Top Banner
TUGAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “V” DENGAN SECTIO CAESAREA DI RUANG OK IGD RSUD PARIAMAN O L E H Desfitri Dika Burhan Ella Rasnal Wilasari Elvina Septia Roza Syarif Silvi Puspa Sari Sri Yosi Nifitri Sulastri
31

Tugas Kehamilan Kembar

Jul 02, 2015

Download

Documents

anon_242906680
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Kehamilan Kembar

TUGAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “V” DENGAN SECTIO CAESAREA

DI RUANG OK IGD RSUD PARIAMAN

O

L

E

H

Desfitri Dika Burhan

Ella Rasnal Wilasari

Elvina

Septia Roza Syarif

Silvi Puspa Sari

Sri Yosi Nifitri

Sulastri

AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA PADANG

2011

Page 2: Tugas Kehamilan Kembar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dan tak lupa selawat dan salam kami

ucapkan kepada junjungan umat yakni Nabi Muhammad SAW.yang telah memancarkan

ilmu pengetahauan kepermukaan bumi ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah

yang berjudul “Kehamilan Kembar” semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan

bernilai ibadah disisi Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya

yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun demi sempurnanya penulisan ini di masa

mendatang

Pariaman, 08 juli 2011

Penulis

i

Page 3: Tugas Kehamilan Kembar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.

Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian baik bagi klien, dokter, perawat, bidan

maupun masyarakat pada umumnya.Kehamilan kembar memberiakan dampak

meningkatnya morbiditas dan mortalitas, karena itu mempertimbangkan kehamilan

kembar sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan.

Berbagai komplikasi lebih sering ditemukan pada kehamilan kembar baik terhadap

ibu maupun janin yang berada dalam kandungan (Cunningham, 1995).

Frekwensi kehamilan kembar menurut Greulich dikutip Sarwono (1997)

menyatakan ferkwensi kehamilan kembar pada 121 juta persalinan adalah Gemelly

1:85 triplet, kuadriplet 1:160743, dan quintiplet 1:41.600.000. Berbagi faktor

predisposisi terjadinya kehamilan kembar antara lain ras, heriditer, umur, dan

paritas ibu ( Sarwono 1997 ).

Penanganan dalam kehamilan merupakan hal yang sangat penting untuk

kepentingan ibu dan janin yang dikandungnya. Upaya pencegahan terjadinya

preeklansi dan eklansi, partus, prematurus dan anemi merupakan prioritas tindakan

baik tim medis maupun perawatan.

Peran perawat selama memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan

kehamilan kembar adalah (1) Melaksanakan pengkajian secara sistematis dan

komprehensif (2) Merumuskan diagnosa keperawatan (3) Merencanakan tindakan

keperwatan berdasarkan prioritas/tingkat kegawatan (4) Melaksanakan tindakan

keperwatan baik secara independent, interdependent, maupun dependent dan (5)

Melaksanankan evaluasi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.

Page 4: Tugas Kehamilan Kembar

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja dan bagaimana dengan Definisi, etiologi, patofisiologi, tanda dan

gejala, dan penatalaksanaan dari ibu hamil dengan Kehamilan Kembar?

2. Asuhan keperawatan apa saja yang harus dilakukan pada ibu hamil

dengan Kehamilan Kembar?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Apa saja dan bagaimana dengan Definisi, etiologi, patofisiologi,

tanda dan gejala, dan penatalaksanaan dari ibu hamil dengan Kehamilan

Kembar.

2. Mengetahui Asuhan keperawatan apa saja yang harus dilakukan pada ibu hamil

dengan Kehamilan Kembar.

Page 5: Tugas Kehamilan Kembar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih (P.

Sarwono,1997).

Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan

dua janin atau lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/ gemelli (2

janin), triplet ( 3 janin ), kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya

dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang sesuai dengan hokum Hellin.

Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan ganda dan

tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya.

Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan

masyarakat pada umumnya. Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan

yang nyata pada kehamilan dengan janin ganda, oleh karena itu mempertimbangkan

kehamilan ganda sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang

berlebihan

2.2 Etiologi

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah ; bangsa, umur, dan paritas sering

mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur.

