-
THE BABYS SCREAMING FAN
Disusun oleh:A. Ainun Najib (Kelas IX MTs N Pecangaan di
Bawu)Umar Said Gunawarman (Kelas IX MTs N Pecangaan di Bawu)M.
Reynaldo Ali Syabana (Kelas IX MTs N Pecangaan di Bawu)
INNOVATIVE PRODUCT COMPETITIONTINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH
2015
-
A. Latar Belakang Pembuatan ProdukLatar belakang pembuatan
peralatan berawal ketika melihat kebutuhan ibu-ibu selalu
bangun
tengah malam untuk menenangkan bayi menangis dikarenakan
kegerahan ketika tertidur dimalamhari untuk mengipasi bayi dengan
menggunakan kipas tradisional hingga bayi tersebut
tertidur.Sehingga Muncul keluhan dari para ibu mengenai kurangnya
tidur akibat aktivitas tersebut danberdampak pada kesehatan ibu
bayi tersebut. Gambar 1 menunjukkan macam-macam bentuk
kipastradisional hingga saat ini.
Gambar 1. Macam-macam bentuk kipas tradisionalSebagai solusi
kelelahan, para ibu memanfaatkan kipas angin (Fan) untuk
mengurangi
bahkan vmenghindari kelelahan dari aktivitas mengipasi bayi
ketika malam hari , namun adadampak buruk yang timbul dari
penggunaan kipas angin terhadap kesehatan bayi tersebut.Berdasarkan
data World Health Organization Country Office for Indonesia tahun
2013 menyatakanbahwa penggunaan kipas angin merupakan salah satu
penyebab terjadinya kehilangan suhu tubuhsecara konveksi pada bayi
(Hipotermia) sehingga mengakibatkan sakit berat atau bahkan
kematian.Menghindari dampak buruk tersebut, maka banyak ibu
menghidupkan kipas angin dengan putarankecil serta menjauhkan jarak
dengan bayi dan membiarkan kipas angin hidup sampai pagi. Hal
itumenyebabkan dampak lain berupa penambahan beban biaya listrik.
Hal ini ditunjukka melaluiperhitungan biaya didasarkan jumlah daya
satu kipas angin 16 Inchi sebesar 40 50 Watt dipakaiselama 8 jam
selama 1 bulan dengan biaya per KWh sebesar Rp. 1352,- maka
didapatkan biayasebesar Rp. 16. 224,-. Perhitungan biaya diatas
berdasarkan data kipas angin cosmos 16 Inchi danbiaya listrik
edaran permen ESDM RI Nomor 19 tahun 2014 per 1 November 2014.
Hingga saat ini belum ada produk kipas angin yang
mengaplikasikan sensor suara untukmengaktifkan kipas dan
mematikannya. Hingga saat ini kipas hanya di lengkapi dengan remote
ataukontrol waktu untuk mengatur lama pemakaian. Namun belum ada
vitur pengaman untuk pemakaianpada bayi atau balita serta mode
penghemat biaya dengan menggunakan tambahan vitur sensor
suara.Adapun produk kipas angin hingga saat ini terutama untuk bayi
dapat dilihat pada gambar 2.Kebanyakan kipas untuk bayi diutamakan
pada desain dan ukuran. Namun hingga saat ini penerapanuntuk vitur
penunjang terutama ketika malam hari untuk kesehatan ibu dan bayi
serta untukpenghematan penggunaan listrik belum ada.
-
Gambar 2. Jenis kipas angin (a) kipas duduk, (b) Bladeless Fan,
(c) wall fan, (d) stand fanBerdasarkan latar belakang diatas, untuk
memberikan alternatif solusi masalah diatas.
Melalui karya ini akan dibuat The babys screaming fan. Kontrol
kipas angin ramah untuk bayi dandiaktifkan dan dinonaktifkan
menggunakan suara tangisan bayi.
B. Produk yang dihasilkanPenelitian The babys screaming fan
menghasilkan beberapa bagian dalam satu set The
babys screaming fan . Bagian-bagian tersebut antara lain:1.
Microphone set dan kabel Power
Microphone set digunakan sebagai sensor suara untuk merubah
besaran fisis suara menjadibesaran listrik. Dibentuk semudah
mungkin untuk dapat dipasang (plug play) seperti
padaperalatan-peralatan pada umumnya. Sedangkan kabel power
Menghubungkan Automatic ControlUnit dengan sumber tegangan AC 220
Volt.
(a) (b)Gambar 3. Microphone set
2. Automatic Control UnitDigunakan sebagai pusat kontrol kipas
serta aktivasi sensor suara agar dapat bekerja secaraotomatis dalam
mengendalikan kipas angin.
