cara perusahaan menentukan sumber dana yang optimal

    untuk mendanai berbagai alternatif investasi, sehingga dapat memaksimalkan

    nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya (Septia, 2015).

    Selain keputusan investasi dan keputusan pendanaan, dalam keputusan

    pembagian dividen perlu mempertimbangkan kelangsungan hidup dan

    pertumbuhan perusahaan. Bagi investor yang berinvestasi tentu tingkat

    keuntungan yang akan diperoleh dari investasi yang ditanamkan berupa

    capital gain dan dividen yang merupakan bagian keuntungan yang diberikan

    kepada para pemegang saham. Manajer harus memutuskan laba yang

    didapatkan perusahaan selama satu periode akan dibagikan semuanya atau

    hanya sebagian saja yang dibagikan sebagai dividen dan sisanya ditahan

    perusahaan atau sering disebut laba ditahan (retained earning).

    Selain keputusan keuangan, dari faktor eksternal perusahaan seperti inflasi

    dan suku bunga yang bisa juga untuk meningkatkan nilai perusahaan. Inflasi

    merupakan proses dari kenaikan harga-harga umum barang-barang secara

    terus menerus (Nopirin, 2000). Laju inflasi yang tinggi akan mendorong

    kenaikan harga bahan baku dan meningkatkan berbagai biaya operasi

    perusahaan, menyebabkan harga jual barang meningkat dan menurunkan daya

    beli masyarakat. Hal ini berdampak pada turunnya penjualan perusahaan,

    sehingga keuntungan dan kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan

    (Dwipartha, 2013).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Suku bunga adalah harga yang harus dibayar atas modal pinjaman dan

    dividen serta keuntungan modal yang merupakan hasil dari modal ekuitas

    (Brigham dan Houston, 2001: 158). Suku bunga yang berlaku di Indonesia

    adalah suku bunga Bank Indonesia (SBI) selama lima tahun terakhir

    mengalami fluktuasi. Setelah suku bunga dikendalikan oleh Bank Indonesia,

    maka fluktuasi suku bunga sudah terkendali.

    Tingkat suku bunga yang tinggi merupakan sinyal negatif terhadap harga

    saham, karena dengan kenaikan tingkat suku bunga akan meningkatkan beban

    bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan

    mengakibatkan laba per saham juga menurun dan akhirnya akan berakibat

    turunnya harga saham di pasar. Penurunan laba bersih menyebabkan para

    investor menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada

    investasi berupa tabungan ataupun deposito (Noerirawan, 2012). Sebaliknya,

    penurunan tingkat suku bunga, akan menaikkan harga saham di pasar dan laba

    bersih per saham, sehingga mendorong harga saham meningkat (Samsul,

    2006).

    Beberapa peneliti mengungkapkan seperti Naiborhu (2014), bahwa

    keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap

    nilai perusahaan, sedangkan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap

    nilai perusahaan. Septia (2015), keputusan investasi berpengaruh terhadap

    nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan dan kebijakan dividen tidak

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Utomo (2009), keputusan investasi

    dan keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    menurut Sari (2013), tingkat inflasi dan suku bunga tidak berpengaruh

    terhadap nilai perusahaan. Aszhari (2014) bahwa tingkat inflasi tidak

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan menurut Rakhimsyah dan

    Gunawan (2011), bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai

    perusahaan.

    Hasil dari peneliti-peneliti terdahulu yang meneliti hubungan nilai

    perusahaan dengan kelima variabel tersebut, dapat dilihat bahwa masih

    terdapat ketidakkonsistenan. Penulis bermaksud menggabungkan kelima

    variabel tersebut dalam penelitian ini. Berdasarkan hal tersebut, penulis

    mengambil judul “Hubungan Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,

    Kebijakan Dividen, Tingkat Inflasi dan Suku Bunga dengan Nilai

    Perusahaan”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian

    ini, yaitu:

    1) Bagaimana hubungan keputusan investasi dengan nilai perusahaan?

    2) Bagaimana hubungan keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan?

    3) Bagaimana hubungan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan?

    4) Bagaimana hubungan tingkat inflasi dengan nilai perusahaan?

    5) Bagaimana hubungan tingkat suku bunga dengan nilai perusahaan?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian ini

    bertujuan untuk:

    1) Mengetahui hubungan keputusan investasi dengan nilai perusahaan.

    2) Mengetahui hubungan keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan.

    3) Mengetahui hubungan kebijakan dividen dengan nilai perusahaan.

    4) Mengetahui hubungan tingkat inflasi dengan nilai perusahaan.

    5) Mengetahui hubungan tingkat suku bunga dengan nilai perusahaan.

    D. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:

    1) Bagi Penulis

    Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah

    pengetahuan mengenai hubungan keputusan investasi, keputusan

    pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga dengan nilai

    perusahaan.

    2) Bagi Perusahaan

    Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk pengambilan keputusan

    oleh manajemen perusahaan dengan hubungan keputusan investasi,

    keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga

    dengan nilai perusahaan.

    3) Bagi Peneliti Selanjutnya

    Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

    pada penelitian selanjutnya berkaitan dengan keputusan investasi,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga

    yang memiliki hubungan dengan nilai perusahaan.

    E. Sistematika Penulisan

    BAB I Pendahuluan

    Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan

    manfaat penelitian bagi pihak-pihak terkait, serta sistematika

    penulisan.

    BAB II Landasan Teori

    Berisi teori pendukung dan hasil penelitian terdahulu

    BAB III Metode Penelitian

    Berisi tentang jenis penelitian, populasi sasaran, teknik

    pengumpulan data, definisi operasional variabel-variabel penelitian

    yang akan diteliti termasuk cara pengukurannya, dan teknik

    analisis.

    BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian

    Berisi tentang cara peneliti menentukan populasi sasaran, serta

    daftar dan profil perusahaan yang menjadi populasi sasaran

    penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Nilai Perusahaan

    Weston dan Copeland (1992), nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai

    nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap

    emiten bersangkutan. Weston dan Copeland (1992) mengatakan konsep dasar

    nilai perusahaan adalah nilai perusahaan merupakan penjumlahan dari hutang

    dan ekuitas berdasarkan nilai pasar. Tujuan manajemen adalah

    memaksimumkan nilai perusahaan maka perusahaan harus memilih rasio

    hutang terhadap ekuitas yang menghasilkan nilai perusahaan sebesar mungkin.

