Top Banner
07/05/2022 TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DALAM BIOINDIKATOR PENCEMARAN LINGKUNGAN itas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi Anggota Kelompok: 1. Ahmad Heru Saputra 2. Ari Sugiarto 3. Muhammad Eko Indra 4. Muhammad Yahya Tharmizi
12

Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

Apr 16, 2017

Download

Science

Ari Sugiarto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023

TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN DALAM BIOINDIKATOR PENCEMARAN LINGKUNGAN

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Anggota Kelompok:

1. Ahmad Heru Saputra2. Ari Sugiarto

3. Muhammad Eko Indra4. Muhammad Yahya Tharmizi

Page 2: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

PENGERTIAN BIOINDIKATOR

Merupakan indikkator alam yang digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran. Menurut Ardiansyah (2014), bioindikator dapat memberikan pengukuran polutan yang dapat dibandingkan dengan instrumen pengukuran, bioindikator memberikan informasi tentang kualitas lingkungan dan kondisi pada organisme atau ekosistem.

ccUniversitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

SYARAT-SYARAT BIOINDIKATOR YANG BAIK:

1. Mudah dan lebih sederhana namun tetap efektif serta akurat.

2. Memiliki sifat terukur, sederhana atau mudah diaplikasikan, murah dan mudah

ditelusuri ulang.3. Harus memenuhi kaidah SMART (Spesific,

Measurabel, Archievable, Responsibility , dan Treasuable)

Page 3: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023

Bioindikator Pencemaran Udara

Lumut Kerak (Lichen)

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Keberadaan lichen sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti pencemaran udara. Lichen dapat digunakan sebagai bioindikator adanya pencemaran udara karena mudah menyerap zat-zat kimia yang ada di udara dan dari air hujan. Menurut Hardiyati et al (2013), talus lichen tidak memiliki kutikula sehinggah mendukung dalam menyerap semua unsur senyawa diudara. Sedangkan menurut Hardini (2010), pertumbuhan dan kesuburan lumut kerak kurang baik bila daerahnya telah mengalami perubahan kondisi lingkungan akibat pencemaran udara, yang secara langsung atau tidak langsung, dapat menyebabkan beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan atau keberadaan suatu jenis lumut kerak.

Page 4: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Lumut (Bryophita)

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Lumut dapat dijadikan bioindikator pencemaran udara, terutama SO2 yang akan menyebabkan perubahan warna pada lumut. Ketika belerang dioksida masuk pada tanaman, akan terjadi peningkatan konsentrasi H+ bebas yang pada gilirannya akan memfasilitasi transformasi dari klorofil-a ke phaeophytin-a. Ketika belerang dioksida berubah menjadi asam sulfat dalam kondisi lembab, maka keadaan tersebut akan merusak tanaman dan dapat menentukan tingkat kerusakan klorofil. Menurut Kovacs (1992), polusi SO2 awalnya membuat pernapasan tanaman lebih intensif, akan tetapi setelah munculnya bintik nekrotik pada daun, perlahan intensitas tersebut akan berkurang.

Page 5: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Tembakau ( Nicotiana tobacum)

Tembakau yang dapat digunakan sebagai indikator dari polutan pencemar SOx dan NOx. Apabila tanaman tembakau terpapar SOx yang melebihi baku mutu (0,01 μg m-3) maka warna daun tembakau berubah dari hijau menjadi kuning. Dan apabila terpapar NOx yang melebihi baku mutu (0,01 μg m-3), maka daun tembakau akan bernoktah cokelat. Dan apabila terpapar oleh keduanya yang melampaui baku mutu maka daun tembakau akan bewarna kuning dan coklat.

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Page 6: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Bioindikator Pencemaran AirAlgae (Thallophyta)

Alga dapat dijadikan bioindikator logam berat yang terkandung diair laut dikarenakan proses pertumbuhannya yang membutuhkan berbegai jenis logam sebagai nutrien alami, sedangkan ketersediaan logam diinginkan sangat bervariasi . Suatu ekosistem yang memiliki tingkat kandungan logam berat yang melebihi jumlah yang diperlukan dapat mengakibatkan pertumbuhan algae terhambat, sehinggah dalam keadaan ini eksistensi logam dalam lingkungan adalah polutan bagi algae.

Page 7: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Lamun (Rumput Laut)

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Tumbuah lamun dapat dijadikan bioindikator logam berat Timbal (pb) diwilayah pesisir pantai yang mengakumulasi Timbal (pb), selain itu daun lamun dapat menjadi bioakumulator terakhir sehinggah dapat digunakan untuk menentukan seberan kandungan logam berat Timbal (pb) dalam perairan besar. Lamun juga dapat mengurangi toksisitas logam berat Timbal (pb).

Page 8: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Eceng gondok

Tumbuhan ini dapat dijadikan bioindikator dikarenakan populasinya yang besar dapat membuat kadar oksigen yang terlarut dalam air berkurang

Page 9: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Bioindikator Pencemaran Tanah

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Astragalus racemosus

Tumbuhan ini dapat dijadikan bioindikator dikarenakan dapat mengakumulator Selesium (Se) yang terdapat pada tanah dengan menyerap Selesium (Se) dengan akarnya

Page 10: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Nelumbia nelumbo

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Tumbuhan ini dapat dijadikan bioindikator dikarenakan dapat mereduksi merkuri yang terdapat padah tanah dengan kemampuan mereduksi yang cukup tinggi.

Page 11: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Thlaspi calaminare

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Tumbuhan ini dapat dijadikan bioindikator dikarenakan dapat mengakumulasi Seng (Zn)

Page 12: Tumbuhan sebagai bioindikator pencemaran lingkungan

03/05/2023Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

Universitas Sriwijaya, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan ALam, Jurusan Biologi

1. Bioindikator penting untuk mengetahui tingkat pencemaran

lingkungan yang ada

2. Bioindikator tidak memerlukan biaya yang banyak untuk

melakukan analisa pencemaran lingkungan.

3. Analisa pencemaran lingkungan menggunakan

bioindikator sangat mudah untuk dilakukan

4. Bioindikator dapat menganalisa pencemaran

udara, tanah, dan air

5. Beberapa bioindikator dapat bekerja secara spesifik

Kesimpulan