Top Banner
PERNYATAAN PERSETUJUAN Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Gizi Kurang dengan Ispa pada Anak dengan Menggunakan Pendekatan Kedokteran Keluarga Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok Periode 18 Maret - 17 April 2014 telah disetujui oleh pembimbing untuk di presentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Jakarta, 2014 Pembimbing,
33

Studi Kasus Atika Gizi 1

Dec 28, 2015

Download

Documents

Atika Putri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Studi Kasus Atika Gizi 1

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Studi Kasus Pasien dengan judul Gizi Kurang dengan Ispa pada Anak

dengan Menggunakan Pendekatan Kedokteran Keluarga Puskesmas Kecamatan Tanjung

Priok Periode 18 Maret - 17 April 2014 telah disetujui oleh pembimbing untuk di

presentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Jakarta, 2014

Pembimbing,

Kholis Ernawati, S.Si. Mkes

Page 2: Studi Kasus Atika Gizi 1

KATA PENGANTAR

Assalamua`alaikum, Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan

terselesaikannya Laporan Studi Kasus Pasien yang berjudul Gizi Kurang dengan Ispa pada Anak

dengan Menggunakan Pendekatan Kedokteran Keluarga Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok

Periode 17 Maret – 18 April 2014. Tujuan penulis menyusun laporan ini adalah dalam rangka

memenuhi tugas Kepaniteraan Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

~ Kholis Ernawati,S.Si.Mkes selaku Dosen Pembimbing, Sekretaris Kepaniteraan Ilmu

Kedokteran Komunitas dan Staf Pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

~ Dr. Sugma Agung P, MARS, selaku selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga dan staf pengajar Kepaniteraan

Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

~ DR. Dr. Artha Budi Susila Duarsa, MKes selaku Dekan 1 Fakultas Kedokteran

Universitas Yarsi dan sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

~ Dr. Citra Dewi, M. Kes selaku Koordinator Kepanitraan Ilmu Kedokteran Komunitas dan

Staf Pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI

~ Rifda Wulansari, SP, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

~ Dr. Dian Mardiyah, M.KK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

~ Dr. Fathul Jannah, M.Si selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

~ Rifqatussa'adah, SKM, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

Page 3: Studi Kasus Atika Gizi 1

~ dr. Yusnita, M. Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

~ dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran

Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

~ Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta

Utara.

~ Orang Tua kami, terima kasih atas dukungan moral, materiil dan perhatiannya yang telah

diberikan kepada kami.

~ Teman-teman seperjuangan di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

Universitas YARSI. Semoga kita dapat menjadi dokter muslim yang baik dan berguna

bagi masyarakat, bangsa, dan agama.

~ Seluruh tenaga kesehatan yang terkait di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta

Utara.

~ Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama sehingga tersusun

laporan ini.

Semoga laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang terkait. Wassalamu`alaikum, Wr.

Wb

Jakarta, 2014

Penulis

Page 4: Studi Kasus Atika Gizi 1

LAPORAN KASUS

BERKAS PASIENA. Identitas Pasien

Nama : An. RJenis Kelamin : Laki - LakiUsia : 19 bulanNama Ayah : Tn. BNama Ibu : Ny. SPekerjaan Orang tua : PedagangPendidikan Orang tua : SDAgama : IslamAlamat : Jl. Kayu mas RT 07 / RW 09 Kebon BawangTanggal Berobat : 20 Maret 2014

B. AnamnesaDilakukan secara allo-anamnesa pada tanggal 20 Maret 2014 pukul 10.00 WIB.

1. Keluhan Utama : Batuk

2. Keluhan Tambahan : Demam, pilek, susah makan dan berat badan tidak

kunjung naik.

3. Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang diantar oleh ibunya ke Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Tanjung

Priok dengan keluhan batuk berdahak sejak 3 hari yang lalu. Keluhan demam dan pilek

yang menyebabkan pasien sulit bernafas sejak 3 hari yang lalu. Sebelumnya pasien belum

pernah dibawa ibu nya untuk berobat ke dokter. Keluhan seperti adanya batuk yang

berlangsung lama dan hilang timbul disangkal, batuk disertai darah disangkal oleh ibu

pasien. Keluhan mual dan muntah di sangkal. Namun pasien tidak nafsu makan dan pasien

sering rewel pada malam hari.

Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan anak pertama dari 1 bersaudara, lahir

normal di bidan dengan berat badan lahir 3000 gram dan panjang badan 50 cm. Selama

kehamilan ibu mengaku tidak mengalami keluhan apapun, ibu mengatakan selalu kontrol

rutin ke bidan hampir tiap bulannya dan selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi agar

pertumbuhan anaknya baik. Ibu pasien mengatakan An.R diimunisasi sejak lahir dan sudah

lengkap. An. R mendapatkan ASI hingga saat ini yaitu 20 bulan , namun selama pemberian

ASI anak diberi minum tambahan berupa air putih serta makanan tambahan seperti bubur

tim. Namun, pasien susah sekali makan, anak lebih memilih minum ASI dibandingkan

Page 5: Studi Kasus Atika Gizi 1

makan. Anak tampak kurus dan berat badannya hanya bertambah sedikit seiring

pertambahan usianya.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat penyakit yang terkait dengan keluhan seperti ini sebelumnya disangkal.

- Riwayat Kejang Demam

- Riwayat penyakit asma disangkal

- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal

- Riwayat TB paru disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga :

- Riwayat hipertensi disangkal

- Riwayat diabetes mellitus disangkal

- Riwayat asma disangkal

- Riwayat alergi obat dan makanan disangkal

- Riwayat TB Paru disangkal

6. Riwayat Sosial Ekonomi:

Status ekonomi pasien adalah menengah ke bawah. Kebutuhan pasien dan keluarga

dicukupi dari pendapatan ayahnya yang bekerja sebagai pedagang, sebesar kurang lebih

Rp 1.500.000-/bulan.

7. Riwayat Kebiasaan:

Ibu pasien terkadang memberikan makanan selingan seperti biskuit atau buah dan menu

untuk satu hari belum memenuhi syarat gizi seimbang. Untuk sarapan pagi biasanya

membeli bubur ayam atau ibu pasien membuat nasi tim. Untuk makan siang dan makan

malam, biasanya pasien diberi nasi dengan sayur, tempe goreng, ayam, ikan serta ASI.

Page 6: Studi Kasus Atika Gizi 1

8. Riwayat Imunisasi

Imunisasi Jumlah

Hepatitis B I, II, III (usia 0, 1, 6 bulan)

BCG I (usia 1 bulan)

DPT I, II, III (usia 2, 4, 6 bulan)

Polio I, II, III, IV (usia 0,2, 4, 6 bulan)

Campak I (usia 9 bulan)

Kesan : imunisasi lengkap

9. Riwayat Perkembangan

Usia Motorik kasar Motorik halus

Bicara Sosial

4 bulan

6 bulan

12 bulan

15 bulan

19 bulan

Tengkurap, mengangkat kepala.

Merangkak,duduk dibantu

Berdiri sendiri tanpa dibantu, berjalan dengan dituntunBerjalan naik tangga

Melempar bola dengan lengan atas

Meraih benda, mengikuti objek dengan mata

Memegang benda kecil

Dapat menyusun balok dan mainan

Menyusun menara dengan 2 kubusMenyusun menara dengan 4 kubus

MengocehKata tanpa arti

Menirukan suara,

menyatakan satu atau dua kata

menyatakan 6 kata

Bicara dengan dimengerti

Bereaksi terhadap suara

Tepuk tanganEkspresif

memasukan benda ke mulut

menyuapi boneka

gosok gigi dengan bantuan

Page 7: Studi Kasus Atika Gizi 1

Kesan : Tumbuh kembang tidak terdapat kelainan

Gambar 1. Denver II

Page 8: Studi Kasus Atika Gizi 1

10. Riwayat Kelahiran

Kehamilan

Morbiditas Kehamilan Perawatan Antenatal

Ibu pasien ketika hamil tidak mengalami sakit yang berat

ibu pasien rajin kontrol ke bidan

Kelahiran

Tempat kelahiran

Penolong persalinan

Cara persalinan

Masa gestasi

Keadaan Bayi

Tempat praktek bidan

Bidan Lahir norman spontan

Cukup bulan

Berat lahir: 3000 gram, Panjang: 50 cm, Lingkar

Kepala 31 cm, Langsung menangis, tidak ada kelainan.