    Husnan dan Pudjiastuti (2002:7), nilai perusahaan merupakan harga yang

    bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual,

    sedangkan menurut Keown, et al (2004) nilai perusahaan merupakan nilai

    pasar atas surat berharga hutang dan ekiutas perusahaan yang beredar. Harga

    yang bersedia dibayar oleh calon pembeli diartikan sebagai harga pasar atas

    perusahaan itu sendiri. Pada bursa saham, harga pasar berarti harga yang

    bersedia dibayar oleh investor untuk setiap lembar saham perusahaan. Dapat

    dikatakan bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap

    perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham.

    Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai

    perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tinggi kemakmuran pemegang saham

    (Brigham dan Houston, 2006). Nilai perusahaan yang tinggi menjadi

    keinginan bagi para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    tinggi menunjukan tingkat kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai

    perusahaan yang tinggi akan mempengaruhi pada kinerja perusahaan saat ini

    namun juga pada prospek perusahaan di masa depan.

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010), nilai

    perusahaan dapat dihitung menggunakan Price to Book Value (PBV). Nilai

    pasar berbeda dari nilai buku. Jika nilai buku merupakan harga yang dicatat

    pada nilai saham perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang

    terjadi di pasar bursa tertentu yang terbentuk oleh permintaan dan penawaran

    saham oleh para pelaku pasar. Rasio nilai pasar memberikan manajemen suatu

    indikasi tentang hal yang dipikirkan oleh investor tentang kinerja masa lalu

    dan prospek perusahaan dimasa depan (Nurhayati, 2013).

    Berdasarkan pendekatan konsep nilai pasar atau Price to Book Value

    tersebut, harga saham dapat diketahui berada di atas atau di bawah nilai

    bukunya. Price to Book Value (PBV) yang tinggi akan membuat investor

    yakin atas prospek perusahaan di masa mendatang. Keberadaan rasio Price to

    Book Value (PBV) sangat penting bagi para investor maupun calon investor

    untuk menetapkan keputusan investasi. Menurut Hamidah, Hartini, dan

    Mardiyati (2015:401), rumus PBV berupa market price per share (harga pasar

    saham) yang dipakai adalah harga penutupan harian (closing price) yang

    dirata - ratakan pertahun dan Book Value per share (nilai buku per lembar

    saham) adalah sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    B. Keputusan Investasi

    Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka panjang, sehingga

    keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik, karena

    mempunyai konsekuensi jangka panjang. Fama (1978) menyatakan bahwa

    nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat

    tersebut diartikan bahwa keputusan investasi itu penting karena untuk

    mencapai tujuan perusahaan hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi

    perusahaan.

    Teori-teori yang mendasari keputusan investasi, antara lain:

    1) Signalling Theory

    Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Michael Spense di dalam

    artikelnya tahun 1973. Teori tersebut menyatakan bahwa pengeluaran

    investasi memberikan sinyal positif terhadap pertumbuhan perusahaan di

    masa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai

    indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Teori ini

    menunjukkan bahwa pengeluaran investasi yang dilakukan oleh

    perusahaan memberikan sinyal, khususnya kepada investor maupun

    kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa mendatang.

    Pengeluaran investasi yang dilakukan oleh manajer pastinya telah

    memperhitungkan return yang akan diterima dan hal tersebut sudah pasti

    akan memilih pilihan yang paling menguntungkan perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    2) Fisherian’s Theory

    Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Irving Fisher, yang

    merupakan ekonom neoklasik berkebangsaan Amerika. Teori tersebut

    menyatakan bahwa dengan adanya asimetri informasi antara investor

    dengan manajemen maka investor sebagai pihak luar tidak dapat melihat

    perilaku manajemen dalam membuat keputusan investasi sehingga akan

    melakukan investigasi perilaku manajer melalui sisi lain (Naiborhu, 2014).

    Keputusan investasi merupakan keputusan yang menyangkut

    keputusan dalam pendanaan yang berasal dari dalam maupun dari luar

    perusahaan pada berbagai bentuk investasi (Purnamasari dkk, 2009).

    Keputusan investasi dapat dikelompokkan kedalam investasi jangka

    pendek seperti investasi kedalam kas, surat-surat berharga jangka pendek,

    piutang, dan persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk

    tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi, dan aktiva tetap

    lainnya (Wiksuana dkk, 2001). Aktiva jangka pendek didefinisikan

    sebagai aktiva dengan jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang

    dari satu siklus bisnis, dana yang diinvestasikan pada aktiva jangka pendek

    diharapkan akan diterima kembali dalam waktu dekat atau kurang dari satu

    tahun dan diterima sekaligus. Aktiva jangka panjang didefinisikan sebagai

    aktiva dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, dana yang ditanamkan

    pada aktiva jangka panjang akan diterima kembali dalam waktu lebih dari

    satu tahun dan kembalinya secara bertahap (Hidayat, 2010).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Keputusan investasi yang tepat akan dapat menghasilkan kinerja yang

    optimal sehingga memberikan suatu sinyal positif kepada investor yang

    akan meningkatkan harga saham dan nilai perusahaan. Sesuai dengan

    pernyataan signalling theory yang menyatakan pengeluaran investasi

    memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang

    akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai

    perusahaan.

    Penelitian ini menggunakan proksi Price Earnings Ratio (PER) yang

    merupakan indikasi penilaian pasar modal terhadap kemampuan

    perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan potensial

    perusahaan di masa datang. Rasio ini menunjukkan seberapa banyak

    investor bersedia membayar untuk setiap laba yang dilaporkan (Brigham

    dan Houston, 2011). Semakin besar Price Earnings Ratio (PER) suatu

    saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap

    pendapatan bersih per sahamnya. PER juga merupakan rasio yang

    menunjukkan tingkat pertumbuhan perusahaan. PER yang tinggi

    menunjukkan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus dan risikonya

    rendah. Rumus PER menurut (Septia, 2015):

    C. Keputusan Pendanaan

    Keputusan pendanaan dapat diartikan sebagai keputusan yang menyangkut

    struktur keuangan perusahaan (financial structure). Struktur keuangan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    perusahaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang meliputi

    hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Setiap

    perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu struktur

    modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm) dan

    meminimalkan biaya modal (cost of capital) (Septia, 2015).

    Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut

    komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di

    dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal

    dan pendanaan eksternal. Pendanaan internal dapat diperoleh dari sumber laba

    ditahan dan depresiasi, sedangkan pendanaan eksternal dapat diperoleh para

    kreditur atau yang disebut dengan hutang dari pemilik, peserta, atau

    pengambil bagian dalam perusahaan atau yang disebut sebagai modal.