2. Faktor obat-obat induksi ovulasi: profertil, clomid, dan hormone gonadotropin

dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari 2.

3. Faktor keturunan

4. Faktor yang lain belum diketahui:

Faktor bangsa : Mempengaruhi kehamilan ganda : di AS lebih banyak

dijumpai pada wanita kulit hitam dibandingkan kulit putih. Angka

tertinggi kehamilan ganda dijumpai di Finlandia dan terendah Jepang.

Page 6: Tugas Kehamilan Kembar

Faktor umur : Makin tua, makin tinggi angka kejadian kehamilan

kembar dan menurunan lagi setelah umur 40 tahun.

Paritas : Pada primipara 9,8 per 1000 dan multipara ( Oktipara ) naik

jadi 18,9 per 1000 persalinan.

Keturunan : Keluarga tertentu akan cenderung melahirkan anak kembar

yang biasanya diturunkan secara paternal, namun dapat pula secara

maternal.

2.3  Patifisiologis

Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas

toleransi dan seringkali terjadi partus prematurus. Lama kehamilan kembar dua

rata-rata 260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata

kehamilan kembar ± 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan

zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada

saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan korion

maka bayi tesebut adalah monozigotik.

Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa

monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.1,2 Pada kehamilan kembar dizigotik

hampir selalu berjenis kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi

bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk,

bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.

Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada

kehamilan kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering

mengalami nausea dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan

kehamilankehamilan tunggal. Perluasan volume darah maternal normal adalah 500

ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan

persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding

dengan persalinan dari janin tunggal. Massa sel darah merah meningkat juga,

namun secara proporsional lebih sedikit pada kehamilan-kehamilan kembar dua

dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan” anemia fisiologis” yang

Page 7: Tugas Kehamilan Kembar

lebih nyata. Kadar haemoglobin. kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl

dari 20 minggu ke depan.

Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal, cardiac output

meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan stroke

volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak meningkatkan

perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat

mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan

kembar dua monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan

amnionik yang nyata sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut. Dalam keadaan ini

mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak visera

abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari

uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar

duduk.

Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal

maternal dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai

akibat dari uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal

dengan segera kembali ke normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion

berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi

ibu dan diharapkan untuk memungkinkan kehamilan Berbagai macam stress

kehamilan serta kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal

yang serius hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar.

2.4 Macam-Macam Kehamilan Kembar

1. Kehamilan kembar Monozygotic

Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut dengan monozygotic

atau disebut juga identik, homilog atau oniovuler. Kira-kira sepertiga kehamilan

kembar adalah monozygotic. Jenis kehamilan kedua anak sama, rupanya sama atau

bayangan cermin, mata, kuping, rambut, gigi, kulit, ukuran antopopogikpun sama.

Kehamilan kembar monozygotic mempunyai 1 placenta, 1 korion homolog,

Page 8: Tugas Kehamilan Kembar

uniovuler, identik, dan memiliki 1 atau 2 amnion. Pada kehamilan kembar

monoamniotic kematian janin sangat tinggi karena lilitan tali pusat.

2. Kehamilan Dizygotik

Kira-kira dua pertiga dari kembar dizygotik yang berasal dari dua sex telur

disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal. Jeniskelamin sama atau berbeda

mereka adalah anak-anak lain dalam satu keluarga. Kembar dizygotik

mempunyai biovuler, heterolog, fraternal, 2 placenta, 2 korion, dan 2 amnion,

kadang-kadang dua placenta menjadi satu.

2.5 Letak dan Presentasi Janin

Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak

dari biasa, sehingga sering terjadi perubahan presentasi dan posisi janin, demikian

juga janin kedua bisa berubah letaknya setelah kelahiran janin paertama, misalnya

dari letak lintang menjadi letak sungsang. Berbagai kombinasi letak serta presentasi

dapat terjadi, yang paling sering ditemukan adalah kedua janin dalam posisi

memanjang dengan presentasi kepala dan bahu, perenstasi bokong dan bahu, dan

yang paling jarang keduanya dengan letak bahu.

