YOU ARE DOWNLOADING DOCUMENT

Please tick the box to continue:

Transcript
  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    1/15

    1

    MAKALAH PBL BLOK 11:

    Demam dan Pengaturan

    Suhu Tubuh

    Nurhafizah binti Kamal(102010371)

    Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana

    Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

    Telp: 021 569 42061, Fax: 021 563 1731

    [email protected]

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    2/15

    2

    Pendahuluan

    Suhu tubuh manusia cenderung berubah-ubah setiap saat. Banyak faktor yang dapat

    menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam

    keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan

    mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di

    hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu

    panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi

    bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu,

    yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti

    konstan pada 37C. Apabila suhu tubuh melebihi 37C kondisi ini dipanggil demam. Demam

    merupakan satu tindak imunisasi balas yang cuba menangani jangkitan bacteria atau virus.

    Keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas

    Pengaturan suhu memerlukan mekanisme perifer yang utuh, yaitu keseimbangan produksi

    dan pelepasan panas, serta fungsi pusat pengatur suhu di hipotalamus yang mengatur

    seluruh mekanisme. Bila laju pembentukan panas dalam tubuh lebih besar daripada laju

    hilangnya panas, timbul panas dalam tubuh dan temperatur tubuh meningkat. Sebaliknya,

    bila kehilangan panas lebih besar, panas tubuh dan temperatur tubuh akan menurun.

    Produksi Panas

    Dalam tubuh, panas diproduksi melalui peningkatkan Basal Metabolic Rate (BMR). Faktor-

    faktor yang dapat meningkatkan Basal Metabolic Rate antara lain:

    (1) laju metabolisme dari semua sel tubuh

    (2) laju cadangan metabolisme yang disebabkan oleh aktivitas otot

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    3/15

    3

    (3) metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin, epinefrin, norepinefrin

    dan perangsangan simpatis terhadap sel

    (4) metabolisme tambahan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas kimiawi didalam

    sel sendiri.1

    Pada keadaan istirahat, berbagai organ seperti otak, otot, hati, jantung, tiroid, pankreas dan

    kelenjar adrenal berperan dalam menghasilkan panas pada tingkat sel yang melibatkan

    adenosin trifosfat (ATP). Bayi baru lahir menghasilkan panas pada jaringan lemak coklat,

    yang terletak terutama dileher dan skapula. Jaringan ini kaya akan pembuluh darah dan

    mempunyai banyak mitokondria. Pada keadaan oksidasi asam lemak pada mitokondria

    dapat meningkatkan produksi panas sampai dua kali lipat. Dewasa dan anak besar

    mempertahankan panas dengan vasokonstriksi dan memproduksi panas dengan menggigil

    sebagai respon terhadap kenaikan suhu tubuh.

    Aliran darah yang diatur oleh susunan saraf pusat memegang peranan penting dalam

    mendistribusikan panas dalam tubuh. Pada lingkungan panas atau bila suhu tubuh

    meningkat, pusat pengatur suhu tubuh di hipotalamus mempengaruhi serabut eferen dari

    sistem saraf otonom untuk melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi). Peningkatan aliran

    darah dikulit menyebabkan pelepasan panas dari pusat tubuh melalui permukaan kulit

    kesekitarnya dalam bentuk keringat. Dilain pihak, pada lingkungan dingin akan terjadi

    vasokonstriksi pembuluh darah sehingga akan mempertahankan suhu tubuh.2

    Kehilangan Panas

    Berbagai cara panas hilang dari kulit ke lingkungan dapat melalui beberapa cara yaitu:

    (1)Radiasi : kehilangan panas dalam bentuk gelombang panas infra merah, suatu jenisgelombang elektromagnetik. Dimana melalui cara ini tidak menggunakan sesuatu

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    4/15

    4

    perantara apapun. Secara umum enam puluh persen panas dilepas secara radiasi.

    Radiasi tubuh tergantung kepada:

    Suhu permukaan tubuh Suhu udara sekitarnya Luas permukaan tubuh total & bagian yang tertutup Keadaan permukaan tubuh serta warnanya Warna dan jenis pakaiannya Jumlah darah pada pembuluh darah dekat permukaan kulit

    (2) Konduksi : kehilangan panas melalui permukaan tubuh ke benda-benda lain yang

    bersinggungan dengan tubuh, dimana terjadi pemindahan panas secara langsung antara

    tubuh dengan objek pada suhu yang berbeda. Dibandingkan dengan posisi berdiri, anak

    pada posisi tidur dengan permukaan kontak yang lebih luas akan melepas panas lebih

    banyak melalui konduksi;

    (3) Konveksi : pemindahan panas melalui pergerakan udara atau cairan yang menyelimuti

    permukaan kulit.

