Top Banner
Tentir DTK IMUN_INFEKSI Fida dan Salwa
23

Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Dec 27, 2015

Download

Documents

vgf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Tentir DTK IMUN_INFEKSI

Fida dan Salwa

Page 2: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

AntibiotikPenghambat sintesis asam nukleat(sulfonamid, trimetoprim, kuinolon, nitroimidazol)

Page 3: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Penghambat sintesis dinding sel

betalaktam

Page 4: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Penghambat sintesis protein

Page 5: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Kasus 1Nama obat Efikasi Suitability Safety Cost

Kloramfenikol ++++ +++++ C ++

Siprofloksasin +++++ +++++ C ++++

Kotrimoksazol ++++ ++++ _ +++

Ceftriakson +++++ +++++ B +

Amoksisilin +++ +++ B ++++

Klaritromisin _ _ C ++

Page 6: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

INTERAKSI antibiotik dngn OAT• Kloramfenikol + Rifampicin

– ↓ serum level kloramfenikol• Klaritromisin + Rifampicin

– ↓ serum level klaritromisin, klaritromisin ↑ serum level Rifabutin, ↑ risiko uveitis

• Co-trimoxazol + Rifampicin– Memengaruhi klirens Trimetoprim tapi tidak menunjukan interaksi klinis

yang penting, Sulfonamid tidak terpengaruh, ↑ serum level Rifampicin• Isoniazid + Rifampicin

– Isoniazid hepatoxicity• Isoniazid + makanan

– Absorpsi Isoniazid ↓

Page 7: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Komentar narasumber

• Antibiotik untuk demam thyphoid:– Efikasi bagus: kloramphenicol, ceftriaxon, ciprofloxacin,

amoxicillin (perlu dosis lebih besar)– Antibiotik yang Safety pada ibu hamil : gol. Makrolide

(eritromycin), gol.betalaktam, beberapa cephalosporin• Ciprofloxacin sebenarnya bagus untuk demam

thyphoid, tapi lebih baik untuk infeksi lainnya aja, kan masih ada kloramphenicol

• Amoxicillin dapat diberikan tetapi butuh dosis yang lebih besar

Page 8: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Pemicu 2

• tn A 40 th, gatal-gatal sejak 6 bulan yang lalu yang dirasakan semakin meluas hampir di seluruh badan. Tidak ada riwayat alergi

• Pf – Tanda vital : DBN– Status dermatologi : tinea

kruris– Obat yang tersedia :

mikonazol, itrakonazol, ketokonazole, fluconazole, amfoterisin B, griseofulvin

Page 9: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Efficacy Safety Suitability Cost MikonazolFarmakodinamik-Merusak dinding sel, gangguan sintesis as.nukleat

FarmakokinetikObat yg sudah menembus lapisan epidermis akan menetap sampai 4 hari

ES : iritasi, rasa terbakar dan maserasi

INDIKASI :Topikal:.dermatofitosis, tinea versiklor dan kandiddiasis mukokutan

Posologi:Salep 10 gr 2%Bedak taburGel

Tube 10 gram: 4.050

Page 10: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Efficacy Safety Suitability Cost

ItrakonazolFarmakodinamik-Mekanisme kerja nya adalah dengan cara dengan menghambat ergosterol, yaitu komponenterpenting dalam membran sel jamur.

Farmakokinetik Absorpsi oral: > 85% Metabolisme presistemik: -Waktu paruh plasma: 20 jam Volume distribusi: 10.7 l/kg Ikatan protein plasma: 99.82%

ES : Yang sering dilaporkan adalah gangguan gastrointestinal, pusing, pruritus dan sakit kepala.

Interaksi Obat: - Makanan Unitrac diabsorpsi paling baik bila diberikan bersamaan atau segera setelah makan. - Rifampicin Mula-mula metabolisme dari Itraconazole akan dihambat, tetapi kemudian metabolismenya akan dipercepat. - Penggunaan bersama antasid, adsorben atau histamin H2-Antagonist dapat menurunkan absorpsi itraconazole.