    Proporsi atau bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam

    memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan

    (Naiborhu, 2014).

    Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar baik dalam memperoleh

    maupun menggunakan dana harus didasarkan pada efisiensi dan efektifitas.

    Efisiensi penggunaan dana berarti bahwa setiap rupiah dana yang ditanamkan

    dalam aktiva harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk menghasilkan

    tingkat keuntungan investasi yang maksimal. Fungsi penggunaan dana

    meliputi perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva dalam aktiva

    lancar maupun aktiva tetap. Pengalokasian dana harus didasarkan pada

    perencanaan yang tepat, agar dana yang mengganggur menjadi kecil. Efisiensi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    penggunaan dana secara langsung dan tidak langsung akan menentukan besar

    kecilnya tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi (Septia, 2015).

    Terdapat beberapa teori yang berkenaan dengan struktur modal,

    diantaranya yaitu trade-off theory, pecking order theory, signalling theory dan

    agency approach.

    a. Trade-off theory

    Trade-off theory menyatakan bahwa perusahaan menukar manfaat

    pajak dari pendanaan utang dengan masalah yang ditimbulkan oleh potensi

    kebangkrutan (Brigham dan Houston, 2011). Esensi trade-off theory dalam

    struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang

    timbul sebagai akibat penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar,

    tambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan karena

    penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak

    diperbolehkan. Trade-off theory telah mempertimbangkan berbagai faktor

    seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan personal tax dalam

    menjelaskan tentang suatu perusahaan memilih suatu struktur modal

    tertentu (Husnan, 2013).

    Kesimpulan trade-off theory adalah penggunaan hutang akan

    meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu.

    Walaupun model ini tidak dapat menentukan secara tepat struktur modal

    yang optimal, namun model tersebut memberikan kontribusi penting yaitu:

    1) Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya menggunakan

    sedikit hutang.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    2) Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak

    menggunakan hutang dibandingkan dengan perusahaan yang

    membayar pajak rendah.

    b. Pecking Order Theory

    Pecking Order Theory menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan

    dimana manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba

    ditahan, hutang dan penerbitan saham sebagai pilihan terakhir (Hanafi,

    2004). Myers (1984) dalam Husnan (2013) mengemukakan argumentasi

    mengenai adanya kecenderungan suatu perusahaan untuk menentukan

    pemilihan sumber pendanaan yang berdasarkan pada pecking order theory.

    Teori ini disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa

    perusahaan akan menentukan hirarki sumber dana yang paling disukai.

    Secara ringkas teori tersebut menyatakan bahwa:

    a) Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi

    perusahaan).

    b) Apabila perusahaan memerlukan pendanaan dari luar (eksternal

    financing), maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling

    aman terlebih dahulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi,

    kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti

    obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi,

    saham baru diterbitkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    c. Signalling Theory

    Signalling theory menjelaskan bahwa perusahaan yang meningkatkan

    hutang dapat dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek

    perusahaan di masa yang akan datang. Peningkatan hutang juga dapat

    diartikan pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar

    kewajibannya di masa yang akan datang atau risiko bisnis yang rendah,

    sehingga penambahan hutang akan memberikan sinyal positif (Brigham

    dan Houston, 2011).

    d. Agency Approach

    Menurut agency approach penggunaan hutang adalah salah satu cara

    untuk mengurangi konflik keagenan yang terjadi antara pemegang saham

    dengan manajer. Konflik keagenan mungkin terjadi ketika perusahaan

    memiliki lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk mendukung operasi

    utama perusahaan. Manajer sering kali menggunakan kelebihan kas ini

    untuk mendanai fasilitas-fasilitas untuk kepentingan mereka sendiri.

    Bahkan tidak tertutup kemungkinan para manajer melakukan investasi

    walaupun investasi tersebut tidak dapat memaksimalkan nilai pemegang

    saham. Pendanaan dengan hutang diharapkan dapat mengurangi keinginan

    manajer untuk menggunakan free cash flow dan memberikan dampak

    disiplin pada manajer. Penggunaan hutang akan memaksa manajer untuk

    menghemat kas dengan menghilangkan pengeluaran yang tidak diperlukan

    (Husnan, 2013).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal,

    yaitu dana yang berasal dari aliran kas dan laba ditahan. Dana internal lebih

    disukai karena memungkinkan perushaan untuk tidak memperoleh sorotan

    dari publik akibat penerbitan saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam

    bentuk hutang daripada penerbitan saham baru karena dua alasan yaitu

    pertimbangan biaya emisi, dimana biaya emisi obligasi lebih murah

    dibandingkan biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan

    saham baru akan menurunkan harga saham lama. Alasan kedua adalah adanya

    kekhawatiran manajer bahwa penerbitan saham baru dapat ditafsirkan sebagai

    kabar buruk oleh pemodal (Myers, 1996).

    Keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang

    berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan sangat mempengaruhi nilai

    perusahaan. Keputusan pendanaan dalam penelitian ini dikonfirmasikan

    melalui Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini menunjukkan perbandingan

    antara pembiayaan dan pendanaan melalui hutang dengan pendanaan melalui

    ekuitas. Rumus DER menurut (Brigham dan Houston, 2001):

    D. Kebijakan Dividen

    Dividen adalah proporsi pembagian laba yang diperoleh perusahaan yang

    dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan. Apabila perusahaan

    penerbit saham mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan

    pemegang saham akan menikmati keuntungan dalam bentuk dividen yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    besar pula. Dividen diartikan sebagai pembagian laba kepada para pemegang

    saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh

    masing-masing pemilik.

    Kebijakan dividen merupakan keputusan yang berkaitan dengan

    penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan laba tersebut

    dapat dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk diinvestasikan

    kembali (Husnan, 2013). Kebijakan dividen optimal adalah kebijakan dividen

    yang menghasilkan keseimbangan antara dividen saat ini, pertumbuhan

    dimasa depan, dan memaksimalkan harga saham perusahaan (Brigham dan

    Houston, 2011). Dividen dapat dibagikan dalam bentuk tunai (cash dividend),

    aktiva yang lain (property dividend), surat hutang (notes dividend), ataupun

    saham (stock dividend). Kebijakan dividen didasarkan pada pertimbangan

    kepentingan pemegang saham dan juga kepentingan perusahaan.

    Menurut Kolb (1983) kebijakan dividen penting karena dua alasan, yaitu:

    1) Pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham.