Ada berbagai kombinasi letak serta presentasi janin pada kehamilan kembar :

a. Kedua janin dalam letak membujur presentasi kepala (44-47%)

b. Letak membujur presentasi kepala bokong (37-38%)

c. Keduanya presentasi bokong (8-10%)

d. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3%)

e. Dua-duanya letak lintang (0,2-0,6%)

f. Letak dan presentasi “69” adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi

kunci mengunci (interlucking)

Page 9: Tugas Kehamilan Kembar

2.6 Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan dalam Kehamilan

a. Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamila kembar dan

mencegah komplikasi yang timbul dan bila diagnosis telah ditegakkan

pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1 x seminggu pada kehamilan lebih

dari 32 minggu).

b. setelah kehamilan 30 minggu koitus harus dihindari dan perjanan jauh

sebaiknya dihindari karena akan merangsang partus prematurus.

c. Pemakaian korset atau gurita yang tidak terlalu ketat diperbolehkan supaya

terasa lebih ringan.

d. periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah.

2. Penanganan persalinan pada kehamilan kembar (Rustam, 1998)

a. bila anakpertama letaknya membujur, kala I diawasi seperti biasa, ditolong

seperti biasa dengan episiotomi mediolateralis.

b. setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk

menentukan keadaan anak kedua. Tunggu sambil memeriksa tekanan darah

dan lain-lain.

c. biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila anak kedua letaknya

membujur, ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak

mengalir deras keluar. Tunggu dan pimpin persalinan anak kedua seperti

biasa.

d. waspadalah atas kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum, maka

sebaiknya pasang infus prolaksis.

e. bila ada kelainan letak pada anak kedua, misalnya melintang atau terjadi

prolaps tali pusat dan solutio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara

operatif obstetrik:

Page 10: Tugas Kehamilan Kembar

Pada letak lintang coba versi luar dulu, atau lahirkan dengan cara

versi dan ekstraksi.

Pada letak kepala, persalinan dipercepat dengan ekstraksi vakum atau

forseps.

Pada letak bokong atau kaki, ekstraksi bokong atau kaki.

f. Indikasi seksio saesarea hanya pada :

Janin pertama letak lintang

Bila terjadi prolaps tali pusat

Plasenta previa

Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak sungsang

dan anak kedua letak kepala

g. Kala IV diawasi terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum,

berikan suntikan sinto-metrin yaitu 10 satuan sintosinon tambah 0,2 mg

methergin intravena.

3. Komplikasi

a. pada Ibu : anemia, abortus, dan pre eklampsi, hidramnion, kontraksi hipotonik,

retensio plasenta, dan perdarahan postpartum.

b. pada Bayi : placenta previa, solutio placenta, isuensi plasenta, partus

prematurus, bayi mal presentasi, prolaps tali pusat, kelainan congenital.

Page 11: Tugas Kehamilan Kembar

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengumpulan Data

Tanggal : 8 April 2011

No. MR : 000884

1. Identitas / Biodata

a. Nama ibu : Ny. “V”

b. Umur : 27 tahun

c. Suku/kebangsaan : Minang / Indonesia

d. Agama : Islam

e. Pendidikan : SMA

f. Pekerjaan : IRT

g. Alamat : Tandikek

a. Nama suami : Tn. “I”

b. Umur : 29 tahun

c. Suku/kebangsaan : Minang / Indonesia

d. Agama : Islam

e. Pendidikan : SMA

f. Pekerjaan : Guru

g. Alamat : Tandikek

Page 12: Tugas Kehamilan Kembar

B. Anamnesa

Tanggal : 8 April 2011

Alasan kunjungan : Bersalin

Keluhan utama :

- Ibu mengatakan sakit pinggang yang menjalar ke ari-ari

- Ibu mengatakan adanya keluar lendir bercampur darah pervaginam

- Ibu mengatakan adanya pergerakan yang banyak dalam perutnya.