Indikasi :-Kandidiasis vulvovaginal, kandidiasis mulut. - Dermatofitosis (Tinea kruris, Tinea korporis, Tinea pedis, Tinea manus, Tinea kapitis). - Pitiriasis versikolor. - Fungal keratitis.

Dermatofitosis: 1 kapsul (100 mg) perhari selama 2-4 minggu

Posologi : tablet 100 mg

HARGA :58.4823k X 10 kapsul

Page 11: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Efficacy Safety Suitability Cost

Ketokonazol Farmakodinamik-Aktivitas antijamur, bersifat liofilik dan larut dalam air pada pH asam-Penghambatan sterol 14-α-demetilase.

Farmakokinetik -Penyerapan melalui saluran cerna-Waktu paruh 7-8 jam dengan dosis 800mg. -Dalam darah, 84% ketokonazol berikatan dengan albumin, 15% dengan eritrosit, 1% bebas-Diekskresikan bersama cairan empedu ke lumen usus

ES: mual, muntah, vertigo, pruritus, nyeri epigastrik, parestesia, trombositopeniaHepatotoksisitas, ginekomastia, ketidakteraturan menstrurasi.

Interaksi: - Pemberian dengan obat yang menginduksi enzim mikrosom( rifampisin, isoniazid, fenitoin) menurunkan kadar ketokonazol

KI : penggunaan ketokonazol bersamaan dengan terfenadin, astemizol, atau sisaprid perpanjangan interval QT dan aritmiaI: kriptokokus non meningeal, koksidiodomikosis, kandidiasis, dermatomikosisSediaan: tablet 200mg, krim 2%, shampo 2%Dosis:- Dewasa 200-400mg; 1x1

•Ketokonazol krim 2% tube 15 gram Rp 9.450•Ketokonazol tablet 200 mg ktk 5x10 tablet Rp 27.675•Ketokonazol injeksi 100 mg ktk 6 ampul @ 1 ml Rp 45.765

Page 12: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Efficacy Safety Suitability Cost Flukonazol FarmakodinamikAntijamur:-Kandidiasis-Kriptokokosis-Mikosis lain Farmakokinetik -Diserap sempurna melalui saluran cerna-Konsentrasi dalam cairan serebrospinal 50%-90% kadar plasma-Waktu paruh eliminasi 25-30 jam, 90% eksresi melalui ginjal

ES: mual, sakit kepala, ruam kulit, muntah, nyeri abdomen, diare

Interaksi: -kadar plasma fenition dan sulfonil urea akan meningkat pada pemakaian bersama flukonazol-Kadar plasma warfarin dan siklosporin akan menurun pada pemakaian bersama flukonazol

KI: penggunaan obat bersamaan dengan astemizol, sisaprid, siklosporin, rifampin, sulfonilurea, teofilin, takrolimus, dan warfarinI: mencegah relaps meningitis yang disebabkan oleh cryptococcus pada pasien AIDS, kandidiasis oral dan esofageal pada pasien AIDSsediaan: -iv 2mg/ml-oral 50 dan 150 mg

Dosis: Dewasa: 100-400mg per hari

Tablet 150 mg ktk 10 tablet Rp 297.004

Page 13: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Efficacy Safety Suitability Cost

Griseofulvin Farmakodinamik-Efektif terhadap berbagai jenis jamur dermatofit seperti trichophyton, epidermophyton, dan microsporum.