    2) Laba yang ditahan (retained earning) merupakan sumber tambahan modal

    sendiri yang terbesar dan terpenting untuk pertumbuhan perusahaan.

    Beberapa teori mengenai kebijakan dividen diantaranya:

    1) Teori Dividend Irrelevan

    Miller dan Modligiani mengemukakan teori bahwa kebijakan dividen

    tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan karena rasio

    pembayaran dividen hanyalah rincian dan tidak mempengaruhi

    kesejahteraan pemegang saham. Nilai suatu perusahaan hanya bergantung

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    pada laba yang dihasilkan oleh asetnya, bukan pada tentang laba itu

    dipisahkan antara dividen dan laba ditahan (Brigham dan Houston, 2011).

    2) Teori Bird in the Hand

    Menurut teori bird in the hand, pemegang saham lebih menyukai

    dividen tinggi dibandingkan dengan dividen yang akan dibagikan di masa

    yang akan datang dan capital gains. Teori ini mengasumsikan bahwa

    dividen lebih pasti daripada pendapatan modal (Brigham dan Houston,

    2011).

    3) Teori Information Content of Dividend

    Menurut teori information content of dividend, investor akan melihat

    kenaikan dividen sebagai sinyal positif atas prospek perusahaan di masa

    depan. Karena pembayaran dividen ini dapat mengurangi ketidakpastian

    dan mengurangi konflik keagenan antara manajer dan pemegang saham

    (Brigham dan Houston, 2011).

    4) Clientele effect

    Clientele effect adalah kecenderungan perusahaan untuk menarik jenis

    investor yang menyukai kebijakan dividennya. Miller dan Modigliani

    menyatakan bahwa suatu perusahaan menetapkan kebijakan pembagian

    dividen khusus, yang selanjutnya menarik sekumpulan peminat atau

    clientele yang terdiri dari para investor yang menyukai kebijakan dividen

    khusus tersebut (Brigham dan Houston, 2011).

    Langkah-langkah atau prosedur pembayaran dividen adalah

    pengumuman emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    saham yang disebut juga dengan pengumuman dividen (Sinuraya, 1999).

    Adapun rincian tanggal-tanggal yang perlu diperhatikan dalam

    pembayaran dividen adalah sebagai berikut:

    1) Tanggal pengumuman (declaration date)

    Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana secara resmi

    diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal

    pembayaran dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini untuk

    pembagian dividen reguler. Isi pengumuman tersebut menyampaikan

    hal-hal yang dianggap penting meliputi tanggal pencatatan, tanggal

    pembayaran, besarnya dividen kas per lembar (Sinuraya, 1999).

    2) Tanggal pencatatan (date of record)

    Pada tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-nama

    pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar

    pemegang saham tersebut diberikan hak, sedangkan pemegang saham

    yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan hak untuk

    memperoleh dividen (Sinuraya, 1999).

    3) Tanggal cum-dividend

    Tanggal ini merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham

    yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai

    maupun dividen saham (Sinuraya, 1999).

    4) Tanggal ex-dividend

    Tanggal perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat lagi hal

    untuk memperoleh dividen. Jadi jika investor membeli saham pada

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    tanggal ini atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat

    mendaftarkan namanya untuk mendapatkan dividen (Sinuraya, 1999).

    5) Tangal pembayaran (payment date)

    Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan

    kepada para pemegang saham yang mempunyai hak atas dividen. Jadi

    pada tanggal tersebut, para investor sudah dapat mengambil dividen

    sesuai dengan bentuk dividen yang diumumkan oleh emiten (Sinuraya,

    1999).

    Penentuan besar kecil dividen yang akan dibayarkan pada perusahaan

    yang sudah direncanakan dengan menetapkan target Dividend Payout

    Ratio didasarkan atas perhitungan keuntungan yang diperoleh setelah

    dikurangi pajak, untuk dapat membayar dividen dapat dibuat suatu rencana

    pembayaran. Penentuan besarnya Dividend Payout Ratio akan menentukan

    besar kecilnya laba yang ditahan. Setiap penambahan laba yang ditahan

    berarti ada penambahan modal sendiri dalam perusahaan yang diperoleh

    dengan biaya murah. Keputusan mengenai jumlah laba yang ditahan dan

    dividen yang akan dibagikan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang

    Saham (RUPS). Rumus DPR menurut (Fenandar dan Raharja, 2012):

    Keterangan:

    DPR (Dividend Payout Ratio) = Rasio Pembayaran Dividen

    DPS (Dividend Per Share) = Dividen per Lembar Saham

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    EPS (Earning Per Share) = Laba per Lembar Saham

    E. Tingkat Inflasi

    Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga barang- barang yang berlaku

    dalam suatu perekonomian (Sukirno, 2002:15). Secara sederhana inflasi

    diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.

    Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi

    kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada

    barang lainnya.

    Menurut (Waluyo, 2003:122) Apabila dilihat dari skala parah atau tidak

    suatu inflasi tersebut, maka dapat dilihat jenis-jenis inflasi sebagai berikut :

    1) Inflasi ringan dengan skala Inflasi sebesar < 10 persen / tahun.

    2) Inflasi sedang dengan skala Inflasi sebesar 10 – 30 persen / tahun.

    3) Inflasi berat dengan skala Inflasi sebesar 30 – 100 persen / tahun.

    4) Hiperinflasi dengan skala Inflasi sebesar > 100 persen / tahun.

    Dilihat dari asal Inflasi maka dapat diketahui bahwa Inflasi tersebut

    berasal dari dalam negeri dan juga berasal dari luar negeri atau yang lebih

    dikenal dengan sebutan Imported Inflation. Inflasi yang berasal dari dalam

    negeri atau disebut Domestic Inflation adalah inflasi yang terjadi karena

    kenaikan harga akibat adanya kondisi “shock” (kejutan) dari dalam negeri

    baik karena perilaku masyarakat maupun pemerintah yang mengakibatkan

    kenaikan harga (Waluyo, 2003;125).

    Inflasi yang berasal dari luar negeri atau yang disebut dengan Imported

    Inflation merupakan suatu kenaikan harga yang diakibatkan karena kenaikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    harga-harga dari barang-barang yang diimpor, sehingga akan mengakibatkan

    tekanan terhadap harga dalam negeri.

    (Sukirno, 2004:333) Inflasi bisa terjadi karena beberapa sebab, sebagai

    berikut:

    1) Inflasi tarikan permintaan.