Gambar 4. Automatic Control Unit
C. Kelebihan dan Kelemahan Produk yang telah dibuatProduk hasil
penelitian memiliki beberapa keunggulan dengan singkatan 3MHA:
(a) (b) (c) (d)
-
1. Mudah pemasanganAlat ini dapat dipasang dengan mudah, baik
diletakkan dengan menempel ke dinding atau denganmeletakkan diatas
meja serta pemasangan microphone dengan menggunakan kabel
memudahkanpeletakkan ke sumber bunyi bayi. Disamping itu, Alat ini
dapat dipasangkankan tidak hanya pada1 macam jenis kipas angin,
namun dapat pula digunakan untuk berbagai macam kipas anginselama
masih menggunakan sumber daya AC.
2. Mudah penggunaanAlat ini sudah dirancang dengan menerapkan
prinsip Plug and Play sebagaimana peralatanelektronik pada umumnya.
Dan didesain dengan petunjuk jelas tertulis padak kotak
AutomaticControl Unit. Serta pengontrolan kepekaan sensor dapat
diubah bergantung tingkat kebisingandan jarak hanya dengan memutar
sensor kontrol
3. Mudah dipindahkanDengan desain ringan dan menerapkan prinsip
plug and play. Alat The babys screaming fanakan mudah untuk
dipindahkan dan dipasang ketempak lain sesuai dengan keinginan.
4. Hemat ListrikDengan daya maksimal pemakaian pada kotak
Automatic Control Unit pada kondisi ON. Alatini hanya dioperasikan
dengan daya maksimal 12 Watt. Hal ini didasarkan pada
perhitunganbesar travo yang dipakai hanya sebesar 1A dengan
tegangan output travo 12 Volt. Maka akandidapatkan perhitungan 12
Volt X 1 A = 12 watt
5. AmanThe babys screaming fan sudah dilengkapi dengan isolasi
chasing kokoh dan dilengkapi denganFuse (sekring) pengman jika
terjadi konsleting listrik ketika pemakaian. Sehingga tidak
akanmengganggu bahkan terjadi kebakaran akibat konsleting
peralatan. Untuk microphone atau sensorsuara dilengkapi dengan
peredam getaran dan isolasi berupa karet pengaman
untukmengantisipasi keberadaan meredah getaran yang merambat tidak
secara langsung dari depanpermukaan sensor suara.
Adapun kekurangan dari hasil produk penelitian The babys
screaming fan antara lain:1. Masih belum bisa membedakan secara
spesifik suara bayi atau tidak
Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dalam mengembagkan
secara hardware maupunsoftware untuk mampu secara spesifik
memfilter frekuensi bayi.
2. Tidak dapat digunakan pada ruang yang ramaiDampak dari belum
mampu membedakan frekuensi diatas maka, alat ini hanya bisa
digunakanpada ruang sepi atau hanya bisa digunakan pada malam hari
ketika ibu dan bayi tidur.
3. Biaya produksi masih mahalKarena masih dalam skala
penelitian, produk dibeli dan dirangkai dengan perbagian.
Sehinggabiaya diperkirakan untuk 1 set masih menghabiskan dana
sekitar Rp. 200.000,-
4. Kontrol kecepatan kipas masih manual sesuai dengan bawaan
perusahaan kipas angin.D. Gambar Produk
Adapun proses pembuatan hingga jadi dapat dilihat pada
tahapan-tahapan berikut ini:1. Perakitan dan pengujian Adaptor 5
dan 12 Volt serta sensor dan amplifier
-
Proses perakitan Adaptor 5 dan 12 Volt dikerjakan pertama karena
semua perangkat elektronikmembutuhkan supply tegangan dari adaptor.
Penempatan dilakukan di papan PCB (breadboard)dengan travo
sebesar1A dan dilengkapi dengan lampu led sebagai indikator
keluarnya teganganDC 5V dan 12V. dan dilanjutkan untuk tahapan
berikutnya menguji sensor dengan amplifieruntuk mengetahui respon
adanya perubahan tegangan terhadap perubahan intensitas suara
(a) (b)Gambar 5. (a)Adaptor 5 Volt dan 12 Volt, (b) pengujian
sensor dan amplifier
2. Pengujian Arduino Uno dan program dan perakitan keseluruhan
sebelum masuk chasingTahapan pembuatan program dan pengujian
arduino uno serta penggabungkan keseluruhanrangkaian dan dilakukan
pengujian akhir peralatan.
(a) (b)Gambar 6. (a) pengujian software (b) perakitan
keseluruhan hardware
3. Hasil keseluruhanTahapan akhir yaitu memasukkan serta
menyusun keseluruhan rangkaian dan melakukanpengujian lapangan
(a) (b)Gambar 6. (a). hardware dalam Automatic Control Unit (b).
keseluruhan sistem
Output5 Volt
Output12 Volt
Microphone
Amplifier