Kesan : kehamilan dan persalinan di tolong oleh bidan, bayi lahir normal spontan,

cukup bulan, PB 50 cm dan BB 3000 gram.

Page 9: Studi Kasus Atika Gizi 1

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : Baik

2. Vital sign Kesadaran : Compos Mentis

GCS : 15

Frek. Nadi : 105 x/menit

Frek Pernapasan : 38 x/menit

Suhu : 37 C

Status Gizi BB : 8 kg

TB : 75,5 cm

3. Mengunakan Z-score indeks yang dipakai :

BB/U : ≥-3 SD sampai < -2 SD

Kesan : Gizi Kurang

BB/TB : - 2 SD

Kesan : kurus

TB/U : - 2 SD

Kesan : pendek

Page 10: Studi Kasus Atika Gizi 1

Gambar 2. Tinggi Badan Menurut Umur

Kesan : Pendek

Page 11: Studi Kasus Atika Gizi 1

Gambar 3. Berat Badan Menurut Umur

Kesan : Berat Badan Kurang (Gizi Kurang)

Page 12: Studi Kasus Atika Gizi 1

Gambar 4. Berat Badan Menurut Tinggi Badan

Kesan : Kurus

Page 13: Studi Kasus Atika Gizi 1

3. Status Generalis:

Kepala : Normocephal, rambut berwarna hitam tidak mudah

dicabut, ubun-ubun tidak cekung

Mata : Conjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, kelopak mata tidak

cekung, airmata (+)

Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat secret

Telinga : MT intak, Sekret (-), serumen (-)

Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor, Uvula berada di tengah,

Tonsil T1-T1

Leher : Tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid

Thoraks : Cor : BJ I – BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : Suara napas vesikuler (+/+), rhonki (-/-),

wheezing (-/-)

Abdomen : Datar, simetris, bising usus (+) meningkat, hepar dan lien tidak

teraba, Turgor kembali cepat

Ekstremitas :

Tungkai

Kanan Kiri Kanan Kiri

Gerakan

Tonus

Trofi

Edema

Bebas

Normal

Eutrofi

-

Bebas

Normal

Eutrofi

-

Bebas

Normal

Eutrofi

-

Bebas

Normal

Eutrofi

-

4. Status neurologis:

GCS : E4 M6 V5 = 15

D. Pemeriksaan Penunjang

Usulan Pemeriksaan: -

Page 14: Studi Kasus Atika Gizi 1
Page 15: Studi Kasus Atika Gizi 1

BERKAS KELUARGA

A. Profil Keluarga

1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga : Ayah pasien Tn. B berusia 35 tahun

b. Identitas Pasangan : Ibu pasien Ny. S berusia 30 tahun

c. Struktur Komposisi Keluarga

Keluarga terdiri atas Tn. B (35 tahun) sebagai kepala keluarga, Ny. S (30 tahun)

sebagai istri. Memiliki 1 orang anak perempuan, An. R (19 bulan) sebagai anak

pertama. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya. Tn.B dengan riwayat pendidikan

terakhir SD saat ini bekerja sebagai pedagang. Penghasilan sebulan ± Rp.1.500.000,-

masih tercukupi kebutuhan keluarga tiap bulannya.

Ny.S usia 30 tahun berperan sebagai ibu rumah tangga. pendidikan terakhir SD hanya

fokus menjaga An.R dan mengurus rumah tangga.