    2) Inflasi desakan biaya.

    3) Inflasi diimpor

    Bank Indonesia menyatakan untuk mengukur inflasi menggunakan IHK

    (Indeks Harga Konsumen). Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia

    dikelompokan ke dalam tujuh kelompok pengeluaran (berdasarkan the

    Classification of individual consumption by purpose - COICOP), yaitu:

    1) Kelompok Makanan Jadi, Minuman dan Tembakau

    2) Kelompok Bahan Makanan

    3) Kelompok Perumahan

    4) Kelompok Sandang

    5) Kelompok Kesehatan

    6) Kelompok Pendidikan dan Olah Raga

    7) Kelompok Transportasi dan Komunikasi

    Untuk Indonesia data IHK dapat diperoleh dari Bank Indonesia yang

    bersumber dari www.bi.go.id. menurut tingkat inflasi BI (Bank Indonesia)

    diambil dari tingkat inflasi akhir bulan per tahun mulai dari Desember 2010

    sampai Desember 2014 berupa persentase (%).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.bi.go.id/

  • 23

    F. Tingkat Suku Bunga

    Dana pada suatu perekonomian yang bebas dialokasikan melalui suatu

    sistem harga. Suatu suku bunga merupakan harga yang dibayar untuk dana

    atau modal (Atmaja, 2008:20). Teori tingkat bunga yang mengatakan bahwa

    hasil yang diharapkan dari surat berharga ditentukan oleh seberapa besar

    pengaruh harapan investor terhadap tingkat suku bunga pada waktu yang akan

    datang (expectation theory).

    Tingkat suku bunga menggambarkan mengenai kondisi perekonomian

    suatu negara, artinya semakin baik perekonomian suatu negara semakin

    rendah tingkat suku bunga. Jika suku bunga deposito tinggi, maka investor

    akan cenderung menyukai menempatkan dananya dalam deposito, apalagi

    deposito merupakan instrumen keuangan yang bebas risiko. Jika suku bunga

    deposito rendah, investor cenderung akan menginvestasikan dana ke dalam

    bentuk saham (Suningsih, 2014).

    Menurut Sunariyah (2006), tingkat suku bunga mempunyai beberapa

    fungsi dalam suatu perekonomian, antara lain:

    a) Sebagai daya tarik bagi penabung individu, institusi, atau lembaga yang

    mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.

    b) Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagi alat kontrol bagi pemerintah

    terhadap dana langsung investasi pada sektor-sektor ekonomi.

    c) Tingkat suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam

    mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu

    perekonomian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    d) Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk meningkatkan

    produksi, sebagai akibatnya tingkat bunga dapat digunakan untuk

    mengontrol tingkat inflasi.

    Secara teoritis dapat dikatakan, bahwa investor mau melakukan investasi

    karena menginginkan keuntungan atau pertambahan modal tanpa menanggung

    resiko, perubahan suku bunga bank dapat mempengaruhi harga saham melalui

    tiga cara (Sunariyah, 2000), yaitu:

    a) Perubahan suku bunga mempengaruhi kondisi perusahaan secara umum

    dan profitabilitas perusahaan yakni dividen dan harga saham biasa.

    b) Perubahan suku bunga mempengaruhi hubungan antara perolehan dari

    obligasi dan perolehan dividen dari saham-saham dan oleh karena itu

    terdapat daya tarik yang relatif antara saham dan obligasi.

    c) Perubahan suku bunga mempengaruhi psikologi para investor sehubungan

    dengan investasi kekayaan sehingga mempengaruhi harga saham

    (Sunariyah, 2000).

    Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat umum suku bunga selain

    perkiraan inflasi, tingkat likuiditas aktiva yang dikehendaki, dan keadaan

    permintaan dan penawaran (Brigham dan Houston, 2001:158) adalah:

    a) Kebijakan Bank Sentral

    b) Besarnya defisit anggaran pendapatan dan belanja negara

    c) Neraca perdagangan luar negeri

    d) Tingkat kegiatan usaha

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    Menurut Lipsey (1997 : 99-100) suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu:

    a) Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini

    merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini

    menunjukkan sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang

    diinvestasikan.

    b) Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat

    inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi

    (Lipsey, 1997).

    Para ahli ekonomi menyebutkan tingkat bunga yang dibayarkan bank

    kepada masyarakat, jika masyarakat mendepositokan tabungan di bank

    sebagai tingkat bunga nominal, dan kenaikan dalam daya beli masyarakat

    sebagai tingkat bunga riil. Data yang digunakan bersumber dari www.bi.go.id,

    menurut suku bunga BI (Bank Indonesia) diambil dari rate suku bunga akhir

    bulan per tahun mulai dari Desember 2010 sampai Desember 2014 berupa

    persentase (%).

    G. Hubungan Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan

    Keputusan investasi merupakan keputusan dalam pendanaan yang berasal

    dari dalam maupun dari luar perusahaan yang berbentuk investasi yang

    berjangka waktu lama yang menyangkut harapan memperoleh keuntungan di

    masa yang akan datang. Menurut Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai

    perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat

    dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi. Nilai perusahaan semata-mata

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    ditentukan oleh keputusan investasi. Fama (1978) menyatakan bahwa nilai

    perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat

    tersebut dapat diartikan bahwa keputusan investasi itu penting, karena untuk

    mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang

    saham hanya akan dihasilkan melalui kegiatan investasi perusahaan. Tujuan

    keputusan investasi adalah memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi

    dengan tingkat risiko tertentu. Keuntungan yang tinggi disertai dengan risiko

    yang bisa dikelola, diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan, yang berarti

    menaikkan kemakmuran pemegang saham. Bila dalam berinvestasi

    perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dengan menggunakan sumber

    daya perusahaan secara efisien, maka perusahaan akan memperoleh

    kepercayaan dari calon investor untuk membeli sahamnya. Dengan demikian,

    semakin tinggi keuntungan perusahaan semakin tinggi nilai perusahaan

    (Yuliani, 2012).

    Menurut Gaver dan Gaver (1993) keputusan investasi yang tepat

    diharapkan dapat memberikan pertumbuhan positif baik untuk perusahaan

    maupun investor. Bagi investor pertumbuhan positif merupakan suatu prospek

    yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan dapat memberikan

    return optimal di masa yang akan datang. Artinya jika perusahaan

    memperoleh pertumbuhan positif menunjukkan adanya kesempatan investasi

    bagi perusahaan untuk menentukan berbagai pilihan-pilihan investasi.