Farmakokinetik -Kurang baik penyerapannya pada saluran cerna bagian atas-Absorbsinya meningkat bila diberikan bersamaan dengan makanan berlemak-Dimetabolisme di hati -Waktu paruh obat kira-kira 24 jam-50% dosis oral, dikeluarkan bersama urin dalam bentuk metabolit selama 5 hari

ES : -Leukopenia dan granulositopenia dalam waktu lama-Sakit kepala, artralgia, neuritis perifer, demam, pandangan kabur, insomnia, berkurangnya fungsi motorik, pusing dan sinkop, rasa kering di mulut, mual, muntah, diare dan flatulensi,

Interaksi :1. Menginduksi enzim

mikrosom sehingga terjadi peningkatan metabolisme warfarin.

2. Dihambat penyerapannya dari saluran cerna oleh barbiturat

Indikasi :-Penyakit jamur dikulit, rambut dan kuku yang disebabkan oleh jamur yang sensitif-Dosis sangat tinggi bersifat karsinogenik dan teratogenik

Dosis Untuk dewasa 500-1000mg/hari dalam dosis tunggal

Posologi : tablet 125 mg dan 250 mg

250 mg kotak 10x10 = 60.750

125 mg kotak 10x10 = 32.400

Page 14: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Efficacy Safety Suitability Cost

Amfoterisin B Farmakodinamik-menghambat aktivitas histoplasma capsulatum, cryptococcus, coccidioides, dan beberapa spesies candida, torulopsis glabrata, rhodotorula, blastomyces dermatitidis, paracoccidioides braziliensis-Berikatan kuat dengan ergosterol yang terdapat pada membran sel jamur.

Farmakokinetik -sedikit diserap melalui GIT-waktu paruh 24-48 jam pada dosis awal dan diikuti eliminasi fase kedua dengan waktu paruh 15 hari-distribusi luas ke seluruh jaringan -ekskresi melalui ginjal

ES : -demam, keringetan, sakit kepala, menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang, dan penurunan fungsi ginjal

Interaksi :1. Efek toksik

terhadap ginjal dapat ditekan bila diberikan dengan flusitosin

Indikasi :koksidiodomikosis, parakoksidiodomikosis, aspergilosis, kromoblastomikosis,dan kendidiosis, histoplasmosis

Dosis kecil dilarutkan dalam dekstrosa 5% dan ditingkatkan bertahap sampai 0,5-0,7 mg/kgBB

Posologi : vial berisi 50 mg, dilarutkan dengan 10 mL akuades steril kemudian diencerkan dengan larutan dekstrosa 5% dalam air

Page 15: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Obat Efikasi Suitability Safety Cost

MikonazolKrimsalep

+++ ++ +++ +++++

ItrakonazolOralIV

+++ ++++ + +

KetokonazoleOralsalep

++++ ++++ +++ +++++

Flukonazole ++++ ++ + ++

Amfoterisin ++++ + + ++

griseofulvin ++++ +++ + +++

Page 16: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Tinea kruris

• Sistemik : – griseofulvin 500-1000 mg selama 21-28 hari– ketokonazole 100 mg/hari selama 1 bulan.

• Topikal : – salep atau krim antimikotik (asam

salisilat, asam benzoate,sulfur, dsb)

• Pada kasus : katanya memang lebih bagus d kmbinasi dengan obat sistemik

Page 17: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Pembahasan obat

• Amfoterisin B sediaan parenteral tidak perlu tidak sutable

• Ketokonazole efek hepatotoksik >> tapi lebih suitable

• Griseofulvin suitabel, efikasi, lebih baik d kuku, di kulit

• Itrakonazol lebih suitabel, tapi jarang digunakan di Indonesia

Page 18: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Kasus 3

• Ny. R 67 th• Tidak mau makan sejak 4

hari yang lalu• Nyeri perut• Konstipasi• Batuk berdahak hijau sjk 1

bulan yl• Sesak napas• Demam • keringat malam• (-) riwayat pengobatan TB

• PF: – KU: CM, sakit sedang– Tanda vital : DBN– Paru: redup pada kiri bawah paru,

vesikuler sedikit menurun pada lapang paru bawah, ronki +/+, wh -/-.

