TOURISM PLANNING IKHWAN RIDHO 03111006027 ADITYA SOESILO 03121006037 LINTANG DEA AMANDA 03061281320005 M. REKI ARTHAWIJAYA 03121006003
TOURISM PLANNINGIKHWAN RIDHO 03111006027
ADITYA SOESILO 03121006037
LINTANG DEA AMANDA 03061281320005
M. REKI ARTHAWIJAYA 03121006003
SIFAT PERENCANAANSifat perencanaan kawasan wisata yaitu mengatur serta menjamin keberlangsungan tujuan dari kegiatan kepariwisataan tersebut. Gunn (1994) berpendapat bahwa fokus perencanaanyang utama adalah untuk menghasilkan pendapatan dan lapangan kerja, menjamin konservasi sumber dayajuga kepuasan wisatawan didalam nya.
“Spanoudis (1982) mengusulkan bahwa: Perencanaan pariwisata harus selalu dilanjutkan tercantum didalam kerangka rencana keseluruhan sebagai pengembangan seluruh sumber daya suatu daerah dan kondisi lokalisdem setempat juga tuntutan mengenai kepuasan wisatawan sebelum pertimbangan lain terpenuhi “
Sifat tujuan tersebut tergantung pada preferensi nasional, regional dan lokaldidasarkan pada skala negara dari nilai-nilai politik, sosial budaya, lingkungan dan ekonomi, serta tahap pengembangan. Tujuan pembangunan :politik, seperti meningkatkan prestise nasional dan
menjalin kerjasama internasional. sosial budaya, mendorong kegiatan yang berpotensi
memajukan nilai-nilai sosial, budaya, sumber daya daerah dan gaya hidup masyarakat.
lingkungan, misalnya pengendalian pencemaran; danekonomi, seperti meningkatkan lapangan kerja dan
pendapatan riil.
PENDEKATAN PERENCANAAN
BoosterismPendekatan ekonomi/industriPendekatan strategisPendekatan fisik/spasialPendekatan komunitasPendekatan berkelanjutan(Getz, 1987) (Page, 1995)
Pendekatan ‘Boosterism’Aspek-aspek pendekatan perencanaan ‘boosterism’Wisata dianggap sebagai kegiatan
sangat positifCultural-heritage dipromosikan sebagai
aset wisataKurang perhatian pada dampakKeterlibatan lokal terbatasDaya dukung tidak diperhitungkanBiasanya sektor privat mengadopsi
‘boosterism’
Pendekatan perencanaanekonomi/industri
Aspek-aspek pendekatan perencanaan ekonomi/industriWisata dianggap sebagai industri yangmenghasilkan keuntungan ekonomis sajaKonsep wisata & pemasaran dipakai hanya
untukmenarik ‘highest spenders’Tujuan ekonomi lebih penting dari sosial danlingkunganPengalaman & kepuasan pengunjung
menjaditujuan utama
Pendekatan strategis
Market-Driven:•Produk/Jasa Pariwisata &Rekreasi merespon pasar•Kualitas/suksesnya suatuproduk/jasa tergantungpada pendukung usaha,infrastruktur,perlindungan danmanajemen sumber daya.•Dasar Kesuksesan:komunikasi, perencanaan,kemitraan, dukungan(pendanaan, bantuanteknologi)
Pendekatan perencanaan fisik-spasialAspek-aspek pendekatan perencanaan fisik-spasialBerdasarkan tata guna lahanPendekatan rasional untuk perencanaanlingkungan cultural heritagePrinsip spasial digunakan untuk
perencanaan(misal terkonsentrasi atau menyebar)Kurang mempertimbangkan dampak
sosial danbudaya (hanya lingkungan fisik)
Perencanaan dengan pendekatan komunitasAspek-aspek perencanaan dg pendekatankomunitasMemperbesar keterlibatan maksimum
komunitaslokalpendekatan dr bawah (bottom up),
bukan topdownMenekankan pentingnya keuntungan
komunitasserta budaya & sosial setempat untukpengembangan wisata
Perencanaan dengan pendekatan‘berkelanjutan’Aspek-aspek perencanaan dengan pendekatan ‘pembangunan berkelanjutan’Memikirkan dampak lingkungan, sumber
daya& ekonomi dlm jangka panjangMempertimbangkan komunitas yang kurangberuntungBerjiwa ‘partisipatif’: prosesnya dibuatkooperatif dan meningkatkan kerjasama
untukkeuntungan bersama dalam jangka panjang
IMPLEMENTATION OFPLANNING
“A SYSTEM APPROACH TO TOURISM PLANNING”
Menurut Tosun dan Jenkins(1998), pendekatan ini memiliki "keuntungan dari mengambil pandangan yang lebih luas
bukannya
rabun dan terisolasi "(p.104).