    Semakin besar kesempatan investasi maka manajer berusaha untuk mengambil

    kesempatan-kesempatan tersebut dalam rangka memaksimalkan kesejahteraan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    pemegang saham (Yuliani, 2012). Hasil dari keputusan investasi yang diambil

    oleh manajemen perusahaan akan tampak di neraca sisi aset, yaitu berupa aset

    lancar dan aset tetap (Sudana, 2011:6)

    H. Hubungan Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan

    Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut

    komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendananan

    dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan internal

    dan pendanaan eksternal. Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya

    struktur modal optimal, yaitu struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai

    perusahaan (firm value) dan meminimalkan biaya modal (cost of capital)

    (Septia, 2015).

    Pendanaan eksternal yang digunakan adalah kebijakan hutang. Kebijakan

    hutang merupakan variabel yang berpengaruh dalam menentukan nilai

    perusahaan. Salah satu teori struktur modal modern yang menghubungkan

    antara pendanaan dengan nilai perusahaan adalah Modigliani dan Miller

    (Ogbulu,et al,2012). Pendapat Modigliani dan Miller dengan pajak adalah

    semakin tinggi jumlah hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka nilai

    perusahaan akan semakin tinggi. Penyebab keuntungan yang ditimbulkan dari

    pengurangan pajak karena pembayaran bunga yang dibayar oleh perusahaan

    akibat penggunaan hutang. Investor beranggapan bahwa selama manajemen

    perusahaan mampu untuk menyeimbangkan antara penggunaan hutang dan

    biaya yang ditimbulkan, penggunaan hutang yang besar tidak menjadi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    masalah. Menurut Husnan (2013) trade of theory menyatakan bahwa hutang

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jumlah hutang yang digunakan

    meningkat dan dapat meningkatkan nilai perusahaan sampai titik optimum

    yang nilai perlindungan pajak bunga tambahan benar-benar terimbangi oleh

    tambahan biaya masalah keuangan. Setelah titik optimal penggunaan hutang

    dikhawatirkan akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan

    dari penggunaan hutang tidak sebanding dengan biaya finansial atau

    kewajiban bunga dari hutang. Pecking order theory menyebutkan bahwa

    perusahaan lebih menyukai pendanaan internal. Perusahaan yang mempunyai

    harga saham yang tinggi cenderung lebih memilih pendanaan internal. Dengan

    harga saham yang tinggi maka perusahaan bisa mendapatkan pendanaan

    dengan menjual sahamnya. Apabila terpaksa harus menggunakan pendanaan

    eksternal maka perusahaan akan menganalisa terlebih dahulu dan akan

    mencari alternatif yang lebih aman, seperti menerbitkan obligasi atau

    sekuritas. Dikhawatirkan hal ini akan menurunkan nilai perusahaan (Himawan

    dan Christiawan, 2016).

    Pada dasarnya, hutang akan membawa kewajiban baru bagi perusahaan.

    Hutang tidak hanya menyebabkan timbulnya kewajiban perusahaan di masa

    yang akan datang untuk mengembalikan pinjaman tetapi juga menimbulkan

    beban bunga. Semakin besar porsi hutang terhadap ekuitas akan menjadi

    sinyal negatif bagi investor karena hal itu bisa menunjukkan adanya kesulitan

    keuangan dalam perusahaan dan munculnya beban bunga yang besar.

    Keputusan pendanaan diukur dengan menggunakan rasio Debt to Equity Ratio

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    (DER). Rasio ini mengukur proporsi hutang terhadap ekuitas. Semakin tinggi

    rasio DER akan memberikan signal negatif bagi investor karena semakin besar

    hutang semakin besar kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar

    bunga dan pokoknya (Yunitasari, 2014). Dengan adanya signal negatif maka

    investor akan enggan menanamkan saham di perusahaan yang berujung

    semakin rendahnya harga saham (Mulianti, 2010). Selain itu semakin tinggi

    rasio DER juga dapat memberikan signal positif bagi investor karena

    peningkatan hutang dianggap sebagai kemampuan perusahaan untuk

    membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang

    rendah. Dengan adanya sinyal positif maka semakin banyak investor yang

    menanamkan saham berujung semakin tinggi harga saham. (Brigham and

    Houston, 2001). Singkatnya keputusan pendanaan dapat menaikkan dan

    menurunkan nilai perusahaan (Himawan dan Christiawan, 2016).

    I. Hubungan Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan

    Dalam Kustini (2013) salah satu return yang akan diperoleh para

    pemegang saham adalah dividen. Dividen merupakan bagian dari laba bersih

    yang dibagikan kepada para pemegang saham (pemilik modal sendiri).

    Sunariyah (2006) dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan

    perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan

    perusahaan. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, maka dapat dikatakan

    bahwa dividen merupakan proporsi pembagian laba yang diperoleh

    perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham perusahaan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan keputusan seberapa besar

    laba yang diperoleh perusahan pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang

    saham sebagai dividen kas atau disimpan dalam bentuk laba ditahan sebagai

    sumber pendanaan perusahaan (Brigham dan Houston, 2001). Kebijakan

    dividen menyangkut keputusan tentang penggunaan laba yang menjadi hak

    pemegang saham.

    Semakin besar dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, maka

    investor akan banyak yang tertarik. Dengan begitu harga saham akan naik dan

    hal tersebut juga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan yang akan

    meningkat pula (Kustini, 2013). Nilai perusahaan pada suatu perusahaan dapat

    dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen

    dapat mempengaruhi harga saham, jika jumlah dividen yang dibagikan tinggi,

    maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi.

    Dan sebaliknya jika dividen yang dibayarkan rendah maka harga saham

    perusahaan juga akan rendah sehingga nilai perusahaan akan rendah (Martono

    dan Harjito, 2005).

    Kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividen dapat

    mencerminkan nilai perusahaan. Jika pembayaran dividen tinggi, maka harga

    saham juga tinggi yang berdampak pada tingginya nilai perusahaan begitu

    juga sebaliknya (Susanti, 2010). Dengan demikian, kebijakan dividen

    merupakan salah satu keputusan yang paling penting (Murekefu and

    Ochuodho, 2012). Dalam Okpara (2012) menjelaskan tentang kekhawatiran

    yang dihadapi oleh perusahaan dalam kebijakan dividen adalah seberapa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    banyak pendapatan yang bisa dibayarkan sebagai dividen dan seberapa banyak

    dapat dipertahankan, karena terkadang pembagian dividen bagi sebagian

    investor bukanlah sinyal positif. Investor menganggap manajer perusahaan

    tidak peka pada peluang investasi yang akan mendatangkan keuntungan

    namun lebih memilih membagikan dividen. Sehingga, nilai perusahaan dapat

    turun karena kurangnya keinginan pemegang saham untuk menanamkan

    modalnya pada perusahaan tersebut.

    Besarnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya

    dalam bidang keuangan yaitu besarnya perbandingan antara jumlah dividen

    yang dibagikan dengan besarnya laba usaha setelah pajak atau lebih dikenal

    dengan istilah Dividend Payout Ratio (DPR) yaitu persentase dari pendapatan

    yang akan dibayarkan kepada pemegang saham (Nurraiman, 2014). Hal lain

    yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah retention rate yaitu besarnya laba

    yang tidak dibagikan menjadi dividen melainkan dimasukan kembali kedalam

    perusahaan serta tingkat pertumbuhan yang dialami oleh perusahaan

    (Nurraiman, 2014).

    J. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan

    Salah satu faktor ekonomi makro adalah inflasi. Inflasi merupakan

    indikator ekonomi yang menggambarkan turunnya nilai rupiah, dan kondisi ini

    ditandai dengan meningkatnya harga barang-barang kebutuhan yang ada di

    pasar secara terus-menerus. Inflasi dapat menyebabkan daya beli masyarakat

    berkurang karena harga-harga yang ada dipasar meningkat secara terus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    menerus. Oleh sebab itu, investor akan cenderung tidak tertarik untuk

    membeli saham dan akan menyebabkan harga saham perusahaan menurun

    yang diikuti dengan nilai perusahaan yang juga akan turun (Rosy, 2013).

    Kestabilan inflasi merupakan syarat penting bagi pertumbuhan ekonomi

    yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi

    peningkatan kesejahteraan masyarakat (Bank Indonesia, 2016, www.bi.go.id).

    Inflasi yang tidak stabil atau tingginya inflasi dapat memberikan dampak

    negatif bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat yang menyebabkan turunnya

    pendapatan perusahaan sehingga mengakibatkan turunnya kesejahteraan

    pemegang saham dan nilai perusahaan juga akan semakin turun (Rosy, 2013).

    K. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan

    Indikator faktor fundamental makro yang kedua dari kondisi makro

    ekonomi adalah tingkat bunga. Tingkat bunga sering digunakan sebagai

    ukuran pendapatan yang diperoleh oleh para pemilik modal, tingkat bunga ini

    disebut dengan bunga simpanan atau bunga investasi (Noerirawan, 2012).

    Bagi perusahaan, tingkat suku bunga yang tinggi akan menurunkan nilai

    perusahaan sehingga harga saham akan turun. Peningkatan suku bunga akan

    meningkatkan biaya modal perusahaan sehingga menurunkan profitabilitas

    perusahaan, karena secara langsung akan meningkatkan beban bunga.

    Perusahaan yang memiliki banyak hutang akan mendapatkan dampak yang

    sangat berat terhadap kenaikan tingkat bunga.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Tandelilin (2001:213) menyatakan bahwa tingkat suku bunga yang terlalu

    tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas

    perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan

    menarik lagi. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga yang tinggi akan

    meningkatkan beban bunga yang harus ditanggung perusahaan. Peningkatan

    beban bunga ini nantinya akan berdampak pada berkurangnya laba yang akan

    di hasilkan perusahaan. Dengan berkurangnya laba yang dihasilkan oleh

    perusahaan maka akan membuat aliran kas yang dimiliki perusahaan pun akan

    ikut berkurang. Dengan berkurangnya aliran kas yang diterima perusahaan

    maka aliran kas yang akan diterima investor akan berkurang dan hal ini akan

    membuat investor untuk tidak tertarik untuk berinvestasi sehingga akan

    mengakibatkan harga saham turun hingga akhirnya akan menurunkan nilai

    perusahaan. Noerirawan (2012) dalam penelitiannya mengatakan bahwa

    kenaikan tingkat suku bunga juga akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa

    kenaikan biaya bunga bagi perusahaan. Masyarakat tidak mau beresiko

    melakukan investasi dengan biaya tinggi, akibatnya investasi menjadi tidak

    berkembang. Dan perusahaan banyak mengalami kesulitan untuk

    mempertahankan hidupnya, dan ini menyebabkan kinerja perusahaan

    menurun. Menurunnya kinerja perusahaan dapat berakibat pada penurunan

    harga saham, yang berarti nilai perusahaan juga akan menurun.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    L. Penelitian Terdahulu

    1. Penelitian mengenai Keputusan Investasi dengan Nilai Perusahaan

    Wahyudi dan Pawestri (2006), nilai perusahaan yang dibentuk melalui

    indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang

    investasi. Nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan

    investasi (Fama 1978).

    Naiborhu (2014) menyatakan bahwa keputusan investasi berpengaruh

    signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti komponen keputusan

    investasi yang dimiliki oleh perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan.

    Hal yang sama juga diungkapkan oleh Septia (2015) bahwa keputusan

    investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

    Keputusan investasi melalui divestment berpengaruh terhadap nilai

    perusahaan di Afrika Selatan (Wright dan Ferris, 1997). Hasnawati

    (2005b) menemukan bahwa keputusan investasi berpengaruh positif

    terhadap nilai perusahaan. Hal yang berbeda diungkapkan oleh Wahyudi

    dan Pawestri (2006) menemukan bahwa keputusan investasi tidak

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

    2. Penelitian mengenai Keputusan Pendanaan dengan Nilai Perusahaan

    Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan yang paling

    kritis dan pekerjaan yang menantang untuk manajer keuangan, hal itu

    disebabkan karena keputusan ini memiliki dampak langsung pada kinerja

    keuangan dan struktur modal dari perusahaan (Kumar et al., 2012).Wijaya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    dan Wibawa (2010) menyatakan keputusan pendanaan berpengaruh positif

    terhadap nilai perusahaan.

    Naiborhu (2014) menyatakan bahwa keputusan pendanaan

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal yang sama juga diungkapkan

    oleh Sartini dan Purbawangsa (2012) bahwa keputusan pendanaan

    berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, mengindikasikan

    bahwa semakin tinggi perusahaan menggunakan modal asing, maka akan

    terjadi kecenderungan semakin tinggi harga saham perusahaan.

    Hal yang berbeda diungkapkan oleh Fenandar dan Raharja (2012)

    bahwa keputusan pendanaan tidak memiliki dampak yang signifikan

    terhadap nilai perusahaan dan kebijakan dividen berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap nilai perusahaan.