    (4) Evaporasi : kehilangan panas tubuh sebagai akibat penguapan air melalui kulit dan paru-

    paru, dalam bentuk air yang diubah dari bentuk cair menjadi gas; dan dalam jumlah yang

    sedikit dapat juga kehilangan panas melalui urine dan feses. Kecepatan evaporasi

    ditentukan oleh:

    Kelembapan relative udara Kecepatan bergerak udara atau angina

    Luas permukaan tubuh yang terbuka

    Faktor fisik jelas akan mempengaruhi kemampuan respon perubahan suhu. Pelepasan panas

    pada bayi sebagian besar disebabkan oleh karena permukaan tubuhnya lebih luas dari pada

    anak yang lebih besar.1

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    5/15

    5

    Konsep set-point untuk pengaturan suhu tubuh

    Konsep Set-Point dalam pengaturan temperatur yaitu semua mekanisme pengaturan

    temperatur yang terus-menerus berupaya untuk mengembalikan temperatur tubuh kembali

    ke tingkat Set-Point. Set-point disebut juga tingkat temperatur krisis, yang apabila suhu

    tubuh seseorang melampaui diatas set-point ini, maka kecepatan kehilangan panas lebih

    cepat dibandingkan dengan produksi panas, begitu sebaliknya. Sehingga suhu tubuhnya

    kembali ke tingkat set-point. Jadi suhu tubuh dikendalikan untuk mendekati nilai set-point.

    Peran Hipotalamus dalam pengaturan suhu tubuh.

    Suhu tubuh diatur hampir seluruhnya oleh mekanisme persarafan umpan balik, dan hampir

    semua mekanisme ini terjadi melalui pusat pengaturan suhu yang terletak pada area

    preoptik hipotalamus anterior

    Telah dilakukan percobaan pemanasan dan pendinginan pada suatu area kecil di otak

    dengan menggunakan apa yang disebut dengan thermode. Alat ini dipanaskan dengan

    elektrik atau dialirkan air panas, atau didinginkan dengan air dingin. Dengan menggunakan

    thermode, area preoptik hipotalamus anterior diketahui mengandung sejumlah besar

    neuron yang sensitif terhadap panas dan dingin. Neuron-neuron ini diyakini berfungsi

    sebagai sensor suhu untuk mengontrol suhu tubuh. Apabila area preoptik dipanaskan, kulit

    diseluruh tubuh dengan segera mengeluarkan banyak keringat, sementara pada waktu yang

    sama pembuluh darah kulit diseluruh tubuh menjadi sangat berdilatasi. Jadi hal ini

    merupakan reaksi yang cepat untuk menyebabkan tubuh kehilangan panas, dengan

    demikian membantu mengembalikan suhu tubuh kembali normal.

    Oleh karena itu, jelas bahwa area preoptik hipotalamus anterior memiliki kemampuan

    untuk berfungsi sebagai termostatik pusat kontrol suhu tubuh. Walaupun sinyal yang

    ditimbulkan oleh reseptor suhu dari hipotalamus sangat kuat dalam mengatur suhu tubuh,

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    6/15

    6

    reseptor suhu pada bagian kulit dan beberapa jaringan khusus dalam tubuh juga

    mempunyai peran penting dalam pengaturan suhu.1

    Mekanisme Umpan Balik (feed back)

    Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat

    menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam

    keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan

    mekanisme umpan balik(feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di

    hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu

    panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi

    bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu,

    yang disebut titik tetap (set point) .Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti

    konstan pada 37C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan

    merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu

    dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga

    suhu kembali pada titik tetap.

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    7/15

    7

    Gambar 1 : Pengaturan suhu tubuh

    1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat:

    a. Vasodilatasi

    Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada semua area tubuh. Vasodilatasi

    ini disebabkan oleh hambatan dari pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang

    menyebabkan vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit, yang

    memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke kulit hingga delapan kali lipat

    lebih banyak.

    b. Berkeringat

    Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek peningkatan suhu yang melewati

    batas kritis, yaitu 37C. pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas

    melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1C akan menyebabkan pengeluaran

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    8/15

    8

    keringat yang cukup banyak sehingga mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari

    metabolisme basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat merupakan salh satu

    mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis. Pengeluaran keringat

    dirangsang oleh pengeluaran impuls di area preoptik anterior hipotalamus melalui jaras

    saraf simpatis ke seluruh kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf

    kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat juga

    dapat mengeluarkan keringat karena rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.

    c. Penurunan pembentukan panas

    Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis kimia dan menggigil

    dihambat dengan kuat.