"Pendekatan sistem (Systems approach). Pariwisata dipandang sebagai suatu sistem yang saling terkait dan harus direncanakan menggunakan teknik analisis sistem.
IMPLEMENTATION OFPLANNING
Harssel (1994) menyimpulkan sistem pariwisata sebagai perpaduan antara
permintaan dan
penawaran komponen
dan Hukum (1991,hal.7)
Menurut Mill dan Morrison (1985) ada 4 komponen dari sistem pariwisata : :
sementara Leiper (1990) : wisatawan, unsur geografis dan industri
pariwisata.
pasar, wisata, tujuan dan pemasaran,
“Liu (1994, p.21) identified three environments of the
tourism system”
IMPLEMENTATION OFPLANNING
THE INTERNAL ENVIRONMENT
THE MACRO-ENVIRONMENT.
kebijakan, perencanaan, pemasaran,
organisasi, keuangan & variabel manusia.
THE OPERATING ENVIRONMENT Wisatawan, pemasok dari dalam negeri
persaingan dari industri lain & persaingan
dari destinasi wisata lainnya.
pendekatan sistem yang mendukung
sukses pariwisata perencanaan penting
untuk menggabungkan sosial-budaya,
ekonomi, politik,teknologi dan geografis variabel.
OUTPUT OF TOURISM
PLANNING
PARTNERSHIPS IN TOURISM PLANNINGSEKTOR PUBLIC
SEKTOR SWASTA
KEUNTUNGA
N
COMMUNITY PARTICIPATION IN TOURISM
DALAM MANFAAT PENGEMBANGAN PARIWISATA
DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
o KESEMPATAN BERPARTISIPASI DALAM PARIWISATAo MEMPEROLEH FINANSIAL DARI PARIWISATA
MANFAAT PARIWISATA
TERKONSENTRASI
INVESTOR
MASYARAKAT KELAS BAWAH
MASYARAKAT REPRESIF
PARTISIPASI MASYARAKAT
PEMBERDAYAAAN
KEKUATAN MENCIPTAKAN
MASYARAKAT LOKAL
MASYARAKAT LOKAL
MEMBESARKANKESADARAN
PENDIDIKAN PROMOSI
3 BENTUK UTAMA PARTISIPASI MASYARAKAT
1. PERTUKARAN INFORMASI
2. NEGOSIASI
3. PROTES
PENDAPAT MASYARAKAT AUDIENSI MASYARAKAT REPRESENTASI MEDIA
TATAP MUKA
DISKUSI PUBLIK
OPOSISI LANGSUNG
DEMONSTRASI
PEMOGOKAN
BLOCKING
MEASURING TOURISM
IMPACT
•ECONOMIC MEASURES
•ENVIROMENTAL MEASURES
•SOCIAL MEASURES
ECONOMIC MEASURES
•PERUBAHAN PENDAPATAN TENAGA KERJA
•PENERIMAAN BISNIS
•JUMLAH PEKERJAAN
•PENERIMAAN PAJAK
PARIWISATA
EFEK LANGSUNG
KONSUMSI BARANG DAN JASA
EFEK SEKUNDER
ENVIROMENTAL MEASURES
AMDALTUJUANNYA ADALAH UNTUK MEMPREDIKSI KONSEKUENSI LINGKUNGAN DARI KEGIATAN PEMBANGUNAN/PERENCANAAN, DAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA POTENSI RESIKO YANG DIRAMALKAN DAN LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGHINDARI ,MENGURANGI ATAU MENGIMBANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN.•ORANG
•FLORA DAN FAUNA
•TANAH•AIR
•UDARA
•PEMANDANGAN
•SITUS-SITUS BUDAYA
SOCIAL MEASURES
KUALITATIFSUBJEKTIF
SUBJEK / ORANG
SOCIAL MEASURES
2 METODE UNTUK MENGUMPULKAN INFORMASI
•PENELITIAN PRIMER
INTERVIEW PERORANGANKUISIONER
•ANALISIS SUMBER-SUMBER SEKUNDER
CATATAN PEMERINTAHDOKUMEN MASYARAKATMEDIA CETAK / MEDIA ELEKTRONIKONLINE SURVEY
ECONOMIC MEASURES
SOCIAL MEASURES