    3. Penelitian mengenai Kebijakan Dividen dengan Nilai Perusahaan

    Terdapat sejumlah perdebatan mengenai kebijakan dividen

    mempengaruhi nilai perusahaan (Hatta, 2002). Pendapat pertama

    menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai

    perusahaan, yang disebut dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua

    menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai

    perusahaan, yang disebut dengan Bird in The Hand Theory. Pendapat

    ketiga menyatakan bahwa semakin tinggi dividend payout ratio suatu

    perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Septia (2015) menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif

    terhadap nilai perusahaan dan menurut Fenandar dan Raharja (2012) juga

    menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai

    perusahaan.

    Hal yang berbeda dinyatakan oleh Naiborhu (2014) bahwa kebijakan

    dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan

    Pawestri (2006) menemukan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh

    terhadap nilai perusahaan. Herawati (2013) bahwa kebijakan dividen

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

    4. Penelitian mengenai Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan

    Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang

    secara terus menerus. Inflasi hanya akan terjadi jika kenaikan harga umum

    barang secara terus menerus selama suatu periode, meskipun mungkin

    kenaikan tersebut tidak secara bersamaan. Kenaikan harga diukur dengan

    menggunakan indeks harga.

    Noerirawan (2012) menyatakan bahwa tingkat inflasi berpengaruh

    positif terhadap nilai perusahaan dan menurut Dwipartha (2013) juga

    menyatakan bahwa tingkat inflasi berpengaruh positif terhadap nilai

    perusahaan. Hal yang berbeda dinyatakan oleh Suningsih (2014) bahwa

    inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sari (2013) bahwa

    tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Rosy (2013)

    menyatakan bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    perusahaan. Aszhari (2014) bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh

    terhadap nilai perusahaan.

    5. Penelitian mengenai Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan

    Noerirawan (2012) naiknya tingkat bunga akan mendorong masyarakat

    untuk menabung, dan malas untuk berinvestasi di sektor riil. Kenaikkan

    tingkat bunga juga akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa kenaikan

    biaya bunga bagi perusahaan. Masyarakat tidak mau berisiko melakukan

    investasi dengan biaya tinggi, akibatnya investasi menjadi tidak

    berkembang.

    Rakhimsyah dan Gunawan (2011) bahwa tingkat suku bunga tidak

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal yang sama juga dinyatakan

    oleh Noerirawan (2012) menyatakan bahwa tingkat suku bunga

    berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut

    Rahayuningsih (2014) menyatakan bahwa tingkat suku bunga berpengaruh

    negatif. Yunitasari (2014) menyatakan bahwa tingkat suku bunga tidak

    berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sari (2013) juga menyatakan

    bahwa tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

    Hal berbeda dinyatakan oleh Saputra (2014) secara simultan tingkat suku

    bunga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

    M. Kerangka Pemikiran

    Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meneliti hubungan antara

    masing-masing variabel yaitu variabel keputusan investasi, keputusan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi dan suku bunga dengan nilai

    perusahaan. Penelitian yang dilakukan ini meneliti satu per satu hubungan

    antar variabel, sehingga tidak memerlukan perumusan hipotesis karena

    kesimpulan yang akan ditarik hanya terbatas pada populasi sasaran. Kerangka

    konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikiran

    Keputusan Investasi

    Keputusan Pendanaan

    Nilai Perusahaan Kebijakan Dividen

    Tingkat Inflasi

    Tingkat Suku Bunga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah studi empiris, yaitu penelitian dilakukan dengan

    menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pihak eksternal, kemudian

    diolah dan dianalisis secara menyeluruh. Studi empiris pada penelitian ini

    menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia (BEI) dengan analisis matematika dan statistika untuk

    menggambarkan, menjelaskan, dan membuat prediksi berdasarkan data-data

    sekunder yang telah didokumentasikan.

    B. Populasi Sasaran dan Sampel

    Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014.

    Dalam penelitian ini, sampel ditentukan dengan menggunakan metode

    purposive sampling. Metode sampling tersebut membatasi pemilihan sampel

    berdasarkan kriteria tertentu. Berikut kriteria perusahaan yang dijadikan

    sampel dalam penelitian ini adalah:

    1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama

    periode tahun 2010-2014.

    2) Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan per 31

    Desember selama periode penelitian 2010-2014.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    3) Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang pelaporan yang

    sama selama periode 2010-2014, yaitu mata uang Rupiah.

    4) Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangan dan

    menyajikan close price dan book value untuk menghitung price to book

    value pada periode 2010-2014.

    5) Perusahaan manufaktur yang menyajikan earnings per share untuk

    menghitung price earnings ratio pada periode 2010-2014.

    6) Perusahaan manufaktur yang menyajikan dividend per share untuk

    menghitung dividend payout ratio pada periode 2010-2014.

    C. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan menganalisis data

    sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur. Teknik ini

    dilakukan dengan mengumpulkan data antara lain dari Bursa Efek Indonesia,

    Bank Indonesia, jurnal-jurnal, artikel-artikel dan catatan lain dari media cetak

    maupun elektronik.

    D. Definisi Operasional

    Analisis data pada penelitian ini menggunakan variabel nilai perusahaan,

    keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, tingkat inflasi,

    dan suku bunga. Definisi dari keenam variabel tersebut secara rinci dapat

    dijelaskan sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    a) Nilai Perusahaan

    Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon

    pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Husnan, 2000). Sedangkan

    menurut Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat

    berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.

    b) Keputusan Investasi

    Keputusan investasi adalah keputusan yang menyangkut pengalokasian

    dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar

    perusahaan pada berbagai bentuk investasi (Purnamasari dkk, 2009).

    c) Keputusan Pendanaan

    Keputusan pendanaan adalahsebagai keputusan yang menyangkut

    komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan. Sumber pendanaan di

    dalam suatu perusahaan dibagi menjadi dua kategori yaitu pendanaan

    internal dan pendanaan eksternal (Septia, 2015).

    d) Kebijakan Dividen

    Kebijakan dividen merupakan keputusan yang berkaitan dengan

    penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan laba

    tersebut dapat dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk

    diinvestasikan kembali (Husnan, 2013).

    e) Inflasi

    Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga barang- barang yang

    berlaku dalam suatu perekonomian (Sadono Sukirno, 2002;15). Secara

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara

    umum dan terus menerus.


Related Documents