    2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun:

    a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh

    Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis hipotalamus posterior.

    b. Piloereksi

    Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat pada folikel rambut

    berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah,

    berdirinya bulu ini akan berfungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan.

    c. Peningkatan pembentukan panas

    Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui mekanisme menggigil,

    pembentukan panas akibat rangsangan simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    9/15

    9

    Gambar 2 : Mekanisma umpan balik

    Demam

    Demam adalah keadaan ketikasuhu tubuhmeningkat melebihi suhu tubuh normal. Demam

    adalah istilah umum, dan beberapa istilah lain yang sering digunakan adalah pireksia atau

    febris. Apabila suhu tubuh sangat tinggi (mencapai sekitar 40C), demam disebut hipertermi.

    Demam sangat berguna sebagai pertanda adanya suatu proses inflamasi, biasanya tingginya

    demam mencerminkan tingkatan dari proses inflamasinya. Dengan peningkatan suhu tubuh

    juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri maupun virus.

    Penyebab Demam

    Demam berarti temperatur tubuh di atas batas normal, dapat disebabkan oleh kelainan di

    dalam otak sendiri atau bahan-bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan-

    http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/http://nursingbegin.com/gangguan-pengaturan-suhu-tubuh/
  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    10/15

    10

    temperatur. Beberapa penyebab tersebut meliputi penyakit bakteri, tumor otak, bahan

    pyrogenic, dehidrasi, kerusakan jaringan dan sesudah operasi.

    Pada mekanisme tubuh alamiah, demam yang terjadi dalam diri manusia bermanfaat

    sebagai proses imun. Pada proses ini, terjadi pelepasan interleukin-1 yang

    akanmengaktifkan sel T. suhu tinggi ( demam ) juga berfungsi meningkatkan keaktifan (

    kerja) sel T dan B terhadap organisme pathogen. Namun konsekuensi demam secara umum

    timbul segera setelah pembangkitan demam (peningkatan suhu). Perubahan anatomis kulit

    dan metabolisme menimbulkan konsekuensi berupa gangguan keseimbangan cairan tubuh,

    peningkatan metabolisme, juga peningkatan kadar sisa metabolisme. Selain itu,pada

    keadaan tertentu demam dapat mengaktifkan kejang.

    Patogenesis Demam

    Banyak protein, hasil pemecahan rotein dan beberapa zat tertentu lain, terutama toksin

    liposakarida yang dilepaskan oleh bakteri, dapat menyebabkan peningkatan set-point

    thermostat hipotalamus. Zat yang menimbulkan efek seperti ini disebut pirogen. Pirogenyang dilepaskan oleh bakteri toksik atau dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan

    demam selama keadaan sakit. Ketika set-point pusat pengaturan-temperatur hypothalamus

    meningkat lebih tinggi dari tingkat normal, semua mekanisme untuk meningkatkan

    temperatur tubuh terlibat, termasuk pengubahan panas dan peningkatan pembentukan

    panas.3

    Apabila bakteri terutama endotoksin dari bakteri gram negative atau hasil pemecahan

    bakteria terdapat dalam jaringan atau dalam darah, keduanya akan difagositis oleh leukosit

    darah, makrofag jaringan, sel-sel kuppfer, dan limfosit pembunuh bergranula besar. Seluruh

    sel ini selanjutnya mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan interleukin-1 atau

    disebut juga sebagai pirogen leukosit/endogen ke dalam cairan tubuh. Apabila interleukin

    mencapai hypothalamus anterior, menimbulkan demam, meningkatkan temperature tubuh

    dalam 8 sampai 10 menit.