• PP:– BTA (-)– Ro. Toraks: tampak bercak infiltrat

pada lapang paru inferior sinistra dan sekitar pericardial sinistra

• Diagnosis:– Bronkopneumonia– TB paru BTA (-) lesi minimal kasus

baru

Page 19: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Pneumonia• Pneumonia semakin sering dijumpai pada orang

lanjut usiaModifying Factor yang meningkatkan risiko infeksi patogen tertentu pada pneumonia komunitasPneumokokkus resisten penisilin dan obat lain-Usia >65 tahun-Penyakit penyerta yang multipel-Kontak pada klinik lansiaPatogen gram negatif-Tinggal di rumah jompo- baru selesai mendapatkan terapi antibiotikaPseudomonas aeruginosa-penyakit paru struktural-Terapi antibiotik spektrum luas > 7 hari pada bulan sebelumnya- malnutrisi

Page 20: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Terapi yang diberikan– RL 30 tetes/menit

• RL tidak digunakan apabila tujuan a/ sbg. Nutrisi parenteral• Mungkin ditambahan glukosa atau nutrisi lainnya

– Levofloxacin 1x500 mg i.v (harusnya 7-14 hari)• Spektrum bakteri gram negatif, pada levofloxacin daya antibakteri cukup

baik thdp gram positif, gram negatif dan kuman atipik penyebab ISN bawah

• Indikasi dikasus: untuk pneumonia nya, lebih bagus cephalosporin gen III, betalaktam (tergantung penyebabnya)

– Ketokonazol 2x100 mg PO– Indikasi : histoplasmosis paru, tulang sendi, dan jar lemak.

Efektif utk kriptokokus nonmeningial, parakoksidioidomikosis, koksidioidomikosis, dermatomikosis dan kandidiasis.

– Pada infeksi jamur sistemik lebih dianjurkan amphoterisin B– Di kasus, tidak jelas indikasi nya untuk apa, TIDAK PERLU

Page 21: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

– Ondansentron 3x1ampul i.v– Indikasi: pencegahan mual dan muntah yg berhubungan

dngn operasi dan pengobatan kanker dngn radioterapi dan kemoterapi

– Efek samping: konstipasi– TIDAK PERLU

– Pantoprazol 2x20 mg PO• PPI diberikan untuk pasien opname karena pasien opname

sering stress ulcer• PPI tidak dianjurkan digunakan pada pasien pneumonia

bersangkutan dgn penurunan imunitas o/ asam lambung. Penggunaan PPI lama PNEUMONIA

• Bisa diberikan sebentar, jangan lama-lama!

– Ranitidin 2x1 ampul• Antagonis H2, keamanan pada pasien pneumonia blm

terbukti tetapi lebih baik drpd PPI

Page 22: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

– Antasid 3x1 C• Pengikat asam lambung, perlu dipertimbangkan krn pasien

konstipasi• pasien ini bisa kita kasih Antasida pada saat akut, biar tdk

berinteraksi dengan obat oral yg lain, diakalin dengan di berikan selang waktu kira2 2 jam (dengan IV tdk berinteraksi

– Vitazym 3x1 PO• Berisi enzim pencernaan + vitamin, mineral + penambah nafsu

makan (curcuma)

– Ambroxol 3x30 mg PO• Mukolitik

– OBH 3x1 C• Ekspektoran • Kerja nya mirip2 dngn mukolitik, tidak perlu diberikan

– Kodein 3x10 mg PO• Antitusif & analgesik tidak sesuai karena batuk berdahak • TIDAK PERLU

Page 23: Tentir Dtk Imun_infeksi(1)

Interaksi obat

• ranitidine ↔ ketoconazole– Menurunkan konsentrasi ketokonazol dan

mungkin terjadi gagal terapi• ondansetron ↔ levofloxacin– Prolongasi interval QT di bbrp pasien

• codeine/promethazine ↔ ondansetron– Prolongasi interval QT di bbrp pasien