ENVIROMENTAL MEASURES
PENINGKATAN PENDAPATAN INDIVIDU DAN KOMUNAL
PELANGGARAN SISTEM BUDAYA DAN RELIGI
MENINGKATKAN SALING PENGERTIAN
KEPEDULIAN LOKAL TERHADAP PELESTARIAN
BUDAYA
EFEK DEMONSTRASI
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT LOKAL
TERHADAP LINGKUNGAN
PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN
PERBAIKAN KUALITAS LINGUNGAN
KIOS CENDRAMATA
WARUNG MAKANAN
PROFESI BARU
DONASI KOMUNITAS
PERILAKU WISATAWAN YANG TIDAK SESUAI
ATURAN/NORMAPELANGGARA DAERAH-
DAERAH SAKRAL
KEBISINGAN DIDAERAH SAKRAL
TEKANAN DARI LUAR UNTUK MENJADIKAN OBJEK WISATA
PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN / WAWASAN
KEBANGGAAN TERHADAP DIRI SENDIRI
PERILAKU WISMAN YANG DITIRU
SAMPAH YANG DIBUANG TIDAK PADA TEMPATNYA
VANDALISME
PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA
DI
M
A
A
GR
DAM
K
PA
p
AR
I
IW
SATA
IMPLEMENTATION OFPLANNING
“Dalam konteks kepariwisataan, penelitian telah mencoba untuk menyelidiki pendapat
penduduk pada pengembangan pariwisata dan keinginan mereka untuk ekspansi pariwisata lanjut.”
KETERGANTUNGAN EKONOMI PADA INDUSTRI PARIWISATA.
JARAK DARI ZONA WISATA
TINGKAT RASIO ANTARA TURIS-WARGA
KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFIS.
“Meningkatkan citra penduduk setempat bisa membantu mengembangkan dukungan politik untuk meningkatkan
pariwisata dan bisa membantu penduduk menjadi ambassador yang baik bagi wilayah/negara mereka.”(p.73).
Sikap penduduk juga telah diteliti menggunakan beberapa studi faktor, Sikap penduduk mempengaruhi baik positif dan persepsi negatif terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan
daripengembangan pariwisata.
IMPLEMENTATION OFPLANNING
IMPLEMENTATION OFPLANNING
TIPE TIPE TURIS
Cohen : non-institutionalised (penjelajah dan drifter) and the institutionalised (individualand rombongan turis yang terorganisasi).
IMPLEMENTATION OFPLANNING
Cohen (1972) dan Smith (1978), mengidentifikasi bahwa setiap jenis wisatawanmemiliki dampak yang berbeda pada penduduk lokal, namun mereka gagal untuk
menggabungkan tahappembangunan yang dilalui oleh penduduk dan sebagai hasilnya untuk menjelaskan mengapa sebuah tempat pariwisita bisa dikatakan gagal atau berhasil, seperti yang dilakukan Doxey
(1975) dengan Irridex Model nya.
IMPLEMENTATION OFPLANNING
kesimpulanPengembangan pariwisata memiliki dampak positif dan negatif bagi destinasi wisata nya. Tergantung pada perancang dalam menanggulangi atau mengurangi dampak negatif dan meningkatkan efek positef dalam kepariwisataan di tempat tersebut. Perencana bukan sekedar mendisain rencana pengembangan tetapi juga mengimplementasikan nya. Perencana dan pemerintah juga bekerja sama mengawasi keberlangsungan ekosistem dan imbas sosial ekonomi akibat kedatangan turis dalam jangka panjang