An.R saat ini berusia 19 bulan merupakan anak tunggal dari pasangan Tn.B dan Ny.S,

dimana An.R saat ini sedang mengalami sakit Gizi kurang dengan ISPA.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah

No. NamaStatus

keluargaGender Usia Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. Tn. DKepala

keluargaL 36 th SD

Buruh bangunan

-

2. Ny. S Istri P 32 th SD IRT -

3. An. RAnak ke-

1L

1 thn 5 bln

- - -

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

a. Lingkungan tempat tinggal

Page 16: Studi Kasus Atika Gizi 1

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

Status kepemilikan rumah : milik sendiriDaerah perumahan : padat bersih

Karakteristik rumah dan lingkungan

Kesimpulan

Luas rumah : 6x8 m Total penghuni di rumah tersebut sebanyak 3 orang. Ventilasi udara belum dioptimalkan dengan baik, penerangan cukup, terdapat jamban keluarga, tempat pembuangan sampah dan air bersih tersedia serta kondisi lingkungan tempat tinggal pasien padat penduduk.Kesan :Kesehatan lingkungan tempat tinggal pasien kurang baik.

Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orangBertingkat/ tidak bertingkat: Tidak bertingkatLantai rumah dari : Semen

Dinding rumah dari : Batu bata

Jamban keluarga: ada

Penerangan listrik : 400 watt

Ketersediaan air bersih: ada

Tempat pembuangan sampah: ada

b. Kepemilikan barang-barang berharga : (Kendaraan, elektronik, alat-alat rumah

tangga)

1) 1 buah TV.

2) 1 buah handphone.

3) 1 buah kipas angin.

4) 1 buah kompor gas.

5) Beberapa buah piring kaca dan gelas serta peralatan memasak dan makan lainnya.

Page 17: Studi Kasus Atika Gizi 1

Gambar 2. Denah Rumah Keluarga

3. Penilaian Perilaku KesehatanKeluarga

a. Jenis tempat berobat

Jika ada salah satu anggota keluarga Tn. B yang sakit, maka berobat ke bidan dekat

rumah atau Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok. Karena jaminan pembayaran

kesehatan gratis dengan KMS untuk anaknya dan KJS untuk anggota keluarga lainnya,

serta tempatnya terjangkau dari rumah, sehingga dapat ditempuh dengan angkutan

umum.

b. Balita : KMS (+)

c. Asuransi/Jaminan kesehatan : KJS (+)

Page 18: Studi Kasus Atika Gizi 1

4. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 3. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

Cara mencapai

pusat pelayanan

kesehatan

Keluarga

menggunakan

kendaraan umum ke

puskesmas

Letak Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

yang berlokasi tidak begitu jauh dengan

tempat tinggal pasien, sehingga pasien ke

Puskesmas dengan menggunakan kendaraan

umum. Tarif Pelayanan kesehatan di

puskesmas Gratis karena menurut keluarga

mereka menggunakan Kartu Jakarta Sehat,

kualitas pelayanannya pun dinilai cukup

memuaskan.

Kesan : sarana pelayanan kesehatan baik

Tarif pelayanan

kesehatan

Gratis

Kualitas pelayanan

kesehatan

cukup memuaskan

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga

a. Kebiasaan Makanan

Dalam kesehariannya pasien dan keluarganya makan sebanyak tiga kali sehari yaitu

pagi, siang dan malam dengan menu nasi ditambah sayur, tempe, tahu dan kadang sesekali

dengan ikan atau ayam, serta Ny. S sendiri yang biasanya memasak serta menyediakan

makanan tersebut. An. R juga diberi makan selain ASI yaitu bubur dengan sayur, pisang

serta biskuit. Keluarga Tn. B jarang mengonsumsi buah-buahan. Karena keterbatasaan

biaya, menu makanan sehari-hari tidak terlalu bervariasi.

b. Menerapkan pola gizi seimbang.

Keluarga Tn. B belum dapat memenuhi pola gizi seimbang dalam mengkonsumsi

makanan sehari-hari, misalnya jarang mengonsumsi buah, daging dan susu. Hal ini

dikarenakan pengetahuan yang kurang tentang makanan dengan gizi seimbang dan

keterbatasan ekonomi

Page 19: Studi Kasus Atika Gizi 1

Tabel 1. Food Recall An. R dalam 3 Hari dan penilaian gizi

a) Tanggal 20 Maret 2014

Pagi hari : 310 kkal

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak

Nasi Tim 100 gr = 175 kkal

4 gr 40 gr 0

Telur puyuh (6 butir)