Tanda persalinan

a. Kontraksi : Ada

b. Frekuensi : 3 x dalam 10 menit

c. Lamanya : 40 detik

d. Kekuatan : Kuat

Pengeluaran pervaginam

a. Darah : Ada

b. Lendir : Ada

c. Air ketuban : (+)

Riwayat menstruasi

a. Haid pertama : ± 13 tahun

b. Siklus : 28 hari

c. Banyaknya : ± 2 – 3 x ganti doek

d. Lamanya : ± 6 – 7 hari

Page 13: Tugas Kehamilan Kembar

e. Teratur/tidak : Teratur

f. Sifat darah : Encer

g. Warna darah : Merah

Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT : 03-07-2010

b. TP : 10-04-2011

c. Keluhan

Trimester I : Mual dan Muntah

Trimester II : Tidak ada

Trimester III : Sakit Pinggan

Riwayat imunisasi : TT I & TT II

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Baik

2. Keadaan Emosional : Stabil

3. Tanda vital

a. TD : 110/70 mmHg

b. N : 80 x / i

c. P : 20x / i

d. S : 36,8 oC

4. Tinggi Badan : 150 cm

5. Berat Badan : 78 kg

Page 14: Tugas Kehamilan Kembar

D. Inspeksi

1. Muka : Tidak ada oedema

a. Kelopak mata : Tidak ada oedema

b. Konjungtiva : Tidak anemis

c. Sklera : Tidak ikterik

2. Mulut dan gigi

a. Lidah dan mulut : Bersih

b. Gigi dan geraham : Tidak ada caries

3. Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran

4. Kelenjar getah bening : Tidak ada pembengkakan

5. Jantung : Tidak ada kelainan

6. Paru-paru : Tidak ada Kelainan

7. Payudara

a. Bentuk : Simetris kiri & kanan

b. Putting susu : Menonjol

c. Areola mammae : Hiperpigmentasi

8. Abdomen

a. Pembesaran : Tidak sesuai dengan usia

kehamilan

b. Benjolan : Tidak ada massa

c. Bekas luka operasi : Tidak ada

Page 15: Tugas Kehamilan Kembar

d. Konsistensi : Keras

e. Kandung kemih : Tidak teraba

E. Pemeriksaan Kebidanan

1. Palpasi Uterus

a. Leopold I : TFU 1 jari di bawah px, pada fundus teraba

bundar, lembek dan tidak melenting kemungkinan bokong janin.

b. Leopold II : Pada dinding perut ibu sebelah kiri dan kanan

teraba bagian yang keras memanjang dan memapan kemungkinan

punggung janin.

c. Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba dua

bagian yang keras, bulat dan melenting kemungkinan kepala janin.

Bagian terbawah janin belum masuk ke p.a.p

d. Leopold IV : Tidak dilakukan

e. TFU : 46 cm

f. TBJ : 5425 gr

g. Kontraksi Uterus : Ada

h. Frekuensi : 3 x dalam 10 menit

i. Fetus

Letak : Memanjang

Posisi : -

Pergerakan : (+)

Presentasi : Kepala

Penurunan : -

Page 16: Tugas Kehamilan Kembar

2. Auskultasi

a. DJJ : (+)

Frekuensi : 117 & 119 x / i

Irama : Teratur

Punctum Maximum : Kuadran 2 & 4

b. Pemeriksaan Dalam : Tidak dilakukan

F. Uji Diagnostik

Pemeriksaan Laboratorium

1. Darah

a. Keton :tidak dilakukan

b. Haemoglobin :tidak dilakukan

c. Golongan Darah :tidak dilakukan

2. Urine

a. Protein Urin :tidak dilakukan

b. Glukosa Urine :tidak dilakukan

Page 17: Tugas Kehamilan Kembar

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY “V”

G1P0A0H0 USIA KEHAMILAN 39-40 MINGGU

DI RUANGAN OK IGD RSUD PARIAMAN

Tanggal : 08-04-2011

Pengumpulan

Data

Interpretasi

Data

Masalah

Potensia

l

Tinda

kan

Segera

Perencanaan Penatalaksanaa

n

Evaluasi

Tanggal:08-

04-2011

Pukul : 21.30

DS:-ibu

mengatakan

sakit

pinggang

yang menjalar

ke ari-ari

-ibu

mengatakan

adanya keluar

lendir

bercampur

darah

pervaginam

-ibu

DX:

Ibu G1 Po A0

H0,usia kehamilan

39-40 minggu,

intra uterin,janin

hidup,gamelli,pres

entasasi

kepala,pu_ka,pu_ki

,keadaan ibu dan

janin baik.