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    11/15

    11

    Interleukin-1 menyebabkan demam pertama-tama dengan menginduksi pembentukan salah

    satu prostaglandin,terutama prostaglandin E2, atau zat yang mirip . Zat ini seterusnya akan

    membangkitkan reaksi demam. Jika prostaglandin dihambat oleh obat, demam sama sekali

    tidak terjadi atau paling tidak berkurang. Pengeluaran prostaglandin ternyata akan

    mempengaruhi kerja dari termostat hipotalamus. Obat seperti aspirin menurunkan derajat

    demam karena aspirin mengganggu pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat. Obat

    jenis ini dinamakan antipiretik.2-3

    Gambar 3 : Mekanisme terjadinya demam

    Prostaglandin (Pg)

    Prostaglandin sendiri adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri

    dan radang/inflamasi. Ia terbentuk dari asam arakidonat pada sel-sel tubuh dengan bantuan

    enzimcyclooxygenase (COX).Dengan penghambatan pada enzim COX, maka prostaglandin

    tidak terbentuk, dan nyeri atau radang pun reda. Prostaglandin juga merupakan senyawa

    yang mengganggu pengaturan suhu tubuh oleh hipotalamussehingga menyebabkan

    demam. Hipotalamus sendiri merupakan bagian dari otak depan kita yang berfungsi sebagai

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    12/15

    12

    semacam termostat tubuh,di mana di sana terdapat reseptor suhu yang

    disebut termoreseptor. Termoreseptor ini menjaga tubuh agar memiliki suhu normal, yaitu

    36,537,5 derajat Celcius.

    Pada keadaan tubuh sakit karena infeksi atau cedera sehingga timbul radang, dilepaskanlah

    prostaglandin tadi sebagai hasil metabolisme asam arakidonat. Prostaglandin akan

    mempengaruhi kerja daritermostat hipotalamus,di mana hipotalamus akan meningkatkan

    titik patokan suhu tubuh (di atas suhu normal). Adanya peningkatan titik patokan ini

    disebabkan karena termostat tadi menganggap bahwa suhu tubuh sekarang dibawah batas

    normal. Akibatnya terjadilah respon dingin/ menggigil. Adanya proses mengigil ini ditujukan

    untuk menghasilkan panas tubuh yang lebih banyak. Adanya perubahan suhu tubuh di atas

    normal karena memang setting hipotalamus yang mengalami gangguan oleh mekanisme

    di atas inilah yang disebut dengan demam. Karena itu, untuk bisa mengembalikan setting

    termostat menuju normal lagi, perlu menghilangkan prostaglandin tadi dengan obat-obat

    yang bisa menghambat sintesis prostaglandin.5

    Interleukin-1 (IL-1)

    Interleukin-1 (IL-1) disimpan dalam bentuk inaktif dalam sitoplasma sel sekretori, dengan

    bantuan enzim diubah menjadi bentuk aktif sebelum dilepas melalui membran sel kedalam

    sirkulasi. Interleukin-1 (IL-1) dianggap sebagai hormon oleh karena mempengaruhi organ-

    organ yang jauh. Penghancuran interleukin-1 (IL-1) terutama dilakukan di ginjal.

    Interleukin-1 (IL-1) terdiri atas 3 struktur polipeptida yang saling berhubungan, yaitu 2

    agonis (IL-1 dan IL-1) dan sebuah antagonis (IL-1 reseptor antagonis). Reseptor antagonis

    IL-1 ini berkompetisi dengan IL-1 dan IL-1 untuk berikatan dengan reseptor IL-1. Jumlahrelatif IL-1 dan reseptor antagonis IL-1 dalam suatu keadaan sakit akan mempengaruhi

    reaksi inflamasi menjadi aktif atau ditekan. Selain makrofag sebagai sumber utama produksi

    IL-1, sel kupfer di hati, keratinosit, sel langerhans pankreas serta astrosit juga memproduksi

    IL-1. Pada jaringan otak, produksi IL-1 oleh astrosit diduga berperan dalam respon imun

    dalam susunan saraf pusat (SSP) dan demam sekunder terhadap perdarahan SSP.6

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    13/15

    13

    Stadium-Stadium Demam

    Tingakatan demam terdiri dari :

    1. Stage of chill

    Fase rasa dingin disertai menggigil :

    heat loss menurun heat production meningkat

    2. Stage of fastigium

    highest point di mana tingkat krisis dari penyakit.

    heat loss meningkat heat production menurun 3

    Pemeriksaan Basal Metabolisme Rate (BMR)

    Metabolisme basal adalah banyaknya energi yang dipakai untuk aktifitas jaringan tubuh

    sewaktu istirahat jasmani dan rohani. Energi tersebut dibutuhkan untuk mempertahankan

    fungsi vital tubuh berupa metabolisme makanan, sekresi enzim, sekresi hormon, maupun

    berupa denyut jantung, bernafas, pemeliharaan tonus otot, dan pengaturan suhu tubuh.