Pisang ambon

60 gr = 95 kkal

50 gr = 40 kkal

10 gr

0

0

10 gr

6 gr

0

Siang hari : 339 kkal

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak

Nasi 100 gr = 175 kkal

4 gr 40 gr 0 gr

Sayur Sop 100 gr = 88 kkal

3,5 gr 6,5 gr 0,5 gr

ASI 100 gr = 76 kkal

1,1gr 7,7 gr 4,5 gr

Malam hari : 434 kalori

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi 100 gr = 175

kkal4 gr 40 gr 0 gr

Sayur bayamIkan goreng

ASI

100 gr = 88 kkal

50 gr = 95 kkal

100 gr= 76 kkal

3,5 gr10 gr1,1 gr

6,5 gr0

7,7 gr

0,5 gr6 gr

4,5 gr

Total kalori : 1.083 kalori

Page 20: Studi Kasus Atika Gizi 1

b) Tanggal 21 Maret 2014

Pagi hari : 171 kalori

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Bubur ayam 100 gr = 76

kkal1,2 gr 1,3 gr 2,5 gr

Sebutir telur ayam rebus

60 gr= 95 kkal 10 gr 0 gr 6 gr

Siang hari : 521 kkal

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi 100 gr = 175

kkal4 gr 40 gr 0 gr

Ayam gorengASI

Biskuit

50 gr = 95 kkal

100 gr= 76 kkal

50 gr= 175 kkal

10 gr1,1 gr4 gr

0 gr7,7 gr40 gr

6 gr4,5 gr0 gr

Malam hari : 251 kalori

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi tim 100 gr = 175

kkal4 gr 40 gr 0 gr

ASI 100 gr = 76 kkal

1,1 gr 7,7 gr 4,5 gr

i. Total kalori : 943 kkal

c) Tanggal 22 Maret 2014

Pagi hari : 263 kalori

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi tim 100 gr = 175

kkal4 gr 40 gr 0 gr

Sayur sop 100 gr = 88 kkal

3,5 gr 6,5 gr 0,5 gr

Page 21: Studi Kasus Atika Gizi 1

Siang hari : 402 kalori

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak Nasi 100 gr

=175kkal 4 gr 40 gr 0 gr

Sayur bayam 100 gr = 88 kkal

3,5 gr 6,5 gr 0,5 gr

Tempe goreng

( 1 potong)ASI

25 gr = 63 kkal

100 gr= 76 kkal

4 gr

1,1 gr

0

7,7 gr

0

4,5 gr

Malam hari : 346 kkal

Jumlah gr/kal Protein Karbohidrat Lemak

Nasi 100 gr = 175 kkal

4 gr 40 gr 0 gr

Ayam goreng 50 gr= 95 kkal 10 gr 0 gr 6 grASI 100 gr = 76

kkal1,1gr 7,7 gr 4,5 gr

Total kalori : 1101 kkal

Kesan : Menu makanan kurang memenuhi kebutuhan gizi dan tidak sesuai dengan

kebutuhan kalori per hari.

Page 22: Studi Kasus Atika Gizi 1

Kebutuhan Energi dan zat Gizi

~ Kebutuhan energi /kalori : 100 kalori/kg BBIu/ anak dibawah 12 bulan

BBI : (n : 2) + 4 atau (umur/bulan : 2) + 4 u/ anak 1-10 tahun

BBI = (2 x n) + 8 atau 2 x umur (tahun)) + 82 x 1,5 = 3 + 8 = 11 kg = 11 kg x 100 kkalori = 1100 kkal/hari

Jadi berdasarkan perhitungan dan tabel kebutuhan kalori yang dibutuhkan adalah sekitar 1100 - 1250 kkal/hari

~ Kebutuhan Zat Gizi Protein : (15% x Total Energi Harian) : 4 = (15% x 1.250 kkal) : 4 gram = 46,87 gram. Lemak : (20% x Total Enegi Harian) : 9 = (20% x 1250 kkal ) : 9 gram = 27,78 gram.