Dasar:

ibu

merasakan

nyeri

pinggang

menjalar ke

ari-ari

HPHT: 3-7-2010

gamelli SC a. Informasi

kan hasil

pemeriks

aan pada

ibu

b. Informa

sikan

kepada

ibu

Menginformasi

kan hasil

pemeriksaan

pada ibu

meliputi:

TTV

-TD: 110/70 mmhg

-N: 80 x/i

-S: 36,8oC

-P: 20 x/i

Keadaan ibu

dan janin baik

Menginformasi

kan kepada ibu

bahwa ibu akan

di SC

Ibu

senang

dengan

informasi

yang

diberikan

Ibu sedikit

agak

gugup/

agak takut

Page 18: Tugas Kehamilan Kembar

mengatakan

adanya

pergerakan

yang banyak

di dalam

perutnya.

HPHT :3-7-

2010

DO:

KU : Baik

TP : 10-4-

2011

TTV

TD: 110/70 mmhg

-N :80 x/i

-S : 36,8oC

-P :20 x/i

-BB:78x/i

TP : 10-4-2011

-DJJ : (+),145x/i,

teratur, kuat

-His :4 x 10 menit

-TTV

TD: 110/70 mmhg

N: 80 x/i

S: 36,8oC

P: 20 x/i

Masalah: Gamelli

Kebutuhan:

a. Menginfor

masikan

hasil

pemeriksaa

n pada ibu

b. Menginfor

masikan

pada ibu

bahwa ibu

akan di SC

c. Memberika

n dukungan

emosional

pada ibu,

kalau

ibu mau

di SC

c. Lakukan

inform

consent

untuk

tindakan

yang

akan

dilakuka

n

d. Berikan

dukung

an

emosio

nal

pada

ibu

Melakukan

inform consent

untuk tindakan

yang akan

dilakukan

Memberikan

dukungan

emosional pada

ibu dengan

meyakinkan ibu

bahwa dapat

menjalani

proses

persalinan

dengan baik

Inform

consent

telah

ditanda

tangani

oleh

keluarga

pasien

Dukungan

emosional

telah di

berikan

pada ibu

Page 19: Tugas Kehamilan Kembar

dengan

meyakinka

n ibu

bahwa

dapat

menjalani

proses

persalinan

dengan

baik.

d. Inform

consent

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: Tugas Kehamilan Kembar

Danfort. 2002. Obstetric Dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika

Doenges. Marilyn E. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi. Jakarta : EGC

Farrer, Helen. 1999. Perawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta. EGC

Gede manuaba, Ida bagus. 1998. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka.

Prawiroharjo.

Mansjoer. Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta. EGC.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta. EGC.

Prawirohardjoe. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Noenatal.

Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo.

Pusat pendidikan tenaga kesehatan, 1993. Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dalam kontek

keluarga, Departemen Kesehatan Jakarta.

Prawirohardjo, S.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka FKUI.

www.Kompas.com

BAB IV

Page 21: Tugas Kehamilan Kembar

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih (P.

Sarwono,1997).

4.2 Saran

1. Setiap mahasiswa diharapkan lebih mendalami ilmu kebidanan agar lebih

mengatahui dan mengenali tanda-tanda dan gejala kehamilan yang bersifat patologi.

2. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama

praktek di RSUD Pariaman.

3. Para pembimbing lapangan untuk selalu memberikan bimbingan terhadap

mahasiwa agar terciptanya para tenaga medis yang lebih kompeten terutama untuk

kebidanan.

DAFTAR ISI

Page 22: Tugas Kehamilan Kembar

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang.......................................................................... 1

1.3 Rumusan Masalah..................................................................... 2

1.4 Tujuan....................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi...................................................................................... 3

2.2 Etiologi...................................................................................... 3

2.3 Patofisiologis............................................................................. 4

2.4 Macam-macam Kehamilan

Kembar...................................................................................... 5

2.5 Letak dan Presentasi Janin......................................................... 6

2.6 Penatalaksanaan......................................................................... 7

BAB III TINJAUAN KASUS 9

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan................................................................................... 19

4.2 Saran............................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA

ii