    Laju Metabolik Basal (Basal Metabolic Rate/BMR) ialah energi yang dibutuhkan untuk

    mempertahankan fungsi fisiologis normal pada saat istirahat.

    BMR = kcal/ m2/jam (kilokalori energi yang digunakan per meter persegi permukaan tubuh

    per jam)

    Pengukuran metabolisme basal dilakukan dalam ruangan bersuhu nyaman setelah puasa 12

    sampai 14 jam (keadaan post-absorptive). Sebenarnya taraf metabolisme basal ini tidak

    benar-benar basal. Taraf metabolisme pada waktu tidur ternyata lebih rendah dari pada

    taraf metabolisme basal, oleh karena selama tidur otot-otot terelaksasi lebih sempurna. Apa

    yang dimaksud basal disini ialah suatu kumpulan syarat standar yang telah diterima dandiketahui secara luas. Metabolisme basal dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu jenis

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    14/15

    14

    kelamin, usia, ukuran dan komposisi tubuh, faktor pertumbuhan. Metabolisme basal juga

    dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan keadaan emosi atau

    stres.1

    Orang dengan berat badan yang besar dan proporsi lemak yang sedikit mempunyai

    metabolisme basal lebih besar dibanding dengan orang yang mempunyai berat badan yang

    besar tapi proporsi lemak yang besar. Demikian pula, orang dengan berat badan yang besar

    dan proporsi lemak yang sedikit mempunyai metabolisme basal yang lebih besar dibanding

    dengan orang yang mempunyai berat badan kecil dan proporsi lemak sedikit.

    Metabolisme basal seorang laki-laki lebih tinggi dibanding dengan wanita. Umur juga

    mempengaruhi metabolisme basal dimana umur yang lebih muda mempunyai metabolisme

    basal lebih besar dibanding yang lebih tua. Rasa gelisah dan ketegangan, misalnya saat

    bertanding menghasilkan metabolisme basal 5% sampai 10% lebih besar. Hal ini terjadi

    karena sekresi hormon epinefrin yang meningkat, demikian pula tonus otot meningkat.2

    Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Metabolisme

    Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan

    tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang

    memungkinkan tubuh menghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh

    dalam keadaan konstan. Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan produk

    tambahan proses metabolisme yang utama. Suhu tubuh dihasilkan dari

    1. Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel tubuh.

    2. Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot

    akibat menggigil).

    3. Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian kecil hormon lain,

    misalnya hormon pertumbuhan (growth hormonedan testosteron).

    4. Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine, dan rangsangan

    simpatis pada sel.

    5. Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri

    terutama bila temperatur menurun.

  • 5/24/2018 Blok 11- Fever Shiver Fiza

    15/15

    15

    Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu suhu

    yang terdapat pada jaringan dalam, seperti kranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga

    pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37C). suhu permukaan

    (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak.

    Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20C sampai 40C.1

    Kesimpulan

    Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan noninfeksi berinteraksi dengan mekanisme

    pertahanan hospes. Dimana mekanisme tersebut menyebabkan perubahan pengaturan

    homeostatik suhu normal pada hipotalamus yang dapat disebabkan antara lain oleh infeksi,

    vaksin, agen biologis, jejas jaringan, keganasan, obat-obatan, gangguan imunologik-

    reumatologik, penyakit peradangan, penyakit granulomatosis, ganggguan endokrin,

    ganggguan metabolik, dan bentuk-bentuk yang belum diketahui atau kurang dimengerti.

    Daftar Pusaka

    1. Guyton C.A., Hall E.J. 1997. Pengaturan Suhu. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta.EGC. 1141-1155

    2. Ganong F.W. 2003. Temperature Regulation. Review of Medical Physiology. 21stedition.San Francisco. Lange Medical Book Mc Graw Hill. 254-259.

    3. Hariyanto W. 1995. Mengapa Kita Demam.Jakarta. Penerbit Arcan. 1-23.4. Dinarello A.C., Gelfan A.J. 2001. Fever and Hypertermia.

    http://www.harrisononline.com.

    5. Jawetz E. 2003. Toxin Production. In : Warren L., Ernest J. Medical Microbiology &Immunology. 7th edition.San Francisco. Lange Medical Book Mc Graw Hill. 35-44.

    6. Peterson J.C. 2002. Interleukin-1. http:/www.rndsystem.com/imag.

    http://www.harrisononline.com/http://www.harrisononline.com/http://www.harrisononline.com/

Related Documents