Page 23: Studi Kasus Atika Gizi 1

Karbohidrat : (65% x Total Eenergi Harian) : 4 gram = (65 % x 1250 k kal) : 4 gram = 203,125 gram

~ Pembagian Makanan Sehari Diet 1250 kalori. Nasi : 300 gram (2 ½ gelas) Protein hewani : 150 gram (3 ½ potong sedang) Protein nabati : 100 gram (2 potong tempe) Sayuran : 150 gram (1 ½ gelas sayuran masak) Buah : ± 350 gram Minyak : 12, 5 gram (3 sendok teh)

6. Pola Dukungan Keluarga

a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Orang tua pasien sadar akan penyakit yang diderita oleh anaknya sehingga tiap

pasien sakit orangtuanya selalu memeriksakan anaknya ke Puskesmas. Keluarga ini

biasanya berobat ke Puskesmas karena biaya pengobatannya gratis dan tempatnya tidak

terlalu jauh dari rumah.

b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh pasien.

Pola konsumsi makanan sehari-hari keluarga Ny. S belum memenuhi gizi seimbang yaitu

jarang mengkonsumsi seprti daging, buah-buahan serta susu, dikarenakan tidak

bervariasinya menu makanan setiap harinya, hal ini menjadikan pasien susah makan

sehingga berat badan hanya mengalami kenaikan sedikit. Dalam penatalaksanaan penyakit

pasien sangat diperlukan peran serta yang aktif dari seluruh anggota keluarga terutama

ibu pasien dalam merawat dan memperhatikan pasien terutama masalah makanan. Peran

keluarga pada saat ini kurang memperhatikan keadaan kesehatan pasien. Ny. S

membiarkan pasien makan makanan yang kurang bersih, serta tidak menerapkan pada anak-

anaknya kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun dan air bersih

yang mengalir serta mengeringkannya dengan lap bersih.

B. GENOGRAM

1. Bentuk keluarga :

Bentuk keluarga ini adalah keluarga inti (nuclear family). Keluarga terdiri dari Tn. B

sebagai kepala keluarga, Ny. S adalah seorang istri, seorang anak laki laki bernama An.R.

Seluruh anggota keluarga ini tinggal dalam satu rumah.

Page 24: Studi Kasus Atika Gizi 1

2. Tahapan siklus keluarga:

Tahapan siklus keluarga Tn. B dan Ny. S termasuk ke dalam tahap keluarga dengan

anak usia balita dimana Tn.B adalah sebagai kepala keluarga yang menikah dengan Ny. S,

mereka mempunyai seorang anak bernama An. R.

3. Family Map

Keterangan: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Hubungan Keluarga

: Keturunan

: Tinggal dalam satu rumah

C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

1. Masalah dalam fungsi biologis:

Saat ini pasien menderita penyakit gizi kurang dengan ispa. Selain itu pasien juga susah

makan dan berat badan pasien hanya mengalami sedikit kenaikan.

2. Masalah dalam fungsi psikologis:

Pasien adalah seorang balita yang berusia 19 bulan. Pasien belum mengerti akan penyakit

yang dideritanya. Ayah pasien adalah seorang yang sibuk dalam pekerjaannya ini

disebabkan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan Ibu pasien adalah seorang ibu

Page 25: Studi Kasus Atika Gizi 1

rumah tangga dimana setiap hari mengurus rumah dan menjaga kedua anaknya. Tetapi ibu

pasien tidak mengetahui makanan apa saja yang harus diberikan serta kurang mengerti bila

anaknya membutuhkan gizi yang cukup karena anaknya sedang dalam masa pertumbuhan

dan perkembangan. Dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien masih kurang akibat

kurangnya pengetahuan orang tua pasien akan pentingnya gizi yang tercukupi.

3. Masalah dalam fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan:

Sumber penghasilan utama pada keluarga adalah terutama dari ayah pasien yang bekerja

sebagai pedagang, sebesar kurang lebih Rp 1.500.000,-/bulan. Status ekonomi keluarga

pasien adalah termasuk menengah kebawah. Hal ini membuat belum dapat terepenuhinya

kebutuhan keluarga secara maksimal termasuk kebutuhan konsumsi makanan yang sehat

dan bergizi untuk pengobatan pasien.

4. Masalah lingkungan :

Pasien tinggal di lingkungan rumah padat penduduk, serta sedikit kumuh. Kebersihan

lingkungan di sekitar rumah kurang terjaga dengan baik. Untuk sistem pencahayaan dan

sirkulasi udara di rumah tergolong masih kurang serta belum dioptimalkan karena hanya

terdapat 1 jendela di ruang tamu dan 1 jendela di dapur.

5. Masalah perilaku kesehatan :

Pasien tidak terbiasa mencuci tangan dengan baik dan benar menggunakan sabun dan air

mengalir serta mengeringkan dengan lap bersih, baik sebelum atau sesudah makan.

D. Diagnosis Holistik

1. Aspek personal: (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran)

- Alasan kedatangan

Jarak yang dekat serta biaya yang gratis dengan adanya jaminan kesehatan yang di buat

oleh pemerintah menjadi salah satu faktor pendukung kedatangan pasien ke Puskesmas

Kecamatan Tanjung Priok.

- Kekhawatiran

Ibu datang ke Puskesmas karena khawatir dengan penyakit anaknya

- Harapan

Mempunyai harapan mendapatkan kesembuhan bagi anaknya. Serta ingin mengetahui

apakah anaknya mengalami kelainan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Page 26: Studi Kasus Atika Gizi 1

2. Aspek klinik: (diagnosis kerja dan diagnosis banding)

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan :

Diagnosa Kerja : Gizi kurang dengan ISPA

3. Aspek risiko internal: (faktor-faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan

pasien)

- Genetik : Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang tua

pasien.

- Pola makan : Pola makan pasien belum memenuhi pola gizi seimbang.

- Lingkungan : Kurangnya kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah.

4. Aspek psikososial keluarga: (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah

kesehatan pasien)

Kurangnya pengetahuan orang tua pasien tentang penyakit yang diderita oleh pasien

menyebabkan kurangnya dukungan dari keluarga untuk kesembuhan pasien.

Status ekonomi keluarga yang termasuk ekonomi menengah ke bawah,

mengakibatkan sulitnya pemenuhan kehidupan sehari-hari termasuk makanan gizi

seimbang, sehingga keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi.

Ibu pasien kurang memperhatikan variasi menu makanan untuk sehari-hari, sehingga

makanan yang disajikan kurang menarik bagi anak-anaknya, akibatnya anaknya kurang

menyukainya.

5. Aspek fungsional: (tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari baik di

dalam maupun di luar rumah, fisik maupun mental)

Dengan kondisi fisik seperti ini pasien kurang dapat menjalankan aktivitas

bermainnya dan fungsi sosial dengan seharusnya termasuk kedalam grade 4. Karena

penyakit ispa yang dimilikinya sehingga pasien menjadi mudah terserang penyakit akibat

kondisi tubuhnya yang sedang menurun.

Page 27: Studi Kasus Atika Gizi 1

D. Rencana Penatalaksanaan

Tabel 5. Rencana Penatalaksanaan

Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan

Aspek Individu

Memberikan edukasi pada orang tua pasien serta motivasi terhadap pentingnya pengawasan pertumbuhan dan perkembangan anak, menjaga pola makan sesuai dengan ISPA serta bagaimana penanganannya.

Orang tua

pasien

Saat pasien berobat ke Puskesmas dan saat kunjungan ke rumah pasien sebanyak 2 kali

Orang tua mengerti pertumbuhan yang baik seperti apa, serta mengerti pencegahan dan pengobatan ISPA.

Aspek

Keluarga

- Mengajarkan ibu untuk memperhatikan variasi menu makanan sehari-hari sehingga menarik.

- Mengajarkan ibu untuk menjaga kebersihan makanan, seperti mencuci bahan makanan sebelum dimasak serta menutup makanan dengan tudung saji.

Orang tua pasien

Pada saat kunjungan ke rumah

Orang tua lebih memperhatikan variasi dan kebersihan makanan guna membantu kesembuhan pasien.

Aspek

Komunitas

Page 28: Studi Kasus Atika Gizi 1

Tatalaksana terapi

Ispa

paracetamol 3 x 1 cth apabila demam

ambroxol 3 x ¾ cth selama 5 hari sampai gejala hilang

E. Prognosis

1. Ad vitam : ad bonam

2. Ad sanasionam : ad bonam

3. Ad fungsionam : ad bonam